APLIKASI BUNDLE BUNDLE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
APLIKASI BUNDLE ISK
2
APLIKASI BUNDLE ISK
2
BUNDLE adalah?? • Sekumpulan cara yang terstruktur untuk meningkatkan perawatan perawata n terhadap pasien • Untuk memudahkan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien yang berisiko terjadi infeksi • arus dilakukan dilakukan oleh semua orang yang memberikan memberikan pelayanan perawatan terhadap pasien dan dilakukan secara
bersama ! sama pada setiap pasien"
Bundles #$s
#plikasi bundle pencegahan dan pengendalian infeksi aliran darah %$#D&
Pengertian/ Konsep • Kolonisasi : Terdapatnya mikroorganisme mikroorgani sme dalam darah tetapi tidak disertai dengan adanya tanda – tanda klinis • Bacterimia = Infeksi Aliran Darah (IAD): Hasil kltr darah menn!kan positi"e adanya mikroorganisme dan disertai dengan tanda klinis seperti demam# menggigil# hipotensi • $rimary IAD Infeksi aliran darah primer yang ter!adi aki%at dari I& di"ices disertai adanya tanda klinis (merah# seperti ter%akar# %engkak# sakit %ila ditekan# lks sampai eksdat prlen ata mengelarkan cairan %ila ditekan ) tapi tidak ada infeksi ditempat lain • 'econdary IAD Infeksi aliran darah primer yang ter!adi aki%at dari I& di"ices disertai adanya tanda klinis# tapi ada infeksi ditempat lain
Termasuk central-line BI menurut !H! • • • • • • • • •
uperior "ena ca"a # Inferior "ena ca"a # Brachiocephalic "eins# Internal $ugular "eins # u%cla"ian "eins# &'ternal iliac "eins # ommon iliac "eins# emoral "eins# In neonates *the um%ilical arter+/"ein,
Tu$uan • Tu$uan dari program pencegahan +ang efektif adalah untuk mengurangi tingkat ke$adian infeksi aliran darah primer disemua ruang perawatan pasien dengan menerapkan %undle
Pathophysiology of Catheter-elated Infection
!ll sources of infection are potential targets for prevention
Infusates/ drugs hub/lines
catheter hematogeneous
Dressing skin
Critically ill patient: 2-4 vascular access devices
Populasi +ang Berisiko • emua pasien +ang menggunakan alat intra"askuler dalam waktu 2 . 2 $am • aktor risiko adalah * – 0aman+a terpasang kateter – 0aman+a hari perawatan – Kondisi penurunan da+a tahan tu%uh (immunocompromised ) – 1alnutrisi – 0uka %akar – 0uka operasi tertentu
• Intrinsik* ter$adi pada cairan infus +ang terkontaminasi mikroorganisme dari pa%rik pem%uatan, misaln+a* %akteria gram negatif# kle%siela spp# entero%acter, • &'trinsik * kontaminasi ter$adi saat insersi catheter# persiapan cairan/o%at# tangan petugas,misaln+a coagulasi gram negati"e staph+lococci# staph+lococcus aureus,
3 2
• Pasien memiliki setidaknya satu dari tanda-tanda atau gejala berikut: demam (> 38oC), menggigil, atau hipotensi dan • Pasien ≤ usia 1 tahun memiliki setidaknya satu dari tanda-tanda atau gejala berikut: demam (> 38oC) hipotermia(3!oC) atau bradikardi • dan "asil laboratorium positi# tidak berhubungan dengan in#eksi di tempat lain
Kriteria I45P lain • Diketahui biakkan darah BS$'L(B$ ketika ada infeksi tempat lain dinyatakan infeksi aliran darah sekunder %BS$& sekunder • )ultur ujung kateter tidak digunakan untuk menentukan BS$ primer" • )etika positif kultur darah dan klinis atau gejala infeksi lokal pada tempat pemasangan intra*askular tetapi tidak ditemukan infeksi lainnya dianggap BS$ primer" • +hlebitis purulen dikon,rmasi dengan kultur semikuantitatif positif dari ujung kateter- tetapi dengan biakan darah negatif atau tidak ada kultur darah dianggap bukan sebagai BS$
Pencegahan I45P Berdasarkan Bundle
.he $nstitute for ealthcare $mpro*ement %$$& (/('BS$ +re*ention Bundle'''''E*idence' Based 0easures to 1educe $nfections #ssociated with (atheter $nsertion" • • • • • • • •
and hygiene 0a2imal sterile barrier precautions (hlorhe2idine skin antisepsis 3ptimal site care %de*ice selection and site of insertion& Education (atheter remo*al 0onitoring of practices Leadership
6ekomendasi 5 dalam pencegahan I45
4& 0endidik dan melatih tenaga profesional dalam pemasangan dan pemeliharaan kateter5& and hygiene 6& Selection of (atheters and Sites 7& 0enggunakan maksimal barrier precaution selama pemasangan *ena sentral kateter 8& 0enggunakan 9 :-8; klorheksidin dengan alkohol antisepsis untuk skin preparasi< =& 0enghindari penggantian rutin kateter *ena sentral sebagai strategi untuk mencegah infeksi>& Sur*eilans BS$
HAND HYGIENE
&!41 04!7K4H K&B&6IH4! T4!74!
8P494 P&!I!7K4T4! K&P4T8H4! HH
3perator dan asisten .opi % non steril & menutupi seluruh rambut 0aker % non steril& menutupi seluruh mulut dan hidung @aun % steril& Sarung tangan % steril &
0enutupi seluruh kepala dan badan pasien dari atas sampai bawah dengan steril drape
• Berdasarkan data klinik chlorhe2idine antiseptik kulit lebih efektif dibanding dengan antiseptik kulit yang lain seperti po*idone'iodine" • (D( guidelines – untuk mencegah intra*ascular catheter'related infections chlorhe2idine lebih disukai untuk cutaneous antisepsis – tincture of iodine- an iodophor- or >:; alcohol merupakan alternatif
• +repare the skin at the insertion site with chlorhe2idine 5; in >:; isopropyl alcohol" • #plikasikan antiseptik paling sedikit 6: detik • Biarkan antiseptik mengering sebelum di insersi lebih kurang 5 menit
#rea Aemoral risiko infeksi lebih tinggi terutama pada pasien gemuk #rea Subcla*ian risiko lebih kecil daripada lower internal jugular *ein
+ertimbangkan risiko infeksi Lebih tinggi risiko komplikasi mekanikal
Dokter harus melihat risiko !keuntungan pada setiap indi*idu
)epatuhan Bundle didokumentasikan
ur"eilans 4ktif I45P Laksanakan sur*eilans untuk mengetahui adanya kejadian infeksi 1aba dengan tangan % palpasi & setiap hari lokasi pemasangan kateter melalui perban untuk mengetahui adanya pembengkakan +engumpulan data setiap hari +erhitungan dan laporan $#D+ setiap bulan- triwulansemester- tahunan $nsiden rate $#D+ umlah $#D+ ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''C 4::: lh hr pemakaian kateter *ena sentral
Intra"ena Kateter +emasangan )ateter angan menyingkat prosedur kateter yang sudah ditentukan
pemasangan
+erawatan Luka )ateter Bersihkan kulit di lokasi dengan antiseptik yang sesuai-sebelum pemasangan kateter" Biarkan antiseptik mengering pada lokasi sebelum memasang
Intra"ena Kateter • Jangan melakukan palpasi pada lokasi setelah kulit
dibersihkan dengan antiseptik (lokasi dianggap daerah steril • Gunakan kasa steril atau perban transparan untuk menutup lokasi pemasangan • Bila dipakai iodine tincture untuk membersihkan kulit sebelum pemasangan kateter ,maka harus dibilas dengan alkohol
• +eriksa secara *isual lokasi pemasangan kateter untuk mengetahui apakah ada pembengkakan - demam tanpa adanya penyebab yang jelas- atau gejala infeksi lokal atau infeksi bakterimia • +ada pasien yang memakai perban tebal sehingga susah diraba atau dilihat- lepas perban terlebih dahulu -periksa secara *isual setiap hari dan pasang perban baru • (atat tanggal dan waktu pemasangan kateter di lokasi yang dapat dilihat dengan jelas
Pengganti perlengkapan dan cairan intra"ena
Secara umum -set perlengkapan intra*askuler terdiri atas seluruh bagian mulai dari ujung selang yang masuk ke kontainer cairan infus sampai ke hubungan alat @anti selang penghubung tersebut bila alat *askuler diganti" @anti selang $/- termasuk selang piggyback dan stopcock- dengan inter*al yang tidak kurang dari >5 jam- kecuali bila ada indikasi klinis " @anti selang yang dipakai untuk memasukkan darah- komponen darah atau emulsi lemak dalam 57 jam dari diawalinya infus"
Penggantian administrasi set '
#dministrasi set >5 ! = jam
'
#dminister blood- produk blood- lipid emulsion 57 jam
'
$ntermiten infusion 57 jam
'
Use a midline catheter or peripherally inserted central catheter %+$((&instead of a short peripheral catheter- when the duration of $/ therapy will likely e2ceed si2 days
airan Parentral
'
$nfus harus diselesaikan dalam 57 jam untuk satu botol cairan parentral yang mengandung lemak"
Bila hanya emulsi lemak yang diberikan- selesaikan infus dalam 45 jam setelah botol emulsi mulai digunakan "
Port In$eksi Intra"ena
Bersihkan port injeksi dengan alkohol >: ; atau po*idone 'iodine sebelum mengakses sistem "
(ampurkan seluruh cairan parentral di bagian farmasi dalam Laminar – air fow hood menggunakan tehnik aseptik
Penggunakan "ial multi dosis Dinginkan dalam kulkas *ial multi dosis yang dibuka- bila direkomendasikan oleh pabrik " Bersihkan karet penutup *ial multi dosis dengan alkohol sebelum menusukkan alat ke *ial @unakan alat steril setiap kali akan mengambil cairan dari *ial multi dosis - dan hindari kontaminasi alat sebelum menembus karet *ial" Buang *ial multi dosis bila sudah kosong- bila dicurigai atau terlihat adanya kontaminasi- atau bila telah mencapai tanggal kadaluarsa"
Pro:laksis 4ntimikro%a
• angan memberikan antimikroba sebagai prosedur rutin sebelum pemasangan atau selama pemakaian alat intra*askuler untuk mencegah kolonisasi kateter atau infeksi bakterimia • Do not use topical antibiotic ointment or creams on insertion sites- e2cept for dialysis catheters- because of their potential to promote fungal infections and antimicrobial resistance" (ategory $B
Kesalahan-kesalahan pada pemasangan kateter intra"ena
Kesalahan-kesalahan pada pemasangan kateter intra"ena
PPI I!&KI 40864! K&1IH 54! 4P0IK4I B8!50& IK
Catheter associated urinary tract infection ( CA - UTI) INEKSI SALU!AN KE"I#
+engertian I nf eksiSal ur an Kemi hyang t erj adiset el ah pemasanganur i nekat et er ≥2x24j am ( 48j am)
; <
P4T=7&!&I
>
1 !uman di meatus uretra bagian distal dapat langsung masuk ke saluran " kandung kemih ketika kateter dimaskan # Pada indelling kateter mikroorganisme bermigrasi sepanjang permkaan
lar kateter di mukosa periretra atau sepanjang permkaan dalam kateter, setelah terjadi kontaminasi pada kantong penampung urine atau sam%ngan antara kantong penampng dengan pipa drainase $alam 8 jam setelah insersi ter%entk %iofilm pada permukaan kateter
3
Apa Itu Biofilm %io&ilm
'ama dengan Plak !umpulan dari sel sel mikroorganisme atau mikrobial khususnya bakteri yang melekat pada suatu permukaan dan oleh pelekat polisakarida yang di sekresikan oleh sel sel bakteri
K!ITE!IA Infe$si Sa%uran Ke&ih (ISK) 4" $S) SF0+.30#.$( 5" $S) #SF0+.30#.$( 6" $S) L#$NNF#
2
Sy&'to&atic Urinary Tract Infection (SUTI) #arus &e&enuhi 'a%in tida$ dari $riteria *eri$ut 1a
•
;
+asien terpasang kateter urine pada saat pengambilan spesimen" 54! 0inimal 4 dari tanda'tanda atau gejala berikut dengan tidak ada penyebab lain Demam % 9 6H I ( & Nyeri suprapubik- atau nyeri sudut kostro*ertebral D#N (ulture urine J 4:K unit koloni %(AU& ml dengan tidak lebih dari 5 spesies mikroorganisme" ATAU +asien telah dilepas kateter urin dalam jangka waktu 7H jam saat pengam%ilan spesimen 54! 0inimal 4 dari tanda ! tanda tanda atau gejala berikut dengan tidak ada penyebab lain Demam %9 6H I (&- Arekuensi- disuria- suprapubik rasa sakit atau nyeri54! Urine cultur positif J 4:"K %(AU& ml dengan tidak lebih dari 5 spesies mikroorganisme "
Asy&'to&atic Bactere&ic Urinary Tract Infection (ABUTI)
Pasien dengan atau tanpa kateter urin *idak
?
memiliki tanda atau gejala (yaitu, untuk pasien semua usia, tidak ada demam (> 38 + C), &rekuensi, disuria, nyeri suprapubik, atau nyeri sudut kostoertebral ATA* untuk pasien 1 tahun, tidak ada demam (> 38 +C, hipotermia (.3/ + C inti), apnea, bradikardia, disuria, lesu, atau muntah) DA+ !ultur urin > 10 C2 " ml dengan tidak lebih dari # spesies mikroorganisme uropathogen 4 DA+ !ultur darah sama dengan setidaknya 1 mikroorganisme uropathogen dengan kultur urin ,ikroorganisme *ropathogen adalah: %asil gram negatif# 'taphylococcs spp# %eta-hemolitik 'treptococcs spp# .nterococcs spp# "aginalis /# Aerococcs rinae# dan 0oryne%acterim (rease positif)
@
+ther Urinary Tract Infection (+UTI) ( in,a% ureter $andun $e&ih uretra atau ,arinan se$itarnya ruan retro'erinea% atau 'erine'hric)
Infeksi lain pada saluran kemih harus memenuhi paling tidak 1 dari kriteria berikut:
1
A
5danya mikroorganisme dari kultur 6airan (selain urin) atau jaringan dari situs yang terkena
#
Pasien memiliki abses atau bukti lain in&eksi terlihat pada pemeriksaan langsung, selama operasi bedah, atau selama pemeriksaan histopatologi
3Pasien memiliki minimal # tanda-tanda atau gejala berikut
dengan tidak ada penyebab
lain yang diakui: demam (> 38 + C) rasa sakit, lokal, atau nyeri lokal di lokasi yang terlibat DA+ minimal 1 dari: a purulen drainase dari situs yang terkena dampak b mikroorganisme dibiakkan dari darah yang kompatibel dengan situs yang di6urigai in&eksi 6 bukti radiogra&i dari in&eksi (misalnya, '7 normal, C* s6an, magneti6 resonan6e imaging ( 9 ) atau pemeriksaan radiolabel (galium, teknesium;) 1 Pasien .1 tahun memiliki setidaknya 1 dari tanda-tanda atau gejala berikut dengan tidak ada penyebab lain yang diakui: demam (> 38 + C inti), hipotermia (.3/ + C inti), apnea,bradikardia, lesu, atau muntah dan minimal 1 dari: a purulen drainase dari situs yang terkena dampak b mikroorganisme dibiakkan dari darah yang kompatibel dengan situs yang di6urigai in&eksi 6 bukti radiogra&i dari in&eksi, ( misalnya, '7 normal, C* s6an, magneti6 resonan6e imaging <9; atau pemeriksaan radiolabel ( galium, teknesium;)
6ekomendasi ( 5) Kategori 1 : sangat dianjurkan < diadopsi +elatihan petugas tentang prosedur cara pemasangan M pemeliharaan kateter yang benar +emasangan kateter hanya bila diperlukan .ekankan pentingnya cuci tangan 0emasang kateter dengan teknik dan peralatan steril +ertahankan,ksasi kateter dengan benar +ertahankan sterilitas sistem drainage tertutup +engambilan spesimen urin dengan cara aseptik +ertahankan aliran urin tetap lancar
)ategori 5 Dianjurkan secara moderat untuk diterima +etugas
? >
dilatih pemasangan kateter secara
periodik @unakan kateter dengan diameter terkecil yang masih memadai Hindari tindakan irigasi kecuali diperlukan untuk mencegah mengurangi obstruksi indari pembersihan meatus uretra setiap hari .idak mengganti kateter pada inter*al yang masih diperdebatkan
Kategori ; * Tidak %egitu dian$urkan diadopsi +ertimbangan
? 3
alternatif lain untuk drainage urin sebelum memasang indwelling kateter @anti sistem penampungan bila sterilisasi sistem drainage tertutup telah terkontaminasi +isahkan ruang rawat pasien dengan indwelling kateter yang T&6-infeksi dari yang TI54K infeksi" indari biakan urin rutin untuk monitoring kuman
K+"P+NEN BUNDLE UTI
1Ka!i Ke%than 2Hand hygiene 3Insertion Techni4e 50atheter ,aintenance 60atheter 0are 70atheter 8emo"al
? 2
. Ka,i Ke*utuhan/
=ati hati dalam menentukan pemasangan kateter Pertimbangkan untuk pemakaian kondom atau pemasangan intermitten Pemasangan kateter hanya jika betul- betul diperlukan seperti pada retensi urine, obstruksi kemih, kandung kemih neurogenik, pas6a bedah urologi, untuk memonitor output yang ketat 'egera lepas kateter !ika sdah tidak diperlkan
? ;
PELEPASAN A!E!E" #"INE $
9oley 0atheters 0ase: Infections ength of 'tay 0ost ;; $atient Discomfort Anti%iotic *sage
?
0. #and hyiene •'egera lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah pemasangan kateter serta setelah memanipulasi kateter •Pakailah sarung tangan jika memanipulasi kateter atau pengosongan urine bag
? ?
1.Insertion Techni2ue: 7unakan teknik aseptik saat
? @
pemasangan kateter, ( sarung tangan steril, tirai, 6airan antiseptik yang tepat, dan membersihkan bagian meatus uretra) !embangkan
%alon dengan jumlah air yang direkomendasikan pabrik
S! "!ril
? A
3. Catheter "aintenance •2iksasi !ateter untuk men6egah gerakan dan trauma pada meatus •'elalu meletakan urine bag lebih rendah dari kandung kemih •*idak meletakan urine bag dilantai •Periksa slang sesering mungkin jangan sampai terlipat ( kingking) •enjaga sistem drainase tertutup •@unakan penampung pembuangan urine untuk satu pasien satu alat •7unakan teknik aseptik untuk mendapatkan spesimen
?
P#li$araa%
? Pertahankan indwelling kateter sistem drainage tertutup <
ara Pengam%ilan pesimen"
@ >
•Pengambilan spesimen steril dari kateter •Clamp tubing di baah port kateter • 'ab port dengan alkohol •5mbil spesimen dengan menusukan jarum suntik kebagian port kateter •$engan menggunakan teknik steril masukkan spesimen ke dalam tempat yang steril dan kirim ke lab •%uka 6lamp, biarkan urine mengalir
?, atheter are
@ 3
•?akukan peraatan perineal sehari-hari dan setiap selesai buang air besar •7unakan kateter terke6il yang men6apai drainase •*idak ada penggunaan krim atau serbuk di daerah perineum •$rigasi kandung kemih M pemakaian antibiotika tidak dapat mencegah infeksi saluran kemih
@, atheter 6emo"al !ateter
@ 2
segera lepas jika tidak diperlukan ?epas atau ganti semua kateter dalam aktu #@ jam masuk ke rumah sakit ?epas
atau ganti kateter jika pasien timbul gejala
Bundle $D3
• "enera'$an Ke4as'adaan Iso%asi
• Pendidi$an dan 'e%atihan • Penenda%ian anti&i$ro*a • Sur5ei%ans • Penceahan infe$si 'ada 'e&a$ain a%at
$
%ika menemukan ada tanda-tanda in#eksi& sembuhkan terlebih dahulu in#eksinya sebelum hari operasi elekti#& dan jika perlu tunda hari operasi sampai in#eksi tersebut sembuh'
$
idak mencukur rambut& keuali bila rambut terdapat pada sekitar daerah operasi dan atau akan menggangu jalannya operasi
$
Pertimbangkan suhu tubuh pasien
$
*ila diperlukan menukur rambut& lakukan di kamar bedah beberapa saat sebelum operasi dan sebaiknya menggunakan penukur Elektric Clippers (*ila tidak ada penukur listrik gunakan silet baru)
$
+engendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes dan menghindari kadar gula darah yang terlalu rendah sebelum operasi'
Studi yg melibatkan > 700 pasien, mendapatkan bahwa koloni bakteri menurun 9x lipat dengan 2x mandi chlorhexidine ( 6ari*a%di 788 ).
Chlorhexidine dianjurkan dibanding povidone-iodine aktiitasnya lebih superior dan memberikan keuntungan antimikroba maksimum sesudah beberapa kali pemakaian! "leh karenanya, pasien harus mandi malam sebelum # $alam % dan pagi hari menjelang operasi ( &abih "! et a% 099 ).
%esinfeksi ulit pasien Intra operative
Pembersihan pembedahan a&al kulit ' %esinfeksi ( pasien itu dengan menggunakan desinfektan chlorhexidine ' alkohol %e*ih su'erior dan memberikan keuntungan antimikroba maksimum dari pada iodine ' poidone untuk men)egah infeksi daerah operasi terutama pada *enis operasi : bersih terkontaminasi
Pastikan kondisi kesehatan tim bedah +enjaga agar kuku selalu pendek dan jangan memakai kuku palsu +embersihkan sela-sela diba,ah kuku setiap hari sebelum ui tangan bedah yang pertama' (ategori .*) idak memakai perhiasan di tangan atau lengan' idak ada rekomendasi mengenai pemakaian cat kuku, namun sebaiknya tidak memakai'
+endidik dan biasakan anggota tim bedah agar melapor %ika mempunyai tanda dan gejala penyakit in#eksi dan segera melapor kepada petugas pelayan kesehatan karya,an' /arangan bekerja untuk anggota tim bedah yang memiliki luka pada kulit& hingga in#eksi sembuh atau menerima
terapi yang memadai'
Pastikan kebersihan tangan tim bedah Cuci tangan bedah (surgical Scrub) dengan antiseptik yang sesuai. Keringkan dengan handuk steril. Kategori IB
4" )ebersihan tangan petugas .erutama operator- Dokter #nastesi- perawat yang kontak langsung dengan pasien 5" Dengan melakukan kebersihan tangan yang tepat dan benar dapat menurunkan infeksi 8: ;
3. Catatan penggunaan sarung tangan bersih tidak menjadi jaminan mencegah transmisi mikroorganisme
PE!!"## #$IBI%$IK# ! '#SI%# $ Pemberian proilaksis antimikroba hanya bila di indikasikan, dan pilihlah *enis antimikroba yang paling eekti terhadap patogen yang umum menyebabkan I% pada operasi *enis tersebut atau sesuai dengan rekomendasi. $ Berikan dosis propilaksis a+al melalui intraena pada saat yang sesuai sehingga pada saat operasi dimulai konsentrasi bakterisida pada serum dan *aringan maksimal konsentrasinya. Pertahankan kadarnya dalam serum dan *aringan selama berlangsungnya operasi dan maksimum sampai beberapa *am setelah insisi ditutup.
PE!!"## #$IBI%$IK# ! '#SI%# $ Pada operasi Caesar beresiko tinggi& berikan propilaksis sesaat setelah tali pusar dipotong' ategori . 0
$ idak menggunakan anomyin seara rutin untuk pro#ilaksis antimikroba' Kategori I#
)ebiasaan yang salah 0engalungkan masker
PENCE6A#AN DAN PEN6ENDALIAN :ENTILAT+! ASS+CIATED PNEU"+NI (:AP)
P&!54H8084! Centilator 4ssociated Pneumonia * • 1asalah infeksi ter%esar di ruang I8 • Ter$adi ;>-> D pasien +ang menggunakan "entilasi mekanik $am • C4P ter$adi 3> - @?D dari seluruh pasien +ang terpasang "entilator • 1ortalitas rate 2 -?@ D ((4m E 6espir rit are 2>>2) • Kuman pen+e%a% mortalitas * Pseudomonas dan 4cineto%acter (rit are 1ed 2>> ) • 1eningkatkan %ia+a perawatan# 0= 6#dan 0= I8
P&!7&6TI4! C4P 5i de:nisikan se%agai nosokomial pneumonia +ang ter$adi setelah $am pada pasien +ang terpasang "entilasi mekanik %aik melalui pipa endotrachea /tracheostomi
+#I%E LINES ,"-. /%/ 02
Mi kr oor gani s mePe nye ba b •
&arl+ onset* – emophilus inuenOa – Streptococcus pneumoniae – Staphylococcus aureus %methicillin sensiti*e& – Escherichia coli – )lebsiella
•
0ate onset* – +seudomonas aeruginosa – #cinetobacter – Staphylococcus aureus %methicillin resistant&
•
1ost strains responsible for – early onset /#+ are antibiotic sensiti*e" – late onset /#+ are usually multiple antibiotic resistant #m 1esp (rit (are %48&
Early&o%"! Dalam 7H'>5 jam setelah intubasi tracheal- komplikasi intubasi tracheal-
La!&o%"!
Setelah >5 jam
Bacteria masuk ke saluran pernapasan bawah melalui tiga cara – #spirasi mikroorganisme mikroorganism e dari oropharingeal mikroorganisme dan saluran @$ % penyebab terbanyak& – $nokul $nokulasi asi langsungDir langsungDirect ect inoculation – $nhalasi bakteri
Klinikal
– Demam .emperature emperature 9 6H : ( atau P 68 – . – Sputum purulent – Batuk- dyspnoe atau tachypnoe – Suara nafas < rales -bronchial
o
(
. .
ra+ atau progresif – $n,ltrat baru persisten atau
0a%oratorium
– Leukosit 9 45:::mm6 atau P 7:::mm6 )ulture e aspirasi trakheal J 4: 8 ppm ml – )ultur gas darah %Q 35sats- - R 35 reuirement"& – +erubahan hasil analisa gas •
+encegahan/#+ • 0enerapkan Bundle /#+ – )ebersihan tangan – +osisi pasien – )ebersihan mulut – 0anajemen sekresi – +emberian sedasi – +ro,laksis +UD – +ro,laksis D/.
+encegahan/#+ tambahan • +endidikan staf • )ebersihan lingkungan • Dekontaminasi peralatan • arak t"tidur single room %5= m • +engobatan – +eptic Ulcer +rophyla2is – D/. +rophyla2is
• Sur*eilans • +eran +erawat
• Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak pasien • (uci tangan dengan air mengalir dan antiseptik jika tangan terlihat kotor • @osok tangan dengan cairan berbasis alkohol
0enjaga kebersihan mulut pasien secara rutin- dengan cara 0enyikat gigi setiap 45 jam untuk mencegah terjadinya plaue 0embersihkan mulut setiap 5' 7 jam @unakan oral antiseptik yang bebas dari alkohol %chlorhe2idin
HOB3 04 5˚
• +engisapan lendir jika diperlukan • Lakukan tindakan aseptik • @unakan cairan steril untuk membersihkan jika kateter dimasukkan kembali ke E.. • Sebaiknya dengan sistem tertutup • @unakan #+D
+engertian .ujuan $ndikasi .eknik intubasi .eknik pengisapan lendir Bundles *entilasi mekanik
• @unakan masker- sarung tangan ketika intubasi- pengisapan lendir • @unakan gaun jika ada prediksi terkena cairan tubuh pasien
• +eralatan kritikal di sterilkan • +eralatan semi kritikal disinfeksi tingkat tinggi • +eralatan non kritikal dibersihkan- kecuali terkontaminasi darah atau cairan tubuh lakukan disinfeksi • Semua peralatan pasien sebelum didisinfeksi atau disterilkan harus dibersihkan terlebih dahulu
Sebelum melakukan intubasi laringoscope blade terlebih dahulu di alkoholise
Secepat mungkin e2tubasi- tetapi hindari re'intubasi
Sirkuit *entilator @anti
sirkuit setiap pasien @anti sirkuit pernapasan jika terlihat kotor atau tidak berfungsi %tidak ada rekomendasi waktu penggantian breathing circuit & Segera ganti sirkuit bila kotor .idak membuka sirkuit *entilator secara rutin Segera buang kodensasi air dalam sirkuit ketempat penampungan %water trapp&
• +eran perawat sangat penting dalam pencegahan /#+ – )aji proses weaning tiap hari" – Sedation /acation
Kesi&'u%an
+elaksanaan program ++$ yang baik dan benar akan membantu dalam perencanaan strategik di tatanan +elayanan )esehatan
+elaksanaan program pencegahan $S)- /#+$#D- $D3 akan membantu meningkatkan mutu di tatanan +elayanan )esehatan
.elakukan pen)egahan 3AIs berdasarkan bundle dapat menurunkan insiden rate infeki
<
Kesi&'u%an BUNDLES $#D+ 4" and hygine 5" +enggunaan #+D yang maksimal 6" (hlorhe2idin untuk antisepstik 7" +emilihan lokasi insersi yang tepat 8" +erawatan lokasi insersi setiap hari
< <
Kesi&'u%an BUNDLES $D3 %('#'.'S& 4" Electric (lipper 5" #ntibiotik 6" .emperatur 7" Sugar
3 > >
Kesi&'u%an BUNDLES $S) 4" )aji kebutuhan 5" and hygine 6" Lokasi insersi 7" 0aintanence keteter 8" (ateter care =" (ateter remo*al
3 > 3