SKRINING PASIEN
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II
No Dokumen :
No Revisi :
Halaman :
01-IGD/IV/2015
0
1/3
.
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur
22 April 2015 dr. H. Ahmad Faesol, Sp. Rad., M. Kes NBM: 797.292
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Triage adalah kegiatan pemilahan pasien berdasarkan tingkat kegawatdaruratan trauma atau penyakit untuk menentukan prioritas penanganan pasien tersebut berdasarkan penilaian kondisi A (Airway), B (Breathing), C (Circulation), D (Disability). Untuk memilah dan menilai pasien agar mendapatkan pertolongan medik secara cepat dan tepat sesuai dengan prioritas kategori kegawatdaruratannya dan sesuai dengan penyakitnya. 1. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya. 2. Kebutuhan pasien yang gawat, darurat, gawat dan darurat segera diidentifikasi dengan proses triage berbasis bukti untuk memprioritaskan pasien dengan kebutuhan emergensi. A. Skringing di IGD. 1. Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II, diterima oleh petugas IGD/petugas keamanan dan dibawa ke ruang triage. 2. Petugas triage melakukan prosedur triage di ruang triage atau dengan cara comprehensive triage. 3. Lakukan anamnesa singkat ke pasien, jika pasien tidak memungkinkan untuk dilakukan anamnesa, maka lakukan hetero anamnesa ke keluarga pasien atau pengantar pasien. 4. Lakukan pemeriksaan dengan menilai keadaan umum, kondisi A (Airway), B (Breathing), C (Circulation), D (Disability). Atau dengan AVPU (Alert-Verbal-PainUnresponsive 5. Dari hasil triage, didapatkan keputusan sebagai berikut : a. Pasien dengan kategori triage merah segera ditransfer ke kamar periksa IGD, yaitu ruang P1 (triage merah). b. Pasien dengan kategori triage kuning ditransfer ke kamar periksa IGD, yaitu ruang P2 (triage kuning). c. Pasien dengan kategori triage hijau ditransfer ke
SKRINING PASIEN
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II
No Dokumen :
No Revisi :
Halaman :
01-IGD/IV/2015
0
2/3
.
6.
7. 8.
ruang P3 (triage hijau). d. Pasien dengan kategori triage hitam ditransfer ke kamar jenazah. e. Jika fasilitas dan sarana di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II tidak dapat memenuhi kebutuhan pelayanan pasien tersebut, maka dirujuk ke rumah sakit rujukan. Pasien dengan kondisi mengancam nyawa (misalnya koma GCS 3/cardiac arrest/apneu) dilakukan pemeriksaan triage dengan cara Visual/Walk in Triage, sambil mengantar pasien ke dalam ruang P1, tanpa melalui proses comprehensive triage. Di ruang PI dan P2, Dokter jaga IGD harus melakukan re-triage atau triage ulang. Dokumentasikan dalam lembar catatan triage.
B. Skrining di unit pendaftaran. 1. Proses skrining untuk pasien yang datang ke Instalasi Rawat Jalan (poliklinik) dilaksanakan melalui evaluasi visual atau pengamatan oleh petugas rekam medis. 2. Setelah dilakukan evaluasi visual atau pengamatan, dapat ditentukan sebagai berikut Kondisi Pasien Keputusan Kesadaran : 1) Sadar penuh Sesuai antrian 2) Tampak mengantuk IGD gelisah bicara tidak jelas 3) Tidak sadar IGD Pemafasan : 1) Nafas normal 2) Tampak sesak 3) Tidak bemafas
Sesuai antrian Disegerakan IGD
Risiko jatuh 1) Risiko rendah 2) Risiko sedang 3) Risiko tinggi
Sesuai antrian Disegerakan IGD
Nyeri dada : 1) Tidak ada. Sesuai antrian 2) Ada (tingkat sedang) Sesuai antrian 3) Nyeri dada kiri tembus Disegerakan punggung Skala nyeri :
SKRINING PASIEN
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II
No Dokumen :
No Revisi :
Halaman :
01-IGD/IV/2015
0
3/3
.
Skala nyeri yang digunakan adalah Wong Baker Faces 0 —1 = tidak merasa nyeri 2 — 3 = sedikit nyeri 4 — 5 = cukup nyeri 6 — 7 = lumayan nyeri 8 — 9 = sangat nyeri 10 = amat sangat nyeri (talc tertahankan Batuk : 1) Tidak ada 2) Batuk > 2 minggu Unit terkait
Pendaftaran IGD
Sesuai antrian Sesuai antrian Disegerakan IGD IGD IGD
Sesuai antrian Disegerakan