ANATOMI FISIOLOGI GINJAL BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR LATAR BELAKANG BELA KANG
Ginjal merupakan sepasang organ yang berbentuk seperti kacang buncis, berwarna coklat agak kemerahan yang terdapat pada kedua sisi kolumna vertebral posterior terhadap peritoneum dan terletak pada otot punggung bagian dalam. Ginjal terbentang dari verterba torakalis kedua belas sampai vertebra lumbalis ketiga. Sebuah kelenjar adrena adrenall terleta terletak k di kutub kutub superio superiorr setiap setiap ginjal, ginjal, tetapi tetapi tidak tidak berhu berhubun bungan gan secara secara langsung dengan proses eliminasi urine. Struktur ginjal dilingkupi serabut tipis dari jaringan fibrus yang rapat membungkusnya dan membentuk pembungkus yang halus. Di dalamnya terdapat struktur-struktur ginjal. Terdiri atas bagian korteks dari sebelah luar dan bagian medulla medulla di sebelah dalam. Struktur Struktur halus ginjal terdiri atas banyak nefr nefron on yang yang meru merupa paka kan n satua satuan-s n-satu atuan an fung fungio iona nall ginj ginjal al dan dan dipe diperk rkira iraka kan n ada ada .!!!.!!! nefron dalam setiap ginjal. Setiap nefron mulai sebagai berkas kalpiler "bad " badan an malphi malphigi gi atau atau glomerulus) yang yang erat tertanam tertanam dalam dalam ujung ujung atas yang yang lebar lebar pada pada nefron nefron.. Dari Dari sisi tubulus tubulus berkelok-kelok dan dikenal sebagai kelokan pertama atau tubula proksimal dan sesudah itu terdapat sebuah simpai #enle. $emudian tubula itu berkelok-kelok lagi disebut kelokan kedua atau tubula distal yang bersambung dengan tubula penampung, yang berjalan melintasi korteks dan medulla, yang berakhir di puncak salah satu pidamida. Ginjal memainkan peranan penting dalam keseimbangan cairan dan elektrolit. Ginjal menyaring produk limbah dari darah untuk membentuk urine.
B. RUMUSAN MASALAH
%erdasarkan latar belakang , rumusan masalah yang dapat kami angkat yaitu & . %agaimana susunan umum ginjal dan traktus uranius' (. )pa yang dimaksud dengan filtrasi, reabsorpsi dan sekresi'
*. %agaimana proses autoregulasi ginjal' +. %agaimana sistem renin angiostensin di ginjal'
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah & . (. *. +.
ntuk mengetahui bagaimana susunan umum ginjal dan traktus uranius. ntuk mengetahui apa yang dimaksud dengan filtrasi, reabsorpsi dan sekresi. ntuk mengetahui bagaimana proses autoregulasi ginjal. ntuk mengetahui bagaimana sistem renin angiostensin di ginjal.
D. MANFAAT
anfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu memahami tentang susunan umum ginjal, traktus urinarius, filtrasi, reasobrsi, sekresi, autoregulasi, serta sistem renin angiostenin di ginjal sehingga mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan dalam mengkonstrusikan ilmu tentang anatomi ginjal. Tidak hanya mampu memahami tetapi juga mampu menguraikan dan menerapkan konsep anatomi sistem urinari dan fisiologi ginjal saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasienklien.
BAB II ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
A. SUSUNAN UMUM GINJAL DAN TRAKTUS URINARIUS
anusia memiliki sepasang ginjal yaitu ginjal kanan dan ginjal kiri. /osisi ginjal kanan sedikit lebih rendah dari posisi ginjal kiri karena ginjal kanan tertekan oleh organ hati. Dua ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, diluar rongga peritoneum. Sisi medial setiap ginjal merupakan daerah lekukan yang disebut hilum tempat lewatnya arteri dan vena renalis, cairan limfatik, suplai saraf , dan ureter yang membawa urine akhir dari ginjal ke kandung kemih, tempat urine disimpan hingga
dikeluarkan. Ginjal dilengkapi oleh kapsul fibrosa yang keras untuk melindungi struktur dalamnya yang rapuh. 1. Anatomi kasa !"in#a$% a. Tam&i$an
Ginjal merupakan sepasang organ berbentuk seperti kacang buncis berwarna coklat agak kemerahan, panjangnya sekitar (,0 cm dan tebalnya (,0 cm "kurang lebih sebesar kepalan tangan1. Setiap ginjal memiliki berat antara (0 2 30 gr pada laki-laki dan 0-00 gr pada perempuan.
'. Lokasi
1
Ginjal terletak di area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang berdekatan
dengan
dua pasang
iga terakhir. 4rgan ini
merupakan
organ
retroperitoneal dan terletak di antara otot-otot punggung dan peritoneum rongga abdomen atas. Tiap tiap ginjal memiliki sebuah kelenjar adrenal di atasnya. (1 Dalam kondisi normal ginjal kiri lebih tinggi ,0 sampai ( cm dari ginjal kanan karena posisi anatomi hati. *1 5aringan ikat pembungkus Setiap ginjal di selubungi * jaringan ikat. a1 Fasia (na$, adalah pembungkus terluar. /embungkus ini melabuhkan ginjal pada struktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ. b1 L(mak &(i(na$, adalah jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal. 5aringan ini membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya. c1 Ka&s)$ *i'osa !Gin#a$%+ adalah membrane halus transparan yang langsung membungkus ginjal dan dengan dapat mudah di lepas.
(. St)kt) int(na$ "in#a$ Struktur internal ginjal meliputi & a. Hi$)s !,i$)m% adalah tingkat kecekungan tepi medial ginjal. b. Sin)s Gin#a$ adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. Sinus ini membentuk perlebatan untuk jalan masuk dan keluar ureter, vena dan arteri renalis, saraf dan limpatik. c. P($-is Gin#a$ adalah perluasan ujung proksimal ureter. jung ini perlanjut menjadi (* kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian penghasil urine pada ginjal. Setiap kaliks mayor bercabang menjadi beberapa"6-61 kaliks minor. d. Pa(nkin Gin#a$, adalah jaringan ginjal yang menyeubungi struktur sinus ginjal. 5aringan ini terbagi menjadi medula dalam dan korteks luar.
1
M()$a terdiri dari masa-masa triangular yang disebut piramida ginjal. jung yang
sempit dari setiap piramida, papilla, masuk dengan pas dalam kaliks minur dan di tembus mulut duktus pengumpul urine. (1
Kot(ks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unit
structural dan fungsional ginjal. $orteks terletak di dalam di antara piramida-piramida medulla yang bersebelahan untuk membentuk kolumna ginjal yang terdiri dari tubulus-tubulus pengumpul yang mengalir ke dalam duktus pengumpul. e.
Ginjal terbagi-bagi lagi menjadi $o')s "in#a$. Setiap lobus terdiri dari satu piramida ginjal, kolumna yang saling berdekatan, dan jaringan korteks yang melapisinya.
/. St)kt) N(*on 7efron merupakan unit fungsional ginjal. Satu ginjal mengandung -+ juta nefron
yang merupakan unit pembentuk urine. Setiap nefron memiliki komponen vascular "kapilar1 dan komponen tubular. 7efron tersusun atas glomerulus, kapsul %owman, tubulus kontortus proksimal, ansa #enle, tubulus distal, dan duktus pengumpul. a.
G$om($))s
Glomerulus merupakan struktur awal nefron berbentuk gulungan kapiler yang tersusun dari jonjot-jonjot kapiler yang mendapat darah dari vasa aferen dan mengalirkan darah balik lewat vasa eferen. Glomerulus dikelilingi oleh ka&s)$ Bo0man yaitu kapsul epitel yang berdinding ganda. Dinding kapiler glomerulus
tersusun dari lapisan sel-sel endotel dan membran basalis. Sel-sel epitel berada pada salah satu sisi membran basalis, dan sel-sel endotel pada sisi lainnya. Glomelurus dan kapsul bowman bersama-sama membentuk sebuah korpuskel ginjal . 1
La&isan -is(a$ ka&s)$ 'o0man adalah lapisan internal epithelium. Sel-sel lapisan
liseral di modifikasi menjadi podosit "8sel seperti kaki91, yaitu sel-sel epitel khusus di sekitar kapilar glomurular. a1 Setiap sel podosit melekat pada permukaan luar kapilar glomerular melalui beberapa prosesus primer panjang yang mengandung prosesus sekunder yang disebut prosesus kaki atau pedikel "8kaki kecil91. b1 /edikel berinterdigitasi "saling mengunci1 dengan prosesus yang sama dari podosit tetangga. :uang sempit antara pedikel yang berinterigitasi disebut filtration slits "pori pori dari celah1 yang lebarnya sekita (0 nm. Setiap pori dilapisi selapis membrane tipis yang memungkinkan aliran beberapa molekul dan menahan aliran molekul lainnya.
c1
Bai( *i$tasi "$om($)$a adalah barier jaringan yang memisahkan darah dalam
kapilar glomerular dari ruang dalam kapsul %owman. %arier ini terdiri dari endothelium kapilar, membrane dasar (lamina basalis) kapilar, dan filtration slits. b. La&isan &ai(ta$ ka&s)$ 'o0man membentuk tepi terluar korpuskel ginjal. 1
/ada kutub vascular korpuskel ginjal, arteriola averen masuk ke glomerulus dan
arteriol eferen keluar dari glomelurus. (1 /ada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang masuk ke tubulus konturtus proksimal. a. T)')$)s kont)t)s &oksima$ panjangnya mencapai 0 mm dan sangat berliku. /ada permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitel kuboit yang kaya akan mikro vilus "%rush %order1 dan memperluas area permukaan lumen. 1 Ansa H(n$(. Tubulus kontruktus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa henle yang masuk ke dalam medulla, membentuk lengkungan jepit yang tajam "lekukan1, dan membalik ke atas membentuk tungkai asenden ansa henle. (1 N(*on kot(ks terletak di bagian terluar korteks. 7efron ini memiliki lekukan pendek yang memanjang ke sepertiga bagian atas medula. *1 N(*on #)kstam()$a terletak di dekat medulla. 7efron ini memiliki lekukan panjang yang menjulur ke dalam piramida medular. b.
T)')$)s kont)t)s ista$ juga sangat berliku panjangnya sekitar 0 mm dan
membentuk segmen terakhir nefron. 1 Di sepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arteriol aferen. %agian tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung sel-sel termodifikasi yang disebut ma)$a (nsa. acula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan distimulasi penurunan ion natrium. (1 Dinding arteriol aferen yang bersebelahan dengan macula densal mengandung sel-sel otot polos termodifikasi yang disebut s($ #)ksta"$om($)$a. Sel ini distimulasi melalui penurunan tekanan darah untuk memproduksi renin. *1 acula densa , sel jukstaglomelular dan sel mesangium saling bekerja sama untuk membentuk a&&aat)s #)ksta"$om($)a$ yang penting dalam pengaturan tekanan darah. c.
T)')$)s )kt)s &(n")m&)$ . $arena setiap tubulus pengumpul berdesendan di
koteks, maka tubulus tersebut akan mengalir ke sejumlah tubulus konturtus distal. Tubulus pengumpul membentuk duktus pengumpul besar yang lurus. Duktus pengumpul membentuk tuba yang lebih besar yang mengalirkan urine ke dalam kaliks
minor. $aliks minor bermuara ke dalam pelvis ginjal melalui kaliks mayor. Dari pelvis ginjal, urine di alirkan ke ureter yang mengarah ke kandung kemih.
B. FILTRASI+ REABSORPSI+ DAN SEKRESI a. Fi$tasi G$om()$a
1 D(*inisi ;iltrasi adalah proses penyaringan darah yang terjadi di glomerular atau perpindahan cairan dan
M(m'an ka&i$a "$om()$a $('i, &(m(a'$( dibandingkan kapilar lain alam
tubuh sehingga filtrasi berjalan dengan sangat cepat. '% T(kanan aa, a$am ka&i$( "$om()$a $(ni, tin""i dibandingkan tekanan darah dalam kapilar lain karena diameter arteriol eferen lebih kecil dibandingkan diameter arteriol aferen. 2% M(kanism( *i$tasi "$om()$a m($i&)ti 3 a%
T(kanan Hiostatik !aa,% gromerular mendorong cairan dan
dari darah dan masuk ke ruang kapsul %owman. '% Dua tekanan yang berlawanan dengan tekanan hidrostatik glomerular. !1% T(kanan ,iostatik i,asi$kan ai aian a$am ka&s)$ Bo0man. Tekanan ini cenderung untuk menggerakan cairan keluar dari kapsul menuju glomerulus. !2% T(kanan osmotik ko$oi a$am "$om()$)s yang dihasilkan oleh protein plasma adalah tekanan yang menarik cairan dari kapsul %owman untuk memasuki glomerulus. % T(kanan *i$tasi (*(kti* "effective filtration force "=;/>1 adalah tekanan dorong n(tto. Tekanan ini adalah selisi antara tekanan yang cenderung mendorong cairan
glomerulus menuju kapsul %owman dan tekanan yang cenderung menggerakan cairan ke dalam glomerulus dari kapsul %owman. EFP4 "Tekanan hidrostatik glomerular1 2"tekanan kapsular1 ? "tekanan osmotik
koloid glomerular1 /% La#) *i$tasi "$om()$a !"$om()$a *i$tation at( !GFR% @aju filtrasi glomerular adalah jumlah filtrate yang terbentuk per menit pada semua
nefron dari kedua ginjal. /ada laki-laki, laju filtrasi ini sekitar (0 mlmenit atau 6! @ dalam (+ jam & pada perempuan, sekitar ! mlmenit. 5% Fakto 6an" m(m&(n"a),i GFR
a% T(kanan *i$tasi (*(kti*. G;: berbanding lurus dengan =;: dan perubahan tekanan yang terjadi akan
mempengaruhi G;:. Derajat konstriksi arteriol aferen dan eferen menentukan aliran darah ginjal dan juga tekanan hidrostatik glomerular. "1 $ontriksi arterior a*((n menurunkan aliran darah dan m(n")an"i laju filtrasi glomerulus. "(1 $onstriksi arteriol (*((n menyebabkan terjadinya tekanan darah tambahan dalam '%
glomerukus dan m(nin"katkan G;:. Stim)$asi sim&atis Suatu peningkatan impuls simpatis, seperti yang terjadi saat stres, akan menyebabkan konstriksi arteriol aferen menurunkan aliran darah ke dalam glomerulus dan
%
menyebabkan &(n))nan G;:. O'st)ksi a$ian )inaia 4bstruksi aliran urinaria oleh batu ginjal atau batu dalam ureter akan meningkatkan
%
tekanan hidrostatik dalam kapsul %owman dan m(n))nkan G;:. K($a&aan+ i(t san"at (na, &ot(in ata) &(n6akit ,ati $elaparan, diet sangat rendah protein atau penyakit hati akan menurunkan tekanan
(%
osmotik koloid darah sehingga m(nin"katkan G;: B('a"ai &(n6akit "in#a$ %erbagai penyakit ginjal dapat meningkatkan permeabilitas kapilar glomerular dan m(nin"katkan GFR. 7% Kom&osisi *i$tat "$om()$a a1 ;iltrat dalam kapsul %owman identik dengan filtrate plasma dalam hal ai an 8at t($a)t (n"an '(at mo$(k)$ (na,+ seperti glukosa, klorida, natrium, kalium,
fosfat, urea, asam urat, dan kreatinin. b1 Sejumlah kecil a$')min &$asma dapat terfiltrasi, tetapi sebagian besar diabsorpsi kembali dan secara normal tidak tampak pada urine. c1 S($ aa, m(a, an &ot(in tiak i*i$tasi. /enampakannya dalam urine menandakan suatu abnormalitas. /enampakan sel darah putih biasanya menandakan adanya infeksi bakteri pada traktus urinaria bagian bawahnya. '. R(a'so&si T)')$)s. R(a'so&si t)')$)s yaitu penyerapan kembali
urine primer yang terjadi di tubulus proksimal. Sebagian besar filtrat "AAB1 secara selektif di reabsorpsi dalam tubulus ginjal melalui i*)si &asi* "ai(n kimia ata) $istik+ tans&o akti* t(,aa& "ai(n t(s(')t , atau difusi terfasilitasi. Sekitar
60B natrium klorida dan air serta semua glukosa dan asam amino pada filtrat glomerulus diabsorpsi dalam t)')$)s kontot)s &oksima$ , walaupun reabsorpsi berlangsung pada semua bagian nefron. :eabsorpsi tubulus meliputi &
1. R(a'so&si ion nati)m a. >on-ion natrium itans&o s(aa &asi* melalui difusi terfasilitasi "dengan carrier 1
dari lumen tubulus kontortus proksimal ke dalam sel-sel epitel tubulus yang berkonsentrasi ion natriumnya lebih rendah. b. >on-ion natrium yang itans&o s(aa akti* dengan pompa natrium-kalium, akan keluar dari sel-sel epitel untuk masuk ke cairan interstisial di dekat ,kapilar peritubular. 2. R(a'so&si ion k$o an ion n("ati* $ain a. $arena ion natrium positif bergerak secara pasif dari cairan tubulus ke sel dan secara aktif dari sel ke cairan interstisial peritubular, akan terbentuk ketidakseimbangan listrik yang justru membantu &("(akan &asi* ion9ion n("ati* . b. Dengan demikian, ion klor dan bikarbonat negative secara pasif berdifusi ke dalam sel-sel epitel dari lumen dan mengikuti pergerakan natrium yang keluar menuju cairan peritubulus dan kapilar tubular. /. R(a'so&si "$)kosa+ *)ktosa+ an asam amino a. Carrier glukosa dan asam amino sama dengan carrier ion natrium dan digerakkan melalui kotranspor. '. Maksim)m tans&ot . Carrier pada membrane sel tubulus memiliki kapasitas reabsorpsi maksimum untuk glukosa, berbagai jenis asam amino, dan beberapa
ditranspor "reabsorpsi1 per menit, yaitu sekitar (!! mg glukosa!! ml plasma. 5ika kadar glukosa darah melebihi nilai Tm-nya, berarti melewati am'an" &$asma "in#a$ sehingga glukosa muncul di urine "glikosuria1. +. R(a'so&si ai. )ir bergerak bersama ion natrium melalui osmosis. >on natrium berpindah dari area konsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus kontortus proksimal ke area berkonsentrasi air rendah dalam cairan interstisial dan kapilar peritubular. 0. R(a'so&si )(a. Seluruh urea yang terbentuk setiap hari difiltrasi oleh glomerulus. Sekitar 0!B urea secara pasif direabsorpsi akibat gradien difusi yang terbentuk saat air direabsorpsi. Dengan demikian 0!B urea yang difiltrasi akan diekresi dalam urine. E. R(a'so&si ion ano"anik $ain , seperti kalium, kalsium, fosfat, dan sulfat, serta sejumlah ion anorganik adalah melalui transport aktif. c.
S(k(si ekanisme s(k(si t)')$a adalah &os(s akti* yang memindahkan 8at k($)a ai aa, a$am ka&i$a &(it)')$a melewati sel-sel tubular m(n)#) aian t)')$a untuk dikeluarkan dalam urine.
.
Fat-
ke dalam tubulus. (. >on hydrogen dan ammonium diganti dengan ion natrium dalam tubulus kontortus distal dan tubulus pengummpul. Sekresi tubular yang selektif terhadap ion hydrogen dan ammonium membantu dalam pengaturan p# plasma dan keseimbangan asam basa cairan tubuh. *. Sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penting untuk mengeluarkan
C. AUTOREGULASI GINJAL
ekanisme autoregulasi intrinsik ginjal mencegah aliran darah ginjal dan G;: akibat variasi fisiologis pada rentang tekanan darah arteri. )utoregulasi seperti ini berlangsung pada rentang tekanan darah yang lebar "antara 6! mm#g dan 6! mm#g1. "1 5ika rentang tekanan darah arteri "normalnya !! mm#g1 meningkat, arteriol aferen berkontriksi untuk menurunkan aliran darah ginjal dan menguragi G;:. 5ikar rerata tekanan darah arteri menurun terjadi vasolidasi arteriol eferen untuk meningkatkan G;:. Dengan demikian perubahan-perubahan mayor dapat dicegah. "(1 )utoregulasi melibatkan mekanisme umpan balik dari reseptor-reseptor peregang dalam dinding arteriol dan dari apparatus jukstaglomerular. "*1 Di samping mekanisme autoregulasi ini peningkatan tekanan arteri dapat sedikit meningkatkan G;:. $arena begitu banyak filtrate glomerular yang dihasilkan sehari, perubahan yang terkecil pun dapat meningkatkan haluaran urine. eskipun suatu perubahan tekanan arteri menyebabkan perubahan jelas dalam pengeluaran urina, tekanan ini dapat berubah dari sekecil 30 mn.#g sampai setinggi E!mn.#g, sementara menyebabkan perubahan yang sangat kecil atas laju filtrasi glomerulus. =fek ini di lukiskan dalam gambar dan disebut autoregulasi laju filtrasi glomerulus. >ni penting karena nefron memerlukan laju filtrasi glomerulus yang
optimum jika ia melakukan fungsinya. %ahkan laju filtrasi glomerulus lebih besar atau lebih kecil 0B dapat menyebabkan pengaruh yang besar dalam menyebabkan kehilangan cairan yang berlebihan ke dalam urine atau ekskresi produk-produk sisa yang diperlukan, yang terlalu kecil.
M(kanism(
A)to(")$asi
$a#)
*i$tasi
G$om()$)s
=
)m&an
'a$ik
t)')$o"$om()$)s
ntunglah tiap nefron tidak dilengkapi satu tetapi mekanisme umpan balik yang bersama-sama menyelenggarakan autolegulasi filtrasi glomerulus dalam deraajat yang diperlukan. $edua mekanisme ini adalah . ekanisme umpan balik vasodilator arteriol aferen (. ekanisme umpan balik vasokonstriktor arteriol eferen. $ombinasi
kedua
mekanisme
umpan
balik
ini
dinamai
umpan
balik
tubuloglomerulus. Dan proses umpan balik mungkin timbul seluruhnya atau hampir seluruhnya pada kompleks jukstaglomerulus yang mempunyai sifat-sifat berikut ini& $ompleks jukstaglomerulus mengilustrasikan kompleks jukstaglomerulus, yang memperlihatkan bahwa tubulus distalis melintasi sudut antara arterior aferen dan eferen, benar-benar berbatasan dengan salah satu dari kedua arteriol ini. @ebih lanjut, sel-sel epitel tubulus distalis yang berkontak dengan arteriol lebih padat dari pada selsel tubulus lain dan secara bersama-sama dinamai mak)$a(nsa. Di dalam tubulus distalis makula densa terletak kira-kira pertengahan di dalam segmen pengenceran tubulus distalis, pada ujung atas bagian tebal cabang as(n(nansa H(n$(. Sel-sel otot polos kedua arteriol aferen dan eferen membengkak dan mengandung granula gelap tempat
ia
berkontak
dengan
makula
densa.
Sel-sel
ini
dinamai
s($9s($
#)ksta"$om()$)s !s($9s($ JG% dan granula ini terutama mengandung renin yang tak
aktif. M(kanism( )m&an 'a$ik -asoi$ato at(io$ *isio$o"ian m(kanism( &(n6akit
)feren laju filtrasi glomerulus yang rendah memungkinkan reabsorpasi klorida yang berlebihan di dalam tubulus sehingga menurunkan konsentrasi ion klorida pada mukula densa. Sebaliknya penurunan ion-ion klorida ini memulai isyarat dari makula densa untuk mendilatasi arteriol aferen. @etakkan kedua kenyataan ini bersama-sama, yang berikut ini adalah mekanisme umpan balik vasodilator arteriol aferen untuk mengatur laju filtrasi glomerulus & . Terlalu sedikitnya aliran filtrasi glomerulus kedalam tubulus menyebabkan penurunan konsentrasi klorida pada makula densa. (. /enurunan konsentrasi klorida menyeabkan dilatasi arteriol aferen. *.
Sebaliknya ini meningkatkan kecepatan pengaliran darah kedalam glomerulus dan meningkatkan tekanan glomerulus.
+.
/eningkatan tekanan glomerulus meningkatkan laju filtrasi glomerulus kembali kearah tingkat yang di perlukan.
M(kanism( )m&an 'a$ik -asokonstikto at(io$ (*((n
>on-ion klorida yang terlalu sedikit pada makula densa di anggap juga menyebabkan sel-sel jukstaglomerulus melepaskan renin dan sebaliknya ini menyebabkan
pembentukan
angiontensi.
$emudian
angiontensi
tertama
mengkontriksikan arteriol eferen karena ia lebih sensitive terhadap angiontensi >> dari pada arteriol aferen. Dengan kenyataan ini dalam pikiran, sekarang kita dapat mendeskripsikan mekanisme vasokonstriktor arteriol eferen yang membantu mempertahankan laju filtrasi glomerulus yang konstan & .
@aju filtrasi glomerulus yang terlalu rendah menyebakan reabsopsi ion-ion klorida yang berlebihan dalam filtrat, mengurangi konstrentasi klorida pada makula densa.
(.
$emudian konsentasi ion-ion klorida yang rendah menyebabkan sel-sel 5G bebaskan renin dan granula-granulanya.
*. :enin menyebabkan pembentukan angiontensi >>. +.
)ngiontensi >> mengkonstriksikan arterioal eferen, yang menyebabkan menigkatnya tekanan di dalam glomelurus.
0.
$emudian peningkatan tekanan meningkatkan laju filtrasi glomerulis kembali kearah yang normal. 5adi ini masih mgerupakan mekanisme umpan balik negatif lainnya yang membantu mempertahankan laju filtrasi glomerulus yang saat konstan ia melakukan itu dengan mengkonstriksikan arteriol eferen pada waktu yang sama sehingga mekanisme vasodilator aferen yang dilukiskan diatas mendilatasi ateriol aferen. %ila kedua mekanisme ini berfungsi bersama-sama maka laju filtrasi glomerulus hanya meningkat beerapa persen walaupun tekanan arteri berubah antara batas 30 mm.#gdan E! mm.#g. A)to(")$asi a$ian aa, "in#a$
%ila tekanan arteri berubah hanya beberapa menit pada suatu waktu, maka aliran darah ginjal dan laju filtasi glomerulus diautorigulasi pada waktu yang sama. >ni
dilukiskan pada gambar ia memperlihatkan aliran darah ginjal yang relatif konstan antara batas 3! dan E! mm.#g tekanan arteri. ekanise umpan balik vasodilator arteriol aferen yang dilukiskan di gambar yang menyebabkan autoregulasi aliran darah ginjal ini. >ni dapat dijelaskan sebagai berikut & bila aliran darah ginjal menjadi terlalu sedikit, maka tekanan glomerulus turun dan laju filtrasi glomerulus juga menjadi terlalu sedikit. Sebagai akibatnya, mekanisme umpan balik menyebabkan arteriol aferen berdilatasi untuk menembalikan laju filtrasi glomerulus kembali ke arah normal. pada waktu yang sama, dilatasi juga meningkatkan aliran darah kembali kearah nomal walaupun tekanan arteri rendah. D. SISTEM RENIN ANGIOTENSIN DI GINJAL
:enin adalah hormon lain yang diproduksi oleh ginjal. ;ungsi utama hormon ini adalah untuk mengatur aliran darah pada waktu terjadinya iskeemia ginjal "penurunan suplai darah1. :enin disintesis dan dilepaskan dari sel jukstaglomerulus, yang berada di apparatus jukstaglomerulus ginjal. P(anan Sist(m R(nin = An"iot(nsin an M(kanism( >asokonstikto E*((n Da$am m(m($i,aa Ai an Gaam T(ta&i M(m')an" U(a S($ama Hi&ot(nsi At(i
ekanisme vasokonstriktor arteriol eferen tak hanya membantu memelihara filtrasi glomerulus yang normal sewaktu tekanan arteri turun terlalu rendah tetapi juga memberikan cara untuk mengatur ekskresi urea secara terpisah dari ekskresi air dan garam. /ada hipotensi arteri, sangat penting melindungi sebanyak mungkin air dan garam. Di pihak lain,sama pentingnya untuk meneruskan mengekskresi produk produk sisa tubuh, yang paling banyak adalah urea. Di bagian lebih awal dalam bab ini telah di tunjukan bahwa kecepatan ekskresi urea hampir langsung sebanding dengan laju filtrasi glomerulus. Sehingga sejauh mekanisme vasokonstriktor arteriol eferen dapat mempertahankan filtrasi glomerulus yang tinggi, juga pada tekanan arteri yang rendah, urea yang akan diekskresikan ke dalam urina hampir mendekati jumlah yang normal. Sehingga hipotensi yang menurunkan tekanan arteri hingga serendah E0 sampai 3!mm.#g tak menyebabkan retensi urea yang bermakna. Di pihak lain, karena angiotensi >> di bentuk dalam ginjal dan juga di dalam darah yang bersirkulasi selama hipotensi arteri, maka ini menyebabkan retensi air dan berbagai ion-ion 2 natrium, klorida, kalium dan lain-lainnya secara nyata oleh ginjal.
5adi ini memberikan suatu cara untuk memelihara air dan ion-ion walaupun kenyataanya bahwa urea terus menerus diekskresikan. ungkin angiontensin menyebabkan konservasi air dan ion dengan mekanisme berikut. >a meningkatkan tahanan arteriol, yang mengurangi aliran darah ginjal sehingga juga mengurangi tekanan kapiler peritubulus. Sebaliknya ini meningkatkan kecepatan reabsorpsi air dan elektrolit-elektrolit dari sistem tubulus.
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN anusia memiliki sepasang ginjal yaitu ginjal kanan dan ginjal kiri. /osisi ginjal
kanan sedikit lebih rendah dari posisi ginjal kiri, bentuknya seperti kacang buncis berwarna coklat agak kemerahan. Struktur internal ginjal terdiri dari #ilus "hilum%+ sinus, pelvis ginjal, dan parenkim ginjal yang terdiri lagi dari medulla dan korteks. Ginjal juga tersusun atas nefron 7efron merupakan unit fungsional ginjal. Satu ginjal mengandung -+ juta nefron yang merupakan unit pembentuk urine. 7efron tersusun atas glomerulus, kapsul %owman, tubulus kontortus proksimal, ansa #enle, tubulus distal, dan duktus pengumpul. Di ginjal juga terjadi proses filtrasi, reabsorpsi dan sekresi, )utoregulasi ginjal merupakan suatu perubahan pada laju filtrasi glomerulus yang disebabkan oleh perubahan tekanan arteri dan menimbulkan perubahan yang jelas
dalam pengeluaran urina dimana tekanannya dapat berubah dari sekecil 30 mn.#g sampai setinggi E!mn.#g. Ginjal juga memproduksi hormon lain yaitu :enin. ;ungsi utama hormon ini adalah untuk mengatur aliran darah pada waktu terjadinya iskeemia ginjal "penurunan suplai darah1.
DAFTAR PUSTAKA
=thel Sloane. (!!*. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. 5akarta& =G. Drs. $us >rianto. (!!+. Struktur dan Fungsi Tubuh anusia untuk Paramedis. %andung. /otter dan /erry. (!!0. !uku Ajar Fundamental "epera#atan, "onsep, Proses $ Praktik %olume &. 5akarta& =G. %runner H Suddarth. (!!. "epera#atan edikal !edah 'disi . 5akarta & =G.