BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Be Belakang Pe Penelitian
Pada Pada 15 septem september ber 2008, 2008, perusa perusahaa haan n sekuri sekuritas tas terbes terbesar ar keempat keempat di Amerik Amerikaa Serikat Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutannya yang terjadi karena krisis kredit perumahan (sub prime mortgage). Hal ini langsung berdampak negatif terhadap bursa saham di seluruh dunia dan menjadi pemicu krisis ekonomi global. Bursa saham di kawasan Asia seperti Jepang, Hongkong, China, Australia, Singapura, India, Taiwan dan Korea Selatan, mengalami penurunan antara 2 sampai 7 persen. Termasuk bursa saham di kawasan Timur Tengah, Rusia, Eropa, Amerika Selatan dan Amerika Utara. Tak terkecuali terkecuali di AS sendiri, sendiri, perusahaan besar seperti seperti Meryl Lynch Lynch dan AIG juga hampir mengalami hal yang sama dengan Lehman Brothers, namun Meryl Lynch beruntung karena diakuisisi oleh Bank Of America, sementara AIG mendapatkan bantuan dana dari pemerintah pemerintah Amerika. Amerika. Bahkan perusahaan otomotif otomotif terbesar terbesar General General Motors Motors sempat sempat menyiapkan opsi bangkrut guna mengatasi krisis likuiditas akibat menurunnya penjualan mereka mereka.. Di indones indonesia, ia, dampak dampak yang yang terjad terjadii pun cukup cukup besar. besar. Otorit Otoritas as Bursa Bursa Efek Efek Indonesia Indonesia melakukan melakukan penghentian penghentian perdagangan perdagangan saham (suspend) pada pada hari hari rabu rabu 8 Oktober 2008 setelah turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 10,38%. Perdagangan saham baru dibuka kembali pada hari senin 13 oktober. Pada akhir tahun 2008, 2008, IHSG IHSG ditu ditutu tup p pada pada nila nilaii 1.340 1.340,89 ,892 2 atau atau turu turun n sebes sebesar ar 51,1 51,17 7 % dari dari level level penutupan di tahun 2007 sebesar 2.745,826. Kondisi pasar modal yang tidak menentu ini membuat masyarakat awam menjadi takut untuk melakukan investasi pada instrumen pasar modal, namun menurut penulis 1
sebagai mahasiswa ekonomi situasi ini justru menjadi sebuah peluang untuk memulai investasi di pasar modal, karena harga saham mengalami penurunan sehingga modal yang diperlukan untuk bermain saham menjadi lebih sedikit. Lalu timbul pertanyaan, ”bagai ”bagaiman manaa cara cara menget mengetahui ahui nilai nilai sebuah sebuah saham? saham?”, ”, ”kapan ”kapan saat saat yang yang tepat tepat untuk untuk membeli atau menjual saham?”, dan ”bagaimana cara mengetahui kapan harga akan naik atau turun?”. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, terdapat 2 analisis, yaitu analisis analisis fundamental fundamental dan analisis analisis teknikal. Analisis Analisis Fundamental Fundamental adalah studi tentang ekonomi, ekonomi, industri, industri, dan kondisi kondisi perusahaan perusahaan untuk memperhitungkan memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. Analisis fundamental menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan keuangan perusahaan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah diapresiasi secara wajar, sementara analisis teknikal merupakan sebuah analisa tentang pergerakan harga saham yang didasarkan dari pergerakan harga saham itu sendiri di masa lampau. Pada Analisis teknikal dilakukan penelitian penelitian yang mendasar terhadap pola pergerakan pergerakan harga komoditi yang berulang berulang dan dapat diprediksi. diprediksi. Dalam Analisis Analisis teknikal, teknikal, terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan saham, diantaranya adalah metode Bollinger metode Bollinger Bands, Bands, Relative Relative Strength Index (RSI), (RSI), Commodity Channel Index (CCI), (CCI), Stochastic Oscillator , Elliot Wave, Wave, Fibbonaci, Fibbonaci, serta metode yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu metode candlestick . Metode
candlestick meru merupa paka kan n
alat alat anal analiisis sis
kuno kuno yang ang
pert pertam amaa
kal kali
dikembangkan oleh para pedagang beras di Jepang pada abad ke-17. Meskipun begitu, alat analisis ini tetap digunakan secara luas oleh hampir seluruh investor di berbagai belahan dunia hingga saat ini. Keunikan dari metode ini adalah sebagian besar orang masih mengaplikasikan metode ini dengan menggunakan intuisi mereka. Hal ini terjadi dalam mengidentifikasi bentuk dan pola candlestick , dan dalam mengidentifikasi trend 2
yang mendahului kemunculan sebuah pola candlestick . Karena itu, penulis tertarik untuk mengaplikasikan metode ini untuk menilai pergerakan saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan menggunakan menggunakan metode metode candlestick yang dikembangkan oleh Hendra Hendra Syams Syamsir. ir. Metode Metode ini dapat dapat mengid mengidenti entifik fikasi asi tren, tren, pola pola candlestick , support resistance, resistance, dan dan konfi konfirm rmas asii deng dengan an mengg menggun unaka akan n solver dengan software yang sede sederh rhan ana, a, yait yaitu u Micr Micros osof oftt Exce Excel, l, sehi sehingg nggaa muda mudah h dila dilaku kukan kan oleh oleh oran orang g awam awam sekalipun. Penulis melakukan analisis pergerakan saham pada PT. Astra International, tbk. Astra Astra adalah perusahaan perusahaan besar multibisnis multibisnis yang berdiri pada tahun 1957. Bisnis Bisnis yang dijalankan Astra termasuk bisnis otomotif, agrobisnis, pertambangan, infrastruktur jalan tol, perbankan, asuransi, serta teknologi informasi. Sahamnya pun merupakan saham bluechip. bluechip. Penulis melakukan analisis saham Astra mulai dari 15 September 2008 karena pada tanggal tersebut Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutannya dan menjadi awal krisis ekonomi global. Dalam periode ini, Harga saham Astra mengalami fluktuasi yang cukup signifikan, dimana harga sahamnya sempat turun sekitar 50% dan kemudian kembali kembali menguat. menguat. Penulis Penulis akan menganalisi menganalisiss pergerakan pergerakan saham perusahaan ini dengan metode modified candlestick dibantu dengan RSI dengan RSI . Karena itu, penulis mengambil judul skrips skripsii ”ANALI ”ANALISIS SIS TEKNIK TEKNIKAL AL SAHAM SAHAM PT ASTRA ASTRA INTERN INTERNATI ATIONA ONAL L TBK DENGAN MODIFIED CANDLESTICK PERIODE CANDLESTICK PERIODE SEPTEMBER 2008 – JUNI 2009”. Dari Dari hasil hasil peneli penelitia tian n ini, ini, penuli penuliss berhar berharap ap dapat dapat member memberika ikan n manfaa manfaatt bagi pembaca yang tertarik untuk berinvestasi di saham, baik yang masih awam maupun yang sudah mengerti mengenai bermain di pasar modal. Penelitian yang dilakukan dalam skrips skripsii ini dapat dapat diapli diaplikas kasika ikan n dengan dengan mudah bahkan bahkan oleh oleh orang orang awam,
karena karena
menggunakan software menggunakan software yang mudah digunakan. 3
I.2
Ruang Lingkup Penelitian
Objek dari skripsi ini adalah pergerakan saham PT. Astra International tbk. Studi kasus dilakukan pada perusahaan ini yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penulis membatasi masalah pada : 1. Analisi Analisiss teknik teknikal al pergeraka pergerakan n saham saham harian harian PT. Astra Astra Intern Internati ational onal tbk. mulai mulai tanggal 15 september 2008 sampai 3 Juni 2009 (back testing), testing), meliputi harga pembukaan (open), (open), harga penutupan (close), (close), harga tertinggi (high), (high), dan harga (low). terendah (low). 2. Modi Modifi fika kasi si sensi sensiti tifi fita tass SLT ( Significance level of Trend ) untuk meningkatkan keuntungan.
I.3 I.3
Tuju ujuan Dan Manf anfaat aat Penel nelitia tian
I.3. I.3.1 1
Tuju Tu juan an Pene Peneli liti tian an
1. mene menent ntuk ukan an tren tren,, pola pola candletick , support resistance, resistance, dan konfirmasi dengan fungsi HS_All_Candle fungsi HS_All_Candle.. 2. menen nentuka ukan overbought dan overbought dan oversold dengan oversold dengan fungsi HS_RSI_Rec fungsi HS_RSI_Rec.. 3. simulasi back testing dengan testing dengan membuat rekomendasi (buy (buy atau sell atau sell ). ). SLT pada simulasi. 4. opti optim mali alisas sasi SLT pada I.3. I.3.2 2
Manf Manfaa aatt Pen Penel elit itia ian n
1. mampu mampu memper memperbai baiki ki strategi strategi perdagan perdagangan gan saham untuk untuk mendap mendapatka atkan n hasil hasil yang lebih baik. 2. meto metode de ini ini dapat dapat dimo dimodi difi fika kasi si sesu sesuai ai denga dengan n karak karakte teri rist stik ik pengg pengguna unany nyaa sehingga pengguna dapat menggunakan metode ini sesuai keinginannya.
4
I.4
Metodologi Pe Penelitian
Riset yang akan dilakukan adalah riset untuk menguji metode candlestick pada pergerakan saham PT. Astra International tbk. pada periode September 2008 hingga Juni 2009. karakteristik riset ini adalah sebagai berikut: 1. Risetn Risetnya ya adalah adalah riset riset kausal; kausal; 2. Dime Dimens nsii wakt waktuny unyaa adal adalah ah meli meliba batk tkan an bany banyak ak wakt waktu u tert terten entu tu dan dan bany banyak ak sample; ample; 3. Metode pengumpulan pengumpulan datanya datanya adalah adalah tidak tidak langsung, langsung, yaitu yaitu berupa berupa data data arsip; arsip; 4. Unit Unit anal analis isis isny nyaa adal adalah ah satu satu peru perusa saha haan an yang yang terd terdaf afta tarr di Bur Bursa Efek Efek Indonesia.
I.5
Sistematika Pembahasan
BAB 1. Pendahuluan Dalam bab ini penulis menjelaskan latar belakang penelitian yang menjadi dasar pemilihan judul dan topik yang menjadi permasalahan, termasuk tujuan dan manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi ini, ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dan metodolo metodologi gi
peneli penelitia tian n yang yang akan akan digunak digunakan an untuk mengumpul mengumpulkan kan data serta
sistematika penulisan skripsi ini.
BAB 2. Landasan Teori Dalam bab ini akan diuraikan teori yang relevan terhadap judul dan topik yang dijadi dijadikan kan skrips skripsi, i, sepert sepertii jenisjenis-jen jenis is analis analisaa saham, saham, metode metode candlestick , Relative Strength Index (RSI), dan lain-lain.
5
BAB 3. Objek penelitian dan Metodologi penelitian Bab ini member memberika ikan n penjela penjelasan san mengena mengenaii perusa perusahaa haan n yang yang akan akan dianal dianalisa isa,, riwayatnya riwayatnya,, bidang usahanya, susunan susunan organisasi, organisasi, strategi perusahaan, perusahaan, dan lain-lain. lain-lain. Kemudian akan dijelaskan mengenai proses pengumpulan data yang akan digunakan dalam skripsi ini, yang meliputi penelitian kepustakaan dan penelitian di lapangan.
BAB 4. Hasil Pengujian Bab ini menjelaskan tentang hasil analisis terhadap pergerakan saham PT. Astra International tbk menggunakan modified candlestick.
BAB 5. Simpulan dan Saran Bab ini memberikan simpulan atas hasil uraian pembahasan di bab sebelumnya, juga akan menjelaskan menjelaskan saran-saran saran-saran yang dapat dijadikan dijadikan pertimbangan pertimbangan oleh investor maupun pembaca.
6
BAB II LANDASAN TEORI
II.1
Analisis Saham
Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi pergerakan harga saham, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian. kerugian. Tanpa menggunakan menggunakan analisis analisis saham, maka bertransaksi bertransaksi dalam pasar modal hanya hanya merupak merupakan an ajang ajang spekul spekulasi asi saja. saja. Untuk Untuk dapat dapat mempre mempredik diksi si perger pergeraka akan n harga harga saham, terdapat dua analisis, analisis, yaitu analisis analisis fundamental fundamental (fundamental (fundamental analysis) analysis) dan analysis). analisis teknikal (technical analysis). Menuru Menurutt Henda Henda M. Fakhru Fakhruddi ddin n (2008) (2008),, analisi analisiss fundam fundament ental al adalah adalah metode metode analisis saham dengan melakukan analisis data-data atau informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan. Sementara Steven B. Achelis (2000) mendefinisikan analisis fundamental sebagai berikut : “Fundamental analysis is the study of economic, industry, and company company conditi conditions ons in an effort effort to determine determine the value value of a company company's 's stock stock . Fundam Fundament ental al analys analysis is typica typically lly focuses focuses on key statis statistic ticss in a company company's 's financi financial al statements to determine if the stock price is correctly valued”(p. valued”(p. 52). 52). Umumnya laporan keuanga keuangan n menjad menjadii sumber sumber utama utama dalam dalam analis analis ini termas termasuk uk pengguna penggunaan an rasiorasio-ras rasio io keuangan dan rasio-rasio saham seperti earning per share, share, price earning ratio, ratio, dan lainlain.
II.2
Analisis Teknikal
Menuru Menurutt Fakhru Fakhruddi ddin n (2008) (2008),, analisi analisiss teknik teknikal al adalah adalah metode metode analis analisis is saham saham dengan dengan berdas berdasar ar kepada kepada perger pergeraka akan n harga harga di masa masa lalu. lalu. Metode Metode ini menggun menggunaka akan n 7
beragam grafik (chart) grafik (chart) dalam analisisnya. Sedangkan Martin J. pring (200 1) menyatakan : “the art of technical analysis is to try to identify trend changes at an early stage and maintain an investment and trading posture until the weight of the evidence shows or prove that the trend has reserved” (p. 5). Analisis teknikal melihat pergerakan harga trend yang saham dalam grafik, mengidentifikasi trend , lalu membuat prediksi mengenai trend yang akan terjadi, apakah berlanjut atau berbalik. Dalam analisis teknikal tidak digunakan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, seperti yang digunakan dalam analisis fundamental. Menurut Edianto Ong (2008) terdapat tiga pemikiran yang menjadi dasar analisis teknikal, yaitu : 1. marke markett price price disco discount untss every everyth thin ing g . Sega Segala la keja kejadi dian an-k -kej ejad adia ian n yang yang dapa dapatt mempengaruhi pergerakan saham seperti faktor ekonomi, politik fundamental dan termasuk juga kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti adanya peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan tercermin pada harga pasar. 2. price moves in trend . Harga saham bergerak dalam satu trend tertentu. trend tertentu. Trend ini Trend ini akan berlanjut sampai pergerakan harga melambat dan memberikan peringatan sebelum berbalik dan bergerak ke arah yang berlawanan. 3. history history repeats repeats itself itself . Karena Karena analis analisis is teknik teknikal al juga juga mengga menggamba mbarka rkan n faktor faktor psikologis para pelaku pasar, maka pergerakan historis dapat dijadikan acuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang. Pola historis ini dapat terlihat dari waktu ke waktu dalam grafik. Pola-pola ini mempunyai makna yang dapat diinterpretasikan untuk memprediksi pergerakan harga.
8
Dalam analisis teknikal, terdapat istilah-istilah yang penting untuk diketahui, yaitu: •
Chart
•
Trend
•
Support and resistance
II.2.1 chart
Menuru Menurutt Ong (2008) ”chart ”chart adalah adalah sebuah sebuah gambar gambar atau atau grafik grafik yang yang fungsi fungsi utamanya menunjukkan riwayat pergerakan nilai saham pada suatu periode tertentu, sehingga dibutuhkan sebagai alat utama untuk melakukan analisis teknikal (p. 13)”. Dalam analisis teknikal, dikenal beberapa macam chart , diantaranya : •
Line chart , yang menggambarkan harga penutupan per hari.
•
Bar chart . Menggambarkan harga open, high, low, dan closing price. price.
•
Candlestick chart . Menggambarkan harga high, open, low, dan closing price. price.
II.2.2 Trend
Menurut Achelis (2000) “ A trendline is a sloping line that is drawn between two or more prominent points on a chart ” (p. 106). Sementara Menurut Hendra Syamsir (2004), “tren adalah kecenderungan pergerakan dalam satu arah”(p. 10). Trend adalah salah satu indikator indikator yang penting penting dalam melakukan analisis analisis teknikal, teknikal, karena tujuan tujuan analisis teknikal itu sendiri salah satunya adalah untuk mendapatkan indikasi apakah trend harga itu muncul, berakhir, berlanjut atau berbalik arah. Garis tren dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
9
1. Tren na naik (up k (up trend). Up trend adalah garis yang memiliki kemiringan (slope) positif. Tren meningkat mencerminkan terjadinya ekses demand . Gambar II.1. Contoh Up trend line
2. Tren men menu urun (down trend). Down trend adalah kebalikan dari up trend , yaitu garis yang memiliki kemiringan negatif. Tren menurun mencerminkan terjadinya ekses supply ekses supply.. Gambar II.2. Contoh Down Contoh Down Trend line
10
3. tren menyamping (horizontal trend). Horizontal Horizontal trend , atau atau dise disebu butt juga juga sideways sideways trend , adalah garis yang menggambarkan trend yang bergerak secara mendatar. Gambar II.3. Contoh Horizontal Contoh Horizontal Trend
II.2.3 Support dan Support dan resistance
Menurut Syamsir (2008) support (2008) support - resistance resistance adalah titik batas atas (resistance) support atau support support dan batas bawah (support) dari pergerakan harga. Secara rinci, titik support atau level adalah sebuah level harga (titik/tingkat/range (titik/tingkat/range)) di mana pada level tersebut, akan timbul timbul minat minat beli beli yang yang lebih lebih kuat daripada daripada minat minat jual, jual, yang yang akan akan mengaki mengakibat batkan kan terjad terjadiny inyaa ekses ekses demand yang yang akan akan meni mening ngka katk tkan an harg hargaa di pasa pasar, r, sehi sehing ngga ga menghentikan trend penurunan penurunan harga. Sebaliknya, Sebaliknya, titik titik resistance merupakan merupakan batas atas/titik/range atas/titik/range di mana pada level ini akan timbul penguatan minat jual yang lebih besar dibandingkan minat beli, yang secara otomatis akan mengakibatkan timbulnya ekses supply, supply, yang akan mengakibatkan turunnya harga saham.
11
Gambar II.4. Contoh Support Contoh Support - Resistance
II.3
Jenis-jenis analisis teknikal
Terd Terdap apat at bany banyak ak seka sekali li meto metode de dala dalam m anal analis isis is tekn teknik ikal al yang yang memi memili liki ki keunggul keunggulann annya ya masing masing – masing masing.. Dalam Dalam skrips skripsii ini, ini, metode metode yang yang digunak digunakan an adalah : •
Simple Moving Average
•
Candlestick
•
Alat konfirmasi
•
RSI
II.3.1 Simple Moving average (SMA)
Menur Menurut ut Fakhr Fakhrud uddi din n (2008 (2008)) moving moving average average adalah adalah suatu suatu indika indikator tor yang yang memper memperlih lihatk atkan an nilai nilai rata-r rata-rata ata harga harga suatu suatu saham saham selama selama period periodee terten tertentu. tu. Moving average (rata-rat (rata-rataa bergerak) bergerak) digunakan digunakan untuk menekankan kecenderungan kecenderungan arah dan untuk memperhalus memperhalus (smooth out) fluktuasi fluktuasi harga. Banyak aplikasi metode rata-rata rata-rata bergerak yang digunakan dalam analisis teknikal saham, antara lain lain simple moving
12
average, weighted moving average, dan exponential moving average. average. Namun dalam average. skripsi ini hanya dibahas mengenai metode simple metode simple moving average. simple moving moving average adalah Menurut Dedhy Sulistiawan dan Liliana (2007), simple indika indikator tor analisi analisiss teknik teknikal al modern modern yang yang paling paling sederh sederhana ana cara cara perhit perhitunga unganny nnyaa dan mudah dipelajari. Simple moving average dihitung dari penjumlahan harga saham X hari sebelu sebelumny mnyaa dibagi dibagi dengan dengan X hari. hari. Harga Harga saham saham yang yang biasa biasa dipakai dipakai adalah harga penutupan, namun harga rata-rata maupun pembukaan juga dapat digunakan. Rumusnya adalah : SMA (4) = (P4+P3+P2+P1) / 4 Keterangan :
SMA (4)
: rata-rata be bergerak se sederhana 4 periode
P4
: harga saham 4 hari sebelumnya
P3
: harga saham 3 hari sebelumnya
P2
: harga saham 2 hari sebelumnya
P1
: harga saham 1 hari sebelumnya
Contoh analisis Simple Moving Average dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar II.5. Contoh Moving Contoh Moving average
13
II.3.1.1 Simple Moving Average Modified Trend (SMAMT)
SMA, suatu tren dikatakan naik apabila posisi harga pada hari tersebut Dalam SMA, Average-nya, demikian sebaliknya lebih besar dari nilai Moving Average-nya, sebaliknya apabila apabila harga lebih kecil dari nilai Moving Average-nya, Average-nya, maka terjadi tren turun. Namun dalam skripsi ini penentuan penentuan tren dalam SMA menggun menggunakan akan teori teori dari dari Hendra Hendra Syams Syamsir ir (2008) (2008),, yaitu yaitu simple moving average modified trend (SMAMT). (SMAMT). Dalam metode ini, penentuan tren naik atau turun pada suatu periode tidak hanya ditentukan dari nilai MA periode tersebut saja, namun juga periode-periode sebelumnya dengan dilakukan pembobotan. Pembobo Pembobotan tan dilakuk dilakukan an terhad terhadap ap posisi posisi nilai nilai data data terhada terhadap p nilai nilai SMA, SMA, maka maka variabel-variabel yang akan diberi bobot adalah posisi selisih nilai data terhadap nilai SMA. SMA. Selisih SMA dan data dikonversikan kedalam poin-poin sebagai berikut : Jika datat > SMAt maka nilai point = 1 Jika datat < SMAt maka nilai point = -1 Jika datat = SMAt maka nilai point = 0 Sela Selanj njut utny nyaa
poin poin-p -poi oin n
ters terseb ebut ut dibe diberi ri bobo bobott
deng dengan an meng menggu guna naka kan n
matr matrik ik
kepent kepenting ingan, an, sesuai sesuai dengan dengan period periodee yang yang dipaka dipakai. i. Dengan Dengan menggun menggunaka akan n 5 period periode, e, maka pembobotannya sebagai berikut : Gambar II.6. Perhitungan derajat kepentingan poin SMA 5 periode poin 1 poin 1 poin 2 poin 3 poin 4 poin 5 total
poin 2 1 2 2 2 2
poin 3 0 1 2 2 2
poin 4 0 0 1 2 2
poin 5 0 0 0 1 2
jumlah 0 0 0 0 1
1 3 5 7 9 25
bobot 4% 12% 20% 28% 36% 100%
Sumber : Hendra Syamsir (2008)
14
Selanjutny Selanjutnya, a, bobot diatas dikalikan dikalikan dengan poin dari data untuk menghitung menghitung Signi Signifi fica cance nce Leve Levell of Tren Trend d (SLT) (SLT).. Sete Setela lah h mend mendap apat atka kan n nila nilaii signi signifi fika kans nsii tren tren,, selanjutnya dilakukan interpretasi atas nilai tersebut, yaitu sebagai berikut : Apabila batasan SLT nya SLT nya adalah 0.6, maka Jika nilai signifikansi tren <= -0.6, maka tren dinyatakan sebag ai down trend Jika nilai signifikansi tren >= 0.6, maka tren dinyatakan sebagai up trend Jika nilai signifikansi tren > -0.6 dan < 0.6 , maka tren dinyatakan sebagai unclear trend Batasan SLT ini dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan dan keinginan pemakai. Semakin besar batasan SLT yang digunakan, semakin kuat pula keberadaan tren yang teridentifikasi. Penentuan tren ini sangat berpengaruh pada kemunculan pola candlestick. Berikut contoh identifikasi tren SMAMT 5 SMAMT 5 periode Gambar II.7. Identifikasi Tren SMAMT 5 periode Date 12/1 12/2 12/3 12/4 12/5 12/9 12/10 12/11 12/12 12/15 12/16 12/17 12/18 12/19 12/22 12/23 12/24 12/26 12/30
Close 10000 9200 9050 9100 8800 9450 9700 10400 10500 10100 10600 10700 10950 11100 10900 11100 10400 10600 10750
SMA (5)
9230 9120 9220 9490 9770 10030 10260 10460 10570 10690 10850 10950 10890 10820 10750
CloseSMA
-430 330 480 910 730 70 340 240 380 410 50 150 -490 -220 0
Poin
-1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -1 -1 0
signifikansi tren
0.92 1 1 1 1 1 1 1 0.28 -0.28 -0.32
indikasi
Up Trend Up Trend Up Trend Up Trend Up Trend Up Trend Up Trend Up Trend Unclear Unclear Unclear
Sumber : Hendra Syamsir (2008)
15
II.3.2 Candlestick
candlestick dapat dikatakan sebagai salah satu Menurut Syamsir (2008), analisis candlestick dapat metode analisis teknikal tertua dalam menilai pergerakan saham. Pertama kali digunakan di Jepang pada abad ke-17 sebagai alat analisis teknikal dalam perdagangan beras. Alat candlestick mulai masuk ke berbagai belahan dunia termasuk dunia barat tahun analisis candlestick mulai 1900an. Candlestick dituju ditujukan kan untuk untuk analis analisis is jangka jangka pendek. pendek. Secara Secara umum, umum, sebuah sebuah rekomendasi yang dihasilkan dari sebuah analisis candlestick hanya berlaku untuk 10 periode ke depan. Untuk membuat grafik candlestick grafik candlestick , diperlukan harga open (harga dari transaksi pertama dari periode pengamatan), high (harga tertinggi dalam periode pengamatan), low (harga terendah dalam periode pengamatan), dan close (harga dari transaksi terakhir dari periode pengamatan) dari saham. Bagian-bagian dalam suatu candlestick yaitu: candlestick yaitu: •
•
•
Body, Body, yaitu jarak antara harga open dan close Upper shadow, shadow, yaitu garis yang menunjukkan posisi high Lower shadow, shadow, yaitu garis yang menunjukkan posisi low
Contoh candlestick dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar II.8. Bagian – bagian candlestick
Sumber : Hendra Syamsir (2008) 16
Dalam menganalisa suatu candlestick , ada 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu: body. Terd Warn Wa rnaa dari dari body. Terdap apat at dua dua jeni jeniss warn warnaa candlestick yaitu black • candlestick dan candlestick dan white candlestick . o
White candlestick candlestick : apabila close lebih besar daripada open. open. Hal ini menunjukkan terjadinya kondisi ekses demand .
o
Black candlestick candlestick : apabila close lebih kecil daripada open. open. Hal ini menunjukkan terjadinya kondisi ekses supply ekses supply..
•
body. Digunakan untuk menggambarkan seberapa kuatnya ekses Panjang dari body. supply/demand yang supply/demand yang terjadi. Semakin panjang sebuah candletick , maka akan semakin kuat pula ekses supply/demand yang terjadi. Sebaliknya, semakin pendek badan sebuah candlestick , maka akan semakin lemah pula ekses supply/demand yang supply/demand yang terjadi.
•
shadow. Jika body dari candlestick mencer Panj Panjan ang g dari dari shadow. mencermin minkan kan posisi posisi kesetimbangan, maka upper dan lower shadow memberikan informasi tentang aksi aksi tarik tarik menari menarik k antara antara penjua penjuall dan pembel pembelii yang yang terjad terjadii sepanj sepanjang ang sesi sesi perdagangan.
II.3.3.1 II.3.3.1 Macam-m Macam-maca acam m pola pola candlest candlestick ick
Karena Karena begitu begitu banyakn banyaknya ya pola-po pola-pola la candles candlestic tick, k, maka maka penuli penuliss hanya hanya akan memberi contoh beberapa bentuk saja, menurut banyaknya candlestick dan informasi yang terkandung dalam candlestick tersebut.
17
Gambar II.9. Pola candlestick
Sumber : Santo Vibby (2006)
II.3.3.2 II.3.3.2 Identifi Identifikasi kasi Pola Pola Candl Candlesti estick ck
Dala Dalam m
mela melaku kukan kan
anali analisi siss
candlestick ,
sebagi agian
besa esar
orang
masih
menggunakan intuisi dalam mengaplikasikan metode ini, yaitu dalam mengidentifikasi kemunculan pola candlestick . Namun dalam skripsi ini, identifikasi terhadap formasi candlestick dilakukan dengan menggunakan formula yang dimuat dalam buku Hendra Syamsir (2008). Untuk mengidentifikasi long, medium, short, dan very short (doji) dari body sebuah candlestick, juga mengidentifikasi shadow (upper dan lower) dari candlestick , digunakan formula sebagai berikut :
18
Gambar II.10. Formula identifikasi body dan shadow dan shadow Identifikasi body Long candle body >= MLT*average candle body 1/(MLT)*average candle body <= medium candle body < MLT*average candle body 1/(MLT)*1/MLT*average 1/(MLT)*1/MLT*average candle body <= short candle body < 1/(MLT)*average candle body Doji candle body < 1/(MLT)*1/(MLT)*average 1/(MLT)*1/(MLT)*average candle body Identifikasi upper shadow Long upper shadow >= MLT*average candle body 1/(MLT)*average candle body <= medium upper shadow < MLT*average candle body 1/(MLT)*1/MLT*average 1/(MLT)*1/MLT*average candle body <= short upper shadow shado w < 1/(MLT)*average candle body Very short upper shadow < 1/(MLT)*1/(MLT)*average 1/(MLT)*1/(MLT)*average candle body Identifikasi lower shadow Long lower shadow >= MLT*average candle body 1/(MLT)*average candle body <= medium lower shadow < MLT*average candle body 1/(MLT)*1/MLT*average 1/(MLT)*1/MLT*average candle body <= short lower shadow < 1/(MLT)*average candle body Very short lower shadow < 1/(MLT)*1/(MLT)*average 1/(MLT)*1/(MLT)*average candle body Keterangan : MLT = Multiplier, besaran angka multiplier bisa disesuaikan dengan keinginan anda, namun secara ideal besaran multiplier harus > 1 Average candle body = panjang rata-rata dari n body (sesuai dengan periode pengamatan) sebelum candle yang anda analisis
Sumber : Hendra Syamsir (2008) Selanjutnya, pola candlestick akan diidentifikasi secara otomatis sesuai dengan kriter kriteria ia masing masing-ma -masin sing g pola. pola. Misaln Misalnya, ya, untuk untuk pola pola hammer hammer (berind (berindika ikasi si bullis bullish) h),, kriterianya adalah didahului dengan tren menurun (identifikasi tren dilakukan dengan metode SMAMT yang telah dijelaskan sebelumnya), lalu candle yang terbentuk terbentuk adalah short candle dengan medium atau long lower shadow dan very short atau no upper shadow. shadow. Pola hanging man (berindikasi bearish) bearish) memiliki bentuk candle yang sama dengan hammer yaitu short candle dengan medium atau long lower shadow dan very short atau no upper shadow, namun tren yang mendahuluinya adalah tren naik. Selain kedua pola ini terdapat banyak sekali pola candlestick yang memiliki bentuk candle sama namun tren yang mendahuluinya berbeda dan memberikan informasi yang berbeda juga. Maka dalam metode ini, penentuan tren menjadi penting karena interpretasi atas sebuah pola candlestick bergantung candlestick bergantung pada tren yang mendahuluinya.
19
II.3.3.2 Support resistance Support resistance dalam pola candlestick
candlestick nilai support support resistance diukur berdasarkan rumus Dalam setiap pola candlestick nilai support resistance tersebut skripsi ini masih mengacu yang berbeda. Untuk menentukan menentukan support pada teori Syamsir (2008). Untuk pola candlestick yang mengandung indikasi indikasi bullish, bullish, maka harga akan lebih banyak bergerak di support level , sebaliknya pola candletick yang berindikasi bearish maka harga akan lebih bergerak di resistance resistance level . Maka untuk pola candlestick yang candlestick yang mengandung indikasi bullish hanya memberi nilai support nilai support dan juga sebaliknya. Karena rumus untuk setiap pola candlestick berbeda-beda, berbeda-beda, dan terdapat terdapat banyak sekali pola candlestick , maka akan dijelaskan beberapa saja sebagai berikut : •
Support bullish engulfing (bullish) = titik tengah dari body candle kedua
•
Support doji (bullish) = harga open atau close, close, mana yang lebih tinggi
•
Resistance bearish harami = titik tengah dari body candle kedua
•
Resistance three inside down = titik tengah dari body candle kedua Gambar II.11. Formula identifikasi body dan shadow dan shadow
Sumber : Hendra Syamsir (2008)
20
II.3 II.3.4 .4 leve levell konf konfir irma masi si
support - resistance dalam pola candlestick , skripsi ini Untuk menentukan batas batas support menggunakan alat konfirmasi berdasarkan teori dalam buku Syamsir (2008). Pada Pada
dasa dasarn rnya ya,,
seti setiap ap
pola pola candlestick memi memili liki ki
empa empatt
kemung kemungki kinan nan
rekomendasi / output , yaitu: 1. bulli bullish sh reve reversa rsall /bul /bulli lish sh 2. beari bearish sh reve reversa rsall / bea beari rish sh 3. bullis bullish h cont continu inuati ation on / bullis bullish h 4. bearish bearish contin continuat uation ion / bearish bearish Meskipun kita sudah mengetahui kemungkinan yang akan dihasilkan dari pola pola candlestick , namun kita membutuhkan konfirmasi, yaitu batasan dan kondisi yang harus dipenuhi agar peluang kebenaran dari rekomendasi tersebut menjadi lebih besar. Menurut Syamsir terdapat dua jenis konfirmasi untuk memperkuat informasi yang yang diberi diberikan kan pola pola candlestick , yait yaitu u confirmation dan stop stop loss loss ( false false signal) signal). confirmation adalah situasi yang menguatkan rekomendasi yang dihasilkan oleh sebuah pola candlestick , sementara stop sementara stop loss atau false atau false signal adalah signal adalah kondisi yang membatalkan rekomendasi yang dihasilkan oleh sebuah pola candlestick . Dalam menentukan level konfirmasi, teori ini menjelaskan istilah upper body dan lower body. body. Upper body adalah bagian atas dari body sementara lower body adalah body. Karena itu pada white candlestick , upper body adalah harga bagian bawah dari body. close dan lower body adalah harga open, open, sebaliknya pada black candlestick, upper body adalah harga open sementara lower body adalah harga close. close. Ilustrasinya sebagai berikut:
21
Gambar II.12. Upper shadow dan shadow dan lower shadow
Sumber : Hendra Syamsir (2008)
Batasan upper dan lower body ini digunakan sebagai level konfirmasi, yaitu sebagai berikut : •
untuk pola candlestick yang memiliki informasi bullish (baik bullish reversal maupun bullish bullish continuation continuation), ), baik pola satu candle atau atau lebih, lebih, maka maka level level konfirmasi konfirmasi / confirmatio confirmation n level adalah adalah nilai nilai terbes terbesar ar dari dari upper upper body body yang digunakan dalam pola tersebut. Kondisi konfirmasi terjadi ketika muncul sebuah white candlestick yang candlestick yang memiliki harga close di atas level konfirmasi. Sementara signal adalah nilai terkecil dari lower body yang digunakan dalam kondisi false kondisi false signal adalah pola pola terseb tersebut ut dan kondisi kondisi false false signal signal level terjad terjadii ketika ketika muncul muncul sebuah sebuah candlestick dengan candlestick dengan warna apapun yang memiliki harga close di bawah stop loss level. Ilustrasinya sebagai berikut :
22
Gambar II.13. Konfirmasi Bullish Konfirmasi Bullish
Confirmation level
False Signal
Sumber : Hendra Syamsir (2008)
•
untuk untuk pola pola candlestick yang yang mengan mengandung dung inform informasi asi bearish (baik bearish reversal maupun bearish continuation), continuation), baik pola satu candlestick atau lebih, level konfirmasi adalah nilai terkecil dari lower body yang digunakan dalam pola tersebut. Kondisi konfirmasi terjadi ketika muncul sebuah black candlestick yang candlestick yang memiliki harga close di bawah level konfirmasi. Sementara kondisi false kondisi false signal adalah nilai terbesar dari upper body yang digunakan dalam pola tersebut dan kondisi false kondisi false signal level signal level terjadi terjadi ketika muncul sebuah candlestick dengan candlestick dengan warna signal level . apapun yang memiliki harga close di atas false atas false signal level Gambar II.14. Konfirmasi bearish False Signal
Confirmation level
Sumber : Hendra Syamsir (2008)
23
Maka kesimpulannya adalah: trend bullis bullish h, tung 1. Untuk pola candlestick yang yang member memberika ikan n indika indikasi si trend tunggu gu kemunculan sebuah white candlestick yang memiliki harga close di atas level konfirmasi untuk meyakinkan kebenaran rekomendasi bullish yang dihasilkan. candlestick yang memberikan indikasi trend bullish muncul 2. Apab Apabil ilaa dal dalam am pola pola candlestick yang candlestick dengan candlestick dengan warna apapun yang memiliki lower body di bawah level false level false signal , maka itu adalah sinyal dari kegagalan rekomendasi bullish yang diberikan candlestick tersebut. pola candlestick tersebut. 3. Pada pola candlestick yang yang member memberika ikan n indika indikasi si trend trend bearish bearish,, tung tunggu gu candlestick yang memiliki harga close di bawah level kemunculan sebuah black candlestick yang konfirmasi untuk meyakinkan kebenaran rekomendasi bullish yang dihasilkan. 4. Apab Apabil ilaa dala dalam m pol polaa candlestick yang candlestick yang memberikan indikasi trend bearish muncul candlestick dengan warna apapun yang memiliki memiliki upper body di atas level false signal , maka maka itu itu adal adalah ah siny sinyal al dari dari kega kegaga gala lan n rekom rekomend endas asii bearish yang candlestick tersebut. diberikan pola candlestick tersebut.
II.3.5 Relative strength index (RSI)
Menuru Menurutt Syams Syamsir ir (2008) (2008),, RSI adala adalah h suat suatu u indi indikat kator or yang yang mengh menghit itung ung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga, yang diterjemahkan ke dalam indikator yang memiliki selang penilaian antara 0-100. Karena nilainya yang tetap (antara 0-100), maka RSI dikelompokkan RSI dikelompokkan ke dalam jenis oscillator indicator ( indicator ( RSI hanya RSI hanya bisa bergerak di antara nilai tersebut). Syamsi Syamsirr (2008) (2008) menjel menjelask askan an formul formulaa untuk untuk menghi menghitun tung g RSI, RSI, yaitu yaitu sebaga sebagaii berikut : 24
RS = (total gain/n) / (total losses/n) RSI = 100 - (100/1+RS)
Keterangan : RSI
= relative strength index
RS
= relative strength
Total gain
= total kenaikan harga dalam periode
Total losses
= total penurunan harga dalam periode
N
= panjang periode pengamatan
Ilustrasi RSI Ilustrasi RSI dapat dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Gambar II.15. Contoh Grafik RSI RSI
25
Bab III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
III. III.1 1
Obje Ob jek k Pene Peneli liti tian an
III.1.1 Sejarah singkat singkat PT. Astra Astra International International Tbk.
Astra didirikan oleh Tjia Kian Tie dan William Soeryadjaya. Awalnya, sektor bisnis yang digelutinya adalah perdagangan minuman ringan dengan merek dagang Prem Club. Setelah memperoleh keuntungan, mereka mencoba bidang usaha baru yaitu ekspor kelapa kopra, minyak sereh, dan kenanga. Pada tahun 1957, Astra Astra Internatio International nal berdiri. Pada tahun 1960, usaha Astra mulai merambah ke impor alat berat, seperti mesin dan lainnya. Puncaknya, pada 1968, Astra dipercaya menjadi pemasok 800 unit truk merek merek Chevro Chevrolet let dari dari Amerik Amerikaa Serika Serikat. t. Inilah Inilah awal awal mula mula Astra Astra memasu memasuki ki indust industri ri otomotif. Produsen otomotif lain pun memulai kerja samanya dengan Astra. Pada tahun 1970, Toyota Motors Jepang menunjuk Astra untuk menjadi distributor mobil merek Toyota produksinya. Lalu, pihak Honda dan Fuji Xerox, produsen mesin mesin fotokopi juga menunjuk Astra sebagai agen produknya di Indonesia. Pada Pada tahun tahun 1970, 1970, sediki sedikitny tnyaa 72 perusa perusahaan haan telah telah bernaun bernaung g di bawah bawah bendera bendera Astra. Lalu pada tahun 1992, jumlahnya menjadi sekitar 300 perusahaan yang bergerak di berbagai sektor. Astra tercatat di Bursa Efek Indonesia dan bursa efek Surabaya pada tahun 1990. Pada tahun 1992, pendiri Astra, William Soeryadjaya Soeryadjaya menjual sahamnya di Astra. Astra. Dan pada tahun 1996, saham Astra dimiliki oleh Putra Sampoerna, yang menguasai 14,67% saham Astra, Bob Hasan (8,83%), Prajogo Pangestu (10,68%), Toyota Jepang (8,26%), 26
Kelompok Salim (8,19%), dan Usman Atmadjaja (5,99%). Sisanya tersebar di tangan publik. Saat krisis moneter, Astra mengalami kesulitan dan masuk di BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional). Akhirnya pada tahun 2003 saham Astra dikuasai oleh konsorsium Cycle & Carriage Mauritius yang menjadi pemenang ketika BPPN menjual saham Astra. Pada tahun 2004, C&C Mauritius menambah porsi kepemilikan sahamnya di Astra hingga 41,76%. Pada akhir 2004, kepemilikan C&C Mauritius di Astra dibeli oleh Jardine Cycle & Carriage. (JCC). Lalu, kepemilikan saham JCC di Astra meningkat hingga 50,11%.
III.1.2 III.1.2 Bidang Bidang usaha usaha
Astra adalah perusahaan multi bisnis yang terbagi menjadi 6 divisi usaha, yaitu : 1. Otomotif
Astra Astra menjal menjalin in kemit kemitraa raan n dengan dengan Toyota Toyota,, Daihat Daihatsu, su, Isuzu, Isuzu, Nissan Nissan Diesel Diesel,, Peugeot dan BMW di segmen kendaraan roda empat, serta Honda di segmen kendaraan roda dua. Selain itu, Astra juga menjalin kemitraan dengan pemasok komponen mobil seperti Aisin Seiki, Akebono, Denso, Mahle, Kayaba, GS, dan Nittan Valve. Astra Astra memili memiliki ki beraga beragam m kepemi kepemilik likan an di beberap beberapaa perusa perusahaan haan manufa manufaktu ktur r kendaraan penumpang dan niaga, seperti: •
5% saham saham PT. Toyota Toyota Motor Motor Manufa Manufactu cturi ring ng Indone Indonesia sia,, yang yang mempro memproduk duksi si mobil Toyota.
27
•
31, 87% saham PT. Astra Daihatsu Motor yang merupakan perusahaan patungan dengan Daihatsu Motor Co. Ltd. yang memproduksi kendaraan dan komponen merek Daihatsu dan Toyota.
•
75% saha saham m PT. PT. Astr Astraa Niss Nissan an Dies Diesel el Indo Indones nesia ia (AND (ANDI) I),, yang yang meru merupa paka kan n perusahaan patungan antara Nissan Diesel Motor dan Marubeni Corporation.
•
PT. Tjahja Sakti Motor, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Astra.
2. Pela Pelaya yana nan n fina finans nsia iall
Divisi jasa keuangan memiliki rentang bisnis mulai dari bisnis penjualan mobil, sepeda sepeda motor, motor, dan alat alat berat berat milik milik Astra Astra hingga hingga asuran asuransi si kerugi kerugian. an. Selain Selain itu, itu, Astra Astra bersama Standard Chartered Bank, merupakan pemegang saham PT. Bank Permata tbk. Usaha Usaha pembia pembiayaa yaan n mobil mobil dikelo dikelola la olah olah Astra Astra Credit Credit Compan Companies ies (ACC) (ACC) dan Toyo Toyota ta Astr Astraa Fina Financ ncee (TA (TA Fina Financ nce) e).. ACC ACC terd terdir irii dari dari lima lima peru perusa saha haan an yang yang mena menawa wark rkan an jasa jasa keua keuang ngan an bagi bagi kepe kepemi mili lika kan n kend kendar araa aan n baru baru maup maupun un beka bekas. s. Perusahaan-perusahaan di bawah bendera ACC menjalin kerja sama dengan seluruh distributor otomotif utama di Indonesia. PT. Federa Federall Intern Internati ational onal Financ Financee (FIF), (FIF), anak anak perusa perusahaan haan yang yang sepenu sepenuhny hnyaa dimiliki Astra, menawarkan fasilitas pembiayaan bagi pembelian sepeda motor Honda. Usaha pembiayaan alat berat Astra dijalankan oleh PT. Surya Artha Nusantara Finance (SANF) dan PT. Komatsu Astra Finance (KAF). PT. Asuransi Astra Buana (AAB), yang 95,70% sahamnya dimiliki oleh Astra adalah perusahaan adalah perusahaan asuransi kerugian dengan premi kotor terbesar ke empat di Indonesia. Indonesia. Bisnis asuransi jiwa dijalankan dijalankan dijalankan melalui usaha patungan patungan
28
dengan Common Wealth Bank Of Australia (CBA) yang beroperasi dengan nama PT. Astra CMG Life.
3. Alat Berat
PT. United Tractors tbk (UT), yang 58,45% sahamnya sahamnya dimiliki Astra, memiliki memiliki tiga tiga unit unit usah usaha, a, yait yaitu u mesi mesin n kons konstr truk uksi si,, mesi mesin, n, kont kontra rakt ktor or pena penamb mban anga gan n dan dan pertambangan. Unit mesin konstruksi meliputi peralatan konstruksi dan pertambangan merek Komatsu Komatsu serta serta beberapa beberapa merek lain seperti seperti peralatan peralatan kehutanan dari Valmet, Valmet, hydraulic hydraulic cranes cranes dari dari Tadano Tadano,, vibrat vibratory ory roller rollerss dari dari bomaq, bomaq, truk truk dengan dengan kapasit kapasitas as besar besar dari dari Nissan Diesel dan Scania. Usah Usahaa kontr kontrak akto torr pena penamb mban angan gan dike dikelo lola la oleh oleh anak anak perus perusah ahaan aan UT, UT, PT. PT. Pama PamaPe Pers rsad adaa Nusa Nusant ntar araa (Pam (Pama) a),, yang yang diken dikenal al seba sebaga gaii oper operat ator or kela kelass dunia dunia dan dan merupakan kontraktor penambangan terbesar di Indonesia dan kawasan regional.
4. Agro Agro indu indust stri ri
Divisi ini dikelola oleh PT. Astra Agro Lestari (AAL) yang 79,68% sahamnya dimiliki Astra. Lingkup usaha AAL mencakup kegiatan penanaman, pemanenan, dan pemrosesan kelapa sawit menjadi minyak sawit mentah (CPO) yang dipasarkan untuk kebutuhan kebutuhan dalam negeri dan juga ekspor. Total luas lahan yang dikelola dikelola AAL hingga tahun 2007 mencapai 235.210.
29
5. Te Tekn knol olog ogii info inform rmas asii
Usaha sektor teknologi informasi dikelola oleh PT. Astra Graphia tbk (AG) dengan kepemilikan saham sebesar 76,87%. Fuji Fuji xerox xerox Co.Ltd, Co.Ltd, perusa perusahaa haan n terkem terkemuka uka dalam dalam layanan layanan dokumen dokumen global global meru merupak pakan an prin prinsi sipa pall utam utamaa docum document ent solu soluti tion onss AG. AG. Docum Document ent solu soluti tion onss AG member memberika ikan n jasa jasa dan solusi solusi yang yang beragam beragam terkai terkaitt kebutu kebutuhan han docume document-h nt-handl andling ing,, melalui pendekatan multi services. Usaha AG di bidang IT dikelola oleh PT. SCS Astragraphia Technologies (SAT), yang merupakan perusahaan patungan dengan Singapore Computer System Ltd.(CSC). Perusa Perusahaa haan n ini menawar menawarkan kan solusi solusi dan layana layanan n terint terintegr egrasi asi termas termasuk uk infras infrastru truktu ktur r teknologi informasi, sistem yang terintegrasi, implementasi ERP/SAP, solusi bisnis dan outsourcing TI.
6. Infr Infras astr truk uktu turr
Astra menjalankan bisnis infrastrukturnya melalui dua anak perusahaan yang dimi dimili liki ki seca secara ra penu penuh, h, yait yaitu u PT. PT. Astr Astrat atel el Nusa Nusant ntar araa (Asr (Asrta tate tel) l) dan dan PT. PT. Inte Intert rtel el Nusaperdana (Intertel). Kedua perusahaan ini menjalankan usaha di bidang jalan tol, telekomunikasi, pengelolaan dan pengadaan pengad aan air bersih, pembangkit listrik dan logistik.
30
III.1.3 III.1.3 Stru Struktur ktur Organisas Organisasii
Gambar III.1. Struktur Organisasi Astra BOARD OF COMMISSIONERS
EXECUTIVE COMMITEE
BOARD OF DIRECTORS
AUDIT COMMITEE
CHIEF EXECUTIVE OFFICER
REMUNERATION & N OMINATION COMMITEE
MICHAEL D. RUSLIM D IREC TOR IN CHAR GE
LIN E OF BU SIN ESS
CE O
TOSSIN HIMAWAN
ASTRA MOTOR I HONDA
SISWANTO PRAWIROATMODJO
JOHNNY D. DANUSASMITA
ASTRA MOTOR II TOYOTA
JOHNNY D. DANUSASMITA
PRIJONO SUGIARTO
ASTRA MOTOR III NON TOYOTA
PRIJONO SUGIARTO
TOSSIN HIMAWAN
ASTRA MOTOR IV ASTRA COMPONENT
EDUARDUS P. SUPIT
ACC, FIF, AAB, TAFS, KAF SANF, PERMATA BANK
BENNY TJOENG SUHARTONO IRAWAN SANTOSO BUNTORO MULJONO SUSILO SUDJONO
PRIJONO SUGIARTO
ASTRA HEAVY EQUIPMENT/ MINING CONTRACTOR
R. DJOKO PRANOTO / SUDIARSO PRASETIO
MARULI GULTOM
ASTRA RESOURCES AGRIBUSINESS
WIDYA WIRYAWAN
MARULI GULTOM
ASTRA SYSTEM I INFORMATION TECHNOLOGY
LUKITO DEWANJAYA
MICHAEL D. RUSLIM
ASTRA SYSTEM II INFRASTRUCTURE
ANGKY TRISNADISASTRA
ASTRA FINANCIAL SERVICES
GUNAWAN GENIUSAHARDJA
III. III.2 2
Meto Metodo dolo logi gi pene peneli liti tian an
31
III.2.1 III.2.1 jenis jenis dan sumber sumber data
Sumber data dalam skripsi ini adalah data sekunder yaitu harga open, high, low www.finance.yahoo.com.. dan close dari saham harian PT. Astra yang didapat dari d ari www.finance.yahoo.com
III.2.2 III.2.2 pengump pengumpulan ulan sampel sampel
Samp Sampel el yang yang digun digunak akan an dala dalam m skri skrips psii ini ini dikum dikumpul pulka kan n deng dengan an meto metode de purposive sampling, yaitu penentuan sampel dilakukan dengan kriteria tertentu. Sampel yang digunakan adalah pergerakan saham harian PT. Astra periode periode 15 september 2008 hingg hinggaa 3 Juni Juni 2009. 2009. Alas Alasan an penen penentu tuan an ling lingkup kup wakt waktu u ini ini adal adalah ah kare karena na pada pada 15 September merupakan awal dari krisis ekonomi global dan pada periode tersebut harga saham PT. Astra mengalami fluktuasi yang signifikan.
III.2.3 metode analisis analisis dan dan perhitungan perhitungan data data
Dalam skripsi ini penulis melakukan simulasi back testing yang testing yang digunakan untuk menentukan tabel operasionalisasi. Variabel tersebut adalah sebagai berikut : •
Fungsi HS_All_Candle digunakan untuk mengidentifikasi pola candlestick , tren yang mendahuluinya, support mendahuluinya, support resistance, resistance, serta level konfirmasi dan stop dan stop loss. loss.
•
Fungsi HS_RSI_Rec Fungsi HS_RSI_Rec digunakan untuk menghitung RSI menghitung RSI dan dan interpretasi atas nilai RSI tersebut. RSI tersebut.
•
Microsoft Microsoft excel digunakan digunakan untuk mempermudah mempermudah analisis analisis dan menyajikan menyajikan data dalam bentuk grafik.
III.2.4 III.2.4 Penyaji Penyajian an Data Data
32
Hasil analisis akan ditampilkan dalam bentuk grafik candlestick grafik candlestick .
III.3 III.3
Oper Op erasi asiona onalis lisas asii variab variabel el pene penelit litian ian Gambar III.2. Tabel Operasionalisasi Penelitian
No
variabel
1
Open price
2
High price
3
Low price
4
Close price
10
level konfirmasi stop loss level
11
RSI
9
definisi harga penutupan dalam perdagangan saham harian harga pembukaan dalam perdagangan saham harian harga terendah dalam perdagangan saham harian harga tertinggi dalam perdagangan saham harian
nilai yang menguatkan indikasi suatu pola candlestick nilai yang menggagalkan indikasi suatu pola candlestick Indeks kejenuhan pasar dengan rentang poin 1-100
simbol
skala data
Rupiah
Rp
ratio
Rupiah
Rp
ratio
Rupiah
Rp
ratio
Rupiah
Rp
ratio
indikator
close price
Rp
ratio
close price
Rp
ratio
poin
RSI
ratio
BAB IV
33
PEMBAHASAN
IV.1
Trading pl plan
Dalam melakukan melakukan simulasi simulasi back testin testing g ini, ini, penulis penulis memula memulaii perdag perdaganga angan n short selling . dengan dengan asumsi asumsi modal modal awal awal Rp.25.0 Rp.25.000.0 00.000. 00. Penuli Penuliss tidak tidak melakuk melakukan an short selling Tran Transa saks ksii beli beli dila dilaku kuka kan n apab apabil ilaa dalam dalam anali analisi siss modifie modified d candle candlesti stick ck penulis menemukan menemukan indikasi indikasi bullish dalam pola candlestick dan diperkuat dengan konfirmasi yang diperlukan. Apabila setelah membeli saham penulis kembali menemukan indikasi bullish, bullish, penulis tidak akan kembali membeli saham. Transaksi jual dilakukan apabila bearish. Analis penul penulis is menemu menemukan kan indika indikasi si bearish. Analisis is RSI dilaku dilakukan kan untuk untuk menduku mendukung ng keputusan apabila penulis menemukan suatu pertentangan. Misalnya, apabila suatu pola candlestick telah candlestick telah dinyatakan false dinyatakan false signal namun signal namun hari berikutnya muncul konfirmasi yang RSI sebagai alat diperlukan. diperlukan. Dalam hal ini maka penulis penulis akan ikut mempertimb mempertimbangkan angkan RSI pengambil keputusan.
Gambar IV.1. Trading plan plan trading plan modal awal Rp.25.000.000 take profit stop loss metode yang modified dipakai candlestick microsoft excel + add ins (HS_all_candle software dan HS_RSI_rec)
IV.2 IV.2
Anal Analis isis is 5 peri period ode, e, SLT SLT 0.6, 0.6, MLT MLT 1.5, 1.5, oversold 60 dan overbought 40
34
Dalam melakukan analisis ini, penulis penulis menggunakan menggunakan software software Microsoft Excel, yang telah diberi tambahan Macro Addins ‘Hendras Candle Function’ . Identifikasi pola candlestick dan candlestick dan RSI dapat RSI dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan software menggunakan software ini. Pertama-ta Pertama-tama, ma, penulis penulis membuat membuat table di Microsoft Excel yang berisi tanggal, close,candlestick, dan RSI . Lalu harga open, high, low, close, Lalu penulis penulis membuat membuat table yang memuat periode (5), SLT (0.6), MLT (1.5), dan batasan RSI (60 dan 40). Setelah itu, penulis memasukkan data harga saham Astra (open, high, low, dan close) close) tanggal 1 September 2008 hingga 3 Juni 2009. Langkah selanjutnya adalah masuk ke menu insert lalu function lalu function untuk mengidentifikasi candle dengan fungsi HS_All_Candle fungsi HS_All_Candle.. Gambar IV.2. HS_All_Candle IV.2. HS_All_Candle
Untuk kolom O, diisi open price saham Astra pada tanggal yang dianalisis, demikian juga dengan yang lain. H diisi dengan high price, L diisi dengan Low price, C diisi dengan close
price. Period diisi dengan periode yang digunakan dalam analisis. Selain itu terdapat juga kolom MLT dan SLT (tidak terlihat) yang diisi dengan MLT dan SLT yang digunakan.
35
Lalu Lalu penulis penulis memasu memasukkan kkan harga harga open, open, high high,, low, low, close close Astr Astraa tang tangga gall 15 Septem September ber 2008, 2008, memasu memasukkan kkan period periodee (5), (5), MLT (1.5 (1.5), ), dan dan SLT (0.6). (0.6). Dengan Dengan candlestick akan teridentifikasi secara otomatis, berikut tren melakukan fungsi ini, pola candlestick akan yang mendahului pola candlestick tersebut, support level ataupun level ataupun resistance level , dan juga level konfirmasi serta level stop level stop loss atau false signal . Perhitungan RSI dila dilaku kuka kan n
deng dengan an
meng menggun gunak akan an
fung fungsi si HS_RSI_Rec. HS_RSI_Rec.
tampilannya sebagai berikut : Gambar IV.3. HS_RSI_Rec IV.3. HS_RSI_Rec
Untuk kolom period, diisi dengan periode yang digunakan dalam analisis. Nilai yang digunakan hendaknya sama dengan yang digunakan pada HS_RSI_Rec. HS_RSI_Rec. Kolom data diisi
dengan close price close price saham Astra pada tanggal yang dianalisis. OB dan OS diisi dengan batasan overbought dan oversold yang diinginkan.
Seperti sebelumnya, penulis memasukkan data yang diperlukan, yaitu periode close price Astra tanggal 15 September 2008, OB (40) dan OS (60). OS (60). Dengan fungsi (5), close price ini, RSI tiap periode akan dihitung, juga interpretasi atas nilai tersebut (overbought, (overbought, oversold, ataupun neutral ). ).
36
Setelah itu, penulis melakukan langkah ini hingga tanggal 3 juni 2009 dengan men-drag men-drag kolom candlestick kebawa kebawah. h. Demiki Demikian an juga juga dengan dengan kolom kolom RSI . Sebagai Sebagai candlestick pergerakan contoh, berikut adalah grafik grafik candlestick pergerakan saham Astra periode 15 September hing hingga ga 6 Okto Oktobe berr 2008 2008 dan dan hasi hasill perh perhit itun unga gan n deng dengan an meng menggu guna naka kan n fung fungsi si HS_All_Candle dan HS_RSI_Rec dan HS_RSI_Rec.. Gambar IV.4. Grafik candlestick Grafik candlestick saham saham Astra 15 September – 6 Oktober 2008 20000 19000 18000 17000 16000 15000 14000 9/15 9/15 9/16 9/16 9/17 9/18 9/18 9/19 9/19 9/22 9/23 9/23 9/24 9/24 9/25 9/25 9/26 9/26 9/29 9/29 10/6 10/6
Dalam grafik ini, terdapat 5 white candlestick yaitu pada tanggal 16, 18, 19, 24 dan 26 September dan 6 black candlestick yaitu pada tanggal 15, 17, 22, 23, 25, dan 29 September. Lalu terdapat candlestick yang tidak memiliki warna karena open price dan close price-nya sama, yaitu tanggal 6 Oktober.
Gambar IV.5. Analisis modified candlestick
37
Dalam table ini terlihat terlihat hasil hasil analisis analisis menggunaka menggunakan n modified candlestick . Sebaga Sebagaii contoh, pada 22 September terlihat pola gravestone doji. Dijelaskan juga mengenai tren yang mendahului pola tersebut yaitu up trend , indikasi yang diberikan pola tersebut yaitu bearish, terlihat sinyal sinyal bullish maka yang muncul muncul adalah adalah support resistanc resistancee level (bila terlihat support level level ) yaitu Rp.18.600, serta konfirmasi yang dibutuhkan untuk memperkuat sinyal tersebut yaitu black
candle dengan close price lebih kecil dari Rp.18200, dan stop loss pada yang menyatakan bahwa sinyal tersebut adalah false signal yaitu Rp.18.600.
Denga Dengan n berdas berdasar ar pada pada rekom rekomend endas asii yang yang dibe diberi rika kan n anal analis isis is ini, ini, penu penuli liss melakukan simulasi back testing terhadap saham Astra mulai dari 15 September 2008 hingga 3 Juni 2009.
15 September
Mula-mula penulis akan memasuki pasar, maka penulis mencari indikasi bullish. bullish. Pada Pada tanggal tanggal ini, ini, tidak tidak terli terlihat hat pola pola candlestick apapun, apapun, karena karena itu itu penuli penuliss tidak tidak melakukan transaksi apapun.
16 September
Pada Pada tangga tanggall ini terlih terlihat at pola pola bullish bullish engulfing engulfing ,
yang yang member memberika ikan n indika indikasi si
bullish, bullish, denga close price price Rp.16.200, suppor supportt level level pada Rp.15.350, dengan n close Rp.15.350, RSI 19,61 (oversold). (oversold). Lalu dengan menggunakan analisis alat konfirmasi, maka untuk memastikan kebenaran sinyal ini harus menunggu munculnya white candle dengan close price diatas signal terjadi apabila muncul candle dengan Rp.16.200, sementara stop sementara stop loss atau false signal terjadi close price Rp.14.500 kebawah (baik black (baik black candle maupun white candle). candle). Karena itu penulis belum melakukan transaksi pada hari h ari tersebut.
38
17 September
Pada tanggal ini close price berada pada angka Rp.16.950, namun open pricecandle, maka sesuai dengan alat nya lebih tinggi sehingga yang muncul adalah black candle, konfirmasi, maka penulis belum bisa memasuki pasar, karena yang dibutuhkan adalah white candle. candle.
18 september
Pada tanggal ini muncul white candle dengan close price Rp.16.800. nilai ini sesuai dengan konfirmasi pada tanggal 16 September. Maka penulis memutuskan inilah waktu yang tepat untuk memasuki pasar. Dengan asumsi saham bisa dibeli pada harga tersebut, maka modal yang dibutuhkan untuk membeli saham sebanyak 1 lot adalah 500 X Rp.16.800 = Rp.8.400.000. Grafiknya sebagai berikut : Gambar IV.6. Grafik buy ke-1
Pada 16 September September terlihat pola bullish berikutnyaa bullish engulfing engulfing (bullish) (bullish). namun hari berikutny tanggal 17 September belum menguatkan indikasi bullish tersebut. Konfirmasi atas indikasi ini baru terjadi pada tanggal 18 September, dimana muncul white candle dengan close price diatas konfirmasi yang diminta.
39
19 September
Setelah melakukan transaksi beli, maka penulis akan menunggu sampai tren naik berakhir dan terjadi indikasi tren turun. Namun pada tanggal ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun.
22 September
Pada Pada tangga tanggall ini terli terlihat hat pola pola gravestone gravestone doji (bearish) dengan close price resistance level Rp.18.6 18.200, resistance Rp.18.600 00 dan RSI 93,48 93,48 (overbought ). ). Konfirm Konfirmasi asi yang yang diperlukan adalah black candle dengan close price dibawah Rp.18.200, sementara false sementara false signal Rp.18.600 signal Rp.18.600 keatas.
23 September
Pada tanggal ini terlihat black candle dengan close price Rp.17.300, Rp.17.300, sehingga sehingga cocok dengan konfirmasi pada tanggal 22 September. Maka penulis memutuskan untuk menjual saham pada hari ini, sehingga hasil penjualannya adalah 500 X Rp.17.300 = Rp.8.650.000. Grafiknya sebagai berikut: Gambar IV.7. Grafik sell ke-1
40
Pada 22 September terlihat pola gravestone doji (bearish). Konfirmasi atas indikasi
bearish ini terlihat pada tanggal 23 September, dimana muncul black candle dengan close price dibawah konfirmasi yang diminta.
Dengan menjual sahamnya pada tanggal tersebut, maka keuntungannya adalah Buy 18 September
Rp.8.400.000
Sell 23 Sell 23 September
Rp.8.650.000
Profit Previous provit Total profit
Rp.250.000 0 Rp.250.000
24-25 September
Setela Setelah h melaku melakukan kan transa transaksi ksi beli, beli, maka maka sekara sekarang ng penuli penuliss kembal kembalii mencar mencarii indikasi tren naik untuk memasuki pasar. Namun, dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun.
26 September
four price price doji doji (bullis (bullish) h) dengan close close price price Pada Pada tangga tanggall ini terlih terlihat at pola pola four Rp.17.500, support support level Rp.17.4 level Rp.17.400, 00, dan RSI 26,67 (oversold). (oversold). Untuk Untuk konfir konfirmas masii dibutuhkan white candle dengan close price lebih besar dari Rp.17.500, dan false dan false signal Rp.17.400 kebawah.
41
29 September
Close price pada tanggal ini adalah Rp.17.100, maka ini merupakan false merupakan false signal candlestick pada tanggal 25 dan 26 September. Maka penulis belum atau kegagalan pola candlestick pada bisa memasuki pasar.
6 Oktober
Pada tanggal ini terlihat formasi long legged doji (bullish) dengan close price supportt level level Rp.16.5 (oversold). Untuk Rp.16.500, suppor Rp.16.500, 00, dan RSI 7,69 (oversold). Untuk konfirm konfirmasi asi dibutuhkan white candle dengan close price lebih besar dari Rp.16.500, dan false dan false signal Rp.16.500 kebawah.
7 Oktober
Close price terjadi pada Rp.16.000, maka indikasi bullish pada pola candletick sebelumnya adalah adalah false signal . Pada tanggal ini terlihat pola pola gravestone doji (bullish) level Rp.16.000, dan RSI 6,25 RSI 6,25 (oversold). (oversold). Untuk konfirmasi dibutuhkan dengan support dengan support level Rp.16.000, white candle dengan close price lebih besar dari Rp.16.000, dan false dan false signal Rp.16.000 signal Rp.16.000 kebawah.
8 Oktober
Close price hari ini menurun cukup besar dari hari sebelumnya, yaitu Rp.12.800. Angka Angka ini juga juga merupak merupakan an false signal untuk untuk sinyal sinyal sebelu sebelumny mnya. a. Pada Pada tanggal tanggal ini terlihat pola black opening marubozu (bearish) dengan resistance level Rp.15.20 level Rp.15.200, 0, dan RSI 0 (oversold). (oversold). Karena bullish, maka Karena penuli penuliss mencar mencarii indika indikasi si bullish, maka info inform rmas asii yang yang diberikan oleh pola candlestick ini candlestick ini tidak dapat digunakan untuk melakukan transaksi. 42
14 Oktober
(bullish) dengan close close price price Pada Pada tangga tanggall ini terli terlihat hat pola pola white marubozu (bullish) supportt level level 13.30 (oversold). Untu Rp.14.200, suppor 13.300, 0, dan RSI 24,56 (oversold). Untuk k konf konfir irma masi si dibutuhkan white candle dengan close price lebih besar dari Rp.14.200, dan false dan false signal Rp.13.300 kebawah. Pada tanggal ini juga terlihat pola long bullish harami (bullish) dengan support dengan support level Rp.13.750, level Rp.13.750, dan RSI dan RSI 7,69 7,69 (oversold). (oversold). Untuk konfirmasi dibutuhkan white candle dengan close price lebih besar dari Rp.15.200, dan false dan false signal Rp.12.800 signal Rp.12.800 kebawah.
15 Oktober
Close price terjadi pada angka Rp.14.100 dan merupakan black candle, candle, maka sinyal bullish pada tanggal 14 Oktober Oktober belum dapat dikonfirmas dikonfirmasikan, ikan, sehingga penulis (bullish) tidak melakukan transaksi. Pada tanggal ini terlihat pola long legged doji (bullish) dengan support dengan support level Rp.14.100, level Rp.14.100, dan RSI dan RSI 26,92 26,92 (oversold). (oversold). Untuk konfirmasi dibutuhkan white candle dengan close price lebih besar dari Rp.14.200, dan false signal Rp.14.100 dan false signal Rp.14.100 kebawah.
16 Oktober
Close price terjadi terjadi pada angka Rp.13.350, Rp.13.350, maka informasi informasi bullish pada tanggal tanggal 15 Oktober adalah false adalah false signal . Pada tanggal ini terlihat pola long legged doji (bullish) dengan support dengan support level Rp.13.300, level Rp.13.300, dan RSI dan RSI 25,69 25,69 (oversold). (oversold). Untuk konfirmasi dibutuhkan white candle dengan close price lebih besar dari Rp.13.350, dan false dan false signal Rp.13.300 signal Rp.13.300 kebawah.
43
Gambar IV.8. Grafik 24 September – 16 Oktober
Pada 26 September terlihat pola four price doji (bullish), namun indikasi ini dinyatakan signal pada hari berikutnya. Pada 6 Oktober, pola four price doji (bullish) kembali terlihat, namun kembali dinyatakan false signal pada hari berikutnya, tanggal 7 Oktober. Pada 7 Oktober juga terlihat pola gravestone doji (bullish), namun namun kembali kembali dinyatak dinyatakan an false signal pada 8 Oktober. Oktober. Sebaliknya Sebaliknya pada tanggal tanggal ini terlihat terlihat indikasi indikasi bearish dengan dengan pola black opening opening
marubozu. Pada 14 Oktober, indikasi bullish kembali terlihat dengan pola white marubozu. Namun harga yang terbentuk pada hari berikutnya belum menguatkan indikasi ini. Pada 15 Oktober terjadi lagi indikasi bullish, yaitu dengan kemunculan pola long legged doji. Pada hari berikutnya, yaitu 16 Oktober indikasi bullish tersebut kembali dinyatakan false signal . Namun pada hari ini kembali terlihat pola long legged doji (bullish).
17 Oktober
Close price terjadi terjadi pada angka Rp.12.050, Rp.12.050, maka informasi informasi bullish pada tanggal tanggal 14 dan 16 Oktober adalah adalah false signal . Pada tanggal ini terlihat pola black marubozu (bearish) dengan resistance level Rp.13.500 dan RSI dan RSI 39,44 (oversold). (oversold). Karena penulis bullish, maka informasi candlestick ini tidak mencari indikasi bullish, informasi yang diberikan diberikan oleh pola candlestick ini dapat digunakan untuk melakukan transaksi.
44
20 Oktober
candlestick apapun. Pada tanggal ini tidak terlihat pola candlestick apapun.
21 Oktober
four price price doji doji (bullis (bullish) h) dengan close close price price Pada Pada tangga tanggall ini terlih terlihat at pola pola four Rp.11.500, support support level Rp.11.5 level Rp.11.500, 00, dan RSI 10,61 (oversold). (oversold). Untuk Untuk konfir konfirmas masii dibutuhkan white candle dengan close price lebih besar dari Rp.11.500, dan false dan false signal Rp.11.500 kebawah.
22 – 24 Oktober
Dalam jangka waktu ini tidak terlihat terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun. Sementara close price dari dari tanggal tanggal 22 hingga hingga 24 bertur berturutut-tur turut ut adalah adalah Rp.10.7 Rp.10.750, 50, Rp.10.0 Rp.10.000, 00, dan Rp.9.000, yang menandakan informasi bullish pada tanggal 21 Oktober adalah false signal .
27 Oktober
Pada Pada tangga tanggall ini terlih terlihat at pola pola four four price price doji doji (bullis (bullish) h) dengan close close price price (oversold). Untuk konfirmasi dibutuhkan Rp.8.100, support level Rp.8.100, dan RSI 0 (oversold). white candle dengan close price lebih besar dari Rp.8.200, dan false signal Rp.8.100 kebawah.
28 Oktober
Pada tanggal ini close price terjadi pada Rp.7.300, yang menandakan indikasi bullish pada tanggal sebelumnya adalah false adalah false signal . Pada tanggal ini terlihat pola four pola four 45
price price doji doji (bullis (bullish) h) dengan dengan suppor supportt level level Rp.7.30 Rp.7.300, 0, dan RSI 0 (oversold). (oversold). Untu Untuk k konfirmasi dibutuhkan white candle dengan close price lebih besar dari Rp.7.300, dan false signal Rp.7.300 signal Rp.7.300 kebawah.
29 Oktober
Pada tanggal ini close price terjadi pada Rp.7.100, yang menandakan indikasi bullish pada tanggal sebelumnya adalah false adalah false signal .
30 Oktober
Pada tanggal ini close price yang terjadi adalah Rp.7.800. Menurut informasi pada pola candlestick pada tanggal 28 Oktober, nilai ini merupakan konfirmasi yang dibutu dibutuhkan hkan,, namun pada tangga tanggall 29 Oktobe Oktoberr
indika indikasi si bullish tersebut tersebut dinyatakan dinyatakan
sebagai false signal . Karena itu, itu, penulis mencoba mencoba mengambil mengambil keputusan keputusan dengan dengan ikut mempertimbangkan RSI , yang yang pada pada hari hari ini ini menu menunj njukk ukkan an angka angka 26,92 26,92 (oversold). (oversold). close price price hari Karena close hari ini merupa merupakan kan konfirm konfirmasi asi dari dari pola pola sebelu sebelumny mnyaa dan RSI memberi informasi oversold , yang memberikan indikasi buy, buy, maka penulis memutuskan untuk membeli saham pada hari ini. Modal yang dibutuhkan adalah 500 X Rp.7.800 = Rp.3.900.000. Grafiknya sebagai berikut:
46
Gambar IV.9. Grafik buy ke-2
marubozu (bearish). Pada 21 Oktober terlihat Pada Pada 17 Oktobe Oktoberr terlih terlihat at pola pola black marubozu indikasi bullish dengan dengan pola four namun harga harga yang yang terben terbentuk tuk pada pada hari-h hari-hari ari four price price doji doji, namun berikutnya menggagalkan menggagalkan indikasi tersebut. tersebut. Pada 27 Oktober kembali terlihat pola pola four price
doji (bullish), namun close price pada 28 Oktober menggagalkan indikasi bullish tersebut. Pada price doji (bullish) kembali terlihat, namun kembali false signal false signal pada 29 28 Oktober pola four price Oktober. Pada tanggal 30 Oktober, terlihat konfirmasi terhadap indikasi bullish 28 Oktober, dengan ikut mempertimbangkan RSI , maka penulis memutuskan untuk melakukan aksi beli.
31 Oktober
Kini penulis menunggu indikasi bearish untuk keluar dari pasar. Pada tanggal ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun.
3 November
Pada tanggal ini terlihat pola white marubozu breaks resistance (bullish) dengan close price Rp.11.200, Rp.11.200, support level Rp.9.350, Rp.9.350, dan RSI dan RSI 95,35 95,35 (overbought). (overbought). Tren masih diperkirakan akan naik.
47
4 November
candlestick apapun. Pada hari ini tidak terlihat pola candlestick apapun.
5 November
Pada tanggal ini terlihat pola dark cloud cover (bearish) dengan close price Rp.11.500, resistance resistance level Rp.11.900 level Rp.11.900 dan RSI 83,64 (overbought). (overbought). Untuk konfirmasi dibutuhkan black candle dengan close price lebih kecil dari Rp.11.400, dan false dan false signal Rp.12.600 keatas.
6 November
Pada tanggal ini muncul black candle dengan close price Rp.10.350. Rp.10.350. Ini adalah konfirmasi konfirmasi yang diperlukan diperlukan sebagai sebagai penguat indikasi bearish yang yang dida didapat pat pada pada 5 November. Maka penulis memutuskan inilah saatnya untuk menjual sahamnya. hasil penjualannya adalah 500 X Rp.10.350 = Rp.5.175.000. Grafiknya sebagai berikut: Gambar IV.10. Grafik sell ke-2
Pada Pada 3 Novemb November er terlih terlihat at indika indikasi si bullish dengan dengan pola pola white white marubozu marubozu breaks breaks
resistance. Baru pada 5 November terlihat pola dark cloud cover (bearish), lalu konfirmasi atas indikasi ini terlihat pada 6 November.
48
Dengan menjual sahamnya pada tanggal tersebut, maka keuntungannya adalah Buy 30 Oktober
Rp.3.900.000
Sell 6 Sell 6 November
Rp.5.175.000
Profit
Rp.1.275.000
Previous provit Total profit
Rp.250.000 Rp.1.525.000
7-11 November
Sekarang Sekarang penulis penulis kembali kembali menunggu menunggu indikasi indikasi bullish untuk memasuki pasar. candlestick apapun. Namun dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun.
12 November
four price price doji doji (bullis (bullish) h) dengan close close price price Pada Pada tangga tanggall ini terlih terlihat at pola pola four Rp.10.100, suppor supportt level level Rp.9.85 Rp.9.850, 0, dan RSI 30,77 (oversold). (oversold). Untuk Untuk konfirm konfirmasi asi dibutuhkan white candle dengan close price lebih besar dari Rp.10.100, dan false signal Rp.9.850 kebawah.
13 november
Close price pada hari ini adalah Rp.9.400, berarti indikasi bullish yang diberikan hari sebelumnya adalah false adalah false signal .
49
14 November
Pada tanggal ini terlihat pola black closing marubozu (bearish) dengan close price Rp.9.100, resistance level Rp.9.80 level Rp.9.800 (oversold). Berarti belum saatnya 0 dan RSI dan RSI 16 16 (oversold). memasuki pasar karena harga akan bergerak turun.
Gambar IV.11. Grafik buy ke-1 17 November – 16 November
Pada 12 November terlihat pola four price doji (bullish). Namun, indikasi bullish ini dinyatakan false signal pada hari berikutnya. Lalu pada 14 November terlihat pola black closing
marubozu (bearish).
17 november
Pada hari ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun.
18 November
dragonfly ly doji doji (bullis (bullish) h) dengan close close price price Pada Pada tangg tanggal al ini ini terl terlih ihat at pola pola dragonf (oversold). Untuk konfirmasi dibutuhkan Rp.8.550, support level Rp.8.550, dan RSI 0 (oversold). white candle dengan close price lebih besar dari Rp.8.600, dan false signal Rp.8.550 kebawah.
50
19-26 November
candlestick apapun, sementara close Dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun, price-nya price-nya berturut-turut adalah Rp.8.500, Rp.8.400, Rp.8.400, Rp.8.200, dan Rp.8.150. Berarti indikasi bullish pada tanggal 18 November November adalah false adalah false signal . Pada tanggal 26 price-nya adaah Rp.8.650, maka ini adalah konfirmasi atas indikasi november, close price-nya bullish pada tanggal 18 November, namun indikasi ini telah dinyatakan false dinyatakan false signal pada signal pada hari hari-h -har arii sebe sebelu lumn mnya ya.. Kare Karena na itu, itu, penul penulis is meng mengam ambi bill keput keputus usan an denga dengan n ikut ikut (overbought), mempertimbangkan RSI mempertimbangkan RSI . Pada 26 November, RSI November, RSI berada berada pada level 66,67 (overbought), karena itu penulis memutuskan untuk tidak melakukan transaksi beli pada hari ini.
27 November
Pada Pada tangga tanggall ini terlih terlihat at pola pola long long white white candle candle breaks breaks resist resistanc ancee (bullish), (bullish), level Rp.8.750 dan RSI (overbought). Untuk dengan close price Rp.9.650, support Rp.9.650, support level Rp.8.750 dan RSI 85,71 85,71 (overbought). konfirmasi dibutuhkan white candle dengan close price lebih besar dari Rp.9.650, dan false signal Rp.9.000 signal Rp.9.000 kebawah.
28 November
Pada tanggal ini muncul white candle dengan close price Rp.10.200. nilai ini sesuai dengan konfirmasi pada tanggal 27 November. Maka penulis memutuskan inilah waktu yang tepat untuk memasuki pasar. sehingga modal yang dibutuhkan adalah 500 X Rp.10.200 = Rp.5.100.000. Grafiknya sebagai berikut:
51
Gambar IV.12. Grafik buy ke-3
Pada 18 November terlihat pola dragonfly doji, namun close price pada hari-hari berikutnya menggagalkan indikasi bullish tersebut. Pada 27 November terlihat pola long white
candle breaks resistance (bullish). Konfirmasi atas indikasi ini terlihat pada 28 November yang juga merupakan pola long white candle (bullish).
1-9 Desember
candlestick apapun. Dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun.
10 Desember
Pada tanggal ini kembali terlihat formasi long white candle (bullish) dengan close price Rp.10.400, support 1 level Rp.9700, level Rp.9700, support 2 level 10050 level 10050 dan RSI 91,43 (overbought). (overbought). Ini menandakan tren bullish masih akan berlanjut dan belum saatnya untuk keluar dari pasar.
11-22 Desember
Dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun.
52
Gambar IV.13. Grafik 1 Desember – 19 Desember
Dalam jangka waktu ini hanya satu pola candlestick yang terlihat, yaitu pada tanggal 11 Desember dengan pola long white candle. Dalam waktu ini, penulis berada dalam posisi akan menjual saham sehingga dengan adanya indikasi bullish tersebut maka penulis belum akan menjual sahamnya dan menunggu adanya indikasi tren bearish.
23 Desember
(bearish) Pada tanggal ini terlihat pola black opening marubozu breaks support (bearish) dengan close price Rp.10.400, resistance level Rp.10.100 dan RSI 29,63 (oversold). (oversold). candlestick dengan close close price price dibawah Konfirmasi Konfirmasi yang diperlukan diperlukan adalah black candlestick Rp.10.400, sementara false sementara false signal Rp.11.100 signal Rp.11.100 keatas.
24 – 6 Januari
Dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun. Close price-nya price-nya berturut-turut adalah Rp.10.600, Rp.10.550, Rp.10.550, Rp.12.200, dan Rp.12.250. Pada close price yang terjadi belum menguatkan indikasi bearish tanggal 24 – 30 Desember Desember close pada tanggal 23 Desember, Desember, sementara close price pada 5 dan 6 Januari menggagalkan indikasi bearish tersebut.
53
7 Januari
Pada tanggal ini terlihat pola white opening marubozu (bullish) dengan close price Rp.13.500, support 1 level Rp.12.600, level Rp.12.600, support 2 level Rp.13.050, Rp.13.050, dan RSI dan RSI 99,01 (overbought). (overbought). Berarti harga diperkirakan akan naik dan belum saatnya untuk menjual saham.
8 Januari
(bearish) dengan close price Pada tanggal ini terlihat pola bearish harami cross (bearish) Rp.12.950, resistance resistance level 12.975, 12.975, dan RSI 84,29 (overbought). (overbought). Konfi Konfirma rmasi si yang yang diperlukan adalah black candlestick dengan close price dibawah Rp.12.600, sementara false signal Rp.13.500 signal Rp.13.500 keatas.
9 Januari
Pada tanggal ini muncul black candletick dengan close price Rp.12.450. Ini adalah konfirmasi yang diperlukan sebagai penguat indikasi bearish yang didapat pada 8 Januar Januari. i. Maka Maka penuli penuliss memutu memutuska skan n inilah inilah saatny saatnyaa untuk untuk menjua menjuall sahamn sahamnya. ya. hasil hasil penjualannya adalah 500 X Rp.12.450 = Rp.6.225.000. Grafiknya sebagai berikut: Gambar IV.14. Grafik sell ke-3
54
black opening opening marubozu marubozu breaks breaks support support (bearish), Pada 23 Desember Desember terlihat terlihat pola black namun pada tanggal 5 dan 6 Januari harga yang terbentuk menggagalkan indikasi bearish tersebut. Pada 7 Januari terlihat pola white opening marubozu (bullish). Lalu pada 8 Januari terlihat pola bearish harami cross (bearish). Konfirmasi atas indikasi ini terlihat pada 9 Januari, dimana juga terlihat pola 3 candle yaitu three inside down (bearish).
Dengan menjual sahamnya pada tanggal tersebut, maka keuntungannya adalah Buy 28 November
Rp.5.100.000
Sell 9 Sell 9 Janu Januar arii
Rp.6. Rp.6.22 225. 5.000 000
Profit
Rp.1.125.000
Previous provit
Rp.1.525.000
Total profit
Rp.2.650.000
12 - 28 Januari
Dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun.
29 Januari
gravestone doji (bearish) dengan close price Pada Pada tangga tanggall ini terli terlihat hat pola pola gravestone Rp.12.900, resistance level Rp.13.000 level Rp.13.000 dan RSI dan RSI 66,67 66,67 (overbought). (overbought). Berarti pasar belum menunjukkan tanda-tanda akan mengalami kenaikan harga, sehingga belum waktunya memasuki pasar.
55
Gambar IV.15. Grafik 24 September – 16 Oktober
Dalam jangka waktu ini hanya satu pola candlestick yang terlihat, yaitu gravestone doji yang berindikasi bearish. Dalam waktu ini penulis menunggu waktu yang tepat untuk memasuki pasar yaitu terlihatnya tren bullish. Karena itu, penulis masih akan menunggu.
30 Januari - 3 Februari
Dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun.
4 Februari
Pada tanggal ini terlihat pola black opening marubozu (bearish) dengan close price Rp.11.700, resistance level Rp.12.500 dan RSI 7,14 (oversold). (oversold). Berarti belum saatnya membeli saham kembali.
5 Februari
Pada tanggal ini terlihat pola thrusting (bearish) dengan close price Rp.11.850, resistance level Rp.11.850 dan RSI 10,34 (oversold). (oversold). Berarti belum saatnya membeli saham kembali.
56
6 Februari
four price price doji doji (bullis (bullish) h) dengan close close price price Pada Pada tangga tanggall ini terlih terlihat at pola pola four support Rp.11.900, support
level level (oversold). Untuk Rp.11.9 Rp.11.900, 00, dan RSI 16 (oversold). Untuk konfirm konfirmasi asi
dibutuhkan white candle dengan close price lebih besar dari Rp.12.000, dan false dan false signal Rp.11.900 kebawah.
9 Februari
Close price pada hari ini adalah Rp.11.950, maka belum menguatkan indikasi bullish hari hari sebelu sebelumny mnya. a. Maka Maka penulis penulis memutu memutuska skan n untuk untuk tidak tidak memasu memasuki ki pasar pasar sekarang. Pada tanggal ini terlihat pola four price doji (bullish) dengan support level Rp.11.900, dan RSI 25 (oversold). (oversold). Untuk konfirmasi dibutuhkan white candle dengan close price lebih besar dari Rp.11.950, dan false dan false signal Rp.11.900 signal Rp.11.900 kebawah.
10 Februari
Close price pada price pada tanggal ini adalah Rp.11.650, sehingga menggagalkan indikasi bullish pada bullish pada tanggal 6 dan 9 Februari. Februari.
11 Februari
Pada tanggal ini terlihat pola black opening marubozu (bearish) dengan close price Rp.10.900, resistance resistance level Rp.11.450 (oversold). Berart Rp.11.450 dan RSI 8,7 (oversold). Berartii belum belum saatnya memasuki pasar.
12 Februari
Pada tanggal ini tidak terlihat adanya pola p ola candlestick apapun. candlestick apapun. 57
13 Februari
grave stone stone doji doji (bullis (bullish) h) dengan close price Pada Pada tangga tanggall ini terlih terlihat at pola pola grave support level Rp.10.9 level Rp.10.950, (oversold). Untuk Rp.10.950, support 50, dan RSI 11,54 (oversold). Untuk konfir konfirmas masii dibutuhkan white candle dengan close price lebih besar dari Rp.11.000, dan false dan false signal Rp.10.950 kebawah.
16 Februari
Pada hari ini terbentuk white candlestick dengan close price Rp.11.100, yang menguatkan indikasi bullish pada tanggal 13 Februari. Maka penulis memutuskan untuk membel membelii saham saham pada hari ini. Modal Modal yang dibutuh dibutuhkan kan adalah: adalah: 500 X Rp.11.1 Rp.11.100 00 = Rp.5.550.000. Grafiknya sebagai berikut: Gambar IV.16. Grafik buy ke-4
Pada Pada 4 Februa Februari ri terlih terlihat at pola pola black black openin opening g marubo marubozu zu yang yang berind berindika ikasi si bearis bearish, h, demikian demikian pula pada 5 februari, februari, terlihat pola thrusting. thrusting. Pada 6 dan 9 Februari Februari terlihat terlihat pola four price doji (bullish), namun pada 10 Februari harga yang terbentuk menggagalkan indikasi bullish tersebut. Pada 11 Februari kembali terlihat pola black opening marubozu (bearish). Pada 13 Februari indikasi bullish kembali terlihat dengan pola gravestone doji. Konfirmasi atas indikasi bullish ini dipastikan pada 16 Februari.
58
17 Februari
Sekarang penulis menunggu berakirnya tren naik dan munculnya indikasi tren candlestick apapun. turun untuk menjual sahamnya. Pada tanggal ini tidak terlihat pola candlestick apapun.
18 Februari
Pada tanggal ini terlihat pola long white candle (bullish) dengan close price Rp.10.950, support level Rp.10.600, Rp.10.600, dan RSI 42,86 (neutral). (neutral). Ini menandakan menandakan tren tren bullish masih akan berlanjut.
19 - 24 Februari
Dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun.
25 Februari
Pada tanggal ini terlihat pola white marubozu breaks resistance (bullish) dengan close price Rp.11.350, support level Rp.11.150, dan RSI 69,23 (overbought). (overbought). Berarti belum saatnya untuk keluar dari pasar.
26 Februari
Pada tanggal ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun.
27 Februari
Pada Pada tangga tanggall ini terli terlihat hat pola pola gravestone gravestone doji (bearish) dengan close price (overbought). Konfirmasi yang Rp.11.300, resistance level Rp.11.300 dan RSI 88,89 (overbought).
59
diperlukan adalah black candlestick dengan close price dibawah Rp.11.330, sementara false signal Rp.11.300 signal Rp.11.300 keatas.
2 Maret
Close price pada hari ini adalah Rp.10.850, berarti ini menguatkan indikasi bearish pada pada hari hari sebelu sebelumny mnya. a. Penuli Penuliss membel membelii saham saham dengan dengan harga harga Rp.11.1 Rp.11.100, 00, sehingga apabila menjualnya sekarang maka penulis akan mengalami kerugian. Namun, karena hasil analisis menunjukkan tren bearish dan telah dikuatkan dengan konfirmasi, maka maka penuli penuliss memutu memutuska skan n untuk untuk menjua menjuall saham saham pada hari hari ini, ini, untuk untuk menghi menghindar ndarii kerugian yang lebih besar. Grafiknya sebagai berikut: Gambar IV.17. Grafik sell ke-4
Pada 18 Februari terlihat pola long white candle ( bullish). Lalu pada 25 Februari terlihat indikasi bullish yaitu pola white marubozu. Pada 27 Februari terlihat pola gravestone doji
(bearish). Konfirmasi atas indikasi bearish ini terlihat pada 2 Maret.
60
Dengan menjual sahamnya pada tanggal tersebut, maka keuntungannya adalah Buy 16 Februari
Rp.5.550.000
Sell 2 Sell 2 Maret
Rp.5.4 5.425.000 000
Profit
(Rp.125.000)
Previous provit
Rp.2.650.000
Total profit
Rp.2.525.000
3 – 10 Maret
Dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun.
11 Maret
Pada tanggal ini terlihat pola white opening marubozu (bullish) dengan close price Rp.11.900, support 1 level Rp.11.450, level Rp.11.450, support 2 level Rp.11.675, Rp.11.675, dan RSI dan RSI 99,01 (overbought). (overbought). Konfirmasi Konfirmasi yang diperlukan diperlukan adalah white candlestick dengan close price signal Rp.11.450 kebawah. diatas Rp.11.900, sementara false sementara false signal Rp.11.450
12 Maret
Pada tanggal ini muncul white candlestick dengan close price Rp.12.450, Rp.12.450, yang menguatkan indikasi bullish hari sebelumnya. Pada hari ini juga terlihat pola white marubozu (bullish). (bullish). Maka penulis memutuskan untuk melakukan aksi beli pada hari ini, sehingga modal yang dibutuhkan adalah 500 X Rp.12.450 = Rp.6.225.000. Grafiknya sebagai berikut:
61
Gambar IV.18. Grafik buy ke-5
Pada 11 Maret terlihat pola white opening marubozu (bullish) . Konfirmasi atas indikasi
bullish ini terlihat pada 12 Maret, dimana juga terlihat pola white marubozu (bullish).
13-17 Maret
candlestick apapun. Dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun.
18 Maret
Pada tanggal ini terlihat pola white opening marubozu breaks resistance (bullish) dengan close price Rp.13.400, support level Rp.13.250, dan RSI 74,36 (overbought). (overbought). Berarti harga masih akan mengalami kenaikan.
19-20 Maret
Dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun.
62
23 Maret
Pada tanggal ini terlihat pola white opening marubozu (bullish) dengan close price Rp.14.900, support 1 level Rp.13.950, level Rp.13.950, support 2 level Rp.14.425, Rp.14.425, dan RSI dan RSI 81,94 (overbought). (overbought). Berarti harga masih akan mengalami kenaikan.
24-25 Maret
Dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun.
27 Maret
four price price doji doji (bearis (bearish) h) dengan close close price price Pada Pada tangga tanggall ini terlih terlihat at pola pola four Rp.15.800, resistance level Rp.15.800 dan RSI 99,01 (overbought). (overbought). Konfirmasi yang diperlukan adalah black candlestick dengan close price dibawah Rp.15.600, sementara false signal Rp.15.800 signal Rp.15.800 keatas.
30 Maret
Hari ini muncul black candlestick dengan close price Rp.14.250, yang berarti menguatkan menguatkan sinyal sinyal bearish tanggal 27 Maret. Selain itu, pada hari ini terlihat 3 pola candlestick sekaligus, yaitu black opening marubozu, marubozu, bearish engulfing , dan bearish breakaway. breakaway. Maka Maka penu penuli liss memu memutu tusk skan an untu untuk k kelu keluar ar dari dari pasa pasarr deng dengan an menj menjual ual sahamnya pada hari ini. Maka hasil penjualan yang didapat adalah: 500 X Rp.14.250 = Rp.7.125.000. Grafiknya sebagai berikut:
63
Gambar IV.19. Grafik sell ke-5
Pada 18 Maret terlihat pola white opening marubozu breaks resistance (bullish). Pada 27 Maret terlihat pola four price doji (bearish) . Konfirmasi atas indikasi bearish ini dipastikan pada 30 Maret. Pada 30 Maret terlihat 3 formasi sekaligus, yaitu black opening marubozu breaks
resistance (bearish), bearish engulfing (bearish), dan pola 5 candletick yaitu bearish breakaway (bearish).
Dengan menjual sahamnya pada tanggal tersebut, maka keuntungannya adalah Buy 12 Mare Marett
Rp.6. Rp.6.22 225. 5.000 000
Sell 30 Sell 30 Mare Marett
Rp.7. Rp.7.12 125. 5.000 000
Profit
Rp.900.000
Previous provit
Rp.2.525.000
Total profit
Rp.3.425.000
31 Maret - 24 April
candlestick apapun. Dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun.
64
Gambar IV.20. Grafik 31 Maret – 15 April
Dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun. Penulis baru menjual sahamnya dan menunggu terlihatnya tren bullish. Karena itu, kini penulis menunggu waktu yang tepat untuk kembali memasuki pasar.
27 April
Pada tanggal ini terlihat pola long black candle (bearish) dengan close price level Rp.15.450 (oversold). Berarti Rp.15.100, resistance level Rp.15.4 50 dan RSI dan RSI 31,82 31,82 (oversold). Berarti belum saatnya saatnya memasuki pasar karena tren diperkirakan akan turun.
28 April
Pada tanggal ini terlihat pola white spinning tops (bullish) dengan close price level Rp.15.100, (neutral). Konfirmasi yang diperlukan Rp.15.200, support Rp.15.200, support level Rp.15.1 00, dan RSI dan RSI 45 (neutral). adalah white candlestick dengan close price diatas Rp.15.200, sementara false signal Rp.15.100 kebawah.
65
29 April
Pada hari ini terbentuk white candlestick dengan close price Rp.15.750, yang menguatkan indikasi bullish pada tanggal 28 April. Maka penulis memutuskan untuk membel membelii saham saham pada hari ini. Modal Modal yang dibutuh dibutuhkan kan adalah: adalah: 500 X Rp.11.1 Rp.11.100 00 = Rp.5.550.000. Grafiknya sebagai berikut: Gambar IV.21. Grafik buy ke-6
Pada 27 April terlihat pola long black candle (bearish). Lalu pada 28 April terlihat pola
white spinning tops (bullish) . Konfirmasi atas indikasi bullish ini terlihat pada 29 April.
30 April
Kali ini penulis kembali menunggu berakhirnya tren naik dan munculnya tren turun. Namun, pada tanggal ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun.
1 Mei
Pada tanggal ini terlihat pola black spinning tops (bearish) dengan close price (overbought). Konfirmasi yang Rp.17.700, resistance level Rp.17.850 dan RSI 90,62 (overbought). diperlukan adalah black candlestick dengan close price dibawah Rp.17.700, sementara false signal Rp.17.850 signal Rp.17.850 keatas.
66
4-6 Mei
candlestick apapun. Namun, close pricepricePada tanggal tersebut, tidak terlihat pola candlestick apapun. nya secara secara bertur berturutut-tur turut ut adalah adalah Rp.18.5 Rp.18.550, 50, Rp.19. Rp.19.000, 000, dan Rp.18.9 Rp.18.950. 50. Sehing Sehingga ga menggagalkan indikasi bearish pada tanggal 1 Mei.
7 Mei
Pada Pada tangga tanggall ini terlih terlihat at pola pola four four price price doji doji (bearis (bearish) h) dengan close close price price (overbought). Konfirmasi yang Rp.19.000, resistance level Rp.19.000 dan RSI 96,43 (overbought). diperlukan adalah black candlestick dengan close price dibawah Rp.19.000, sementara false signal Rp.19.000 signal Rp.19.000 keatas.
8 Mei
Close price pada hari ini adalah Rp.21.550, sehingga menggagalkan indikasi bearish pada tanggal 7 Mei. Sebaliknya, pada tanggal ini terlihat formasi long white candle (bullish).
11 Mei
(bearish), dengan close price Pada tanggal ini terlihat pola dark cloud cover (bearish), Rp.19.750, resistance resistance level Rp.20.275, dan RSI 58,43 (neutral). (neutral). Untuk menguatkan indikasi ini, diperlukan black candle dengan close price Rp.19.000 kebawah dan false dan false signal pada signal pada Rp.21.600.
67
12 – 13 Mei
Close price dalam jangka waktu ini adalah Rp.19.300 dan Rp.19.500, sehingga belum menguatkan indikasi bearish hari sebelumnya.
14 Mei
Hari ini muncul black candlestick dengan close price Rp.18.350, yang berarti menguatkan sinyal bearish tanggal 11 Mei. Maka penulis memutuskan untuk keluar dari pasar pasar dengan dengan menjua menjuall sahamn sahamnya ya pada hari hari ini. ini. Maka Maka hasil hasil penjuala penjualan n
yang yang didapat didapat
adalah: 500 X Rp.18.350 = Rp.9.175.000. Grafiknya sebagai berikut: Gambar IV.22. Grafik sell ke-6
Pada 1 Mei terlihat indikasi bearish, yaitu dengan pola black spinning tops, namun harga yang terbentuk pada hati berikutnya menggagalkan indikasi ini. Pada 7 Mei kembali terjadi indikasi bearish dengan four price doji , namun harga yang terbentuk pada hari berikutnya kembali menggagalkan indikasi bearish tersebut. Pada 11 Mei, terlihat pola dark cloud cover
(bearish). Konfirmasi atas indikasi bearish ini terlihat pada 14 Mei.
68
Dengan menjual sahamnya pada tanggal tersebut, maka keuntungannya adalah Buy 29 Apri Aprill
Rp.7 Rp.7.8 .875 75.0 .000 00
Sell 1 Sell 14 Mei
Rp.9.175.000
Profit
Rp.1.300.000
Previous provit
Rp.3.425.000
Total profit
Rp.4.725.000
15 Mei
Kini penulis menunggu terlihatnya indikasi tren naik untuk memasuki pasar. candlestick apapun. Pada tanggal ini tidak terlihat pola candlestick apapun.
18 Mei
dragonfly ly doji doji (bullis (bullish) h) dengan close close price price Pada Pada tangg tanggal al ini ini terl terlih ihat at pola pola dragonf Rp.18.100, Rp.18.100, support level Rp.18.000, level Rp.18.000, dan RSI dan RSI 0 0 (oversold). (oversold). Konfirmasi yang diperlukan adalah white candlestick dengan close price diatas Rp.18.100, sementara false signal Rp.18.000 kebawah.
19 Mei
Pada hari ini terbentuk white candlestick dengan close price Rp.19.750, yang menguatkan menguatkan indikasi indikasi bullish pada tanggal 18 Mei. Maka penulis memutuskan untuk membeli saham pada hari ini. Modal yang dibutuhkan adalah: 500 X Rp.19.750 = Rp.9.875.000. Grafiknya sebagai berikut:
69
Gambar IV.23. Grafik buy ke-7
Pada 18 Mei terlihat pola dragonfly doji (bullish). Konfirmasi atas indikasi bullish ini terlihat pada 19 Mei.
20 - 26 Mei
Kali ini penulis kembali menunggu berakhirnya tren naik dan munculnya tren turun. Namun, dalam jangka waktu ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun. 27 Mei
Pada Pada tangg tanggal al ini ini terl terlih ihat at pola pola white white opening opening marubozu marubozu breaks breaks resista resistance nce (bullish) dengan close close price price Rp.20.750, support support level level Rp.20.7 Rp.20.700, 00, dan RSI 64,71 (overbought). (overbought).
28 Mei
Pada tanggal ini tidak terlihat pola candlestick apapun. candlestick apapun.
29 Mei
Pada tanggal ini terlihat pola long black candle (bearish) dengan close price (overbought). Konfirmasi yang Rp.20.800, resistance level Rp.22.000 dan RSI 63,86 (overbought).
70
diperlukan adalah black candlestick dengan close price dibawah Rp.20.800, sementara false signal Rp.22.000 signal Rp.22.000 keatas. Selain itu Pada tanggal ini juga terlihat pola dark cloud cover (bearish) dengan resistance level Rp.21.250. level Rp.21.250. Konfirmasi yang diperlukan adalah black candlestick dengan candlestick dengan close price dibawah Rp.20.750, sementara false signal Rp.22.000 keatas. sementara false signal Rp.22.000
1 Juni
Close price pada hari ini adalah Rp.21.950, maka belum menguatkan indikasi bearish pada tanggal 29 Mei.
2 Juni
Pada Pada tangga tanggall ini terlih terlihat at pola pola four four price price doji doji (bearis (bearish) h) dengan close close price price resistance level Rp.22.2 Rp.22.150, resistance Rp.22.200 00 dan RSI 57,45 57,45 (neutr (neutral) al).. Konfirm Konfirmasi asi yang yang diperlukan adalah black candlestick dengan close price dibawah Rp.22.150, sementara false signal Rp.22.300 signal Rp.22.300 keatas.
3 Juni
Pada Pada hari hari ini terlih terlihat at black candle dengan close price Rp.22.1 Rp.22.100, 00, maka maka ini merupakan konfirmasi sinyal bearish pada 2 Juni. Selain itu pada hari tersebut terlihat doji. Maka penulis memutuskan untuk keluar dari pasar. Maka hasil pola four price doji. penjualannya adalah 500 X Rp.22.100 = Rp.11.050.000. Grafiknya sebagai berikut:
71
Gambar IV.24. Grafik sell ke-7
Pada 27 Mei terlihat pola white opening marubozu breaks resistance (bullish). Lalu pada 29 Mei terlihat pola long black candle dan dark cloud cover yang keduanya berindikasi bearish. Pada 2 Juni kembali terlihat indikasi bearish dengan pola four price doji. Konfirmasi atas indikasi ini terlihat pada 3 Juni, dimana juga terlihat pola four price doji (bearish) .
Dengan menjual sahamnya pada tanggal tersebut, maka keuntungannya adalah
IV.3 IV.3
Buy 19 Mei
Rp.9.875.000
Sell 3 Sell 3 Juni
Rp.11.050.000
Profit
Rp.1.175.000
Previous provit
Rp.4.725.000
Total profit
Rp.5.900.000
Optim Op timal alisa isasi si denga dengan n meng menguba ubah h SL SLT T
Pemakai Pemakai dapat mengubah-ubah mengubah-ubah batasan batasan SLT , MLT , maupun maupun period periodee analis analisis is sesuai sesuai dengan dengan keingi keinginan nan,, karakt karakteri eristi stik, k, dan kebutuh kebutuhan an pemakai pemakai itu sendir sendirii dengan dengan modified candlestick candlestick . Kini metode modified Kini penu penuli liss akan akan meng mengub ubah ah bata batasa san n SLT untuk mengetahui mana yang memberikan hasil yang lebih baik.
72
Apabila menggunakan SLT yang SLT yang lebih kecil, maka tren naik atau turun akan lebih teridentifikasi dibandingkan menggunakan SLT yang lebih besar, dengan begitu maka identi identifik fikasi asi tren tren akan berubah berubah,, sehing sehingga ga identi identifi fikas kasii pola pola candlestick juga juga akan akan mengalami perubahan. Contohnya sebagai berikut : Gambar IV.25. Perbandingan SLT Perbandingan SLT 0.2 0.2 dengan SLT dengan SLT 0.6 SLT 0.2 date 26-N 26-Nov ov-0 -08 8
close 8650 8650
candlestick Whit White e Ope Openi ning ng Mar Marub uboz ozu, u, Prev Previo ious us Tre Trend nd = Down Down Tren Trend, d, Indi Indica cati tion on = Bullish, Support Level = 8200 Wait for White Candle Appearance with close price greater then 8650 For Confirmation, Stop Loss at 8200
27-Nov-08
9650
Long White Candle, Previous Trend = Up Trend, Indication = Bullish, Support Level 1 = 9000Support Level 2 = 9325 Wait for White Candle Appearance with close price greater then 9650 For Confirmation, Stop Loss at 9000
28-Nov-08
10200
date 26-Nov-08 27-Nov-08
close 8650 9650
Long White Candle, Previous Trend = Up Trend, Indication = Bullish, Support Level 1 = 9650Support Level 2 = 9925 Wait for White Candle Appearance with close price greater then 10200 For Confirmation, Stop Loss at 9650 SLT 0.6 candlestick
28-Nov-08
10200
Long White Candle Breaks Resistance, Previous Trend = Side Ways, Indication = Bullish, Bullish, Support Level = 8750 Wait for White Candle Appearance with close price greater then 9650 For Confirmation, Stop Loss at 9000 Long White Candle, Previous Trend = Up Trend, Indication = Bullish, Support Level 1 = 9650Support Level 2 = 9925 Wait for White Candle Appearance with close price greater then 10200 For Confirmation, Stop Loss at 9650
SLT 0.2, pada 26 November terlihat Apabila menggunakan SLT 0.2, terlihat pola White Opening Marubozu (bullish). (bullish). Saat itu, penulis berada dalam posisi mencari indikasi bullish untuk memasuki pasar. Pada 27 November, harga yang terbentuk sesuai dengan konfirmasi yang yang dibutu dibutuhkan hkan indika indikasi si pada pada 26 Novemb November, er, sehing sehingga ga penuli penuliss memutu memutuska skan n untuk untuk membeli saham pada hari itu dengan harga per lembar Rp.9.650. Sementara dengan menggunakan SLT 0.6, tidak terlihat pola candlestick apapun, sehingga penulis tidak melakukan transaksi. Apabila menggunakan SLT 0.6, SLT 0.6, indikasi bullish baru terlihat pada
73
27 November dengan pola Long pola Long White Candle Breaks Resistance (dengan menggunakan SLT 0.2, SLT 0.2, pola yang terlihat adalah pola Long candle), dan konfirmasi atas indikasi pola Long white candle), ini terlihat pada 28 November, sehingga penulis baru memasuki pasar pada hari itu dengan harga per lembar Rp.10.200. Dalam hal ini, SLT 0.2 memberikan sinyal lebih cepat dibandingkan SLT 0.6, sehingga modal yang dibutuhkan lebih sedikit dan keuntungan yang akan didapat juga menjadi lebih besar. Penulis telah melakukan analisis dengan metode modified candlestick dengan menggunakan SLT 0.2 SLT 0.2 sampai dengan SLT 0.7, SLT 0.7, yang hasilnya adalah sebagai berikut :
SLT 0.2 SLT 0.2
Apabila Apabila menggunakan menggunakan SLT 0.2, maka pola candlestick lebih banyak terlihat, terlihat, namun tidak berarti transaksi menjadi lebih banyak, karena meskipun terlihat banyak pola candlestick namun namun tidak tidak diperk diperkuat uat dengan dengan konfirm konfirmasi asi yang yang dibutu dibutuhkan hkan maka maka penulis tidak melakukan transaksi. Transaksi jual beli dengan SLT 0.2 dilakukan sebanyak 6 kali, dengan total profit Rp. profit Rp. 6.950.000 dan ROI dan ROI 27,80%. 27,80%. Dalam 6 kali transaksi jual beli tersebut, penulis mengalami sebanyak 1 kali kerugian yaitu pada transaksi ke-4, dimana pada 16 Februari penul penulis is membel membelii saham saham dengan dengan nilai nilai Rp.5.5 Rp.5.550.0 50.000 00 dan menjua menjualny lnyaa pada pada 2 Maret Maret seharga Rp.5.425.000, dengan begitu penulis mengalami kerugian sebesar Rp.125.000.
Gambar IV.26. Hasil simulasi back testing dengan testing dengan SLT SLT 0.2 0.2 date
buy (lot)
sell (lot)
price
buy value
sell value
cash balance
total asset
74
15-Sep-08 18-Sep-08 23-Sep-08 30-Oct-08 6-Nov-08 27-Nov-08 19-Dec-08 16-Feb-09 2-Mar-09 4-Mar-09 30-Mar-09 1-Apr-09 3-Jun-09
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16,800 17,300 7,800 10,350 9650 10850 11100 10850 11000 14250 15450 22100
8,400,000 0 3,900,000 0 4,825,000 0 5,550,000 0 5,500,000 0 7,725,000 0 Profit ROI
8,650,000 0 5,175,000 0 5,425,000 0 5,425,000 0 7,125,000 0 11,050,000 6,950,000 27.80%
25,000,000 16,600,000 25,250,000 21,350,000 26,525,000 21,700,000 27,125,000 21,575,000 27,000,000 21,500,000 28,625,000 20,900,000 31,950,000
25,000,000 25,000,000 25,250,000 25,250,000 26,525,000 26,525,000 27,125,000 27,125,000 27,000,000 27,000,000 28,625,000 28,625,000 31,950,000
SLT 0.3 SLT 0.3
Dengan menggunakan SLT 0.3 profit yang didapat sebesar Rp.5.350.000 dan ROI 21,40%. 21,40%. Transa Transaksi ksi jual jual beli beli dilaku dilakukan kan sebany sebanyak ak 7 kali, kali, berart berartii lebih lebih banyak banyak dibandingkan dengan analisis menggunakan SLT 0.2 SLT 0.2 yang hanya 6 kali. SLT 0.2. Pada Terdapat beberapa perbedaan hasil dengan analisis menggunakan SLT 0.2. transaksi buy ke-3, ke-3, bila bila menggun menggunakan akan SLT 0.2 tran transa saks ksii beli beli dila dilakuk kukan an pada pada 27 November dengan nilai Rp.4.825.000, sementara dengan SLT 0.3 dilakukan pada 28 Nov Novem embe berr denga dengan n nila nilaii Rp.5 Rp.5.10 .100. 0.000 000.. Dala Dalam m hal hal ini, ini, anal analis isis is denga dengan n SLT 0.2 memberikan sinyal bullish lebih cepat sehingga modal yang dibutuhkan untuk membeli saham lebih sedikit dan memberikan keuntungan lebih besar. Pada transaksi buy ke-5, bila menggunakan SLT 0.2 SLT 0.2 transaksi beli dilakukan pada 4 Maret senilai Rp.5.500.000, sementara dengan SLT 0.3 pada 12 Maret dengan nilai Rp.6.225.000. Analisis dengan SLT 0.2 SLT 0.2 kembali memberikan sinyal bullish lebih cepat. Pada transaksi buy ke-6, bila menggunakan SLT 0.2 SLT 0.2 transaksi beli dilakukan pada 1 April senilai Rp.7.725.000, sementara dengan SLT 0.3 pada 13 April dengan nilai Rp.7.625.000. Meskipun analisis dengan SLT 0.2 SLT 0.2 melakukan transaksi lebih dulu, namun 75
modal modal yang yang dibutu dibutuhkan hkan lebih lebih besar. besar. Ini terjad terjadii karena karena setela setelah h tanggal tanggal 1 April April tren tren ternyata menurun, dan baru mulai naik lagi pada tanggal 13 April. Kali ini, analisis SLT 0.3 memberikan hasil yang lebih baik. dengan SLT 0.3 Dengan SLT 0.3, transaksi sell transaksi sell ke-6 dilakukan pada 14 Mei. Lalu transaksi beli ke-7 pada 19 Mei, dan dijual kembali pada 3 Juni. Keuntungan yang didapat dari 2 kali menjua menjuall saham saham sebesa sebesarr Rp.2.72 Rp.2.725.0 5.000, 00, sement sementara ara dengan dengan menggun menggunakan akan SLT 0.2, transaksi sell ke-6 dilakukan pada 3 Juni, sehingga keuntungannya Rp.3.325.000. Jadi meskipun transaksi yang dilakukan lebih sedikit namun gain namun gain yang didapat lebih banyak. Analisis dengan SLT 0.3 juga mengalami 1 kali kerugian di waktu yang sama SLT 0.2 dengan analisis menggunakan SLT 0.2 Gambar IV.27. Hasil simulasi back testing dengan testing dengan SLT SLT 0.3 0.3 date 15-Sep-08 18-Sep-08 23-Sep-08 30-Oct-08 6-Nov-08 28-Nov-08 19-Dec-08 16-Feb-09 2-Mar-09 12-Mar-09 30-Mar-09 13-Apr-09 14-May-09 19-May-09 3-Jun-09
buy (lot)
sell (lot)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
price 16,800 17,300 7,800 10,350 10,200 10850 11100 10850 12450 14250 15250 18350 19750 22100
buy value
sell value
8,400,000 0 3,900,000 0 5,100,000 0 5,550,000 0 6,225,000 0 7,625,000 0 9,875,000 0 Profit ROI
8,650,000 0 5,175,000 0 5,425,000 0 5,425,000 0 7,125,000 0 9,175,000 0 11,050,000 5,350,000 21.40%
cash balance 25,000,000 16,600,000 25,250,000 21,350,000 26,525,000 21,425,000 26,850,000 21,300,000 26,725,000 20,500,000 27,625,000 20,000,000 29,175,000 19,300,000 30,350,000
total asset 25,000,000 25,000,000 25,250,000 25,250,000 26,525,000 26,525,000 26,850,000 26,850,000 26,725,000 26,725,000 27,625,000 27,625,000 29,175,000 29,175,000 30,350,000
SLT 0.4 SLT 0.4 dan SLT dan SLT 0.5 0.5
76
Analisis menggunakan SLT 0.4 dan 0.5 (selanjutnya disebut SLT 0.4) ternyata ROI memberikan hasil yang sama. Profit yang didapat sebesar Rp.5.100.000 dengan dengan ROI 20,40%. Transaksi jual beli juga dilakukan sebanyak 7 kali. Analisis Analisis menggunakan menggunakan SLT 0.4 0.4 memi memili liki ki satu satu perb perbed edaa aan n denga dengan n anal analis isis is menggunakan SLT 0.3, yaitu pada transaksi buy ke-6. dengan SLT 0.3 transaksi buy dilakukan pada 13 April dengan nilai Rp.7.625.000, sementara dengan SLT 0.4 baru dila dilaku kukan kan pada pada 29 April April seni senila laii Rp.7 Rp.7.87 .875. 5.000 000.. Berar Berarti ti anal analis isis is denga dengan n SLT 0.3 memberikan sinyal bullish lebih cepat sehingga memberikan hasil yang lebih baik. Analisis dengan SLT 0.4 juga mengalami 1 kali kerugian di waktu yang sama SLT 0.2 dan SLT 0.3, SLT 0.3, yaitu pada transaksi jual beli ke-4. dengan analisis menggunakan SLT 0.2 Gambar IV.28. Hasil simulasi back testing dengan testing dengan SLT 0.4 dan SLT 0.5 date 15-Sep-08 18-Sep-08 23-Sep-08 30-Oct-08 6-Nov-08 28-Nov-08 19-Dec-08 16-Feb-09 2-Mar-09 12-Mar-09 30-Mar-09 29-Apr-09 14-May-09 19-May-09 3-Jun-09
buy (lot) 0 1
sell (lot)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
price 16,800 17,300 7,800 10,350 10,200 10,850 11,100 10,850 12,450 14,250 15,750 18,350 19,750 22,100
buy value
sell value
8,400,000 0 3,900,000 0 5,100,000 0 5,550,000 0 6,225,000 0 7,875,000 0 9,875,000 0 Profit ROI
8,650,000 0 5,175,000 0 5,425,000 0 5,425,000 0 7,125,000 0 9,175,000 0 11,050,000 5,100,000 20.40%
cash balance 25,000,000 16,600,000 25,250,000 21,350,000 26,525,000 21,425,000 26,850,000 21,300,000 26,725,000 20,500,000 27,625,000 19,750,000 28,925,000 19,050,000 30,100,000
total asset 25,000,000 25,000,000 25,250,000 25,250,000 26,525,000 26,525,000 26,850,000 26,850,000 26,725,000 26,725,000 27,625,000 27,625,000 28,925,000 28,925,000 30,100,000
SLT 0.6 SLT 0.6
77
Dengan menggunakan SLT 0.6 profit yang didapat sebesar Rp.5.900.000 dan ROI 23,60%. Transaksi jual beli dilakukan sebanyak 7 kali. sell Perbedaannya dengan analisis menggunakan SLT 0.4 adalah pada transaksi transaksi sell ke-3. Apabila menggunakan SLT 0.4, juga dengan 0.2 dan SLT 0.3, transaksi sell ke-3 dila dilaku kuka kan n
pada pada 19 Dese Desemb mber er deng dengan an nila nilaii
Rp.5 Rp.5.4 .425 25.0 .000 00,,
seme sement ntar araa
deng dengan an
menggunakan SLT 0.6 dilakukan pada 9 Januari dengan nilai Rp.6.225.000. Meskipun sinyal jual dengan SLT 0.6 lebih lambat dibandingkan dengan SLT yang lain, namun ternyata memberikan keuntungan yang lebih besar. Lagi-lagi penulis mengalami 1 kali kerugian di waktu yang sama, yaitu pada transaksi jual beli ke-4. Gambar IV.29. Hasil simulasi back testing dengan testing dengan SLT SLT 0.6 date 15-Sep-08 18-Sep-08 23-Sep-08 30-Oct-08 6-Nov-08 28-Nov-08 9-Jan-09 16-Feb-09 2-Mar-09 12-Mar-09 30-Mar-09 29-Apr-09 14-May-09 19-May-09 3-Jun-09
buy (lot) 0 1
sell (lot)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
price
buy value
sell value
16,800 17,300 7,800 10,350 10,200 12,450 11,100 10,850 12,450 14,250 15,750 18,350 19,750 22,100
8,400,000 0 3,900,000 0 5,100,000 0 5,550,000 0 6,225,000 0 7,875,000 0 9,875,000 0 Profit ROI
8,650,000 0 5,175,000 0 6,225,000 0 5,425,000 0 7,125,000 0 9,175,000 0 11,050,000 5,900,000 23.60%
cash balance 25,000,000 16,600,000 25,250,000 21,350,000 26,525,000 21,425,000 27,650,000 22,100,000 27,525,000 21,300,000 28,425,000 20,550,000 29,725,000 19,850,000 30,900,000
total asset 25,000,000 25,000,000 25,250,000 25,250,000 26,525,000 26,525,000 27,650,000 27,650,000 27,525,000 27,525,000 28,425,000 28,425,000 29,725,000 29,725,000 30,900,000
SLT 0.7 SLT 0.7
78
Dengan menggunakan SLT 0.6 profit yang didapat sebesar Rp.5.900.000 dan ROI 23,60%. ROI 23,60%. Transaksi jual beli dilakukan sebanyak 7 kali. SLT 0.6 adalah pada Perbedaannya dengan menggunakan analisis menggunakan SLT 0.6 transaksi sell transaksi sell ke-2. ke-2. Apabila menggunakan SLT 0.6, SLT 0.6, transaksi sell transaksi sell ke-2 ke-2 dilakukan dilakukan pada 6 Novem November ber dengan dengan nilai nilai Rp.5.17 Rp.5.175.00 5.000, 0, sement sementara ara dengan dengan menggun menggunaka akan n SLT 0.7 dila dilaku kuka kan n pada pada 17 nove novemb mber er deng dengan an nila nilaii Rp.4 Rp.4.4 .400 00.0 .000 00.. Siny Sinyal al jual jual deng dengan an menggunakan SLT 0.7 muncul lebih lambat, dan harga telah mengalami penurunan sehingga hasil yang didapat lebih sedikit. Pada transaksi sell ke-3, bila menggunakan SLT 0.6 SLT 0.6 dilakukan pada 19 Desember dengan nilai Rp.5.425.000, sementara dengan SLT 0.7 pada 2 Februari dengan nilai Rp.6.375.000. Kali ini meskipun sinyal jual datang lebih lambat namun ternyata memberikan hasil yang lebih baik. Gambar IV.30. Hasil simulasi back testing dengan testing dengan SLT SLT 0.7 date 15-Sep-08 18-Sep-08 23-Sep-08 30-Oct-08 17-Nov-08 28-Nov-08 2-Feb-09 16-Feb-09 2-Mar-09 12-Mar-09 30-Mar-09 29-Apr-09 14-May-09 19-May-09 3-Jun-09
buy (lot) 0 1
sell (lot)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
price 16,800 17,300 7,800 8,800 10,200 12,750 11,100 10,850 12,450 14,250 15,750 18,350 19,750 22,100
buy value
sell value
8,400,000 0 3,900,000 0 5,100,000 0 5,550,000 0 6,225,000 0 7,875,000 0 9,875,000 0 Profit ROI
8,650,000 0 4,400,000 0 6,375,000 0 5,425,000 0 7,125,000 0 9,175,000 0 11,050,000 5,275,000 21.10%
cash balance 25,000,000 16,600,000 25,250,000 21,350,000 25,750,000 20,650,000 27,025,000 21,475,000 26,900,000 20,675,000 27,800,000 19,925,000 29,100,000 19,225,000 30,275,000
total asset 25,000,000 25,000,000 25,250,000 25,250,000 25,750,000 25,750,000 27,025,000 27,025,000 26,900,000 26,900,000 27,800,000 27,800,000 29,100,000 29,100,000 30,275,000
79
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SLT 0.2 hingga SLT 0.7, 0.2. maka SLT yang paling memberikan keuntungan paling besar adalah SLT 0.2. Memperkecil SLT akan membuat sinyal beli atau jual akan lebih cepat muncul, namun sinyal yang lebih cepat belum tentu memberikan hasil yang lebih baik karena analisis dengan SLT 0.3 memberikan hasil lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan SLT 0.6. Semakin kecil SLT maka sinyal jual atau beli akan lebih banyak muncul, namun belum tentu transaksi yang dilakukan menjadi lebih banyak, karena untuk melakukan transaksi juga diperlukan konfirmasi yang memperkuat indikasi yang diberikan pola candlestick . Hasil rata-rata rata-rata simulasi simulasi dengan dengan SLT 0.2 hingga SLT 0.7 memberikan keuntungan sebesar Rp.5.612.500 dan ROI dan ROI 22,45%. 22,45%. Gambar IV.31. Hasil simulasi back testing dengan SLT 0.2 – SLT 0.7 SLT 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 average
Profit 6,950,000 5,350,000 5,100,000 5,100,000 5,900,000 5,275,000 5,612,500
ROI 27.80% 21.40% 20.40% 20.40% 23.60% 21.10% 22.45%
Selain mengubah SLT, pemakai juga dapat mengubah nilai MLT . Hal ini akan shadow, apakah long , short atau very berpengaruh pada identifikasi jenis candle dan shadow, short sehingga identifikasi pola candlestick juga akan berubah. Semakin besar MLT , long candle candle akan maka maka suat suatu u pola pola candlestick yang membutuhkan membutuhkan long akan semaki semakin n sulit sulit teridentifikasi, sementara untuk pola candlestick yang membutuhkan short atau very short candle short candle akan lebih mudah teridentifikasi, demikian juga sebaliknya.
80
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
V.1.
Simpulan
Setelah Setelah melakukan melakukan penelitian penelitian ini penulis penulis mendapatkan mendapatkan beberapa beberapa kesimpulan kesimpulan antara lain : 1. Fungsi HS_All_Candle menghasilkan cell output yang yang info inform rmat atif if untu untuk k mendukung mendukung analisis analisis pola candlestick dan berhasil mengidentifikasi tren, pola candlestick , support resistance, resistance, dan konfirmasi yang dibutuhkan sebagai alat pen penga gamb mbil ilan an
kepu keputu tusa san n
dala dalam m
perd perdag agan anga gan n
saha saham. m.
Fung Fungsi si
ini ini
dapa dapatt
mengidentifikasi 52 sinyal jual atau beli selama 169 hari perdagangan, namun hanya 14 sinyal yang memenuhi kriteria pengambilan keputusan, yaitu 7 kali sinyal jual dan 7 kali sinyal beli. 2. Fungsi HS_RSI_REC berhasil HS_RSI_REC berhasil menentukan nilai overbought dan overbought dan oversold dengan oversold dengan analisis RSI . Hasi Hasill anal analis isis is ini ini digu digunak nakan an untu untuk k memb memban antu tu peng pengam ambi bila lan n keputus keputusan an apabil apabilaa terdapa terdapatt perten pertentan tangan gan pada pada analis analisis is menggun menggunakan akan metode metode modified candlestick . Untuk menyeragamkan periode analisis, maka pengaturan periode
RSI
menggunakan
periode
yang
sama
dengan
fungsi
HS_All_Candleyaitu HS_All_Candleyaitu 5 hari, sehingga kondisi overbought dan oversold lebih sering muncul dan grafiknya sangat fluktuatif. 3. Simulasi back testing back testing pada pada saham Astra dimulai pada 15 September 2008 hingga 3 Juni Juni 2009 dengan dengan modal modal awal awal Rp.25.0 Rp.25.000.0 00.000, 00, mendap mendapatk atkan an keuntu keuntungan ngan sebesar Rp.5.900.000 dan ROI 23,60% dengan 7 kali transaksi, 6 kali gain kali gain dan 1 kali loss. loss. 81
4. Opt Optimal malisasi sasi SLT dengan mengubah batasan batasan SLT mula mulaii dari dari 0.2 0.2 hingg hinggaa 0.7 candlestick mengalami perubahan pula. Semakin kecil menyebabkan identifikasi candlestick mengalami SLT maka semakin banyak pola candlestick yang teridentifikasi dan sinyal beli maupun jual lebih cepat terlihat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis yang memberikan hasil terbaik adalah analisis menggunakan SLT 0.2, dengan keuntungan Rp.6.950.000 dan ROI dan ROI 27.80%. 27.80%.
V.2.
Saran
1. Bila Bila ingi ingin n mengur menguran angi gi kondi kondisi si overbought dan oversold maka pengguna dapat memperpanjang periode analisis, misalnya dengan mengikuti default metastock yaitu yaitu 14 hari, hari, namun namun konsekue konsekuensi nsinya nya transa transaksi ksi yang yang dilaku dilakukan kan akan akan lebih lebih sedikit. 2. Meto Metode de ini tid tidak ak dapat dapat menen menentu tukan kan take profit dan stop loss level , maka akan lebih baik apabila metode ini digabung dengan analisis teknikal lain seperti fibonacci untuk menentukan take profit dan profit dan stop stop loss level . 3. Variab Variabelel-var variab iabel el lain lain seper seperti ti MLT dan periode analisis juga dapat diubah-ubah sesuai karakteristik dan keinginan pemakai. Untuk mengetahui mana yang paling tepat, sebaiknya dilakukan analisis back testing terlebih dulu untuk mengetahui mana yang paling cocok dengan sekuritas yang diperdagangkan. software yang digunakan, yaitu microsoft excel yang 4. Terd Terdap apat at kek kekur uran angan gan pada pada software telah ditambah add-ins Hendras add-ins Hendras Candle Function. Function. Apabila tabel analisis ditutup maka maka terkada terkadang ng hasil hasil analis analisis is akan hilang hilang sehing sehingga ga perlu perlu dilakuk dilakukan an analisi analisiss kembal kembali. i. Demiki Demikian an juga juga apabil apabilaa data data file terseb tersebut ut dibuka dibuka di komput komputer er yang yang belum ditambah add-ins tersebut, maka hasil analisis tidak akan keluar. 82