TUGAS EKONOMI KESEHATAN
ANALISIS MANAJEMEN SEBUAH RUMAH SAKIT SWASTA DI KOTA PADANG
OLEH, YULIVITRI BP, 1121219045
Pem!m!"#, PRO$% PRO$% DR% DR % $ASHBIR $ASHBIR NOOR SIDIN, SE, MSP
MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT $AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012
ANALISIS MANAJEMEN SEBUAH RUMAH SAKIT SWASTA DI KOTA PADANG RUMAH SAKIT DIMANA PENULIS PERNAH BEKERJA
1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit dimana penulis pernah bekerja selama lebih kurang 27 bulan, adalah sebuah rumah sakit swasta yang bisa dibilang terbaik di kota Padang saat ini. Didirikan pada 197 dibawah !ayasan. Rumah Sakit ini telah memiliki serti"ikat akreditasi penuh untuk enam belas bidang pelayanan, memiliki empat pelayanan spesialis dasar yaitu, spesialis penyakit dalam, bedah, anak, kebidanan dan kandungan. Ditambah dengan spesialisasi lainnya yaitu spesialis paru#paru, $%$, kulit kelamin, mata, anestesi, bedah syara", orthopedi&, urologi, syara", dan kesehatan jiwa. Rumah Sakit memiliki instalasi rawat jalan, rawat inap dengan 1' tempat tidur, gawat darurat, "asilitas %(), *() dan instalasi penunjang seperti radiologi, laboratorium, "armasi, gi+i dan "isioterapi. Rumah Sakit ini tetap eksis pas&a gempa 29, walaupun dengan kerusakan gedung yang &ukup parah pada bangunan *nstalasi -awat daruratnya, tetap melayani pasien dari tenda yang dipasang dilahan perparkiran. Poliklinik pun tak luput dari kerusakan, terutama bangunan baru pailiun, tempat pelayanan ibu hamil dan bayi/balita sehat, dan ruang perawatan, namun pelayanan tetap berlangsung e"ekti" dengan "asilitas yang ada. Sebagaimana layaknya Rumah Sakit pada umumnya, Rumah Sakit ini juga padat akan sumber daya, padat karya, padat teknologi dan padat kon"lik. Semua disiplin ilmu bisa berbaur dalam satu bangun ruang yang kita sebut dengan rumah sakit ini. Pada tahun 21 ter&atat jumlah tenaga kerja sebanyak '2 orang, yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat dengan pendidikan S1, diploma tiga, dan sekolah perawat kesehatan, tenaga laboratorium, tenaga radiogra"i, petugas gi+i, dan tenaga non medis lainnya seperti sarjana teknik, akuntan, sarjana ekonomi dan lain#lain. Se&ara struktur organisasi dikelompokkan atas tiga orang direksi, yaitu direktur, wakil direktur bidang pelayanan, wakil direktur bidang umum dan keuangan. 0epala bagian ada empat orang, kepala bidang dua orang, kepala instalasi sepuluh orang, kepala sub bagian empat belas orang, kepala seksi empat orang, sisanya tenaga nonstruktural.
ayanan penunjang medis seperti laboratorium saat ini telah bisa melaksanakan hampir semua jenis pemeriksaan yang dibutuhkan, seperti darah rutin, darah lengkap, "ungsi hati, "ungsi jantung, "ungsi ginjal, tumor marker dan lain#lain, dan telah mengembangkan kerjasama dengan laboratorium swasta di kota Padang untuk pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan oleh rumah sakit. agian radiologi juga telah berkembang dengan adanya penambahan unit baru e&ho&ardiogra"i empat dimensi, disamping alat#alat yang sudah dimiliki sebelumnya seperti )S- empat dimensi, ($ S&an, yang dikota Padang hanya dimiliki oleh lima rumah sakit. )ntuk 3R*, rumah sakit sudah memiliki sebelumnya, namun rusak akibat gempa 29, dan sampai saat ini belum ada realisasi pengadaan unit yang baru. 4armasi menyediakan obat#obat terstandarisasi oleh rumah sakit, untuk men&egah terlalu melebarnya item obat dan guna e"ekti"itas dan e"isiensi pengadaan obat. Dengan begitu banyaknya jenis SD3 yang ada dan teknologi yang dibutuhkan, timbulnya kon"lik tidak akan dapat dihindarkan. 5go keilmuan dan spesialisasi akan berbenturan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. egitu juga dengan si"at rumah sakit itu sendiri yang merupakan lembaga layanan publik yang dituntut untuk ber"ungsi so&ial, namun didalam operasionalnya, hukum ekonomi dan bisnis tidak bisa dihindari, karena pelayanan bagaimanapun memerlukan biaya. 3aka perlulah disini adanya disiplin ilmu tersendiri yang bisa memperikan jawaban atas kebutuhan "inan&ial rumah sakit dan "ungsi so&ial yang diberikan agar bisa berjalan seimbang.
2. ANALISIS
Rumah sakit merupakan suatu jenis usaha yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan. 0arena belum jelasnya regulasi tentang rumah sakit, maka rumah sakit perlu dikelola se&ara pro"esional. Rumah sakit juga sebuah organisasi yang unik dan kompleks karena merupakan institusi yang padat karya, memiliki si"at, &iri dan "ungsi yang khusus dalam proses menghasilkan jasa medi& dan mempunyai berbagai kelompok pro"esi dalam pelayanan penderita. Disamping melaksanakan "ungsi pelayanan kesehatan, rumah sakit juga memiliki "ungsi pelatihan, pendidikan dan penelitian. erdasarkan si"atnya, rumah sakit adalah sebuah unit kerja yang dekat sekali dengan unit kerja hotel, sebab pola kerja rumah sakit hampir sama dengan hotel, bahkan rumah sakit dapat dibilang merupakan hotel plus, dimana terdapat pelayanan medi&. *stilah hospital konon berasal
dari bahasa latin hospitium, yang artinya suatu tempat/ruangan untuk menerima tamu. 6da juga yang berpendapat bahwa istilah hospital berasal dari bahasa pran&is kuno dan medieval English, yang dalam kamus o"ord dide"inisikan sebagai8 • • • •
tempat untuk beristirahat dan hiburan institusi so&ial untuk mereka yang membutuhkan akomodasi, lemah dan sakit institusi so&ial untuk pendidikan dan kaum muda institusi untuk merawat mereka yang sakit dan &edera
Rumah sakit itu bukan hanya sebuah tempat, tetapi juga sebuah institusi dan sebuah organisasi. 6da sema&am atmos"er khusus bila kita bi&ara tentang rumah sakit. )ntuk dapat mengatur rumah sakit dengan baik, seseorang tentu harus dapat mende"inisikan nya dengan tepat. 3ilton Roemer dan 4riedman dalam buku Doctors in Hospital 1971: menyatakan bahwa rumah sakit setidaknya ada lima "ungsi, Pertama, harus ada pelayanan rawat inap dengan "asilitas diagnosti& dan terapeutiknya. erbagai jenis spesialisasi baik bedah dan non bedah harus tersedia. Pelayanan rawat inap ini juag meliputi pelayanan keperawatan, gi+i, "armasi laboratorium, radiologi dan berbagai pelayanan diagnosti& dan terapeutik lainnya. 0edua, rumah sakit harus memiliki pelayanan rawat jalan. 0etiga, rumah sakit juga punya tugas untuk melakukan pendidikan dan pelatihan. 0eempat, rumah sakit perlu melakukan penelitian dibidang kedokteran dan kesehatan. 0elima, rumah sakit juga punya tanggung jawab untuk program pen&egahan penyakit dan penyuluhan kesehatan bagi populasi disekitarnya. erdasarkan S0 3entri 0esehatan R* ;<. 9=>/3enkes/S0/?*/1992 menyebutkan bahwa rumah sakit umum adalah rumah sakit yang menberikan pelayanan kesehatan yang bersi"at dasar, spesialistik dan subspesialistik. Rumah sakit ini mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau masyarakat. $ugasnya adalah melaksanakan upaya kesehatan se&ara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan se&ara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pen&egahan serta melaksanakan upaya rujukan. )ntuk itu rumah sakit umum perlu mempunyai "ungsi pelayanan medis, penunjang medis, pelayanan dan asuhan keperawatan, rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan. Rumah sakit sebagai suatu organisasi juga akan terus berubah sesuai dengan pertumbuhan dan pengaruh lingkungan. 0erangka a&uan Seminar ;asional P5RS* 199@
mengutip pendapat
LOKAL
GLOBA PERAN
SELALU SIAP SUMBER DAYA YANG
KOMPLEK S DAN
PARADIGM
PROMOT
RUMA H SAKIT
KEPUAS
BAGIAN SISTEM PELAYAN AN
PREVEN
KURATI$
REHABIL
G&m&'% R(&"# )!"#*(+ '(m& -&*!.
3. REKOMENDASI STRATEGI A. MEKANISME
Rumah sakit swasta ini bernaung dibawah yayasan yang menga&u kepada )ndang !ayasan ;omor 1 $ahun 21 yang mulai berlaku sejak tanggal 6gustus 22 dan diubah dengan )ndang#)ndang ;omor 2= $ahun 2', yang diundangkan pada tanggal
!ayasan sebagai
philantropis adalah suatu kegiatan yang diminati menuju kesejahteraan
masyarakat. 6rti dari
philantropis itu adalah kedermawanan sosial, yang dijalankan dalam
kerangka kesadaran dan kesepakatan perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan. 3aka ada beberapa rekomendasi yang sebaiknya diperhatikan8 0arena rumah sakit ini bersi"at nonpro"it, maka manajemen harus jeli dalam menilai situasi dan "a&tor lingkungan eksternalnya, memperhatikan persaingan yang terjadi saat ini, dan melaksanakan perubahan sistem manajemen yang e"ekti", e"isien dan responsi". Perlu adanya kebijakan pemerintah dalam hal penetapan pajak, mengingat kemampuan rumah sakit untuk menghasilkan pro"it sangat terbatas dibandingkan dengan rumah sakit lainnya yang berbentuk P$, ataupun dengan rumah sakit pemerintah yang memiliki
sumber pendanaan tersendiri. 3enerapkan gaya manajemen $B3 $otal Buality 3anagement:, yaitu sistem manajemen yang mengelola perusahaan dan kegiatannya dengan mengikut sertakan seluruh jajaran karyawan untuk berperan serta bersama dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu disegala bidang demi kepuasan pelanggan &ustomer:, sesuai dengan ke&enderungan perubahan yang terjadi saat ini dimana kepuasan pasien terhadap pelayanan menjadi "okus utama rumah sakit, dengan melakukan kegiatan# kegiatan yang meliputi8 sistem untuk memberlakukan standar pro"esional, baik dari sudut tingkah laku,
organisasi, maupun dari penilaian kegiatan sehari#hari. sistem pengamatan agar pelayanan selaludiberikan sesuai dengan standar dan
deteksi bila terdapat penyimpangan. sistem untuk senantiasa menunjang berlakunya standar pro"esional. 3enerapkan peren&anaan teknologi strategik pelayanan kesehatan, dimana saat ini rumah sakit sangat tergantung pada teknologi, seperti prosedur kerja, obat#obatan, dan berbagai "asilitas "isik. %al ini meliputi8 analisis kebutuhan penilaian teknologi ealuasi sta" dan "asilitas penentuan skala prioritas *mplementasi teknologi dalam peren&anaan ini meliputi8
peren&anaan peralatan se&ara rin&i koordinasi arsitektural dukungan tenaga ahli enginer:
karena penggunaan teknologi sangat berpengaruh terhadap biaya yang harus dikeluarkan oleh rumah sakit, dan juga biaya yang harus ditanggung oleh pasien. Aadi harus ada strategi yang handal untuk e"isiensi dan e"ekti"itas.
B. KELEMBAGAAN KEPEMIMPINAN Rumah sakit di pimpin oleh seorang direktur rumah sakit, yang bertugas untuk
menjalankan kegiatan sehari#hari rumah sakit, yang akan sangat berperan dan menentukan dalam pengambilan keputusan dan kinerja rumah sakit. erdasakan Surat 0eputusan 3entri 0esehatan ;o. 9=>/3enkes/S0/?*/1992, Direktur mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijaksanaan pelaksanaan, membina pelaksanaan, serta mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan
tugas rumah sakit sesuai dengan peraturan dan perundang#undangan yang
berlaku. Pada rumah sakit ini, direktur berada dibawah dan bertanggung jawab kepada !ayasan, dalam hal ini adalah pengurus yayasan yang seringkali terlalu ikut &ur dalam kegiatan operasional rumah sakit. -aya kepemimpinan yang berkembang saat ini pada rumah sakit objek analisis ini adalah kepemimpinan otokratik , berorientasi tradisional dan ingin berjalan aman dengan sistem sentralisasi, dimana keputusan berasal dari atas, walaupun ada usaha# usaha yang dilakukan dengan pertemuan#pertemuan rutin karyawan dan pimpinan, namun hal ini tidak berlaku e"ekti" karena hasil akhir dari setiap keputusan adalah keputusan yayasan. %al ini menurut penulis merupakan "aktor penghambat yang bermakna sehingga rumah sakit tidak bisa mengembangkan potensinya se&ara maksimal. Sementara persaingan rumah sakit swasta sekarang ini semakin meningkat, kesadaran akan pentingnya perubahan yang dimotori oleh kepemimpinan strategis. )ntuk itu disarankan adanya paradigma perubahan yaitu 8 mengubah tantangan menjadi peluang, yaitu problem solving mindset menjadi
opportunity mindset. perubahan manajemen terutama ditujukan kepada soft side of change. metamor"osis dari era kompetisi menjadi cooperation. konsep organisasi bergeser kearah organisasi cellular yang mampu membuat isi, membangun enterpreneurship, sel" organi+ing dan memaksimalkan keunggulan SD3. -aya kepemimpinan kearah trans"ormational, yang dapat melalui8 idealized influence (charisma), inspirational motivation, intellectual stimulation, dan individualized consideration
BUDAYA ORGANISASI
udaya organisasi yang dikembangkan di rumah sakit seyogyanya adalah budaya organisasi yang komit terhadap perubahan, bukan budaya yang malas dan pemuja status Cuo, puas dengan apa yang ada dan takut untuk keluar dari garis aman mereka, tapi adalah budaya yang tidak takut berkeringat dan selalu memperbaharui dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, dan mengealuasi kinerja dan berusaha untuk meningkatkannya. 0husus untuk pendekatan manusia dalam mengelola perubahan dapat dipakai metode
survey feed back , adalah metode yang memungkinkan para manajer dan pekerja pada umumnya untuk memberikan umpan balik tentang organisasi dan mengirim
•
umpan balik tentang perilakunya sendiri team building , adalah metode yang membantu agar sebuah tim dapat bekerja lebih e"ekti" dengan mengetes dan memperbaiki struktur mereka, proses kerja yang dijalani serta kepuasan anggota tim tersebut.
HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT
$ujuan utama kegiatan di rumah sakit adalah melayani pasien dan keluarganya, yang dalam hal ini adalah masyarakat, dalam berbagai bentuk pelayanan. 6gar masyarakat mau berperan serta dan berkontribusi kepada rumah sakit adalah dengan memberikan pelayanan yang bermutu, dimana pelayanan yang baik akan meningkatkan kepuasan pasien atau masyarakat pengguna layanan rumah sakit. $ren yang berkembang didunia saat ini adalah masa keunggulan konsumen, dimana semua institusi kesehatan dituntut untuk berorientasi kepada kepuasan pelanggan. a&ana tentang pemberdayaan pasien empowered : telah disampaikan jauh#jauh hari oleh Spiers 1997: yaitu8 • •
tidak adanya lagi hambatan dalam in"ormasi pasien dapat menetukan agenda tindakan
• •
pasien punya dominasi dalam penetuan keputusan terdapatnya pri&e#&on&ious Cuality &hoi&e pada pasien tersebut.
ahkan pasien yang sedang dalam rawat inap rumah sakit, bukan saja mengharapkan kualitas pelayanan medik dan keperawatan yang baik, namun juga mengharapkan akomodasi yang yang baik, makanan yang enak dan hubungan yang baik antara sta" rumah sakit dengan pasien. Gambar 2, Kepuaa! Pa"e! TIDAK ADA
PENENT U PEMBERDA YAAN PASIEN
KEPUASAN PASIEN
AKOMOD
DOMINA SI HUBUNGAN YANG BAIK
#. KESIMPULAN PRI/E /ON/IO Rumah Sakit merupakan institusi layanan kesehatan masyarakat yang kompleks dan US UALIT unik karena padat karya, padat sumber daya, padat teknologi dan padat kon"lik, serta
memerlukan kepakaran khusus dalam pengelolaannya dan harus memiliki paradigma •
manajemen yang e"ekti", e"isien dan responsi". Rumah sakit saat ini mengemban tugas yang berat, dimana rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu yang dapat memuaskan konsumen, sementara rumah sakit juga dituntut untuk menjalankan misi sosialnya yang berperan penting dalam pelayanan kesehatan masyrakat. Sementara itu pergeseran nilai rumah sakit dari "ungsi sosial menjadi sosio ekonomis juga tidak dapat dihindari, mengingat eskalasi persaingan dan perubahan baik tingkat lokal maupun global memaksa rumah sakit untuk senantiasa menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut agar bisa tetap bertahan
•
dan mampu mengantisipasinya untuk masa depan rumah sakit nantinya. 0ompleksnya permasalahan yang ada di rumah sakit menuntut adanya kepemimpinan yang strategis, yang mampu menjalankan paradigma manajemen yang e"ektis, e"isien
dan responsi", dan men&iptakan budaya organisasi yang mampu mengantisipasi dan mengakomodir setiap perubahan yang ada dan mampu merubahnya dari sebuah masalah yang harus diselesaikan menjadi sebuah kesempatan yang harus diraih dan men&iptakan pro"it bagi rumah sakit.