ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT. TEMPO INTI MEDIA, Tbk
DISUSUN OLEH:
YANTI TRIANITA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan yaitu berwujud laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan
gambaran mengenai posisi keuangan dari kinerja perusahaan dalam
menghasilkan laba. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari
pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan
keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan
menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan
keuangan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis
laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik
analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu
dalam setiap elemen laporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan
yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.
Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari
rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari
neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang
berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang
disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Dalam
menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah
satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan
tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage),
rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis akan menganalisis posisi
laporan keuangan PT. Tempo Inti media Impresario (PT. TIMI). Adapun,
rasio yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan PT. Tempo
yaitu, rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Laporan Keuangan
A. Pengertian Laporana Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan
sebuah organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan
merupakan hasil proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana
mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal.
Menurut Soemarsono (2004: 34) "Laporan keuangan adalah laporan yang
dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar
perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan".
Menurut Martono dan Harjito (2003:51) Laporan Keuangan merupakan
ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat
tertentu. Sedangkan menurut Baridwan (2008:17) Laporan Keuangan
merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan. Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
Laporan Keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan mengenai
keadaan suatu perusahaan pada periode waktu tertentu.
B. Tujuan Laporan Keuangan
Berikut ini tujuan-tujuan laporan keuangan yang semuanya bersifat
umum menurut Hanafi dan Halim (2003 : 30) adalah sebagai berikut :
a. Pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat
untuk investor, kreditor, dan pemakai lainnya, sekarang atau masa
yang akan dating
b. Laporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk
pemakai eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan
ketidakpastian (yang berarti risiko) penerimaan kas yang berkaitan.
c. Pelaporan keuangan harus memberikan informasi untuk membantu
pihak eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan
ketidakpastian aliran kas masuk bersih ke perusahaan (lembaga).
d. Tujuan spesifik meliputi :
1) Memberi informasi sumber daya ekonomi kewajiban, dan modal saham.
2) Memberi informasi pendapatan yang komprehensif
3) Memberi informasi aliran kas
2. Analisa Laporan Keuangan
Menurut Myer (2004:5) definisi analisa laporan keuangan adalah
"Analisa laporan keuangan adalah analisa mengenai dua daftar yang
disusunoleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan".
Sedangkan menurut Dwi Prastowo (2008:56) definisi analisis laporan
keuangan adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan".
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisa laporan
keuangan (financial statement analysis) adalah proses penganalisaan
atau penyidikan terhadap laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan
laporan laba rugi beserta lampiran-lampirannya untuk mengetahui posisi
keuangan dan tingkat "kesehatan" perusahaan yang tersusun secara
sistematis dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.
3. Rasio Keuangan
A. Pengertian Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang
ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka
lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan
dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat
kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan (Kasmir, 2008:104).
Rasio juga dapat menunjukkan area-area yang memerlukan penelitian dan
penanganan yang lebih mendalam. Dalam hubungannya dengan keputusan yang
diambil oleh perusahaan, analisis rasio bertujuan untuk menilai
efektivitas keputusan yang telah diambil perusahaan dalam rangka
menjalankan aktivitas perusahaannya (Prastowo dan Juliaty, 2002:76).
Untuk mengukur kinerja keuangan peusahaan dapat dilakukan dengan
beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan,
kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil dari rasio yang
diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan
keputusan. Berikut ini adalah bentuk-bentuk rasio keuangan yaitu rasio
likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas.
B. Jenis-jenis Rasio Keuangan
1) Rasio Likuiditas
Menurut Moeljadi (2006:48) adalah rasio yang digunakan untuk
menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban keuangannya dalam jangka waktu pendek atau yang segera harus
dibayar. Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang)
pada saat ditagih.
2) Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas sering juga disebut sebagai rasio
rentabilitas, menurut Moeljadi (2006:52) rasio profitabilitas adalah
rasio yang berusaha mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba, baik dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun dengan
menggunakan modal sendiri. Rasio profitabilitas adalah rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba. Perusahaan yang
baik (sehat) mempunyai profitabilitas yang besar dan cenderung memiliki
laporan keuangan yang sewajarnya sehingga potensi untuk mendapatkan
opini yang baik akan lebih besar dibandingkan dengan jika
profitabilitasnya rendah (Petronela, 2004:48).
3) Rasio Solvabilitas
Menurut Moeljadi (2006:52) definisi rasio solvabilitas adalah
kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban keuangannya jika
perusahaan dilikuidasi. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka
pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan. Rasio ini
dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau oleh
pihak lain dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal.
Jadi, penggunaan jumlah utang perusahaan tergantung pada keberhasilan
pendapatan dan ketersediaan aktiva yang bisa digunakan sebagai jaminan
utang. Semakin tinggi solvabilitas, perusahaan harus semaksimal mungkin
meningkatkan labanya agar mampu membiayai dan membayar utang. Apabila
tidak mampu menghasilkan laba, dengan demikian, perusahaan tersebut
akan bangkrut. Solvabilitas yang tinggi menjadi perhatian auditor
karena solvabilitas yang tinggi mengidentifikasikan bahwa perusahaan
tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (Petronela, 2004:48).
4) Rasio Activitas
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam
menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan
kegiatan lainnya. Rasio ini menunjukan bagaimana sumber daya telah
dimanfaatkan secara optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio
aktivitas dengan standar industri, maka dapat diketahui tingkat
efisiensi perusahaan dalam industri.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Sejarah Singkat Tempo
Tempo Group merupakan sebuah perusahaan umum yang bergerak dalam
bidang media yang berpusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1971. Tempo membuat majalah berita mingguan yang
pertama kali terbit pada 6 Maret 1971 dengan PT. Grafiti Pers sebagai
penerbitnya. Namun, ditahun 1994-1998 penerbitan majalah ini sempat
terhenti selama 4 tahun karena dibredel.
Guna menjamin kelancaran penerbitan majalah Tempo, pada tahun 1978
hadir percetakan PT.Temprint, perusahaan ini masuk dalam kategori
besar. Ia meraih rating bintang empat (rating tertinggi) dalam
klasifikasi versi persatuan pengusaha Grafika Indonesia. Kemudian, pada
tahun 2001 lahirlah PT.TIM Tbk dan pada tahun yang sama pula lahirlah
Koran Tempo yang diterbitkan perseroan untuk berkompetisi di "lapak"
media harian. Koran Tempo yang menjadi pionir sebagai Koran dalam
format compact di Indonesia ini unggul dalam liputan pemberantasan
korupsi, politik dan ekonomi.
PT. TIM Tbk bedomisili di Jl. Palmerah Barat no. 8, Kelurahan
Grogol, Jakarta Selatan. Perusahan ini terus melakukan inovasi dengan
mengeluarkan produk-produk baru. Seperti, majalah Tempo English,
Majalah Travelounge dan media digital tempo.com serta Tempo News Room
(TNR), kantor berita yang berfungsi sebagai pusat berita memperkuat
tempo Media Group.
Tempo juga memasuki bisnis televise dengan mendirikan Tempo TV,
bekerja sama dengan kantor berita radio KBR68H. selain itu ada Pusat
Data dan Analisis Tempo (PDAT). Kini, di awal 2013, lahir pula PT.
Tempo Inti media Impresario (PT. TIMI), sebuah perusahaan yang
mengelola kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama antara
Tempo dengan pihak luar.
Visi
Menjadi acuan dalam usaha meningkatkan kebebasan public untuk
berpikir dan berpendapat serta membangun peradaban yang menghargai
kecerdasan dan perbedaan.
Misi
Menghasilkan produk multimedia yang independen dan bebas dari
segala tekanan dengan menampung dan menyalurkan secara adil suara
yang berbeda-beda
Menghasilkan produk multimedia bermutu tinggi dan berpegang pada
kode etik
Menjadi tempat kerja yang sehat dan menyejahterakan serta
mencerminkan keragaman Indonesia
Memiliki proses kerja yang menghargai dan memberi nilai tambah
kepada semua pemangku kepentingan
Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah artistik,
intelektual dan dunia bisnis melalui peningkatan ide-ide baru,
bahasa, dan tampilan visual yang baik
Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis multimedia dan pendukungnya
2. Struktur Organisasi PT Tempo Inti Media Tbk 2014
3. Laporan Posisi Keuangan
4. Analisis Rasio Keuangan
Perhitungan dan analisis rasio keuangan secara time series
analysis menurut Martono (2007:55-60) dibedakan menjadi beberapa jenis
rasio, yaitu:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas ini diklasifikasikan menjadi:
a) Current Ratio
Tahun 2014 ( CR = 162.394.938 / 77.932.193 x 100%
= 208, 37%
Tahun 2013 ( CR = 138.075.561 / 52.911.874 x 100%
= 260, 95%
b) Quick Ratio
Tahun 2014 ( QR = (162.394.938 – 17.499.509) / 77.932.193 x 100%
= 185,92%
Tahun 2013 ( QR = (138.075.561 – 12.286.427) / 52.911.874 x 100%
= 237,73%
2. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas ini diklasifikasikan menjadi:
a) Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Tahun 2014 ( GPM = (316.614.348 – 203.198.119) / 316.614.348 x 100%
= 35,82%
Tahun 2013 ( GPM = (262.157.289 – 138.847.740) / 262.157.289 x 100%
= 47,03%
b) Net Profit Margin
Tahun 2014 ( NPM = 15.902.723 / 316.614.348 x 100%
= 5,02%
Tahun 2013 ( NPM = 5.091.577 / 262.157.289 x 100%
= 1,94%
c) Return on Investment
Tahun 2014 ( ROI = 15.902.723 / 322.771.419 x 100%
= 4,77%
Tahun 2013 ( ROI = 5.091.577 / 247.314.964 x 100%
= 2,06%
d) Return on Equity
Tahun 2014 ( ROE = 15.902.723 / 138.404.270 x 100%
= 11,49%
Tahun 2013 ( ROE = 5.091.577 / 123.406.705 x 100%
= 4,12%
3. Solvabilitas
Rasio solvabilitas ini diklasifikasikan menjadi:
a) Debt Ratio
Tahun 2014 ( DR = 184.367.149 / 322.771.419 x 100%
= 57,12%
Tahun 2013 ( DR = 123.908.259 / 247.314.964 x 100%
= 50,10%
b) Total Debt to Equity Ratio
Tahun 2014 ( DER = 184.367.149 / 138.404.270 x 100%
= 133,20%
Tahun 2013 ( DER = 123.908.259 / 123.406.705 x 100%
= 100,40%
4. Activitas
Rasio aktivitas ini diklasifikasikan menjadi:
a) Inventory Turnover
Tahun 2014 ( ITO = 316.614.348 / 17.499.509 x 1 kali
= 18,09 Kali
Tahun 2013 ( ITO = 262.157.289 / 12.286.427 x 1 kali
= 21,33 Kali
b) Total Assets Turnover
Tahun 2014 ( TATO = 316.614.348 / 322.771.419 x 1 Kali
= 0,98 Kali
Tahun 2013 ( TATO = 262.157.289 / 247.314.964 x 1 Kali
= 1,06 Kali
Tabel 3.1 Analisis Rasio Keuangan
"Rasio Keuangan "Tahun "Rata-Rata "
" "2014 "2013 " "
"Rasio "CR "208,37% "260,95% "234,32% "
"Likuiditas " " " " "
" "QR "185,92% "237,73% "211,82% "
"Rasio "GPM "35,03% "47,03% "41,03% "
"Profitabilitas " " " " "
" "NPM "5,02% "1,94% "3,48% "
" "ROI "4,77% "2,06% "3,41% "
" "ROE "11,49% "4,12% "7,80% "
"Rasio "DR "57,12% "50,10% "53,61% "
"Solvabilitas " " " " "
" "DER "133,20% "100,40% "116,8% "
"Rasio Aktivitas"ITO "18,09 "21,33 "19,71 Kali"
" " "Kali "Kali " "
" "TATO "0,98 "1,06 "1,02 Kali "
" " "Kali "Kali " "
5. Hasil Analisis
1) Rasio Likuiditas
Berdasarkan table di atas, dapat dilihat bahwa Rasio Likuiditas
perusahaan tersebut sudah maksimal. Hasil dapat dilihat pada rata-rata
Current Ratio PT. Tempo inti media, Tbk. Dalam dua tahun terakhir rata-rata
Current Rationya sebesar 234,32% melebihi dari standar yang ditetapkan
yaitu sebesar 200%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan
dalam melunasi hutang lancarnya sudah maksimal. Rata-rata Quick Ratio PT.
Tempo Inti Media, Tbk. Sebesar 211,82% melibihi dari standar yang
ditetapkan yaitu 100%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemamampuan perusahaan
dalam membayar hutang cukup baik, karena setiap hutang lancer 100% dijamin
dengan Quick Assets 211,82%.
2) Rasio Profitabilitas
Nilai dari rasio profitabilitas akan menggambarkan tingkat kemampuan
PT. Tempo Inti Media, Tbk. dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Tingkat profitabilitas perusahaan PT. Tempo Inti Media, Tbk. dalam
penelitian ini akan dilihat dari empat jenis rasio profitabilitas yang
terdiri dari: Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return On
Investment (ROI), dan Return On Equity (ROE). Hasil perhitungan dari
rasio–rasio profitabilitas PT. Tempo Inti Media, Tbk. akan diuraikan lebih
lanjut pada bagian dibawah ini.
Gross profit margin PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar
35,03%, sedangkan pada tahun 2013 sebesar 47,03%. hal ini menunjukkan
penurunan laba kotor yang diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Meskipun
demikian, Gross profit margin PT. Tempo Inti Media mengindikasikan bahwa
sangat efektif. Semakin besar Gross profit margin semakin baik keadaan
operasi perusahaan,hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relative
lebih rendah di bandingkan dengan penjualan.
Net Profit Margin PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 5,02%
sedangkan pada tahun 2013 sebesar 1,94%. Hal ini menunjukkan bahwa laba
bersih setelah pajak yang dicapai perusahaan pada tahun 2014 lebih
meningkat, mengindikasikan bahwa laba bersih dari setiap rupiah yang
diperoleh dari penjualannya semakin meningkat, sehingga kinerja keuangan
perusahaan semakin baik.
Return on Investmen PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 4,77%
sedangkan pada tahun 2013 sebesar 3,41%. Nilai ROI perusahaan yang
senantiasa mengalami kenaikan tersebut mengindikasikan bahwa PT. Tempo Inti
Media dalam mengelola total aktiva yang diinvestasikan dalam perusahaan
untuk mendapatkan keuntungan mulai optimal. Meskipun, jika melihat hasil
persentase masih kurang optimal. Semakin tinggi ROI, maka semakin baik pula
keadaan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Return on Equity PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 11,49%
sedangkan pada tahun 2013 sebesar 4,12%. Nilai ROE perusahaan yang semakin
meningkat mengindikasikan bahwa tingkat penghasilan bersih yang diperoleh
pemilik saham atas modal yang diinvestasikan semakin meningkat.
3) Rasio Solvabilitas
Pada Rasio solvabilitas dapat dilihat bahwa Debt Ratio perusahaan pada
tahun 2014 sebesar 57,12% sedangkan pada tahun 2013 sebesar 50,10%. Nilai
Debt Rasio pada tahun 2014 mengalami kenaikan, bahkan melebihi standar umum
maksimal yaitu 50%. Hal ini mengindikasikan bahwa, kondisi perusahaan
tergolong dalam tingkat rasio hutang yang kurang sehat. Sedangkan nilai
Debt Equity Ratio PT. Tempo Inti Media, Tbk. Pada tahun 2014 yaitu 133,20
dan pada tahun 2013 sebesar 100,40%. Tingginya nilai Debt Ratio bahkan
melebihi 50% (standar umum) yaitu mengindikasikan bahwa pembiayaan operasi
perusahaan lebih menekankan pada penggunaan modal dari luar yang jauh lebih
besar dibandingkan modal yang dimiliki perusahaan. Hal itu berarti bahwa
resiko keuangan yang ditanggung perusahaan cukup besar.
4) Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas pada tahun 2014 sebesar 18,09 Kali sedangkan pada
tahun 2013 sebesar 21,33 Kali. Hal ini mengalami penurunan pada hasil
Inventory Turnover, mengindikasikan bahwa efektivitas manajemen perusahaan
mengalami penurunan dalam mengelola persediaan. Nilai Total Assets Turnover
pun mengalami penurunan. Pada tahun 2013 nilai TATO sebesar 1,06 Kali
sedangkan pada tahun 2014 sebesar 0,95 Kali. Hal ini, mengindikasikan bahwa
manajemen perusahaan masih kurang baik dalam menggunakan seluruh aktiva
untuk menciptakan penjualan. Karena semakin tinggi nilai TATO maka semakin
efisiensi perusahaan dalam menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk
menghasilkan laba. Sedangkan, melihat dari hasil presentase pada PT. Tempo
mengalami penurunan.