1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kecelakaan Kecelakaan kerja masih menjadi permasalahan permasalahan di Indonesia. Menurut data
ILO secara global, global, diperkir diperkirakan akan sekitar sekitar 337 juta juta kecelaka kecelakaan an kerja kerja terjadi terjadi tiap tahunnya yang mengakibatkan sekitar 2,3 juta pekerja kehilangan nyaa. !elain itu, data "# $aminan !osial #enaga Kerja %$amsostek& memperlihatkan baha seki sekita tarr ',7 ',7 pers persen en peke pekerj rjaa Indo Indone nesi siaa meng mengal alam amii kece kecela laka kaan an kerj kerjaa yang ang mengakibatkan kerugian nasional mencapai (p )' triliun %ILO, 2'**&. +ngka kecelakaan kerja di Indonesia yang tercatat berdasarkan Laporan Kemenakertrans yang dikutip oleh (osidi, dkk. %2'**& menyebutkan pada tahun 2'' terdapat -.3* kasus dan tahun 2'*' -)''' kasus. /ikutip dari laporan Kemenakertrans %2'*2& tahun 2'** terdapat .* kasus kecelakaan kerja. 0erdasarkan data 1orld !aety %!umamur, 2''&, setiap tahun terjadi 27' juta kecelakaan kerja, dengan korban meninggal sebanyak 3)'.''' orang pertahunnya. Kehilangan hari kerja karena kecelakaan tersebut sebanyak atau lebih hari kerja. Insidensi penyakit akibat kerja tercatat *-' juta kasus setiap tahunnya. Kematian oleh kecelakaan dan penyakit akibat kerja perharinya )''' orang, atau sekitar 4 5ross /omestic "roduct %5/"& atau 6! *.2) *.3)3 juta hilang oleh karena membiayai cidera, penyakit dan kematian. #erjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan sebuah perusahaan. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi, namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jia. Kehilangan sumber daya manusia merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu8satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknolog teknologii apapun. apapun. Kerugia Kerugian n yang yang berlangs berlangsung ung dari timbulny timbulnyaa kecelak kecelakaan aan dan
2
penyakit akibat kerja adalah biaya pengobatan dan kompensansi. 0iaya tidak langsung adalah kerusakan alat8alat produksi, penataan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang baik, penghentian alat produksi, dan hilangnya aktu kerja %9elliyanti, 2''&. Menurut Menurut !antoso !antoso %2''&, %2''&, kecelaka kecelakaan an adalah adalah suatu suatu kejadia kejadian n yang yang tidak tidak diduga dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses suatu akti:itas yang telah diatur. Kecelakaan terjadi tanpa disangka8sangka dalam sekejap mata, dan setiap kejadian kejadian terdapat terdapat empat empat aktor aktor bergera bergerak k dalam dalam satu kesatuan kesatuan beranta berantai, i, yakni; yakni; lingkungan, bahaya, peralatan dan manusia. "ada "ada 6nda 6ndang ng86 86nd ndan ang g (I
>4 adalah adanya unsafe unsafe behavior behavior , *'4 karena tidak diket diketahu ahuii penye penyebab babny nya. a. /u"o /u"ont nt %2'')& %2'')& juga juga unsafe unsafe condition condition dan 24 tidak menemu menemukan kan kecelaka kecelakaan an kerja kerja yang yang selama selama ini terjadi terjadi diakibat diakibatkan kan unsafe unsafe act sebe sebesa sarr -4 -4 dan dan unsafe sebesa sarr 4. 4. Unsafe unsafe condition condition sebe Unsafe behavior behavior merupakan
2
penyakit akibat kerja adalah biaya pengobatan dan kompensansi. 0iaya tidak langsung adalah kerusakan alat8alat produksi, penataan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang baik, penghentian alat produksi, dan hilangnya aktu kerja %9elliyanti, 2''&. Menurut Menurut !antoso !antoso %2''&, %2''&, kecelaka kecelakaan an adalah adalah suatu suatu kejadia kejadian n yang yang tidak tidak diduga dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses suatu akti:itas yang telah diatur. Kecelakaan terjadi tanpa disangka8sangka dalam sekejap mata, dan setiap kejadian kejadian terdapat terdapat empat empat aktor aktor bergera bergerak k dalam dalam satu kesatuan kesatuan beranta berantai, i, yakni; yakni; lingkungan, bahaya, peralatan dan manusia. "ada "ada 6nda 6ndang ng86 86nd ndan ang g (I >4 adalah adanya unsafe unsafe behavior behavior , *'4 karena tidak diket diketahu ahuii penye penyebab babny nya. a. /u"o /u"ont nt %2'')& %2'')& juga juga unsafe unsafe condition condition dan 24 tidak menemu menemukan kan kecelaka kecelakaan an kerja kerja yang yang selama selama ini terjadi terjadi diakibat diakibatkan kan unsafe unsafe act sebe sebesa sarr -4 -4 dan dan unsafe sebesa sarr 4. 4. Unsafe unsafe condition condition sebe Unsafe behavior behavior merupakan
3
perilaku kelalaian oleh manusia yang sering kali mengakibatkan terjadinya kecelakaan di tempat kerja %=ooper, 2''&. Mencega Mencegah h kecelaka kecelakaan an kerja kerja dapat dapat dilakuka dilakukan n dengan dengan okus okus menguran mengurangi gi Identii ikas kasii unsafe act atau atau unsafe unsafe behavior . Identi unsafe behavior behavior dapat dilakukan dengan berbagai cara. !alah satunya dengan melakukan pendekatan perilaku yaitu %00!&. Menurut Menurut =ooper %2''&, Behavior Based Safety Behavior Based Safety %00!&. %00! %00!&& adala adalah h sebuah sebuah prose prosess yang yang menci mencipta ptakan kan kemitr kemitraa aan n keama keamanan nan antar antaraa manajemen manajemen dan tenaga kerja dengan okus yang berkelanjutan berkelanjutan terhadap perhatian dan tindakan setiap orang, dan orang lain, serta perilaku selamat. "enelitian oleh ?usnita 9andayani %2'**& menunjukkan adanya akti:asi program 00! di "# /enso Indonesia berhasil menurunkan rekuensi unsafe meningka gkatka tkan n reku rekuen ensi si safe behavior pada pada pekerj pekerjaa di bagia bagian n behavior dan menin radiator. +ngka kecelakaan kerja "# /enso Indonesia juga mengalami penurunan sebesar --,-7@>>,>4, sehingga akti:asi 00! di perusahaan dapat dijadikan salah satu solusi untuk mencegah dan mengurangi kejadian kecelakaan kerja. "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk %5/!& merupakan salah satu produsen plat baja terkemuka di Indonesia yang cara memproduksinya dengan cara di roll . "#. "#. 5/! mampu memproduksi memproduksi plat baja hingga total 3)'.''' ton per tahun. "lat baja produksi "#. 5/! tidak hanya dipasok ke pasar domestik, namun juga diekspor keluar
4
menggerinda, pemotongan slab, pengangkutan plat, dan lain8lain berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja seperti terluka, terjatuh, terjepit, terkena gram, terpeleset, hingga ledakan dan kebakaran. Oleh karena itu, sebagai upaya dan komitmen "#. 5/! terhadap kegiatan keselamatan kesehatan kerja %K3&, maka dibentuklah di:isi Anergi B K3L, dan dibuatlah kebijakan mengenai K3 di perusahaan. !elain itu juga dibentuk "anitia "embina Keselamatan dan Kesehatan Kerja %"2K3&. /an pada tahun 2'*, "#. 5/! telah melaksanakan !istem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja %!MK3&. Menurut rekapitulasi di:isi Anergi B K3L di lapangan, jumlah angka kecelakaan kerja yang telah terjadi pada tahun 2'*3 sebanyak ** kecelakaan, pada tahun 2'* sebanyak ** kecelakaan, sedangkan jumlah angka kecelakaan kerja yang telah terjadi sampai pada bulan +gustus tahun 2'*) sebanyak *' kecelakaan. /apat dilihat baha terjadinya peningkatan angka kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di "#. 5/!.
Tabel 1.1 Kecelakaan Kerja di PT. GDS tahun !1"#!1$ Peri%de
Kecelakaan Kerja
#ahun 2'*3
** kasus
#ahun 2'*
** kasus
#ahun 2'*) %sampai dengan bulan +gustus&
*' kasus
!umber; "#. 5/! %2'*)&
Menurut analisis kecelakaan kerja oleh di:isi Keselamatan dan Kesehatan Kerja %K3& "#.5/!, penyebab kecelakaan kerja tersebut rata8rata disebabkan oleh
5
adanya unsafe action yang dilakukan pekerja seperti tidak menggunakan +lat "elindung /iri %+"/&, kurangnya keaspadaan akan bahaya seperti terkena gram dari gerinda, terjepit plat, tertimpa alat kerja. !elain unsafe action, penyebab dari kecelakaan kerja tersebut adanya unsafe condition seperti kondisi lingkungan yang kurang rapi dan bersih. Oleh karena itu, sudah sepatutnya "#. 5/! memokuskan terhadap perbaikan unsafe action dalam upaya mengurangi jumlah angka kecelakaan kerja dan juga dalam rangka meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja %K3& di "#. 5/!. 1. &u'u(an )a(alah 0erdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah adalah sebagai berikut; *. Caktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja di "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk. %5/!&D 2. !eberapa banyak incidence rate dan severity rate di "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk. %5/!& periode tahun 2'*D 1." 1.".1
Tujuan &e(iden(i Tujuan U'u' Menggambarkan kecelakaan kerja yang terjadi di "#. 5unaan /ianjaya
!teel #bk. %5/!& periode tahun 2'*382'*). 1.". Tujuan Khu(u( *. Mengidentiikasi aktor8aktor yang menyebabkan kecelakaan kerja di "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk. %5/!& periode tahun 2'*382'*)E 2. Mengetahui incidence rate dan severity rate di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& #bk. periode tahun 2'*. 1.* 1.*.1
)an+aat &e(iden(i Bagi )aha(i(,a
6
*. Mahasisa dapat berhadapan langsung dengan berbagai permasalahan dalam bidang kesehatan dan keselamtan kerja di lingkungan kerjaE 2. Mahasisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang lebih aplikati dalam bidang kesehatan masyarakatE 3. Mahasisa mendapatkan pengalaman bekerja
dalam
memecahkan suatu permasalahanE . Mahasisa mendapatkan pengalaman
merencanakan
dalam
tim
untuk
dan
memobilisasi sumber daya untuk inter:ensiE ). Mahasisa menjalin hubungan langsung dengan personal di dunia kerja dan dunia usaha sebagai bekal jejaring sosial di kemudian hari.
1.*. Bagi Pr%gra' Studi S K" #erbinanya suatu jejaring kerjasama antara institusi tempat (esidensi dalam
upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan %link and match& antara substansi akademik dengan kompetensi yang dibutuhkan di tempat kerjaE 1.*.1 Bagi Peru(ahaan-n(titu(i *. "engembangan kemitraan antara CKM 6nair dengan "#. 5unaan
/ianjaya !teel %5/!& #bk, untuk kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang K3E 2. Memperoleh masukan tentang pemecahan masalah yang ada dengan "#. 5unaan /ianjaya !teel. #bk terkait masalah Kesehatan dan Keselamatan kerja. 3. Memberikan gambaran tentang aktor penyebab kecelakaan kerja di "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk. %5/!& periode tahun 2'*382'*)E . Mempelajari tingkat incidence rate dan severity rate di "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk. %5/!& periode tahun 2'*.
7
BAB TN/AUAN PUSTAKA .1
Kecelakaan Kerja Kecelakaan adalah semua kejadian yang tidak direncanakan yang
menyebabkan atau berpotensial menyebabkan cidera, kesakitan, kerusakan, atau kerugian lainnya %!tandar +!F'*;2''*&. !ementara itu, menurut O9!+! *>''*;2''7, kecelakaan Kerja dideinisikan sebagai kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan cidera atau kesakitan %tergantung dari keparahannya& kejadian kematian atau kejadian yang dapat menyebabkan kematian. "engertian ini digunakan juga untuk kejadian yang dapat menyebabkan merusak lingkungan %O9!+! *>''*;2''7&. Menurut 9einrich, "etersen dan (oos, %*>'&, HKecelakaan kerja atau kecelakaan akibat kerja adalah suatu kejadian yang tidak terencana dan tidak terkendali akibat dari suatu tindakan atau reaksi suatu objek, bahan, orang atau radiasi yang mengakibatkan cidera atau kemungkinan akibat lainnya %Mayendra, 2''&. !edangkan menurut Crank 0ird dalam (amli %2'*'&, kecelakaan terjadi karena adanya kontak dengan suatu sumber energi seperti mekanis, kimia, kinetik, isis yang dapat mengakibatkan cedera pada manusia, alat atau lingkungan. /alam proses terjadinya kecelakaan terkait %empat& unsur produksi yaitu People, Equipment, Material, Environment %"AMA& yang saling berinteraksi dan bersama8
sama menghasilkan suatu produk atau jasa. "engertian Kecelakaan Kerja menurut !umakmur %*>& adalah suatu kecelakaan yang berkaitan dengan hubungan kerja dengan perusahaan. 9ubungan
8
kerja disini berarti baha kecelakaan terjadi karena akibat dari pekerjaan atau pada aktu melaksanakan pekerjaan. 0erdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan baha kecelakaan akibat kerja adalah suatu peristia yang tidak terduga, tidak terencana tidak dikehendaki dan menimbulkan kerugian baik jia maupun harta yang disebabkan oleh pekerjaan atau pada aktu melaksanakan pekerjaan yaitu ketika pulang dan pergi ke tempat kerja melalui rute yang biasa dileati. . ..1
Te%ri Kecelakaan Kerja Te%ri D%'in% Heinrich 9einrich %**& meneliti penyebab kecelakaan. Munculnya teori 9einrich
menandai era perkembangan manajemen modern. /alam ini kecelakaan terdiri atas lima aktor yang saling berhubungan; a. Kondisi kerja, yakni kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman atau unsafe condition misalnya panas, pencahayaan kurang, silau, petir dan
sebagainya. b. Kelalaian manusia, yakni perilaku pekerja itu sendiri yang tidak memenuhi keselamatan, misalnya karena kelengahan, ngantuk, kelelahan, dan sebagainya. Menurut hasil penelitian yang ada, >) 4 dari kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh aktor manusia. c. #indakan tidak aman atau unsafe action, tindakkan berbahaya yang disertai bahaya mekanik dan isik lain, memudahkan rangkaian berikutnya. d. Kecelakaan, peristia kecelakaan yang menimpa pekerja dan pada umumnya disertai kerugian. e. =edera, kecelakaan yang mengakibatkan cideraFluka atau kecacatan bahkan kematian.
9
Kelima aktor ini tersusun layaknya kartu domino yang diberdirikan. $ika satu kartu jatuh, maka kartu ini akan menimpa kartu lain hingga kelimanya akan roboh secara bersama. Ilustrasi ini mirip dengan eek domino yang telah dikenal sebelumnya, jika satu bangunan roboh, kejadian ini akan memicu peristia beruntun yang menyebabkan robohnya bangunan lain.
Sumber !amli "#$%$&
Ga'bar .1 Te%ri D%'in% Heinrich
Menurut 9einrich, kunci untuk mencegah kecelakaan adalah dengan menghilangkan tindakan tidak aman %unsafe action& sebagai poin ketiga dari lima aktor penyebab kecelakaan. Menurut penelitian yang dilakukannya, tindakan tidak aman ini menyumbang >4 penyebab kecelakaan.
/engan penjelasannya ini, #eori /omino 9einrich menjadi teori ilmiah pertama yang menjelaskan terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan tidak lagi dianggap sebagai sekedar nasib sial atau karena peristia kebetulan.
..
Te%ri Loss Causation Model
"ada aalnya 9einrich dalam teori dominonya mengemukakan baha penyebab kecelakaan didasarkan atas kesalahan manusia %'uman Error & sebanyak
10
>>4 kasus kecelakaan disebabkan oleh unsafe action, *'4 disebabkan oleh unsafe condition, dan 24 merupakan takdir #uhan.
dikembangkan oleh Crank 0ird $r yang dalam bukunya berjudul Practical (oss Control (eadership, baha kecelakaan disebabkan oleh banyak aktor yang
mendukung untuk terjadinya kecelakaan.
Sumber Bird and )ermain "%**$&
Ga'bar . Te%ri Loss Causation Model
0erdasarkan
gambar
2.2
diatas
menyebutkan
baha
kecelakaan
disebabkan atas beberapa aktor berikut;
*& Manajemen yang kurang terkendali %(ack of Control & Kurangnya pengaasan dari pihak manajemen terhadap berjalannya penerapan aspek8aspek keselamatan kerja di lapangan, seperti; a& +nadequate Prorame 9al ini dikarenakan program yang tidak ber:ariasi yang berhubungan dengan ruang lingkup. b& +nadequate Prorame Standards #idak spesiiknya standard, standar yang tidak jelas atau standar yang tidak baik. c& +nadequate Compliance - .ith Standards
11
Kurangnya pemenuhan standar merupakan penyebab yang sering terjadi. 2& "enyebab /asar %Basic Causes& +dalah aktor dasar yang menyebabkan kecelakaan atau aktor utama dari terjadinya kecelakaan. Caktor dasar tersebut dibagi menjadi dua aktor dasar %basic factor &. a& 'uman /actor %Caktor Manusia&, +dalah aktor yang berasal dari dalam diri setiap manusia sendiri, contohnya; pengetahuan yang kurang, kemampuan yang kurang, stres, dan moti:asi yang kurang untuk bekerja sesuai dengan peraturan. b& 0ob /actor %Caktor "ekerjaan& +dalah aktor yang berasal dari pengaasan pihak manajemen terhadap jalannya program keselamatan dan kesehatan kerja, seperti; standar mutu pekerjaan yang tidak memadai, desain dan maintenance yang tidak baik, pemakaian yang tidak normal dan lain8lain. 3& "enyebab Langsung % +mmediate Causes& !uatu kejadian yang secara cepat memicu rerjadinya kecelakaan bila kontak dengan bahaya. "enyebab immediate causes ini meliputi aktor unsafe action dan unsafe condition . a& #indakan tidak aman %unsafe action& #indakan tidak aman %unsafe action& adalah tindakan yang dapat
membahayakan pekerja itu sendiri maupun orang lain yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. #indakan tidak aman dapat disebabkan oleh berbagai hal berikut; a& Ketidakseimbangan isik tenaga kerja, seperti; *& "osisi tubuh yang menyebabkan mudah lelahE 2& =acat isikE 3& =acat sementaraE & Kepekaan panca indera terhadap sesuatu. b& Kurang pendidikan *& Kurang pengalamanE 2& !alah pengertian terhadap suatu perintahE 3& Kurang terampilE
12
& !alah mengartikan !O" %Standard 1perational Procedure& sehingga mengakibatkan kesalahan pemakaian alat kerja. c& Menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai keenanganE d& Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannyaE e& "emakaian +lat "elindung /iri %+"/& tidak benarE & Mengangkut beban yang berlebihanE g& 0ekerja berlebihan atau melebihi jam kerja. b& Kondisi tidak aman %unsafe condition& Kondisi tidak aman %unsafe condition & adalah kondisi di lingkungan kerja baik alat, material, atau lingkungan yang tidak aman dan membahayakan. Kondisi tidak aman dapat disebabkan oleh berbagai hal berikut; *& "eralatan yang sudah tidak layak pakaiE 2& +da api di tempat kerjaE 3& "engamanan gedung yang kurang standarE & #erpapar bisingE )& #erpapar radiasiE -& "encahayaan dan :entilasi yang kurang atau berlebihanE 7& Kondisi suhu yang membahayakanE >& !iat pekerjaan yang mengandung potensi bahaya. & "eristia Kecelakaan % +ncident & #erjadinya kontak dengan sumber energi %energi kinetik, elektrik, akustik, panas, radiasi, kimia, dan lain8lain& yang melebihi nilai ambang batas kemampuan badan. Misalnya, beban berlebih, kontak sumber energi berbahaya. )& Kerugian % (oss& Kehilangan manusia, harta benda, proses produksi dan image pada perusahaan. 0iaya yang ditanggung dari kejadian kecelakaan seperti enomena gunung es. /alam (oss Caution Model terlihat baha kehilangan %loss& apa saja terjadi karena akibat dari ketidakseimbangan yang dialami oleh sesuatu. Ketidakseimbangan terjadi karena ada sesuatu kejadian yang tidak normal
13
karena adanya sebab8langsung, kemudian kalau ditelusuri ada sebab8sebab
."
dasarnya yang datang dari kontrol yang lemah. Pira'ida Kecelakaan "iramida kecelakaan adalah segitiga yang menggambarkan tingkatan
jumlah kecelakaan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan yang lebih parah. /alam teori yang dikemukakan oleh Crank A. 0ird $r. ini bahasanya satu kecelakaan seriusFatal akan diaali oleh beberapa kecelakaan sebelumnya. !uatu perusahaan dengan tingkat kejadian hampir celaka %nearmiss& tinggi, akan sangat berpotensi mengalami kecelakaan yang berakibat pada kerusakan alat % property damae &. !aat tingkat kerusakan alat akibat kecelakaan menunjukkan angka yang tinggi, maka potensi karyaanFpekerja cidera sangat bisa terjadi. /an begitu juga dengan kejadian yang berakibat cidera ringan pada karyaanFpekerja, jika statistik menunjukkan karyaanFpekerja banyak yang mengalami cidera ringan, maka kecelakaan yang berakibat atal sangat mungkin bisa terjadi.
Sumber Bird and )ermain "%**$&
Ga'bar ." Pira'ida Kecelakaan
14
.*
Perhitungan Tingkat Kecelakaan
6ntuk mengetahui dan membandingkan jumlah kecelakaan pada suatu perusahaan terhadap perusahaan lainnya dalam jenis indrustri yang sama, maka perlu diperhitungkan juga perbedaan yang mugkin disebabkan oleh lainnya jumlah tenaga kerja yang bekerja diantara perusahaan tersebut. /alam hal ini dilakukan dengan menghitung angka rekuensi kecelakaan yaitu banyaknya kecelakaan untuk setiap jam8manusia %!umamur, *-&. +gar bisa dilakukan perbandingan, maka perlu adanya metode pengukuran kinerja di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh beberapa :ariabel, seperti jumlah pekerja, peralatan dan tekhnologi yang digunakan, skala operasi dan sebagainya. Keluaran yang diukur adalah data kecelakaan. +gar bia dibandingkan satu sama lain, maka diperlukan adanya standarisasi data %!yukri !ahab, *7&.
.*.1 Incidence Rate
+ncidence rate digunakan untuk menginormasikan mengenai presentase
jumlah kecelakaan yang terjadi ditempat kerja. (umus;
.*.
&a(i% Ke0arahan idera 2 Severity Rate3
15
Indikator hilangnya hari kerja akibat kecelakaan kerja untuk per sejuta jam kerja orang. (umus;
.$
Kebijakan dan Undang#Undang Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan ketentuan perundangan dan
memiliki landasan hukum yang ajib dipatuhi semua pihak, baik pekerja, pengusaha atau pihak yang terkait lainnya. +da beberapa peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, beberapa diantaranya; *& 6ndang8undang ''* mensyaratkan ditetapkannya kebijakan K3 dalam organisasi oleh manajemen puncak. Kriteria kebijakan K3 adalah *. 2. 3.
. ). -. 7.
sebagai berikut. !esuai dengan siat dan skala resiko K3 organisasiE Mencakup komitmen untuk peningkatan berkelanjutanE #ermasuk adanya komitmen untuk sekurangnya memenuhi perundangan K3 yang berlakuE /idokumentasikan, diimplementasikan, dan dipeliharaE /ikomunikasikan kepada seluruh pekerjaE #ersedia bagi pihak lain yang terkaitE /itinjau ulang secara berkala untuk memastikan baha masih rele:an dan sesuai dengan organisasi.
16
BAB " )ET4DE KEGATAN &ESDENS ".1
L%ka(i &e(iden(i
(esidensi ini dilaksanakan di "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk $alan Margomulyo, #andes 2 +, !urabaya. ".
Kegiatan &e(iden(i
"elaksanaan residensi berlangsung pada tanggal '3 +gustus 2'*) @ 3* +gustus 2'*). +dapun kegiatan residensi yang dilakukan adalah; Tabel ".1 &incian Kegiatan &e(iden(i Berda(arkan 5aktu 2Taha0an )inggu3 +56!#6!
!A"#AM0A(
KA5I+#+< I
"ersiapan "elaksanaan (esidensi !uper:isi "embimbing
"embuatan Laporan
II
III
IJ
I
II
III
IJ
17
!eminarFujian "erbaikan laporan
+dapun rincian pelaksanaan kegiatan residensi yang dilakukan di "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk. !urabaya, adalah;
N%.
)inggu ke#
*.
Tabel ". &incian Pelak(anaan Kegiatan &e(iden(i Tanggal Log Book
3 +gustus 2'*)
8 "emaparan proil perusahaan 8 "engenalan area produksi 8 /iskusi penentuan tema residensi dengan pembimbing lapangan
2.
*
+gustus 2'*)
"embuatan activity plan residensi
3.
) +gustus 2'*)
"embuatan activity plan residensi
.
- +gustus 2'*)
Kunjungan ke .orkshop, mekanik
).
7 +gustus 2'*)
Kunjungan ke gudang bahan baku slab
-.
*' +gustus 2'*)
Kunjungan ke as cuttin slab
7.
** +gustus 2'*)
Kunjungan ke as cuttin plate
>.
*2 +gustus 2'*)
Kunjungan ke reheatin furnace
.
*3 +gustus 2'*)
Kunjungan ke descaler
* +gustus 2'*)
Ijin ke kampus
**.
*> +gustus 2'*)
Kunjungan ke gudang hasil produksi
*2.
* +gustus 2'*)
Kunjungan ke divin shear
*3.
2' +gustus 2'*)
Kunjungan ke coolin bed
*.
2* +gustus 2'*)
Kunjungan ke #"! limbah
2
*'.
Libur
3
18
*).
2 +gu gust stus us 2' 2'*) *)
"eng "e ngec ecek ekan an +"+(
* -.
2) +gustus 2'*)
"engecekan 9ydrant
* 7.
2- +gustus 2'*)
Safety Patrol
* >.
27 +gustus 2'*)
Safety Patrol
Lanjutan N%. )inggu ke#
Tanggal
Log Book
* .
2> +gustus 2'*)
"embuatan laporan
2 '.
)
3* +gustus 2'*)
"embuatan laporan
"."
)et et% %de Pela lak k(a (ana naa an Ke Kegi gia atan
Kegiatan residensi dilakukan dengan mengumpulkan seluruh data yang dibutuhk dibutuhkan an untuk untuk memberi memberikan kan gambara gambaran n secara secara jelas jelas untuk untuk mengung mengungkapk kapkan an suatu masalah yang ada di lapangan sehingga dapat diidentiikasi dan dicari penyelesaiannya. (uang lingkupnya meliputi penilaian risiko kesehatan dan keselamatan kerja dengan menggunakan I0"( %Identiikasi 0ahaya, "enilaian dan "engendalian (isiko&. I0"( I0"( adalah adalah bentuk bentuk metode metode penilai penilaian an dan pengenda pengendalia lian n risiko risiko yang yang dimili dimiliki ki oleh "#. 5unaan 5unaan /ianjay /ianjayaa !teel !teel %5/!& %5/!& #bk. yang bertujua bertujuan n untuk untuk memasti memastikan kan semua semua risiko risiko yang yang mun mungkin gkin terjadi terjadi dapat dapat teriden teridentii tiikasi kasi,, dapat dapat dikel dikelol ola, a, dikend dikendal alik ikan an seca secara ra tepat tepat dan dan term termiti itigas gasi. i. !ela !elain in itu, itu, terdap terdapat at penghitungan tingkat incidence rate dan severity rate di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& #bk. tahun 2'*. 9asil dari penghitungan tersebut berupa angka, tidak menunjukkan tingkat keparahan. ".*
Teknik Pengu'0 '0u ulan Data
19
+dapun +da pun #ek eknik nik "en "engum gumpula pulan n /at /ataa yan yang g dila dilakuka kukan n di "# "#.. 5una 5unaan an /ianjaya !teel #bk. !urabaya, +dalah ;
*. Obse Obser: r:as asii Lap Lapan anga gan n Objek yang diobser:asi adalah implementasi K3 di seluruh area produksi pembuatan Plate di "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk. !urabaya. 2. 1aanc ncaara 1aancara dilakukan dengan bagian K3 dari "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk. #b k. !u !ura rabay bayaa da dan n pek peker erja ja me menge ngenai nai ma masal salah ah K3 %K %Kese eseha hatan tan da dan n Keselamatan Kerja&, dan operasional kerja. 3. /ok okum umeent ntaasi /okumentasi dilakukan dengan cara mempelajari dokumen dan catatan8 cacatan caca tan peru perusaha sahaan an yan yang g berh berhubun ubungan gan deng dengan an mas masalah alah kese kesehat hatan an dan kesel kes elam amat atan an ker kerja ja pad padaa bag bagian ian K3, pro prosed sedur ur ker kerja ja ope opera rasio sional nal ya yang ng berhubungan dengan bahaya di "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk. !urabaya. ".$
n(tru'en Pe Pengu'0ulan Da Data Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan peneliti
untuk untu k mem membant bantu u pene penelit litii mem mempero peroleh leh data yan yang g dibu dibutuhk tuhkan an %+r %+rikun ikunto,2 to,2'*'& '*'&.. Instrumen pengumpulan data ini meliputi ; a. #ekn knik ik do doku kume ment ntas asii #eknik dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh data8data sekunder yang ada di lokasi penelitian yang terkait yaitu dengan melihat catatan atau data8d dat a8data ata ya yang ng te terka rkait it da dala lam m pe penel neliti itian an.. "a "ada da um umum umny nyaa da data ta ya yang ng tercantum dalam berbagai jenis dokumen itu merupakan satu8satunya alat untu un tuk k me mem mpe pela laja jari ri pe perm rmas asal alah ahan an te tert rten entu tu an anta tara ra la lain in ti tida dak k da dapa patt diobser:asi lagi dan tidak dapat diingat lagi.
20
".6 ". 6
Tekn knik ik Pe Pen7 n7aj ajia ian n da dan n Ana nali li(i (i(( Dat Data a
"eserta "eserta residens residensii dalam dalam menyusu menyusun n laporan laporan ini mengguna menggunakan kan analisis analisis deskripti, data tersebut diperoleh dan dianalisis dengan dasar teori yang ada, sehingga sehingga memberi memberikan kan suatu suatu gambara gambaran n yang yang cukup cukup jelas. jelas. !elanju !elanjutny tnyaa diteliti diteliti kemu kemudia dian n diamb diambil il suatu suatu kesim kesimpul pulan an dari dari hasil hasil anali analisis sis terseb tersebut, ut, dan atas atas kesimpulan tersebut dianjurkan saran untuk perbaikan yang diharapkan menjadi bahan dan pertimbangan bagi perusahaan.
BAB * HASL KEGATAN KEGATAN &ESDENS & ESDENS *.1 *.1
Ga'b Ga'bar aran an U'u' U'u' PT. PT. Gu Guna na,a ,an n Dia Dianj nja7 a7a a Ste Steel el88 Tbk Tbk..
21
"# 5unaan /ianjaya !teel, #bk. %5/!& didirikan pada tahun *> di !urabaya. "endirian perusahaan tercatat dalam akta notaris $amilah +pril *> dan disahkan oleh Menteri Kehakiman (epublik Indonesia berdasarkan surat keputusan tanggal ** /esember *>. "ada tahun 2'' status 5/! mengalami perubahan menjadi "enanaman Modal +sing sesuai dengan !urat "ersetujuan dari 0adan Koordinasi "enanaman Modal dengan
22
Kanada. 5/! terus berkembang karena produk baja mereka bisa dikatakan bagus. 9al tersebut disebabkan karena 5/! mengambil bahan baku dari =hina dan (usia dengan kualitas baja yang sangat padat dan bagus. "ada
tahun
2'*
"erusahaan
telah
mengikutsertakan
sejumlah
karyaannya untuk mengikuti pelatihan, seminar, dan sosialisasi peraturan8 peraturan yang diadakan lembaga sasta maupun pemerintah, antara lain; a. !eminar "erpajakan terbaruE b. !osialisasi "eraturan O$K dan 0AIE c. !eminar pengembangan di bidang I#E d. #raining +hli K3 dan !MK3 kepada karyaan dan manajemenE e. #raining mengenai manajemen lingkungan hidupE . #raining mengenai manajemen dan audit energi.
*.1.1 9i(i
9i(i dan )i(i Peru(ahaan
HMenjadi industri rollin mill plat baja canai panas terkemuka di lingkungan negara8negara +!A+< yang senantiasa memegang komitmen atas mutu produk dan aktu serah %delivery time&. )i(i HMelalui pengelolaan perseroan yang transparan dan akuntabel disertai dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan teknologi produksi yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan eisien. *.1.
Struktur 4rgani(a(i Peru(ahaan
23
!umber; "#. 5/! %2'*&
Ga'bar *.1 Struktur 4rgani(a(i PT. GDS tahun !1* "ada struktur organisasi "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk., Keselamatan
dan Kesehatan Kerja %K3& termasuk dalam di:isi Anergi B K3L, yang diketuai oleh "urnomo. /i:isi ini terletak dibaah di:isi +F= )eneral Manaer , dan langsung dibaah naungan /irektur perusahaan. !edangkan untuk "anitia "embina Keselamatan dan Kesehatan Kerja %"2K3& terletah dibaah arahan langsung dari direktur, setara dengan Corporate Secretary dan Internal +udit. *.1." K%'0%(i(i Kar7a,an Tabel *.1 Tingkat Pendidikan Kar7a,an PT. GDS Pendidikan
!1*
!1"
Sa Sarjana
)
)-
A Ahli )ad7a
>
>
Se Sek%lah )enengah U'u'
3)-
3
Se Sek%lah )enengah Perta'a
>
>
Se Sek%lah Da(ar
2'
2'
/u /u'lah
>-
>*
!umber; "#. 5/!
$umlah total karyaan yang dimiliki "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk. pada tahun 2'*3 sebanyak >* karyaan. !edangkan pada tahun 2'* terjadi peningkatan jumlah karyaan sebanyak ) karyaan, sehingga jumlahnya menjadi >- karyaan. /ari jumlah karyaan pada tahun 2'* tersebut, tingkat
24
pendidikan karyaan paling banyak pada tingkat !ekolah Menengah 6mum %!M6& sejumlah 3)- karyaan, sedangkan tingkat pendidikan paling sedikit yaitu +lih Madya sebanyak > karyaan. !elain komposisi tersebut, "erseroan juga menggunakan tenaga kerja kontrak %outsourcin & sebanyak > karyaan. *.1.*
Struktur 4rgani(a(i Panitia Pe'bina Ke(ela'atan dan Ke(ehatan Kerja 2PK"3 PT. Guna,an Dianja7a Steel Tbk.
!umber; "#. 5/! %2'*&
Ga'bar *. Struktur PK" PT. Guna,an Dianja7a Steel Tbk.
25
"ada struktur "2K3 "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk. diatas, terdapat sekretaris yang berada langsung setelah ketua dan akil ketua "2K3. Kemudian terdapat *2 anggota didalam "2K3. !elain anggota, didalam "2K3 juga memiliki tim tanggap darurat, dimana tim tanggap darurat tersebut terdiri dari beberapa karyaan yang tersebar pada masing8masing di:isi. #im tanggap darurat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu tim pemadam kebakaran, tim "3K dan tim A:akuasi dan "emulihan. *.1.$
Kebijakan K" PT. Guna,an Dianja7a Steel8 Tbk Suraba7a
Kebijakan K3 dari suatu organisasi adalah merupakan pernyataan yang menyebarluaskan kepada umum dan ditandatangani oleh manajemen senior sebagai bukti pernyataan komitmennya dan kehendaknya untuk bertanggung jaab terhadap K3. Kebijakan ini dimaksudkan untuk menjelaskan kepada karyaan, pemasok, pekerja, tamu, pelanggan baha K3 adalah bagian yang tak terpisahkan dari seluruh operasi. Komitmen ini selanjutnya diperkuat dengan manajemen yang secara akti ikut serta dalam peninjauan ulang dan peningkatan kinerja K3 secara berkesinambungan. Kebijakan keselamatan kerja merupakan pernyataan tentang cita8cita, tujuan dan prinsip8prinsip yang mengatur organisasi perusahaan. Kebijakan dibuat dan disetujui pada le:el teratas oleh direktur utama, pejabat eksekuti dan memberikan garis8garis besar kegiatan. "ada umumnya berisi pernyataan kebijakan, instruksi, keragaman dan pengecualian, penjelasan untuk situasi yang kompleks atau kritis dan bentuk8bentuk penerapan atau pelaporan.
26
Kebijakan K3 "#. 5unaan /ianjaya !teel !urabaya adalah sebagai berikut; *. Mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan melakukan penilaian dan pengendalian risiko untuk mengkaji operasional organisasi secara sistematisE 2. Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain baik penilaian internasional yang rele:an dengan operasional organisasi. *.1.6
Pr%(edur Tanggung /a,ab )anaje'en
/alam peraturan perusahaan telah di atur tentang tanggung jaab manajemen terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan K3. 0erikut penjelasan; *. "enunjukan 1akil Manajemen a. /irektur 6tama menunjuk Manaer 3uality Control sebagai 1akil Manajemen atau Manaement !epresentative. b. #ugas dan eenang 1akil Manajemen adalah; c. Memastikan baha sistem manajemen K3 disusun, diterapkan, dan dipelihara kesinambungannya. 2. "enetapan Kebijakan K3 dan !asaran dan "rogram K3
27
a. /irektur
6tama
menetapkan
dan
mengesahkan kebijakan
K3.
Kesesuaian isi kebijakan mutu dengan tujuan perusahaan ditinjau pada saat rapat tinjauan manajemen dan dapat dire:isi jika diperlukan. b. "erusahaan menetapkan paling sedikit sebuah sasaran dan "rogram K3 yang terukur dan konsisten dengan Kebijakan K3 tersebut. c. !alah satu dasar penetapan sasaran dan "rogram K3 adalah hasil analisis terhadap data dari; *& #ingkat
insiden
K3
dari
akti:itas
yang
ada
di
area
KantorF"erusahaan. 2& Kinerja pemasok yang dilakukan oleh /epartemen "embelian. d. 1akil manajemen mengkomunikasikan Kebijakan K3 dan sasaran dan "rogram K3 melalui poster maupun metode lain. Safety "rosedur "elatihan #enaga Kerja. e. (ealisasi dari perbaikan K3 direkam dan disimpan oleh !ekretaris "2K3 dan dilaporkan kepada 1akil Manajemen dalam rapat tinjauan manajemen atau sebelum rapat dilaksanakan, sesuai kebutuhan. . !etiap perubahan baik struktur organisasi, kebijakan K3, sasaran dan "rogram K3 maupun dokumen K3 harus dikomunikasikan kepada 1akil Manajemen sehingga integritas dari sistem dapat dijaga. 3. Komunikasi Internal dan (apat #injauan Manajemen
28
a. #injauan manajemen, sebagai bagian dari komunikasi internal, dilaksanakan minimal 2 kali setahun dengan dipimpin oleh salah satu /irektur yang hadir. b. $ika rapat memutuskan untuk melakukan tindakan perbaikan atau peningkatan, maka rencana perbaikan tersebut harus dicatat di dalam notulen dan selanjutnya dituangkan ke dalam ormulir =+( %Corrective 4ction !equest & sesuai jenisnya.
c. +genda rapat dapat meliputi, tetapi tidak terbatas, pada; *& #untutan dari pihak yang terkait dan pasar. 2& "erubahan produk dan kegiatan produksi yang berpengaruh pada K3. 3& "erubahan struktur organisasi perusahaan. & "erkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi,
epidemiologi. )& 9asil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja. -& +danya pelaporan. 7& +danya saran dan pekerjaFburuh. >& A:aluasi kebijakan K3. & #ujuan sasaran dan kinerja K3. *'& 9asil temuan audit K3.
termasuk
29
**& A:aluasi
eekti:itas
penerapan
!MK3
dan
kebutuhan
pengembangan !MK3. *.1.:
Pr%gra' K" di PT. Guna,an Dianja7a Steel Tbk.
#erdapat beberapa program K3 yang dijalankan oleh di:isi K3L di "#. 5unaan /ianjaya !teel #bk. !urabaya yaitu kegiatan komunikasi, partisipasi B konsultasi dan kegiatan in:estigasi dan pelaporan insiden. 6ntuk penjelasan kegiatan komunikasi, partisipasi B konsultasi terdiri dari beberapa proses, seperti yang dijelaskan dibaah ini. *. Induksi K3E Induksi K3 akan diberikan kepada karyaan baru, karyaan lama yang pindah tugas atau dipromosikan, tamu, subkontraktor dan pihak lain yang berkepentingan. 2. (apat K3E (apat K3 dilakukan dengan melibatkan Manajer, Ka.!hit, Ka.!ie, 1aka.!ie, +nggota, +K3, akil manajemen dan akil dari subkontraktor %jika dibutuhkan& dan hasilnya dicatat sebagai risalah rapat, untuk menjadi dasar dalam implementasi K3. =ontoh; 9!A meetin , safety talk , pertemuan sasaran K3, dll. 3. (apat #injauan ManajemenE (apat tinjauan manajemen dilakukan sesuai prosedur tinjauan manajemen.
30
. "apan "engumuman K3E "apan pengumuman akan dipasang ditempat yang strategis agar mudah dibaca oleh seluruh pihak yang berkepentingan. ). +kses ke dinas setempatE /ilakukan oleh sekretaris "2K3 dengan cara melakukan kunjungan ke dinas K3 mengupdate dan memperbaharui jika terdapat peraturan perundangan yang terbaru atau dengan cara mengakses .ebsite dinas kementerian. -. #elepon, /a5imile, Email , !uratE !etiap telepon, fa5imile, email , atau surat yang terkait dengan K3 diserahkan ke document controller untuk didata dan didistribusikan sesuai keperluan serta ditindaklanjuti. 7. "ertemuan dengan masyarakat sekitar dan pihak eksternal lainnya yang terkait. /ilakukan oleh sekretaris "2K3 bila diperlukan dan sesuai kebutuhan serta kondisi yang ada untuk memasilitasi agar proses operasional dapat berjalan lancar dan eekti. !etiap perubahan !istem Manajemen K3 yang akan berpengaruh di tempat kerja dikomunikasikan dan dikonsultasikan ke seluruh pegaai dan pihak eksternal yang terkait. !emua kegiatan komunikasi dan konsultasi akan didokumentasikan oleh
perusahaan
dengan
menggunakan
ormulir
konsultasi
dan
31
dokumentasi, jika tidak ter cover dengan ormulir lainnya. $ika dalam pelaksanaan komunikasi atau konsultasi ditemukan suatu hal yang dapat memperbaiki kinerja K3 maka akan diajukan ke pihak manajemen untuk dijadikan sebagai agenda dalam rapat tinjauan manajemen.
Kegiatan in:estigasi dan pelaporan insiden kecelakaan yang terjadi didalam dan diluar perusahaan "# 5/! telah disusun dalam bentuk standar operasional prosedur yang telah disusun pada saat adanya komitmen perusahaan dalam keikut sertaan dalam program pemerintah yakni pada program !istem Manajemen K3 %!MK3&, berikut rincian prosedut tersebut. *. "elaporan Kecelakaan, !akit, Insiden B Ketidaksesuaian a. !emua karyaan yang terlibat dalam kegiatan perusahaan ajib lapor kepada atasannyaFakilnya jika melihat kecelakaan, sakit akibat kerja, dan ketidaksesuaian lain. b. "elaporan dilakukan secepatnya, bisa secara lisan dulu agar dapat ditangani segera. c. "elaporan secara tertulis menggunakan orm Laporan In:estigasi Kecelakaan dengan ketentuan sebagai berikut; %&
Insiden, tidak harus dilaporkan tertulis, tetapi dicatat dalam orm Konsultasi B Komunikasi (o Book2
32
#&
Kecelakaan ringan harus segera dilaporkan.
2. "enanganan Kecelakaan, !akit, Insiden B Ketidaksesuaian a. !ekretaris "2K3 ajib mengambil tindakan begitu mendapat laporan atau melihat kecelakaan, insiden, atau ketidaksesuaian. b. "encatatan stok obat8obatan "3K untuk memantau insiden dari penggunaan obat8obatan "3K. c. In:estigasi Kecelakaan, !akit, Insiden B Ketidaksesuaian d. !emua
kecelakaan,
sakit,
insiden
dan
ketidaksesuaian
harus
diin:estigasi untuk mengetahui penyebabnya. e. Metode In:estigasi mencakup; *& #eknik pengumpulan dataE 2& #eknik analisa data untuk mengetahui penyebab langsung, penyebab dasar %aktor personal B pekerjaan& dan kontrol manajemenE 3& #indakan perbaikan segera yang harus diambilE & (ekomendasi perbaikan yang bersiat pencegahanE )& Monitoring keeektian tindakan perbaikan yang diambilE -& In:estigasi dilakukan oleh 1akil manajemen dan pihak yang terkait.
33
3. Laporan #ertulis a. Laporan kejadian kecelakaan harus dibuat dalam bentukFormat K.2 Laporan ini akan dibuat oleh !ekretaris "2K3, Kepala 0agian terkait dan aslinya diserahkan kepada $+M!O!#AK =ab.!urabaya, sesegera mungkin dan tidak boleh lebih dari 2 jam setelah kejadian. b. Kepala 0agian terkait akan meninjau ulang laporan, mensirkulasi dan mendistribusikan sesuai dengan instruksi yang tertera dalam lembar bentuk laporan. Laporan in:estigasi kecelakaan diminta; *& Kecelakaan menyebabkan hari hilangE 2& Kecelakaan tidak ada hari hilangE 3& Kerusakan harta benda dan kerugianE &
KebakaranE
)& Kejadian dengan potensi kecelakaan berat %nyaris celaka&E c. "elaporan kepada /I!<+KA( hanya dibuat untuk kecelakaan yang terjadi pada karyaan perusahaan. d. Laporan8laporan kecelakaan, in:estigasi dan analisis akan dirangkum dalam laporan bulanan keselamatan dan kerugian yang dibuat oleh Ketua K3. Laporan ini akan didistribusikan kepada seluruh Kepala 0agianFKetua
(egu
CommitteeF"2K3.
dan
didiskusikan
dalam
rapat
Safety
34
. In:estigasi dan #indakan "erbaikan a. Kecelakaan dan Insiden 0erat *& Kepala 0agianFKetua (egu akan mempertimbangkan dengan segera setiap kecelakaan atau kejadian yang berat. !etelah dilakukan
tindakan
emergensi
yang
tepat
dan
pelaporan
diselesaikan, prosedur dibaah ini harus dimulai untuk in:estigasi dan tindakan perbaikan. 2& Kepala 0agianFKetua (egu terkait harus menjaga bukti isik, sepanjang diminta, untuk in:estigasi. 0ilamana seseorang yang cidera yang dapat menjadi cidera berat atau potensi cidera berat, tempat kejadian harus diamankan sampai ada pemberitahuan dari yang berenang atau manajemen perusahaan. 3& Kepala 0agianFKetua (egu terkait akan melakukan tahap aal in:estigasi segera setelah kecelakaan atau kejadian. Ini akan mencakup aancara terhadap orang yang langsung terlibat dan suatu tinjauan ulang secara cermat serta mendiskusikan laporan8 laporan tertulis mereka. 1aancara ini secara pribadi dan harus dilakukan secara kekeluargaan dan pengertian. & Inspeksi tempat kecelakaan atau insiden harus dilakukan saat itu juga. 9asil dari tahap in:estigasi ini harus dicatat dengan baik, dimana apabila dianggap penting, diambil oto untuk dokumentasi in:estigasi.
35
)& Kepala 0agianFKetua (egu terkait harus juga menge:aluasi penyebab kejadian dan menyiapkan tindakan perbaikan untuk mencegah
terulang
kembali
kejadian
yang
sama.
!alinan
dokumentasi in:estigasi, bersamaan dengan laporan in:estigasi kecelakaan harus diserahkan oleh Ketua (egu terkait kepada atasannya dengan tembusan kepada Ketua K3 sesegera mungkin. -&
Kepala
0agian
terkait
yang
menerima
laporan
in:estigasi
kecelakaan, bersama dengan Ketua K3 menentukan siapa yang harus dilibatkan dalam tim in:estigasi dan dalam menentukan tindakan perbaikan. 7& 6ntuk seluruh kecelakaan yang sangat berat %meninggal, kerusakan harta benda yang berat, kebakaran&, Kepala 0agian terkait harus melakukan in:estigasi di tempat kejadian. 0ilamana perlu dia akan diantar oleh anggota manajemen. >& 0ila dianggap perlu, ad8hoc team in:estigasi kecelakaan juga akan dibentuk. #eam bertanggung jaab untuk; a& Menge:aluasi laporan dan dokumen terkait. b& Melakukan aancara dan atau inspeksi. c& Menganalisa inormasi yang ada untuk menentukan aktor8 aktor yang memberikan kontribusi terjadinya kecelakaan.
36
d& Membuat dan merekomendasikan rencana tindakan praktis untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali. & !etelah melakukan in:estigasi, suatu pertemuan peninjauan ulang akan
dilakukan
oleh
/irektur
untuk
menentukan
kualitas
in:estigasi dan menge:aluasi tindakan perbaikan yang diusulkan dan menetapkan rencana tindakan yang paling tepat. "ertemuan ini harus dihadiri Ketua K3, dan para Kepala 0agian terkait. ). Kecelakaan !edang a. Kecelakaan sedang yang dilaporkan dalam bentuk Laporan In:estigasi Kecelakaan, in:estigasi harus dilakukan secepatnya oleh Ketua (egu terkait, yang akan melakukan tindakan perbaikan dan atau pengendalian untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali. b. Laporan in:estigasi kecelakaan akan ditinjau kembali oleh Ka.0ag.8nya dan Ketua K3. In:estigasi selanjutnya, tindakan perbaikan atau distribusi inormasi yang terkait bisa diperoleh dari tinjauan ini. !emua kecelakaanFinsiden dan tindakan perbaikan akan ditinjau kembali oleh Safety CommitteeF"2K3.
-. Kecelakaan (ingan a. Kecelakaan ringan harus dilaporkan dengan bentuk
37
akan menge:aluasi laporan, untuk mengidentiikasi trennya dan melaporkan ke "2K3 untuk tindakan selanjutnya. 7. #indakan "encegahan a. Mencatat semua ketidaksesuaian
yang
berpotensi menimbulkan
kecelakaan, insiden atau sakit di Corm #indakan Koreksi B "encegahan. b. Mengkomunikasikan insiden yang terjadi dan hasil in:estigasi untuk mencegah tidak terulang dan meningkatkan keaspadaan pekerja. c. Menganalisa data untuk pencegahan dengan memperhitungkan dampak yang mungkin terjadi. d. Mengkaji apakah tindakan pencegahan sudah eekti atau belum. *.1.;
Alur Pr%duk(i
!umber; "#. 5/!
Ga'bar *." Alur Pr%duk(i
38
"ada gambar .3 diatas merupakan alur produksi dari perusahaan. /imulai dari slab datang, kemudian diproses sehingga menjadi plate dan siap untuk dikirim kepada konsumen. 6ntuk penjelasan lebih jelasnya sebagai berikut. a2 Slab Slab atau bahan baku berupa baja tebal yang di datangkan dari luar negeri. ?ang memiliki reputasi internasonal.
!umber; "#. 5/!
Ga'bar *.* Slab
b2
Slab Cuttin Slab Cuttin merupakan pemotongan bahan baku hingga menjadi beberapa
bagian, pemotongan sesuai ukuran yang ditentukan.
!umber; "#. 5/!
Ga'bar *.$ Slab Cutting
c2 !eheatin /urnace !etelah terbagi menjadi beberapa potong, baja tersebut dipanaskan di dapur
pemanas sampai suhu standar, sesuai dengan kualitas dan ukurannya.
39
!umber; "#. 5/!
Ga'bar *.6 Reheating Furnace
d2 6escaler Slab yang membara dibersihkan dengan mesin pembersih kerak dengan
cara disemprotkan air berkecepatan tinggi untuk menghilangkan kotoran dari prosees sebelumnya.
!umber; "#. 5/!
Ga'bar *.: Descaler
e2 78'ih !ouhin 9/inishin Mill !etelah dipanaskan, slab tersebut ditipiskan dengan mesin 78'ih !ouhin 9/inishin Mill2
40
!umber; "#. 5/!
Ga'bar *.; *# High Roughing < Finishing Mill
f2
'ot leveller 6ntuk memastikan kerataan dan mutu plat yang prima, digunakan mesin
perata permukaan plat.
!umber; "#. 5/!
Ga'bar *.= Hot Leveller
2 6ivin Shear "lat yang memanjang akibat tahap sebelumnya dipotong lebih pendek
dengan mesin pembagi.
41
!umber; "#. 5/!
Ga'bar *.1! Diving Shear
h2 Coolin bed Meja pendingin membantu mendinginkan secara alami alat yang panas
hingga mencapai suhu lingkungan.
!umber; "#. 5/!
Ga'bar *.11 Cooling Bed
i2
Plate Cuttin "lat di potong sesuai ukuran pemesanan, jika tebal plat lebih atau sama
dengan *)mm maka digunakan lame cutting atau pemotongan dengan las campuran L"5 dan oksigen.
42
digunakan machanied side shear atau pemotong samping dengan mesin pemotong.
!umber; "#. 5/!
Ga'bar *.1 Plate Cutting
:2
Stenciled "emberian Label pada bagian atas plat besi, sesuai dengan nomer seri
pemesanan dan arna sesuai dengn ketebalan. k2 Storae "lat yang telah dilabel sudah selesai dan disimpan di ruang penyimpanan
dan siap dikirim ke pemesanan.
!umber; "#. 5/!
Ga'bar *.1" Storage
l2
Shipment "lat8plat baja yang berkualitas siap di kirim ke pemesan melalui jalur darat
serta laut.
43
*.1.=
&i(ik% Baha7a /idalam proses produksi,
terdapat beberapa risiko bahaya
yang
memungkinkan timbulnya kecelakaan kerja apabila tidak dilakukan pengendalian bahaya tersebut. 0erikut penjelasan mengenai area kerja yang terdapat di perusahaan sekaligus risiko bahaya yang ada didalamnya. Tabel *. &i(ik% Baha7a di PT. GDS A&EA KE&/A
5udang 0ahan 0aku
&SK4 BAHA>A
#erjepit, #erhimpit dan /ebu
"roduksi a2 Slab Cuttin
(isiko Argonomi, !uhu "anas, 0ising dan /ebu
b2 !eheatin /urnace
!uhu "anas dan /ebu
c2 6escaler
!uhu "anas dan /ebu
Lanjutan A&EA KE&/A d.
8 'ih !ouhin 9 /inishin Mill
&SK4 BAHA>A
!uhu "anas, 0ising dan /ebu
e2 6ivin Shear
!uhu "anas, 0ising dan /ebu
f2 Coolin Bed
!uhu "anas, 0ising dan /ebu
2 Plate Cuttin
(isiko Argonomi, "eledakan
5udang 9asil "roduksi
#erjepit, #erhimpit dan /ebu
;orkshop
#erpeleset #erkena 5am, (isiko L0", (isiko #erjepit Mesin
/ebu,
(isiko
!umber; "#. 5/!
/engan adanya tabel diatas, maka perusahaan memiliki beberapa prosedur terkait dengan identiikasi dan penilaian bahaya dan risiko K3. 6ntuk penjelasan dari prosedur tersebut sebagai berikut.
44
(incian "rosedur; *. Identiikasi 0ahaya K3 a. !ekretaris "2K3 membentuk tim di unit kerja masing8masing yang terdiri dari personil berpengalaman dan memiliki pengetahuan tentang K3 dan dipimpin kepala bagian B Manajer masing8masing. b. "embentukan tim dilakukan di aal implementasi !MK3, saat ada perubahan prosesFperalatan maupun prosesFperalatan baru. Identiikasi dilakukan
juga
diaal
inormasi
proyek
untuk
diidentiikasi
kemungkinan pengendalian K3 yang harus disiapkan. c. Masing8masing tim melakukan identiikasi bahaya K3 dengan memperhatikan; *& Kondisi rutin dan non rutin untuk bahaya K3. Kondisi rutin; bahaya yang aktual terjadi terjadi akibat akti:itas produk dan jasa yang rutin dilakukan. Kondisi non rutin; bahaya yang berpotensi terjadi akibat adanya akti:itas tidak rutin atau sesekali dilakukanFterjadi. 2& +kti:itas seluruh personel baik karyaan maupun pihak luar
3& & )& -&
%subkontraktor, supplier , B pengunjung&. "erilaku yang berbahaya dan berdampak pada lingkungan. LokasiFruanganFkondisi tempat kerja. !umber daya yang akan dipergunakan. +lat, mesin dan sumber tenaga yang ada %aliran listrik, genset, dan
sebagainya& serta jenis material. 7& "enanganan secara manual dan mekanis. >& Modiikasi proses atau proses baru. & Kerja lainnya yang mungkin menimbulkan bahaya K3. d. #im melakukan tinjauan aal untuk mengidentiikasi semua bahaya K3 serta memperkirakan risiko K3 yang akan terjadi. e. #im melakukan identiikasi dengan
melihat
lapanganFruanganFtempat kerja dan lingkungan sekitarnya.
kondisi
45
. #im melakukan obser:asi dan aancara kepada personil terkait dalam suatu kegiatan untuk mendapatkan inormasi yang lebih mendalam mengenai kemungkinan risiko K3 yang akan terjadi. g. !etelah diperoleh data bahaya K3 yang terkait, kemudian diperkirakan dampaknya. h. Membuat datar semua bahaya K3 yang telah teridentiikasi. 2. "enilaian (isiko K3 a. Mengidentiikasi peraturan dan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan bahaya K3, jika terdapat peraturan dan perundangan yang terkait dengan akti:itas perusahaan, maka dampak yang terjadi dikategorikan sehingga sebagai dampak yang signiikan. b. 6ntuk bahaya K3 yang tidak terkait dengan peraturan dan perundangan yang
berlaku,
diadakan
penilaian
dampak
B
risiko
dengan
mempertimbangkan aktor Kemungkinan %probability& dan aktor Keparahan % severity&. 3. "engendalian (isiko a. (isiko K3 yang signiikan, dilakukan kontrol untuk mengurangi risiko K3. $enis tindakan dan skala aktu kontrol tergantung dari hasil penilaian dampak dan risiko. b. $enis pengendalian adalah sebagai berikut; *& /esain B proses Melakukan perubahan desain atau proses kegiatan ke arah yang lebih aman untuk menghilangkan semua potensi bahaya dan sumber
46
bahaya %jika mungkin& dengan mengganti unsurFproses yang lebih aman. =ontoh; tenaga manusia diganti peralatan untuk mengangkat beban berat, mesin tenaga solat diganti dengan listrikFuap, dan lain8 lain. #& Enineerin control 6ntuk mengurangi risiko dengan menggunakan unsurFmateriil yang lebih aman. =ontoh; listrik *, penggunaan kran otomatis, lampu hemat energi, dan lain8lain. 3& +dministrati dan pengendalian prosedur a& "engendalian secara administrati; ijin
kerja,
persetujuan
penggunaan material yang aman, dan lain8lain. b& "enyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, sosialisasi, bimbingan
c& d& e& &
ungsional, induksi, dan lain8lain. "embuatan prosedur dan IK dan dilaksanakan secara konsisten. "enyelenggaraan inspeksi K3L. "eralatan yang aman % safety equipment & dan hemat energi. Memberi proteksi lokasi berbahaya; memasang pagar pengaman,
rambu, tanda 03, dan lain8lain. & +lat "elindung /iri %+"/& 1ajib menggunakan +"/ sesuai potensi bahaya yang ada seperti; helm, safety harness, sarung tangan, dan lain8lain. )& (encana tindak darurat Menyediakan asilitas pencegahan, memasang denah e:akuasi, menentukan muster area, dan lain8lain.
. "emantauan #indakan "engendalian (isiko a. $ika ada perubahan proses, produk, mesin, personel dan akti:itas baik berupa
penambahan,
pengurangan
maupun
penggantian,
maka
47
identiikasi bahaya B (isiko K3 akan ditinjau oleh masing8masing bagian dan Manajer untuk updateFdiperbaiki. b. Identiikasi bahaya B risiko K3 secara periodik akan ditinjau kesesuaiannya oleh sekretaris "2K3 minimal * tahun sekali untuk memastikan kesesuaiannya dengan kondisi terkini. c. 9asil pengendalian dampak, harus disetujui oleh pimpinanFmanajer yang terkait di masing8masing tingkat dalam organisasi perusahaan. d. 9asil identiikasi dapat dijadikan dasar pertimbangan penyusunan tujuan, sasaran dan program K3. *.
Kecelakaan Kerja di PT. Guna,an Dianja7a Steel 2GDS3 Tbk. Kecelakaan kerja yang terjadi di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& #bk.
pada tahun 2'*3 sebanyak ** kasus kecelakaan, sedangkan pada tahun 2'* jumlah angka kecelakaan kerja sama dengan tahun 2'*3 sebanyak ** kasus kecelakaan. "ada tahun 2'*) sampai bulan +gustus tercatat sebanyak *' kasus kecelakaan, hal ini bisa saja terjadi peningkatan kecelakaan kerja. 0erikut perincian data mengenai jumlah kecelakaan dan penyebab kecelakaan kerja di "#. 5/! dari tahun 2'*3 sampai dengan tahun 2'*).
*..1
N%.
Kecelakaan Kerja tahun !1" Tabel *." Kecelakaan Kerja di PT. Guna,an Dianja7a Steel Tbk. Tahun !1" Tanggal
/a'
L%ka(i
Keterangan
Pen7ebab
*.
*- $anuari *'.*' 2'*3
)as Cuttin #erperosok B jatuh #idak saat menggunakan Plate %5="& pada I pembersihan plate safety shoes kaki kiri memar B terkilir
2.
2> $anuari '2.'' 2'*3
/inishin
#angan terjepit Koordinasi antara plate B roll tidak baik antara pekerja dengan
48
operator crane 3.
3' $anuari '>.3' 2'*3
Mekanik
#erkena percikan #idak aspada gram mata kiri terhadap bahaya rekan pekerja yang sedang menggerinda
.
3* Maret 2'*3
Kamar Mandi
#erpeleset kaki #idak ada checklist kanan bengkak kondisi kamar mandi
).
*' 2'*3
Mei ''.2'
percikan #idak aspada )as Cuttin #erkena terhadap Plate %5="& gram mata kiri II bahaya rekan pekerja yang sedang menggerinda
-.
23 2'*3
Mei '.''
Mill 4rea
#erjepit slin pada Komunikasi saat maintenance tidak baik antar pekerja ibu jari tangan kiri
7.
*2 $uli 2'*3
Mekanik
#erkena percikan #idak aspada gram mata kiri terhadap bahaya rekan pekerja yang sedang menggerinda
*).''
Lanjutan N%.
Tanggal
/a'
>.
) !eptember 2'*3
'.''
.
*'.
L%ka(i
Keterangan
Pen7ebab
=i:il
#erkena cutter pada Unsafe action, saat memperbaiki memperbaiki helm paha kanan helm sendiri
2> +gustus '.'' 2'*3
#angga 5unting '
#erpeleset dan jatuh Manajemen pada saat turun kurang tangga perhatian terhadap tangga pabrik
7
Kereta 1ork #ertimpa pipa pada "ipa terjatuh (oll Mill saat bongkar dan menimpa
49
**.
3'
'.''
+rea
orkroll mill area pekerja bagian baah leher
5udang !pare part
Kejatuhan +s kuningan, pada saat meletakkan as di atas roll, ujung as meleset jari manis sebelah kiri
"ekerja kurang aspada dan kurang terampil dalam bekerja
!umber; "#. 5/!
$umlah kecelakaan kerja yang terjadi di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& pada tahun 2'*3 sebanyak ** kasus kecelakaan. Kasus kecelakaan pertama terjadi pada tanggal *- $anuari 2'*3. Kecelakaan tersebut terjadi di lokasi )as Cuttin Plate %5="& I jam *'.*'. "ekerja terperosok dan terjatuh pada saat
pembersihan sehingga mengakibatkan kaki kiri memar dan terkilir. Kecelakaan tersebut terjadi dikarenakan unsafe action pekerja sendiri, karena pada saat bekerja tidak menggunakan safety shoes sehingga mengakibatkan slip dan terjatuh pada saat bekerja. Kemudian kasus kecelakaan kedua terjadi pada tanggal *- $anuari 2'*3. Kecelakaan tersebut terjadi di lokasi finishin jam '2.''. #angan pekerja terjepit antara plate B roll . Kasus tersebut merupakan kesalahan dari pekerja sendiri atau unsafe action, karena pada saat itu pekerja tidak berkoordinasi baik dengan
pekerja crane, sehingga pada saat penurunan plat, posisi salah satu anggota tubuh pekerja masih berada dibaah dari plat yang sedang diturunkan. "ada kasus kecelakaan pada tanggal 3' $anuari 2'*3, *' Mei 2'*3 dan *2 $uli 2'*3, kecelakaan tersebut dikarenakan terkena percikan gram sehingga mengakibatkan sakit pada mata. 6ntuk lokasi kecelakaan pada kasus tanggal 3'
50
$anuari 2'*3 dan *2 $uli 2'*3 berlokasi di area mekanik, sedangkan kasus pada tanggal *' Mei 2'*3 berlokasi di )as Cuttin Plate %5="& II. Ketiga kasus kecelakaan tersebut merupakan unsafe action dari pekerja. Karena pekerja tidak sadar dan aspada akan bahaya pada saat rekan pekerja sedang menggerinda atau mengelas. Mereka berada di dekat rekan pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut. "ada kasus kecelakaan tanggal ) !eptember 2'*3 jam '.'' murni merupakan tindakan unsafe action dikarenakan terkena cutter pada saat memperbaiki helm. +pabila helm dalam kondisi yang tidak layak pakai lagi karena rusak, maka pekerja seharusnya menghubungi pihak manajemen agar menukar dengan helm baru yang layak pakai, tidak dengan memperbaiki sendiri yang ujungnya mengalami kecelakaan. Kemudian kasus kecelakaan terjadi pada tanggal 3'
mengakibatkan tertimpanya ibu jari tangan kiri pekerja. Kecelakaan tersebut
51
merupakan tindakan unsafe action karena kurang aspada dan kurang hati8hati pekerja terhadap pekerjaan yang dihadapi. Komunikasi yang kurang lancar terhadap sesama rekan pekerja pun menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan terjepit alat kerja. Kasus kecelakaan yang terjadi pada tanggal 3* Maret 2'*3 berlokasi di kamar mandi dikarenakan terpeleset. 9al ini sekilas dapat ditarik kesimpulan merupakan unsafe condition karena kondisi lantai kamar mandi yang licin. Unsafe condition tersebut dikarenakan manajemen tidak melakukan pengecekan secara
berkala terhadap kondisi kamar mandi pekerja. !eharusnya pihak manajemen membuat checklist pengecekan kondisi kamar mandi secara berkala, bisa setiap hari atau setiap minggu, dan menunjuk salah satu pekerja sebagai penanggung jaab untuk mengecek sesuai dengan jadal yang ditentukan. $adi pada kasus kecelakaan ini, merupakan kesalahan dari pihak manajemen %lack of control & yang lalai terhadap kondisi kamar mandi pekerja. Kasus kecelakaan yang terjadi pada tanggal 2> +gustus 2'*3 berlokasi di tangga gunting ' dikarenakan terpeleset dan jatuh pada saat menuruni anak tangga. 9al ini sekilas merupakan unsafe condition.
52
pedoman pembuatan tangga yang ideal dengan lebar anak tangga yang cukup sehingga dapat naik atau turun tangga dengan nyaman. Kasus kecelakaan pada tanggal 7
merupakan unsafe condition, dikarenakan para pekerja telah menggunakan alat pelindung diri %+"/& yang baik dan prosedur kerja yang benar, tetapi pada saat pembongkaran, pipa terjatuh dan menimpa pada pekerja. /ari sebelas kasus kecelakaan yang terjadi di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& #bk. periode tahun 2'*3, aktor penyebab yang paling menonjol adalah perilaku unsafe action dari pekerja yang berjumlah > kasus, kemudian lack of control dari pihak manajemen yang berjumlah 2 kasus, dan yang terakhir
dikarenakan unsafe condition yang berjumlah * kasus.
*..
N%.
Kecelakaan Kerja tahun !1* Tabel *.* Kecelakaan Kerja di PT. Guna,an Dianja7a Steel Tbk. Tahun !1* Tanggal
/a'
L%ka(i
Keterangan
Pen7ebab
*.
*' $anuari *).'' 2'*
/epan gedung A+C
#ertimpa alat kerja #ertimpa jari kelingking kerja patah B jari manis retak
alat
2.
*2 Maret *-.'' 2'*
Coolin Bed #erpeleset di lokasi #idak kerja tulang iga menggunakan kanan memar B safety shoes sesak naas
53
3.
*) Maret *.'' )as Cuttin #erpercik scale "ekerja kurang 2'* Plate %5="& mata kanan sakit, aspada dan II memerah B bengkak hati8hati
.
23 +pril 2'*
/inishin
Kaki terkilir saat Kurang berjalan di finishin aspada terhadap lingkungan kerja
).
2> +gustus *'.3' 2'*
5edung A+C
#erjepit alat kerja #erjepit jari kelingking kanan kerja B kuku terkelupas
-.
3 !eptember 2'*
'.''
terkilir "osisi dan cara )as Cuttin "inggang saat kerja yang Slab %5=!& pada pembersihan kurang baik
7.
!eptember 2'*
*'.'' /urnace
>.
/esember 2'*
ledakan Kebocoran di )as Cuttin #erkena selang oksigen selang oksigen Slab mesin portable
.
) /esember 2'.'' 2'*
Kereta #ranser
alat
#erpeleset di area #idak kerja kaki kanan menggunakan dan kiri luka sobek safety shoes dan lecet
#erjepit plate pada saat penurunan dari crane 2 jari tangan kanan
Koordinasi tidak baik dengan operator crane
Keterangan
Pen7ebab
Lanjutan N%.
Tanggal
*'.
- /esember 2'*
**.
*2 /esember 2'*
/a'
L%ka(i
Mekanik
'*.3'
#erkena gram
percikan 0erada didekat pekerja yang sedang menggerinda
5as =utting #erpeleset pada saat #idak "late %5="& menarik kereta menggunakan III potong mundur safety shoes kaki kiri terkena cutting torch yang sudah dinyalakan
54
!umber; "#. 5/!
$umlah kecelakaan kerja yang terjadi di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& pada tahun 2'* sebanyak ** kasus kecelakaan. Kasus kecelakaan yang terjadi pada tanggal *2 Maret 2'* berlokasi di coolin bed jam *-.''. "ekerja terpeleset di lokasi kerja yang mengakibatkan tulang iga kanan memar dan sesak naas. Ini merupakan perilaku unsafe action karena pekerja tidak menggunakan safety shoes pada saat bekerja, dan berjalan di area coolin bed merupakan
tindakan yang berbahaya mengingat risiko bahaya tinggi di area coolin bed . Kecelakaan yang terjadi pada tanggal *) Maret 2'* jam *.'' berlokasi di )as Cuttin Plate %5="& II. "ekerja terpercik scale sehingga mengakibatkan mata kanan sakit, memerah dan bengkak. 9al ini merupakan salah satu perilaku unsafe action, karena pekerja berada di dekat alat potong, dimana alat potong
tersebut sedang bekerja, sehingga percikan scale mengenai mata dari pekerja tersebut. "ekerja kurang aspada dan hati8hati. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal 23 +pril 2'* yang berlokasi di area finishin . Kaki pekerja terkilir pada saat berjalan di area finishin . Ini merupakan
suatu tindakan unsafe action, karena pekerja kurang aspada terhadap lingkungan kerja. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal 3 !eptember 2'* jam '.'' berlokasi di )as Cuttin Slab . "inggang pekerja terkilir pada saat pembersihan. 9al ini merupakan tindakan unsafe action dari pekerja, karena posisi, sikap dan cara kerja yang kurang baik sehingga mengakibatkan pinggang terkilir. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal - !eptember 2'* jam *'.'' berlokasi di area furnace. "ekerja terpeleset di area kerja sehingga mengakibatkan
55
kaki kanan dan kiri luka sobek dan lecet. Kecelakaan ini karena tindakan unsafe action dari pekerja. "ekerja kurang aspada terhadap lingkungan kerjanya, dan
pekerja tidak menggunakan safety shoes. "ada kasus kecelakaan tanggal - /esember 2'*, kecelakaan tersebut dikarenakan terkena percikan gram sehingga mengakibatkan sakit pada mata. 6ntuk lokasi kecelakaan berlokasi di area mekanik. Kasus kecelakaan tersebut merupakan unsafe action dari pekerja. Karena pekerja tidak sadar dan aspada akan bahaya pada saat rekan pekerja sedang menggerinda atau mengelas. Mereka berada di dekat rekan pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal *2 /esember 2'* jam '*.3' berlokasi di )as Cuttin Plate %5="& III. "ekerja terpeleset pada saat menarik kereta potong mundur sehingga kaki kiri terkena cuttin torch yang sudah dinyalakan. Kasus kecelakaan tersebut dikarenakan tindakan unsafe action dari pekerja. "ekerja pada area tersebut sering dijumpai oleh penulis tidak menggunakan safety shoes. !elain itu tingkat keaspadaan dari pekerja sudah menurun karena jam kerja dini hari. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal ) /esember 2'* jam 2'.'' berlokasi di kereta transer. "ekerja terjepit plate pada saat penurunan dari crane sehingga melukai 2 jari tangan kanan. Kasus kecelakaan ini penyebabnya adalah unsafe action dari pekerja. Lemahnya koordinasi, komunikasi dari pekerja dengan
operator crane dan juga kurang aspadanya pekerja terhadap risiko bahaya pada pekerjaan tersebut sehingga mengakibatkan terjepit plate.
56
Kecelakaan yang terjadi pada tanggal *' $anuari 2'* jam *).'' berlokasi di depan gedung A+C. "ekerja tertimpa alat kerja sehingga mengakibatkan jari kelingking patah dan jari manis retak. Kecelakaan ini penyebabnya adalah unsafe condition, karena pekerja telah bekerja dengan sesuai prosedur dan menggunakan
alat pelindung diri %+"/& yang lengkap. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal 2> +gustus 2'* jam *'.3' berlokasi di gedung A+C. "ekerja terjepit alat kerja sehingga mengakibatkan jari kelingking kanan dan kuku terkelupas. Kasus kecelakaan ini penyebabnya adalah unsafe condition, karena pekerja telah bekerja sesuai dengan prosedur dan
menggunakan alat pelindung diri %+"/& yang lengkap. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal /esember 2'* berlokasi di area )as Cuttin Slab . "ekerja terkena ledakan selang oksigen dari mesin portable.
Kasus kecelakaan ini penyebabnya adalah unsafe condition , karena pekerja telah bekerja sesuai dengan prosedur dan menggunakan alat pelindung diri %+"/& yang lengkap, namun terdapat kebocoran di selang oksigen dan akhirnya terjadilah ledakan. /ari sebelas kasus kecelakaan yang terjadi di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& #bk. periode tahun 2'*, aktor penyebab yang paling menonjol adalah perilaku unsafe action dari pekerja yang berjumlah > kasus, dan yang dikarenakan unsafe condition yang berjumlah 3 kasus. *.."
Kecelakaan Kerja tahun !1$ Tabel *.$ Kecelakaan Kerja di PT. Guna,an Dianja7a Steel Tbk. Tahun !1$
57
N%.
Tanggal
/a'
L%ka(i
Keterangan
Pen7ebab
*.
2 $anuari '.2' 2'*)
Maintenanc e
Kecelakaan karena 5erinda pecah gerinda kepala dan telapak tangan
2.
2' $anuari 2'*)
Mekanik
Mata kena gram saat "ekerja tidak menggerinda sleeve menggunakan kacamata back up pengaman
3.
** Cebruari **.'' 2'*)
Crane
Mata kelilipan debu
.
> +pril *.'' 2'*)
#ertimpa alat kerja, +lat terjatuh jatuh dan menimpa dan menimpa jari tangan kiri pekerja
).
2 +pril '3.'' 2'*)
;ater
#erkena dan tertimpa #erkena alat kerja kerja mengenai kening
-.
27 +pril 2'.' 2'*)
/aerah Morgoil
!elang bocor pada !elang bocor saat perbaikan dan terkena terkena semburan api semburan api
Operator crane terkena debu
alat
Lanjutan N%.
Tanggal
7.
22 2'*)
>.
2 $uli 2'*)
.
3' 2'*)
/a'
Mei ').3'
'.3'
$uli 2'.''
L%ka(i
+rea Listrik
Keterangan
#erpeleset di area #idak kerja pinggang menggunakan saety shoes kanan terkilir
5as =utting #erjatuh pada saat "late %5="& ingin menaiki meja I potong lutut kaki kanan Mekanik
Pen7ebab
#erkena percikan api "enggunaan pada saat +"/ yang pemotongan tidak tepat %menembus kacamata& mata kiri
58
*'.
2- +gustus *'.'' 2'*)
Mill +rea
#ertimpa balok kayu pada saat mengganti roll lengan kanan memar
"ekerja tidak mengecek kondisi balok kayu
!umber; "#. 5/!
$umlah kecelakaan kerja yang terjadi di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& pada tahun 2'*) sampai dengan bulan +gustus sebanyak *' kasus kecelakaan. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal 2' $anuari 2'*) berlokasi di area mekanik. Kecelakaan tersebut karena mata terkena gram saat menggerinda sleeve back up. Kecelakaan ini penyebabnya adalah unsafe action dari pekerja,
karena pekerja tidak menggunakan kacamata pengaman pada saat menggerinda. +kibatnya mata terkena gram. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal 22 Mei 2'*) berlokasi di area listrik. Kecelakaan tersebut dikarenakan pekerja terpeleset di area kerja sehingga mengakibatkan pinggang kanan terkilir. Kecelakaan ini menurut analisis penulis penyebabnya
adalah unsafe
action
dari pekerja, karena pekerja
tidak
menggunakan safety shoes di area kerja, sehingga mengakibatkan pada saat bekerja di area tersebut terjadi slip dan terpeleset, akhirnya mengakibatkan pinggang kanan terkilir. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal 2 $uli 2'*) berlokasi di )as Cuttin Plate %5="& I. Kecelakaan tersebut terjadi pada saat pekerja ingin menaiki meja
potong namun kemudian terjatuh, sehingga mengakibatkan luka pada lutut kaki kanan. Kecelakaan ini merupakan tindakan unsafe action dari pekerja sendiri, karena pekerja pada saat ingin menaiki meja potong tidak naik pada anak tangga
59
yang telah disediakan, namun pada tumpukan potongan8potongan plat disamping meja potong. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal 3' $uli 2'*) berlokasi di area mekanik. Kecelakaan tersebut akibat terkena percikan api pada saat pemotongan yang mengenai mata kiri pekerja. Kecelakaan ini disebabkan oleh tindakan unsafe action dari pekerja. "ada saat kejadian, pekerja menggunakan kacamata pada saat
pemotongan, namun kacamata tersebut hanya dipegang tidak digunakan. Maka dari itu percikan api dapat mengenai mata kiri pekerja. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal 2- +gustus 2'*) berlokasi di Mill 4rea. Kecelakaan tersebut dikarenakan pekerja tertimpa balok kayu pada saat
mengganti roll yang mengakibatkan lengan kanan pekerja memar. !ekilas kecelakaan tersebut merupakan unsafe condition, namun jika ditelaah lebih lanjut termasuk dalam unsafe action karena terjadinya keteledoran dari pekerja. !ebab pekerja beranggapan balok kayu tersebut dalam kondisi yang masih bagus karena selalu digunakan, namun ternyata balok kayu tersebut kondisinya pada saat akan kecelakaan sudah rapuh dan tidak kuat lagi. !ehingga balok kayu tersebut terjatuh dan menimpa lengan kanan pekerja. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal 2 $anuari 2'*) berlokasi di area Maintenance. Kecelakaan tersebut terjadi karena pada saat menggerinda, gerinda
pecah dan mengenai kepala dan telapak tangan. Kecelakaan ini penyebabnya adalah unsafe condition , karena pekerja telah melakukan prosedur kerja yang
60
benar dan menggunakan alat pelindung diri %+"/& yang lengkap, namun pada saat melakukan pekerjaan gerinda tersebut pecah. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal ** Cebruari 2'*) berlokasi di crane. Kecelakaan tersebut dikarenakan mata kelilipan debu. !ekilas kecelakaan ini merupakan unsafe condition , namun jika ditelaah lebih dalam lagi dikarenakan lack of control dari manajemen. Karena dari pihak manajemen kurang melakukan
pengendalian
terhadap
bahaya.
"engendalian enineerin memang telah
diterapkan untuk pengendalian terhadap debu, seperti adanya kipas angin fan % & di sekitar area kerja yang berpotensi menimbulkan debu.
e:aluasi
dari pihak
manajemen
dalam
melakukan
pendekatan
pengendalian enineerin secara optimal. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal > +pril 2'*) berlokasi di area
menimpa jari tangan kiri dari pekerja. Kecelakaan kerja ini penyebabnya adalah unsafe condition , karena pekerja telah melakukan prosedur kerja yang sesuai dan
menggunakan alat pelindung diri %+"/& yang lengkap, namun pada saat bekerja, alat tersebut jatuh dan menimpa tangan pekerja. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal 2 +pril 2'*) berlokasi di area ;ater
terkena dan tertimpa alat kerja yang mengenai kening pekerja. Kecelakaan kerja
61
ini penyebabnya adalah unsafe condition, karena pekerja telah melakukan prosedur kerja yang sesuai dan menggunakan alat pelindung diri %+"/& yang lengkap, namun pada saat menyalakan diesel air, kepala terkena stang dan mengenai kening pekerja. Kecelakaan yang terjadi pada tanggal 27 +pril 2'*) berlokasi di daerah Moroil . Kecelakaan tersebut terjadi karena selang bocor pada saat perbaikan dan
pekerja terkena semburan api. Kecelakaan kerja ini penyebabnya adalah unsafe condition, karena pekerja telah melakukan prosedur kerja yang sesuai dan
menggunakan alat pelindung diri %+"/& yang lengkap, namun pada saat perbaikan, selang tersebut bocor dan menimbulkan semburan api yang mengenai pekerja. /ari sepuluh kasus kecelakaan yang terjadi di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& #bk. periode tahun 2'*) sampai dengan bulan +gustus, aktor penyebab yang paling menonjol adalah perilaku unsafe action dari pekerja yang berjumlah ) kasus, kemudian lack of control dari pihak manajemen yang berjumlah * kasus, dan yang terakhir dikarenakan unsafe condition yang berjumlah kasus.
62
BAB $ PE)BAHASAN
$.1
Ga'baran Kecelakaan Kerja di PT. Guna,an Dianja7a Steel Tbk.
"enyebab tertinggi kecelakaan kerja yang terjadi di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& #bk. periode tahun 2'*3 sampai dengan bulan +gustus tahun 2'*), disebabkan oleh unsafe action sebanyak 2* kasus kecelakaan. Kemudian aktor
63
penyebab kecelakaan berikutnya unsafe condition sebanyak > kasus kecelakaan. /an aktor terakhir yaitu lack of control manajemen sebanyak 3 kasus kecelakaan. Kasus kecelakaan yang diakibatkan oleh unsafe action merupakan kesalahan dari pekerja sendiri, dikarenakan kurangnya kesadaran terhadap bahaya yang ada di sekitar dan juga tidak menggunakan +lat "elindung /iri %+"/& pada saat bekerja. Menurut teori (oss Causation Model pada aktor penyebab langsung %immediate causes& terdapat salah satu pemicu terjadinya kecelakaan yaitu aktor tindakan tidak aman %unsafe action&. Unsafe action sendiri merupakan tindakan yang dapat membahayakan pekerja itu sendiri maupun orang lain yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. 0eberapa penyebab dari unsafe action sendiri menurut teori tersebut dikarenakan pemakaian alat pelindung diri %+"/& yang tidak benar, menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannya dan kurang terampil dalam pekerjaannya. Kasus kecelakaan yang terjadi dikarenakan unsafe action karena pemakaian alat pelindung diri %+"/& yang tidak benar seperti terpeleset dan terjatuh di area kerja karena tidak menggunakan safety shoes. Kemudian kasus kecelakaan yang sering terjadi yaitu terkena gram, dikarenakan pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri %+"/& di area kerja tempat pekerja menggerinda dan mengelas. 6ntuk kasus kecelakaan yang disebabkan oleh unsafe condition merupakan kondisi lingkungan yang tidak aman dan membahayakan pekerja. "ekerja telah melakukan prosedur atau instruksi kerja yang sesuai dan
64
menggunakan alat pelindung diri %+"/& pada saat melakukan pekerjaan, namun kondisi lingkungan yang membahayakan maka dapat menimbulkan kecelakaan. Menurut teori (oss Causation Model pada aktor penyebab langsung %immediate causes& terdapat salah satu pemicu terjadinya kecelakaan yaitu aktor kondisi
tidak aman %unsafe condition &. Unsafe condition menurut teori disebabkan karena peralatan yang sudah
tidak layak pakai, pengamanan gedung yang kurang standar dan siat pekerjaan yang mengandung potensi bahaya. 9al ini sesuai dengan kasus kecelakaan yang terjadi di "#. 5/! seperti selang bocor pada saat perbaikan dan pekerja terkena semburan api. /alam kasus kecelakaan ini pekerja telah melakukan prosedur kerja yang sesuai dan menggunakan alat pelindung diri %+"/& yang lengkap, namun pada saat perbaikan, selang tersebut bocor dan menimbulkan semburan api yang mengenai pekerja. !edangkan untuk kasus kecelakaan yang disebabkan oleh lack of control manajemen merupakan titik aal dari pemicu utama kecelakaan menurut teori loss causation model . $ika lack of control tidak dilakukan tindakan pencegahan,
maka dampaknya akan mengenai basic causes, immediate causes, incident dan berakhir dengan loss. (ack of control dikarenakan kurangnya pengaasan dari pihak manajemen terhadap berjalannya penerapan aspek8aspek keselamatan kerja di lingkungan kerja. "ada salah satu kasus kecelakaan yang terjadi dikarenakan lack of control yaitu pada tanggal 3* Maret 2'*3 berlokasi di kamar mandi disebabkan terpeleset.
65
Manajemen tidak melakukan pengecekan secara berkala terhadap kondisi kamar mandi pekerja. !eharusnya pihak manajemen membuat checklist pengecekan kondisi kamar mandi secara berkala dan juga menunjuk penanggung jaab dari pekerja terkait pengecekan berkala tersebut. /engan begitu, maka kecelakaan kerja dapat dihindari. $.
Perhitungan Tingkat Kecelakaan Kerja
"erhitungan tingkat kecelakaan kerja di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& #bk., dilakukan pada periode tahun 2'*, karena data sudah direkapitulasi dan lengkap oleh pihak manajemen. !edangkan pada tahun sebelumnya data masih belum direkapitulasi. !ehingga penulis memokuskan untuk melakukan perhitungan tingkat kecelakaan pada periode tahun 2'*.
$..1 Incidence Rate
6ntuk total jam kerja setahun, penulis memberikan asumsi bekerja selama > jamFhari, kemudian 2) hariFbulan, dan *2 bulanFtahun, sehingga menghasilkan 2'' jamForang. Kemudian population at risk yang berada di pabrik berjumlah sekitar ' pekerja. Maka jumlah total jam kerja adalah ' pekerja N 2'' jamForang dan menghasilkan -.''' jamFtahun.
66
6ntuk jumlah hari kerja yang hilang akibat dari kecelakaan kerja pada tahun 2'*, didapatkan dari data manajemen sebesar )7 hari.
,7 mengindikasikan baha selama kurun aktu tersebut berarti, pada tahun 2'* telah terjadi hilangnya aktu kerja sebesar )>,7 hari per sejuta jam kerja orang. 9ilangnya aktu kerja sebesar )>,7 hari per sejuta jam kerja orang ini mengindikasikan baha perusahaan tidak termasuk dalam kategori =ero accident . !alah satu persyaratan dalam =ero accident yaitu
67
tidak
terjadinya
kehilangan
hari
kerja
%"ermenakertrans
no.
"A(8
'*FMA
&ek%'enda(i
0erdasarkan gambaran kecelakaan kerja dan penghitungan dari tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& #bk., periode tahun 2'*382'*), maka penulis dapat memberikan rekomendasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalkan risiko terjadinya kecelakaan kerja. 0erikut rekomendasinya. *. "erusahaan dapat menerapkan safety briefin yang bisa diterapkan minimal satu minggu satu kali kepada koordinator masing8masing area kerja, dengan tujuan agar mengingatkan kembali akan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja %K3&E 2. "erusahaan dapat memberikan sosialisasi K3 di kalangan pekerja secara berkala, misal * bulan sekali. "emberian materi tentang pentingnya K3 bagi pekerja. !eperti contoh, penggunaan +"/ yang baik dan benar, mematuhi aturan keselamatan dalam perusahan, dan lain8lain. /alam pemberian materi harus kreati, seperti dengan menggunakan :ideo. 3. "erusahaan dapat menerapkan pengecekan secara berkala terhadap kondisi area lingkungan kerja, seperti di kamar mandi, di tangga, agar kecelakaan kerja dapat dihindari.
68
BAB 6 PENUTUP
6.1
Ke(i'0ulan
/ari hasil analisis yang penulis lakukan terhadap kecelakaan kerja yang terjadi di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& #bk. periode tahun 2'*382'*), maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut. *. Kecelakaan kerja yang terjadi di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& #bk. periode tahun 2'*3 sampai dengan bulan +gustus 2'*), tercatat sebanyak
69
32 kasus kecelakaan. Kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2'*3 sebanyak ** kasus kecelakaan. 6ntuk tahun 2'* kecelakaan kerja sama dengan tahun 2'*3 yaitu ** kasus kecelakaan. !edangkan untuk tahun 2'*) sampai dengan bulan +gustus, sebanyak *' kasus kecelakaan kerja. 2. 9asil dari analisis kecelakaan kerja yang terjadi di "#. 5unaan /ianjaya !teel %5/!& #bk. periode tahun 2'*3 sampai dengan bulan +gustus tahun 2'*), penyebab kecelakaan kerja tertinggi disebabkan oleh unsafe action sebanyak 2* kasus kecelakaan. Kemudian aktor penyebab kecelakaan berikutnya unsafe condition sebanyak > kasus kecelakaan. !edangkan aktor terakhir yaitu lack of control manajemen sebanyak 3 kasus kecelakaan.
3. Caktor penyebab unsafe action dari pekerja diantaranya adalah kurang aspada akan bahaya yang ada di lingkungan sekitar, dan tidak menggunakan alat pelindung diri %+"/& dalam hal ini safety shoes sehingga mengakibatkan terjatuh di area kerja. !edangkan untuk aktor unsafe condition yaitu tertimpa alat kerja. /an untuk aktor lack of control
manajemen yaitu ada beberapa lingkungan kerja yang kurang sesuai dengan standar. .