ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN KEFARMASIAN DALAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS PUSKESM AS SLEMAN
Nama NIM In!"!#"
: JULAEHA : 11/322593/PKU/12320 : PUSKESMAS SLEMAN
A; La!a$ B%&a'an(
Pelayana Pelayanan n kefarmas kefarmasian ian merupaka merupakan n bagian bagian integral integral dari sistem sistem pelayan pelayanan an keseh kesehata atan n termas termasuk uk didala didalamny mnya a pelay pelayana anan n kefar kefarmas masian ian di Puskes Puskesmas mas yang yang merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota. Dengan makin kompleks kompleksnya nya upaya upaya pelayanan pelayanan kesehata kesehatan n khususny khususnya a masalah masalah terapi terapi obat, obat, telah telah menuntut kita untuk memberikan perhatian dan orientasi pelayanan farmasi kepada pasie pasien. n. Berba Berbagai gai upaya upaya telah telah dilak dilakuka ukan n untuk untuk menin meningka gkatka tkan n mutu mutu pelaya pelayanan nan kefa kefarm rmas asia ian, n, namu namun n
keny kenyata ataan anny nya a
dari dari moni monito tori ring ng yang yang pern pernah ah dila dilaku kuka kan n
menunjukkan menunjukkan bahwa pelayanan kefarmasian di Puskesmas belum diterapkan secara optimal. Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain karena belum adanya standa standar, r, kemamp kemampuan uan tenaga tenaga farmas farmasii serta serta pihak pihak-pi -pihak hak yang yang terkai terkaitt tentan tentang g pelayanan kefarmasian maupun kebijakan manajemen dari Puskesmas itu sendiri serta pelaksana pelayanan kefarmasian di Puskesmas belum semuanya apoteker atau asisten asisten apoteker apoteker sehingga sehingga memberik memberikan an dampak dampak terhadap terhadap mutu pelayanan pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu tenaga farmasi dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar dapat langsung berinteraksi dengan pasien. Dalam Dalam hal ini, penulis penulis selaku selaku mahasisw mahasiswa a agister agister anajeme anajemen n !ebijaka !ebijakan n Obat Obat
"! "!O# O#
beru berusa saha ha
memb member erik ikan an
kont kontri ribu busi si
pemi pemiki kira ran n
tent tentan ang g
kons konsep ep
perhitungan kebutuhan jumlah tenaga kefarmasian dalam Pelayanan !efarmasian di Puskesma Puskesmas, s, khususny khususnya a pada Puskesma Puskesmas s $leman. $leman. Penulis Penulis berharap berharap pemikira pemikiran n konsep konsep perhi perhitun tungan gan kebutu kebutuhan han jumla jumlah h tenag tenaga a kefar kefarmas masian ian dalam dalam Pelaya Pelayanan nan !efarmasian di Puskesmas yang dituangkan dalam sebuah makalah dapat dijadikan masukan positif dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas, terutama peningkatan pada pelayanan kefarmasian. B; Ba!aan Maa&a)
Penulis membatasi permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah perm permas asal alah ahan an terk terkai aitt
deng dengan an pela pelaya yana nan n
kefa kefarm rmas asia ian n
yang yang meli melipu puti ti sist sistem em
manaje manajeria riall dan klini klinis, s, dan lebih lebih spesif spesifik ik memba membahas has tentan tentang g kebutu kebutuha han n $D kefarmasian dan Pelayanan %nformasi Obat dan !onseling di Puskesmas $leman. C; P$*+"& PUSKESMAS S&%man ,an K"n%$-a K%$-a
ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN KEFARMASIAN DALAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SLEMAN
1; J%n"
Puskesmas $leman merupakan salah satu Puskesmas %nduk di !abupaten $leman yang sudah terstandarisasi IS. 9001:2000 a,a !a)#n 200 ,an IS. 9001:200 a,a !a)#n 2010 yang membawahi & Puskesmas Pembantu,& desa,'( dusun, dan )* posyandu. Puskesmas $leman mempunyai +isi yaitu Terwjudnya Puskesas yan!
"erkua#$%as dan &r'(es$'na# enuju s#ean se)a%*+ Dalam menunjang tercapainya +isi Puskesmas, maka Puskesmas $leman mempunyai misi sebagai berikut a;
emberikan pelayanan yang berkualitas
b; enyediakan $D yang profesional c;
eningkatkan peran serta masyarakat
d; engelolah lingkungan dengan baik e;
Pengelolaan manajemen Puskesmas secara efesien dan efektif
f;
enyediakan sarana dan prasarana yang memadai
2; L*'a" ,an Kaa"!a a;
L*'a"
Puskesmas $leman bertempat di l. !apten aryadi no 0 Ds. 1riharjo, !ec. $leman &&&23 1lp "4*53# '0'(53. Dibawah ini merupakan gambar bangunan Puskesmas $leman yang sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Dinas !esehatan !abupaten $leman.
Gama$ 1 : Ban(#nan P#'%ma S&%man b; Kaa"!a
14 P%&aanan S%6a$a Um#m Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas $leman tergolong sudah sangat lengkap. Pelayanan kesehatan di Puskesmas meliputi Poli 6mum, Poli 7igi, !%8/!B, poli anak, poli usila, pelayanan pustu,dan
puskesmas
keliling.
Pelayanan
penunjang
meliputi
laboratorium klinik, farmasi/obat, fisioterapi, konsultasi gi9i, konsultasi kesling, konsultasi psikologi dan $%!. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, Puskesmas $leman memberlakukan jam pelayanan klinik mulai jam 45(4 sampai dengan 232&. 6ntuk
mendukung
terlaksananya
pelayanan
kesehatan
dan
pelayanan penunjang dengan lancar, maka puskesmas mempunyai $D kesehatan yang profesional dalam memberikan pelayanan, profil $D kesehatan dan $D non kesehatan yang jumlah total $D &( orang dapat dilihat pada tabel dibawah ini ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DALAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SLEMAN
Ta%& I : P$*+"& SDM P#'%ma S&%man SDM
J#m&a) 1 3 1 1 2 9 8 2 2
K%a&a P#'%ma D*'!%$ Um#m D*'!%$ Um#m N*n PNS D*'!%$ G"(" S%"a&" D*'!%$ G"(" B",an P%$a7a! Um#m P%$a7a! G"(" Ana&"" La*$a!*$"#m r � A"!%n A*!%'% � � a,a
SDM N#!$""*n" K%%)a!an L"n('#n(an E",%m"*&*(" R%'am M%,"' P"'*&*(" N*n PNS Ta!a Ua)a P%n(%m#," F""*!%$a" Sa!am K%%$")an
J#m&a) 2 2 1 2 1 1 1 2 1
aa! "n" 1 A"!%n A*!%'%$ !%&a) M%n-a," A*!%'%$
Banyaknya jumlah kunjungan ke puskesmas sleman pada tahun *422 sebanyak 3123 kunjungan, hal ini menunjukan peningkatan dari tahun *424 dengan jumlah kunjungan *&')* kunjungan. al ini serupa pada pendapatan puskesmas yang mengalami peningkat pada tahun *422 menjadi :p 803402400,
pendapatan
puskesmas
pada
tahun
*424
sebesar
:p(('.*'*.)44. 24 P%&aanan K%+a$ma"an !apasitas pelayanan !efarmasian
di Puskesmas $leman rata-rata
perhari melayani 244 lembar resep dengan waktu pelayanan & menit untuk obat jadi dan 2& menit untuk racikan atau puyer. Dalam Pelayanan !efarmasian dilakukan 1enaga !efarmasian yang terdiri dari 2 8poteker dan 2 8sisten 8poteker, serta 2 1enaga 16 yang bertugas melakukan pencatatan pelaporan penggunaan obat perharinya dan tiap bulannya. :incian alur pelayanan resep di Puskesmas $leman dapat dilihat pada gambar di bawah ini
M#&a"
M%n%$"ma $%% M%m%$"'a '%&%n 'a an $%% ,an %,"aan *a! Ya
L%n 'a !%$%,"a
1idak
T",a'
K*n+"$ma" '% %n#&" $%%
M%n "a 'an *a! M%n "a 'an * a!
S%,"aan a,"
Ra6"'an/ # %$
%n %maan
ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DALAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SLEMAN
<%$"+"'a"
%&%a"
Gama$ 2 : A$ P%&aanan R%% ," P#'%ma S&%man
Pada prakteknya pelayanan !efarmasian di Puskesmas $leman hanya berkutat
disekitar Pelayanan resep dan pengelolaan obat, tidak adanya
Pelayanan ;armasi !linis seperti Pelayanan %nformasi Obat dan !onseling. Pengelolaan Obat di Puskesmas $leman pun masih terbatas, dikarenakan kurangnya $D dalam pelayanan dan manajemen kefarmasian. 3; S"!%m Mana-%m%n .a! ,an P%&aanan K%+a$ma"an a;
Mana-%m%n .a! $ecara garis besar manajemen obat di puskesmas sleman meliputi tiga hal yaitu pengadaan, pemakaian dan distribusi. Dalam hal pengadaan obat puskesmas sleman hanya melakukan pemesanan atau permintaan obat dengan cara mengajukan
"
Pemakaian
dan
Permintaan Obat# kepada 7udang ;armasi !abupaten. Pada distribusi Puskesmas $leman mendistribusikan obat yang didapat dari 7udang ;armasi !abupaten untuk Pelayanan !efarmasian di Puskesmas $leman "Pelayanan :esep#, Puskesmas Pembantu, Posyandu / Pusling, dan P(!. Dalam hal pengadaan dan pendistribusian obat, Puskesmas $leman telah mempunyai Prosedur 1etap "P:O18P# yaitu P%&aanan $%% P#'%ma In,#'
R%'a"!#&a" *a! )a$"an
P#!# R%'a"!#&a" *a! #&anan P*an,#/ P#&"n( T*!a& %ma'a"an *a! 1 #&an = %$m"n!aan *a! =#++%$ !*6' >;15? ,a$"P3K !*!a& %ma'a"an
G#,an( +a$ma" 'a#a!%n
P%n(am"&an *a! '% (#,an( +a$ma" 'a#a!%n
; 3 )a$" G#,an( *a! P#'%ma
P%&aanan P#'%ma "n,#'
ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DALAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SLEMAN
P#'%ma P%man!#
P*an,# / P#&"n(
P3'
Gama$ 3 : A$ P%n(a,aan ,an D"!$"#" .a! P#'%ma S&%man
Dalam hal pemakaian yaitu pelayanan resep obat di Puskesmas $leman. 8lur pelayanan resep pada pasien ataupun pegawai di Puskesmas $leman dapat dilihat pada 7ambar *. Banyaknya item dan jumlah obat dalam pelayanan resep menjadi dasar bagi rekapitulasi obat harian dan rekapitulasi obat dalam 2 bulan. b; P%&aanan K%+a$ma"an
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas $leman baru sebatas pada pelayanan resep, hal ini dikarenakan kurangnya tenaga kefarmasian untuk melaksanakan Pelayanan %nformasi Obat dan !onseling di Puskesmas $leman. %nformasi obat yang diberikan oleh petugas kefarmasian ketika menyerahkan obat kepada pasien hanya cara sebatas aturan pakai obat dan informasi obat tertentu, seperti antibiotik yang harus dihabiskan dalam mengkonsumsinya. 4; P$*($am K%$-a ,an T#-#an a;
Mana-%m%n .a! 1ujuan pengadaan dan pendistribusian obat berjalan lancar sehingga ketersediaan obat mencukupi. Program I;
Pencatatan
pemakaian obat untuk pelayanan resep tiap
harinya
"rekapitulasi harian#. II;
elakukan pencatatan seluruh pemakaian obat dalam satu bulan dari Puskesmas %nduk, ditambah dengan pemakaian obat di Pustu, Posyandu "Pusling#, dan P(! "rekapitulasi bulanan#.
III;
embuat rekapan total pengeluaran obat dalam satu bulan, serta membuat permintaan obat berdasarkan pemakaian satu bulan, ditambah dengan buffer stock obat = 2&> dari total pemakaian obat dengan memperhitungkan sisa stock "ditulis dalam blanko
IV;
engajukan
V;
engajukan
b; P%&aanan K%+a$ma"an >P%&aanan R%% / .a!
1ujuan Pasien mendapatkan obat yang tepat sesuai diagnosa. Pasien menerima obat dan dapat menggunakan obat dengan tepat. Program Pelayanan resep
ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DALAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SLEMAN
5; S!$a!%(" P%n6aa"an a;
Mana-%m%n .a! -
1iap-tiap Pustu, Posyandu "Pusling# membuat laporan pemakaian obat dan permintaan obat dalam satu bulan, dan dikumpulkan ke Puskesmas %nduk paling lambat tanggal & setiap bulannya.
b; P%&aanan R%%
-
$ebelum obat diserahkan, dilakukan pengecekan terakhir tentang nama pasien, jenis obat, jumlah obat, dan aturan pakai obat.
-
emanggil pasien nama dan nomor urut resep
-
elakukan lagi konfirmasi lagi kepada pasien tentang nama dan nomor urut resep
-
enyerahkan obat kepada pasien disertai dengan penjelesan yang meliputi I;
-
8turan pakai obat, yaitu kapan dan berapa banyak obat digunakan
II;
?ara penggunaan obat
III;
IV;
!eterangan lain yang diperlukan
Penerima obat dipastikan pasien atau keluarga pasien
6; In,"'a!*$ P%n6aa"an a;
Mana-%m%n .a! -
jumlah stock mati
-
jumlah obat yang kadaluarwa
-
jumlah bon obat diluar waktu pemesanan
b; P%&aanan R%%
-
lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pelayanan resep untuk obat jadi dan racikan.
-
Banyaknya resep yang dilayani perharinya
-
Persentase medication error
D; P%$maa&a)an an( ," T%m#'an ," Laan(an
asil pengaamatan dan tanya jawab yang dilakukan penulis dengan kepala ruang
pelayanan
obat
dan
tenaga
kefarmasian
di
Puskesmas
$leman,
menyimpulkan masih adanya permasalahan dalam hal manajemen obat dan pelayanan kefarmasian, yaitu 1; K#$an(na !%na(a '%+a$ma"an ,a&am %&a'anaan $*($am '%$-a4 2; 1idak adanya petugas penanggung jawab gudang obat Puskesmas
$leman 3; :ekapitulasi penggunaan obat harian dan bulanan masih dilakukan
secara manual ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DALAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SLEMAN
4; Pelayanan informasi obat dan !onseling belum berjalan optimal E; Ana&"" Problem Sloving
!urangnya tenaga kefarmasian di Puskesmas $leman "tenaga kefarmasian di Puskesmas hanya terdiri dari 2 apoteker, 2 88, 2 tenaga 16# merupakan permasalahan yang paling crutial diantara 3 permasalahan yang ada. Penulis mengambil kesimpulan tersebut berdasarkan tanya jawab dengan kepala ruang pelayanan obat, yang mengatakan setidaknya dibutuhkan tambahan ( orang 8sisten 8poteker yang ditempatkan sebagai penanggung jawab gudang obat dan melakukan pelayanan resep. Dengan adanya penambahan ( 8sisten 8poteker diharapkan
8poteker
dapat
melaksanakan
Pelayanan
%nformasi
Obat
dan
memberikan pelayanan konsultasi kepada pasien. Dalam analisis problem solving , penulis akan memaparkan tentang analis beban kerja dan desain pengembangan pelayanan informasi obat dan konseling. a;
Ana&"" B%an K%$-a 8nalisis beban kerja bertujuan untuk memperkirakan berapa jumlah asisten apoteker yang dibutuhkan dalam pelayanan kefarmasian.
-
Dalam 2 hari rata-rata pelayanan kefarmasian di Puskesmas $leman melayani 244 lembar resep dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan dalam melayani 2 lembar resep adalah & menit untuk obat jadi dan 2& menit untuk racikan, maka rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 24 menit, dengan waktu kerja efektif per asisten apoteker adalah & jam.
-
aka asisten apoteker yang dibutuhkan adalah 244 @ 24 menit / & jam A 2444 menit / & jam A 20.05 jam / & jam A (.((, maka dibutuhkan 3 asisten 8poteker dalam pelayanan kefarmasian.
-
aka dibutuhkan tambahan * 8sisten 8poteker dalam pelayanan resep, dikarenakan pelayanan obat racikan atau puyer sangat jarang ditemukan.
-
2 asisten apoteker sebagai penanggung jawab gudang obat. 8danya penanggung jawab gudang obat sangat diperlukan dalam hal penjamin mutu obat, ketersediaan obat, kebocoran obat atau pencurian obat serta rekapitulasi kartu stock obat untuk tiap item obatnya dapat berjalan lancar
b; P%n(%man(an P%&aanan In+*$ma" .a! ,an K*n%&"n( I;
P%&aanan In+*$ma" .a! Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh 8poteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DALAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SLEMAN
T#-#an enyediakan dan memberikan informasi obat kepada pasien,
tenaga kesehatan
dan
pihak
lain untuk
menunjang
ketersediaan dan penggunaan obat yang rasional. $arana dan Prasarana $arana dan prasarana pelayanan informasi obat disesuaikan dengan kondisi sarana pelayanan kesehatan. enis dan jumlah perlengkapan ber+ariasi tergantung ketersediaan dan perkiraan kebutuhan dalam pelaksanaan pelayanan informasi obat. $arana ideal untuk pelayanan informasi obat sebaiknya disediakan, antara lain 2. :uang pelayanan *. !epustakaan (. !omputer 3. 1elepon dan faksimili &. aringan internet K%("a!an PI. !egiatan pelayanan informasi obat yang dapat dilaksanakan di puskesmas, meliputi 2. Pelayanan %nformasi 1erutama untuk mendukung pelayanan kefarmasian, yang akti+itasnya meliputi - enjawab pertanyaan - engkaji dan menyampaikan informasi bagi yang memerlukan - enyiapkan materi dan membuat buletin, brosur, leaflet, dll *. Pendidikan dan Pelatihan Beberapa kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dapat dilakukan antara lain a. enyajikan informasi mengenai obat dan atau penggunaan obat dalam bentuk penyuluhan. b. embimbing apoteker magang/mahasiswa yang sedang praktik
kerja
lapangan
mengenai
pelayanan informasi obat.
II;
K*n%&"n(
ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DALAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SLEMAN
keterampilan
dalam
!onseling erupakan suatu proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan pengambilan keputusan penggunaan obat T#-#an emberikan pemahaman yang benar mengenai obat kepada pasien dan tenaga kesehatan mengenai nama obat, khasiat/indikasi,
tujuan
pengobatan,
jadwal
pengobatan,
cara
menggunakan obat, lama penggunaan obat, efek samping obat, tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan obat dan penggunaan obatobat lain. 8poteker perlu memberikan konseling mengenai penggunaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar dari
bahaya
penyalahgunaan
atau
penggunaan
salah.
6ntuk
penderita penyakit tertentu seperti gangguan kardio+askular, diabetes, 1B?, asma, atau penyakit kronis lainnya serta pasien yang mengalami komplikasi penyakit, seperti pasien yang mengalami gangguan fungsi hati dan ginjal, serta pasien dengan kondisi kekhususan misalnya yang sudah lanjut usia, hamil atau menyusui serta bayi, apoteker harus memberikan konseling. K%("a!an : 2. emulai komunikasi antara apoteker dengan pasien *. enanyakan hal-hal yang menyangkut obat yang dikatakan dokter kepada pasien dengan metode pertanyaan terbuka - 8pa yang dikatakan dokter mengenai obat yang diberikan - Bagaimana cara pemakaian - fek yang ditimbulkan dari penggunaan obat tersebut (.
emperagakan
dan
menjelaskan
mengenai
cara
penggunaan obat 3. Cerifikasi akhir engecek
pemahaman
pasien,
mengidentifikasi
dan
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan obat, untuk mengoptimalkan tujuan terapi Dalam tahap awal pengembangan P%O dan !onseling dapat dilakukan oleh apoteker dalam waktu bersamaan. 1ahap awal pengembangan P%O apoteker dapat memilih beberapa program kerja
ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DALAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SLEMAN
yang sifatnya mendukung kebijakan Dinas !esehatan !abupaten $leman dan program kerja Puskesmas $leman. Pengadaan leaflet dan brosur P%O dapat bekerja sama dengan Dinas !esehatan !abupaten dengan meminta bantuan pembuatan brosur dan leaflet. Dalam tahap awal konseling, apoteker dapat memprioritaskan kepada pasien yang harus mempunyai ketaatan tinggi dalam pengobatannya dan pasien yang menderita penyakit kronis. 8gar program P%O dan !onseling dapat berjalan efektif dan efisien, maka P%O dan !onseling dapat dimasukan kedalam jasa Pelayanan !linik Puskesmas $leman.
F; K%#!a'aan 1; 8nonim, *44), !eputusan enteri Dalam egeri omor 2* 1ahun *44) tentang
Pedoman 8nalisis Beban !erja di
Departemen !esehatan :% 3; 8nonim, *440, Pedoman Pelayanan !efarmasian di P6$!$8$, akarta
Departemen !esehatan :%
ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DALAM PENGEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SLEMAN