ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR)
Oleh SITI HANIFAH SUFIATI H24103101
ABSTRAK Siti Hanifah Sufiati. H24103101. Analisis Beban Kerja Karyawan Pada Divisi Produksi (Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, Bogor). Di bawah bimbingan Sjafri Mangkuprawira.
Persaingan yang semakin kompetitif, menuntut setiap perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang dimiliki. Tantangan yang dihadapi perusahaan saat ini tidak hanya terkonsentrasi pada kepuasan (customer satisfaction ) tetapi lebih berorientasi pada nilai (customer value). PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, sebagai perusahaan penghasil teh berupaya terus menerus untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki. Berkaitan dengan hal tersebut, perusahaan perlu menghitung tingkat beban kerja dengan kesesuaian jumlah karyawan yang dimiliki, sehingga adanya keseimbangan antara beban kerja dengan jumlah karyawan yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan pada tiap unit di divisi produksi, menganalisis kesesuaian antara beban kerja dengan karyawan yang tersedia ters edia pada tiap unit di divisi produksi, dan memberikan rekomendasi alternatif solusi bagi pemecahan masalah mengenai
ABSTRAK Siti Hanifah Sufiati. H24103101. Analisis Beban Kerja Karyawan Pada Divisi Produksi (Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, Bogor). Di bawah bimbingan Sjafri Mangkuprawira.
Persaingan yang semakin kompetitif, menuntut setiap perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang dimiliki. Tantangan yang dihadapi perusahaan saat ini tidak hanya terkonsentrasi pada kepuasan (customer satisfaction ) tetapi lebih berorientasi pada nilai (customer value). PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, sebagai perusahaan penghasil teh berupaya terus menerus untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki. Berkaitan dengan hal tersebut, perusahaan perlu menghitung tingkat beban kerja dengan kesesuaian jumlah karyawan yang dimiliki, sehingga adanya keseimbangan antara beban kerja dengan jumlah karyawan yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan pada tiap unit di divisi produksi, menganalisis kesesuaian antara beban kerja dengan karyawan yang tersedia ters edia pada tiap unit di divisi produksi, dan memberikan rekomendasi alternatif solusi bagi pemecahan masalah mengenai
ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR)
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS, BOGOR)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Siti Hanifah Sufiati, dilahirkan di Bogor 17 November 1984. Merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan H. Pepen Supendi, MM dan Titim Fatimah. Penulis telah menyelesaikan pendidikan di TK Kenanga Bogor tahun 1990 sampai 1991, Sekolah Dasar Negeri Gunung Batu I Bogor pada tahun 1991 sampai 1997, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 4 Bogor tahun 1997 sampai 2000, Sekolah Menengah Umum Negeri 5 Bogor pada tahun 2000 sampai 2003. Lalu penulis diterima di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui jalur penerimaan USMI. Selama menjalani perkuliahan, penulis berpartisipasi dalam organisasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) IPB. Penulis juga aktif mengikuti beberapa
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, skripsi penelitian yang berjudul Analisis Beban Kerja Karyawan Pada Divisi Produksi (Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, Bogor) telah dapat diselesaikan. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana, guna memenuhi syarat kelulusan pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Pengukuran beban kerja bertujuan untuk menetapkan jumlah karyawan berdasarkan beban kerja yang dibebankan pada setiap unit s ehingga dapat tercapai efisiensi dan efektivitas kerja, dengan menggunakan metode pengukuran beban kerja ini akan berguna bagi manajemen pada bagian produksi PT. Perkebunan
5. Pak Acep, Mba Dina, Mas Hadi, Mas Yadi, Mas Dedi, Mas Iwan dan seluruh staf Departemen Manajemen yang telah membantu kelancaran administrasi. 6. Rekan satu bimbingan (Melly, Imel, Betty, Sansa, Gema, Elang) untuk kerjasama dan motivasi selama bimbingan dan konsultasi skripsi. 7. Sahabat-sahabat terbaik (Pasus, Uci, Yayuk, Ety, Else, Rinrin, Ami, Ulfa, Irwan, Ruslan, Adit, Dika, Iyan, Trisna, Irma, Indras, Fuad, Wicak, Raj) untuk dukungan dan kebersamaannya selama ini, dan rekan-rekan Manajemen 40 untuk persahabatan selama 4 tahun di masa perkuliahan. 8. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah ikut membantu selama penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat.
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ iii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah .............................................................................. 2 1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6 1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7
4.2.1. Hasil Uji Validitas........................................................................ 29 4.2.2. Hasil Uji Reliabilitas.................................................................... 30 4.3. Karakteristik Responden ........................................................................ 30 4.3.1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin .................................... 31 4.3.2. Karakteristik Berdasarkan Usia.................................................... 31 4.3.3. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................... 31 4.3.4. Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja ........................................ 32 4.3.5. Karakteristik Berdasarkan Golongan Jabatan .............................. 32 4.4. Unit Meber ............................................................................................. 32 4.4.1. Persepsi Responden Terhadap Analisis Pekerjaan....................... 33 4.4.2. Persepsi Responden Terhadap Kondisi Kerja.............................. 34 4.4.3. Persepsi Responden Terhadap Kinerja Pekerjaan........................ 35 4.4.4. Analisis Permasalahan yang Dihadapi Unit Meber ..................... 35 4.4.5. Pengukuran Beban Kerja I ........................................................... 36 4.4.6. Pengukuran Beban Kerja II.......................................................... 38 4.4.7. Pengukuran Beban Kerja III......................................................... 38 4.5. Unit Pelayuan......................................................................................... 39 4.5.1. Persepsi Responden Terhadap Analisis Pekerjaan....................... 40 4.5.2. Persepsi Responden Terhadap Kondisi Kerja.............................. 41 4.5.3. Persepsi Responden Terhadap Kinerja Pekerjaan........................ 41
4.8.7. Pengukuran Beban Kerja III......................................................... 58 4.9. Unit Pengepakan .................................................................................... 59 4.9.1. Persepsi Responden Terhadap Analisis Pekerjaan....................... 59 4.9.2. Persepsi Responden Terhadap Kondisi Kerja.............................. 60 4.9.3. Persepsi Responden Terhadap Kinerja Pekerjaan........................ 60 4.9.4. Analisis Permasalahan yang Dihadapi Unit Pengepakan............. 61 4.9.5. Pengukuran Beban Kerja I ........................................................... 61 4.9.6. Pengukuran Beban Kerja II.......................................................... 62 4.9.7. Pengukuran Beban Kerja III......................................................... 62 5.1 Implikasi Manajerial ............................................................................... 63 5.1.1. Permasalahan Pada Unit Meber .................................................... 63 5.1.2. Beban Kerja Unit Meber ............................................................... 65 5.1.3. Jumlah Karyawan yang Efisien di Unit Meber ............................. 65 5.1.4. Permasalahan Pada Unit Pelayuan ................................................ 65 5.1.5. Beban Kerja Unit Pelayuan........................................................... 67 5.1.6. Jumlah Karyawan yang Efisien di Unit Pelayuan......................... 67 5.1.7. Permasalahan Pada Unit Penggilingan dan Oksidasi.................... 67 5.1.8. Beban Kerja Unit Penggilingan dan Oksidasi............................... 69 5.1.9. Jumlah Karyawan yang Efisien di Unit Penggilingan
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman
1. Data produksi teh Januari - Maret 2007........................................................ 3 2. Data produksi teh April - Juni 2007.............................................................. 4 3. Data produksi teh tahun 2002 - 2006 ........................................................... 5 4. Nilai jawaban responden ............................................................................... 22 5. Nilai skor rataan ............................................................................................ 22 6. Jumlah karyawan PT.PN.VIII Gunung Mas ................................................. 28 7. Uji reliabilitas ............................................................................................... 30 8. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin ....................................................... 31 9. Karakteristik berdasarkan usia ...................................................................... 31 10. Karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan............................................... 31 11. Karakteristik berdasarkan masa kerja ........................................................... 32 12. Karakteristik berdasarkan golongan jabatan ................................................. 32 13. Persepsi responden terhadap analisis pekerjaan unit Meber......................... 33 14. Persepsi responden terhadap kondisi kerja 34
DAFTAR GAMBAR Nomor 1. 2. 3. 4. 5.
Halaman
Data produksi teh bulan Januari – Maret 2007 ............................................. 4 Data produksi teh bulan April – Juni ............................................................ 4 Data produksi teh tahun 2002 – 2006 .......................................................... 5 Alur kerangka pemikiran konseptual ........................................................... 16 Alur kerangka pemikiran operasional .......................................................... 18
DAFTAR LAMPIRAN Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Halaman
Lembar kuesioner ......................................................................................... 78 Hasil uji realibilitas dengan teknik cronbach ............................................... 91 Hasil pengukuran beban kerja II .................................................................. 97 Peta lokasi penelitian ................................................................................... 108 Peta kebun Gunung Mas I ............................................................................ 109 Peta kebun Gunung Mas II ........................................................................... 110 Peta kebun Cikopo Selatan ........................................................................... 111 Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas ............... 112
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan sumberdaya manusia (SDM) semakin meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Untuk mendapatkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka dibutuhkan pengukuran beban kerja sehingga karyawan dapat optimal dalam menjalankan pekerjaannya. Pengukuran beban kerja diperlukan untuk menetapkan waktu bagi seorang karyawan yang memenuhi persyaratan ( qualified ) dalam menjalankan pekerjaan tertentu pada tingkat prestasi yang telah ditetapkan. (Menteri Aparatur Pendayagunaan Negara No. 20/1990 ) Pengukuran beban kerja diperlukan untuk menganalisis waktu efektif yang diperlukan dalam menyelesaikan satu produk atau pekerjaan. Pengukuran beban kerja juga
di ketinggian 800 meter sampai 1200 meter diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata 12ºC sampai 22ºC. PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas memiliki area perkebunan teh yang memiliki luas sekitar 1703,65 Ha dan didukung oleh proses higienis serta mesin-mesin yang canggih, menjadikan PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas salah satu perusahaan yang telah mencapai standar Internasional dengan produknya yang berupa teh hitam ( Black tea) bermutu tinggi. PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas telah memenuhi standar operasional Internasional atau yang lebih dikenal dengan ISO ( International Organization
for
Standarization ).
Pemberian
standarisasi
oleh
pihak
Internasional menunjukkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas dengan produknya berupa teh telah diterima oleh masyarakat Internasional. Tentunya berdasarkan atas berbagai persyaratan yang mutlak diperlukan oleh perusahaan yang telah memasuki pasar Internasional, salah
bagi perusahaan. Setiap unit dalam suatu divisi tentunya memiliki beban kerja yang berbeda-beda. Begitu pula dengan kemampuan dan keterampilan karyawan yang berbeda, diperlukan suatu pengukuran beban kerja untuk setiap masing-masing unit sehingga dapat diketahui tingkat pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh setiap unit. Berdasarkan pra survey yang dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas dengan cara wawancara kepada sinder pabrik, mandor pelayuan, mandor penggilingan, mandor pengepakan serta tiga orang karyawan pada bulan April 2007 di unit produksi, diperoleh bahwa triwulan pertama tahun 2007 yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2007, turunnya produksi teh berkaitan dengan adanya penurunan jumlah bahan baku daun teh yang disebabkan oleh perubahan cuaca yang menyebabkan sebagian perkebunan terserang hama, proses gilir pemetikan yang belum merata, kurangnya kadar kandungan pupuk dan kurangnya
Gambar 1. Data Produksi Teh (kg) Bulan Januari - Maret 2007 120000 100000 80000 Jumlah Produksi
60000
Hasil Produksi
40000
Target Produks i
20000 0 Januari
Februari
Maret
Bulan
Sumber: PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas Tabel 2. Data Produksi Teh (kg) Bulan April - Juni 2007 No Bulan Target Produksi Hasil Produksi (kg) (kg) 1. April 149.000 77.922 2. Mei 137.000 71.971 3. Juni 124.000 64.410
Gap Produksi (kg) 71.078 65.029 59.590
Tabel 2 menunjukkan data produksi teh pada triwulan kedua yaitu
Penurunan jumlah produksi ternyata telah dialami selama kurun waktu lima tahun sampai pada periode triwulan yang berlangsung pada tahun 2007. Berikut disajikan tabel produksi dari tahun 2002 sampai dengan 2006. Tabel 3. Data Produksi Teh (kg) Tahun 2002 - 2006 No Tahun Target Produksi Hasil Produksi (kg) (kg) 1. 2002 970.000 953.942 2. 2003 1.030.000 1.189.251 3. 2004 1.191.000 1.185.845 4. 2005 1.315.000 931.133 5. 2006 1.200.000 634.857
Gap Produksi (kg) 16.058 159.251 5.155 383.867 565.143
Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa pada tahun 2002 terjadi penurunan hasil produksi dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 16.059 kg, sedangkan pada tahun 2003 terjadi peningkatan hasil produksi dari target produksi sebesar 159.251 kg. Penurunan hasil produksi dari target produksi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 5.155 kg. Pada tahun 2005
Pengolahan daun teh dengan penggunaan mesin CTC ( Cutting, Tearing, Curling) yaitu memotong, menyobek dan menggulung adapun
optimalisasi tenaga kerja berjumlah 42 orang yang terdiri dari 31 KHT (Karyawan Harian Tetap) dan 11 KHL (Karyawan Harian Lepas). Dengan adanya penurunan jumlah bahan baku dari target yang ditetapkan oleh perusahaan maka hanya digunakan satu mesin CTC. Penggunaan satu mesin CTC yaitu bila bahan baku berada pada kisaran di bawah target perusahaan yaitu rata-rata bahan baku teh yang dihasilkan sebesar 12.000 kg per hari. Pengurangan bahan baku akan menyebabkan adanya pengurangan jumlah karyawan pada tiap unitnya, karyawan yang dipakai yaitu KHT sedangkan untuk KHL untuk sementara waktu diliburkan sampai menunggu produksi daun teh meningkat kembali. Hal ini tentunya akan berdampak pada volume beban kerja serta jumlah karyawan yang digunakan. Berdasarkan
uraian
tersebut
maka
permasalahan
yang
dapat
1.4. Manfaat Penelitian
kegunaan penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan permasalahan dalam sumber daya manusia pada praktek di bidang kerja 2. Bagi para peneliti lain, yang ingin mengembangkan ide serta permasalahan yang berkaitan mengenai pengukuran beban kerja 3. Bagi perusahaan, dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja 4. Bagi para pembaca pada umumnya, agar dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat beban kerja karyawan dan kebutuhan karyawan pada tiap unit. Penelitian ini
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumberdaya manusia (MSDM) merupakan unsur penting dalam kemajuan dan pengembangan sebuah organisasi atau perusahaan. Hal itu terkait dengan manusia sebagai faktor penggerak dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Sebagai unsur manusia yang harus selalu dikembangkan dan dikelola yaitu cipta, rasa, dan karsa yang kemudian berkembang menjadi bagian dari ilmu manajemen yang disebut MSDM (Arep dan Tanjung, 2003). Sebagai suatu bagian bidang manajemen, MSDM khusus mempelajari hubungan dan peran manusia dalam perusahaan, karena unsur utama dalam MSDM adalah manusia itu sendiri yang merupakan unsur utama dalam
kontribusi yang optimal bagi pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, penelitian ini akan sangat berguna bagi pihak manajemen PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas agar lebih optimal mengelola sumberdaya manusia sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. 2.2. Analisis Pekerjaan
Perusahaan merupakan sistem manajerial yang menuntut pola hubungan manajerial yang produktif. Hal tersebut berkaitan dengan upaya memberdayakan secara efektif orang-orang pada jabatannya, kejelasan tugas, kewajiban dan tanggung jawab. Analisis pekerjaan merupakan kegiatan pengumpulan data tentang pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan dan kemudian dianalisis untuk berbagai keperluan (Mangkuprawira, 2003). Dalam melakukan analisis pekerjaan dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman dari
Deskripsi pekerjaan biasanya digunakan untuk tenaga operasional. Deskripsi pekerjaan harus ditetapkan secara jelas untuk setiap jabatan, supaya pejabat tersebut mengetahui tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan. Deskripsi pekerjaan memberikan standar tugas yang harus dicapai oleh masing-masing pemegang jabatan tersebut. Menurut Arep dan Tanjung (2003) deskripsi pekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Deskripsi pekerjaan harus diuraikan secara jelas agar persepsinya mudah dipahami, menurut Hasibuan (2001) deskripsi pekerjaan menguraikan hal-hal berikut : 1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan, yakni memberi nama jabatan, pada tiap-tiap karyawan yang memiliki jabatan seperti manajer dan
kejelasan atas apa yang harus dikerjakan, mengapa dikerjakan, dimana dikerjakan dan bagaimana mengerjakan. Oleh karena itu, penelitian ini akan berguna bagi karyawan pada bagian produksi PT. Perkebunan Nusantara VII Gunung Mas sebagai panduan untuk melaksanakan pekerjaan. 2.2.2. Spesifikasi Pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan ( job specification ) disusun berdasarkan deskripsi pekerjaan yang telah dibuat perusahaan yang menunjukkan persyaratan orang yang akan direkruit dan menjadi dasar untuk melaksanakan seleksi sehingga dapat mencegah penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang nantinya
dapat
menyebabkan
rendahnya
produktivitas
kerja.
Spesifikasi pekerjaan menyebutkan pengetahuan, keterampilan dan
pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini akan berguna bagi manajemen PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas dalam menentukan karyawan yang akan dipekerjakan sehingga dapat terjaring karyawan yang berkompeten pada bidangnya. 2.3. Pengukuran Beban Kerja
Pengukuran Beban Kerja (PBK) merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan di berbagai instansi negeri maupun swasta. Berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara N0. 20/1990, beban kerja diperlukan untuk menetapkan waktu bagi seorang pekerja yang memenuhi persyaratan (qualified ) dalam menyelesaikan pekerjaan tertentu pada suatu tingkat prestasi yang telah ditetapkan. Beban kerja merupakan suatu proses penentuan jumlah jam kerja orang (man hour ) yang dipergunakan atau yang diperlukan untuk
perencanaan
SDM adalah
perencanaan
yang disusun pada tingkat
operasional yang ditujukan untuk memenuhi permintaan sumberdaya manusia dengan kualifikasi tersebut. Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan SDM merupakan suatu cara untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini akan berguna bagi manajemen PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas untuk dapat meningkatkan daya guna SDM dalam upaya mencapai tujuan perusahaan berdasarkan kualitas, kuantitas, dan penempatan karyawan tepat sesuai kebutuhan. 2.5. Tinjauan Studi Terdahulu
Menurut Kokom Komariah dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja Tenaga Penunjang di Lingkungan Institut Pertanian Bogor
Berdasarkan penelitian Apoh Ibrahim Saragih dalam skripsinya yang berjudul Analisis Beban Kerja, Kompensasi dan Kepuasan Kerja Karyawan Puskesmas (Studi Kasus Puskesmas Bogor Timur) menyatakan bahwa beban kerja karyawan dilihat dari waktu standar hariannya secara keseluruhan untuk seluruh karyawan melebihi waktu kerja puskesmas, dan adanya karyawan yang bertanggung jawab terhadap lebih dari satu unit pelayanan sehingga beban waktu standar hariannya bertambah. Penerapan kompensasi di Puskesmas berdasarkan beban kerja pada tiap karyawan. Penerapan kompensasi berasal dari dana hasil tindakan di Puskesmas yang sesuai dengan beban kerja yang ditetapkan pada tiap-tiap karyawan. Rangking jabatan karyawan yang ditetapkan menjadi dasar pembagian dana yang diperoleh dari hasil tindakan tersebut, sedangkan hubungan antara beban kerja dan kompensasi tergolong sedang, untuk hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja tergolong rendah dan tidak
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran 3.1.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Perkebunan Gunung Mas merupakan salah satu unit usaha PT. Perkebunan Nusantara VIII yang memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas sehingga mencapai efisiensi dan efektivitas organisasi. SDM merupakan salah satu faktor penting yang harus dioptimalkan dalam mencapai tujuan perusahaan. PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas memiliki tujuan divisi dan tujuan unit yang merupakan turunan dari tujuan perusahaan.
Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas dapat tercapai. Alur kerangka konseptual tersebut terdapat pada Gambar 4.
VISI, MISI DAN TUJUAN PT. PN VIII RENCANA STRATEGIS
TUJUAN MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
TUJUAN DIVISI
TUJUAN UNIT
PERENCANAAN SDM
3.1.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Persaingan
yang
semakin
kompetitif
dalam
industri
perkebunan khususnya untuk komoditi teh menuntut perusahaan produsen teh untuk mengoptimalkan semua sumber daya yang dimiliki. SDM adalah aset perusahaan yang merupakan salah satu faktor penting yang harus dioptimalkan dalam mencapai tujuan perusahaan. Untuk mampu bersaing dalam pasar Internasional, perusahaan produsen teh harus mampu menghasilkan teh dengan kualitas tinggi. Kualitas produk yang dihasilkan tidak terlepas dari peranan SDM yang dimiliki. Komitmen karyawan untuk bekerja dengan giat mutlak diperlukan selain kemampuan dan keterampilan
dapat diketahui jumlah beban kerja pada tiap unit serta jumlah karyawan yang dibutuhkan. Sehingga terjadi kesesuaian jumlah beban kerja dengan jumlah karyawan yang pada akhirnya dapat dijadikan rekomendasi kepada pihak manajemen sebagai bahan perencanaan SDM. Alur kerangka operasional terdapat pada Gambar 5.
Tujuan Divisi Produksi PT. Perkebunan Nusantara VIII
Tu uan Unit
Pembeberan
Pelayuan
Penggilingan dan oksidasi enzimatis
Pengeringan
Sortasi
Pengepakan
3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, yang beralamat di Jl. Raya Puncak–Kotak Pos 6 Cisarua, Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa PT. Perkebunan Nusantara merupakan produsen teh hitam yang telah memiliki ISO 9001. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, mulai dari bulan Maret sampai dengan September 2007. 3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Pengumpulan Data
1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. a. Data Primer
digunakan untuk mendapatkan pertanyaan yang valid dari sejumlah pertanyaan yang sudah terlebih dahulu diberikan kepada responden, jumlah pertanyaan yang valid (setelah yang gagal dihilangkan) kemudian diuji kembali dengan metode realibilitas (Umar, 2004) Menurut Ancok (1995) adapun langkah-langkah dalam menguji validitas kuesioner adalah sebagai berikut : a. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur, yaitu dengan cara : 1. Mencari definisi dan rumusan konsep dan literatur, jika sudah ada rumusan yang cukup rasional, maka rumusan tersebut dapat langsung dipakai, apabila rumusan tersebut belum operasional, maka peneliti harus merumuskannya seoperasional mungkin. 2. Jika dalam literatur tidak diperoleh definisi atau rumusan
Dimana: N = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan dari tiap-tiap Y =
responden
Skor total semua pertanyaan dari tiap responden
2. Uji Reliabilitas
Uji
reliabilitas
bertujuan
untuk
mengetahui
kekonsistenan,
keterandalan dan kestabilan alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2002). Keterandalan ditentukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach , yaitu:
⎡ k ⎤ α = ⎢ ⎣ k − 1⎥⎦
⎡ ∑ σ 12 ⎤ ⎢1 − ⎥ ……………………….. (2) 2 σ ⎢⎣ ⎥⎦ t
Dimana:
α
= Koefisien alpha cronbach
Tabel 4. Bobot Nilai Jawaban Responden Jawaban Responden Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Bobot Nilai 5 4 3 2 1
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk menjelaskan data dari hasil sebaran kuesioner secara umum dengan menggunakan persentase dan rataan skor. Rs =
(m − 1) m
.............................................. (4)
dimana m adalah jumlah alternatif jawaban tiap item Rs =
(5 − 1) 5
4. Format Pengukuran Beban Kerja (PBK)
Untuk mendapatkan data dan informasi yang valid, dapat dipercaya dan relevan, maka prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyiapan instrumen Pengukuran Beban Kerja (PBK) I, II, dan III. Instrumen disusun berdasarkan ketetapan SK Menpan No. 20. tahun 1999 yang meliputi pengolahan data yang terdiri dari: a. Formulir pengumpulan data terdiri dari PBK I, PBK II, PBK III. Formulir ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk pengukuran beban kerja yang bersangkutan, seperti: 1)
Data produk atau hasil kerja dari setiap rincian tugas unit kerja jabatan terendah pada unit kerja yang akan di ukur
2)
Data
proses
atau
prosedur
yang
dilakukan
untuk
3)
Formulir rekapitulasi perhitungan beban kerja (Form Pengukuran Beban Kerja III). Formulir ini digunakan untuk menginventarisasi seluruh isi kerja setiap produk serta karyawan yang terlibat dalam menghasilkan semua produk. Jumlah seluruh isi kerja yang ada pada unit kerja tersebut dinamakan “beban kerja”. Berdasarkan beban kerja ini, akan dapat dihitung jenis dan jumlah pemegang jabatan yang layak pada setiap unit kerja.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan
Perkebunan Gunung Mas merupakan salah satu unit usaha PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang terletak di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Pada awalnya terdapat dua perkebunan yaitu “Goenoeng Mas Francoise Nederlandise de Culture et de Commerce” yang didirikan oleh maskapai Perancis pada tahun 1910
dan perkebunan “ NV. CULTURE MY TJIKOPO ZSUID” yang didirikan oleh perusahaan Jerman pada tahun 1992. Pada tahun 1949 Perkebunan “ NV. CULTURE MY TJIKOPO ZSUID” diambil alih oleh Pemerintahan Belanda karena Pemerintah
manajemen PT. Perkebunan Nusantara VIII yang berkantor pusat di Jalan Sindangsirna No. 4 Bandung. PT. Perkebunan Nusantara VIII didirikan berdasarkan Akta Notaris Harun Kamil, SH No. C2/8336 HT.01.01 TH. 1996 tanggal 8 Agustus 1996. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 13 Tahun 1996 tentang peleburan Perusahaan Perseroan (Persero). PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas merupakan salah satu unit usaha dari PT. Perkebunan Nusantara VIII yang bergerak dalam perkebunan teh, terdiri dari 3 perkebunan utama yaitu Gunung Mas I, Gunung Mas II, dan Cikopo Selatan. 4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas sebagai suatu
dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan
prinsip-prinsip
perusahaan
yang
sehat
dengan
sumbangan
bidang
berlandaskan azas Tri Dharma Perkebunan Plus, yaitu: b. Mempertahankan
dan
meningkatkan
perkebunan bagi pendapatan nasional yang diperoleh dari hasil produksi dan pemasaran beberapa jenis komoditi atau produk untuk keperluan ekspor dan konsumsi dalam negeri. c. Memperluas lapangan kerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya dan meningkatkan taraf hidup petani pada khususnya. d. Memelihara kekayaan alam, khususnya menjaga kelestarian dan meningkatkan kesuburan tanah, sumber dan tata air. e. Sebagai Agent of Development (wahana pembangunan). Sasaran perusahaan yang ingin dicapai oleh PT. Perkebunan
Lepas (KHL). Adapun jumlah karyawan PT. Perkebunan Nusantara VIII dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah Karyawan PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas Tahun 2007 Bagian Karyawan Tetap Karyawan Lepas (orang) (orang) Kantor Induk 49 7 Wisata Agro 63 25 Produksi 31 11 Teknik 46 18 Gunung Mas I 196 105 Gunung Mas II 151 77 Cikopo Selatan 184 85 Staf atau Pimpinan 11 Jumlah 731 328 Sumber: PT.Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, Juni 2007 4.1.5. Struktur Organisasi
Perkebunan Gunung Mas dipimpin oleh seorang administratur
karyawan secara langsung di lapangan serta melaporkan hasilnya kepada mandor besar. Sinder pabrik bertugas melaksanakan kebijakan administrator yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap perkerjaan dan persoalan yang berkaitan dengan pengolahan teh dan pengendalian kualitas teh. Sinder pabrik dibantu oleh mandor besar basah, mandor besar kering, kepala urusan CTC, kepala urusan tea bag (teh celup), juru tata usaha, mandor pelayuan, mandor penggilingan, mandor fermentasi, mandor pengeringan, mandor sortasi, dan mandor pengepakan. Sinder
TUK
berkewajiban
menyelenggarakan
dan
menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan persoalan keuangan dan pergudangan. Sinder TUK dibantu oleh kepala urusan umum, kepala urusan TU, kepala urusan keuangan, dan kepala urusan
Kuesioner disebarkan kepada 42 responden. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisikan pertanyaan mengenai identitas responden dan bagian kedua berisikan pertanyaan mengenai aspek-aspek yang diamati yaitu analisis pekerjaan, kondisi kerja dan kinerja, dengan total 30 pertanyaan. Pertanyaan tersebut terdiri dari 12 pertanyaan mengenai analisis pekerjaan, delapan pertanyaan mengenai kondisi kerja dan 10 pertanyaan mengenai kinerja. Berdasarkan hasil uji validitas dengan korelasi Product Moment dan menggunakan Software SPSS 11 for Windows . Semua pertanyaan valid dan memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut karena r hitung>r tabel, dengan r tabel sebesar 0,36 dan α sebesar 0,05 (5%). Hasil uji validitas ini selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.
4.3.1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 40 orang atau 95% dari 42 orang responden, sedangkan 5% atau dua orang responden lainnya berjenis kelamin wanita. Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Responden (Orang) Pria 40 Wanita 2 JUMLAH
42
4.3.2. Karakteristik Berdasarkan Usia
Pengelompokan
responden
berdasarkan
jenis
kelamin,
memberikan hasil sebagai berikut : responden yang berusia kurang dari sampai dengan 30 tahun berjumlah 13 orang atau (31%), responden yang berusia antara 31 tahun sampai 40 tahun berjumlah 25 orang atau (60%), responden yang berusia antara 41 tahun sampai
4.3.4. Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja
Dilihat dari masa kerja karyawan pada bagian produksi tiga orang responden atau (7%) memiliki masa kerja kurang dari satu tahun, 11 orang responden atau (26%) memiliki masa kerja antara satu sampai lima tahun, empat orang responden atau (10%) memiliki masa kerja antara enam sampai 10 tahun, dua orang atau (5%) memiliki masa kerja antara 11 sampai 15 tahun, tiga orang atau (7%) memiliki masa kerja antara 16 sampai 20 tahun dan 19 orang atau (45%) memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun. Tabel 11. Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja (Tahun) Responden (Orang) <1 3 1–5 11 6 – 10 4 11 – 15 2 16 20 3
4.4.1. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan
Persepsi
responden
terhadap
permasalahan
pada
analisis
pekerjaan di unit meber diwakili oleh 12 pertanyaan. Tabel 13 menunjukkan permasalahan analisis pekerjaan di unit meber dinilai telah baik. Permasalahan yang dihadapi karyawan dan atasan dapat diatasi dengan baik. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari skor rataan semua penilaian berindikasi baik dengan rata-rata nilai 3,6. Tabel 13. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan di Unit Meber Indikator Permasalahan Pedoman atau petunjuk kerja telah ada Pedoman kerja sudah jelas Tugas dan tanggung jawab kerja sudah jelas Pedoman kerja telah sesuai dengan pengetahuan, kemampuan dan keahlian Atasan telah memberikan bimbingan dalam melaksanakan pekerjaan
Skor Rataan 3,6 3,6 4 3,6
Penilaian Setuju Setuju Setuju Setuju
3,6
Setuju
4.4.2. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Pekerjaan
Tabel 14 menunjukkan persepsi responden terhadap permasalahan kondisi pekerjaan di unit meber dinilai telah baik. Karyawan menilai kelengkapan sarana kerja telah memadai, kondisi dan lingkungan kerja mendukung pekerjaan dan hubungan kerjasama antara karyawan dengan atasan terjalin dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan skor rataan tertinggi yang bernilai empat. Tabel 14. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Pekerjaan di Unit Meber Indikator Permasalahan Kelengkapan sarana telah memadai Kondisi dan lingkungan kerja mendukung pekerjaan dan tugas yang dilakukan Lembur dilakukan jika produksi meningkat Rotasi pekerjaan antar karyawan
Kondisi
Skor Rataan 4 3,8
Penilaian Setuju Setuju
3,6
Setuju
3,6
Setuju
4.4.3. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja
Persepsi responden terhadap permasalahan kinerja dilakukan untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Penilaian mengenai kinerja karyawan disajikan pada tabel berikut: Tabel 15. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja di Unit Meber Indikator Permasalahan Jam kerja telah sesuai dengan beban kerja Tugas dan pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan pedoman Atasan telah puas terhadap penyelesaian tugas Beban kerja telah sesuai dengan kemampuan Evaluasi beban kerja telah dilakukan Kemampuan adaptasi terhadap
Skor Rataan 3,6
Penilaian Setuju
4
Setuju
3,6
Setuju
3,8
Setuju
3,8
Setuju
3,6
Setuju
Walaupun tugas, fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan masih belum dilaksanakan dengan baik. 4.4.5. Pengukuran Beban Kerja I
Untuk menganalisis ketersediaan karyawan, jumlah beban kerja dibagi kedalam satu tahun jam kerja sehingga dihasilkan jumlah karyawan yang ditetapkan atau dibutuhkan di unit kerja masing-masing. Untuk mendapatkan waktu efektif satu tahun digunakan enam hari kerja
dengan
perhitungan
berpedoman
pada
Bagian
Umum
Kepegawaian PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas dengan rincian sebagai berikut : 1 Tahun
= 365 hari
Cuti Tahunan
=
12 hari (-) 353 hari
proses pada hari minggu merupakan pengolahan pucuk teh pada hari sebelumnya yaitu hari sabtu. PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas menerapkan sistem shift pada unit pelayuan karena proses pelayuan berlangsung selama ±14 jam dengan pembagian tugas yaitu masing-masing tujuh jam kerja. Tabel 16. Pengukuran Beban Kerja I No Rincian Tugas
1. 2.
3.
Menjalankan kipas Withering Through (WT) Mengeluarkan pucuk dari kontainer untuk diatur pengisiannya ke dalam WT Mengerjakan tugas pembeberan pucuk sesuai
Produk/Hasil
Menghasilkan angin dari fan Pemindahan pucuk dari truk ke WT
Hamparan pucuk daun teh dalam WT
Frekuensi dalam 1 Tahun 2900 kali
580 kali
580 kali
Pada unit meber terdapat lima orang karyawan dengan tugas berdasarkan berdasarkan uraian pekerjaan yang tertera pada tabel 16. karyawan menjalankan kipas sebanyak dua kali. Hal ini berdasarkan datangnya daun teh dari kebun sebanyak dua kali yaitu pada antara jam 10.0012.00 WIB dan antara jam 14.00-15.00 WIB. sedangkan Withering Through (WT) yang digunakan pada kondisi ±10 kg hanya 10 WT
dengan kapasitas masing-masing WT sebanyak ± 1000 kg. 4.4.5. Pengukuran Beban Kerja II
Pengukuran beban kerja II (PBK II) merupakan form yang merinci proses dari suatu unit kerja. PBK II menjelaskan bagaimana proses terjadinya suatu produksi mulai dari tahap awal sampai tahap description yang telah ditetapkan. Proses yang akhir berdasarkan job description
terjadi pada unit meber yaitu mulai dari menjalankan mesin WT
Jumlah karyawan = Efektif dan efisien
Beban kerja karyawan selama satu tahun .......(5) ....... (5) Waktu produktif dalam satu tahun
Unit meber memiliki delapan orang karyawan. Terdiri dari lima orang Karyawan Harian Tetap (KHT) dan tiga orang Karyawan Harian Lepas (KHL) berdasarkan perhitungan jumlah PBK III maka unit meber memiliki 10.854,7 beban kerja per tahun. Untuk menghitung jumlah karyawan yang efisien maka dilakukan perhitungan sebagai berikut: Unit Meber = 10.854,7
= 5,34
2030 Berdasarkan
perhitungan
tersebut
dilakukan
pembulatan
menjadi lima. hal ini berarti bahwa jumlah karyawan pada unit meber yang efektif dan efisien berdasarkan jumlah rata-rata produksi basah 10.670,833 kg/hari berjumlah lima orang. Dalam artian unit meber
Proses pelayuan dihentikan apabila kerataan tingkat kelayuan telah mencapai 90% ditandai dengan lemasnya daun dan jika digenggam tidak menimbulkan patah pada tangkai maupun daun. 4.5.1. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan
Persepsi responden terhadap permasalahan analisis dan kondisi pekerjaan di unit pelayuan dinilai telah baik. Tabel 18 dan 19 menunjukkan hasil perhitungan skor rataan persepsi responden terhadap permasalahan permasalahan analisis analisis dan kondisi kondisi pekerjaan pekerjaan Tabel 18. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan di Unit Pelayuan Indikator Permasalahan Skor Rataan Penilaian Pedoman atau petunjuk kerja telah ada Pedoman kerja sudah jelas Tugas dan tanggung jawab kerja sudah jelas Pedoman kerja telah sesuai dengan
3,69 3,31 3,69
Setuju Cukup setuju Setuju
3,31
Cukup setuju
4.5.2. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Pekerjaan
Kondisi kerja pada unit pelayuan telah dinilai baik. Responden menilai kelengkapan sarana kerja telah memadai. Hal tersebut berdasarkan
penilaian
tertinggi
persepsi
responden
terhadap
permasalahan kondisi kerja yaitu sebesar 3,76. Tabel 19. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Pekerjaan di Unit Pelayuan Indikator Permasalahan Kelengkapan sarana telah memadai Kondisi dan lingkungan kerja mendukung pekerjaan dan tugas yang dilakukan Lembur dilakukan jika produksi meningkat Rotasi pekerjaan antar karyawan telah sesuai Jumlah karyawan telah sesuai Pada saat produksi meningkat diperlukan tambahan karyawan
Skor Rataan 3,76 3,69
Penilaian Setuju Setuju
3,2
Cukup setuju
3,46
Setuju
3,46 3,62
Setuju Setuju
Tabel 20. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja di Unit Pelayuan Indikator Permasalahan Jam kerja telah sesuai dengan beban kerja Tugas dan pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan pedoman Atasan telah puas terhadap penyelesaian tugas Beban kerja telah sesuai dengan kemampuan Evaluasi beban kerja telah dilakukan Kemampuan adaptasi terhadap perubahan dan ide-ide baru Evaluasi pekerjaan rutin dilakukan Kemampuan mengenali masalah dan mencari solusi Ketelitian dalam menjaga kualitas pekerjaan Kemampuan membuat keputusan yang tepat dalam bekerja Rata-rata
Skor Rataan 3,15 3,46
Penilaian Cukup setuju Setuju
3,31
Cukup setuju
3,38
Cukup setuju
3,38 3,38
Cukup setuju Cukup setuju
3,38 3,31
Cukup setuju Cukup setuju
3,38
Cukup setuju
3,38
Cukup setuju
3,35
Cukup setuju
pekerjaan dan rincian produk serta frekuensi selama satu tahun dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel. 21. Pengukuran Beban Kerja I No. Rincian Tugas
1.
2.
3. 4.
5.
Menurunkan kadar air pada daun segar sehingga hasil pelayuan sesuai standar Membalikkan pucuk dengan cara yang benar sesuai dengan standar perlakuan pelayuan Menjaga kebersihan WT, alat-alat dan ruangan Mencapai persentase kerataan layuan minimal 90% dan MC layuan sesuai standar Bertanggung jawab kepada Mandor pelayuan
Produk/Hasil
Daun menjadi layu
Frekuensi dalam 1 Tahun 870 kali
Kelayuan daun merata
290 kali
Menjaga hygienitas alatalat dan ruangan Daun menjadi lemas dan jika digenggam tidak menimbulkan patah pada tangkai maupun daun Laporan kepada mandor pelyuan
290 kali 290 kali
580 kali
bahwa unit pelayuan memiliki jumlah beban kerja sebanyak 7540. Berikut perhitungan jumlah karyawan yang efektif dan efisien.
Unit Pelayuan = 7540
= 3,714
2030 Hasil perhitungan tersebut selanjutnya dilakukan pembulatan menjadi empat. Hal ini berarti pada unit pelayuan jumlah karyawan yang efektif dan efisien sebanyak empat orang dan unit pelayuan memiliki kelebihan karyawan sebanyak empat orang. Rincian PBK III mengenai waktu proses pengerjaan dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Pengukuran Beban Kerja III No. Produk/ Hasil 1. Pucuk daun teh menjadi layu 2. Kelayuan daun merata 3. Menjaga hygienitas alat-alat dan
Beban Kerja
2175 1450 1450
untuk meratakan ketebalan hamparan dan agitator untuk mengangkat dan membalik bubuk teh agar proses oksidasi merata. Lama proses oksidasi enzimetis ditentukan oleh Green Dhool Test yaitu suatu pengujian untuk menilai rasa, aroma, dan warna air seduhan sebagai penentu lama proses yang optimal. Proses oksidasi enzimatis berlangsung selama 60 menit sampai 100 menit dengan hasil akhir menunjukkan perubahan pada warna bubuk teh dari hijau berangsur menjadi coklat kehitaman. 4.6.1. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan
Sebagian besar persepsi responden pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis terhadap permasalahan analisis pekerjaan, kondisi kerja dan kinerja menunjukkan penilaian cukup baik. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 23, 24 dan 25.
Manufacturing Practice (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Point
(HACCP).
Pelatihan
penyegaran
dimaksudkan
untuk
mengevaluasi kembali tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing karyawan. 4.6.2. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Pekerjaan
Persepsi
responden
terhadap
kondisi
kerja
pada
unit
penggilingan dan oksidasi enzymatis dinilai cukup baik. Hal tersebut berdasarkan rata-rata nilai skor rataan yaitu sebesar 3,21. Rincian nilai skor rataan dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel. 24. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Pekerjaan di Unit Penggilingan dan Oksidasi Enzymatis Indikator Permasalahan Kelengkapan sarana telah memadai Kondisi dan lingkungan kerja mendukung pekerjaan dan tugas yang dilakukan
Skor Rataan 3,75 3,5
Penilaian Setuju Setuju
4.6.3. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja
Tabel 25. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja di Unit Penggilingan dan Oksidasi Enzymatis Indikator Permasalahan Jam kerja telah sesuai dengan beban kerja Tugas dan pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan pedoman Atasan telah puas terhadap penyelesaian tugas Beban kerja telah sesuai dengan kemampuan Evaluasi beban kerja telah dilakukan Kemampuan adaptasi terhadap perubahan dan ide-ide baru Evaluasi pekerjaan rutin dilakukan Kemampuan mengenali masalah dan mencari solusi Ketelitian dalam menjaga kualitas pekerjaan Kemampuan membuat keputusan yang tepat dalam bekerja Rata-rata
Skor Rataan 2,5 3
Penilaian Tidak setuju Cukup setuju
2,38
Tidak setuju
3 3,75 3
Cukup setuju Setuju Cukup setuju
3,5 3
Setuju Cukup setuju
3 3
Cukup setuju Cukup setuju
3,01
Cukup setuju
4.6.5. Pengukuran Beban Kerja I
Pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh mesin sehingga karyawan hanya bertugas untuk mengawasi jalannya mesin agar dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pada saat bahan baku diatas standar minimum rata-rata yaitu kurang dari ±12.000 kg maka digunakan dua line mesin sedangkan untuk produksi dibawah ±12.000 kg hanya digunakan satu line mesin. Berdasarkan rata-rata produksi basah dua triwulan pertama pada tahun 2007 maka mesin yang digunakan yaitu satu line mesin. Hal tersebut dengan memperhitungkan jumlah kapasitas bahan bakar (ADO) yang digunakan mesin yaitu sebesar 250 kg basah per 60 liter. Maka untuk mengoptimalkan penggunakan mesin maka digunakan satu line mesin dengan demikian efektifitas kerja karyawan akan juga akan optimal.
4.6.6. Pengukuran Beban Kerja II
Rincian proses penggilingan dan oksidasi enzymatis mulai dari memeriksa mesin penggilingan dan oksidasi enzymatis sebanyak satu kali dalam satu hari, mengoperasikan mesin satu kali per hari, mengamati jalannya proses penggilingan dan oksidasi enzymatis sebanyak tujuh kali per hari berarti setiap saat mesin harus selalu diawasi, mengambil sampel hasil penggilingan untuk diserahkan kepada bagian uji mutu teh sebanyak tiga kali per hari, menjaga kebersihan ruangan, alat dan mesin sebanyak sebanyak satu kali per hari yaitu setelah proses penggilingan dan oksidasi enzymatis selesai, menangani limbah debu yang dapat mencemari proses hygienitas enzymatis setiap jam per hari serta laporan tanggung jawab kepada mandor penggilingan dan oksodasi enzymatis sebanyak empat kali per hari yaitu laporan sampel bubuk teh dan laporan akhir atas keseluruhan jumlah produksi
Tabel 27. Pengukuran Beban Kerja III No. Produk/ Hasil 1. Mesin dapat berjalan dengan baik 2. Menghasilkan bubuk daun teh yang sesuai dengan standar 3. Mesin, ruang dan alat-alat menjadi bersih 4. Ruangan terhindar dari limbah debu 5. Laporan kepada mandor penggilingan dan oksidasi enzymatis Jumlah
Beban Kerja
870 1015 1740 1015 110
4750
4.7. Unit Pengeringan
Unit pengeringan bertujuan untuk menghentikan proses oksidasi enzimatis, membunuh mikroorganisme, dan menurunkan kadar air hingga 2,5% sampai 3%. Proses pengeringan dilakukan selama 15 menit sampai 18 menit menggunakan mesin Fluidized Bed Dryer (FBD) yang memiliki tujuh
Tabel 28. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan di Unit Pengeringan Indikator Permasalahan Pedoman atau petunjuk kerja telah ada Pedoman kerja sudah jelas Tugas dan tanggung jawab kerja sudah jelas Pedoman kerja telah sesuai dengan pengetahuan, kemampuan dan keahlian Atasan telah memberikan bimbingan dalam melaksanakan pekerjaan Tugas dan tanggung jawab telah sesuai dengan kemampuan dan keahlian Tugas dan kewajiban telah dilaksanakan sesuai dengan pedoman kerja Kemampuan dan keterampilan telah sesuai dengan pekerjaan Pengetahuan dan pendidikan yang dimiliki sudah memenuhi kualifikasi pekerjaan Kemampuan untuk menangkap adanya penyimpangan atau hambatan dengan segera mengambil keputusan
Skor Rataan 3,67 4 3 3
Penilaian Setuju Setuju Cukup setuju Cukup setuju
3,33
Cukup setuju
3
Cukup setuju
3
Cukup setuju
3,67
Setuju
3
Cukup setuju
3
Cukup setuju
saat produksi meningkat, dirasakan tidak perlu karena pada unit pengeringan sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh mesin. 4.7.3. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja
Tabel 30. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja di Unit Pengeringan Indikator Permasalahan Jam kerja telah sesuai dengan beban kerja Tugas dan pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan pedoman Atasan telah puas terhadap penyelesaian tugas Beban kerja telah sesuai dengan kemampuan Evaluasi beban kerja telah dilakukan Kemampuan adaptasi terhadap perubahan dan ide-ide baru Evaluasi pekerjaan rutin dilakukan Kemampuan mengenali masalah dan mencari solusi
Skor Rataan 2,67 3
Penilaian Cukup setuju Cukup setuju
3
Cukup setuju
3,67
Setuju
3 3
Cukup setuju Cukup setuju
4 3
Setuju Cukup setuju
4.7.5. Pengukuran Beban Kerja I Tabel. 31. Pengukuran Beban Kerja I No Rincian Tugas
1.
2. 3.
4.
5.
Produk/Hasil
Memasukkan teh oksidasi Menghentikan proses enzymatis ke mesin oksidasi enzymatis, pengering, membunuh mengumpulkan dan mikroorganisme dan mengirimkan hasil menurunkan kadar air keringan ke bagian sortasi 2,5-3% Mengendalikan Mengatur udara panas temperatur inlet dan outlet yang akan dialirkan Menjaga kebersihan dan Menghasilkan bubuk teh hygienitas mesin atau yang hygienis dan alat-alat dan ruangan berkualitas baik Menangani limbah debu Ruangan terhindar dari pengeringan sesuai limbah debu dengan standar Bertanggung jawab Laporan kepada mandor kepada Mandor pengeringan
Frekuensi dalam 1 Tahun 870 kali
870 kali 290 kali
870 kali
2030 kali
berapa jumlah efektif dan efisien karyawan bagian unit pengeringan maka dilakukan perhitungan sebagai berikut : Unit Pengeringan = 8120
= 4
2030 Berdasarkan beban kerja sebanyak 8120 maka dapat diketahui bahwa
jumlah karyawan yang efektif dan efisien sebanyak empat
orang. Berarti unit pengeringan memiliki kelebihan jumlah karyawan sebanyak satu orang. Rincian PBK III terdapat pada tabel berikut. Tabel. 32. Pengukuran Beban Kerja III No. Produk/ Hasil 1. Menghentikan proses oksidasi enzymatis, membunuh mikroorganisme dan menurunkan kadar air 2,5-3% 2. Mengatur udara panas yang akan dialirkan
Beban Kerja 2610
2175
4.8.1. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan
Tabel 33.
Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan di Unit Sortasi
Indikator Permasalahan Pedoman atau petunjuk kerja telah ada Pedoman kerja sudah jelas Tugas dan tanggung jawab kerja sudah jelas Pedoman kerja telah sesuai dengan pengetahuan, kemampuan dan keahlian Atasan telah memberikan bimbingan dalam melaksanakan pekerjaan Tugas dan tanggung jawab telah sesuai dengan kemampuan dengan pekerjaan Tugas dan kewajiban telah dilaksanakan sesuai dengan pedoman kerja Kemampuan dan keterampilan telah sesuai dengan kemampuan Pengetahuan dan pendidikan yang dimiliki sudah memenuhi kualifikasi pekerjaan Kemampuan untuk menangkap adanya penyimpangan atau hambatan dengan segera
Skor Rataan 3,87 3 3 3
Penilaian Setuju Cukup setuju Cukup setuju Cukup setuju
2,88
Cukup setuju
3
Cukup setuju
3,5
Setuju
3
Cukup setuju
3,63
Setuju
3
Cukup setuju
meningkat sering dikeluhkan oleh karyawan karena jumlah insentif yang diberikan menurut karyawan sangat kecil. Tabel 34. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Pekerjaan di Unit Sortasi Indikator Permasalahan Kelengkapan sarana telah memadai Kondisi dan lingkungan kerja mendukung pekerjaan dan tugas yang dilakukan Lembur dilakukan jika produksi meningkat Rotasi pekerjaan antar karyawan telah sesuai Jumlah karyawan telah sesuai Pada saat produksi meningkat diperlukan tambahan karyawan Penempatan kerja telah sesuai dengan kemampuan, keahlian dan pendidikan Hubungan kerjasama antara karyawan dengan atasan telah dilakukan dengan baik Rata-rata
Skor Rataan 3 3
Penilaian Cukup setuju Cukup setuju
2,63 3 3 2,75
Cukup setuju Cukup setuju Cukup setuju Cukup setuju
3,13
Cukup setuju
3
Cukup setuju
2,94
Cukup setuju
4.8.3. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja
4.8.4. Analisis Permasalahan yang Dihadapi Unit Sortasi
Pada
unit
sortasi
diperlukan
ketelitian
karyawan
dalam
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Disamping itu, pada unit ini diperlukan karyawan yang memiliki kemampuan mengoperasikan mesin sortasi sehingga mesin dapat berjalan sebagaimana mestinya. Oleh karena tuntutan hal tersebut, terdapat beberapa permasalahan yang perlu ditangani oleh pihak PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas yaitu kurangnya pelatihan, insentif yang kecil, serta kurangnya koordinasi antara atasan dan bawahan. 4.8.5. Pengukuran beban Kerja I
Pada unit sortasi dapat diketahui bebagai macam jenis teh berdasarkan tingkat kualitas jenis teh. Hampir semua pekerjaan
4.8.6. Pengukuran Beban Kerja II
Sortasi merupakan proses pemilihan jenis teh berdasarkan mutu masing-masing. Adapun rincian proses sortasi mulai dari mengoperasikan mesin sortasi tiga kali dalam satu hari, mengamati jalannya mesin sortasi tiga kali per hari dengan perhitungan dua jam satu kali, menyerahkan laporan kepada mandor besar hasil timbangan untuk diperiksa kembali tujuh kali per hari, menyimpan hasil sortasi ke peti miring delapan kali per hari, menjaga hygienitas rungan, mesin, dan alat-alat sortasi delapan kali per hari, menangani limbah debu sebanyak tiga kali per hari serta memberikan laporan kepada mandor Sortasi sebanyak satu kali per hari. Rincian PBK II dapat dilihat pada Lampiran 3. 4.8.7. Pengukuran beban Kerja III
Hasil perhitungan tersebut merupakan jumlah karyawan yang efektif dan efisien untuk unit sortasi. Berdasarkan pembulatan maka karyawan yang efektif dan efisien sebanyak lima orang. Berarti terjadi kelebihan karyawan sebanyak tiga orang. Rincian lampiran PBK III dapat dilihat pada tabel berikut. 4.9. Unit Pengepakan
Proses pengepakan merupakan proses akhir dalam suatu produksi. Proses pengepakan teh diawali dengan mengeluarkan kelas mutu teh yang dipilih dari tea bins (peti piring), kemudian dengan bantuan belt conveyer dimasukkan ke dalam tea bulker, setelah keluar dari tea bulker , teh siap dikemas dengan paper sack (kantong kertas). Lalu dipadatkan dengan tea bag packer dan dipress dengan bag shaver hingga mencapai ketebalan 20 cm. 4.9.1. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Analisis Pekerjaan
penilaian cukup baik. Sama halnya pada unit sortasi penilaian terendah untuk permasalahan mengenai analisis pekerjaan terdapat pada kurangnya pelatihan mengenai pengepakan. 4.9.2. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Pekerjaan
Tabel 39. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kondisi Pekerjaan di Unit Pengepakan Indikator Permasalahan Kelengkapan sarana telah memadai Kondisi dan lingkungan kerja mendukung pekerjaan dan tugas yang dilakukan Lembur dilakukan jika produksi meningkat Rotasi pekerjaan antar karyawan telah sesuai Jumlah karyawan telah sesuai Pada saat produksi meningkat diperlukan tambahan karyawan Penempatan kerja telah sesuai dengan kemampuan, keahlian dan pendidikan Hubungan kerjasama antara karyawan dengan atasan telah dilakukan dengan baik
Skor Rataan 3 2,8
Penilaian Cukup setuju Cukup setuju
3,6 3 3 3,6
Setuju Cukup setuju Cukup setuju Setuju
2,8
Cukup setuju
3
Cukup setuju
Tabel 39. Persepsi Responden Terhadap Permasalahan Kinerja di Unit Pengepakan Indikator Permasalahan Jam kerja telah sesuai dengan beban kerja Tugas dan pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan pedoman Atasan telah puas terhadap penyelesaian tugas Beban kerja telah sesuai dengan kemampuan Evaluasi beban kerja telah dilakukan Kemampuan adaptasi terhadap perubahan dan ide-ide baru Evaluasi pekerjaan rutin dilakukan Kemampuan mengenali masalah dan mencari solusi Ketelitian dalam menjaga kualitas pekerjaan Kemampuan membuat keputusan yang tepat dalam bekerja Rata-rata
Skor Rataan
Penilaian
3 3,6
Cukup setuju Setuju
3
Cukup setuju
3
Cukup setuju
3 3
Cukup setuju Cukup setuju
3,6 3
Setuju Cukup setuju
3,8
Setuju
3
Cukup setuju
3,2
Cukup setuju
Tabel. 40. Pengukuran Beban Kerja I No Rincian Tugas
1.
2. 3.
4.
5.
6.
Produk/Hasil
Mempersiapkan paper sack Paper sack yang sesuai atau karung sesuai dengan dengan standar rencana pengepakan Mempersiapkan teh dalam Teh siap untuk di pak bulker siap untuk dipak Mengoperasikan mesin Teh siap untuk diberi pengepakan dan mengambil kode berdasarkan teh untuk contoh kualitas teh Menyusun paper sack atau Memudahkan karung hasil pengepakan pengambilan teh sesuai aturan penyimpanan berdasarkan kualitas papersack atau karung yang dari gudang ditetapkan Menjaga dan memelihara Menjaga hygienitas mesin atau alat-alat dan teh yang telah di pak ruangan pengepakan Bertanggung jawab kepada Laporan kepada mandor pengepakan mandor pengepakan
Frekuensi dalam 1 Tahun 2320 kali
2900 kali 2320 kali
2320 kali
870 kali
290 kali
Unit Pengepakan = 14.064
= 6,92
2030 Berdasarkan perhitungan tersebut maka dapat diketahui bahwa karyawan yang efektif dan efisien bagi unit pengepakan yaitu sebanyak tujuh orang. Hal ini berarti bahwa unit pengepakan kelebihan satu karyawan agar dapat mengoptimalkan pekerjaannya. Rincian PBK III dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. 41. Pengukuran Beban Kerja III No. Produk/ Hasil 1. Memilik paper sack yang sesui dengan standar 2. Teh siap untuk di pak 3. Teh diberi kode berdasarkan kualitas masing-masing 4. Memudahkan pengambilan teh dari gudang 5. Menjaga hygienitas teh yang
Beban Kerja
185,6 1450 393,4 9280 2610
karena telah sesuai dengan kemampuan dan keterampilan masingmasing karyawan. Analisis juga dilakukan dengan wawancara kepada mandor unit meber dan diketahui bahwa walaupun deskripsi pekerjaan yang diberikan sudah jelas namun masih ada karyawan yang mengerjakan lebih dari satu macam pekerjaan diluar tanggung jawabnya. Adapun solusi untuk permasalahan tersebut adalah mengevaluasi ulang pelaksanaan kerja dengan memisahkan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan sehingga tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan dengan menghitung beban kerja dan kemudian membagi beban kerja secara merata sesuai dengan kompetensi karyawan. b. Kondisi kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kerja pada unit meber dinilai baik. Berbagai kelengkapan sarana kerja,
5.1.2. Beban Kerja Unit Meber
Pekerjaan yang efisien dan efektif dapat meningkatkan kinerja karyawan. Hal tersebut tidak terlepas dari beban kerja yang diberikan oleh pihak perusahaan. Berdasarkan persepsi responden karyawan unit meber dan wawancara dengan mandor meber diketahui bahawa pada saat kondisi hasil produksi pucuk daun teh basah rata-rata 10.670,833 kg/hari, beban kerja di unit meber dinilai ringan, karena nilai tersebut jauh dari target perusahaan yaitu sebesar ± 20.000 kg/hari. Untuk pemecahan masalah tersebut yaitu perusahaan harus mengevaluasi ulang target perusahaan dan peramalan permintaan konsumen yang telah ditetapkan sebelumnya. 5.1.3. Jumlah karyawan yang efisien di Unit Meber
Optimalisasi kerja dapat dilakukan bila jumlah karyawan sesuai
tugas, dan tanggung jawab karyawan telah baik. Walaupun secara umum permasalahan pada unit pelayuan hampir tidak ada, perusahaan harus tetap memberikan motivasi bagi peningkatan kinerja karyawannya. Bila dilihat berdasarkan nilai yang terendah yaitu
atasan
yang
kurang
memberikan
bimbingan
dalam
melaksanakan pekerjaan, maka perusahaan dalam hal ini atasan dari karyawan unit pelayuan mulai dari sinder sebagai kepala pabrik, mandor unit pelayuan dan mandor besar basah perlu untuk lebih memberikan
bimbingan
kepada
bawahan
sehingga
terjadinya
hubungan yang baik antara karyawan dengan atasannya. Hubungan komunikasi yang kurang antara atasan dan bawahan karena shift kerja yang ditetapkan pada unit pelayuan sehingga tidak semua karyawan dapat berinteraksi langsung dengan atasannya, untuk itu perlu dilakukan evaluasi ulang mengenai shift jam kerja.
penyesuaian antara beban kerja dengan waktu yang diberikan perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaan. 5.1.5. Beban Kerja Unit Pelayuan
Dalam hal tempat kerja pada unit meber dan unit pelayuan berada pada satu tempat yang sama. Hal yang membedakannya yaitu jam kerja. Karyawan unit pelayuan akan bekerja setelah unit pemeberan selesai melaksanakan tugasnya. Karyawan unit pelayuan dapat bekerja di luar jam biasa karyawan bekerja, mulai dari malam hari sampai pada keesokan harinya. Hal tersebut karena proses pelayuan yang memakan waktu hingga 14 jam. Meskipun demikian waktu efektif bekerja untuk masing-masing karyawan tetap tujuh jam per hari, karena hanya pada unit pelayuan dilakukan shift kerja. Berdasarkan hasil persepsi responden dan perhitungan beban kerja,
kurang optimalnya output yang diharapkan oleh perusahaan. Solusi untuk permasalahan tersebut adalah dilakukan pelatihan in house training (internal) khusus mengenai teknik pemecahan permasalahan
yang berkaitan dengan mesin penggilingan dan oksidasi enzymatis karena pada ini hampir sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh mesin. b. Kondisi kerja. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa permasalahan pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis dinilai cukup baik. Nilai terendah berada pada kurangnya jumlah karyawan pada saat produksi meningkat karena mesin penggilingan dan oksidasi enzymatis yang masih belum canggih sehingga harus selalu diawasi setiap saat untuk menghindari kerusakan selama berjalannya proses produksi. Solusi untuk hal tersebut yaitu membagi waktu untuk tiap
dari kondisi yang tidak nyaman sehingga karyawan merasa beban kerjanya berat, walaupun produksi sedang menurun. Solusi untuk permasalahan tersebut yaitu menciptakan kondisi kerja yang nyaman dengan berbagai fasilitas yang memadai sehingga karyawan dapat terus meningkatkan kinerjanya. 5.1.8. Beban Kerja Unit Penggilingan dan Oksidasi Enzymatis
Responden karyawan unit penggilingan dan oksidasi enzymatis menilai beban kerja pada kondisi produksi teh basah saat ini sangat ringan karena sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh mesin. Karyawan akan merasa beban kerjanya berat bila terjadi kerusakan pada mesin. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan pelatihan mengenai pemeliharaan dan perbaikan mesin, sehingga bila terjadi kerusakan sewaktu-waktu karyawan dapat mengatasi dengan cepat.
Meskipun demikian motivasi kerja karyawan perlu terus ditingkatkan karena
kondisi
peningkatan
kerja
yang
kemampuan
kurang
kerja
memadai.
karyawan
yaitu
Solusi
untuk
memberikan
pelatihan yang sesui dengan bidang kerja pada bagian pengeringan. b. Kondisi kerja. Sama halnya dengan unit penggilingan dan oksidsi enzymatis responden menilai kondisi kerja dan lingkungan tidak nyaman karena mesin-mesin pengeringan mengeluarkan suhu udara yang cukup panas. Sehingga sebagian besar karyawan tidak berada ditempat untuk mengawasi jalannya mesin maupun mengatur suhu mesin. Padahal seharusnya mesin-mesin tersebut harus selalu diawasi setiap saat. Solusi untuk permasalahan tersebut adalah dilakukannya shift untuk mengatur jumlah karyawan yang harus selalu berada di tempat.
pada unit pengeringan dirasakan berat karena bekerja pada kondisi lingkungan yang panas dan bising sehingga tugas utama dari unit pengeringan yaitu mengatur kendali suhu inlet (udara panas masuk) dan outlet (udara panas keluar) kurang optimal. 5.1.12. Jumlah karyawan yang efisien di Unit Pengeringan
Unit pengeringan memiliki jumlah karyawan sebanyak lima orang. tiga KHT dan dua KHL. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jumlah karyawan yang efisien untuk unit pengeringan sebanyak empat orang. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pada unit pengeringan terjadi kelebihan karyawan sebanyak satu orang orang. Oleh karena itu, satu orang KHL harus diliburkan. 5.1.13. Permasalahan pada Unit Sortasi
Analisis pekerjaan. Permasalahan mengenai analisis pekerjaan pada
karyawan dalam bekerja sedangkan nilai terendah ada pada kepuasan atasan atas penyelesaian kerja oleh karyawan. Solusi untuk nilai terendah yaitu adanya koordinasi yang baik antara atasan dan bawahan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. 5.1.14. Beban Kerja Unit Sortasi
Deskripsi pekerjaan unit sortasi paling banyak diantara unitunit
yang
lain,
mulai
dari
mengoperasikan
mesin
sortasi,
melaksanakan sortasi teh kering sesuai dengan skema sortasi yang ditetapkan, menyerahkan hasil sortasi kepada mandor sortasi dan mandor besar untuk diperiksa dan ditimbang, menyimpan hasil sortasi kedalam peti miring, menjaga hygienitas mesin atau alat-alat dan ruangan, menangani debu dan bubuk hasil sortasi agar tidak mencemari lingkungan dan bertanggung jawab kepada Mandor
merasa perlu dilakukan lebih banyak pelatihan karena keterampilan, kemampuan dan pengetahuan masih terbatas. Seperti diketahui bahwa rata-rata pendidikan pada divisi produksi yaitu SD (Sekolah Dasar). Solusi untuk permasalahan tersebut yaitu harus dilakukannya pelatihan
maupun
kursus-kursus
sehingga
kemampuan
dan
keterampilan karyawan dapat meningkat. Pelatihan yang harus rutin dilakukan yaitu in house training untuk meningkatkan kemampuan kerja karyawan dan bila dimungkinkan karyawan yang pendidikan terakhirnya SD dilakukan sekolah kejar paket B. b. Kondisi kerja. Berdasarkan nilai skor rataan terendah permasalahan pada unit pengepakan adalah kondisi dan lingkungan pekerjaan yang dirasakan masih kurang dan penempatan kerja yang masih belum sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan pendidikan karyawan.
Perusahaan juga perlu melakukan perputaran kerja antar karyawan, sehingga tidak terjadi kejenuhan kerja yang dapat menurunkan kinerja karyawan. 5.1.18. Jumlah karyawan yang efisien di Unit Pengepakan
Karyawan pada unit pengepakan yang efisien berdasarkan perhitungan yaitu sebanyak tujuh orang. Oleh karena itu, unit pengepakan memiliki kelebihan karyawan sebanyak satu orang karena jumlah seluruh karyawan pada saat ini berjumlah delapan orang. Enam orang KHT dan dua orang KHT. Perusahaan harus meliburkan salah satu orang KHL sehingga jumlah kinerja karyawan akan optimal.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan
1. Permasalahan yang terjadi pada unit meber yaitu karyawan belum melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Permasalahan lain yaitu belum rutinnya pelatihan mangenai pembeberan pucuk daun teh, dikarenakan pengalaman kerja yang telah berlangsung secara turun-temurun sehingga pelatihan untuk peningkatan pengetahuan maupun keterampilan kerja karyawan belum optimal. 2. Permasalahan pada unit pelayuan yaitu kurangnya bimbingan dari atasan dikarenakan shift kerja yang berbeda antara mandor dengan karyawan, sedangkan insentif lembur yang belum memadai dikarenakan proses produksi pada bagian pelayuan yang memerlukan waktu cukup lama. Permasalahan pada unit penggilingan dan oksidasi enzymatis yaitu
7. Terdapat keragaman jumlah kelebihan karyawan. Hal tersebut berdasarkan jumlah produksi yang menurun. Jumlah produksi yang menurun dikarenakan jumlah pucuk daun the berkurang yang disebabkan oleh faktor cuaca, gilir pemetikan, kesuburan tanah dan pemberantasan hama yang tidak merata sehingga terjadi kelebihan karyawan pada masingmasing unit. Kelebihan karyawan disebabkan oleh tidak dilaksanakannya pengurangan jumlah Karyawan Harian Lepas (KHL) ketika produksi pucuk daun teh mengalami penurunan. Hasil penelitian menunjukkan pada unit meber terdapat kelebihan karyawan sebanyak tiga orang, sedangkan pada unit pelayuan terdapat kelebihan karyawan sebanyak empat orang. Unit penggilingan dan oksidasi enzymatis terdapat kelebihan karyawan sebanyak tiga orang, unit pengeringan kelebihan karyawan sebanyak satu orang, unit sortasi kelebihan karyawan sebanyak tiga orang dan unit pengepakan kelebihan satu orang karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Arep, I dan Hendri Tanjung. 2002 . Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Trisakti, Jakarta. Alwi, S. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan Kompetitif . BPFE, Yogyakarta. Dessler, G. 1997. Edisi B. Indonesia Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Prenhallindo. Jakarta. Gunadi, S. 1997. Studi Tentang Beban Kerja di Unit Rawat Inap Penyakit Dalam Lantai III Rumah Sakit Tebet. Tesis. Jurusan Kajian Administrasi Rumah Sakit. Universitas Indonesia, Jakarta. Hasibuan, M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Herujito, Y. 1996. Dasar-dasar Manajemen. Jurusan ilmu-ilmu sosial ekonomi pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA KARYAWAN PADA DIVISI PRODUKSI (Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas Bogor)
PETUNJUK UMUM
1. Kuesioner ini hanya untuk kepentingan penelitian semata dan jawaban yang diberikan tidak akan berpengaruh terhadap penilaian kinerja dan karier Bapak/Ibu/Saudara. 2. Kuesioner ini terdiri dari identitas responden dan pertanyaan seputar beban
Lanjutan Lampiran 1
3. Apakah tingkat pendidikan terakhir Anda? a. SD/Iptidaiyah b. SMP/Sanawiyah c. SMA/Kejuruan/Madrasah Aliyah
d. Diploma e. Sarjana f . Pasca Sarjana
4. Berapa lamakah Anda bekerja di perusahaan ini? a. <1 th d. 11-15 th b. 1-5 th e. 16-20 th c. 6-10 th f. >20 th 5. Pada unit apakah Anda bekerja? a. Pembeberan b. Pelayuan c. Penggilingan dan enzymatis
f. Pengeringan g. Sortasi h. Pengepakan
6. Apakah golongan jabatan Anda? a. I A
i. I C
Lanjutan Lampiran 1
Berilah tanda silang pada kotak jawaban yang anda anggap paling sesuai! Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju CS : Cukup Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju
ANALISIS PEKERJAAN No Pertanyaan STS TS 1. Saya mengetahui adanya pedoman atau petunjuk kerja 2. Saya memahami dengan jelas pedoman kerja tersebut 3. Menurut saya tugas dan tanggungjawab pekerjaan yang
CS
S
SS
Lanjutan Lampiran 1
ANALISIS PEKERJAAN No Pertanyaan STS TS 10. Saya memiliki kemampuan untuk menangkap adanya penyimpangan/hambatan dalam palaksanaan tugas di unit kerja saya dan dengan segera mengambil tindakan pencegahan
11.
Perusahaan rutin memberikan pelatihan dan kursus untuk karyawannya
12.
Pelatihan dan kursus yang diberikan telah sesuai dengan tugas dan pekerjaan saya
CS
S
SS
Lanjutan Lampiran 1 No. 4.
5.
6.
6.
Pertanyaan Perusahaan telah melakukan rotasi karyawan antar unit kerja
Jumlah karyawan pada bagian unit saya sudah mencukupi untuk penyelesaian perkerjaan Perusahaan telah melakukan tambahan karyawan pada saat produksi meningkat Perusahaan telah melakukan tambahan karyawan pada saat
STS
TS
CS
S
SS
Lanjutan Lampiran 1
No. 1.
KINERJA KERJA Pertanyaan STS TS Menurut saya jam kerja telah sesuai dengan beban kerja yang saya jalankan
2.
Saya sudah melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik sesuai pedoman yang diberikan
3.
Atasan saya sudah puas terhadap tugas yang telah saya selesaikan Beban kerja sehari-hari sudah sesuai dengan kemampuan saya
4.
CS
S
SS
Lanjutan Lampiran 1 Dimohon kerja samanya untuk mengisi uraian pertanyaan berikut :
1. Apa yang Anda butuhkan agar Anda dapat bekerja dengan baik dari kinerja Anda sekarang ? ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... 2. Bagaimana pendapat Anda jika terjadi ketidaksesuaian antara beban kerja dengan jumlah karyawan (misalnya, di unit kerja Anda kelebihan tenaga kerja sedangkan di unit lain membutuhkan banyak karyawan pada saat beban kerja meningkat). Apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ? ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... .......................................................................................................................
BAGIAN MEBER PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada di bawah ini sesuai dengan persepsi Anda No
Keterangan
Persepsi Anda Tentang Pekerjaan Anda S angat R ingan Ringan S edang Ber at S angat Berat
Alasan
Frekuensi Rata-Rata Waktu Per Hari Penyelesaian P er Har i
Alasan
Frekuensi Rata-Rata Waktu P H i P l i Pe H i
1 Menjalankan kipas Withering Trough (WT) 2 Mengeluarkan pucuk dari kontiner untuk diatur pengisiannya ke dalam WT 3 Mengerjakan tugas pembeberan pucuk sesuai dengan standar 4 Membuang benda-benda asing 5 Menjaga kebersihan lantai disekitar WT dari pucuk yang berceceran 6 Bertanggung jawab kepada mandor meber
BAGIAN PELAYUAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada di bawah ini sesuai dengan persepsi Anda No
Keterangan Sa
Persepsi Anda Tentang Pekerjaan Anda Ri Ri S ed B Sa
B
BAGIAN PENGERINGAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada di bawah ini sesuai dengan persepsi Anda No
Keterangan
Persepsi Anda Tentang Pekerjaan Anda S angat Ringan Ringan S edang Berat Sangat Ber at
Alasan
Frekuensi Rata-Rata Waktu Per Hari Penyeles aian Per Hari
Alasan
Frekuensi Rata-Rata Waktu Per Hari Penyeles aian Per Hari
1 Memasukkan teh hasil oksidasi enzymatis ke mesin pengering, mengumpulkan dan mengirimkan hasil keringan ke bagian sortasi 2 Mengendalikan temperatur inlet dan outlet 3 Menjaga kebersihan dan hygienitas mesin/ alat-alat dan ruangan 4 Menangani limbah debu pengeringan sesuai standar 5 Bertanggung jawab kepada mandor pengeringan
BAGIAN SORTASI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII GUNUNG MAS Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada di bawah ini sesuai dengan persepsi Anda No
Keterangan
1 Mengoperasikan mesin sortasi 2 Melaksanakan sortasi teh kering sesuai dengan skema sortasi yang ditetapkan 3 Menyerahkan hasil sortasi kepada mandor
Persepsi Anda Tentang Pekerjaan Anda S angat Ringan Ringan S edang Berat Sangat Ber at
Lampiran 2. Reliabilitas
Warnings
The covariance matrix is calculated and used in the analysis
Case Processing Summary
N Cases Valid a Excluded Total
30 0 30
a. Listwise deletion based on all Variables in procedure
% 100.0 .0 100.0
Lanjutan lampiran 2
Inter-Item Correlation Matrix VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008
1.000 .933 .805 .805 805 .865 .805 .942
.933 1.000 .865 .865 .865 .927 .865 .840
.805 .865 1.000 1.000 1.000 .937 1.000 .784
AR00004 VAR00005 .805 .865 1.000 1.000 1.000 .937 1.000 .784
.805 .865 1.000 1.000 1.000 .937 1.000 .784
AR00006 VAR00007 .865 .927 .937 .937 .937 1.000 .937 .735
.805 .865 1.000 1.000 1.000 .937 1.000 .784
AR00008 .942 .840 .784 .784 .784 .735 .784 1.000
The covariance matrixis calculated and used in the analysis
Mean 25.33
Scale Statistic Variance Std. Deviation 9.402 3.066
N of Items 8
Lanjutan lampiran 2
Warnings
The covariance matrix is calculated and used in the analysis
Case Processing Summary
Cases
Valid a Excluded Total
N 30 0 30
a. Listwise deletion based on all Variables in procedure
% 100.0 .0 100.0
Lanjutan lampiran 2
Inter-Item Correlation Matrix VAR00001 VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR000010
1.000 .784 .1000 .877 877 .1000 .877 .850 1.000 1.000
AR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 .784 1.000 .784 .894 .894 .784 .894 .667 784 784
1.000 .784 1.000 .877 .877 1.000 .877 ..850 1.000
.877 .894 .877 1.000 1.000 .877 1.000 .745 .877 .877
.877 .894 .877 1.000 1.000 .877 1.000 .745 .877 .877
1.000 .784 .1000 .877 877 .1000 .877 .850 1.000 1.000
AR00007 VAR00008 .877 .894 .877 1.000 1.000 .877 1.000 .745 .877 .877
.850 .667 .850 .745 .745 .850 .745 1.000 .850 .850
AR00009 VAR000010 1.000 .784 .1000 .877 877 .1000 .877 .850 1.000 1.000
The covariance matrixis calculated and used in the analysis
Mean 31.47
Scale Statistic Variance Std. Deviation 11.499 3.391
N of Items 10
1.000 .784 .1000 .877 877 .1000 .877 .850 1.000 1.000
Lanjutan lampiran 2
Warnings
The covariance matrix is calculated and used in the analysis
Case Processing Summary
Cases
Valid Excludeda Total
N 30 0 30
a. Listwise deletion based on all Variables in procedure
% 100.0 .0 100.0
Lanjutan lampiran 2 Inter-Item Correlation Matrix AR00001 VAR00002 VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR000010 VAR000011 VAR000012
1.000 .098 .341 .257 .293 .241 .257 .275 .218 .257 .257 .257
.098 1.000 .640 .614 .760 .822 .877 .751 .745 .877 .877 .877
AR00003 VAR00004 .341 .640 1.000 .753 .815 .814 .753 .875 .694 753 .753 753
.257 .614 .753 1.000 .614 721 .712 .865 .850 .712 .712 .712
AR00005 VAR00006 VAR00007 .293 .760 .815 .614 1.000 .822 .877 .751 .745 .877 .877 .877
.241 .822 .814 .721 .822 1.000 .937 .927 .858 .937 .937 .937
AR00008 VAR00009
.257 .877 .753 .712 .877 .937 1.000 .865 .850 1.000 1.000 1.000
.275 .751 .875 .865 .751 .927 .865 1.000 .793 .865 .865 865
The covariance matrixis calculated and used in the analysis
Mean
Scale Statistic Variance Std. Deviation
N of Items
.218 .745 .694 .850 .745 .858 .850 .793 1.000 .850 .850 850
AR000010VAR000011 AR000012 .257 .877 .753 .712 .877 .937 1.000 .865 .850 1.000 1.000 1.000
.257 .877 .753 .712 .877 .937 1.000 .865 .850 1.000 1.000 1.000
.257 .877 .753 .712 .877 .937 1.000 .865 .850 1.000 1.000 1.000
Lampiran 3. Hasil Pengukuran Beban Kerja II FORMULIR PBK II PROSEDUR/RANGKAIAN PROSES UNIT MEBER 1. Tugas 2. Produk 3. Frekuensi No
1.
PROSES
Menjalankan mesin WT sehingga angin dihasilkan oleh kipas WT yang berada di bawah hamparan daun Jumlah
1. Tugas 2. Produk
: Menjalankan kipas Withering Through (WT) : Menghasilkan angin dari fan : 2900 kali/tahun Frekuensi Norma Isi Kerja Jabatan Pemroses Kerja Waktu (Frekuensi X Norma Waktu) 2900
0,17
493
493 : Mengeluarkan pucuk dari kontainer untuk diatur pengisiannya ke dalam WT : Pemindahan pucuk dari truk ke WT
Lanjutan lampiran 3 1. Tugas 2. Produk 3. Frekuensi No
1.
PROSES
Memeriksa daun teh yang telah dihamparkan di WT agar ulat, batang-batang dan daun-daun tua tidak ikut terbawa dalam proses selanjutnya Jumlah
1. Tugas 2. Produk 3. Frekuensi
: Membuang benda-benda asing : Membersihkan daun dari ulat, batang-batang dan daun-daun tua : 580 kali/tahun Frekuensi Norma Isi Kerja Jabatan Pemroses Kerja Waktu (Frekuensi X Norma Waktu) 580
5
2900
2900 : Menjaga kebersihan lantai disekitar WT dari pucuk yang berceceran : Menjaga Withering Trough agar tetap bersih : 870 kali/tahun
Lanjutan lampiran 3 FORMULIR PBK II PROSEDUR/RANGKAIAN PROSES UNIT PELAYUAN 1. Tugas 2. Produk 3. Frekuensi No
1.
PROSES
Mengambil sampel ditiaptiap WT secara acak untuk mengetahui apakah kadar air telah mencapai 68-78% Jumlah
1. Tugas
: Menurunkan kadar air pada daun teh sehingga hasil pelayuan sesuai standar : Daun menjadi layu : 870 kali/tahun Frekunsi Norma Isi Kerja Jabatan Pemroses Kerja Waktu (Frekuensi X Norma Waktu) 870
2,5
2175
2175 : Membalikkan pucuk dengan cara yang benar
Lanjutan lampiran 3 No
PROSES
Frekuensi kerja
Norma Waktu
Isi Kerja Jabatan Pemroses (Frekuensi X Norma Waktu)
1.
Mengamati pelayuan berlangsung selama 14 jam sehingga dapat mencapai kerataan layuan minimal 90% Jumlah
290
7
2030
1. Tugas 2. Produk 3. Frekuensi No
1. 2..
PROSES
Melaporkan tingkat kelayuan daun teh Melapokan hasil akhir
2030 : Bertanggung jawab kepada mandor pelayuan : Laporan kerja : 580 kali/tahun Frekuensi Norma Isi Kerja Jabatan Pemroses Kerja Waktu (Frekuensi X Norma Waktu) 290
0,5
145
290
1
290
Lanjutan lampiran 3 No
PROSES
Frekuensi Kerja
Norma Waktu
Isi Kerja Jabatan Pemroses (Frekuensi X Norma Waktu)
1.
Mengamati proses jalannya penggilingan dan oksidasi sehingga sesuai dengan standar penggilingan dan oksidasi
2030
0,5
1015
Jumlah
1015
1. Tugas
2. Produk 3. Frekuensi No
1.
PROSES
Setelah proses
: Menjaga, memelihara, merawat mesin, fasilitas giling serta memelihara kebersihan dan hygienitas ruang dan alat : Mesin, ruang dan alat-alat menjadi bersih : 290 kali/tahun Frekuensi Norma Isi Kerja Jabatan Pemroses Kerja Waktu (Frekuensi X Norma Waktu) 290
6
1740
Lanjutan lampiran 3 No
PROSES
Frekuensi Kerja
Norma Waktu
Isi Kerja Jabatan Pemroses (Frekuensi X Norma Waktu)
1.
Melaporkan hasil sampel kepada mandor penggilingan dan oksidasi enzymatis Melaporkan hasil penggilingan dan oksidasi enzymatis Jumlah
3
30
90
1
20
20
2.
110
FORMULIR PBK II PROSEDUR/RANGKAIAN PROSES UNIT PENGERINGAN 1. Tugas
: Memasukkan teh oksidasi enzymatis ke mesin pengering, mengumpulkan dan mengirim hasil keringan ke bagian sortasi
Lanjutan lampiran 3 1. Tugas 2. Produk 3. Frekuensi No
1.
PROSES
: Menjaga kebersihan dan hygienitas mesin dan ruangan : Menghasilkan bubuk teh yang hygienitas dan berkualitas baik : 290 kali/tahun Frekuensi Norma Isi Kerja Jabatan Pemroses Kerja Waktu (Frekuensi X Norma Waktu)
Sesudah proses pengeringan mesin dan ruangan dibersihkan sehingga menjaga kebersihan mesin dan alat-alat Jumlah
1. Tugas 2. Produk 3. Frekuensi No
PROSES
290
5
1450
1450
: Menangani limbah debu pengeringan sesuai standar : Ruangan terhindar dari limbah debu : 870 kali/tahun Frekuensi Norma Isi Kerja Jabatan Pemroses
Lanjutan lampiran 3 No
1.
PROSES
Menjalankan mesin dan secara berkala diperiksa agar dapat tetap berjalan sebagaimana harusnya
Frekuensi Kerja
Norma Waktu
Isi Kerja Jabatan Pemroses (Frekuensi X Norma Waktu)
870
0,75
652,5
Jumlah
652,5
1. Tugas 2. Produk 3. Frekuensi PROSES
1.
Mengamati proses
: Melaksanakan sortasi teh kering sesuai dengan skema sortasi yang ditetapkan : Memisahkan fraksi kasar dan halus serta memisahkan serat dan bubuk teh : 870 kali/tahun Frekuensi Norma Isi Kerja Jabatan Pemroses Kerja Waktu (Frekuensi X Norma Waktu) 870
3
2610
Lanjutan lampiran 3 1. Tugas 2. Produk 3. Frekuensi No
1.
PROSES
Bubuk teh dimasukkan ke dalam drum-drum besar untuk selanjutnya ditimbang dan dibawa ke peti miring Jumlah
1. Tugas 2. Produk 3. Frekuensi No
PROSES
: Menyimpan hasil sortasi ke dalam peti miring : Menyiapkan bubuk teh yang akan di pak : 2320 kali/tahun Frekuensi Norma Isi Kerja Jabatan Pemroses Kerja Waktu (FrekuensiX Norma Waktu) 2320
1
2320
2320 : Menjaga hygienitas mesin atau alat-alat dan ruangan : Menjaga agar bubuk teh tetap baik : 290 kali/tahun Frekuensi Norma Isi Kerja Jabatan Pemroses Kerja Waktu (Frekuensi X Norma Waktu)
Lanjutan lampiran 3 No
1.
PROSES
Melaporkan hasil sortasi keseluruhan kepada mandor sortasi Jumlah
1. Tugas 2. Produk 3. Frekuensi No
1.
Frekuensi Kerja
Norma Waktu
Isi Kerja Jabatan Pemroses (Frekuensi X Norma Waktu)
290
0,33
95,7
95,7
FORMULIR PBK II PROSEDUR/RANGKAIAN PROSES UNIT PENGEPAKAN : Mempersiapkan paper sack yang sesuai dengan standar : Paper sack yang sesuai dengan standar : 2320 kali/tahun PROSES Frekuensi Norma Isi Kerja Jabatan Pemroses Kerja Waktu (Frekuensi X Norma Waktu)
Paper sack dipilih dan diperiksa untuk
2320
0,08
185,6
Lanjutan lampiran 3 1. Tugas
2. Produk 3. Frekuensi No
1.
PROSES
Bubuk teh yang telah di pak kemudian di bawa ke gudang penyimpanan, layout pada gudang telah ditentukan untuk menyimpan teh sesuai dengn kualitas yang dihasilkan Jumlah
: Menyusun paper sack atau karung hasil pengepakan sesuai dengan aturan penyimpanan paper sack atau karung yang ditetapkan : Memudahkan pengambilan teh berdasarkan kualitas dari gudang : 2320 kali/tahun Frekuensi Norma Isi Kerja Jabatan Pemroses Kerja Waktu (Frekuensi X Norma Waktu) 2320
4
9280
9280