Mata Kuliah : Jaringan Komputer
ANALISA BENTUK JARINGAN KOMPUTER
PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
Diajukan untuk memenuhi tugas UAS
Dosen : Tarimantan
Diajukan oleh kelompok 1 :
Ratu Dinar M.Y.
Juli Prayitno
Ade Kurnia
Muhardiyanto
Sony Niken J.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM SISTEM INFORMASI
TAHUN 2011
ANALISA BENTUK JARINGAN KOMPUTER
PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
Kelompok 1 Jaringan Komputer
Jurusan Sistem Informasi – Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Mercu Buana – Menteng, Jakarta
Abstrak
Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun semakin lama semakin pesat
khususnya dalam bidang IT untuk komunikasi data. Untuk mengetahui
perkembangan teknologi yang digunakan saat ini kita bisa menganalisa dari
perusahan besar yang sedang berkembang. Contohnya pada perusahaan perbankan
yang akan dijabarkan secara Topologi dan juga akan diinformasikan juga
teknologi penunjang yang digunakan oleh perusahaan.
1. Pendahuluan
Berkembangannya suatu perusahaan akan semakin membutuhkan perancangan
jaringan komputer yang lebih aman, efektif, dan efisien. Namun terkadang
kita tidak bisa memenuhi ketiganya sekaligus, karena semakin tinggi tingkat
keamanan suatu jaringan, maka semakin tinggi juga biaya yang dibutuhkan.
Dalam tulisan ini akan di jabarkan suatu contoh jaringan yang lebih
mengutamakan keamanan. Dan jaringan ini sangat cocok untuk perusahaan yang
sangat membutuhkan keamanan seperti PERBANKAN.
2. Dasar Teori
1. Topologi Jaringan
Topologi jaringan yang paling popular ada 3 jenis, yaitu Ring, Bus, dan
Star. Selebihnya hanya kombinasi dari ke-3 topologi tersebut. Karena
topologi yang digunakan adalah topologi star, berikut kilasan materinya.
Topologi star
Dalam topologi star, semua kabel dihubungkan dari komputer-komputer ke
lokasi pusat (central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat
yang dinamakan hub.
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat
dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk memperluas jaringan,
dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang
menggunakan lebih banyak kabel daripada bus. Karena semua komputer dan
perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer
atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan memperngaruhi yang
lainnya (jaringan).
Cara kerja jaringan star.
Setiap komputer dalam jaringan bintang berkomunikasi dengan central hub
yang mengirimkan kembali pesan ke semua komputer (dalam broadcast star
network) atau hanya ke komputer yang dituju (dalam switched star network).
Hub dalam broadcast star network dapat menjadi aktif maupun pasif. Active
hub memperbaharui sinyal elektrik yang diterima dan mengirimkannya ke semua
komputer yang terhubung ke hub. Hub tipe tersebut sering juga disebut
multiport repeater. Jika kita menggunakan hub memiliki 32 port, dengan
seluruh port terisi, maka collision akan sering terjadi yang akan
mengakibatkan kinerja jaringan menurun. Untuk menghindari hal tersebut kita
bisa menggunakan switch yang memiliki kemampuan untuk menentukan jalur
tujuan data. Active hub dan switch membutuhkan tenaga listrik untuk
menjalankannya. Passive hub, seperti wiring panel atau block punch-down,
hanya berfungsi sebagai titik koneksi (connection point) dan tidak
melakukan penguatan sinyal. Passive hub tidak membutuhkan tenaga listrik
menjalankannya.
Jaringan Bintang Hybrid (Hybrid Star Network)
Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel untuk mengimplementasikan
jaringan star. Hybrid hub dapat digunakan untuk mengakomodasi beberapa tipe
kabel dalam satu jaringan bintang.
Keuntungan dari penggunaan Topologi star
Topologi star memiliki keuntungan sebagai berikut:
Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang
menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktivitas jaringan yang
sedang berlangsung. Kita hanya tinggal menambah kabel baru dari komputer
kita lokasi pusat (central location) dan pasangkan kabel tersebut ke
hub. Bila kapasitas dari hub pusat sudah melebihi, maka kita tinggal
mengganti hub tersebut dengan hub yang memiliki jumlah port yang lebih
banyak.
Pusat dari jaringan star merupakan tempat yang baik untuk menentukan
diagnose kesalahan yang terjadi dalam jaringan. Inteligent hub merupakan
hub yang dilengkapi dengan microprosessors yang selain memiliki fitur
sebagai tambahan untuk mengulang sinyal jaringan juga melakukan monitor
yang terpusat dan manajemen terhadap jaringan.
Apabila suatu komputer mengalami kerusakan dalam jaringan maka komputer
tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star. Hub dapat
mendeteksi kesalahan dalam jaringan dan memisahkan komputer yang rusak
tersebut dari jaringan untuk beroperasi kembali.
Kita dapat menggunakan beberapa tipe di dalam jaringan yang sama dengan
hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
Kekurangan dari penggunaan Topologi star
Topologi mempunyai kekurangan sebagai berikut:
Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat
mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
Memerlukan alat pada central point untuk mem-broadcast ulang atau
pergantian traffic jaringan (switch network traffic).
Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus
ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutugkan kabel dari
pada topologi jaringan yang lain.
2. Hub dan Switch
Secara Fisik hub dan switch sama, kegunaan secara umum pun sama yaitu
menghubungkan antara device jaringan dan/atau antara komputer dalam
jaringan. Tetapi sebenarnya cara kerjanya berbeda jauh.
a. Hub
Hub merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual
beroperasi pada layer 1 (Physical Layer). Maksudnya, hub tidak menyaring
menerjemahkan sesuatu, hanya mengetahui kecepatan transfer data dan susunan
pin pada kabel. Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal
paket data ke seluruh port pada hub sehingga paket data tersebut diterima
oleh seluruh computer yang berhubungan dengan hub tersebut kecuali computer
yang mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun
paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini menyebabkan fungsi
collision lebih sering terjadi.
Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada
saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka akan
terjadi tabrakan (collision) karena menggunakan jalur yang sama (jalur
broadcast yang sama) sehingga paket data akan menjadi rusak yang
mengakibatkan pengiriman ulang paket data. Jika hal ini sering terjadi maka
collison yang terjadi dapat mengganggu aktifitas pengiriman paket data yang
baru maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan penurunan kecepatan transfer
data. Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai lampu led yang
mengindikasikan terjadi collision.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada hub, maka
pengiriman paket data tersebut akan terlihat dan terkirim ke setiap port
lainnya sehingga bandwidth pada hub menjadi terbagi ke seluruh port yang
ada. Semakin banyak port yang tersedia pada hub, maka bandwidth yang
tersedia menjadi semakin kecil untuk setiap port.
Hal ini membuat pengiriman data pada hub dengan banyak port yang
terhubung pada komputer menjadi lambat.
b. Switch
Switch merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual berada
pada layer 2 (Datalink Layer) dan ada yang layer 3 (Network Layer).
Maksudnya, switch pada saat pengirimkan data mengikuti MAC address pada NIC
(Network Interface Card) sehingga switch mengetahui kepada siapa paket ini
akan diterima. Jika ada collision yang terjadi merupakan collision pada
port-port yang sedang saling berkirim paket data. Misalnya ketika ada
pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada
pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi
tabrakan (collision) karena alamat yang dituju berbeda dan tidak
menggunakan jalur yang sama. Semakin banyak port yang tersedia pada switch,
tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka
pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke
setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang
penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik daripada
hub baik secara perbandingan konseptual maupun secara prinsip kerjanya.
Perbedaan cara kerja ini menjadi perbedaan mendasar antara hub dengan
switch. Perbedaan ini pula mengakibatkan transfer data switch lebih cepat
daripada hub karena switch langsung mengirim paket data ke komputer tujuan,
tidak mengirim ke seluruh port yang ada (broadcast) sehingga bandwidth yang
ada pada switch dapat digunakan secara penuh.
Manageable Switch dan Unmanageable Switch
Switch yang beredar dipasaran ada dua jenis, unmanageable dan manageable.
Jika kita beli selama ini kemungkinan besar jenis unmanageable switch.
Manageable switch memiliki kelebihan-kelebihan tertentu dibanding
unmanageable switch (tentunya dikomparasi dengan harga yang lebih mahal
dibanding unmanageable switch)
Fungsi-fungsi Manageable Switch sbb:
Menaktifkan/Menonaktifkan port-port tertentu.
Memberi prioritas lebih tinggi untuk port tertentu.
Mengaktifkan pengaturan bandwith untuk masing-masing port.
SNMP monitoring dan mencek apakah peralatan yang terhubung ke switch
aktif atau tidak.
Link aggregation, menggabungkan beberapa port menjadi satu koneksi
untuk mendapatkan bandwith yang lebih besar.
3. Router
Router adalah perangkat yang sama sekali berbeda dengan kedua peralatan
yang telah di jelaskan diatas. Apabila suatu hub atau switch berkaitan
dengan bingkai transmisi, fungsi router adalah untuk paket rute ke jaringan
paket yang lain sampai akhirnya mencapai tujuannya. Salah satu fitur utama
dari sebuah paket adalah tidak hanya berisi data, tetapi alamat tujuan di
mana ia akan pergi. Router juga dapat menfilter informasi pada jaringan
yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dana
mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.
4. Core switch
Core switch ini digunakan biasanya untuk membagi jaringan LAN yang
lebih besar. Dimana di dalamnya terdapat konfigurasi VLAN.
5. DRC
Setiap perusahaan memiliki sejumlah rangkaian proses utama (core
processes) yang biasanya ditunjang oleh beragam teknologi informasi (TI)
dan komunikasi agar tercipta suatu mekanisme kerja yang efektif, efisien,
dan terkendali dengan baik. Core processes merupakan suatu proses penting
yang harus selalu dijaga kinerjanya. Hal ini dilakukan dengan melindungi
core process dari sumber-sumber yang berasal dari bencana alam, virus,
terorisme, malicious acts dari dalam maupun luar serta unpredictable source
lainnya. Salah satu upaya untuk mengantisipasi bila hal-hal tersebut
terjadi adalah dengan membangun sebuah Disaster Recovery Center.
Disaster Recovery Center merupakan suatu fasilitas dalam perusahaan yang
berfungsi untuk mengambil alih fungsi suatu unit ketika terjadi gangguan
serius yang menimpa satu atau beberapa unit kerja penting di perusahaan,
seperti pusat penyimpanan dan pengolahan data dan informasi. Contohnya
adalah ketika terjadi malapetaka yang menimpa sejumlah perusahaan besar
dunia yang bermarkas di World Trade Center tetap dapat beroperasi (segera
pulih kegiatan operasionalnya dalam waktu cepat), karena mereka telah
mempersiapkan sejumlah DRC untuk mengantisipasi bencana yang tidak
dikehendaki tersebut.
Secara umum DRC berfungsi :
Meminimalisasi kerugian finansial dan nonfinansial dalam meghadapi
kekacauan bisnis atau bencana alam meliputi:
Fisik: komputer, real money
Informasi berupa data penting perusahaan
Kepercayaan dan nama baik
Manusia
6. DWDM
Pada awal tahun 1980 diperkenalkan teknologi WDM (wavelength Division
Multiplexing), yaitu yang mampu memanfaatkan cahaya dengan panjang
gelombang yang berbeda-beda (tiap panjang gelombang mengandung sinyal
informasi yang berbeda yang kemudian dimultiplek menjadi satu sinyal agar
dapat dikirimkan dalam satu core serat optik secara simultan.
Perbaikan teknologi ini dipicu dengan adanya perkembangan teknologi
fotonik. seperti penemuan EDFA(erbium doped fiber amplifier) sebagai
penguat optis, dan laser dengan presisi yang lebih tinggi yang disebut
teknlogi DWDM(dense wavelength division multiplexing). Perbedaan DWDM
dengan teknologi konvensional yang paling mendasar bisa digambarkan sebagai
berikut.
Perbandingan teknologi DWDM dengan serat optis konvensional serta dengan
berbagai kelebihan yang dimiliki oleh teknologi DWDM merupakan suatu solusi
yang tepat untuk kritis kapasitas pada transmisi data dengan kelebihan
sebgai berikut.
Transparan terhadap berbagai trafik.
Kapasitas serat optis yg dipakai lebih optimal.
Instalasi jaringan lebih sederhana.
Biaya pemasangan, pemeliharaan, dan pengembangan lebih efisien.
3. Analisa Jaringan Perbankan.
1. Topologi jaringan.
Topologi jaringan lokal yang digunakan oleh perusahaan ini menggunakan
bentuk topologi star. Sebuah perusahaan menggunakan topologi star karena
memiliki banyak keuntungan, salah satunya kemudahan dalam mengembangkan
jaringan dan kemudahan dalam mendiagnosa kesalahan pada jaringan.
Untuk beberapa jaringan yang lebih besar menggunakan susunannya mirip
dengan topologi jaringan Hybrid Star. Disinilah keutamaan topologi star,
jika 1 switch masih belum cukup untuk memenuhi banyaknya kebutuhan jumlah
client. Bentuk koneksi antar switch berbentuk seperti di bawah ini :
Jaringan besar pada head-office jumlah switch akan lebih banyak lagi,
seperti pada gedung berlantai 4 atau lebih. Disini diperlukan yang namanya
Core Switch. Gambarannya bisa dilihat seperti gambar berikut ini :
2. IP Adrressing
IP address yang digunakan menggunakan IP class A. Dimana ip class A bisa
mencakup 16.777.216 hosts, karena perusahaan sudah cukup besar dan
menyeluruh hampir setiap pelosok daerah. Perusahaan besar yang bisnisnya
sudah meluas sampai ke seluruh negeri membutuhkan jumlah host yang sangat
besar. Maka dari itu IP class A dijadikan pilihan untuk pengalamatan.
3. Mengapa pilih switch
Switch yang digunakan adalah switch yang memiliki fasilitas yang lebih
secure, dimana switch yang digunakan adalah switch yang manageable. Switch
yg digunakan rata-rata menggunakan produk buatan Hewlett Packard (
http://www.hp.com ) yang menawarkan solusi praktis untuk para administrator
jaringan yang memberikan fitur untuk keamanan jaringan., yakni melalui
produk yang dikenal dengan switch HP ProCurve.
4. Fitur keamanan pada switch
Fitur keamanan yang di berikan oleh switch HP Procurve ini berupa
aktivasi dan deaktivasi port. Penjelasannya bisa di ilustrasikan seperti
gambar berikut ini.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa secara fisik PC 1 dan PC 2
terkoneksi ke dalam jaringan melalui port 2 ( PC 1 ) dan port 8 ( PC 2 ).
Namun pada kenyataannya PC 1 tidak dapat terkoneksi ke jaringan karena
status port 2 pada switch procurve dalam kondisi disable atau belum
diaktivasi. Sedangkan PC 2 dapat terkoneksi ke jaringan karena status
port 8 di switch procurve dalam kondisi enable atau sudah diaktivasi. Hal
ini akan berbeda apabila jaringan menggunakan hub biasa, dimana pada saat
ada koneksi fisik antara PC ke jaringan melalui sebuah port hub, PC
tersebut sudah bisa terkoneksi ke jaringan.
Selain aktivasi dan deaktivasi port terdapat fasilitas tambahan berupa
port security. Dimana port security ini adalah sebuah mekanisme yang
terdapat pada switch Procurve untuk mendaftarkan Mac-Address dari setiap
perangkat yang terkoneksi ke masing-masing port yang ada di switch. Bentuk
dari Mac-Address yang terdaftar pada port 6, ilustrasinya seperti gambar
berikut.
Switch Procurve yang digunakan bisa mendeteksi adanya penyusupan jika
ada perangkat yang tidak terdaftar mencoba masuk ke dalam jaringan.
Tampilannya berupa peringatan yang bisa dilihat pada kolom "Intrusion
alert" seperti pada gambar berikut.
Dari fitur keamanan diatas bisa kita simpulkan bahwa penggunaan
manageable switch lebih dianjurkan pada perusahaan yang ingin mengutamakan
tingkat keamanan jaringan.
5. Teknologi pendukung
1. DRC
Penggunaan DRC memberikan rasam aman untuk para pemilik perusahaan dan
penanam saham. Sumber Daya Manusia pada perusahan ini adalah komponen
terpenting untuk penerapan DRC.
DRC berada di tempat yang aman, tidak terlalu dekat dan tidak terlalu
jauh. Agar masih terjangkau dengan Head Office.
Adanya monitoring jaringan 24 jam untuk menanggulangi resiko awal dari
bencana.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan benar-benar terencana
dalam membangun jaringan. Karena perusahaan akan siap menghadapi bencana
apapun yg akan terjadi nanti.
2. Online Data Protection
Proses offline backup saja tidak cukup untuk memberikan jaminan
proteksi data pada sebuah perusahaan bila terjadi data loss dalam proses
backup data dari client ke filler. Oleh karena itu dibutuhkan online data
protection untuk menangani masalah di atas. Salah satu bentuk online data
protection yang dapat diterapkan pada DRC adalah Remote Site Disaster
Recovery
Plihan konfigurasi untuk remote site disaster recovery sangat beragam
tergantung pada jarak antara sites, level redundansi yang dibutuhkan, dan
metode lain untuk data recovery. Gambaran metode yang digunakan oleh
Perusahaan adalah sebagai berikut.
Konfigurasi disaster recovery active/active pada gambar di atas Site B
juga digunakan sebagai production site. Setelah data dari filer A di
replikasi ke filer B, data di filer B juga direplikasi kembali ke filer A
dengan Snapmirror untuk perlindungan dua arah. Ini membuat kedua site bisa
saling me-recover jika terjadi disaster di salah satu site. Setiap site
juga terus melayani permintaan data dari local clients.
3. DWDM
Penggunaan perusahaan dalam memilih teknologi seperti DWDM benar-benar
sangat menunjang kenyamanan pengguna. Data transfer yang tinggi benart
sangat membantu mempercepat proses informasi antara kedua data center.
4. Kesimpulan
Dapat kita simpulkan, perusahan yang kami analisa merupakan perusahaan
besar yang memiliki jaringan sampai ke seluruh pelosok nusantara adalah
sebagai berikut :
Penggunaan topologi star sangat mendukung perusahaan dalam
mengembangkan jaringan yang sangat rentan dengan penambahan user dan
kemudahan dalam menyelesaikan masalah jaringan.
Penggunaan manageable Switch dalam keamanan jaringan sangat mendukung
dan membantu administrator jaringan yang ingin meningkatkan keamanan
pada jaringan dari penyusup.
Penggunaan Core Switch membantu dalam pembagian jaringan local yang
lebih besar lagi.
Adanya DRC membantu perusahaan untuk mengatasi dampak dari bencana yang
mungkin terjadi. Hal ini dibantu dengan adanya metode online data
protection.
DWDM adalah teknologi akses serat optik yang membantu perusahaan,
kerena membutuhkan tingkat kecepatan yang optimal.
5. Daftar Pustaka.
Telecommunications & Internetworking – http://Mudji.net
Febrianto Setiawan, Teguh. Training Modul PCM+ ( ProCurve Manager +
), Jakarta , 2007
http://h17007.www1.hp.com/us/en/
Strategi Backup dan Recovery Data pada DRC - http://www.ristinet.com
Perbandingan serat optis konvensional dengan DWDM -
http://eprints.ums.ac.id/
Topologi Jaringan Transport Optik Masa Depan -
http://www.ristinet.com/