A.Batuan Sedimen 1.1 Batuan Sedimen Klastik SAYATAN PPL
KETERANGAN Claystone ( Menurut Klasifikasi Gilbert, 1975) Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batuan sedimen silisiklastik; warna : coklat muda ; bertekstur : klastik ; butiran didukung oleh mud supported ; ukuran butir 0,001 0,2 mm; bentuk butiran : agak membundar membundar agak agak meyudut ; terpilah buruk ; kemas terbuka ; disusun oleh: Lempung, Lempung, kuarsa, opak –
–
Komposisi Mineral:
1.Lempung (97 %) : Berwarna coklat kehitaman, hadir merata didalam sayatan Matrix. 2.Kuarsa (1 %) : Berwarna tak bewarna, ukuran 0,1 0,2 mm, bentuk butiran subrounded, hadir merata dalam sayatan sebagai Fragmen. 3.Opaq (1 %) : Berwarna hitam, ukuran 0,1 0,2 mm, bentuk butiran subrounded, hadir merata dalam sayatan. 4.Pori (2 %) : Porositas yang membentuk vugular dan moldic. –
–
XPL
T uffa uff aceous ceous F eldspat ldspathi hicc Gr G r ayw aywacke acke (Batupasir tufan) XPL
(Pettijohn, 1975) Pemerian Mikroskopis :
Sayatan batuan sedimen, warna abu-abu kecoklatancoklat muda, tekstur klastik, komposisi terdiri dari feldspar, kwarsa, dan mineral opak, dengan ukuran butir 0,05-0,3mm, bentuk butir butir menyudut-memb menyudut-membulat ulat tanggung, tanggung, tertanam dalam masa gelas vulkanik yang sebagian berubah menjadi lempung. Komposisi Mineral :
a. Feldspar (40%) : Putih abu-abu, relief rendahsedang, indeks bias Nm>nkb, memperlihatkan memperlihatkan kembaran, belahan 1 arah, ukuran butir 0,05-0,25mm, bentuk butir menyudut menyudut tanggung-membulat tanggung-membulat tanggung. tanggung.
Album Petrografi Petrografi Batuan Sedimen Sedimen dan Batuan Metamorf Metamorf
Irghi Reynaldi Adam| 1 410016066
b. Kwarsa (7%) : Tidak bewarna-kuning, belahan tidak ada, relief rendah, indeks bias Nm>nkb, pemadaman bergelombang, ukuran butir 0,05-0,06mm, bentuk butir membulat tanggung-menyudut tanggung. c. Mineral opak (10%) : Hitam, kedap cahaya, relief tinggi, bentuk butir membulat - membulat tanggung - menyudut tanggung, ukuran 0,05-0,1 mm. d. Gelas Vulkanik (23%) : Tidak berwarna, nikol silang berwarna gelap, dengan keping gips berwarna ungu, telah lapuk menjadi lempung. e. Mineral Lempung (20%): Kuning kecoklatan, bias rangkap lemah PPL
Arkosic Arenite, (Gilbert, 1953)
Deskripsi Mikroskopis: Secara mikroskopis sayatan tipis batupasir memperlihatkan warna coklat terang, terdiri dari k-feldspar 4F (36 %), kuarsa 1G (24 %), lithik 5A (12 %) dan pecahan fosil 2H (4 %) sebagai matriks. Massa dasar hadir berupa gelas 2A (16 %) dan lempung 1C (8 %). Kemas terbuka memperlihatkan hingga mengambang, porositas intrapartikel dan interpartikel, pemilahan buruk, bentuk butir menyudut tanggung hingga membundar tanggung, ukuran butir berkisar antara halus hingga 0,6 mm. XPL
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
Irghi Reynaldi Adam| 2 410016066
PPL
Feldspathic Arenite.
Deskripsi Mikroskopis : Secara mikroskopis sayatan tipis batupasir memperlihatkan warna coklat terang, terdiri dari kuarsa 3B (52 %), kfeldspar 2I (18 %), lithik 5G (12 %) dan mineral logam 1A (2 %) sebagai matriks. Massa dasar hadir berupa gelas 5I (10 %) dan lempung 5F (6 %). Kemas terbuka memperlihatkan hingga mengambang, porositas intrapartikel dan interpartikel, pemilahan sedang, bentuk butir menyudut tanggung hingga membundar tanggung, ukuran butir berkisar antara halus hingga 1,2 mm. XPL
PPL
Feldspathic arenite sandstone Feldspathic Arenit ( Menurut Klasifikasi Gilbert, 1957) Sandstone ( Menurut Klasifikasi Gilbert, 1982) Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batuan sedimen silisiklastik; warna : coklat muda ; bertekstur : klastik ; butiran didukung oleh mud supported ; ukuran butir 0,01 1,2 mm; bentuk butiran : agak membundar agak meyudut ; terpilah buruk ; kemas terbuka ; disusun oleh: Plagioklas, kuarsa, kalsit, hrnblende, litik, glaukonit, opaq, lempung –
–
Komposisi Mineral:
XPL
1. Plagioklas (55 %) : Berwarna abu-abu, ukuran 0,3 -0,8 mm, bentuk butiran subangular, hadir merata dalam sayatan sebagai Fragmen. 2. Kuarsa (12 %) : Berwarna tak bewarna, ukuran 0,5 1,2 mm, bentuk butiran subrounded-rounded, hadir merata dalam sayatan sebagai Fragmen. 3. Kalsit (2 %) : Berwarna coklat cerah, ukuran 0,5 1,2 mm, bentuk butiran subrounded-rounded, hadir merata dalam sayatan sebagai Fragmen. 4. Hornblende (10 %) : Berwarna coklat, ukuran 0,8 1 mm, bentuk butiran subangular, hadir setempat dalam sayatan sebagai Fragmen. –
–
–
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
Irghi Reynaldi Adam| 3 410016066
5. Litik (2 %) : Berwarna coklat, ukuran 0,9 1,1 mm, bentuk butiran subangular, hadir setempat dalam sayatan sebagai Fragmen. 6. Glaukonit (1 %) : Berwarna hijau kekuningan, ukuran 0,2 0,6 mm, bentuk butiran subangularsubrounded, hadir setempat dalam sayatan 7. Opaq (2 %) : Berwarna hitam, ukuran 0,1 0,08 mm, bentuk butiran subangular-angular, hadir setempat dalam sayatan 8. Lempung (7%) : Berwarna coklat keruh, hadir merata dalam sayatan sebagai Matrix. 9. Semen (3%) : Berupa kuarsa; Tidak berwarna; ukuran 0,02 mm; berupa kristal kuarsa, berperan sebagai material pengisi ruang antar butir hadir merata dalam sayatan sebagai Semen. 10. Semen (6%) : Berupa kalsit; coklat cerah; ukuran 0,02 mm; berupa kristal kalsit, berperan sebagai material pengisi ruang antar butir hadir merata dalam sayatan sebagai Semen. –
–
–
1.2 Batuan Sedimen Non Klastik SAYATAN
KETERANGAN
Grainstone (Batugamping massif )(Klasifikasi Dunham, 1962) Pemerian Petrografis:
Warna abu-abu keruh, tekstur non klastik, didukung oleh butiran ( grain supported) berukuran pasir halus (0,1-1)mm, pemilahan sedang, komposisi karbonat, terdiri dari butiran skeletal yang terdiri dari fosil, algae, kalsit dan mikrit (lumpur karbonat). Komposisi Mineral: Skeletal : Tidak berwarna, dijumpai sebagai butiran yang sudah menyatu berukuran (0,3-1mm, berupa fosil bentuk menyerupai lensa, algae bentuk memanjang, sebagian telah mengalami rekristalisasi, warna interferensi kuning orde IV. Kalsit : Tidak berwarna jernih, berukuran (0,1- 0,3) mm, warna interferensi kuning orde IV, sebagian telah mengalami rekristalisasi. Lumpur karbonat : Warna abu - abu kotor, warna interferensi kuning orde IV. –
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
Irghi Reynaldi Adam| 4 410016066
PPL
Crystallin Carbonate (Klasifikasi Dunham, 1962) Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batugamping kristalin, berwarna coklat, klastik, komposisi tersusun oleh mineral kalsit dengan sedikit detritus mineral opak, berukuran 0,05 1,5mm. Komposisi Mineral: 1. Kalsit (95%), tidak berwarna, relief sedang, berukuran 0,05 1,5mm, bias rangkap ekstrim, hadir merata dalam sayatan. (A-E,1-5) 2. Mineral opak (5%), hitam, isotrop, relief tinggi, ukuran 0,05-0,08mm. (D,3) –
–
XPL
XPL
Coal Pemerian Petrografis:
Coal is mostly opaque under the microscope, as you might expect. The red-black material (vitrinite) in the thin section is the part of the coal that appears shiny black in hand sample, and is made from compressed wood tissue. The loop-shaped orange-yellow objects are the flattened large spores of plants. Field of view 3 mm.
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
Irghi Reynaldi Adam| 5 410016066
PPL :
Rijang Deskripsi Petrografi :\
Sayatan pada kenampakan nikol sejajar (//) berwarna putih kecoklatan dan pada kenampakan nikol bersilang (X) berwarna abu-abu gelap. Sayatan ini mempunyai ukuran kristal 0,2 mm 0,6 mm, dengan derajat kebolaan sub-rounded, grain supported, porositas fenestra. Komposisi berupa kuarsa dan silika amorf. –
Komposisi Mineralogi :
1. Kuarsa pada kenampakan nikol sejajar (//), berwarna putih kecoklatan, tidak ada belahan, terlihat adanya pecahan, dan tidak ada pleokroisme. Ada kenampakan nikol bersilang (X), berwarna interferensi putih abu abu, ukuran mineral 0.2 mm 0.5 mm, gelapan wavy, kelimpahannya adalah 49 %. 2. Silika amorf pada kenampakkan nikol sejajar (//) berwarna coklat, ukuran 0,2-0,3 mm, bentuk rounded, kelimpahan cukup melimpah. –
XPL :
–
–
1.3 Batuan Sedimen Karbonatan SAYATAN PPL
KETERANGAN
Calcareous Claystone (B atulempung karbonatan (Klasifikasi Pettijohn, 1975) Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batulempung, warna abu-abu kecoklatan, tekstur klastik dengan komposisi didominasi mineral berukuran lempunglanau (< 0,00006-0,031 mm) dengan butiran fosil, feldspar, mineral opak dan kwarsa, dengan ukuran butir 0,05-0,3mm, bentuk butir menyudut tanggung-membulat tanggung, butiran mengambang dalam matrik lempung dan lumpur karbonat. Komposisi Mineral :
Fosil
Feldspar
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
: Berupa foraminifera plankton dan bentos, ukuran 0,08-0,3mm, kondisi cangkang utuh, hadir tidak merata dalam sayatan. : Putih abu-abu, relief rendah-sedang, indeks bias Nm>nkb, belahan 1 arah memperlihatkan Irghi Reynaldi Adam| 6 410016066
kembaran, ukuran butir 0,03-0,05mm, bentuk butir menyudut tanggung-membulat tanggung.
XPL
Kwarsa
: Tidak berwarna, relief rendah, belahan tidak ada, berukuran 0,03 0,06mm, indeks bias Nm>nkb, bentuk menyudut tanggung. –
Mineral opak
: Hitam, kedap cahaya, relief tinggi, bentuk membulat tanggung - menyudut tanggung, ukuran 0,03-0,08 mm.
Mineral Lempung: Kecoklatan, relief bervariasi, berukuran sangat halus. Lumpur Karbonatan: Coklat kekuningan, bias rangkap kuat (ekstrim)
Calcareous F eldspathic G raywacke (Batupasir karbonat ) (Pettijohn, 1975) Pemerian Petrografis :
Sayatan batuan sedimen, warna abu-abu kecoklatan-coklat muda, tekstur klastik, komposisi terdiri dari feldspar, kwarsa, fosil, mineral opak, dengan ukuran butir 0,05-0,3mm, bentuk butir menyudut-membulat tanggung dan lumpur karbonat . Komposisi Mineral : Feldspar : Putih abu-abu, relief rendah-sedang, indeks bias nm>nkb, belahan 1 arah, memperlihatkan kembaran, ukuran butir 0,05-0,3mm, bentuk butir menyudut tanggung-membulat tanggung. Kwarsa : Tidak bewarna-kuning, relief rendah, indeks bias Nm>nkb, belahan tidak ada, pemadaman bergelombang, ukuran butir 0,05-0,06mm, bentuk butir membulat tanggung-menyudut tanggung. Fosil : Tidak berwarna kecoklatan, bias rangkap ekstrim, relief sedang, bentuk cangkang sebagian besar tidak utuh, berukuran 0,1 0,15mm, berupa foraminifera plangton dan bentos. Glaukonit : Kuning kemerahan-coklat kemerahan, euhedral, relief sedang, indeks bias n>nkb, bias rangkap sedang-kuat, ukuran butir 0,05-0,1mm, hadir tidak merata dalam sayatan Mineral Opak : Hitam, kedap cahaya, bentuk membulat tanggungmenyudut tanggung, relief tinggi, ukuran 0,050,1mm. Lumpur Karbonat : Kuning kecoklatan, bias rangkap kuat (ekstrim) –
–
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
Irghi Reynaldi Adam| 7 410016066
PPL
Planktic foraminifera packstone ( Menurut Klasifikasi Dunham, 1962) Limestone ( Menurut Klasifikasi Gilbert, 1982) Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batuan sedimen karbonat ; warna : coklat muda ; bertekstur : klastik ; butiran didukung oleh mud supported; ukuran butir 0,01 1 mm; bentuk butiran : agak membundar agak meyudut ; terpilah buruk ; kemas terbuka ; disusun oleh: Plagioklas, kalsit, red algae, small benthic foraminifera, planktic foraminifera, mollusk, lime mud, sparit. –
–
Komposisi Mineral:
1.Planktic foraminifera (55 %) : Berwarna coklat, ukuran 0,6 0,8 mm;. beberapa fosil planktic foraminifera tersebut mengalami mikritisasi; hadir merata dalam sayatan sebagai Allochem. 2.Kalsit (5 %) : Berwarna coklat cerah; ukuran ; 0,4 0,8 mm; bentuk butiran subrounded, hadrir setempat dalam sayatn sebagai Allochem. 3.Plagioklas (5 %) : Berwarna abu-abu; ukuran ; 0,4 0,8 mm; bentuk butiran subangular, hadrir setempat dalam sayatan sebagai Allochem. 4.Mollusk (5 %) : Berwarna coklat, ukuran : 0,7 -1 mm, hadir setempat dalam sayatan sebagai Allochem. 5.Red algae (5 %) : Berwarna coklat, ukuran : 0,7 -1 mm, hadir setempat dalam sayatan sebagai Allochem. 6.Small Benthic Foraminifera (6%) : Berwarna coklat; ukuran 0,5-0,6 mm, berbentuk terputar; hadir setemapat dalam sayatan sebagai Allochem. 7.Opaq (2 %) : Berwarna hitam, ukuran ; 0,7 0,8 mm; bentuk butiran subrounded, hadrir setempat dalam sayatan. 8.Lime mud (7%) : Berwarna coklat keruh, hadir merata dalam sayatan sebagai Mikrit. 9.Kalsit (10%) : Berupa blocky sparit; Tidak berwarna; ukuran 0,02 mm; berupa kristal kalsit yang saling terikat, berperan sebagai material pengisi ruang antar butir hadir merata dalam sayatan sebagai Sparit –
XPL
–
–
–
PPL
Sandy limestone ( Menurut Klasifikasi Gilbert, 1982) Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batuan sedimen karbonat; warna : coklat muda ; bertekstur : klastik ; butiran didukung oleh mud supported; ukuran butir 0,01 1 mm; bentuk butiran : agak membundar agak meyudut ; terpilah buruk ; kemas terbuka ; disusun oleh: Plagioklas, kuarsa, kalsit, red algae, hornblende, litik, opaq, lime mud, sparit. –
–
Komposisi Mineral:
1.Kalsit (30 %) : Berwarna coklat cerah; ukuran ; 0,4 0,8 mm; bentuk butiran subrounded, hadrir setempat dalam sayatn sebagai Allochem. 2.Plagioklas (25 %) : Berwarna abu-abu; ukuran ; 0,4 0,8 mm; bentuk butiran subangular, hadrir setempat dalam sayatan sebagai Allochem. –
–
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
Irghi Reynaldi Adam| 8 410016066
3.Kuarsa (5 %) : Berwarna tak bewarna, ukuran 0,5 1,2 mm, bentuk butiran subrounded-rounded, hadir merata dalam sayatan sebagai Allochem. 4.Red algae (5 %) : Berwarna coklat, ukuran : 0,7 -1 mm, hadir setempat dalam sayatan sebagai Allochem. 5.Large foraminifera (3 %) : Berwarna coklat, ukuran 0,7 1 mm, beberapa fosil foram besar tersebut mengalami mikritisasi; hadir merata dalam sayatan sebagai Allochem. 6.Litik (5 %) : Berwarna coklat, ukuran 0,9 1,1 mm, bentuk butiran subangular, hadir setempat dalam sayatan sebagai Allochem. 7.Hornblende (12 %) : Berwarna coklat, ukuran 0,8 1 mm, bentuk butiran subangular, hadir setempat dalam sayatan sebagai Allochem 8.Opaq (2 %) : Berwarna hitam, ukuran ; 0,7 0,8 mm; bentuk butiran subrounded, hadrir setempat dalam sayatan. 9.Lime mud (5%) : Berwarna coklat keruh, hadir merata dalam sayatan sebagai Mikrit. 10. Kalsit (8%) : Berupa blocky sparit; Tidak berwarna; ukuran 0,02 mm; berupa kristal kalsit yang saling terikat, berperan sebagai material pengisi ruang antar butir hadir merata dalam sayatan sebagai Sparit.
XPL
–
–
–
–
–
B. Batuan Metamorf 2.1 Batuan Metamorf Foliasi SAYATAN
KETERANGAN Slate Deskripsi : spesimen ini adalah batuan metamorf granoblastic didominasi oleh poikiloblasts dari cordierite dalam matriks kuarsa , biotit , orthopyroxene dan spinel . poikiloblasts cordierite hadir sebagai kristal anhedral hingga 0,3 mm dalam ukuran dan menunjukkan banyak subgrains dengan orientasi yang sedikit berbeda . matriks didominasi oleh butir kuarsa granoblastic ~ 0,002 mm dalam ukuran dan ringan , berorientasi secara acak , biotit . Di tempat-tempat kelompok orthopyroxene dan spinel terjadi . Beberapa daerah sangat spinel kaya . matriks dipotong oleh tipis ( < 0,1 mm ) pembuluh darah dari biotit . A 5 mm urat lebar yang mengandung kuarsa grafis dan feldspar alkali terjadi . kristal biotit garis margin vena dan menjadi lebih halus - grained ke dalam matriks . Sillimanite terkonsentrasi sepanjang margin batin . Mineral Penyusun : kuarsa , biotit , cordierite , orthopyroxene , spinel , sillimanite Petrogenesis
: sampel ini merupakan metamorfosis termal dari protolith batu tulis di bawah piroksen tinggi untuk sillimanite hornfels kelas . pencairan sebagian telah terjadi dan leucosomes kuarsa , feldspar alkali dan biotit dihasilkan .
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
Irghi Reynaldi Adam| 9 410016066
PPL
Gneiss Deskripsi Mikroskopik : Pada sayatan ini ditentukan beberapa mineral, seperti mineral Muskovit dengan presentase 20%, Mineral Opak (Hematit [Fe2O3]) 10 %, Mineral Mika berwarna Coklat (Phlogopit) 15 % , Garnet 15 % , dan Kuarsa 40 % dengan pembesaran okuler 10x dan persebaran obyektif 4x/0.10 P mineral-mineral utama telah terubahkan oleh proses metamorfisme (temperatur dan tekanan yang tinggi), sayatan mempunyai bentuk-bentuk penjajaran yang tipis sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa sayatan merupakan batuan metamorf. Deskripsi Mineral :
Nama Mineral
Keterangan
1
Muskovit
Warna coklat kehijauan , bentuk subhedral, belahan 1 arah, relief rendah
2
Opak
No XPL
3
4
5
Warna hitam, kedap cahaya, anhedral
Phlogopit
Warna coklat kehitaman , bentuk subhedral, relief rendah - sedang
Garnet
Warna hitam pekat, bentuk subhedral, terdapat pecahan, relief sedang- tinggi
Kuarsa
Warna putih ke abu-abuan, bentuk euhendal, relief rendah, sistem Kristal hexagonal
Perbedaan Gneis dan Sekis : Pada batuan gneiss, mineral mempunyai bentuk penjajaran yang tipis, tidak seperti pada batuan sekis yang mempunyai penjajaran mineral yang sangat kuat. Gneis (temperatur tinggi ) sekis (temperatur sedang) Tekstur khusus : Foliasi Gneis struktur ( stuktur foliasi pada mineral butiran prismatik dan tabular dimana mineral pipih jumlahnya lebih kecil ) –
Petrogenesa
: Dilihat dari prosentase diatas, mineral yang paling dominan adalah mineral kuarsa dengan prosentase 40% (mineral resisten) kemudian berasosiasi dengan mineral mika (muskovit dan Phlogopit) dengan prosentase 35 % terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam kemudian mengalami proses metamorfisme (tekanan dan temperatur yang tinggi) pada gneiss sering di sertai dengan deformasi (tektonik) regional biasanya terbentuk pada batas lempeng konvergen. Hampir dari semua jejak-jejak asli batuan (termasuk kandungan fosil) dan bentuk bentuk struktur lapisan (layering) menjadi hilang akibat dari mineral-mineral mengalami proses migrasi dan rekristalisasi sehingga batuan yang di hasilkan adalah batuan metamorf (Gneis)
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
Irghi Reynaldi Adam| 10 410016066
Schist Deskripsi : Sampel ini adalah media - grained sangat foliated batuan metamorf didominasi oleh glaukofan ( 50 vol % ) dan epidot ( 40 vol % ) dengan porphyroblasts garnet dan titanite minor , klorit , kuarsa dan muskovit . Garnet terjadi sebagai euhedral porphyroblasts sampai 1 cm dengan inklusi memanjang dari kuarsa dan glaukofan . matriks didominasi oleh kristal glaucophase subhedral sampai 1 mm panjang dan bulat epidotes hingga 0,5 mm . matriks yang komposisinya banded ke epidot - didominasi dan epidot - miskin band tebal hingga 3 mm . Cluster kristal titanite bulat hingga 0,2 mm terjadi terutama dalam band - kaya epidot . Vena klorit , muskovit dan kuarsa jarang memotong matriks dan kristal orientasi berbeda dari kain meresap . Mineral Penyusun :
glaukofan , epidot , garnet , titanite , klorit , kuarsa , muskovit Petrogenesis
: Spesimen ini merupakan daerah , facies blueschist , metamorfosis dari protolith mafik . Kelimpahan epidot mungkin menyarankan protolith kaya zat besi . Terjadinya klorit , muskovit dan kuarsa dalam urat menunjukkan pengenalan cairan hidrotermal pada tahap akhir . Schist Mica (O’Dunn dan Sill, 1986) Pemerian Petrografis:
Sayatan batuan metamorf dengan struktur skistosa, berwarna abu-abu kecoklatan, terdiri dari perselingan mineral lepidoblas (muskovit, aktinolit, klorit), sedikit epidot, kristal-kristal granoblas dan mineral opak. Batuan mengalami proses deformasi ditandai dengan kenampakan mineral yang sebagian besar terfrakturkan. Komposisi Mineral: •
•
Muskovit (30%) : Tidak berwarna - hijau pucat, bias rangkap tinggi (orde 2), pleokroik, hadir membentuk kesejajaran (orientasi lepidoblas), tabular ditunjukkan oleh (CD1). Klorit (30%) : Hijau - hijau pucat, belahan parallel / satu arah, fibrous, ukuran butir, bias rangkap rendah orde 1 (biru kehitaman) ditunjukkan oleh (DE4). Aktinolit (20%) : Coklat - kehijauan, beragregat, pleokrois hijau, memperlihatkan bentuk menjarum, pemadaman bergelombang, bias rangkap sedang (kuning merah), ditunjukkan oleh (I4-5). Epidot (15%) : Coklat pucat - kuning terang, relief bergelombang, prismatic panjang, hadir sebagai kristal granular hasil ubahan dari piroksen ditunjukkan oleh (I8). Mineral opak (5%) : Berwarna hitam tidak tembus cahaya, bentuk membundar tanggung, isotrop relief tinggi ditunjukkan oleh (GH4). –
•
–
•
•
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
Irghi Reynaldi Adam| 11 410016066
Schist Amfibolit (O’Dunn dan Sill, 1986) Pemerian Petrografis:
Sayatan batuan metamorf dengan struktur skistosa, berwarna abu-abu kecoklatan, terdiri dari perselingan mineral lepidoblas (muskovit), kristal-kristal granoblas (kuarsa), sedikit plagioklas dan mineral opak. Batuan mengalami proses deformasi ditandai dengan kenampakan mineral yang sebagian besar terfrakturkan. Komposisi Mineral: •
Hornblende (40%) : Berwarna coklat berbentuk prismatik panjang. subhedral anhedral, berbutir sedang sampai kasar, belahan dua arah, menunjukkan pemadaman bergelombang. Ditunjukkan oleh (J9-10) Kuarsa (30%) : Tidak berwarna, anhedral, interferensi kuning terang, menyudut tanggung, tidak ada belahan, tidak mempunyai kembar, relief sedang, pemadaman bergelombang, dijumpai sebagai agregat kristal xenoblas ditunjukkan oleh (F9). Piroksen (15%) : Kuning kecoklatan agak kehijauan; subhedral, prismatik panjang dan pendek; sedang, belahan 1 dan 2 arah, relief tinggi sebagian telah terubah menjadi tremolit. Muskovit (10%) : Tidak berwarna - hijau pucat, bias rangkap tinggi (orde 2), pleokroik, hadir membentuk kesejajaran (orientasi lepidoblas), tabular, ditunjukkan oleh (I4). Mineral opak (5%) : Berwarna hitam tidak tembus cahaya, bentuk membundar tanggung, isotrop relief tinggi. Ditunjukkan oleh (J3) –
•
•
•
•
–
Phylite (O’Dunn dan Sill, 1986) Pemerian Petrografis:
Sayatan batuan metamorf dengan struktur filitik, berwarna abu-abu kecoklatan, terdiri dari mineral-mineral mafik seperti hornblende, piroksen, dan kuarsa. Selain itu batuan ini telah mengalami ubahan menghasilkan tremolit dan epidot. Kalsit juga hadir sebagai uraturat halus. Komposisi Mineral: •
Hornblende (30%) : Berwarna coklat berbentuk prismatik panjang. subhedral anhedral, berbutir sedang sampai kasar, belahan dua arah, menunjukkan pemadaman bergelombang. sebagian besar dari mineral ini telah terubah sebagian menjadi tremolit. Ditunjukkan oleh (H1). Kuarsa (30%) : Tidak berwarna, anhedral, interferensi kuning terang, menyudut tanggung, tidak ada belahan, tidak mempunyai kembar, relief sedang, pemadaman bergelombang, dijumpai sebagai agregat kristal xenoblas. Ditunjukkan oleh (F1). Piroksen (10%) : Kuning kecoklatan agak kehijauan; subhedral, prismatik panjang dan pendek; sedang, belahan 1 dan 2 arah, relief tinggi sebagian telah terubah menjadi tremolit. Ditunjukkan oleh (J4-5). Epidot (10%) : Coklat pucat - kuning terang, relief bergelombang, prismatic panjang, hadir sebagai kristal granular hasil ubahan dari piroksen. Ditunjukkan oleh (F5). –
•
•
•
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
–
Irghi Reynaldi Adam| 12 410016066
•
•
Plagioklas (10%) : Agak lapuk, menunjukkan kembaran albit, carlsbad, ukuran 0.2-1.0 mm, bentuk subhedral, tidak memperlihatkan zonasi. Ditunjukkan oleh (I4). Kalsit (10%) : Berupa kristal relatif halus, tidak berarturan, relief bergelombang, bias rangkap ekstrim. Ditunjukkan oleh (H6).
2.2 Batuan Metamorf Non Foliasi SAYATAN
KETERANGAN Quartzite
Deskripsi
:
Sampel ini adalah batuan metamorf granular halus didominasi oleh kuarsa ( 90 % ) dengan plagioklas minor ( 10 % ) . Quartz terjadi sebagai intergrowth granular kristal anhedral hingga 0,1 mm dalam ukuran beberapa di antaranya menunjukkan kepunahan undulose . batas butir antara kristal kuarsa termasuk bergigi dan batas cekung - cembung . kristal plagioklas sebagian besar digantikan oleh serisit . Mineral Penyusun : kuarsa , plagioklas Petrogenesis
: Kuarsit adalah batuan metamorf didominasi oleh kuarsa dan biasanya memiliki tekstur granoblastic . Spesimen ini merupakan bagian dari quartzites Cambrian basal NW Skotlandia dari unit pipa -rock dengan skolithos berlimpah liang . sampel bermetamorfosis ke kelas sangat rendah dan beberapa butir pasir asli dapat diamati , bagaimanapun , batas-batas cekung - cembung dan dijahit menunjukkan tekanan solusi dan migrasi batas-butir di bawah tekanan .
Klasifikasi PPL
: batuan metamorf , metamorfosis regional, kuarsit
Marmer (O’Dunn dan Sill, 1986) Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batuan metamorf, berwarna abu-abu abu-abu terang, non foliasi, homeoblastik granular, granoblastik, ukuran mineral: 0.01 1.6 mm tersusun oleh mineral mineral grup karbonat, terdapat rekahan. Komposisi Mineral: Kalsit (90%) ukuran butir 0.01 - 1.6 mm, colourless, anhedral, relief tinggi, belahan 2 arah, bias rangkap ekstrim, pemadaman bersudut. Aragonit (10%) ukuran butir 0.3 - 1 mm, colourless, fibrous, anhedral, relief tinggi, belahan 1 arah, bias rangkap ekstrim, pemadaman bersudut. –
–
XPL
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
Irghi Reynaldi Adam| 13 410016066
PPL
Serpentinit Deskripsi Petrografi :
Sayatan pada kenampakan nikol sejajar (//) berwarna colorless, warna pada nikol bersilang (x) hijau tua, ukuran kristal 0,5-1 mm, struktur non foliasi (hornfelsik), tekstur umum kristaloblastik, ukuran kristal halus, bentuk mineral xenoblastik, bentuk individu kristal lepidoblastik, tekstur khusus decussate texture. Komposisi Mineralogi : 1. Serpentin pada nikol sejajar (//) berwarna colorless, ukuran mineral 0,5-1 mm, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, pecahan uneven, tidak ada pleokroisme,ketembusan cahaya translucent, pada nikol bersilang (x) warna interferensi green orde 2, gelapan miring 10o.Kelimpahan 100%
XPL
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
Irghi Reynaldi Adam| 14 410016066
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/uploaddocument?archive_doc=284584062&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A%22archive_view_rest ricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3Afalse%2C%22logged_in%22%3Afalse %2C%22platform%22%3A%22web%22%7D https://adriantosetiadi.wordpress.com/tag/geologi-2/ https://id.scribd.com/doc/195787355/Analisis-petrografi https://www.earth.ox.ac.uk/~oesis/micro/ https://id.scribd.com/doc/309456961/Album-PETROGRAFI-Batuan https://id.scribd.com/document/239044859/Album-Sayatan-Fieldtrip-Petrografi-Kelompok-8
Album Petrografi Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf
Irghi Reynaldi Adam| 15 410016066