Struktur Batuan Sedimen, Batuan Metamorf dan Siklus Batuan Disusun oleh : 1. 2. 3.
Aprilyan David Budiarta 130721607433 Herdin Trysna Putra 130721607478 Siswanto 130721607426
Struktur Batuan Sedimen Pengertian Struktur Primer Paralel Bedding/Horizontal Bedding Cross Bedding (Pelapisan Silang Siur) Gradded Bedding Lenticular Bed Mud Cracks (Struktur Kerah Kerut) Ripple Mark Raindrop Impression Ciri Umum
Pengertian Struktur batuan sedimen adalah kenampakan tubuh batuan sedimen. Struktur batuan sedimen dapat dibedakan menjadi struktur primer dan struktur sekunder.
Struktur Primer
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Struktur primer yang digunakan untuk mengungkap kondisi lingkungan pada masa silam, yang terbagi menjadi : Paralel bedding Cross bedding Graded bedding Lenticulair bed Mud cracks Ripple mark Raindrop impression
Paralel Bedding/horizontal bedding Paralel bedding adalah kenampakan batuan sedimen yang memperlihatkan pelapisan mendatar yang memiliki stratifikasi yang berbeda dari waktu ke waktu.
Cross Bedding Cross bedding adalah kenampakan pelapisan batuan yang miring satu sama lain. Biasanya dihasilkan oleh arus air ataupun angin pada material halus seperti pasir.
Graded Bedding Gradded bedding adalah kenampakan pelapisan batuan sedimen yang ukuran partikelnya berubah perlahan dari kasar dibagian bawah sampai halus dibagian kasar, dan biasanya terbentuk dilingkungan danau atau laut.
Lenticulair Bed Lenticulair bed adalah perlapisan yang tebal lapisannya semakin tipis ke salah satu arah, dan biasanya terbentuk pada lingkungan sungai.
Mud Cracks Mud cracks adalah struktur yang terlihat pada permukaan batuan sedimen berupa rekahan-rekahan dari bahan lumpur yang homogen dan mengalami pengeringan, terjadi di daerah dataran banjir dan playa lake berupa danau temporer di gurun.
Ripple Mark Ripple mark, terbentuk karena gelombang atau arus yang mengalir diatas bahan sedimen halus yang mengakibatkan permukaan sedimen berombak, bila tidak mengalami gangguan akan awet didalam batuan. Tinggi gelombang 5-10cm dengan panjang 1 meter.
Raindrop Impression Raindrop impression adalah struktur batuan sedimen berupa lubang bekas tetesan air hujan dipermukaan batuan, terbentuk pada lingkungan berlumpur.
Ciri Umum Batuan Sedimen Ciri umum batuan sedimen adalah kaya dengan bahan organik dan fosil, serta batuannya berlapis lapis karena terbentuk dari pengendapan yang tidak sama darimwaktu ke waktu.
Batuan Malihan (Metamorf) Pengertian Penyebab metamorfis Proses metamorfis Geothermal alterasi Hidrotermal alterasi Tekstur Batuan Metamorf Folasi Slaty Phyllitic Schistose Gneissic
Non Folasi
Komposisi Batuan Metamorf Monomineralik
Multimineralik
Pengertian Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan lain yang mengalami perubahan fisik maupun kimiawi yang disebabkan oleh tekanan dan temperatur yang tinggi.
Penyebab Metamorfis
Temperatur tinggi, menyebabkan terjadinya rekristalisasi sehingga kristal mineral penyusun batuan menjadi lebih besar, atau meningkatnya unsur tertentu akibat unsur lain menguap. Contoh : Marmer, pualam, grafit dari batu bara.
Penyebab Metamorfis
Tekanan tinggi, menyebabkan terjadinya pemipihan mineral sehingga membentuk batuan yang berfolasi. Contoh : batu tulis, sekis mika, granite gneiss.
Proses Metamorfis 1.
Geothermal alterasi, yaitu metamorfis sebagai akibat naiknya temperatur di tempat yang dalam. Pada kedalaman 3000m dan temperatur < 100°C. Dapat dijumpai pada batuan sedimen tebal seperti geosinklinal.
Proses Metamorfis 2.
Hidrothermal alterasi, yaitu metamorfosis yang disebabkan oleh cairan magma panas atau air tanah yang mengalami pemanasan. Contoh : kaolin menjadi lunak, hornblende menjadi klorit, olivin menjadi serpentin.
Tekstur Batuan Metamorf 1.
Tekstur folasi, yaitu tekstur berlapis-lapis dimana butir-butir batuan penyusunnya pipih hingga memperlihatkan lapisan atau belahan kearah mana batuan cenderung membelahnya. Terbagi menjadi : a. Slaty b. Phylitic c. Schistose d. Gneissic
Tekstur Folasi a.
Slaty, bila batuan berlapis dengan permukaan halus dan mudah dipisahkan lewat bidang belah. Contoh : Batu Sabak (Slate)
Tekstur Folasi b.
Phyllitic, bila lapisan sedikit lebih tebal (beberapa mm), permukaan belahan agak kasar dibanding slaty. Contoh : Phyllite (Filit)
Tekstur Folasi c.
Shistose, bila lapisannya lebih tebal dari phyllitic, permukaan belahan bergelombang. Contoh : Sekis Mika
Tekstur Folasi d.
Gneissic, bila lapisannya tebal dan mineralmineral berwarna gelap dan terang terpisah dengan tegas. Contoh : Gneiss = Genes
Tekstur Batuan Metamorf 2.
Tekstur Non Folasi, yaitu tekstur yang tidak menunjukkan kecenderungan berlapis. termasuk didalamnya adalah marmer, quartzite, antrasit.
Komposisi Batuan Metamorf Monomineralik, yaitu batuan metamorf yang terutama dari satu macam mineral saja. Contoh : marmer, quartzite, antrasit. Multimineralik, yaitu batuan metamorf yang tersusun dari ≥ 2 mineral dominan. Contoh : hornfels, sabak, filit, sekis klorit, garnet, genes.
Siklus Batuan
Terima Kasih