RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Materi Pokok
: SMA NEGERI 1 PINRANG : Geografi : X/Ganjil : IS/Lintas Minat Geografi : Aktivitas Manusia Dalam Pemanfaatan Batuan Penyusun Litosfer Alokasi Waktu: 3 x 45’ A. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.3. Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika litosfer. 4.3. Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia dengan lingkungannya sebagai pengaruh dinamika litosfer dalam bentuk narasi, tabel, bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1
3.3.1 3.3.2 3.3.3 3.3.4 4.3.1.
Menjelaskan pengertian lithosfer Menguraikan jenis batuan penyusun Litosfer. Menguraikan proses terjadinya batuan Menguraikan klasifikasi batuan Membuat hasil analisis hubungan antara manusia dengan lingkungannya sebagai pengaruh dinamika hidrosfer dalam bentuk narasi, tabel, bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep.
D. Materi Pembelajaran 1. Materi Reguler Pengertian Lithosfer jenis batuan penyusun Litosfer Proses terjadinya batuan dan klasifikasinya Pemanfaatan batuan penyusun lithosfer 2. Materi Pengayaan a. N b. B c. B d. b 3. Materi remedial MATERI BAHAN AJAR Kata litosfer diambil dari bahasa Yunani dan berarti lapisan batuan. Litosfer adalah lapisan kerak Bumi paling luar yang terdiri dari batuan. Litosfer merupakan lapisan batuan kerak bumi yang paling luar terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1.200 km. tebal kulit bumi tidak merata di bagian benua lebih tebal dibandingkan dengan bagian samudera. Litosfer mempunyai ketebalan ratarata 70 km dan berat jenisnya 2,89 cm³. Lapisan litosfer terdiri dari dua lapisan yaitu : 1. Lapisan sial (silisium magnesium dalam lapisan ini antara lain terdapat batuan sediment, sgranit, andesit, jenis batuan metamorf, serta batuan yang terdapat didaratan benua. Lapisan sial disebut juga lapisan kerak bersifat padat dan kaku berketebalan rata-rata ± 335 km. Kerak ini terbagi menjadi dua yaitu kerak benua dan kerak samudera. 2. Lapisan sima yaitu lapisan kulit yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium lapisan sima bersifat elastis dan mempunyai ketebalan ratarata 65 km.
Batuan yang membentuk litosfer, yaitu :
2
1. Batuan beku yaitu batuan yang terbentuk karena magma pijar yang membeku menjadi padat, berdasarkan tempat membekunya, ada tiga jenis batuan beku : Batuan beku dalam, contohnya granit. Batuan beku luar, contohnya batu apung. Batuan beku gang, contohnya granit fosfir. 2. Batuan beku sediment (batuan endapan) terjadi jika batuan beku itu mengalami proses pelapukan. Akibatnya batuan ini mudah dibawa air dan mengendap disuatu tempat dan mengalami pergeseran. Berdasarkan medium yang membawa ke suatu tempat pengendapan ada tiga jenis batuan sediment yaitu : Batuan sediment aeris atau neolis apabila mediumnya angin Batuan sediment glacial apabila mediumnya adalah es Batuan sediment aquatis apabila mediumnya adalah air. Sementara itu berdasarkan tempat mengendapnya terdapat : Batuan sediment lakustre jika mengendap di danau, contohnya tanah liat. Batuan sediment continental jika mengendap di lautan, contohnya endapan lumpur biru di pantai, endapan radiolari dilaut dalam, dan lumpur merah. Batuan fluvial jika mengendap di sungai. 3. Batuan beku metamorf batuan yang mengalami perubahan yang dashyat. Asalnya dari batuan beku atau batuan sediment. Perubahannya akibat berbagai hal antara lain : Suhu tinggi berasal dari magma sebab batuan itu berdekatan dengan dapur magma. Contohnya marmer dari batuan kapur, dan antrasit dari batubara. Tekanan tinggi berasal dari endapan-endapan yang tebal sekali diatasnya. Contohnya batu pasir dari pasir. Tekanan dan suhu tinggi. Proses Terjadinya Batuan dan Klasifikasinya Secara berurutan, terjadinya batuan di Bumi dapat anda lihat pada siklus batuan berikut ini. a. Magma sebagai induk segala batuan pembentuk litosfer. b. Karena proses pendinginan di lapisan dalam bumi, di dalam korok atau dipermukaan Bumi, terjadi proses pembekuan magma menjadi batuan beku dalam, korok dan bagian beku luar. c. Melalui proses penghancuran tanpa perubahan susunan kimia dari batu asal, terbentuklah batuan sedimen klasik.
3
d. Untuk pengedapan melalui proses kimiawi, hasilnya adalah sedimen kimiawi dan pengendepan yang dilakukan oleh organisme, hasilnya adalah sedimen organik. e. Perubahan karena penambahan suhu menghasilkan batuan metamorf dynamo, dan karena penambahan zat lain menghasilkan batuan metamorf kontak pneumatolitik. f. Akhirnya batuan apapun yang telah bersinggungan dengan magma akan mengalami perubahan bentuk terlebih dahulu, jika keadaan memungkinkan, akan masuk kembali ke dalam magma. Klasifikasi Batuan Berdasarkan proses terjadinya, batuan dibedakan menjadi tiga bentuk : 1) Batuan Beku Terjadi dari magma (batuan cair) yang mengalami proses pendinginan, kemudian membeku. Berdasarkan tempat pembekuan, batuan beku dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu : Batuan beku dalam Pembekuannya terjadi di dalam, jauh dibawah permukaan bumi. Proses pendinginannya sangat lambat. Hal ini mengakibatkan terbentuknya hablurhablur mineral besar-besar dan sempurna serta kompak. Struktur mineral seperti itu disebut struktur plutonik atau granitenis (holokristalin). Batuan beku dalam disebut juga batuan abisis contohnya batuan granit, diorite, sienit, dan gabro. Batuan beku gang atau korok atau batuan hipabisis Sisa magma yang masih cair merersap ke lapisan yang lebih atas dan menyusup ke sela-kela pipa-pipa gunung api, kemudian menjadi dingin dan membeku. Proses pembekuannya relatif lebih cepat, sehingga hablur-hablur (Kristal-kristal) yang terjadi tidak sekompak batuan beku dalam. Struktur batuan beku gang ini disebut struktur porfiri. Contohnya granit, porfiri diorit, porfiri sienit, dan porfiri. Batuan beku luar atau batuan beku effusive Batuan beku macam ini terjadi dari magma yang mencapai permukaan Bumi, kemudian membeku. Proses pembekuannya cepat sekali, sehingga dapat terbentuk Kristal (hablur). Misalnya pada tekstur porfiritik. 2)
Batuan Sedimen Batuan beku yang tersingkap dipermukaan bumi akan mengalami penghancuran (pelapukan) oleh pengaruh cuaca, kemudian diangkut oleh tenaga alam seperti air, angin atau gletser dan diendapkan di tempat lain, sehingga terbentuklah batuan endapan (sedimen). 4
Menurut proses terjadinya, batuan sedimen, dibedakan atas : Batuan kastik dan mekanik. Batuan klastik terbentuk dari gumpalan batu besar yang diangkut dari lereng gunung, melalui air hujan lalu diangkut oleh arus sungai kemudian diendapkan di daerah hilir dalam bentuk pasir yang susunan kimiawinya masih sama dengan batuan asal. Ini berarti pengendapan itu tidak mengalami proses kimia, melainkan hanya proses mekanik. Contoh batuan klastik yaitu : 1 Brexi rock/batu breksi 2 Conglomerate rock/batu konglomerat 3 Sand (sandy rock, sandy soil and sand)/pasir (batu pasir, tanah pasir dan batu pasir). 4 Tanah liat Batuan kimiawi. Terbentuk melalui proses kimiawi, seperti yang dialami batu kapur di bagian atap gua kapur. Batu kapur yang diresapi air hujan yang mengandung karbondioksida akan larut dalam bentuk larutan air kapur. Sebagian larutan itu menetes dari atap gua dan jatuh ke dasar gua yang kering, sebagian lagi menempel pada bagian atas gua sehingga terbentuklah endapan kapur sebagai sebagai sisa penguapan air kapur pada saat larutan itu menetes. Terbentuklah stalaktit dan stalakmit, yang merupakan salah satu proses yang dihasilkan oleh batuan kimiawi. Proses kimiawi yang terjadi adalah : CaCO₃ + H₂O + CO₂ Ca (HCO₃)₂ Batuan organis. Dibentuk dari pemupukan (akumulasi) sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Contohnya batu karang. Berdasarkan tenaga yang mengangkutnya (medianya), batuan sedimen terbagi atas : a) Sedimen akuatis diendapkan oleh air. Contohnya batu pasir, tanah liat. b) Sedimen aeolis (aeris), diendapkan oleh angin (udara). Contohnya tanah loss, tanah pasir. c) Sedimen glasial, diendapkan oleh gletser. Contohnya batu-batu morena. Berdasarkan tempat diendapkannya, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi: Sedimen teritis terdapat didarat yaitu batu tuf, batu pasir, tanah loss. Sedimen marine terdapat dilaut yaitu batu karang, batu garam. Sedimen fluvial terdapat disungai pasir, tanah liat. Sedimen limnis terdapat didanau/di rawa yaitu tanah rawa, tanah gambut. Sedimen glasial terdapat di daerah es yaitu batu morena.
5
3)
Batuan Metamorf Batuan metamorf adalah batuan hasil ubahan dari batuan asal akibat proses metamorphosis, yaitu suatu proses yang dialami batuan asal akibat tekanan dan suhu yang sama-sama meningkat. Batuan metamorf dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Batuan metamorf termik (kontak) Batuan metamorf termik adalah batuan yang terbentuk karena adanya kenaikan suhu. Misalnya batuan kapur yang terbentuk karena pengaruh suhu yang tinggi sehingga menjadi cair, kemudian setelah mengalami proses pendinginan berubahlah batuan kapur tadi menjadi batu pualam (marmer). Contohnya tambang marmer yang terdapat di Cipatat (Bandung) dan tulungagung. Batuan metamorf dinamik Batuan metamorf dinamik adalah batuan yang terbentuk akibat adanya tekanan dari lapisan di atasnya dalam waktu yang lama. Batuan metamorf dinamik ini disebut batuan metamorf kinetis. Contohnya batu tulis (sabak) yang berasal dari tanah liat, yang mendapat tekanan dari lapisan atasnya. Batuan metamorf kontak pneumotolotik Batuan metamorf kontak pneumotolotik adalah batuan yang terbentuk akibat adanya penambahan suhu disertai menyusupnya unsur-unsur batuan lain (zat lain). Contohnya, kuarsa yang dalam proses metamorfnya disusupi unsur boron, akan menghasilkan semacam batu permata yang disebut turmalin, sedangkan jika unsur penambahnya adalah fluorium, akan menghasilkan topas, semacam permata berwarna kuning. Pemanfaatan Litosfer Kerak Bumi, lapisan terluar Bumi ini ternyata terdiri atas sekitar 3.000 mineral. Mineral-mineral tersebut ditemukan dalam tiga jenis batuan, yaitu batuan beku, endapan, dan malihan, atau terkadang berupa longgokan mineral. Batuan dan mineral penyusun kerak ini diperoleh dengan cara penambangan. Banyak batuan dan mineral hanya ditemukan jauh di bawah permukaan Bumi. Tetapi, ada juga beberapa yang ditemukan dekat permukaan Bumi. Batu intan terbentuk di dalam Bumi pada kedalaman kurang lebih 150 km. Karena terletak pada lapisan yang sangat dalam, maka karbon sebagai bahan pembentuk intan, mendapatkan tekanan yang sangat kuat dan mendapat panas yang sangat tinggi hingga 1.650°C. Dengan adanya tekanan yang kuat dan panas yang tinggi inilah, karbon berubah menjadi kristal-kristal intan yang sangat berharga.
6
Lain halnya dengan minyak dan gas alam. Kedua komoditas ekspor yang bernilai ekonomis ini terbentuk karena adanya sisa-sisa plankton, ganggang, dan makhluk lain yang mengendap di lantai samudra, kemudian tertutup oleh sedimen-sedimen yang terangkut dan terendapkan di samudra. Sisa-sisa makhluk hidup ini lama-kelamaan melapuk dan menjadi bahan bakar fosil serta gas alam yang dapat dimanfaatkan energinya. Pemanfaatan Batuan penyusun Litosfer Batuan penyusun litosfer dapat dimanfaatkan oleh manusia di antaranya adalah: 1. Granit, andesit, gabro dan diorit digunakan untuk membuat dasar dan pondasi jembatan, landasan pacu bandara, jalan raya, pondasi rumah, dan landasan rel kereta api. 2. Obsidian, scoria dan pumice digunakan untuk membuat patung dan bangunan candi. 3. Liparit, pumice, riolit dan basalt digunakan dalam bentuk kerakal dan pasir. Andesit dan diorite digunakan untuk kerakal pengisi cor tiang dan campuran tiang pancang (paku bumi) 4. Breksi, granit, fosfir, dan doirit digunakan untuk landasan dak bangunan bertingkat. 5. Batuan kapur digunakan untuk bahan semen teraso dan marmer buatan. 6. Antrasit, shale, schist, batu sabak, dan batu padas digunakan untuk hiasan tembok dan pagar. 7. Turmalin, topas, dan kuarsa digunakan untuk membuat perhiasan.
E.Kegiatan Pembelajaran Rincian Kegiatan
Waktu
7
Pendahuluan Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa sebelum belajar Guru menyapa siswa dengan memberi salam dan mengecek kehadiran siswa Guru menanya peserta didik Tentang apakah mereka pernah melihat gunung ,eletus ? Guru mengaitkan hal-hal yang dikemukakan peserta didik dengan materi yang akan dipelajari menyampaikan indikator kompetensi Dasar (KD) yang akan dipelajari Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok. Kegiatan Inti Mengorientasi peserta didik pada masalah peserta didik memperhatikan dan menyimak gambaran umum materi yang di tampilkan dalam bentuk slide secara berkelompok peserta didik ditugaskan membaca buku tentang Aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun litosfer secara berkelompok peserta didik mengemukakan hasil membaca buku tentang Aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun litosfer(diantara kelompok mereka) Guru menilai keaktifan peserta didik dalam kelompok Mengorganisasi Kegiatan Pembelajaran Setiap kelompok /peserta didik mengajukan pertanyaan tentang Aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun litosfer yang belum di pahami mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dan dibaca Guru memberi kesempatan bagi peserta didik lain yang ingin menanggapi atau menjawab pertanyaan dari peserta didik.
20 menit
90 menit
Membimbing Penyelidikan secara mandiri dan kelompok
Setiap kelompok peserta didik diberikan Aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun litosfer dalam bentuk Gambar/video. Secara berkelompok Peserta didik mengajukan rumusan hipotesis atau jawaban sementara atas video Aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun litosfer yang di tampilkan sebelumnya. Secara berkelompok peserta didik mengumpulkan informasi data melalui berbagai sumber mengenai Aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun litosfer yang di tampilkan dalam bentuk video sebelumnya . Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
8
Secara bergilir setiap kelompok mengemukakan hasil diskusi kelompoknya
Kelompok lain dapat memberi tanggapan maupun saran.
Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan Penutup Guru meminta peserta didik membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah selesai dibahas Penilaian Guru mengingatkan materi pertemuan berikutnya . Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa penutup pembelajaran.
25 menit
F. STRATEGI PEMBELAJARAN Strategi Inquiry Strategi Pembelajaran
Inquiry
(SPI)
adalah
rangkaian
kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan. Ada beberapa hal yang menjadi utama strategi pembelajaran inquiry: Menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inquiry menempatkan
siswa sebagai objek belajar. Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk atau konsep yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu
pembuktian. Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa
terhadap sesuatu. Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa rata-rata memilki kemauan dan kemampuan berpikir, atrategi ini akan kurang berhasil
diterapkan
kepada
siswa
yang
kurang
memiliki
kemampuan untuk berpikir. Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
9
Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa Strategi ini menggunakan beberapa metode yang relevan, diantaranya : a. Metode diskusi Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Disini siswa melakukan diskusi tentang suatu masalah yang diberikan oleh guru, sehingga siswa menjadi aktif. b. Metode pemberian tugas Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Disini guru memberikan suatu tugas kepada siswa untuk diselesaikan oleh siswa, sehingga siswa menjadi aktif. c. Metode eksperimen Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Jadi metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia alami. d. Metode tanya jawab Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang materi pembelajaran
G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1 Teknik Penilaian 1 Penilaian antar teman 2 Observasi 3 Tes Tertulis 10
2 1
Instrumen Penilaian Instrument Penilaian Sikap Materi : Indikator PK: 1.1.1. Menunjukkan prilaku berfikir ilmiah dan dapat meneliti tentang lingkungannya Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah dan mampu meneliti tentang lingkungannya 1.1.2. Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari Hubungan antara manusia dengan lingkungan dalam dinamika litosfer untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Kelas/Semester : X/Ganjil 2.1.1. Penilaian Sikap Religius Nama Peserta Didik yg diamati: …………………. Kelas : …………………. Tanggal Pengamatan : ………………….. Materi Pokok : ………………….. Pernyataan
No 1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan 3 Mengucapkan rasa syukur atas segala karunia Tuhan 4 Memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan pendapat di depan umum 5 Mengungkapkan keagungan Tuhan apabila melihat kebesaran Nya
TP
K D
S R
S L
Keterangan: TP : Tidak pernah KD : Kadang-kadang SR : Sering SL : Selalu
Ketentuannilai (predikat): D (kurang) = jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku Tawakal C (cukup) = jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku Tawakal 11
B (baik) perilaku
= jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan
Tawakal A (sangat baik) = jika peserta didik terus tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku Tawakal 2.1.2. Penilaian Sikap Sosial Indikator PK: 2.3.1.Menunjukkan perilaku responsive dan tanggungjawab terhadap masalah Kelas/Semester
: X/Ganjil
Nama Peserta Didik yg diamati: …………………. Kelas : …………………. Materi Pokok : …………………. Tanggal : ………………….
1 2 3 4
TP Pernyataan Melakukan tugas-tugas dengan baik Menerima resiko atas tindakan yang dilakukan mengembalikan barang yang dipinjam dari orang lain Meminta maaf jika melakukan kesalahan yang merugikan orang lain
KD
SR
SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Ketentuan nilai (predikat): D (kurang) = jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku responsif dan bertanggung jawab C (cukup) = jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku berpikir responsif dan bertanggung jawab B (baik) = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku responsif dan bertanggung jawab A (sangat baik) = jika peserta didik terus tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku responsif dan bertanggung jawab 12
SL
2
Penilaian Keterampilan Indikator PK : Membuat hasil analisis Pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan dalam bentuk narasi, tabel, bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep. Kelas/Semester 1
N o 1 2 3 4 5 6
Nama Siswa
: X/ Ganjil
Penilaian Presentasi
Sistema Tis
NilaI Keterampilan Presen Tanya Kebenaran Tasi jawab substansi
NIL AI
………..
Dst. Kriteria Penilaian :
NO 1 2 3
INDIKATOR Sistematika
Runut sesuai dengan struktur keilmuan Runut sesuai dengan struktur keilmuan Kemampuan Presentasi menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tanya jawab Mengajukan tanggapan, pertanyaan atau jawaban
4
Kebenaran substansi materi Keterangan pengisian skor: 4. Sangat baik 3. Baik 2. Cukup 1. Kurang.
3 Nateri
URAIAN
Sesuai dengan konsep dan teori yang benar dari sisi keilmuan
Penilaian Pengetahuan Membuat hasil analisis Pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan dalam
13
bentuk narasi, tabel, bagan, grafik, gambar ilustrasi, dan atau peta konsep. Indikator PK 3.3.1 3.3.2 3.3.3 3.3.4 3.3.7 Kelas
Menjelaskan pengertian lithosfer Menguraikan jenis batuan penyusun Litosfer. Menguraikan proses terjadinya batuan Menguraikan klasifikasi batuan Menguraikan sebaran gunung api di Indonesia dan di dunia. X /Ganjil
LATIHAN SOAL 1 2
Jelaskan pengertian lithosfer.. Uraikanlah jenis batuan penyusun Litosfer Uraikanlah proses terjadinya batuan Uraikanlah klasifikasi batuan Uraikanlah manfaat batuan penyusun litosfer bagi kehidupan manusia
3 4 5 JAWABAN 1. Litosfer merupakan lapisan batuan kerak bumi yang paling luar terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1.200 km. 2. Batuan penyusun litosfer yaitu : Batuan beku yaitu batuan yang terbentuk karena magma pijar yang membeku menjadi padat. Batuan beku sediment (batuan endapan) terjadi jika batuan beku itu mengalami proses pelapukan. Akibatnya batuan ini mudah dibawa air dan mengendap disuatu tempat dan mengalami pergeseran. Batuan beku metamorf batuan yang mengalami perubahan yang dashyat. Asalnya dari batuan beku atau batuan sediment. 3. Proses terjadinya batuan Yaitu : 1. Magma sebagai induk segala batuan pembentuk litosfer. 2. Karena proses pendinginan di lapisan dalam bumi, di dalam korok atau dipermukaan Bumi, terjadi proses pembekuan magma menjadi batuan beku dalam, korok dan bagian beku luar. 3. Melalui proses penghancuran tanpa perubahan susunan kimia dari batu asal, terbentuklah batuan sedimen klasik. 4. Untuk pengedapan melalui proses kimiawi, hasilnya adalah sedimen kimiawi dan pengendepan yang dilakukan oleh organisme, hasilnya adalah sedimen organik. 5. Perubahan karena penambahan suhu menghasilkan batuan metamorf dynamo, dan karena penambahan zat lain menghasilkan batuan metamorf kontak pneumatolitik. 6. Akhirnya batuan apapun yang telah bersinggungan dengan magma akan mengalami perubahan bentuk terlebih dahulu, jika keadaan memungkinkan, akan masuk kembali ke dalam magma.
14
4. Klasifikasi batuan Yaitu : 1. Berdasarkan proses terjadinya, batuan dibedakan menjadi tiga bentuk : Batuan beku Batuan sedimen Batuan metamorf 2. Berdasarkan tenaga yang mengangkutnya (medianya), batuan sedimen terbagi atas : Sedimen akuatis diendapkan oleh air. Contohnya batu pasir, tanah liat. Sedimen aeolis (aeris), diendapkan oleh angin (udara). Contohnya tanah loss, tanah pasir. Sedimen glasial, diendapkan oleh gletser. Contohnya batu-batu morena. 3. Berdasarkan tempat diendapkannya, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi: Sedimen teritis terdapat didarat yaitu batu tuf, batu pasir, tanah loss. Sedimen marine terdapat dilaut yaitu batu karang, batu garam. Sedimen fluvial terdapat disungai pasir, tanah liat. Sedimen limnis terdapat didanau/di rawa yaitu tanah rawa, tanah gambut. Sedimen glasial terdapat di daerah es yaitu batu morena. 5. Manfaat batuan penyusun litosfer bagi kehidupan manusia yaaitu Granit, andesit, gabro dan diorit digunakan untuk membuat dasar dan pondasi jembatan, landasan pacu bandara, jalan raya, pondasi rumah, dan landasan rel kereta api. Obsidian, scoria dan pumice digunakan untuk membuat patung dan bangunan candi. Liparit, pumice, riolit dan basalt digunakan dalam bentuk kerakal dan pasir. Andesit dan diorite digunakan untuk kerakal pengisi cor tiang dan campuran tiang pancang (paku bumi) Breksi, granit, fosfir, dan doirit digunakan untuk landasan dak bangunan bertingkat. Batuan kapur digunakan untuk bahan semen teraso dan marmer buatan. Antrasit, shale, schist, batu sabak, dan batu padas digunakan untuk hiasan tembok dan pagar. Turmalin, topas, dan kuarsa digunakan untuk membuat perhiasan.
Pedoman Penskoran Jika jawaban benar skor 1 Jika jawaban salah skor 0 Skor diperole h x 4=skor ak h ir SkorMaksimal (5)
15
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah : Sangat Baik : apabila memperoleh skor :3,33 < skor ≤ 4,00 Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33 Cukup : apabila memperoleh skor :1,33 < skor ≤ 2,33 Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33 H. Media, Alat dan sumber pembelajaran Media: o Lembar Kerja o Power point o Video Alat/Bahan: o lapotop o LCD o Spidol Sumber Belajar: o Buku Geografi Kelas X Ganeca Exct Bandung 2012
Mengetahui, Dosen Mata Kuliah PPG
Makassar,15 November 2016 Mahasiswa
Dr. Maddatuang, M.Si NIP. 19630615 198803 1 002
M . FAI S AL NIM. 1415040015
16