akta Bunga Alamanda
Lazimnya berwarna kuning Indah berbentuk seperti terompet Berbunga sepanjang tahun, dan batang tanaman ini keras dan bergetah Kepercayaan bahwa tanaman berbunga kuning ini biasa dipakai sebagai penolak bala jika ditanam dihalaman rumah Tumbuhnya merambat yakni bisa mencapai ketinggian 3~8 meter, dan banyak ditanam untuk mempercantik dinding Berasal dari Brasil dan diperkenalkan oleh Allamond, seorang do ktor dari Belanda, seabad yang lalu. Warnanya bergantung dari dari spesisnya. Allamanda Nerrifolia berwarna kun ing cerah, Allamanda Cathartica berwarna Kuning, dan Allamanda Purpureceae berwarna kuning keunguan. Ketiga spesies tersebut masuk dalam family Apocynaceae
berbuku-buku, tiap buka terdapat daun yang melingkar, empat sampai lima, bergetah, percabangan monopodial, cabang muda hijau, atas ungu, putih kehijauan. Daun: tunggal, lonjong, tepi rata melipat ke bawah, ujung dan pangkal meruncing, panjang 5-16 cm, lebar 2, 5-5 cm, te bal, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: majemuk, bentuk tandan, berkelamin dua, di ujung cabang dan ketiak daun, tangkai silindris, pendek, kepala putik bercagap dua, kuning, mahkota bentuk terompet atau corong, permukaan rata, kuning. Buah: kotak, bulat, dimeter -+ 1, 5 cm. Biji: bentuk segitiga, masih muda hijau keputihputihan setelah tua hitam. Akar: tunggang, putih kotor. Bunga Alamanda ini batangnya keras dan bergetah, getahnya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit disetri.
Bunga Alamanda banyak ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau sebagai tanaman rambat untuk
penghias pergola atau pagar rumah. Penggemar alamanda percaya bahawa tanaman yang berbunga kuning ini dapat dipakai sebagai penolak bala jika ditanam di halaman rumah.
Bunga alamanda berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan dan banyak ditemukan di Brazil di mana bunga ini umum digunakan sebagai hiasan karena bentuknya yang indah. Tanaman alamanda termasuk dalam golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai 2 me ter. Tanaman ini bersifat evergreen (hijau sepanjang tahun). Batangnya yang sudah tua akan berwarna cokelat karena pembentukan kayu, sementara tunas mudanya berwarna hijau. Daunnya memiliki bentuk yang melancip di ujung dengan permukaan yang kasar dengan panjang 6 hingga 16 cm.
Alamanda dapat ditemukan pada daerah sekitar sungai atau tempat terbuka yang terkena banyak sinar matahari dengan hujan yang cukup dan kelembaban tinggi sepanjang tahun. Tanaman ini tidak mampu tumbuh pada tanah yang bergaram atau terlalu basa dan tanaman ini juga tidak tahan suhu rendah. Suhu -1 °C dapat mematikan tanaman tersebut karena tanaman ini sangat sensitif terhadap suhu dingin. Tanaman alamanda berbunga sepanjang tahun di banyak habitat. Tanaman ini dapat berkembangbiak dengan biji, namun perbanyakan yang umum dilakukan yaitu dengan stek batang. Hal ini disebabkan, beberapa varietas hibrida sulit memunculkan kapsul biji. Alamanda tergolong tanaman yang tumbuhnya cepat sehingga harus sering dilakukan pemangkasan untuk menjaga penampilannya.
Bunga alamanda diketahui memiliki beberapa fungsi me dis, salah satunya dapat dipakai sebagai laksatif. Getah tanaman ini memiliki sifat antibakteri. Bunga alamanda juga memiliki sifat antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus. Bunga tanaman ini juga umum dimanfaatkan sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa. Selain itu, akarnya juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit kuning. Sinonim
: Allmanda hendersoni Bull. Ex Domb.
Familia
: Apocynaceae Nama daerah
Lame Areuy (sunda), Alamanda (jawa). Khasiat
Daun allamanda cathartica berkhasiat untuk penawar keracunan. Untuk penawar keracunan dipakai -+ 15 gram daun segar allamanda cathartica, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak selang satu jam. Komposisi
Daun allamanda cathartica mengandung alkaloida, kulit batang dan buahnya mengandung saponin, disamping itu kulit batangnya juga mengandung tannin dan buahnya mengandung flavonoida dan polifenol
lasifikasi Ilmiah Bunga Alamada ( Allamanda cathartica L.) Divisio : Magnoliophyta (berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Ordo : Gentianales Familia : Apocynaceae Genus : Allamanda Spesies : Allamanda cathartica L.
Deskripsi Bunga Alamanda: Alamanda adalah tumbuhan perdu, berumur panjang (perenial), tinggi bisa mencapai +/4 m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, terkulai, warna hijau, permukaan halus, percabangan monopodial, arah cabang terkulai. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berhadapan (folia oposita), warna hijau, bentuk jorong, panjang 5 - 15 cm, lebar 2 - 5 cm, helaian daun tebal, ujung dan pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata, permukaan atas dan bawah halus, bergetah Bunga majemuk, bentuk tandan (racemus), muncul di ketiak daun dan ujung batang, mahkota berbentuk corong (infundibuliformis) - berwarna kuning, panjang mahkota 8 12 mm, daun mahkota berlekatan (gamopetalus) Buah kotak (capsula), bulat, panjang +/- 1,5 cm, bentuk dengan biji segitiga, berwarna hijau pucat saat muda - setelah tua menjadi hitam Perbanyaan Generatif (biji), Vegetatif (stek).
Bunga alamanda , adalah bunga yang berwarna kuning (umumnya yang kita jumpai adalah kuning), indah berbentuk seperti terompet, dan mampu berbunga terus menerus sepanjang taun, dan batang tanaman ini keras dan bergetah. Penggemar fanatik Bunga ini kebanyakan mempunyai kepercayaan bahwa tanaman berbunga kuning ini bisa dipakai sebagai penolak bala jika ditanam dihalaman rumah. Karena tumbuhnya bisa merambat yakni bisa mencapai ketinggian 3-8 meter, maka bunga alamanda ini banyak ditanam untuk mempercantik dinding. Alamanda sendiri berasal dari brasil dan diperkenalkan oleh Allamond, seorang doctor dari Belanda, seabad yang lalu. Di pedesaan, tanaman ini biasanya hanya tumbuh liar dan bilapun ditanam hanya sebagai p agar saja. Sebenarnya warna bunga alamanda tergantung dari dari speciesnya. Yakni: spesies Allamanda Nerrifolia berwarna kuning cerah, Allamanda Cathartica berwarna Kuning, dan Allamanda Purpureceae berwarna kuning keunguan. Dimana ketiga spesies tersebut masuk dalam family Apocynaceae. Manfaat Bunga Alamanda: Bunga ini selain cantik juga memiliki manfaat. Kita dapat menggunakan akar, daun dan bunga Terompet sebagai bahan untuk obat-obatan. Sedangkan getahnya yang berwarna putih dapat dijadikan sebagai obat penyakit kanker dan pencegah kuman atau bakteri. Getah tanaman ini memiliki sifat anti bakteri. Bunga alamanda diketahui memiliki beberapa fungsi medis, salah satunya dapat dipakai sebagai laksatif. Bunga alamanda juga memiliki sifat antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus. Bunga tanaman ini juga umum dimanfaatkan sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa. Selain itu, akarnya juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit kuning.
llamanda cathartica Family: Apocynaceae Other Common Names: Golden Trumpet, Yellow Bell, Buttercup flower, Akar Ch empaka Hutan, Bunga Akar Kuning, Alamanda Kuning Region of Origin: Brazil, South America
The species that we have in our school is Allamanda cathartica which is notable for its medicinal properties. All parts of the plant contain allamandin, a toxic iridoid lactone. The leaves, roots and flowers may be used in the preparation of a powerful cathartic (hence the name); the milky sap is also known to possess antibacterial and possibly anticancer properties. It is also used to treat malaria.As with other members of the Apocynaceae, such as the Frangipani, all parts of the plant including its milky sap are poisonous. The allamanda is not known as a medicinal plant in Malaysia. But the leaves, made into an infusion, are used in traditional medicine in South America as a purgative and vapour produced by boiling the leaves is said to be a remedy for coughs.Some gardeners who are exposed to the sap might develop rashes, itch, and blisters.
llamanda , also known as Yellow Bell , Golden Trumpet or Buttercup Flower , is a genus of tropical shrubs or vines belonging to the dogbane family (Apocynaceae).
The genus Alamanda is native to South and Central America. Their year-round production of large, bright flowers have made the Allamanda popular ornamentals. A woody, evergreen shrub with vigorous growth, Allamanda may reach a free-standing height of 2 metres or more. The leathery leaves are lancelike, pointed, and ma y either be opposite or in whorls of three or four. The yellow, trumpet-shaped flowers are 5-7.5 cm in diameter; cultivated forms tend towards larger blooms which may also be white, purple, pink or orange in colour. Their scent may be described as delicate and fruity. In the wild, Allamanda grow along riverbanks and other open, sunny areas with adequate rainfall and perpetually moist substrate. The plants do not tolerate shade, salty or alkaline soils; they are highly sensitive to frost. Allamanda are otherwise undemanding and with appropriate conditions will grow rapidly, from 1 – 3 metres annually. The seed capsules are oval and prickly; cultivated forms rarely produce seeds, but Allamanda are easily propagated from cuttings. Discarded cuttings are quick to take root. Allamanda have become naturalized throughout the tropics; they may be seen in roadside ditches, abandoned yards and dumps. As a controlling measure, cutting is ineffecive with Allamanda and will lead to vigorous coppicing. Owing to its fast growth, Allamanda has been introduced widely where it is used as a groundcover or for hedges and screens. In some areas Allamanda are an invasive species, notably Allamanda cathartica in Queensland, Australia. Allamanda cathartica is also notable for its medicinal properties: all parts of the plant contain allamandin, a toxic iridoid lactone. The leaves, roots and flowers may be used in the preparation of a powerful cathartic (hence the name); the milky sap is also known to possess antibacterial and possibly anticancer properties. Gardeners exposed to the sap will develop rashes, itch, and blisters. The genus name Allamanda derives from Dr. Frédéric-Louis Allamand (1735 – 1803), a Swiss botanist of the late 18th century. The City of Canóvanas in the Caribbean Island of Puerto Rico, has named the Allamanda Carthica (Yellow Bell) its official flower/plant due to the vast amount of th ese thru the entire city and its rivers. It's also in their seal and downtown plaza. Allamanda cathartica adalah tanaman hias yang umum disebut sebagai bunga alamanda dan
[2]
juga sering disebut sebagai bunga terompet emas, bunga lonceng kuning, atau bunga buttercup. Bunga alamanda berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan dan banyak ditemukan di [2] Brazil di mana bunga ini umum digunakan sebagai hiasan karena bentuknya yang indah.
Daftar isi
1 Ciri-ciri 2 Habitat 3 Reproduksi 4 Manfaat 5 Referensi
Ciri-ciri Tanaman alamanda termasuk dalam golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai [3] [4] 2 meter . Tanaman ini bersifat evergreen (hijau sepanjang tahun). Batangnya yang sudah tua [4] akan berwarna cokelat karena pembentukan kayu, sementara tunas mudanya berwarna hijau. Daunnya memiliki bentuk yang melancip di ujung dengan permukaan yang kasar dengan [3] panjang 6 hingga 16 cm. Selain itu daun alamanda pada umumnya berkumpul sebanyak tiga atau empat helai. Bunga alamanda berwarna kuning dan berbentuk seperti terompet dengan [3] [3] ukuran diameter 5-7.5 cm. Tanaman ini memiliki bunga yang harum.
Habitat Alamanda dapat ditemukan pada daerah sekitar sungai atau tempat terbuka yang terkena banyak [4] sinar matahari dengan hujan yang cukup dan kelembaban tinggi sepanjang tahun. Tanaman ini tidak mampu tumbuh pada tanah yang bergaram atau terlalu basa dan tanaman ini juga tidak tahan suhu rendah. Suhu -1 °C dapat mematikan tanaman tersebut karena tanaman ini sangat [4] sensitif terhadap suhu dingin. Alamanda tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga pada intensitas matahari penuh tanpa [4] [4] halangan. Jika diberi halangan maka produksi bunganya menurun. Tanaman ini tumbuh baik [3] dengan kondisi tanah berpasir, kaya bahan organik , serta ber aerasi baik . Secara keseluruhan, alamanda adalah tanaman yang mudah tumbuh pada kondisi yang sesuai sehingga pada beberapa [3] daerah juga dipandang sebagai gulma. Iklim yang tepat untuk pertumbuhan alamanda adalah daerah dengan iklim tropis. Pada daerah dengan iklim tropis, alamanda dapat tumbuh hampir di sebagian besar lingkungan dengan laju [5] pertumbuhan yang cukup cepat. Di habitat aslinya, alamanda hidup pada ketinggian 0-700 [3] meter dari permukaan laut (dpl) dengan curah hujan 1000 hingga 2800 mm per tahun. Karena pertumbuhannya yang cepat, alamanda umum digunakan sebagai ornamen untuk menghias pagar [2] dan tembok .
Reproduksi
Allamanda cathartica
[4]
Tanaman alamanda berbunga sepanjang tahun di banyak habitat. Tanaman ini dapat berkembangbiak dengan biji, namun perbanyakan yang umum dilakukan yaitu dengan stek [4] batang. Hal ini disebabkan, beberapa varietas hibrida sulit memunculkan kapsul biji. Alamanda tergolong tanaman yang tumbuhnya cepat sehingga harus sering dilakukan pemangkasan untuk [4] menjaga penampilannya.
Manfaat Bunga alamanda diketahui memiliki beberapa fungsi medis, salah satunya dapat dipakai sebagai [6] laksatif . Getah tanaman ini memiliki sifat antibakteri. Bunga alamanda juga memiliki sifat [6] antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus. Bunga tanaman ini juga umum dimanfaatkan [6] sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa. Selain itu, [ akarnya juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit kuning.