TUGAS KELOMPOK 10 DOSEN PENGAMPU
PSIKOLOGI PEMBELAJARAN CIPTO HADI, M.Pd
ACADEMIC DISHONESTY
Oleh:
Annisa Febri Wulandari
Halim Arianto
M Qaulian Asysyauqi
Suci Dwiardra Putri
Kelas: IV-B
Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau
2017-2018
NAMA
JUDUL JURNAL
ANNISA FEBRI WULANDARI
Hubungan Antara Self-Esteem Dan Perilaku Academic Dishonesty Mahasiswa Fip Unnes Dengan Mediator Peer Pressure
Ketidakjujuran Akademik Pada Calon Pendidik Agama Islam Di Universitas X Di Purwokerto
Ketidakjujuran Akademik Pada Saat Unbk Tahun 2017
Peran Kejujuran Akademik (Academic Honesty) dalam Pendidikan Karakter Studi Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah Angkatan 2013/2014
HALIM ARIANTO
Self Efficacy Dengan Academic Dishonesty Pada Mahasiswa Universitas Putra Indonesia "Yptk" Padang
Peran Academic Dishonesty Dalam Menjelaskan Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Prestasi Akademik
Hubungan Academic Self-Efficacy Dan Kecurangan Teknologi Informasi
Plagiarisme Di Kalangan Mahasiswa Dalam Membuat Tugas-Tugas Perkuliahan Pada Fakultas Tarbiyah Iain Imam Bonjol Padang
M. QAULIYAN AS SYAUQI
Pensinergian Mahasiswa, Dosen, Dan Lembaga Dalam Pencegahan Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi
Academic Dishonesty "Versus" Pakta Integritas Dan Prestasi Sekolah Dalam Pelaksanaan Ujian Nasional
Hubungan Prokrastinasi Akademik Dengan Ketidakjujuran Akademik Pada Mahasiswa Psikologi UIN Suska Riau
Academic Dishonesty in Graduate Business Programs: Prevalence, Causes, and Proposed Action
SUCI DWI ARDRA P.
Perilaku Menyontek Ditinjau Dari Orientasi Tujuan Belajar Siswa Sma/Ma Di Surakarta
Self Efficacy Dan Plagiarisme Di Perguruan Tinggi
Analisis Kecurangan Akademik Melalui Rubrik Penskoranpada Kajian Masalah Ekonomi
Hubungan Antara Berpikir Positif Dan Perilaku Menyontek Pada Siswa Kelas X Smk Koperasi Yogyakarta
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
Definisi Academic Dishonesty 2
Bentuk-Bentuk Academic Dishonesty 2
Faktor yang Menyebabkan Academic Dishonesty 3
Cara Menangani Academic Dishonesty 4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 5
Saran 5
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Rasa puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tema "Acadeic Dishonesty" dengan tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam taklupa pula kita doakan keada Allah agar selalu dicurahkannya kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umatya dari alam kebodohan hingga kea lam yang penuh dengan ilmu pengetauan seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka untuk memperdalam pemahaman mengenai akademik destinasy yang merupakan salah satu pembahasan yang ada dalam silabus psikologi pembelajaran. Acadeic Dishonesty ini juga biasa kita kenal dengan kecurangan akademik yang mana ini merupakan salah satu pelanggaran yang banyak terjadi dalam lingkungan pendidikan pada saat sekarang ini.
Rasa terimakasih penulis ucapkan kepada bapak Cipto Hadi M.Pd yang mana telah membimbing penulis dalam proses penyelesaian makalah ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan semaksimal mungkin.
Selanjutnya permintaan maaf penulis ucapkan abalila sekiranya dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan. Kepada Allah penulis meminta ampunan.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah sarana dalam mencerdaskan bangsa. Dengan adanya pendidikan diharapkan dapat melahirkan generasi berkualitas, kompeten dibidangnya, serta siap untuk menghadapi masalahnya. Pada saat ini banyak orang yang salah memberikan pemaknaan pada pendidikan, dimana banyak siswa orang tua dan masyarakat yang beranggapan bahwa keberhasilan siswa dipandang dari nilai, bukan proses yang siswa jalani. Dengan pemikiran yang demikian maka siswa akan berusaha unuk mendapatkan nilai yang terbaik dengan berbagai macam cara hingga berpengaruh ke perilaku curang. Hal ini yang merupakan salah satu penyebab terjadinya Academic Dishonesty.
Rumusan Masalah
Apakah definisi academic dishonesty?
Apasaja bentuk dari academic dishonesty?
Apa factor yang menyebabkan academic dishonesty?
Tujuan
Untuk mengetahui apa definisi academic dishonesty.
Untuk mengetahui bentuk dari academic dishonesty.
Untuk mengetahui factor yang menyebabkan academic dishonesty.
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Academic Dishonasty
Secara Bahasa academic dishonesty diartikan dengan kecurangan akademik. Tibbetts (dalam Lambert, Hogan, dan Barton, 2003)mengartikan academic dishonesty sebagai kesengajaan seseorang untuk terlibat dalam tindakan tidak jujur. Academic dishonasty dapat didefinisikan sebagai perilaku yang salah secara moral dalam lingkungan akademik (Colnerul & Rosander, 2009, dalam Sarirah, Rachmayani, Supriyono, 2017).
Academic dishonesty merupakan segala bentuk kecenderungan bertindak atau berperilaku yang: (a) melanggar aturan menetap yang mengatur cara-cara penyelesaian tes atau tugas. (b) Memberikan keuntungan secara tidak adil bagi siswa dalam tes atau tugas. (c) Mengurangi keakuratan kesimpulan yang diharapkan yang muncul dari performa seorang siswa (Cizek dalam Busklst sa David, 2006, dalam, Febrianti, 2009).
Kecurangan akademik didefinisikan secara luas sebagai tindakan-tindakan curang atau usaha-usaha siswa untuk menggunakan cara, alat, sumber-sumber yang tidak diperkenankan atau tidak dapat diterima pada pengerjaan tugas akademik.
Bentuk-Bentuk Academic Dishonasty
Kecurangan dalam akademik digolongkan dalam beberapa kategori. Menurut Pavela (dalam Lambert, Hogan, dan Barton, 2003) ada empat kategori yang terdapat dalam academic dishonesty, yaitu:
Menyontek dengan mnggunakan barang-barang terlarang dalam kegiatan akademis berbentuk apapun seperti penugasan, ujian, dan sebagainya.
Pemalsuan informasi, referensi, maupun hasil pekerjaan akademis.
Penjimplakan.
Membantu siswa lain yang terlibat dalam tindakan curang akademis, seperti memfasilitasi siswa lain menyalin hasil pekerjaannya, mengambil soal ujian, mengingat-ingat dan memberitahukan soal yang keluar dalam ujian, dan lain sebagainya.
Bentuk-bentuk perilaku academic dishonesty dapat dikategorikan sebagai perilaku plagiarisme (aktivitas adopsi maupun reproduksi ide-ide, kata-kata, pernyataan, maupu karya seseorang tanpa mencantumkan sumbernya), pemalsuan (fabrication yaitu aktifitas pemalsuan data, informasi, atau kutipan, dalam situasi akademik formal), penipuan (deception memberikan informasi yang salah kepada instruktur atau pengajar dalam situasi akademik formal), mencontek (cheating yaitu segala bentuk perbuatan untuk memberikan atau mendapat bantuan dalam situasi pendidikan formal), sabotase (sabotage perbuatan untuk mencegah dalam menyelesaikan tugas atau ujian) (dalam Febrianti, 2009).
Factor Pendorong Academic Dishonesty
Penelitian yang dilakukan di Amerika Utara oleh Anderman, beberapa penelitian yang dirilis dalam laporan Bjorklund &Wenestam (2000) menyebutkan penyebab terjadinya academic dishonesty adalah:
Obsesi meraih nilai yang tinggi.
Beban studi yang berat.
Tingkat stress siswa.
Sikap dari pengajar.
Dan meningkatnya ketidakpatuhan terhadap aturan akademis.
Secara umum, penyebab perilaku curang di dunia akademis dapat dogolongkan dalam dua factor yaitu internal dan eksternal.
Dalam penelitian Baird:
Factor eksternal: posisi tempat duduk, arti penting tes yang diujikan, tingkat kesulitan tes, tes yang tidak fair, penjadwalan, pengawas.
Factor internal: kemapasan, kekhawatiran perolehan prestasi disbanding siswa lain, nilai yang buruk, kegagalan di masa lalu, harapan akan berhasil.
Dalam penelitian Davis et al.:
Factor eksternal: kelas yang terlalu besar dan ramai, bentuk soal pilihan ganda, pertimbangan ekonomis.
Factor internal: berkeinginan membantu teman, eversion to teacher.
Dalam penelitian Hetherington & Feldman:
Factor eksternal: tingkat kesulitan soal, lemahnya pengawasan, pembelajaran yang tidak evektif.
Factor internal: agar dapat diterima secara social.
Cara Mengatasi Academic Dishonesty
Abdullah Alhadza (2001) menjelaskan bahwa agar pelajar selalu tidak melakukan kecurangan akademik pada saat ujian maka caranya adalah mengkondisikan keempat faktor yang menyebabkan berperilaku curang di atas ke arah yang mendukung, yaitu sebagai berikut:
Faktor Pribadi Bangkitkan Rasa Percaya Diri
Arahkan Self Consept pelajar ke arah yang lebih proposional
Biasakan pelajar berpikir lebih realistis dan tidak ambisius
Tumbuhkan kesadaran hati nuranin (Das Uber Ich) yang mampu mengontrol keinginan untuk berperilaku tidak etis
Faktor lingkungan dan kelompok
Ciptakan kesadaran, disiplin dan kode etik kelompok yang sarat dengan pertimbangan moral
Faktor sistem evaluasi
Buat instrumen evaluasi yang valid dan reliabel
Terapkan cara pemberian score yang benar-benar objektif
Lakukan pengawasan yang ketat
Bentuk soal di sesuaikan dengan perkembangan peserta didik dan dengan mempertimbangkan prinsip paedagogy serta prinsip andragogy.
Faktor Guru, yaitu:
Berlaku objektif dan terbuka dalam pemberian nilai
Bersikap rasiomal dan tidak melakukan kecurangan dalam memberikan tugas ujian
Tunjukkan keteladanan dalam perilaku moral
Berikan umpan balik atas setiap penugasan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi academic dishonesty merupakan suatu pelanggaran yang dilakukan dalam lingkungan akademik, dimana dari perilaku ini terselip tindakan curang dan ketidak jujuran.
Factor yang menyebabkan terjadinya academic dishonesty dapat berasal dari dalam diri seseorang maupun dari luar diri seseorang. Factor yang berasal dari luar diri seseorang dapat berupa keadaan sekitar saat berlangsungnya ujia, sedangkan famtor dari dalam diri seseorang dapat berupa otifasi persepri, pola piker yang salah dan lain sebagainya.
Saran
Jadi agar dapat melahirkan generasi yang berkualitas maka sebaiknya academic dishonesty dihindari oleh siswa. Dengan mengubah pola pikir atau pemahaman kita yang salah tentang tolak ukur keberhasilan dalam pendidikan. Dalam mangukur keberhasilan dalam pendidikan jangan hanya melihat nilai saja, tapi orang yang berperan dalam lingukungan akademik juga harus mempertimbangkan dan memperhatikan proses bagaimana peserta didik berusaha untuk mendapatkan nilai, dan bukan hanya itu, bagaimana seorang pendidik dalam menyampaikan materi dan proses dalam memberikan materi juga harus di perhatikan. Penulis rasa dengan demikian academic dishonesty dalam lingkungan pendidikan akan teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Febrianti, Rosalina. (2009). Hubungan antara Self Esteem dan Perilaku Academic Dishonesty Mahasiswa FIPUNNES dengan Mediator Peer Pressure. INTUISI Jurnal Psikologi Ilmiah Vol.1, No.1
Sarirah,Thoyyibatus, Dita Rachmayani, Yoyon Supriyono. (2017). Peran Academic Dishonesty dalam Menjelaskan Hubungan antara Self Regulated Learning dan Dukungan Social Teman Sebaya dengan Prestasi Akademik. MEDIAPSI Vol.3, No. 3.
.
11