Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
METODE PELAKSANAAN Nama paket pekerjaan Pekerjaan Sumber pendanaan Lokasi Tahun Anggaran Anggaran Jangka waktu pelaksanaan pelaksanaan Jangka Waktu Pemeliharaan Pemeliharaan
: Pembangunan Gedung Animal Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. : Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada : Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan Dana Masyarakat Masyarakat Universitas Gadjah Mada Tahun Anggaran 2015. : Bulaksumur Yogyakarta : 2015. : 210 (Dua (Dua ratus sepuluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). : 180 ( Seratus delapan puluh ) hari kalender.
BAB I PENDAHULUAN Metodologi Pelaksanaan secara lengkap akan diuraikan seperti dibawah ini sebagai pedoman pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Paket Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015. 2015. Metode Pelaksanaan, selain sebagai salah satu acuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan juga merupakan rangkuman dari beberapa Dokumen yang disiapkan dalam pelaksanaan pekerjaan. Dalam mewujudkan pelaksanaan pembangunan ini agar sesuai dengan mutu dan kualitas yang ditentukan serta tepat waktu dan biaya, maka pembangunan tersebut harus dilaksanakan secara lengkap, tepat, rinci, akurat dan sesuai tahapan dalam gambar kerja dan R encana Kerja dan Syarat-syarat, serta ketentuan-ketentuan ketentuan-ketentuan teknis yang berlaku. Untuk itu perlu dibuat suatu metode pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan yang tepat untuk mencapai hasil yang optimal dalam menentukan strategi pelaksanaan pekerjaan pekerjaan tersebut. Disamping itu Faktor modal dana dan bahan material yang diperlukan dalam mempelancar proses pekerjaan ini adalah dana yang memadai dan mencukupi dalam pelaksanaan pekerjaan maupun stok bahan material dan kelancaran ketepatan pengiriman ke lokasi pekerjaan. Dasar-dasar Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan ini harus dilaksanakan berdasarkan : a. Rencana kerja dan syarat syarat – syarat. syarat. b. Gambar – gambar kerja/Gambar rencana (Bestek) yang dilampirkan dalam RKS ini, serta gambar detail yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan sudah disyahkan oleh Direksi. c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanvulling). (Aanvulling). d. Petunjuk dan Perintah Direksi / Pengawas Lapangan selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan. e. Kontrak kerja. Menurut ketentuan dan persyaratan sebagai berikut a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. b. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 468KPTS/1998 tanggal 1 Maret 1998 tentang Persyaratan Teknis Aksesbilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan. c. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 10/KPTS/2000 10/KPTS/20 00 tentang Ketentuan Teknis pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan bangunan gedung dan lingkunannya. d. Menurut peraturan peraturan Pemerintah Daerah Daerah setempat yang berhubungan dengan dengan penyelenggaraan penyelenggaraan pembangunan Gedung Negara. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN 1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya : a. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pelaksanaan Pembangunan Pembangunan di Indonesia Indonesia ( Algemene Voorwarden ). b. Permen PU No 45 /PRT/M/2007 /PRT/M/200 7 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Pe mbangunan Bangunan Ban gunan Gedung Negara. c. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI). d. Persyaratan Umum Bahan Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982) (PUBI-1982) e. Peraturan Beton Bertulang Indonesia Indonesia (PBI 1991), 1991), SK SNI T-15.1919.03. T-15.1919.03. f. Tata Cara Cara Pengadukan Pengadukan dan Pengecoran Pengecoran Beton SNI 03-3976-1995. 03-3976-1995. g. Ubin Lantai Keramik, Keramik, Mutu Mutu dan Cara Uji SNI 03-3976-1995. 03-3976-1995. h. Peraturan Konstruksi Konstruksi Kayu Kayu di Indonesia Indonesia (PKKI)NI (PKKI)NI 5. i. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984. j. Peraturan Umum Instalasi Listrik Listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987. 04-0225-1987. k. Peraturan Semen Portland Portland Indonesia Indonesia NI 8 Tahun 1972. 1972. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
l. Peraturan Bata Merah Merah Sebagai Sebagai Bahan Bahan Bangunan Bangunan NI 10. m. Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991. 03-2407- 1991. n. Tata Cara Pengecatan Pengecatan Dinding Tembok Tembok Dengan Cat Cat Emulsi SNI 03-1962-1990. 03-1962-1990. o. Pedoman Perencanaan Perencanaan Penanggulangan Penanggulangan Longsoran Longsoran SNI SNI 03-1962-1990. p. Peraturan Direktorat Jenderal Perawatan Departemen Tenaga Kerja, Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja q. Peraturan dan Ketentuan yang dikeluarkan dikeluarka n Pemerintah Pe merintah Daerah Setempat yang Bersangkutan Bersangku tan dengan Permasalahan Bangunan. 2. Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas berlaku dan mengikat pula : a. Gambar-gambar kerja yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh pemberi tugas, termasuk gambar-gambar detail yang diselesaikan Kontraktor Kontraktor dan sudah disahkan atau disetujui direksi. b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Syarat-syarat (RKS). c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan. d. Jadwal pelaksanaan (time schedule) yang sudah disetujui direksi. Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) (satu) orang Site Engineer Engineer Struktur, 1 (satu) (satu) orang Site Engineer Engineer Mekhanikal Elektrikal, Elektrikal, 1 (satu) orang orang Quantity & Quality Control, Control, 1 (satu) orang orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) , 3 (tiga) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek orang Draftmen, serta tenaga pendukung pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
Perbedaan Jika terdapat perbedaan antara gambar dan RKS, maka RKS lah yang mengikat. Jika dalam gambar tercantum, sedangkan dalam RKS belum/tidak tercantum, maka gambar yang mengikat. Jika dalam gambar – gambar terdapat perbedaan maka gambar dengan skala yang terbesarlah yang mengikat (gambar detail). Penyedia barang / jasa diwajibkan meneliti dan mencocokkan RKS dengan gambar-gambar rencana dan detail. Jika terdapat perbedaan/kesalahan perbedaan/kesalahan harus segera memberitahukan memberitahukan kepada Direksi Lapangan, dan merundingkannya merundingkannya untuk mendapat penyelesaian Kesalahan – kesalahan pelaksanaan yang disebabkan karena kesalahan membaca gambar menjadi resiko Penyedia Barang/Jasa.
Istilah ―Pekerjaan ‖ mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang, buruh d an lainnya), bahan bangunan dan per alatan/per lengk apan yang diperlukan dalam pelaksanaan jaa j aan pek er jaa jaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, Gambar-gambar Rencana, Berita Pek er jaa jaan serta Addenda yang disampaikan selama pelaksanaan pek er jaa jaan. Acara Rapat Pen jelasan Pek er Uraian singkat pekerjaan : Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada meliputi: - Pekerjaan Persiapan - Pekerjaan Struktur - Pekerjaan Arsitektural - Pekerjaan Mekanikal dan elektrikal - Pekerjaan Lansekap - Membantu pengurusan pengurusan Ijin Mendirikan Mendirikan Bangunan Bangunan (IMB) dengan biaya dari UGM.
Daftar Rincian Lingkup Pekerjaan yang dilkasanakan adalah sebagai berikut: 1
Item Pekerjaan Pekerjaan Persiapan
Lingkup Pekerjaan
a. b. c. d.
Pembersihan lokasi Pengukuran dan pemasangan bouwplank Papan nama, pagar proyek, listrik, air kerja, kerja, & direksi direksi kit Anti rayap
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
a. b. c. d. a. b. c. d. e. f. g.
Galian tanah Urug tanah dan pasir Pemadatan tanah Lantai kerja / rabat beton Pemasangan paving, kanstin Pemasangan pagar Penanaman rumput dan pohon Pekerjaan ground reservoar Pekerjaan hydrant lingkungan Penyambungan Penyambungan daya listrik dan pemasangan breaker Pekerjaan sistem grounding
2
Pekerjaan Tanah
3
Pekerjaan Halaman
4
Lantai 1
a. Pekerjaan Arsitektur meliputi : Pekerjaan pasangan dinding Pekerjaan partisi Pekerjaan lantai (finishing & pola kramik/homogenoustile kramik/homogenoustile)) Pekerjaan plafond Pekerjaan pintu, jendela, bouvent, kisi-kisi, curtainwall Pekerjaan lavatory (finishing dan fixture) Pekerjaan tangga Pekerjaan finishing (cat interior) b. Pekerjaan Struktur meliputi : Pekerjaan pondasi dan sloof Pekerjaan beton (kolom dan balok struktur utama) Pekerjaan beton praktis Pekerjaan plat lantai Pekerjaan struktur tangga Pekerjaan struktur ruang lift c.Pekerjaan MEP meliputi : Pekerjaan sistem plumbing (air (air bersih, bersih, air bekas, air kotor dan vent) vent) Pekerjaan sistem hydrant dan splinker Pekerjaan sistem fire alarm dan fire extinguisher Pekerjaan sistem tata udara Pekerjasn sistem elektrikal dan penerangan (panel box wall mounted) Pekerjaan sistem komunikasi data dan telepon Elevator (Lift)
5
Lantai 2
a. Pekerjaan Arsitektur meliputi : Pekerjaan pasangan dinding Pekerjaan partisi Pekerjaan lantai (finishing & pola kramik/homogenoust kramik/homogenoustile) ile) Pekerjaan plafond Pekerjaan curtainwall Pekerjaan lavatory (finishing dan fixture)
Pekerjaan tangga Pekerjaan finishing (cat interior) Pekerjaan rooster b.Pekerjaan Struktur meliputi : Pekerjaan beton (kolom dan balok struktur utama) Pekerjaan beton praktis Pekerjaan plat lantai Pekerjaan struktur tangga Pekerjaan struktur ruang lift c.Pekerjaan MEP meliputi : Pekerjaan sistem plumbing (air (air bersih, bersih, air bekas, air kotor dan vent) vent) Pekerjaan sistem hydrant dan splinker Pekerjaan sistem fire alarm dan fire extinguisher Pekerjaan sistem tata udara Pekerjasn sistem elektrikal dan penerangan Pekerjaan sistem komunikasi data dan telepon
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
6
Lantai 3
a.Pekerjaan Arsitektur meliputi : Pekerjaan pasangan dinding Pekerjaan partisi Pekerjaan lantai (finishing & pola kramik/homogenoustile kramik/homogenoustile)) Pekerjaan plafond Pekerjaan curtainwall Pekerjaan lavatory (finishing dan fixture) Pekerjaan tangga Pekerjaan finishing (cat interior) Pekerjaan rooster b.Pekerjaan Struktur meliputi : Pekerjaan beton (kolom dan balok struktur utama) Pekerjaan beton praktis Pekerjaan plat lantai Pekerjaan struktur tangga Pekerjaan struktur ruang lift d.Pekerjaan MEP meliputi : Pekerjaan sistem plumbing (air (air bersih, bersih, air bekas, air kotor dan vent) vent) Pekerjaan sistem hydrant dan splinker Pekerjaan sistem fire alarm dan fire extinguisher Pekerjaan sistem tata udara Pekerjasn sistem elektrikal dan penerangan Pekerjaan sistem komunikasi data dan telepon
7
Atap
a.Pekerjaan Arsitektur meliputi : Pekerjaan penutup atap Lisplank GRC Waterproofing Roofdrain Pintu atap b.Pekerjaan Struktur meliputi : Pekerjaan struktur atap Pekerjaan struktur talang beton c.Pekerjaan MEP meliputi : Rooftank Penangkal petir
Pekerjaan yang harus dilaksanaan sesuai yang dinyatakan dalam gambar kerja serta uraian pekerjaan dan persyaratan teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, sudah termasuk juga mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua bahan – bahan bahan yang tercantum dalam gambar kerja maupun bestek.
BAB II PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan Persiapan secara Umum adalah membuat bangunan darurat untuk keperluan sendiri sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berupa Kantor Administrasi Lapangan, Los Kerja dan Gudang. Kontraktor harus membersihkan lapangan dari segala hal yang bisa mengganggu pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian lantai dan bagian-bagian bangunan yang lain. Untuk dasar ukuran sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan dasar pelaksanaan (Bouwplank) yang harus dibuat dari bahan kayu meranti tebal minimum 3 cm dengan permukaan atasnya diserut sipat dasar (Waterpass). Pemborong harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, bersama-sama dengan Pengguna Anggaran, Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas serta pihak terkait pekerjaan menyusun rencana pelaksanaan kontrak. Hal-hal yang dibahas dan disepakati antara lain adalah Organisasi kerja, Tata cara pengaturan pekerjaan, Jadwal pengelolaan bahan, mobilisasi personil dan peralatan, Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan, Pemberitahuan dimulainya pekerjaan yang ditujukan kepada PPK dan instansi terkait, Konsultan Pengawas, dan pihak-pihak lain yang terlibat, Penyusunan Program mutu, Pemberitahuan rencana pelaksanaan pekerjaan, Penyelesaian dokumen kontrak, Pembuatan laporan pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan p ekerjaan serta gambar-gambar pelaksanaan pekerjaan, Pekerjaan penunjang yang lain meliputi : Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan, dan segala kegiatannya yang sesuai dengan spesifikasi teknis, yang berkaitan dengan persiapan pelaksanaan. pelaksanaan. Berikut ini Bagan Alir Metode Pelaksanaan Program Mutu Pelaksanaaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
BAGAN ALIR METODE PELAKSANAN PEKERJAAN PROGRAM MUTU PEKERJAAN SPMK/KONTRAK PEMBORONGAN MULAI
PEMBAYARAN UANG MUKA 30 % PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PEKERJAAN TANAH tidak sesuai CEK
BUKU MATERIAL / TENAGA PEKERJAAN PASANGAN
BUKU CUACA BUKU TAMU GAMBAR RENCANA TIME SCHEDULE BUKU DIREKSI
tidak sesuai
tidak sesuai CEK
PEK. BETON BERETULANG tidak sesuai
CEK CEK SOSIALISASI PEMBERITAHUAN MULAI KERJA
PEKERJAAN KAYU tidak sesuai
PEMBERSIHAN (CLEARING)
tidak sesuai
SURVEY PENGUKURAN UITZET/ BOUWPLANK
PEKERJAAN PINTU & JENDELA
DIREKSI KEET & BRAK KERJA BERITA ACARA UITZET GAMBAR SKETSA
CEK tidak sesuai
MOBILISASI
CEK
MEMBUAT GAMBAR KERJA SHOP DRAWING
tidak sesuai CEK
PEKERJAAN ATAP & PLAFON tidak sesuai CEK
tidak sesuai
SDM
ALAT
BAHAN
CEK
PROGRESS FISIK > 50 % PEMBAYARAN ANGSURAN I PEMERIKSAAN PANITIA PHO/FHO tidak sesuai
AKSES JALAN MASUK MATERIAL tidak sesuai
AKSES JALAN MASUK SIAP
CEK
CEK
PEKERJAAN LANTAI & PELAPIS tidak sesuai
SAMPLING MATERIAL CEK tidak sesuai
MATERIAL TEST SIAP PEKERJAAN CAT-CAT AN tidak sesuai
CEK CEK TEST LABORATORIUM PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
tidak sesuai
PELAKSANAAN PEKERJAAN FISIK MIX DESAIGN SIAP SHOP DRAWING, REQUEST LAPORAN MINGGUAN PROGRESS FISIK MINGGUAN MEETING MINGGUAN AS BUILT DRAWING
tidak sesuai
CEK PEKERJAAN LAIN-LAIN
PEMBUATAN MIX DESAIGN
CEK
tidak sesuai CEK
IMB & KRK PENYAMBUNGAN DAYA PLN 5500 VA PENYAMBUNGAN PDAM PENYAMBUNGAN TELEPHONE
tidak sesuai
CEK
PROGRESS FISIK 100 % PEMERIKSAAN FISIK 100 % PEMBAYARAN ANGSURAN 95 % SERAH TERIMA I (PHO) PEMERIKSAAN PANITIA PHO/FHO
CEK
SERAH TERIMA KE II (FHO) BERAKHIRNYA MASA PEMELIHARAAN 180 HARI KALENDER PEMBAYARAN RETENSI 5 % PEMERIKSAAN PANITIA PHO/FHO
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
tidak sesuai
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Hal-hal yang perlu dilaksanakan pada Pekerjaan Persiapan meliputi : a. Pengalokasian personil dan tenaga yang diperlukan. b. Pengalokasian peralatan dan bahan material. c. Pekerjaan Pembersihan Lokasi. d. Pagar Pengaman. e. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat, Tenaga dan bahan serta pengaturan lalu lintas dan traffic bahan . f. Pekerjaan Pengukuran (Uitzet) dan Bouwplank. g. Kantor Kerja Direksi Pelaksana dan Brak Material/Bahan di Lokasi Proyek. h. Dokumentasi. i. Membuat atau mendirikan papan nama proyek. j. Pengujian mutu bahan. k. Standar Peraturan yang digunakan. l. Air kerja dan Listrik. m. Administrasi Proyek. n. Perbedaan dan Perubahan Pekerjaan. o. Pengarahan dari Direksi Pekerjaan. p. Jaga Malam. q. Sosialisasi dengan Instansi terkait dan masyarakat . r. Perlindungan Terhadap Milik Umum. s. Perlindungan terhadap Bangunan yang ada. t. Perlindungan Pekerjaan dan Gangguan pada Tetangga/proteksi pengamanan lingkungan sekitar. u. Pengadaan rambu – rambu proyek/Slogan peringatan keselamatan. v. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau Asuransi Tenaga Kerja. w. Penyediaan Alat-alat Pemadam Kebakaran, Keselamatan Kerja. x. Penerangan Malam hari. Penjelasan tahap-tahap pekerjaan Persiapan akan diuraikan sebagai berikut ini : a. Pengalokasian personil dan tenaga yang diperlukan. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll.
Kontraktor dan Sub Kontraktor harus mempekerjakan orang-orang yang teliti, ahli dan berpengalaman. Dalam hal ini Kontraktor bertanggungjawab penuh atas segala pekerjaan, pembuatan dan kelalaian orang-orang yang mempunyai hubungan kerja dengannya. Konsultan Pengawas dapat secara tertulis langsung kepada Kontraktor, meminta dikeluarkannya setiap orang yang dipekerjakan oleh Kontraktor atau Sub Kontraktor, dalam waktu 2 x 24 jam, yang berkelakuan tidak baik, atau tidak berkemampuan atau melalaikan tugas-tugasnya. Kontraktor harus memberikan jaminan sesuai degan peraturan perburuhan, jam kerja dan lembur harus disesuaikan pula dengan peraturan tersebut. Kontraktor harus menyediakan makanan dan minuman yang sehat untuk para pekerja/pegawai, pimpinan dan team Direksi serta tamu-tamu yang berkepentingan dengan pelaksanaan pekerjaan. SARANA PEKERJAAN Untuk kelancaran pekerjaan, kontraktor harus menyediakan sarana dan prasarana pekerjaan antara lain : 1. Tenaga kerja yang cukup jumlahnya dan terampil/ahli dibidangnya untuk ditempatkan disetiap bagian pekerjaan. 2. Tenaga kerja yang dipekerjakan oleh Kontraktor tidak diijinkan bermalam atau menginap dilingkungan Kampus UGM. 3. Tenaga kerja yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa tidak diperbolehkan merokok di Lingkungan Fakultas Kedokteran Hewan UGM atau Kantor-kantor di lingkungan UGM. 4. Tenaga kerja yang dipekerjakan oleh Kontraktor agar berkelakuan baik dan memakai sepatu kerja. 5. Tenaga kerja harus memakai seragam kerja/rompi dengan identitas Perusahaan. 6. Peralatan yang cukup jumlahnya dan baik/layak pakai untuk melaksanakan pekerjaan ini. 7. Bahan-bahan yang digunakan harus baik mutunya, cukup jumlahnya dan terjamin pendistribusiannya kesetiap lokasi pekerjaan. Tenaga & personil inti dibutuhkan : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Bahan yang digunakan : Surat Penugasan, struktur organisasi dan s urat ijin mulai kerja atau Pemberitahuan Mulai Kerja, Surat Ijin Lingkungan sekitar dan bahan lainnya yang d iperlukan. Peralatan Yang digunakan : Kelengkapan seluruh Administrasi Proyek dari Kontraktor, Dump Truck, Pick Up, kendaraan sepeda motor, dll.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu XXX. Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
b.Pengalokasian peralatan dan bahan material. Selain pengalokasian personil dan tenaga juga dilakukan pengalokasian peralatan dalam jumlah yang memadai. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
Bahan Material seperti, pasir, batu belah, pc (semen), besi beton, dan lain-lain yang diperlukan sesuai dengan jadwal dan kebutuhan dilapangan. Untuk mempercepat dan memperlancar pekerjaan agar dapat selesai sesuai dengan target waktu penyelesaian, perlu adanya pabrikasi dari sejumlah bahan bangunan. Bahan bangunan yang dapat dipabrikasi adalah besi tulangan dan beton ready mix. Ready mix dipesan dan dijadwalkan sehingga pada waktu dilakukan pekerjaan pengecoran, ready mix siap dipakai. Proses perakitan pembesian dilakukan bersamaan dengan pekerjaan lainnya ditempat pabrikasi tulangan tersendiri. Perakitan berdasarkan gambar kerja dan diberi kode-kode lokasi pemasangan sehingga pemasangan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Dengan demikian pemasangan besi tulangan dapat berjalan sesuai yang telah dijadwalkan. Pabrikasi menggunakan peralatan yang memadai sehingga kualitas dari hasil rakitan baik sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini Bagan Alir Skema Pengajuan Material Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
START
SAMPEL MATERIAL OLEH KONTRAKTOR
PEMERIKSAAN KESESUAIAN TERHADAP RKS DAN BESTEK
TIDAK
REVISI OLEH KONTRAKTOR
SESUAI YA
TIDAK
PEMERIKSAAN KONSULTAN SUPERVISI (PERSETUJUAN) PERSETUJUAN DIREKSI
KONSULTAN PERENCANA (MK)
YA
MATERIAL DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN
FINISH
Tenaga & personil inti dibutuhkan : Operator, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Bahan yang digunakan : Site pail lokasi lapangan untuk material alam dan material besar, lokasi brak kerja Peralatan-peralatan & bahan sederhana, dan bahan lainnya yang diperlukan.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Peralatan Yang digunakan : Dump Truck, Pick Up, kendaraan sepeda motor, dll Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu XXX. Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
c. Pekerjaan Pembersihan Lokasi Pekerjaan pembersihan dilaksanakan pada bagian yang dijelaskan pada gambar rencana yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan. Sebelum Pekerjaan fisik dimulai membuat ceklist atas kondisi ruang, peralatan yang terdapat di area pekerjaan. Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan perhitungan riil yang dituangkan dalam berita acara Muthual Check 0% (nol persen) yang ditandatangani oleh pihak-pihak yang terkait pekerjaan. Pekerjaan pembersihan ini meliputi : Pembersihan ilalang/rumput liar maupun bekas sampah organik maupun non organik. Pembersihan kotoran/bekas material sisa pekerjaan yang sebelumnya. Melaksanakan pembersihan kembali atas semua kotoran/sisa pekerjaan yang diakibatkan oleh pelaksanaan kegiatan tersebut. Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi yang ada / eksisting di Lapangan Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan pombongkaran untuk pekerjaan lain, maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki kembali atau menyelesaikan pekerjaan tersebut sebaik mungkin tanpa mengganggu sistem yang ada. Dalam kasus ini, Kontraktor tidak dapat menclaim sebagai pekerjaan tambah Kontraktor wajib melapor kepada Direksi sebelum melakukan pembongkaran/ pemindahan segala sesuatu yang ada di Lapangan. Lapangan terlebih dahulu harus diatur untuk mobilitas material dan sirkulasi pekerja, sehingga tidak menganggu aktifitas sekitarnya. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata. Segala macam sampah-sampah dan barang-barang sisa s a a t p e m b e r s i h a n harus dikeluarkan dari lokasi proyek, dan tidak dibenarkan untuk ditimbun diluar pagar proyek meskipun untuk sementara. Semua material bekas bongkaran tersebut harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan Untuk Matrial yang dibongkar harus diserahkan oleh PPKOM dan diketahui oleh pengguna anggaran Pembongkaran bangunan eksisting harus dilaksanakan dengan secara tertib, hati-hati/ dikoordinasikan dan disosialisasikan serta dengan menggunakan metoda kerja yang benar sehingga : a. Tidak merusak bagian lainnya yang tidak dibongk ar b. Tidak membahayakan manusia, baik orang lain, maupun pek er ja yang terlibat d alam pembongkaran ini. c. Tidak merusak material yang dibongkar, yang mana semestinya hal tersebut d apat dilak uk an sesedikit mungkin mengganggu fasilitas dan aktifitas yang masih ber langsung d. Material bekas bongkaran yang masih dapat dipergunakan kembali dan yang tidak dap at dipergunakan kembali, harus dipisah-pisahkan dan ditempatkan sesuai petun juk Dir eksi dan dibuatkan Berita Acara e. Pembongkaran yang berkaitan dengan penghapusan asset harus dikoordinasikan d engan dinas ter k ait Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata. Kontraktor tidak boleh membasmi, menebang atau merusak pohon-pohon atau pagar, kecuali bila telah ditentukan lain atau sebelumnya diberi tanda pada gambar-gambar yang menandakan bahwa pohon-pohon dan pagar harur disingkirkan. Jika ada sesuatu hal yang mengharuskan Kontraktor untuk melakukan penebangan, maka ia harus mendapat ijin dari Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.
Tenaga & personil inti dibutuhkan : Operator, pekerja, tukang batu, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, Mandor, dll. Bahan yang digunakan : Minyak tanah (untuk membakar sampah) dan bahan lainnya yang diperlukan. Peralatan yang diperlukan : bodem, betel, sekop, gerobak dorong, bak sampah/keranjang sampah, linggis, alat angkut/ekrak, sapu, kain pel, gerobak dorong, sabit, cangkul, sekop, drigen, korek api, ember dan alat bantu lainnya.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu XXX. Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
d.Pagar Pengaman
Untuk menjaga keamanan dan kelancaran pekerjaan serta menjaga polusi dan kebisingan terhadap ling kung an sekit arnya sela ma pelaksanaan pekerjaan maka dilakukan pemagaran seng sementara. Sebelum kontraktor mulai melaksanakan pekerjaanya, terlebih dahulu harus memberi pagar pengaman pada sekeliling lokasi yang akan dilakukan pekerjaan. Pembuatan pagar pengaman dibuat disekitar lokasi pekerjaan, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilakukan, tempat penimbunan bahan-bahan, dan tidak mengganggu operasional kegiatan sekitarnya. Pagar dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan/kuat sampai pekerjaan selesai. Syarat pagar pengaman : 1. Pagar seng gelombang BJLS 20 dicat, tinggi 200 cm. 2. Tiang kayu glugu ukuran 5/7, jarak pemasangan minim al 180cm, bagian yang masuk pondasi minimum 40 cm. 3. Rangka kayu glugu ukuran 5 cm x 7 cm, dengan pemasangan 4 jalur menurut tinggi pagar. 4. Pondasi cor beton setempat minimum penampang diameter 30 cm, dalam 50 cm dari permukaan tanah setempat. Beton dengan adukan 1Pc :3 Ps : 5 Kr 5. Lengkap pembuatan pintu masuk dari bahan yang sama. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Tukang kayu, Kepala tukang kayu, Tenaga, Mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, dll. Bahan yang diperlukan : Seng gelombang, cat minyak, minyak cat, kayu usuk, Balok Kayu, bambu, Semen, Pasir, kerikil, bendrat, paku, gembok + kunci, grendel, rantai besi, dan bahan lain yang diperlukan. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan adalah : 3 unit Beton Molen, 1 unit truck/dump truck, 2 unit pompa air, scafolding, bodem, martil, meteran, siku ukur, gergaji kayu, paku, cat pylox warna merah, bendrat, cangkul, sekop, linggis, senggrong,tang, gembok pintu, engsel pintu, drey/obeng, kawat, ban karet, dll. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu II , DIGUNAKAN DARI MINGGU II S/D MINGGU XXX (sampai kontrak berakhir).
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
e.Mobilisasi dan Demobilisasi Alat, Tenaga dan bahan serta pengaturan lalu lintas dan traffic bahan. Mobilisasi peralatan dan bahan khusus yang berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi, dan truk-truk angkutan yang bermuatan ditutup dengan terpal. Mobilisasi tenaga dilaksanakan setelah material/ bahan sudah sampai di lokasi pekerjaan setelah spmk dari pengguna Jasa. Memohon petunjuk dari Direksi, bilamana mobilisasi harus menggunakan rute tertentu dan menggunakan kendaraan-kendaraan yang berat yang ukurannya sesuai dengan kelas jalannya serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan-kerusakan prasarana jalan, dan lain-lain yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat pekerjaan. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan prasarana lain, dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta memperbaiki kerusakan tersebut sampai mendapat persetujuan Direksi. Jangka waktu Mobilisasi diselesaikan dalam hari setelah penandatanganan Kontrak, kecuali dinyatakan lain oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Pengaturan traffic lalu lintas luar dan arus kendaraan proyek diatur oleh petugas tersendiri sekaligus pengamanannya. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Operator, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (s atu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, Pekerja, dll. Bahan yang diperlukan : Surat ijin mulai pekerjaan (SPMK) baik ke pihak pemilik pekerjaan dan masyarakat sekitar lokasi pekerjaan. Peralatan yang dibutuhkan : Peralatan Transportasi, Dump Truck dan Pick Up, sepeda motor, travel, dll Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu XXX.
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
f. Pekerjaan Pengukuran (Uitzet) dan Bouwplank.
M engadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keteranganketerangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya. Sebagai titik acuan pengukuran adalah Patok/Tugu Beton yang telah ada di lokasi site (eksisting) atau menggunakan acuan kolom bangunan eksisting (Lihat posisi BM di mbar). Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat waterpass/theodolith yang ketepatanya dapat dipertanggungjawabkan. Kontraktor harus menyediakan theodolith/waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Konsultan Pengawas selama pelaksanaan proyek. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras hanya Diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggung jawab kontraktor. Sebagai ukuran dasar + 0,00 (Peil lantai rencana) sesuai petunjuk Direksi dan Perencana. Untuk dasar ukuran sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan dasar pelaksanaan (Bouwplank) yang harus dibuat dari bahan kayu meranti tebal minimum 3 cm dengan permukaan atasnya diserut sipat dasar (Waterpass). Penyedia harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang. Semua papan piket (bouwplank) harus dipasang kuat dengan patok kayu 4 1/2 x 6 1/2 cm atau dolken Ф 8 cm, dan tidak mudah berubah kedudukannya. Pengukuran harus dilaksanakan oleh surveyor yang berpengalaman, dengan memakai alat ukur yang disetu jui Konsultan pengawas. Pedoman elevasi lantai (marking) diletakkan pada kolom atau tempat-tempat yang d apat d ijadik an pedoman untuk elevasi. ketinggian rencana permukaan lantai harus dijaga d an dipelihara agar tidak berubah selama pek er jaan ber langsung Pada lantai harus dimarking sesuai dengan rencana ruangan pada gambar r encana Pekerjaan Penentuan Pokok Dasar atau Peil P ± 0.00. Tinggi sisi atas Papan patok Ukur harus sama dengan lainnya, dan atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi. Setelah selesai pemasangan Papan Patok Ukur, Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi / MK/Pengawas untuk mendapat persetujuan. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudutnya hanya dilakukan yang ketepatanya dapat dipertanggungjawabkan.
dengan
alat-alat waterpass/theodolith
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Kontraktor harus menyediakan theodolith/waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Pengawas atau Perencana selama pelaksanaan proyek. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Pengawas. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pembersihan lokasi selesai dilaksanakan. Pekerjaan pengukuran (uitzet), penentuan peil bangunan, bouwplank dilaksanakan bersama dengan Tim teknis (Direksi), Konsultan perencana dan Konsultan pengawas pekerjaan. Sebelum melakukan pemasangan bouwplank terlebih dahulu melakukan pemasangan patok dasar patok duga yang posisinya ditentukan oleh Tim Teknis (Direksi) dan Konsultan Pengawas. Pekerjaan Papan Bouwplank Piket-piket bouwplank dan propil-propil : a. Piket-piket digunakan As, titik-ti tik duga dan lain-lain, dibuat dari kayu tahun dengan kualitas baik. b. Bouwplank dari papan kayu tahun yang kering dan harus diserut sisi atasnya, dipasang pada patok-patok yang tertancap kuat dan tidak dapat bergerak-gerak yang diberi tanda dengan jelas dan tidak mudah hilang. c. Propil pemasangan batu merah harus dari kayu tahun yang kering dan lurus, sedangkan untuk pekerjaan tanah dan pondasi dapat menggunakan bambu. d. Kontraktor harus menyediakan pembantu yang ahli dalam cara mengukur, alat-alat penyipat datar (theodolit, waterpas), prisma silang, pengukuran menurut situasi dan kondisi lokasi. e. Semua titik as kolom pada papan bangunan harus diberi tanda dengan cat dan paku. f. Jarak papan bouwplank minimal 1.5 m dari garis bangunan terluar untuk mencegah kelongsoran terhadap galian tanah pondasi. g. Patok-patok harus dipancang sedemikian rupa sehingga kedudukannya benar-benar stabil (tidak goyah). Tanda-tanda sumbu/As (Dinding dan Pondasi Struktur), harus ditentukan secara teliti dan dibuat dengan jelas. Jenis kayu yang digunakan untuk keperluan ini adalah jenis kayu kalas II yang lurus dan kering. h. Ukuran-ukuran pokok lainnya, harus dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tercantum pada gambar kerja. Apabila terdapat perbedaan atau keraguan pada gambar, maka Pemborong harus melaporkannya secara tertulis kepada Konsultan Pengawas supaya dapat memberikan suatu keputusan. i. Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, Pemborong wajib memintakan pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Setelah semua pekerjaan pengukuran, bouwplank dan peil selesai maka dibuat laporan Sketsa Berita Acara Uitzet kepada Pengawas lapangan (Direksi) untuk memohon ijin dapat melanjutkan pekerjaan selanjutnya. Apabila dalam gambar kerja (gambar detail dan denah) terjadi perbedaan dengan keadaan di lapangan maka perlu adanya pertimbangan ataupun persetujuan dengan Konsultan Pengawas maupun pihak Direksi. Bila ada perubahan maka harus dibuat Berita Acara yang disahkan Pengguna Jasa. Ukuran ketinggian yang dipakai dalam proyek ini adalah ukuran ketinggian setempat (lokal) dengan mengacu kepada Bench Mark, dimana letak, ketinggian serta koordinatnya tertera pada gambar perencanaan. Patok Bench Mark yang ada dijaga dan dibuat dengan kuat agar tetap utuh selama dan setelah pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan. Pekerjaan survey lapangan ini dilaksanakan pada seluruh areal Bangunan dalam lingkup kontrak. Personil dikerahkan sesuai bidangnya untuk melakukan survey lapangan dan membuat laporan ( Berita Acara Uitzet ), tentang kondisi fisik dan struktur bangunan, dan perlengkapan lainnya seperti, patok-patok Bouwplank. Melaksanakan pekerjaan pengukuran, bouwplank dan peil bangunan sesuai dengan maksud dari gambar dan spesifikasi teknis, dan tidak mengambil keuntungan atas setiap kesalahan atau kekurangan dalam gambar atau perbedaan antara gambar dan spesifikasi teknik. Meminta Petunjuk Direksi pekerjaan dalam melakukan perbaikan dan interpretasi untuk melengkapi gambar dan spesifikasi teknik. Dalam Pembacaan dimensi yang diberikan dalam gambar dilakukan dengan perhitungan atau dengan dihitung, dan tidak diukur berdasarkan skala digunakan kecuali bila disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Setiap penyimpangan dari gambar sehubungan dengan kondisi lapangan yang tidak terantisipasi akan dikonsultasikan dengan pihak Direksi Pekerjaan. Mengadakan konsultasi dan mencari kesepakatan terhadap ketepatan atas setiap perubahan yang diambil terhadap gambar rencana dalam kontrak ini terhadap Direksi Pekerjaan.
Profil Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran/Uitzet
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Profil Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran/Uitzet
Sketsa P elaksanaan Pekerjaan Pengukuran/Uitzet Tenaga & personil inti dibutuhkan : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, tukang dan pekerja, dll. Bahan yang diperlukan : Patok duga, kayu usuk 5/ 7 dan papan kayu 2/20 cm, cat untuk Penandaan, benang, paku, cat pylok, martil, dll Alat yang digunakan : Selang waterpass/ alat ukur theodolite, bak ukur, anjir, anting-anting, payung benang, gergaji kayu, palu, linggis, meteran 100 m dan 5 m, gergaji kayu, sabit, cangkul, sekop,linggis, alat pencatatan (administrasi pengukuran), dll. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu II , DIGUNAKAN DARI MINGGU II S/D MINGGU XXX (sampai kontrak berakhir).
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
g. Kantor Kerja Direksi Pelaksana dan Brak Material/Bahan di Lokasi Proyek Kantor direksi (direksi keet) a. Kantor direksi (direksi keet) lapangan merupakan bangunan satu lantai dengan konstruksi rangka kayu, dinding papan multiplek dicat, penutup pintu/jendela secukupnya untuk penghawaan/pencahayaan. Ukuran disesuakan agar dapat digunakan untuk rapat dengan kapasitas 20 orang. Letak kantor Direksi lapangan harus cukup dekat dengan kantor kontraktor tetapi terpisah dengan tegas. b. Perlengkapan-perlengkapan kantor direksi lapangan yang harus disediakan Kontraktor : 1 (satu) buah meja rapat ukuran 1,20 m x 4,80 m, dengan 20 (duapuluh) buah kursi. 1 (satu) buah meja tulis ukuran 0,70 m x 1,40 m, dengan 2 dua) buah kursi. 2 (dua) buah AC split 1 PK. 1 (satu) buah lemari ukuran 1,50 x 2,00 m x 0,50 m, dapat dikunci. 1 (satu) buah white board ukuran 1,20 m x 2,40 m. 1 (satu) buah rak untuk contoh-contoh material, terbuat dari plywood tebal 16mm. 1 (satu) set personal computer (pc) dengan processor minimal intel core i3, lengkap dengan hard disk (dapat digunakan untuk program aplikasi CAD) dan printer A3. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
1 (satu) line telepon, lengkap dengan pesawat dan mesin facsimile. c. Berdekatan dengan kantor Konsultan Pengawas, harus ditempatkan ruang wc dengan bak air bersih secukupnya dan dirawat kebersihannya. d. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di proyek, untuk setiap saat dapat digunakan oleh direksi lapangan adalah : 1 (satu) buah kamera digital. 1 (satu) buah alat ukur schuifmaat. 1 (satu) buah alat ukur optik (theodolith/waterpass) Kantor Kontraktor, Los Kerja dan Workshop di luar lokasi proyek a. Ukuran luas kantor kontraktor los kerja, serta tempat simpan bahan, disesuaikan dengan kebutuhan kontraktor, dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan, serta dilengkapi dengan pemadam kebakaran. b. Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil, harus dibuatkan kotak simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat sehingga masing-masing tidak tercampur. c. Kontraktor harus menyediakan Workshop diluar lokasi proyek dengan biaya ditanggung oleh Kontraktor.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
PROFIL KELENGKAPAN YANG ADA DI KANTOR LAPANGAN
PROFIL PENEMPATAN ALAT/BAHAN/ALAT BANTU KERJA DI GUDANG DI LAPANGAN
Dalam rangka penerapan K3 di lapangan, maka dipersiapkan perlengkapan pengaman untuk tenaga kerja antara lain : helm proyek, sepatu proyek, mantel (jas hujan), masker, sarung tangan, sabuk pengaman (Safety Belt), Kaca mata pelindung, dll. Selain itu juga tenaga kerja diikutsertakan dalam program perlindungan tenaga kerja (Jamsostek). Untuk penyimpanan bahan dan peralatan di proyek, maka dibuatkan brak bahan atau gudang material maupun peralatan dengan penataan tiap jenis material seperti : material besi, perpipaan, elektrikal, material kayu, material semen, schaffolding, dll dan juga penempatan peralatan bantu seperti cangkul, linggis, palu, sekop, vibrator, gerobak dorong, pompa air, stemper, terpal, water presure, dll. Penempatan posisi Direksi keet dan Brak bahan/peralatan kerja atau Gudang Mat erial akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan, juga penempatan material alam seperti pasir, kerikil, batu bata, dll agar tidak menggangu proses pembangunan dan juga diusahakan brak Material ditempatkan di lokasi yang mudah untuk sirkulasi keluar masuk material. Penempatan Lokasi Direksi Keet, Gudang material/bahan tersebut diajukan persetujuan dengan pihak Direksi Pekerjaan.
Profil Pelaks. Rapat & Meeting Proyek Tenaga & personil inti dibutuhkan : Tukang kayu, tukang batu, kepala tukang kayu, tenaga/pekerja, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, dll. Bahan yang diperlukan : Seng/asbes gelombang, Kayu meranti (usuk 5/7) Paku biasa 2"- 5", Semen Portland (50 kg), Pasir pasang, Asbes Gelombang 1.05x2.05, Triplek 0,4 mm ukuran 120x240 cm, kayu usuk, semen, pasir, kerikil, kayu balok, cat tembok, engsel, grendel, kunci gembok, strimin, paku, triplek, strimin, kipas angin, papan tulis & kelengkapannya, meja, kursi, dispenser, kalender, pintu engel, cat putih tembok, minyak cat dan bahan lain yang diperlukan. Peralatan yang dibutuhkan : Linggis, kuas, sapu, gergaji, bodem, obeng, ketam, pahat, catut, cetok, sekop, palu, ember, cangkul, kuas dan alat bantu lainnya. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu II , DIGUNAKAN DARI MINGGU II S/D MINGGU XXX (sampai kontrak berakhir).
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yan g diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
h.Dokumentasi Foto-foto dalam keadaan 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%, serta sesuai dengan kemajuan pekerjaan saat pengambilan Angsuran atau termijn pembayaran dari titik-tiitik yang sama atau tetap dalam setiap pengambilan dokumentasi pelaksanaan. Foto-foto disusun dalam album foto dan diberi keterangan beserta dengan negatif dan tanggal pengambilannya. Foto dokumen tersebut, selanjutnya dicetak dengan ukuran kartu pos diserahkan kepada pemilik pekerjaan dan ditata rapi pada album foto. Penyerahan foto dokumentasi juga disertakan negative film/CD menurut foto dokumentasi yang dilaksanakan. Foto-foto dokumentasi untuk Laporan / Progres pada lokasi yang ditentukan sebagai berikut : a. Foto kegiatan harus dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi sesuai arahan dari Konsultan Pengawas. b. Foto kegiatan pada setiap tahap tersebut dibuat sebanyak 3 (tiga) set dilampirkan bersama dengan laporan bulanan sesuai pencapaian bobot pekerjaan dan penagihan angsuran. c. Pengambilan titik pandang harus diusahakan tetap dari setiap tahap dan sesuai dengan pengarahan dari Konsultan Pengawas di lapangan. d. Foto setiap tahap ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat dan penempatan dalam album harus disetujui Pemberi Tugas serta teknis penempelannya dalam album ditentukan oleh Konsultan Pengawas. e. Untuk foto kondisi force majeure diambil sebanyak 3 (tiga) kali rekaman yang berbeda dengan mencantumkan keterangan kejadian. f. Semua hasil rekaman di lampirkan dalam laporan harian atau mi ngguan dan atau akhir.
Kontraktor wajib meminta persetujuan Pemberi Tugas untuk cara dan letak pengambilan foto. Hasil cetakan Photophoto tersebut harus disampaikan kepada Direksi/Konsultan Pengawas sebanyak 2 (DUA) set dan dimasukkan ke dalam album. Tenaga & personil inti dibutuhkan : 1 (satu) orang P roject Manager, 1 (satu) orang Site Eng ineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, dll. Bahan yang diperlukan : Foto do kumentasi, kertas foto, batere, file album foto, dll. Peralatan yang dibutuhkan : Camera Digital, komputer/ lap top, printer, fleshdisk, CD, card rider, cable data dan alat bantu lainnya. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu XXX.
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
i.Membuat atau Mendirikan Papan Nama Proyek Papan nama dibuat untuk memberikan informasi tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan, agar masyarakat mengetahui dan pihak yang tidak berkepentingan tidak keluar masuk lingkungan proyek. Papan nama proyek dibuat berukuran ukuran 80 x 120 cm. Papan nama proyek dipasang dilokasi yang strategis dengan kayu rangka secukupnya dipasang dengan 2 tiang setinggi maksimum 250 cm dari permukaan tanah menggunakan rangka dan tiang dari kayu kruing, dimana isi
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
dan warna ditentukan kemudian yaitu warna putih dengan tulisan warna hitam sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan dan dipasang setelah penandatanganan SPMK dan sebelum proyek dimulai. Tenaga & personil inti dibutuhkan : 1 (satu) orang P roject Manager, 1 (satu) orang Site Eng ineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, Tenaga atau Pekerja, dll. Bahan yang diperlukan : Papan 9 mm, Bahan Flexi, draft Tulisan kegiatan & nama Pekerjaan, Usuk, Paku, cat, bendrat, semen, pasir, kerikil, usuk, balok, cat minyak, dll. Peralatan yang dibutuhkan : Linggis, cangkul, cetok, kuas, palu, paku, gergaji kayu, sekop, martil dan alat bantu lainnya. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu II , DIGUNAKAN DARI MINGGU II S/D MINGGU XXX.
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
j.Pengujian Mutu Bahan Pengujian-pengujian dilaksanakan di laboratorium kabupaten atau provinsi yang sesuai dengan pengarahan ataupun petunjuk Direksi Teknis. Pengujian khusus di laboraturium pusat juga akan dilaksanakan, bila diperintahkan oleh Direksi Teknik. 1) Hasil pengetesan bahan beton dan rancangan campuran beton. 2) Hasil pengetesan hasil uji laboratorium mengenai kuat tekan beton. 3) Hasil pengetesan dimensi kuat leleh dan kuat tarik baja tulangan. 4) Hasil pengetesan tanah untuk urugan. 5) Hasil pengetesan mesin atau peralatan. 6) Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan dibuat Berita Acara.
Bertanggung jawab membayar biaya-biaya semua pengujian yang dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi. Biaya untuk pengu jian ―Pengendalian Mutu‖ dimasukkan ke dalam item pembayaran yang bersangkutan dan tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat untuk pengujian. Pekerjaan pengadaan material, fasilitas, tenaga kerja, pelayanan dan hal-hal lain yang diperlukan untuk mengadakan pengujian yang disyaratkan dan bila secara khusus dimasukkan dalam cakupan pekerjaan dari kontrak ini, bertanggung jawab untuk melaksanakan semua pekerjaan pengujian di bawah perintah dan pengawasan dari Pengguna Jasa. Konsultan Pengawas berhak untuk menolak setiap hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak, dan berhak menuntut penggantian atau perbaikan yang harus dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (TIGA) hari di tempat pekerjaan. Photo-photo dicetak dengan ukuran postcard rangkap 2 (DUA) dan diserahkan pada Pemberi Tugas dalam bentuk album. Memberitahu kepada Pengguna Jasa mengenai rencana waktu pelaksanaan pengujian sebelum pengujian dilaksanakan secepatnya dengan demikian memberi waktu Pengguna Jasa atau wakilnya untuk menyaksikan setiap pengujian rutin bahan-bahan yang diinginkan. Hasil pengujian segera diolah dan didistribusikan, sehingga kemungkinan untuk pelaksanaan pengujian ulang, penggantian bahan atau pekerjaan ulang dari bahan-bahan tersebut dapat dilaksanakan secepatnya dengan demikian dapat mengurangi keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan. Seluruh contoh-contoh material, apakah berasal dari lokasi sumber atau yang lain yang telah selesai, disediakan akan dipenuhi tanpa perhitungan biaya tambahan. Tenaga & personil inti dibutuhkan : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang P elaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, Tenaga ahli lab uji bahan, pekerja, dll. Bahan yang diperlukan : Sampel uji beton, sampel besi, sampel baja, sampel pasir, sampel kerikil dan semua bahan lainnya yang diperlukan dan akan digunakan. Peralatan yang dibutuhkan : Peralatan Uji bahan untuk material besi/baja, beton, karung pasir, split, paving, lakban, spidol, dll. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s /d minggu XXX.
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
k.Standar Peraturan Standar Kualitas ataupun Mutu bahan yang digunakan mengacu pada : Keppress No. 18 Tahun 2000 tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara beserta petunjuk Teknisnya. Peraturan Umum dari Dinas Tenaga Kerja tentang Keselamatan Kerja. Standar Industri Indonesia (SII) yang berlaku. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUPI) Tahun 1987. SNI Nomor : 03-1726-1984 . Tentang : Pedoman Perencanaan Tahan Gempa untuk Rumah dan Gedung. SNI Nomor : 03-0106-1987. Tentang : Penggunaan ubin lantai keramik marmer dan cara uji.. SNI Nomor : 03-0675-1989. Tentang : Penggunaan kosen, pitu dan jendela dari kayu. SNI Nomor : 03-3527-1994. Tentang : Mutu Kayu Bangunan. SNI Nomor : 03-1734-1989. Tentang : Pedoman Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah & Gedung. SNI Nomor : 03-2996-1991. Tentang : Tata Cara dan Perancangan penerangan alami siang hari untuk rumah dan gedung. SNI Nomor : 03-2407-1991. Tentang : Tata Cara Pengecatan kayu untuk rumah dan gedung. SNI Nomor : 03-2410-1991. Tentang : Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan cat emulsion. SNI Nomor : 03-2834-1992 . Tentang : Tata Cara Pembuatan rencana campuran beton normal. SNI Nomor : 0255-1987.D. Tentang : Perstaratan Instalasi Listrik. SNI Nomor : 03-1727-1989. Tentang : Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung. SNI Nomor : 03-2847-1992. Tentang : Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Keputusan Menteri PU Nomor : 468/KPTS/1998 TANGGAL 1 Maret 1998 Tentang : Persyaratan Teknis Aksesbilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan. SNI Nomor : 03-1736-1989. Tentang : Tata Cara Perencanaan Struktur bangunan untuk penanggulangan bahaya kebakaran dan Bangunan Gedung dan Lingkungannya. Peraturan Instalasi Khusus Air bersih dan Listrik (AVWI dan AVE PUIL-N.I.6-1978). dan Ketentuan-ketentuan Peraturan Instalasi Khusus Air Bersih dan Listrik Indonesia (PUIL) Tahun 2000 setempat. A.V.(Algemene Voor Waarden Voor de Uit Voering by Aaneming Van Openbare Werken in Indonesia tanggal 28 Mei tahun 1941 No. 9 dan tambahan Lembaran Negara No. 14571. Peraturan beton bertulang Indonesia (PBI) NI-2 / 1971. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan NI-3 / 1970. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia Ni-5 / 1961. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) NI-6 / 1977. Peraturan Plumbing Indonesia tahun 1979. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-18 / 1970. Peraturan Cat Indonesia NI-4 tahun 1961. Peraturan Bangunan Nasional yang berlaku. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Peraturan Muatan Indonesia NI-18 / 1970 dan Peraturan Pembebanan Indonesia tahun 1981. Peraturan Instalasi Penghantar Petir NI-12 tahun 1964. Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 dengan lampiran lampirannya. Peraturan Umum tentang pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Istalasi Pembuangan dan Perusahaan Air Minum. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08. Peraturan Bata Merah Sebagai bahan bangunan. dan Ketentuan Lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah setempat yang Peraturan bersangkutan dengan masalah bangunan. Tata Cara Peritungan struktur Beton Standar Nasional Indonesia yang terkait seperti: SNI 03-4287- 2002 Unuk Bangunan Gedung. di Indonesia (Tentang penggunaan Tenaga Kerja harian, Mingguan, dan Peraturan-peraturan Bulanan/Borongan).
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 441/KPTS/1998 tanggal 10 Nopember 1998, Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. SK Gubernur atau Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan Gedung Pemerintah. Dan lain-lain peraturan-peraturan yang berlaku dan dipersyaratkan berdasarkan normalisasi di Indonesia. Disamping Rencana Kerja dan Syarat-syarat, gambar-gambar pelaksanaan serta penjelasan-penjelasan lain yang termasuk dalam Dokumen Surat Perjanjian Pemborong, maka ketentuan-ketentuan umum yang berlaku adalah : o American Society for Standard I nstitut (ANSI) o American Society for Testing and Material (ASTM) Gambar-gambar Pelaksanaan, meliputi a. Gambar-gambar Perencanaan berikut gambar detailnya b. Gambar-gambar yang dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor, yaitu shop drawing ataupun as build drawing yang telah disetujui Pengawas / Pelaksana Kegiatan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta Asuransi a. Setiap pembangunan bangunan gedung Negara harus memenuhi Persyaratan K3 sesuai yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: Kep.174/MEN/1986 dan 104/KPTS/ 1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Satuan Kerja Konstruksi, dan atau peraturan penggantinya; b. Ketentuan asuransi pembangunan bangunan gedung negara sesuai dengan peraturan perundang – undangan
l. Air kerja dan Listrik serta pek. Penyediaan alat pemadam kebakaran dan drainase tapak. Air dan listrik kerja sangat menunjang kesuksesan dan keberhasilan serta kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Air kerja yang diperlukan harus benar-benar bersih dan memenuhi persyaratan teknis yang berlaku dan tidak mengandung bahan organik dan bahan kimia yang membahayakan. Sedangkan listrik kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya membutuhkan dan memerlukan daya tenaga listrik khususnya alat-alat teknik modern sehingga daya yang disediakan harus memadai dan memenuhi kebutuhan. Baik air kerja maupun listrik kerja tersebut penyambungan dan pengambilannya harus mendapat ijin, dikoordinasikan dan disetujui oleh pihak Pengguna Jasa ataupun Direksi Pekerjaan dan sewaktuwaktu bisa dibongkar kembali, apabila belum tersedia jaringan listrik akan menggunakan Genset sebagai sumber energi. Sedang air kerja akan menggunakan sumber air yang ada di lokasi proyek jika hal tersebut disetujui oleh Pengguna Jasa. Penyedia Jasa Konnstruksi wajib menyediakan pompa air dengan kapasitas 500 ltr/menit sejumlah minimal 2 unit, Penyediaan pompa air digunakan untuk menyedot genangan air yang kemungkinan terjadi dan mengganggu jalannya proyek. Apabila air didapat dari sumber lain Kontraktor harus membayar segala ongkos penyambungan air yang dipakai dan pembongkarannya kembali. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di tapak proyek atau disuplai dari luar. Air harus besih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Perencana/Pengawas. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan, dengan daya sekurang-kurangnya (minimum) 20KVA. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan Pengawas. Pengadaan listrik kerja dengan pemasangan listrik sementara dari PLN atau Boleh menggunakan Genset berkapasitas cukup digunakan untuk kelancaran pekerjaan serta penerangan lokasi site. Lampu-lampu penerangan site dipasang per manen sampai selesainya pekerjaan. Pekerjaan penyediaan Alat Pemadam Kebakaran Kontraktor wajib menyediakan Tabung alat Pemadam Kebakaran (Fire Extinguisher ) lengkap dan berfungsi dengan baik, untuk keselamatan para pekerja terhadap bahaya kebakaran . Selama pembangunan berlangsung. Kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam kebakaran (fire extinguisher) lengkap dengan isinya, dengan jumlah sekurang-kurangnya 2 (dua) tabung.Masing-masing tabung berkapasitas 15 kg. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, Tukang batu, Tukang listrik, Tukang Plumbing, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang S ite Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) o rang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pela ksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (s atu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, dll. Bahan yang diperlukan : P ipa PVC ¾ ―, knee, shock PVC, lem PVC, TBA, kabel, isolasi, pompa air, tandon air, ember, drum air, jack listrik, stecker, amplas, roll kabel, saklar, bendrat, TBA, lem PVC, selang air, ember, drum air, kabel, jack listrik, gunting, dan bahan lainnya yang diperlukan. Peralatan yang dibutuhkan : Obeng, tang, gunting, kunci inggris, kunci pas, palu, ge rgaji besi, linggis, cangkul, sekop, betel, tespen, dll. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s /d minggu XXX.
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
m.Administrasi Proyek. Didalam Pelaksanaan Pekerjaan, harus sesuai dan mengikuti Syarat-syarat teknis yaitu dengan menggunakan acuan Time Schedule. Program tersebut harus dibuat dengan memperlihatkan setiap kegiatan, serta dapat diuraikan dalam kegiatan mingguan pelaksanaan. Segera setelah penandatangan kontrak, kontraktor harus sudah memiliki minimal 3 (TIGA) set gambar pelaksanaan, Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta penjelasan tertulis lainnya. Biaya pencetakannya menjadi tanggungan kontraktor. Laporan Kemajuan pekerjaan berupa Laporan Mingguan berisi progress Kemajuan pekerjaan yang mendapat persetujuan pengawas dan direksi lapangan yang berisi Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai saat laporan dibuat dan rencana program selanjutnya dengan dilampirkan Daftar tenaga kerja dan perlengkapan / peralatan konstruksi serta bahan yang di lapangan dan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan serta Volume pekerjaan yang dilaksanakan dalam setiap periodenya.
Administrasi Proyek meliputi : 1. Laporan Kemajuan Pekerjaan Sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dilakukan pembuatan dokumen administrasi proyek, seperti : Laporan harian prestasi pelaksanaan pekerjaan Laporan mingguan prestasi pelaksanaan pekerjaan Laporan bulanan prestasi pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi beserta Konsultan Pengawas wajib membuat laporan Harian, laporan Mingguan, dan laporan Bulanan yang memberikan gambaran mengenai: a) Kegiatan fisik. b) Catatan dan perintah Konsultan Pengawas yang disampaikan secara lisan maupun tertulis. c) Jumlah material masuk/ditolak. d) Jumlah tenaga kerja dan keahliannya. e) Keadaan cuaca. f) Pekerjaan tambah apabila ada. g) Prestasi rencana dan yang terpasang. h) Hambatan-hambatan selama pelaksanaan. i) Foto-foto progres pekerjaan fisik.
2) Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah ditandatangani o leh Konsultan Pengawas harus diserahkan kepada Tim Teknis untuk diketahui/disetujui. Isi laporan-laporan tersebut meliputi : Tenaga kerja yang bekerja Peralatan yang dipakai Data cuaca di lokasi pekerjaan Jenis pekerjaan yang dilaksanakan dari waktu ke waktu dll. Semua laporan tersebut diajukan kepada pengawas pekerjaan untuk laporan harian, serta dari direksi pekerjaan untuk laporan mingguan dan bulanan diserahkan kepada pemilik pekerjaan dan ditata rapi/dijilid.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Profil Pencatatan Progres Pekerjaan
2. Time Schedule. Guna mengevaluasi kemajuan prestasi pelaksanaan pekerjaan lapangan, pada awal sebelum dimulainya pekerjaan dilaksanakan pembuatan Time Schedule waktu pelaksanaan pekerjaan secara detail yang meliputi : Waktu kegiatan masing-masing jenis pekerjaan. Volume masing-masing jenis pekerjaan. Bobot masing-masing jenis pekerjaan. Target rencana pelaksanaan tiap minggu (% bobot). Target rencana komulatif pelaksanaan tiap minggu (% bobot). Kolom prestasi pelaksanaan tiap minggu (% bobot). Kolom prestasi komulatif pelaksanaan tiap minggu (% bobot). Keterangan yang diperlukan. Catatan-catatan lain yang diperlukan seperti keadaan cuaca, hambatan atau persoalan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dalam periode tertentu. Bentuk dan draft laporan sesuai persetujuan pengawas dan direksi lapangan. Selambat-lambatnya 7 (TUJUH) hari sejak tanggal Surat Keputusan Pemberian Pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya : a. Suatu rencana kerja atau jadwal waktu pelaksanaan yang lengkap dan terperinci yang akan melaksanakan pekerjaan b. Jadwal pengerahan tenaga di lapangan c. Jadwal penyediaan bahan, peralatan dan perlengkapan lainnya 3. Gambar-Gambar. Gambar-gambar yang dipersiapkan adalah : Gambar Kerja (Request of work). Shop drawing. As Built drawing. Semua gambar-gambar tersebut di atas, baru bisa dipakai sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan dan acuan dasar perhitungan volume pekerjaan sesungguhnya, apabila sudah mendapat persetujuan dan disahkan oleh pemilik pekerjaan. Setelah gambar pekerjaan selesai dan sesuai gambar-gambar pelaksanaan, berikut pekerjaan tambah atau kurang
berdasarkan ―Variaton Order‖ yang diberikan oleh pemilik pekerjaan dan melakukan pengukuran ulang akhir pekerjaan, dengan membuat gambar As Built Drawing. Gambar tersebut harus lengkap berisi antara lain : Dimensi atau ukuran masing-masing pekerjaan Elevasi posisi dan kedudukan masing-masing gambar pekerjaan Jenis material dan komposisi yang telah dipergunakan Gambar yang telah selesai tersebut diserahkan kepada direksi/pengawas pekerjaan dan disetujui selanjutnya diserahkan kepada pemilik pekerjaan guna mendapatlkan pengesahan dari pemilik pekerjaan. Perhitungan volume akhir dari pekerjaan yang telah dilaksanakan ―Manual Check‖ volume pekerjaan 100%, semua mengacu dan didasarkan pada gambar as built drawing yang telah disahkan oleh pemilik pekerjaan dan merupakan volume akhir yang akan dibayar oleh pemilik pekerjaan. Membuat copy as built drawing dengan gambar aslinya diserahkan kepada pemilik pekerjaan, termasuk data dan perhitungan hasil pengukuran akhir sebagai pendukung. Untuk Laporan Administrasi Proyek dikerjakan rangkap 3 (tiga) Untuk diserahkan kepada Konsultan Pengawas 1 (satu) set dan 2 (dua) set untuk Pemberi Tugas. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN 1. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada (ARS, STR, EL, ME) dengan Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan di tapak, kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di lokasi setelah Konsultan Pengawas berunding terlebih dahulu dengan perencana. Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan. 2. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, yaitu dalam keadaan selesai terpasang. 3. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti, peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang, dan lain lain sebelum memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum tercantum dalam gambar kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Pengawas memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan setelah berunding dengan Perencana. 4. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran ukuran yang tecantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas. Bila Hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan terjadi menjadi tanggungjawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
1. Gambar-gambar pelaksanaan dan ( shop drawing) adalah gambar gambar, diagram, ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang disiapkan kontraktor atau Sub kontraktor, suplier atau produsen. 2. Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan kontraktor untuk menunjukkan bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh konsultan Pengawas untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh konsultan perencana. 3. Kontraktor akan memeriksa, menendatangani persetujuan dan menyerahkan segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam dokumen kontrak atau oleh Konsultan Pengawas. Gambar-gambar Pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan Konsultan Pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal yang demikian. 4. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contohdianggap kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut dengan dokumen kontrak. 5. Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar- gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen kontrak dan syarat-syarat keindahan. 6. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan Pengawas dan menyerahkan kembali – gambar pelaksanaan dan contoh contoh sampai disetujui. segala gambar 7. Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh, tidak membebaskan kontraktor dari tanggungjawabnya atas perbedaan dengan dokumen kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas. 8. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh yang harus disetujui konsultan Pengawas dan Perencana, tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari konsultan Pengawas dan Perencana. 9. Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirim kepada konsultan Pengawas dalam dua salinan. Konsultan Pengawas akan memeriksa dan mencantukann tanda-tanda ―Telah Diperiksa Tanpa Perubahan‖ atau‖ Telah Diperiksa Dengan Perubahan‖ atau ―Ditolak ‖. Satu salinan ditahan oleh konsultan Pengawas untuk arsip sedangkan yang kedua dikembalikan kepada kontraktor untuk dibagikan atau diperlihatkan kepada Sub Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya. 10.Sebutan katalog hanya boleh diserahkan apabila menurut Konsultan Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog tersebut sudah jelas. Barang cetakan ini harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing masing jenis dan diperlakukan sama seperti butir di atas. 11.Contoh-contoh yang disebutkan dalam spesifikasi teknis harus dikonsultasikan kepada konsultan Pengawas dan Perencana. 12.Biaya pengiriman gambar-gambat pelaksanaan, contoh - contoh, katalog-katalog kepada konsultan Pengawas dan Perencana menjadi tanggungan kontraktor. PENGURUSAN IMB : KONTRAKTOR Membantu pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) denga n biaya dari Universitas Gadjah Mada. Serah Terima Hasil Pekerjaan Pada akhir pekerjaan menjelang Penyerahan Hasil Pekerjaan tahap pertama : a. Semua bangunan sementara harus dibongkar dan dibersihkan bekas-bekasnya. b. Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik, bersih, utuh, tanpa cacat. c. Penyedia Jasa Konstruksi harus membersihkan dan membuang sisa-sisa bahan/material, sampah, kotoran bekas kerja dan barang lain yang t idak berguna akibat pekerjaan. d. Konsultan Pengawas bersama Penyedia Jasa Konstruksi wajib melakukan checklist menjelang Serah Terima Hasil Pekerjaan Pertama. e. Hasil checklist dituangkan dalam berita acara. Kontraktor harus menyerahkan struktur organisasi pelaksanaan pek er jaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. jaan harus cakap, ter ampil dan Tenaga ahli, tenaga pendukung, maupun tenaga pelaksana pek er berpengalaman dibidangnya, Kontraktor harus selalu men jaga disiplin dan aturan yang baik diantara pek er ja/k ar yawannya Penyerahan Lapangan (Serah Terima Lapangan) Pada waktu Penyerahan Pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan : 1. 2 (dua) set Dokumen Terlaksana. 2. Untuk peralatan / perlengkapan : a. 2 (dua) set Pedoman Operasi (Operation Manual) dan Pedoman Pemeliharaan ( Maintenance Manual). b. Suku Cadang sesuai yang dipersyaratkan. 3. Untuk berbagai macam kunci : a.Semua kunci orsinil. b.Minimum 1 (satu) kunci duplikat. c.Dilakukan pewarnaan / penomoran pada kunci 4. Dokumen-dokumen Resmi (seperti Surat Izin Tanda Pembayaran Cukai, Surat Fiskal Pajak dan lain-lain). 5. Segala macam Surat Jaminan sesuai yang dipersyaratkan.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
6. Surat pernyataan Pelunasan sesuai Petunjuk Direksi Pengawas. Tenaga & personil inti dibutuhkan : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang P elaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, dan operator photo copy & penjilidan laporan, dll. Bahan yang diperlukan : Bahan untuk pembuatan administrasi proyek, meliputi kertas, komputer, printer, alat tulis, file documen, stop map, lem kertas, lakban, klip, double tips, paku, dll. Peralatan yang dibutuhkan : Peralatan administrasi Proyek seperti ; ma rtil, penjepit kertas, steples kertas, penggaris, cater, gunting, dll. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s /d minggu XXX.
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
n.Perbedaan dan Perubahan Pekerjaan. Perubahan-perubahan pekerjaan dapat diinstrusikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen atau Direksi Teknik jika dikuasakan demikian oleh Pejabat Pembuat Komitmen untuk bertindak atas namanya atau oleh penyedia jasa, dan akan disetujui dengan cara suatu Perintah Perubahan yang ditandatangani oleh kedua pihak, jika dasar pembayaran ditentukan dalam satu perintah-perintah perubahan menimbulkan satu perubahan dalam Struktur Harga Satuan Item Pembayaran atau suatu perubahan dalam besarnya kontrak. Perintah perubahan tersebut akan dirundingkan dan dirumuskan dalam Change Order (CO) yaitu Pekerjaan Tambah Kurang. Sebuah perintah tertulis yang dikeluarkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang ditanda tangani oleh penyedia jasa, menunjukkan penerimaannya atas perubahan pekerjaan atau Dokumen Kontrak dan persetujuannya atas dasar penyesuaian pembayaran dan waktu, jika ada untuk pelaksanaan perubahan pekerjaan tersebut. Perintah perubahan harus diterbitkan dalam satu formulir standar dan akan mencakup semua instruksi yang dikeluarkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang akan menimbulkan suatu perubahan dalam Dokumen Kontrak atau instruksiinstruksi sebelumnya oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Menunjuk wakil perusahaan secara tertulis yang diberi kuasa untuk menerima perubahan dalam pekerjaan dan yang bertanggungjawab untuk memberitahukan staf-staf lainnya mengenai otorisasi perubahan-perubahan tersebut. Pejabat Pembuat Komitmen akan menunjuk secara tertulis pejabat yang diberi kuasa untuk membuat administrasi prosedur perubahan atas nama Pemberi Tugas. Membantu setiap pengajuan untuk usulan perhitungan volume pekerjaan dan untuk setiap Harga satuan yang tidak ditentukan sebelumnya dengan data pembuktian yang cukup untuk memungkinkan Direksi Teknik mengevaluasi usulan tersebut. Prosedur Perubahan Pekerjaan (Change Order) adalah Pejabat Pembuat Komitmen dapat mengawali ―Perintah
Perubahan‖ (Change Order) dengan menyampaikan satu pemberitahuan tertulis yang berisikan : Satu uraian terinci mengenai perubahan yang diusulkan dan lokasinya dalam proyek tersebut. Kelengkapan atau gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi yang dirubah yang merinci perubahan yang diusulkan Jangka waktu yang direncanakan untuk mengerjakan perubahan yang di usulkan tersebut. Apakah perubahan yang diusulkan dapat dilaksanakan dibawah struktur Harga Satuan Item Pembayaran yang ada maupun suatu Harga Satuan atau Lump Sum tambahan yang diperlukan, harus disetujui dan dirumuskan dalam satu Addendum. Satu pengumuman demikian adalah hanya satu pemberitahuan saja, dan tidak merupakan satu perintah untuk melaksanakan perubahan-perubahan tersebut, atau untuk menghentikan pekerjaan yang sedang maju. Pelaksanaan ―Perintah Perubahan‖ (Change Order) : Isi masalah dalam ―Perintah Perubahan‖ berdasarkan pada : o Permintaan Pejabat Pembuat Komitmen dan Penerimaan Penyedia Jasa yang disetujui bersama, atau : o Permohonan Penyedia Jasa untuk satu perubahan yang diterima oleh pimpinan proyek atau Pejabat Pembuat Komitmen. Pejabat Pembuat Komitmen akan mempersiapkan ―Perintah perubahan‖ tersebut dan menyediakan satu n omor ―perintah Perubahan‖ ―Perintah Perubahan‖ tersebut akan menguraikan perubahan dalam pekerjaan -pekerjaan, penambahan maupun penghapusan, dengan lampiran revisi Dokumen kontrak yang diperlukan untuk menetapkan perincian perubahan.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
―Perintah Perubahan‖ tersebut akan menetapkan dasar pembayaran dan suatu penyesuian waktu yang diperlukan,sebagai akibat adanya perubahan, dan dimana perlu akan menunjukkan setiap tambahan Harga Satuan ataupun Jumlah yang dirundingkan diantara Pejabat Pembuat Komitmen dan Penyedia Jasa yang perlu dirumuskan dalam Addendum. Pejabat Pembuat Komitmen akan menandatangani dan menetapkan tanggal ―Perintah Perubahan‖ untuk menyatakan otoritas bagi Penyedia Jasa Untuk melaksanakan perubahan tersebut. Penyedia Jasa akan menandatangani d an memberi tanggal ―Perintah Perubahan‖ untuk menyatakan persetujuan dengan rincian di dalamnya.
Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pejabat Pembuat Komitmen, Kuasa Pengguna Anggaran, Tenaga Administrasi proyek, Tim Teknis dari Proyek, Konsultan Supervisi, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, dll. Bahan yang diperlukan : Bahan untuk pembuatan administrasi proyek, meliputi kertas, komputer, printer, alat tulis, file documen, stop map, lem kertas, lakban, klip, double tips, paku, dll. Peralatan yang dibutuhkan : Peralatan administrasi Proyek seperti ; martil, p enjepit kertas, steples kertas, penggaris, cater, gunting, dll. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s /d minggu XXX.
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
o.Pengarahan dari Direksi Pekerjaan. Volume dan mutu bahan yang harus digunakan untuk pekerjaan ini dalam segala hal disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum dipergunakan. Kualitas kecakapan kerja berdasarkan kepada pemeriksaan, metode pelaksanaan dan persetujuan Direksi Pekerjaan t erhadap pekerjaan-pekerjaan yang telah selesai. Direksi Pekerjaan dapat memberikan perintah tambahan untuk jenis pekerjaan yang khas yang harus dibangun sesuai dengan dokumen kontrak. Dalam hal suatu pekerjaan ditemukan cacat atau tidak sempurna atau menyimpang dari peraturan dan syarat-syarat yang ditentukan, Penyedia Jasa melakukan suatu koreksi dan perbaikan-perbaikan sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan. Sebagian atau seluruh biaya yang terjadi untuk memenuhi perintah Direksi Pekerjaan dan untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan dibiayai oleh Kontraktor / Penyedia Jasa.
Profil Pelaksanaan Meeting Proyek Tenaga & personil inti dibutuhkan : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang P elaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Bahan yang diperlukan : Bahan untuk pembuatan administrasi proyek, meliputi kertas, komputer, printer, alat tulis, white board, spidol broadmarker, dokumentasi, buku RKS, Gambar Kerja, Risalah Meeting, dll. Peralatan yang dibutuhkan : Peralatan administrasi Proyek. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s /d minggu XXX
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, E xcavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
p.Penjaga Malam Demi menjaga keamanan dan ketertiban lokasi pekerjaan dan sekitarnya perlu diadakannya penjaga keamanan ataupun jaga malam. Penjaga keamanan dan jaga malam tersebut harus dilaksanakan setiap hari untuk memantau dan mengawasi kondisi lokasi dan lingkungan pekerjaan. Pelaksanaan penjagaan keamanan dilaksanakan pada awal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pada akhir pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan sarana keamanan proyek adalah pekerjaan pengamanan lokasi proyek, material bangunan beserta aset yang ada selama pekerjaan berlangsung. Penyedia Jasa konstruksi harus menempatkan orang sebagai keamanan proyek dari mulai melaksanakan pekerjaan sampai dengan Penyerahan I kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Semua keamanan material dan aset yang ada di proyek menjadi tanggungjawab dari keamanan proyek. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Penjaga Malam/Penjaga Keamanan, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Bahan yang diperlukan : Kunci gembok, r antai besi, rambu pengamanan, lampu penerangan/emergrncy lamp, dll. Peralatan yang dibutuhkan : batere Senter, Penerangan lokasi, kotak tempat penyimpanan kunci lampu dan alat komunikasi (HP), pos penjaga malam, alat transportasi, dll. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s /d minggu XXX
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 b uah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
q. Mengadakan Sosialisasi dengan Instansi atau masyarakat Pada waktu yang tepat, sebelum melaksanakan pekerjaan/kegiatan, mengadakan sosialisasi dengan memberikan informasi kepada lingkungan masyarakat, pemerintah setempat (RT, RW, Kalurahan, Kecamatan), dinas/instansi/lembaga terkait lainnya mengenai pelaksanaan pekerjaan baik melalui media massa maupun melalui tatap muka. Jika terpaksa pekerjaan harus dilaksanakan diluar jam kerja (lembur), dilaksanakan pengajuan permohonan tertulis kepada pemberi tugas dan Konsultan Manajemen Konstruksi, dengan disebutkan : a. Alasan penambahan jam kerja (lembur). b. Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan (lembur). c. Jumlah Pekerjaannya. d. Waktu/ jam lembur. Pelaksanaan Pekerjaan di Luar Jam Kerja Normal Penyedia Jasa Konstruksi akan mendapat ijin tertulis dari Konsultan Pengawas untuk melaksanakan pekerjaan yang tertera dalam kontrak ini diluar jam-jam kerja biasa, pada hari-hari minggu atau hari-hari libur resmi. Menanggung segala konskwensi yang timbul akibat pekerjaan lembur tersebut. Melaksanakan sosialisasi ijin bilamana ada pekerjaan yang khusus, misalnya pengecoran, dan lain-lain ke masyarakat sekitar lokasi pekerjaan dan memohon petunjuk Direksi maupun Konsultan supervisi dan pengaturan lalu lintas keluar masuk pekerjaan. Tenaga & personil inti dibutuhkan : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) o rang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pe laksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal,
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, dll. Bahan yang diperlukan : Surat ijin Mulai Pekerjaan dan surat ijin di lokasi penduduk sekitar Proyek dan Direksi/ Konsultan Supervisi, Surat ijin lainnya kepada masyarakat sekitar lokasi ke Pemilik proyek, supervisi dan tim teknis pekerjaan. Peralatan yang dibutuhkan : Transportasi, peralatan administrasi, administrasi perijinan dan lain-lain yang d iperlukan. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s /d minggu XXX
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
r.Perlindungan Terhadap Milik Umum Menjaga agar jalan umum dan hak memakai jalan, bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalulintas, bagi kendaraan umum maupun pejalan kaki, selama kontrak dan bertanggung jawab atas pemindahan yang terjadi atas utilitas (perlengkapan umum) seperti saluran air, telepon, listrik dan sebagainya. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s /d minggu XXX
s. Perlindungan Terhadap Bangunan Yang Ada. Selama masa-masa kontrak, bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya ditempat pekerjaan dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena pengaruh dari pelaksanaan pekerjaan. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s /d minggu XXX
t. Perlindungan Pekerjaan dan Gangguan pada Tetangga/proteksi pengamanan lingkungan sekitar. Bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instalasi di tempat pekerjaan, hingga kontrak selesai dan diterima pemilik pekerjaan. Melaksanakan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan dengan memberitahukan kepada Tim Teknismaupun Konsultan Supervisi ataupun Pihak Direksi. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s /d minggu XXX
u. Pengadaan rambu – rambu / Slogan peringatan keselamatan Pengadaan rambu – rambu / penanda peringatan keselamatan baik untuk pekerja maupun pengguna j a l a n a r e a s e k i t a r p e k e r j a a n . Rambu-rambu proyek diprint out door dengan ukuran minimal 100 x 60 cm. Bahan-bahan lainnya yang diperlukan diantaranya: kayu, multiplek, serta dudukan tiang rambu-rambu proyek.menggunakan multiplek tebal 9 mm dan diberi rangka rambu-rambu proyek menggunakan kayu usuk ukuran 5/7 cm menggunakan kayu bengkirai mutu B. Tenaga & personil inti dibutuhkan : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pela ksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, Pekerja, Mandor, dll. Bahan yang digunakan : Kayu usuk tripleks, seng, kertas, alat tulis, cat penandaan, tulisan rambu - rambu, marka rambu-rambu, lampu rambu-rambu, kabel, jack listrik, stop kontak, dan bahan lainnya yang diperlukan. Peralatan yang diperlukan : Bodem, betel, sekop, gerobak dorong, linggis, alat angkut/ekrak, sabit, cangkul, sekop dan alat bantu lainnya. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s /d minggu XXX
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
v. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau Asuransi Tenaga Kerja Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015. Penyedia Jasa Konstruksi harus memperhatikan keselamatan saat berlangsungnya pekerjaan, diantaranya menyediakan: a) Pemasangan rambu-rambu K3 (rambu peringatan, rambu informasi, rambu anjuran, rambu khusus pemadaman api, dan rambu larangan) b) APD (Alat Pelindung Diri), seperti: 1. Helm pelindung (standar ANSI Z89.1-1986) 2. Pelindung mata (standar ANSI Z87.1-2003) 3. Pelindung telinga - Tutup telinga (standar EN352-1 Ear Muffs) digunakan untuk tingkat kebisingan > 85 dB - Sumbat telinga (standar ANSI S12.6-1997 Ear Plugs) c) Masker Pernafasan d) Rompi e) Sabuk Pengaman dan harness (standar EN361) f) Sarung Tangan (SNI 06-0652-2005) g) Sepatu (SNI 12-1848-2006)
Dalam pelaksanaan pekerjaan, tenaga kerja harus menggunakan peralatan K3 ( safety equipment ) dan seragam/indentitas/atribut perusahaan, serta menjaga keamanan dalam lingkungan lokasi pekerjaan.
Spanduk Penggunaan Asuransi bagi Tenaga Kerja
Interaksi antara alat-alat / bahan-bahan kerja dengan sumberdaya manusia menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, pembuangan limbah proyek, penyakit akibat kerja serta dapat mengakibatkan penurunan kualitas pada lingkungan dari proses produksi dan ketidaksesuaian mutu produk dengan spesifikasi teknisnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan sejak dini sebagai langkah awal untuk meminimalisir resiko kerja tersebut dan meningkatkan efisiensi kerja serta kualitas produk. Upaya preventif ini dimulai dengan membentuk suatu sistem K3 yang dilakukan secara berkesinambungan dalam pelaksanaannya. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dibuat sebagai upaya preventif dalam meminimalisir resiko kerja. Kontraktor wajib menyediakan dan menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja d an ja dalam Jamsostek .(Jaminan Sosial Tenaga Ker ja) wajib mengikutsertakan para pek er Kontraktor bertanggung jawab penuh bila terjadi kegagalan dalam pembangunan, bila diperlukan dian jur ka n mengikutsertakan dalam asuransi Construction All Risk (CAR)
Tujuan dari pembuatan Rencana K3 adalah untuk memastikan : Proyek telah menerapkan K3 sesuai dengan Kebijakan Perusahaan selaku Penyedia Jasa Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 sebagai perwujudan komitmen Perusahaan. b. Penerapan K3 yang dibuat, agar dapat mampu memenuhi sasaran proyek yang ingin
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
dicapai dapat berjalan dengan lancar. c. Proyek telah memenuhi Perundang-undangan peraturan / persyaratan K3 d. Proyek telah melakukan upaya pencegahan awal untuk meminimalisir resiko yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja semaksimal mungkin. Sedangkan tujuan dan sasaran Penerapan K3 adalah untuk menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintergrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Lingkup Penerapan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) a. Lingkup .- Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja atau lingkungan kerja. .- Mengurangi dampak negatif pada lingkungan sekitarnya akibat dari aktivitas proyek konstruksi. .- Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien. .- Mengurangi buangan / limbah yang ti mbul pada Kegiatan Proyek. .- Menjamin proses produksi berjalan aman dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang disyaratkan. .- Menjamin komitmen terhadap perlindungan tenaga kerja & lingkungan serta pemeliharaannya. Sedangkan Program K3 meliputi : .- Pokok - pokok perhatian K3. .- Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko serta pengendaliannya. .- Identifikasi kondisi dan alat yang berpotensi menimbulkan bahaya. .- Jenis penyakit dan kecelakaan akibat kerja. b. Pokok-pokok Perhatian K3 Kecelakan kerja akiba t :
.- Peralatan / Mesin yang dipergunakan. .- Tahap / Metode dalam Pelaksanaan kerja. .- Perilaku pekerja yang tidak sesuai standar/persyaratan. .- Penanaman Jiwa / pribadi agar menggunakan peralatan pengaman yang dipersyaratkan. Penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan yang berasal dari :
.- Suara dan asap penggunaan alat. .- Debu, hasil bobokan concrete, mesin kerja, dll. .- Penggunaan bahan kimia berbahaya. .- Pembuangan sampah / limbah proyek. .- Perilaku /pribadi pekerja yang kurang baik. .- Kebersihan lingkungan proyek seperti ; paku, bekas kayu potongan, pot. Besi, bendrat, dll. .- Membuang puntung rokok sembarangan pada tempat yang mudah terbakar. .- Kebersihan Kantor Direksi, brak kerja, WC untuk pekerja, fasiitas MCK pekerja. .- Buang air secara sembarangan di lingkungan proyek. .- Demam Berdarah, malaria akibat nyamuk di lokasi proyek. .- Membuang sampah secara sembarangan di sekitar proyek. .- Penyediaan air yang kurang bersih di lingkungan proyek. Minimalisasi dampak dari aktivitas konstruksi tarhadap : .- Kerugian materil maupun moril. .- Kecelakaan dan Kesehatan Kerja. c. Identifikasi Resiko K3 dan upaya pengendaliannya. Identifikasi bahaya dan pencegahannya :
Jatuh dari ketinggian > 1,5 m
:
Menggunakan safety harness Menggunakan helm pengaman Pemasangan safety net dan safety deck Scaffolding yang dipergunakan kuat, kokoh dan nyaman Pemasangan pagar pengaman dan railing Pemasangan rambu K3 maupun slogan secara tertulis
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Kejatuhan benda
:
Menggunakan helm Pemasangan safety net dan safety deck Menutup lubang-lubang / void yang terdapat di area kerja Memasang proteksi pada dinding luar gedung Pemasangan rambu K3 maupun slogan secara tertulis
Tersengat listrik
:
Penggunaan daya listrik sesuai kapasitas Menggunakan peralatan listrik yang sesuai standar Sambungan kabel harus di isolasi dengan baik dan rapi
Tertabrak/menabrak
:
Menghirup/menelan/menyerap zat
:
Memakai sarung tangan & sepatu safety Pemasangan rambu K3 maupun slogan secara tertulis Pemasangan rambu K3 maupun slogan secara tertulis Meminimalisir bahaya dengan memberikan Pengarahan Himbauan kepada pekerja untuk bekerja dengan hati-hati Mempersiapkan karung-karung dengan dibasahi dengan air. Pengaman yang memadai seperti sepatu safety & helm Pemasangan rambu K3 maupun slogan secara tertulis Pengaman yang memadai seperti sepatu safety, sarung
:
tangan, masker, kaca mata dan helm. Pemasangan rambu K3 maupun slogan secara tertulis Pemasangan rambu K3 maupun slogan secara tertulis
berbahaya
Kebisingan Mesin
Pengaman yang memadai seperti menggunakan
Terkena Percikan hasil pekerjaan
:
penutup telinga. Pengaman yang memadai seperti sepatu safety, sarung
:
tangan, masker, kaca mata dan helm. Pemasangan rambu K3 maupun slogan secara tertulis Pengaman yang memadai seperti sepatu safety, sarung
:
tangan, masker, kaca mata dan helm. Pemasangan rambu K3 maupun slogan secara tertulis Pengaman yang memadai seperti sepatu safety, sarung
penggergajian kayu/ besi/almunium
Terbakar, pd pekerjaan Las
Terkena Paku bekas Pek. Begesting
tangan, masker, kaca mata dan helm. Pemasangan rambu K3 maupun slogan secara tertulis
Tertimbun Tanah
:
Pembuatan pengaman tebing dengan karung berisi tanah Pemasangan rambu K3 maupun slogan secara tertulis Membuat trucuk kayu/bambu sebagai perkuatan sementara Pengaman yang memadai seperti sepatu safety, sarung tangan, masker, kaca mata dan helm.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Kaki & Tangan terkena campuran beton
:
Pengaman yang memadai seperti sepatu safety, sarung tangan, masker, kaca mata dan helm. Pemasangan rambu K3 maupun slogan secara tertulis
Genangan air / banjir di lokasi proyek
:
Membuat tanggul pengaman banjir Pemasangan rambu K3 maupun slogan secara tertulis Membuat peresapan air hujan
Pengendalian dan Penanggulangan Kecelakaan :
.- Pemasangan tulisan tata tertib / himbauan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). .- Penggunaan alat keselamatan yang memadai (helm, kacamata, sarung tangan, sepatu, dll). .- Pemberian rambu-rambu petunjuk dan larangan. .- Pemasangan pagar pengaman di antara lantai & tangga. .- Briffing setiap pagi kepada Mandor dan Sub yang terlibat. .- Menjaga kondisi jalan kerja agar tetap layak pakai. .- Penempatan material/ bahan yang sensitif/ berbahaya. .- Penggunaan alat sesuai fungsi dan manualnya. .- Perlu mendapat perhatian terhadap alat yang menimbulkan suara bising, asap da n residu lainnya. .- Penyediaan alat pemadam kebakaran. .- Penempatan Satuan Pengamanan seperti Penjaga Malam. .- Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat. .- Pengarahan mengenai Metode kerja agar lebih aman. Pemeliharaan Kesehatan :
.- Pembuatan sarana MCK yang memadai .- Pengadaan tenaga kebersihan di lapangan. .- Pembuatan sarana Brak Pekerja. .- Penyediaan tempat sampah dan pembuangan keluar lokasi. .- Penyediaan obat-obatan. .- Penyediaan obat-obatan untuk memberantas nyamuk. .- Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat .- Memberikan jaminan keamanan lingkungan proyek, baik ancaman dari luar / dalam yang lingkupnya ; a. Material b. Alat c. Pekerja .- Pengendalian terhadap pekerja dan tamu lapangan bila ada, keluar masuk material / alat dan data pengunjung .- Memonitor pintu gerbang yang menjadi akses jalan Instansi terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja :
.- Puskesmas / Dokter .- Astek Penanganan Khusus :
1. Material Berbahaya (B3) 2. Peralatan Khusus (peralatan yang berpotensi menimbulkan dampak) 3. Tenaga kerja, dan pekerja 4. Pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya/ buangan.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Material Berbahaya dan berpotensi merusak lingkungan
Daftar material yang memerlukan penanganan khusus : 1. Semen, floor hardener, pembersih lantai/kaca 2. Solar, Olie, Bensin, Resin, bahan additif beton, dll 3. Waterproofing, Bonding agen, minyak bekisting, Zincromate, cat Material yang termasuk dalam kategori berbahaya harus mendapat perhatian khusus dalam pelaksanaan proyek. Peralatan Khusus
Daftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus : 1. Pompa air 2. Generator set 3. Mesin Las 4. Vibrator 5. Concrete pump, concrete mixer (molen), dll 6. Water Preassure 7. Stemper 8. Crane 9. Boor listrik 10. Circle Keramik 11. Barcharter Tenaga Kerja dan Pekerja
Tenaga kerja yang harus mempunyai pengalaman khusus dalam bidang tersebut : 1. Operator alat berat
:
Dipergunakan pada pekerjaan - pekerjaan struktur, dll.
2. Scaffolding
:
Dipergunakan pada Pekerjaan Struktur yang tinggi.
Pekerjaan Berbahaya Pekerjaan yang dianggap menimbulkan dampak terhadap lingkungan harus menggunakan metode pengerjaan tertentu, menggunakan alat khusus, dan mengikuti I nstruksi yang ada, antara lain :
1. Pembobokan 2. Pengelasan 3. Pengoperasian Concrete Mixer/Molen 4. Bekerja pada ketinggian (pasang bata, bekisting, besi, pengecatan, pasang Penangkal Petir, dll) 5. Penggunaan Bahan bakar 6. Penggunaan bahan kimia / berbahaya 7. Pembongkaran Bekisting 8. Waterproofing 9. Pemotongan Besi/ baja 10. Pengoperasian stamper, dll 11. Pengeboran 12. Galian pasangan tinggi (Talud) 13. Pengecoran plat 14. Pemasangan Rangka Atap & Penutup atap pada ketinggian tertentu Sebelum pelaksanaan pekerjaan perlu survey untuk mencari data-data sbb : 1
Daerah yang kemungkinan terkena dampak pada saat pekerjaan berlangsung.
2
Kondisi Tanah / Lahan Kerja.
3
Kondisi Lingkungasn seperti sungai, pemukiman dan cuaca dll.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
4
Kendaraan dengan beban, yang melewatinya.
5
Kerja sama dengan instansi terkait.
6
Sosialisasi Alim Ulama dan Tokoh masyarakat . Kebijakan K3 SAFETY, HEALTH AND ENVIRONMENTAL POLICE :
PENERAPAN K3 DAN SUMBER DAYA DALAM PEKERJAAN
-
Merencanakan dan Mengendalikan pelaksanaan K3 Lapangan.
-
Melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan dan melaksanakan tindakan koreksi & alternatif
-
Melaporkan kepada manajemen apabila terjadi kecelakaan kerja
-
Menyelenggarakan administrasi K3, Higiene Perusahaan intern & extern. -
.-
.-
Melakukan pelaporan ke Pihak terkait Pekerjaan : o
Mulainya pekerjaan Konstruksi.
o
Penyimpangan jam Kerja & istirahat, berkaitan dg.tenaga kerja
o
Memperbaharui data tenaga kerja (penambahan / pengurangan)
Mengajukan usulan / permohonan : o
Perjinan berkaitan dengan penggunaan tenaga kerja yang baru
o
Asuransi Tenaga Kerja (penambahan/pengurangan).
Melakukan koordinasi dengan : o
Penguasa setempat (Kepolisian, Camat, Lurah dll)
o
Rumah sakit terdekat/Klinik/Puskesmas.
.-
Melakukan pengechekan terus menerus terhadap peralatan yang digunakan
.-
Memeriksa kelayakan pakai dari scafolding, platform dll.
.-
Memberikan Briefing K3 secara terus menerus baik secara langsung . maupun tidak langsung. Seperti : o
Melaksanakan hasil K3 secara konsekwen
o
Mengadakan pengawasan thd daerah Rawan Kecelakaan
o
Melarang secara tegas dan simpatik pekerja yang bekerja
o
tanpa mengindahkan peraturan keselamatan kerja.
o
Pelaksanaan program K3.
.-
Menangani dan mengevakusi terhadap keadaan Darurat
.-
Melaksanakan evakuasi keadaan darurat di areal kantor proyek.
Perencanaan K3. Perencanaan disini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada dalam Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 , direncanakan sesuai dengan kondisi pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
proyek, dimana perencanaan meliputi : 1.
Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendaliannya
2.
Pemenuhan Perundang-undangan dan Peraturan lainnya.
3.
Sasaran dan Program
1.
Manajemen Resiko
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya terindentifikasi, dinilai resikonya dan dilakukan pengendaliannya agar tidak membahayakan bagi para pekerja sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar. a.
Identifikasi Bahaya.
Merupakan suatu proses untuk memperkirakan potensi bahaya yang ti mbul dari aktivitas kegiatan konstruksi . b.
Penilaian Resiko
Proses pembobotan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan potensi potensi bahaya ke dalam kategori tinggi, sedang atau rendah dengan menggunakan sistem score. c.
Pengendalian Resiko
Suatu upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan celaka / sakit sehingga terwujud " zero accident " 2.
Pemenuhan Perundang-undangan.dan Peraturan lainnya.
Legislasi dipergunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan Peraturan dan Undang undang yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3.
Sasaran dan Program
Dalam melaksanakan program K3 dalam proyek dibuatkan sasaran dan program yang berkaitan dengan rangkaian aktivitas program K3 , diantaranya Incident Rate = 0 , meningkatkan kesesuaian legal dan kesehatan karyawan Langkah-langkah Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Suatu organisasi baik perusahaan maupun instansi dalam melakukan aktivitasnya sudah tentu memerlukan sumber daya manusia yang mendukung usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Bagaimanapun lengkap dan canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu perusahaan, tidaklah menjadi jaminan bagi perusahaan tersebut untuk mencapai sesuatu keberhasilan. Jaminan untuk dapat berhasil, lebih banyak ditentukan oleh sumber daya manusia yang mengelola, mengendalikan dan mendayagunakan sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki. Oleh karena itu masalah karyawan merupakan masalah besar yang harus mendapat perhatian bagi perusahaan. Dalam rangka penerapan tekhnologi canggih, beberapa persiapan dan langkah perlu dilakukan untuk menghindari bencana, memperkecil kecelakaan dan penyakit kerja. Setiap tekhnologi baru yang hendak diterapkan perlu diketahui dan diinformasikan kemungkinan resiko yang akan ditimbulkan, sehingga karyawan dan pengguna tekhnologi tersebut dapat mempersiapkan sarana penanggulangan bahaya dan cara pencegahannya. Dalam penggunaan peralatan tersebut sebagai alat bantu manusia dalam melakukan suatu pekerjaannya dapat menghasilkan dampak positif dan dapat pula menghasilkan dampak negatif. Salah satu dampak positif dalam penggunaan peralatan tersebut adalah membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaan secara efisien, sedangkan dampak negatif adalah kemungkinan bahaya atau kecelakaan yang ditimbulkan dari penggunaan peralatan tersebut. Perusahaan kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang Konstruksi, dalam proses pelaksanaan perusahaan menyadari bahwa frekwensi resiko kemungkinan terjadi kecelakaan kerja jauh lebih tinggi. Disebabkan dalam Pelaksanaan pekerjaan dimana terdapat peralatan mesin-mesin yang mendukung proses tersebut dan lokasi alam yang berbeda dan berpindah-pindah. Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan olek dua faktor manusia dan lingkungan. Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari manusia seperti sengaja melanggar peraturan keselamatan kerja yang dipersyaratkan, dan kurang terampilnya manusia itu sendiri. Sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan tidak aman dari lingkungan kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau mesin-mesin serta kondisi medan di lapangan, tetapi frekwensi terjadinya kecelakaan kerja lebih banyak terjadi karena faktor manusia. Karena manusia yang paling banyak berperan dalam menggunakan peralatan di lapangan. Perusahaan perlu melaksanakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja, dan pada akhirnya
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja karyawan ataupun tenaga kerja. Dengan adanya penerapan Program K3 ini, tenaga kerja / karyawan akan merasa aman, terlindungi dan terjamin keselamatannya sehingga dapat mencapai efisiensi baik dari segi biaya, waktu dan tenaga serta meningkatkan produktifitas kerja. Langkah-langkah komitmen perusahaan kami adalah mengembangkan sistem manajemen keselamatan kerja dan kesehatan kerja (K3) akan memberikan pekerjaan dan menyiapkan tempat pekerjaan kepada tenaga kerja yang bebas dari bahaya yang dikenali yang menyebabkan atau akan menimbulkan rasa aman sehingga timbul suatu kegairahan dan semangat kerja yang meningkatkan produktifitas kerja dan memberikan rasa tanggung jawab kepada karyawan / tenaga kerja.
Profil As urans i Tenag a Kerja Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 merupakan suatu kegiatan yang kompleks, yaitu perpaduan antara kondisi lingkungan dan tuntutan spesifikasi teknis bangunan yang didalamnya banyak terjadi interaksi antara alat-alat / bahan bahan kerja dan sumber daya manusia. Langkah-langkah ataupun sarana dan prasarana memadahi yang meliputi antara lain sebagai berikut : 1. Perlengkapan / alat-alat perlindungan diri Keselamatan kerja yang menciptakan tata rumah tangga yang lebih baik akan membuat kondisi selamat yang menimbulkan rasa aman dan sikap hati-hati tenaga kerja/ karyawan. Penggunaan alat pelindung dan alat pengaman pada peralatan / mesin atau tempat bahaya akan menimbulkan kenyamanan bekerja. 2. Lingkungan kerja yang bersih, sehat dan aman Menyiapkan lokasi pekerjaan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, membersihkan lokasi dari bahan-bahan yang akan mengganggu akses tenaga kerja maupun material dengan kata lain membersihkan bahan-bahan yang akan menganggu dalam pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan tingkat keselamatan dan kesehatan kerja, supaya tenaga kerja merasa aman dan nyaman. 3. Membuat jalan akses untuk para Pekerja dan akses untuk material Dengan dibuatkan jalan akses material dan tenaga diharapkan para pekerja lebih leluasa dalam bekerja. 4. Penanggulangan Kecelakaan dan gangguan Kesehatan Langkah-langkah dalam menanggulangi kecelakaan dan gangguan kesehatan dengan cara menyiapkan sarana dan prasarana baik penggunaan peralatan yang memenuhi syarat dan menggunakan pelindung badan sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan serta menyiapkan obat-obatan kotak obat dengan standar minimal P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan). 5. Asuransi Tenaga Kerja Sesuai dengan komitmen perusahaan kami salah satu cara untuk meningkatkan semangat kerja adalah adanya proses aman menghadapi masa depan, maka hal itu dapat dilakukan salah satunya dengan cara mengasuransikan tenaga kerjanya pada Asuransi /ASTEK. 6. Mengadakan konsultasi atau konfirmasi Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan pemantauan progress dan rencana kerja mingguan akan didiskusikan setiap permasalahan mengenai teknis pekerjaan dan prosedur cara pemasangannya terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara mengadakan rapat lapangan untuk membahas permasalahan ataupun kesulitan dan penentuan peralatan yang akan digunakan dengan kondisi yang tepat di lapangan. Akhirnya dengan pokok permasalahan yang sudah kami uraikan diatas, pihak perusahaan mengerti akan kebutuhan pegawainya sehingga produktifitas kerja dalam menghasilkan produk yang ditetapkan dapat ditingkatkan. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja adalah tingkat pemenuhan kebutuhan akan rasa aman, keselamatan (safety) dan kesehatan yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja/karyawannya. Dengan semakin terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja, karyawan diharapkan produktifitasnya meningkat, sehingga pemenuhan kebutuhan mereka tentang rasa aman, selamat, dan sehat dapat dipenuhi. Pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat memberi rasa aman dan nyaman pada saat bekerja juga memberikan perlindungan terhadap karyawan untuk terbebas dari kecelakaan dan lingkungan yang kurang sehat yang dapat merugikan karyawan maupun perusahaan. Semakin efektif pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja, maka produktifitas kerja karyawan dan tenaga akan meningkat.
Penanganan Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) 1. Umum Suatu kecelakaan kerja dapat saja terj adi menimpa operator atau orang sekitarnya pada saat pengoperasian peralatan dan tindakan pertama adalah memberikan pertolongan sesegera mungkin sebelum penderita PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
mendapat perawatan medis lebih lanjut dari ahlinya (rumah sakit, poliklinik). Dari sisi peraturan keselamatan kerja, hal tersebut merupakan hak setiap tenaga kerja untuk mendapatkan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan kerja dan oleh sebab itu pihak perusahaan diwajibkan menyediakan obat-obatan untuk pertolongan pertama tersebut dalam kotak P3K pada setiap alat. Disamping itu perlu ada suatu pelatihan khusus dalam menangani kecelakaan kerja tersebut, sehingga pada saat terjadi kecelakaan telah dapat dilakukan pertolongan pertama dengan benar dan baik. 2. Maksud dan tujuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) diselenggarakan untuk memberikan pertolongan permulaan yang diperlukan sebelum penderita dibawa ke Rumah Sakit/Poliklinik terdekat. Pertolongan pertama ini memegang peranan yang penting, karena tanpa pertolongan pertama yang baik, korban mungkin tidak akan tertolong lagi kalau harus menunggu pengangkutan ke rumah sakit. Maksud dan tujuan meliputi : 1)Mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya kematian, jika bahaya tersebut sudah ada, seperti pada korban yang shock, terjadi pendarahan yang luar biasa atau pada korban yang pingsan, 2)Mencegah bahaya cacat, baik cacat rohani ataupun cacat jasmani, 3)Mencegah infeksi, artinya berusaha supaya infeksi tidak bertambah parah yang disebabkan perbuatanperbuatan atau pertolongan yang salah, 4)Meringankan rasa sakit. 3. Pedoman umum untuk penolong 3.1 Menilai situasi 1) Memperhatikan apa yang terjadi secara cepat dan tenang : a) Apakah korban pingsan, henti jantung atau henti nafas, b) Apakah korban mengalami pendarahan atau luka, c) Apakah korban mengalami patah tulang, d) Apakah korban mengalami rasa sangat sakit yang berlebihan, e) Apakah korban mengalami luka bakar. 2) Memperhatikan apakah ada bahaya tambahan yang mengancam korban atau penolong. 3) Harus selalu ingat jangan terlalu berani mengambil resiko, perhatikan keselamatan diri penolong. 3.2 Mengamankan tempat kejadian dengan : 1) Melindungi korban dari bahaya, 2) Jika perlu meminta orang lain untuk membantu atau laporkan kepada bagian terkait (misal 118 atau Rescue Team Perusahaan). 3.3 Memberi pertolongan 1) Rencanakan dan lakukan pertolongan berdasarkan tujuan P3K sebagai berikut : a) Menciptakan lingkungan yang aman, b) Mencegah kondisi korban bertambah buruk, c) Mempercepat kesembuhan, d) Melindungi korban yang tidak sadar, e) Menenangkan korban/penderita yang terluka, f) Mempertahankan daya tahan tubuh korban menunggu pertolongan yang lebih tepat dapat diberikan 2) Jika pertolongan pertama telah dilakukan, maka segera angkut korban tapi jangan terburu-buru atau serahkan pertolongan selanjutnya kepada yang lebih ahli atau bagian yang bertugas menangani kecelakaan atau kirim ke Dokter atau rumah sakit terdekat. 4 Jenis kecelakaan 4.1Kecelakaan yang dapat membawa maut 4.1.1 Coma (collapse) 1) Gejala – gejalanya : a) Keluar keringat dingin, b) Pucat, c) Denyut nadi lemah, d) Telinga berdengking, e) Mual, f) Mata berkunang – kunang, g) Badan lemas.
2)
Cara pertolongannya : a) Tidurkan penderita terlentang dengan kepala agak direndahkan, b) Longgarkan pakaiannya, c) Usahakan agar penderita dapat bernafas dengan udara segar, d) Kalau ada beri selimut agar badannya menjadi hangat,
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
e) Selanjutnya kirimkan ke Dokter atau rumah sakit terdekat. 4.1.2 Shock (gugat) Hal ini disebabkan oleh suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah yang beredar dalam pembuluh darah sangat berkurang yang dapat disebabkan oleh : Pendarahan keluar atau ke dalam dan Luka bakar yang luas yang menyebabkan banyak cairan/serum darah yang keluar.
1)
Tanda-tandanya : a Nadi berdenyut cepat, lebih 100 kali/menit kemudian melemah, lambat dan menghilang, b Pernafasan dangkal dan tidak teratur, c Bila keadaan tambah lanjut penderita jadi pingsan, d Penderita pucat dan dingin, e Penderita merasa mual, lemas, mata berkunang, f) Pandangan hampa dan tidak bercahaya.
2)
Pertolongan : a) Baringkan penderita ditempat yang udaranya segar dan kepala lebih rendah dari kaki, b) Bersihkan mulut dan hidungnya dari sumbatan, c) Hentikan pendarahan bila ada, d) Longgarkan pakaian penderita, e) Kalau ada berikan selimut agar penderita menjadi hangat, f) Selanjutnya kirimkan ke Dokter atau rumah sakit terdekat, g) Jangan memberi minum,
4.1.3 Pingsan Fungsi otak terganggu sehingga penderita tidak sadar. 1)Gejala : a) Penderita tidak sadar, tidak ada reaksi terhadap rangsangan, b) Penderita berbaring dan tidak bergerak, c) Pernafasan dan denyut nadi dapat diraba.
2)Pertolongan : a) Baringkan penderita di tempat teduh dan segar, b) Apabila mukanya merah, kepalanya ditinggikan, dan apabila pucat baringkan tanpa alas kepala, c) Pakaiannya dilonggarkan, d) Penderita jangan ditinggalkan seorang diri dan perlu dijaga, e) Tenangkan bila gelisah, f) Kalau ada, berikan selimut agar badannya menjadi hangat, g) Selanjutnya kirimkan ke Dokter atau rumah sakit terdekat. 4.1.4 Mati Suri Yaitu keadaan pingsan dimana peredaran darah dan pernafasan tidak mencukupi lagi. Keadaan ini sudah merupakan keadaan yang gawat, karena penderita berada diantara pingsan dan mati. 1) Gejala : a) Pernafasan tidak tampak dan nadi tidak teraba, b) Pupil melebar dan tidak menyempit dengan penyinaran, c) Muka pucat dan kebiru-biruan. 2) Cara Pertolongan: a) Baringkan terlentang dan longgarkan pakaian penderita, b) Hilangkan semua barang yang dapat menyumbat pernafasan, c) Berikan pernafasan buatan. Pernafasan buatan adalah suatu usaha mencoba agar paru-paru penderita dapat bekerja kembali dengan cara mengembang dan mengempiskan paru-paru itu. Selanjutnya di kirim ke Dokter atau rumah sakit terdekat
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Gambar 1. Cara pernafasan buatan dari mulut ke mulut 4.1.5 Pendarahan 1) Dilihat dari sudut keluarnya darah, pendarahan ada 2 macam yaitu : a) Pendarahan ke luar, b) Pendarahan ke dalam. 2) Dilihat dari sudut macamnya pembuluh darah yang putus, pendarahan ada 3 macam yaitu : a) Pendarahan pembuluh nadi (arterial), b) Pendarahan pembuluh balik (vena), c) Pendarahan pembuluh rambut ( capiler ). 3) Untuk memberikan pertolongan terhadap penderita yang mengalami pendarahan dapat dilakukan dengan bermacam - macam cara diantaranya : a) Cara pertama : Penderita didudukan atau ditidurkan tergantung dari hebatnya pendarahan, Bagian tubuh yang mengalami luka ditinggikan, Hentikan pendarahan dengan menekan anggota bagian diatas luka, Bersihkan luka dari kotoran yang ada, Letakkan diatas luka, sepotong kain kasa steril berlipat dan tekan sampai darah berhenti keluar, kemudian pasang pembalut tekan (plester). b) Untuk pendarahan yang hebat ditangan atau kaki dapat digunakan cara torniquet (torniket, penarat darah). Torniket adalah balutan yang menjepit sehingga aliran daerah di bawahnya terhenti sama sekali. Perhatikan bila menggunakan penarat darah : Tiap 10 menit harus dikendorkan dengan memutar kayunya, Memasang penarat darah antara luka dan j antung, Penderita yang dikorniket harus segera dibawa ke rumah sakit untuk pertolongan lebih lanjut dan harus mendapat prioritas pertama, Harus dicatat jam berapa penarat darah dipasang dan dibuka, Cara torniket ini hanya dianjurkan bagi mereka yang sudah menguasai. 4.2 Luka-luka Luka adalah adanya jaringan kulit yang terputus atau rusak oleh suatu sebab. Menurut sebabnya dapat dikenal bermacam - macam luka yaitu sebagai berikut : ● Luka memar kena pukul, ● Luka gores, ● Luka tusuk, ● Luka potong, ● Luka bacok, ● Luka robek, ● Luka tembak, ● Luka bakar. 1) Memberikan pertolongan kepada penderita yang mengalami luka pada dasarnya adalah: a) Menghentikan pendarahan, b) Mencegah infeksi, c) Mencegah kerusakan lebih lanjut, d) Menggunakan cara yang memudahkan/ mempercepat penyembuhan. 2) Cara memberikan pertolongan pertama penderita yang mengalami luka adalah sebagai berikut : a) Luka di kepala :
Tidurkan penderita terlentang tanpa alas kepala jika disertai pingsan, Oleskan obat merah dengan lidi kapas, Tutup dengan kasa steril dan perban, Segera bawa penderita ke Dokter atau rumah sakit terdekat. Gambar 2. Cara memposisikan b)
Luka di dada terbuka tembus paru-paru
Gambar 3. Cara memposisikan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Tidurkan penderita setengah duduk, Rawat lukanya seperti merawat luka biasa, Berilah plester atau pembalut penekan supaya c)
udara tidak masuk, Segera bawa penderita rumah sakit terdekat.
ke
Dokter
atau
Luka di perut melintang
Tidurkan pederita ¼ duduk, Tutup lukanya dengan kasa steril, Balutlah lukanya dengan kain segitiga, Jangan member makanan/minuman kepada penderita, Segera bawa penderita ke Dokter atau rumah sakit terdekat. Gambar 4. Cara memposisikan penderita luka di perut
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
d)
Luka perut membujur
Tidurkan penderita terlentang, Selanjutnya lakukan seperti member pertolongan pada luka perut melintang.
Gambar 5. Cara memposisikan penderita luka di perut e)
Luka bakar Dilihat dari berat tidaknya, luka bakar dapat dibagi dalam beberapa tingkat : (1) Luka bakar tingkat I (Erythema) Warna luka kemerah-merahan, Yang terbakar hanya lapisan atas dari kulit ari, Penderita merasakan sakit, dan luka bengkak. Cara memberikan pertolongan : Hapuskan kekuatan dari bahan yang membakar, Berikan obat livertran zalf atau bio-placentan/obat luka bakar, Tutup luka bakar dengan menggunakan kasa steril, Balut dengan cara longgar-longgar, Berikan banyak minum kepada penderita, Jaga agar penderita jangan sampai kedinginan. (2) Luka bakar tingkat II (Bullosa) Luka bakar tingkat II mempunyai tanda-tanda sebagai berikut : Kulit melepuh, Pembakaran sampai kulit ari, Terdapat gelembung-gelembung berisi cairan. Cara memberikan pertolongan : Tutup luka dengan menggunakan kasa steril, Berikan banyak minum kepada penderita, Jaga agar penderita tidak sampai kedinginan, Bawa penderita ke rumah sakit.
(3) Luka Bakar Tingkat III (Escarotica) : Luka bakar tingkat III mempunyai tanda-tanda sebagai berikut : Pembakaran sampai pada kulit jangat, Warna luka hitam keputih-putihan. Cara memberikan pertolongan adalah seperti memberikan pertolongan pertama pada penderita luka bakar tingkat II. (4) Luka bakar tingkat IV (Carnisasio) Luka bakar tingkat IV mempunyai tanda-tanda sebagai berikut : Pembakaran sampai pada jaringan ikat atau lebih, Kulit ari dan kulit jangat telah terbakar. Cara memberikan pertolongan kepada penderita luka bakar tingkat IV sama seperti memberikan pertolongan pada penderita luka bakar tingkat II atau tingkat III. 4.3 Patah tulang Pertolongan pertama pada penderita yang mengalami patah tulang adalah merupakan salah satu pertolongan yang sangat penting, karena dengan memberikan pertolongan pertama berarti berusaha untuk mencegah penderita dari kehilangan salah satu anggota badan.
Dilihat dari jenisnya patah tulang terdiri dari : 1) Patah tulang terbuka Artinya : tulang yang patah menonjol keluar yang langsung berhubungan dengan udara
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
2)
3)
4)
5)
(ada luka diluar). Patah tulang tertutup Dalam hal ini artinya : tulang yang patah, ujungnya masih tertutup (tidak berhubungan dengan udara luar). Gejala – gejala patah tulang : a) Penderita tidak dapat menggerakan bagian badan yang patah, b) Tempat tulang yang patah amat sakit dan akan terasa lebih sakit bila tempat yang patah tersentuh atau bila digerakkan, c) Bentuk bagian badan itu berlainan dari biasanya, d) Disekitar tempat yang patah bengkak dan warnanya kebiru – biruan, e) Pada patah tulang terbuka, kulit dan daging robek, dan ujung tulang yang patah menjorok keluar. Cara memberikan pertolongan pada penderita yang mengalami patah tulang : a) Pakaian yang menutupi patah tulang tertutup tidak perlu dibuka, sedangkan patah tulang terbuka, pakaian harus dibuka (dirobekkan) agar dapat dibalut, b) Luka ditutup dengan kasa steril, c) Pada patah tulang terbuka hentikan pendarahan dengan pembalut, d) Kerjakan pembalutan yang memenuhi syarat, e) Anggota badan yang patah ditinggikan, f) Segera bawa ke rumah sakit. Cara – cara pembidaian : a) Bidai harus kedua sendi dari tulang yang patah, b) Tidak boleh terlalu keras atau terlalu kendor ikatannya, c) Bidai dialasi agar jangan menambah perasaan sakit, d) Ikatan harus cukup jumlahnya dimulai dari atas dan dari bawah bagian yang patah, e) Sediakan dulu perlengkapan secukupnya sebelum melakukan pembidaian. (1) Patah tulang paha Dibutuhkan 2 buah bidai : Satu bidai yang meliputi dari tumit sampai bagian atas paha, Satu bidai yang lainnya sampai pinggang, Ikat kedua bidai dengan menggunakan mitella. Gambar 6. Cara pertolongan patah tulang paha
penderita
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
(2) Patah tulang betis
Dibutuhkan 2 buah bidai yang dapat meliputi/menutup dari tumit sampai paha, Ikat kedua bidai dengan menggunakan mittela,
Gambar 7. Cara pertolongan penderita patah tulang betis
Sediakan bidai yang dapat meliputi tulang belikat sampai jari – jari, Tangan digendong dengan siku pembalut (mittela).
Gambar 8. Cara pertolongan penderita patah tulang lengan atas (3) Patah lengan bawah Sediakan bidai yang meliputi sendi siku sampai jari – jari Ikatkan bidai itu pada bagian atas dan bawah luka, Gendong lengan dengan siku pembalut (mittela).
Gambar 9. Cara pertolongan penderita patah tulang lengan bawah (4) Patah tulang selangka
Gambar 10. Cara pertolongan penderita patah tulang selangka
Beri ransel perban dengan bagian yang diberi alas, Atau ikat kedua lengannya dipunggung, Atau diberi pembalut penunjang tinggi (mittela tinggi).
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
(5) Patah tulang rusuk
Beri pembalut plester menurut panjangnya rusuk, Plester harus meliputi tulang dada sampai tulang punggung.
Gambar 11. Cara pertolongan penderita patah tulang rusuk
(6) Patah tulang belakang (a) Bila ada luka Tidurkan penderita terlungkup, Rawatlah luka terlebih dahulu, Di bawah dada serta di bawah kaki diberi alas, Bawa penderita ke rumah sakit. Gambar 12a. Bila ada
Gambar 12b. Bila tidak ada Gambar 12.
(b) Bila tidak luka Tidurkan penderita terlentang, Di bawah pinggang diberi alas atau bantal tipis.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Cara
pertolongan penderita belakang
5. Pemakaian obat-obat PPPK 1) Mercurochroom Penggunaan : Cara penggunaan :
2)
patah
tulang
Untuk anti septik (anti infeksi) pada luka-luka dalam. Untuk mengobati luka-luka yang tidak dalam, lecet-lecet. Luka/lecet yang kotor dibersihkan dahulu, lalu diolesi mercurochroom , jika luka-lukanya tidak berair biarkan dalam keadaan terbuka saja, tidak usah dibalut.
Sulfanilamid powder steril
3)
4)
Penggunaan Cara penggunaan
: :
Sebagai anti septik (anti infeksi) untuk luka-luka dalam. Taburkan sulfanilamid powder steril pada luka-luka terutama luka dalam, lalu ditutup dengan kain steril 16 x 16 dan dibalut atau diplester.
Larutan Rivanol Penggunaan
:
Sebagai anti septik (anti infeksi)
Cara penggunaan
:
Mengobati luka-luka yang kotor dengan jalan mengompres. Gunakan kasa steril 16 x 16, basahi dengan larutan rivanol dan kompreskan diatas luka, lalu dibalut.
Levetraan Zalf Penggunaan
:
Untuk mengobati luka bakar.
Cara penggunaan
:
Oleskan levetraan zalf diatas luka bakar, tutup dengan kain steril 16 x 16, kemudian luka dibalut atau diplester.
Tenaga & personil inti dibutuhkan : Operator, Pekerja, Tukang, Mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, dll. Bahan yang diperlukan : Berkas Manual administrasi berkaitan dengan dokumen K3Konstruksi Peralatan yang dibutuhkan : Peralatan Pengaman (safety), seperti ; sarung tangan, helm proyek, safety belt, kaca mata, kaca mata, tali tambang, scaffolding, tangga, jarring pengaman, tulisan rambu-rambu, dll Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu XXX
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) , 3 (tiga) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, S tamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
w.Penyediaan, Keselamatan Kerja. Selama pembangunan berlangsung, penyedia Jasa konstruksi wajib menyediakan Peralatan P3K, helm pengaman, sabuk pengaman, masker, sepatu lapangan dan alat-alat keselamatan kerja lainnya yang dipandang perlu selama proses pekerjaan, pengamanan gedung seperti manjaga jatuhnya material & alat ke lingkungan sekitar gedung menggunakan jaring pengaman. Bahan & peralatan meliputi alat-alat keselamatan kerja, jaring pengaman, kotak P3K, helm pengaman, sabuk pengaman, kotak masker, kacamata safety, sepatu safety, dll. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, Tukang, Mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, dll. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu XXX
x.Penerangan Malam hari Penerangan pada malam hari dipersiapkan lampu tembak dan lampu kawasan areal pekerjaan apabila pekerjaan lembur diperlukan dan sesuai persetujuan pihak direksi. Penerangan malam hari untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila kemungkinan Kontraktor melaksanakan kerja lembur, Kontraktor harus membuat sambungan-sambungan sementara yang diperlukan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
kembali pada waktu pekerjaan selesai dan atau cara lain untuk mengalirkan listrik dan mencabut membetulkan pekerjaan yang terganggu. Tidak diperkenankan mengambil listrik atau menyambung dari saluran induk, dan sebagainya tanpa terlebih dahulu mendapat ijin dari pimpinan lembaga yang berwenang. Apabila listrik didapat dari sumber lain Kontraktor harus membayar segala ongkos penyambungan listrik yang dipakai dan pembongkarannya kembali. Pemberi Tugas dalam hal ini tidak bertanggung jawab atau mengganti biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor.
Bahan & Peralatan : senter, lampu TL/XL, kabel, jack, stop kontak, dll Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, Tukang, Mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, dll. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu XXX
BAB III PEKERJAAN UTAMA PEKERJAAN TANAH 1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan galian dan urugan pada pekerjaan ini meliputi : Pekerjaan Tanah (LANTAI I) galian tanah fondasi galian tanah sloof galian tanah pit lift urug pasir bawah sloof urug pasir bawah pit lift urug tanah kembali lantai kerja/rabat beton bawah sloof lantai kerja/rabat beton bawah pit lift
Pekerjaan GWT galian tanah urug pasir bawah urug tanah kembali lantai kerja/rabat beton bawah
Jembatan Penghubung galian tanah fondasi urug pasir bawah fondasi urug tanah kembali rabat beton bawah fondasi
LANTAI 1 Pekerjaan Tanah LT.1 galian tanah fondasi batu kali urug tanah kembali urug pasir bawah lantai urug tanah peninggian lantai urug pasir bawah paving pemadatan tanah ( per 20 cm)
Pembersihan Akar Tanaman dan Bekas Akar Pohon. Akar tanaman dan bekas akar pohon yang terdapat didalam tanah dapat membusuk dan menjadi material organik yang dapat mempengaruhi kekuatan tanah. Pada seluruh lokasi proyek dimana tanah berfungsi sebagai pendukung bangunan khususnya pendukung lantai terbawah, maka akar tanaman dan sisa akar pohon harus digali dan dibuang hingga bersih. Lubang bekas galian tersebut harus diisi dengan material urugan yang memenuhi syarat. Pohon-Pohon Pada Lahan Proyek. Sebagian pohon pada proyek ini harus dipertahankan . Kontraktor wajib mempelajari hal ini dengan teliti sehingga tidak melakukan penebangan pohon tanpa koordinasi dengan Direksi Pengawas. Pohon yang terletak pada bangunan yang akan dibangun dapat ditebang. Termasuk didalam kegiatan ini adalah pekerjaan galian kolam, pondasi, sloof, sesuai dengan gambar rencana. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Pengadaan material bahan pengisi dan mengangkutnya ke dalam lapangan serta menimbunya didaerah lapangan dengan pemadatan yang cukup seperti dicantumkan dalam syarat-syaratnya. Persyaratan pekerjaan tersebut minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut : a. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin merintangi jalannya pekerjaan. b. Melindungi benda-benda berharga yang berada dilapangan dan benda-benda berfaedah lainnya. c. Pengeringan dan pengontrolan drainase. d. Penggalian dan penimbunan (untuk penimbunan dengan tanah urug). e. Pemadatan, dengan dibuktikan tes Standard Proctor di laboratorium. f. Pemindahan material-material yang tak berguna dan puing-puing. g. Menyediakan material-material pengisi yang baik. h. Anti rayap pada dasar galian pondasi, urugan kembali serta urugan tanah. i. Galian footplat + balok. j. Galian footplat. k. Urug pasir bawah pondasi footplat + balok. l. Urug pasir bawah pondasi footplat. m. Urug tanah kembali bekas galian footplat + balok dipadatkan. n. Urug tanah kembali bekas galian footplat dipadatkan. 2. Metode Pelaksanaan a. Pemeriksaan Lapangan (Aanwijzing Lapangan) Pemborong harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan langsung ke lapangan guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan-bahan yang kelak akan dijumpainya dan keadaan lapangan sekarang yang nanti mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan.
b. Penggalian dan Pembersihan 1. Tenaga Kerja , Bahan dan Alat Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja , bahan-bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi ini. 2. Galian Tanah Pondasi Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk pile cap, balok pondasi dan struktur lainnya yang terletak didalam atau diatas tanah , seperti tercantum didalam gambar rencana atau sesuai kebutuha. Kontraktor agar pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan lancar, benar dan aman. 3. Pembersihan Akar Tanaman dan Bekas Akar Pohon. Akar tanaman dan bekas akar pohon yang terdapat didalam tanah dapat membusuk dan menjadi material organik yang dapat mempengaruhi kekuatan tanah. Pada seluruh lokasi proyek dimana tanah berfungsi sebagai pendukung bangunan khususnya pendukung lantai terbawah, maka akar tanaman dan sisa akar pohon harus digali dan dibuang hingga bersih. Lubang bekas galian tersebut harus diisi dengan material urugan yang memenuhi syarat. 4. Pohon-Pohon Pada Lahan Proyek. Sebagian pohon pada proyek ini harus dipertahankan . Kontraktor wajib mempelajari hal ini dengan teliti sehingga tidak melakukan penebangan pohon tanpa koordinasi dengan Direksi Pengawas. Pohon yang terletak pada bangunan yang akan dibangun dapat ditebang. Segala pekerjaan galian dilaksanakan sesuai dengan panjang, dalam, pemiringan dan lengkungan sesuai dengan kebutuhan konstruksinya atau sebagaimana ditunjukkan dalam gambar. Bilamana tanah yang digali ternyata baik untuk digunakan sebagai lapisan permukaan atau pembatas maka tanah ini perlu diamankan dahulu untuk penggunaan tersebut di atas. Tanah/galian yang tidak berguna harus disingkirkan dan diangkut ke luar dari halaman, dibuang keluar dari lingkungan Kolam renang atau keluar dari Taman Wisata kyai Langgeng. Penggalian tanah dilakukan dengan alat manual atau alat lain yang disetujui Konsultan Pengawas. Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi harus mengadakan tindakan pencegahan baik terhadap genangan air guna pencegahan penundaan pekerjaan termasuk mencegah terhadap masuknya air hujan atau air disekitarnya. Terutama galian pondasi harus keadaan bebas air, untuk itu Penyedia Jasa Konstruksi harus mengadakan alat-alat pengering dengan keadaan sipa pakai dengan daya dan jumlah yang dapat menjamin kelancaran pekerjaaan. Penyingkiran dan pengangkutan di atas merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi atau bilamana perlu memindahkan tanah-tanah atau bahan yang tidak dipakai atau kelebihan-kelebihan tanah yang digunakan untuk urugan atau sebagaimana yang diinstruksikan oleh Pengawas. Syarat-Syarat Pelaksanaan 1. Level Galian Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum didalam gambar rencana. Kontraktor harus mengetahui dengan pasti hubungan antara level bangunan terhadap level muka tanah asli dan jika hal tersebut belum jelas harus segera didiskusikan hal ini dengan Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas sebelum galian dilaksanakan. Kesalahan yang dilakukan akibat hal ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Jaringan Utilitas.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain, maka Kontraktor harus secepatnya memberitahukan hal ini kepada Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian . Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat kelalaiannya dalam mengamankan jaringan utilitas ini. Jaringan utilitas aktif yang ditemukan dibawah tanah dan terletak didalam lokasi pekerjaan harus dipindahkan ke suatu tempat yang disetujui oleh Direksi Pengawas atas tanggungan Kontraktor. 3. Galian Yang Tidak Sesuai Jika galian dilakukan melebihi kedalaman yang telah ditentukan , maka kontraktor harus mengisi/ mengurug kembali kembali galian tersebut dengan bahan urugan yang memenuhi syarat dan harus dipadatkan dengan cara yang memenuhi sayarat, atau galian tersebut dapat diisi dengan material lain seperti adukan beton. 4. Urugan Kembali Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yang disyaratkan pada bab mengenai pekerjaan urugan dan pemadatan. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas. 5. Pemadatan Dasar Galian Dasar galian harus rata dan bebas dari akar-akar tanaman atau bahan-bahan organis lainnya. Selanjutnya dasar galian harus dipadatkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. 6. Air Pada Galian Kontraktor harus mengantisipasi air yang terdapat pada dasar galian dan wajib menyediakan pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas yang memadai untuk menghindari genangan air dan lumpur pada dasar galian. Kontraktor harus merencanakan secara benar, kemana air tanah harus dialirkan , sehingga tidak terjadi genangan air/ banjir pada lokasi disekitar proyek. Didalam lokasi galian harus dibuat drainase yang baik agar aliran air dapat dikendalikan selama pekerjaan berlangsung. 7. Struktur Pengaman Galian dan Pelindung Galian Jika galian yang harus dilakukan ternyata cukup dalam , maka kontraktor harus membuat pengaman galian sedemikan rupa sehingga tidak terjadi kelongsoran pada tepi galian. Galian terbuka hanya diijinkan jika diperoleh kemiringan lebih besar 1:2 (vertikal : horisontal). Sisi galian harus dilindungi dengan adukan beton terpasang., maka galian tersebut harus dilindungi dengan material kedap air seperti lembaran terpal/ kanvas sehingga sisi galian tersebut selalu terlindung dari hujan maupun sinar matahari. 8. Perlindungan Benda yang Dijumpai Kontraktor harus melindungi atau menyelamatkan benda-benda yang yang dilindungi selama pekerjaan galian terpasang. Kecuali disetujui untuk dipindahkan, benda-benda tersebut harus tetap berada di tempatnya dan kerusakan yang terjadi akibat kelalaian kontraktor harus diperbaiki/ diganti oleh kontraktor. 9. Urutan Galian Pada Level Berbeda Jika kedalaman galian berbeda satu dengan lainnya , maka galian harus dimulai pada bagian yang lebih dalam dahulu dan seterusnya. c. PEKERJAAN URUGAN SIRTU 1 Lingkup Pekerjaan 1. Tenaga Kerja, Bahan dan Alat Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi. 2. Lokasi Pekerjaan Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan diatas dasar galian tanah, dibawah lapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan dengan tanah seperti pile cup, balok pondasi dan pekerjaan beton lain yang berhubungan langsung dengan tanah. 3. Pembersihan Akar Tanaman dan Sisa Galian. Jika dibawah dasar galian dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka dasar galian tersebut harus dibersihkan dari hal tersebut diatas, dan bekas galian tersebut harus diisi dengan material urugan yang memenuhi syarat. 2 Persyaratan Bahan 1. Bahan Urugan Pasir Padat Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas dari lumpur, tanah lempung dan organis. Bahan ini harusmendapat persetujuan tertulis dari Direksi Pengawas. 2. Air Kerja. Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak , asam alkali dan bahan- bahan organis lainnya, serta dapat diminum . Sebelum digunakan air harus diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang sah. Jika hasil uji ternyata tidak memenuhi syarat, maka kontraktor wajib mencari air kerja yang memenuhi syarat. 3 Syarat-Syarat Pelaksanaan 1. Tebal Pasir Urug.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Jika tidak tercantum dalam gambar kerja , maka dibawah lantai kerja harus diberi lapisan pasir urug tebal 10 cm padat. Pemadatan harus dilaksanakan sehingga dapat menerima beban yang bekerja. 2. Cara PemadatanPemadatan dilakukan dengan disiram air dan selanjutnya dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui Direksi Pengawas. Pemadatan dilakukan hingga mencapai tidak kurang dari 98 % dari kepadatan optimum laboratorium . Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang memadai agar dapat menghasilkan kepadatan yang baik. Kondisi galian tersebut harus dipertahankan sampai pekerjaan pemadatan selesai dilakukan. Pemadatan harus diulang kembali jika keadaan tersebut diatas tidak terpenuhi. 3. Air Pada Lokasi Pemadatan Jika air tanah ternyata menggenangi lokasi pemadatan, maka kontraktor wajib menyediakan pompa dan dasar galian harus kering sebelum pasir urug diletakkan . Kontraktor harus membuat rencana yang benar , agar air tanah dapat dialirkan kelokasi yang lebih rendah dari dasar galian., misalnya dengan membuat sumpit pada tempat tertentu. 4. Tanah di Sekitar Pasir Urug Kontraktor harus menjaga agar tanah disekitar lokasi tidak tercampur dengan pasir urug . Jika pasir urug tercampur dengan tanah lainnya , maka konttraktor wajib mengganti pasir urug tersebut dengan bahan lainnya yang bersih. 5. Persetujuan Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan, bilamana pekerjaan urugan tersebut sudah mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN Sebelum dilakukan pengurgan kembali pekerjaan galian, seluruh galian sekeliling tepi luar bangunan, harus dilakukan penyemprotan anti rayap hingga rata. Penyemprotan dengan menggunakan setara LENTREK 400 EC, Basilium 500+. Penyemprotan harus dilakukan oleh perusahaan khusus dengan jaminan sekurang kurangnya 5 tahun. 1. Lingkup Pekerjaan 1. Tenaga Kerja , Bahan dan Alat Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja , bahan-bahan dan alat-alt bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi. 2. Lokasi Pekerjaan Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum pada gambar rencana, dengan elevasi seperti tertera di dalam peta kountur. 3. Pembersihan Akar Tanaman dan Sisa Galian Jika dijumpai akar tanaman atau tanah organis , maka lokasi tersebut harus dibersihkan dari hal tersebut diatas, dan bekas galian tersebut harus diisi dengan material urugan yang memenuhi syarat. 2. Persyaratan Bahan 1. Bahan Bekas Galian di Dalam Lokasi Proyek Tanah bekas galian dapat dipertimbangkan untuk digunakan jika memenuhi syarat untuk digunakan. Tanah tersebut harus bebas dari lumpur dan bahan organis lainnya.
2. Bahan Urugan Dari Luar Lokasi Proyek Jika tanah urug harus didatangkan dari luar, maka tanah urug tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Memiliki koifisien permeabilitas dari 10-7 cm/ detik b. Mengandung minimal 20 % partikel lanau dan lempung dan bebas tanah organis , kotoran dan batuan berukuran lebih dari 50 mm dan mengandung kurang dari 10 % partikel gravel. c. Mempunyai Indeks Plastis (PI) lebih dari 10 % bahan yang mempunyai PI lebih dari 10 % akan sulit dipadatkan. d. Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus dalam kondisi lepas agar mudah dipadatkan. 3. Bahan Urugan yang Tidak Memenuhi Syarat Semua bahan urugan yang tidak memadai harus dikeluarkan dari lokasi proyek dan diganti dengan bahan yang memenuhi syarat. 3. Syarat-Syarat Pelaksanaan 1. Cara Pengurugan dan PemadatanPengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapisan 20cm dan pemadatan dilakukan sampai mencapai kepadatan maximum pada kadar air optimum yang ditentukan didalam gambar rencana. Pemadatan urugan dilakukan dengan memakai alat pemadat yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.Jika tidak tercantum dalam gambar rencana , maka pemadatan harus dilakukan sampai mecapai derajat kepadatan 98 %.
2. Pemasangan Patok. Pada lokasi urugan harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan ketinggian rencana. Untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu, dibuat patok dengan warna tertentu pula. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
3. Sistim Drainase Pada daerah yang basah , kontraktor harus membuat saluran sementara sedemikian rupa sehingga lokasi tersebut dapat dikeringkan. Pengeringan dilakukan dengan bantuan pompa air. Sistim drainase yang direncanakan harus disetujui oleh Direksi/ Pengawas. Dan sistim drainase tersebut harus selalu dijaga selama pekerjaan berlangsung agar dapat berfungsi secara efektif untuk menanggulangi air yang ada. 4. Kotoran dan Lumpur dan Bahan Organik Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan material sejenis. Pengurugan tidak dapat dilakukan jika kotoran tersebut belum dikeluarkan dari lokasi pekerjaan. 5. Uji Kepadatan Optimum di Laboratorium Uji kepadatan optimum harus mengikuti ketentuan ASTM.D-1557 atau AASHTO. Hasil uji ini digunakan untuk menentukan cara pemadatan di lapangan . uji yang dilakukan antara lain : - “Density of soil inplace by sand-cone method ‖ AASHTO.T.191 - ―Density of soil inplace by driven cylinder method ‖ AASHTO.T204 - ―Density of soil inplace by the rubber ballon method‖ AASHTO.T205 6. Kepadatan Lapisan dan Uji Lapangan Untuk bahan yang sama, setiap lapis tanah yang sudah dipadatkan harus diuji di lapangan, yaitu 1 (satu) buah test 2 untuk tiap 500 m , yaitu dengan sistim “Field Density Test”. Jika urugan cukup tebal maka dengan hasil kepadatannya harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut : a. Untuk lapisan yang letaknya lebih dalam dari 50 cm dari permukaan rencana , maka berat jenis kering tanah padat lapangan harus mencapai minimal 95 % dari berat jenis kering laboratorium yang dihitung dengan Standard Proctor Test. b. Untuk lapisan 50 cm dari permukaan rencana kepadatannya harus minimal 98 % dari Standard Proctor Test 7. Toleransi Kerataan Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan + 50 mm terhadap kerataan yang ditentukan. 8. Level Akhir Hasil test dilapangan harus tertulis dan diketahui oleh Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas. Semua hasil-hasil pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok- patok referensi untuk mengetahui sampai dimana kedudukan permukaan tanah tersebut. 9. Perlindungan Hasil Pemadatan Bagian permukaan yang yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan, dijaga dan dilindungi agar jangan sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air hujan, panas matahari dan sebagainya perlindungan dapat dilakungan dengan menutupi permukaan dengan plastik. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah hasil test memenuhi syarat dan mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas. 10.Pemadatan Kembali Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai dengan kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai lapisan berikutnya. Bilamanabahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki, lapisan tersebut harus diulangi kembali pekerjaannya atau diganti, dengan cara-cara pelaksanaan yang telah ditentukan, guna mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan. Jadual pengujian harus diajukan oleh Kontraktor kepada Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas. 4 PEKERJAAN URUGAN & PEMADATAN 1 Lingkup Pekerjaan 1. Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan,penghamparan dan pemadatan tanah, sirtu atau bahan bebutir yang disetujui untuk pembuatan urugan, untuk penimbunan kembali galian dan untuk urugan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi urugan sesuai dengan garis ,kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui. 2. Urugan yang dicakup dalam hal ini,yaitu urugan biasa dan urugan pilihan. 3. Urugan pilihan akan digunakan sebagai lapis perbaikan tanah dasar (improve sub grade) untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar. 4. Pekerjaan ini juga mencakup urugan secara manual atau mekanis, dikerjakan sesuai dengan Spesifikasi ini dan sangat mendekati garis dan ketinggian yang ditujukan dalam gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pengawas 2 Persyaratan Bahan Standard dan persyaratan perkerjaan urugan sirtu wajib memenuhi: Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 03-1742-1989 : Metoda Pengujian kepadatan ringan untuk tanah SNI 03-1744- 1989: Metoda Pengujian CBR Laboratorium SNI 03-Z828-1992 : Metoda pengujian kepadatan lapangan dengan alat konus pasir. • • • •
3
Persyaratan Bahan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
1. Standard Bahan Sirtu a. Agregat pasir memenuhi persyaratan di bawah ini : Agregat pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras dengan indikasi kekerasan Butir-butir agregat halus harus bersifat kekal Agregat pasir tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat yang reaktif alkali • • •
b. Agregat lempung memenuhi persyaratan di bawah ini : Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap berat kering) • •
c. •
•
•
Agregat batuan memenuhi persyaratan di bawah ini : Ukuran maksimum, ft2 : 75 (ASTM C615-80) − Densitas lbs/ ft2 : (ASTM C-97) − Rendah : 150 − Minimal diinginkan : 160 − Tinggi : 190 Penyerapan air % berat :(ASTM C-121) (ASTM C-97) − Rendah : 0,02 − Minimal diinginkan : 0,40 − Kuat tekan, ksi : (ASTM C-170) − Minimal diinginkan : 90 − Tinggi : 52 Kuat tarik, ksi : (ASTM C-99) − Minimal diinginkan : 1,5 − Tinggi : 5,5 − Rendah :2 − Tinggi : 10 − Ketahanan Abrasi : tidak diinginkan (ASTM C-241)
2. Sirtu Pilihan yang digunakan adalah Sirtu Pilihan yang tidak mengandung lumpur dan ukuran butiran kerikil antara 1 cm s/d 4 cm. 3. Material yang digunakan harus memenuhi persyaratan sirtu kelas B. 4. Seluruh material harus bersih dari kotoran organic dan mineral. 5. Kontraktor wajib menjelaskan asal usul bahan sirtu. 6. Ketentuan Kepadatan untuk tanah,Sirtu Lapisan Tanah ,Sirtu yang lebih dari 30 cm dibawah elevasi permukaan harus dipadatkan dalam dalam lapisan - lapisan urugan dengan ketebalan maksimum 30 cm dan tidak boleh kurang dari 10 cm, kepadatan level terakhir mencapai 60 % dari kepadatan kering maksimum atau sesuai yang di jelaskan oleh Perencana. Pengujian kepadatan harus dilakukan pada setiap lapis urugan yang dipadatkan sesuai dengan SNI 032828-1992 dan bila hasil setiap pengujian menunjukan kepadatan kurang yang disyaratkan , maka Kontraktor harus memperbaiki pekerjaan ini. Pengujian harus dilakukan pada kedalaman penuh pada lokasi yang diperintahkan oleh Direksi Pengawas, tetapi tidak boleh berselang lebih dari 50 m untuk setiap lebar hamparan. •
•
4 Persyaratan Pelaksanaan 1. Persiapan a. Paling lambat 3 hari sebelum pekerjaan dimulai untuk setiap urugan awal yang akan dilaksanakan, Kontraktor harus : Menyerahkan Gambar hasil penampang melintang dasar urugan yang menunjukan permukaan yang telah dipersiapkan untuk penghamparan urugan kepada Direksi Pengawas. Menyerahkan hasil pengujian kepadatan dasar urugan yang membuktikan bahwa pemadatan pada permukaan yang telah memenuhi persyaratan. b. Kontraktor harus menyerahkan hal – hal berikut ini kepada. Direksi Pengawas paling lambat 14 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk penggunaan pertama kalinya sebagai bahan urugan. Dua contoh masing-masing 50 kg untuk setiap jenis bahan,satu contoh harus disimpan oleh Direksi Pengawas untuk rujukan selama perioda kontrak. Pernyataan tentang asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk bahan urugan,bersama-sama dengan hasil pengujian laboratorium yang menunjukan sifat sifat bahan tersebut memenuhi ketentuan yang disyaratkan. c. Kontraktor harus menjamin bahwa pekerjaan harus dijaga tetap kering segera sebelum dan selama pekerjaan pekerjaan penghamparan dan pemadatan,dan selama pelaksanaan urugan haurs mempunyai lereng melintang yang cukup untuk membantu drainase badan jalan dari setiap curahan air hujan dan juga harus menjamin pekerjaan akhir mempunyai Metoda Kerja drainase yang baik. Bilamana memungkinkan air yang berasal dari tempatkerja ,harus dibuang kedalam sistim drainase permanen. d. Kontraktor harus selalu menyediakan pasokan air yang cukup untuk pengendalian kadar air urugan selama noprasi penghaparan dan pemadatan. e. Perbaikan Terhadap Urugan yang tidak memenuhi ketentuan /tidak stabil. •
•
•
•
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Urugan akhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui atau toleransi permukaan yang disyaratkan harus diperbaiki dengan menggemburkan permukaanya dan membuang atau menambah bahan sebagaimana yang diperlukan dan dilanjutkan dengan pembentukan dan pemadatan kembali. Lapis hamparan urugan yang terlalu kering untuk dipadatkan,dalam hal batas-batas kadar airnya yang disyratkan, harus diperbaiki dengan menggaruk bahan tersebut,dilanjutkan dengan penyemprotan air secukupnya,dan dicampur seluruhnya dengan mengunakan Motor Ggreader atau peralatan lian yang disetujui. Urugan yang telah padat dan memenuhi ketentuan yang disyratkan dalam Spesifikasi ini, menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau karena hal lain, biasanya tidak memerlukan perkerjaan perbaikan asalkan sifat-sifat bahan dan kerataan permukaan masih memenuhi ketentuan dalam spesifikasi ini.f. Pengembalian Bentuk Pekerjaan setelah Pengujian. Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akaibat pengujian Kepadatan atau lainya harus secepatnya ditutup kembali oleh Kontraktor dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang disyaratkan oleh spesifikasi ini. g. Cuaca Yang Dijinkan Untuk Bekerja. Urugan tanah tidak boleh ditempatkan dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan pemadatan tidak boleh dilahsanakan setelah hujan atau bilamana kadar air bahan diluar rentang yang disyaratkan. h. Untuk menghasilkan hamparan dengan tebal padat 30 cm atau yang disyaratkan Kontraktor harus menyampaikan metoda kerja yang akan dilakukan. i. Pelaksanaan Urugan Badan Jalan harus dikerjakan setengah lebar jalan sehingga setiap saat jalan tetap terbuka untuk lalu – lintas. j. Sebelum penghamparan urugan pada setiap tempat, semua bahan yang tidak diperlukan harus dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pengawas sesuai dengan Spesifikasi ini. k. Kontraktor harus memasang patok batas dasar urugan 3 hari sebelum pekerjaan dimulai. l. Kontraktor harus memikul seluruh tanggung jawab untuk menjamin keselamatan pekerja yang melaksanakan pekerjaan galian serta penduduk sekitar. m. Pada setiap saat sewaktu pekerja atau yang lainya berada dalam galian yang mengharuskan kepada mereka berada dipermukaan tanah, kontraktor harus menempatkan pengawas keamanan pada tempat kerja yang tugasnya hanya memonitor kemajuan dan keamanan. Pada setiap saat peralatan galian cadangan(yang belum terpakai) serta perlengkapan P3K harus tersedia pada tempat kerja galian. n. Seluruh galian terbuka harus diberi penghalang yang cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh kedalamnya, dan setiap galian terbuka pada badan jalan atau bahu jalan harus ditambah dengan rambupada malam hari dengan drunm dicat putih (atau yang serupa) ketentuan pengaturan dan pengendalian lalu – lintas selama pelaksanaan kostrukasi harus diterapkan pada seluruh galian dalam daerah milik jalan. •
•
•
2. Penghamparan Urugan a. Urugan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapi san yang merata yang setelah dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang disyaratkan. Bilamana urugan terakhir yang dipadatkan lebih dari 30 cm dan kurang dari 60 cm maka dibagi 2 sama tebalnya. b. Tanah /Sirtu urugan diangkut langsung dari luar sumber bahan ke permukaan yang yang telah disiapkan pada saat cuaca cerah. Penumpukan tanah di lokasi sumber ataupun dilokasi urugan untuk persedian tidak diperkenankan, terutama selama musim hujan kecuali dengan perlindungansehingga air hujan tidak membasahi tumpukan Tanah / Sirtu. c. Penimbunan dalam suatu lokasi(lot)dan pada satu lapis hanya boleh digunakan bahan tanah yang berasal dari satu sumber galian dan yang seragam. d. Bilamana urugan badan jalan akan dipelebar, pelebaran urugan harus dihampar horizontal lapis demi lapis sampai dengan elevasi tanah dasar jalan lama, yang kemudian harus ditutup secepat mungkin dengan lapis pondasi bawah dan atas sampai elevasi permukaan jalan lama sehingga bagian yang diperlebar dapat dimanfaatkan oleh lalu lintas secepat mungkin,dengan demikian pembangunan dapat dilanjutkan kesisi jalan lainya bilamana diperlukan. 3. Pemadatan Urugan a. Segera setelah penempatan dan penghamparan urugan, setiap lapis harus dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi Pengawas sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan. b. Pemadatan urugan tanah harus dilaksanakan hanya, bilamana kadar air bahan berada dalam rentang 3% dibawah kadar air oftimum sampai 1% diatas kadar air optimum. c. Setiap lapisan urugan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang dsyaratkan, diuji kepadatanya dan harus diterima oleh Direksi Pengawas sebelum lapisan berikutnya dihampar. d. Urugan harus dipadatkan mulai dari tepi terendah dan bergerak menuju ke arah elevasi tertinggi sumbu jalan, sehingga setiap titik akan menerima energi pemadatan yang sama. e. Urugan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin gilas,harus dihampar dalam lapisan horizontal dengan tebal gembur tidak lebih dari 10 cm dan dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis dengan berat kurang lebih 70 kg atau timbris(tamper)manual dengan berat minimum 10 kg. Pemadatan dibawah maupun di tepi pipa harus mendapat perhatian Khusus untuk mencegah timbulnya rongga-rongga , dan untuk menjamin bahwa pipa terdukung sepenuhnya. 4. Pengendalian Mutu a. Penerimaan Bahan PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Jumlah data pendukung hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal mutu bahan akan ditetapkan ditetapkan oleh Direksi Pengawas , tetapi bagaimanapun juga harus mencakup seluruh pengujian yang disyaratkan dengan satu rangkaian pengujian bahan yang lengkap, untuk setiap jenis tanah dari setiap sumber bahan setelah setelah persetujuan terhadap mutu bahan urugan yang diusulkan, Direksi Pengawas dapat memintakan pengujian mutu bahan ulang untuk mencegah terjadinya perubahan sifat bahan. Pengandalian mutu bahan harus rutin dilaksanakan untuk mengendalikan setiap perubahan mutu bahan yang dibawa ke lapangan. Setiap perubahan sumber bahan paling sedikit harus dilakukan satu pengujian untuk menentukan bahan urugan ketentuan, seperti yang disyaratkan. Direksi Pengawas setiap saat dapat memerintahkan dilakukanya uji ke ekspansif an sesuai SNI 03-6795-2002. b. Percobaan Pemadatan Lapangan Kontraktor harus menyampaikan usulan percobaan pemadatan termasuk memilh Metoda dan peralatan untuk mendapatkan ketebalan dan tingkat kepadatan yang disyaratkan. Bilamana Kontraktor tidak dapat mencapai kepadatan yang disyaratkan, prosedur pemadatan berikut ini harus diikuti: Mengganti alat pemadat yang lebih sesuai atau lebih berat. Percobaan lapangan harus dilaksanakan dengan variasi jumlah lintasan alat pemadat dan kadar air sampai kepadatan yang disyaratkan tercapai, sehingga dapat diterima oleh Direksi Pengawas •
•
• •
c. Hasil percobaan lapangan ini selanjutnya dapat digunakan Kontraktor sebagai bahan untuk menetapkan pola lintasan pemadatan, jumlah lintasan, jenis jenis alat pemadat dan kadar air untuk seluruh pemadatan berikutnya. d. Ketentuan Kepadatan untuk tanah,Sirtu Lapisan Tanah ,Sirtu yang lebih dari 30 cm dibawah elevasi permukaan harus dipadatkan dalam dalam lapisan lapisan urugan dengan ketebalan maksimum 30 cm dan tidak boleh kurang dari 10 cm, kepadatan level terakhir mencapai 60 % dari kepadatan kering maksimum atau sesuai yang di jelaskan oleh Perencana. e. Pengujian kepadatan harus dilakukan pada setiap lapis urugan yang dipadatkan sesuai dengan SNI 032828-1992 dan bila hasil setiap pengujian menunjukan kepadatan kurang yang disyaratkan , maka Kontraktor harus memperbaiki pekerjaan ini. Pengujian harus dilakukan pada setiap luas 500m2 atau 1000 m2 luas lokasi yang ditimbun (tergantung luas dan petunjuk Perencana) pada lokasi yang diperintahkan oleh Direksi Pengawas. f. Toleransi Dimensi Setelah pemadatan lapis dasar perkerasan (sub grade), toleransi elevasi permukaan tidak boleh lebih dari 20 mm dan toleransi kerataan maksimum 10 mm yang diukur dengan mistar panjang 3 m arah memanjang dan melintang. Seluruh permukaan akhir urugan yang terekpos harus cukup rata dan harus memiliki memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas. Permukaan akhir lereng urugan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari garis profil yang ditentukan. •
•
•
5. Pengukuran dan Pembayaran a. Retribusi bahan galian untuk Urugan Bilamana bahan galian tanah biasa atau bahan urugan pilihan atau lapis pondasi agregat, atau bahan lainya dari galian sumber bahan di luar daerah milik jalan, Kontraktor harus dilakukan pengaturan yang diperlukan dan membayar kepemilikan bahan konsesi kepada pemilik tanah maupun retribusi dan ijin pengangkutan kepada pihak yang bewenang. b. Pengukuran Urugan (unit price contract) Kontraktor wajib melakukan menyampaikan berkas delivery order dan meminta Persetujuan Direksi Pengawas pada setiap pengiriman bahan nya. Dari urugan lapis-perlapis Kontraktor wajib bersama-sama dengan Direksi Pengawas untuk pemeriksaan ketinggian level yang mana hasil pengukurannya di paparkan dalam berita acara pemeriksaan bersama. c. Pengukuran Urugan (lumpsum contract fixed price). Dari urugan lapis-perlapis Kontraktor wajib bersama-sama dengan Direksi Pengawas untuk pemeriksaan ketinggian level yang mana hasil pengukurannya di paparkan dalam berita acara pemeriksaan bersama. d. Dasar Pembayaran (unit price contract) Pembayaran dilakukan berdasarkan jumlah perhitungan delivery order dan hasil berita acara pengukuran bersama antara Kontraktor dan Direksi Pengawas yang menjelaskan level ketinggian urugan. e. Dasar Pembayaran (lumpsum contract fixed price). Pembayaran dilakukan berdasarkan hasil berita acara pengukuran bersama antara Kontraktor dan Direksi Pengawas yang menjelaskan level ketinggian urugan yang sudah dipenuhi sesuai dengan gambar Perencanaan. Pada penyerahan hasil akhir semua kepadatan berdasarkan hasil test CBR telah terpenuhi. Permukaan tanah yang sudah diambil lapisan atasnya, harus digilas sehingga kepadatannya mencapai 90 % dari kepadatan maksimum sampai kedalaman 15 cm, dengan menggunakan stamper. Di atas permukaan tanah yang telah dipadatkan tersebut, baru dapat dilakukan pengurugan tanah. Semua bahan-bahanyang akan digunakan untuk urugan sirtu atau urugan kembali dengan sirtu harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas dan user. Pengurugan harus dilakukan sampai diperoleh peil-peil yang di kehendaki, sebagaimana dibutuhkan konstruksi, elevasi bangunan atau sesuai dengan yang tertera dalam Gambar Kerja. a. Pemadatan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Proses pemadatan harus dilakukan dengan cara lapis demi lapis dengan maksimal 20 cm, dengan menggunakan alat stamper Setiap lapis harus ditimbris dan dipadatkan. Daya dukung urugan sirtu harus mampu menahan beban diatasnya (beban mati dan beban hidup) sehingga tidak ada penurunan konstruksi diatasnya. Pemeriksaan Penggalian dan Pengurugan Galian dan urugan harus terlebih dahulu diperiksa oleh Konsultan Pengawas sebelum memulai dengan tahap selanjutnya. Pengurugan untuk pondasi atau struktur lainnya yang tercakup atau tersembunyi oleh tanah tidak boleh dilaksanakan sebelum diadakan pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas. Pemeriksaan pemadatan harus dilaksanakan dengan peralatan laboratorium. Seluruh rintangan yang ada dalam lapangan yang akan merintangi pekerjaan harus disingkirkan, dan dibersihkan dari lapangan, kecuali hal-hal yang mungkin akan ditentukan kemudian untuk dibiarkan tetap. Perlindungan harus diberikan kepada hal-hal yang seperti itu. Pelaksanaan penggalian pondasi baru bisa dimulai setelah as-as ditetapkan secara cermat dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Apabila selama pelaksanaan penggalian terjadi kelongsoran tebing, pemborong harus mencegahnya dan lain-lain sehingga pekerjaan tetap lancar. Pelaksanaan pekerjaan penggalian jalur pondasi, haruslah sedemikian rupa sehingga menjamin barang-barang berharga yang mungkin berada dilapangan terhindar dari kerusakan. Reparasi kerusakan pada benda-benda milik kepentingan umum, didalam atau diluar lapangan pekerjaan semuanya harus dipikul oleh Penyedia. Pemindahan semua material-material akibat penggalian dan semua benda-benda yang merintangi pekerjaan, harus menurut petunjuk-petunjuk Pengawas Pekerjaan. Seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput, dan seluruh tumbuh- tumbuhan yang semacam itu harus dipindahkan seluruhnya dari daerah yang akan ditimbun, keluar lapangan. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin merintangi jal annya pekerjaan. Melindungi benda-benda berharga yang berada dilapangan dan benda-benda berfaedah lainnya. Penggalian dan penimbunan, (untuk penimbunan dengan tanah urug). Pemadatan, dengan dibuktikan tes Standard Proctor di laboratorium. Pemindahan material-material yang tak berguna dan puing-puing. Menyediakan material-material pengisi yang baik. Jika diperlukan, setiap lapisan sebelum dipadatkan harus memiliki kadar air yang sesuai dengan ketentuan agar dihasilkan pemadatan dengan nilai kepadatan yang sesuai. Bahan harus memiliki kadar air yang seragam pada seluruh lapisan bahan yang akan dipadatkan. Setiap lapisan harus dipadatkan dengan merata menggunakan stamper atau alat pemadatan lain yang disetujui. Penggilasan harus dilakukan pada arah memanjang sepanjang timbunan dan biasanya dimulai dari sisi terluar dan menuju ke arah tengah dengan cara sedemikian rupa agar setiap bagian menerima tingkat pemadatan yang sama. Minimal sebuah mesin gilas harus dioperasikan secara terus-menerus untuk setiap 600 m3 atau penempatan bahan setiap jam. Bila beberapa timbunan kecil berada di beberapa tempat sehingga sebuah mesin gilas tidak dapat memadatkan dengan baik, harus disediakan mesin gilas tambahan. Peralatan harus dioperasikan pada seluruh lebar setiap lapisan sedemikian rupa agar efisien. Kepadatan Kering Maksimal dan Kadar Air Optimal Kepadatan kering maksimal dan kadar air optimal harus ditentukan berdasarkan metoda ASTM D1557 (AASHTO T180) yang umum dikenal sebagai Modified Proctor Test. Pengawasan Kelembaban Pada saat pemadatan yang membutuhkan nilai kepadatan tinggi, bahan urugan dan permukaan yang akan menerima bahan urugan harus memiliki kadar air yang disyaratkan. Penyedia Jasa Konstruksi tidak diijinkan melakukan pemadatan sampai dicapai kadar air sesuai dengan yang disyaratkan. Penyedia Jasa Konstruksi harus melembabkan bahan urugan atau permukaan yang akan diurug bila kondisinya terlalu kering. Bahan urugan yang terlalu basah harus dikeringkan sampai dicapai kadar air yang sesuai, bila perlu dengan bantuan peralatan mekanis. Pemadatan a) Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan pekerjaan penggilasan daerah yang dikupas atau dipotong sesuai petunjuk Tim Teknis, untuk memastikan adanya tanah lunak yang ada di lokasi tersebut. Penyedia Jasa Konstruksi harus menggunakan truk bermuatan, mesin gilas atau peralatan pemadatan lainnya yang disetujui. Jenis ukuran dan berat peralatan harus sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. b) Penyedia Jasa Konstruksi harus menempatkan dan memadatkan bahan urugan pada tempat rendah. Bila ditemui tempat basah, Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukannya kepada Konsultan Pengawas agar dapat ditentukan perbaikannya. Lokasi yang mendukung struktur/konstruksi harus diawasi selama pelaksanaan penggilasan dan harus disetujui Tim Teknis sebelum pekerjaan dilanjutkan. Kepadatan Tanah Kohesif
Untuk tanah yang mengandung 30% atau lebih berat partikel yang melalui saringan No. 200, yang membutuhkan pemadatan relatif, seperti ditentukan ASTM D1557 (AASHTO T180), dan dinyatakan dalam persentase kepadatan kering maksimal dan kadar air, pada saat PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
pemadatan harus memenuhi ketentuan berikut: DAERAH PEMADATAN Pemadatan Umum Jalan Utama dan Daerah Parkir Kendaraan Berat Jalan Penghubung dan Daerah Parkir Kendaraan Rin an Pemadatan Saluran (kecuali ditentukan lain)
KEPADATAN RELATIF %
KADAR AIR %
90
-3 Wo +3 -4 Wo +2
95 -4 Wo +3 95 90
-3 Wo +3
* Wo = Kadar Air Optimal 6) Kepadatan Tanah Tidak Kohesif Tanah yang mengandung kurang dari 30% KEPADATAN RELATIF (%) berat partikel yang melalui saringan No. 200, Timbunan di bawah lapisan drainase Tidak ada persyaratan khusus. Cukup digilas mini backhoe. Timbunan pengisi di bawah pelat lantai 95. Bisa juga diperiksa dengan beberapa kali lintasan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas Dasar jalan 95 Pemadatan saluran 92 Saluran Tidak ada persyaratan khusus c. Perlindungan Terhadap Struktur Bangunan Utama dan Benda-benda Berfaedah Struktur Bangunan Utama dalam hal ini adalah Pondasi harus diamankan pada saat penggalian pondasi tangga darurat hingga pelaksanaan penimbunan kembali dengan kepadatan yang dipersyaratkan, sedangkan konstruksi kerangka bangunan harus dijaga dari benturan keras dari peralatan yang dipergunakan. Konstruksi penahan tanah sementara harus dibuat untuk mengamankan pondasi bangunan utama dari pengaruh longsoran saat penggalian. Kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh Penyedia dengan tanggungan biayanya sendiri. Bila sesuai alat/pelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui dilapangan dan hal tersebut tak dijumpai pada gambar, atau dengan cara lain yang dapat diketahui oleh Penyedia dan ternyata diperlukan perlindungan atau pemindahan, Penyedia harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjan yang sedang berlangsung tersebut tak terganggu. Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan Penyedia, Penyedia harus segera mengganti kerugian-kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan Penyedia. Sarana (Utilitas) yang sudah tak bekerja lagi yang mungkin ditemukan dibawah tanah dan terletak didalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ketempat yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan atas tanggungan Penyedia.
d. Pemeriksaan Permukaan Tanah dan Air Tanah Daerah disekitar bangunan-bangunan yang lebih rendah dari lapisan sekelilingnya harus dilindungi dari kemungkinan terjadinya bahaya erosi. Untuk itu Penyedia harus mempersiapkan saluran dan atau pompa pembuangan yang cukup untuk menghidari terjadinya bahan erosi tersebut. Penyedia diminta untuk mengawasi hal-hal seperti dibawah ini : Tidak diperkenankan air tergenang didalam/sekitar lapangan pekerjaan kontrak ini. Melindungi semua penggalian bebas dari seepage, overflow dan genangan air. Lapisan Tanah Teratas (Top Soil) Dalam daerah lapangan pekerjaan, topsoil (lapisan tanah paling atas) harus dikupas sampai kedalaman minimum 20 cm dan digunakan sebagai bahan pengisi untuk daerah yang lain seperti yang akan ditentukan oleh Pengawas Pekerjaan. Setelah topsoil dikupas, daerah tersebut harus dipadatkan sampai setebal 15 cm sebelum pengisian bahan pengisi dilakukan.
e. Bahan Pengisi 1. Bahan pengisi harus cukup baik, yaitu bahan yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan yang diambil dari daerah lapangan atau bahan yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan yang diambil dari daerah diluar Lapangan pekerjaan, dan merupakan bahan yang kaya akan tanah berbatu kerikil (granular soil). 2. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organis, barang-barang bekas/sampah-sampah. f.
Syarat-syarat Penimbunan dan Backfill 1.Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Pengawas Pekrjaan, dan material bahan pengisi yang dipakai harus mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan terlebih dahulu. Pengawas Pekerjaan juga akan mempersiapkan test-test yang diperlukan yang meliputi tes kepadatan terdiri atas 2 titik atas biaya Penyedia. Jika ternyata tidak memenuhi syarat, maka pemadatan ulang akan ditentukan oleh Pengawas Lapangan. Penyedia tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa kehadiran dari Pengawas Pekerjaan.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
2.Penyedia harus menempatkan bahan penimbun diatas lapisan tanah yang akan ditimbun lapis demi lapis dengan tebal max. 20 cm, dibasahi seperti yang diharuskan, kemudian digilas atau dipadatkan sampai tercapai kepadatan yang diijinkan. Untuk pemadatan sirtu dibawah pondasi dengan stamper, sedangkan untuk pemadatan halaman parkir dengan mesin wals 4 sampai dengan 6 ton. 3.Penggilasan atau pemadatan seluruh daerah lapangan harus dapat mencapai 95% dari derajat kepadatan maximum Mod. Proctor. Bila ada material pengisi yang tidak memuaskan sebagai bahan pemadatan, maka bahan tersebut harus diganti dengan pasir. 4.Penyedia diharuskan menggunakan peralatan pemadatan dengan mesin untuk seluruh pemadatan, atau mempergunakan stamper. 5.Pemadatan tangan atau dengan menggunakan timbris, sama sekali tidak diperkenankan. Pemadatan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan setiap "lapis jadi" tidak lebih tebal dari 20 cm dibasahi dan dipadatkan merata sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan. 6.Pembersihan Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai buat penimbunan dan penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa puing-puing, runtuhan-runtuhan, sampah-sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh biaya untuk ini adalah tanggung j awab Penyedia. Tenaga/personil dibutuhkan : Tenaga, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, dll. Bahan yang diperlukan : Tanah Urug, A ir, pasir urug, kerikil, semen, dll. Peralatan yang dipakai : Cangkul, dandang, senggrong, alat Pemadat / stemper, Alat P emadatan Mesin Roller Tandem, sleggrong, dll. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu VI.(Pek. Struktur Lantai I) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu IV s/d minggu XI. (Pek. Arsitekture Lantai I) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu V s/d minggu VIII. (Pekerjaan GWT) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XV s/d minggu XXVI. (Jembatan Penghubung) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VI s/d minggu XVII. (Pekerjaan Beton Praktis LT.2) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXX. (Pekerjaan Ground Cover )
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, S tamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN PONDASI BATU KALI 1. Lingkup Pekerjaan Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dalam gambar atau disebutkan dalam spesifikasi ini dengan hasil yang baik dan sempurna. Pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu belah/batu kali dan bagian-bagian lain yang dianggap perlu. Lingkup Pekerjaan Pondasi meliputi : pondasi batu kali pada bangunan dan pagar, dan pada bagian-bagian sebagaimana ditunjukkan dalam gambar kerja. 2.Pengendalian Pekerjaan Mengacu pada standart; Peraturan Beton Bertulang Indonesia (NI-2,1971) 3.Umum 1. Pondasi pasangan batu harus diukur di lapangan dan dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan ketinggian seperti tercantum pada gambar-gambar. 2. Sebelum pondasi dipasang, terlebih dulu dibuat profil-profil pondasi dari bambu atau kayu pada setiap pojok galian yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan penampang pondasi. 3. Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimal 10 cm, disiram dan diratakan. 4.Bahan 1. Batu kali pecah yang digunakan harus batu pecah berkualitas terbaik dan merupakan bahan setempat, padat, bersih, tanpa retak-retak dan kekurangan-kekurangan lain yang mempengaruhi kualitas. 2. Adukan a. Pasangan batu untuk pondasi harus dilaksanakan dengan adukan 1 PC : 6 pasir. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
b. Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air dengan campuran 1 PC : 2 pasir, setinggi 20 cm, dihitung dari permukaan pondasi ke bawah. c. Adukan harus membungkus b atu kali pada bagian tengah sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian pondasi yang berongga/tidak padat. 3. Variasi dari Kedalaman Pondasi Variasi pada kedalaman pondasi dapat diizinkan atau diperintahkan oleh Konsultan Pengawas, bila kondisi pada suatu bagian membutuhkan perubahan tersebut. Tanpa izin tertulis dari Konsultan Pengawas maka perubahan kedalaman atau lebar pondasi tidak diperbolehkan. 5.Standar Pelaksanaan 1) SK SNI S-03-1994-03, tentang spesifikasi peralatan pemasangan dinding bata dan plesteran. 2) Pt T-03-2000-C, tentang tata cara pengerjaan pasangan dan plesteran dinding. 3) SNI 03-6387-2000, tentang spesifikasi kapur kembang untuk bahan bangunan. 4) SK SNI S-04-1989-F, tentang spesifikasi bahan bangunan A/ bahan bangunan bukan logam. 5) SK SNI S-02-1994-04, tentang spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan plesteran dengan bahan dasar semen . 6) Batu belah/batu kali dari jenis yang keras tidak keropos, adalah batu besar yang dibelah- belah menjadi ukuran normal diameter 15-30cm dan harus memenuhi P.U.B.I. (NI-3-1970). 7) Semen portland harus memenuhi NI - 18. 8) Pasir harus memenuhi NI - 3 pasal 14 ayat 2. 9) Air harus memenuhi PBVI - 1982 pasal 9. 6. Pedoman Pelaksanaan 1. Umum Semua peralatan seperti alat pencampur beton harus disetujui Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaan pekerjaan. Alat harus dalam keadaan baru, dengan mesin cadangan atau suku cadang yang mudah diperoleh. Semua peralatan pengoperasian, alat – alat dan lainnya, harus dalam keadaan baru dan berkualitas baik. Semuanya harus disetujui Konsultan Pengawas. 2. Pemilihan dan Penempatan Bahan Bila pasangan batu kali akan ditempatkan di atas pondasi yang telah disediakan, pondasi tersebut harus kokok dan padat, normal terhadap dinding, dan harus disetujui Konsultan Pengawas. Perhatian khusus harus diberikan untuk mencegah rangkaian yang terdiri dari batu-batu kecil atau batu-batu berukuran sama. Batu-batu besar digunakan untuk pasangan pada bagian dasar dan batu-batu besar yang terpilih digunakan pada bagian sudut. Semua batu harus dibersihkan secara menyeluruh dan dibasahi sebelum dipasang dan bagian yang akan menerima batu- batu tersebut harus dibersihkan, bebas dari bahan- bahan anorganik, dan harus dilembabkan terlebih dahulu sebelum diberi adukan. Batu- batu harus diletakkan dengan bagian terpanjang menghadap arah horisontal dengan adukan penuh, dan sambungan- sambungan harus ditutup dengan adukan. Permukaan ekspos batu-batu individual harus dipasang paralel dengan permukaan dinding di mana batu tersebut dipasang. Selama konstruksi, batu- batu harus diperlakukan sedemikian rupa agar tidak mengganggu atau merusak batu- batu yang telah terpasang. Peralatan yang sesuai harus disediakan untuk memasang batu- batu berukuran lebih besar dari 2 pasangan. Tidak diijinkan menggulingkan atau memutar batu-batu yang telah terpasang. Bila sebuah batu terlepas setelah adukan mengeras, maka harus segera disingkirkan, adukannya dibersihkan dan diganti dengan adukan baru. Toleransi elevasi akhir saluran harus bervariasi tidak lebih dari 1 cm di atas atau di bawah elevasi desain pada setiap titik. 3. Alas / Landasan dan Sambungan Tebal alas / landasan untuk permukaan batu harus bervariasi dari 20 mm sampai 50 mm dan tidak boleh lebih dari lima batu pada garis lurus. Tebal sambungan dapat bervariasi dari 20 mm sampai 50 mm dan tidak boleh lebih dari 2 batu pada garis lurus. Semua harus membentuk sudut dengan bidang vertikal dari 0 0 sampai 450.
Permukaan batu harus mengikat minimal 150 mm pada arah longitudinal dan 50 mm pada arah vertikal. Tidak boleh terjadi sudut dari 4 buah batu saling bersebelahan satu sama lain. Alas melintang untuk permukaan vertikal harus rata, dan untuk dinding miring, alas bisa bervariasi dari rata sampai tegak lurus terhadap permukaan. 4. Header Header atau saluran pembagi harus didistribusikan secara seragam ke seluruh struktur dinding sehingga membentuk 1/5 dari permukaan ekspos. Saluran tersebut harus memiliki panjang sedemikian rupa dari permukaan dinding ke dalam minimal 300 mm. Bila tebal dinding 450 mm atau kurang, saluran pembagi harus memiliki panjang penuh dari permukaan muka ke belakang. 5. Backing Backing atau penumpu harus dibuat dari batu-batu berukuran besar dan harus dipasang dengan cara yang rapi. Batu-batu yang membentuk dinding penumpu harus terikat baik dengan batu-batu yang membentuk permukaan dinding. Semua celah atau bukaan kecil harus diisi dengan adukan. Batu-batu berupa pecahan kecil harus digabungkan dan dikelilingi dengan adukan, dipadatkan ke dalam celah. 6. Batas
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Sambungan alas dan vertikal harus diisi dengan adukan dn penyelesaian harus rata dengan permukaan batu ekspos. 7. Perlindungan terhadap Cuaca. Semua pasangan batu harus dilindungi terhadap cuaca pada bagian atasnya dengan menambahkan lapisan adukan setelah 20 mm sehingga diperoleh permukaan yang rata seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan diselesaikan dengan tepi berbentuk miring. 8. Pembersihan Permukaan. Segera setelah adukan ditempatkan, semua permukaan pasangan batu kali yang terlihat harus dibersihkan secara menyeluruh dari cipratan adukan dan harus dijaga sedemikian rupa sampai pekerjaan selesai. 9. Perawatan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi Penyedia harus mengadakan pengukuran- pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar konstruksi dan harus dimintakan persetujuan Pengawas Pekerjaan. Penyedia wajib melaporkan kepada Pengawas Pekerjaan bila ada perbedaan Gambar-gambar dari Konstruksi dengan Gambar-gambar Arsitektur atau bila ada hal-hal yang kurang jelas. 10. Adukan a. Adukan yang dipergunakan 1 PC : 6 PS b. Adukan 1 PC : 2 PS dipergunakan untuk semua pek er jaan pondasi batu kali setinggi 20 cm dari permukaan atas pondasi c. Penampang batu maksimum 30 cm dengan minimum tiga muka pecahan jaan pondasi baru boleh dik er jak an apabila galian tanah telah diperiksa uk ur an dan d. Semua pek er kedalamannya dan disetu jui Pengawas e. Bila pada lubang-lubang galian terdapat banyak air tergenang karena air tanah dan air hujan, maka sebelum pasangan dimulai terlebih dahulu air harus dipompa dan dibuang di daerah lain yang tidak mengganggu pek er jaan dan dasar lubang dik er ingk an u jung penghentian pondasi har us f. Jika pemasangan pondasi terpaksa dihentikan, maka bergigi agar penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna g. Di dalam pondasi sama sekali tidak boleh terdapat rongga-rongga ud ar a/ celah-celah. 11. Metode Pelaksanaan Penggalian Pekerjaan pemasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang di tunjukan dalam gambar. Landasan dari adukan segar paling sedikit 30 mm tebalnya harus dipasang pada pondasi dan disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapisan dasar dan pada sudutsudut. Batu yang dipasang harus dihampar dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar. Peralatan yang cocok harus disediakan utnuk memasang batu yang lebih besar dari yang dapat ditangani oleh dua orang. Menggelindingkan atau menggulingkan batu pada pekerjaan yang baru dipasang tidak diperkenankan. Batu harus tertanam dengan kuat satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan tebal yang diperlukan dari lapisan yang diukur tegak lurus terhadap lereng. Tambahan aduk mengisi rongga yang ada diantara batubatu dan harus diakhiri hampir rata dengan permukaan lapisan tetapi tidak menutupi batunya dengan menggunakan perekat 1 pc : 4 pc. Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng kearah atas, dan permukaan harus diakhiri segera setelah pengerasan awal dan aduk dengan menyapunya dengan sapu yang kaku. Lereng yang bersebelahan dengan batu harus diratakan dan dibentuk untuk menjamin pertemuan yang baik dengan pekerjaan pasangan batu sehingga memungkinkan untuk drainase tang tidak menghambat dan mencegah gerusan pada tepi perkerasan. Pasangan yang dihasilkan harus kokoh / masif ( tidak berongga ), untuk itu semua rongga diantara batu kali harus terisi campuran. Setelah pasangan batu belah/batu kali tersebut mencapai 24 jam baru diperbolehkan melakukan pekerjaan lanjutan. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis pasir (sesuai gambar). Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka perlu konsultasi dengan Perencana Pekerjaan untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut. Lebar penggalian dibagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2x10 cm. Lebar penggalian disebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan menghidari Kelongsoran. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stemper atau vibro roller hingga mencapai kepadatan 95% Standard Proctor. Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah yang baik sudah dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu dalam tersebut harus ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan hingga kepadatan 95% atas beban Penyedia. Setelah galian pondasi selesai segera dilakukan anti rayap.
12. Metode Pelaksanaan Pengurugan Kembali Semua bekas-bekas sumur harus diurug dengan pasir pasang. Lapisan sirtu dibawah pondasi harus dipadatkan dengan vibro Roller/Stemper sehingga mencapai kepadatan minimal 95%. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Pengurugan kembali dengan tanah : 1. Tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan. 2. Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, puing, sampah- sampah harus disingkirkan. 3. Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecahkan menjadi komponen-komponen yang kecil terlebih dahulu. 4. Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (Max 20 cm lapis jadi) dengan vibro/stemper dengan memperhatikan kadar air tanah sehingga memperoleh kepadatan minimal 95%. 5. Setelah urugan kembali selesai dilakukan / diberi anti rayap. 13.Metode Pelaksanaan Pondasi a. Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lobang pondasi kering. b. Ketentuan mengenai struktur dan kwalitas beton lihat Pasal pekerjaan beton dalam buku spesifikasi ini dan gambar pondasi. c. Stek kolom, stek kolom penguat, sparing-sparing yang diperlukan harus terpasang bersamaan dengan pekerjaan pondasi. Semen Semen yang dipakai adalah semen tipe 1 adalah Portland Cement (PC) dan yang memenuhi standar SNI PC harus didatangkan dalam zak yang utuh/ tidak pecah, tidak terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak. PC masih harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras). Penyimpanan semen tidak akan segera digunakan harus menjamin mutu PC, dengan menyediakan tempat penyimpanan yang kedap air dan tetutup rapat. PC yang sudah disimpan lebih dari 6 (enam) bulan sejak dibuat perlu diuji sebelum digunakan, jika sudah rusak harus ditolak.
Batu belah hitam Batu belah hitam yang digunakan adalah batu hitam pecah, tidak retak, warna hitam merata dengan permukaan mengkilap.
Agregat halus Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam, kuat dan bersudut. Bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya, jumlah kandungan bahan ini maksimal 5% dan tidak mengandung garam. Mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik dengan ditunjukan dengan nilai Modulus halus butir antara 1,50-3,80. Pasir harus dalam keadaan jenuh kering muka. d. Ketentuan mengenai pondasi batu kali, lihat ketentuan pasangan batu kali, dengan catatan: Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut. Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga mortar. e. Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar Arsitek dan M.E, jika ada kelainan / ketidak cocokan harus dikonsultasikan dengan Perencana. f. Struktur pondasi harus diperhitungkan mampu menjamin kinerja bangunan sesuai fungsinya dan dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban hidup, dan gaya-gaya luar seperti tekanan angin dan gempa termasuk stabilitas lereng apabila didirikan di lokasi yang berlereng. Untuk daerah yang jenis tanahnya berpasir atau lereng dengan kemiringan di atas 15° jenis pondasinya disesuaikan dengan bentuk massa bangunan gedung untuk menghindari terjadinya likuifaksi (liquifaction) pada saat terjadi gempa; g. Pondasi bangunan gedung negara disesuaikan dengan kondisi tanah/lahan, beban yang dipikul, dan klasifikasi bangunannya. Untuk bangunan yang dibangun di atas tanah/lahan yang kondisinya memerlukan penyelesaian pondasi secara khusus, maka kekurangan biayanya dapat diajukan secara khusus di luar biaya standar sebagai biaya pekerjaan pondasi non-standar; h. Lingkup pekerjaan, meliputi : Pasang bouwplank. Galian dan urugan tanah pondasi. Timbunan pasir urug dasar pondasi. Pasang batu kosong diatas pasir urug. Pasang batu belah pondasi. Pasang tulangan dan bekisting balok sloof. Pengecoran beton balok sloof, dll. i. Sebelum pekerjaan bouwplank dimulai, tanah harus diratakan bersih dari semak-semak dan kotorankotoran lain dalam areal bangunan. j. Papan bowplank harus lurus dan diserut rata pada bagian atasnya. k. Galian untuk pondasi harus mencapai tanah asli dasar galian harus bebas dari lumpur, humus, air bersih dan padat sampai diberi lapisan pasir urug tanah bekas galian dan urugan dilakukan lapis demi lapis yang ditumbuk Padat. l. Setelah dasar pondasi dicapai, diadakan timbunan pasir urug setebal 10 cm dipadatkan dengan diairi sampai ketebalan seperti dalam gambar. m. Di atas pasir urug dipasang batu kosong dengan tebal 20 cm yang disusun tegak dan rongganya tidak sama gambar, diisi batu pecah yang lebih kecil dan pasir. n. Pondasi dipasang menggunakan batu belah 10 /15 cm dengan spesi 1 PC : 6 PS. Batu belah sebelum
• • • • • • •
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
dipasang terlebih dahulu dibasahi dan dibersihkan dari kotoran. Rongga-rongga diantara batu besar selain diisi dengan spesi harus pula diisi dengan batu pecahan kecilkecil. Semua bahan-bahan yang dipakai dan cara pengerjaannya harus atas persetujuan Pengawas / Pelaksana Kegiatan. Pemasangan bekisting untuk sloof harus rapi dan kuat agar diperoleh bidang-bidang yang rata. Celah-celah antara papan harus ditutup plastik agar adukannya tidak merembes keluar yang dapat merosotnya mutu beton. Sebelum pengecoran, sebelah dalam bekisting harus disiram air/dibersihkan dari kotoran. Sebelum pemasangan bekisting, baja tulangan dipasang dengan ketentuan- ketentuan PBI-1971 dan gambar kosntruksi. Baja tulangan harus diikat dengan kuat untuk menjamin tulangan tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memesang beton deking. Ukuran baja tulangan baik tulangan pokok dan tulangan sengkang/begel sesuai dengan gambar bestek. Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus dan memperoleh adukan yang rata disarankan agar memakai beton molen. Sebelum pengecoran harus dilaksanakan agar terlebih dahulu diberitahukan kepada Pengawas / Pelaksana Kegiatan. Selama pengecoran dan sebelum beton menjadi padat, maka beton tersebut harus digetarkan dan disarankan dengan mesin penggetar serta harus dihindari terjadinya cacat beton, seperti keropos dan sarang-sarang kerikil. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 4 hari, harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan ini meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaaan serta contoh material yang akan dipakai untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas. Sebelum memulai pekerjaan pasangan terlebih dahulu dimulai dengan membuat profil-profil pondasi dari kayu/bambu pada ujung galian dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan penampang pondasi. Kemudian dasar pondasi kita timbun dengan pasir setebal 5-10 cm dan dipadatkan. Sebelum dipasang batu - batu harus dibersihkan dari kotoran / tanah. Pemasangan batu tidak boleh dijatuhkan langsung dari atas, dan harus diatur dengan baik agar tidak berongga. Pasangan batu dari batu yang dipecahkan dengan palu kasar yang berukuran berlainan, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus berukuran antara 0.10 m dan 0.20 m atau dengan berat 6 kg dan 15 kg, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi, ukuran maksimum selain harus memperhatikan tebal dinding, harus pula memperhatikan batasan yang tercantum diatas. Tiap batu untuk pasangan seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipakai dan harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada arah tegangan pokok. Setiap batu diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama lain. Pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu selesai dipasang. Pasangan batu permukaan (batu muka) yang kelihatan harus menyatukan batu belah yang dipasang dengan paling sedikit satu batu pengikat untuk tiap-tiap meter persegi. Pekerjaan ini harus naik secara bersama-sama dengan pasangan bagian dalam agar supaya batu pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya dan bagian luar membentuk bidang yang rata. Batu-batu dipilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebalnya adukan tidak kurang dari pada rata-rata 10 mm. Semua pekerjaan batu pada permukaan yang kelihatan harus disiar. •
•
o. p.
q.
r.
s. t. u. v. w. x.
y.
z. aa.
bb. cc.
14. Pemeliharaan : Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka tempat/batas penghentian harus disetujui Pengawas / Pelaksana Kegiatan. Beton setelah dicor selama dalam masa pengecoran harus selalu dibasahi selama 2 minggu. Selama proses pengerasan, beton harus dihindarkan dari pembebanan yang akan mempengaruhi struktur beton itu sendiri. Setelah umur beton dianggap cukup, bekisting dibongkar dan harus mendapat persetujuan dari Pengawas / Pelaksana Kegiatan.
Peralatan yang digunakan : Cetok, bodem, ember, cangkul, sekop, linggis, betel, ember, gerobak dorong, ekrak, sengrong, martil, bendho, bodem, alat pemadat tanah, selang air dan peralatan bantu lainnya. Tenaga/personil dibutuhkan : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, operator, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, pekerja, dll. Bahan yang dibutuhkan : Batu belah, semen, air, pasir pasang, tanah, dll. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VI s/d minggu XV. ( Pekerjaan Pasangan LT.1 )
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, S tamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN PONDASI BETON CYCLOOP Lingkup Pekerjaan Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah mulai dari penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pabrikasi dan instalasi dari pekerjaan pondasi beton cycloop seperti yang tertera dalam gambar rencana dan buku uraian rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan ini. Secara garis besar pekerjaan ini meliputi dan tidak terbatas pada pekerjaan- pekerjaan : Pengadaan dan pemasangan peralatan /perlengkapan untuk galian sumuran. Galian untuk pondasi beton cycloop, pembuangan tanah dan pemasangan pembesian pondasi sumuran. Pengecoran beton. Pengendalian Pekerjaan Pekerjaan pondasi beton cycloop mengacu standart dari; 1. Japan Industrial Standard (JIS) 2. American Society for Testing and Materials (ASTM) 3. SNI 2847-2013 – Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung 4. SN I I SO 34 71:2 013 , Alat berat pengerjaan tanah – Struktur pelindung beban tergulin- Uji laboratorium dan persyaratan unjuk kerja (ISO 3471:2008, IDT). 5. SN I 04 -62 7 7 -2 000 , Saluran udara - Pengujian pondasi untuk struktur. 6. Standar Nasional Indonesia (SNI) 7. American Welding Society (AWS) 8. Spesifikasi Teknis 03300 – Beton Cor di Tempat Prosedur Umum 1. Kontraktor harus menyerahkan contoh dari semua bahan-bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan ini sesuai dengan referensi yang ditentukan dalam Spesifikasi Teknik ini kepada Konsultan Pengawas Teknik yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuan. 2. Shop Drawing/ Gambar Kerja Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja/ shop drawing kepada Direksi/ Pengaras Teknik untuk keperkuan pemeri ksaan dan persetujuan yang di dalamnya mi nimal meliputi: Rencana Pembesian (pemotongan, pembengkokan, sambungan-sambungan, angker dan lain-lain) Jadwal pengecoran, rencana Mix Design, tenaga, peralatan dan lain-lain. Bahan-bahan 1. Beton; persyaratannya harus sesuai dengan yang tertera pada pekerjaan beton. 2. Baja Tulangan; persyaratannya harus sesuai dengan yang tertea pada pekerjaan baja tulangan. 3. Beton cycloop, beton cycloop dibuat mulai dari kedalaman 5 meter dari muka tanah asli sampai tanah keras seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana. beton cycloop terdiri dari 40% batu kali yang berukuran lebih besar dari 15 cm dan 60% beton K-300. Metode Pelaksanaan Pekerjaan 1. Galian Pekerjaan galian untuk lubang pondasi baru dapat dilaksanakan setelah titik-titik dari lokasi pondasi sudah pasti dan sudah diukur di lapangan seluruhnya dan sudah disetujui Konsultan Pengawas dan sudah sesuai dengan gambar yang telah disetujui. Material hasil galian harus dibuang ke tempat yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan material hasil galian tidak boleh masuk kembali ke dalam lubang bor. Penggalian tanah harus dilaksanakan dengan sangat hati-hati, ukuran diameter lubang galian harus seragam, toleransi pengeboran diarah vertikal diizinkan 1% dari panjang tiang pondasi. Selama pelaksanaan pengeboran pondasi, kontraktor harus melindungi dinding lubang galian terhadap bahaya kelongsoran, air tanah yang keluar dari bawah dan dari samping pada lubang bor harus dipompa keluar. Dalam hal harus digunakan casing selama penggalian, maka hal tersebut harus menjadi tanggungan pemborong dan tidak ada biaya tambahan untuk itu. Penggalian harus diteruskan sampai tanah keras atau sampai nilai Tekanan Conus mencapai 150 kg/cm2 dengan syarat pada tekanan tersebut yang dicapai adalah tanah keras yang bukan berupa lensa (lapisan tipis), dalam hal pada kondisi tekanan conus mencapai 150 kg/cm2 dan setelah dilakukan penelitian ternyata lapisan permukaan tanah tersebut berupa lapisan tipis (lensa), maka PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
pengeboran/penggalian harus diteruskan berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Konsultan Pengawas. 2. Pemeriksaan Setiap lubang galian pondasi sumuran yang telah selesai dikerjakan, terlebih dahulu harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas mengenai kepastian kebenaran penempatannya, kedalaman, dimensi, kebersihan lubang dan lain-lain sebelum dilakukan prosedur pengajuan pengecoran. Selanjutnya untuk pengecoran harus ada ijin tertulis dari Konsultan Pengawas. Hasil pemeriksaan, harus dibuat tertulis dan dibuat berita acara yang ditanda tangani bersama, minimal yang harus ada dalam catatan pemeriksaan tersebut meliputi : dimensi, penempatan, kedalama dan kondisi dari dasar, dinding dan tanah sekitar lubang galian. Pelaksanaan pemeriksaan tersebut di atas harus dilaksanakan oleh kontraktor sejak mulai dilaksanakan penggalian sampai pekerjaan pengecoran selesai untuk seluruh pondasi. 3. Pemasangan baja tulangan / pembesian Pembesian untuk pondasi sumuran, harus dirakit /dipabrikasi diluar, kemudian setelah diperiksa mengenai jumlah, ukuran, bengkokan, pengikatan dan lain-lain lalu dipasang kedalam lubang dengan bantuan Crane atau katrol atau alat lain yang diijinkan Konsultan Pengawas. Penempatan posisi tulangan pada lubang galian harus sesuai dengan gambar rencana, jika diperlukan alat bantu seperti penopang/ support dan lainnya hal ini dapat dilakukan dengan persetujuan Konsultan Pengawas dan tidak ada penambahan biaya untuk hal ini 4. Pengecoran Beton Pengecoran beton untuk pondasi sumuran baru boleh dilaksanakan setelah ada persetujuan tertulis dari Direksi / Pengawas Teknik. Campuran beton harus dipersiapkan untuk suatu pengecoran yang tidak terputus (continnous). Sebelum dilaksanakan pengecoran, semua lubang galian dan pembesian harus sudah selesai dan sudah diperiksa/ mendapat persetujuan dari Direksi / Pengawas Teknik mengenai kebenaran dari letak / posisi lubang, ukuran/ dimensi, kedalaman, kebersihan dan lain-lain. Pengecoran harus dilakukan dengan menggunakan Tremi, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi pemisahan / segregasi pada campuran beton. Sebelum pengecoran dilakukan, dasar lubang galian harus bersih dari lumpur, kotoran dan material buangan kainnya serta air yang harus dikeluarkan dari dalam lubang. Demikian juga pada permukaan dinding lubang, harus bersih dari kotoran-kotoran, lumpur dan lain-lain yang akan mempengaruhi kekuatan beton. Pengecoran beton harus dilaksanakan sampai pada level yang telah ditentukan seperti pada gambar rencana dan harud dilebihkan di atas dasar Pile Cap, dan bagian ini nantinya dipotong/ dibongkar betonnya untuk keperluan sambungan antara tiang bor dengan Pile Cap. Selama pelaksanaan pengecoran berlangsung, semua personil dari pihak Kontraktor dan Pengawas yang ahli dibidang tersebut harus berada di lapangan sampai pekerjaan selesai. Untuk mencegah terjadinya keropos pada beton yang di cor, pemadatan dapat dilakukan dengan vibrator atau alat lain yang diijinkan Pengawas Teknik. Secara umum persyaratan lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan beton harus sesuai dengan Pasal mengenai Pekerjaan Beton. Tenaga & personil inti dibutuhkan Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Alat Bantu Pile untu dia. 25 cm, Hammer Tiang Pancang 1 unit, tiang tekan disyaratkan 500 kg /c g pancang, Manometer , Poer, pondasi tiang, m2 , in-jack pile, t i an Pelat baja, plat ba j a , Jack In Driving Method, Concrete Strength : 2 8 days Cube characteristic strength is taken as minimum 40 Mpa (K500),Dimension : Square 250 x 250 mm2, Pile Length : 12 metres,Vertical Allowable load capacity : 24 ton, Kualitas prestressing s trand harus sesuai dengan standard ASTM Grade 270, Alat Doly : 2 m, jarum pengge tar ("vibra tor"), Alat ka li b r a si, dll. Bahan yang dipakai : tiang tekan disyaratkan 500 kg /c m2 , Beton Mini Pile, Material : Piles, Type : Precast Concrete Pile, Method : Jack In Driving Method, Concrete Strength : 28 days Cube characteristic s trength is taken as minimum 40 Mpa (K500), Dimension : Square 250 x 250 mm2, Pile Length : 12 metres,Vertical Allowable load capacity : 24 ton, Kualitas prestressing strand harus sesuai dengan standard ASTM Grade 270. Jumlah strand & dimensi strand tergantung panjang & dimensi tiang Alat Doly : 2 m, Baja ulir BJTD 40, Baja polos BJTP 24,Baja profil dari mutu SS 41 atau St 37, Pemadatan beton harus dilakukan dengan jarum pengg etar ("vibr ator") yang dapat b e r ge t ar minimal 150 Hertz. Jarum penggetar tidak boleh ditempelkan pada tulangan dan t i d ak boleh dioperasikan kurang dari 75mm dari dinding acuan,"curing c o m p o un d " , " m e mb r a n e curing" , Jacking Equipment, Jacking In, Pile Strength, sistem las kuat penuh (butt welds), tiang pancang beton , topi ("helmet"),Alat Jack-In harus segaris dengan sumbu tiang pancang, alat pemukul Jack in dan massanya,Inklinasi tiang pancang,"Piling history"; termasuk data final load berdasarkan bacaan dial yang Iengkap, peralatan in-jack pile, t i an g pancang direncanakan dengan p an j a n g 22 m dari tanah asli (bukan dari bawah p oe r ),Manometer pengukur tekanan, Alat ka li b r a si , beban counter - weight minimal sebesar = 50 t o n , catatan penekanan (tambahan tekanan tiap pemasuk an 500 mm kecuali sisa 2000 mm terakhir harus dibaca tiap 250 mm), pondasi tiang Level Poer tidak boleh melebihi 75mm, Pelat baja , tulangan, t i an g pancang, Manometer , Poer, pondasi tiang, Pelat baja, plat ba j a dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu II s/d minggu V. (Pekerjaan Struktur-Pek. Pondasi)
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu)
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH 1. Lingkup Pekerjaan : a. Termasuk dalam pekerjaan ini ialah : sesuai gambar. b. Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini. 2. Ketentuan Umum a. Persyaratan-persyaratan Konstruksi beton, istilah teknik dan atau syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton secara umum menjadi satu kesatuan dalam persyaratan teknis ini. Di dalam segala hal yang menyangkut pekerjaan beton dan struktur beton harus sesuai dengan standard-standard yang berlaku, yaitu: 1. Standar Industri Indonesia (SII) yang berlaku. 2. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982. 3. SN I 0 3 -3 4 30 - 19 94 - Bangunan rumah dan gedung. Tata cara perencanaan dinding struktur pasangan blok beton berongga bertulang 4. 2002-12 SNI 03-2847-2002 tata cara perhitungan beton untuk bangunan gedung. 5. Peta Hazard Gempa 2010. 6. SNI 2847-2013 – Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. 7. SNI Nomor: 7833-2012. Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang untuk bangunan gedung. 8. SNI 03-1729-2002 - Tata Cara Perencanan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung. 9. SNI Nomor: 03 – 1734 – 1989. Tentang: Pedoman Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah & Gedung. 10. SNI 15-2049-2004 - Semen Portland 11. SNI 15-7064-2004 - Semen Portland Komposit (Portland Composite Cement, PCC) 12. SNI Nomor: 03 – 2834 – 1992. Tentang: Tata cara pembuatan rencana Campuran Beton Normal. 13. SNI 03-6815-2002 - Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji Kekuatan Beton. 14. SNI 03-6916-2002 - Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton. 15. SNI 07-2052-2002. Tentang: Baja Tulangan Beton. 16. RSNI T-03-2005, perencanaan struktur baja untuk jembatan. 17. SNI 2833-2008, standart perencanaan tahan gempa untuk jembatan. 18. SN I 04 -6 27 7-2 000 , Saluran udara - Pengujian pondasi untuk struktur. 19. SN I 17 4 1: 20 08 , Cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. 20. SN I 78 34 :2 01 2 , Metode uji dan kriteria penerimaan sistem struktur rangka memikul momen beton bertulang pracetak untuk bangunan gedung. 21. SN I 17 26 :2 01 2 , Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung. 22. SN I I SO 34 7 1: 20 13 , Alat berat pengerjaan tanah – Struktur pelindung beban terguling - Uji laboratorium dan persyaratan unjuk kerja (ISO 3471:2008, IDT). 23. SN I 17 27 :2 0 13 , Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. 24. SNI Nomor: 03 – 3527 – 1994. Tentang: Mutu kayu bangunan. 25. SN I 03 -6 84 8 -2 00 2 , Metode pengujian berat jenis batang kayu dan kayu struktur bangunan. 26. American Society of Testing Material (ASTM). b Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan presisi tinggi, sebagaimana tercantum di dalam persyaratan teknis ini, gambar-gambar rencana, dan atau instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Konsultan Pengawas . c. Semua material yang digunakan di dalam pekerjaan ini harus merupakan material yang kualitasnya teruji dan atau dapat dibuktikan memenuhi ketentuan yang disyaratkan. d. Kontraktor wajib melakukan pengujian beton yang akan digunakan di dalampekerjaan ini. e. Seluruh material yang oleh Konsultan Pengawas dinyatakan tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi proyek dan tidak diperkenankan menggunakan kembali. 2. Galian tanah pondasi Galian tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya harus dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan peil-peil yang tercantum didalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, akar pohon-pohon yang terdapat dibagian pondasi yang akan dilaksanakan harus dibongkar dan di buang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak dipakai harus disumbat. Apabila ternyata terdapat pipa air, gas, pipa-pipa pembuangan, kabel-kabel listrik, telepon dan lain-lainnya yang masih digunakan maka secepatnya memberitahukan kepada Pengawas atau perencana/instansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Penyedia bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka kontraktor harus mengisi/mengurangi daerah tersebut dengan bahan-bahan yang sesuai dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang sesuai dengan spesifikasi pondasi. Penyedia harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat-alat penahan tanah) dan bebas dari genangan air (bila perlu dipompa), sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik. Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan lapis demi selapis, sambil disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan Pengawas Pekerjaan, baik mengenai kedalaman/lapisan tanahnya maupun jenis tanah bekas galian tersebut. 3. Lantai kerja Umum Pasal ini menguraikan semua pekerjaan lantai kerja, seperti dibawah pekerjaan pondasi, sloof dan sejenisnya sebagaimana yang tercantum dalam gambar perencanaan. Pelaksanaan Pekerjaan Lantai Kerja meliputi : lantai kerja/rabat beton bawah sloof lantai kerja/rabat beton bawah pit lift
Semua beton untuk struktur bemutu fc’ = 20.11 MPa (K-250), Besi beton berdiameter lebih besar 12 mm harus selalu menggunakan besi beton ulir (deformad bars/ U39) untuk tulangan utama, sedang besi beton berdiameter sama atau lebih kecil 12 mm menggunakan besi beton polos, U24 atau dapat disesuaikan dengan notasi dalam gambar. Menggunakan pasir dan lantai kerja sebagai dasar peletakan ponda si
Persyaratan Bahan Lantai kerja harus dibuat dari campuran semen, pasir, kerikil bila tidak disebutkan secara khusus didalam gambar harus dibuat dengan perbandingan semen : pasir : kerikil = 1 : 3 : 5 atau kualitas setara B – 0 atau K100. a. Pembuatan urugan pasir setebal 10 cm dipadatkan dan lantai kerja dari beton tumbuk dengan komposisi adukan 1 : 3 : 5 setebal 5 cm b. Pembuatan semua pondasi telapak beton sesuai gambar k er ja, meliputi Pekerjaan : Metode Pelaksanaan Pekerjaan Lantai Kerja Sebelum lantai kerja dibuat lapisan tanah dibawahnya harus dipadatkan dan diratakan dengan alat pemadat serta diurug lapisan pasir. Lantai kerja, sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan manajemen konstruksi tidak boleh ditutup oleh pekerjaan lainnya. Konsultan manajemen konstruksi berhak membongkar pekerjaan diatasnya bilamana lantai kerjá tersebut belum disetujui olehnya. Tebal dan peil lantai kerja harus sesuai dengan gambar, jika tidak dinyatakan secara khusus dalam gambar, maka tebal lantai kerja minimal = 7 cm.
4. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Plat a. U m u m Peraturan Umum yang digunakan adalah Tatacara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung dan untuk hal-hal yang belum terjangkau dapat digunakan peraturan-peraturan, seperti ASTM, ACI SKSNI T-16-199103, PBI 1971 dan peraturan lainnya yang relevan. b. Besi Beton (Steel Reinforcement) 1. Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat: Pada SKSNI T-15-1991-03 & PBI 1971 Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan lemak, minyak, karat dan tidak cacat (retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya) Mempunyai penampang yang sama rata. Disesuaikan dengan gambar-gambar. 2. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan diatas harus mendapat persetujuan Direksi. Besi Tulangan menggunakan SNI. Kuat tekan/mutu beton target beton yang disyaratkan di dalam pekerjaan ini (f c) tidak boleh kurang dari 25 MPa (K-300). Kuat tekan ini harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian dari Laboratorium Bahan Bangunan yang telah disetujui Konsultan Konsultan Pengawas. Tulangan yang digunakan berulir mutu BJTD-40 (400 Mpa), sesuai dengan SII 0136-84 dan tulangan polos mutu BJTP-24, sesuai dengan SII 0136-84 seperti dinyatakan pada gambar- gambar struktur.Tulangan polos harus baja lunak dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2.Tulangan ulir harus baja tegangan tarik tinggi, batang berulir dengan tegangan leleh fe = antara 400 ‹ fy ‹ 500 Mpa Tulangan Anyaman (Wire mesh), jika ada. Tulangan anyaman, mutu U-50, mengikuti SII 0784-83. Penunjang/Dudukan Tulangan (Bar Support) Dudukan tulangan haruslah tahu beton yang dilengkapi dengan kawat pengikat yang ditanan atau batang kursi tinggi s endiri (Individual High Chairs). Panjang Penjangkaran dan panjang penyaluran. Baja tulangan mutu U -24 (BJTP-24) Panjang penjangkaran = 30 diameter dengan kait
‟
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Panjang penyaluran = 30 diameter dengan kait Baja tulangan mutu U -40 (BJTD-40) Panjang penjangkaran = 45 diameter tanpa kait Panjang penyaluran = 45 diameter tanpa kait Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi tegangan terbesar. Sambungan untuk tulangan atas pada balok dan pelat beton harus diadakan di tengah bentang, dan tulangan bawah pada tumpuan. Sambungan harus ditunjang dimana memungkinkan. Ketidak-lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh melampaui perbandingan 1 terhadap 10 .
3. Besi beton harus berasal satu sumber (manufacture) dan tidak dibenarkan untuk mencampur adukan bermacam-macam sumber besi beton tersebut untuk pekerjaan Konstruksi. 4. Penyedia diharuskan mengadakan pengujian mutu besi beton yang akan dipakai sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Pengawas pekerjaan. Batang percobaan diambil dibawah kesaksian Direksi berjumlah minimum 3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis percobaan yang diameternya sama, dengan panjangnya tidak kurang dari 100 cm. Percobaan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu oleh Pengawas Pekeraan. Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar dan mendapat persetujuan Pengawas pekerjaan. Hubungan antara besi beton satu dengan lainnya harus menggunakan kawat besi beton, diikat dengan teguh, tidak menggeser selama pengecoran beton dan bebas dari tanah. Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitas, tidak sesuai dengan spesifikasi harus segera dikeluarkan dari site. setelah menerima instruksi tertulis dari Direksi, dalam waktu 2x24 jam.
c. Beton Struktur bawah Pekerjaan Tanah
lantai kerja/rabat beton bawah sloof lantai kerja/rabat beton bawah pit lift Pekerjaan Fondasi
pemasangan pondasi siklop 60% beton fondasi F1 fondasi F2 plat pit lift Pekerjaan Sloof & Balok LT1
sloof S1 sloof S2 Pekerjaan GWT
lantai kerja/rabat beton bawah Jembatan Penghubung
rabat beton bawah fondasi fondasi 1000x1000x300 sloof kolom pedestal sloof praktis Umum Kuat tekan/mutu beton target beton yang disyaratkan di dalam pekerjaan ini (f c) tidak boleh kurang dari 25 MPa (K-300). Kuat tekan ini harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian dari Laboratorium Bahan Bangunan yang telah disetujui Konsultan Konsultan Pengawas. Tulangan yang digunakan berulir mutu BJTD-40 (400 Mpa), sesuai dengan SII 0136-84 dan tulangan polos mutu BJTP-24, sesuai dengan SII 0136-84 seperti dinyatakan pada gambar- gambar struktur.Tulangan polos harus baja lunak dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2.Tulangan ulir harus baja tegangan tarik tinggi, batang berulir dengan tegangan leleh fe = antara 400 ‹ fy ‹ 500 Mpa Tulangan Anyaman (Wire mesh), jika ada. Tulangan anyaman, mutu U-50, mengikuti SII 0784-83. Penunjang/Dudukan Tulangan (Bar Support) Dudukan tulangan haruslah tahu beton yang dilengkapi dengan kawat pengikat yang ditanan atau batang kursi tinggi s endiri (Individual High Chairs). Panjang Penjangkaran dan panjang penyaluran. Baja tulangan mutu U -24 (BJTP-24) Panjang penjangkaran = 30 diameter dengan kait Panjang penyaluran = 30 diameter dengan kait Baja tulangan mutu U -40 (BJTD-40) Panjang penjangkaran = 45 diameter tanpa kait Panjang penyaluran = 45 diameter tanpa kait ‟
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi tegangan terbesar. Sambungan untuk tulangan atas pada balok dan pelat beton harus diadakan di tengah bentang, dan tulangan bawah pada tumpuan. Sambungan harus ditunjang dimana memungkinkan. Ketidak-lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh melampaui perbandingan 1 terhadap 10
Pengecoran beton harus dilakukan dalam keadaan lokasi tidak berair. Selama pengecoran dan pengeringan beton air tanah yang ada harus terus menerus dipompa untuk mencegah rusaknya adukan beton akibat air dari luar. Adukan (adonan) beton harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971 dan SKSNI T-15-1991-03. Panjang stek untuk penyambungan kolom atau untuk penyambungan batang-batang tulangan minimal 50 kali diameter tulangan ( 50 d ).
1. Pengecoran beton Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran- kotoran atau bahan lain dari luar. Pemakaian beton ready mix harus mendapat persetujuan Pengawas Pekerjaan, baik mengenai nama perusahaan, alamat maupun kemampuan alat-alatnya. Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat persetujuan pengawas, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkut yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi beton selesai diperiksa oleh dan mendapat persetujuan tertulis pengawas. Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu tanpa berhenti untuk keseluruhan dari seluruh 1 (satu tiang) dan diberi tanda maupun tanggal pengecorannya. Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian yang akan menyebabkan pengendapan agregat. Beton dipadatkan dengan menggunakan suatu vibrator selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan. Penyedia harus menyediakan vibrator-vibrator untuk menjamin effisiensinya tanpa adanya penundaan. Pemadatan beton secara berlebih-lebihan sehingga menyebabkan kebocoran - kebocoran melalui acuan dan lain-lain harus dihindarkan.
2. Curing dan perlindungan atas beton Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan perusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya. Semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah selama 10 hari dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut. Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan perlindungan atas beton harus diperhatikan. Penyedia harus bertanggung jawab atas retaknya beton karena kelalaian ini.
5. Pondasi mesin-mesin Pekerjaan ini diselenggarakan oleh Penyedia Pekerjaan Sipil, dengan petunjuk-petunjuk dari Pengawas Pekerjaan dan kerjasama dengan Penyedia / Sub Penyedia lainnya. Semua harus mendapat persetujuan Pengawas Pekerjaan. 6. Pekerjaan Sloof Kuat tekan/mutu beton target beton yang disyaratkan di dalam pekerjaan ini (f c) tidak boleh kurang dari 25 MPa (K-300). Kuat tekan ini harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian dari Laboratorium Bahan Bangunan yang telah disetujui Konsultan Konsultan Pengawas. Tulangan yang digunakan berulir mutu BJTD-40 (400 Mpa), sesuai dengan SII 0136-84 dan tulangan polos mutu BJTP-24, sesuai dengan SII 0136-84 seperti dinyatakan pada gambar- gambar struktur.Tulangan polos harus baja lunak dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2.Tulangan ulir harus baja tegangan tarik tinggi, batang berulir dengan tegangan leleh fe = antara 400 ‹ fy ‹ 500 Mpa Tulangan Anyaman (Wire mesh), jika ada. Tulangan anyaman, mutu U-50, mengikuti SII 0784-83. Penunjang/Dudukan Tulangan (Bar Support) Dudukan tulangan haruslah tahu beton yang dilengkapi dengan kawat pengikat yang ditanan atau batang kursi tinggi s endiri (Individual High Chairs). Panjang Penjangkaran dan panjang penyaluran. Baja tulangan mutu U -24 (BJTP-24) Panjang penjangkaran = 30 diameter dengan kait Panjang penyaluran = 30 diameter dengan kait Baja tulangan mutu U -40 (BJTD-40) Panjang penjangkaran = 45 diameter tanpa kait Panjang penyaluran = 45 diameter tanpa kait Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi tegangan terbesar. Sambungan untuk tulangan atas pada balok dan pelat beton harus diadakan di tengah bentang, dan tulangan bawah pada tumpuan. Sambungan harus ditunjang dimana memungkinkan. Ketidak-lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh melampaui perbandingan 1 terhadap 10 . Besi-besi harus ditempatkan seperti pada gambar detail. Selesai pekerjaan sloof, tanahnya harus ditimbun dan dipadatkan sampai peil yang diperlukan. ‟
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
7. Pekerjaan Stek Kolom Pekerjaan stek kolom, stek dinding dan stek kolom praktis : Besi stek kolom harus memenuhi syarat spesifikasi. Besi beton harus terpasang sesuai gambar rencana dan turut dicor pada waktu sloof dicor sampai batas permukaan atas sloof. Besi stek harus dijaga letaknya dan harus tetap lurus setelah selesai pekerjaan sloof.
Tenaga & personil inti dibutuhkan Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaks ana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Cetok, ember, palu, bodem, scaffolding, molen, pacul, lot, b lebes alumunium, multiplaks 9 mm, lakban karet, kunci besi, bartcharter, balok kayu, linggis, catut, tank, gergaji besi, gergaji kayu, Siku, waterpass, vibrator, ember cor, meteran, benang, usuk 5/7, paku, papan 2/20, sekop, cangkul, molen /mixer pengaduk beton, pompa air/ jet pump, bak campuran, drum air,gunting besi, sabuk kolom, boor manual, cicle keramik, sket met besi, gerobak dorong, slegrong, vibrator, selang air, cetakan beton, beton rady mix, dll. Bahan yang dipakai : Solar, bensin, Besi Beton, paslin, Pc, pasir, split, air, kayu perpil, bendrat dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu II s/d minggu V. (Pek. Struktrur – Pek. Pondasi) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu III s/d minggu V III. (Pek. Struktrur – Pekerjaan Sloof & Balok LT1) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XV s/d m inggu XXVI. ( Jembatan Penghubung)
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) , 3 (tiga) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, S tamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN BETON STRUKTUR ATAS 1. Ketentuan Umum Meliputi Serta segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanakan pekerjaan beton sesuai dengan gambar rencana termasuk : o Pengadaan bahan, upah, pengujian dan peralatan pembantu. o Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan bagian - bagian dari pekerjaan lain yang tertanam dalam beton. o Lain-lain o Pembuatan perancah, cetakan / acuan o Penulangan, pengecoran / adukan o Pembuatan benda uji, pembongkaran cetakan / perancah dan pemeliharaan Kuat tekan/mutu beton target beton yang disyaratkan di dalam pekerjaan ini (f c) tidak boleh kurang dari 25 MPa (K-300). Kuat tekan ini harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian dari Laboratorium Bahan Bangunan yang telah disetujui Konsultan Konsultan Pengawas. Tulangan yang digunakan berulir mutu BJTD-40 (400 Mpa), sesuai dengan SII 0136-84 dan tulangan polos mutu BJTP-24, sesuai dengan SII 0136-84 seperti dinyatakan pada gambar- gambar struktur.Tulangan polos harus baja lunak dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2.Tulangan ulir harus baja tegangan tarik tinggi, batang berulir dengan tegangan leleh fe = antara 400 ‹ fy ‹ 500 Mpa Tulangan Anyaman (Wire mesh), jika ada. Tulangan anyaman, mutu U-50, mengikuti SII 0784-83. Penunjang/Dudukan Tulangan (Bar Support) Dudukan tulangan haruslah tahu beton yang dilengkapi dengan kawat pengikat yang ditanan atau batang kursi tinggi s endiri (Individual High Chairs). Panjang Penjangkaran dan panjang penyaluran. Baja tulangan mutu U -24 (BJTP-24) Panjang penjangkaran = 30 diameter dengan kait Panjang penyaluran = 30 diameter dengan kait Baja tulangan mutu U -40 (BJTD-40) Panjang penjangkaran = 45 diameter tanpa kait Panjang penyaluran = 45 diameter tanpa kait Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi tegangan terbesar. Sambungan untuk tulangan atas pada balok dan pelat beton harus diadakan di tengah bentang, dan tulangan bawah pada tumpuan. Sambungan harus ditunjang dimana memungkinkan. Ketidak-lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh melampaui perbandingan 1 terhadap 10 jaminan atas kemampuannya untuk memenuhi kwalitas beton ini o Penyedia harus memberikan dengan memperlihatkan data-data pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan Trialmix. ‟
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015. o
o
o
o
Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan yang disebut dalam SKSNI T-151991-03. Pada masa permulaan pembetonan Penyedia harus membuat minimum 1 benda uji per 1 ,5 m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda uji yang pertama. Pengambilan benda-benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan. Penyedia harus membuat laporan tertulis atas data-data kwalitas beton yang dibuat, laporan tersebut harus disyahkan oleh Pengawas Pekerjaan laporan tersebut harus dilengkapi dengan harga karakteristiknya. Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 7,5 cm maximum 12,5 cm.
Pekerjaan Beton Struktur Atas meliputi : PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1 kolom K1 kolom K2 kolom K3 kolom K4 kolom lift KL balok B1 balok B2 balok B3 balok B4 balok B6 balok B7 balok B8 Pekerjaan Plat LT1 plat A1 lisplang beton kanopi Pekerjaan tangga LT1 balok tangga plat bordes plat tangga Pekerjaan GWT plat lantai plat dinding plat tutup balok LANTAI 2 Pekerjaan Kolom LT2 kolom K1 kolom K2 kolom K3 kolom lift KL
Pekerjaan Balok LT2 balok B1 balok B2 balok B3 balok B4 balok B5 balok B6 balok B7 Pekerjaan Plat LT2 plat A1 Pekerjaan tangga LT2 balok tangga plat bordes plat tangga LANTAI 3 Pekerjaan Kolom LT3 kolom K2 kolom K3 kolom lift KL PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Pekerjaan Balok LT3 balok B2 balok B4 balok B5 balok B6 balok B7 Pekerjaan Plat LT3 plat A2 plat A3 plat talang beton Ketentuan Umum a. Persyaratan-persyaratan Konstruksi beton, istilah teknik dan atau syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton secara umum menjadi satu kesatuan dalam persyaratan teknis ini. Di dalam segala hal yang menyangkut pekerjaan beton dan struktur beton harus sesuai dengan standard-standard yang berlaku, yaitu: 1. Standar Industri Indonesia (SII) yang berlaku. 2. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982. 3. SN I 0 3 -3 4 30 - 19 94 - Bangunan rumah dan gedung. Tata cara perencanaan dinding struktur pasangan blok beton berongga bertulang 4. 2002-12 SNI 03-2847-2002 tata cara perhitungan beton untuk bangunan gedung. 5. Peta Hazard Gempa 2010. 6. SNI 2847-2013 – Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. 7. SNI Nomor: 7833-2012. Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang untuk bangunan gedung. 8. SNI 03-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung. 9. SNI Nomor: 03 – 1734 – 1989. Tentang: Pedoman Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah & Gedung. 10. SNI 15-2049-2004 - Semen Portland 11. SNI 15-7064-2004 - Semen Portland Komposit (Portland Composite Cement , PCC) 12. SNI Nomor: 03 – 2834 – 1992. Tentang: Tata cara pembuatan rencana Campuran Beton Normal. 13. SNI 03-6815-2002 - Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji Kekuatan Beton. 14. SNI 03-6916-2002 - Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton. 15. SNI 07-2052-2002. Tentang: Baja Tulangan Beton. 16. RSNI T-03-2005, perencanaan struktur baja untuk jembatan. 17. SNI 2833-2008, standart perencanaan tahan gempa untuk jembatan. 18. SN I 04 -62 7 7 -2 000 , Saluran udara - Pengujian pondasi untuk struktur. 19. SN I 17 4 1: 20 08 , Cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. 20. SN I 78 34 :2 01 2 , Metode uji dan kriteria penerimaan sistem struktur rangka memikul momen beton bertulang pracetak untuk bangunan gedung. 21. SN I 17 26 :2 01 2 , Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung. 22. SN I I SO 34 7 1: 20 13 , Alat berat pengerjaan tanah – Struktur pelindung beban terguling - Uji laboratorium dan persyaratan unjuk kerja (ISO 3471:2008, IDT). 23. SN I 17 27 :2 0 13 , Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. 24. SNI Nomor: 03 – 3527 – 1994. Tentang: Mutu kayu bangunan. 25. SN I 03 -6 84 8 -2 00 2 , Metode pengujian berat jenis batang kayu dan kayu struktur bangunan. 26. American Society of Testing Material (ASTM). b Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan presisi tinggi, sebagaimana tercantum di dalam persyaratan teknis ini, gambar-gambar rencana, dan atau instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Konsultan Pengawas . c. Semua material yang digunakan di dalam pekerjaan ini harus merupakan material yang kualitasnya teruji dan atau dapat dibuktikan memenuhi ketentuan yang disyaratkan. d. Kontraktor wajib melakukan pengujian beton yang akan digunakan di dalam pekerjaan ini. e. Seluruh material yang oleh Konsultan Pengawas dinyatakan tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi proyek dan tidak diperkenankan menggunakan kembali. f. Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan presisi tinggi, sebagaimana tercantum di dalam persyaratan teknis ini, gambar-gambar rencana, dan atau instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Pengawas. g. Semua material yang digunakan di dalam pekerjaan ini harus merupakan material yang kualitasnya teruji dan atau dapat dibuktikan memenuhi ketentuan yang disyaratkan. h. Kontraktor wajib melakukan pengujian beton yang akan digunakan di dalam pekerjaan ini. i. Seluruh material yang oleh Pengawas dinyatakan tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi proyek dan tidak diperkenankan menggunakan kembali. j. Bilamana ada ketidaksesuaian antara peraturan-peraturan tersebut di atas, maka peraturan-peraturan di Indonesia yang menentukan.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
k. Kontraktor Pelaksana harus melaksanakan pekerjaan ini dengan tepatan serta kesesuaian yang tinggi menurut persyaratan teknis, gambar rencana dan instruksi- instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas untuk pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan harus dibongkar dan diganti atas biaya Kontraktor Pelaksana sendiri. l. Semua material harus baru dengan kualitas yang terbaik sesuai persyaratan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. m. Konsultan Pengawas berhak untuk meminta diadakan pengujian bahan-bahan tersebut dan Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas segala biayanya. Semua material yang tidak disetujui oleh Konsultan Pengawas harus segera dikeluarkan dari proyek/lapangan pekerjaan dalam waktu 3 x 24 jam. 2. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan yang diatur di dalam persyaratan teknis ini meliputi seluruh pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai dengan gambar rencana. a. Pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai dengan gambar rencana, termasuk di dalamnya pengadaan bahan, upah, pengujian dan peralatan-bantu yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut. b. Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan (reinforcement) dan bagian- bagian dari pekerjaan lain yang tertanam di dalam beton. c. Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran acuan beton, penyelesaian dan perawatan beton dan semua jenis pekerjaan lain yang menunjang pekerjaan beton. d. Kontraktor wajib menggunakan zat additive pada stek tulangan yang ada di lapangan ketika akan disambungkan dengan beton baru.
- Bekisting Bekisting menggunakan balok kayu kalimantan mutu B, multiplektebal minimal 9 mm (untuk beton struktur), paku dan lain-lain. Semua bahan h arus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Jika tidak ditetapkan lain, waktu pembongkaran bekisting adalah sesuai SNI 03-2847-2002 & S-2002 (ACI 34704). Tanggung jawab pembongkaran bekisting tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi. Kolom: 12 jam Sisi samping balok induk & balok anak: 12 jam Pelat: ketika kuat tekan beton mencapai min 75% f ’c pada 7 hari, jika di- curing dalam suhu maksimum o o 32 C (90 F). - Perancah Untuk perancah/ steakwerk harus menggunakan scafolding. 3. Evaluasi dan Pengujian Beton - Frekuensi pengambilan sample beton: 1) Pengujian kekuatan minimum masing-masing mutu beton yang dicor setiap harinya adalah: satu pasang benda uji per hari. 3 satu pasang benda uji untuk setiap 120 m beton. 2 satu pasang benda uji untuk setiap 500 m luasan permukaan lantai atau dinding. 2) Pada suatu pekerjaan pengecoran, jika volume total adalah sedemikian hingga frekuensi pengujian yang disyaratkan SNI 03 – 2847 – 2002 hanya akan menghasilkan jumlah uji kekuatan beton kurang dari 5 untuk suatu mutu beton, maka satu pasang benda uji harus diambil dari paling sedikit 5 adukan yang dipilih secara acak atau dari masing- masing adukan bilamana jumlah adukan yang digunakan adalah kurang dari lima. 3 3) Jika volume total dari suatu mutu beton yang digunakan kurang dari 40 m , maka pengujian kuat tekan tidak perlu dilakukan bila bukti terpenuhinya kuat tekan diserahkan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. 4) Suatu uji k uat tekan harus merupakan nilai kuat tekan rata-rata dari dua contoh (satu pasang) uji silinder yang berasal dari adukan beton yang sama dan diuji pada umur beton 28 hari atau pada umur uji yang ditetapkan. (sumber: SNI 03 – 2847 – 2002 : pasal 7.6.2). 5) Jumlah benda uji boleh ditambahkan sesuai kebutuhan Konsultan Pengawas yang telah disetujui oleh Tim Teknis. 6) Benda uji tidak diperkenankan terkena sinar matahari langsung. 7) Pengujian k uat tekan beton sesuai SNI 03-1974-1990, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. 3 - Untuk kekentalan adukan, setiap 5 m (1 truck readymix) adukan beton harus dibuat pengujian slump, dengan ketentuan sebagai berikut:
BAGIAN KONSTRUKSI
NILAI SLUMP (MM)
a. Plat Lantai 100 ± 20 b. Balok 100 ± 20 c. Kolom 100 ± 20 d. Pondasi 100 ± 20 Benda Uji Beton harus teridentifikasi, dan dikelompokan berdasar waktu pemakaian saat penuangan mortar pada Formwork/Bekisting. Untuk pekerjaan ini di lokasi proyek Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan alat slump test minimal 5 unit untuk uji workability. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
- Uji slump harus dilakukan pada setiap truck ready mix dan pembuatan sampel uji beton. Metoda harus memenuhi standar ASTM C 143 dan SNI 03-1972-1990, Metode Pengujian Slump Beton. - Apabila ada hal-hal yang belum tercakup di dalam persyaratan teknis ini, Pelaksana harus mengacu pada seluruh ketentuan yang tercakup di dalam Bab 5, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SNI 03 – 2834 – 1993). - Mutu beton yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah kuat tekan pada umur 28 hari sebagai berikut: BAGIAN KONSTRUKSI MUTU BETON (f’C) a. Plat Lantai 25 MPa b. Balok, sloof 25 MPa c. Kolom 25 MPa e. Beton Praktis 22,5 MPa f. Beton Poer 25 MPa g. Beton Latei 22,5 MPa - Selimut beton sesuai Gambar Kerja, jika tidak disebutkan dalam gambar kerja, maka selimut beton yang digunakan adalah : a. Balok dan Dinding Beton 2,5 cm. b. Pelat beton 1,5 cm. c. Kolom 3,0 cm. Overlap pada sambungan untuk tulangan-tulangan dinding tegak (vertikal) dan kolom, sedikitnya harus 40 (empat puluh) kali diameter batang, kecuali jika telah ditetapkan secara pasti pada Gambar Rencana dan harus mendapat persetujuan dari Konsultan/Direksi lapangan. - Benda uji kuat tekan beton adalah silinder diameter 150 mm dengan tinggi 300 mm. - Instansi penguji kuat tekan beton dikoordinasikan dengan Konsultan Pengawas dimana instansi yang dipilih adalah instansi yang terakreditasi. - Kuat tekan suatu mutu beton dapat dikategorikan memenuhi syarat apabila: o Setiap nilai rata-rata dari tiga uji kuat tekan yang berurutan mempunyai nilai yang sama atau lebih besar dari f’c. o Tidak ada nilai uji kuat tekan yang dihitung sebagai nilai rata-rata dari dua hasil uji contoh silinder mempunyai nilai dibawah f ’c melebihi dari 3.5 MPa (f ’c – 3,5 MPa) (sumber : SNI 03 – 2847 – 2002 : pasal 7.6.3).(3)) - Apabila hasil pengujian silinder beton memberikan hasil dibawah persyaratan, maka harus ditindak lanjuti uji langsung dilapangan. 4. Pelaksanaan Pekerjaan Pekerjaan Pembesian 1) Kait dan Pembengkokk an a) Penulangan harus dilengkapi dengan kait/bengkokan minimal sesuai ketentuan SNI03-6816-2002, atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas . b) Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan dengan cara-cara yang merusak tulangan itu. c) Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskan kembali tidak boleh dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari bengkokan sebelu mnya. d) Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan dilapangan, kecuali apabila ditentukan di dalam gambar-gambar rencana atau disetujui oleh Konsultan Perencana. e) Membengkokkan dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin. f) Apabila pemanasan diijinkan, batang tulangan dari baja lunak (polos atau diprofilkan) dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam tetapi tidak boleh mencapai suhu lebih dari 850 ˚C. g) Apabila batang tulangan dari baja lunak yang mengalami pengerjaan dingin dalam pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan diatas 100 ˚ C yang bukan pada waktu las, maka dalam perhitunganperhitungan sebagai kekuatan baja ha rus diambil kekuatan baja tersebut yang tidak mengalami pengerjaan dingin. h) Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali diijinkan oleh perencan a. i) Batang tulangan yang dibengkok dengan pemanasan tidak boleh didinginkan dengan jalan disiram dengan air. 2) Pemotongan Panjang baja tulangan beton yang melebihi ketentuan (kecuali lewatan) harus dipotong dengan alat pemotong besi atau alat pemotong yang disetujui Konsultan Pengawas. Pada bagian yang membutuhkan bukaan untuk dudukan mesin, peralatan dan alat utilitas lainnya, tulangan beton harus dipotong sesuai dengan besar atau ukuran bukaan. 1) Pasak Besi/ Dowel 2) Pasak besi harus digunakan untuk meningkat kan kekuatan sambungan. Untuk lantai beton dengan tebal sampai dengan 130 mm digunakan pasak besi diameter 12 mm panjang 600 mm setiap jarak 250 mm. Untuk lantai beton tebal 150 mm sampai 200 mm digunakan pasak besi diameter 12 mm panjang 800 mm setiap jarak 200 mm. 5) Penempatan dan Pe ngencangan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
a) Sebelum pemasangan, tulangan beton harus bebas dari debu, karat, kerak lepas,oli,cat dan bahan asing lainnya. b) Semua tulangan beton harus dipasang dengan baik, sesuai dengan mutu, dimensi dan lokasi. Penahan jarak dengan bentuk balok persegi atau gelang- gelang harus dipasang pada setiap m² atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas dan User . Batu, bata atau kayu tidak diijinkan digunakan sebagai penahan jarak atau sisipan. Semua penahan jarak atau sisipan harus diikat dengan kawat no. AW G16 (φ1.62 mm) atau yang setara. Las titikdapat dilakukan pada baja lunak pada tempat-tempat yang disetujui Konsultan Pengawas. - Cetakan Beton Acuan yang dibuat dari kayu balok dan multiplek tebal minimum 9 mm dan harus memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing. Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan contoh ( sample) bahan yang akan dipergunakan sabagai acuan untuk disetujui Konsultan Pengawas, cetakan beton (bekisting) harus benar-benar kuat dan kokoh sehingga tidak terjadi kegagalan pada bekisting yang dapat mengubah baik bentuk maupun ukuran elemen struktur. -
Pengadukan dan Alat Aduk 1) Dalam pekerjaan ini Penyedia Jasa Konstruksi beton yang digunakan harus menggunakan beton ready mix dengan mutu beton sesuai yang dijelasakan dalam SDP ini di atas. Perusahaan yang sudah direkomendasikan, Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat surat pernyataan kerjasama dengan sub Pen yedia Jasa Konstruksi ready mix. Sub Penyedia Jasa Konstruksi sebelum pembuatan beton harus menyampaikan rancangan campuran beton dengan mutu beton seperti yang sudah disebutkan pada bagian lain pada dokumen ini. Surat kerja sama dan rancangan campuran dilampirkan dalam penawaran dokumen teknis. 2) Pengaturan pengangkutan dan cara penakaran yang dilakukan, harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas Seluruh operasi harus dikontrol/diawasi secara kontinyu oleh Konsultan Pengawas. a. Sebelum memulai pekerjaan beton struktur, Kontraktor harus membuat trial mix design dengan tujuan untuk mendapatkan proporsi campuran yang menghasilkan kuat tekan target beton seperti yang disyaratkan. b. Kuat tekan/mutu beton target beton yang disyaratkan di dalam pekerjaan ini (f c) tidak boleh kurang dari 25 MPa (K-300). Kuat tekan ini harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian dari Laboratorium Bahan Bangunan yang telah disetujui Konsultan Konsultan Pengawas . c. Beton harus dirancang proporsi campurannya agar menghasilkan kuat tekan rata-rata (f'cr) minimal sebesar : f'cr = f'c + 1,64 Sr, dengan Sr adalah standar deviasi rencana dari benda uji yang nilainya setara dengan nilai standar deviasi statistik dikalikan dengan faktor berikut : JUMLAH BENDA UJI FAKTOR PENGALI ‟
< 15
dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas
15 1.16 20 1.08 25 1.03 > 30 1 Tabel 4. Jumlah Benda Uji dengan Faktor Pengali d. Benda uji yang dimaksud adalah silinder beton dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, yang untuk setiap 10 m3 produksi adukan beton harus diwakili minimal dua buah benda uji. Tata cara pembuatan benda uji tersebut harus mengikuti ketentuan yang terdapat di dalam standar Metoda Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium (SK SNI M-62-1990-03). e. Jika hasil uji kuat tekan beton menunjukkan bahwa kuat tekan target beton yang dihasilkan tidak memenuhi syarat, maka proporsi campuran adukan beton tersebut tidak dapat digunakan, dan Kontraktor (dengan persetujuan Konsultan Pengawas) harus membuat proporsi campuran yang baru, sedemikian hingga kuat tekan target beton yang disyaratkan dapat dicapai. f. Setiap ada perubahan jenis bahan yang digunakan, Pelaksana wajib melakukan trial mix design dengan bahan-bahan tersebut, dan melakukan pengujian laboratorium untuk memastikan bahwa kuat tekan beton yang di hasilkan memenuhi kuat tekan yang disyaratkan. g. Untuk kekentalan adukan, setiap 5 m 3 adukan beton harus dibuat pengujian slump, dengan ketentuan sebagai berikut: Bagian Konstruksi Nilai Slump (mm) a. Pelat Fondasi/Poer 80 - 120 b. Kolom Struktur 80 - 120 c. Balok-balok 80 - 120 d. Pelat Lantai 80 - 120 Tabel 5. Pengujian Slump h. Apabila ada hal-hal yang belum tercakup di dalam persyaratan teknis ini, Pelaksana harus mengacu pada seluruh ketentuan yang tercakup di dalam Bab 5, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SK SNI T-15-1990-03). PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
9. Pengadukan dan Alat-aduk a. Pelaksana wajib menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memiliki ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah takaran masing- masing bahan beton. Seluruh peralatan, perlengkapan dan tata cara pengadu- kan harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas b. Pengaturan pengangkutan dan cara penakaran yang dilakukan, harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas Seluruh operasi harus dikontrol/diawasi secara kontinyu oleh Konsultan Pengawas c. Pengadukan harus dilakukan dengan mesin aduk beton ( batch mixer atau portable continous mixer ). Sebelum digunakan, mesin aduk ini harus benar-benar kosong, dan harus dicuci terlebih dahulu bila tidak digunakan lebih dari 30 menit. d. Selain ketentuan tersebut di dalam butir 5.c. di atas, maka pengadukan beton di lapangan harus mengikuti ketentuan berikut ini : Harus dilakukan di dalam suatu mesin-aduk dari tipe yang telah disetujui Konsultan Pengawas Mesin-aduk harus berputar pada suatu kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin-aduk tersebut. Pengadukan harus diteruskan sedikitnya 1,5 menit setelah semua material dimasukkan ke dalam drum aduk, kecuali jika dapat dibuktikan/ditunjukkan bahwa dengan waktu pengadukan yang menyimpang dari ketentuan ini masih dapat dihasilkan beton yang memenuhi syarat. 10. Pengangkutan Adukan a. Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ke tempat penyimpanan akhir (sebelum di tuang), harus sedemikian hingga tercegah terjadinya pemisahan (segregasi) atau kehilangan material. b. Alat angkut yang digunakan harus mampu menyediakan beton di tempat penyimpanan akhir dengan lancar, tanpa mengakibatkan pemisahan bahan yang telah dicampur dan tanpa hambatan yang dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas beton antara pengangkutan yang berurutan. 11. Penempatan beton yang akan dituang a. Beton yang akan dituang harus ditempatkan sedekat mungkin ke cetakan akhir untuk mencegah terjadinya segregasi karena penanganan kembali atau pengaliran adukan. b. Pelaksanaan penuangan beton harus dilaksanakan dengan suatu kecepatan penuangan sedemikian hingga beton selalu dalam keadaan plastis dan dapat mengalir dengan mudah ke dalam rongga di antara tulangan. c. Beton yang telah mengeras sebagian dan/atau telah dikotori oleh material asing, tidak boleh dituang ke dalam cetakan. d. Beton setengah mengeras yang ditambah air atau beton yang diaduk kembali setelah mengalami pengerasan tidak boleh dipergunakan kembali. e. Beton yang dituang harus dipadatkan dengan alat yang tepat secara sempurna dan harus diusahakan secara maksimal agar dapat mengisi sepenuhnya daerah sekitar tulangan dan barang yang tertanam dan ke daerah pojok acuan. -
Pengangkutan Adukan 1) Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ke tempat penyimpanan akhir (sebelum dituang), harus sedemikian hingga tercegah terjadinya pemisahan ( segregasi) atau kehilangan material. 2) Alat angkut yang digunakan harus mampu menyediakan beton di tempat penyimpanan akhir dengan lancar, tanpa mengakibatkan pemisahan bahan yang telah dicampur dan tanpa hambatan yang dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas beton antara pengangkutan yang berurutan. 3) Pengangkutan beton dari ready mix ke lokasi proyek menggunakan truk molen dengan jumlah yang cukup. 4) Penggunakan bahan aditif harus seijin Konsultan Pengawas.
-
Penuangan Beton 1) Beton yang akan dituang harus sedekat mungkin ke cetakan akhir (maksimum 1 meter) untuk mencegah terjadinya segregasi karena penuangan kembali atau pengaliran adukan. 2) Pelaksanaan penuangan beton harus dilaksanakan dengan suatu kecepatan penuangan sedemikian hingga beton selalu dalam keadaan plastis dan dapat mengalir dengan mudah ke dalam rongga di antara tulangan. 3) Beton yang telah mengeras sebagian dan atau telah dikotori oleh material asing, tidak boleh dituang ke dalam cetakan. 4) Beton setengah mengeras yang ditambah air atau beton yang diaduk kembali setelah mengalami pengerasan tidak boleh dipergunakan kembali. 5) Waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak boleh lebih dari 1 jam. Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya pemisahan material dan perubahan letak tulangan. 6) Pengangkutan/pengecoran pada plat lantai dan balok harus menggunakan concrete pump. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan alat concrete pump kerjasama dengan ready mix. 7) Pelaksana harus memberitahukan Konsultan Pengawas selambat-lambatnya 2 hari sebelum pengecoran beton dilaksanakan. 8) Untuk setiap pelaksanaan pengecoran harus mendapat ijin dari Konsultan Pengawas.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
9) Campuran beton yang sudah ditakar termasuk beton ready mix yang dikirim ke lokasi proyek tidak diperkenankan ditambah air diluar proporsi campurannya. -
Pemadatan Beton 1) Pemadatan beton harus dilakukan dengan penggetar mekanis/mechanical vibrator dan tidak diperkenankan melakukan penggetaran dengan maksud untuk mengalirkan beton. 2) Pemadatan ini harus dilakukan sedemikian rupa hingga beton yang dihasilkan merupakan massa yang utuh, bebas dari lubang-lubang, segregasi atau keropos. 3) Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan alat penggetar yang mempunyai frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton dan pemadatan yang baik. 4) Alat penggetar tidak boleh disentuhkan pada tulangan terutama pada tulangan yang telah masuk pada beton yang telah mulai mengeras.
-
Perawatan Beton Beton yang sudah dicor terutama plat, lantai dan luifel harus dijaga agar tidak terlalu cepat kehilangan kelembaban (curing) minimum 14 hari dengan cara: 1) Pembasahan terus-menerus dilakukan dengan cara merendam air. 2) Cara-cara perawatan lainnya harus senantiasa diketahui dan disetujui Konsultan Pengawas.
- Pengerjaan Akhir 1) Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa) a) Terkecuali diperintahkan lain, permukaan beton harus dikerjakan segera setelah pembongkaran acuan. Seluruh perangkat kawat atau logam yang telah digunakan untuk memegang cetakan, dan cetakan yang melewati badan beton, harus dibuang dan dipotong kembali paling sedikit 2.5 cm di bawah permukaan beton. Tonjolan mortar dan ketidak rataan lainnya yang disebabkan oleh sambungan cetakan harus dibersihkan. b) Konsultan Pengawas harus memeriksa permukaan beton segera setelah pembongkaran acuan dan dapat memerintahkan penambalan atas kekurang sempurnaan minor yang tidak akan mempengaruhi struktur atau fungsi lain dari pekerjaan beton. Penambalan harus meliputi pengisian lubang-lubang kecil dan lekukan dengan adukan semen. Sedang untuk keropos yang masuk dan dilewati yang merusak struktur harus di grouting. Mutu grouting harus memiliki kuat tekan 2 (dua) kali kuat tekan beton struktur. c) Bilamana Konsultan Pengawas menyetujui pengisian lubang besar akibat keropos, pekerjaan harus dipahat sampai ke bagian yang utuh, membentuk permukaan yang tegak lurus terhadap permukaan beton. Lubang harus dibasahi dengan air dan adukan semen acian (semen dan air, tanpa pasir) harus dioleskan pada permukaan lubang. Lubang harus selanjutnya diisi dan ditumbuk dengan adukan yang kental yang terdiri dari satu bagian semen dan dua bagian pasir, yang harus dibuat menyusut sebelumnya dengan mencampurnya kira-kira 30 menit sebelum dipakai. 2) Permukaan (Pekerjaan Akhir Khusus) Permukaan yang terekspos harus diselesaikan dengan pekerjaan akhir berikut ini, atau seperti yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas: a) Bagian atas pelat, dan permukaan horizontal lainnya sebagaimana yang diperintahkan Konsultan Pengawas, harus digaruk dengan mistar bersudut untuk memberikan bentuk serta ketinggian yang diperlukan segera setelah pengecoran beton dan harus diselesaikan secara manual sampai halus dan rata dengan menggerakkan perata kayu secara memanjang dan melintang, atau oleh cara lain yang cocok, sebelum beton mulai mengeras. b) Perataan permukaan horizontal tidak boleh menjadi licin misalnya pada RAM , harus sedikit kasar tetapi merata dengan penyapuan, atau cara lain sebagaimana yang diperintahkan Konsultan Pengawas, sebelum beton mulai mengeras. c) Permukaan bukan horizontal yang nampak, yang telah ditambal atau yang masih belum rata harus digosok dengan batu gurinda yang agak k asar (medium), dengan menempatkan sedikit adukan semen pada permukaannya. Adukan harus terdiri dari semen dan pasir halus yang dicampur dengan proporsi yang digunakan untuk pengerjaan akhir beton. Penggosokan harus dilaksanakan sampai seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan hilang, dan seluruh rongga terisi, serta diperoleh permukaan yang rata. Pasta yang dihasilkan dari penggosokan ini harus dibiarkan tertinggal di tempat. -
Perbaikan Beton 1) Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta Konsultan Pengawas untuk memeriksa permukaan beton segera setelah pembongkaran acuan. 2) Penyedia Barang/Jasa, atas biayanya harus mengganti beton yang tidak sesuai dengan garis, detail atau elevasi yang telah ditentukan atau yang rusaknya berlebihan. (Jangan menambal, mengisi, memulas, memperbaiki atau mengganti beton ekspos kecuali atas petunjuk Konsultan Pengawas). 3) Keropos, lubang atau sambungan dingin harus diperbaiki segera setelah pembongkaran bekisting. Bahan tambalan harus kohesif, tidak berkerut dan melebihi kekuatan beton. Beton keropos tidak boleh ditambal manual, menambalan harus digrouting dengan mesin tekanan hydrolis. 4) Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang luntur warnanya atau beton yang akan dicat dengan: a) Semprotan pasir ringan.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
b) Pembersihan dengan larutan lembut sabun deterjen dan air yang diaplikasikan dengan menggosok secara keras dengan sikat lembut, kemudian disiram dengan air. c) Hilangkan noda karat dengan mengaplikasikan pasta asam oksalid, biarkan sejenak, dan sikat dengan kikir yang disetujui. d) Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau lainnya yang dapat rusak karena asam. e) Tambalan semen. f) Mengikir dan menggerinda. 4. Persyaratan Bahan a. Semen Semen yang digunakan adalah Portland Cement Jenis II (sesuai NI 8-1972 atau type I ASTM memenuhi S400) . Semen barus disimpan sedemikian rupa hingga mencegah terjadinya kerusakan bahan atau pengotoran oleh bahan lain. Penyimpanan semen harus dilakukan di dalam gudang tertutup, sedemikian rupa sehingga semen terhindar dari basah atau kemungkinan lembab, terjamin tidak tercampur dengan bahan lain. Urutan penggunaan semen harus sesuai dengan urutan kedatangan semen tersebut di lokasi pekerjaan. 1) Jenis-jenis semen : a). Semen Portland (SP) Adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling klinker, terdiri dari silikatsilikat kalsium yang bersifat hidrolis dan gips sebagai bahan pembantu. b). Semen Portland Pozolan (SPP) Adalah suatu bahan pengikat hidrolis yang dibuat dengan menggiling halus klinker semen portland dan pozolan, atau sebagai campuran yang merata antara bubuk semen portland dan bubuk pozolan selama penggilingan atau pencampuran dapat ditambahkan bahan-bahan lain asal tidak mengakibatkan penurunan mutunya. c). Semen Pozolan Kapur Adalah suatu bahan pengikat hidrolis yang dibuat dengan menggiling halus bahan pozolan dengan kapur atau yang dibuat dengan mengaduk secara cermat dan merata suatu bahan pozolan halus dengan kapur padam. d). Semen Pozolan Putih Adalah semen hidrolis yang berwarna putih, dihasilkan dengan cara mengahaluskan klinker yang terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis bersama bahan tambahan yang biasanya adalah gips, semen portland putih dapat digunakan untuk semua tujuan didalam pembuatan adukan semen serta beton yang tidak memerlukan persyaratan khusus, kecuali warnanya yang putih. Semen portland yang dipakai harus dari jenis I menurut Peraturan Semen Portland Indonesia 1972 (NI-8) atau British Standard No. 12/1965. Semen harus sampai di tempat kerja dalam kondisi baik serta dalam kantong-kantong semen asli dari pabrik. Merk semen dianjurkan dalam negeri misalnya : Holcim, Gresik, Tiga Roda masing-masing dengan ukuran berat 50 kg, satu macam dan dengan persetujuan Pengawas. Semen harus disimpan dalam gudang yang kedap air dan berventilasi baik, di atas lantai setinggi 30 cm. Kantong-kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih dari sepuluh lapis. Penyimpanan harus terpisah untuk setiap pengiriman dan penggunaannya diurutkan sesuai dengan waktu pengiriman. 2) Tipe-tipe semen portland dan kegunaannya : a). Tipe I : Digunakan untuk konstruksi tanpa persayaratan khusus.
b). Tipe II :
Digunakan untuk konstruksi dengan persyaratan
tahan terhadap sulfat dan
panas hidrasi yang sedang. c). Tipe III:
Digunakan untuk konstruksi yang mempunyai kekuatan awal yang tinggi.
d). Tipe IV:
Digunakan untuk konstruksi dengan persyaratan panas hidrasi yang rendah.
e). Tipe V :
Digunakan
untuk
konstruksi
dengan
persyaratan
sangat tahan terhadap
sulfat. 3) Persyaratan Kimia dan Fisik Semen Portland. PERSYARATAN KIMIA SEMEN PORTLAND JENIS SEMEN PORTLAND URAIAN
I
II
III
IV
V
Magnesium Oksida, MgO maks. % berat
5,0
5,0
5,0
5,0
5,0
Belerang Trioksida, SO 3 maks. % berat - Bila C3 A 8 % - Bila C3 A 8 %
3,0 3,5
3,0 -
3,5 4,5
2,3 -
2,3 -
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Hilang Pijar, maks. % berat
3,0
3,0
3,0
2,5
3,0
Bagian tidak larut maks. % berat
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
Alakali sebagai Na 2O maks. % berat *)
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
Trikalsium Silikat, C 3S maks. % berat **)
-
-
-
35
-
Dikalsium Silikat, C 2S maks. % berat **)
-
-
-
40
-
Tetrakalsium Aluminat, C 3A maks. % berat **)
-
8
15
7
5
Tetrakalsium Aluminoferit Ditambah 2xTrikalsium Aluminat (C4AF + C2AF) Atau maks. % berat **)
-
-
-
-
20
Jumlah Trikalsium Silikat dan Trikalsium Aluminat (C3S + C3A) maks. % berat
-
58
-
-
-
Sumber
: Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SNI) Departemen Pekerjaan Umum PERSYARATAN FISIS SEMEN PORTLAND STANDART
JENIS SEMEN PORTLAND URAIAN
I
II
III
IV
V
10
10
10
10
10
280
280
280
280
280
Waktu Pengikatan dengan alat Vicat : *) Awal min. Menit Akhir max jam
45 8
45 8
45 8
45 8
45 8
Waktu Pengikatan dengan alat Gilimor : *) Awal min. Menit Akhir max jam
60 10
60 10
60 10
60 10
60 10
Kekekalan Bentuk Pemuatan dalam Otoklaf % maks
0,8
0,8
0,8
0,8
0,8
Kekuatan Tekan, kgf/ cm2 Untuk umur uji - 1 hari - 1 + 2 hari - 1 + 6 hari - 1 + 27 hari
125 200 -
100 175 -
125 250 -
70 175
85 150 210
-
-
-
40
-
50
50
50
50
50
Kehalusan - Sisa diatas ayakan 0,09 mm maks. % berat - Dengan alat Blain, luas permukaan tiap satuan berat semen min. m2 /kg
Pengikatan Semen (false set) maks. % berat **) Tetrakalsium
Aluminat,
Penetrasi skhir, % min.
C3 A
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
Panas hidrasi, maks kal/g 7 hari 28 hari
-
70 80
-
60 70
-
Pemuaian karena sulfat **) 14 hari, % maks.
-
-
-
-
- 0,045
Keterangan
Sumber
: *)Bila tidak ditentukan, maka yang berlaku adalah penentuan memakai alat vicat. **)Bila syarat ini diminta, maka syarat C 4AF + C2F tidak perlu dilakukan : Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SNI) Departemen Pekerjaan Umum
4) Persyaratan semen yang digunakan adalah : a)Semen telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. b)Semen harus dari satu produk yang sama dan dalam keadaan baru. c)Semen yang dikirim harus terlindung dari hujan dan air. d)Semen harus terbungkus dalam zak/ kantong asli dari pabriknya dan dalam keadaan tertutup rapat. e)Semen harus disimpan di gudang dengan ventilasi, tidak lembab dan diletakkan pada tempat yang tinggi, sehingga aman dari kemungkinan yang tidak diinginkan. f) Semen yang diragukan mutunya dan rusak akibat salah penyimpanan, seperti membatu, tidak diijinkan untuk dipakai. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam/ 2 (dua) hari atas biaya Penyedia Jasa. b. 1. Agregat Kasar Agregat untuk beton harus memenuhi seluruh ketentuan berikut ini : 1) Agregat beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80 tentang "Mutu dan Cara Uji Agregat Beton". Bila tidak tercakup di dalam SII 0052-80, maka agregat tersebut harus memenuhi ketentuan ASTM C23 "Specification/or Concrete Aggregates". 2) Atas persetujuan Pengawas, agregat yang tidak memenuhi persyaratan butir a., dapat digunakan asal disertai bukti bahwa berdasarkan pengujian khusus dan atau pemakaian nyata, agregat tersebut dapat menghasilkan beton yang kekuatan, keawetan, dan ketahanannya memenuhi syarat. 3) Di dalam segala hal, ukuran besar butir nominal maksimum agregat kasar harus tidak melebihi syarat syarat berikut: • seperlima jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan beton. • sepertiga dari teba! pelat. • ¾ jarak bersih minimum antar batang tulangan, atau berkas batang tulangan. 4) Penyimpangan dari batasan-batasan ini diijinkan jika menurut penilaian Tenaga Ahli, kemudahan pekerjaan, dan metoda konsolidasi beton adalah sedemikian hingga dijamin tidak akan terjadi sarang kerikil atau rongga. Agregat halus dan kasar dapat dipakai agregat alami atau buatan asalkan memenuhi syarat menurut PBI 1989. Agregat kasar sekualitas dengan hasil pemecah mesin. Agregat kasar untuk konstruksi harus terdiri dari batu butiran, batu pecah atau bahan lainnya yang disetujui yang memiliki karak teristik serupa yang keras, tahan lama dan bebas dari bahan-bahan yang tidak diinginkan. Agregat kasar harus bebas dari bahan-bahan yang merusak dan harus memenuhi ketentuan berikut : BAHAN
Gumpalantanahliat Bahanlolossaringanno. 200 Bahan tipis panjang lebih dari 5x ketebalan maksimal
METODE UJI AASHTO
BERAT % MAKSIMAL
T112 T11 -
0,25 % 1% 10 %
Bahan-bahan lain yang merusak harus tidak lebih dari batas persentase yang ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini dan atau disetujui Konsultan Pengawas. Ketentuan gradasi batuan kasar harus memenuhi ketentuan ASTMA33 : PRESENTASE BERAT LOLOS SARINGAN % UKURAN MAKSIMAL BATU UKURAN SARINGAN PECAH (cm) 5,08 2,54 1,905 1,27 0,952 No.4 No.8 No.16 3,81
95 – 100
-
-
-
10 – 30
0 – 5
-
-
1,905
-
100
90 – 100
-
20 – 55
0 – 10
0 – 5
-
0,952
-
-
-
100
85 -100
10 -30
0 -10
0-5
Agregat kasar dariukuran yang berbeda harus digabung dengan ukuran lain dengan perban dingan berat atau volume untuk menghasilkan batuan yang memenuhi persyaratan gradasi yang ditentukan. Agregat tidak boleh mengandung bahan yang dapat merusak beton dan ketahanan tulangan terhadap karatan. Untuk itu Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh yang memenuhi syarat dari berbagai sumber PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
(tempat pengambilan) antara lain tidak boleh menggunakan pasir laut. Agregat-agregat harus disimpan di tempat yang saling terpisah dalam tumpukan yang tidak lebih dari 1 m, berpermukaan yang bersih, padat serta kering dan harus dicegah terhadap kotoran. Pasir Sesuai syarat SKSNI T-15-1991-03, Untuk Kricak menggunakan Dimensi max. 2,5 cm sesuai syarat SKSNI T-15-1991-03.
Pr ofil Material Pasi r B eton
Profil Material Split/kricak b.2. Agregat Halus Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat- syarat yang ditentukan dalam PBI-1971/NI-3 diantaranya yang paling penting: 1) Butir-butir harus tajam, keras tidak dapat dihancurkan dengan jari dan pengaruh cuaca. 2) Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%. 3) Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam besarnya, apabila diayak dengan ayakan 150, maka sisa butiran di atas 4 mm, minimal 2% dari berat sisa butiran-butiran di atas ayakan 1 mm minimal 10% dari berat sisa butiran- butiran di atas ayakan 0.25 mm, berkisar antara 80% sampai 90% dari berat. 4) Pasir laut tidak boleh digunakan. 5) Syarat-syarat tersebut harus dibuktikan dengan pengujian di laboratorium. 6) Kadar warna zat organik tidak lebih dari grid 3 (diuji dengan NaOH 3%). 7) Agregat halus untuk beton harus terdiri dari pasir keras dan harus disetujui Konsultan Pengawas
JENISBAHAN
METODE UJI AASHTO
BERAT % MAKSIMAL
Gumpalan tanah liat Bahan lolos saringan no. 200
T 112 T11
0,5 % 3%
8) Agregat halus tidak boleh mengandung bahan- bahan anorganik, asam, alkali dan bahan lain yang merusak. Agregat halus harus merata digradasi dan harus memenuhi ketentuan gradasi berikut: % BERAT YANG LOLOS UKURAN SARINGAN (AASHTO T27) 3/8‖ 100 (9,5 mm) No. 4 (4,75 mm) 95 – 100 No. 16 (1,18 mm) 45- 80 No. 50 (0,300 mm) 10 – 30 No. 100 (0,150 mm) 2 - 10 c. Air Air yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi ketentuan berikut ini: 1) Jika mutunya meragukan harus dianalisis secara kimia dan dievaluasi mutunya
menurut tujuan
pemakaiannya.
2) Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya, yang dapat dilihat secara visual. 3) Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2 gram / liter. 4) Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat merusak beton (asam-asam, zat organik, dan sebagainya) lebih dari 15 gram/liter. Kandungan clorida (Cl) tidak lebih dari 500 ppm dan senyawa sulfat (sebagai S03) tidak lebih dari 100 ppm. 5) Jika dibandingkan dengan kuat tekan adukan yang menggunakan air suling, maka penurunan kekuatan adukan beton dengan air yang digunakan tidak lebih dari 10%. Untuk campuran dan untuk pemeliharaan beton harus dari air yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton. Air tersebut harus memenuhi syarat- syarat PBI 1989. d. Baja Tulangan Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini. gelombang- gelombang yang 1) Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, retak-retak, dalam, atau berlapis-lapis. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
2) Hanya diperkenankan berkarat ringan pada permukaan saja. 3) Kuat tekan/mutu beton target beton yang disyaratkan di dalam pekerjaan ini (f c) tidak boleh kurang dari 25 MPa (K- ‟
300). Kuat tekan ini harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian dari Laboratorium Bahan Bangunan yang telah disetujui Konsultan Konsultan Pengawas. Tulangan yang digunakan berulir mutu BJTD-40 (400 Mpa), sesuai dengan SII 0136-84 dan tulangan polos mutu BJTP-24, sesuai dengan SII 0136-84 seperti dinyatakan pada gambar-gambar struktur.Tulangan polos harus baja lunak dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2.Tulangan ulir harus baja tegangan tarik tinggi, batang berulir dengan tegangan leleh fe = antara 400 ‹ fy ‹ 500 Mpa Tulangan Anyaman (Wire mesh), jika ada. Tulangan anyaman, mutu U-50, mengikuti SII 0784-83. Penunjang/Dudukan Tulangan (Bar Support) Dudukan tulangan haruslah tahu beton yang dilengkapi dengan kawat pengikat yang ditanan atau batang kursi tinggi s endiri (Individual High Chairs). Panjang Penjangkaran dan panjang penyaluran. Baja tulangan mutu U -24 (BJTP-24) Panjang penjangkaran = 30 diameter dengan kait Panjang penyaluran = 30 diameter dengan kait Baja tulangan mutu U -40 (BJTD-40) Panjang penjangkaran = 45 diameter tanpa kait Panjang penyaluran = 45 diameter tanpa kait Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi tegangan terbesar. Sambungan untuk tulangan atas pada balok dan pelat beton harus diadakan di tengah bentang, dan tulangan bawah pada tumpuan. Sambungan harus ditunjang dimana memungkinkan. Ketidak-lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh melampaui perbandingan 1 terhadap 10.
Toleransi pada Pemasangan Tulangan Terhadap selimut beton (selimut beton) : ± 6 mm Jarak terkecil pemisah antara batang : ± 6 mm Tulangan atas pada pelat dan balok : balok dengan tinggi sama atau lebih kecil dari 200 mm : ± 6 mm balok dengan tinggi lebih dari 200 mm tapi kurang dari 600 mm : ± 12 mm balok dengan tinggi lebih dari 600 mm : ± 12 mm pan jang batang : ± 50 mm Toleransi pada pemasangan lainnya sesuai SK-SNI 03-2847 Th.2003 dan SK-SNI 7394 Th.2008
4) Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yang digunakan harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian laboratorium, yang pada prinsipnya menyatakan nilai kuat - leleh dan berat per meter panjang dari baja tulangan dimaksud. 5) Tulangan harus ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai dengan gambar penulangan dan harus dijaga jarak antar tulangan dengan bekisting untuk mendapatkan tebal selimut beton ( beton decking ) yang dipersyaratkan, yaitu : a. Selimut beton untuk fondasi adalah 70 mm b. Selimut beton untuk kolom dan balok adalah 40 mm c. Selimut beton untuk plat adalah 20 mm 6) Toleransi berat batang contoh yang diijinkan di dalam pasal ini sebagai berikut : Diameter, ukuran sisi (atau jarak antara dua permukaan yang berlawanan)
Variasi dalam berat yang diperbolehkan
Toleransi diameter
Dibawah 10 mm
±7
± 0,4 mm
10 mm sampai 16 mm (tapi tidak termasuk 16 mm)
±5
± 0,4 mm
16 mm sampai 28 mm
±5
± 0,5 mm
29 mm dan 32 mm
±4
-
7) Bila baja tulangan oleh pengawas diragukan kualitasnya, harus diperiksakan pada Lembaga Penelitian Bahanbahan yang diakui, atas biaya Kontraktor. Ukuran baja harus sesuai dengan gambar kerja, penggantian dengan diameter lain hanya diperkenankan dengan persetujuan tertulis dari pengawas. Bila penggantian disetujui, maka luas penampang yang diperlukan tidak boleh kurang dari yang tersebut didalam gambar kerja atau perhitungan. Segala biaya yang diakibatkan oleh penggantian tulangan adalah tanggung jawab Kontraktor. Semua baja tulangan harus disimpan pada tempat yang bebas lembab, dipisahkan sesuai dengan diameter serta asal pembelian. Semua baja tulangan dilindungi terhadap segala macam kotoran dan lemak serta terlindung dari air hujan. Kawat beton berukuran minimal 1 mm dengan mutu tinggi standar SII. 8) Untuk semua diameter baja tulangan yang digunakan pada konstruksi beton bertulang, masing-masing diberikan sampelnya yang disusun pada papan kecil yang diurutkan sesuai dengan diameternya. 9) Kuat leleh aktual berdasarkan pengujian di pabrik tidak melampaui kuat leleh yang ditentukan sebesar lebih dari 120 MPa (uji ulang tidak boleh memberikan hasil yang melampaui harga ini sebesar lebih dari 30 MPa) (SNI 03-2847-2002, pasal 23.2.5). 10) Rasio kuat tarik aktual terhadap kuat leleh actual (batas ulur) tidak kurang dari 1,25 (SNI 03-2847-2002, pasal 23.2.5). 11) Diameter nominal baja tulangan (baik deform/ BJTS) yang digunakan harus ditentukan dari sertifikat pengujian tersebut dan harus ditentukan dari PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015.
rumus: atau
Dimana : d = diameter nominal dalam mm B = berat baja tulangan (N/mm) G = berat baja tulangan (kg/m)
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
12) Toleransi Ukuran Diameter adalah sebagai berikut : DIAMETER TULANGAN BAJA TULANGAN
TOLERANSI DIAMETER YANG DIIJINKAN
Ø 6 mm ± 0.3 mm Ø 8 < d < D 14 mm ± 0.4 mm D 16 < d < D 25 mm ± 0.5 mm D 28 < d < D 34 mm ± 0.6 mm d < D 35 ± 0.8 mm (Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel 3) 13) Toleransi berat batang contoh yang diijinkan di dalam pasal ini sebagai berikut: DIAMETER TULANGAN BAJA TULANGAN
TOLERANSI BERAT YANG DIIJINKAN
Ø 6 < d < Ø 8 mm ±7% Ø 10 < d < D16 mm ±6% D 16 < d < D 28 mm ±5% Ø > D 28 mm ±4% (Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel 4) 14) Toleransi tarik mínimum dan regangan mínimum sebagai berikut: SIMBOL
BATAS 2 ULUR MINIMUM (kg/mm )
KUAT TARIK MINIMUM 2 (kg/mm )
REGANGAN MINIMUM (%)
BJTP 24 BJTP 30 BJTD 30 BJTD 35 BJTD 40 BJTD 50
15)
16) 17) 18) 19) 20)
24 39 20 30 45 18 30 45 18 35 50 18 40 57 16 50 63 12 (Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel sifat mekanis) Sebelum pengiriman baja tulangan dilakukan, Penyedia Jasa Konstruksi harus menunjukan sample, hasil Uji Tarik, berat dan diameter yang akan digunakan. Hal ini akan mempermudah dan dapat menjaga kualitas. Di lokasi proyek Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan alat calliper untuk mengukur diameter tulangan polos, dan timbangan harus disediakan untuk menimbang berat tulangan ulir. Tulangan yang sudah berada di lokasi proyek tetap dilakukan pengujian di Laboratorium bahan dan pekerjaan pembesian belum bisa dilaksanakan sebelum hasil pengujian memenuhi persyaratan. Pengambilan dan pengiriman sampel uji kelaboratorium di lakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi dan Konsultan Pengawas. Baja tulangan yang didatangkan harus dalam bentuk lonjoran/tidak boleh ditekuk, kecuali untuk baja tulangan polos dibawah Ø 12 mm. Sebagai akibat dari baja tulangan polos yang ditekuk pada pasal sebelumnya, maka tulangan sepanjang 500 mm di daerah tekukan tidak boleh digunakan. Ujung bawah tulangan pokok yang bertemu pondasi ditekuk kerah dalam sepanjang lebar kolom ditambahkan 30 cm.
1. Percobaan dan Pemeriksaan (Test and Inspections) Setiap pengiriman harus berasal dari pemilihan yang disetujui dan haras disertai surat keterangan Percobaan dari pabrik. Setiap jumlah pengiriman 20 ton baja-tulangam harus diadakan pengujian periodik minimal 4 contoh yang terdiri dari 3 benda uji untuk uji tarik, dan 1 benda uji untuk uji lengkung untuk setiap diameter batang baja tulangan. Pengambilan contoh baja tulangan akan ditentukan oleh Direksi Lapangan. Semua pengujian tersehatan di atas meliputi uji tarik dan lengkung, harus dilakukan di laboratorium lembaga Uji Konstruksi atau laboratorium lainya direkomendasi oleh Direksi Lapangan dan minimal sesuai dengan SII-0136-84 salah satu standard uji yang dapat dipakai adalah ASTM A-615. Semua biaya pengetesan tersebut ditanggung oleh Kontraktor. Segala macam kotoran, karat, cat, minyak atau bahan-bahan lain yang merugikan terhadap kekuatan rekatan harus dibersihkan. Tulangan harus ditempatkan dan dipasang cermat dan tepat dan diikat dengan kawat.dari baja. lunak. Sambungan mekanis harus ditest. dengan percobaan tarik. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Sebelum pengecoran beton, lakukan pemeriksaan dan persetujuan dari pembesian, termasuk jumlah, ukuran, jarak, selimut, lokasi dari sambungan dan panjang penjangkaran dari penulangan baja oleh Direksi Lapangan. Untuk mendapatkan jaminan atas kualitas atau mutu baja tulangan, maka pada saat pemesanan baja tulangan kontraktor harus menyerahkan sertifikat resmi dari Laboratorium. Khusus ditujukan untuk keperluan proyek ini. 2. Bahan-bahan / Produk Tulangan Tulangan yang digunakan berulir mutu BJTD-40 (400 Mpa), sesuai dengan SII 0136-84 dan tulangan polos mutu BJTP-24, sesuai dengan SII 0136-84 seperti dinyatakan pada gambar-gambar struktur.Tulangan polos harus baja lunak dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2.Tulangan ulir harus baja tegangan tarik tinggi, batang berulir dengan tegangan leleh fe = antara 400 ‹ fy = 500 Mpa) Tulangan Anyaman (Wire mesh), jika ada. Tulangan anyaman, mutu U-50, mengikuti SII 0784-83. Penunjang/Dudukan Tulangan (Bar Support) Dudukan tulangan haruslah tahu beton yang dilengkapi dengan kawat pengikat yang ditanan atau batang kursi tinggi sendiri (Individual High Chairs). Bolstern, kursi spacers, dan perlengkapan-perlengkapan lain untuk mengatur jarak; 1. Gunakan besi dudukan tulangan menurut rekomendasi CRSI, kecuali diperlihatkan lain pada gambar 2. Jangan memakai kayu, bata atau bahan-bahan lain yang ridak direkomendasi. 3. Untuk pelat di atas tanah, pakai penunjang dengan lapisan pasir atau horizontal rumers dimana bahan dasar tidak akan langsung menunjang batang kursi (chairs legs). Atau pakai lantai kerja yang rata. 4. Untuk beton ekspose, dimana batang-batang penunjang langsung berhubungan/mengenai cetakan, sediakan penunjang dengan jenis hot-dip-galvanized atau penunjang yang dilindungi plastik. 5. Kawat PengikatDibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng. 3. Jaminan Mutu Bahan-bahan harus dari produk yang sama seperti yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.Seritikat dari percobaan (percobaan giling atau lainnya) harus diperlihatkan untuk semua tulangan yang dipakai: Percobaan-percobaan ini harus memperlihatkan hasil-hasil dan semua komposisi kimia dan sifat-sifat fisik. 4. Persiapan Pekerjaan/Peralatan Tulangan Pemasangan tulangan dan pembengkokan harus sedemikian rupa sehingga posisi dari tulangan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun tempat selama pengecoran berlangsung. Pembuatan dan pemasangan tulangan sesuai dengan peratuaran yang disyaratkan. Toleransi pembuatan dan pemasangan tulangan disesuaikan dengan persyaratan PBI 1971 atau A.C.I. 315. 5. Pengiriman, Penyimpanan dan Penanganannya Pengiriman tulangan ke lapangan dalam kelompok ikatan ditandai dengan etiket/label yang mencantumkan ukuran batang, panjang dan tanda pengenal. Pemindahan tulangan harus hati-hati untuk mengindari kerusakan. Gudang di atas tanah harus kering, daerah yang bagus saluran-salurannya, dan terlindung dari lumpur, kotoran, karat dsb. 6. Pelaksanaan Pemasangan Tulangan, Pembengkokan dan Pemotongan Persiapan a. Pembersihan Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, kulit giling (mill steel) dan karat lepas, serta bahan-bahan lain yang mengurangi daya lekat. Bersihkan sekali lagi tonjolan pada tulangan atau pada sambungan konstruksi untuk menjamin rekatannya. b. Pemilihan/seleksi Tulangan yang berkarat harus ditolak dari lapangan. Pemasangan Tulangan a. Umum Sesuai dengan yang tercantum pada gambar dan Kaordinasi dengan bagian lain dan kelancaran pengadaan bahan serta tenaga perlu diadakan untuk mengindari keterlambatan. Adakan/berikan tambahan tulangan pada lubang-lubang (openings) / bukaan. b. Pemasangan Tulangan harus dipasang sedemikian rupa diikat dengan kawat baja, hingga sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempatnya. 1. Tulangan pada dinding dan kolom-kolom beton harus dipasang pada posisi yang benar dan untuk menjaga jarak bersih digunakan spacers/penahan jarak. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
2. Tulangan pada balok-balok footing dan pelat harus ditunjang untuk memperoleh lokasi yang tepat selama pengecoran beton dengan penjaga jarak, kursi penunjang dan penunjang lain yang diperlukan. 3. Tulangan-tulangan yang langsung di atas tanah dan di atas agregat (seperti pasir, kerikil) dan pada lapisan kedap air harus dipasang/ditunjang hanya dengan tahu beton yang mutunya paling sedikit sama dengan beton yang akan dieor. 4. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton. Untuk itu tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor, Penahan-penahan jarak dapat berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang sebanyak minimum 4 buah setiap m^2 cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan jarak ini harus tersebar merata. 5. Pada pelat-pelat dengan tulangan rangkap, tulangan atas harus ditunjang pada tulangan bawah oleh batang-batang penunjang atau ditunjang langsung pada cetakan bawah atau lantai kerja oleh blok-blok beton yang tinggi. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan letak dari tulangantulangan pelat yang dibengkok yang harus melintasi tulangan balok yang berbatasan. c. Toleransi pada Pemasangan Tulangan Terhadap selimut beton (selimut beton) : ± 6 mm Jarak terkecil pemisah antara batang : ± 6 mm Tulangan atas pada pelat dan balok : 1. balok dengan tinggi sama atau lebih kecil dari 200 mm : ± 6 mm 2. balok dengan tinggi lebih dari 200 mm tapi kurang dari 600 mm: ± 12 mm 3. balok dengan tinggi lebih dari 600 mm : ± 12 mm 4. panjang batang : ± 50 mm Toleransi pada pemasangan lainnya sesuai SNI 2002 d. Pembengkokan Tulangan, Sesuai Dengan SNI 2002. Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan dengan cara-cara yang merusak tulangan itu. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskan kembali tidak boleh dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari bengkokan sebelumnya. Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan di lapangan, kecuali apabila ditentukan di dalam gambar-gambar rencana atau disetujui oleh perencana. Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin, kecuali apabila petnanasan dilajutkan oleh perencana. Apabila pemanasan diijinkan, batang tulangan dari baja lunak (polos atau diprofilkan) dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam tetapi tidak boleh mencapai suhu lebih dari 850 oC. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang mengalami pengerjaan dingin dalam pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan di atas 100 0 C yang bukan pada waktu las, maka dalam perhitungan-perhitungan
e.
f. 1.
2.
3.
4.
sebagai kekuatan baja hams diambil kekuatan baja tersebut yang tidak mengalami pengerjaan dingin. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali diijinkan oleh perencana. Batang tulangan yang dibengkok dengan pemanasan tidak boleh didinginkan dengan jalan disiram dengan air. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalam jarak 8 kali diameter (diameter pengenal) batang dari setiap bagian dari bengkokan. Toleransi pada Pemotongan dan Pembengkokan Tulangan. Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai dengan yang ditunjukkan dalang gambar-gambar rencana dengan toleransi-toleransi yang disyaratkan oleh perencana. Apabila tidak ditetapkan oleh perencana, pada pemotongan dan pembengkokan tulangan ditetapkan toleransi- toleransi seperii tercantum dalam ayat-ayat berikut. Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong menurun ukuran dan terhadap panjang total dan ukuran intern dari batang yang dibengkok ditetapkan toleransi sebesar ± 25 mm, kecuali mengenai yang ditetapkan dalam ayat (3) dan (4). Terhadap panjang total batang yang diserahkan menurut sesuatu ukuran ditetapkan toleransi sebesar + 50 mm dan - 25 mm. Terhadap jarak turun total dari batang yang dibengkok ditetapkan toleransi sebesar ± 6 mm untuk jarak 60 cm atau kurang dan sebesar ±12 mm untuk jarak lebih dari 60 cm. Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan ikatan-ikatan ditetapkan toleransi sebesar ± 6 mm. Panjang Penjangkaran dan panjang penyaluran. Baja tulangan mutu U-24 (BJTP-24) Panjang penjangkaran = 30 diameter dengan kait Panjang penyaluran = 30 diameter dengan kait Baja tulangan mutu U-40 (BJTD-40) Panjang penjangkaran = 45 diameter tanpa kait Panjang penyaluran = 45 diameter tanpa kait Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi tegangan terbesar. Sambungan untuk tulangan atas pada balok dan pelat beton harus diadakan di tengah bentang, dan tulangan bawah pada tumpuan. Sambungan harus ditunjang dimana memungkinkan. Ketidak-lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh melampaui perbandingan 1 terhadap 10.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
5. Standard Pembengkokan Semua standar pembengkokan harus sesuai dengan SNI 03-2847-2002 (Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung), kecuali ditentukan lain. 7. Pemasangan Wire Mesh Pemasangan pada kepanjangan terpanjang yang memungkinkan Jangan melakukan penghentian / pengakhiran lembar wire mesh antara tumpuan balok atau tepat diatas balok dari struktur menerus. Keseimbangan pengakhiran dari lewatan dalam arah lebar yang berdampingan untuk mencegah lewatan yang menerus. Wire mesh harus ditahan pada posisi yang benar selama pengecoran. 8. Las Bila diperlukan atau disetujui, pengelasan tulangan beton harus sesuai dengan Reinforcement Steel Welding Code (AWS D 12.1). Pengelasan tidak boleh dilakukan pada pembengkakan di suatu batang, pengelasan pada persilangan (las titik) harus diijinkan kecuali seperti di anjurkan atau disahkan oleh Direksi Lapangan. ASTM specification harus dilengkapi dengan keperluan jaminan kehandalan kemampuan las dengan cara ini. 9. Sambungan Mekanik Bila jumlah luas tulangan kolom melampaui 3% dari luas penampang kolom dengan menggunakan diameter 32 mm, sambungan mekanik untuk tulangan (pada kolom) harus disediakan dan dipakai. 10. Bahan campuran tambahan (Additives) 1) Pemakaian bahan tambahan kimiawi (concrete admixture) kecuali yang tersebut tegas dalam gambar atau persyaratan, harus seijin tertulis dari pengawas, untuk itu Kontraktor harus mengajukan permohonan tertulis. 2) Pihak Kontraktor harus mengajukan analisa kimiawinya serta bukti penggunaan selama 5 tahun di Indonesia. 3) Bahan tambahan yang mempercepat pengerasan permulaan (initial set) tidak boleh dipakai, sedangkan untuk beton kedap air di bawah tanah (hydrostatic preasure) tidak boleh water proofer yang mengandung garam stearate. Bahan tambahan campuran beton harus sesuai dengan iklim tropis dan memenuhi persyaratan sekaligus sebagai pengurangan air adukan dan penunda pengerasan awal. 4) Penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk teknis dari pabrik dan dimasukkan ke dalam mesin pengaduk bersamaan dengan air adukan yang terakhir dituangkan ke dalam mesin pengaduk. Pemakaian additive tidak boleh menyebabkan dikuranginya volume semen dalam adukan. 5) Admixture/Pemakaian bahan tambahan untuk perbaikan mutu beton dari merk setara Super Plastet SR (kedap air) dan plastet no. 2 untuk beton biasa. Namun sebelumnya Penyedia diwajibkan mengajukan analysis kimia serta test, dan juga bukti penggunaan selama 5 tahun di Indonesia. Penggunaan harus sesuai dengan petunjuk teknis pabrik. 5. Syarat-syarat Pelaksanaan : 1) Pelaksanaan penakaran semen dan agregat harus dengan kotak takaran yang volumenya sama. 2) Banyaknya air untuk campuran beton harus ditentukan sedemikian rupa sehingga tercapai sifat mudah dikerjakan sesuai dengan penggunaannya. Dalam hal ini perlu diadakan pengujian slump sesuai dengan ketentuan di dalam SNI 1991. 3) Kontraktor Pelaksana harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah takaran dari masing-masing bahan pembentukan beton dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas. 4) Pengaturan untuk pengangkutan, penimbangan dan pencampuran dari material- material harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas dan seluruh operasi harus dikontrol dan diawasi terus menerus oleh seorang inspektor yang berpengalaman dan bertanggung-jawab. 5) Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton (Ready Mix/Batch Mixer atau Portable Continous Mixer). 6) Mesin pengaduk harus betul-betul kosong sebelum menerima bahan-bahan dari adukan selanjutnya, dan harus dicuci bila tidak digunakan lebih dari 30 menit. 7) Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1.5 menit sesudah semua bahan ada dalam mixer. Waktu pengadukan harus ditambah, bila kapasitas mesin lebih besar dari 1.5 m3. Konsultan Pengawas berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika ternyata pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan kekentalan dan warna yang merata/seragam. 8) Beton yang dihasilkan harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dalam setiap adukan. 9) Mesin pengaduk tidak boleh dibebani melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Air harus dituang terlebih dahulu untuk selanjutnya ditambahkan selama pengadukan. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan yang berlebihan yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan kosistensi beton yang dikehendaki. 5. Percobaan Pendahuluan 1) Untuk mendapatkan mutu beton seperti yang diminta, Kontraktor Pelaksana harus mengadakan percobaanpercobaan di laboratorium milik Instansi Pemerintah atau Perguruan Tinggi yang terakreditasi dan ditunjuk
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
2) 3) 4) 5)
oleh Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas, sebagai persiapan dari percobaan pendahuluan di lapangan sampai didapatkan suatu perbandingan tertentu untuk mutu beton yang akan digunakan. Setiap ada perubahan dari jenis bahan yang digunakan, Kontraktor Pelaksana harus mengadakan percobaan di laboratorium untuk mendapatkan mutu beton yang diperlukan. Benda uji yang dibuat dan prosedur dalam percobaan ini harus mengikuti ketentuan- ketentuan dalam PBI NI-2. Bila hasil percobaan di laboratorium dan slump test belum menunjukkan mutu yang sesuai dengan permintaan, maka pekerjaan beton tidak boleh dilaksanakan. Hasil percobaan pendahuluan di lapangan harus sesuai dengan hasil percobaan dilaboratorium.
6. Pengadukan Dan Peralatannya 1) Kontraktor Pelaksana harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah takaran dari masing-masing bahan pembentukan beton dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas. 2) Pengaturan untuk pengangkutan, penimbangan dan pencampuran dari material- material harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas dan seluruh operasi harus dikontrol dan diawasi terus menerus oleh seorang inspektor yang berpengalaman dan bertanggung-jawab. 3) Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton ( Ready Mix/Batch Mixer atau Portable Continous Mixer ). 4) Mesin pengaduk harus betul-betul kosong sebelum menerima bahan-bahan dari adukan selanjutnya, dan harus dicuci bila tidak digunakan lebih dari 30 menit. 5) Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1.5 menit terhitung sesudah semua bahan ada dalam mixer . Waktu pengadukan harus ditambah, bila kapasitas mesin lebih besar dari 1.5 m3. Konsultan Pengawas berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika ternyata pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan kekentalan dan warna yang merata/seragam. Beton yang dihasilkan harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dalam setiap adukan. 6) Mesin pengaduk tidak boleh dibebani melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Air harus dituang terlebih dahulu untuk selanjutnya ditambahkan selama pengadukan. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan yang berlebihan yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan kosistensi beton yang dikehendaki. 7. 1) 2) 3)
Persiapan Pengecoran : Mulainya pengecoran harus sepengetahuan dan mendapat persetujuan Direksi. Bidang pertemuan antara cor beton lama dengan baru harus dibuat miring. Cetakan harus datar, tegak lurus, tidak bocor dan kokoh, sehingga kedudukan/ bentuknya tetap tidak berubah/bergeser pada saat dan setelah pengecoran tetapi mudah dibongkar. 4) Cetakan dibuat dari kayu kelas III tebal 2 cm dan atau plywood 9 mm dan memenuhi syarat sesuai fungsinya serta sambungan antara papan dan balok harus rapat, rapi dan kuat. 5) Pemadatan cor beton menggunakan penggetar beton yang harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum dimulai pengecoran. 6) Tiang penyangga cetakan dibuat dari kayu kelas III. Tiang penyangga harus dipasang tegak lurus dan tidak boleh menumpu langsung pada tanah serta dipasang dengan jarak maksimum 60 cm. 7) Tiang penyangga tidak boleh menggunakan bahan dari bambu kecuali atas ijin pengawas ahli. 8) Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor harus bersih dan bebas dari kotorankotoran dan bagian beton yang lepas. Bagian-bagian yang akan ditanam dalam beton sudah harus terpasang (pipa-pipa untuk instalasi listrik, plumbing dan perlengkapan-perlengkapan lain). 9) Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harus disiram dengan air sampai bersih dan dilapisi minyak begisting, dan tulangan harus sudah terpasang dengan baik. 10)Bidang-bidang beton lama yang akan dicor harus dibuat kasar terlebih dahulu dan kemudian dibersihkan dari segala kotoran yang lepas. 11) Sesaat sebelum beton dicor, maka bidang-bidang tersebut harus disapu dengan spesi mortar. 12)Kontraktor Pelaksana harus tetap menjaga kondisi bagian-bagian tersebut sampai ijin pengecoran diberikan oleh Konsultan Pengawas. 13)Apabila pengecoran tidak memakai begisting kayu maka dasar permukaan yang akan dicor harus diberi beton dengan adukan 1pc : 3ps : 5krl setebal 5 cm. 8. ACUAN/CETAKAN BETON/BEKISTING 1) Rencana cetakan beton menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana sepenuhnya. Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran, batas-batas dan bidang dari hasil beton yang direncanakan, serta tidak boleh bocor dan harus cukup kaku untuk mencegah terjadinya perpindahan tempat atau kelonggaran dari penyangga harus menggunakan multiplex. 2) Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada lekukan, lubang-lubang atau terjadi lendutan. Sambungan pada cetakan harus lurus dan rata dalam arah horisontal dan vertikal, terutama untuk permukaan beton yang tidak di "finish" (expose concrete).
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
3) Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian rupa agar dapat memberikan penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya "overstress" atau perpindahan tempat pada beberapa bagian konstruksi yang dibebani. 4) Struktur dari tiang penyangga harus kuat dan kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban yang ada diatasnya selama pelaksanaan. Cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran letaknya, cukup kuat dan tidak akan terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton dituangkan. 5) Permukaan cetakan harus bersih dari segala macam kotoran, dan diberi "minyak begisting" untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan. Pelaksanaannya harus berhati-hati agar tidak terjadi kontak dengan baja tulangan yang dapat mengurangi daya lekat beton dengan tulangan. 6) Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas, atau jika beton telah melampaui waktu sebagai berikut : a. Bagian sisi balok 48 jam. b. Balok tanpa beban konstruksi 7 hari. c. Balok dengan beban Konstruksi 21 hari. d. Plat lantai/atap/tangga 21 hari.
MUTU BETON
K225
K250
K275
K300
K350
K400
Kuat tekan minimum 7 hari (kg/cm2)
158
175
192
210
245
280
Jumlah semen minimum (kg/m3)
300
300
300
325
350
375
Jumlah semen maksimum(kg/m3)
550
550
550
550
550
550
W/C faktor, maksimum
0.55
0.55
0.55
0.55
0.5
0.5
Untuk beton kedap air atau beton pada kondisi lingkungan khusus , maka harus dipenuhi syarat pada Pedoman Beton Indonesia. Ketentuan minimum untuk beton kedap air Kondisi lingkungan Jenis Struktur Berhubungan dengan Beton Bertulang
Faktor air semen Maksimum
Jumlah semen Minimum (kg/m3)
Air tawar/ payau
0.50
290
Air laut
0.45
360
Kontraktor harus menyerahkan mix-design yang diusulkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya. Khusus untuk beton kedap air , maka jumlah semen minimum harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh pemasok waterproofing. Toleransi Besi
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
7) Dengan persetujuan Konsultan Pengawas cetakan dapat dibongkar lebih awal apabila hasil pengujian dari benda uji yang mempunyai kondisi sama dengan beton sebenarnya, telah mencapai 75% dari kekuatan beton pada umur 28 hari. Segala ijin yang diberikan oleh Konsultan Pengawas, tidak mengurangi atau membebaskan tanggung jawab Kontraktor Pelaksana terhadap kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan. 8) Pembongkaran cetakan harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton dan dapat menjamin keselamatan penuh atas struktur-struktur yang dicetak. 9) Dalam hal terjadi bentuk beton yang tidak sesuai dengan gambar rencana, Kontraktor Pelaksana wajib mengadakan perbaikan atau pembentukan kembali. 10)Permukaan beton harus bersih dari sisa-sisa kayu cetakan dan pada bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah, cetakan harus dicabut dan dibersihkan sebelum pengurugan dilakukan. 11)Untuk permukaan beton yang diharuskan exposed, maka Kontraktor Pelaksana wajib mem-finish-nya tanpa pekerjaan tambah. 12) Bekisiting dan Perancah Yang Digunakan a. Bekisting harus dibuat dari papan kayu kalimantan dan atau multiplex dengan rangka kayu yang kuat tidak mudah berubah bentuk dan jika perlu menggunakan baja. Untuk perancah/penguat digunakan scafolding besi dengan bentuk & konstruksi yang sesuai. b. Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk yang nyata dan harus dapat menampung bahan-bahan sementara sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan. c. Semua bekesting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga kemungkinan bergeraknya bekesting selama dalam pelaksanaan dapat dihindarkan, juga harus cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan (mortar leakage). d. Susunan bekesting dengan penunjang-penunjang harus teratur sehingga pengawasan atas kekurangannya dapat mudah dilakukan. Penyusunan bekesting harus sedemikian rupa sehingga pada waktu pembongkarannya tidak akan merusak dinding, balok atau kolom beton yang bersangkutan. e. Pada bagian terendah pada setiap pashe pengecoran dari bekesting kolom atau dinding, harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan. f. Kayu bekesting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelum pengecoran. g. Air pembasahan tersebut harus diusahakan agar mengalir sedemikian rupa agar tidak menggenangi sisi bawah dari bekisting. h. Pemilihan susunan dan ukuran yang tepat dari penyangga-penyangga atau silangan-silangan bekesting menjadi tanggung jawab Penyedia. i. Pembongkaran Bekesting : Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan khusus yang cukup untuk memikul 2 x beban sendiri. Bila akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka cetakan tidak boleh berlangsung. j. Perancah harus dari kayu dengan ukuran minimum 5/7. Perancah harus merupakan konstruksi yang kuat, kokoh teradap pembebanan yang akan ditanggungnya, termasuk gaya prategang dan gaya sentuhan yang mungkin ada. 9. Pengangkutan dan Pengecoran : 1) Waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat, sehingga waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak lebih dari 1 (satu) jam dan tidak terjadi perbedaan pengikatan yang mencolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
2) Apabila waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi waktu yang ditentukan, maka harus dipakai bahan-bahan penghambat pengikatan (retarder) dengan persetujuan Konsultan Pengawas. 3) Kontraktor Pelaksana harus memberitahukan Konsultan Pengawas selambat- lambatnya 2 (dua) hari sebelum pengecoran beton dilaksanakan. Persetujuan untuk melaksanakan pengecoran beton berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan baja tulangan serta bukti bahwa Kontraktor Pelaksana akan dapat melaksanakan pengecoran tanpa gangguan. 4) Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen dan agregat telah melampaui 1.5 jam, dan waktu ini dapat berkurang, bila Konsultan Pengawas menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu. 5) Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindarkan terjadinya pemisahan material (segregation) dan perubahan letak tulangan. Cara penuangan dengan alat-alat pembantu seperti talang, pipa, chute dan sebagainya harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan alat-alat tersebut harus selalu bersih dan bebas dari sisa-sisa beton yang mengeras. 6) Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 m. Bila memungkinkan sebaiknya digunakan pipa yang terisi penuh adukan dengan pangkalnya terbenam dalam adukan yang baru dituang. 7) Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengalami "initial set" atau yang telah mengeras dalam batas dimana beton akan menjadi plastis karena getaran, penggetaran harus bersamaan dengan penuangan beton. 8) Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah harus diberi lantai kerja setebal 5 cm agar menjamin duduknya tulangan dengan baik dan mencegah penyerapan air semen oleh tanah/pasir secara langsung. 9) Bila pengecoran beton harus berhenti sementara, sedang beton sudah menjadi keras dan tidak berubah bentuk, maka bagian tersebut harus dibersihkan dari lapisan air semen (laitance) dan partikel-partikel yang terlepas sampai suatu kedalaman yang cukup, sehingga didapat beton yang padat. Segera setelah pemberhentian pengecoran, adukan yang lekat pada tulangan dan cetakan harus dibersihkan. 10) Semua pengecoran harus dilaksanakan siang hari dan apabila diperkirakan pengecoran dari suatu bagian tidak dapat diselesaikan pada siang hari, maka sebaiknya tidak dilaksanakan, kecuali atas persetujuan Konsultan Pengawas dapat dilaksanakan pada malam hari dengan ketentuan bahwa sistem penerangan sudah disiapkan dan memenuhi syarat, serta penyiapan tenda-tenda untuk menjaga terjadinya hujan. 10. Penyambungan Konstruksi 1) Rencana atau schedule pengecoran harus disiapkan untuk penyelesaian satu konstruksi secara menyeluruh, termasuk persetujuan letak sambungan konstruksi ( construction joints). Dalam keadaan tertentu dan mendesak, Konsultan Pengawas dapat merubah letak " construction joints" tersebut. 2) Permukaan "construction joints" harus bersih dan dibuat kasar dengan mengupas seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton yang padat. 3) "Contruction joints" harus diusahakan berbentuk garis miring. Sedapat mungkin dihindarkan adanya "Contruction joints" tegak, kalaupun diperlukan maka harus dimintakan persetujuan dari Konsultan Pengawas. 4) Bila "Contruction joints" tegak diperlukan, maka tulangan harus menonjol sedemikian rupa sehingga didapatkan suatu struktur yang monolit. 5) Sebelum pengecoran dilanjutkan, permukaan beton harus dibasahi dan diberi lapisan " grout" segera sebelum beton dituang. 6) Untuk penyambungan beton lama dan baru, harus menggunakan bahan additive " Bonding Agent" (lem beton) yang disetujui Konsultan Pengawas.
Benda – benda yang tertanam di dalam beton 1) Semua angkur, baut, pipa dan benda-benda lain yang diperlukan tertanam dalam beton, harus terikat dengan baik pada cetakan sebelum pengecoran. 2) Benda-benda tersebut harus dalam keadaan bersih, bebas dari karat dan kotoran- kotoran lain pada saat mengecor. 3) Sebelum dilakukan pengecoran pipa-pipa harus sudah diuji dengan baik, baru boleh dicor. 11. Penyelesaian Beton 1) Semua permukaan, pekerjaan beton harus rata, lurus tanpa ada bagian-bagian yang membekas. Ujung-ujung atau sudut-sudut harus berbentuk penuh dan tajam. 2) Bagian-bagian yang rapuh, kasar, berlubang dan tidak memenuhi persyaratan harus segera diperbaiki dengan cara memahatnya dan mengisinya kembali dengan adukan beton yang sesuai baik kekuatan maupun warnanya untuk kemudian diratakan. Bila diperlukan, seluruh permukaan beton dihaluskan dengan ampelas, carborondum atau gurinda.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
3) Permukaan pekerjaan beton harus mempunyai bentuk jadi yang rata. Toleransi kerataan pada permukaan lantai tidak boleh melampaui 1 cm dalam jarak 10 m. 4) Tidak dibenarkan untuk menaburkan semen kering pada permukaan beton dengan maksud menyerap kelebihan air. 5) Apabila pengecoran dilakukan dengan Readymix harus ditunjukkan pesanannya yang menunjukkan karakteristik dari beton. 12. Perawatan dan Perlindungan Beton 1) Semua pekerjaan beton harus dirawat secara baik dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Setelah pengecoran dan penyelesaian, permukaan beton yang tidak tertutup oleh cetakan harus tetap dijaga kelembabannya dengan jalan membasahi secara terus menerus selama 7 (tujuh) hari. 2) Permukaan-permukaan beton yang dibongkar cetakannya sedang masa perawatan beton belum dilampaui, harus dirawat dan dilindungi seperti tersebut pada ayat (1) dan tidak boleh tertindih barang atau terinjak langsung pada permukaan beton. 3) Cetakan beton yang tidak dilindungi terhadap penguapan dan belum dibongkar, selama masa perawatan beton harus selalu dibasahi untuk mengurangi keretakan dan terjadinya celah-celah pada sambungan. 4) Lantai beton atau permukaan beton lainnya yang tidak disebut diatas, harus dirawat dengan jalan membasahi atau menutupi dengan membran yang basah. 13. Pengujian Beton - Test Batang Tulangan dan Beton: Ditunjuk agen/ laboratorium pengujian yang independen dan disetujui oleh Konsultan Pengawas, untuk melakukan test evaluasi bahan dan untuk merencanakan campuran beton. 1) Secara umum pengujian beton harus mengikuti ketentuan dalam PBI NI-2 BAB 4.9 dan minimum memenuhi persyaratan seperti yang tersebut dalam ayat berikut. 2) Setiap volume 5 m3 tiap jenis beton harus dibuat satu pengujian, yang dikerjakan dalam satu hari dengan volume sampai terkumpul 20 benda uji atau seperti NI-2 BAB 4.7. 3) Untuk satu pengujian dibutuhkan 4 (empat) buah benda uji silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm atau dengan benda uji kubus ukuran 15x15x15 cm3. Satu benda uji akan dites pada umur 28 hari dan hasilnya segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas, sedangkan 3 (tiga) benda uji lainnya hasil rata-rata dari ketiga spesimen tersebut. 4) Bila diperlukan dapat ditambah dengan satu benda uji lagi ditinggal dilapangan, dibiarkan mengalami proses perawatan yang sama dengan keadaan sebenarnya. 5) Benda uji silinder atau kubus yang baru dicetak disimpan pada tempat yang bebas getaran dan ditutup dengan karung basah selama 24 jam. 14. Perizinan 1) Kontraktor Pelaksana harus memberitahukan pada Konsultan Pengawas minimal 1 minggu sebelum pengecoran dimulai. 2) Pengecoran dapat dilaksanakan apabila sudah ada Berita Acara Pengecoran dan izin tertulis dari Konsultan Pengawas. 15. Hal-hal lain. 1) Apabila pengecoran pada balok berbentang panjang, maka cetakan dinaikkan setinggi lendutan yang terjadi sehingga apabila cetakan dibongkar tidak ada lendutan yang terjadi. Hal ini harus dikonsultasikan pada Konsultan Pengawas. 16. Metode Pela ksana an Beton dan Adukan Beton Struktur
a. Sebelum memulai pekerjaan beton struktur, Kontraktor harus membuat trial mix design dengan tujuan untuk mendapatkan proporsi campuran yang menghasilkan kuat tekan target beton seperti yang disyaratkan.
b. Kuat tekan target beton yang disyaratkan di dalam pekerjaan ini (fc’) tidak boleh kurang dari mutu f’c minimal 300 MPa K-300 Nilai Slump (12 ± 2) cm, w/c =0,56. Kuat tekan ini harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian dari Laboratorium Bahan Bangunan yang telah disetujui Pengawas. c. Beton harus dirancang proporsi campurannya agar menghasilkan kuat tekan rata-rata (fc’r) minimal sebesar: fc’r = fc’ + 1,64 Sr, dengan Sr adalah standar deviasi rencana dari benda uji yang nilainya setara dengan nilai standar deviasi statistik dikalikan dengan faktor berikut: JUMLAH BENDA UJI <15 15 20
FAKTOR PENGALI
dikonsultasikan dengan Pengawas 1.16 1.08
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
25 >30
1.03 1
d. Benda uji yang dimaksud adalah silinder beton dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, yang untuk setiap 10 m3 produksi adukan beton harus diwakili minimal dua buah benda uji. Tata cara pembuatan benda uji tersebut harus mengikuti ketentuan yang terdapat di dalam standar Metoda Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium (SK SNI M-62-1990-03). e. Jika hasil uji kuat tekan beton menunjukkan bahwa kuat tekan target beton yang dihasilkan tidak memenuhi syarat, maka proporsi campuran adukan beton tersebut tidak dapat digunakan, dan Kontraktor (dengan persetujuan Pengawas) harus membuat proporsi campuran yang baru, sedemikian hingga kuat tekan target beton yang disyaratkan dapat dicapai. f. Jika hasil pengujian kuat desak beton menunjukkan gejala tidak memenuhi f ’c yang disyaratkan, maka harus dilakukan pengujian dengan Rebound Hammer Test. g. Jika hasil pengujian pada butir f tersebut menunjukkan gejala tidak memenuhi persyaratan, maka harus dilakukan pengujian kuat desak beton dengan boor ( core drill ). h. Benda uji tersebut harus diperiksakan di Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh kontraktor. i. Setiap ada perubahan jenis bahan yang digunakan, Pelaksana wajib meiakukan trial mix design dengan bahan-bahan tersebut, dan melakukan pengujian laboratorium untuk memastikan bahwa kuat tekan beton yang di hasilkan memenuhi kuat tekan yang disyaratkan. j. Untuk kekentalan adukan, setiap 5 m3 adukan beton harus dibuat pengujian slump, dengan ketentuan sebagai berikut: Bagian Konstruksi
a. Pelat Fondasi b. Kolom Struktur c. Balok-balok d. Pelat Lantai
Nilai Slump (mm)
75- 120 100-120 100-120
100- 120
k. Apabila ada hal-hal yang belum tercakup di dalam persyaratan teknis ini, Pelaksana harus mengacu pada seluruh ketentuan yang tercakup di dalam Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SNI 03 – 2847 – 2002 ). 17. Metode Pelaksan aan Pengadukan dan Alat-Aduk
a. Pelaksana wajib menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memiliki ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah takaran masing-masing bahan beton. Seluruh peralatan, perlengkapan dan tata cara pengadukan harus mendapatkan persetujuan Pengawas. a. Pengaturan pengangkutan dan cara penakaran yang dilakukan, harus mendapatkan persetujuan Pengawas. Seluruh operasi harus dikontrol/diawasi secara kontinyu oleh Pengawas b. Pengadukan harus dilakukan dengan mesin aduk beton (hatch mixer atau portable continous mixer). Sebelum digunakan, mesin aduk ini harus benar-benar kosong, dan harus dicuci terlebih dahulu bila tidak digunakan lebih dari 30 menit. c. Selain ketentuan tersebut, maka pengadukan beton di lapangan harus mengikuti ketentuan berikut ini : 1) Harus dilakukan di dalam suatu mesin-aduk dari tipe yang telah disetujui Pengawas 2) Mesin-aduk harus berputar pada suatu kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin-aduk tersebut, 3) Pengadukan harus diteruskan sedikitnya 1,5 menit setelah semua material dimasukkan ke dalam drum aduk, kecuali jika dapat dibuktikan/ditunjukkan bahwa dengan waktu pengadukan yang menyimpang dari ketentuan ini masih dapat dihasilkan beton yang memenuhi syarat.
Pr ofil Pek erjaan Si te Mix & Peralatan Sc afolding 18. Metode Pelaks anaan Pengangkutan Adukan PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
a. Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ke tempat penyimpanan akhir (sebelum di tuang), harus sedemikian hingga tercegah terjadinya pemisahan (segregasi) atau kehilangan material. b. Alat angkut yang digunakan harus mampu menyediakan beton di tempat penyimpanan akhir dengan lancar, tanpa mengakibatkan pemisahan bahan yang telah dicampur dan tanpa hambatan yang dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas beton antara pengangkutan yang berurutan. 19. Metod e Pelaksanaan Penempatan beton yang akan dituang
a. Beton yang akan dituang harus ditempatkan sedekat mungkin ke cetakan akhir untuk mencegah terjadinya segregasi karena penanganan kembali atau pengaliran adukan. b. Pelaksanaan penuangan beton harus dilaksanakan dengan suatu kecepatan penuangan sedemikian hingga beton selalu dalam keadaan plastis dan dapat mengalir dengan mudah ke dalam rongga di antara tulangan. c. Beton yang telah mengeras sebagian dan/atau telah dikotori oleh material asing, tidak boleh dituang ke dalam cetakan. d. Beton setengah mengeras yang ditambah air atau beton yang diaduk kembali setelah mengalami pengerasan tidak boleh dipergunakan kembali. e. Beton yang dituang harus dipadatkan dengan alat yang tepat secara sempurna dan harus diusahakan secara maksimal agar dapat mengisi sepenuhnya daerah sekitar tulangan dan barang yang tertanam dan ke daerah pojok acuan. 20. Metode Pelaksanaan Perawatan Beton
a. Jika digunakan dengan kekuatan awal yang tinggi, maka beton tersebut harus dipertahankan di dalam kondisi lembab paling sedikit 72 jam, kecuali jika dilakukan perawatan yang dipercepat. b. Jika tidak digunakan semen dengan kekuatan awal yang tinggi, maka beton harus dipertahankan dalam kondisi lembab paling sedikit 168 jam setelah penuangan, kecuali jika dilakukan perawatan dipercepat sesuai Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal ( SNI 03 – 2847 – 2002 ). 21. Metode Pelaksanaa n Cetakan Beton
a. Di dalam segala hal, cetakan beton (termasuk penyangganya) harus direncanakan sedemikian rupa hingga dapat dibuktikan bahwa penyangga dan cetakan tersebut mampu menerima gaya- gaya yang diakibatkan oleh penuangan dan pemadatan adukan beton. b. Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran dan batas-batas bidang dari hasil beton yang terjadinya direncanakan, serta tidak bocor dan harus cukup kaku untuk mencegah perpindahan tempat atau kelongsoran dari penyangga. c. Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada lekukan, lubang-lubang atau terjadi lendutan. Sambungan pada cetakan diusahakan lurus dan rata dalam arah horizontal maupun vertikal; terutama untuk permukaan beton yang tidak difinish (expossed concrete). Menggunakan perancah scaffolding. d. Kecuali beton fondasi, cetakan dibuat dari multipleks dengan ketebalan minimal 12 mm. e. Kontraktor harus melakukan upaya-upaya sedemikian hingga penyerapan air adukan oleh cetakan dapat dicegah. memberikan f. Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian rupa agar dapat penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya "overstress" atau perpindahan tempat pada beberapa bagian konstruksi yang dibebani. Struktur dari tiang penyangga harus cukup kuat dan kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban-beban yang ada di atasnya selama pelaksanaan. letaknya, g. Sebelum penulangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran kekuatannya, dan tidak akan terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang, permukaan cetakan harus bersih terhadap segala kotoran, dan diberi oli untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan. Untuk menghindari lekatnya oli pada baja tulangan, maka pemberian oli pada cetakan harus dilakukan sebelum tulangan terpasang. h. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Pengawas, atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut: Bagian sisi balok Balok tanpa beban konstruksi Balok dengan beban konstruksi Pelat lantai/atap/tangga
48 jam (setara dengan 35 % fc) 7 hari (setara dengan 70 % fc) 14 hari (setara dengan 85 % fc) 14 hari (setara dengan 85 % fc)
Pada bagian konstruksi yang terletak di dalam tanah, cetakan harus dicabut sebelum pengurugan dilakukan.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
22. Metode Pelaksanaan Pengangkutan dan Pengecoran
a.Perletakan pengadukan dan pengecoran harus diatur sedemikian rupa hingga memudahkan dalam pelaksanaan pengecoran. b.Waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak boleh lebih dari 1 Jam. Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya pemisahan material dan perubahan letak tulangan. c. Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 m, cara penuangan dengan alat-alat bantu seperti talang, pipa, chute, dan sebagainya harus mendapat persetujuan Pengawas
d.Pelaksana harus memberitahukan Pengawas selambat-lambatnya 2 hari sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
23. Metode P elaksa naan Pemadatan Beton
a. Pemadatan beton harus dilakukan dengan penggetar mekanis/mechanical vibrator dan tidak diperkenankan melakukan penggetaran dengan maksud untuk mengalirkan beton. b. Pemadatan ini harus dilakukan sedemikian rupa hingga beton yang dihasilkan merupakan massa yang utuh, bebas dari lubang-lubang, segregasi atau keropos. c. Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan alat penggetar yang mempunyai frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton dan pemadatan yang baik. d. Alat penggetar tidak boleh disentuhkan pada tulangan terutama pada tulangan yang telah masuk pada beton yang telah mulai mengeras. 24. Metode Pelaksanaan Beton Siap Pakai (Ready Mix Concrete)
Pemborong
boleh
menggunakan beton siap pakai
(ready mix concrete}
dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Volume penggunaan ready mix concrete harus disetujui oleh Pengawas dengan senantiasa berpedoman pada ketentuan teknis yang diberlakukan bagi pekerjaan beton. b. Apabila di dalam ready mix concrete tersebut diberikan zat tambah (additive) maka selain harus mengikuti ketentuan di dalam Spesifikasi Bahan Tambahan untuk Beton SK SNI S-18-1990-03, pabrik pembuatnya harus menyertakan sertifikat/surat keterangan yang menyatakan jenis dan konsentrasi bahan tambah tersebut per m3 adukan beton. Selain itu, di dalam hal penggunaan bahan tambah ini, harus disebutkan pula di dalam sertifikat tersebut batas waktu toleransi beton tersebut masih dapat digunakan, dan ketentuan ini mengikat bagi Kontraktor dan Pengawas, khususnya di dalam penentuan boleh atau tidaknya ready mix concrete tersebut digunakan. c. Kecuali jika disebutkan secara khusus di dalam RKS ini, maka terhadap ready mix concrete harus selatu diadakan pengujian kualitas, yaitu: 1) Pengujian kekentalan adukan (slump), yang dilakukan 3 kali setiap 5 m 3 adukan, yaitu : di awal kedatangan,
2)
di tengah-tengah, dan di akhir penuangan. Nilai slump yang digunakan untuk evaluasi adalah nilai slump rata-ratanya. Jika nilai slump yang diperoleh tidak sesuai maka adukan yang digunakan dianggap tidak memenuhi syarat, dan tidak boleh digunakan. Pengujian kuat tekan beton, yang dilakukan secara acak dengan ketentuan sebagai berikut: a) Untuk setiap 10 m3 adukan beton, minimal harus dibuat 2 buah benda uji berupa silinder beton dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Di dalam segala hal, pembuatan benda uji ini harus dilakukan dengan sepengetahuan Pengawas b) Terhadap kedua benda uji tersebut harus dilakukan pengujian kuat tekan. Jadi, untuk setiap 10 m3 adukan beton harus diwakili oleh satu nilai kuat tekan beton yang diperoleh dari kuat tekan rata-rata setelah dikonversikan kekuatannya ke kuat tekan beton umur 28 hari. c) Pengawas harus selalu melakukan evaluasi statistik secara periodik terhadap kuat tekan beton ini, berdasarkan ketentuan yang berlaku di dalam Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SNI 03 – 2847 – 2002 ). d) Jika hasil evaluasi statistik tersebut memperlihatkan kuat tekan beton yang lebih rendah dari yang disyaratkan, maka Pengawas harus menghentikan pekerjaan beton yang sedang dilaksanakan. Di dalam hal ini Pengawa-s harus segera melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait d. Ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi site mix concrete seperti : tata cara evaluasi kuat tekan beton, pengangkutan adukan, perawatan beton, cetakan beton, pengecoran, pemadatan beton, dan sambungan konstruksi, tetap berlaku untuk penggunaan ready mix concrete.
PEKERJAAN GROUTING DAN REPAIR BETON 1 Lingkup Pekerjaan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik pada pekerjaan Grouting dan Repair Beton Struktural. b. Perbaikan akan dilakukan oleh tim khusus dari Kontraktor spesialis repair beton bila terdeteksi adanya cacat pada struktur beton. c. Metode perbaikan yang akan dilakukan akan tergantung dari jenis cacatnya. 2 Pekerjaan Yang Berhubungan Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini antara lain: Pekerjaan Beton Struktur Pekerjaan Pasangan Keramik Pekerjaan Pasangan Homogenous Tile Pekerjaan Pasangan Marmer & Granite Alam • • • •
3
Pekerjaan Grouting
a. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik pada pekerjaan: − Dudukan pondasi mesin − Pengisian angkur − Bearing pad b.
Persyaratan Bahan
− Bahan Grouting menggunakan Ex. Sika Grout 215 disetujui oleh Direksi Pengawas. − Bahan penunjang lainnya sesuai rekomendasi produk. c.
− − − − −
/ Fosroc Lockfix / BASF Masterflow / setara yang
Persyaratan Pelaksanaan Bagian permukaan beton dibersihkan dari kotoran (debu, oli dsbnya) terlebih dahulu. Campurkan bahan grout dan air dan diaduk. Bagian yang akan digrouting dipersiapkan dengan bekisting yang baik Aplikasikan bahan grout dengan cara menuangkan pada bagian yang akan digrout Sealing bagian bekisting dari kemungkinan kebocoran
4 Pekerjaan Repair Beton Struktur 4.1 Sambungan Beton Lama dan Baru a. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik pada pekerjaan: − Penyambungan beton lama dan baru − Plesteran dan acian − Perekat untuk bahan patching dan repair mortar b.
Persyaratan Bahan − Bahan bonding agent ex. Sika Bond NV /Fosroc disetujui Direksi Pengawas. − Bahan penunjang lainnya sesuai rekomendasi produk. c.
− − −
Nittobond
EP
/BASF Thorobond/setara yang
Persyaratan Pelaksanaan 4-6 m2 memerlukan 1 kg bonding agent Disiram/kuas pada permukaan beton lama sebelum di cor beton baru. Untuk pelesteran dan acian, bonding agent dicampurkan pada adukan tersebut
2 Beton Kropos a. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik pada pekerjaan: − Beton struktur kropos tanpa terlihat besi penulangan. − Beton struktur kropos dengan besi penulangan terlihat. b.
Persyaratan Bahan − Bahan penambal kropos beton yang dipakai Sika y a i t u Sika grout 215/ Fosroc Patchroc- Nitofil Masteremaco-Masterinject /setara yang disetujui oleh Direksi Pengawas PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
/BASF
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
−
Bahan penunjang lainnya sesuai rekomendasi produk.
c. Persyaratan Pelaksanaan 1. Bersihan daerah yang terjadi kropos, chipping apakah terlihat besi atau tidak, jika jika tidak terlihat besinya ikuti langkah – langkah dibawah ini: − Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas sampai menemukan permukaan yang padat. − Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu basahi dengan bonding agent, tunggu ± 30 menit. − Tambal area yang terbuka dengan bahan penambal . − Lakukan Curing area yang perlu diperbaiki.
2. Untuk beton keropos dengan tulangan yang terekspose, diajukan metode Pressure Grouting /Injection (suntikan) dengan langkah-langkah sebagai berikut: − Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas sampai menemukan permukaan yang padat. − Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu basahi dengan bonding agent. − Untuk area yang cukup besar : Pasang bekisting dan cor kembali dengan Sikagrout 215 atau beton dengan mutu yang sama. − Untuk area yang kecil, sempit dan rapat dengan tulangan, diajukan metode sebagai berikut : Sediakan agregat 20mm dengan kawat ayam dipasang sekililing area yang akan diperbaiki. Tutup dengan bekisting, sediakan selang grouting ( inlet dan outlet ). Tambal celah-celah pada bekisting dengan Plug bersetting cepat. Lakukan curing selama 1 hari. Lakukan suntikan dengan Sikagrout 215. Berikan tekanan 1-3 bar dan tahan selama beberapa menit. Selang grout dapat dipotong dan dilepaskan pada hari berikutnya. • • • • • • •
3 Beton Retak a. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik pada pekerjaan: Retak-retak ringan < 3mm Retak-retak sedang > 3mm b. Persyaratan Bahan 1. Retakan <3mm. Bahan penambal retak beton ringan yang dipakai Sika Sika grout 215/ Fosroc Patchroc /BASF Masteremaco /setara yang disetujui oleh Direksi Pengawas Bahan penunjang lainnya sesuai rekomendasi produk. 2. Retakan >3mm Bahan penambal retak beton sedang yang dipakai Sika Sika grout 215/ Fosroc Nitofil /BASF Masterinject /setara yang disetujui oleh Direksi Pengawas Bahan penunjang lainnya sesuai rekomendasi produk. •
•
•
•
c. Persyaratan Pelaksanaan
1. Retakan <3mm. Bersihkan debu dan kotoran-kotoran pada daerah retak dan siram permukaan beton dengan air Tambal retak pada beton dengan menggunakan Sikagrout 215 Bahan Grout dapat dicampur hingga dapat mengalir (volume air sebanyak 4.25 lt unutk 1 sak @25 kg) atau cukup agar bisa digunakan trowel (volume air sebanyak 2,75 liter untuk 1 sak @25 kg) Lakukan Curing dengan menggunakan Curing Coumpoun • • •
•
2. Retakan >3mm Bersihkan daerah retak Lakukan pengeboran dan pemasangan selang suntikan sepanjang retakan dengan jarak specing 200mm. Tambal retakan, terutama area – area sekeliling selang dengan Sikaset Accelerator. Setelah 1 hari curing, dilakukan suntikan melalui selang yang terpasang. Grouting menggunakan bahan SIKADUR-752 untuk daerah kering, untuk daerah basah grouting menggunakan Sika Intraplast Z. Suntikan dilakukan dengan tekanan yang stabil. Tekanan maksimum akan diberikan sekitar 1- 3 bar dan ditahan selama 1 menit. Setelah selesai dilakukan suntikan, lepaskan selang injeksi, bersihkan permukaan. • • • • •
•
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
4 Beton tidak rata atau gelembung/bun gelembung/bunting ting pada permukaan beton (Kolom, Slab, Beam, Shearwall dan Corewall). a. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik pada pekerjaan kondisi hasil pekerjaan beton yang tidak rata atau gelembung/bunting gelembung/bunt ing pada permukaan beton (pada Kolom, Slab, Beam, Shearwall dan Corewall ). b. Persyaratan Bahan Bahan repair yang dipakai adalah Sika Monotop 613 /setara yang disetujui oleh Direksi Pengawas. Bahan penunjang lainnya sesuai rekomendasi produk. • •
c. Persyaratan Pelaksanaan Area yang cacat ditandai. Lakukakan hacking pada permukaan beton yang tidak rata. atakan dengan melakukan penambalan menggunakan Sika Monotop 613. akukan curing pada permukaan yang diperbaiki. • • • •
5 Peerjaan Screed 5.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh lantai beton yang tidak rata/level dan rusak sesuai dengan yang disebutkan /ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pengawas. 5.2 Persyaratan Bahan Semen Portland (PC) yang bermutu I dan dari satu produk. pencampur/pelarut/pengencer yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
Pasir
bermutu
baik
dan
air
5.3 Persyaratan Pelaksanaan a. Screeding Screedin g lantai dilakukan bila bi la dasar lantai yang merupakan beton plat lantai, dibersihkan dari segala bongkaran, kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain. b. Bahan screeding merupakan campuran dari bahan PC dan pasir yang sudah diayak halusdan dilarutkan dengan air. c. Tebal screeding disesuaikan dengan finishing f inishing pelapis lantai l antai yang ditunjukkan dit unjukkan oleh gambar rencana. Dan tergantung dari toleransi kerataan keseluruhan lantai beton. d. Pekerjaan dilakukan secara sekaligus pada masing-masing lokasi pemasangan/ruangan. e. Sebelum dilakukan screeding, alas/dasar lantai harus dibersihkan dengan air bersih. f. Setelah dibersihkan, dibersihkan, lalu disiram dengan cairan air semen maksimum maksimum ditunggu selama 20menit, 20menit, setelah setelah itu baru baru dilakukan pekerjaan screeding. Permukaan lapisan screed harus dibasahi selama beberapa hari untuk kesempurnaan pengeringan.
Untuk pemasangan bahan-bahan finishing finishin g lantai lant ai dapat dilakukan setelah screeding benar benar kering atau setelah mendapat persetujuan Direksi Pengawas Beberapa Gambaran Sketsa Penggunaan Scafolding :
DETAIL SCAFFOLDING
MAIN FRAME : 170//150
CROSS BRAZE : 220 X // 190 X
U HEAD
U HEAD
U HEAD
U HEAD
U HEAD : JOIN POINT : MAIN FRAME : CROSS BRAZE :
JOIN POINT
JOIN PO INT
JOIN POINT
JOIN POINT
U HE AD
U H EAD
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Profil Pelaksanaan Pekerjaan Pembesian
Profil Pelaksanaan Pekerjaan Pembesian
Pr ofil Pelaks Pelaks anaan anaan Pek. Peng ecoran ecoran (R eady eady Mix) Tenaga & personil inti dibutuhkan Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Cetok, ember, palu, bodem, scaffolding, molen, pacul, lot, blebes alumunium, multiplaks 9 mm, lakban karet, kunci besi, bartcharter, balok kayu, linggis, catut, tank, gergaji iku, waterpass, vibrator, ember cor, kerucut slump,water pressure, truck molen, truck concrete pump, pipa selang 4 ―, meteran , benang, usuk 5/7, paku, papan 2/20, sekop, besi, gergaji kayu, S iku, cangkul, molen /mixer pengaduk pengaduk beton, pompa air/ jet pump, bak campuran, drum air,gunting besi, sabuk kolom, boor manual, cicle cicle keramik, sket met besi, gerobak dorong, slegrong, vibrator, selang air, cetakan beton, beton rady mix, dll. Bahan yang dipakai : Solar, bensin, Besi Beton, paslin, Pc, pasir, split, air, kayu perpil, bendrat dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu II s/d minggu V. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. Pondasi) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu III s /d minggu VI. (Pek. Struktrur – Pekerjaan Pekerjaan Kolom LT1) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu III s/d minggu V III. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. Sloof & Balok) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VII s/d minggu I X. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. PLAT LT.1) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VIII s/d minggu IX. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. TANGGA LT.1) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu V s/d minggu VIII. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. GWT LT.1) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu IX s/d minggu XII. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. KOLOM LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu X s/d minggu XIII. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. BALOK LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XII s/d minggu XIV. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. PLAT LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIII s/d minggu XIV. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. TANGGA LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIV s/d minggu XVI. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. KOLOM LT.3 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIV s/d minggu XVII. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. BALOK LT.3 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XV s/d minggu XVII. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. PLAT LT.3 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XV s/d minggu XXVI. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. JEMBATAN PENGHUBUNG
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu II s/d minggu V. (Pek. Struktrur – Pek. Pek. Pondasi)
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Engineer Mekhanikal Elektrikal, Elektrikal, 1 (satu) orang orang Quantity & Quality Quality Control, 1 (satu) (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN BETON PRAKTIS 1. Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan kolom praktis dan bagian lain sesuai dengan gambar-gambar dan persyaratan teknis ini. Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan kolom praktis dan bagian lain sesuai dengan gambar- gambar dan persyaratan teknis ini. Pekerjaan Beton Praktis, meliputi : Pekerjaan Beton Praktis LT.1 kolom praktis kolom samping kusen balok praktis balok atas/bawah kusen beton meja wastafel/pantry wastafel/pantry sloof praktis praktis
2. Pengendalian Pekerjaan Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketentuan-ketentuan seperti tertera didalam : ASTM C150, ASTM C 33, SII - 0051 - 74, SII - 0013 - 81, dan SII - 0136 - 84. • • • • •
3. Bahan-bahan / material Bahan-bahan / material yang digunakan berupa agregat kasar, agregat halus, PC, dan sebagainya sesuai dengan yang dipakai pada beton konstruksi. Beton dengan adukan 1 pc : 3 ps : 5 kerikil dalam perbandingan isi. Demikian juga mengenai mengenai cara penyimpanan. penyimpanan. a. Tulangan utama = tulangan polos Ø10 b. Tulangan sengkang = tulangan polos Ø6 4. PEMASANGAN PEMASANGAN PIPA DAN LAIN-LAIN DALAM DALAM BETON 1. Penempatan saluran / pemipaan harus sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi kekuatan struktur dengan memperhatikan memperhatikan persyaratan SK-SNI T-15-1991-03. 2. Tidak diperkenankan untuk menanam menanam pipa dan lain-lain lain-lai n dalam bagian struktur beton bila tidak ditunjukkan secara detail dalam gambar. Dalam beton perlu dipasang selongsong pada tempat-tempat yang dilewati pipa. 3. Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan dalam gambar, tidak dibenarkan untuk menanam saluran listrik dalam struktur beton. 4. Apabila dalam pemasangan pipa-pipa, saluran listrik, bagian-bagian yang tertanam dalam beton dan lainl ainlain terhalang oleh adanya baja tulangan yang terpasang, maka Pemborong harus mengkonsultasikan hal ini dengan Konsultan Pengawas
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
5. Tidak dibenarkan untuk membengkokkan atau menggeser atau memindahkan baja tulangan tersebut dari posisinya untuk memudahkan dalam melewatkan pipa-pipa saluran tersebut tanpa ijin tertulis dari Konsultan Pengawas 6. Semua bagian atau peralatan yang ditanam dalam beton seperti angkur-angkur, kait dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan beton, harus sudah dipasang sebelum pencoran dilaksanakan. 7. Bagian-bagian atau peralatan tersebut harus dipasang dengan tepat pada posisinya dan diusahakan agar tidak bergeser selama pencoran beton dilakukan. 8. Pemborong utama harus memberitahukan serta memberi kesempatan kepada pihak lain untuk memasang bagian / peralatan tersebut sebelum pencoran beton dilaksanakan. 9. Rongga-rongga kosong atau bagian-bagian yang harus tetap kosong pada benda atau peralatan yang akan ditanam dalam beton, yang mana rongga tersebut harus tidak terisi beton, harus ditutupi dengan bahan lain yang mudah dilepas nantinya setelah pelaksanaan pencoran beton. 5. CACAT-CACAT PEKERJAAN 1. Bila penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan atau keahlian dalam pengerjaan setiap bagian pekerjaan tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam persyaratan teknis, maka bagian pekerjaan tersebut harus digolongkan sebagai cacat pekerjaan. 2. Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan diganti sesuai dengan yang dikehendaki oleh Konsultan Pengawas 3. Seluruh pembongkaran dan pemulihan pekerjaan yang digolongkan cacat tersebut serta semua biaya yang timbul akibat hal itu seluruhnya menjadi beban Kontraktor. 6. Metode Pelaksanaan dan Persyaratan Bahan Bahan-bahan / material yang digunakan berupa agregat kasar, agregat halus, PC, dan sebagainya sesuai dengan yang dipakai pada beton konstruksi. Demikian juga mengenai cara penyimpanan. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, Kuat tekan/mutu beton target beton yang disyaratkan di dalam pekerjaan ini (f c) tidak boleh kurang dari 25 MPa (K-300). Kuat tekan ini harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian dari Laboratorium Bahan Bangunan yang telah disetujui Konsultan Konsultan Pengawas. Tulangan yang digunakan berulir mutu BJTD-40 (400 Mpa), sesuai dengan SII 0136-84 dan tulangan polos mutu BJTP-24, sesuai dengan SII 0136-84 seperti dinyatakan pada gambar-gambar struktur.Tulangan polos harus baja lunak dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2.Tulangan ulir harus baja tegangan tarik tinggi, batang berulir dengan tegangan leleh fe = antara 400 ‹ fy ‹ 500 Mpa Tulangan Anyaman (Wire mesh), jika ada. Tulangan anyaman, mutu U-50, mengikuti SII 0784-83. Penunjang/Dudukan Tulangan (Bar Support) Dudukan tulangan haruslah tahu beton yang dilengkapi dengan kawat pengikat yang ditanan atau batang kursi tinggi sendiri (Individual High Chairs). Panjang Penjangkaran dan panjang penyaluran. Baja tulangan mutu U -24 (BJTP-24) Panjang penjangkaran = 30 diameter dengan kait Panjang penyaluran = 30 diameter dengan kait Baja tulangan mutu U -40 (BJTD-40) Panjang penjangkaran = 45 diameter tanpa kait Panjang penyaluran = 45 diameter tanpa kait Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi tegangan terbesar. Sambungan untuk tulangan atas pada balok dan pelat beton harus diadakan di tengah bentang, dan tulangan bawah pada tumpuan. Sambungan harus ditunjang dimana memungkinkan. Ketidak-lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh melampaui perbandingan 1 terhadap 10 ‟
Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, maka besi harus memenuhi syarat-syarat : 1). Bebas dari kotoran, bebas dari lapisan minyak, tidak karat dan tidak cacat. 2). Mutu sesuai dengan yang ditentukan. 3). Mempunyai penampang yang rata dan seragam sesuai dengan toleransi. Pemakaian besi dari jenis yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas, harus mendapat persetujuan dari Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Besi harus berasal dari satu pabrik (manufactures). Tidak dibenarkan untuk menggunakan produk besi yang berlainan untuk pekerjaan ini. Besi harus dilengkapi dengan mill certificate/sertifikat pabrik yang memuat label dan nomor pengecoran serta tanggal pembuatan besi. Bahan-bahan/material yang digunakan berupa agregat kasar, agregat halus, PC, dan sebagainya sesuai dengan yang dipakai pada beton konstruksi. Demikian juga mengenai cara penyimpanan. Perbandingan campuran untuk beton praktis adalah 1 Pcc : 2 Pasir : 3 Split.Semua bahan baja tulangan pada beton praktis sesuai lingkup pekerjaan di atas menggunakan besi diameter sesuai dengan Gambar Kerja Besi beton berdiameter lebih besar 12 mm harus selalu menggunakan besi beton ulir (deformad bars/ U39) untuk tulangan utama, sedang besi beton berdiameter sama atau lebih kecil 12 mm menggunakan besi beton polos, U24 atau dapat disesuaikan dengan notasi dalam gambar.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Cetok, ember, palu, bodem, scaffolding, molen, pacul, lot, blebes alumunium, multiplaks 9 mm, lakban karet, kunci besi, bartcharter, balok kayu, linggis, catut, tank, gergaji besi, gergaji kayu, Siku, waterpass, vibrator, ember cor, meteran, benang, usuk 5/7, paku, papan 2/20, sekop, cangkul, molen /mixer pengaduk beton, pompa air/ jet pump, bak campuran, drum air,gunting besi, boor manual, cicle keramik, sket met besi, gerobak dorong, slegrong, vibrator, selang air, cetakan beton, dll. Bahan yang dipakai : Solar, bensin, Besi Beton, paslin, Pc, pasir, split, air, kayu perpil, bendrat dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu I s/d minggu XVI.
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VI s/d minggu XVII. (Pekerjaan Beton Praktis LT.1) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XV s/d minggu XXIV. (Pekerjaan Beton Praktis LT.II) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XVIII s/d minggu XXV. (Pekerjaan Beton Praktis LT.1II) Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXII. (Pekerjaan Beton Praktis ATAP)
PEKERJAAN BETON PRACETAK (PRECAST) 1. Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan beton precast pracetak meliputi: kolom, balok, balok dan kolom struktur shading/louvre dan bagian lain sesuai dengan gambar-gambar dan persyaratan teknis ini.precast ini diproduksi di pabrik, kemudian dikirim ke lokasi proyek untuk dipasang. Elemen Pracetak a. Balok Elemen balok precast merupakan balok persegi dari reinforce concrete. Beam precast ini diproduksi di pabrik, kemudian dikirim ke lokasi proyek untuk dipasang. Pada kedua ujung beam ini terdapat angkur joint yang berfungsi sebagai elemen joint b. Kolom Elemen kolom precast ini merupakan elemen vertikal yang menyalurkan beban dari beam ke tanah melalui pondasi. Ukuran penampang dan panjang kolom bervariasi dengan mengacu pada perhitungan desain. Pada permukaan atas kolom terdapat bagian strand yang muncul keluar dengan panjang kira-kira 50 cm, sedangkan pada bagian bawah terdapat 8 buah lubang untuk tempat masuknya strand dari pile cap. Lubanglubang tersebut akan muncul di empat sisi kolom dengan masing-masing sisi terdiri atas 2 buah lubang, yang berfungsi sebagai pintu masuk bahan grouting. Pada salah satu sisi permukaaan kolom terdapat 2 buah titik angkat (satu di bagian atas dan satu di bagian bawah). Selain itu, terdapat pula garis-garis as pada tiga sisi permukaan kolom bagian bawah. Garis-garis as ini, nantinya akan dipaskan dengan garis as yang terdapat pada pile cap. 2. Pengendalian Pekerjaan SNI 2847-2013 – Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. SNI Nomor : 7833-2012. Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang untuk bangunan gedung. SNI Nomor : 03 – 1734 – 1989. Tentang : Pedoman Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah & Gedung. SNI Nomor : 03 – 2834 – 1992. Tentang : Tata cara pembuatan rencana Campuran Beton Normal. SNI 03-6815-2002 - Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji Kekuatan Beton. SNI 03-6916-2002 - Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton. SN I 17 2 7 : 20 13 , Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. 3.
Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan kolom dan beam pracetak
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Kontraktor dan sub kontraktor harus menyiapkan tahapan jenis pekerjaan dalam pemasangan kolom dan beam meliputi: Pekerjaan persiapan (preparation) Pekerjaan pemasangan kolom (column erection) Pekerjaan pemasangan bracing (bracing attachment) Pekerjaan pengecekan ketegaklurusan kolom (lot) Pekerjaan grouting pipa kolom (column pipe grouting) Pekerjaan pemasangan beam (beam erection) dan penyetelan alur / posisi beam (beam adjustment) Pekerjaan pemasangan pengikat angkur (blue strand installation) Pekerjaan grouting daerah joint (joint area grouting) 4. Pekerjaan Persiapan Dalam Pekerjaan persiapan perlu direncanakan dan dilakukan terlebih dahulu, sebelum memasuki proses pemasangan kolom dan beam. Hal ini bertujuan agar kelancaran dalam pemasangan kolom dan beam dapat berlangsung dengan baik. Tingkat efisiensi dan efektifitas dalam pemasangan kolom dan beam sangat bergantung pada kualitas perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan persiapan. Kontraktor harus melakukan briefing singkat sebelum pemasangan dimulai, guna mengkoordinasikan kesiapan dan rencana kerja pada hari yang bersangkutan., sangat dianjurkan untuk menyediakan waktu yang cukup dalam perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan persiapan.
Pekerjaan persiapan mencakup: a. Pemeriksaan awal pada pondasi/poer untuk lantai dasar. Kontraktor harus memastikan terhadap Hal-hal berikut : Posisi titik strand pada poer dipastikan tegak lurus dan sesuai dengan koordinat yang direncanakan. Permukaan poer tempat berdirinya kolom lantai dasar telah rata dan memiliki level ketinggian yang sama. Jumlah, panjang, dan posisi strand yang muncul dari poer sama dan sesuai dengan yang direncanakan. b. Penentuan dan setting as pada titik-titik kolom sesuai dengan yang direncanakan. Kontraktor harus memastikan terhadap Hal-hal berikut : Menentukan garis tengah as dari masing-masing titik kolom dengan tingkat presisi yang tinggi, terutama pada kolom pertama. Hal ini sangat penting untuk pemasangan kolom dan beam pada tingkat berikutnya. Buat garis pinjaman 50 cm terhadap sisi kolom arah x dan y Cek garis tengah as di setiap titik kolom terhadap garis tengah as pada titik kolom yang saling bersebelahan dalam tiap arah horisontal (arah sumbu-x dan sumbu-y). Hal ini diperlukan untuk memeriksa ketegaklurusan antar as kolom, sehingga tidak mengalami hambatan dalam pemasangan beam. c. Kontraktor harus menyiapkan persiapan disetiap kolom sebagai berikut ; Memeriksa tipe dan jumlah kolom yang akan dipasang sesuai dengan yang ada pada Dokumen Gambar. Menyebarkan dan mengatur kolom di dekat masing-masing titik kolom yang akan dipasang, dengan demikian setiap kolom sudah tersusun rapi di setiap lantai yang akan dipasang kolom Dalam posisi tidur, ganjal bagian atas kolom sehingga posisi menjadi miring, kemudian pasang sabuk kolom yang disatukan dengan baut, dan pastikan baut telah terpasang dengan baik dan kencang (agar sabuk kolom tidak lepas ketika kolom diangkat). d. Kontraktor harus memasang sepatu bracing di setiap titik-titik kolom sesuai dengan kebutuhan. Detail pemasangan sepatu bracing adalah sebagai berikut : Tentukan jumlah sepatu bracing di setiap titik kolom sesuai kebutuhan (minimal 2 buah pada arah sisi kolom yang saling tegak lurus). Tentukan jarak sepatu bracing ke muka kolom (jarak ini tergantung pada tinggi sabuk kolom terhadap lantai dan panjang bracing). Pada lantai dasar, bor lubang untuk pemasangan dynabolt. Pasang sepatu bracing yang diperkuat dengan dynabolt. e. Kontraktor harus melakukan persiapan setiap balok (beam) sebagai berikut : memeriksa tipe dan jumlah balok (beam) yang akan di pasang sesuai dengan yang direncanakan, memastikan urutan penumpukan beam telah sesuai dengan rencana pemasangan beam, sehingga tidak ada waktu terbuang untuk handling kembali ketika pemasangan beam dimulai. 5. Pekerjaan pemasangan kolom (column erection). Kontraktor harus melakukan pemasangan kolom dengan urutan adalah sebagai berikut: a. Memastikan Kabel seling dipasang pada kupingan sabuk kolom, sedangkan 1 seling lainnya dipasang pada titik angkat kolom dengan menggunakan eye hook (pemasangan kabel seling pada titik angkat kolom ini sebagai langkah antisipasi dan pengamanan jika suatu saat sabuk kolom terlepas). b. Pemasangan Kolom. Angkat kolom ke posisi titik kolom yang diinginkan. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Turunkan kolom perlahan-lahan, bersamaan dengan itu, atur posisi masing- masing strand ke arah lubang yang ada di bagian bawah kolom. Setelah semua strand masuk ke lubang yang bersesuai an, turunkan kolom hingga permukaan bawah kolom kira-kira 1 cm dari dasar lantai, kemudian tahan posisi tersebut. Atur posisi as kolom dengan cara mengeser kolom ke semua arah yang diperlukan dan dicek terhadap garis pinjaman 50 cm arah x-y. Setelah pengaturan posisi as kolom telah selesai , tahan kondisi tersebut dan turunkan kolom hingga sisi bawah kolom menyentuh dasar lantai. Catatan : Jika posisi as kolom bergeser saat kolom menyentuh lantai, maka ulangi kembali proses pengaturan as kolom seperti di atas, hingga posisi yang benar tercapai. 6. Pekerjaan pemasangan bracing (bracing attachment) Setelah kolom berdiri, perlu dipasang bracing sebagai penahan sementara. Sebagai penahan sementara agar kolom dapat tetap berdiri tegak, keadaan bracing tidak boleh kendor (mudah bergoyang), dengan demikian atur panjang bracing dengan memutar batang bracing sesuai kebutuhan. Catatan : Seling hanya boleh dilepas setelah bracing terpasang dengan baik dan benar. Hati-hati ketika mengatur panjang bracing. Jangan sampai bracing diputar secara berlebihan atau salah arah ketika memutar, yang akan menyebabkan kolom menjadi miring karena bracing terlalu panjang (kolom dalam kondisi terdorong), atau bracing terlalu pendek (kolom dalam kondisi tertarik). 7.
Pekerjaan pengecekan ketegaklurusan kolom Salah satu hal yang sangat penting diperhatikan dalam pemasangan kolom adalah ketegaklurusan kolom. Tingkat ketelitian yang tinggi dibutuhkan dalam hal ini, karena : Kolom yang tidak tegaklurus secara vertikal akan menyebabkan adanya eksentrisitas pada gaya aksial kolom. Hal ini akan sangat merugikan karena menyebabkan timbulnya momen lentur tambahan pada kolom. Sementara itu, untuk kolom yang memikul gaya aksial yang sangat besar, hal tersebut di atas akan menyebabkan efek P Kolom yang tidak tegaklurus, akan menyulitkan dalam pemasangan beam diatasnya. Hal ini terjadi karena posisi ujung atas kolom sudah bergeser dari posisi yang seharusnya, akibatnya strand di ujung atas kolom yang miring akan berhimpit dengan angkur joint dari beam yang menumpu ke kolom tersebut, sehingga beam sulit diatur karena tidak memiliki spasi yang cukup untuk bergerak, dan akhirnya akan menyebabkan posisi beam menjadi tidak beraturan. 8.
Pekerjaan pengecekan leveling kolom
Leveling kolom sangat penting diperhatikan dalam pemasangan kolom karena perbedaan elevasi diantara kolom-kolom yang terpasang menyebabkan beam yang akan dipasang dapat terguling dan tidak rata. Kolom yang tidak level secara vertikal harus diantisipasi dengan menambahkan ganjal pada masing-masing kolom sehingga level kolom yang terpasang sama dan merata. 9. Pekerjaan grouting pipa kolom (column pipe grouting) Setelah penyetelan ketegaklurusan kolom selesai, maka pipa kolom siap untuk digrouting. Kontraktor harus menyampaikan metoda urut-urutan proses grouting pada Konsultan Pengawas. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses grouiting pipa kolom adalah sebagai berikut : Pencampuran bahan grouti ng dengan air tidak dianjurkan langsung dalam jumlah yang banyak sekaligus, hal ini dimaksudkan agar campuran grouting tidak mengalami setting terlebih dahulu sebelum diinjeksi ke pipa kolom. Jika diperkirakan bahan campuran grouting yang tersisa tidak cukup untuk menginjeksi beberapa jumlah pipa dalam satu kolom yang sama, maka sebaiknya bahan tersebut tidak langsung diinjeksikan, tetapi menunggu campuran grouting berikutnya selesai dibuat untuk menghindari terjadinya diskontinuitas bahan grouting dalam waktu yang lama. Ketika bahan grouting sudah diinjeksi dan masa setting belum selesai, kolom tidak diperbolehkan mengalami perubahan posisi. Dengan kata lain, kolom yang sedang dalam masa setting perlu dijaga keberadaannya terhadap hal-hal seperti : beban tambahan sementara / permanen, benturan, goyangan, dll. 10. Pekerjaan pemasangan beam (beam erection) dan penyetelan alur /posisi beam (beam adjustment) Pemasangan beam boleh dapat dilakukan setelah umur grouting pipa kolom sudah mencukupi. Proses pekerjaan pemasangan beam harus memperhatikan hal hal berikut: Kontraktor harus menyiapkan pada beam pada titik angkat yang tersedia pada beam. Dengan bantuan crane untuk mengangkat bean sampai posisi diinginkan. Penurunan Beam dari crane secatra vertical harus dijaga agar agar semua strand dapat masuk ke dalam angkur joint (perhatikan jangan sa mpai strand tertekuk karena tersangkut oleh seling). PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Kontraktor harus menjamin posisi beam agar tegak lurus dengan as kolom yang ditumpangi. Kontraktor harus memeriksa leveling beam yang terpasang apakah sudah terpasang sesuai dengan level rencana. 11. Pekerjaan pemasangan pengikat angkur (blue strand installation) Setelah semua beam, telah terpasang, maka pemasangan pengikat quarter baru boleh dilaksanakan, pemasangan pengikat harus menjamin agar tidak mengganjal kolom diatasnya. 12. Pekerjaan grouting daerah joint (joint area grouting) Pekerjaan grouting daerah joint dapat dilakukan setelah pada setiap joint sudah terpasang pengikat angkur joint. Detail pekerjaan grouting daerah joint harus memperhatikan beberapa ketentuan berikut : Bahan grouting tertuang dengan baik pada celah kolom dan beam agar bahan grouting tidak tumpah. Untuk menjamin ikatan dengan baik basahi joint yang akan digrouting dengan air secukupnya. Campur bahan grouting harus memnenuhi syarat yang diinginkan, ini harus dikonsultasikan untuk mendapat persetujuan pengawas. Adukan Grouting harus benar benar masuk pada setiap celah dengan penuh, dan harus bebas dari udara yang terperangkap. Untuk itu ontraktor harus menguunakan alat bantu untuk menjamin hasil grouting yang baik Permukaan grouting harus rata selevel dengan permukaan beam, dan bersihkan daerah sekitarnya dari ceceran bahan grouting yang nantinya dapat menyebabkan permukaan joint tidak rata.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses grouting daerah joint adalah sebagai berikut : Pencampuran bahan grouting dengan air tidak dianjurkan langsung dalam jumlah yang banyak sekaligus, hal ini dimaksudkan agar campuran grouting tidak mengalami setting terlebih dahulu sebelum dituangkan ke daerah joint. Jika kita perkirakan bahan campuran grouting yang tersisa tidak cukup untuk satu area joint, maka sebaiknya bahan tersebut tidak langsung dituangkan, tetapi menunggu campuran grouting berikutnya selesai dibuat untuk menghindari terjadinya diskontinuitas bahan grouting dalam waktu yang lama. Ketika bahan grouting sudah dituangkan dan masa setting belum selesai, perlu dijaga agar strand tidak berubah posisi. 13. Mesin dan Peralatan Pendukung Kontraktor harus menyediakan Mesin dan peralatan pendukung yang biasa digunakan dalam pemasangan kolom dan balok . Kontraktor harus menunjukkan macam peralatan dan metoda yang akan digunakan yang berupa: Mesin. Alat-alat berat, alat-alat angkat, alat-alat ukur, alat alat grouting, alat-alatbantu, dan peralatan peraltan pemasangannya. Kuantitas penggunaan alat-alat tersebut di atas disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, operator, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Cetok, ember, palu, bodem, scaffolding, molen, pacul, lot, blebes alumunium, multiplaks 9 mm, lakban karet, kunci besi, bartcharter, balok kayu, linggis, catut, tank, gergaji besi, gergaji kayu, Siku, waterpass, vibrator, ember cor, meteran, benang, usuk 5/7, paku, papan 2/20, sekop, cangkul, molen /mixer pengaduk beton, pompa air/ jet pump, bak campuran, drum air,gunting besi, boor manual, cicle keramik, sket met besi, gerobak dorong, slegrong, vibrator, selang air, cetakan beton, dll. Bahan yang dipakai : kolom, balok, balok dan kolom struktur shading/louvre, Elemen Pracetak, Balok, Elemen balok precast, Kolom, Elemen kolom precast, Pemasangan kolom dan beam pracetak, Pekerjaan persiapan (preparation) , Pekerjaan pemasangan kolom (column erection), Pekerjaan pemasangan bracing (bracing attachment), Pekerjaan pengecekan ketegaklurusan kolom (lot) , Pekerjaan grouting pipa kolom (column pipe grouting), Pekerjaan pemasangan beam ( beam erection) dan penyetelan alur/posisi beam (beam adjustment), pengikat angkur (blue strand installation), grouting daerah joint (joint area grouting, bor lubang, sepatu bracing, dengan dynabolt, kolom (column erection), bracing (bracing attachment), grouiting pipa kolom, beam (beam erection) dan penyetelan alur /posisi beam (beam adjustment), pengikat angkur (blue strand installation), beam, pengikat quarter baru, Pekerjaan grouting daerah joint (joint area grouting), campuran grouting, Mesin, Alat- alat berat, alat-alat angkat, alat-alat u kur, a lat a lat grouting, a lat-alat bantu, Solar, bensin, Besi Beton, paslin, Pc, pasir, split, air, kayu perpil, bendrat dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIX s/d minggu XXVII. (Pekerjaan Finishing LT.2- roster beton + tulangan)
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
1. Lingkup Pekerjaan jaan konstruksi baja adalah pek er jaan konstruksi untuk rangka atap yang meliput i: Pek er penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan pelayanan yang dan d iper lu k an untuk melaksanakan fabrikasi membuat konstruksi baja termasuk pemasangan percobaan (tr ial erection) sesuai ketentuan perencanaan, dan pemasangannya di lapangan. Semua pek er jaan dan tukang yang diterima untuk melakukan pek er jaan harus ahli dan yang ber pengalaman serta profesional. Pemborong harus mempersiapkan dan membuat gambar kerja serta metode kerja yang lengkap, daftar material, dan sambungan dari komponen-komponen, yang sebelum dilaksanakan harus diperiksa dan disetu jui oleh jaan baja yang har us dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang Direksi Lapangan. Pek er tertera pada gambar k er ja. Semua pekerjaan baja sebelum pamasangan harus dilakukan pengecatan meni terlebih dahulu 2 (dua) lapis menggunakan Cat Meni Zincromate dengan ketebalan 50 mikron Pekerjaan harus meliputi pengangkutan/transportasi, penyediaan peralatan, pabrikasi, pemerikasaan dan pemasangan baja struktural di bengkel kerja atau di lapanngan, seperti yang ditunjukkan dalam gambar/seperti yang ditentukan dalam spesifikasi ini, meliputi Pekerjaan : Jembatan Penghubung baja WF400x200x8x13 baja WF250x250x9x14 angkur D19 baut diameter 5/8 plat 10mm plat pengaku 10mm pekerjaan pengelasan pekerjaan perakitan plat jembatan metal deck kolom besi hollow 150x150 balok besi hollow 250x150 rangka atap baja ringan atap solulosa bitumen
ATAP Pekerjaan Baja baja WF 250x125x6x9 baja WF 200x100x5.5x8 jurai WF 250x125x6x9 gording C 200x75x20x3.2 trekstang ø 16 sagrot ø12 - 1200 pekerjaan pengelasan pekerjaan perakitan angkur D19 baut ø5/8 plat 15mm plat 10mm plat 6mm plat pengaku gording 3mm
2. Standart Rujukan a. Pedoman Perencanaan Bangunan Baja untuk Gedung (SNI. 1729.1989-F) b. Standar Industri Indonesia (SII) dan/atau Standar Nasional Indonesia (SNI) c. Japanese Architectural Standart Spesifikasi for Steel Work (JASS) d. Japanese Industrial Standart (JIS) e. American Institute of Steel Constructioan (AISC) f. American Welding Society (AWS) g. American Society for Testing and Materials (ASTM) PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
h. Spesifikasi Teknis : - ST-004-Adukan Encer (grout) 3. Persyaratan Bahan/Material 1. Persyaratan Umum Semua material harus sesuai denngan yng ditentukan dalam spesifikasi ini, kecualli ditentukan lain. Komposisi kimiawi, properti mekanikal, ukuran dan kualitas lainnya dari bahan telah ditentukan tiaptiap tandanya, 2. Baja Struktural - Semua bahan baja harus baru dan bebas dari segala penyimpangan yang mempengaruhi kekuatan, daya tahan atau tampilan dan harus dari kualitas komersial terbaik, serta sesuai dengan standar relatif. - Baja struktural harus berupa produk yang distandarisasikan seperti daftar be rikut ini atau setara yang disetujui konsultan pengawas. - Pedoman Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung (SNI.03-1729-1989) - JIS G 3101-87 Rolled steel untuk struktur umum (SS 400) JIS G 3350 -87 Light Gauge Steel untuk struktur umum (SSC 400) - JIS G 3444-88 Carbon Steel Tubes for General Structure Purpose (STK 400) JIS G 3466-88 Carbon Steel Square Pipes for General Structure Purpose (STKR 400) Tingkatan Baja
Kuat luluh Kg/mm2
Persyaratan uji kuat tegang Kuat tarik Kg/mm2
SS 400 SSC 400 STK 400 STKR 400
≥ ≥ ≥ ≥
41 - 52 41 - 55 ≥ 41 ≥ 41
24 24 24 25
Perpanjangan relatif %
≥ ≥ ≥ ≥
17 21 23 23
- ASTM A36/A36M-94 Spesifikasi for Struktural Steel Tingkatan Baja Plat, Batang dan Bentuk
Kuat luluh Kg/mm2 25,31 (36 ksi)
Persyaratan uji kuat tegang Kuat tarik Kg/mm2 40,78-56,25 (58 – 80 ksi)
Perpanjangan relatif 21
- Bentuk dan Ukuran Bentuk dan ukuran plat baja, plat baja tahan karat (stainless steel) dan barang- barang lain yang berhubungan harus sesuai persyaratan standar sebagai berikut atau setara : JIS G 3101-87 SS400 Rolled Steel untuk struktur umum JIS G 4305-91 SUS304 Cold Rolled Stainless Steel Plates, Sheets and Strips. Baja yang akan digunakan tidak boleh memiliki penyimpangan struktural dan tidak boleh berkarat. Bentuk dan ukurannya relatif sesuai dengan SIUSNI, JIS, ASTM, atau setara. Toleransi ukuran baja sruktural harus sesuai dengan : - SII 0163-79/SNI.07-2054-1990 Baja Siku Sama Kaki Bertepi Bulat Canal Panas, Mutu dan Cara Uji - SII 0233-79/SNI.07-0052-1987 Baja Kanal Bertepi Bulat Canal Panas, Mutu dan CaraUji. - SII 0234-79/SNI.07-0138-1987 Baja Bentuk I Bertepi Bulat Canal Panas, Mutu dan CaraUji. - SII 0999-84/SNI.07-0138-1987 Baja Kanal C Ringan - SII 2524-90/SNI.07-3018-1992 Baja Pelat, Pelat Strip dan Lembaran Canal Panas. - JASS 6-82 Standar Toleransi Baja Struktural - Mur-Baut, Sekrup, Cincin Penutup, Baut Angkur dan Plat Mur-Baut, Sekrup dan Cincin Penutup biasa harus sesuai dengan persyaratan berikut ini atau setara : - SNI.03-1729-1989 (Bj. 37) - JIS B 1180-85 Hexagon Head Bolts and Hexagon Head Screws - JIS B 1181-93 Hexagon Nuts and Hexagon Thin Nuts - JIS B 0205-82 Metric Coarse Screw Threads - JIS B 1251-84 Spring Lock Washers - JIS B 1256-78 Plain Washers - ASTM A307-89 Specification for Carbon Steel Externally Threaded Standard Fasteners. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Dalam JIS B 1180-85 dan JIS B 1181-93, tingkatan finishing harus ―Medium‖, tingkatan presisi harus ―3rd class‖ dan perangkat mekanikal harus 4T‖. Baut angkur harus sesuai dengan persyaratan berikut ini atau setara : - SNI.03-1729-1989 (Bj.37) - JIS G 3101-87 SS 400 - ASTM A36/A36M-94 Mur cincin penutup dan penutup sekrup harus sesuai standar baut biasa yang disebutkan diatas. Penyusunan sekrup berkekuatan tinggi harus sesuai dengan persyaratan standar berikut ini atau setara : - JIS B 1186-79 Penyusunan sekrup, mur segi delapan berkakuatan tinggi dan cincin penutup untuk sambungan geser Tingkatan Baja F10T A
Persyaratan uji kuat tegang Kuat luluh Kg/mm2
≥
Kuat tarik Kg/mm2
Perpanjangan relatif
100-120
14
Jika kontraktor ingin menggunakan jeis sekrup berkekuatan tinggi lainnya, ia harus memberikan sertifikat pengujian mekanikal dan kimiawi pembuatan untuk mendapatkan persetujuan konsultan pengawas. - ASTM A325M-93 Spesifikasi untuk Sekrup Berkekuatan Tinggi untuk Sambungan Baja Struktural (Metrik). - Uji Bahan Untuk barang-barang yang distandarisasi, sertifikat yang membuktikan kesesuaian produk dengan standar yang disetujui dapat diberikan tanpa diuji lagi. Bila diperlukan, konsultan pengawas dapat meminta kontraktor untk mengadakan pengujian mekanikal bahan dengan biaya kontraktor. Perancangan 1. Penawaran baja dalam berat (kg), sudah termasuk “wastage” akibat pemotongan dan lainlain dan diperhitungkan pada analisa harga satuan. 2. Standard Kontraktor bertanggung jawab untuk menjamin perancang baja untuk pengerjaannya agar sesuai dengan persyaratan-persyaratan ini sepenuhnya. Kontraktor supaya menyiapkan salinan usulan standart yang akan dipakai, sebagai pedoman bagi Direksi paling lambat 21 hari sebelum fabrikasi.
Kecuali kalau diatur secara tersendiri, semua material profil, pelat dan kisi-kisi yang ak an dibuat konstruksinya secara las harus terbuat dari jenis baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A36 atau yang setara. Untuk semua jenis pipa juga harus dari baja k ar bon yang memenuhi persyaratan ASTM A53 type E atau S. Kecuali jika diatur secara tersendiri maka semua bahan-bahan untuk konstruksi baja harus memenuhi spesifikasi American Institute of Steel Construction (AISC) dan PPBBI Mei 1984. Untuk bahan-bahan pengikat str uk tu r / konstruksi utama yaitu baut-baut, mu r -mu r / sekerup sekerup dan ring-ring disyaratkan sebagai berikut : Untuk sambungan bukan baja ke baja : Harus dari baja karbon yang memenuhi pe r sya r at an ASTM A370 dan telah digalvan is. Untuk sambungan baja ke baja: Harus dari baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A325 dan atau ASTM A490 dan harus telah terlapis Cad mium. Untuk sambungan logam yang berlainan jenis bahannya, pengikat-pengikat harus dari ba ja tahan korosi yang memenuhi persyaratan ASTM A276 type 321. Ring-ring bulat untuk baut biasa harus memenuhi ANSI B27, type A. Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari American Welding Society (AWS D1.1- 86: Structural Welding Code Steel). Baut angkur dan sek rup -sek rup / mur-mur harus memenuhi persyaratan ASTM A36 atau A325. Lapisan seng : baja terlapis seng harus memenuhi ASTM A123. Lapisan seng untuk pr odu ksi ulir dan sekrup harus memenuhi ASTM A153. Baut dan mur yang tidak terlapis (unfinished) harus memenuhi ASTM A307 dengan tipe baut segi enam (hexagon-bolt type) moment-type. Pengencangan semua mur harus dengan kunci momen. Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu bahan yang belum pernah dipergunakan sebelumnya dan harus disertai sertifikat pengiriman d ar i pabr ik. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
3. Material Pengelasan
-
Elektroda yang akan digunakan untuk pengelasan harus berupa produk yang sesuai standar
―JIS
Z 3211-91 mengenai lapisan elektroda untuk baja lunak ‖. -
Material pengelasan harus E70xx, yang memiliki kuat luluh 415 Mpa dan kuat tarik 500 Mpa
-
Material pengelasan selain yang disebutkan diatas harus dipilih sesuai dengan metode pengelasan yang akan dikerjakan. Ketika logam dasar dari dua tekanan luluh yang berbeda dilas bersamaan, logam pengisi harus dipilih berdasarkan logam dasar yang memiliki tekanan luluh tertinggi.
-
4. Pengecatan Material pengecatan untuk permukaan baja harus memiliki karakteristik sbb : - Cat dasar harus jenis Meni Logam Kromat/Seng-Kromat Cepat Kering. a. Semua bahan Konstruksi baja yang di expose / tampak harus di cat sampai akhir, sedang baja yang tidak ditampakkan/expose cukup di cat dasar. b. Cat dasar adalah cat zink chromate buatan Dana Paint atau setara sedangkan sebagai cat akhir adalah Enamel Paint produk ex EMCO LUX, dan pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan. c. Baja yang akan ditanam dalam beton tidak boleh di cat. d. Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strength bold permukaan baja tidak boleh di cat. e. Cat akhir adalah enamel paint buatan EMCO LUX dan pengecatan dilakukan 2 kali di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi arsitektur. f. Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti yang tertera pada gambar harus di grout dengan bahan setara ―Master Flor 713 Grout‖, dengan tebal minimum 2,5 cm. g. Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi pabrik. 5. Adukan Encer Adukan Encer (grout) untuk mengisi lubang-lubang angkur, landasan plat dasar, dan sebagainya yang ditunjukkan dalam gambar harus terbuat dari bahan semen jenis tidak susut dan tidak mengandung logam seperti yang ditetapkan. 6. Syarat-syarat Umum a. Semua material konstruksi baja yang digunakan harus memenuhi persya ratan Peraturan Baja dan dengan hasil test ASTM A 36-70 atau yang setaraf, kualitas baja ST-37. Bilamana ada komponen kompo nen men ggu nak an b aja bet on h aru s deng an mu tu U 24. BJTP untuk diameter <Ø 1 2 dan mutu U 39 BJTD untuk diameter > Ø 12 b. Pemborong dapat diminta untuk memberi surat Keterangan tentang pengujian bahan oleh pabrik (laboratorium yang disetuijui pengeloia proyek) untuk kontruksi baja yang digunakan. c. Setelah pengujian bahan dilakukan, maka hasilnya harus diserahkan kepada pengelola proyek untuk persetujuan dipakainya bahan konstruksi baja tersebut.
d. Pemborong harus memperhitungkan segala komponen penyambungan yaitu plat baja, murbaut, paku corrugated galvanized steel sheet dan lain-lain bahan untuk pengikat/penyabung sesuai dengan gambar konstruksi dan spesifikasi teknik. e. Pemborong harus memperhitungkan segala biaya pengangkutan dari pabrik sampai ke lokasi dimana gedung akan dibangun, termasuk biaya lainnya yang timbul sampai selesai erection di lokasi pembangunan gedung f. Pemborong bertanggung jawab terhadap keamanan/kerusakan barang tersebut sampai ke tempat tujuan. Segala kehilangan, kerusakan, sepenuhnya menjadi resiko Pemborong. g. Pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan -keterangan yang tertera dalam gambar, lengkap dengan penyangga penyangganya, alat untuk memasang dan menyambungnya pelat-pelat siku dan sebagainya. h. Pengerjaan harus bertaraf kelas satu, semua pekerjaan ini harus diselesaikan bebas dari puntiran, tekukan dan hubungan terbuka. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam pemasangannya tidak akan memerlukan pengisi, kecuali kalau gambar detail menunjukkan hal tersebut. i. Semua ukuran komponen konstruksi harus di buat secara presisi, ukuran diambil sesuai dengan yang tertera pada gambar. j. Sebelum komponen konstruksi dikirim ke lokasi, Pemborong diwajibkan untuk meyetel lebih dulu komponen-komponen tersebut. Setelah penyetelan selesai, dan hasilnya dianggap baik PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
oleh pengelola proyek, maka Pemborong diwajibkan memberi kode-kode terhadap komponen-komponen yang bersangkutan. k. Pemborong Baru boleh mengirim ke lokasi setelah semua pemberian kode -kode selesai dan mendapat persetujuan pengelola proyek. l. Bilamana dalam tabel Bill Of Quantity ternyata suatu bagian komponen tidak tercantum tetapi didalam gambar ada atau sebaliknya, maka Pemborong harus menyediakan bahan/komponen tersebut yang sepenuhnya menjadi resiko Pemborong m. Dalam pengiriman/penyimpanan komponen-komponen yang kecil/ accessrories-accessories, harus disimpan dalam karung plastik yang cukup kuat, ke mudian dimasukkan kedalam kotak kayu yang tertutup rapi. n. Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teli ti dan disamping dengan hat i- hati untuk menghasilkan tampak yang rapih sekali . Semua perlengkapan atau barang-barang/perkerjaan lain yang perlu demi kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperhatikan dalam gambar atau disyaratkan disini, harus diadakan/disediakan, kecuali jika diperhatikan atau dipersyaratkan lain. o. Pemborong diharuskan mengambil ukuran-ukuran sesungguhya dari gambar- gambar kerja, supaya dalam pemasangan di tempat dapat dilaksanakan dengan sempurna p. Setiap bagian pekerjaan yang buruk yang tidak memenuhi ketentuan diatas, akan ditolak dan harus diganti. Pekerjaan yang selesai harus bebas dari puntiran - puntiran, bengkokanbengkokan dan sambungan-sambungan yang menganga. q. Konstruksi yang telah dikerjakan harus segera dilindungi terhadap pengaruh -pengaruh udara, hujan dan lain-lain, dengan cara yang memenuhi syarat. r. Sebuah bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang perlu sudah diberi lubang dan sudah dibersihkan dari tahi besi, maka bagian -bagian ini harus diperiksa dalam keadaan tidak dicat. s. Mutu baja profil, pipa besi, plat-plat simpul, baut dan paku-paku keling harus memenuhi persyaratan minimal yaitu yang mempunyai kekuatan leleh minimal 3.700 kg/cm. t. Semua komponen konstruksi sebelum dikirim Harus dicat dasar sebagai pelindung dan cara pelaksanaannnya sesuai dengan Spesifikasi Teknik mengenai Pengecetan. 5. Penyambunga n dan Pemasangan a. Pengelasan Pengelasan harus dilaksanakan dengan hati-hati Logam yang dipakai mengelas harus bebas dari retak dan lain-lain cacat mengurangi kekuatan sambungan dan permukaanya harus halus .Permukaan-permukaan yang dilas harus sama dan rata dan kelihatan teratur. Khusus untuk hubungan las antara plat dan penampang profil, bagian penampang yang akan disambung harus dikupas miring. las -las yang menujukkan cacat harus dipotong dan dilas kembali atas biaya Pemborong. Elektrode yang digunakan harus mendapat persutujuan Pengelola proy ek dahulu. b. Baut-baut dan mur-mur. Baut-baut dan mur-mur sambungan (kolam spant dan spantspant) harus yang bermutu tinggi yaitu jenis HTB (High Tension Bolt), sekelas standard ASTM 325 Ukuran-ukurannya harus sesuai dengan yang tertera dalan gambar . c. Macam tebal las . Macam las yang akan dipakai adalah las Lumer (Las dangan busur listrik ) Ukuran las sesuai dengan gambar, atau tebel las untuk konstruksi utama 10 mm d. Kekuatan las Kekuatan dari bahan las yang dipakai minimal sama dengan kekuatan baja_ yang dipakai. Kelas E 90 atau grade SAW-1 sesuai dgn ASTM A233. Pengelola proyek berhak mengadakan test terhadap hasil pengelasan di Balai Penelitian Bahan-Bahan menurut standard yang berlaku di Indonesia atas beban biaya Pemborong . e. Memotong dan menyelesaikar pinggir an - pinggiran bekas irisan, gilingan masakan lain-lain
Bagian-bagian bekas harus benar-benar datar, lurus dan bersih, sekali-kali tidak diperbolehkan bekas-bekas jalur, beram-beram dan lain-lain. Bila bekas potongan/pembakaran dengan mesin diperoleh pinggiran-pinggi ran bekas irisan, maka bagian tersebut di buang sekurang-kurangnya selebar 2,5 mm, kecuali kalau keadaannya sebelum dibuang setebal 2,5 mm, sudah tidak nampak lagi jalur-jalur. f. Meluruskan, mendatarkan dan melengkungkan. Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada bagian - bagian non struktural. Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan -gilingan lengkung. Melengkungkan pelat dalam keadaan dingin menurut suatu jari -jari, tidak boleh 3 kali tebal pelat, demikian juga untuk ba tang-batang dibidang pelat badannya.Melengkungkan batang-batang menurut jari-jari yang kecil harus dilakuka n dalam keadaan panas. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Melengkungkan dalam keadaan panas harus dilakukan segera setelah bahan yang dipanaskan menjadi merah tua. Melengkungkan dan memukul dengan martil tidak boleh dilakukan, bilamana bahan yang dipanaskan tidak lagi menyinarkan cahayanya. g. Mengebor untuk baut. Pada keadaan akhir diameter lebar untuk baut yang dibubut dengan tempat dan sebuah baut hitam yang tepat boleh berbeda masing-masing sebanyak 0,1 mm dan 0,4 mm daripada diameter batang baut itu. Semua lubang-lubang harus dibor dengan bor mesin/listrik. Untuk lubang – lubang dalam bagian konstruksi yang disambung dan yang harus dijadikan satu dengan alat penyambung, dibor sekaligus sampai diameter sepenuhnya dan apabila ternyata tidak sesuai, maka perubahan perubahan lubang tersebut dibor atau diluaskan dan penyimpangannya tidak boleh melebihi 0,5 mm. Semua lubang – lubang harus benar – benar bulat berdiri siku-siku pada bidang- bidang dan bagian – bagian konstruksi yang akan disambung. Semua lubang-lubang sebelum pemasangannya harus diberam. Memberam tidak boleh dilakukan dengan menggunakan besi – besi penggarut. h. Mur dan baut penyambung. Khusus untuk penyambungan kolom utama — spant, sambungan balok spant dan spant puncak, diperguna kan baut jenis High Tension Bolt (HTB). Untuk sambungan konstruksi yang lainnya dipergunakan baut biasa yang dihasilkan oleh pabrik, baut yang dihasilkan dengan cara manual tidak diijinkan dipakai, Jumlah dan ukuran sesuai dengan yang tertera pada gambar. Pemasangan mur baut harus benar-benar kuat serta mempunyai kekuatan yang merata dan sama. Khusus untuk baut — baut HTB dikencangkan menurut daftar dibawah ini : Sebelum dilakukan penyetelan, semua bidang permukaan, baut, mur, ring, harus bebas dari karat, debu atau material lain yang mungkin akan mengakibatkan terganggunya kekakuan sambungan. Setiap mur dan baut dilengkapi dengan 2 buah ring pelat. Posisi daripada as baut/lubang baut harus tegak lurus terhadap bidang permukaan dimana baut dipasang. Setelah baut-baut dikencangkan sampai kekuatan tertent u dan ternyata karena suatu hal dibuka lagi; maka baut/mur dan ringnya tidak boleh dipakai lagi. 6. Pekerjaan Pengecatan Lapisan pelindung dan cat dasar. a. Sebelum diberi lapisan pelindung, permukaan baja/pipa besi terlebih dahulu dibersihkan dari kulit giling, karat dan kotoran lainnya dengan menggunakan sikat kawat baja yang dijalankan secara elektrik sampai permukaan baja tersebut benar-benar bersih dan kelihatan warna asli bajanya. b. Kemudian tanpa menunggu lama, permukaan baja/pipa besi dilapisi dengan lapisan pelindung Zinchromate Primer dengan ketebalan 40 micron dengan cara disemprot, tidak diperbolehkan menggunakan kwas. c. Setelah lapisan pelindung kering dan berumur tidak lebih dari 3 X 24 jam, permukaan baja tersebut dilapisi dengan cat finish untuk baja yang diekspose ketebalan 40 micron dengan cara disemprot. d. Bilamana ternyata hasil pengecatan dasar tersebut diatas tidak mencapai hasil yang baik sesuai dengan persyaratan. maka lapisan cat dasar tersebut harus dikupas kembali dan kemudian dilapisi kembali dengan cat dasar dengan cara yang benar sampai mencapai hasil sesuai dengan persyaratan. e. Seluruh pelaksanaan pekerjaan lapisan pelindung dan cat dasar dilakukan di workshop pembuatan kontruksi. Tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan tersebut di lokasi proyek kecuali dalam hal adanya perbaikan terhadap lapisan cat yang rusak pada waktu dilakukan pengangkutan, bongkar -muat maupun erection. 7. Gambar Detail Pelaksanaan - Sebelum proses pabrikasi, kontraktor harus memberikan gambar detail pelaksanaan ke konsultan pengawas untuk mendapat persetujuan. Hal-hal ini termasuk dalam gambar detail pelaksanaan yang akan diaplikasikan : Spesifikasi ahan Nomor penanda Daftar bagian-bagian material PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Detail pembuatan Detail pengelasan Syarat pengecatan Detail dan lokasi bengkel produksi - Persetujuan gambar detail pelaksanaan oleh konsultan pengawas tidak berarti melepaskan kontraktor dari tanggung jawabnya terhadap kesalahan dan kegagalan - Kontraktor tidak boleh melakukan perubahan gambar detail pelaksanaan yang paling akhir diterima, tanpa persetujuan tertulis dari konsultan pengawas. - Perubahan yang berasal dari inisiatif kontraktor untuk kenyamanannya harus meminta persetujuan konsultan pengawas dan dibuat dengan biaya kontraktor. 8. Pemeriksaan dan Pengujian
- Bahan, smbungan dan hubungan antar pekerjaan pad aumumnya harus menjadi subjek untuk diuji atau diperiksa di bengkel kerja dan lapangan. - Pemeriksaan dan pengujian harus dilakukan oleh orang yang berkualitas dan pada laboratorium pengujian yang disediakan oleh kotraktor dan disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. - Komposisi kimiawi dan properti mekanis semua material harus diuji dan diperiksa sebelum memulai kerja di bengkel produksi. - Periksa rakitan bengkel dan pengelasan untuk disesuaikan dengan persyaratan yang ditentukan. - Konsultan pengawas haarus memiliki wewenang unutk melakukan pemeriksaan dan pengujuian kapan pun. - Konsultan pengawas memiliki hak untuk setiap saat menolak material dan/atau pekerjaan yang rusak berdasarkan gambar perencanaan, sebelum penerimaan terakhir. Kontraktor harus membongkar bahan-bahan terpasang yang telah ditolak oleh konsultan pengawas dan menggantinya tanpa adanya biaya tambahan. - Semua tukang las harus memiliki izin yang masih berlaku. Jika disyaratkan oleh konsultan pengawas, kontrakor harus mengadakan uji keterampilan tukang las, dan dilakukan tanpa adanya biaya tambahan pada Owner. 9. Pita Ukur Baja Kontraktor harus menyediakan beberapa pita pengukur presisi yang diperlukan untuk pelaksanaan kerja minimal 3 pita ukur. Pita ukur yang digunakan di bengkel kerja baja harus sesuai dengan pita ukur yang digunakan untuk pendirian pekerjaan baja dilapangan. Semua hasil pengukuran adalah tanggung jawab kontraktor. 10. Penggunaan dan Penyimpanan
-
Semua bahan harus dikirimkan lengkap dengan sertifikat asli pencampurannya.
-
Semua bahan baja harus ditangani dengan perawatan yang benar, sesuai tata cara yang tidak menyebabkan goresan mendalam, sesuai yang ditentukan konsultan pengawas.
- Bahan harus disimpan tidak langsung terhubung dengan tanah sesuai dengan tata cara dan lokasi, yang akan meminimalisasikan karat dan proses pengkaratan. 11. Metode Pelaksanaan Pekerjaan 1. Pabrikasi a. Kontraktor harus memberi catatan satu minggu kepada konsultan pengawas, sebelum melaksanakan segmen pabrikasi apapun, seperti menutup sisi berbagai bagian struktur b. Material baja harus memiliki ukuran, bentuk dan konstruksi sesuai ditentukan. c. Sebelum pabrikasi, semua pengukuran yang diperlukan harus dilaksanakan dan diperiksa sesuai dengan persyaratan prosedur kontrol kualitasdalam AISC. d. Selain yang telah ditentukan, barang-barang harus dipabrikasi sesuai dengan metode pekerjaan bengkel yang efisien e. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap koreksi/perbaikan dari semua kesalahan dan ketidaktepatan pada pekerjaan detail, tata letak dan pabrikasi, dengan biayanya sendiri. 2. Lokasi Pabrikasi Baja struktural harus dipabrikasi dan dirakit di bengkel atau pekarangan milik kontraktor atau di lokasi yang disetujui oleh konsultan pengawas tidak diperkenankan melakukan pengelasan dasar di lapangan. 3. Pengelasan a. Tukang Las. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
4.
5.
6.
7.
Tukang Las harus berpengalaman berkelanjutan lebih dari satu tahun dalam pengelasan struktural dan mendapat persetujuan konsultan pengawas. b. Persiapan Material a. Sudut alur harus sesuai dengan desain dan gambar detail pelaksanaan. Akan tetapi hal tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan jenis pengelasan yang akan dilakukan dengan persetujuan konsultan pengawas. b. Alur harus dibuat ke bentuk seperti yang ditentukan di atas dengan alat pemotong gas otomatik atau metode mekanikal lainnya pemotong gas manual diperkenankan pada situasi yang tidak diragukan, dengan persetujuan konsultan pengawas c. Pekerjaan Pengelasan a. Pengelasan harus dikerjakan dengan kecepatan memadai, arus dan tegangan yang benar sesuai dengan jenis dan posisi pengelasan. b. Pengelasan di bengkel kerja, bila mungkin dilakukan dari bawah ke atas dengan menggunakan ukuran perputaran yang ditetapkan c. Elemen-elemen baja harus dipanaskan terlebih dahulu seperti yang disyaratkan sesuai dengan ketebalan dan jenis material d. Kondisi Cuaca Pengelasan tidak boleh dilakukan saat permukaan pengelasan basah karena air hujan atau alasan lain atau saat angin berhembus kencang. Akan tetapi apabila posisi tukang las dan las terlindungi dan persiapan logam dasar telah dilakukan, pengelasan dapat dilaksankan setelah konfirmasi tidak adanya kelembaban/basah pada permukaan, dengan persetujuan konsultan pengawas. e. Koreksi Material Kesalahan pada material harus dikoreksi/diperbaiki dengan peralatan mekanis atau dengan pemanasan yang tidak menyebabkan kerusakan pada material. f. Pemeriksaan Pengelasan a. Pemeriksaan harus dilakukan selama dan setelah pengelasan di workshop. b. Setelah pengealsan dan setelah pemeriksaan yang disebutkan di atas, las harus diperiksa oleh konsultan pengawas. Sambungan Baut a. Diameter Lubang Semua lubang untuk sambungan yang dibaut harus berdiameter lebih dari 2mm, menggunakan sekrup, kecuali bila ditetapkan lain. b. Pembuatan Lubang Semua lubang harus dibor pada sudut yang benar terhadap permukaan logam dan tidak boleh diperbesar dengan pembakaran. Pemotongan, Pembagian dan Pengguntingan Pemotongan dengan api, pembagian dan pengguntingan harus dilakukan secara hati - hati, akurat dan teliti dengan alat dengan petunjuk mekanis. Semua tepi harus bebas dari terak. Semua tepian siku yang mengalami kerusakan harus dikembalikan ke toleransi minimumnya. Toleransi Pabrikasi Lokasi tiap komponen sangat penting bagi rancangan struktur tiap komponen harus ditempatkan akurat seperti yang ditunjukkan dalam gambar, dengan toleransi pabrikasi diberikan dalam AISC. Pemasangan a. Prosedur dan Urutan Sebelum membuat jadwal pendirian struktur, kontraktor harus memberikan prosedur dan urutan pemasangan dengan perhitungan pendukung kepada konsultan pengawas, guna menjelaskan bahwa telah dilakukan teknik yang memadai untuk memastikan kebrhasilan pendirian, untuk selanjutnya mendapat persetujuan konsultan pengawas. Sebelum memulai pendirian di lapangan, kontraktor harus melengkapi konsultan pengawas dengan informasi-informasi sbb : Pendirian struktur atap Pemasangan perlengkapan pendirian dan perancah Detail pondasi crane, pendirian dan pemindahannya. Pemasangan dan penyilangan sementara Perlengkapan pendirian yang dibutuhkan Pengangkutan dan pengiriman (termasuk jadwal) Pekarangan tempat penyimpanan sementara dan penanganannya Persediaan listrik sementara Urutan, prosedur dan metode pendirian Toleransi pendirian dan metode perawatan Perlengkapan dan prosedur untuk mengencangkan pemasangan sekrup/baut.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Pengaturan baut angkur dan plat dasar Pengecatan cat meni. Pemeriksaan lapangan Upaya keselamatan yang diajukan. Perlengkapan pemasangan, pendirian harus disediakan dalam jumlah, kapasitas dan kualitas yang memadai guna menghasilkan operasi tanpa kegagalan. b. Pengangkatan Kontraktor harus bertanggung jawab pada ketidak tepatan struktural pada semua struktur atau bagian struktur yang diangkat atau dipnidahkannya. Kontraktor harus membuat analisis struktural yang diperlukan untuk memastikan bahwa pemasngan tersebut akan dibuat tanpa kerusakan pada struktural. Kontraktor harus memberikan metode pengangkatan untuk pekerjaan pendirian pada konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan. c. Kondisi Lingkungan Jangan mendirikan struktur atap selama kondisi angin bertiup kencang dan saat terjadi hujan. d. Toleransi Pemasangan Kontraktor harus memasang struktur pada tempat pendirian yang telah dirancang. Kontraktor harus mengenali kondisi lapangan sebelum memulai prosedur pemasangan dan harus memberikan laporan kepad konsultan pengawas tentang segala kondisi yang termasuk pemasngan struktur sesuai toleransi AISC Semua struktur harus didirikan sesuai dengan toleransi dalam spesifikasi AISC, kecuali ditetapkan lain. Semua komponen struktur yang didirikan harus mempunyai sistem penopang sendiri untuk berbagai gaya dari luar yang akan digunakan selama pelaksanaan pendirian. Beberapa ikatan sementara yang ditambahkan pada struktur untuk sistem penopang sendiri dan perletakannya yang dirancang untuk menahan semua kondisi pembebanan, adalah biaya kontraktor, pada setiap bagian kerja. e. Pengencangan Baut/Sekrup Sebelum pendirian, semua pembautan, penyambungan, penempatan, pengisian, dan fasilitas bahan pasir harus sudah dikerjakan terlebih dahulu Pengencangan baut harus dilakukan dengan Calibrated Torque Wrench untuk menentukan tegangan baut yang diperlukan. Sekrup harus memiliki panjang yang dapat diperbesar, tetapi tidak boleh lebih dari 6,35 mm di luar mur. Kepala baut dan mur harus dipasang kencang ke permukaan kerja dengan alat yang sesuai, tidak kurang dari 381 mm.Kepal sekrup tidak boleh dipukul dengan palu ketika mur sedang dikencangkan. f. Adukan Encer (grout) Persyaratan dan aplikasi pemberian adukan encer (grout) harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam spesifikasi ST-004 g. Pengecatan dilapangan Jika hasil pengecatan di bengkel mengalami kerusakan selama pengangkutan, konsultan pengawas boleh memerintahkan pada kontraktor bahwa baja struktural harus diberi dua lapis cat anti karat jaan fabrikasi di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan h. Sebelum pek er gambar -gambar kerja yang menun jukk an detail-detail lengkap dari semua komponen, pan jang serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut serta detail-detail lain yang diper lu k an. serta contoh-contoh material antara lain : pipa baja, kawat las, cat dasar dan akhir dan lain- lain untuk mendapat per setu ju an Direksi Lapangan. Contohcontoh yang telah disetu jui oleh Direksi Lapangan akan dipakai sebagai stand ar / pedoman untuk pemer iksaan/ pener imaan material yang dikirim oleh Kontraktor ke lapangan. i. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran ja. d an dimensi yang tercantum pada gambar k er jaan di pabrik harus merupakan pek er jaan yang berkualitas tinggi, j. Seluruh pek er jaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga selur uh pek er semua komponen dapat dipasang dengan tepat di lapangan. Direksi Lapangan mempunyai hak untuk memeriksa p ek er jaan di pabrik pada saat yang dikehendaki, jaan yang boleh dikirim ke lapangan sebelum diperiksa dan dan tidak ada pek er disetu jui Direksi Lapangan. Setiap pek er jaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar atau spesifikasi ini ak an d itolak . k. Pengelasan harus sesuai dengan gambar kerja yang telah disetu jui Direksi Lapangan d an harus mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification. Pelaksanaan pengelasan harus oleh personil yang memiliki kecakapan untuk jaan las dan di bawah pengawasan personil yang secara teknis bertanggung pek er PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
jaan tersebut. Penyambungan bagian-bagian konstruksi baja harus jawab untuk pek er dilakukan dengan las listr ik , serta hasilnya harus memenuhi persyaratan teknis. Bagian konstruksi yang akan dilas har us bersih dari bekas-bekas cat, karat, lemak,kerak-kerak dan kotoran-kotoran lainnya. Pengelasan dapat dilakukan setelah diperiksa bahwa hubungan-hubungan yang akan dilas sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk konstruksi itu. Kedudukan konstruksi baja yang segera akan dilas harus men jamin situasi yang paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan. Pada pek er jaan las, mak a sebelum mengadakan las ulangan, baik lapisan bekas pertama, maupun bid ang-bid ang benda kerja harus dibersihkan dari kerak (slag) dan kotorannya lainnya. jaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang terdahulu Pada pek er harus dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-percikan logam sebelum memulai dengan lapisan las yang baru. Lapisan las yang berpori-pori, rusak atau retak harus dibersihkan kembali d an diulang sejak awal. Lokasi tempat pengelasan serta bidang konstruksi yang akan dilas, harus terlindung dari hujan dan angin kencang selama pengelasan ber langsung. l. Lubang-lubang Baut Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dik er jak an dengan alat bor / punch dan harus d iber sihk an Diameter baut selain baut angkur, maksimum adalah 1,6 mm lebih besar dari nominal diameter Untuk baut angkur, lubang bautnya tidak boleh lebih besar 3,2 mm dari nominal diamet er baut angkur untuk angkur berdiameter 24 mm atau kurang dan ketentuan itu men jadi 5 mm bila nominal diameter baut angkur lebih dari 24 mm m. Sambungan, Untuk sambungan komponen konstruksi yang tidak dapat dihind ar ka n, berlaku ketentuan hanya diperkenankan maksimal satu sambungan dan dilaksanak an dengan las tumpul/ full penetration atau butt weld . dipandang perlu oleh n. Pemasangan Per cobaan/Tr ial Erection, bila Direksi percobaan dari Lapangan, Kontraktor d iwa jibk an melaksanakan pemasangan jaan konstruksi. Komponen yang tidak cocok atau yang sebagian atau seluruh pek er tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak oleh Direksi Lapangan dan pemasangan percobaan ini tid ak boleh dibongkar sebelum mendapat per setu juan Direksi Lapangan. Pemasangan per cobaan ini tidak dapat dipakai sebagai alasan penambahan biaya oleh kontr ak tor . o. Pengecatan, semua bahan konstruksi baja harus dilapis cat. Cat dasar adalah jenis zink chromate setaraf ICI atau Danapaints dan pelaksanaan pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan. Sedangkan baja yang akan ditanam di dalam beton tid ak boleh di cat. Untuk lubang baut kekuatan tinggi (high strength bolt) permukaan baja tid ak boleh dicat. Pengecatan harus dilakukan setelah baut selesai dipasang.Cat akhir adalah jenisgloss enamel paint setaraf ICI atau Danapaint dan dilakukan 2 kali di lapangan kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar atau persyaratan teknis Arsitektur. Di bagian bawah d ar i base plate harus digrout dengan bahan Master Flow 713 Grout atau setara, dengan tebal minimum 2.5 cm. Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi pabr ik . p. Pemasangan Ak hir / Final Erection, peralatan untuk pemasangan akhir harus sesuai jaannya dan dalam kondisi kerja yang baik. Bila dan sebanding dengan pek er d ijump ai bagian- bagian konstruksi yang tidak dapat dipasang atau ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat dari kesalahan pabrikasi atau perubahan bentuk maka keadaan itu har us segera dilaporkan kepada Direksi Lapangan untuk diperoleh cara per baik annya. Lapangan, dan Perbaikan kesalahan harus dilakukan di hadapan Direksi jaan perbaikan tersebut adalah men jadi tanggungan Kontr ak tor . pek er Termasuk sebagai peralatan pemasangan adalah : Sabuk pengaman dan tali-tali ja khususnya pada saat bekerja di tempat yang har us digunakan oleh para pek er tinggi, selain pengaman yang berupa platform atau jar ingan (net). Setiap komponen diberi kode/mar ki ng yang sesuai dengan gambar pemasangan, sehingga memudahkan pemasangan. Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus jadinya tegangan-tegangan yang melewati digun ak an untuk mencegah ter tegangan ijin. I k atan-ik atan itu tetap dipasang sampai keseluruhan konstruksi selesai. Sambungan-sambungan sementara berupa las maupun baut harus diberikan kepada bagian konstruksi untuk menahan beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama pembangunan. Baut-baut, baut angker, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
q.
r.
s.
t.
lain-lain harus telah disediakan dengan lengkap dan siap dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar . Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque wr ench). Toleransi, penyimpangan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebih dari 1 /500 dari tinggi vertikal kolom. Toleransi kelurusan tidak boleh lebih dari L/1000 untuk semua komponen. Pengu jian Mutu Pek er jaan Sebelum dilaksanakan fabr ik asi/ pemasangan, Kontraktor d iwa jibk an memberikan pad a Direksi Lapangan "Certificate Test" bahan baja profil, baut-baut, kawat las, cat d ar i pr odu sen/ pabr ik Bila tidak ada "Certificate Test", maka Kontraktor harus melakukan pengu jian atas ba ja profil, baut, kawat las di labor ator ium jaan pengelasan dan tiap jenis Pengu jian contoh harus disiapkan untuk tiap tipe pek er d ar i bahan yang akan di las. Pengu jian yang bersifat merusak contoh dari prosedur d an kualifikasi pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM A370 Pengu jian pengelasan yang tidak bersifat mer usak Khusus untuk bagian-bagian konstruksi dengan ketebalan bagian yang dilas tidak lebih dari 2 cm, pemeriksaan mutu pengelasan dilakukan secara visual, bila ditemukan hal-hal yang meragukan, maka bagian tersebut harus diuji dengan cara-cara seperti di bawah ini dan sesuai standar AWS Pemeriksaan dengan Ultrasonic sesuai dengan lampiran L dari AWS D 1.1-86 atau persyaratan ASTM E114-75 : Ultrasonic Contact Method; E164-74 : Ultrasonic Contact Examination or Weldmends; E273-68 : Ultra sonic Inspection of Longitudinal and Spir al Welds of Welded Pipe and Tubing (1974) Cara pemeriksaan dengan Partikel Magnetic harus sesuai dengan ASTM E109 Cara pemeriksaan dengan Liquid Penetrant harus sesuai dengan E109. Titik -titik / bagian konstruksi yang akan dilakukan pengu jian ditentu k an/ dipilih oleh Direksi Lapangan termasuk jumlah pengu jian Pemeriksaan visual mutu pengelasan dilakukan ketika pelaksanaan pengelasan berlangsung dan setelah tahap pek er jaan diselesaikan. Bagian pengelasan yang telah diselesaikan, harus disikat dengan sikat kawat sampai bersih sebelum Direksi pemeriksaannya. Lapangan memberikan Lapangan membuat Direksi akan perhatian pada permukaan yang pecah-pecah, porous, masuknya kerak-kerak las pada per muk aan, potongan bawah, lewatan/over lap, kantong udara dan ukuran las. Pengelasan yang d inilai rusak harus diperbaiki kembali sesuai dengan persyaratan AWS D 1.1-86. harus diserahkan pada Hasil pengu jian dari labor ator ium/lap angan Direksi Lapangan secepatnya dan seluruh biaya yang berhubungan dengan pengu jian bahan/las d an sebagainya, men jadi tanggung jawab Kontr ak tor .
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang baja, kepala tukang baja, tukang las, kepala tukang las, mandor, operator, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 ( satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : ember, palu, scaffolding, lot, blebes alumunium, kunci besi, bartcharter, catut, tank, gergaji besi, gergaji kayu, Siku, waterpass, meteran, benang, usuk 5/7, paku, papan 2/20, gunting besi, boor manual, cicle , sket met besi, gerobak dorong, genset, mesin las listrik, dll. Bahan yang dipakai : baja WF400x200x8x13 baja WF250x250x9x14 angkur D19 baut diameter 5/8 plat 10mm plat pengaku 10mm pekerjaan pengelasan pekerjaan perakitan plat jembatan metal deck kolom besi hollow 150x150 balok besi hollow 250x150 rangka atap baja ringan atap solulosa bitumen baja WF 250x125x6x9 baja WF 200x100x5.5x8 jurai WF 250x125x6x9 gording C 200x75x20x3.2 trekstang ø 16 sagrot ø12 - 1200 pekerjaan pengelasan pekerjaan perakitan angkur D19 baut ø5/8 plat 15mm plat 10mm plat 6mm plat pengaku gording 3mm Mur-Baut, Sekrup, Cincin Penutup, Baut Angkur dan Plat, Mur-Baut, Sekrup dan Cincin Penutup, Baut-baut dan mur-mur, bor mesin/listrik, Memberam, besi – besi penggarut, balok spant dan spant puncak, baut jen is High Tension Bo lt (HTB), baut — baut HTB, Pita Ukur Baja, Sambungan Baut, sekrup/baut, baut angkur dan plat dasar, cat meni, Perlengkapan pemasangan, baut harus dilakukan dengan Calibrated Torque W rench,Sekrup harus memiliki panjang yang dapat diperbesar, tetapi tidak boleh lebih dari 6,35 mm, Kepala baut dan mur harus dipasang kencang ke permukaan kerja dengan alat yang sesuai, tidak kurang dari 381 mm, Kepal sekrup, palu ketika mur, a l a t b o r / punch , baut selain baut angkur, maksimum adalah 1,6 mm, baut angkur, lubang bautnya tidak boleh lebih besar 3,2 mm dari nominal d ia m e t e r baut angkur untuk angkur berdiameter 24 mm atau kurang dan ketentuan itu m e n j a di 5 mm bila nominal diameter baut angkur lebih dari 24 mm , las t u m pu full penetration atau butt w el d , Cat dasar, lubang baut , Cat akhir , base plate harus digrout dengan bahan Master Flow 713 Grout , dengan l/ tebal minimum 2.5 cm, Sabuk pengaman dan tali-tali ,platform atau j a r i n ga n (net), profil baja , Baut-baut, baut angker, baut hitam, baut kekuatan tinggi, baja profil, baut-baut, kawat las, cat , ba j a profil, baut, kawat las, persyar atan ASTM A 370, mutu pengelasan, sesuai standar AW S , Pemeriksaan dengan Ultrasonic sesuai dengan lampiran L dari AWS D 1.1-86 a t au persyarat an ASTM E114-75 : Ultrasonic Contact Me th o d ; E164-74 : Ultrasonic Co nt ac t Examination or Wel d m en d s ; E273-68 : Ultra sonic Inspection of Longitudinal and S p i r al Welds of Welded Pipe and Tubing (1974), Partikel Magnetic harus sesuai dengan ASTM E109, Liquid Penetrant harus sesuai dengan E109, sikat kawat , potongan bawah, le w at a n/ o p , kantong udara, las dan lain-lain. ve r la
Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XV s/d minggu XXVI. Jembatan Penghubung Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XVII s/d minggu XX. Pek. A tap- Pek. Baja
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Material 1. Metal deck yang digunakan adalah sekualitas metal deck produksi bluescope. 2. Material metal deck yang digunakan dalam proyek ini adalah material metal deck dengan tegangan leleh minimum fy = 550 Mpa 3. Mutu bahan tersebut diatas harus bisa ditunjukkan dengan bukti tes tarik material metal deck yang dilakukan oleh laboratorium. 4. Tebal metal deck yang digunakan adalah 1,0 mm. 5. Apabila digunakan tebal metal deck lebih tipis dari 1,0 mm, maka kontraktor harus bisa membuktikan bahwa metal deck tersebut sudah aman terhadap pembebanan yang dipikul. Bukti tersebut harus ditunjukkan dengan PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
hitungan struktur metal deck dengan menggunakan beban-beban seperti berikut : 1) Untuk bangunan perpustakaan, beban mati tambahan diambil 200 kg/m 2, beban hidup 400 kg/m 2. 2) Untuk bangunan yang lain, beban mati tambahan 200 kg/m 2, beban hidup 350 kg/m 2. 6. Tulangan kebakaran harus dipasang pada metal deck dengan tulangan Ø10 jarak 1000 mm. Apabila dipasang tulangan kebakaran dengan jarak lebih besar dari 1000 mm, maka kontraktor wajib membuktikan dengan hitungan struktur terhadap bahaya kebakaran. Metode Pelaksanan 1. Sebelum pemasangan metal deck, maka dipasang support seperti tertera pada tabel produk setiap metal deck yang digunakan. Setiap ketebalan metal deck, memerlukan jarak support yang berbeda-beda. 2. Metal deck dipasang dengan teliti dan rapi. Ujung metal deck yang menumpu pada balok, harus masuk minimal 6 cm kedalam balok. 3. Mengingat metal deck ini adalah sebagai tulangan positif pada plat, maka metal deck ini tidak boleh rusak/luka selama masa pemasangan. 4. Setelah metal deck terpasang, maka dipasang tulangan kebakaran dan juga tulangan negative plat. 5. Setelah tulangan telah terpasang, maka pengecoran bisa dimulai. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang baja, kepala tukang baja, tukang las, kepala tukang las, mandor, operator, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana A rsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : ember, palu, scaffolding, lot, blebes alumunium, kunci besi, bartcharter, catut, tank, gergaji besi, gergaji kayu, Siku, waterpass, meteran, benang, usuk 5/7, paku, papan 2 /20, gunting besi, boor manual, cicle , sket met besi, gerobak dorong, genset, mesin las listrik, dll. Bahan yang dipakai : Metal deck yang digunakan adalah sekualitas metal deck produksi bluescope, Material metal deck yang digunakan dalam proyek ini adalah material metal deck dengan tegangan leleh minimum fy = 550 Mpa, Mutu bahan tersebut diatas harus bisa ditunjukkan dengan bukti tes tarik material metal deck yang dilakukan oleh laboratorium,Tebal metal deck yang digunakan adalah 1,0 mm,Apabila digunakan tebal metal deck lebih tipis dari 1,0 mm, maka kontraktor harus bisa membuktikan bahwa metal deck tersebut sudah aman terhadap pembebanan yang dipikul. Bukti tersebut harus ditunjukkan dengan hitungan struktur metal deck dengan menggunakan beban-beban seperti berikut : Untuk bangunan perpustakaan, beban mati tambahan diambil 200 kg/m 2 ,beban hidup 400 kg/m 2 .2) Untuk bangunan yang lain, beban mati tambahan 200 kg/m 2 ,beban hidup 350 kg/m 2 , metal deck dengan tulangan Ø10 jarak 1000 mm, tulangan kebakaran dengan jarak lebih besar dari 1000 mm, Metal deck dipasang dengan teliti dan rapi. Ujung metal deck yang menumpu pada balok, harus masuk minimal 6 cm kedalam balok, tulangan positif pada plat, metal deck, tulangan negative plat, las dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XV s/d minggu XXVI. Jembatan Penghubung
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN PENUTUP ATAP Meliputi Pekerjaan : Jembatan Penghubung atap solulosa bitumen
Pekerjaan Atap Gedung pasang kaso + reng baja ringan allumunium foil pasang genteng keramik pasang nok
PEKERJAAN ATAP GENTENG KERAMIK 1. Lingkup Pekerjaan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan serta pemasangan genteng keramik pada atap gedug rumah sakit hewan. Hal ini sudah tertuang dalam dokumen gambar sesuai perencana. Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan penutup atap hingga memperoleh hasil yang baik. 2. Pengendalian Pekerjaan Seluruh pekerjaan pada bagian ini sesuai dengan : NI-3-1970 SII-0447-81 PUBI-1982 Pasal 19 3. Persyaratan Bahan 1. Persyaratan Bahan a. GENTENG KERAMIK, harus dengan double locking, produk KIA dengan galvanized, warna natural. b. Nok (Ridge Hip Cap) dari ukuran standar dengan kemiringan sudut disesuaikan dengan gambar atau sesuai produksi yang digunakan. Pengikat lainnya sesuai dengan kebutuhan. 2. Pengujian Bahan Bahan-bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan ini harus sudah lulus test/pengujian dari pabrik pembuatnya berdasarkan standar yang berlaku atau sesuai dengan petunjuk Manajemen Konstruksi. 3. Contoh Bahan Pelaksana harus menyerahkan contoh bahan yang akan digunakan dan setiap bahan yang disertakan harus sesuai dengan contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Manajemen Konstruksi. 4. Penyimpanan GENTENG KERAMIK disimpan di tempat yang disediakan. 5. Tempat penyimpanan harus terlindung dari cuaca akan tetapi tetap mendapatkan aliran udara secukupnya 6. Genteng Keramik memiliki bahan tanah liat yang bermutu tinggi, diproses secara mekanis didalam pabrik dan dibakar didalam oven dengan suhu yang sesuai. 7. Permukaan genteng di glazuur sehingga memperoleh warna yang mengkilap dan ratan(lapisan permukaan dari kelas heavy duty). 8. Spesifikasi ; - Panjang 32.4 cm - Lebar 31.1 cm - Panjang efektif 27 cm - Lebar efektif 26.8 cm - Berat per unit 2950 gr - Beban lentur 150 kg - Jarak reng 27 cm 4. Persiapan Pelaksanaan a. Ikuti semua petunjuk dan persyaratan dari pabrik pembuat dan sesuai dengan gambar. b. Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang terlatih dengan standar pengerjaan yang disetujui Manajemen Konstruksi. c. GENTENG KERAMIK yang cacat (retak luka) tidak boleh dipasang dan harus segera dikeluarkan dari lokasi proyek. d. Pelaksana harus menyerahkan brosur-brosur beserta keterangan teknis kepada Manajemen Konstruksi 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. e. Jaminan Pekerjaan/Bahan, Kontraktor harus menyediakan surat jaminan/garansi selama 5 tahun. f. Pemasangan genteng harus lurus dan rapih, bagian pengunci antar genteng (interlocking), harus tepat pada posisinya g. Pada pemasangan Nok digunakan adukan 1 Pc : 5 Ps, dengan di dalamnya dipasang raam kasa kawat 10x10 cm, ketebalan adukan di pasang sehingga plester/acian jadi yang terlihat dari luar adalah 4-5 cm. h. Bagian acian yang nampak harus difinish dengan cat genteng dengan warna yang sama dengan warna genteng. Kualitas Cat Genteng produk: Mowilex. i. Genteng yang terkena kotoran adukan selama proses pemasangan nok, harus dibersihkan segera sebelum kering, dan menjamin genteng tetap bersih tidak ada noda-noda setelah pemasangan selesai. j. Pada Ujung terakhir genteng diatas lisplang harus diikat dengan kawat tahan karat, sehingga kuat tidak lepas. k. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan contoh material lengkap dengan penjelasan spesifikasi, untuk memperoleh persetujuan dari Perencana dan Konsultan Pengawas. l. Kontraktor harus membuat metode pelaksanaan dan shop drawing yang sesuai dengan material yang akan dipakai dan telah disetujui. m. Kontraktor harus memeriksa kembali kondisi lapangan yang akan dipakai untuk pekerjaan penutup atap. Dan apabila kondisinya kurang baik, maka kontraktor harus memperbaikinya agar memperoleh hasil pekerjaan yang baik.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
5. Metode Pelaksanaan Pekerjaan 1. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman dalam pekerjaan ini. 2. Pemasangan genteng harus betul-betul tersusun rapi, rata dan lurus ke segala arah sesuai dengan ketentuan dari pabrik. Kaitan antara satu genteng ke genteng yang lainnya harus rapat dan saling mengunci satu sama lainnya. Pemotongan genteng harus menggunakan alat pemotong khusus. 3. Sistem pemasangan interlocking untuk mencegah geser dan bocor 4. Hasil akhir pemasangan penutup atap genteng keramik adalah suatu permukaan atap yang utuh, rapih dan tidak bocor. Lisplank atap harus lurus dan rapih tanpa terlihat sambungannya. PEKERJAAN ATAP ASPALT 1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan serta pemasangan genteng aspalt pada jembatan penghubung antar gedung. Hal ini sudah tertuang dalam dokumen gambar sesuai perencana. Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan penutup atap hingga memperoleh hasil yang baik. 2. Pengendalian Pekerjaan Australian Standard AS 1397 – G550 – AZ 150, AS 3566 Standar Nasional Indonesia (SNI); - SNI 03-1588-1989 3. Umum - Contoh dan brosur bahan – bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus diserahkan lebih dahulu kepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa dan disetujui, sebelum pengadaan bahan – bahan ke lokasi proyek. - Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus membuat dan menyerahkan kepada Konsultan Pengawas. Gambar Detail Pelaksanaan yang mencakup ukuran – ukuran, cara pemasangan dan detail lain yang diperlukan, untuk diperiksa dan disetujui. - Bahan – bahan harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam keadaan utuh, baru dan tidak rusak serta dilengkapi tanda pengenal yang jelas. Bahan – bahan harus disimpan dalam tempat yang kering dan terlindung dari segala kerusakan. 4. Persyaratan Bahan - Semua bahan – bahan yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini harus seluruhnya dalam keadaan baru berkualitas baik dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. - Atap aspalt ini memiliki bahan selulosa bitumen yang ramah lingkungan produk dari ONDULINE. - Memiliki bobot ringan dan lentur. - Spesifikasi ; Lemabaran atap; a. Material selulosa betumen b. Panjang 200 cm c.Ketebalan 0.3 cm d. Tinggi gelombang 3.8 cm e. Luas efektif 1.56 m2 f. Berat 6.4 kg (3.3 kg per m2) Nok; - Panjang 100 cm - Lebar 50 cm - Berat 1.3 kg / lembar Sekrup / Paku; - Bahan galvanish - Panjang 70 mm (sekrup), 65 mm (paku) - Ketebalan 3.55 mm (sekrup), 4 mm (paku) - Berat 7 gr / pcs 4. Rangka atap menggunakan rangka atap baja ringan Canal C 100 x 35 x 1 produk dari LYSAGHT SMARTRUSS 5. Standart mutu tingkat I ( memenuhi standart SII). 5. Persiapan Pelaksanaan i. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan contoh materia l lengkap dengan penjelasan spesifikasi, untuk memperoleh persetujuan dari Perencana dan Konsultan Pengawas. ii. Kontraktor harus membuat metode pelaksanaan dan shop drawing yang sesuai dengan material yang akan dipakai dan telah disetujui.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
iii. Kontraktor harus memeriksa kembali kondisi lapangan yang akan dipakai untuk pekerjaan penutup atap. Dan apabila kondisinya kurang baik, maka kontraktor harus memperbaikinya agar memperoleh hasil pekerjaan yang baik. 6. Metode Pelaksanaan Pekerjaan 1. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman dalam pekerjaan ini. 2. Sebelum pemasangan penutup atap dimulai, semua rangka kuda-kuda baja ringan, gording, harus sudah terpasang dengan baik. 3. Penutup atap sebelum dibawa ke lapangan, harus terlebih dulu disesuaikan bentuk serta ukurannya sesuai dengan yang tertera dalam gambar kerja. 4. Jarak antar penutup atap harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat atap yang digunakan. 5. Pemasangan atap harus betul-betul tersusun rapi, rata dan lurus ke segala arah sesuai dengan ketentuan dari pabrik. Kaitan antara satu atap ke atap yang lainnya harus rapat dan saling mengunci satu sama lainnya. Pemotongan atap harus menggunakan alat pemotong khusus. 6. Untuk atap kemiringan 15 derajat; g. Jarak reng max 60 cm h. Antar overlap atap 17 cm i. Jarak max overhang 7 cm 7. Pemasangan nok; j. Jarak overlap nok dan lembaran minimal 13 cm k.Jarak overlap nok samping minimal 12.5 cm 8. Pemotongan lembaran atap dapat menggunakan gergaji kayu atau gergaji listrik 9. Hasil akhir pemasangan penutup atap genteng keramik adalah suatu permukaan atap yang utuh, rapih dan tidak bocor. Lisplank atap harus lurus dan rapih tanpa terlihat sambungannya. PELAPIS ALUMUNIUM FOIL 1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan pengadaan bahan, tenaga dan pemasangan alumunium foil sheet pada pekerjaan atap, untuk dilapiskan antara usuk dan reng baja ringan. 2. Bahan-bahan 1. Persyaratan Bahan a. Alumunium foil sheet Digunakan aluminium foil lembaran satu sisi, dengan lapisan paper beserat. b. Bahan harus dari kualitas terbaik setara produk HEIGARD standar. c. Spesifikasi bahan lebar 1.050 mm panjang 100 m, berat 11 kg (real:9,8 kg) d. Spesifikasi teknis: thickness 0,3 mm, grab tensile strength (N) MD: 500, Grab tensile strength (N) CD: 300, Elongation (%) MD: 15, Elongation (%) CD: 20; Nail tear strength (N) MD: 30 ; Nail tear strength (N) CD: 25; Hydrostatic Head (kPa): >20 2. Pengujian Bahan Aluminium foil yang digunakan dari kulitas terbaik, kuat dan tidak mudah sobek, 3. Contoh Bahan Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Manajemen Konstruksi . 4. Penyimpanan Bahan-bahan disimpan/ditumpuk dan harus bebas dari kemungkinan goresan, 3. M e t o d e Pelaksanaan Pengerjaan : 1. Sebelum pemasangan harus diperiksa usuk baja ringan sudah terpasang dengan baik, dan kuat diatas gording baja, permukaan usuk satu dengan yang lain harus membentuk bidang yang rata. 2. Aluminium foil dipasang di atas usuk baja ringan dengan permukaan yang ada aluminium foil nya berada disisi atas. 3. Aluminium foil sheet dipasang mulai dari atap bagian bawah lembar-demi lembar ke arah atas. 4. Overlap antara lapis aluminium foil satu dengan dengan lainnya sebesar 10 cm. 5. Aluminium foil harus terpasang kencang dan tegang (tidak kendur). 6. Aluminium foil sheet, terjepit diantara usuk dan reng baja ringan. 7. Pemotongan sambungan alumunium foil sheet secara horizontal harus overlap sebesar satu kali jarak antar usuk baja ringan. 8. Sambungan antar alumunium foil harus direkat dengan plester isolasi plastik tahan air. 9. Harus dipasang oleh orang yang berpengalaman mengerjakan pekerjaan ini, Kontraktor harus menjaga agar lapisan aluminium ini tidak berlubang selama proses pemasangan reng baja ringan dan genteng.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Tenaga yang diperlukan : Tukang baja, tenaga, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana S ipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Bahan yang digunakan : Genteng Keramik, genteng di glazuur sehingga memperoleh warna yang mengkilap dan ratan (lapisan permukaan dari kelas heavy duty), - Panjang 32.4 cm - Lebar 31.1 cm - Panjang efektif 27 cm - Lebar efektif 26.8 cm - Berat per unit 2950 gr - Beban lentur 150 kg - Jarak reng 27 cm, GENTENG KERAMIK, pengunci antar genteng (interlocking), raam kasa kawat 10x10 cm, Cat Genteng, Lisplank atap, genteng aspalt pada jembatan, Atap aspalt, Material selulosa betumen Panjang 200 cm Ketebalan 0.3 cm Tinggi gelombang 3.8 cm e.Luas efektif 1.56 m2, Nok; - Panjang 100 cm - Lebar 50 cm - Berat 1.3 kg / lembar Sekrup / Paku; - Bahan galvanish - Panjang 70 mm (sekrup), 65 mm (paku) - Ketebalan 3.55 mm (sekrup), 4 mm (paku) - Berat 7 gr / pcs, rangka atap baja ringan Canal C 100 x 35 x 1 produk dari LYSAGHT SMARTRUSS, rangka kuda-kuda baja ringan, reng, nok, gergaji kayu atau gergaji listrik, penutup atap genteng keramik, Lisplank atap, gording baja, Aluminium foil sheet, usuk dan reng baja ringan, alumunium foil sheet, usuk baja ringan, alumunium foil, plester isolasi plastik tahan air, lapisan aluminium, reng baja ringan dan genteng, dll Alat yang digunakan : Gergaji, meteran, betel, kunci pas, amplast, gerinda, pemotong baja, palu, Kain lap, obeng, boor listrik, las listrik, gendet, scafolding, tang, t ruck, pick up dan alat bantu lainnya. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XV s/d minggu XX. Pek. Atap - Pekerjaan Pasangan Atap
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN LAPIS KEDAP AIR / WATER PROOFING 1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua pekerjaan lantai workshop dan gudang seperti yang tertera didalam gambar-gambar dan persyaratan teknis Pekerjaan. Bagian ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan penyediaan alat bantu lainnya. memuat semua pekerjaan sistem pengendalian kelembaban pada lantai toilet/kamar mandi, plat lantai 1, list plank beton pada lantai atap, dan turap batu kali penahan tanah, seperti tertera di dalam gambar-gambar perencanaan. Meliputi Pekerjaan : Pekerjaan GWT waterproofing lantai waterproofing dinding Pekerjaan Finishing LT.2 waterproofing dag Pekerjaan Lavatory LT.2 waterproofing Pekerjaan Lavatory LT.3 waterproofing Pekerjaan Pasangan Atap waterproofing
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
2. Pengendalian Pekerjaan Sesuai rekomendasi pabrik,persyaratan teknis ini dan Petunjuk direksi lapangan maka kontraktor harus menggunakan Sub Kontraktor yang khusus (Aplikator) dan telah ahli dalam pemasangan floor hardener seperti yang direkomendasikan oleh pabrik. Sitem floor hardener seperti yang dipilih harus dapat memberikan peningkatan perkerasan permukaan lantai beton terhadap gesekan khususnya beban berat. Sesuai rekomendasi pabrik, Persyaratan teknis ini, dan ditunjukan ke Pengawas. Pekerjaan ini menjadi pekerjaan yang di sub kontrakkan. Persyaratan mutu bahan: Standar dari bahan dan prosedur yang ditntukan oleh pabrik dan standar lainnya seperti: NI 3, ASTM C230, ASTM C321, ASTM C109. kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari Pengawas.
3. Persyaratan bahan Water proofing membrane dan coating produk fosroc, sika atau yang setara, untuk pemakaian pada lantai beton yang masih segar/baru selesai dicor,dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Merupakan pruduk pabrik yang telah melalui standar internasional (ISO)sehingga memiliki mutu yang kontrol.
b. Terdiri dari agregat khusus berbahan dasar silika (non Metalik)PC (semen) dan additif khusus untuk meningkatkan kemudahan pelaksanaan pengecoran. c. Bersifat Monolotik (menyatu dengan beton) d. Memiliki ketahan abrasion resistance sesuai standar British Board of Agreement(Riport no.610)yang memberikan ketahanan abrasi sebesar 2 25% e. Memiliki Compressive Strength sesuai BS 1881Part 106-1983 sebesar 70N/mm2 f. Memiliki Aggregat yang mempunyai nilai skala kekerasan Mohn:7. g. Memiliki ketahanan terhadap minyak dan oli h. Warna ditentukan kemudian oleh Perencana atau Direksi Lapangan. Atau memenuhi persyaratan : 1. Untuk Lapisan Waterproofing coating digunakan Acrylic polymer modified cementious coating minimal 3 lapis dengan ketebalan sesuai ketentuan pabrik. 2. Pelapis kedap air untuk lantai toilet/Kamar Mandi dan ground water reservoir seperti tertera pada gambar terdiri dari lapisan-lapisan cement baseketebalan 1.5 mm berikut primernya dan ketebalan 3 mm berikut primernya. 3. Bahan yang digunakan produk dari SIKASikatop-107plus 4. Untuk plat beton, disamping menggunakan waterproofing yang sistem coating, juga menggunakan sistem beton integral. Bahan yang digunakan produk SIKA, 4. Bagian-Bagian Yang Perlu Diberi Lapisan Kedap Air Lapisan kedap air harus dipasang pada tempat tempat : Water proofing plat daak, Water proofing km.mandi serta tempat-tempat lain yang diperkirakan akan selalu berhubungan dengan air dan tanah.
6. Metode Pelaksanaan Bahan kedap air harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan cara pemasangannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya. Bidang permukaan beton yang akan diberi water proofing haruslah kering dan bersih dari kotoran-kotoran, lubang-lubang dan celah-celah harus ditambal dengan adukan/acian terlebih dahulu, tonjolan-tonjolan harus diratakan dengan grinda dahulu. Pekerjaan yang disebut dalam point 2 tersebut harus disetujui dahulu oleh Pengawas Lapangan /Konsultan Perencana sebelum pemasangan lapisan kedap air dilaksanakan. Kalau terdapat pipa-pipa konduit atau benda-benda lain yang menembus lapisan kedap air atau jika drain lantai keluar dari bidang waterproofing, maka pada keliling benda-benda yang sudah terpasang itu harus diberi Flashing. Lapisan kedap air harus dipasang pula pada bidang-bidang vertikal yang mengelilingi lantai toilet, lantai janitor plat beton atap, hingga setinggi minimal 20 cm dari permukaan bidang tersebut. Hasil akhir dari pekerjaan lapisan kedap air harus merupakan suatu lapisan dengan permukaan yang rata / tidak bergelombang serta tidak berlubang-lubang atau bercelah-celah pada sambungan-sambungannya ataupun keretakan-keretakan lainnya yang mungkin bisa menimbulkan kebocoran. Semua pemasangan harus didasarkan pada petunjuk dari pabrik pembuat bahan- bahan tersebut. Sebelum pemasangan lapisan kedap air, Pelaksana harus memeriksa seluruh keadaan permukaan yang akan dipasang bahan ini dan harus memperbaiki kondisi permukaan yang dianggap dapat merusak lapisan kedap air ini. Permukaan beton yang akan diberi lapisan kedap air harus bersih, kering dan rata. Pelapis kedap air ini tidak boleh pecah-pecah atau berubah bentuk oleh pengaruh sinar matahari.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Lapisan kedap air tidak boleh terjadi gelembung-gelembung udara yang dapat merusak lapisan kedap air itu sendiri. Lapisan ini juga harus dapat menolak sebagian besar panas yang didapat dari matahari. Permukaan luar pelapis kedap air tersebut harus dilindungi dengan plesteran setebal 3 cm, perbandingan campuran 1 PC : 3 pasir (volume), ditambah concrete water proofing admixture. Bagian bawah lantai loilet harus dilapisi dengan bahan pelapis kedap air tersebut dan naik kedinding setinggi 60 cm. Pelaksana diwajibkan melakukan test uji kebocoran terhadap lapis kedap air tersebut. Uji bisa dilakukan dengan memberi air diatas permukaan yang telah di pasang waterprofing dengan mendiaannya selama 1 x 24 jam. Pengujian ini harus sepengetahuan/ijin Pengawas. Pada bagian-bagian sudut atau bidang-bidang patah, di bawah lapisan kedap air harus dipasang seratserat fibre glass setebal minimal 0.6 mm.
7.Pengujian Terhadap Pekerjaan Waterproofing Pemborong harus mengadakan pengujian terhadap pekerjaan-pekerjaan water proofing yang telah dilaksanakan. Pengujian dilaksanakan dengan cara pengisian air keatas bidang yang akan diuji tersebut hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian dilihat hasilnya selama 3 x 24 jam.
8.Perbaikan Pekerjaan Setiap permukaan waterproofing yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara yang dianjurkan oleh pabrik. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan water proofing tersebut, maka kerusakan perbaikan finishing tersebut harus segera diperbaiki.
9.Syarat Pemeliharaan Pemborong harus menjaga pekerjaan water proofing yang sudah selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan.
10. Metode Pelaksanaan a. Bahan kedap air harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan cara pemasangannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya. b. Bidang permukaan beton yang akan diberi water proofing haruslah kering dan bersih dari kotorankotoran, lubang-lubang dan celah-celah harus ditambal dengan adukan/acian terlebih dahulu, tonjolantonjolan harus diratakan dengan grinda dahulu. c. Pekerjaan yang disebut dalam point 2 tersebut harus disetujui dahulu oleh Pengawas Pekerjaan / Perencana Pekerjaan sebelum pemasangan lapisan kedap air dilaksanakan. d. Kalau terdapat pipa-pipa konduit atau benda-benda lain yang menembus lapisan kedap air atau jika drain lantai keluar dari bidang waterproofing, maka pada keliling benda-benda yang sudah terpasang itu harus diberi Flashing. e. Lapisan kedap air harus dipasang pula pada bidang-bidang vertikal yang mengelilingi lantai toilet, lantai janitor plat beton atap, hingga setinggi minimal 20 cm dari permukaan bidang tersebut. f. Hasil akhir dari pekerjaan lapisan kedap air harus merupakan suatu lapisan dengan permukaan yang rata / tidak bergelombang serta tidak berlubang-lubang atau bercelah-celah pada sambungan-sambungannya ataupun keretakan-keretakan lainnya yang mungkin bisa menimbulkan kebocoran. 11. Jaminan Sistem pelapisan kedap air yang dipilih harus dapat memberikan jaminan dari produsen/pabrik pembuat mutu bahan selama minimal 10 tahun. Pelaksana harus memberikan sertifikat jaminan terhadap kemungkinan kebocoran, karena pelaksanaan pekerjaan. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang water proofing, kepala tukang water proofing mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logis tik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Peralatan yang digunakan : palu, catut, tank, meteran, benang, paku, ember, papan 2/20, sekop, sapu, kuas, kain, dll. Bahan yang dipakai : minyak dan oli, Lapisan Waterproofing coating Acrylic polymer modified cementious coating minimal 3 lapis, lapisan-lapisan cement baseketebalan 1.5 mm
berikut primernya dan ketebalan 3 mm, coating, beton integral, Flashing, plesteran setebal 3 cm perbandingan campuran 1 PC : 3 pasir (volume), ditambah concrete water proofing admixture, bahan pelapis kedap air, serat-serat fibre glass setebal minimal 0.6 mm, grinda, lapisan kedap , air, lapisan Concure (Curing Compound), multipleks plywood dan lain- lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXVII s/d minggu XXVIII. Pekerjaan Lavatory LT.2 Waterproof Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIX s/d minggu XXVII. Pekerjaan Finishing LT.2 Waterproof Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXVIII s/d minggu XXIX. Pekerjaan Lavatory LT.3 Waterproof Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VII s/d minggu XII. Pekerjaan GWT, Waterproof Lantai Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXIII. Pekerjaan Pasangan Atap -Waterproof
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management :
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN ANTI RAYAP Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga dan penyemprotan anti rayap hingga rata, pada bagian pekerjaan galian, seluruh galian sekeliling tepi luar bangunan. Pekerjaan Tanah LT.1 anti rayap Pengendalian Pekerjaan Standart Dep.PU.SK.SNI.03-2405-2000 Bahan-bahan 1. Bahan anti rayap yang pekat (concentrate) dapat dilarutkan atau bisa diencerkan dengan air diformulasikan, untuk membasmi penyebaran pada kayu. Bahan bakar minyak tidak diperkenankan sebagai bahan pengencer. 2. Air di encerkan ke konsentrasi sesui yang direkomendasi produsen. 3. Bahan yang dipakai produk dari LENTREK 400 EC. Pengerjaan 1. Soil treatment - Penyemprotan di setiap sisi-sisi pondasi dan dalam bangunan dengan jarak 10-15 cm dari sisi luar dan jarak antar galian 30-40 cm dengan kedalaman 30-40 cm. - Penginjeksian dengan larutan termitisida anti rayap dengan volime 2.5 – 3 liter larutan tiap lubang galian. 2. Wood treatment - Penginjeksian larutan termitisida pada sisi kusen pintu dan jendela dengan kedalaman ditentukan (sampai tembus dinding). - Menutup kembali lubang bekas injeksi dengan bahan dan warna yang disesuaikan dengan kusen - Membersihkan bekas-bekas injeksi atau penyemprotan anti rayap. Tenaga yang dibutuhkan : Tenaga, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Bahan yang diperlukan : Obat anti ra yap produk dari LENTREK 400 EC, Air, dll. Peralatan yang dipakai : Alat Penyemprot obat anti rayap, d ll. Waktu pelaksanaan : dimulai pada minggu IV s/d minggu XI.Pek. Tanah-Anti Rayap
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
PEMASANGAN DINDING BATA RINGAN (AAC) Lingkup pekerjaan Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua pekerjaan pasangan Bata Ringan / Autoclaved Aerated Concrete (AAC) seperti yang tertera daftar perincian lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dan pada gambar-gambar. Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti gari-garis ketinggian, bentuk- bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar dan persyaratan di sini. Meliputi Pekerjaan : Pekerjaan Pasangan LT.1 pasangan dinding bata ringan Pekerjaan Pasangan LT.2 Pasangan dinding bata ringan Pekerjaan Pasangan LT.3 Pasangan dinding bata ringan Pekerjaan Pasangan Atap Pasangan dinding bata ringan Pengendalian Pekerjaan Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada: PUBB-1982 NI-3-1970 NI-10-1973 SII-0021-78 Bahan-bahan 1. Bata yang digunakan adalah bata ringan produk dari PRIMACON. Produk ini harus baru, dan yang terpilih harus sesuai dengan persyaratan- persyaratan dalam DIN ( Deutsch Industrie Norm) yang menjamin mutu produk memenuhi persyaratan teknis struktur bangunan. Dengan standar mutu yang sudah diakui secara Internasional, Prime Mortar merupakan satu-satunya semen instan dari Indonesia yang dapat diterima di pasar lokal dan Internasional sekaligus. Bilamana tidak terdapat bahan-bahan yang sesuai standar tersebut di atas, maka Konsultan Pengawas menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal dengan persyaratan yang ditentukan. 2. Adukan pasangan bata ringan untuk seluruh dinding harus berupa bahan semen instant PM-100 untuk produk dari perekat, PM-200 untuk plester dan PM-300 untuk acian. Bahan semen instant yang digunakan PRIME MORTAR. 3. Bagian yang harus kedap air harus menggunakan bahan plester instant khusus kedap air PM-900, Cementitious Waterproofing dan bagian yang harus dilakukan plester khusus yaitu; Mulai permukaan beton sloof, balok dan plat beton sampai tinggi 30 cm di atas permukaan lantai. Dinding KM/WC, toilet dengan tinggi 150 cm di atas lantai, Di bawah dudukan kusen dan pasangan Bata Ringan yang melekat ke beton minimal 3 (tiga) lapis/lajur. 4. Contoh Bahan Bahan bata ringan yang digunakan ukuran 200 x 600 x 100 mm produk dari PRIMACON. Contoh-contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas. Persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat sebelum bahan yang dimaksud dibawa ke lapangan kerja untuk dipasang. Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada di lapangan akan dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Konsultan Pengawas guna keperluan pengujian. Bahan yang tidak sesuai dengan produk yang di atas akan ditolak dan harus segera disingkirkan dari lapangan. Pengerjaan dan Penyimpanan Bahan-bahan untuk pekerjaan harus disimpan ditempat yang baik dan aman dengan cara-cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, untuk menghindari dari segala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut. Metode Pelaksanaan 1. Pasangan bata ringan yang dilaksanakan harus rata, tegak dan lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, dan bila tidak diperlihatkan di dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik, bata ringan harus putus sambungan dengan lajur di bawahnya. 2. Bata Ringan yang dipasang rata tengah dengan jarak antara Bata Ringan yang satu dengan yang lainnya (nat) adalah 3 mm. 3. Rangka pengaku berupa kolom praktis ukuran setebal 100 x 100 mm dari beton bertulang campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 12 m2, dan setiap sudut sambungan dinding bata/beton ringan. 4. Pemasangan dinding Bata Ringan setinggi max. 1 m harus disertai dengan pengecoran kolom praktis sebagai pengikat. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
5. Pada setiap jendela dan pintu dengan bentangan lebih dari 1,2 m harus dipasang balok latai, meskipun tidak tertera dalam gambar. 6. Setiap selesai pemasangan batu Bata Ringan, dinding harus dibersihkan dari spesi yang keluar ke samping kanan-kirinya agar nampak bersih dan rapi. Perlindungan Seusai jam kerja, seluruh lajur pasangan bata ringan yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Siar atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan bukaan dinding atau dinding dengan peralatan, harus ditutup dengan bahan pengisi celah. Standar : a. SK SNI S-03-1994-03 (Spesifikasi Peralatan Pemasangan Dinding Bata dan Plasteran). Atau Produk lokal yang telah memenuhi standar uji material. b. Pt T-03-2000-C (Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan Plasteran Dinding). c. SNI 03-6387-2000 (Spesifikasi Kapur Kembang untuk Bahan Bangunan). d. SK SNI S-04-1989-F (Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan Bangunan Bukan Logam). e. SK SNI S-02-1994-04 (Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan Adukan dan Plesteran Dengan Bahan Dasar Semen).
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Cetok, ember, palu, molen, pacul, lot, blebes alumunium, meteran, benang, usuk 5/7, pa ku, papan 2/20, sekop, cangkul, molen /mixer pengaduk beton, bak campuran, drum air, gerobak dorong, slegrong, scaffolding, boor listrik, circle keramik, bendrat, dll. Bahan yang dipakai : Adukan pasangan bata ringan untuk seluruh dinding harus berupa bahan semen instant PM-100 untuk perekat, PM-200 untuk plester dan PM-300 untuk acian. Bahan semen instant yang digunakan produk dari PRIME MORTAR , plester instant khusus kedap air PM-900 , Cementitious Waterproofing, Bahan bata ringan yang digunakan ukuran 200 x 600 x 100 mm produk da ri PRIMACON, Rangka pengaku berupa kolom praktis ukuran setebal 100 x 100 mm dari beton bertulang campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 12 m2, Bata Ringan setinggi max. 1 m, bata ringan, kertas semen, bahan pengisi celah, kayu perpil, bendrat, paku dan lain-lain.
Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VI s/d minggu XV. Pe kerjaan Pasangan LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XV s/d minggu XXII. Pekerjaan Pasangan LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XVII s/d minggu XXIV. Pekerjaan Pasangan LT.3
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta p ersetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN 1. Lingkup Pekerjaan Plesteran Pekerjaan Plesteran, Acian dilaksanakan pada pekerjaan pas. Batu bata RINGAN. Sebelumplesteran dimulai, permukaan yang akan diplester dibasahi dengan air hingga basah, jenuh. Pelaksanaan pekerjaan plesteran dikerjakan dengan rata dan tidak bergelombang, semua sudut-sudut benar benar siku dan lot / vertical. Semua pasangan batu bata merah yang tidak nampak diplester rapat. Selama proses pengeringan plester dijaga kelembabannya disiram air, untuk menghindari retak rambut. Plesteran dilaksanakan apabila telah terlindung dari panas matahari secara langsung dan hujan. Kecuali disebutkan lain, bahan penyelesaian atau penutup permukaan d ind ing/ tembok bata dan adalah plesteran. Pek er jaan plesteran mencakup pembuatan dan pemasangan plester an pada dindingdinding tembok bata dan bidang-bidang beton, meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan per alatannya. Meliputi Pekerjaan : Pekerjaan Pasangan LT.1 plesteran plesteran beton acian Sponengan Pekerjaan Pasangan LT.2 plesteran plesteran beton acian sponengan
plesteran plesteran beton acian sponengan Pekerjaan Tangga Belakang LT.2 plesteran beton acian PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Pekerjaan Pasangan Atap pasangan dinding bata ringan plesteran acian 2. Campuran Komposisi bahan adukan sesuai dengan persyaratan, yaitu :
PM-100 perekat bata ringan PM-200 plesteran PM-300 acian PM-900 acian untuk bagian kedap air
PRIME MORTAR
Bahan-bahan yang digunakan : 1. Semen Portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan). 2. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2. 3. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10. 3. Persyaratan Bahan a. Semen Instan Semen instan yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus mempunyai kualitas yang sama seperti semen untuk pekerjaan beton, atau harus memenuhi PUBB - NI. 8 .
PM-100 perekat bata ringan PM-200 plesteran PM-300 acian PM-900 acian untuk bagian kedap air
b.
Semen masih harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras). Jika ada bagian yang mulai mengeras, bagian tersebut masih harus dapat ditekan hancur dengan tangan bebas (tanpa alat) dan jumlah tidak lebih dari 10 % berat. Jika ada bagian yang tidak dapat ditekan hancur dengan tangan bebas, maka jumlahnya tidak boleh melebihi 5 % berat dan kepada campuran tersebut diberi tambahan semen baik dalam jumlah yang sama. Semen yang sudah disimpan lebih dari 6 bulan sejak dibuat atau semen dalam kantong dipenyimpanan lokal (di penyalur) lebih dari 3 bulan perlu diuji sebelum digunakan, jika sudah rusak harus ditolak.
Air
c.
PRIME MORTAR
Tidak mengandung lumpur atau benda melayang lainnya lebih dari 2 gram/liter Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton (asam, zat organik lainnya) lebih dari 15 gram/liter Tidak mengandung khlorida (CI) lebih dari 0,5 gram/liter Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter
Proporsi adukan : Komposisi bahan adukan sesuai dengan persyaratan, yaitu :
PM-100 perekat bata ringan PM-200 plesteran PM-300 acian PM-900 acian untuk bagian kedap air
PRIME MORTAR
Standar : a. SK SNI S-03-1994-03 (Spesifikasi Peralatan Pemasangan Dinding Bata dan Plesteran). b. Pt T-03-2000-C(Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan Plesteran Dinding). c. SNI 03-6387-2000 (Spesifikasi Kapur Kembang untuk Bahan Bangunan). d. SK SNI S-04-1989-F (Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan Bangunan Bukan Logam)). e. SK SNI S-02-1994-04 (Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan Adukan dan Plesteran Dengan Bahan Dasar Semen).
Adukan yang tumpah ke bawah pada waktu pemasangan batu bata bekas dan yang sudah ditinggalkan lebih dari 2 jam tidak boleh digunakan lagi dan harus menggunakan campuran yang baru. Bahan campuran (air, semen dan pasir) yang digunakan untuk adukan harus memenuhi ketentuan seperti untuk bahan campuran beton dalam buku RKS ini ataupun dalam SKSNI T -15-1991-03. 4. Metode Pelaksanaan Pekerjaan. Pembuatan campuran harus menggunakan mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Membuat campuran plesteran tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilaksanakan bila ada ijin dari Konsultan ataupun Direksi. Permukaan dasar harus dibersihkan sampai benar-benar siap untuk dilakukan pekerjaan plesteran. Seluruh permukaan untuk plesteran harus disiram air cukup basah, namun tidak sampai jenuh. Plesteran dapat dilakukan apabila permukaan air yang terlihat sudah lenyap/kering kembali. Untuk mencegah pengeringan yang bersifat sementara, penempelan campuran maksimum 2,5 jam setelah proses pencampuran. Sebelum memulai plesteran pekerjaan sparing pipa pipa conduit makanikal dan elektrikal harus sudah selesai Pemasangan pipa-pipa sparing dan conduit harus cukup dalam dan kuattertanam sehingga tidak menimbulkan retak pada plesteran yang sudah jadi. Setelah permukaan pondasi dan sloof disiapkan dengan baik, batu bata dipasang diatas adukan setebal 1.5 – 2.5 cm. Plesteran harus lurus, sama rata datar maupun tegak lurus. Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan ketebalan sesuai dengan yang disyaratkan, maka dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat ’kepala plesteran’. Perataan pengisian bidang plesteran meggunakan alat bantu hollow alumunium. Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak tegak lurus atau bergelombang, adanya pecah atau retak, keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa. Pelaksanaan plesteran dilaksanakan minimal setelah pasangan batu bata berumur 2 (dua) minggu. Penyedia Jasa harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Penyedia Jasa harus mengganti tanpa biaya tambahan. Plesteran dinding bata, sebelum diplester, permukaan dinding bata harus dibersihkan d an dibasahi dengan air, siarnya dikorek sedalam 1cm. Tebal plesteran minimum 1,5cm dan maksimum 2cm. Plesteran diselesaikan dengan papan plesteran dan kayu perata atau sekop baja. Sudut-sudut dibuat serapi-rapinya dan menyiku. Sambungan dari plester an-plester an harus mulus dan lurus. Dalam mendirikan dinding yang tidak berada dibawah atap, selama waktu hujan harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan bahan pelindung yang cukup sesuai. Selama proses pengeringan, plesteran harus disiram dengan air selama 7 (tu juh) hari terus menerus. Plesteran Beton, seluruh permukaan beton yang tampak harus menghasilkan per mu k aan yang jaan beton tidak dapat menghasilkan per mu k aan yang halus dan rata. Bila pelaksanaan pek er halus dan rata, maka permukaan tersebut harus diplester hingga menghasilk an permukaan seperti yang dimaksud di dalam gambar rancangan pelaksanaan. Per mu k aan beton yang jaan pendahuluan d engan urutan sebagai akan diplester harus disiapkan dulu dengan pek er berikut : Permukaan dibuat kasar dengan betel/pahat beton Dibasahi dengan air, menggunakan :
PM-100 perekat bata ringan PM-200 plesteran PM-300 acian PM-900 acian untuk bagian kedap air
PRIME MORTAR
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Scap, Cetok, ember, palu, molen, pacul, lot, blebes alumunium, meteran, benang, usuk 5/7, p aku, selang air, papan 2/20, sekop, cangkul, molen /mixer pengaduk beton, bak campuran, drum air, selang air, gerobak dorong, slegrong, scaffolding, boor listrik, circle keramik, linggis, selang waterpas, dll. Bahan yang dipakai : PM-100 perekat bata ringan PM-200 plesteran PRIME MORTAR PM-300 acian PM-900 acian untuk bagian kedap air kayu perpil, bendrat dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VI s/d minggu X V. Pekerjaan Pasangan LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XV s/d minggu XXII. Pekerjaan Pasangan LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XVII s/d minggu XXIV. Pekerjaan Pasangan LT.3 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXIII. Pekerjaan Pasangan Atap Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIX s/d minggu XXVI. Pekerjaan Tangga Utama LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXVI. Pekerjaan Tangga Belakang LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXV s/d minggu XXVIII. Pekerjaan Tangga Utama LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXV s/d minggu XXVIII. Pekerjaan Tangga Belakang LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXIII. Pekerjaan Pasangan Atap
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEMASANGAN LAPISAN DINDING BATU ALAM ANDESITE Lingkup Pekerjaan Meliputi bahan, peralatan, tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan batu alam andesite dipasang pada bagian yang ditunjukkan sesuai daftar perincian lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dan gambar serta petunjuk Konsultan Pengawas. Pekerjaan Finishing LT.1 pasangan batu alam andesit 3x30 susun sirih cat coating batu alam Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon LT.1 andesit bakar 300x300 Pekerjaan Finishing LT.2 pasangan batu alam andesit 3x30 susun sirih Pekerjaan Finishing LT.3 pasangan batu alam andesit 3x30 susun sirih
Pengendalian Pekerjaan Sesuai dengan standar: NI-2-1971 SII-0013-81 NI-3-1970 PUBI-1982 Bahan-bahan 1. Persyaratan Bahan Batu alam andesite, batu berwarna abu-abu muda tebal 10 mm, produksi lokal, memiliki serat atau tekstur. Bentuk dan sudut-sudut potongan batu harus benar-benar siku dan ukuran satu dengan yang lain harus sama dan presisi. Ukuran yang dipakai adalah 3 x 30 cm disesuaikan dengan gambar detil. 2. Pengujian Bahan Batu Alam Andesite. Batu andesite diambil dari bahan galian atau batu gunung dan harus tahan terhadap benturan dan pukulan benda keras. Diusahakan menggunakan bentuk dan ukuran yang relatif sama, dengan sebaran warna, bercak, dan alur batu yang merata dan sama. 3. Contoh bahan Pelaksana harus menyera hkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan, dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas. 4. Penyimpanan Penyimpanan batu andesite harus dilakukan sedemikian rupa, sebaiknya ditempatkan pada tempat yang beratap. Tumpukan batu andesite red-brown tidak boleh mengakibatkan sudut-sudut batu andesite menjadi gompal dan tali pengikat batu andesite tidak putus. Batu andesite yang rusak dan cacat tidak boleh dipakai, harus segera dikeluarkan dari lapangan. Metode Pelaksanaan 1. Pengerjaan a. Pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang khusus yang ahli untuk pekerjaan ini. Pemasangan dilakukan dengan cara susun siri (sesui dengan gambar). b. Bersihkan permukaan dinding dari noda-noda, debu, minyak, cat dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat pemasangan batu andesite. c. Sambungan antar batu harus rapat (1-2) mm. d. Pertemuan pada sudut harus di verstek, dengan menggunakan mesin potong. e. Pemasangan batu alam andesite harus menggunakan semen instant khusus produk LEMKRA TG 302 , Adukan semen instant yang dipilih harus dari jenis yang tidak bereaksi jika terkena air hujan sehingga mengeluarkan cairan putih yang keluar dari nat-nat pasangan batu, sehingga menyebabkan noda/bercak setelah dalam
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
f. g.
h. i.
kurun waktu tertentu. Kontraktor dapat mengusulkan zat kimia additive/admixture yang dicampur adukan/spesie guna mengatasi masalah tersebut. Adukan untuk pemasangan batu andesite harus berupa campuran sesuai peryaratan cement instant yang dipakai produk LEMKRA TG 302. Pemasangan dengan melapiskan adukan perekat pada lempengan-lempengan batu andesite dengan ketebalan maksimum 15 (lima belas) mm dengan pola sesuai gambar serta nat-nat 3 mm. Adukan semen tidak diperbolehkan mengotori permukaan luar batu alam andesite, permukaan batu yang terkena semen/adukan harus diganti yang baru. Nat-nat tidak di grooting, kotoran yang melekat pada lempengan batu andesite harus dibersihkan segera dengan sikat ijuk dan air sebelum kering. Permukaan batu setelah selesai harus dilindungi dengan coating khusus batu, dengan warna natural/clear produk dari PROPAN STONE CARE. Tanpa warna, (tidak dibenarkan menggunakan coating warna sehingga merubah warna asli batu alam andesite).
Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) o rang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang P elaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Cetok, ember, palu, mesin potong, molen, pacul, lot, blebes alumunium, meteran, benang, usuk 5/7, paku, papan 2/20, sekop, cangkul, molen /mixer pengaduk beton, bak campuran, drum air, gerobak dorong, slegrong, scaffolding, boor listrik, circle keramik, bendrat, dll. Bahan yang dipakai : Batu alam andesite, batu berwarna abu-abu muda tebal 10 mm, produksi lokal Ukuran adalah 3 x 30 cm, batu andesite red-brown, tali pengikat batu, batu alam andesite harus menggunakan semen instant khusus produk LEMKRA TG 302, zat kimia additive/admixture, campuran batu alam andesite, semen/adukan, Nat-nat tidak di grooting, lempengan batu andesite, sikat ijuk, air, coating khusus batu, dengan warna natural/clear, coating netral, batu alam andesite), kayu perpil, bendrat, paku dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VIII s/d minggu XXIII. Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XII s/d minggu XXX. Pekerjaan Finishing LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIX s/d minggu XXVII. Pekerjaan Finishing LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXIV s/d minggu XXVII. Pekerjaan Finishing LT.3 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXIII. Pekerjaan Pasangan Atap
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEMASANGAN ROOSTER Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa-jasa lainnya, sehubungan dengan pekerjaan pemasangan beton pre cast rooster seperti yang tertera pada gambar dan petunjuk dari Konsultan Pengawas. Pekerjaan pemasangan rooster meliputi : Pekerjaan Finishing LT.2 roster beton + tulangan Pekerjaan Finishing LT.3 roster beton + tulangan
Pengendalian Pekerjaan Sesuai dengan: NI-2-1971 SII-0285-84 NI-3-1970 SII-0013-81 NI-8-1972 Bahan-bahan 1. Persyaratan Bahan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Beton pre cast rooster harus baru, produk LOKAL menggunakan semen holcim, dibuat dari adukan semen dan pasir yang terpilih dengan campuran 1pc : 3 pasir atau terbuat GRC berupa panel-panel. Ukuran panel 2.3 x 3.7 m dengan tebal frame 15 cm dan tebal dalam 10 cm memiliki tulangan- tulangan besi dengan diameter 10 mm. Dudukan rooster dari plat besi dengan tebal 15 mm dan memiliki angkur besi. Rooster tersebut dibuat khusus sesuai dengan gambar detail dengan permukaan halus pada kedua sisi. Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar tersebut di atas. 2. Pengujian Bahan Pelaksana harus menyampaikan secara tertulis bahwa beton rooster yang akan digunakan sudah melalui pengujian. Apabila diperlukan, Pelaksana harus mengadakan pengujian bahan-bahan tersebut pada Lembaga Pengujian Bahan yang disetujui dan disaksikan Konsultan Pengawas. Pelaksana harus mengajukan laporan secara tertulis mengenai hasil pengujian tersebut. 3. Contoh Bahan Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pasangan dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas. 4. Penyimpanan Beton rooster disimpan di tempat yang disediakan lepas dari tanah dan kelembaban. Tempat penyimpanan harus terlindung dari cuaca akan tetapi tetap mendapatkan aliran udara secukupnya. Metode Pelaksanaan a. Rooster dibawa dan diangkat dengan mobile crane b. Pasangan dinding rooster yang dilaksanakan harus rata, tegak, dan lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot. c. Bila tidak dinyatakan dalam gambar maka adukan/spesi untuk pemasangan beton pre cast rooster adalah 1 pc : 3 pasir. d. Rangka pengaku berupa beton rooster berupa tulangan-tulangan besi diameter 10 mm e. Pelaksana sudah harus menyiapkan seluruh stek-stek maupun angkur-angkur yang diperlukan pada beton pre cast rooster yang akan berhubungan dengan balok-balok beton kantilever. Posisi angkur sesui dengan gambar. Beton rooster dipasang rata tengah (tengah dinding) dengan spesi 1 cm. f. Posisi rooster di sesuaikan dengan dudukan plat besi yang sudah disiapkan pada balok-balok kantilever. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang P elaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Cetok, ember, palu, mesin potong, mobile crane, molen, pacul, lot, blebes alumunium, meteran, benang, usuk 5/7, paku, papan 2/20, sekop, cangkul, molen /mixer pengaduk beton, bak campuran, drum air, gerobak dorong, slegrong, scaffolding, boor listrik, circle keramik, bendrat, dll. Bahan yang dipakai : Beton pre cast rooster harus baru, dibuat dari adukan semen dan pasir yang terpilih dengan campuran 1pc : 3 pasir atau terbuat GRC berupa panel-panel. Ukuran panel 2.3 x 3.7 m dengan tebal frame 15 cm dan tebal dalam 10 cm, tulangan- tulangan besi dengan diameter 1 0 mm, Dudukan rooster plat besi dengan tebal 15 mm dan memiliki angkur besi, Rooster dibawa dan diangkat dengan mobile crane, dinding rooster, tiang lot, beton pre cast rooster adalah 1 pc : 3 pasir, Rangka pengaku berupa beton rooster berupa tulangan-tulangan besi diameter 10 mm, stek- stek, beton pre cast rooster, angkur, Beton rooster dipasang rata tengah (tengah dinding) dengan spesi 1 cm, dudukan plat besi, kayu perpil, bendrat, paku da n lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIX s/d minggu XXVII. Pekerjaan Finishing LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXIV s/d minggu XXVII. Pekerjaan Finishing LT.3
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari ad ministrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN LOGAM PEKERJAAN BESI HOLLOW Lingkup Pekerjaan Meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga, dan pemasangan pekerjaan, rangka partisi, PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
konstruksi rangka plafond kanopi, konstruksi portal stainless steel, rangka sirip fasad bangunan, dan pekerjaan baja lainnya sesuai gambar dan petunjuk Konsultan Pengawas. Pekerjaan tersebut meliputi : Pekerjaan Finishing LT.1 sirip stainlees steel Pekerjaan GWT tangga stainless Ø2" Pekerjaan Finishing LT.2 partisi gypsum rangka hollow + cat interior sirip stainlees steel Pekerjaan Finishing LT.3 partisi gypsum rangka hollow + cat interior sirip stainlees steel Pekerjaan Pasangan Atap tangga stainless 2,5" vertikal leader Jembatan Penghubung Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon LT.1 plafond kalsiboard t= 4mm, rangka hollow Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon LT.3 plafond kalsiboard t= 4mm, rangka hollow Jembatan Penghubung kolom besi hollow 150x150 balok besi hollow 250x150 Pengendalian Pekerjaan Semua bahan baja harus sesuai dengan standar-standar : SII-0193-78 NI-3-1970 Atau standar-standar Internasional seperti AISC, BS, ASTM atau JIS. Bahan-Bahan 1. Persyaratan Bahan a. Konstruksi rangka besi hollow 40 x 80 x 2 mm untuk rangka partisi gypsump board. produk lokal. b. Konstruksi rangka besi hollow 40 x 40 x 2 mm untuk rangka plafond kanopi ke plat beton. produk lokal. c. Konstruksi rangka besi hollow 35 x 35 x 1 mm untuk rangka portal stainless steel. produk lokal. d. Konstruksi rangka besi hollow 35 x 35 x 1 mm untuk rangka sirip fasad stainless steel. produk lokal. e. Konstruksi rangka besi hollow 150 x 150 x 4.5 mm untuk kolom atap jembatan penghubung. produk lokal. f. Konstruksi rangka besi hollow 150 x 250 untuk balok atap jembatan penghubung. produk lokal. g. Dan pekerjaan rangka hollow lainnya sesui gambar. h. Kawat las harus mempunyai mutu yang sama dengan jenis dan ketebalan dari besi plate strip serta harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas. i. Finishing adalah cat dasar Zink Chromate menggunakan jenis sintetis alkyd, anti karat dan korosi produk dari EMCO LUX dan cat akhir Cat Sinthetic Emulsion (cat meni besi) produk NIPPON PAINT warna ditentukan kemudian. 2. Pengujian Bahan Bahan-bahan yang akan digunakan harus sudah lulus test pengujian dari pabrik pembuatnya. 3. Contoh Bahan Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan, brosur-brosur dan peraturan teknis ( regulation codes) yang berlaku dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas . 4. Penyimpanan Kawat las harus disimpan pada tempat tertutup/terlindung kering dan tidak lembab untuk menjaga agar tidak rusak pada saat digunakan. Metode Pelaksanaan 1. Contoh Pengerjaan Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dapat meminta Pelaksana untuk mengadakan contoh pengerjaan, khususnya untuk pekerjaan sambungan-sambungan berikut pengelasan dan harus diperlihatkan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui. 2. Pengerjaan Pengelasan. Semua pengelasan, kecuali ditunjukan lain, harus memakai las listrik. Yang dimaksud dengan pengelasan disini adalah ―Electric Arc Welding‖. Pengelasan harus mengikuti cara-cara ― AWS Standar ”. Tenaga yang melakukan pekerjaan ini, harus mempunyai ―Sertifikat Keahlian Las ‖ yang dikelurkan oleh Lembaga Pemerintah atau Swasta yang diakui. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Keterangan lengkap mengenai lokasi, ukuran dari pengerjaan las, terlihat dalam gambar- gambar kerja. Seluruh pekerjaan las harus dikerjakan di bengkel (workshop). Penyimpangan dari persetujuan ini harus seijin Konsultan Pengawas . 3. Persyaratan Kerja a. Pelaksana harus mempelajari dan memahami keadaan tempat yang ada, agar dapat mengetahui hal-hal yang akan mempengaruhi/ mengganggu kelangsungan pekerjaan. b. Pelaksana harus menyediakan peralatan, alat-alat pengatur dan alat-alat pengaman tambahan yang diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia. c. Pelaksanaan pekerjaan hanya boleh dilaksanakan bila wakil Konsultan Pengawas hadir di lapangan. 4. Pengujian Pekerjaan a. Pengujian dan pemeriksaan hasil pekerjaan oleh Konsultan Pengawas dilakukan secara berkala selama masa pelaksanaan dalam hal pengelasan dan sambungan. b. Konsultan Pengawas akan menguji kekuatan, kualitas dan kerapihan pekerjaan atas biaya kontraktor. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang besi/baja, kepala tukang besi/baja, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) o rang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : betel, gerobak dorong, gergaji besi, las besi, kuas amplas, Gerinda, Mesin las, mesin potong besi, gerinda, gergaji besi, amplast, kunci inggris, cat logam, zingcromate, Cetok, ember, palu, mesin potong, meteran, benang, usuk 5/7, paku, papan 2/20, , s caffolding, boor listrik, circle, bendrat, kawat, dll. Bahan yang dipakai : rangka partisi, konstruksi rangka plafond kanopi, konstruksi portal stainless steel, rangka sirip fasad bangunan, rangka besi hollow 40 x 80 x 2 mm untuk rangka partisi gypsump board,rangka besi hollow 40 x 40 x 2 mm untuk rangka plafond kanopi ke plat beton, rangka besi hollow 35 x 35 x 1 mm untuk rangka portal stainless steel, rangka besi hollow 35 x 35 x 1 mm untuk rangka sirip fasad stainless steel, Konstruksi rangka besi hollow 150 x 150 x 4.5 mm untuk kolom atap jembatan penghubung, rangka besi hollow 150 x 250 untuk balok atap jemabatan penghubung, rangka hollow, Kawat las harus mempunyai mu tu yang sama dengan jenis dan ketebalan dari besi plate strip, Finishing adalah cat dasar Zink Chromate menggunakan jenis sintetis alkyd, anti karat dan korosi produk dari EMCO LUX dan cat akhir Cat Sinthe tic Emulsion (cat meni besi) produk NIPPON PAINT warna ditentukan kemudian, pengelasan, kecuali ditunjukan lain, harus memakai las listrik. Yang dimaksud dengan pengelasan disini adalah ― Electric Arc Welding ‖, Pengelasan harus mengikuti cara-cara AWS Standar ‖, ― Sertifikat Keahlian Las ‖ , las harus dikerjakan di bengkel (workshop), kayu perpil, bendrat, paku dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VIII s/d minggu XXVII. ―
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VII s/d minggu XXII. Pekerjaan GWT Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XII s/d minggu XXX. Pekerjaan Finishing LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIX s/d minggu XXVII. Pekerjaan Finishing LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXIV s/d minggu XXVII. Pekerjaan Finishing LT.3 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXIII. Pekerjaan Pasangan Atap Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XV s/d minggu XXVI. Jembatan Penghubung Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VIII s/d minggu XXIII. Pekerjaan penutup Lantai & Plafon LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXII s/d minggu XXVII. Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon LT.3
PEKERJAAN PINTU BESI Bahan-bahan 1. Persyaratan bahan a. Pintu menuju atap terbuat dari plat besi tebal 2 mm ukuran daun pintu 60 x 75 cm, ukuran kusen besi 2” x 4” tebal 2.3 mm, secara rinci sesuai gambar. b. Kawat las harus mempunyai mutu yang sama dengan jenis dan ketebalan dari besi plate strip serta harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas . c. Finishing adalah cat dasar Zink Chromate menggunakan jenis sintetis alkyd, anti karat dan korosi produk EMCO LUX dan cat akhir Cat Sinthetic Emulsion (cat meni besi) produk NIPPON warna ditentukan kemudian.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
2. Pengujian Bahan Bahan-bahan yang akan digunakan harus sudah lulus test pengujian dari pabrik pembuatnya. a. Contoh Bahan Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan, brosur-brosur dan peraturan teknis ( regulation codes) yang berlaku dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas. b. Penyimpanan Kawat las harus disimpan pada tempat tertutup/terlindung kering dan tidak lembab untuk menjaga agar tidak rusak pada saat digunakan. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang besi/baja, kepala tukang besi/baja, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : betel, gerobak dorong, gergaji besi, las besi, kuas amplas, Gerinda, Mesin las, mesin potong besi, gerinda, gergaji besi, amplast, kunci inggris, cat logam, zingcromate, Cetok, ember, palu, mesin potong, meteran, benang, usuk 5/7, paku, papan 2/20, , s caffolding, boor listrik, circle, bendrat, kawat, dll. Bahan yang dipakai : Pintu menuju atap terbuat dari plat besi tebal 2 mm ukuran daun pintu 60 x 75 cm, ukuran kusen besi 2‖ x 4‖ tebal 2.3 mm, Kawat las harus mempunyai mutu yang sama dengan jenis dan ketebalan dari besi plate strip, Finishing adalah cat dasar Zink Chromate menggunakan jenis sintetis alkyd, anti karat dan korosi produk EMCO LUX dan cat akhir Cat Sinthetic Emulsion (cat meni besi) produk NIPPON PAINT, dudukan plat besi, kayu perpil, bendrat, paku dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXII s/d minggu XXVII. Pekerjaan Pintu Jendela Boven + Pengunci LT.3
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN STAINLESS STEEL SOLID DAN PIPA Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan perlengkapan serta pemasangan dari semua pekerjaan besi stainless steel solid dan pipa/hollow stainless steel pada : Railing tangga, pagar railing selasar, pagar railing, vertical leader, railing penghubung antar gedung, Pekerjaan Tangga Utama LT.1 relling tangga Pekerjaan Tangga Belakang LT.1 relling tangga Pekerjaan Finishing LT.1 relling teras belakang relling RAMP Pekerjaan GWT tangga stainless Ø2" Pekerjaan Tangga Utama LT.2 relling tangga Pekerjaan Tangga Belakang LT.2 relling tangga Pekerjaan Finishing LT.2 relling Pekerjaan Finishing LT.3 relling Pekerjaan Pasangan Atap
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
tangga stainless 2,5" vertikal leader Jembatan Penghubung relling dan pada bagian-bagian lain sesuai yang ada gambar- gambar. Pengendalian Pekerjaan Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan salah satu standar yang disebutkan dalam : BS-1387 SII-0295-80 American Society for Testing and Materials (ASTM) American Welding Society (AWS) American Institute of Steel Construction (AISC) American National Standard Institute (ANSI) Standar Nasional Indonesia (SNI) : SNI 03-1729-2002 – Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung Bahan-Bahan a. Strip Plat stainless steel tebal 10 mm lebar 70mm. b. Pipa stainless steel dengan diameter 2.5‖, 2‖, 1.5‖, 1‖ dengan ketebalan 1.2 mm. c. Plat stainless steel ketebalan 1,5 mm. d. Sambungan harus dengan menggunakan las khusus stailess steel (argon) dan digerenda halus dan dislab sehingga permukaan rata mengkilap tidak nampak sambungannya. e. Sambungan belokan pada railing harus menggunakan knee stainless steel. f. Bagian yang tertanam harus menggunakan angker baja plat strip tebal 3mm. g. Tutup ring untuk bagian pipa yang tertanam di dinding. h. Contoh bahan Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh pipa stainless dan aksesorisnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya. Stainless steel menggunakan produk STAR. Pengerjaan a. Semua bahan yang didatangkan harus dalam kondisi baru. b. Pemborong harus menyediakan contoh ( moke-up) yang disetujui Konsultan Pengawas c. Semua pengelasan kecuali ditunjukan lain, harus memakai las listrik. Yang dimaksud dengan pengelasan disini adalah ―Electric Arc Welding‖. Pengelasan harus mengikuti cara-cara mutakhir sesuai dengan ―AWS Standard‖. d. Pengelasan setiap pertemuan sambungan pipa harus tertutup penuh oleh las dan di haluskan, dan di slab. e. Keterangan lengkap mengenai lokasi, ukuran dari pekerjaan las, terlihat dalam gambar-gambar kerja. Penyimpangan dari ketentuan ini harus seijin Konsultan Pengawas. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang besi/baja, kepala tukang besi/baja, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) o rang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : betel, gerobak dorong, gergaji besi, las besi, kuas amplas, Gerinda, Mesin las, mesin potong besi, gerinda, gergaji besi, amplast, kunci inggris, cat log am, zingcromate, Cetok, ember, palu, mesin potong, meteran, benang, usuk 5/7, paku, papan 2/20, , s caffolding, boor listrik, circle, bendrat, kawat, dll. Bahan yang dipakai : besi stainless steel solid dan pipa/hollow stainless steel pada Railing tangga, pagar railing selasar, pagar railing, vertical leader, railing penghubung antar gedung, Strip Plat stainless steel tebal 10 mm lebar 70 mm, Pipa stainless steel deng an diameter 2.5‖, 2‖, 1.5‖, 1‖ dengan ketebalan 1.2 mm , Plat stainless steel ketebalan 1,5 mm, las khusus stailess steel (argon), gerenda halus, mesin dislab Sambungan belokan pada railing harus menggunakan knee stainless steel, angker baja plat strip tebal 3 mm, Tutup ring untuk bagian pipa yang tertanam di dinding, pipa stainless dan aksesorisnya, Semua pengelasan kecuali ditunjukan lain, harus memakai las listrik. Yang dimaksud dengan pengelasan disini adalah ―Electric Arc Welding‖. Pengelasan harus mengikuti cara- cara mutakhir sesuai dengan ―AWS Standard‖ , las, dudukan plat besi, kayu perpil, bendrat, paku dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIX s/d minggu XXVI. Pekerjaan Tangga Utama LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXVI. Pekerjaan Tangga Belakang LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXV s/d minggu XXVIII. Pekerjaan Tangga Utama LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXV s/d minggu XXVIII. Pekerjaan Tangga Belakang LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VII s/d minggu XXII. Pekerjaan GWT Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XII s/d minggu XXX. Pekerjaan Finishing LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIX s/d minggu XXVII. Pekerjaan Finishing LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXIV s/d minggu XXVII. Pekerjaan Finishing LT.3 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXIII. Pekerjaan Pasangan Atap Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XV s/d minggu XXVI. Jembatan Penghubung
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu)
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN USUK / KASO, RENG BAJA RINGAN Lingkup Pekerjaan Meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga, dan pemasangan pekerjaan, usuk dan reng baja ringan, rangka lisplank atap, klos-klos pengait dan pekerjaan baja ringan lainnya sesuai gambar dan petunjuk Konsultan Pengawas . Meliputi Pekerjaan : Pekerjaan Pasangan Atap Pekerjaan Baja - gording C 200x75x20x3.2 - pasang kaso + reng baja ringan Jembatan Penghubung - rangka atap baja ringan Pengendalian Pekerjaan Semua bahan baja harus sesuai dengan standar-standar : SNI.03-1727-1989 AZ/NZs 1170-2002. AZ/NZs 1170.1-2002, AZ/NZs 1170.2-2002 ASTM: A 1003/A 1003M-05 AS 3565.1-2002, AS3566.2-2002 Bahan-Bahan 1. Persyaratan Bahan a. Gording atap utama menggunakan C 200 x 75 x 20 x 3.2 dan kuda-kuda baja ringan untuk atap jembatan menggunakan canal C 100 x 35 x 1. b. Spesifikasi Bahan Usuk baja ringan terbuat dari baja ringan mutu tinggi G 550 tebal C-75.75 (0,80mm tct), Tegangan maksimum 550 Mpa, modulus elastisitas 200.000 Mpa, dengan lapisan anti karat zincalume Z 220 ketebalan lapisan 220 gr/m2, ukuran sesuai gambar. c. Spesifikasi Baut (screw), Sekrup khusus berlapis galvanis untuk struktur baja ringan dengan kelas ketahanan korosi tingkat 2 berlapis zinc, panjang 16 mm, kepadatan alur 16 alur, diameter badan dengan alur 4,80 mm tanpa alur 3,8 mm. Kekuatan mekanikal gaya geser 5,1 kN, gaya aksial 8,6 kN, gaya torsi 6,5 kN. d. Reng baja ringan profil U dengan ukuran TS 40.45 (0,50 mm). e. Bahan baja ringan yang dipakai produk dari LYSAGHT SMARTRUSS 2. Pengujian Bahan Bahan-bahan yang akan digunakan harus sudah lulus test pengujian dari pabrik pembuatnya. 3. Contoh Bahan Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan, brosur-brosur dan peraturan teknis ( regulation codes) yang berlaku dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas . 4. Penyimpanan Usuk reng baja ringan harus disimpan pada tempat tertutup/terlindung kering dan tidak lembab, terlindung dari benturan, beban, untuk menjaga agar tidak rusak pada saat digunakan. Metode Pelaksanaan 1. Jarak antar Usuk Baja Ringan maksimal 800 mm, dengan jarak reng menyesuaikan genteng atap 2. Ikatan antara usuk dengan gording dengan menggunakan klos/potongan baja ringan dari profil C yang digunakan untuk bahan usuk dengan ikatan menggunakan baut/screw. 3. Ikatan antara reng dengan usuk menggunakan baut/screw. 4. Contoh Pengerjaan Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dapat meminta Pelaksana untuk mengadakan contoh pengerjaan, khususnya untuk pekerjaan sambungan-sambungan dan harus diperlihatkan kepada Konsultan Konsultan Pengawas untuk disetujui. 5. Pengerjaan sambungan/ikatan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Semua sambungan antara usuk dan reng, kecuali ditunjukan lain, harus memakai baut atau kait dengan bahan yang sama (baja ringan). Seluruh pekerjaan harus dilakukan di lapangan. Penyimpangan dari persetujuan ini harus seijin Konsultan Pengawas . 6. Persyaratan Kerja a. Pelaksana harus mempelajari dan memahami keadaan tempat yang ada, agar dapat mengetahui hal-hal yang akan mempengaruhi/ mengganggu kelangsungan pekerjaan. b. Pelaksana harus menyediakan peralatan, alat-alat pengatur dan alat-alat pengaman tambahan yang diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia. c. Pelaksanaan pekerjaan hanya boleh dilaksanakan bila wakil Konsultan Pengawas hadir di lapangan. 7. Pengujian Pekerjaan a. Pengujian dan pemeriksaan hasil pekerjaan oleh Konsultan Pengawas dilakukan secara berkala selama masa pelaksanaan dalam hal penyambungan. b. Konsultan Pengawas akan menguji kekuatan, kualitas dan kerapihan pekerjaan atas biaya kontraktor. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang besi/baja, kepala tukang besi/baja, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) o rang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : bodem, betel, sekop, gerobak dorong, gergaji besi, las besi, kuas amplas, Gerinda, linggis, sekop, cetok, Mesin las, mesin potong besi, gerinda, gergaji besi, amplast, kunci inggris, cat logam, zingcromate, Cetok, ember, palu, mesin potong, mobile c rane, molen, pacul, lot, blebes alumunium, meteran, benang, usuk 5/7, paku, papan 2/20, , sca ffolding, boor listrik, circle, bendrat, kawat, dll. Bahan yang dipakai : Gording atap utama menggunakan C 200 x 75 x 20 x 3.2 dan kuda-kuda baja ringan untuk atap jembatan menggunakan canal C 100 x 35 x 1, Bahan Usuk baja ringan terbuat dari baja ringan mutu tinggi G 550 tebal C-75.75 (0,80mm tct), Bahan baja ringan yang dipakai produk dari LYSAGHT SMARTRUSS Tegangan maksimum 550 Mpa, modulus elastisitas 200.000 Mpa, dengan lapisan anti karat zincalume Z 220 ketebalan lapisan 220 gr/m2, Baut (screw), Sekrup khusus berlapis galvanis untuk struktur baja ringan dengan kelas ketahanan korosi tingkat 2 berlapis zinc, panjang 16 mm, kepadatan alur 16 alur, diameter badan dengan alur 4,80 mm tanpa alur 3,8 mm, Kekuatan mekanikal gaya geser 5,1 kN, gaya aksial 8,6 kN, gaya torsi 6,5 kN, Reng baja ringan profil U dengan ukuran TS 40.45 (0,50 mm), baja ringan, Usuk reng baja ringan, Jarak antar Usuk Baja Ringan maksimal 800 mm, genteng atap, usuk, gording, klos/potongan baja ringan dari profil C,reng, usuk, baut/screw, ikatan/ sambungan antara usuk dan reng, baut atau kait dengan bahan yang sama (baja ringan), kayu perp il, bendrat, paku dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXIII. Pekerjaan Pasangan Atap Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XV s/d minggu XXVI. Jembatan Penghubung
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN KAYU PEKERJAAN KAYU HALUS Lingkup Pekerjaan Bagian ini mencakup hal-hal mengenai pengadaan dan pengerjaan kayu yang tampak, seperti pekerjaan: Daun pintu kayu jati, rangka pintu kayu jati dengan, plint papan kayu jati, pekerjaan lain sesuai dengan gambar. Pengendalian Pekerjaan Seluruh pekerjaan kayu harus mengikuti persyaratan-persyaratan dalam : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (NI-5, 1961) Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982) Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-F) Satandart Nasional Indonesia (SNI); a. SNI 03-3233-1998 – Tata Cara Pengawetan Kayu untuk Bangunan Rumah dan Gedung b. SNI 01-2704-1999 – Kayu Lapis Penggunaan Umum, Mutu Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI) ; c. SKBI-4.3.53.1987 – Spesifikasi Kayu Awet untuk Perumbahan dan Gedung Sebelum memproduksi, Kontraktor harus membuat ―moke-up‖ daun pintu skala 1:1 sekaligus finishingnya hingga mendapat persetujuan kualitas pengerjaannya oleh Konsultan pengawas , tim teknis dan perencana, moke up yang telah disetujui Konsultan pengawas, harus dipajang di ruang Konsultan pengawas sebagai acuan kontrol pemeriksaan penerimaan kualitas pekerjaan. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Bahan-bahan 1. Kayu jati kualitas II pada umumnya harus kering, secara alami dan secara visual memenuhi persyaratan, atau telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. 2. Kayu jati kering proses (dry kiln) dari kelas awet II, kelas kuat II sesuai dengan NI-5. Kadar air maksimum 12% untuk tebal kayu sama dengan 7 cm dan 20% untuk tebal kayu diatas 7 cm atau telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas . 3. Rangka kayu jati pintu menggunakan ukuran jadi 3,5/12 cm, bagian tepi sekeliling pintu ditutup dengan plepet list jati tebal 1/4 cm diserut rata hingga sesuai tebal pintu, menutup seluruh permukaan sisi sekeliling ketebalan pintu. 4. Daun Pintu menggunakan panel kayu jati kelas 2 dengan tebal 2 cm finishing cat melamine. Kualitas serat permukaan pilihan (bersih dari pola mata kayu dan cacat permukaan sesuai yang ditunjukan pada gambargambar. 5. Perekat tahan air Dari jenis neoprene based / synthetic resin based produk dari Aica Aibon, dan lain-lain yang disetujui Konsultan Pengawas 6. Pengikat-Pengikat Pengikat berupa paku, mur, baut, kawat, sekrup, dan lain -lain harus digalvanisir.. 7. Contoh-contoh Pelaksana harus mengajukan contoh dari bahan yang akan dipakai dan membuat moke-up daun pintu skala 1:1, untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas. 8. Semua Kayu difinish melamine, dengan kualitas terbaik. Ukuran-Ukuran dan Kondisi Kayu-kayu bermotif harus mempunyai 4 (empat) sisi permukaan yang rata dan lurus-lurus dalam ukuran-ukuran yang sesuai dengan persyaratan digambar-gambar, digunakan untuk plint. Kayu-kayu harus utuh, tanpa cacat atau cela seperti mata kayu, lubang-lubang dan sebagainya. Kayu-kayu harus dikerjakan mengikuti pola-pola seperti yang tertera pada gambar-gambar atau yang dipersyaratan atau atas petunjuk Konsultan Pengawas. Perlindungan Sebelum pemasangan kayu-kayu harus sudah diberi bahan anti rayap sesuai spesifikasi. Bahan dipakai sesuai Pekerjaan Anti Rayap. Pengerjaan 1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada kondisi lapangan (ukuran Lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detil detil gambar. 2. Sebelum memproduksi, Kontraktor harus membuat ―moke-up‖ daun pintu skala 1:1 sekaligus finishingnya hingga mendapat persetujuan kualitas pengerjaannya, moke up yng telah disetujui pengawas, tim teknis dan perencana, lalu harus dipajang di ruang pengawas sebagai acuan kontrol pemeriksaan penerimaan kualitas pekerjaan. 3. Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang kayu terbaik dengan standar pengerjaan yang disetujui Konsultan Pengawas . 4. Untuk penggunaan kayu panjang seperti pada railing tangga dan sebagainya, harus utuh tidak boleh ada sambungan, kecuali pada tekukan atau belokan. Rangka-rangka harus dibuat sesuai dengan gambar atau menurut kebiasaan yang baik dan disetujui Konsultan Pengawas . 5. Semua lubang-lubang/cacat ditempat bekas paku, baut dan permukaan sambungan- sambungan dan lain-lain harus ditutup dengan dempul hingga rapi kembali. 6. Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lain yang diperlukan sehingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan menjaga kerapihan terutama untuk bidang- bidang yang tampak tidak boleh ada lubang dan cacat- cacat hasil penyetelan. 7. Semua kayu yang nampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain dan sisi-sisinya, dan lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan. 8. Daun Pintu: a. Daun Pintu berupa panel kayu jati kualitas II dengan ketebalan 2 cm. b. Permukaan kayu tak boleh didempul. c. Tenaga pemasang harus ahli dan berpengalaman. d. Pemasangan kayu harus rata, tidak bergelombang, dan merekat dengan sempurna. e. Pemasangan tidak boleh melengkung dan penyambungan rangka harus dengan pasak/baji kayu. f. Pemasangan alat penggantung dan pengunci harus dilakukan sesuai petunjuk pabriknya, pembuatan lubang harus dilakukan dengan alat mesin, sekrup harus dipasang dengan obeng dan tidak diperkenankan dipaku dengan martil. g. Permukaan daun pintu, tidak boleh bergelombang, tidak boleh muntir dan harus rata dan halus. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang kayu, kepala tukang kayu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : gergaji kayu, boo kayu, kuas, lem kayu, amplas, Gerinda, mesin potong kayu, mesin pasah kayu, kunci inggris, cat kayu, lot, alat siku, meteran, pensil kayu, benang, usu k 5/7, paku, papan 2/20, scaffolding, boor listrik, circle, baut, obeng, tatah, dll. Bahan yang dipakai : Kayu jati kering proses (dry kiln) dari kelas awet II, kelas kuat II Kadar air maksimum 12% untuk tebal kayu sama dengan 7 cm dan 2 0% untuk tebal kayu diatas 7 cm, Rangka kayu jati pintu menggunakan ukuran jadi 3,5/12 cm, bagian tepi sekeliling pintu ditutup dengan plepet list jati tebal 1/4 cm, Daun Pintu menggunakan panel kayu jati kelas 2 dengan tebal 2 cm finishing cat melamine, Perekat tahan air Dari jenis neoprene based / synthetic resin based produk dari Aica Aibon, Pengikat-Pengikat, paku, mur, baut, kawat, sekrup, dan lain-lain harus digalvanis ir, Bahan Anti Rayap, daun pintu, railing tangga, paku, baut, sambungan siku/sudut rangka kayu dan penguat, Daun Pintu berupa panel kayu jati kualitas II dengan ketebalan 2 cm, dempul, kayu, lem kayu, pasak/baji kayu, alat penggantung dan pengunci, alat mesin, sekrup, oben, paku, martil, daun pintu, kayu perpil, bendrat, paku dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VIII s/d minggu XXVII.
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN KAYU KASAR Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga dan pemasangan pekerjaan kayu kasar, antara lain : klosklos engsel kusen aluminium dan pekerjaan kayu kasar lainnya sesuai dengan yang tertera pada gambar-gambar. Pengendalian Pekerjaan Seluruh pekerjaan kayu sesuai dengan : NI – 5-1961 SII-0458-81 PUBI-1 982 pasal 37 Bahan-bahan 1. Kayu Jati dari kelas keawetan III dan kelas kuat III, mutu A sesuai dengan NI-5 untuk klos-klos engsel kusen pintu aluminium. Semua kayu yang akan dipasang harus dari kualitas terbaik . 2. Pengikat berupa plat kait paku, baut, kawat, sekrup, dan lain-lain sesuai dengan NI-5. 3. Syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi Syarat PKKI, kelembaban tidak melebihi 12%, 4. Kayu yang dipasang harus telah disetujui Konsultan Pengawas. 5. Kayu untuk rangka atap harus di awetkan dengan anti rayap. Gambar Rencana Pembuatan Semua ukuran harus diteliti, disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Bila terjadi penyimpangan terhadap gambar maka Pelaksana harus minta persetujuan Pengawas sebelum pelaksanaannya. Pengerjaan 1. Penyimpanan Kayu disimpan di tempat yang disediakan lepas dari tanah dan kelembaban, diatur menurut ukuran dan jenis. Perletakan sewaktu penyimpanan arus diusahakan agar tidak terjadi kelengkungan-kelengkungan karena berat sendiri. Tempat penyimpanan harus terlindung dari cuaca akan tetapi mendapatkan aliran udara secukupnya. 2. Pengerjaan dan tenaga kerja Pengerjaan harus dilakukan pada tempat kerja yang disediakan untuk keperluan ini. Pengerjaan di tempat pasangan hanya dibolehkan seijin Pengawas. Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang kayu terbaik dengan standar pekerjaan. Pengawas berhak menolak tukang-tukang yang dianggapnya tidak mampu, serta meminta penggantiannya yang dinilainya mampu. 3. Perlindungan Bahan pengawet untuk pekerjaan kayu kasar lihat pada pekerjaan Anti Rayap. 4. Semua Proses pemotongan dan pembutan dikerjakan dengan mesin, kecuali untuk detil tertentu atas persetujuan Pengawas 5. Semua pengikat berupa paku, bout, kawat dan lainnya harus digalvanisasi sesuai NI-5, PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
6. Hasil akhir dari pemasangan harus rata, lurus dan tidak melampaui toleransi kerataan 0.5 % cm untuk setiap 2 m2. 7. Ukuran ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi. 8. Pertemuan sambungan harus rata sehingga bagian yang bertemu terletak dalam satu bidang. 9. Sambungan-sambungan harus rapi dan kokoh, dibuat dengan konstruksi pen dan lubang, atau gigi pantek, paku, lem. 10. Semua kayu dijamin oleh kontraktor tidak akan melengkung dalam ruangan ber AC. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang kayu, kepala tukang kayu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : gergaji kayu, boor kayu, pensil kayu, lem kayu, kuas, amplas, Gerinda, mesin potong kayu, mesin pasah kayu, kunci inggris, cat kayu, lot, alat siku, meteran, benang, usuk 5 /7, paku, papan 2/20, scaffolding, boor listrik, circle, baut, obeng, tatah, dll. Bahan yang dipakai : Kayu Jati dari kelas keawetan III dan kelas kuat III mutu A, klos-klos engsel kusen pintu aluminium, plat kait paku, baut, kawat, sekrup, Kayu untuk rangka atap harus di awetkan dengan anti rayap, Bahan pengawet untuk pekerjaan kayu kasar, Anti Rayap, paku, bout, kawat, Sambungan-sambungan konstruksi pen dan lubang, atau gigi pantek, paku, lem, kayu, kayu perpil, bendrat, paku dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIV s/d minggu XXVII. Pekerjaan Pintu Jendela Boven + P engunci Lt. 1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XVII s/d minggu XXVI. Pekerjaan Pintu Jendela Boven + P engunci Lt. 2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXII s/d minggu XXVII. Pekerjaan Pintu Jendela Boven + Pengunci Lt. 3
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PASANGAN LANTAI DAN DINDING (HOMOGENOUS TILE / KERAMIK) 1. Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga untuk pemasangan keramik/homogenous tile lantai dan plint pada dinding selasar dan ruang-ruang kegiatan, lavatory, dinding lavatory, tangga, seperti yang ditunjukkan dalam gambar pelaksanaan , meliputi pekerjaan : 1. Plesteran kasar (screeding) untuk dasar pasangan keramik di dinding dan lantai. 2. Campuran bahan semen instant khusus untuk filler/kolotan. 3. Pasangan ubin keramik untuk tangga lengkap dengan stair-corner atau step nosing. Pekerjaan meliputi : Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon LT.1 - homogenous tile polish 600x600 - homogenous tile unpolish border 600x600 - keramik exterior 400x400 - keramik interior 400x400 - keramik border 400x400 - keramik lav 300x300 - keramik lav 200x200 - keramik border 300x300 - andesit bakar 300x300 - stepnoise - sekirting granit - dinding keramik 300x600 - lis keramik dinding - keramik 300x600 area meja beton Pekerjaan Tangga Utama LT.1 - homogenous tile 400x400 - stepnoise PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
- homogenous tile border 400x400 Pekerjaan Tangga Belakang LT.1 - keramik interior 400x400 - stepnoise Pekerjaan Finishing LT.1 - finishing dinding lift granit 600x600 - pasangan batu alam andesit 3x30 susun sirih - cat coating batu alam Pekerjaan GWT - keramik lantai - keramik dinding Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon LT.2 - List profil gypsum - homogenous tile polish 600x600 - homogenous tile unpolish border 600x600 - keramik interior 400x400 - sekirting granit - dinding keramik 300x600 - lis keramik dinding - keramik lav 300x300 - keramik lav 200x200 - keramik border 300x300 Pekerjaan Tangga Utama LT.2 - homogenous tile 400x400 - stepnoise - homogenous tile border 400x400 Pekerjaan Tangga Belakang LT.2 - keramik interior 400x400 - stepnoise Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon LT.3 - homogenous tile polish 600x600 - homogenous tile unpolish border 600x600 - keramik exterior 400x400 - keramik interior 400x400 - keramik lav 300x300 - keramik lav 200x200 - keramik border 300x300 - sekirting granit - dinding keramik 300x600 - lis keramik dinding - keramik 300x600 area meja beton Pekerjaan Finishing LT.3 - pasangan batu alam andesit 3x30 susun sirih Pengendalian Pekerjaan dan persyaratan pekerjaan. Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar-standar yang diterapkan dalam : NI-2-1971 NI-2-1970 NI-8-1972 SII-0241-1970 PUBI: Persyaratan Umum Bahan bangunan Indonesia 1982 (NI-3) Persyaratan umum 1. Pekerjaan finishing lantai baru dapat dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan plafond dan seluruh pemasangan lapisan-lapisan pada dinding selesai dikerjakan.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
2. Sebelum pekerjaan ini dilakukan. Kontraktor diwajiban mengadakan pengecekkan terhadap peil lantai dan kemiringannya. 3. Pada lantai kamar mandi, dan ruangan yang terdapat genangan air harus sudah dipasang lapisan waterproofing pada lantai terus naik ke dinding setinggi 30 cm dari lantai sekelilingnya, untuk bak cuci, dan ground water tank seluruh dindingnya dipasang water proofing. 4. Pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga/tukang yang ahli atau oleh sub kontraktor khusus yang berpengalaman dan mempunyai reputasi hasil pekerjaan yang baik. 5. Permukaan yang akan dipasang keramik harus bersih dan bebas dari kontaminasi material yang mengandung bahan kimia. 6. Material harus disimpan sesuai petunjuk dari pabrik. 7. Sebelum pemasangan kontraktor harus mengajukan dahulu contoh bahan yang akan dipasang untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Perencana. 8. Kontraktor harus mengusulkan shopdrawing pemasangan keramik secara detil, sebelum pemasangan. Standard dan peryaratan yang dipakai peraturan peraturan Keramik Indonesia NI 19 PVBB 1970 PVBI 1982. • • •
Semen Portland harus memenuhi NI 8, pasir dan air harus memenuhi syarat syarat yang ditentukan dalam PVBB 1970 (NI 3) dan PBI 1971 (NI 2) dan ASTM. Persyaratan Bahan : 1. Finishing lantai untuk teras entrance, ruang hall, lobby dan selasar menggunakan homogenous tile (type polish dan unpolish) ukuran 60 x 60 cm sekualitas produk dari INDOGRESS atau GRANITO. 2. Permukaan dinding lift menggunakan homogenous tile ukuran 60 x 60 cm produk dari INDOGRESS 3. Menggunakan plint lantai (skirting hospital) granit / homogenous tile ukuran 20 x 10 x2.8 cm produk dari INDOGRESS 4. Untuk trap tangga menggunakan stepnose granit / homogenous tile ukuran 10 x 60 cm produk dari INDOGRESS. 5. Finishing lantai keramik untuk ruang-ruang kegiatan medis ukuran 40 x 40 cm produk dari ROMAN 6. Finishing lantai keramik untuk ruang lavatory ukuran 30 x 30 cm, 20 x 20 cm produk dari ROMAN 7. Dinding keramik untuk lavatory ukuran 30x 60 cm produk dari ROMAN 8. Finishing meja beton keramik ukuran 30 x 30 cm produk dari ROMAN 9. List keramik dinding lavatory 6 x 30 cm, 8 x 30 cm produk dari ROMAN 10.Pada setiap sudut pertemuan dinding dan lantai keramik harus dipasang plin keramik setinggi 10 cm terpasang rata plester dengan diberi jarak tali air dengan dinding selebar 5 mm 11. Pelaksana harus menyerahkan, kepada pemilik proyek, keramik seperti yang terpasang sebanyak minimal 3 box (3 m2). 12. Bahan Perekat untuk lantai keramik yang dipergunakan untuk pemasangan pada dinding dan lantai adalah acian Portland Cement biasa yang disetujui . 13.Contoh Bahan: Pelaksana harus mengadakan dan menyerahkan contoh-contoh keramik yang akan dipakainya kepada Perencana melalui Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya. 14. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan Keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982. 15.Warna akan ditentukan kemudian. Masing-masing warna harus seragam, warna yang tidak seragam akan ditolak. 16.Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana. 17. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis-operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Perencana. 18.Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untuk menyelesaikan/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Perencana. 5. Metode Pelaksanaan
Kontraktor harus menyediakan brosur untuk pemilihan keramik yang dipakai. Ketebalan adukan yang yang dibutuhkan untuk pemasangan lantai maksimum 3 cm, dengan perbandingan adukan 1Pc:3Ps sampai dengan 1Pc:4Ps, jika perbandingan tidak menggunakan pasir maka dibuat campuran 1Pc: 1 bahan perekat (aditive) dengan ketebalan 1cm atau 10 mm. Permukaan lantai dinding/beton/conblock harus diberi plester yang rata dulu, sebelum lapisan ubin keramik dipasang. Nat-nat ubin keramik tidak boleh melebihi 3 mm. Pengisi celah antara keramik, digunakan cement grouting setara produk 3M sesuai dengan warna keramik yang dipasang atau warna lain atas persetujuan Pengawas .
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Lantai yang akan dipasang dibersihkan dari sampah kecil seperti tanah, lumpur dan minyak. Jika ketebalan adukan belum didapat maka diatasnya harus di screet (floor) lebih dulu. Untuk pemasangan dianjurkan dengan pemasangan 2 jalur dengan adukan pra atau tidak banyak air, kecuali pada bagian tepi yang sering disebut dengan las-lasan. Setelah terpasang delapan jam, pasangan keramik sudah dpt diisi naat-naatnya dan dapat langsung dibersihkan. Untuk mengimbangi lenturan lantai sebaiknya setiap 6x6m2 dipasang satu baris sealant karet. Kontraktor harus melindungi keramik yang telah dipasang maupun adukan perata dan harus mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi, penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih. Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat, kain lap, dan sebagainya. Tetapi jika area yang kotor tidak bisa dibersihkan hanya dengan air maka boleh menggunakan campuran air dengan hidrochloric acid perbandingan 30:1. Setelah dibersihkan dengan asam ini, dibersihkan dengan air biasa hingga tidak ada campuran asam yang tersisa. Pemasangan keramik sebaiknya dilakukan pada tahap akhir, untuk menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai. Permukaan lantai yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata air. Sebelum dipasang keramik terlebih dahulu direndam air. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air. Adukan semen untuk pemasangan harus penuh, baik di permukaan dasar maupun di badan belakang keramik lantai yang terpasang. Bahan adukan dari Campuran Semen Portland/ Mortar Utama/ Prime Mortar/ setara dan pasir (1Pc : 3Psr) sampai dengan (1Pc : 4Ps), dengan ketebalan rata-rata : 1,5 – 4 cm. Lebar nat yang dianjurkan untuk lantai ± 2 mm dengan campuran pengisi nat (Grout) Semen Portland/ Mortar Utama/ Prime Mortar/ setara. Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint. Pemotongan keramik harus menggunakan mesin pemotong, dan bekas potongan harus digerinda dan diamplas sampai halus dan rata. Perlu dihindari pemotongan Homogenius tile < 0.5 x lebar/ panjang ukuran standart. Pemasangan dilakukan sesuai pola yang ditentukan dalam gambar. Garis-garis pada pemasangan lantai harus berkesinambungan satu dengan yang lainnya, kecuali pada pertemuan khusus. Pekerjaan lantai yang tidak lurus/ waterpass, siarnya tidak lurus, berombak, turun naik dan retak harus dibongkar. Keramik yang sudah terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/ beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses pembakaran pada temperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan ukuran, untuk ini harus diperiksa dan dipastikan keramik lantai yang akan dipasang mempunyai seri golongan ukuran yang sama. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari, penyedia Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan keramik meliputi volume p ekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang akan dipakai untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas disertai gambar shop drawing. Keramik yang masuk ke tapak harus diseleksi, agar sesuai dengan ukuran, bentuk dan warna yang telah ditentukan. Dus keramik harus dalam keadaan tersegel dengan spesifikasi yang ditentukan. Warna, ukuran, tekstur, dan bentuk harus seragam. Keramik yang tidak sesuai dengan spesifikasi tidak boleh d ipasang. Pemasangan keramik boleh dilakukan bila Instalasi M&E pada lantai sudah selesai. Untuk keramik jenis acian semen, keramik harus direndam air hingga jenuh air terlebih dahulu sebelum dipasang, untuk keramik jenis addesive keramik , keramik tidak boleh direndam air. Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang tercantum pada gambar adalah level finish lantai, karenanya screeding dasar harus diatur hingga memungkinkan pada keramik dengan ketebalan yang berbeda permukaan finishnya terpasang rata. Header/kepalaan keramik harus dibuat pada dua arah dengan bantuan teodolit Adukan semen untuk screeding dibuat dengan pebandingan 1 pc : 3 pasir . Adukan perekat dengan perbandingan 4,5 kg adesive dengan 1 liter air. Lantai harus benar-benar terpasang rata, baik yang ditentukan datar maupun yang ditentukan mempunyai kemiringan. Kemiringan tidak boleh kurang dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet. Sedangkan untuk area lain, tidak boleh kurang dari 12 mm pada jarak 10 m. Kemiringan harus lurus hingga air bisa mengalir semua tanpa meninggalkan genangan.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Pemotongan keramik harus menggunakan alat yang sesuai agar menghasilkan hasil potongan yang rata, tidak bergerigi. Keramik harus dilindungi dari pergerakan selama 48 jam setelah pemasangan dengan menempatkan ra mbu atau tanda. Pasangan keramik harus diperiksa jarak dan kelurusan nat-nya, tidak kosong aciannya, tidak retak dan gores, beda tinggi keramik (plint) maksimal 1 mm. Keramik boleh di-grouting atau kolot setelah berumur 24 jam. Warna grouting harus seragam, halus dan tanpa celah, bila perlu gunakan alat bantu untuk meratakan grouting. Tepi dinding diberi sealant atau dibiarkan saja tanpa grouting untuk ruang muai-susut. Pembuatan spesi perekat batu keramik 1PC : 4PS Pemasangan Keramik lantai dan keramik dinding Sebelum dilaksanakan pemasangan bahan, Penyedia Jasa harus mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi Teknis (Pengawas/Konsultan Pengawas). Bahan tersebut harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup. Keramik yang akan dipasang telah diseleksi dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang gompal, retak, maupun cacat. Sebelum dilaksanakan pemasangan bahan, Penyedia Jasa harus mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Pengawas Teknis/Konsultan Pengawas. Bahan tersebut harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup. Sebelum ubin keramik dapat dikirim ke tempat pekerjaan, Kontraktor harus mempersiapkan dan mengajukan contoh ubin yang akan dipakai, secara tertulis kepada Direksi/Pengawas untuk disetujui, yang harus dilengkapi dengan keterangan tentang nama pabrik asalnya, serta keterangan lainnya yang mungkin dibutuhkan oleh Direksi / Pengawas. Semua keramik harus didatangkan ke tempat pekerjaan dikemas dalam doos- doos aslinya, yang masih dilengkapi dengan keterangan tentang nama pabriknya, type/nomor produksi, dan keterangan lainnya. Ubin yang dipakai harus bebas dari cacat dan harus merupakan ubin keramik kualitas I. Sewaktu tegel dipasang permukaan tegel bagian bawah harus terisi padat dengan adukan. Pola pemasangan tegel disesuaikan dengan gambar, demikian juga pengambilan as pemasangan. Naat tegel diisi dengan bahan semen tertentu yang tahan asam, basa dan kadap air. Lebar nat maksimum 3 mm, warna perekat naat ini disesuaikan dengan warna keramik atau ditentukan oleh Pengguna Jasa melalui Konsultan Pengawas. Pengisian/ pengecoran naat dilakukan paling cepat 24 jam setelah tegel dipasang. Sewaktu pengisian naat ini tegel harus sudah benar-benar melekat dengan kuat pada lantai. Sebelum didisi, celah-celah naat ini harus dibersihkan terlebih dahulu dari debu dan kotoran lain. Usahakan agar permukaan tegel yang sudah terpasang tidak terkena adukan/ air semen. Kotoran semen dan lain-lain yang menempel di permukaan tegel pada waktu pengecoran naat harus segera dibersihkan sebelum mengering/ mengeras. Bila pemasangan telah selesai seluruhnya, maka lantai harus di lap/ disapu sehingga bersih. Permukaan lantai yang sudah terpasang, hasilnya harus rapi baik, tidak miring tidak bergelombang, terpasang dengan kuat. Bila masih diperlukan, tegel harus dibersihkan dengan lap basah atau dengan bahan-bahan pembersih lunak yang ada dipa saran. Untuk menghilangkan kotoran yang sukar dilepas, dapat digunakan bahan pembersih khusus, disesuaikan dengan jenis kotoran. Pada bagian-bagian yang memerlukan pemotongan harus dilakukan dengan menggunakan mesin pemotong. Siar antar keramik dicor dengan semen pengisi/ grout yang berwarna sama dengan warna keramik dan disetujui Konsultan Pengawas. Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis siar. Setelah semen mengisi cukup mengeras, bekas-bekas pengecoran segera dibersihkan dengan kain lunak yang baru dan bersih. Setelah pemasangan selesai, permukaan keramik harus benar-benar bersih, tidak ada yang cacat, bila dianggap perlu permukaan keramik harus diberi perlindungan misalnya dengan sabun anti karat atau cara lain yang diperbolehkan, tanpa merusak permukaan keramik. Hal ini dengan sepengetahuan dan seijin Konsultan Pengawas. Pengerjaan plint keramik harus dilengkapi dengan pengerjaan pekerjaan tali air di atas plint keramik dan di atas dinding keramik, untuk dinding baru. Sedangkan untuk plint di partisi perekatnya menggunakan lem. Pemasangan keramik dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk menghindari jaan yang belum selesai. Permukaan dinding yang akan dipasang k erusak an akibat pek er keramik har u s bersih, cukup kering dan Tentukan tulangan dengan rata air. letak r u angan/tangga/d ind ing yang mempertimbangkan tata ada. Pemasangan keramik dinding dimulai dari tulangan ini. Sebelum dipasang, keramik dinding agar direndam dalam air terlebih dahulu. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air. Adukan semen untuk pemasangan k er amik harus penuh, baik permukaan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
dasar maupun di badan belakang keramik dinding yang terpasang. Perbandingan adukan dan ketebalan rata – rata yang dian jur k an adalah 1PC : 3Ps, dengan ketebalan rata – rata 2,0 cm. Lebar nat yang dian jur k an untuk dinding adalah 2 mm, dengan campuran pengisi nat (Grout) bahan khusus AM 50. Bagi area yang luas dian jur ka n untuk diberi expansion joint. Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tert entu dengan mempertimbangkan desainnya, agar tidak menerima beban terlalu berat. Ber sihk an segera bekas adukan dari permukaan keramik, dapat digunakan bahan pembersih yang ada di pasar dengan kadar asam tidak lebih dari 5%, setelah itu segera bersihkan dengan air ber sih. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses pembakaran pad a temperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan ukuran, untuk ini periksa dan pastik an keramik dinding yang akan dipasang mempunyai seri golongan ukuran yang dan sama. Plesteran dinding untuk pasangan keramik harus benar-benar rata dan cukup kering. Ker amik dipasang secara teliti dan rapi. Pemotongan ubin keramik harus menggunakan alat pemotong khusus. Lebar dan kedalaman siar-siar harus sama (maksimal 3 mm untuk dinding k er amik dan 1 mm untuk dinding granit) dan siar harus membentuk garis-garis lurus. Siar-siar itu diisi dengan grout semen warna, sesuai dengan petun juk Pengawas Lapangan. Dinding k er amik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda/kotoran yang melek at sehingga benar-benar bersih, warnanya tidak k usam. Sebelum dimulai pekerjaan diwajibkan Kontraktor membuat shop drawing mengenai pola keramik. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan ternoda. Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1PC:3 pasir pasang dan ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat. Pemasangan Lantai dan plint dilakukan setelah alas dari lantai Keramik sudah selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui Direksi (antara lain lantai screed, kering dari lantai screed = min. 7 hari, waterproofing dan lain-lain) baru pemasangan Keramik dilaksanakan. Kering sempurna dari lantai beton adalah minimum berusia 28 hari. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan didaerah basah dan teras. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar detail atau sesuai petunjuk Perencana. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar) harus sama lebarnya, maximum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siarsiar yang berpotongan membentuk sudut siku yangsaling berpotongan tegak lurus sesamanya. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan seperti yang telah disyaratkan diatas. Warna keramik yang dipasang. Pemotongan untui-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih. Keramik yang terpasang dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan itu. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-siarnya bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula. Grouting Keramik diberi grout ketika Keramik sudah terpasang dengan tepat, setelah naat dibersihkan dari kotoran / pencemaran dengan menggunakan compresor (ditiup). Bersihkan grout yang berlebih dan buat bentuk naat sesuai yang diinginkan. Ketika grout sudah mengeras, basahi Keramik dengan air dan akhirnya poles dengan kain.
Persediaan Untuk Perawatan a. Kontraktor wajib menyerahkan kepada Direksi Pengawas, untuk kemudian akan diteruskan kepada Pemberi tugas, minimal 2 (dua) dos dari tiap warna, ukuran dan jenis keramik yang dipakai. b. Keramik-keramik tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang pada didalamnya. Keramik ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh pemberi tugas
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) o rang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Cetok, martil, ember, palu, lot, siku almunium, meteran, benang, alat penggantung dan pengunci, dll. Bahan yang dipakai : Finishing lantai untuk teras entrance, ruang hall, lobby dan selasar menggunakan homogenous tile (type polish dan unpolish) ukuran 60 x 60 cm, Permukaan dinding lift menggunakan homogenous tile ukuran 60 x 60 cm, Menggunakan plint lantai (skirting hospital) granit / homogenous tile ukuran 20 x 10 x2.8 cm produk dari INDOGRESS, trap tangga menggunakan stepnose granit / homogenous tile ukuran 10 x 60 cm, Finishing lantai keramik untuk ruang-ruang kegiatan medis ukuran 40 x 40 cm, Finishing lantai keramik untuk ruang lavatory ukuran 30 x 3 0 cm, 20 x 2 0 cm, Dinding keramik untuk lavatory ukuran 30x 60 cm, Finishing meja beton keramik ukuran 30 x 30 cm, List keramik dinding lavatory 6 x 30 cm, 8 x 30 cm, Pada setiap sudut pertemuan dinding dan lantai keramik harus dipasang plin keramik setinggi 10 cm terpasang rata plester dengan diberi jarak tali air dengan dinding selebar 5 mm, Bahan Perekat untuk lantai keramik Portland Cement biasa,pasir urug, pasir pasang, air, Semen, pasir, semen putih, benang, blebes, plint keramik dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VIII s/d minggu XXIII. Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon Lt.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XVII s/d minggu XXVI. Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon Lt.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XII s/d minggu XXVII. Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon Lt.3
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
PEKERJAAN LANTAI VINYL Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pelapisan Lantai vinyl pada ruang bedah / operasi dan ruang-ruang lain sesuai ditetapkan dalam gambar. Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar-standar yang diterapkan dalam ketentuan pemasangan dari pabrik. Persyaratan umum: 1. Pekerjaan finishing Vinyl baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan pemasangan plesteran dinding/lantai dan plafond selesai dikerjakan. 2. Sebelum pekerjaan ini dilakukan. Kontraktor/Pelaksana diwajibkan mengadakan pengecekan lantai terhadap kelurusan dan kemiringannya. 3. Pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga/tukang yang ahli atau oleh sub- Kontraktor khusus yang berpengalaman dan mempunyai reputasi hasil pekerjaan yang baik. 4. Permukaan yang akan dipasang Vinyl harus bersih dan bebas dari ko ntaminasi material yang mengandung bahan kimia. 5. Material harus disimpan sesuai petunjuk dari pabrik. 6. Teknis pemasangan harus menggunakan peralatan-peralatan khusus yang disyaratkan dari pabrik. 7. Sebelum pemasangan kontraktor harus mengajukan dulu contoh bahan yang akan dipasang untuk mendapat persetujuan Pengawas dan Perencana. 8. Kontraktor harus mengusulkan shop drawing pemasangan Vinyl secara detil, sebelum pemasangan. Bahan-bahan 1. Pelapis Vinyl yang dipasang dengan merk TAJIMA (japan). Ukuran tickhness 2 mm memiliki lebar 182 cm, panjang 9 m, dan dipotong sesuai pola rencana, dipasang pada daerah-daerah seperti tertera dalam gambar. Warna dan pola akan ditentukan oleh Perencana. 2. Vinyl yang terpasang harus yang anti kimia dan anti static, memiliki bahan yang steril 3. Test result (JIS A 5705), Electrical resistance (JIS K 6911) 4. Vinyl yang dibuat khusus untuk menahan beban berat dari roda yang bergerak, dan tahan gesekan. 5. Vinyl soft cove base sebagai skirting hospital dipasang pada dinding bagian bawah sehingga menjadikan pertemuan dinding dan lantai tampak bersih, rapih dan tidak mudah kotor. 6. Contoh bahan: Pelaksana harus mengadakan dan menyerahkan contoh-contoh Vinyl yang akan dipakainya kepada Pengelola Teknis/Perencana untuk mendapat persetujuannya. Pemasangan 1. Persetujuan. Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan (mock up) yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna, welding dan sealant-nya. 2. Kontraktor harus menyediakan brosur untuk pemilihan vynil yang dipakai. 3. Lantai yang akan dipasang harus di screed dulu setebal maksimal 0.5 cm dibersihkan dari tonjolan-tonjolan adukan, dan bahan-bahan lain yang melekat. 4. Pemasangan harus dilem secara merata sehingga hasil benar-benar rata tidak bergelombang dan waterpass. 5. Sambungan horizontal yang terjadi harus benar-benar lurus. 6. Pelaksana harus melindungi Vinyl yang telah dipasang, ada kemungkinan rusak karena pekerjaan lain dan harus mengganti atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi, penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih. 7. Pada pertemuan ujung akhiran vynil dengan dinding, vynil diteruskan hingga 10 cm naik ke dinding, dan vynil pada sudut antara lantai dan dinding membentuk lengkungan dengan radius (jari-jari) 30 mm. Seperti ditunjukkan pada gambar. 8. Akhiran vynil harus direkatkan kedinding dengan kuat dengan lem khusus vynil. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang vynil, kepala tukang vynil, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Alat Pemanas, Gunting, Penggaris, pisau cater, cetok, sekop, cangkul, senggrong, ember, pensil, palu, meteran, benang, mistar besar/almunium, kuas, lem fox, lem penyambung vynil, dll. Bahan yang dipakai : semen, pasir screed, air, vynil produk TAJIMA (Japan), welding dan sealant, lem khusus vynil, Vinyl soft cove base sebagai skirting hospital dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XVII s/d minggu XXVI. Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon Lt.2
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN PLAFOND DAN PARTISI PEKERJAAN PLAFOND 1. Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan serta pemasangan langit-langit Kalsiboard atau Gypsumboard dengan rangka-rangka metal furring untuk plafond dan rangka besi hollow, serta pekerjaanpekerjaan lain yang berhubungan dengan pemasangan seperti yang tertera dalam gambar dan petunjuk Perencana. 2. Pengendalian Pekerjaan Bahan yang digunakan dalam pekerjaan plafond meliputi seluruh pekerjaan ini wajib memenuhi standard dan peryaratan: NI-5-1961 SII-0458-81 PUBI-1982 Pasal 37 SNI 03-1741-1989 untuk Plafond ASTM E119 untuk Plafond ASTM C363 u/ Rangka Plafond Finishing plafond papan kalsi m enggunakan nat. List penutup langit-langit Digunakan Plafond Kalsiboard tebal 4 mm + rangka hollow (C1) & Cornice gypsum 5/5 yang bermutu baik , dari produk yang sama dengan plafond dan yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut. Bahan-bahan 1. Persyaratan Bahan a. Gypsump board tebal 9 mm, rangka metal furing produk dari Jayaboard b. Kalsiboard tebal 4 mm, rangka metal furing produk dari Jayaboard c. Kalsiboard tebal 4 mm, rangka besi hollow ukuran 40 x 40 x 2 mm. d. Semua bahan gypsumpboard produk Jayaboard. e. BORAL Furring System, Dynoframe furring system, Elephant Furring Sistem, Bahan terbuat dari Zinc coated tebal 0,5 mm (TCT) uk 27/40 mm, C chanel bahan plat Galvanized tebal 1.1 mm ukuran 38/10 mm, Wall angle tebal 0.45 mm ukuran 30/30 mm, U Clamp bahan plat galvanized tebal 2 mm, C channel Joint Bahan plat galvanized tebal 1 mm. 2. Contoh Bahan Pelaksana harus menyerahkan sekurang-kurangnya 2 (dua) lembar bahan langit- langit dalam ukuran penuh kepada Pengelola Teknis/Perencana untuk mendapatkan persetujuannya. 3. Penyimpanan Bahan langit-langit disimpan/ditumpuk dengan lantai terangkat, dan harus bebas dari genangan air, dan diusahakan agar mudah untuk diadakan pemeriksaan dan pengamatan. Tinggi tumpukan tidak boleh lebih dari 2 (dua) meter dan diusahakan terlindung dari cuaca dan diusahakan udara masih tetap berhembus. 4. Metode Pelaksanaan 1. Pengerjaan a. Pelaksana harus menyediakan steger-steger agar pada waktu pemasangan langit- langit tidak merusak lantai ataupun pekerjaan-pekerjaan lain yang telah selesai. Langit-langit hanya boleh dipasang setelah semua pekerjaan yang akan ditutup selesai terpasang. b. Perhatikan pemasangan langit-langit, yang berhubungan dengan lampu-lampu, lavatory, diffuser-diffuser, AC, Pinggiran-pinggiran, dan sebagainya. Langit-langit yang terpasang, akan tetapi harus dibuka kembali untuk memperbaiki pekerjaan- pekerjaan yang berada di atasnya (mekanikal, elektrikal, atau memperbaiki pekerjaan) maka harus dipasang kembali serta mendapatkan persetujuan dari Pengelola Teknis/Perencana. c. Pelaksana harus membuat luban manhole sesuai kebutuhan dengan lokasi-lokasi yang sudah mendapat persetujuan Pengelola Teknis/Perencana. d. Rangka harus benar-benar dipasang kuat dengan jarak penggantung sesuai dengan standar pabrik.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
e. Sambungan antar gypsump harus disambung dengan kain kasa lebar 5 cm, dan dicompound dengan serbuk gypsump dicampur dengan alkasit. Sekualitas produk:casting plaster Jayaboard. f. Compound harus dikerjakan dengan rata, sehingga tidak nampak adanya sambungan. g. Bagian tepi dipasang list profil gypsump, type list sesuai gambar, pemasangan list harus menggunakan fischer setiap jarak 70 cm. h. Sambungan antar li st harus benar-benar rata sehingga tidak nampak sambungannya. i. Jarak antar paku sekrup pada bagian tengah papan masimum 300 mm dan pada bagian pinggir 200 mm. j. Pemasangan sekrup pada bagian pinggir harus saling silang ( staggered) k. Jarak sekrup dari bagian pinggir tepi ujung: 10 mm s/d 12 mm 2. DINDING PARTISI GYPSUMP BOARD 1. Lingkup Pekerjaan Yaitu dinding partisi gypsum yang dipasang tegak lurus dari lantai sampai setinggi plafond. (rapat dengan plafond) dengan rangka besi hollow. Dengan rangka penguat seperti ditunjukkan dalam gambar. Untuk ruangruang dalam seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana partisi, termasuk bagian kusen pintu dan jendela yang melekat. 2. Spesifikasi Material dan Kecakapan Kerja 1) Partisi gypsum dalam bingkai metal berongga (rangka besi hollow 40 x 80 mm, tebal 2 mm), kedua sisinya yang berhadapan dengan tebal 9 mm panel gypsumpboard, dan akan mencakup seluruh komponen, , perangkat keras, klip, dan kepingan untuk menyetel, yang perlu untuk menyelesaikan system dan mengkaitkan ke lantai, dan plafond. 2) Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh tukang yang terampil dan sesuai dengan, rangka bingkai vertikal akan diberi jarak tidak lebih dari 400 mm dari tengah ke tengahnya. 3) Papan gypsum disambung pakai baut, dicompound untuk mendapatkan permukaan yang halus tersambung dan rata, sesuai dengan rekomendasi pabrik. 4) Semua sudut akan dilapisi dengan sempurna persegi dan vertical. 5) Akan disediakan penopang kayu untuk alat-alat montase pada asesori tukang kayu dan listrik. 6) Bila system partisi pemilik ditentukan dalam gambar, pemborong akan sepenuhnya mematuhi rekomendasi pabrikan atas material yang digunakan dan cara pemasangan pembetulan dari pemasangan yang cacat atau penggantian material yang tidak sesuai dengan spesifikasi fabrikan akan menjadi tanggung jawab kontraktor dan atas biayanya sendiri. 3. Penjelasan Bahan Ukuran : 1220 x 2440 mm, ketebalan 9 mm Paper tape, paper tape dari boral standard Dempul sambungan : joint multibond Skrup : skrup khusus untuk gypsum galvanised Rangka dinding dengan besi hollow 40 x 80 mm
Dengan ketentuan: besi hollow tebal min 2 mm dengan ukuran 40 x 80mm - Engsel Pintu Door all type, mengacu ke door schedule untuk detail accessories pintu - Handle & Kunci Pintu Mengacu ke door schedule untuk detail accessories pintu - Insulation acoustic menggunakan bahan Rock wool untuk peredam suara dipasang pada rongka diantara lapisan gypsumboard dengan ketebalan rock wool 4 cm. - Warna natural doff, pemborong harus mengajukan contoh warna dan finishing untuk disetujui oleh perencana sebelum memulai pekerjaan. - Lem Rackoll putih dan heverin (tergantung dari keperluan) - Kaca tebal 5 – 8 mm untuk full glass. - frame gypsumpboard : a. Steel hollow : 40x80 mm tebal min 2 mm b. Top and bottom track hollow: steel hollow 40 x 80 mm tebal 2 mm c. Deflection head top track: hollow 40 x 80 mm Deflection Head Top track is supplied in 3000 mm lengths. Legs are extended to 40 mm to accommodate anticipated slab deflection. - Gypsumpboard gypsumpboard sheets: 12 mm. All boards with recessed edge, 1200mm widths, lengths as required. Joint treatment: gypsumpboard jointing systems comprising perforated paper tape and approved jointing compound. Gypsumpboard Screws: • Type 1 or Type 2 Gypsum Screws 7 g or 8 g x 25 mm, 45 mm, 50 mm or 57 mm. • Bugle Head Drill Point Screws 6 g or 8 g x 25 mm or 45 mm. • Drill Point Wafer Head Screws 8 g x 12 mm, 8g x 16 mm or 10 g x 16 mm. • Gypsum Laminating Screws 6 g or 10 g x 32 mm, 40 mm or 50 mm. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Rivets: 3mm x 6mm all steel. Metal trim: Long Leg Stopping Angle. Corner bead Metal External Corner Bead. Control joint: Control joint component in conjunction with fire-rated control joint treatment. Acoustic insulation: To suit STC requirement: glasswool or rockwoll min 40 mm Perimeter caulking: Boral Plasterboard Cornice Adhesive or an approved flexible fire resistant sealant. Acoustic sealant: An approved fire rated sealant with: • Good flexibility, elastic set; • Low hardness; • Excellent adhesion to concrete, timber, plasterboard, galvanized steel; • Minimal shrinkage (less than 5%);and • Moderate density (greater than 800kg/m³) 4. Pekerjaan Partisi 1. Semua pekerjaan partisi atau dinding pembatas pembatas ruangan harus dibuat/didirikan tegak lurus dengan lantai. lantai. Chromate warna abu-abu. 2. Semua Rangka Besi hollow sebelum dirangkai harus sudah di lapis cat zink Chromate 3. Rangka partisi diusahakan pada bagian-bagian struktur gedung, diskrup dan lain-lain, agar tidak mudah roboh bila kena benturan. 4. Panel gypsum dipasang rata di kedua sisi tanpa t anpa ada a da sambungan sa mbungan horizontal ditengahnya, semua sambungan antar panel gypsum harus ditengah dengan paper tape dan ditutup dengan joint compound dan diamplas halus dengan permukaan yang rata, panel gypsum harus ditempel pada rangka-rangkanya dengan skrup khusus (standard) (standard) dengan jarak kearah horizontal maximal 60 cm arah vertical 40 cm, kecuali untuk bagian tepinya. 5. Rangka gypsum bagian atas dengan besi hollow 40 x 80 mm untuk pegangan atas partisi dan metal furing system metal runner 30 x 80 mm untuk rangka vertical dengan jarak maksimal 60 cm dari rangka berikutnya, penyambungan rangka dan pertemuaannya dilakukan dengan rivet. 6. Pemasangan besi hollow pegangan dibawah (lantai) digunakan skrup fiser s6 atau jika kondisi lapangan memaksa boleh menggunakan menggunakan paku beton 1,5cm s/d 2cm, jarak 30 cm. 7. Pemasangan kanal kan al pegangan ke plafond menggunakan full draat s6 dengan denga n jarak skrup maximal 30 cm dari skrup lainnya. 5. Cara Pemasangan Cara pemasangan gypsum senantiasa harus selalu memperhatikan/mengikuti gambar dan spesifikasi yang sudah ditentukan dan sesuai dengan petunjuk cara pemasangan (Buku manual produk dan Sistem Aplikasi) yang dikeluarkan dari pabrik produksi gypsumpboard (Jaya board Knauff, atau, kecuali dalam keadaan tertentu yang menghendaki lain, yang sudah mendapat petunjuk atau persetujuan Konsultan Pengawas). Tenaga & personil inti dibutuhkan : Tukang plafon, tenaga, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Bahan yang digunakan digunakan : langit-langit Kalsiboard atau Gypsumboard Gypsumboard dengan rangka-rangka rangka-rangka metal furring untuk untuk plafond dan rangka rangka besi hollow, Finishing plafond papan kalsi menggunakan nat, List List penutup langit-langit,Plafond Kalsiboard tebal 4 mm + rangka hollow (C1) & Cornice gypsum 5/5 , Gypsump board tebal 9 mm, rangka metal furing produk dari Jayaboard, Kalsiboard tebal 4 mm, rangka metal furing produk dari Jayaboard, Kalsiboard tebal 4 mm, rangka besi hollow ukuran 40 x 40 x 2 mm. d. Semua bahan gypsumpboard produk Jayaboard, Furring System,Dynoframe furring system, Elephant Furring Furring Sistem, Bahan terbuat da ri Zinc coated tebal 0,5 mm (TCT) uk 27/40 mm, C chanel bahan plat Galvanized Galvanized tebal tebal 1.1 mm mm ukuran 38/10 mm, Wall angle tebal 0.45 0.45 mm ukuran 30/30 mm, U Clamp bahan plat galvanized tebal 2 mm, C channel Joint Bahan plat galvanized galvanized tebal 1 mm, mm, Sambungan antar gypsump gypsump harus disambung sambung dengan kain kasa lebar 5 cm, cm, dan dicompound dengan serbuk gypsump dicampur dengan alkasit, list profil gypsump, type list sesuai gambar, pemasangan list harus menggunakan fischer setiap jarak 70 cm, paku sekrup pada bagian tengah papan masimum 300 mm dan pada bagian pinggir 200 mm, sekrup, Partisi gypsum dalam bingkai metal berongga (rangka besi hollow 40 x 80 mm, tebal 2 mm), kedua sisinya yang berhadapan dengan tebal 9 mm panel gypsumpboard, dan akan mencakup seluruh komponen, perangkat keras, klip, dan kepingan untuk menyetel, Papan gypsum disambung pakai baut, compound, penopang kayu untuk alat-alat montase pada asesori tukang kayu dan listrik, Ukuran : 1220 x 2 440 mm, ketebalan 9 mm , Paper tape, paper tape dari boral s tandard , Dempul sambungan : joint multiband, Skrup : skrup skrup khusus untuk gypsum gypsum galvanized zed , Rangka dinding dengan besi hollow 40 x 80 mm ,besi ,besi hollow tebal min 2 mm dengan ukuran 40 x 80mm, Engsel Pintu Door all type, mengacu ke door schedule untuk detail accessories es pintu, Handle & Kunci Pintu Mengacu ke door door schedule untuk detail detail accessories pintu, ntu, Insulation acoustic menggunakan menggunakan bahan Rock wool untuk peredam suara dipasang pada rongka diantara lapisan gypsumboard dengan ketebalan an rock wool 4 cm, Warna natural doff, Lem Rackoll putih dan heverin (tergantung dari keperluan), Kaca tebal 5 – 8 – 8 mm untuk full glass, frame gypsumpboard : Steel hollow : 40x80 mm tebal min 2 mm, Top and bottom track hollow: steel hollow 40 x 80 mm tebal 2 mm, Deflection head top track: hollow 40 x 80 mm Deflection Head Top track is supplied in 3000 mm lengths. Legs are extended to 40 mm to accommodate anticipated slab deflection, gypsumpboard sheets: 12 mm. All boards with recessed edge, 1200mm widths, lengths as required. Joint treatment: gypsumpboard jointing systems comprising perforated paper tape and approved jointing compound, Gypsumpboard, Rivets: 3mm x 6mm all steel. Metal trim: Long Leg Stopping Angle. Corner bead Metal External Corner Bead. Control joint: Control joint component in conjunction conjunction with fire-rated control joint treatment, Acoustic insulation: To suit STC requirement: glasswool or rockwoll min 40 mm Perimeter caulking: Boral Plasterboard Cornice Adhesive or an approved flexible fire resistant sealant, Acoustic sealant, Rangka Besi hollow sebelum dirangkai harus s udah di lapis cat zink Chromate warna abu-abu, Rangka partisi, Panel gypsum dipasang rata di kedua sisi tanpa ada sambungan horizontal ditengahnya, semua sambungan antar panel gypsum harus ditengah dengan paper tape dan ditutup dengan joint compound dan diamplas halus dengan permukaan yang rata, panel gypsum harus ditempel pada rangka-rangkanya dengan skrup khusus (standard) dengan jarak kearah horizontal maximal 60 cm arah vertical 40 cm, Rangka gypsum bagian atas dengan besi hollow 40 x 80 mm untuk pegangan a tas partisi dan metal furing s ystem metal runner 30 x 8 0 mm untuk rangka vertical dengan jarak maksimal 60 cm, rivet, rivet, besi hollow, low, skrup fiser fiser s6, paku paku beton 1,5cm s/d 2cm, 2cm, jarak arak 30 cm, kanal pegangan ke plafond menggunakan full draat s6 dengan jarak skrup maximal 30 cm dari skrup skrup lainnya, Gypsump boa rd tebal 9 mm, rangka metal furing Plafond Kalsiboard tebal 4 mm + rangka hollow (C1) & Cornice gypsum 5/5 , Kasa gypsum, Tepung gypsum, Alkasit, Paku skrup, Kawat penggantung, Kasa gypsum, Tepung gypsum, Alkasit, Paku/sekrup, Sekrup dan rivet 1.5 inch, Penggantungnya 4 mm kawat alumunium dan lain-lain sesuai ketentuan, paku,martil, dll. Alat yang digunakan : Alat Tembak beton, gergaji, meteran, betel, betel, palu, paku, catut, obeng, tang, boor listrik, baut dan alat bantu lainnya. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XII s/d minggu XXX. XXX. Pekerjaan Finishing LT.1
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIX s/d minggu XXVII. Pekerjaan Finishing LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXIV s/d minggu XXVII. Pekerjaan Finishing LT.3 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VIII s/d minggu XXIII. Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon Lt.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XVII s/d minggu XXVI. Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon Lt.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XII s/d minggu XXVII. XXVII. Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon Lt.3
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Engineer Mekhanikal Elektrikal, Elektrikal, 1 (satu) orang orang Quantity & Quality Quality Control, 1 (satu) (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN LISPLANK GLASS FIBRE REINFORCE CEMENT (GRC) Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, bahan-b ahan, peralatan, tenaga untuk pemasangan lisplank GRC cetak (Precast) di bawah tritisan atap bangunan, seperti yang ditunjukkan dalam gambar pelaksanaan. Pengendalian Pekerjaan Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar-standar standar- standar yang diterapkan dalam ketentuan pemasangan dari pabrik. Persyaratan umum: 1. Pekerjaan finishing lisplank GRC baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan atap selesai dikerjakan. 2. Sebelum pekerjaan ini dilakukan. Kontraktor/Pelaksana Kontraktor/ Pelaksana diwajibkan diwaji bkan mengadakan pengecekan pengeceka n dinding terhadap kelurusan dan kemiringannya. 3. Pelaksanaan Pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan dilakukan oleh tenaga/tukang yang ahli atau oleh sub-Kontraktor khusus yang berpengalaman dan mempunyai reputasi hasil pekerjaan yang baik. 4. Permukaan yang ak akan an dipasang GRC harus h arus bersih dan bebas beba s dari kontaminasi kontami nasi material yang mengandung bahan kimia. 5. Material harus disimpan sesuai petunjuk dari pabrik. Produk SUPERPLANK. 6. Sebelum pemasangan kontraktor harus mengajukan dulu contoh bahan yang akan dipasang untuk mendapat persetujuan Perencana. 7. Kontraktor Kontrakt or harus mengusulkan meng usulkan shop drawing dra wing pemasangan lisplank secara seca ra detil, sebelum pemasangan. Bahan-bahan 1. Pelapis GRC, dipasang sesuai pola rencana, dipasang pada daerah-daer ah seperti tertera dalam gambar. Warna dan pola akan ditentukan oleh Perencana. 2. Tebal papan papan lispalng lispalng GRC GRC adalah adalah 9 mm 3. Superplank Dimensions; Dimensions; 100 x 2440mm, weight 3.0kg 3.0kg (BV) 4. Pelaksana harus menyerahkan kepada pemilih proyek, GRC seperti yang terpasang sebanyak minimal 1 lembar. 5. Contoh bahan: Pelaksana harus mengadakan dan menyerahkan contoh-contoh contoh-c ontoh GRC yang akan dipakainya kepada Pengelola Teknis/Perencana untuk mendapat persetujuannya. 6. Paku sekrup sekrup (screw) (screw) yang dipagai harus galvanized/ anti karat. 7. Sambungan harus dilem dan di compound dengan bahan khusus GRC. Pemasangan 1. Persetujuan. Sebelum mulai pemasangan, p emasangan, kontraktor harus membuat contoh c ontoh pemasangan ( mock up) yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna, dan sealant-nya. sealant-n ya. 2. Kontraktor harus menyediakan brosur untuk pemilihan GRC yang dipakai. 3. Pergunakanlah benang untuk memastikan kelurusan pemasangan. 4. Pasang papan lisplank satu per satu dengan celah antara papan kurang lebih 4mm. 5. Lisplank dapat diaplikasikan 1 trap atau 2 trap sesuai desain. 6. Jarak rongga yang terjadi terjadi antara GRC dan atap/tritisan mengikuti mengikuti gambar. 7. Pengisi celah antara sambungan rangka dan GRC, digunakan sealant sesuai dengan warna GRC yang dipasang atau warna lain atas persetujuan Perencana. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
8. Pemasangan harus tegak lurus dan waterpass. 9. Finishing dengan Cat Acrylic Emulsion untuk eksterior. 10.Pada umumnya rangka yang digunakan untuk penunjang lisplank perumahan adalah kayu kaso 5 × 7 cm yang dipasang horisontal atau miring searah dan segaris dengan lisplank. Disarankan kayu kaso yang dipergunakan dipergunakan sudah kering atau dioven. Bila menggunakan menggunakan besi holo holo gunakan ukuran ukuran minimum minimum 40 x 40 x 0.7 mm. Sementara ukuran paku / sekrup yang direkomendasikan dengan panjang 50 mm - 75 mm. 11. Berikut pedoman pemasangan sekrup pada Superplank: - Jarak sekrup ke sudut panel minimum 75 mm. - Jarak sekrup dari sisi panel minimum 15 mm. - Jarak antar sekrup di bagian sisi sisi panel maksimum 200 mm. - Jarak antar sekrup di bagian tengah panel maksimum 300 mm. - Jarak/celah Jarak/cel ah antara panel kurang lebih 4 mm. Pelaksana harus melindungi GRC yang telah dipasang, penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Tukang batu/pas. GRC, kepala tukang batu/Pas. GRC, tenaga, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logis tik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Bahan yang digunakan : papan lisplang GRC adalah 9 mm, Superplank Dimensions; 100 x 2440mm, weight 3.0kg (BV), Paku sekrup (screw) yang dipagai harus galvanized/ anti karat, lem, compound, papan lisplank, sealant, waterpass, Finishing dengan Cat Acrylic Emulsion untuk eksterior, kayu kaso 5 × 7 cm, kayu kaso, besi holo gunakan ukuran minimum 40 x 40 x 0.7 mm, paku / sekrup yang direkomendasikan direkomendasikan dengan panjang 50 mm - 75 mm, sekrup pada Superplank, Jarak sekrup ke sudut panel minimum 75 mm, Jarak sekrup dari sisi panel minimum 15 mm, Jarak antar sekrup di bagian sisi panel maksimum 200 mm, Jarak antar sekrup di bagian tengah panel maksimum maksimum 300 mm, Jarak/celah antara panel kurang lebih 4 mm, GRC, dll. Alat yang digunakan : Alat Tembak beton, gergaji, meteran, betel, betel, palu, paku, catut, obeng, tang, boor listrik, baut dan alat bantu lainnya. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXIII. Pekerjaan Pasangan Atap
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Standar Management ISO 9001 : 2008. Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Engineer Mekhanikal Elektrikal, Elektrikal, 1 (satu) orang orang Quantity & Quality Quality Control, 1 (satu) (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN PENGECATAN 1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan, tenaga kerja dan bahanbahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan selengkapnya, sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini, kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat dengan standar pengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat akhir. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga untuk melaksanakan pekerjaan pengecatan pada seluruh permukaan plesteran bata, beton, GRC, gypsum, baja / metal termasuk pipa-pipa serta permukaanpermukaan lain yang ditentukan dalam gambar rencana maupun rincian anggaran biaya. Pengecatan semua permukaan dan area yang pada gambar tidak disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Direksi Pengawas maupun penyempurnaan / pengulangan cat karena belum rata, berubah warna & sebab-sebab lainnya menjadi tanggung jawab kontraktor. Pengecatan semua permukaan dan area yang pada gambar tidak disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Direksi Pengawasmaupun penyempurnaan / pengulangan cat karena belum rata, berubah warna & sebab-sebab lainnya. 2. Standar Dan Persyaratan 1. Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan dengan standard sebagai berikut : - NI – 3 3 – 1970 1970 - NI – 4 4 – 1972 1972 - ASTM D – 3363 3363 (powder coating) - A 153 (galvanizing)
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
2. Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang bidang transparant ukuran 30x60 cm. cm. Dan pada bidang bidang tersebut tersebut harus dicantumkan dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan lapisan dan jenis lapisan lapisan (dari (dari cat dasar s/d lapisan akhir). akhir). 3. Semua bidang contoh tersebut diperhatikan kepada Direksi Pengawas dan Perencana. Jika contoh contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan Direksi Lapangan, barulah pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti tercantum diatas. 4. Sebelum pengecatan pengecata n dimulai, Pemborong harus har us melakukan pengecatan pada satu bidang bida ng untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Direksi Pengawas. 5. Jika masing masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Pengawas dan Perencana, bidang bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan. 5. Semua bahan cat harus diperoleh dari refrensi yang telah disetujui PPK melalui Pengawas Pekerjaan. 6. Semua cat harus dipergunakan dan betul-betul sesuai dengan instruksi pabriknya. 7. Juga dempul plamour dan cat dasarnya harus dikeluarkan dari pabrik yang sama untuk masing-masing lapisan pemakaian. Tidak boleh mencampurkan bahan-bahan pengering atau bahan-bahan lain kedalam cat jika tidak disarankan oleh pabrik cat yang bersangkutan. 8. Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak pecah atau bocor dan mendapat persetujuan Pengawas Pekerjaan Penyedia utama bertanggung jawab, bahwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai dengan persetujuan Perencana Pekerjaan/Pengawas Pekerjaan. 9. Sebelum dipakai harus diaduk sampai semua yang mengendap larut. Bila perlu diencerkan dengan bahan pengencer dengan bahan dan proporsi sesuai dengan rekomendasi pabrik yang bersangkutan. 3. Standar/Ruj 3. Standar/Ruj ukan a. Steel Structures Painting Council (SSPC). b. Swedish Standard Institution (SIS). c. British Standard (BS). d. Petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat. 4. Persyaratan Bahan Bahan-Bahan Cat serta pelapis-pelapis lain yang akan digunakan disini, adalah : 1. Cat Besi Besi yang akan dicat harus dibersihkan diber sihkan dari karat, minyak miny ak dan da n kerak dengan de ngan cara car a menggosok, menyikat dengan sikat baja kemudian harus segera ditutup dengan cat dasar, meni dan cat akhir dengan lapisan sebagai berikut: 2 lapis Quick Drying Metal Primer Red Lead sampai rata 1 lapis lapis Undercoat Undercoat 1 lapis weather Resistant Paint sampai rata, dan didapat warna yang sama. chromate cat dasar jenis sintetis alkyd, anti karat dan korosi produk , Cat dasar besi yang dipakai cat zink chromate EMCO LUX Cat finishing yang dipakai Cat meni besi Sinthetic Emulsion produk dari NIPPON PAINT Warna untuk tiap lapisan primer, under coat dan dan finish harus dibedakan. 2. Cat Tembok Cat tembok bagian dalam menggunakan cat khusus interior dan cat tembok bagian luar cat khusus exterior dengan produk MOWILEX. Setelah plesteran tembok kering maka pengecatan tembok baru dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: 1 lapis alkali resisting primer Acrylic Wall Filler Fi ller untuk meratakan merat akan permukaan tembok bagian dalam bangunan (dilarang menggunakan filler buatan sendiri/campuran cat+semen putih+lem) Untuk dinding luar dilarang dilarang menggunakan menggunakan Filler, dinding baru cukup digosok digosok halus dan rata dibersihkan dibersihkan dan dilapis Alkali primer. Minimal 2 lapis Acrylic Acrylic Emulsion untuk dinding dalam dan Minimal 2 lapis Wheathercoat/Weathershield Wheathercoat/Weathe rshield Acrylic Emulsion untuk dinding luar. Untuk cat tembok dalam maupun luar agar dilakukan pengecatan sampai merata dan didapat warna akhir yang sama. 3. Cat Melamine Lack Kayu Lingkup pekerjaan ini mencakup daun pintu kayu jati dan plint kayu. Biarkan permukaan yang akan dicat mengering, bersihkan permukaan kayu/kayu lapis dari kotoran, debu, minyak, gemuk, dsb. Bahan yang dipakai produk dari IMPRA. Amplas permukaannya, kemudian dilap bersih setelah dilakukan, lahkah langkah sesuai ketentuan dari pabrik: PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
1 (satu) lapis wood filler , digosok halus dengan amplas no:400 hingga serat-serat pori kayu nampak 1 (satu) lapis wood filler, digosok halus dengan amplas no:400 hingga serat-serat pori kayu Nampak disemprot Melamine lack, Ketiga lapisan tersebut harus dari satu merk. 4. Prosedur Umum a. Data Teknis dan Kartu Warna Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang akan digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas. Semua warna ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan akan diterbitkan secara terpisah dalam suatu Skema Warna. b. Contoh dan Pengujian 1) Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi proyek dalam kemasan tertutup, bertanda merek dagang dan mencantumkan identitas cat yang ada didalamnya, serta harus diserahkan tidak kurang 2 (dua) bulan sebelum pekerjaan pengecatan, sehingga cukup dini untuk memungkinkan waktu pengujian selama 30 (tiga puluh) hari. 2) Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Penyedia Jasa Konstruksi dan Konsultan Pengawas mengambil 1 liter contoh dari setiap takaran yang ada dan diambil secara acak dari kaleng/kemasan yang masih tertutup. Isi dari kaleng/kemasan contoh harus diaduk dengan sempurna untuk memperoleh contoh yang benar-benar dapat mewakili. 3) Untuk pengujian, Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di atas 2 (dua) potongan kayu lapis atau panel semen berserat berukuran 300 mm x 300 mm untuk masing-masing warna. 1 (satu) contoh disimpan Penyedia Jasa Konstruksi dan 1 (satu) contoh lagi disimpan Konsultan Pengawasguna memberikan kemungkinan untuk pengujian di masa mendatang bila bahan tersebut ternyata tidak memenuhi syarat setelah dikerjakan. 4) Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi. 5. Metode Pelaksanaan Pekerjaan a. Pembersihan, Persiapan, dan Perawatan Awal Permukaan 1) Umum a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding/ plafond/ Beton expose adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian yang lain yang ditentukan gambar. b. Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak dan pemborong meminta persetujuan kepada Perencana. c. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata. d. Sesudah 7 hari plamur terpasang kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller. e. Lapisan pengecatan untuk dinding luar adalah minimum 2 (dua) lapis dengan kekentalan sama setiap jenisnya. f. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer yang dilanjutkan dengan 2 (dua) lapis dengan kekentalan cat sebagai berikut : Lapis I encer (tambahkan 20% air) Lapis II kental. g. Untuk warna-warna yang jenis, kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor pencampuran (batch number) yang sama. h. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran. i. Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yang berhubungan langsung dengan permukaan yang akan dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelum persiapan permukaan dan pengecatan dimulai. j. Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang tersebut. k. Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan dengan memakai kain bersih dan zat pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan mempunyai titik nyala diatas 38°C. l. Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga debu dan pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jauh di atas permukaan cat yang baru dan basah. 2) Permukaan Pelesteran dan Beton Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu 4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka atau kadar air maksimum 15%. Semua pekerjaan pelesteran atau semen yang cacat harus dipotong dengan tepi- tepinya dan ditambal dengan pelesteran baru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan pelesteran sekelilingnya. • •
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak, minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adukan. Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan plesteran dibasahi secara menyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat dicapai dengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan memberikan selang waktu dari saat penyemprotan hingga air dapat diserap. 3) Permukaan Barang Besi/Baja a) Besi/baja baru Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing lainnya harus dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat. Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya harus dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dilap dengan kain bersih. Sesudah pembersihan selesai, pelpisan cat dasar pada semua permukaan barang besi/baja dapat dilakukan sampai mencapai k etebalan yang disyaratkan. b) Besi/baja dilapis dasar di pabrik/bengkel Bahan dasar yang diaplikasikan di pabrik/bengkel harus dari merek yang sama dengan cat akhir yang akan diaplikasikan dilokasi proyek dan memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis dan gambar kerja. a. Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus dilindungi terhadap karat, baik sebelum atau sesudah pemasangan dengan cara segera m erawat permukaan karat yang terdeteksi. Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut untuk menghilangkan debu, kotoran, minyak, gemuk. Bagian-bagian yang tergores atau berkarat harus dibersihkan dengan sikat kawat sampai bersih, dan kemudian dicat kembali (touch-up) dengan bahan cat yang sama dengan yang telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan. b. Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan atau disiapkan untuk dicat harus mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disyaratkan, secepat mungkin setelah persiapan-persiapan di atas selesai.Harus diperhatikan bahwa hal ini harus dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada permukaan yang sudah disiapkan di atas. Sebelum melakukan pengecatan permukaan dinding yang akan dicat harus dilakukan uji kelembaban, nilai dari uji kelembaban harus memenuhi persyaratan nilai kelembaban yang disyaratkan yaitu maksimal 18% dengan kadar keasaman pH=8. b. Pelaksanaan Pengecatan 1) Umum a) Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat, tetesan cat, penonjolan, pelombang, bekas olesan k uas, perbedaan warna dan tekstur. b) Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna dan semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang sama. c) Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk bagian tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisan yang sama dengan permukaan-permukaan di sekitarnya. d) Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan permukaan yang akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah diberi lapisan cat dasar terlebih dahulu 2) Proses Pengecatan a) Harus diberi selang waktu yang cukup diantara pengecatan berikutnya untuk memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud. Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran. b) Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras, membentuk selaput yang berlebihan dan tanda- tanda kerusakan lainnya. c) Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar seragam konsistensinya selama pengecatan. d) Bila disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecatan, maka cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati petunjuk yang diberikan pembuat cat dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4 liter cat. e) Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi untuk memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis di bawahnya). 3) Persyaratan Pelaksanaan Pengecatan a) Cat dasar untuk permukaan beton, pelesteran, panel kalsium silikat diberikan dengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol. b) Cat dasar untuk permukaan papan gipsum diberikan dengan kuas dan dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
c) Cat dasar untuk permukaan kayu harus diaplikasikan dengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas, rol atau semprotan. d) cat dasar untuk permukaan besi/baja diberikan dengan kuas atau disemprotkan dan lapisan berikutnya boleh menggunakan semprotan. e) Cat dasar melamin untuk permukaan kayu menggunakan scrap/plat baja, untuk lapis terluarnya menggunakan semprot. 4) Pemasangan Kembali Barang-barang yang Dilepas Sesudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka barang-barang yang dilepas harus dipasang kembali oleh pekerja yang ahli dalam bidangnya. o Cat pekerjaan kayu
Cat pekerjaan baja/besi Lapisan cat dasar harus yang mengandung oxid merah. Lapisan penyelesaian (finish) harus yang mengandung syntetic resins, yang khusus untuk disesuaikan untuk pekerjaan tersebut. o Cat dinding tembok : o
Cat untuk dinding luar(exterior) dipakai cat jenis Weatershield / Wheatercoat dan dalam (interior), kolom, langit-langit dan sebagainya harus memakai cat emulsi, berdasarkan alkyd resins, dengan cat dasarnya yang tahan alkali seperti yang telah ditentukan. o Pekerjaan pengecatan tidak boleh dimulai : 1. Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. 2. Sebelum bagian-bagian yang retak, pecah atau kotoran-kotoran dibersihkan. 3. Apabila dinding atau bagian yang akan dicat ternyata masih basah, lembab atau berdebu. 4. Sebelumnya didahului membuat percobaan pengecatan pada dinding atau bagian-bagian yang akan dicat. 6. Daftar bahan-bahan :
Setelah kontrak ditanda tangani, pemborong harus secepat-nya, tapi tidak kurang dari 1 (satu) bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan, mengajukan daftar dari semua bahan-bahan yang akan dipakai untuk pekerjaan pengecatan dan dekorasi kepada PPK. Semua bahan-bahan harus disetujui oleh PPK. 7. Pemilihan Warna :
Semua warna harus dipilih arsitek Perencana Pekerjaan, PPK dan Penyedia harus mengadakan contoh warna-warna yang disetujui. 8. Persiapan Umum :
a.
Sebelum meneruskan pekerjaan pengecatan dan plituran dan lain-lain harus dicuci dan dijaga agar tidak ada debu beterbangan. b. Semua permukaan yang akan dicat harus dipersiapkan sesuai dengan cara yang telah disetujui dan diuraikan dalam bab-bab yang relevan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan banyak laplap bersih. 9. Pengecatan tembok :
Terutama dikerjakan pada plesteran, baik bagian luar maupun dalam. a. Persiapan Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat pengkristalan/pengapuran bersihkan dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan biarkan selama 48 jam. Bila pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara diatas sampai proses pengkristalan/ pengapuran tersebut berhenti. Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki retak-retak serta kerusakan lainnya dan biarkan mengering. b. Pelaksanaan Semua pengecatan tembok harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik pembuat. 10. Pengecatan Kayu : a. Persiapan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Biarkan kayu mengering sebaik mungkin bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan sebagainya. Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat pengkristalan/pengapuran bersihkan dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan biarkan selama 48 jam. Bila pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara diatas sampai proses pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti. Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki retak-retak serta kerusakan lainnya dan biarkan mengering. a. Pelaksanaan Semua pengecatan kayu harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik pembuat. 11. Keahlian :
a.
Pekerjaan pengecatan hanya boleh berpengalaman dalam bidang ini.
dilaksanakan
oleh
orang-orang
yang
sudah ahli
dan
b. Seorang mandor yang benar-benar cakap harus mengawasi ditempat tersebut selama pekerjaan dilaksanakan. c. Pemborong utama bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan yang tepat mulai dari pengerjaan dasar (Under coats) sampai dengan pengecatan akhir (finishing coats). d. Pekerjaan pengecatan dianjurkan untuk dikerjakan oleh tenaga-tenaga dari mana cat tersebut diproduksi atau ke painting khusus. e. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari pengawas dan pabrik pembuat cat tersebut, serta mendapat persetujuan pengawas. 12. Bahan yang harus disediakan untuk masa pemeriharaan :
a. Setelah pekerjaan pengecatan selesai, pemborong harus menyimpan sejumlah cat yang terpilih untuk persediaan jika ada perbaikan-perbaikan yang dikehendaki selama masa pemeliharaan. Pada waktu penyerahan pekerjaan kedua kalinya (final), pemborong harus menyerahkan kepada pemberi tugas cat-cat untuk finishing menurut jumlah-jumlah sesuai daftar berikut ini. b. Jumlah yang dikehendaki untuk tiap warna yang dipakai Cat tembok Cat untuk kayu Cat untuk logam 5 liter 2 kg, 5 kg atau sesuai dengan persetujuan / pengaturan dalam aanwijzing. 13. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Laksanakan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai yang dijelaskan oleh pabrik pembuat cat. Lapisan pengecatan jenis Vinyl synthetic emulsion dan polyurethan harus mencapai minimal 2 (dua) kali. Khusus pelaksanaan pekerjaan cat dengan cat tahan karat harus menggunakan airless spray. Pelaksana harus menyerahkan kepada Pengelola Teknis/Perencana aturan pemakaian cat dari pabrik pembuatnya yang disetujui. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambat nya 2 hari, penyedia Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan pengecatan meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang akan dipakai diser tai sertifikat hasil pengujian material untuk mendapat pe r setujua n dari Dir ek si Teknis dan Konsultan Pengawas. Sebelum pengecatan dimulai plasteran telah berumur 14 hari, di nding harus diamplas halus, bersih dari debu, lubang-lubang yang mungkin ada sudah diisi, celah dan retak sudah diperbaiki Permukaan dinding harus kering (periksa dengan higrometer, kelembaban maksimal 15 %), kadar alkali rendah (periksa dengan kertas lakmus setelah kurang lebih 10 menit berubah hijau). Plamur digunakan untuk bekas bobokan, retak, dinding luar tidak boleh menggunakan plamur. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata. Untuk warna-warna yang sejenis, penyedia Jasa konstruksi diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor percampuran (batch number ) yang sama. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang. Cat dasar menggunakan water based sealer untuk permukaan gypsum. Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan di nding dalam kecuali tidak diigunakannya lapis alkali resistance sealer pada pengecatan plafond. Semua kayu hanya boleh dimanie dan di cat di lokasi proyek dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Sebelum pekerjaan manie dan cat dillakukan, bidang besi kasar harus diamplas dan dibesrihkan dari air, debu atau kotoran sampai permukaan bidang bersih dan rata. Pekerjaan manie dan cat dilakukan dengan menggunakan kuas, dilakukan berlapis, sedemikian rupa sehingga bidang besi tertutup sempurna dengan lapisan manie dan cat. Semua kayu hanya boleh dimanie dan di cat di lokasi proyek dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Sebelum pekerjaan manie dan cat dillakukan, bidang kayu kasar harus diamplas dengan amplas kayu kasar dan dilanjutkan dengan amplas kayu halus sampai permukaan bidang licin dan rata. Pekerjaan manie dan cat dilakukan dengan menggunakan kuas, dilakukan berlapis, sedemikian rupa sehingga bidang kayu tertutup sempurna dengan lapisan manie dan cat. Laksanakan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai yang dijelaskan oleh pabrik pembuat cat. Lapisan pengecatan jenis Vinyl synthetic emulsion dan polyurethan harus mencapai minimal 2 (dua) kali. Pelaksana harus membersihkan bagian dari baja yang akan dicat anti karat dengan cara melakukan Sand-blasting yang sesuai dengan SA.21/2, BS. 4232 second quality, SSPC-SP-10. Khusus pelaksanaan pekerjaan cat dengan cat tahan karat harus menggunakan airless spray. Pelaksana harus menyerahkan kepada Pengawas aturan pemakaian cat dari pabrik pembuatnya yang disetujui. Pelaksana pekerjaan cat harus aplikator resmi yang di tunjuk oleh pabrik, yang di buktikan dengan surat resmi. Aplikator harus menyerahkan surat garansi hasil pekerjaan selama 5 tahun pada akhir kontrak.
Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) o rang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang P elaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Kuas biasa, kuas roll, amplas, scrap, tatakan cat, tripleks/alas, kain lap, tinner, spet /alat semprot, minyak cat, plamir, lem semen, semen putih, sikat kawat, dll. Bahan yang dipakai : Cat Besi, 2 lapis Quick Drying Metal Primer Red Lead sampai rata, 1 lapis Undercoat , 1 lapis weather Resistant Paint sampai rata, dan didapat warna yang sama, Cat dasar besi yang dipakai cat zink chromate cat dasar jenis sintetis alkyd, anti karat dan korosi produk dari emcolux ; Cat finishing yang dipakai Cat meni besi Sinthetic Emulsion dari NIPPON PAINT, Warna untuk tiap lapisan primer, under coat dan finish harus dibedakan, Cat tembok bagian dalam menggunakan cat khusus interior dan cat tembok bagian luar cat khusus exterior, 1 lapis alkali resisting primer ; Acrylic Wall Filler untuk meratakan permukaan tembok bagian dalam bangunan (dilarang menggunakan filler buatan sendiri/campuran cat+semen putih+lem) ; Untuk dinding luar dilarang menggunakan Filler, dinding baru cukup digosok halus dan rata dibersihkan dan dilapis Alkali primer ; Minimal 2 lapis Acrylic Emulsion untuk dinding dalam dan Minimal 2 lapis Wheathercoat/Weathershield Acrylic Emulsion untuk dinding luar, Cat Melamine Lack Kayu, lap, amplast, Melamine lack, . Bahan p e n u t up (dempul) dan cat dasar atau meni d i k e l u a r k a n oleh pabrik ya n g sama, Pengecatan dilaksanakan dengan penyemprotan (sp r ay e r) , plamir tembok, plamir kayu/besi dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIX s/d minggu XXVI. Pekerjaan Tangga Utama LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXV s/d minggu XXVIII. Pekerjaan Tangga Utama LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VIII s/d minggu XXIII. Pekerjaan Penutup Lantai & Plafon LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXVI. Pekerjaan Tangga Belakang LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXV s/d minggu XXVIII. Pekerjaan Tangga Belakang LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XII s/d minggu XXX. Pekerjaan Finishing LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIX s/d minggu XXVII. Pekerjaan Finishing LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXIV s/d minggu XXVII. Pekerjaan Finishing LT.3
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN KUSEN ALUMUNIUM, PEKERJAAN KACA & PENGUNCI PEKERJAAN KUSEN ALUM UNIU M 1. RUANG LINGKUP a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela dan louvre aluminium, seperti yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar. c. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan pekerjaan kusen, pintu dan jendela, pekerjaan kaca. 2. BAHAN/PRODUK a. Bahan dari aluminium framing system, aluminium ekstrusi sesuai SII extrusi 0695-82 tidak terbuat dari scrapt (bahan bekas). Dari produk yang disetujui Konsultan Pengawas. b. Nilai deformasi maksimal 2mm. Warna standar anodize. c. Jenis yang dipakai: kusen, daun pintu dan daun jendela ditentukan memakai type AP, daun pintu dan jendela memakai ukuran 4” x 1 ¾” x 1.15 mm produk dari ALEXINDO dengan detil seperti ditunjukkan dalam gambar. d. Frame alumunium khusus untuk curtain wall type back mulion dan louvre alumunium produk dari ALEXINDO e. Warna, ditentukan oleh perencana , tebal minimal lapisan anodize 10 micron. f. Sealant (bahan penutup) dari jenis polysulfide yang produk Down Corning 795 SiliconeBuilding Sealant ’’ “
”
“
g. Seluruh celah antara aluminium dan kaca ditutup dengan sealant (tidak diperkenankan menggunakan karet) Rangka Aluminium dari Type yang di tun jukk an dalam gambar-gambar adalah merupakan id e dasar selan jutnya harus dilengkapi dengan gambar kerja oleh Kontr ak tor sesuai Perencana, yang dengan petun juk oleh pabrik penghasil atau app lik ator .
3.
M E T O D E PELAKSANAAN
1. Gambar Kerja Pelaksana (Spesialis) harus membuat gambar kerja ( shop drawings)yang menunjukan jenis type profil, ukuran, besaran, ketebalan, alloy dan detail-detail tertentu dengan skala 1:10 selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dilaksanakan untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas . 2. Contoh Bahan dan Mock-up Kontraktor membuat contoh bahan (mock-up) pengerjaan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya, contoh moke-up dibuat masing masing type, sebelum memproduksi dalam jumlah yang banyak. Moke-up yang sudah disetujuii Konsultan Pengawas/Perencana harus selalu tersedia di ruang Rapat Proyek sebagai acuan kualitas pengerjaan. jaan pembuatan dan pemasangan kusen, pintu dan jendela Aluminium harus a. Semua pek er dilakukan oleh pabrik penghasil dari bahan yang dipergunakan dengan mock up untuk memperoleh per setu juan pengawas lapangan jaan b. Semua bahan kusen, daun pintu/ jendela aluminium, boleh dibawa ke lokasi bila pek er konstruksi sudah mencapai tahap pemasangan kusen, pintu/ jend ela c. Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sed ik itpun d. Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis) halus dan r ata, serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi per muk aan e. Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih dari gor esan- goresan serta cacat yang mempengaruhi per mu k aan Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan brosur serta f. persyaratan teknis yang benar g. Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang berlainan sifatnya harus diberi ―sealent ‖ h. Setelah frame alumunium dan panel MDF/ Multipleks terpasang maka dilaksanakan pr oses pelapisan menggunakan lapisan HPL yang direkatkan dengan lem k uning jamin k eber sihannya i. Frame alumunium telah terpasang harus tetap terlindungi dan tetap ter 3. Pengerjaan a. Semua frame kusen, jendela, dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan sesuai kondisi lapangan. b. Lakukan pengukuran seteliti mungkin di tempat pemasangan. c. Semua pertemuan harus runcing, halus dan rata (adu manis) bersih dari segala goresan dan cacat-cacat lain yang mempengaruhi permukaan alumunium. Sambungan harus dibuat dengan toleransi kecil, hingga menghasilkan sambungan yang rapat dan baik. d. Sepanjang sisi kusen harus dilengkapi dengan Weather Seal (batching strip) di dalam dan diluar sebagai lapisan pengisi sehingga sealant tidak boleh lebih dari 1 (satu) cm. e. Pemasangan sealant harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya. Selama permukaan alumunium yang akan di sealant harus bersih dari segala benda-benda atau kotoran yang mungkin masih tertinggal. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
f. Pemasangan kaca harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat kaca. Tebal kaca adalah 5 mm, kecuali terdapat beberapa bagian dalam gambar yang ditentukan lain. g. Seluruh celah antara aluminium dan kaca ditutup dengan sealant (tidak diperkenankan menggunakan karet) h. Perhatikan sisi-sisi daun pintu terhadap kusen dan ambang bawah pintu terhadap permukaan lantai. i. Dapatkan persetujuan Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan tersebut dimulai. 4. Pemasangan daun-daun p intu a. Kerenggangan daun pintu tunggal terhadap kusen sisi engsel 1.5 mm – 2 mm, sisi kunci 1.5 mm - 2 mm sedangkan ambang atas dan ambang bawah masing- masing 1.5 mm dan 2.5 mm. b. Pasangkan kusen aluminium rata dengan permukaan dinding, disyaratkan tali air, maka tali air harus rapi, dan sejajar dengan permukaan kusen. c. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 c m (as) dari atas pintu, engsel bawah dipasang tidak lebih dari 35 cm (as) dari permukaan lantai, dan ditengah (3 engsel). d. Handle pintu dipasang setinggi 100 cm (as) dari atas permukaan lantai. e. Pemasangan daun-daun pintu harus rapih, bersih, dan tidak menimbulkan getaran apabila diketuk dengan tangan atau benda-benda ringan. f. Untuk pekerjaan jendela mati dengan penutup kaca harus dibuat sesuai dengan ukuran gambar kerja. g. Engsel Daun Pintu disekrup dengan aluminium, ditempat kusen yang akan dipasang engsel, kusen harus diperkuat dengan klos kayu jati panjang 30 cm (balok kayu jati), yang dipasang di dalam profil kusen aluminium, sebagai pegangan sekrup engsel. Ukuran menyesuaikan kusen dan persetujuan Konsultan Pengawas.
PEKERJAAN KACA RUANG LINGKUP jaan kaca meliputi pengisian bidang-bidang kusen (kaca mati), daun pintu dan jend ela, serta Pek er bovenlight, pek er jaan meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan per alatannya. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Pekerjaan ini meliputi kaca daun pintu, kaca daun jendela, kaca mati. Pekerjaan ini berkaitan dengan (Pekerjaan Kosen, Pintu dan Jendela). BAHAN/ PRODUK 1. Persyaratan Bahan a. Digunakan kaca jenis clear float glass tebal 5 mm, (untuk dimensi kaca diatas 1500x2000 mm), dengan toleransi ketebalan maksimum 3% peruntukan ketebalan kaca disesuaikan dengan gambar. b. Untuk pintu-pintu tertentu yang sudah ditunjukkan pada gambar menggunakan lapisan stiker sandblas. c. Untuk pintu dan jendela toilet dipakai kaca es dengan ketebalan kaca 5 mm d. Kaca tempered lapis sandblas tebal 10 mm untuk jendela ruang-ruang tertentu. Dan tebal 12 mm untuk pintu. Sedangkan kaca tempered grey reflection tebal 12 mm untuk curtain wall. e. Bahan yang digunakan sekualitas produk dari ASAHI MAS, MULIA. f. Digunakan cermin dari ―Float Glass‖ tebal 5 mm dengan permukaan dilapis : Lapisan perak terpasang secara kimiawi di permukaan yang tercermin tidak boleh cacat bebas dari sulfida atau noda-noda lain Cooper backing‖ secara elektrolisasi setebal 0.04 mm langsung di atas permukaan perak. Dua lapis Vernis bening atau cat untuk melindungi lapisan di atas setebal 40 mikron. Sealant dari jenis ―p lysulfid e‖ yang d i p r o d u k ―Down Corning 795 SiliconeBuilding Sealant ’’.
2. Pengujian Bahan Kaca dan sealant yang akan digunakan untuk pembuatnya berdasarkan standar yang berlaku.
pekerjaan
harus
sudah
lulus test/pengujian dari pabrik
3. Contoh Bahan a. Pelaksana harus menyerahkan contoh bahan untuk pekerjaan kaca, berukuran 20 cm x 20 cm dan sealant dalam tabung untuk disetujui Pengawas . b. Contoh bahan harus sesuai dengan contoh yang telah diuji/diperkirakan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan untuk menapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas c. Toleransi Panjang-Lebar; ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik, yaitu toleransi panjang dan lebar kira-kira 2 mm. Kesikuan; kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter panjang. •
•
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Ketebalan; ketebalan kaca lembaran yang diguna kan tidak boleh melampaui toleransi yang ditentukan pabrik, yaitu maksimum 0.3 mm. d. Ketebalan semua kaca terpasang harus mengikuti standard perhitungan dari pabrik bersangkutan, yang antara lain mempertimbangkan penggunaannya pada bangunan, luas / ukuran bidang kaca (cutting size), maupun tekanan positif dan negatif yang akan bekerja pada bidang kaca. Perhitungan ini harus disetujui Direksi Pengawas. e. Cacat-cacat yang diperbolehkan harus sesuai dengan ketentuan dari pabrik: Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang terdapat pada kaca). Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau seluruh tebal kaca). Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar kearah luar/masuk). Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave); benang adalah cacat garis timbul yang tembus pandang, sedang gelombang adalah permukaan kaca yang berobah dan mengganggu pandangan. Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) d an goresan (scratch). Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami kelainan kebeningan). Bebas goresan (luka garis pada permukaan kaca). Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok). f. Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA (AA Grade Quality). g. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan Direksi Pengawas. h. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus digurinda / dihaluskan. •
•
• • • •
• • • •
4. Penyimpanan Kaca disimpan di tempat yang disediakan lepas dari tanah dan kelembaban dan ditumpuk sampai setinggi tiak lebih dari 1,00 m. Tempat penyimpanan harus terlindung dari cuaca akan tetapi tetap mendapatkan aliran udara secukupnya. METODE PELAKSANAAN a. Contoh kaca yang akan dipakai harus diperlihatkan kepada Pengawas paling lambat 2 (du a) minggu sebelum dipasang. Semua jenis kaca yang dipasang pada kusen Alumunium harus diberi list kaca (dari alumunium/besi U) yang kuat dan rapat dengan bahan list karet atau sealent yang bermutu baik . jaan b. Semua kaca yang telah terpasang harus dijaga agar tidak terganggu dan dikotori ak ibat pek er lain yang masih dilaksanakan. Kaca yang pecah atau retak atau tergores har us diganti. Semua kaca terpasang harus dibersihkan sebaik-baiknya dengan hati-hati. c. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat- syarat pekerjaan dalam buku ini, serta ketentuan yang digariskan / disyaratkan oleh pabrik bersangkutan. d. Pekerjaan ini memerlukan keakhlian dan ketelitian e. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Direksi/Pengawas. f. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda agar mudah diketahui. g. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, serta diharuskan menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus, menjadi lembaran kaca dengan ukuran tertentu (cutting size). h. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka kayu pada pintu panil sesuai dengan persyaratan, digunakan lis-lis kayu. Pemasangan kaca-kaca dalam pintu kaca rangka aluminium harus sesuai dengan persyaratan. i. Tepi kaca pada sambungan dan antara dengan kayu diberi sealant untuk menutupi rongga- rongga yang terjadi. Sealant yang digunakan adalah sesuai dengan persyaratan pabrik. Tidak diperkenankan sealant mengenai kaca terpasang lebih dari 0,5 cm dari batas garis sambungan dengan kaca. j. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak dan pecah pada sealant / tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
PEKERJAAN PENGUNC I RUANG LINGKUP Semua daun pintu dan jendela dipasangi assecories dan kunci (door hardware) yang sesuai. jaan ini mencakup semua kegiatan pemasangan kunci dan alat-alat penggantung pad a Pek er daun pintu dan jendela, meliputi pengadaan bahan, tenaga dan per alatan. BAHAN / PRODUK 1. Persyaratan Bahan a. Semua hardmare dalam pekerjaan ini, adalah yang berkuaitas baik, seragam dalam pemilihan bahan dan warna, selaras bentuknya, dengan persetujuan Pengawas.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
b. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal yang tertera nomor pengenalnya. Plat ini dihubungkan ke masing masing anak kunci dengan cincin. Untuk anak kunci harus disediakan sebuah almari anak kunci yang dilengkapi pengait anak kunci lengkap dengan nomor-nomor pengenal. c. Bahan untuk kunci (handle, backplate, lockcase, cylender ) sekurang-kurangnya memenuhi yang di tentukan dalam daftar spesifikasi teknis dan produk dari KEND (KENARI DJAJA). Aksesoris untuk pintu dan jendela; Untuk pintu panel kayu ; - Engsel pintu SEL 0100 - Lever handle HRE.85.01 FB - Lockcase FB 8535 - 60 - Double Cyinder DC FB1001 - Flush bolt FB675 6‖ - Door closer 45713 FB-S Material : Stainless Steel Untuk pintu lavatory ; - Engsel pintu SEL 0100 - Lever handle HRE.85.01 FB - Lockcase FB 8535 - 60 - Knob Cyinder KC FB1002 - Door closer 45713 FB-S - Material : Stainless Steel Untuk pintu lavatory difabel ; - Top pivot type 85 – 500 - Bottom pivot type 85 – 500 - Lever handle HRE.85.01 FB - Lockcase FB 8535 - 60 - Knob Cyinder KC FB1002 - Material : Stainless Steel Untuk pintu geser ; - Flush handle FPP.75.07 - Lockcase K31920-60 - Cylinder 08610-07 - Sliding door gear system - Material : Stainless Steel Untuk pintu kaca ; - Pull handle GHD 9603-38 (pintu utama) - Pull handle GDH 00031 - Top patch fitting PT 2220 - Top pin PT 2224 - Bottom patch fitting PT 2210 - Bottom patch lock fitting 08610 - Floor hinge 09584 - Material : Stainless Steel Untuk jendela dan bouvent ; - Casement stay / friction stay CMT FB 27 8‖ (untuk jendela) & CMT FB 27 12‖ (untuk bouvent) - Rambuncis RMB FB 450 Persyaratan Penerimaan Hasil Pekerjaan 1. Pemborong wajib mengganti semua bahan yang rusak. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. 2. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh direksi. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong. 3. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan terhadap kerusakan kerusakan. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan pintu dan jendela selesai terpasang, permukaannya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada permukaannya. 4. Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan, sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Direksi Pengawas. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
5. Pada saat diserah terimakan anak kunci deiserahkan lengkap 3 set, masing-masing memiliki tag name yang menjelaskan lokasi kunci dan korespondensi dengan cylinder nya. 6. Semua pemasangan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang terbaik yang pengerjaannya telah disetujui oleh Konsultan Pengawas . 7. Untuk pemasangan engsel-engsel pintu adalah sebagai berikut Engsel atas dipasang 30 cm (as) di atas pintu. Engsel bawah dipasang 30 cm dari permukaan lantai. Engsel tengah dipasang di tengah-tengah kedua engsel atas dan bawah. Apabila tidak ditentukan lain, kunci-kunci dan handle pintu dipasang setinggi 90 cm (as) dari permukan lantai. 8. Penarikan pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai. 9. Pemasangan lock-case, handle dan back plate serta door closer harus rapi, lurus, dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas. 10.Door stoper di pasang pada lantai, letaknya di atur sedemikian rupa sehingga agar hande dan kunci tidak membentur tembok. 11. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik. Metode Pelaksanaan 1. Gambar Kerja Pelaksana (Spesialis) harus membuat gambar kerja ( shop drawings)yang menunjukan jenis type profil, ukuran, besaran, ketebalan, alloy dan detail-detail tertentu dengan skala 1:10 selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dilaksanakan untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas . 2. Contoh Bahan dan Mock-up Kontraktor membuat contoh bahan (mock-up) pengerjaan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya, contoh moke-up dibuat masing masing type, sebelum memproduksi dalam jumlah yang banyak. Moke-up yang sudah disetujuii Konsultan Pengawas/Perencana harus selalu tersedia di ruang Rapat Proyek sebagai acuan kualitas pengerjaan. 3. Pengerjaan a. Semua frame kusen, jendela, dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan sesuai kondisi lapangan. b. Lakukan pengukuran seteliti mungkin di tempat pemasangan. c. Semua pertemuan harus runcing, halus dan rata (adu manis) bersih dari segala goresan dan cacat-cacat lain yang mempengaruhi permukaan alumunium. Sambungan harus dibuat dengan toleransi kecil, hingga menghasilkan sambungan yang rapat dan baik. d. Sepanjang sisi kusen harus dilengkapi dengan Weather Seal (batching strip) di dalam dan diluar sebagai lapisan pengisi sehingga sealant tidak boleh lebih dari 1 (satu) cm. e. Pemasangan sealant harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya. Selama permukaan alumunium yang akan di sealant harus bersih dari segala benda-benda atau kotoran yang mungkin masih tertinggal. f. Pemasangan kaca harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat kaca. Tebal kaca adalah 5 mm, kecuali terdapat beberapa bagian dalam gambar yang ditentukan lain. g. Seluruh celah antara aluminium dan kaca ditutup dengan sealant (tidak diperkenankan menggunakan karet) h. Perhatikan sisi-sisi daun pintu terhadap kusen dan ambang bawah pintu terhadap permukaan lantai. i. Dapatkan persetujuan Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan tersebut dimulai. 4. Pemasangan daun-daun p intu a. Kerenggangan daun pintu tunggal terhadap kusen sisi engsel 1.5 mm – 2 mm, sisi kunci 1.5 mm - 2 mm sedangkan ambang atas dan ambang bawah masing- masing 1.5 mm dan 2.5 mm. b. Pasangkan kusen aluminium rata dengan permukaan dinding, disyaratkan tali air, maka tali air harus rapi, dan sejajar dengan permukaan kusen. c. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 c m (as) dari atas pintu, engsel bawah dipasang tidak lebih dari 35 cm (as) dari permukaan lantai, dan ditengah (3 engsel). d. Handle pintu dipasang setinggi 100 cm (as) dari atas permukaan lantai. e. Pemasangan daun-daun pintu harus rapih, bersih, dan tidak menimbulkan getaran apabila diketuk dengan tangan atau benda-benda ringan. f. Untuk pekerjaan jendela mati dengan penutup kaca harus dibuat sesuai dengan ukuran gambar kerja. g. Engsel Daun Pintu disekrup dengan aluminium, ditempat kusen yang akan dipasang engsel, kusen harus diperkuat dengan klos kayu jati panjang 30 cm (balok kayu jati), yang dipasang di dalam profil kusen aluminium, sebagai pegangan sekrup angsel. Ukuran menyesuaikan kusen dan persetujuan Konsultan Pengawas. h. Semua perlengkapan yang akan dipakai harus diberikan contohnya (mock up) ter lebih dahulu kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat per setu juan. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
i.
Lubang untuk pemasangan kunci dan engsel harus dibuat persis dan tidak boleh longgar . Semua alat kunci harus dipasang dengan sekrup secara lengkap. Flush bolt harus dipasang dengan rapih pada pintu dua daun dibagian atas dan bawah. j. Pada tiap daun pintu dipasang 3 (tiga) engsel dan pada daun jendela 2 (casementl). Pintu / jendela harus tegak lurus. pemasangan engsel ke kusen Alumunium harus diberi klos dar i kayu tebal min 3cm dari kayu bermutu baik (Kamper) di dalam kusen Alu munium. k. Door closer dipasang pada pintu utama, Untuk pintu-pintu yang lainnya dipasangi door stopper. Pembuatan dan pemasangannya harus baik, rapi dan kokoh, lengk ungannya mulus. Pemasangan alat-alat perlengkapan ini harus dilakukan oleh ahli yan g ber pengalaman. l. Semua ―Hardware ‖ yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi teknis. Bila terjadi perubahan / penggantian hardware akibat dari pemilihan merk, kontraktor harus melaporkan hal tersebut untuk mendapatkan persetujuan. m. Semua kunci – kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk direksi. n. Untuk engsel pintu dipasang minimal 3 buah untuk setiap daun, menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut bebab berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg. o. Engsel diatas dipasang kurang dari 28 cm (as) dari permukaan atas pintu, engsel bawah dipasang 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu, engsel ditengah dipasang ditengah antara kedua engsel tersebut. p. Pemasangan lock case, handle harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh direksi. Apabila hal tersebut tidak tercapai, kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya. q. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian secara kasar dan halus. r. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya. s. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan).
CAULKING DAN SEALING PADA (Pekerjaan pintu dan jendela aluminium) Lingkup Pekerjaan Meliputi pekerjaan Caulking dan Sealing pada pekerjaan Pintu dan jendela Aluminium, untuk mengisi celah antara kaca dan aluminium dan celah antar kusen dengan dinding.
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan standar-standar yang disebutkan dalam : NI-3-1970 ASTM.D-828 ASTM.E-96 TAPPI-T-803 TAPPI-T-407 Bahan-bahan 1. Persyaratan Bahan a. Backup Material (bahan pengisi) Digunakan batang busa ―polytyrene‖ berbentuk silinder 010-015 mm, atau bahan kain yang sejenis b. Sealant (bahan penutup) Dari Jenis ―polysulfide ‖ yang Bahan Pembersih Digunakan untuk pemasangan Caulking dan Sealaning jenis
Down
Corning 795 SiliconeBuilding Sealant c. Dempul Sesuai dengan NI-30-1970 pasal 42 2. Pengujian Bahan Pelaksana harus menyampaikan sertifikat pengujian bahan yang akan dipakai ke Pengawas sebelum bahan digunakan. 3. Contoh Bahan Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas . 4. Penyimpanan Bahan-bahan disimpan/ditumpuk dan harus bebas dari genangan air, dan diusahakan agar mudah diadakan pemeriksaan dan pengamatan. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pengerjaan : PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
a. Permukaan sambungan yang akan diberi sealant harus bersih dari segala kotoran- kotoran, minyak, gemuk, serta plastic tape. Penggunaan bahan harus sepenuhnya mengikuti rekomendasi dari produsen. b. Penggunaan pernis atau silicon pada permukaan yang akan diberikan Caulking dan Sealant tidak diperkenankan. c. Untuk pekerjaan kusen aluminium, pekerjaan Sealant dilaksanakan setelah pemasangan Weather Seal (back up material) . Pengerjaan harus rapi, teliti, bersih, dan tidak mengotori pekerjaan-pekerjaan lain yang berada di sekitarnya. d. Bilamana sampai akhir pemeliharaan Pengawas berpendapat bahwa curah hujan masih kurang untuk menguji kedap air maka Pengawas berhak menguji jendela dengan penyemprotan air secara kontinyu. Bilamana terjadi keretakan, kebocoran dan sebagainya akibat hujan maupun penyemprotan, harus diperbaiki kembali. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang kayu, kepala tukang kayu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : mesin potong, mesin punch, palu, lot, siku almunium, meteran, benang, alat penggantung dan pengunci, boor listrik, alat pemotong circle, obeng, kunci inggris, kikir, olie pelumas, ben ang, lem Fo x untuk karet, a lat tembak lem s ielant, s elang air, s iku besi, wate rpasing, dll. Bahan yang dipakai : drill, coulking dan sealant, Angkur untuk rangka kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron, kusen, daun pintu dan daun jendela ditentukan memakai type AP, daun pintu dan jendela memakai ukuran 4‖ x 1 ¾‖ x 1.15 mm , Frame alumunium khusus untuk curtain wall type back mulion dan louvre alumunium, sealant,, Engsel atas, Handle pintu, Engsel Daun Pintu disekrup dengan aluminium, d itempat kusen yang akan dipasang engsel, kusen harus diperkuat dengan klos kayu jati panjang 30 cm (balok kayu jati), dalam profil kusen aluminium, sekrup engsel, kaca jenis clear float glass tebal 5 mm, (untuk dimensi kaca diatas 1500x2000 mm), pintu dan jendela toilet dipakai kaca es dengan ketebalan kaca 5 mm, Kaca tempered lapis sandblas tebal 10 mm, kaca tempered grey reflection tebal 12 mm untuk curtain wall, Digunakan cermin dari ― Float Glass ‖ tebal 5 mm, Lapisan perak terpasang secara kimiawi di permukaan yang tercermin tidak boleh cacat bebas dari sulfida atau noda-noda lain, Cooper backing ‖ secara elektrolisasi setebal 0.04 mm langsung di atas permukaan perak, Dua lapis Vernis bening atau cat untuk melindungi lapisan di atas setebal 40 mikron, Sealant dari jenis ―p lysulfid e‖ yang setaraf dengan ― Down Corning 795 SiliconeBuilding Sealant ’’, Kaca dan sealant, kaca, berukuran 20 cm x 20 cm dan sealant dalam tabung, gerinda, kaca kusen Alumunium h ar u s diberi list kaca (dari a l u mu n iu m/ besi U), bahan list karet a t au sealent, (handle, backplate, lockcase, cylender), Aksesoris untuk pintu dan jendela; Untuk pintu panel kayu ; Engsel pintu SEL 0100, Lever handle HRE.85.01 FB, Lockcase FB 8535 – 60, Double Cyinder DC FB1001, Flush bolt FB675 6‖ , Door closer 45713 FB-S, Material : Stainless Steel, Untuk pintu lavatory ; Engsel pintu SEL 0100, Lever handle HRE.85.01 FB, Lockcase FB 8535 – 60, Knob Cyinder KC FB1002, ,Door closer 45713 FB-S, Material : Stainless Steel, Untuk pintu lavatory difabel ; Top pivot type 85 – 500, Bottom pivot type 85 – 500, Lever handle HRE.85.01 FB, Lockcase FB 8535 – 60, Knob Cyinder KC FB1002, Material : Stainless Steel, Untuk pintu geser; Flush handle FPP.75.07, Lockcase K31920-60, Cylinder 08610-07, Sliding door gear system, Material : Stainless Steel, Untuk pintu kaca ; Pull handle GHD 9603-38 (pintu utama), Pull handle GDH 00031, Top patch fitting PT 2220, Top pin PT 2224, Bottom patch fitting PT 2210, Bottom patch lock fitting 08610, Floor hinge 09584, Material : Stainless Steel, Casement stay / friction stay CMT FB 27 8‖ ( untuk jendela) & CMT FB 27 12‖ (untuk bouvent), Rambuncis RMB FB 450, anak kunci, memiliki tag name, cylinder, Engsel atas, Engsel bawah, Engsel tengah, pintu (door pull), Pemasangan lock-case, handle dan back plate serta door close, Door stopper, hande dan kunci, frame kusen, jendela, dan pintu, Weather Seal (batching strip), sealant, karet, kusen aluminium, Engsel atas, Handle pintu, daun-daun pintu, jendela mati, penutup kaca, Engsel Daun Pintu disekrup dengan aluminium, kusen, klos kayu jati panjang 30 cm (balok kayu jati), p rofil kusen aluminium, sekrup angsel, sekrup, Flush bolt, engsel ke kusen Alumunium harus diberi klos d a r i kayu tebal min 3cm, kusen Al u mu n iu m, Door closer pintu utama, pintu-pintu, d oo r stopper , kunci – kunci tanam pada rangka daun pintu dipasang setinggi 90 cm, engsel pintu, sekrup kembang, daun pintu, Engsel diatas dipasang kurang dari 2 8 cm (as) dari permukaan atas pintu, engsel bawah dipasang 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu, engsel, lock case, handle, perangkat kunci, Tanda pengenal anak kunci, pintu , kusen Al u mu n iu m, Door closer , pintu-pintu, dipasangi d oo r stopper, klos kayu, daun jendela, engsel casement, rambuncis (window lock) atau spring knip, kunci, sekrup, Flush bolt, daun pintu, engsel daun jendela 2 (casementl), engsel, klos d ar i kayu tebal min 3cm dari kayu bermutu baik (Kamper), kusen Al u mu n iu m, d oo r stopper , engsel jendela, hak angin, grendel jendela Material-material lainnya dan material pendukung seperti, baut dan lain-lain, dimensi menyesuaikan dengan gambar sesuai dengan jenis pekerjaannya dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIV s/d minggu XXVII. Pekerjaan Pintu Jendela boven + Pengunci LT.1 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XX s/d minggu XXIII. Pekerjaan Pintu Jendela boven + Pen gunci LT.2 Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXII s/d minggu XXVII. Pekerjaan Pintu Jendela boven + P engunci LT.3
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
SALURAN DRAINASE 1. Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa-jasa lainnya, sehubungan dengan pekerjaan pemasangan drainase horizontal dari bangunan dan tapak ke saluran drainase lingkungan sepanjang jalan terdekat, seperti yang tertera pada gambar-gambar dan petunjuk dari Konsultas Pengawas. Pengadaan dan pemasangan bak-bak kontrol pada pembelokan, perubahan ukuran pipa dan pada jarak-jarak tertentu. Pengukuran segala perijinan yang dilakukan ke instansi yang berwenang untuk penyambungan/ PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
pembuangan saluran dan untuk pembuatan saluran air hujan diluar tapak. Pekerjaan yang berhubungan dengan ini adalah; pekerjaan paving, plumbing, parkir dan halaman. 2. Pengendalian pekerjaan Sesuai dengan : NI-2-1971 SII-0285-84 NI-3-1970 SII-0013-81 NI-8-1972 3. Bahan-bahan Drainase tertutup dengan Pipa buis beton diameter 30 cm dipakai, lengkap dengan sambungan ring beton. Drainase terbuka dengan pasangan batu bata dan ½ buis beton diameter 30 cm diplester sesuai gambar. Ada bagian saluran yang ditutup beton. Untuk bak kontrol dan pekerjaan beton lainnya syarat-syarat bahan harus memenuhi dan sesuai syarat beton non struktur. 4. Metode Pelaksanaan 1. Sebelum memulai Pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan Shop Drawing kepada Konsultan Pengawas. Shop Drawing tersebut memperlihatkan dengan lengkap ukuran dimensi lokasi, elevasi, kemiringan dari saluran dan bak-bak kontrol gambar-gambar tersebut harus dibuat dalam skala yang cukup besar sehingga memudahkan pemeriksaan dan pelaksanaan. 2. Galian tanah: Dinding galian tanah dibuat dengan kemiringan yang cukup, disesuaikan dengan keadaan/kondisi setempat, dalam hubungan untuk menghindarkan reruntuhan, terutama pada saat hujan. Ukuran dan kedalaman galian sesuai dengan arahan Konsultan Pengawas, jika terjadi perubahan/atau ketidaksesuaian kondisi lapangan. 3. Urugan pasir: sebelum saluran dipasang, dasar galian harus diurug dengan pasir setebal 10 cm. 4. Penanaman pipa, Pipa diletakkan diatas landasan pasir yang tidak dipadatkan dengan posisi sesuai dengan liner grade yang tertera pada gambar. 5. Landasan pasir dibawah pipa dibuat tebal 10 cm pada posisi dibawah sambungan harus disediakan alur ukuran 5 x15 cm sehingga pipa mendapat tekanan merata. 6. Urugan pasir dilakukan pada posisi-posisi pipa sampai tinggi setengah pipa dan pasir dipadatkan dengan alat penimbris dari besi yang selama pekerjaan berlangsung pipa harus tetap pada posisi semula, tidak boleh terjadi pergeseran. 7. Urugan selanjutnya menggunakan tanah urug dan dipadatkan secara merata dengan tanah urug. 8. Pemadatan hanya boleh dilakukan pada posisi sebelah menyebelah pipa saja. Pemadatan dengan mesin hanya boleh dilakukan setelah pipa tertanam tidak kurang dari 60 cm. 9. Selama tidak ditentukan lain, persyaratan pelaksanaan pekerjaan beton dan pekerjaan sipil lainnya mengikuti persyaratan pada pekerjaan struktur. 10. Saluran dibuat miring dengan gradasi kemiringan yang konstan antara 1- 1,5% sepanjang saluran sesuai gambar. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang BATU, kepala tukang BATU, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : mesin potong, ce to k, ca ng ku l, se ko p, mo le n, aya ka n pa si r, se ng gr on g, em be r, pa pa n 2 /2 0, ma rt il , palu, lot, meteran, benang, alat pemotong circle, obeng, kunci inggris, kikir, benang, selang air, siku besi, waterpasing, dll. Bahan yang dipakai : buia beton u -30, pasir, kerikil, semen, batu bata, usuk 5/7, benang, meteran, waterpas, selang air dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXX. (Pekerjaan Landscape)
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
PEKERJAAN GROUND COVER - PASANGAN CONCRETE BLOCK PAVEMENT (CONBLOCK) 1. Lingkup Pekerjaan Meliputi bahan, peralatan, tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan concrete block pavement (conblock): 1. Pemasangan sirtu yang dipadatkan dengan stamper dan mesin wales/giling. 2. Pemasangan pasir yang dipadatkan setebal 5cm di atas sirtu. 3. Pemasangan pasir pada celah-celah paving. 4. Perataan permukaan paving. 5. Pekerjaan yang berhubungan: pemasangan sirtu, pemasangan pasir beton, pemasangan kanstin. 2. Pengendalian Pekerjaan Sesuai dengan standar : NI-2-1971 SII-0013-81 NI-3-1970 PUBI-1982 Persetujuan: 1. Contoh bahan guna persetujuan Konsultan Pengawas dan Perencana, Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh semua bahan yang akan dipakai 2. Mock-up/Contoh pemasangan: Sebelum memulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan dan warnanya. Mock-up yang telah disetujui harus dibubuhkan tanda tangan Konsultan Pengawas dan akan dijadikan standar minimal untuk pemasangan. 3. Brosure: Kontraktor harus menyediakan brosur bahan guna pemilihan jenis bahan yang akan dipakai. 3. Bahan-Bahan 1. Persyaratan Bahan Ukuran : - Type holland persegi 10 x 20 cm tebal 8 cm. - Type topi uskup tebal 8 cm. - Type kipas tebal 8 cm. Produksi: Conblock indonesia, Interblock, PT. Diamond Baru Yogyakarta. Bentuk dan Warna sesuai gambar dengan persetujuan Pengawas dan Perencana. Pola pemasangan : sesuai gambar
2. Estetis a. Kuat tidak mudah rusak/pecah terkena beban, tahan lama. b. Pemeliharaan mudah. c. Pembuatan dengan mesin. d. Mempunyai bentuk yang merata (bagian tengah, tepi dan sudut) sehingga dapat mengahasilkan hubungan yang rapat dan kompak tidak terjadi celah-celah. 3. Pengujian Bahan Bahan harus mempunyai kekuatan tekan K 250 4. Contoh bahan Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan, dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas . 4. Metode Pelaksanaan 1. Persiapan Pemasangan. 2. Pengurugan tanah. a. Pemadatan tanah dengan mesin wales/giling/stamper. b. Penambahan dan pemadatan base course setebal 15 cm dan sub base setebal 20 cm. c. Penebalan dan pemadatan pasir pasang/beton setebal 5 cm. d. Pemotongan paving harus menggunakan alat potong mesin. e. Kemiringan pavement untuk keperluan mengalirkan air hujan disesuaikan dengan gambar. 3. Pemasangan: a. Blok-blok dipasang di atas lapisan pasir yang sudah dipadatkan setebal 5 cm. b. Pola pemasangan disesuaikan dengan gambar, demikian juga as pemasangannya. c. Pemasangan blok-blok ini diatur sedemikian sehingga bagian memanjang daripada blok membentuk sudut 90 derajat terhadap garis tengah j alan. d. Blok-blok dipasang saling mengikat. e. Pada bagian tepi blok-blok di batasi oleh kerb (penghalang) yang dicetak dengan ukuran tertentu/standar. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
f. Pemasangan kerb ini sedemikian sehinga tidak terjadi pemotongan. g. Bilamana ternyata diperlukan juga pemotongan kerb, maka harus dilakukan dengan pembelah hidraulic. h. Bidang permukaan kemudian diratakan dengan stamper. i. Pasir halus yang baik disapukan kedalam celah celah antar paving, sehingga celah terisi penuh dengan pasir dan pasangan menjadi kencang dan kuat/mantap. Atau menggunakan metode pelaksanaan :
1. Persiapan Pemasangan. 2. Pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas lapisan base. Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada lapisan base. 3. Penggelaran pasir alas tidak melebihi jarak 1 meter didepan paving terpasang dengan tebal screeding. 4. Pemasangan paving harus dimulai dari satu titik/garis (starting point) diatas lapisan pasir alas (laying course). 5. Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang ditarik tegang dan diarahkan melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang sebagai garis B, kemudian dibuat pasangan kepala masing-masing diujung benang tersebut. 6. Pemasangaan paving harus segera dilakukan setelah penggelaran /pasir alas. Hindari terjadinya kontak langsung antar block dengan membuat jarak celah/naat dengaan spasi 2-3 mm untuk pengisian joint filler . 7. Memasang paving harus maju, dengan posisi pekerja diatas block yang sudah terpasang. 8. Profil melintang permukaan paving minimal mencapai 2 % dan maksimal 4 % dengan toleransi cross fall 10 mm untuk setiap jarak 3 meter dan 20 mm untuk jarak 10 meter garis lurus. Pembedaan maksimum kerataaan antar block tidak boleh melebihi 3 mm. 9. Pengisian joint filler harus segera dilakukan setelah pamasangan paving dan segera dilanjutkan Dengan pemadatan paving. 10. Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat compactor yang mempunyai plat area 0,35 s/d 0,50 m2 dengan gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan getaran dengan frekwensi 75 s/d 100 MHz. Pemadatan hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan paving tersebut. Pemadatan sebaiknya dilakukan dua putaran, putaran yang pertama ditujukan untuk memadatkan /pasir alas dengan penurunan 5 - 15 mm (tergantung /pasir yang dipakai). 11. Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu /pasir pengisi celah/naat block, dan masingmasing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan.
- PEKERJAAN KANSTEN 1. Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan pemasangan semua kansten sesuai dengan gambar perencanaan serta persyaratan-persyaratan teknis ini. 2. Pengendalian pekerjaan Beton rabat dari beton dicetak bagian perbagian, memenuhi syarat PUBB (NI-31957) dan PBI (NI.2-1971). Bentuk Pola dan Ukuran sesuai dengan gambar dan mendapat petunjuk-petunjuk serta persetujuan Konsultan Pengawas. Kansten dicetak di Pabrik dengan cetakan besi agar mendapat ukuran yang sama rata (mutu beton: K 250). Bentuk tipe/bentuk dan Ukuran sesuai dengan gambar dan mendapat petunjuk-petunjuk serta persetujuan Konsultan Pengawas. Kontraktor harus mengadakan contoh untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. 3. Pemasangan Pekerjaan harus sesuai dengan gambar dan sesuai petunjuk serta persetujuan Konsultan Pengawas. 1. Kansteen dipasang pada tepi perkerasan/pavement sesuai ditunjukkan pada gambar. 2. Pemasangan kansten dipasang diatas permukaan sirtu yang telah dipadatkan dan dipasang diatas adukan spesi setebal 5 cm campuran spesi 1 Pc : 5 Ps, diatas sirtu yang telah dipadatkan. 3. Naat-naat antara kansten 3 - 4 mm, dan diisi dikolot acian semen. 4. Pemasangan kanstin harus rapih ,tegak dan lurus.
- PEKERJAAN PAGAR BRC A. Lingkup Pekerjaan Meliputi bahan, peralatan, tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan pagar BRC 1. Pengecoran dudukan tiang pagar. 2. Pemasangan tiang pagar 3. Pemasangan lembaran pagar BRC PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
4. Pasangan dinding, plesteran, acian dan pengecatan B. Bahan-Bahan 1. Cor dudukan pagar a. Semen , semen yang digunakan sesuai dengan rks ini yang disebut pada bagian lain b. Pasir , pasir yang digunakan sesuai dengan rks ini yang disebut pada bagian lain c. Split/anggregat Kasar , aggregate kasar yang digunakan sesuai dengan rks ini yang disebut pada bagian lain
2. Tiang pagar Pipa Galvanis Ø 6 mm 3. Pagar BRC Tinggi pagar = 120 cm, Ø 6 mm dengan finishing Galvanis Hot DIP 4. a. b. c. d. e.
Aksesoris Knop U-Clip Mur Baut HOT DIP Galvanized Anchor Tiang Tekuk
C. M e t o d e Pelaksanaan Semua bahan harus sesuai dengan spek dalam RKS. Pengecoran dudukan tiang pagar, untuk pengecoran dudukan tiang pagar ini menggunakan campuran 1 pc : 2 ps : 3 sp, dengan ukuran 400x400x500 mm atau sesuai dengan gambar kerja. Pemasangan tiang dilakukan dengan menanam tiang kedalam cor dudukan pagar minimal 25 mm. Pemasangan pagar harus sesuai dengan metode pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya, dan menggunakan aksesoris-aksesoris sesuai yang disebutkan dalam rks ini.
Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, Tukang Besi, Kepala tukang Besi, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Bahan yang digunakan : semen, pasir, air, Type holland persegi 10 x 20 cm tebal 8 cm, Type topi uskup tebal 8 cm, Type kipas tebal 8 cm, Conblock indonesia, Interblock, P T. Diamond Baru Yogyakarta atau PT.Genteng Mutiara Yogyakarta, Pemadatan tanah dengan, Penambahan dan pemadatan base course setebal 15 cm dan sub base setebal 20 cm, Penebalan dan pemadatan pasir pasang/beton setebal 5 cm, Pemotongan paving harus menggunakan alat potong mesin, lapisan pasir , kerb (penghalang), pemotongan kerb pembelah hydraulic, stamper, Pasir halus, pasir, Beton rabat, cetakan beton (mutu beton: K 250), Kansteen, tepi perkerasan/pavement, kansten, sirtu, adukan spesi setebal 5 cm, Naat-naat antara kansten 3 - 4 mm, dan diisi dikolot acian semen, kanstin, Pengecoran dudukan tiang pagar, Pemasangan tiang pagar, Pemasangan lembaran pagar BRC, Pasangan dinding, plesteran, acian dan pengecatan, Cor dudukan pagar, Semen, Pasir, Split/anggregat Kasar, aggregate kasar, Tiang pagar, Pipa Galvanis Ø 6 mm, Pagar BRC, Tinggi pagar = 120 cm, Ø 6 mm dengan finishing Galvanis Hot DIP, Aksesoris, Knop, U-Clip, Mur Baut HOT DIP Galvanized, Anchor, Tiang Tekuk, tiang kedalam cor dudukan pagar minimal 25 mm, pagar & aksesoris-aksesoris , dll. Alat yang digunakan : gergaji besi, Kunci Pas, Kunci Inggris, alat potong mesin, mesin wales/giling/stamper, pemotongan kerb pembelah hydraulic, stamper, cetakan beton , meteran, betel, palu, blebes, benang, stamper, obeng, tang, alat pemotong besi, cetok, cangkul, sekop, ember, air, semen, pasir, pick up/truck dan alat bantu lainnya. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXX. (Pekerjaan Landscape)
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN VEGETASI Lingkup Pekerjaan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini guna mendapatkan hasil yang baik. Selain itu kontraktor juga melakukan hal-hal yang terkait dengan pekerjaan tanaman diantaranya ; 1. Pekerjaan persiapan pembentukan tanah. - Pekerjaan penanaman pohon peneduh / pelindung, tanaman penutup dan rumput. - Pekerjaan perawatan / pemeliharaan tanaman. Bahan-bahan 1. Semua jenis tanaman, baik tanaman hias, pohon peneduh, tanaman penutup, maupun rumput yang akan ditanam harus disetujui Konsultan Pengawas dan sesuai petunjuk Gambar Kerja serta mengikuti semua persyaratan dalm Spesifikasi Teknis ini. Daftar tanaman dan jarak penanaman dapat dilihat dalam Gambar Kerja. 2. Tanaman rumput yang dipilih untuk ditanam harus sesuai dengan petunjuk Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Penanaman dalam bentuk rumpun. 3. Pupuk kandang yang berasal dari sapi atau kuda yang telah kering dan matang digunakan untuk meningkatkan unsur mikro dan makro. Pupuk kandang harus bersih dari gumpalan akar rumput dan tanaman liar serta dalam keadaan sudah hancur (tak terdapat bongkahan). 4. Pupuk buatan yang mengandung unsur – unsur NPK seperti Rustica Yellow (15 : 15 : 15) digunakan untuk mendorong pembentukan akar, bunga dan buah. 5. Pupuk buatan ZA atau Urea digunakan untuk pemupukan rumput. 6. Tanah urug yang dipakai harus dari jenis tanah subur yang bersih dari bekas bahan bangunan, batu – batuan, rumput maupun tanaman. Tanah subur ini terdiri dari campuran tanah baik dan pupuk kandang yang telah kering dan matang, dengan perbandingan jumlah 1 : 1. Metode Pelaksanaan Pekerjaan 1. Umum - Pelaksanaan pekerjaan persiapan, pembentukan dan pembersihan tanah harus sudah dilaksanakan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan ketentuan Spesifikasi Teknis ini. - Pemasangan patok – patok berikut keterangan koordinat posisi perlu dilaksanakan terutama untuk patokan penanaman awal setiap jenis tanaman. - Setelah pembentukan dan penyelesaian tanah dengan bentuk / kemiringan / garis ketinggian sesuai Gambar Kerja, pekerjaan lubang galian dapat dilaksanakan untuk persiapan penanaman. - Semua penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau setelah pukul 15.30 agar tidak banyak terjadi penguapan dan kekeringan yang terlampau cepat bagi tumbuh – tumbuhan tersebut kecuali penanaman yang dilakukan di tempat yang terlindung dari matahari langsung dapat dilakukan setiap saat. - Semua tanaman yang disuplai harus dalam keadaan sehat dan utuh dalam arti : a. Tanaman tidak terkena hama penyakit, serangga atau jamur. b. Cabang, akar dan daun tidak dalam keadaan patah atau sobek. c. Kondisi tanaman (tinggi dan diameter tajuk) harus sesuai permintaan. - Pemindahan tanaman harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut : a. Tanaman pohon yang akan dipindahkan, harus dipersiapkan dalam keadaan digali minimal 1 minggu sebelum dipindahkan, dan daun dan percabangan dipangkas secukupnya untuk kemudian dilanjutkan dengan pembungkusan akar. b. Tanaman pohon yang telah berada dalam wadah dapat langsung dibawa ke lokasi penampungan tanaman pada masing – masing lokasi, dan disimpan disana sampai saat penanaman tiba. c. Tanaman semak / perdu dan penutup tanah (ground cover ) disiapkan dalam keadaan akar terbungkus.
2. Persiapan Lahan - Pematokan harus dilakukan untuk menentukan titik – titik penanaman. Kegiatan dapat dilanjutkan setelah lokasi titik / patok disetujui oleh Konsultan Pengawas. - Persiapan lahan dengan cara penggalian harus dilakukan untuk mengangkat dan memisahkan tanah dari puing – puing sisa bahan bangunan berupa paku – paku, batu bata, kayu dan sisa bahan kimia bila ada. - Penggalian harus dilakukan minimal sedalam 400 mm untuk tanaman perdu dan minimal 600 mm untuk tanaman pohon, untuk memastikan bahwa lapisan tanah yang mengandung puing telah terangkat semua. - Untuk meningkatkan unsur mikro dan makro yang dikandung tanah, pupuk kandang yang telah matang harus dicampur dengan tanah yang telah dibuka dan dibalik, dengan perbandingan 1 : 1. 3. Penanaman Tanaman harus didatangkan sesuai dengan jadual kerja penanaman, untuk menghindarkan tanaman berada terlalu lama dalam penampungan, dan harus dilaksanakan sebagai berikut: - Tanaman yang akan ditanam harus berupa tanaman yang berasal dari tempat penampungan atau yang telah mengalami masa persiapan dalam galian tempat semula, dengan tinggi minimal yang telah ditetapkan. - Pertama gali lubang yang besar, lebih besar dari ukuran wadah tanaman, dan sisihkan di sekitar lubang galian. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
-
Ke dalam lubang tersebut dimasukkan tanah subur dan tinggalkan sejumlah tertentu untuk dicampurkan dengan tanah galian tadi yang akan dikembalikan lagi ke dalam lubang galian semula. Dengan berhati – hati, keluarkan tanaman dari wadahnya dan tempatkan dalam lubang galian. Kemudian kembalikan tanah galian ke sekitar akar, padatkan dengan hati – hati agar tidak terdapat kantong udara. Ketika lubang telah terisi tanah 2/3 bag, padatkan perlahan dengan kaki dan siram dengan baik. Tanah di sekitar dasar tanaman harus diberi cekungan agar air dapat mengalir dengan sendirinya ke arah batang tanaman. Tanaman harus ditahan dengan kayu air / stegger untuk menahan tanaman yang belum seimbang. Elevasi permukaan rumput dan tanaman penutup harus sesuai dengan GambarnKerja. Tanah yang akan ditanami rumput dan tanaman penutup harus digali / dikupas sedalam 200 – 300 mm, dan kemudian diisi dengan tanah urug. Setiap kali selesai pelaksanaan penanaman rumput dan tanaman penutup, harus segera dilakukan penyiraman dengan air yang bebas dari bahan / zat yang dapat mematikan tanaman. Galian lubang-lubang tanaman sesuai dengan petunjuk-petunjuk di gambar yaitu;
a. Untuk pohon 60 x 60 cm sedalam 60 cm b. Untuk semak sedalam 40 cm. 4. Pemeliharaan Tanaman Pekerjaan pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan, penggantian tanaman dan rumput yang rusak, pemangkasan, pemupukan, pemberantasan hama. Pekerjaan pemeliharaan tanaman dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut : - Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk Gambar Kerja, ketentuan Spesifikasi Teknis dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. - Pemeliharaan harus dilaksanakan Kontraktor segera setelah pekerjaan penanaman selesai. Masa pemeliharaan sesuai ketentuan dalam Kontrak. - Selama itu, Kontraktor diwajibkan secara teratur memelihara semua tanaman dan mengganti setiap tanaman yang rusak atau mati. - Semua penggantian tanaman dengan yang baru menjadi tanggung jawab Kontraktor. - Pemeliharaan tanaman harus disesuaikan dengan sifat dan jenis tanaman yang ditanam. - Bahan dan peralatan yang dipergunakan daalm setiap jenis pekerjaan pemeliharaan harus benar – benar baik, memenuhi standar pengerjaan yang dibutuhkan dan tidak merusak tanaman. - Pupuk dan obat anti hama yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini. - Penggantian tanaman harus sesuai dengan jenis / bentuk / warna tanaman yang ditanam dan disetujui Konsultan Pengawas. 5. Penyiraman Penyiraman harus dengan air bersih yang bebas dari segala bahan organik / zat kimia / bahan lain yang dapat merusak pertumbuhan tanaman. Penyiraman dilakukan dengan cara : - Memakai alat khusus untuk menyiram tanaman seperti emrat yang memiliki lubang banyak pada ujung keluarnya air sehingga dapat menyebar air secara merata ke seluruh permukaan tanah yang disiram. - Memakai slang air terbuat dari plastik yang dihubungkan dengan kran / sumber air yang terdekat. Penyiraman dilakukan dengan cara memancarkan air menggunakan nozzle atau sprinkler . - Penyiraman dilakukan secara teratur terutama di musim kemarau bagi tanaman dan rumput yang baru ditanam dan juga bagi tanaman dalam tempat penampungan. - Dua kali sehari secara teratur bagi semua jenis tanaman dan rumput yang baru ditanam dan semua tanaman dalam penampungan sementara, sebelum pukul 10.00 pada pagi hari dan sesudah pukul 15.30 pada sore hari sampai tanaman tersebut tumbuh sehat dan kuat. - Semua jenis tanaman dan rumput yang sudah terlihat tumbuh baik dan kuat harus disiram satu kali sehari pada sore hari setelah pukul 15.30. - Penyiraman dilakukan sampai cukup membasahi bawah permukaan tanah. - Tanaman yang masih terlihat cukup basah tanahnya pada sore hari, tak perlu disiram lagi. - Penyiraman yang berlebihan tidak diijinkan. Air harus dapat terserap baik oleh tanah di sekitar tanaman. 6. Penyiangan - Penyiangan ini harus dilakukan secara teratur tiap satu bulan sekali bagi tanaman pohon dan rumput. - Penyiangan bagi tanaman rumput dilakukan untuk mencabut segala tanaman liar dan jenis rumput yang berbeda dengan jenis rumput yang ditanam. Alat yang dipakai adalah alat pancong atau cangkul garpu kecil. 7. Penggantian Tanaman - Kontraktor wajib melakukan penggantian setiap pohoh, tanaman penutup atau rumput yang ditemukan rusak atau mati. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
-
Semua penggantian dengan tanaman baru menjadi tanggung jawab Kontraktor sampai masa pemeliharaan yang ditentukan berakhir. Penggantian tanaman harus sesuai dengan jenis / bentuk / warna tanaman yang ditanam dan disetujui Konsultan Pengawas. Penggantian tanaman harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak tanaman lain di sekitarnya pada saat mencabut dan menanam yang baru. Penggantian tanaman dilaksanakan pada sore hari antara pukul 15.30 – 18.00 dan dilanjutkan dengan penyiraman.
8. Pemangkasan - Kontraktor wajib melakukan penggantian setiap pohoh, tanaman penutup atau rumput yang ditemukan rusak atau mati. - Semua penggantian dengan tanaman baru menjadi tanggung jawab Kontraktor sampai masa pemeliharaan yang ditentukan berakhir. - Penggantian tanaman harus sesuai dengan jenis / bentuk / warna tanaman yang ditanam dan disetujui Konsultan Pengawas/MK. Penggantian tanaman harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak tanaman lain di sekitarnya pada saat mencabut dan menanam yang baru. - Penggantian tanaman dilaksanakan pada sore hari antara pukul 15.30 – 18.00 dan dilanjutkan dengan penyiraman. 9. Pemupukan - Pupuk kandang yang matang digunakan untuk membuat tanah sehat / subur yang terdiri dari campuran pupuk kandang dan tanah baik dengan perbandingan 1 : 1 yang akan digunakan untuk pekerjaan penimbunan. - Pupuk buatan NPK diberikan kepada tanaman pohon peneduh setelah tanaman tersebut melampaui masa tanah 3 (tiga) bulan. - Pupuk buatan NPK diberikan sebanyak 25 gram setiap tanaman untuk mendorong pembentukan akar dan pembuahan. - Pemupukan dilakukan dengan menanamkannya di dalam tanah sedalam minimal 100 mm di sekeliling tajuk pohon, pada setiap jarak 600 mm. - Pemupukan harus diulang 3 (tiga) bulan kemudian. - Pupuk buatan ZA atau Urea untuk rumput harus diberikan sebanyak 12 gram/m 2. Pemupukan dilakukan sebulan sekali. Pupuk harus dilarutkan dengan air kemudian disemprotkan dengan sprayer ke permukaan rumput. 10. Pemberantasan Hama Penyakit - Pemberantasan hama penyakit dilakukan sebelum tanaman tersertang penyakit. - Pemberantasan untuk hama (serangga dan ulat) dilakukan dengan cara penyemprotan keselurh permukaan daun, batang dan cabang. - Bahan yang dipakai adalah pestisida yang memenuhi ketentuan Pemerintah Republik Indonesia. - Untuk pemberantasan jamur dan sejenisnya digunakan fungisida Dithane M-45 yang dicampur air (2 gr/liter air). Pemberantasan dilakukan dengan penyemprotan ke seluruh permukaan daun, batang dan cabang. - Untuk memberantas penggerek batang, digunakan BHC dan untuk memberantas siput darat digunakan Metdex yang disebarkan di sekitar pohon. - Penyemprotan hama dan jamur : a. Untuk rumput dilakukan 2 (dua) bulan sekali. b. Untuk tanaman dilakukan 1 (satu) bulan sekali. - Penyemprotan hama dan jamur dilakukan secara bergantian. Untuk penyemprotan dari jenis obat yang berbeda jangan dilakukan sekaligus tetapi beda waktu selang 2 (dua) minggu. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, Tukang Taman, Kepala tukang taman, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pe laksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang P elaksana K3, 1 (satu) orang Pela ksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Bahan yang digunakan : jenis tanaman, baik tanaman hias, pohon peneduh, tanaman penutup, maupun rumput, Pupuk kandang yang berasal dari sapi atau kuda yang telah kering dan matang digunakan untuk meningkatkan unsur mikro dan makro, Pupuk buatan yang mengandung unsur – unsur NPK seperti Rustica Yellow (15 : 15 : 15) digunakan untuk mendorong pembentukan akar, bunga dan buah, Pupuk buatan ZA atau Urea digunakan untuk pemupukan rumput, Tanah urug yang dipakai harus dari jenis tanah subur yang bersih dari bekas bahan bangunan, batu – batuan, rumput maupun tanaman, Tanaman semak / perdu dan penutup tanah (ground cover) disiapkan dalam keadaan akar terbungkus, patok , paku – paku, batu bata, kayu d an sisa bahan kimia, tanah urug, Galian lubang- lubang tanaman ; Untuk pohon 60 x 60 cm sedalam 60 cm Untuk semak sedalam 40 cm, Pupuk kandang yang matang, campuran pupuk kandang dan tanah baik dengan perbandingan 1 : 1, Pupuk buatan NPK diberikan sebanyak 25 gram, Pemupukan dilakukan dengan menanamkannya di dalam tanah sedalam minimal 100 mm di sekeliling tajuk pohon, pada setiap jarak 600 mm, Pupuk buatan ZA atau Urea untuk rumput harus diberikan sebanyak 12 gram/m 2 , Pupuk, air, pestisida, fungisida Dithane M-45 yang dicampur air (2 gr/liter air), BHC, Metdex,semprotan hama dan jamur, obat t a n a m a n , dll. Alat yang digunakan : meteran, cetok, cangkul, ember, air, linggis, selang air, gunting tanaman, pick up/truck , sprayer -alat semprot tanaman, alat pancong atau cangkul garpu kecil, alat semprot hama dan alat bantu lainnya.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXI s/d minggu XXX. (Pekerjaan Landscape)
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN INSTALASI KELISTRIKAN 1
Lingkup Pekerjaan Secara garis besar lingkup pekerjaan listrik adalah seperti yang tertera dalam spesifikasi ini, namun Kontraktor tetap diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang tertera di dalam gambar – gambar perencanaan dan dokumen tambahan seperti yang tertera di dalam berita acara Aanwijzing. 1. Melaksanakan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak dalam bangunan. 2. menyediakan dan memasang semua fedeer untuk : - Dari kWH Meter ke MDP dan Panel Penerangan 3. Menyediakan dan memasang Panel-panel : - MDP - Panel Penerangan - Seluruh instalasi pertanahan ( Panel Listrik). 4. Menyediakan dan memasang rack kabel dan hanger untuk feeder dan instalasi. 5. Menyediakan dan memasang semua armature lampu penerangan dalam dan luar bangunan. 6. Mengurus penyambungan daya listrik ke PLN. 7. Membuat gambar kerja dan menyerahkan As Built drawing 8. Melakukan pengetesan dan training 9. Melaksanakan mengurus surat jaminan Instalasi sesuai aturan yang berlaku
PEKERJAAN ELEKTRIKAL 1. UMUM Syarat-syarat umum instalasi mekanikal/elektrikal ini berisi perincian yang memperjelas atau menambahkan halhal yang tercantum dalam buku syarat-syarat administrasi. Dalam hal ini buku syarat-syarat administrasi saling melengkapi dangan syatar-syarat umum teknis mekanikal/elektrikal. 2. PERSYARATAN PELAKSANAAN 1. Gambar-gambar a. Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya. b. Gambar-gambar Sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada. c. Gambar-gambar arsitek dan struktur/ sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail "finishing" instalasi. d. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja dan detail kepada pengawas untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Pengajuan gambar-gambar tersebut, pemborong dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi yang berhubungan dengan instalasi ini. e. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang yang disertai dengan dokumen asli operating and maintenance instruction, technical instruction, spare part instruction dan harus diserahkan kepada pengawas pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 5 (lima). (Construction detail, electrical wiring diagram, control diagram dll). 2. Koordinasi
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
a. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan pemborong instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. b. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan instalasi yang lain. c. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya menjadi tanggung jawab pemborong. 3. M e t o d e Pelaksanaan Pemasangan a. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, pemborong harus menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada pengawas dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui. b. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan yang akan dipasang, apabila ada sesuatu yang diragukan, pemborong harus segera menghubungi direksi. Pengambilan ukuran dan atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi tanggung jawab pemborong. 4. Testing & Commissioning a. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang dianggap perlu untuk mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang ada. b. Testing/pengujian meliputi: Uji isolasi minimal 10 M (Mega Ohm) dan uji beban penuh. c. Test elektrikal beban penuh selama 3 x 24 jam / sesuai pertimbangan teknis oleh Pengawas, harus disaksikan oleh PPK, Pengawas dan Owner, bila terjadi kerusakan atau kesalahan harus diperbaiki atas tanggungjawab pemborong. d. Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk mengadakan t esting tersebut merupakan tanggung jawab pemborong. e. Hasil pengujian dituangkan dalam berita acara sebagai syarat penyerahan pertama. 5. Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan a. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat penyerahan pertama. b. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama tiga bulan terhitung sejak saat penyerahaan pertama. c. Selama masa pemeliharaan, pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi dan mengganti segala kerusakan yang terjadi tanpa adanya tambahan biaya. d. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab pemborong sepenuhnya. e. Selama masa pemeliharaan ini, apabila pemborong instalasi ini tidak melaksanakan teguran dari pengawas atas perbaikan/penggantian/penyetelan yang diperlukan, maka pengawas berhak menyerahkan perbaikan/penggantian/penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya pemborong instalasi ini. f. Selama masa pemeliharaan ini, pemborong instalasi ini harus melatih petugas- petugas yang ditunjuk oleh pemilik sehingga dapat mengenali sistem instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharaannya. g. Serah terima pertama dari instalasi ini harus dapat dilaksanakan setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani oleh pemborong dan pengawas serta dilampir surat ijin pemakaian dari jawatan keselamatan kerja. h. Apabila diperlukan oleh pemberi tugas, pemborong harus bersedia datang ke lokasi proyek untuk mengatasi dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi. Petugas yang ditunjuk oleh pemborong harus sudah hadir paling lambat 3 jam setelah dihubungi oleh pemberi tugas. 6. Penambahan/Pengurangan/Perubahan Instalasi a. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pihak direksi. b. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada kepada pihak pengawas dalam rangkap 3 (tiga). c. Perubahan material dan lain-lainnya, harus diajukan oleh pemborong kepada pengawas secara tertulis. Pekerjaan tambah/kurang/perubahan yang ada harus disetujui oleh Pengawas secara tertulis. 7. I j i n - I j i n Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab pemborong. 8. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran a. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikan seperti kondisi semula, menjadi lingkup kerja instalasi ini. b. Pembobokan/pengelasan/pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada persetujuan dari pihak pengawas secara tertulis. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
3. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan Elektrikal yang dikerjakan dalam kontrak ini meliputi pengadaan, pengiriman, instalasi, testing dan commissioning sehingga baik perbagian maupun sistem secara keseluruhan dapat bekerja dan beroperasi secara baik dan efisien sesuai dengan standar- standar acuan yang direncanakan. Termasuk di dalam lingkup pekerjaan ini adalah jaminan kualitas peralatan maupun sistem selama 2 (dua) tahun sejak dilakukannya serah terima kedua dari penyedia jasa kepada pemberi kerja. Lingkup tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut ini: 3.1. Pekerjaan Listrik dan Instalasi Pekerjaan Listrik dan Instalasi meliputi: o Penyambungan daya listrik dari Gardu FKH o Pengadaan dan pemasangan kabel feeder dari gardu menuju MDP Gedung RSH o Pengadaan dan pemasanganPanel MDP, SDP, & panel-panel distribusi o Pengadaan dan pemasangan kabel feeder ke panel panel bangunan o Pekerjaan instalasi Lampu Penerangan bangunan dan lampu penerangan luar o Pengadaan dan pemasangan instalasi kotak kontak o Pengadaan dan pemasangan cable tray serta cable ladder o Pengadaan dan pemasangan sistem Penyalur Petir o Pengurusan ijin-ijin o Melaksanakan Test Comissioning o Melaksanakan pelatihan o Membuat as built drawing dan buku petunjuk pelaksanaan operasi 3.2. Pekerjaan Fire Alarm Control System Pekerjaan Fire Alarm Control System meliputi: O Pengadaan dan pemasangan unit utama FACP tipe Konvensional oPengadaan dan pemasangan instalasi Photoelectric type Smoke Detector O Pengadaan dan pemasangan instalasi Rate Of Rise Temperature Detector O Pengadaan dan pemasangan Indicator Lamp, Alarm Bell dan Manual Station Break Glass O Pengurusan ijin-ijin o Pekerjaan test commissioning o Melaksanakan pelatihan o Membuat as built drawing dan buku petunjuk pelaksanaan operasi 3.3. Pekerjaan Komunikasi Data Pekerjaan Komunikasi data dan suara meliputi : o Pengadaan dan pemasangan Core Switch o Pengadaan dan pemasangan Acces Switch/Hub o Pengadaan dan pemasangan Wifi Access Point o Pengadaan dan pemasangan instalasi pengkabelan sampai dengan outlet data o Melaksanakan pemprograman sistem standard sesuai dengan yang dibutuhkan user o Melaksanakan test commisioning o Melaksanakan pelatihan o Membuat as built drawing dan buku petunjuk pelaksanaan operasi dan perawatan 3.4. Pekerjaan Komunikasi Suara Pekerjaan Komunikasi data dan suara meliputi : o Pengadaan dan pemasangan PABX o Pengadaan dan pemasangan MDF o Pengadaan dan pemasangan Terminal Box o Pengadaan dan pemasangan Unit Handset Telepon o Pengadaan dan pemasangan instalasi pengkabelan sampai dengan outlet telepon o Melaksanakan pemprograman sistem standard sesuai dengan yang dibutuhkan user o Melaksanakan test commisioning o Melaksanakan pelatihan o Membuat as built drawing dan buku petunjuk pelaksanaan operasi dan perawatan 4. STANDART DAN REFERENSI 4.1. Standar dan referensi Standar dan referensi yang dipakai dalam proyek ini harus sesuai dengan standard : o Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) o Standard Nasional Indonesia (SNI) PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
o International Electrotechnical Commission (IEC) o National Electric Code (NEC) o Standards Association Australia (SAA) o Britist Standard Institution (BSI) o Panduan Pemasangan Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran untuk Pencegahan o Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung o Peraturan-peraturan setempat o Peraturan PLN o Peraturan Keselamatan Kerja o Peraturan Instansi yang berwenang o Peraturan-peraturan lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang dikerjakan. 4.2. Persyaratan Pemborong Listrik Persyaratan yang melaksanakan proyek ini adalah sebagai berikut: oPemborong Listrik harus anggota dari AKLI oHarus mempunyai Pas Instalatir kelas C yang masih berlaku sampai pekerjaan ini selesai oHarus mempunyai Surat Ijin Pemborongan sesuai dengan ketentuan Undang- undang Jasa Konstruksi no 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dan Undang- undang no 20 tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan oHarus mempunyai tenaga ahli minimal bersertifikat Ahli Madya di bidang listrik yang berafiliasi dengan Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia (APEI) 5.GARANSI Semua pekerjaan dalam lingkup ini harus mempunyai jaminan kualitas baik peralatan maupun sistem instalasinya. o Cakupan garansi untuk peralatan utama selama 3 (tiga) tahun o Cakupan garansi sistem instalasi selama 6 (enam) tahun 6. GAMBAR-GAMBAR KERJA Setelah daftar bahan bersesuaian dengan keadaan lapangan /lokasi dan disetujui oleh Direksi Proyek, kontraktor masih harus menyediakan gambar-gambar kerja (shop drawing) untuk mendapatkan persetujuan dari direksi proyek.Dalam gambar kerja, lebih dijelaskan katalog dari manufacture, dimensi-dimensi, data performance, nama badan usaha yang menyediakan spare part dan after sales service untuk material-material tertentu. Dalam gambar kerja harus jelas terlihat dan dijamin bekerjanya peralatan di dalam sistem secara keseluruhan. Bila dirasa perlu adanya perubahan ataupun penyimpangan dari sistem yang direncanakan sebelumnya sehubungan dengan daftar bahan yang diajukan, pada prinsipnya dapat dilakukan sepanjang didukung dengan alasan tertulis dari pabrikan atau prinsipal/distributor utama dari peralatan tersebut. Perubahan di atas haruslah mendapatkan persetujuan dari Direksi Projek dan tidak membawa akibat pertambahan biaya. 7. KOORDINASI PEKERJAAN Untuk kelancaran pekerjaan, maka setiap pemborong harus berkoordinasi atau menyesuaikan pelaksanaan pekerjaan dengan pemborong lainnya atau sesuai dengan petunjuk Direks Projek, sebelum pekerjaan dimulai. Gangguan dan konflik haruslah dihindari. 8. PERSYARATAN UMUM BAHAN DAN PERALATAN 1.Syarat-syarat Dasar o Untuk menjamin keaslian, pelayanan purna jual, ketersediaan spare part dan tanggung jawab garansi, maka semua barang dan peralatan import, harus mendapatkan dukungan dari principal atau agen yang berada di Indonesia. o Untuk menjamin keaslian, pelayanan purna jual, ketersediaan spare part dan tanggung jawab garansi, maka semua barang dan peralatan lokal, harus mendapatkan dukungan dari pabrikan lokal. o Semua bahan atau peralatan harus baru, dalam arti bukan barang bekas atau hasil perbaikan o Bahan atau peralatan harus mempunyai kapasitas yang cukup o Harus sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang telah ditentukan secara khusus seperti tercantum pada bagian RKS dan Sfesifikasi Teknis untuk masing-masing jenis pekerjaan yang secara rinci. o Ukuran fisik harus cukup dan tidak meminta ruangan lebih besar dari yang telah telah disediakan o Kapasitas yang tercantum baik dalam gambar atau spesifikasi merupakan ukuran minimum. Penyesuaian dalam pemilihan boleh dilakukan oleh kontraktor dengan syarat-syarat sebagai berikut : Mendapatkan persetujuan dari Direksi Proyek Tidak menyebabkan tambahan peralatan Sistem tidak menjadi lebih sulit Tidak membutuhkan tambahan ruang Tidak menyebabkan pertambahan biaya operasi dan pemeliharaan 2.Syarat-syarat Fisis PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
o Bahan atau peralatan dari klasifikasi atau tipe yang sama, diminta dari merk atau dibuat oleh pabrik yang sama o Apabila suatu unit peralatan terdi ri dari bagian-bagian komponen, maka seluruh bagiannya sebaiknya dari merk yang sama 3. Syarat-syarat Administrasi Teknis o Untuk menjamin keaslian produk, maka semua material dan peralatan yang dipasang harus dilengkapi dengan certificate of Origin o Certificate of Origin harus disertakan bersamaan dengan pengiriman material/peralatan o Certificate of Origin harus ditunjukan kepada Direksi Projek dan Direksi Projek diberi copynya o Certificate of Origin disampaikan kepada pengguna jasa (owner) sebagai kelengkapan administrasi serah terima pertama 9. DAFTAR MATERIAL Dalam waktu tidak lebih dari dua minggu setelah pemborong menerima pemberitahuan memulai pekerjaan, pemborong diharuskan menyerahkan daftar material-material yang akan digunakan. Daftar ini harus dilengkapi nama, alamat pabrik, katalog dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh direksi proyek, terutama yang berisi informasi mengenai data teknis. Persetujuan oleh direksi atas dasar data-data tersebut, akan diberikan setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi Proyek. 10. MATERIAL Semua material yang akan dipergunakan harus dalam keadaan baru dan dalam kondisi yang baik. Material atau peralatan lain yang disebut dengan nama pabrik dalam spesifikasi, maka pemborong harus menyediakan material atau peralatan tersebut sesuai dengan nama yang dimaksud 11. CONTOH BAHAN/MATERIAL Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan/material yang akan dipasang untuk dimintakan persetujuan dari Direksi Proyek. Semua biaya yang berkenan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh, menjadi tanggung jawab kontraktor 12. PERALATAN YANG DISEBUT DENGAN MERK Kontraktor wajib/harus menyediakan bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixtures dan lain-lain yang disebutkan serta dipersyaratkan, dengan persetujuan Direksi Proyek. 13. PERLINDUNGAN PEMILIK Atas penggunaan bahan, material, sistem sertifikat lisensi dan lain-lain oleh kontraktor, pemberi tugas dijamin dan dibebaskan dari segala klaim ataupun tuntutan yuridis lainnya 14. PENGECATAN Untuk perlengkapan-perlengkapan yang sudah ―Finished‖ di pabrik, apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi lecet, maka harus di ―finished‖ kembali untuk memperoleh permukaan yang sama/merata. 15. PERCOBAAN Kontraktor harus melaksanakan uji coba atau percobaan seperti yang dipersyaratkan dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh direksi proyek. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong. Peralatan/bahan yang pengerjaannya tidak baik, harus diganti dan diperbaiki oleh kontraktor untuk dicoba dan didemonstrasikan kembali. 16. MANUAL Petunjuk pelaksanaan pengoperasian serta pemeliharaan peralatan harus disampaikan kepada Pemilik selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya pengoperasian oleh pemilik. Petunjuk pengoperasian ini harus lengkap dengan petunjuk- petunjuk yang mendetil mengenai pemeliharaan, perlengkapan sistem, serta harus lengkap meliputi informasi-informasi yang perlu untuk pengoperasian jangka panjang. Manual ini harus menjelaskan model dan ukuran yang tepat serta sistem yang dipakai. Manual ini harus dibuat serta dijilid dengan rapih dan diserahkan dalam rangkap 4 (empat). 17. TANDA PENGENAL Semua Feeder Cable atau Conduit Cable tertentu, harus diberi tanda pengenal, untuk menjelaskan penggunaan dan tujuannya. Tanda-tanda pengenal ini harus memakai kode nama, dan dipasang pada setiap tempat masuk atau keluar dimana ―conduit‖ ini menembus dinding atau lantai. Disamping huruf-huruf, pada tanda pengenal ini harus digambarkan pula anak panah yang menunjukan arah sedemikian rupa sehingga mudah terbaca dari ketinggian lantai.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
18. PLAT NAMA Pada semua kabinet-kabinet/panel, tempat kontrol, panel board, circuit breaker , tombol- tombol dan barangbarang perlengkapan lain kecuali tercatat lain, harus dipasang plat nama yang menerangkan penggunaanya. 19. SERAH TERIMA PEKERJAAN PEKERJAAN 1. Serah terima pekerjaan tahap pertama Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan tahap pertama, kontraktor bersama- sama dengan direksi projek harus melaksanakan check list terhadap semua item pekerjaan. Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan tahap pertama kontraktor kontrakto r harus menjamin bahwa semua pekerjaan sudah dilaksanakan dengan baik dan benar. Hal tersebut dibuktikan dengan berita acara pemeriksaan pekerjaan yang telah ditandatangani ditandatan gani oleh pihak-pihak yang berkepentingan berkepentin gan dengan itu yaitu pihak kontraktor dan pihak direksi proyek (konsultan pengawas atau konsultan manajement konstruksi) Disamping persyaratan umum dan persyaratan persyaratan khusus yang sudah ditentukan pada RKS sebelumnya, khusus untuk pekerjaan Electrical, pada serah terima tahap pertama ini kontraktor dipersyaratkan dan diwajibkan untuk menyerahkan persyaratan administrasi sebagai berikut; 1. Sertifikat produk asli (certificate of origin ) dari semua peralatan utama yang dipakai pada projek ini 2. Sertifikat garansi dari semua produk peralatan yang dipakai pada produk ini 3. Berita acara pengetesan (test commisioning) Jika persyaratan persyaratan ini tidak dipenuhi, maka serah terima pekerjaan pekerjaan tidak dapat dilaksanakan. 2. Serah terima pekerjaan tahap kedua Untuk pelaksanaan serah terima kedua harus dipenuhi ketentuan sebagai berikut: Masa pemeliharaan projek ditentukan diten tukan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender Kontraktor Kontrakt or menjamin bahwa semua perbaikan perb aikan dan penyempurnaan yang harus dilaksanakan selama masa pemeliharaan pemelihar aan sudah dilaksanakan dilaksanak an dengan baik bai k dan benar Kebenaran jaminan tersebut dibuktikan dengan berita acara pemeriksaan pekerjaan yang ditanda tangani oleh pihak kontraktor dan pihak direksi proyek Berita acara ini merupakan salah satu syarat mengikat dalam pelaksanaan serah terima pekerjaan projek Melaksanakan pelatihan 3. Persyaratan administrasi serah terima pekerjaan tahap kedua 1. Dalam melaksanakan serah terima kedua kontraktor wajib melampirkan melampirkan syarat administrasi bidang electrical electrical sebagai berikut: Berita Acara Acara Pemeriksaan Pekerjaan masa pemeliharaan Berita Acara telah melaksanakan Pelatihan Menyerahkan buku pedoman pengoperasian peralatan (Manual Operation), untuk semua pekerjaan yang telah dilaksanakan Menyerahkan brosure br osure asli (teknis) untuk semua peralatan yang ada. Brosur ini disusun dan di jilid rapi sehingga tidak tercecer. Menyerahkan As Build B uild Drawing yang telah diperiksa dan disahkan di sahkan oleh di reksi proyek dalam bentuk Print Out ukuran A1 sebanyak tiga exemplar Menyerahkan File dalam bentuk CD sebanyak empat copy yang terdiri dari : a. Dokumen As Built Drawing dalam format AUTOCAD b. Dokumen teknis peralatan/brosure peralatan/br osure dalam format PDF Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan tahap pertama, kontraktor bersama- sama dengan direksi projek harus melaksanakan check list terhadap semua item pekerjaan. Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan tahap pertama kontraktor kontrakto r harus menjamin bahwa semua pekerjaan sudah dilaksanakan dengan baik dan benar. Hal tersebut dibuktikan dengan berita acara pemeriksaan pekerjaan yang telah ditandatangani ditandatan gani oleh pihak-pihak yang berkepentingan berkepentin gan dengan itu yaitu pihak kontraktor dan pihak direksi proyek (konsultan pengawas atau konsultan manajement konstruksi) Disamping persyaratan umum dan persyaratan persyaratan khusus yang sudah ditentukan pada RKS sebelumnya, khusus untuk pekerjaan Electrical, pada serah terima tahap pertama ini kontraktor dipersyaratkan dan diwajibkan untuk menyerahkan persyaratan administrasi sebagai berikut; 1. Sertifikat produk asli (certificate of origin ) dari semua peralatan per alatan utama yang dipakai pada projek ini 2. Sertifikat Sertifi kat garansi dari semua produk peralatan yang dipakai pada produk ini 3. Berita acara acara pengetesan pengetesan (test (test commisioning) commisioning) Jika persyaratan ini tidak dipenuhi, maka serah terima pekerjaan tidak dapat dilaksanakan. 2. Serah terima pekerjaan tahap kedua Untuk pelaksanaan serah terima kedua harus dipenuhi ketentuan sebagai berikut: Masa pemeliharaan projek proj ek ditentukan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender Kontraktor menjamin bahwa semua perbaikan perbaik an dan penyempurnaan yang harus h arus dilaksanakan selama masa pemeliharaan pemelihar aan sudah dilaksanakan dilaksana kan dengan baik bai k dan benar
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Kebenaran jaminan tersebut dibuktikan dengan berita acara pemeriksaan pekerjaan yang ditanda tangani oleh pihak kontraktor dan pihak direksi proyek Berita acara ini merupakan salah satu syarat mengikat dalam pelaksanaan serah terima pekerjaan projek Melaksanakan pelatihan 3. Persyaratan administrasi serah terima pekerjaan tahap kedua Dalam melaksanakan serah terima kedua kontraktor wajib melampirkan syarat administrasi administ rasi bidang electrical sebagai berikut: Berita Acara Acara Pemeriksaan Pekerjaan masa pemeliharaan Berita Acara telah melaksanakan Pelatihan Menyerahkan buku pedoman pengoperasian peralatan (Manual Operation), untuk semua pekerjaan yang telah dilaksanakan Menyerahkan brosure br osure asli (teknis) untuk semua peralatan yang ada. Brosur ini disusun dan di jilid rapi sehingga tidak tercecer. Menyerahkan As Build B uild Drawing yang telah diperiksa dan disahkan di sahkan oleh di reksi proyek dalam bentuk Print Out ukuran A1 sebanyak tiga exemplar Menyerahkan File dalam bentuk CD sebanyak empat copy yang terdiri dari : a. Dokumen As Built Drawing dalam format AUTOCAD b. Dokumen teknis peralatan/brosure peralatan/br osure dalam format PDF
PANEL TEGANGAN RENDAH 1. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan. Pengurusan semua ijin-ijin ijin-iji n yang terkait dengan pekerjaan kelistrikan, Pengadaan tenaga teknisi dan tenaga ahli. Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan tambahan-tambahan lainnya. 2. Type dan Macam Panel Panel-panel daya dan penerangan lengkap l engkap dengan semua komponen yang harus ada seperti yang ditunjukkan dalam gambar. gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada 220/380 V, 3 phase, 4 kawat, 50 Hz. Seluruh bagian body panel yang terbuat dari logam harus ditanahkan (Solidly Grounded) dan harus dibuat mengikuti standard IEC, VDE/DIN, BS, NEC, PUIL dan sebagainya. a. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah tipe tertutup (Metal enclosed), free standing untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua komponen- komponen yang ada : Panel Utama (MDP) Panel SDP Gedung b. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah type tertutup (metal enclosed), Coulomb/Wall Coulomb/ Wall mounting untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada : Panel Lighting Panel AC Panel Pompa Panel Lift/Elevator Lift/Elevato r c. Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi tercantum dalam gambar rencana sebagai panel yang masuk dalam lingkup pekerjaan. 3. Karakteristik Panel Tegangan kerja Tegangan uji Tegangan uji impulse Frekwensi
: 400 volt : 3.000 volt : 20.000 volt : 50 Hz
4. Konstruksi Panel a. Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas, misalnya seperti pengoperasian pemutus tenaga (MCCB), pemutus tenaga mini (MCB), pemasangan kembali indikator-indikator, pengecekan tegangan, pengecekan gangguan dan sebagainya. b. Switchgear Switchge ar tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari lemari-lemar i yang digunakan untuk pemasangan peralatanperalatan atau penyambungan-penyambungan.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
c. Peralatan yang merupakan merupak an bagian dari sistem pengamanan/interlock pengamanan/in terlock harus dibuat di buat sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan- kesalahan operasi yang dibuat oleh petugas. d. Panel/kubikel dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,50 mm dan diberi diberi penguat besi siku atau besi be si kanal dengan ukuran standard, sehingga dapat dipertukarkan dipertukark an dan diperluas dengan mudah dan masingmasing terpisah terpi sah satu sama lain dengan alat pemisah. e. Tiap panel terdiri dari bagian sebagai berikut : Ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan penutup penut up yang dapat dilepaskan dengan baut setelah switchgear dimatikan. Ruangan peralatan dilengkapi dile ngkapi dengan pintu di sebelah muka, yang dihubungkan dengan sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa, sehingga hanya dapat dibuka bila bagian dalam ruangan tersebut telah off/mati. Letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu pintu harus disesuaikan disesuaikan ketinggiannya. Finishing panel harus dilaksanakan sebagai berikut : Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium Semua bagian dari baja harus bersih dan setelah pengelasan harus secepatnya dilindungi dilindun gi terhadap kemungkinan terjadinya karat dengan cara galvanisasi atau "Chromium Plating" atau dengan "Zinc Chromate Primer". Pengecatan akhir dilakukan dengan empat lapis cat oven atau cat ―Powder Coati ng‖, warna abu-abu atau warna lain yang disetujui Direksi. g. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan Mini Circuit Breaker (MCB) dengan breaking capacity minimal 4,5 - 10 KA simetris.Circuit Breaker lainnya harus dari type Moulded Case Circuits Breaker (MCCB) atau No Fuse Breaker Brea ker (NFB), sesuai dengan yang diberikan pada gambar rencana dengan breaking capacity seperti ditunjukkan dalam gambar rencana.Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) harus dari type automatic trip dengan kombinasi thermal dan instantaneous magnetic unit.MCCB indukdari setiap panel daya (power panel) harus dilengkapi dengan ―Phase Failure Relay‖ dan kabel controlnya harus tahan api. h. Busbar induk dalam panel harus dipasang horizontal dibagian dibagi an bawah/ atasdan mempunyai kemampuan hantar arus arus kontinu minimal minimal sebesar sebesar 1,5 (satu setengah) setengah) kali kali dari rating rating ampere frame pemutus tenaga induk.Busbars dari bahan tembaga murni dengan minimum konduktivitas 99,99% .Busbars harus dicat sesuai code warna dalam PUIL 2000; Phasa : Merah, kuning, hitam Netral : Biru Ground : Hijau - Kuning. i. Magnetic Contactor harus dapat bekerja tanpa getaran. Kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan tegangan 220 Volt, 50 HZ dan tahan bekerja secara kontinyu pada 10% tegangan lebih dan harus pula dapat menutup dengan sempurna pada 85% tegangan nominal. Magnetic Contactor harus dari produk setara Telemecanique, ABB atau Merlin Gerin j. Pemberian Tanda Pengenal Pengenal Harus dipasang tanda pengenal yang menunjukkan hal-hal berikut : - Jalur instalasi kabel bawah tanah - Fungsi peralatan dalam panel - Posisi terbuka atau tertutup - Arah putaran handel pengontrol dan switch - Dan lain-lain. Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak boleh hilang. Tanda pengenal untuk kabel bawah tanah menggunakan patok yg diberi keterangan ukuran dan arah kabel. Penanda kabel / patok kabel dipasang di tiap jarak 20 meter k. Pengujian Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian yang diakui oleh PLN (LMK) : - Test kekuatan tegangan impuls - Test kenaikan temperatur - Test kekuatan hubung singkat - Test arus beban lebih - Test untuk alat-alat pengaman - Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang dimaksud - Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel - Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock interloc k - Pemeriksaan kontinuitas rangkaian. 5. Produk Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi teknis. Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setara dengan yang telah dijadikan acuan dalam perencanaan. Pemborong baru bisa mengganti bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari para pihak yang berkewenangan untuk itu. Produk bahan dan peralatan yang dapat dipakai dalam pekerjaan ini adalah : PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
No
Bahan / Peralatan
1
Komponen Panel
2
Circuit Breaker
3
Metering
4
Contactor
5
Panel Maker
KABEL DAYA TEGANGAN RENDAH 1. U m u m Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran dan type yang sesuai dengan gambar rencana (NYY,NYFGbY, NYM 06/1 KV, NYMHY 0.6/1 KV) kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai dengan standard SII atau S.P.L.N. 2. Instalasi dan Pemasangan Kabel a. Bahan Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL 2000/LMK. Semua kabel/ kawat harus baru dan harus jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kawat dengan panampang 6 mm² keatas haruslah dari jenis dipilin (stranded). Sistem instalasi listrik di proyek ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm² kecuali untuk pemakaian kabel kendali/control.Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type : Untuk instalasi penerangan penerangan adalah NYM NYM dengan conduit Hight Impact uPCV Untuk kabel distribusi NYY, NYFGbY Kabel yang ditanam di tanah harus menggunakan kabel NYFGbY Kabel penerangan luar/jalan dengan menggunakan kabel NYFGbY. Kabel yang digunakan harus setara dengan merk Supreme kecuali kabel FRC Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok, beton, dll) harus berada di dalam conduit Galvanis yang diameter dalamnya minimal 1,3 dari diameter luar kabel. b. "Splice" / Pencabangan Tidak diperkenankan adanya "Splice" ataupun sambungan-sambungan baik dalam feeder maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai (accessible).Sambungan pada kabel circuit cabang harus kuat secara mekanis dan harus memenuhi syarat kemampuan hantar arus listrik. Penyambungan dilakukan dengan cara-cara "Solderless Connector", kompresi atau disolder. Dalam membuat "Splice" konector harus dihubungkan pada konduktor dengan baik, sehingga semua konductor tersambung, tidak boleh ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak boleh lepas oleh getaran.Semua sambungan kabel baik di dalam kotak sambung, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan connector terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen atau bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel. c. Bahan Isolasi Semua bahan isolasi untuk splice, sambungan dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, tape sintetis, resin, splice case, composit dan lain-lain harus dari type yang sesuai untuk penggunaan, lokasi,tegangan kerja dan lain-lainnya. Isolasiharus dipasang dengan cara yang sesuai dengan persyaratan atau petunjuk teknis dari pabrik pembuat. d. Penyambungan Kabel 1. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambung yang khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain). Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara cara-car a penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Perencana. 2. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama masing- masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan penyambun gan dilakukan. Hasil pengetesan harus dibuat berita acara dan disaksikan oleh Konsultan Pengawas. 3. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambung tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan harus kuat. Penyambungan kabel harus dengan ukuran yang sesuai. 4. Penyambungan Pen yambungan kabel yang berisolasi PVC harus ha rus diisolasi dengan pipa PVC / procelen yang khusus untuk listrik. 5. Penyekat-penyekat Penyekat-penye kat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga tingkat tin gkat isolasi tertentu. 6. Cara-cara pengecoran sambungan kabel yang ditentukan ditentuka n oleh pabrik harus diikuti, misal temperaturtemperatur pengecoran dan semua lobang-lobang udara harus dibuka selama pengecoran. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
7. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi dengan pipa baja dengan tebal minimal 2,5 mm. e. Saluran Penghantar dalam Bangunan 1. Untuk instalasi penerangan di daerah terbuka tanpa menggunakan plafond gantung, saluran penghantar (conduit) ditanam dalam beton. 2. Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan plafond gantung, saluran penghantar (conduit) dipasang diatas kabel tray dan diletakkan di atas plafond dengan tidak membebani plafond. 3. Cable tray harus menggunakan produk pabrikan yang di galvanis dengan ketebalan plat disesuaikan dengan ukuran lebar kable tray itu sendiri 4. Cable tray harus digantung dengan jarak penggantung maksimal setiap 2 meter dan di setiap belokan dan atau percabangan 5. Penggantung harus dapat diatur ketinggiannya dengan menggunakan baud 6. Untuk instalasi saluran penghantar di luar bangunan, dipergunakan saluran beton, kecuali untuk penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized dengan diameter sesuai standar. Saluran beton dilengkapi dengan hand-hole untuk belokan- belokan. 7. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit dengan diameter minimum 5/8". Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan junction box yang sesuai. Untuk sambungan yang lebih dari satu di dalam junction box harus menggunakan terminal strip Junction box yang terlihat dipakai junction box dengan tutup blank plate stainless steel, type "star point". 8. Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan "Socket / lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm. f. Pemasangan Kabel dalam Tanah 1. Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 60 cm. 2. Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan bata merah, dan diberi pasir, ditanam minimal sedalam 60 cm. 3. Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 100 cm dan dilindungi dengan pipa Galvanized dengan diameter minimum 2 kali. 4. Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan, dilindungi dengan pipa galvanized atau pipa beton yang dilapisi dengan pipa PVC type AW, kabel harus berjarak tidak kurang dari 30 cm dari pipa gas, air dan lainlain. 5. Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih dari bahan-bahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu, kotoran bahan kimia dan lain sebagainya. Alas galian (lubang) dilapisi dengan pasir kali setebal 10 cm. kemudian kabel diletakkan, diatasnya diberi bata atau concrete plate dan akhirnya ditutup dengan tanah urug. 6. Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung. Penyambungan harus mempergunakan peralatan khusus untuk penyambungan kabel dalam tanah. 7. Agar memudahkan didalam pengoperasian, pengurutan kabel dan menghindari kecelakaan akibat tergali/tercangkul. Penanaman dan penyambungan kabel harus diberikan tanda yang jelas pada jalur-jalur penanaman kabelnya. Kabel yang tertanam di dalam tanah harus diberi tanda patok setiap jarak 25 meter dan/atau di setiap belokan. Patok harus diberi keterangan jenis kabel, ukuran kabel dan arah aliran arus. 3. Pengujian & Testing Dalam melaksanakan pekerjaan kelistrikan, sebelum dioperasikan harus dilakukan pengetesan. Adapun pengetesan terdiri dari dua jenis yaitu pengetesan di lapangan dan pengetesan di laboratorium atau pengetesan di fabrik (Factory Test). Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai sistem pengetesan tersebut: a. Factory Test Peralatan tertentu yang memerlukan factory test, dapat dilakukan di pabrik pembuat alat dengan disaksikan oleh pengawas atau MK, atau cukup dilampirkan sertifikat yang menyebutkan telah dilakukan factory test oleh pabrik pembuat alat. b. Site Test Pengetesan setelah instalasi kabel. Setelah kabel ditanam, penyambunganpenyambungan dan pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengetesan dielektrik/insulation test. Pengetesan Khusus Pengetesan ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai. Pengetesan tersebut terdiri dari test sebagai berikut : Grounding test Megger test Continuity test (kabel instalasi elektronik) dapat dilaksanakan di laboratorium jika Test sampel (jika diperlukan) Pelaksanaan pengetesan memungkinkan. Jika pengetesan di laboratorium tidak kemungkinkan, maka cukup dengan menyampaikan hasil sertifikat testlaboratorium.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
INSTALASI PENERANGAN DAN TUSUK KONTAK 1. Lingkup Pekerjaan Untuk pekerjaan instalasi penerangan dan tusuk kontak, pada pembangunan gedung ini adalah semua yang tercantum di dalam gambar kontrak Pekerjaan instalasi penerangan dan tusuk kontak ini meliputi : Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan di dalam bangunan maupun di luar bangunan Pengadaan dan pemasangan kotak kontak (saklar) dan tusuk kotak (stop kontak) 2. Lampu dan Armature Penerangan Umum 1. Umum Lighting System merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari Housing dan Reflector, Lampu serta Gears. Housing, reflector, lampu dan gears (capacitor, ballast, starter dan accessories) sebaiknya merupakan satu set dari satu merk (bukan campuran) Reflector harus dilengkapi dengan system anti glare(Optic Lighting Control), yang terbuat dari optic dengan konstruksi tiga dimensi lengkung, sehingga sumber cahaya yang tertangkap oleh kaca (misal : monitor komputer) tidak terpantulkan. 2. Housing Material dan Finishing Lampu Fluorescent (TL-T5) Zinc coated white paint sheet steel 0.5 mm Optics : High impurity pre-anodize alumunium sheet, semispec ula and Specula finished In-fill panel : Cold Rolled steel with white paint Product : Philips. Lampu dan armaturenya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang dilukiskan dalam gambargambar elektrikal . Semua armatur lampu harus mempunyai terminal pentanahan (grounding). Semua lampu Fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus dikompensasi dengan "power factor correction capasitor" Housing lampu harus cukup kuat terhadap kenaikan temperatur dan beban mekanis dari louver. Reflector terutama untuk ruangan office harus memakai bahan tertentu, sehingga diperoleh derajat pemantulan yang sangat tinggi. Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu sendiri. Ventilasi di dalam box harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atau klemklemn tersendiri, sehingga tidak menempel pada ballast atau kapasitor. Box terbuat dari pelat baja tebal sesuai dengan jenis lampu seperti tertera dalam gambar perencanaan, diproses anti korosi proses ―posphating‖, dicat dasar tahan karat, kemudian di finish dengan cat akhir dengan powder coating warna putih. Box yang terbuat dari glass - fibre reinforced polyster dengan brass insert harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia Cover yang terbuat dari dari clear polycarbonate harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia. Pelat kisi armatur lampu tipe surface mounted harus mempunyai ketebalan minimum 0,5 mm. Ballast untuk lampu TL harus dari jenis ballast elektronik atau "Low Loss Ballast" dan harus pula dipergunakan single lamp ballast (satu ballast untuk satu lampu fluorescent). Tabung Fluorescent harus dari type TL tipe T5. Armatur Down Light terdiri dari dudukan dan diffuser, dimana dudukan harus dari bahan aluminium silicon aloy atau dari moulded plastic. Diffuser harus dari bahan gelas susu atau satin etached opal plastic. Armatur down light tersebut harus tahan terhadap bahan kimia maupun gas kimia. Skedul Lampu Penerangan, harus mengacu ke gambar rencana dan desain Perencanaan. 3. Tusuk Kontak Biasa Tusuk kontak dinding yang dipakai adalah tusuk kontak biasa 1 phasa + N + E, rating 250 Volt, 16 Ampere, untuk pemasangan di dinding / kolom. Tusuk kontak baik tipe tunggal maupun ganda dengan kontak pembumian disisinya harus dari tipe pemasangan terbenam (inbow) dan harus memenuhi standar CEE7 Kapasitas minimal tusuk kontak adalah 250 volt, 16 A baik tipe tunggal maupun ganda Tusuk kontak dipasang pada ketinggian 30 cm dari atas permukaan lantai, kecuali ditentukan secara khusus. Kotak kontak baik tipe tunggal, rangkap maupun hotel, harus dari tipe pemasangan terbenam dengan kapasitas minimal 10 A dan harus memenuhi standard BS 3676 Kotak kontak dipasang pada ketinggian 150 cm dari atas permukaan lantai, kecuali ditentukan secara khusus Tusuk kontak dan kontak kontak untuk peralatan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan Kecuali ditentukan lain, semua tusuk kontak dan kotak kontak dan grid switch harus berwarna putih. Product produk brocco gracio. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
4. Isolating Switches / cam switch atau rotary switch Isolating switches harus dipasang pada panel dan dilengkapi dengan indicating lamp. Rating isolating switch harus lebih tinggi dari rating MCB / MCCB pada feeder di panelnya. Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 Volt, 3 phasa, 415 Volt. Switches harus dipasang pada box. 5. Box untuk Kotak kontak dan Tusuk Kontak Box harus dari bahan baja atau moulded plastic dengan kedalaman tidak kurang dari 35 mm. Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan kotak kontak atau tusuk kontak dinding terpasang pada box harus menggunakan baut, pemasangan dengan cara yang mengembang tidak diperbolehkan. 6. Kabel Instalasi Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi tusuk kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM, NYY). Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm² kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut : Fasa R : merah Fasa S : kuning Fasa T : hitam Netral : biru Grounding : hijau/kuning 7. Pipa Instalasi Pelindung Kabel Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah conduit uPVC high impact. Pipa, elbow, socket, junction box, clamp dan accessories lainnya harus sesuai yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19 - 25 mm. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (T - Junction box) dan armature lampu. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan tusuk kontak dengan pipa conduit uPVC, high impact conduitheavy gauge, minimum diameter 16 - 25 mm. 8. Rak Kabel Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis cable ladder dan cable tray yang terbuat dari plat Mild Steel dengan ketebalan min. 2,0 mm, dan difinishing Hot Dip Galvanis dilapisi oleh Zinchromate harus tahan terhadap bahan kimia dan gas kimia. Demikian pula untuk cable tray yang berfungsi sebagai jalur kabel NYM untuk penerangan dan tusuk kontak, yang terbuat dari sheet steel dengan ketebalan min. 2,0 mm dengan difinishing hot dip galvanized.
9. Testing / Pengujian Testing dilakukan dengan disaksikan oleh pengawas lapangan dan dibuat berita acara yang disahkan oleh lembaga yang berwenang pengujian meliputi : 1. Test ketahanan isolasi 2. Test kekuatan tegangan impuls 3. Test kenaikan temperatur 4. Continuity test. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang Listrik, kepala tukang listik, Mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) o rang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Palu, alat pemotong besi, scaffolding, catut, tank, gergaji besi, Siku, waterpass, meteran, benang, paku,alat potong besi, scafilding, cangkul, boor/ mesin tembak, Peralatan Testing/pengujian Uji Isolasi Minimal 10 M (Mega Ohm) dan Uji Beban Penuh, peralatan Test elektrikal beban penuh selama 3 x 24 jam dll. Bahan yang dipakai : Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah tipe tertutup (Metal enclosed), free standing untuk pasangan dalam (indoor use), Panel Utama (MDP) ,Panel SDP Gedung , Panel- panel yang disebut dibawah ini adalah type tertutup (metal enclosed), Coulomb/Wall mounting, Panel Lighting ,Panel AC,Panel Pompa ,Panel Lift/Elevator , Switchgear tegangan rendah, pemutus tenaga (MCCB), pemutus tenaga mini (MCB), pemasangan kembali indikator-indikator, Switchgear tegangan rendah, Panel/kubikel dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,50 mm dan diberi penguat besi siku atau besi kanal dengan ukuran standard, busbar, engsel maupun handel dan kunci dari pintu, mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium, baja, galvanisasi atau "Chromium Plating" atau dengan "Zinc Chromate Primer", cat oven atau cat ― Powder Coati ng‖ , Circuit Breaker,Busbar induk, Magnetic Contactor, kabel bawah tanah,panel, Arah putaran handel pengontrol dan switch,Tanda pengenal untuk kabel,Penanda kabel / patok kabel,Test kekuatan tegangan impuls ,Test kenaikan temperature,Test kekuatan hubung singkat,Test arus beban lebih,Test un tuk alat-alat pengaman, alat-alat interlock, handel-handel, handel dan a lat interlock, Komponen Panel, Circuit Breaker, Metering, Contactor , Panel Maker, Kabel daya (NYY,NYFGbY, NYM 06/1 KV, NYMHY 0.6/1 KV) kabel daya tegangan rendah,, kabel/ kawat,kawat dengan panampang 6 mm², kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm²,kabel kendali/control, instalasi penerangan adalah NYM dengan conduit Hight Impact uPCV,kabel distribusi NYY, NYFGbY ,Kabel yang ditanam di tanah harus menggunakan kabel NYFGbY ,Kabel penerangan luar/jalan dengan menggunakan kabel NYFGbY, kabel FRC ,kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok, beton, dll) harus berada di dalam conduit Galvanis yang diameter dalamnya minimal 1,3 dari diameter luar kabel, Feeder, pada outlet atau kotak-kotak penghubung (accessible),"Solderless Connector", kompresi atau disolder , "Splice" konector, semua conductor, kotak sambung, panel, connector, diisolasi, porselen atau bakelite ataupun PVC, bahan isolasi untuk splice, sambungan dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, tape sintetis, resin, splice case, composit, penyambungan kabel dalam kotak-kotak penyambung yang khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain), Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambung tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan harus kuat, kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC / procelen yang khusus untuk listrik, Penyekat-penyekat khusus,pipa baja dengan tebal minimal 2,5 mm, Untuk instalasi penerangan di daerah terbuka tanpa menggunakan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . plafond gantung, saluran penghantar (conduit) ditanam dalam beton,. Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan plafond gantung, saluran penghantar (conduit) dipasang diatas kabel tray dan diletakkan di atas plafond dengan tidak membebani plafond, Cable tray harus menggunakan produk pabrikan yang di galvanis dengan ketebalan plat disesuaikan dengan ukuran lebar kable tray itu sendiri, Cable tray harus digantung dengan jarak penggantung maksimal setiap 2 meter dan di setiap belokan dan atau percabangan, Penggantung harus dapat diatur ketinggiannya dengan menggunakan baud, Untuk instalasi saluran penghantar di luar bangunan, dipergunakan saluran beton, kecuali un tuk penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized dengan diameter sesuai standar. Saluran beton dilengkapi dengan hand-hole untuk belokan-belokan, Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit dengan diameter minimum 5/8". Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan junction box yang sesuai. Untuk sambungan yang lebih dari satu di dalam junction box harus menggunakan terminal strip Junction box yang terlihat dipakai junction box ex. Jerman Eropa, dengan tutup blank plate stainless steel, type "star point", Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan "Socket / lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm, Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 60 cm, Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan bata merah, dan diberi pasir, ditanam minimal sedalam 60 cm, Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 100 cm dan dilindungi dengan pipa Galvanized dengan diameter minimum 2 kali, Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan, dilindungi dengan pipa galvanized atau pipa beton yang dilapisi dengan pipa PVC type AW, kabel harus berjarak tidak kurang dari 30 cm dari pipa gas, air, isolasi kabel, batu, abu, kotoran bahan kimia, pasir kali, bata atau concrete plate, tanah urug, kabel dalam tanah, factory test, pengetesan dielektrik/insulation test, Grounding test, Megger test , Continuity test (kabel instalasi elektronik), Lampu dan Armature Penerangan Umum, Lighting System merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari Housing dan Reflector, Lampu serta Gears, Housing, reflector, lampu dan gears (capacitor, ballast, starter dan accessories) sebaiknya merupakan satu set dari satu merk (bukan campuran), Reflector harus dilengkapi dengan system anti glare(Optic Lighting Control), yang terbuat dari optic dengan konstruksi tiga dimensi lengkung, sehingga sumber cahaya yang tertangkap oleh kaca (misal : monitor komputer) tidak terpantulkan, Housing Material dan Finishing Lampu Fluorescent (TL-T5), Zinc coated white paint sheet steel 0.5 mm, Optics : High impurity pre-anodize alumunium sheet, semispecula and Specula finished, In-fill panel : Cold Rolled steel with white paint, Product : Philips, General Electric(GE), Lampu dan armaturenya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang dilukiskan dalam gambar-gambar elektrikal, armatur lampu harus mempunyai terminal pentanahan (grounding), lampu Fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus dikompensasi dengan "power factor correction capasitor", Housing lampu ha rus cukup kuat terhadap kenaikan temperatur dan beban mekanis dari louver, Reflector terutama untuk ruangan o ffice harus memakai bahan tertentu, s ehingga diperoleh derajat pemantulan yang sangat tinggi, Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu sendiri, Ventilasi di dalam box harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atau klem-klemn tersendiri, sehingga tidak menempel pada ballast atau kapasitor, terbuat dari pelat baja tebal sesuai dengan jenis lampu seperti tertera dalam gambar perencanaan, diproses anti korosi proses ―pos pha ting‖, dicat dasar tahan karat, kemudian di finish dengan cat akhir dengan powder coating warna putih, Box yang terbuat dari glass-fibre reinforced polyster dengan brass insert harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia, Cover yang terbuat dari dari clear polycarbonate harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia, Pelat kisi armatur lampu tipe surface mounted harus mempunyai ketebalan minimum 0,5 mm, Ballast untuk lampu TL harus dari jenis ballast elektronik atau "Low Loss Ballast" dan harus pula dipergunakan single lamp ballast (satu ballast untuk satu lampu fluorescent), Tabung Fluorescent harus dari type TL tipe T5, Armatur Down Light terdiri dari dudukan dan diffuser, dimana dudukan harus dari bahan aluminium silicon aloy a tau dari moulded plastic, Diffuser harus dari bahan gelas susu atau satin etached opal plastic, Armatur down light, Tusuk kontak dinding yang dipakai adalah tusuk kontak biasa 1 phasa + N + E, rating 250 Volt, 16 Ampere, untuk pemasangan di dinding / kolom, Kotak kontak baik tipe tunggal, rangkap maupun hotel, Kotak kontak, tusuk kontak dan kotak kontak dan grid switch harus berwarna putih, Isolating switches harus dipasang pada panel dan dilengkapi dengan indicating lamp, Rating isolating switch harus lebih tinggi dari rating MCB / MCCB pada feeder di panelnya,Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 Volt, 3 phasa, 415 Volt,Switches harus dipasang pada box, Box harus dari bahan baja atau moulded plastic dengan kedalaman tidak kurang dari 35 mm, Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan kotak kontak atau tusuk kontak dinding terpasang pada box harus menggunakan baut, kabel instalasi penerangan dan instalasi tusuk kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM, NYY), Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm², Pipa Instalasi Pelindung Kabel ,Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah conduit uPVC high impact. Pipa, elbow, socket, junction box, clamp dan accessories lainnya harus sesuai yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19 - 25 mm,Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (T- Junction box) dan armature lampu, pipa untuk instalasi penerangan dan tusuk kontak dengan pipa conduit uPVC, high impact conduit-heavy gauge, minimum diameter 16 - 25 mm, Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis cable ladder dan cable tray yang terbuat dari plat Mild Steel dengan ketebalan min. 2,0 mm, dan difinishing Hot Dip Galvanis dilapisi oleh Zinchromate, cable tray yang berfungsi sebagai jalur kabel NYM untuk penerangan dan tusuk kontak, yang terbuat dari sheet steel dengan ketebalan min. 2,0 mm dengan difinishing hot dip galvanized, alat Test ketahanan isolasi, ala t Test kekuatan tegangan impuls, ala t Test kenaikan temperature, a lat Continuity test dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XX s/d minggu XXII. Elektrikal- PENYEDIAAN, SUPLAI & DISTRIBUSI LISTRIK Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIII s/d minggu XXVI. Elektrikal- INSTALASI PANEL & KABEL TOEVOER Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu X s/d minggu XXX. Elektrikal- INSTALASI PENERANGAN & KOTAK KONTAK
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
SISTEM PEMBUMIAN DAN PENYALUR PETIR 1. SISTEM PEMBUMIAN 1. Umum Yang dimaksud dengan pembumian dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pembumian system dan pembumian perlengkapan (peralatan). 2. Pembumian Sistem Sistem pembumian peralatan-peralatan dari bahan metal (panel-panel, housing peralatan, cable rack, pintu-pintu besi, tangki-tangki dan lain-lain) harus dihubungkan pada elektroda pembumian baik secara terpadu atau secara terpisah (individual). Elektroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 5/8" dan harus ditanam sehingga dapat dicapai tahanan pembumian maksimal 2 Ohm.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Untuk peralatan-peralatan yang terletak di lantai atas, dapat dibuat yaitu dengan mengikuti standard-standard yang berlaku dalam PUIL 2000.Ketentuan-ketentuan yang harus diikut antara lain sebagai berikut : Penampang Konduktor
hubungan pembumian terpadu,
Penghantar daya yang digunakan (mm2) Penghantar pembumian (mm2) ≤10 mm² 6 mm² 16 mm²
10 mm²
35 mm²
16 mm²
70 mm²
50 mm²
120 mm²
70 mm²
≥ 150 mm²
95 mm²
3. Pembumian Perlengkapan Sistem pembumian perlengkapan, terutama peralatan-peralatan elektronik harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Tahanan pentanahan untuk peralatan elektronik atau medis maksimum 0,5 Ohm. b. Peralatan elektronik lainnya seperti server, telephone/PABX, FACP dan peralatan kendali Lift, tahanan pentanahannya maksimum 1 Ohm. 4. Teknik Pengerjaan Pembumian oTanam pipa galvanis 1,5 ― secara vertical sampai kedalaman tanah tertentu setelah diukur tahanan pembumian nya harus kurang dari 2 Ohm oKemudian pipa dicabut kembali sehingga akan meninggalkan lubang dengan diameter 1,5 ―. oIsi lubang tersebut dengan serbuk arang padat oTanam elektrodanya di tengah-tengah serbuk arang tersebut. oTerminal pembumian tersebut harus terletak di dalam bak kontrol khusus. oSambungan sistem pembumian dengan down conductor ditempatkan dalam bak kontrol oPenempatan bak kontrol harus mudah dijangkau dan mudah untuk dilakukan pemeriksaan dan pengetesan. oSambungan antara down conductor dan sistem pembumian harus terikat erat sehingga konduktivitasnya terjamin. Namun demikian harus pula mudah di buka untuk dilakukan pengetesan. Jika tahanan pembumiaan yang diinginkan belum bisa dicapai, sehingga untuk pencapaianya diperlukan beberapa elektrode maka jarak antara elektrode tersebut minimum harus dua kali panjangnya. Jika elektrode tersebut tidak bekerja efektif pada seluruh panjangnya, maka jarak minimum antara elektroda harus dua kali panjang efektifnya.
SISTEM PENANGKAL PETIR 1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material, peralatan, tenaga kerja dan lain-lain untuk pemasangan, pengetesan, commissioning dan pemeliharaan yang sempurna untuk seluruh instalasi sistem penangkal petir seperti dipersyaratkan di dalam buku ini dan seperti ditunjukkan pada Gambar Perencanaan. Dalam pekerjaan ini harus termasuk juga pekerjaanpekerjaan kecil lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci di dalam buku ini, tetapi dianggap perlu untuk keselamatan dan kesempurnaan fungsi dan operasi instalasi sistem penangkal petir.
Item-item pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut : - Elektroda Penangkal petir ini termasuk batang penangkap petir (air termination), dudukan air termination dan peralatan bantu lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan instalasi sistem penangkal petir. Merek yang disarankan : sekualitas Pulsar, EF Lightning. - Hantaran Turun, - Di dalam item ini termasuk juga pipa pelindung, penyangga dan klem untuk dudukan dan pemasangan hantaran turun. - Elektroda Pembumian, Item ini meliputi batang pembumian, terminal penyambungan, bak kontrol dan material-material bantu lainnya. - Instalasi sistem penangkal petir harus mengikuti Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir atau peraturan peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia, serta harus mendapat Rekomendasi dari Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia. 2. Elektroda Penangkal Petir/Air Termination Elektroda penangkal petir ini terdiri dari : PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
- Air Termination dari jenis Electrostatis Streamer Emission (ESE) - Dudukan air termination yang terbuat dari fibre glass dengan diameter 70 mm dan ketinggian minimum 2,5 meter. - Pemasangan dudukan air terminator harus tahan terhadap pengaruh goncangan dan angin. - Air termination yang dipakai harus mendapat izin atau rekomendasi dari Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia atau instansi lain yang berwenang. - Air termination yang dipakai dengan menggunakan air termination dari jenis bukan radioaktif. - Detail dan tata letak instalasi penangkal petir sesuai dengan Gambar Perencanaan. - Air termination harus terbuat dari bahan yang tahan untuk dialiri arus listrik yang cukup besar tanpa terjadi kerusakan. - Elektroda penangkal petir harus dihubungkan dengan hantaran turun - Pemasangan penangkal petir harus diatur sedemikian rupa, sehingga semua bagian atau benda yang berada di atap sampai dengan lantai basement harus dapat terlindung oleh sistem instalasi penangkal petir. 3. Hantaran Turun - Hantaran turun berfungsi untuk mengalirkan muatan listrik petir yang diterima/ditangkap oleh elektroda penangkal petir ke konduktor pembumian. Oleh karena itu, hantaran turun harus dihubungkan secara sempurna, baik dengan elektroda penangkal petir maupun elektroda pembumian. - Hantaran turun terbuat dari Insulated Copper Cable yang pasang untuk hantaran turun sistem penangkal petir. - Insulated Copper cable yang digunakan harus mendapat rekomendasi dari pabrik pembuatnya yang menyatakan bahwa kabel tersebut dapat digunakan untuk sistem penangkal petir. - Insulated Copper cable yang digunakan mempunyai ukuran min. 2 x 35 mm2 - Hantaran turun harus dipasang dengan baik, lurus dan mempunyai kekuatan yang cukup sehingga mampu menahan gangguan mekanis. 4. Elektroda Pembumian - Elektroda pembumian terbuat dari pipa GIP diameter 11/2" dan plat tembaga serta lilitan kawat timah dengan konstruksi seperti tercantum di dalam Gambar Perencanaan. - Elektroda pembumian harus ditanam langsung di dalam tanah dengan panjang bagian yang tertanam minimal sepanjang 6 M dan mempunyai tahanan pentanahan sebesar 2 Ohm. - Terminal penyambungan untuk menghubungkan elektroda pembumian dengan hantaran turun harus dilakukan di dalam bak kontrol. Penyambungan tersebut harus menggunakan mur baut berukuran M-10 sebanyak tiga titik. - Sistem pembumian untuk penangkal petir ini harus terpisah dari sistem pembumian untuk sistem elektrikal lainnya. 5. Bak Kontrol/Terminal Penyambungan - Bak kontrol berfungsi sebagai tempat penyambungan antara hantaran penyalur petir dengan elektroda pembumian (terminal pembumian) dan sebagai tempat untuk melakukan pengukuran tahanan pembumian. - Dimensi konstruksi bak kontrol sesuai dengan Gambar Perencanaan. - Dinding dan tutup bak kontrol terbuat dari konstruksi beton. - Bak kontrol mempunyai tutup yang dilengkapi dengan handle. Tutup bak kontrol ini harus dapat dibuka dengan mudah. 6. -
Penyangga Dan Klem Penyangga digunakan untuk memegang hantaran penyalur petir. Penyangga terbuat dari besi yang digalvanisasi sehingga tahan terhadap karat. Dimensi dan konstruksi penyangga sesuai dengan Gambar Perencanaan. Jarak antara 2 (dua) penyangga yang berdekatan minimal 40 cm
Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang Listrik, kepala tukang listik, Mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Palu, alat pemotong besi, scaffolding, catut, tank, gergaji besi, Siku, waterpass, meteran, benang, paku,alat potong besi, scafilding, cangkul, boor/ mesin tembak, Peralatan Testing/pengujian Uji Isolasi Minimal 10 M (Mega Ohm) dan Uji Beban Penuh, peralatan Test elektrikal beban penuh selama 3 x 24 jam dll. Bahan yang dipakai : Sistem pembumian peralatan-peralatan dari bahan metal (panel-panel, housing peralatan, cable rack, pintu-pintu besi, tangki-tangki dan lain-lain), Elektroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 5/8" dan harus ditanam sehingga dapat dicapai tahanan pembumian maksimal 2 Ohm, Tahanan pentanahan untuk peralatan elektronik atau medis maksimum 0,5 Ohm,Peralatan elektronik lainnya seperti server, telephone/PABX, FACP dan peralatan kendali Lift, tahanan pentanahannya maksimum 1 Ohm, pipa galvanis 1,5 ― ,pipa pelindung, penyangga dan klem,Elektroda Penangkal Petir/Air Termination, Air Termination dari jenis Electrostatis Streamer Emission (ESE) , Dudukan air termination yang terbuat dari fibre glass dengan diameter 70 mm dan ketinggian minimum 2,5 meter, Air termination,Insulated Copper cable, Insulated Copper cable yang digunakan mempunyai ukuran min. 2 x 35 mm2, Elektroda pembumian terbuat dari pipa GIP diameter 11/2" dan plat tembaga serta lilitan kawat timah, Elektroda pembumian, tahanan pentanahan sebesar 2 Ohm, Terminal penyambungan, mur baut berukuran M-10, Bak Kontrol/Terminal Penyambungan, Bak control, hantaran pen yalur petir, elektroda pembumian (terminal pembumian), Dinding dan tutup bak control, Bak control, handle, Tutup bak control, Penyangga Dan Klem, Penyangga terbuat dari besi dan lain-lain.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XXIV s/d minggu XXVII. Elektrikal- PENANGKAL PETIR
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
FIRE ALARM CONTROL SYSTEM 1. Lingkup Pekerjaan Untuk pekerjaan instalasi Fire Alarm Control System, adalah semua yang tercantum di dalam gambar kontrak . Pekerjaan instalasi Fire Alarm Control System ini meliputi : • pengadaan semua material utama (main equipment), unit sensor dan alarm, peralatan, tenaga kerja, dan lain – lain • pemasangan, pengetesan, commisioning • pemeliharaan seluruh instalasi system dan instalasi Fire Alarm sesuai dengan yang disyaratkan dalam buku ini dan pada gambar perencanaan. Dalam pekerjaan ini harus termasuk juga pekerjaan – pekerjaan kecil lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci di dalam buku ini, tetapi dianggap perlu untuk keselamatan dan kesempurnaan fungsi dan operasi instalasi sistem Fire Alarm secara keseluruhan
Lingkup pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Pusat Kontrol Berupa pekerjaan pengadaan dan pemasangan Fire Alarm Control Panel (FACP) beserta peralatan bantu lainnya yang diperlukan untuk kesempurnaan sistem lokasi FACP di Ruang Kontrol. Jenis dari FACP adalah tipe konvensional 10 zone Initiating Devices Berupa pekerjaan pengadaan dan pemasangan peralatan deteksi dini kebekaran, seperti Smoke Detector, Heat Detector dan Manual Alarm Station ( Manual Call Pont ) tipe Break Glass. Alarm Devices Berupa pekerjaan pengadaan dan pemasangan peralatan pemberi isyarat awal adanya kebakaran, seperti Indication Lamp, dan Alarm Bell. Instalasi Sistem Berupa pekerjaan pengadaan dan pemasangan Terminal Box (TB-FA), Zone Module, pengkabelan lengkap dengan konduit, sparing, metal doos untuk fixtures unit, pencabangan dan penyambungan, serta peralatan bantu lainnya. 2. Kemampuan Operasi 1. Ketentuan Umum a. Sistem harus mampu melakukan fungsi Monitoring, yaitu : oMemonitor kejadian atau kondisi ruang / tempat yang dilengkapi dengan peralatan deteksi yang sesuai dengan tujuan penggunaannya. o Memonitor kondisi operasi peralatan yang disupervisi.
b.Sistem harus mampu melakukan fungsi Alerting dan Signaling, yaitu : o Bila terjadi kondisi yang tidak normal, maka sistem secara otomatis akan memberikan memberikan tanda-tanda tertentu. c.Sistem harus mampu melakukan fungsi Controlling, yaitu : Mengoperasikan semua bagian sistem yang dikontrolnya. Pengoperasiannya dapat dilakukan dengan cara : PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
o Otomatis berdasarkan kejadian, artinya apabila sistem mendeteksi adanya ketidak normalan kondisi, maka secara otomatis sistem menjalankan fungsi pengontrolan. Sebagai contoh jika sistem mendeteksi adanya asap dalam suatu ruangan, maka sistem akan secara otomatis memberikan tanda alarm. Manual, melalui pusat kontrol. o 2. Fire Detection a. Dari pusat kontrol, harus harus dapat diprogram (maupun secara manual) perintah pengoperasian sistem. Adanya indikasi bahaya kebakaran dan bekerjanya Control Point pada masing masing zona dapat dimonitor oleh Pusat Kontrol (FACP) dan ditandai dengan adanya alarm cahaya ataupun alarm bunyi. b. Dari Pusat Kontrol harus dapat diprogram secara otomatis (maupun secara manual) untuk melakukan general alarm keseluruh area zona penginderaan. 3. Pusat Kontrol 1..1 Pusat kontrol yang digunakan adalah Konvensional type yang bekerja pada sistem tegangan rendah (24 V DC) dan tetap beroperasi dengan normal pada temperatur operasi 0 sampai 40C. 1..2 Perlatan ditempatkan dengan sistem module (standard) di dalam box (sheet metal enclosure). Kabel untuk merangkai modul harus dari jenis Factory-made dan penyambungannya secara solderless 1..3 Pengkabelan ke semua Initiating Devices (Monitor Point), Alarm Devices, dan Releasing Devices (Control Point) harus dilengkapi dengan alat-alat supervisi secara elektris untuk melihat adanya gangguan yang terjadi melalui Pusat Kontrol dan interface unit. Gangguan yang dideteksi yaitu Short-circuit, Open-circuit, dan Ground- fault. 1..4 Pusat kontrol harus dilengkapi dengan beberapa switch kontrol untuk reset silence switch, alarm lamp test switch, battery test switch, dan beberapa switch lain sesuai standar produk. 1..5 Pusat kontrol harus sesuai atau yang setara dengan produkNotifier. „
‟.
4. Power Supply a. Catu daya primer menggunakan sistem tegangan 1 phase, 220 V AC, 50 Hz, sistem 3 kawat, dan dilengkapi dengan „electronic voltage stabilizer . b. Pusat kontrol dilengkapi dengan catu daya cadangan / backup yang berupa standby battery unit (24 V DC) dari jenis Nickel Cadmium Battery, Rechargeable, lengkap dengan Charger-nya. c. Jika catu daya primer mengalami kegagalan, maka secara otomatis beban akan dilayani oleh catu daya cadangan. d. Standby battery harus mampu melayani sistem selama 24 jam dalam operasi normal dan ditambah 30 menit dalam keadaan alarm atau terjadi bahaya kebakaran. e. Standby Battery harus sesuai atau yang dengan produk Notifier ‟
5. Peralatan Pendeteksi (Initiating Devices) a. Ketentuan Dasar o Initiating devices yang digunakan terdiri dari tipe automatic dan manual. O Initiating devices yang digunakan dari tipe surface mounting. o Rangkaian initiating devices harus menggunakan End-of-Line Resistance (EOLR) yang ditempatkan dalam box atau sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat. b. Smoke Detector o Photoelectric Smoke Detector yang digunakan harus dari jenis completely solid state sehingga sensitivitas deteksinya stabil walaupun terjadi perubahan kondisi lingkungan. o Photoelectric Smoke Detector harus mempunyai lampu indikator alarm (berupa LED) yang menyala dalam kondisi alarm. o Data teknis Photoelectric Smoke Detector sebagai berikut : Rating Voltage : 24 V DC Operating Voltage : 16 – 30 V DC Ambient Temperature: -10C sampai +50 C Ambient Humidity : 0 sampai 95% Air Movement : 0 sampai 80 cm/detik o Photoelectric Smoke Detector harus mampu mendeteksi asap yang tampak maupun yang tidak tampak mata. o Photoelectric Smoke Detector harus sesuai atau yang dengan produk Notifier c. Heat Detector o Heat Detector yang digunakan mempunyai fungsi yang merupakan kombinasi fungsi dari Rate-of-Rise Heat Detector dan Fixed-Temperature Heat Detector. o Sensor Fixed-Temperature bekerja pada saat temperatur udara sekitar mencapai 70C. o Sensor Rate-of-Rise merasakan laju kenaikan temperatur udara sekitar yang cepat dan tidak normal, dan bekerja pada kecepatan aliran udara 0,85 m/detik dan temperatur 30 C lebih tinggi dari temperatur udara sekitar, dan beroperasi dalam waktu 30 detik. o Heat Detector harus seuai atau yang dengan produk Notifier PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
d. Manual Initiating Devices o Manual Initiating Devices atau Manual Alarm Station yang dipakai adalah dari jenis Break Glass Switch yang tidak memerlukan penggatian protection glass setelah pengaktifan. o Manual Initiating Devices terbuat dari bahan metal difinish dengan cat merah enamel, dipasang pada dinding secara exposed atau dipasang pada permukaan dinding (surface mounting). o Manual Alarm Station harus seuai atau yang dengan produk Notifier e. Alarm Bell o Alarm suara yang digunakan berupa Bell 24 V DC. o Alarm Bell mempunyai sound level sekitar 100 db pada jarak 1 meter. o Alarm Bell harus sesuai atau yang dengan produk Notifier f. Persyaratan Pemasangan o Smoke Detector dan Heat Detector dipasang langsung menempel pada plafond ruangan. o Manual Alarm Station dipasang pada dinding secara exposed (surface mounted) pada ketinggian sekitar 1,40 meter dari lantai. o Alarm Bell dipasang tepat disebelah Manual Alarm Station. o Kecuali kabel untuk keperluan komunikasi suara, maka semua kabel instalasi baik yang ada di FACP maupun di luar panel kontrol harus menggunakan kabel jenis solid conductor (bukan stranded conductor) dari bahan tembaga. o Semua instalasi ke circuit yang ada menggunakan kabel PVC dengan ukuran luas penampang kabel minimal 1,5 mm2 atau sesuai rekomendasi pabrik pembuat peralatan sistem. o Semua kabel instalasi, kecuali dari jenis tahan api harus dimasukkan dalam konduit yang sesuai (minimal diameter ¾ inch). 3. Prosedur Umum 1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan a. Sebelum diadakan/didatangkan ke lokasi, contoh dan/atau brosur/data teknis bahan/barang/peralatan untuk pekerjaan ini harus diajukan terlebih dahulu kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui. b. Kontraktor harus membuat daftar yang lengkap untuk bahan, barang, dan peralatan yang akan digunakan, dan menyerahkannya kepada Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dengan dilampiri brosur-brosur yang lengkap dengan data teknis serta performance dari peralatan. c. Semua barang dan peralatan yang diadakan oleh Kontraktor harus disertai dengan Surat Keterangan Keaslian Barang (Letter of Origin) dari pabrik pembuatnya (Manufacturer) atau agen utamanya (Authorized Dealer/Agent). 2. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) a. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan sistem elektrikal kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui. b. Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan bahan agar diperoleh cukup waktu untuk pemeriksaan dan tidak ada tambahan waktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini. c. Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-detail yang diperlukan. d. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus melaporkannya kepada Pengawas Lapangan untuk dicarikan jalan keluarnya. e. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukan tata letak bahan dan peralatan, jalur kabel dan sambungansambungan. f. Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seksama. g. Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja lainnya yang berkaitan, harus diperiksa. h. Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan dengan Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang sama untuk memastikan bahwa semua peralatan dapat dipasang pada tempat yang telah ditentukan. 3. Pengiriman dan Penyimpanan a. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik, baru, bebas dari segala cacat dan dilengkapi dengan label, data teknis dan data lain yang diperlukan. b. Semua barang dan peralatan yang diadakan oleh Kontraktor harus disertai dengan surat jaminan keaslian barang (Letter of Origin) dan mempunyai jaminan serta garansi (Warranty). c. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat yang aman dan terlindung dari kerusakan. 4. Ketidaksesuaian a. Pengawas Lapangan berhak menolak semua bahan yang didatangkan atau dipasang yang tidak memenuhi ketentuan dalam Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis. b. Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan yang tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek. c. Bila bahan-bahan yang akan didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dengan yang ditentukan, Kontraktor harus terlebih dahulu membuat pernyataan tertulis yang menjelaskan usulan penggantian, PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
dengan maksud bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai Gambar Kerja. 4. Bahan-bahan 1. Umum a. Fire Alarm Control Panel, Detector, Manual Alarm Station, dan Alarm Bell harus berasal dari merek yang dikenal luas dan dengan Notifier. b. Sistem harus sesuai untuk daerah dengan temperatur sekeliling maksimal 40 C. 5. Me tod e Pelaksanaan Pekerjaan 1. Umum a. Semua bahan dan perlengkapan yang akan dipasang harus dalam keadaan baru, tidak rusak, bukan barang bekas dan tidak bercacat, serta telah diuji di pabrik pembuatnya. b. Fire Alarm Control Panel, Detector, Manual Alarm Station, dan Alarm Bell harus dipasang sesuai petunjuk dari pabrik pembuat dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam Gambar Kerja. 2. Pengujian dan Uji Penampilan a. Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap perlu oleh Pengawas Lapangan untuk memeriksa bahwa seluruh instalasi dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan dan seluruh peralatan harus lulus uji fungsional. b. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan fasilitas untuk pengukuran , pengujian dan uji penampilan. c. Waktu pelaksanaan pengujian dan uji penampilan akan ditentukan oleh Pengawas Lapangan. d. Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah diinstalasikan harus lulus uji kesinambungan. e. Kontraktor harus menyerahkan kepada pemilik Proyek melalui Pengawas Lapangan, buku asli pengoperasian/pemeliharaan peralatan berikut salinannya dalam jumlah tertentu, sesuai persyaratan kontrak. f. Kontraktor harus menyerahkan kepada pemilik Proyek melalui Pengawas Lapangan, Surat Jaminan (Warranty) atas produk sistem pengindera kebakaran, dengan jangka waktu masa garansi sesuai standar dari pabrik pembuat. 3. Uji Penerimaan a. Setelah pemasangan selesai, Kontraktor harus mengadakan uji penerimaan / acceptance test, dengan prosedur pengujian yang disetujui, untuk menunjukkan bahwa semua perangkat bekerja dan beroperasi dengan baik sesuai ketentuan. b. Uji penerimaan akan meliputi simulasi bahaya kebakaran di setiap ruang dimana suatu detektor terpasang sesuai dengan jenis detektor yang dipasang. Juga dilakukan pengujian terhadap semua fasilitas yang dimiliki oleh unit panel pusat kontrol (FACP). 4. Training (Pelatihan) Kontraktor diwajibkan mengadakan Training atau Pelatihan kepada bagian operasional Gedung atau yang ditunjuk Pemilik sampai mampu mengoperasikan peralatan Fire Alarm sistem. 5. Pemeliharaan dan Pengoperasian Peralatan Masa pemeliharaan pekerjaan sistem tata suara sesuai persyaratan dalam kontrak diwajibkan untuk mengatasi segala kerusakan serta kekurangan-kekurangan.
Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang Listrik, kepala tukang listik, Mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) o rang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Palu, alat pemotong besi, scaffolding, catut, tank, gergaji besi, Siku, waterpass, meteran, benang, paku,alat potong besi, scafilding, cangkul, boor/ mesin tembak, Peralatan Testing/pengujian Uji Isolasi Minimal 10 M (Mega Ohm) dan Uji Beban Penuh, peralatan Test elektrikal beban penuh selama 3 x 24 jam dll. Bahan yang dipakai : Pusat Kontrol,Initiating Devices,Alarm Devices, Fire Detection, sistem module (standard) di dalam box (sheet metal enclosure), Pengkabelan ke semua Initiating Devices (Monitor Point), Alarm Devices, dan Releasing Devices (Control Point), Pusat kontrol, Power Supply ,Catu daya primer menggunakan sistem tegangan 1 phase, 220 V AC, 50 Hz, sistem 3 kawat, dan dilengkapi dengan „elect ronic voltage stabiliz er ,b attery unit (24 V DC) dari jenis Nickel Cadmium Battery, Rechargeable, lengkap dengan Charger-nya,catu daya primer,Standby Battery, Photoelectric Smoke Detector,Photoelectric Smoke Detector, Photoelectric Smoke Detector, Heat Detector, Sensor Fixed-Temperature, Sensor Rate-of-Rise, Heat Detector, Manual Initiating Devices, Alarm suara yang digunakan berupa Bell 24 V DC,Alarm Bell mempunyai sound level sekitar 100 db pada jarak 1 meter,Alarm Bell , Smoke Detector dan Heat Detector, Manual Alarm Station, panel kontrol , kabel jenis solid conductor (bukan stranded conductor) dari bahan tembaga, instalasi ke circuit kabel PVC kabel minimal 1,5 mm2 atau sesuai rekomendasi pabrik pembuat peralatan system, Semua kabel instalasi, kecuali dari jenis tahan api harus dimasukkan dalam konduit yang sesuai (minimal diameter ¾ inch), Fire Alarm Control Panel, Detector, Manual Alarm Station, dan Alarm Bell, Kabel-kabel feeder, uji penerimaan / acceptance test, detector, unit panel pusat kontrol (FACP)dan lain-lain. ‟
Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu X s /d minggu XXIX- Elektrikal- PENYEDIAAN, SUPLAI & DISTRIBUSI LISTRIK
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
SISTEM TELEKOMUNIKASI 1. Umum Yang dimaksud dengan sistem telekomunikasi disini meliputi komunikasi data dan suara. Sistem telekomunikasi yang dirancang untuk proyek ini berbasis teknologi Internet Protokol (IP Base) kecuali Interkom sehingga dapat melayani kebutuhan Internet dan Local Area Network (LAN), seperti terlihat pada gambar perencanaan. Pekerjaan sistem telekomunikasi meliputi pengadaan semua peralatan dan tenaga kerja, pemasangan, pemograman, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon operator dan bagian maintenace, sehingga seluruh sistem telekomunikasi dapat beroperasi dengan baik dan benar. 2. Lingkup Pekerjaan Untuk pekerjaan system komunikasi dan data, adalah semua yang tercantum di dalam gambar kontrak kecuali yang dinyatakan tidak dilaksanakan dalam BQ Pekerjaan system komunikasi dan data ini meliputi penyediaan dan pemasangan : Pengadaan, pemasangan, pemograman dan pengujian Sistem access, core switch & edge switch lengkap beserta kelengkapan sistem keamanan jaringan internetnya. Pengadaan dan pemasangan Wifi Transmitter Access Point Series Pengaturan, pemrograman dan pengintegrasian seluruh sistem untuk keperluan komunikasi data, pengolahan data dan sistem komunikasi suara Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi jaringan dari mulai Acess Switch sampai dengan socket outletnya Melakukan penarikan kabel dan pemipaan kabel end to end tidak ada bagian yang terbuka sesuai procedure dan standar Structured Cabling System. Melakukan terminasi pada panel dan outlet sesuai standard EIA/TIA. Setting configuration active device untuk data sehingga semua fi tur dapat berjalan dengan optimal. Mengadakan testing dan commisioning untuk seluruh sistem telepon dan seluruh peralatan yang terpasang. Melakukan testing dan commissioning Pemberian paket training kepada sekelompok Engineer / teknisi pemilik dengan materi : pengesetan, pemrograman serta trouble shooting sederhana dari jaringan data dan voice yang dipasang. Pembuatan dokumentasi untuk keperluan sertifikasi. Pembuatan dokumentasi untuk user guide. 3. Persyaratan dan Peraturan Umum Pekerjaan sistem telekomunikasi ini harus dikerjakan oleh profesional Network Design & Installer atau System Integrator resmi atau Authorized yang dibuktikan dengan melampirkan fotocopy surat keterangan atau sertifikat dari principle yang masih berlaku. Jika kontraktor utama tidak mempunyai spesialisasi di bidang IT, maka harus dilakukan kerjasama dengan badan atau perusahaan yang berkompeten di bidang IT. Kerjasama ini harus dibuktikan dengan melampirkan surat pernyataan kesediaan dukungan dari perusahaan tersebut untuk melaksanakan pekerjaan di bidang IT Perusahaan harus mempunyai Certified Enginner atau tenaga ahli yang bersertifikat, yang ahli dan berpengalaman dalam instalasi dan setting peralatan dibuktikan dengan fotocopy sertifikat yang masih berlaku. Perusahaan harus mampu mengeluarkan sertifikat garansi atas nama perusahaan sendiri bukan melalui pihak kedua atau rekanan. Sertifikat garansi yang dimaksud adalah 25 (dua puluh lima) tahun garansi untuk sistem kabel terstruktur (Structured Cabling System) dan 1 (satu) tahun untuk peralatan aktif dan 1 (satu) tahun untuk peralatan wireless hot spot. Kontraktor menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan dalam spesifikasi dan gambar rencana, dengan bahan-bahan, peralatan dan pengerjaan yang sesuai dengan yang tertera dalam spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang disyaratkan, maka kontraktor wajib untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sesuai ketentuan dengan tanpa a danya tambahan biaya.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Kontraktor wajib mendapatkan dukungan dari vendor pemegang lisensi yang dibuktikan dengan melampirkan surat pernyataan dukungan. Kontraktor harus menunjukkan semua surat dan sertifikat ASLI apabila diperlukan. Kontraktor wajib menunjukkan daftar referensi proyek atau customer yang sudah pernah dikerjakan. 4. Persyaratan Bahan dan Jaringan Komunikasi Data Semua alat dan bahan yang dipasang haruslah ASLI dan BARU dan tidak terdapat cacat sedikitpun. Terhadap ketidaksempurnaan / kekurangan alat dan bahan tersebut, Pengawas / Direksi berhak untuk menolak dan Kontraktor wajib mengganti dengan yang baru sesuai persyaratan. Demi tercapainya performance yang optimal dari suatu sistem, maka sistem cabling jaringan data haruslah end-to end solution dari satu vendor. Semua active equipment harus mempunyai standard 19‖ rack mounted. Demi kompatibilitas dan tercapainya performance yang optimal dari suatu sistem, maka active equipment untuk jaringan data juga harus end-to end 5. 1.
Persyaratan Peralatan dan Bahan Active Equipment Menggunakan access switch/hub 24 port atau 48-port Disediakan link Gigabit Ethernet untuk koneksi ke server. Disediakan link Fast Ethernet untuk koneksi ke workstation (data ) Disediakan link Gigabit Ethernet untuk koneksi fiber optic dan UTP backbone.
2. Kabel Instalasi (Structured Cabling System) Yang dimaksud dengan Structured Cabling System adalah mengimplementasikan sistem jaringan terstruktur untuk jaringan data dan suara yang mana terdiri dari beberapa sub sistem berikut:
Sistem jaringan Vertical &Horizontal o Menggunakan cable UTP category-6 dan siap untuk running Fast Ethernet up to Gigabit Ethernet Sistem jaringan Backbone O menggunakan cable UTP category-6 (dengan syarat maksimum panjang backbone tidak lebih dari 100 mtr). Patch cord dan accessories pendukungnya harus menyesuaikan dengan category cable, yaitu Category-6. Sistem administrasi pada Main Distribution Frame o Menggunakan patch panel 24 port category-6 dan dilengkapi wire management. o Menggunakan patch cord original category-6 (strainded type) dan color code : blue color untuk data Sistem administrasi pada Intermediate Distribution Frame o Menggunakan patch panel 24 port category-6 dan dilengkapi wire management. o Menggunakan patch cord original category-6 dan color code: blue color untuk data. Sistem administrasi pada Telecommunication Closed o Dilengkapi label dan color code untuk memudahkan sistem administrasi. Menggunakan patch cord original category-6 dan color code yang sesuai. 3. Spesifikasi Teknis Peralatan Pengkabelan 1. Horizontal Sub System Pemborong harus menyediakan kabel horizontal untuk menghubungkan tiap outlet dengan system jaringan backbone pada tiap lantai yang sama. Tipe kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) 4 pair category-6. Memiliki separator pada masing-masing pair ( cat-6), jacket isolasi PVC sesuai standard EIA/TIA 568. Kabel UTP 4 pair tersebut di atas, dapat digunakan untuk data dengan kecepatan minimal Fast Ethernet (100 MBps) Kabel UTP 4 pair tersebut di atas dipasang sesuai topology star dari IDF tiap lantai menuju ke workstation. Pemasangan kabel UTP secara keseluruhan harus terlindungi oleh PVC conduit atau cable protector dan tidak diperkenankan adanya sambungan. Panjang kabel horizontal maksimum yang diinstall tidak boleh lebih dari 90 m (295 ft). Panjang total kabel jumper maksimum 10 m (33 ft). Conduit yang dipasang oleh tidak diijinkan terdapat lebih dari dua bengkokan bersudut 90 o. 2. Outlet Outlet yang disediakan adalah tipe RJ45 untuk kabel UTP category -6 dan sesuai dengan standar EIA/TIA 568. Faceplate yang digunakan adalah bentuk bujur sangkar / British Style dilengkapi dengan tutup / shutter, label dan color code. Faceplate harus dipasang dengan inbow doos dan modular jack tipe RJ45. Faceplate yang digunakan adalah 1 atau 2 hole. Pada saat pemasangan faceplate harus dipasang tertutup plastic pembungkus dan baru dibuka saat finishing cat sudah selesai guna menghindari kotor / cacat karena terkena material lain. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Outlet / modular jack yang digunakan adalah tipe punch down atau 110 standard bukan menggunakan tipe tool less. Terminasi modular jack hanya diijinkan satu kali punch down, tidak boleh ada kegagalan berulang-ulang dan dilakukan engineer certified dan yang sudah berpengalaman. Apabila ada modular jack yang sudah dipunch down berulang kali sehingga kurang layak dipakai karena akan mengurangi performance maka kontraktor wajib mengganti dengan yang baru. 3. Patch cord / Kabel Jumper Kabel patch cord yang disediakan haruslah original factory assembly bukan hand made. Kabel patch cord sesuai standard EIA/TIA category-6, stranded type. Kabel patch cord yang disediakan harus dibedakan warnanya antara yang untuk data maupun yang untuk voice. Panjang kabel patch cord untuk administrasi di panel disarankan 4 ft. Panjang kabel patch cord untuk outlet – workstation disarankan 10 ft. Panjang kabel patch cord untuk data – voice disarankan 4 ft. Semua patch cord harus terpasang label pada kedua ujungnya. Kedua ujung patch cord dilindungi dengan plug boot yang warnanya sesuai dengan kabel patch cord.
4. Spesifikasi Teknis Material Bantu Menggunakan pipa conduit high impact 20 mm warna putih berikut kelengkapannya seperti sock, clamp, flexible, T-doos dan X-doos. Cable tray ukuran 300 x 50 x 2400 dengan finishing hot deep galvanize berikut kelengkapannya seperti reducer, joining, dll. Termasuk penggantung tray. Rack 19‖ wallmounted maupun cabinet menggunakan yang local made dengan tebal plat 2 mm warna putih grey atau black. Untuk cabinet ukuran 600W x 1150D dengan pintu depan menggunakan bahan tempered glass. 5. Persyaratan Instalasi / Pemasangan Semua kabel yang dipergunakan harus terlindungi dalam PVC conduit high impact dan dipasang tertanam dalam tembok (inbow). Semua kabel yang ditarik tidak diperkenankan ada kabel yang putus / sambungan kabel walaupun di dalam conduit sekalipun. Bila ada bagian di luar tembok, maka pipa harus dipasang clamp pada jarak setiap 1 (satu) meter. Demikian juga pada lintasan melingkar, maka PVC flexible conduit harus di pasang klem. Satu PVC conduit 20 mm hanya digunakan maksimum untuk 2 jalur kabel UTP category-6, sedangkan untuk kabel UTP category-5e maksimum untuk 4 jalur. Untuk jalur-jalur utama menggunakan cable tray dan dilengkapi dengan tutup tray dan haruslah menggunakan accessories yang sesuai. 6. Persyaratan Pengujian Sebelum melakukan pengujian jaringan komputer, Kontraktor wajib memberitahu Pengawas / Direksi terlebih dahulu. Setiap pengujian yang dilakukan tanpa disaksikan oleh Pengawas / Direksi, akan dinyatakan tidak sah dan harus diulang kembali. Sebelum melakukan pengujian, Kontraktor harus melaporkan kesiapan alat uji /alat ukur yang akan digunakan. Semua biaya yang diperlukan untuk melakukan pengujian, baik untuk daya listrik dan perlatan bantu serta peralatan ukur, sepenuhnya manjadi tanggung jawab Kontraktor. Apabila terdapat ketidak sempurnaan ataupun kegagalan dalam pengujian, maka Kontraktor wajib memperbaikinya dengan biaya yang sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor. Pengujian terutama juga dilakukan terhadap jaringan listrik / pengkabelannya, dengan persyaratan yang sesuai untuk instalasi perangkat data communication. Pengujian terhadap grounding juga harus dilakukan (bisa koordinasi dengan kontraktor ME). Hasil pengujian dibuat dalam bentuk soft copy (didownload dalam disket / CDROM) dan juga hard copy harus diserahkan bersamaan pada saat setelah pengetesan. Semua peralatan Jaringan Komputer ini harus diuji oleh perusahaan pemegang keagenan peralatan tersebut dengan disaksikan oleh Pengawas / Direksi. Pengujian meliputi: - Integrasi jaringan komputer dengan sistem yang ada (existing network) - Uji pengesetan feature-feature perangkat jaringan sesuai spesifikasi yang ditentukan, misalkan: VLAN, dll. - Uji koneksi pada tiap-tiap titik komputer : untuk cable UTP menggunakan Microtest Omniscanner dengan Module Channel Link Category 6 dan minimum firmware versi 6.10 sedangkan pengujian cable fiber Optic menggunakan Microtest Simplifiber pada 850nm dan 1300 nm. - Uji aplikasi berbasis Netware, Windows Network, IP Phone dan Internet - Uji Network Management system untuk seluruh perangkat jaringan : (configuring, monitoring dan traffic analysis). 7.
Produk
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Cable UTP (horizontal)
AMP NetConnect
Cable Backbone
AMP NetConnect
Switch/HUB
HP
Wireless Access Point
PROXIM
PVC conduit
Clipsal
Rack 19‖
ABBA
8. Jaminan Garansi Untuk Structured Cabling System
Sertifikat garansi selama 25 (dua puluh lima) tahun yang meliputi garansi product dan system yang dikeluarkan oleh partner resmi / authorized partner. Untuk Active Equipment (Switch / HUB)
Jaminan garansi selama 1 (satu) tahun yang dikeluarkan oleh partner resmi / authorized partner. Semua sertifikat atau jaminan garansi yang diserahkan adalah yang ASLI dan dikeluarkan langsung oleh pihak peserta tender, bukan melalui pihak kedua atau rekanan. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang Listrik, kepala tukang listik, Mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Palu, alat pemotong besi, scaffolding, catut, tank, gergaji besi, Siku, waterpass, meteran, benang, paku,alat potong besi, scafilding, cangkul, boor/ mesin tembak, Peralatan Testing/pengujian Uji Isolasi Minimal 10 M (Mega Ohm) dan Uji Beban Penuh, peralatan Test elektrikal beban penuh selama 3 x 24 jam dll. Bahan yang dipakai : Local Area Network (LAN), Semua active equipment harus mempunyai standard 19‖ rack mounted,access switch/hub 24 port atau 48-port ,link Gigabit Ethernet untuk koneksi ke server, link Fast Ethernet untuk koneksi ke workstation (data ) , link Gigabit Ethernet untuk koneksi fiber optic dan UTP backbone, cable UTP category-6 dan siap untuk running Fast Ethernet up to Gigabit Ethernet, jaringan Backbone,cable UTP category-6 (dengan syarat maksimum panjang backbone tidak lebih dari 100 mtr), Patch cord dan,accessories pendukungnya harus menyesuaikan dengan category cable, yaitu Category-6, Sistem administrasi pada Main Distribution Frame ,patch panel 24 port category-6 dan dilengkapi wire management,patch cord original category-6 (strainded type) dan color code : blue color untuk data ,Sistem administrasi pada Intermediate Distribution Frame ,patch panel 2 4 port category-6 dan dilengkapi wire managemen,patch cord original category-6 dan color code: blue color untuk data,Sistem administrasi pada Telecommunication Closed,label dan color code untuk memudahkan sistem administrasi, patch cord original category-6 dan color code yang sesuai,Pengkabelan,Tipe kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) 4 pair ca tegory-6. Memiliki separator pada masing-masing pair ( cat-6), jacket isolasi PVC sesuai standard EIA/TIA 568, Kabel UTP 4 pair tersebut di a tas, dapat digunakan untuk data dengan kecepatan minimal Fast Ethernet (100 MBps), Kabel UTP 4 pair, kabel UTP, oleh PVC conduit atau cable protector,Panjang kabel horizontal maksimum yang diinstall tidak boleh lebih dari 90 m (295 ft),kabel jumper maksimum 10 m (33 ft),Conduit yang dipasang oleh tidak diijinkan terdapat lebih dari dua bengkokan bersudut 90 o ,Outlet yang disediakan adalah tipe RJ45 untuk kabel UTP category-6 dan sesuai dengan standar EIA/TIA 568,Faceplate yang digunakan adalah bentuk bujur sangkar / British Style dilengkapi dengan tutup / shutter, label dan color code,Faceplate harus dipasang dengan inbow doos dan modular jack tipe RJ45, Faceplate yang digunakan adalah 1 atau 2 hole,faceplate,Outlet / modular jack yang digunakan adalah tipe punch down atau 110 standard bukan menggunakan tipe tool less, Terminasi modular jack, modular jack, Patch cord / Kabel Jumper,Kabel patch cord yang disediakan haruslah original factory assembly bukan hand made,Kabel patch cord sesuai standard EIA/TIA category-6, stranded type,Kabel patch cord yang disediakan harus dibedakan warnanya antara yang untuk data maupun yang untuk voice, kabel patch cord untuk administrasi di panel disarankan 4 ft, kabel patch cord untuk outlet – workstation disarankan 10 ft, kabel patch cord untuk data – voice disarankan 4 ft, dengan kabel patch cord, pipa conduit high impact 20 mm warna putih berikut kelengkapannya seperti sock, clamp, flexible, T-doos dan X- doos, Cable tray ukuran 300 x 50 x 2400 dengan finishing hot deep galvanize berikut kelengkapannya seperti reducer, joining, dll. Termasuk penggantung tray, Rack 19 ‖ wallmounted maupun cabinet menggunakan yang local made dengan tebal plat 2 mm warna putih grey atau black, cabinet ukuran 600W x 1150D dengan pintu depan menggunakan bahan tempered glass, PVC conduit high impact , clamp pada jarak setiap 1 (satu) meter,PVC flexible conduit,klem, Satu PVC conduit 20 mm hanya digunakan maksimum untuk 2 jalur kabel UTP category-6, sedangkan untuk kabel UTP category-5e maksimum untuk 4 jalur, cable tray,tutup tray, accessories, jaringan listrik / pengkabelannya,grounding, disket / CDROM),Integrasi jaringan komputer dengan sistem yang ada (existing network), Uji pengesetan feature-feature perangkat jaringan sesuai spesifikasi yang ditentukan, misalkan: VLAN, dll,Uji koneksi pada tiap-tiap titik komputer : untuk cable UTP menggunakan Microtest Omniscanner dengan Module Channel Link Category 6 dan minimum firmware versi 6.10 s edangkan pengujian cable fiber Optic menggunakan Microtest Simplifiber pada 850nm dan 1300 nm,Uji aplikasi berbasis Netware, Windows Network, IP Phone dan Internet,Uji Network Management system untuk seluruh perangkat jaringan : (configuring, monitoring dan traffic analysis), Cable UTP (horizontal), Cable Backbone, Switch/HUB, Wireless Access Point, Wireless Access Point, PVC conduit, Rack 19‖ dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu X s/d minggu XXIX. Elektrikal
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
SISTEM TELEKOMUNIKASI SUARA PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
1. Persyaratan Teknis Umum 1. Persyaratan Teknis Umum a. Standard/Peraturan Semua material maupun instalasi Perumtel.
dalam
pekerjaan
ini
harus
memenuhi peraturan/standard dari
b. Perijinan/Pas Pemborong harus memiliki pas/izin instalasi dari Perumtel setempat dan masih berlaku untuk takwin tahun berjalan. Fotocopi dari semua surat tersebut harus dilampirkan pada waktu pengajuan penawaran. c. Gambar-gambar 1) Pemborong harus menyiapkan gambar-gambar instalasi yang diperlukan untuk diperiksa dan disahkan (keur) oleh yang berwenang. 2) Setiap sebelum pemasangan instalasi atau pengadaan material, pemborong wajib mengadakan/ mengajukan gambar kerja (shop drawing) untuk kepada pengawas/ perencana untuk disetujui. d. Syarat Pelaksanaan 1) Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman dan mengikuti syarat-syarat Perumtel. 2) Pemborong harus menjamin bahwa pemasangan akan disahkan oleh Perumtel, sehingga penyambungan saluran telepon tidak mengalami kesulitan baik prosedur teknis maupun non teknis. 3) Selama pelaksanaan pemasangan, pemborong harus menempatkan seorang ahli yang mengawasi pelaksanaan. 4) Pemborong harus mengganti material-material yang rusak/cacat sehingga syarat fisik dapat dipenuhi secara baik. 2. Persyaratan Teknis Instalasi a. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan instalasi telepon mencakup : 1) Pengadaan dan pemasangan key telephone berikut perlengkapannya (misal: battery, main distribution frame, telephone operator dan lain-lain.) 2) Pengadaaan, pemasangan dan penyambungan kabel dari main distribution frame (MDF) telephone ke terminal box telephone (TBT), selanjutnya ke telephone outlet, telephone extension box atau telephone set. 3) Mempersiapkan jaringan luar dan jaringan dalam (wiring system) untuk sambungan langganan ke Perumtel. 4) Mengadakan test/trial run secara menyeluruh, sehingga sistem telephone tersebut dapat berfungsi secara benar dan tepat. 5) Mengurus ijin penyambungan, pengujian sistem telepon tersebut ke pihak yang terkait. 6) Menyelenggarakan pemeliharaan sistem termasuk penyediaan spare parts selama masa pemeliharaan. 7) Pengadaan dan pemasangan grounding system untuk system telehone. b. Central Telephone dengan sistem PBX (Private Branch Exchange) berkapasitas 4 CO line 32 extension. c. Central Telephone dan perlengkapannya yang akan dipasang harus sudah mendapat approval dari Perumtel, dapat bekerja di daerah tropis temperature sekeliling 35 C, serta minimum maintenance. d. Pesawat Telephone : adalah tipe meja atau dinding yang sudah mendapat approval dari Perumtel. e. Hubungan antara kabel pesawat telepon dengan kabel instalasi harus dengan outlet. Outlet telepon dipasang secara ―flush mounted― pada dinding ruang. f. Instalasi Kabel 1) Kabel yang keluar dari Central Telephone ke Terminal Box Telepon (TBT) dan ke outlet telepon adalah berjumlah seperti tertera pada gambar, jenis kabel Indoor Telepon Cable (ITC) dipergunakan untuk menghubungkan TBT sampai ke outlet telepon. Jenis ground Cable digunakan untuk menghubungkan Main Distribution Frame (MDF) dengan instalasi-instalasi kabel luar gedung. 2) Jalur kabel telepon dicat warna biru dan dapat diletakkan bersama di dalam satu saft dengan jalur kabel listrik, tetapi pada prinsipnya dipisahkan. 3) Kapasitas kabel disesuaikan dengan kebutuhan. Pada prinsipnya semua saluran kabel harus disediakan kabel cadangan (spare cable) untuk mengatisipasi perkembangan serta untuk menggatikan saluran-saluran yang rusak . 4) Setiap penyambungan harus memakai standard Perumtel yaitu dengan sistem jumpering dan terminal-terminal yang terisolasi. g. Conduit 1) Pada prinsipnya semua kabel dimasukkan didalam pipa conduit, pipa conduit telepon adalah terbuat dari bahan PVC. 2) Conduit yang dipasang diatas plafon, didalam beton/dinding harus dimasukkan didalam pipa PVC lengkap dengan sarana bantunya, seluruh kotak sambungan, persimpangan dan lain-lain harus ditutup. 3) Saluran-saluran telepon harus berdiri sendiri dan dicat warna biru.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
4) Kotak MDF dan TBT dibuat dari bahan plat besi dengan ketebalan 1,2 - 1,5 mm. Kotak - kotak difinish dengan cat dasar dan cat ahkir dengan warna biru muda atau ditentukan kemudian. Kotak-kotak dilengkapi dengan kunci. h. Cara Pemasangan 1) Sistem wiring harus dikelompokkan secara rapi dengan kode nomor yang berurutan serta diikat dengan Tegak, diklem/ikat pada rangka atau pendukung isolator. 2) Semua kabel harus diidentifikasikan secara jelas untuk memudahkan pemasangan, pemeliharaan, perbaikan. i. Daftar Material 1) Central Unit : Panasonic 2) Telephone Unit : Panasonic 3) Outlet Telephone : Merten 4) Kabel Telepon : Supreme 5) Conduit & Junction : Clipsal 3. Lain-lain Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Pemborong supaya memperhatikan petunjukpetunjuk Pengawas. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang Listrik, kepala tukang listik, Mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Palu, alat pemotong besi, scaffolding, catut, tank, gergaji besi, Siku, waterpass, meteran, benang, paku,alat potong besi, scafilding, cangkul, boor/ mesin tembak, Peralatan Testing/pengujian Uji Isolasi Minimal 10 M (Mega Ohm) dan Uji Beban Penuh, peralatan Test elektrikal beban penuh selama 3 x 24 jam dll. Bahan yang dipakai : key telephone berikut perlengkapannya (misal: battery, main distribution frame, telephone operator dan lain-lain), main distribution frame (MDF) telephone ke terminal box telephone (TBT), selanjutnya ke telephone outlet, telephone extension box atau telephone set, grounding system untuk system telephone, Central Telephone dengan sistem PBX (Private Branch Exchange) berkapasitas 4 CO line 32 extension, Pesawat Telephone, kabel pesawat telepon dengan kabel instalasi, Kabel yang keluar dari Central Telephone ke Terminal Box Telepon (TBT), kabel Indoor Telepon Cable (ITC), TBT, outlet telepon, ground Cable, Main Distribution Frame (MDF), Conduit yang dipasang diatas plafon, pipa PVC, Saluran-saluran telepon, Kotak MDF dan TBT plat besi dengan ketebalan 1 ,2-1,5 mm, klem, isolator, kabel, Central Unit, Telephone Unit, Outlet Telephone, Kabel Telepon, Conduit & Junction dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu X s/d minggu XXIX. Elektrikal
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (sat u) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
PEKERJAAN MEKANIKAL 1. Umum 1. Syarat-syarat umum merupakan bagian dari persyaratan teknis. Apabila ada beberapa klausul dari syaratsyarat umum yang dituliskan dalam persyaratan teknis, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausul lainnya dari syarat-syarat umum. Klausul-klausul dari syarat-syarat umum hanya dianggap ti dak berlaku apabila dinyatakan secara tegas dalam persyaratan teknis. 2. Persyaratan teknis dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan segala pekerjaan, bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting) dari seluruh sistem, agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik. 3. Persyaratan teknis merupakan satu kesatuan dengan gambar-gambar teknis yang menyertainya. Bila ada suatu bagian pekerjaan yang hanya disebutkan didalam salah satu dari kedua dokumen tersebut, maka pemborong wajib melaksanakannya dengan baik dan lengkap. 4. Gambar-gambar teknis tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua fitting, katup, sambungan dan fixture secara terinci. Semua bagian bagian tersebut walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh pemborong. 5. Pemborong harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya, agar dapat memberikan jaminan hasil kerja yang baik dan rapi. 6. Pemborong bertanggung jawab dalam pengawasan yang ketat terhadap jadwal atau urutan pekerjaan, sehingga tidak mengganggu penyelesaian proyek secara keseluruhan pada waktu yang telah ditetapkan. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
7. Pemborong harus menyatakan secara tertulis bahwa bahan-bahan dan peralatan- peralatan yang diserahkan oleh pemborong harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, dan pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan cara yang wajar dan terbaik. Instalasi yang dilakukan harus lengkap dan dapat bekerja dengan baik dalam kondisi yang terjelek sekalipun, tanpa mengurangi atau menghilangkan bahanbahan/ peralatan-peralatan yang seharusnya disediakan, walaupun tidak disebutkan secara nyata dalam persyaratan teknis ataupun tidak dinyatakan secara tegas dalam gambar-gambar teknis. 8. Pemborong harus menyerahkan brosur/katalog teknis, diagram dan kurva dari setiap barang/bahan yang ditawarkan (seperti: pompa, pipa, pilar hidran, alat-alat kontrol, peralatan tambahan/penunjang, dan lainlain), serta memberi tanda dengan jelas nomor/type dari bahan – bahan yang ditawarkan. 9. Semua peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dan diserahkan untuk menyelesaikan pekerjaan harus dalam keadaan baru dan dari kualitas terbaik. 10.Pemborong harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar dapat mengetahui hal-hal yang akan mengganggu/mempengaruhi pekerjaan. Apabila timbul persoalan, Pemborong wajib mengajukan saran penyelesaian kepada pengawas, palingmlambat satu minggu sebelum bagian pekerjaan ini seharusnya dilaksanakan. 11.Pemborong harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan dan syarat-syarat yang diperlukan dengan pemborong lainnya, sehingga peralatan-peralatan mekanikal dapat dipasang pada tempat dan ruang yang telah disediakan. 12.Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus memeriksa dan memahami pekerjaan pelaksanaan dari pihak lain yang ikut melaksanakan proyek ini, apabila pekerjaan pelaksanaan dari pihak lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan Pemborong itu sendiri. 13.Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus membuat rencana kerja dengan jadwal yang disesuaikan dengan pemborong yang lain. Apabila terjadi sesuatu perubahan, pemborong wajib memberitahukan secara tertulis kepada pengawas dan mengajukan saran-saran perubahan / perbaikan. 14.Pada waktu akan memulai pelaksanaan, pemborong wajib menyerahkan gambar- gambar kerja (shop drawing) terlebih dahulu untuk memperoleh persetujuan dari direksi. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan kepada direksi minimal dalam waktu 2 (dua) minggu sebelum instalasi dilaksanakan. 15.Pemasangan peralatan harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan tersebut. Untuk itu, pemborong harus membuat dan menyertakan gambar-gambar rencana instalasi secara rinci sebelum melaksanakan pekerjaan. 16.Apabila terjadi sesuatu keadaan pemborong tidak mungkin menghasilkan kualitas pekerjaan yang terbaik, maka pemborong wajib memberitahukan secara tertulis kepada pengawas dan mengajukan saran-saran perubahan/perbaikan. Apabila hal ini tidak dilakukan, pemborong tetap bertanggung jawab atas kerugiankerugian yang mungkin ditimbulkannya. 17.Selama pelaksanaan instalasi berlangsung, pemborong harus memberi tanda-tanda (misalnya: dengan pensil atau tinta merah) pada dua set gambar pelaksanaan, atas segala perubahan pada rancangan instalasi semula. 2. Peraturan-peraturan & Standart 1. Instalasi yang dinyatakan dalam persyaratan teknis harus sesuai dengan peraturan- peraturan dan undangundang yang berlaku serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari departemen tenaga kerja. 2. Pemborong harus memperoleh izin-izin yang mungkin diperlukan untuk menjalankan instalasi yang dinyatakan dalam persyaratan teknis atas tanggungan sendiri. 3. Pemborong harus menyediakan peralatan, alat-alat pengatur dan alat-alat pengaman tambahan yang diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia. 4. Semua pekerjaan yang dinyatakan dalam persyaratan ini harus dilaksanakan sesuai dengan syarat-syarat pelaksanaan atau peraturan peraturan pelaksanaan dari badan pemerintah yang berwenang. Pemborong harus menanggung biaya-biaya untuk memperoleh izin, pemeriksaan, pengujian dan lain-lain, dan pemborong harus menyerahkan semua izin-izin atau keterangan-keterangan resmi lainnya tentang instalasi ini kepada direksi. 5. Syarat-syarat penerimaan untuk bahan-bahan, peralatan-peralatan, cara-cara pemasangan dan kualitas pekerjaan harus sesuai dengan satu atau beberapa standar dibawah ini, seperti: - SNI : Standart Nasional Indonesia - PPI : Pedoman Plumbing Indonesia - ASTM : American Society for Testing and Materials - ANSI : American National Standart Institute - PDI : Plumbing and Drainage Institute - JIS : Japanese Industrial Standart - ASHRAE : American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioned Engineer - SMACNA : Sheet Metal and Air Conditioning Contractors' National Associ - PUIL : Pedoman Umum Instalasi Listrik 6. Atau sesuai dengan standar-standar internasional yang lain. Peraturan Daerah, Ketetapan Gubernur Daerah setempat, Keputusan Menteri, yang berlaku untuk pekerjaan-pekerjaan yang tercakup di dalam persyaratan teknis.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
3. Persyaratan Pelaksanaan 1. Persyaratan Teknis a. Pelaksana/Pemborong pekerjaan mekanikal adalah kontraktor atau pelaksana yang memiliki Surat Ijin Pemborong Pembangunan (SIPP) dan telah terpilih serta memperoleh kontrak kerja untuk penyediaan dan pemasangan sistem instalasi ini sampai selesai. b. Pelaksana/Pemborong pekerjaan mekanikal harus mempunyai pengalaman pekerjaan yang sama dengan bidang pekerjaan instalasi Sistem mekanikal dalam pekerjaan ini. c. Untuk Pekerjaan Plumbing dan Pemadam Kebakaran disyaratkan Pelaksana/Pemborong harus memiliki Surat Ijin Pemborong Pembangunan dari Perusahaan Air Minum (SIPP PAM ). 2. Persyaratan Material a. Selain persyaratan teknis tersebut diatas, Pelaksana/Pemborong pekerjaan mekanikal harus didukung dengan peralatan dan material yang memadai untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar Material dan Peralatan dilampirkan untuk referensi pendukung kesiapan dan kemampuan Pelaksana/Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan. b. Material yang terpasang harus menyesuaikan spesifikasi yang disyaratkan secara khusus pada bab-bab pekerjaan yang bersangkutan dan Daftar Merk Material (Outline Specification) yang dilampirkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini. c. Semua peralatan dan material yang terpasang dalam pekerjaan mekanikal harus dalam kondisi baru (brand new) dari pabrikan dan atau agent yang ditunjuk dari pabrik produk yang bersangkutan. Pelaksana/Pemborong harus juga bertanggung jawab atas keutuhan peralatan dan material bantu tersebut, sehingga apabila terjadi kerusakan dan cacat material saat pengadaan maupun pemasangan Pelaksana/Pemborong harus mengganti dengan yang baru. 3. Persyaratan Pelaksanaan a. Pelaksanaan pekerjaan mekanikal di lapangan didasarkan pengajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui oleh Pengawas atau Managemen Kontruksi. b. Rencana Kerja pekerjaan mekanikal harus dibuat Pelaksana/Pemborong menyesuaikan Jadwal Pelaksanaan Utama yang telah disepakati bersama dengan Managemen Kontruksi dan Pimpinan proyek dan atau pihak-pihak yang diberikan wewenang untuk persetujuan tersebut. c. Sebelum melaksanakan pekerjaan mekanikal, Pelaksana/Pemborong harus melaksanakan proses pengajuan material, gambar kerja, prosedur kerja, dan ijin pelaksanaan kepada Pengawas atau Managemen Kontruksi untuk dimintakan persetujuan. d. Pelaksanaan pengadaan dan pemasangan peralatan harus direncanakan dengan baik dan benar, menyesuaikan spesifikasi teknis perencanaan, gambar rencana, dan kondisi di lapangan. Segala sesuatu pekerjaan pengadaan dan pemasangan ini harus sepengetahuan dan persutujuan Pengawas atau Managemen Kontruksi. e. Pelaksana/Pemborong mengajukan spesifikasi Peralatan Utama, Peralatan Pendukung dan Material lainnya yang bersangkutan dengan pekerjaaan mekanikal kepada Pengawas atau Managemen Kontruksi untuk dimintakan persetujuan. Pengajuan ini harus disertakan Data Teknis (Technical Data), Spesifikasi Material (Material Specfication), Brosur (Brochure), dan apabila perlu disertakan Contoh Material (Mock-up) sebagai dasar teknis Pengawas atau Managemen Kontruksi untuk memberikan persetujuan. f. Gambar Kerja (Shop Drawing) diajukan oleh Pelaksana/Pemborong kepada Pengawas atau Managemen Kontruksi untuk dimintakan persetujuan. Gambar Kerja berfungsi sebagai pedoman gambar pelaksanaan dibuat berdasarkan Gambar Rencana, Spesifikasi Material yang telah disetujui , dan kondisi di lapangan. Untuk itu Pelaksana/Pemborong harus mengadakan survey di lapangan untuk menentukan perletakan/posisi material dengan baik. Jumlah lembar Gambar kerja yang diajukan menyesuaikan prosedur dan peraturan yang berlaku di pekerjaan/proyek ini. g. Tahap pelaksanaan pekerjaan mekanikal dari persiapan, pemasangan, test dan commisioning dilakukan sesuai prosedur pelaksanaan. Sedangkan ketentuan pelaksanaan detail pekerjaan diisyaratkan dalam bab-bab yang bersangkutan. h. Pelaksanan pekerjaan menyesuaikan gambar yang telah disetujui Pengawas atau Managemen Kontruksi. Apabila terjadi permasalahan Gambar Kerja dan kondisi di lapangan, Pelaksana/Kontraktor memberitahukan dan berkonsultasi dengan Pengawas atau Managemen Kontruksi untuk didapatkan pemecahan permasalahan. Dokumen pemecahan permasalahan di lapangan ini bisa dituangkan dalam Berita Acara dan atau dokumen lainnya yang ditandatangani Pelaksana/Kontraktor dan pihak Pengawas. i. Dalam melaksanakan pekerjaan Pelaksana/Pemborong harus memperhatikan dan melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Prosedur ini harus dilaksanakan di lapangan bagi semua yang terlibat di area pekerjaan/proyek. Fasilitas Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) disediakan Pelaksana/Pemborong untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan dengan baik tanpa terjadi kecelakaan kerja j. Kebersihan dan Keamanan di lokasi pekerjaan harus diperhatikan dan menjadi tanggung jawab Pelaksana/Pemborong. Hal ini untuk menjaga kenyamanan dalam bekerja dan kualitas pekerjaan itu sendiri. k. Pelaksana/Pemborong juga harus membuat merekam dalam bentuk tertulis atau foto selama pelaksana dan penyesuaian-penyesuaian dilapangan. Catatan-catatan tersebut dituangkan dalam gambar dengan lengkap sebagai Gambar Terpasang (As Built Drawing), kemudaian diajukan kepada Pengawas dan PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
l.
Mangemen Kontruksi untuk dimintakan persetujuan. Jumlah lembar Gambar kerja yang diajukan menyesuaikan prosedur dan peraturan yang berlaku di pekerjaan/proyek ini. Dokumen pendukung untuk Peralatan Utama dan Material terpasang meliputi : Manual Operation, Spare Part Cataloge, dan dokumen lainnya yang disertakan dengan material yang bersangkutan, akan diserahkan kemudian setelah selesai pekerjaan. Selain itu Pelaksana/Pemborong juga harus membuat Petunjuk Operasional dan Perawatan dalam Bahasa Indonesia untuk Peralatan Utama ataupun Sistem yang terpasang sebagai pedoman pemilik/pengguna melakukan operasi dan perawatan.
4. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan Mekanikal yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan pemasangan Unit Mekanikal beserta peralatan dan alat-alat bantu pendukung instalasi. Instalasi-instalasi yang termasuk dalam pekerjaan mekanikal untuk proyek ini adalah sebagai berikut : a. Instalasi Sistem Air Bersih b. Instalasi Sistem Air Bekas, Air Kotor dan Pengolahan Limbah, c. Instalasi Sistem Air Hujan & Drainase d. Instalasi Sistem Pemadam Kebakaran (Hydrant) e. Instalasi Sparing Air Conditioning / Tata Udara f. Pengurusan ijin-ijin g. Melaksanakan Test Comissioning h. Melaksanakan pelatihan i. Membuat as built drawing dan buku petunjuk pelaksanaan operasi 5. Daftar Material Dalam waktu tidak lebih dari dua minggu setelah pemborong menerima pemberitahuan memulai pekerjaan, pemborong diharuskan menyerahkan daftar material-material yang akan digunakan. Daftar ini harus dilengkapi nama, alamat pabrik, katalog dan keterangan- keterangan lain yang dianggap perlu oleh direksi proyek, terutama yang berisi informasi mengenai data teknis. Persetujuan oleh direksi atas dasar data-data tersebut, akan diberikan setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi Proyek. 6. Material Semua material yang akan dipergunakan harus dalam keadaan baru dan dalam kondisi yang baik. Material atau peralatan lain yang disebut dengan nama pabrik dalam spesifikasi, maka pemborong harus menyediakan material atau peralatan tersebut sesuai dengan nama yang dimaksud. 7. Contoh Bahan/Material Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan/material yang akan dipasang untuk dimintakan persetujuan dari Direksi Proyek. Semua biaya yang berkenan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh, menjadi tanggung jawab kontraktor. 8. Peralatan yang disebut dengan Merk Kontraktor wajib/harus menyediakan bahan-bahan, perlengkapan, disebutkan serta dipersyaratkan, dengan persetujuan Direksi Proyek.
peralatan,
fixtures
dan lain-lain yang
9. Perlindungan Pemilik Atas penggunaan bahan, material, sistem sertifikat lisensi dan lain-lain oleh kontraktor, pemberi tugas dijamin dan dibebaskan dari segala klaim ataupun tuntutan yuridis lainnya 10. Pengecatan ―Finished‖ di pabrik, apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi lecet, Untuk perlengkapan-perlengkapan yang sudah maka harus di ―finished‖ kembali untuk memperoleh permukaan yang sama/merata. 11. Percobaan Kontraktor harus melaksanakan uji coba atau percobaan seperti yang dipersyaratkan dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh direksi proyek. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong. Peralatan/bahan yang pengerjaannya tidak baik, harus diganti dan diperbaiki oleh kontraktor untuk dicoba dan didemonstrasikan kembali. 12. Manual Petunjuk pelaksanaan pengoperasian serta pemeliharaan peralatan harus disampaikan kepada Pemilik selambatlambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya pengoperasian oleh pemilik. Petunjuk pengoperasian ini harus lengkap dengan petunjukpetunjuk yang mendetil mengenai pemeliharaan, perlengkapan sistem, serta harus lengkap meliputi informasi-informasi yang perlu untuk pengoperasian jangka panjang. Manual ini harus menjelaskan model dan ukuran yang tepat serta sistem yang dipakai. Manual ini harus dibuat serta dijilid dengan rapih dan diserahkan dalam rangkap 4 (empat).
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
13. Tanda Pengenal Semua Feeder Cable atau Conduit Cable tertentu, harus diberi tanda pengenal, untuk menjelaskan penggunaan dan tujuannya. Tanda-tanda pengenal ini harus memakai kode nama, dan dipasang pada setiap tempat masuk atau keluar dimana ―conduit‖ ini menembus dinding atau lantai. Disamping huruf-huruf, pada tanda pengenal ini harus digambarkan pula anak panah yang menunjukan arah sedemikian rupa sehingga mudah terbaca dari ketinggian lantai. 14. Plat Nama Pada semua kabinet-kabinet/panel, tempat kontrol, panel board, circuit breaker , tombol- tombol dan barangbarang perlengkapan lain kecuali tercatat lain, harus dipasang plat nama yang menerangkan penggunaanya.
SISTEM AIR BERSIH 1. Umum Secara umum dalam pelaksanaan pekerjaan sistem air bersih ini terdiri dari tiga kegiatan pokok yaitu pengadaan air bersih dan pekerjaan pendistribusian air bersih serta pekerjaan instalasi air bersih. Air bersih diambil dari instalasi pipa air bersih existing. Air bersih tersebut ditampung dalam reservoir bawah (ground reservoir/tank) berkapasitas 30,0 meter kubik. Air bersih kemudian diangkat ke tangki atas (roof tank) berkapasitas 4x750 liter (total 3000 liter) yang ditempatkan di lantai atap gedung yang selanjutnya melalui pipa didistribusikan ke outlet unit plambing di lantai 1 & 2. 2. Lingkup Pekerjaan 1. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan Instalasi Air Bersih yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan pemasangan peralatan alat bersih dan alat-alat bantu pendukung instalasi, dari sumber air, penampung air, dan distribusi air sampai pengguna air bersih. b. Pekerjaan Instalasi Air Bersih dalam proyek ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut : - Pekerjaan Penyambungan dari Instalasi Pipa Air Bersih Eksisting - Pekerjaan Pembuatan Ground Reservoir - Pekerjaan Pengadaan &Instalasi Pompa Air - Pekerjaan Pengadaan Instalasi Tangki Atas (Roof Tank) Pekerjaan Pengadaan Instalasi Pipa Menuju Unit Plambingdistribusi lengkap dengan katup penyetop (stop / gate valve), elbow, sambungan-T, fitting dan perlengkapan lain yang diperlukan. 2. Pekerjaan yang Berhubungan a. Spesifikasi pekerjaan instalasi air bersih sebagian besar sudah disyaratkan dalam perkerjaan plambing. Dalam bab ini lebih banyak mengisyaratkan spesifikasi pekerjaan Sistem dalam instalasi air bersih. b. Dalam melaksanakan pekerjaan instalasi air bersih, Pelaksana/Pemborong tetap memperhatikan pekerjaaan lain diluar pekerjaaan mekanikal. 3. Standardisasi Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan mekanikal mengacu pada standart-standart dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. : - SNI : Standart Nasional Indonesia - PPI : Pedoman Plumbing Indonesia - Peraturan PAM daerah setempat 3. Bahan dan Peralatan 1. Pompa a. Jenis pompa transfer yang digunakan adalah horizontal centrifugal multistage pump. b. Pompa dan masing-masing motornya harus diletakkan pada satu alas (single bed plate) dan dipasang sesuai petunjuk pabrik, diberi pondasi apung (tebal kira-kira 100 mm) dan peredam getaran, sedemikian rupa sehingga benar-benar tidak meneruskan getaran atau noise ke sekelilingnya. c. Pompa harus dilengkapi dengan: - Katup satu arah/non return valve/check valve - Gate valve - Strainer - Foot valve pada ujung pipa hisap - Sambungan-sambungan fleksibel - Peredam getaran Pengontrol ketinggian permukaan air, untuk pengoperasian pompa bekerja dan berhenti secara otomatis bila permukaan air didalam tangki rooftank atau ground tank mencapai ketinggian tertentu. - Perlengkapan lain yang standar d. Spesifikasi pompa transfer Technical: PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Pump type : horizontal centrifugal multistage pump Speed for pump data :2900 rpm Rated flow :5,7 m3/jam Rated head :32 meter Materials: Material, pump housing :Stainless steel Material, impeller :Stainless steel Installation: Maximum ambient temperature :40 °C Standard, pipe connection :CLAMP Electrical data: Power Input :2 x 1,5 kW Mains frequency :50 Hz Rated voltage :3 x 220-240 D / 380-415 Y V Enclosure class (IEC 34-5) :IP54 Insulation class (IEC 85) :B 2. Tangki Roof Tank Material : Stainless steel Thickness : sesuai ketentuan pabrikan Jumlah : 4(empat) modul Kapasitas : @750 liter, total 3000 liter Pipe Connection : Flange connection Structure Support : Level +50cm dari dag Base Frame : Steel Structure (UNP profile) 3.Pemborong harus menyediakan dan memasang peralatan listrik yang diperlukan, seperti panel dan peralatan kontrol yang lain, sedemikian sehingga sistem ini dapat bekerja secara singkron dan efisien. Motor pompa harus memenuhi standar PUIL dan tahan terhadap kondisi setempat. 4. Semua pompa harus dicat secara khusus dan dilakukan oleh pabrik pembuatnya. 5. Pompa yang dapat digunakan harus mempunyai kurva pemakaian daya yang paling menguntungkan dalam keadaan beban partial, tanpa mengalami overload. 4. Pekerjaan Instalasi Pipa 1. Persyaratan Material Pipa. Pekerjaan instalasi pipa dimulai dari tangki atas (roof tank)sampai ke outlet unit plambing a. Material Pipa : - Pipa Instalasi Air Bersih (Suplai& Riser). Galvanized Iron Pipe (GIP) class medium A yang memenuhi standar Standard : SNI 0039-87/BS, 1387-67 - Pipa Instalasi Air Bersih (Distribusi). Poly Propilene (PPR) kelas 10kg/cm 2 atau PN 10 yang memenuhi standar ISO 4065, ISO 4427 dan atau DIN 8075. - Pipa Instalasi Fire Fighting Black Steell Pipe, Shedule 40, 20 kg/cm2. Standard : ASTM A 53 /ASTM A 120. - Pipa Ventilasi Udara. Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2. Standard : SNI 06-0084-2002 b. Material Fittings : - Fitting Pipa Instalasi Air Bersih. Untuk ukuran 15 mm s/d 50 mm : Thread connection, Melleable Cast Iron,16 kg/cm2. Standard : SNI, ANSI Untuk ukuran 65 mm s/d 300 mm : Flange connection, Steel Butt-Weld, 16 kg/cm2. Standard : SNI, ANSI Fitting Instalasi Pipa Ventilasi udara Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2. Standard : SNI 06-0135-1989 c. Material Valves dan peralatan di jalur pipa air bersih. - Gate Valves, Globe Valve, Check Valve dan Y- Strainer. Untuk ukuran 15 mm s/d 50 mm : Thread connection, Bronze, 10 kg/cm2. Standard : JIS 10 K - Floating Valve Untuk ukuran 15 mm s/d 50 mm : BSPT Thread, Brass or Bronze, Working Pressure, min : 4 kg/cm2 . Standard : JIS 10 K - Foot Valve ( with Strainer ) Untuk ukuran 15 mm s/d 50 mm Thread Connection, Bronze, Working Pressure, 10 kg/cm2. Standard : PN 10 - Flexible Joint Thread or Flange Connection, Double Sphered, Rubber, Working Pressure : 10 kg/cm2 - Pressure Gauge & Compound Gauge Casing Chrome Plated St., Size : 100 mm, Ranges : 0 – 10 kg/cm2. - Safety Relief Valve & Automatic Air Vent Cast Iron, Work Press 10 kg/cm2 - Pipa yang digunakan : TORO, kecuali pekerjaan instalasi kran taman memakai pipa galvanis PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
- Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja. 2. Sambungan Pipa. Sambungan-sambungan Sambungan-sam bungan pipa seperti socket, elbow, reducer, knee, nipple, tee dan sebagainya, harus terbuat dari bahan PPr yang sesuai untuk un tuk pipa PPr kelas 10kg/cm 2, serta berasal dari merek yang sama dengan merek pipa. 3. Sistem Sambungan. compression fitting, butt-fussion welding, electrofunction electrofunction atau sesuai Sistem sambungan terdiri dari compression petunjuk dari pabrik pembuat pipa pi pa PP. Sistem Sis tem sambungan yang y ang dipilih dipi lih harus disetujui Pengawas Lapangan / Manajemen Konstruksi. 4. Testing Comissioning. Yang dimaksudkan di maksudkan dengan Test dan Commisioning disini adalah pengujian penguji an dan treatment terhadap instalasi pipa yang akan dipasang maupun yang sudah dipasang. Pengujian pipa dilaksnakan di laksnakan secara se cara partial par tial (bagian-per (bagian-p er bagian) dan atau at au secara sec ara menyeluruh. Beberapa ketentuan pengujian pipa tersebut adalah sebagai berikut : Pipa Air Bersih. Setelah semua pipa terpasang t erpasang dan d an perlengkapannya terpasang harus dilakukan pengujian dengan tekanan hidrolik sebesar 10 -12 kg/cm selama 8 jam terus teru s menerus tanpa terjadi penurunan tekanan. Desinfeksi. Pelaksana harus melaksanakan disinfeksi dan pembilasan terhadap seluruh instalasi pipa air bersih. Disinfeksi dilakukan dengan cara. Diisi larutan chlorine yang mengandung 50 ppm, dan dibiarkan selama 24 jam sebelum dibilas dan digunakan atau dipakai kembali. Diisi larutan chlorine chlo rine yang mengandung 200 ppm, dan dibiarkan selama 1 jam sebelum dibilas dan digunakan kembali. Setelah 24 jam seluruh pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih sehingga chlorine tidak lebih dari 0,2 ppm. 5. Standard Merek Sebagai standard kwalitas yang dipergunakan untuk peralatan dan bahan adalah : 1. Pipa GIP med. A : Bakrie 2. Pipa PPR-PN : ATP toro 3. Valve & connection : Kitz 4. Pompa Suplai & Transfer : Grundfos 5. Pompa Booster : Grundfos 6. Rooftank : Tirtamarta kecuali ditunjukkan pada spesifikasi, spesifikasi , merk-merk lain tidak disarankan. Setelah pekerjaan ini selesai, kontraktor berkewajiban untuk memberikan dua set peralatan pengerjaan pipa sistem polypropiline ke pemberi tugas untuk kepentingan perawatan. Selain itu kontraktor berkewajiban untuk melaksanakan pelatihan kepada pengelola mengenai cara menggunakan peralatan tersebut. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) o rang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang P elaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan pekerjaan tersebut, dll. Bahan yang digunakan : Tanda Pengenal, Feeder Cable atau Conduit Cable tertentu, harus diberi tanda pengenal, untuk menjelaskan penggunaan dan tujuannya. Tanda-tanda pengenal ini harus memakai kode nama, dan dipasang pada setiap tempat masuk atau keluar dimana ―co ndui ndui t‖ t‖ ini menembus dinding atau lantai, Plat Nama, kabinet-kabinet/panel, tempat kontrol, panel board, circuit breaker , tombol- tombol dan barang-barang perlengkapan lain, reservoir bawah (ground reservoir/tank) berkapasitas 30,0 meter kubik. Air bersih kemudian diangkat ke tangki atas (roof tank) berkapasitas 4x750 liter (total 3000 liter),Pipa Air Bersih Eksisting,Ground Reservoir,Pompa Reservoir,Pompa Air,Tangki Atas (Roof Tank), katup penyetop (stop / gate valve), elbow, sambungan-T, fitting dan perlengkapan lain, Jenis pompa transfer yang digunakan adalah horizontal horizontal centrifugal multistage multistage pump, Pompa dan masing-masing motornya motornya , satu alas (single bed plate),pondasi apung (tebal kira-kira 100 mm) , getaran atau noise, Pompa , Katup satu arah/non return valve/check valve, valve, Gate valve, Strainer, Foot valve pada ujung pipa hisap, Sambungan-sambungan fleksibel, Peredam getaran, Pengontrol ketinggian permukaan air, tangki rooftank atau ground tank,Tangki tank,Tangki Roof Tank, Motor pompa , pompa pompa harus harus dicat,instalasi nstalasi pipa dimulai dari tangki atas (roof tank)sampai ke outlet unit plambing,Pipa Instalasi Air Bersih Bersih (Suplai& (Suplai& 2 Riser), Galvanized Iron Pipe (GIP) class medium A yang memenuhi standar Standard : SNI 0039-87/BS, 1387-67, Pipa Instalasi Air Bersih (Distribusi), Poly Propilene (PPR) kelas 10kg/cm atau PN 10 yang memenuhi standar ISO 4065, ISO 4427 dan atau DIN 8075,Pipa 8075,Pipa Instalasi Fire Fighting Black Steell Steell Pipe, Shedule 40, 20 kg/cm2. Standard : ASTM A 53 /ASTM A 120,Pipa Ventilasi Ventilasi Udara, Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2. Standard : SNI 06-0084-2002, Fitting Pipa Instalasi Air Bersih,Untuk ukuran 15 mm s/d 50 mm : Thread connection, connection, Melleable Cast Iron,16 kg/cm2. kg/cm2. Standard : SNI, ANSI,Untuk ANSI,Untuk ukuran 65 mm s/d 300 mm : Flange connection, Steel Butt-Weld, 16 kg/cm2. Standard Standard : SNI, SNI, ANSI,Fitting Instalasi Pipa Ventilasi udara, udara, Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2. Standard : SNI 06-0135-1989, Material Valves Valves dan peralatan di jalur pipa air bersih,Gate Valves, Globe Valve, Valve, Check Valve dan YY- Strainer, Untuk Untuk ukuran 15 mm s/d 50 mm : Thread connection, Bronze, 10 kg/cm2. Standard : JIS 10 K,Floating Valve,Untuk ukuran 15 mm s/d 50 mm : BSPT Thread, Brass or Bronze, Working Pressure, min : 4 kg/cm2 . Standard Standard : JIS 15 mm s/d 50 mm Thread 10 K,Foot Valve ( with with Strainer ),Untuk ukuran Thread Connection, Bronze, Working Pressure, 10 kg/cm2. Standard : PN 10, Flexible Flexible Joint Joint ,Thread ,Thread or Flange Connection, Double Compound Gauge ,Casing Sphered, Rubber, Working Pressure : 10 kg/cm2, Pressure Gauge & Compound ,Casing Chrome Plated St., Size : 100 mm, Ranges : 0 – 10 – 10 kg/cm2, Safety Relief Valve & Automatic Air Vent ,Cast socket, elbow, reducer, knee, nipple, tee, bahan PPr yang sesuai untuk pipa PPr kelas 10kg/cm 2 , compression Iron, Work Press 10 kg/cm2 , kran taman memakai pipa galvanis, pipa seperti socket, fitting, butt-fussion welding, electrofunction,Pipa electrofunction,Pipa Air Bersih, Desinfeksi, Desinfeksi, larutan chlorine yang mengandung 50 ppm, larutan chlorine yang mengandung 200 ppm, Pipa GIP med. A, Pipa PPR-PN, Valve & connection, Pompa Suplai & Transfer, Pompa Booster, Rooftank, Rooftank, Klem dibuat dari bahan PVC untuk pipa tegak, Sambungan-sambungan Sambungan-sambungan pipa, flens, dll. Alat yang digunakan : gergaji besi, Kunci Pas, Kunci Inggris, meteran, betel, palu, blebes, benang, obeng, tang, alat pemotong besi, truck dan alat bantu lainnya. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VIII s/d minggu XIX. MEKANIKAL-PENYEDIAAN MEKANIKAL-PENYEDIAAN & SUPLAY AIR BERSIH
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VIII s/d minggu XXIII. MEKANIKAL-INSTALASI MEKANIKAL-INSTALASI AIR BERSIH
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Standar Management ISO 9001 : 2008. Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Engineer Mekhanikal Elektrikal, Elektrikal, 1 (satu) orang orang Quantity & Quality Quality Control, 1 (satu) (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
SISTEM AIR KOTOR 1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan pemasangan system pemipaan yang lengkap seperti ditentukan dan/atau ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Sistem plambing ini meliputi pemipaan sanitasi internal,unit pengolah limbah, bak penampungan sampai dengan sumur peresapan luar bangunan, berikut pengujian, penyeimbangan dan semua kebutuhan-kebutuhan kebutuhan -kebutuhan lain yang diperlukan agar system sempurna dalam segala hal dan siap untuk dioperasikan. 2. Standart/Rujukan Peraturan Plumbing Indonesia Standar Nasional Indonesia (SNI) Japanese Industrial Standar (JIS) American Water Works Associantion (AWWA) Spesifikasi Teknis: 3. Persyaratan Teknis 1. Persyaratan Teknis Sistem a. Instalasi Sistem Air Bekas merupakan Sistem penyaluran air buangan yang berasal dari air buangan floor drain dan sink di toilet maupun pantry melewati pipa datar dan pipa tegak ke unit pengolahan limbah. b. Instalasi Sistem Air Kotor merupakan Sistem penyaluran air buangan yang berasal dari air buangan closet dan urinal di toilet melewati pipa datar dat ar dan pipa tegak menuju ke unit pengolahan limbah. c. Instalasi Sistem Sist em Limbah Klinis merupakan Sistem penyaluran air buangan yang berasal dari closet dan floor drain kotoran hewan dan buangan cair dari sisa perawatan hewan, disalurkan melalui pipa datar dan tegak menuju bak penampungan Limbah Klinis. d. Instalasi Sistem Limbah Laboratorium merupakan sistem penyaluran air buangan yang berasal dari air buangan sisa laboratorium, disalurkan melalui pipa datar dan tegak menuju bak netralisasi yang selanjutnya menuju bak penampungan penampungan Limbah Laboratorium. e. Instalasi Sistem Sis tem Air Hujan merupakan Sistem penyaluran air hujan yang berasal dari atap gedung, dan atau tempias hujan di balkon melewati pipa datar dan pipa tegak menuju ke penampungan atau ke saluran drainasi gedung/kawasan/kota atau masuk ke sumur peresapan. f. Instalasi Sistem Pengolah Air Limbah merupakan Sistem pengolah air limbah yang berasal dari gedung kemudian diolah di unit septic tank, sehingga air keluar menuju ke saluran gedung/kawasan/kota memenuhi persyaratan/ketentuan air limbah 4. Prosedur Umum Contoh Bahan dan Data Teknis. a. Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis/brosur dari bahan yang akan dipergunakan untuk mendapatkan persetujuan Pengawas Lapangan / Manajemen Konstruksi terlebih dahulu, sebelum mendatangkannya ke lokasi. b. Semua biaya penyerahan dan pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Kontraktor . c. Bila contoh yang diserahkan berbeda dari yang ditentukan, ditentukan , kontraktor harus menjelaskan perbedaan tersebut secara tertulis, tertulis , dengan permohonan pengantian, bersamaan dengan alasan penggantian, penggantian , sehingga bila diterima, diterima , tindakan yang sesuai dapat dilakukan untuk penyesuaian. Bila kontraktor mengabaikan hal ini maka Kontraktor tidak dibebaskan dari tanggung jawab untuk menghasilkan pekerjaan sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja. PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Gambar Detail Pelaksanaan. a. Kontraktor harus har us menyiapkan dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan pekerjaan pemipaan yang disebutkan disini, atau yang membutuhkan koordinasi dengan pekerjaan lain. b. Gambar kerja hanya berupa diagram pemipaan dan menunjukkan secara garis besar tata letak bahan dan peralatan. Gambar kerja harus diikuti se-seksama mungkin. Gambar Arsitektural, Struktural dan lainnya yang terkait dan semua elemen yang yan g akan dipasang harus diperiksa di periksa dimensi dimens i dan kebutuhan ruang geraknya sebelum pemasangan dimulai. c. Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan kepada Pengawas Lapangan se- segera mungkin sebelum pengadaan bahan sehingga diperoleh cukup waktu untuk memeriksa, dan tidak ada tambahan waktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini. Gambar Detail pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-detail yang diperlukan. d. Kontraktor harus membuat Gambar Kerja yang dibutuhkan untuk mendapatkan ukuran dan penempatan yang pasti. Disamping itu kontraktor harus mengurus ijin- i jin tertentu yang diperlukan yang berhubungan dengan sistem pemipaan yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini. Pengiriman dan Penyimpanan. a. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), sambungan dan perlengkapan lain yang digunakan dalam system pemipaan harus mempunyai tanda/merek yang jelas dari pabrik pembuatnya dan kelas produk bila ditentukan oleh standar yang berlaku. b. Semua bahan harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung terlindun g dari segala kerusakan. Ketidaksesuaian. a. Kontraktor wajib w ajib memeriksa memeri ksa Gambar Kerja yang yan g ada terhadap kemungkinan kesalahan/ketidaksesuaian, kesalahan/keti daksesuaian, baik dari segi dimensi, kapasitas, jumlah maupun pemasangan dan lain-lain. b. Jika ada bahan yang didatangkan atau dipasang ternyata tidak memiliki tanda- tanda yang sesuai harus disingkirkan dan diganti dengan bahan yang memebuhi persyaratan, tanpa tambahan biaya kepada Pemilik Proyek. Jaminan. Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek surat jaminan yang menyatakan bahwa sistem plambing telah bekerja dengan baik untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal penyerahan terakhir. Selama periode tersebut Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti kerusakan dan membayar biaya setiap perbaikan atau penggantian. 5. Bahan-bahan Umum. Semua bahan, peralatan utama dan peralatan tambahan yang akan dipasang harus dalam keadaan baru, tidak rusak/cacat dan berkualitas baik. Pipa PVC dan Sambungan a. Pipa. Pipa air buangan harus dari pipa PVC standar SNI 06-0084-1987 dengan kelas tekanan kerja 8kg/cm 2 . Pipa harus cement .Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai dengan ketentuan dari jenis sambungan solvent cement dalam Gambar Kerja.
b. Sambungan Pipa. Sambungan-sambungan pipa dengan jenis sambungan solven cement seperti elbow, reducer, knee, tee dan sebagainya, harus terbuat dari bahan dan kelas yang sama dengan pipa PVC dan memenuhi standar SNI 06-0135-1989, 06-01 35-1989, dari merek yang sama dengan merek pipa yang disetujui digunakan. c. Perekat. Perekat untuk penyambungan pipa PVC harus dari merek yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat pipa PVC. 6. Pelaksanaan Pekerjaan Umum a. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus mempelajari semua pekerjaan lainnya yang terkait atau yang akan mempengaruhi pekerjaannya, sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis ini, dan harus melaporkannya kepada Pengawas Lapangan semua keadaan yang akan menurunkan atau mengurangi pekerjaannya. b. Kontraktor harus memeriksa kebutuhan ruang untuk semua peralatan, pipa-pipa dan sebagainya, untuk menjamin bahwa semuanya dapat dipasang pada tempat yang direncanakan sesuai rencana. c. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dil aksanakan dengan mutu kelas satu dan da n rapi oleh teknisi-teknisi teknisi- teknisi yang terlatih untuk pekerjaan tersebut dan teknisi-teknisi ini harus disetujui Pengawas Lapangan.
Pemasangan. Pemasangan. Pemipaan. Pemipaan.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Semua sistem pemipaan yang akan dipasang harus dijaga tetap bersih dan tetap teratur serta bekerja dengan baik melalui pengujian berkala yang dilakukan Kontraktor sampai pekerjaan diserahkan dan diterima Pemilik Proyek. Semua pipa harus dipasang sesuai koordinat yang ditentukan. ditentukan. Kontraktor bertanggung-jawab mengadakan bagian sambungan yang diperlukan untuk melengkapi pemasangan. Semua sambungan yang harus diperiksa dengan teliti untuk memastikan bagian-bagian yang harus disediakan untuk melengkapi pemasangan. Semua pemipaan yang disambung dan yang akan dihubungkan dengan peralatan, harus dilengkapi dilengkapi dengan sambungan pipa atau flends yang sesuai seperti disebutkan dalam Spesifikasi ini. Pipa harus digunakan dalam panjang penuh jika memungkinkan. Perubahan ukuran pipa pipa harus dilengkapi dengan alat sambungan reducer atau increaser . Katup yang disediakan di sediakan untuk untu k kesempurnaan sistem sist em kontrol harus h arus ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai dengan ruang gerak yang cukup untuk bukaan penuh, pembongkaran, penggantian dengan batang pengoperasian ke arah horisontal atau vertikal. Setiap peralatan harus dilengkapi dengan katup penutup air yang ditempatkan sesuai Gambar Kerja, sehingga setiap peralatan dapat diperiksa secara terpisah tanpa mengganggu peralatan lainnya. Semua sambungan peralihan antara pipa baja dan pipa PVC, sambungan- sambungan atau belokan dan aksesori peralatan harus dilengkapi dengan adaptor yang dibuat khusus untuk maksud tersebut. Pekerjaan pemipaan yang membutuhkan penggalian dan pengurukan harus dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh konsultan pengawas Pembersihan dan Penyesuaian. a. Selama pelaksanaan, Kontraktor harus menutup semua saluran/pipa, saluran/pipa , untuk mencegah masuknya pasir, kotoran dan lainnya. Setelah selesai pemasangan setiap system pemipaan harus dihembus langsung dengan udara selama mungkin untuk membersihkan seluruh system pemipaan. b. Setelah seluruh system terpasang lengkap, kontraktor harus menjalankan peralatan pada kondisi normal untuk membuat semua penyesuaian penyesuai an penting menyeimbangkan katup, kontrol tekanan otomatis dan lainnya, sampai persyaratan tercapai. Pengujian Sistem Tanpa Tekanan. a. Seluruh system saluran harus dilengkapi lubang-lubang yang dapat ditutup dengan rapat sehingga seluruh system dapat diisi dengan air sampai elevasi tertinggi terting gi saluran. Sistem ini harus menahan air tersebut selama 12 jam dan dalam waktu b. tersebut ketinggian air tidak berubah. c. Bila menurut pendapat Pengawas Lapangan / Manajemen Konstruksi dibutuhkan pengujian tambahan, seperti pengujian asap/udara pada system saluran pembuangan. Kontraktor harus melaksanakan pengujian tersebut tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek. a.
Lapisan Pelindung. Semua pipa, sambungan dan penumpu pipa yang terlihat harus dicat dalam warna sesuai Skema Warna yang akan diterbitkan kemudian. Semua pipa yang terlihat b. juga harus diberi diberi tanda arah arah aliran. Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan dan petunjuk konsultan pengawas
7. Standart Merk Sebagai standard kwalitas yang dipergunakan untuk peralatan dan bahan adalah : 1. Pipa PVC
: Wavin, Rucika
2. Fitting, elbow, reducer : Rucika, Pralon kecuali ditunjukkan pada spesifikasi, spesifikasi , merk-merk lain tidak disarankan. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) o rang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, tersebut, dll. Bahan yang digunakan : Pipa PVC dan Sambungan, Pipa air buangan harus dari pipa PVC standar SNI 06-0084-1987 dengan kelas tekanan kerja 8kg/cm 2 , Sambungan-sambungan Sambungan-sambungan pipa dengan jenis sambungan solven cement seperti elbow, reducer, knee, tee dan sebagainya, pipa PVC, PVC, alat sambungan reducer atau increaser, Katup, sistem control, katup penutup air, pipa baja dan pipa PVC, sambungan- sambungan atau belokan dan aksesori peralatan harus dilengkapi dengan adaptor, Lapisan Pelindung, Pipa PVC, Fitting, elbow, reducer, Klem dibuat dari bahan PVC untuk pipa tegak, Sambungan-sambungan Sambungan-sambungan pipa, flens, dll. Alat yang digunakan : gergaji besi, Kunci Pas, Kunci Inggris, meteran, betel, palu, blebes, benang, obeng, tang, alat pemotong besi, truck dan alat bantu lainnya.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Tajem, Pokoh, Wedomartani, Wedomartani, Ngemplak, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta. Telp. / Fax. Fax. : (0274) 4462655 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VI s/d minggu XXI. MEKANIKAL-INSTALASI AIR BEKAS, AIR KOTOR & VENT
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek ,3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 buah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
SISTEM PEMIPAAN HYDRANT 1. Lingkup Pekerjaan Untuk pekerjaan system Hydrant dan Sprinkler, adalah semua yang tercantum di dalam gambar perencanaan a) Pekerjaan yang dimaksud ialah mengenai pelaksanaan pekerjaan : Pengadaan, pemasangan dan penyetelan INSTALASI FIRE FIGHTING yang terdiri dari : Instalasi- instalasi system fire hydrant dan fire extinguiser b) Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan pemasangan system pemipaan yang lengkap seperti ditentukan dan/atau ditunjukkan dalam Gambar Kerja. c) Sistem pemadam kebakaran ini meliputi ―taping‖ pemipaan dari system hydrant UGM sampai ke pilar hydrant, seammese, dan indoor hydrant box , berikut pengujian, penyeimbangan dan semua kebutuhan-kebutuhan lain yang diperlukan agar system sempurna dalam segala hal dan siap untuk dioperasikan. d) Membuat gambar instalasi terpasang secara lengkap. e) Melatih operator yang ditunjuk oleh pemberi tugas tentang instalasi yang dipasang. Pemborong diwajibkan pula menyerahkan Dokumen cara operasi maupun pemeliharaan dari sistem tersebut. f) Melaksanakan masa pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan tenaga yang cakap untuk pemeliharaan terhadap instalasi yang telah dipasangnya selama 6 (enam) bulan dihitung dari masa penyerahan instalasi. Pemborong harus bersedia datang sewaktu-waktu jika terjadi masalah atau kerusakan serta memperbaikinya segera. 2. Standart/Rujukan NFPA – National Fire Protection Association Seluruh Standard yang berlaku di Indonesia. 3. Prosedur Umum Gambar-gambar Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikat. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga kemudahan service/maintenance jika peralatan-peralatan sudah dioperasikan. Gambar-gambar arsitek dan struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar kerja dan detail kepada Konsultan pengawas untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut, Kontraktor dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini. Kontraktor instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang yang disertai dengan operating dan maintenance instruction serta harus diserahkan kepada Konsultan pengawas pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 4 (empat) terdiri 1 kalkir dan 3 blurprint, dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi. Koordinasi Kontraktor instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Kontraktor instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai denganwaktu yang telah ditetapkan. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan instalasi yang lain.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya tanggung jawab Kontraktor. Pelaksanaan Pemasangan, Testing dan Commisioning Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Konsultan pengawas dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui. Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan, Kontraktor harus segera menghubungi Konsultan pengawas. Pengambilan ukuran dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Kontraktor instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang dianggap perlu untuk mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta. Semua bahan perlengkapannya yang diperlukan untuk mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor. 4. Pemeriksaan Dan Tes Umum Semua yang berhubungan dengan sistem instalasi hydrant dan splinkler harus di periksa terlebih dahulu, baik dari kualitas produk material maupun hasil pekerjaanya (dalam hal ini kualitas dan cara pengelasan).Direksi/tenaga ahli harus diperbolehkan untuk memeriksa semua peralatan pada saat dites. Sertifikat kalibrasi instrumen/alat-alat ukur yang dipakai dalam pengetesan ini harus mendapat persetujuan dari direksi/tenaga ahli. Semua tenaga kerja, peralatan tes dan kalibrasi peralatan/alat ukur yang dipakai pada pengetesan (di pabrik/di lokasi) maupun biaya pengetesan merupakan tanggung jawab atau disediakan oleh Kontraktor. Bahan-bahan Seluruh bahan dan alat yang akan dipasang harus benar-benar baru dengan kualtias yang dapat diterima. 3. Spesifikasi Material 1. Material Instalasi Hydrant Hydrant Box Outdoor . Ukuran : 660 mm x 200 mm x 950 mm 1 Roll Fire Hose 2½" x 30 M, with Machino Coupling. 1 pcs of nozzle 2½" Hydrant Box Indoor. Ukuran : 800 mm x 180 mm x 1000 mm 1 Roll Fire Hose 11/2‖ x 30 m, with Machino Coupling. 1 pcs angle valve hydrant 1 1/ 2‖. 1 pcs of nozzle 1 1/2‖. 1 pcs angle valve hydrant 2 1/ 2‖., harus dipasang sesuai dengan Connection Pemadam Kebakaran Daerah setempat. 1 pcs hose rack, 24 comb. Hydrant Pillar dan Siamese Connection. Hydrant Pillar yang digunakan dengan Two Way Outlet 2½ inchi lengkap dengan tutup dan rantainya. Siamese Connection yang digunakan dengan Two way Outlet 2½ inchi lengkap dengan tutup dan rantainya. Jenis kopling penyambung disesuaikan dengan Connection Pemadam Kebakaran setempat. Pipa dan Fittings Pipa : Black Steell Pipe, Shedule 40, 20 kg/cm2. Standard : ASTM A 53 /ASTM A 120. Fittings : o Cast Iron, 20 kg/cm2. Standard : SNI, ANSI o Butt-Weld, 20 kg/cm2. Standard : SNI, ANSI Material pendukung. Material pendukung Instalasi plambing untuk pekerjaan pemadam kebakaran seperti halnya valves, gauges, hanger dan support, kawat las, cat dan material pendukung lainnya diisyaratkan dalam pekerjaan plambing. 2.
Material Instalasi Fire Extinguisher Fire Extinguisher. Material : Silinder Baja Test Pressure : 20 bar PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007.
Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Uraian
Jenis Kebakaran Agent Kapasitas
Klas Kebakaran : Ringan , dan Sedang : ABC ( Media terbakar : Kayu, Kain, Kertas, Minyak, gas, trafo, instalasi listrik, dsb). : Dry Chemical : sesuai schedule
Keterangan
5. Daftar Material Pada waktu mengajukan penawaran Kontraktor harus menyertakan/melampirkan Daftar Material yang lebih diperinci darisemua bahan yang akan dipasang pada proyek ini nantinya, dan yang sesuai dengan dipersyaratkan dalam spesifikasi.Dalam daftar material ini harus disebut pabrik, merk, manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog.Dalam brosur/katalog atau keterangan-keterangan lain yang harus dimasukkan pada waktu penawaran harus dinyatakan: Spesifikasi Teknis Cara pemasangan Karakteristik cara kerjanya Dimensi Dan lain-lain 6. Nama Pabrik/merk yang ditentukan Apabila pada spesifikasi teknik ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis bahan maka Kontraktor wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan. Apabila pada saat pemasangan bahan/merk tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Konsultan pengawas akan menunjuk merk lain tapi dengan spesifikasi yang setara. 7. Contoh Bahan 1. Apabila dianggap perlu Contoh Bahan oleh Konsultan pengawas (dan hal itu memungkinkan), maka Kontraktor wajib memperlihatkan contoh pada Konsultan pengawas Lapangan dan Perencana. Apabila contoh-contoh tersebut ditolak oleh Konsultan pengawas Lapangan dan Perencana, maka Kontraktor harus mengganti dan memperlihakan yang sesuai dengan spesifikasi untuk disetujui. 2. Kualitas teknis, merk/pabrik, karakteristik kerja, besar fisik dan kualitas estetika dari contoh material/bahan maupun instalasi yang telah disetujui adalah mengikat. 3. Biaya mengadakan contoh material adalah menjadi tanggungan dan biaya Kontraktor. 8. Uraian Pekerjaan dan Spesifikasi Material/Peralatan 1. Perpipaan Umum Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi: - Pipa - Sambungan - Katup - Penggantungan dan penumpu - Slave - Bak kontrol - Blok beton - Galian - Pengecatan - Pengakhiran - Pengujian - Peralatan bantu Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter nominal pipa dan letak serta arah dari masing-masing sistem pipa.Seluruh pekerjaan yang terlihat pada gambar dan/atau spesifikasi dipasang terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan bagian lainnya.Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karat dan stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan.Semua barang/perlengkapan yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik pembuat. a. Ringkasan Spesifikasi Bahan Perpipaan Sistem
Tekanan
Spesifikasi
Hidrant
10 bar
BSP SCH 40
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Pipa
Flange
Valves
Fungsi Peralatan
Black Steel pipe 1387 Skedul 40 Sambungan/fitting Dia 40 mm ke bawah malleable iron ANSI B 16.3 class 150 lb, W.O.G. screwed end. Dia 50 mm keatas, wrought steel butt weld fitting Dia 40 mm kebawah black maleable cas iron RF class 150 lb, screwed Dia 50 mm keatas cast iron RF class 300
b. Persyaratan Jenis Peralatan Jenis peralatan yang boleh dipergunakan disini adalah sebagai berikut :
Dia 40 mm kebawah black melleable cast iron RF class 150 lb dengan ulir, BS 21/ANSI B.2.1. Dia 50 mm keatas, cast iron body class 150 lb dengan sambungan flange. Ukuran & Joint
Jenis Butter Fly Gate Diafragma
s/d 40 mm screwed Katup-katup (stop valve) 50 mm keatas flanged s/d 40 mm screwed Katup Pengatur (regulating valve)
Butterfly Gate Globe ButterFly Diafragma
50 mm keatas flanged
Butterfly Gate
s/d 40 mm screwed
Swing check Globe check
50 mm keatas flanged
Double Swing Check Dick Check
Non return valve Pressure Reducer Pressure Indicator Dial dia 100 m
Dial and flow type Dial Type
c. Persyaratan Pemasangan 1. Umum - Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya penyilangan. - Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan dan peralatan. - Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam atau runcing, serta penghalan lainnya. - Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan fungsi system dan yang diperlukan digambar. - Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan UNION atau FLANGE. - Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan- sambungan pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik. - Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun kearah titik buangan. Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisian maupun pengurasan. - Katup/valve harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan penggantian. Pegangan katup/valve handled tidak boleh menukik. - Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves harus disediakan dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok, kolom atau langit-langit. Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api, ruangruang kosong diantara sleeves dan pipa-pipa harus dipakai dengan bahan rock-wool. - Selama pemasangan bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan harus ditutup dengan menggunakan caps/plugs untuk mencegah masuknya bendabenda lain. - Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan. - Pekerjaan galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan. 2. Penggantung dan Penunjang Pipa PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
2.1. Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atau sadle dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam tabel berikut ini: Jenis pipa BSP 1
Batas max Ruang (mm) Ukuran pipa (mm) Interval mendatar (m) Interval tegak (m) Sampai 20 1.8 2 25 s/d 40 2.0 3 50 s/d 80 3.0 4 100s/d 150 4.0 4 200 s/d lebih 5.0 4
2.2. Penunjang atau penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini: Perubahan-perubahan arah Titik percabangan Beban-beban terpusat karena katup, sari ngan dan hal-hal lain yang sejenis. 2.3.Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut: Diameter Batang Bentuk gantungan Split ring type atau clevis type Ukuran pipa Sampai 20 mm 25 mm s/d 50 mm 65 mm s/d 150 mm
Diameter Batang 6 mm 9 mm 13 mm
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
200 mm s/d 300 mm 300 mm atau lebih besar Gan2t.u4n.ganPganda Penunjeang pipa lebih dari 2 n
15 mm dihitung dengan faktor keamanan 5 1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas. Dihitung dengan faktor keamanan terhadap kekuatan puncak
5
gpipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak. 2.5.
Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum dipasang.
3. Pemasangan Katup-Katup Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam berikut ini: - Sambungan masuk dan keluar peralatan - Sambungan ke saluran pembuangan pada titik-titik rendah.
gambar, spesifikasi dan untuk bagian-bagian
4. Pemasangan Katup-katup Katup-katup pelepasan tekanan harus disediakan ditempat-tempat yang mungkin timbul kelebihan tekanan.Katupkatup pengaman harus disediakan di tempat-tempat yang dekat dengan sumber tekanan.Katup- katup pengurangan tekanan harus disediakan ditempat-tempat dimana tekanan pemakai lebih rendah dari tekanan suplai. 5. Pemasangan Vent Otomatis Vent udara otomatis harus disediakan ditempat-tempat tertinggi dan pada daerah kantong udara. 6. Penyambungan pipa-pipa Sambungan Ulir - Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku untuk ukuran sampai dengan 40 mm - Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir - Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan zinkwite dengan campuran minyak - Semua sambungan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda. Sambungan Las - Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las. - Kawat las atau elektroda yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas - Sebelum pekerjaan las dimulai Kontraktor harus mengajukan kepada direksi contoh hasil las untuk mendapatkan persetujuan tertulis - Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah mempunyai ijin tertulis dari Konsultan pengawas. - Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk ini Sleeves - Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik - Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau Caulk. 7. Pembersihan Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara/metoda yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan. d. Pengecatan 1. Umum Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut : - Pipa service - Support pipa dan peralatan - Konstruksi besi - Flange - Peralatan yang belum dicat dari pabrik - Peralatan yang catnya harus diperbaharui 2. Pengecatan Pengecatan harus dilakukan seperti berikut : Lokasi pengecatan Pipa dan peralatan
Pengecatan Zinchromate primer 2 lapis dan dicat warna merah
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Pipa dan peralatan expose
Zinchromate primer 2 lapis dan dicat akhir 2 lapis warna merah
Pipa dalam tanah
Bitumin 2 lapis
3. Label Katup (valve tag) Tags untuk katup harus disediakan ditempat-tempat penting guna operasi dan pemeliharaan Fungsi-fungsi seperti Normally Open atau Normally Closed harus ditunjukkan di tags katup. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau kawat. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang batu, kepala tukang batu, mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Bahan yang digunakan : Material Instalasi Hydrant, Connection Pemadam Kebakaran Daerah setempat,Material Instalasi Fire Extinguisher , Sambungan, Katup,Penggantungan dan penumpu,Slave, Bak control,Blok beton, Hidrant, Pipa, Flange, Valves, Katup-katup(stop valve), Katup Pengatur(regulating valve), Non return valve, Pressure Reducer, Pressure Indicator Dial dia 100 m, Penggantung dan Penunjang Pipa, hanger, brackets atau sadle, baja bulat untuk penggantung pipa datar, Diameter Batang ,Bentuk gantungan, Split ring type atau clevis , Semua gantungan dan penumpu, cat dasar zinchromat,Katup-katup, Vent Otomatis, kantong udara, Penyambungan pipa-pipa, Sambungan Ulir, Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku untuk ukuran sampai dengan 40 mm,Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir,sambungan pipa,pipe cutter dengan pisau roda,pipa baja dan fitting las,Kawat las atau e lektroda ,las, cat khusus, Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik, Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau Caulk,Pengecatan,Pipa service, Support pipa dan peralatan, Konstruksi besi, Flange, cat, Label Katup (valve tag), Tags untuk katup, plat metal, rantai atau kawat , Klem dibuat dari bahan PVC untuk pipa tegak, Sambungan-sambungan pipa, flens, dll. Alat yang digunakan : gergaji besi, Kunci Pas, Kunci Inggris, meteran, betel, palu, blebes, benang, obeng, tang, alat pemotong besi, truck dan alat bantu lainn ya. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu VIII s/d minggu XXV. MEKANIKAL- PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan b ekerjasama dengan Logistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) o rang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) , 3 (tiga) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 b uah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, S tamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
SISTEM TATA UDARA 1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan pemasangan system pemipaan untuk kebutuhan tata udara yang lengkap seperti ditentukan dan/atau ditunjukkan dalam Gambar Perencanaan Sistem tata udara pada tahapan pekerjaan ini meliputi 1. Pengadaan dan pemasangan unit indoor dan outdoor sistemsplit lengkap konstruksi penyangganya. 2. Pengadaan dan pemasangan pemipaan tata udara lengkap dengan system isolasinya serta pengetesan kebocoran.dan siap untuk disambungkan pada unit tata udara yang akan dilaksanakan pada tahap berikutnya. 3. Pengadaan dan pemasangan pemipaan drain dan siap untuk disambungkan pada unit tata udara yang akan dilaksanakan pada tahap berikutnya. 4. Pemasangan sistem pembuangan udara dari kamar mandi/toilet lengkap dengan Fan dan ducting seperti terlihat pada gambar pelaksanaan. 2. Spesifikasi Teknis Umum 1. Persyaratan Umum Semua persyaratan umum maupun suplementer yang ada merupakan pula bagian dari pada persyaratan sistem tata udara ini sejauh yang berlaku bagi pekerjaannya.
Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum yang dituliskan kembali dalam spesifikasi ini, berarti hanya memintakan khusus dan ini juga tidaklah berarti menghilangkan hal-hal yang lainnya dari persyaratan umum dan suplementer yang ada. Hanya apabila ada yang dinyatakan lain tersendiri di dalam spesifikasi ini, maka hal-hal dari persyaratan umum maupun suplementer tidak berlaku lagi untuk sistem instalasi ini. 2. Persyaratan Material Persyaratan material yang akan dipakai pada proyek ini meliputi persyaratan pipa referigeran, persyaratan isolasi dan persyaratan lainnya seperti tertera lengkap dalam gambar dan BQ a. Persyaratan Pelaksanaan PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan undang-undang dan peraturanperaturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja. syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara pemasangan kualitas Semua pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini harus sesuai dengan Standar Internasional maupun Nasional seperti ARI, ASHRAE, SMACNA, ASTM, NFPA, NEC, ASME dengan senantiasa mengutamakan peraturan/standar/persyaratan nasional. b. Pemborong Yang dimaksud dengan pemborong dalam spesifikasi ini adalah badan pelaksana yang telah terpilih dan memperoleh kontrak kerja untuk penyediaan dan pemasangan unit dan instalasi pemipaan AC Pemborong wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang dan peraturan-peraturan, persyaratan umum maupun suplementernya, persyaratan pabrik pembuat unit-unit AC, buku dokumen pelelangan, gambar-gambar serta petunjuk tertulis yang telah dikeluarkan. Pemborong dapat meminta penjelasan kepada Direksi, Konsultan atau pihak yang ditunjuk bilamana menurut pendapatnya pada dokumen pelelangan, gambar atau hal lainnya ada yang kurang jelas. Pemborong wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan pelaksanaan dari pihak pemborong lain yang ikut mengerjakan proyek ini apabila pekerjaan pihak- pihak lain dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai terjadi gangguan maka pemborong wajib mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak. c. Koordinasi dengan Pihak Lain Pemborong wajib koordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek ini. Terutama koordinasi dengan pihak Pemborong sipil, elektrikal, plumbing, perlindungan terhadap kebakaran. Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan, atau diselesaikan oleh pihak lain atau yang dibeli dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup instalasi ini, pemborong bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini. d. Izin Semua izin-izin dan persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh pemborong atas tanggungan dan biaya pemborong. Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini. Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipantentkan, kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang Listrik, kepala tukang listik, Mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang S ite Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Palu, a lat pemotong besi, scaffolding, catut, tank, gergaji besi, Siku, wa terpass, meteran, benang, paku,alat potong besi, scafilding, cangkul, boor/ mesin tembak, Peralatan Testing/pengujian Uji Isolasi Minimal 10 M (Mega Ohm) dan Uji Beban Penuh, peralatan Test elektrikal beban penuh selama 3 x 2 4 jam dll. Bahan yang dipakai : unit dan instalasi pemipaan AC, drain AC, Pipa Conduit, Panel AC, MCCB, Fan dan ducting, unit indoor dan outdoor sistemsplit lengkap konstruksi penyangganya dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu Xxi s/d m inggu XXX. MEKANIKAL- Sistem tata udara & ventilasi gedung
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan L ogistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) o rang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) , 3 (tiga) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 b uah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, Stamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
ELEVATOR 1. Ketentuan dan Syarat 1.1. Syarat Umum a. Pemasangan Lift harus sesuai dengan spesifikasi ini, mentaati peraturan yang berlaku di Indonesia, dan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat lift serta mengikuti standard International yang dipakai oleh pabrik.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
b. Biaya pengadaan dan pemasangan instalasi lift ini harus sudah termasuk semua pajak-pajak, bea masuk barang import, biaya pemeriksaan di pabrik/factory test, biaya gedung, biaya pemeriksaan oleh instansi yang bewenang, biaya pengadaan tenaga kerja, biaya pengadaan peralatan kerja, biaya penyediaan alat bantu, biaya testing, start-up comissioning, asuransi dan semua biaya yang diperlukan untuk kelengkapan instalasi lift. c. Dalam melaksanakan pekerjaan Pemborong/Pelaksana Pekerjaan wajib mentaati peraturan-peraturan tentang keselamatan kerja dan mengharuskan keselamatan dan kesehatan kerja. d. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Pemborong/Pelaksana Pekerjaan yang merupakan agen resmi dari pabrik pembuat lift yang dinyatakan dengan surat pengakuan keagenan dari Departemen Perindustrian dan mempunyai ijin kerja pemasangan dari D epartemen Tenaga Kerja. 1.2. Waktu Pelaksanaan Lamanya waktu pelaksanaan, pengadaan dan pemasangan peralatan ini disesuaikan dengan tahap-tahap pembangunan, yaitu ditentukan selama hari kalender. Lamanya waktu pemeliharaan pekerjaan ditentukan selama 240 hari kalender.Selama dalam masa pemeliharaan Penyedia barang/jasa harus menyiapkan tenaga ahli dalam bidangnya sedikitnya 2 (dua) orang yang selalu berada di lokasi proyek selama 16 (enam belas) jam per-hari dan bila ada lembur atas biaya Kontrator. 1.3. M a t e r i a l a. Penyedia barang/jasa harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru dan bebas dari defective material, improver material, poor- workmanship dan menjamin terhadap kualitas serta sesuai dengan spesifikasi teknis dan ketentuan-ketentuan yang berlaku. b. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang sesuai dalam jangka waktu secepatnya yang akan ditentukan lebih lanjut oleh pemilik proyek. Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/ peralatan menjadi tanggungan/ beban Penyedia barang/jasa. 1.4. Gambar-gambar dan spesifikasi teknis Gambar-gambar dan spesifikasi merupakan suatu kesatuan yang tidak dipisah- pisahkan. Lokasi/kedudukan yang tepat dari Car, Machine, Control Panel dan lain-lain harus diperiksa dan disesuaikan dengan ukuran-ukuran yang diberikan oleh pabrik pembuatnya (factory of product).Penyedia barang/jasa harus membuat gambar kerja (shop drawings) sebanyak 4 set dan khusus untuk Penyedia barang/jasa harus pula menyerahkan gambar pelaksanaan yang terpasang (as built drawings) dikertas sivia dan 5 copy blue print sebelum serah terima pertama berikut dalam bentuk disket, yang harus diserahkan sebelum serah terima kedua. 1.5. Contoh Barang Penyedia barang/jasa wajib memberikan contoh-contoh barang yang akan digunakan dalam pelaksanaan, jika tidak harus dapat memberikan brosur secara lengkap dan jelas dan tertulis tentang bahan-bahan dari unit material. Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirim ke kantor penyelidikan bahan-bahan bangunan/material atas biaya Penyedia barang/jasa. Semua bahanbahan yang akan dipasang harus mendapat persetujuan pemilik proyek/MK/Perencana. Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang ditolak karena tidak memenuhi spesifikasi/ kualitas, maka bahan-bahan tersebut harus sudah tidak berada lagi di site dalam jangka waktu 3 hari setelah penolakan. 1.6. Tenaga Pelaksana a. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh semua orang/tenaga- tenaga ahli dalam bidangnya (skilled labour) agar dapat memberikan hasil kerja yang baik. b. Dalam pelaksanaan pekerjaan diwajibkan mengadakan koordinasi dengan pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan Struktur, Elektrikal, Mekanikal, Interior dan sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan. 1.7. Pengamanan Penyedia barang/jasa bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan- peralatan untuk insalasi dari pencurian atau kerusakan, baik selama delivery maupun setalah berada disite. Bahan-bahan/peralatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh Penyedia barang/jasa tanpa tambahan biaya. 1.8. Jaminan Pengujian dan Surat Keterangan a. Penyedia barang/jasa harus dapat menjamin bahwa peralatan akan bekerja dengan memuaskan dalam semua kondisi.Untuk hal itu Penyedia barang/jasa harus bersedia memberikan jaminan tertulis dengan masa jaminan 1 tahun setelah penanda tanganan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan terakhir. Sebelum pekerjaan dinyatakan selesai (diserahkan) harus diadakan percobaan-percobaan baik dengan atau tanpa beban dan sekaligus mengadakan seating level pemberhentian, sehingga syarat-syarat lleveling clearance yang diinginkan dapat dipenuhi dengan baik. b. Pengujian dilakukan sampai pihak pemilik proyek/MK/ Perencana menyatakan cukup/memuaskan. c. Penyedia barang/jasa harus menyerahkan 5 copy termasuk yang asli mengenai buku operation manual maintenance, repair shop manual, part catalogue dan description equipment brosure yang sesuai, Penyedia barang/jasa harus dapat mengadakan surat-surat keterangan lain yang diperlukan dari jawatan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
d.
e.
f. g.
keselamatan kerja setempat (DEPNAKER), sehingga diperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk diperbolehkan beroperasi unit elevator. Quality Assurance, Jaminan kualitas barang harus dimiliki oleh pabrik pembuat elevator yang berwujud sertifikat sebagai berikut: ISO 9001 Quality Management System Certificate ISO 14001 Environment Management System Certificate Penyedia barang/jasa harus mengajukan surat tanda bukti yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat bahwa elevator yang akan terpasang adalah benar-benar hasil produknya termasuk perincian dari macam peralatan tersebut. Semua biaya yang perlu untuk mengadakan surat-surat, jaminan pengujian dan surat-surat keterangan ditanggung oleh Penyedia barang/jasa. Khusus untuk buku petunjuk operasional dan maintenance selain dalam bahasa Inggris juga diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
1.9. Jaminan Kualitas a. Jenis yang dipergunakan dalah product Amerika, Jepang atau setara yang disetujui. b. Penyedia barang/jasa harus merupakan agen tunggul resmi yang ditunjuk oleh pabrik, dan harus berpengalaman, memahami dan mampu melaksanakan pekerjaan serta telah memiliki izin instalatir lift/escalator dan harus bisa bekerja sama dengan pihak lain, berdisiplin dalam ikut serta melaksanakan proyek ini. 1.10. Jaminan Spare Part Penyedia barang/jasa harus menjamin suku cadang semua barang yang terpasang selama minimum 5 tahun dari serah terima terakhir. Apabila dalam waktu sebelum 5 tahun terjadi kerusakan dan barang tersebut sudah tidak diproduksi oleh pabrik pembuat yang mengakibatkan adanya perubahan sistem, maka Penyedia barang/jasa bertangung jawab atas biaya dengan adanya perubahan tersebut diatas. 1.11. Layanan Purna Jual Kontraktor harus melampirkan di dalam penawaran, tentang daftar alamat di Indonesia dari Badan Perwakilan dan Workshop dari merek produk elevator yang ditawarkan, serta jaminan bahwa workshop tersebut mampu memberikan jasa purna jual (after sales service) terhadap tipe produk elevator yang ditawarkan. 1.12. Kontrak Service Penyedia barang/jasa harus mengajukan penawaran kontrak service (lampiran terpisah) selama 3 tahun berikut perincian biaya serta perincian spare part yang diajukan. 1.13. Syarat Penerimaan/Acceptance Barang atau unit elevator yang akan diserahakan ke pihak pemilik harus sudah dinyatakan siap operasi tanpa ada sedikit kekurangan baik dalam segi kelengkapan unit, sistem operasi, kelengkapan dokumen-dokumen yang diperlukan termasuk keadaan unit sendiri sudah memenuhi standard yang dipersyaratakan seperti halnya : a. Leveling car b. Clearance c. Riding comfort d. Bebas goresan terhadap dinding car, pintu car, pintu hal dan lain-lain. e. Hasil analisa dari pengukuran ride comfort dapat direkam dan dihasilkan dapat di print out pada sistem computer yang sudah termasuk dalam kelengkapan sistem kontrol lift. 2. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia barang/jasa / Pemborong adalah Pengadaan dan pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting) sistem elevator (lift) lengkap dengan panel listrik/kontrol, peralatan penggerak hidrolik, alat-alat tambahan dan alat-alat pengaman yang diperlukan, sehingga sistem dapat berfungsi dengan baik. 3. Bahan dan Peralatan a. Bangunan Gedung menggunakan tipe elevator penumpang (passanger elevator) dengan Room Less system traction untuk melayani lantai-lantai pada gedung seperti yang tercantum dalam gambar Mekanikal, dengan spesifikasi:
b. Passanger Lift Passanger Capacity Service Speed Door Motor capacity Type
: 11 person : 750 kg : 3 stop / 3 opening : 60 meter/menit : Automatic Center Opening : 4,6 kW : Machine Room Less
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
c.
Peralatan elevator (lift) harus mencakup : a. Panel-panel daya b. Alat-alat kontrol c. Lampu-lampu / peralatan-peralatan indikator d. Pintu luar dan pintu dalam e. Alarm sistem f. Sistem komunikasi antara lift dengan diluar lift g. Buffer diatas pondasi h. Accessories yang standar. d. Pengujian Bahan Elevator yang dipasang untuk pekerjaan ini harus sudah lulus tes/pengujian dari pabrik pembuatnya berdasarkan standar yang berlaku atau sesuai dengan petunjuk pengawas, pemborong harus menyerahkan sertifikat pengujian tersebut pada pengawas/direksi dalam waktu 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan instalasi. e. Alat pengaman Standar (Standar Safety Device) a. Emergency call button b. Emergency stop switch c. Emergency exit switch d. Gate switch e. Interlock switch f. Phase protection device g. Pulse S/W & Final limit S/W h. Pit S/W i. Automatic Landing In Power Failure. Pada saat terjadi padam listrik, lampu cadangan secara otomatis menyala, sementara sistem mengalihkan suplai listrik ke sistem cadangan listrik mandiri elevator berupa batere yang dilengkapi inverter. Sistem selanjutnya menggerakkan lift hingga menuju lantai yang terdekat, kemudian membuka pintu lift agar semua penumpang yang ada di dalam lift dapat keluar. f. Platform a. Platform kereta terbuat dari rangka baja sub-stensil dan plat baja berlapis. b. Platform kereta akan dipasang pada bantalan kereta yang didukung pada rangka baja dan terpasang pada rangka kereta untuk membentuk bantal isolasi putar kereta dan baja rangka kereta. g. Jenis alat penggantung Hoist rope dibuat high tension steel wire rope dengan diameter 20 mm. h. Jenis/macam counter weight Frame contruction dari profile baja dengan sliding guide shoe pada kedua sisi kiri dan kanan pada ujungujung atas dan bawah, menjamin kestabilan serta kerja yang sangat efisien tanpa gesekan (friction) yang berlebihan. i. Jenis guide shoe Rail khusus lift(profile T) dimana salah satu sisinya menghadap kereta. j. Buffer Spring buffer dipasang pada pit untuk menekan gaya impact, jika seandainya kereta jatuh sehingga mampu menyerap shock. k. Limit switch Limit switch sebanyak dua set ditempatkan pada ujung-ujung atas dan bawah hoistway untuk menjamin segala kemungkinan yang terjadi kreta lift penumpang over travel, limit switch automatic akan mematikan motor jika terjadi over travel. l. Inter lock switch Pada tiap-tiap lantai untuk menjamin semua pintu betul-betul rapat sebelum menjalankan lift penumpang. m. Emergency light Baterai kering dengan selt changer pada kereta dengan ruang mesin. n. Alat ―levelling‖ ; Alat bolak-balik otomatis harus disediakan untuk mengurangi kecepatan waktu mendekati lantai pengehentian dan dengan otomatis mengatur kerataan landing dengan kecepatan lebih kurang 6 mm, tanpa tergantung dari alat operasi, regangan tail, ―over trail‖ dan ―under travel‖, ―landing travel‖ ini harus dipertahankan selama kereta berada dalam daerah leveling, tanpa terpengaruh beban. o. Kawat-kawat harus mempunyai instalasi tahan api dengan lapisan luar yang tahan kelembabannya, dan ada dalam konduit logam, tubing logam atau saluran kawat (wireduct) sesuai dengan keperluan yang ada p. Harus disediakan kunci tombol inspeksi pada kereta yang akan menghentikan kerja dari alat-alat operasi diatas kereta. q. Pintu masuk untuk ―hoistway‖ dari elevator harus horisontal dan membuka ke samping, lengkap dengan ―closer‖ yang dipasang pada tiap panel pintu. r. Konstruksi pit/sumuran harus kedap air. Penyediaan sloop beton/ring balk dengan ukuran 150 x 250 mm, setiap minimum 1500 mm sampai 2000 mm/ setiap pertengahan lantai (untuk penempatan braket rail car dan CWT).
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
s. Pada setiap pit elevator harus disediakan satu buah stop kontak, dan satu buah tangga besi yang terbuat dari pipa galvanis dengan diameter 1‖ yang dicat agar tahan terhadap korosi. Dimana penggunaannya alat tersebut untuk keperluan maintenance, untuk keperluan penyediaan gudang material lift tersendiri berukuran 3 x 6 m dekat lokasi lift. 4. Produk bahan Passanger Elevator dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
NO.
SPESIFIKASI
KETERANGAN
A.MAIN SPECIFICATION 1
Type
Room Less Elevator
2
Elevator type
Passager Elevator
3
Capacity (kg)
minimum 750 Kg
5
Nos of Floors (lantai)
3
6
Nos of stops (Front)
3
7
Total Nos of Stops (lantai)
3
8
Nos of Stops/Floors
3/3
9
Floor Served
3 FL
10
Speed (mpm)
60m/m or 1m/s
11
Control
Roomless /VVVF
12
Power Capacity
Range : 3 -5 kw
13
Door Type
CO
14
Door Opening (mm) W x D
Lihat gambar detil rencana
15
Car Size (mm) W x D x H
Lihat gambar detil rencana
16
Hoistway Size (mm) W x D Consultant Drawing Data
Lihat gambar detil rencana
19
Machine Room Location
Car Attached
B. HALL FIXTURES 1
Hall Door
Stainless Steel Hairlined
2
Wide Jamb Without Transom
Stainless Steel Hairlined
3
Sill (All Floor)
Stainless Steel Hairlined min. t=2.0mm
C. CAR FIXTURES & FINISHES 1
Car door
Stainless Steel Hairlined
2
Side Panel
Stainless Steel Hairlined
3
Rear Panel
Stainless Steel Hairlined
4
Front Return Panel
Stainless Steel Hairlined
5
Transom
Stainless Steel Hairlined
6
Entrance Column
Stainless Steel Hairlined
7
Car Operating Panel
minimum; sevent segment digital sistem
8
Sill
Aluminium
9
Ceiling Type
provided
10
Flooring
Marble (granit alam) tebal 15 mm
D. FEATURES 1
Operation
Simplex
2
Attedant
Provided
3
Fireman s Lift
Provided
4
FEO (Fire Emergency Operation)
Provided
5
Fireman Switch
Provided
6
Communication
Min. 3 Ways
7
ARD/ Toslander
Provided
‟
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
8
Car Arrival Gong
Provided
9
Photoray (Multi Beams)
Provided
10
Double Safety Edge
Provided
Contoh bahan dari finishing interior , kereta, entrace untuk disetujui bentuk dan warnanya.
dan pintu harus diajukan
pada pengawas/direksi
5. Standart Merk Sebagai standard kwalitas yang dipergunakan untuk produk berikut Passanger Elevator : Sekualitas Hyundai, Mitsubishi, Toshiba kecuali ditunjukkan pada spesifikasi, maka merk-merk lain tidak disarankan. 6. Pekerjaan Sipil Hoistway/ Ruang Luncur 1. Hoisting hook sesuai dengan layout drawing yang disertai dengan konfirmasi tertulis dan disediakan sebelum pemasangan peralatan. 2. Hoistway yang tertutup, bersih dan terhindar dari air dengan toleransi kemiringan max.25.4mm 3. Struktur penunjang untuk machine room di lantai atas 4. Separator beam untuk hoistway lift yang berdampingan dua/ lebih ditiap level lantai dan di antara dua lantai. 5. Ring balok di antara dua lantai 6. Menyediakan kolom dan balok praktis untuk pemasangan jamb dan door hanger 7. Menyediakan lubang/ cut out untuk pemasangan hall button dan hall position indicator dan untuk fireman switch 8. Grounting dan finishing pada area jamb, sill, hall button/ hall position indiator dan firemans switch. 9. Pembersihan PIT dan hoistway sebelum pekerjaan pemasangan dimulai 10.PIT yang kedap air dan struktur PIT yang mampu menahan reaksi. 11.Struktur penunjang di lantai atas dan bawah sepertyi bearing plate dan support beams 7. Pekerjaan Elektrikal 1. Panel distribusi listrik di panel lift, yang telah terhubung dengan daya listrik 2. Stop kontak, penerangan dan saklar di pit dan ruang mesin 3. Penerangan untuk pemasangan di sekitar lokasi kerja 4. Tenaga listrik dan groundingnya untuk keperluan pemasangan yang tidak jauh dari lokasi pemasangan. Maksimal 5m. 5. Tenaga listrik 3 phase dengan toleransi mak. +/-5% sebelum dilaksanakan pekerjaan testing commissioning, sebesar daya yang dibutuhkan peralatan yang dipasang. 6. Wiring dan truking untuk intercom dan monitoring system 8. Pekerjaan Lain-lain 1. Pihak penyedia jasa menyediakan : Eailing dan barikade dalam gedung yang memiliki potensi membahayakan keselamatan kerja Alat deteksi dan pemadam kebakaran untuk keselatan kerja Jalan masuk yang aman bagi pekerja dan material 2. Gudang tertutup untuk menyimpan paralatan dan alat kerja pemasangan yang dekat dengan lokasi kerja lift. 3. Bila diperlukan disediakan alimac/lift pekerja atau tower crane selama pemasangan. 4. Jika Penyedia jasa tidak dapat menerima penyerahan peralatan atau tidak dapat menyediakan tempat yang sesuai untuk peralatan, pada tanggal yang disetujui, maka pihak Penyedia jasa harus memberitahukan tempat di mana peralatan tersebut dapat dikirim atau disimpan, yang disepakati kedua belah pihak.Pada situasi seperti ini, penyerahan tersebut harus dianggap telah diserahkan dan harus dijamin untuk pembayarannya, termasuk biaya tambahan lain yang ada. 5. Pihak penyedia jasa harus menyelenggarakan/melaksanakan Testing & Commissioning bersama pihak-pihak terkait dan mendapatkan pengesahan/ijin pemakaian pesawat lift penumpang dari DISNAKERSOS / instansi yang berwenang. Tenaga & personil inti dibutuhkan : Pekerja, tukang Listrik, kepala tukang listik, Mandor, 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) orang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang S ite Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek , 3 (tiga) orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan yang digunakan : Palu, a lat pemotong besi, scaffolding, catut, tank, gergaji besi, Siku, waterpass, meteran, benang, paku,alat potong besi, sca filding, cangkul, boor/ mesin tembak, Peralatan Testing/pengujian Uji Isolasi Minimal 10 M (Mega Ohm) dan Uji Beban Penuh, peralatan Test elektrikal beban penuh selama 3 x 2 4 jam dll. Bahan yang dipakai : elevator penumpang (passanger elevator) dengan Room Less system traction, Passanger Lift, Panel-panel daya,Alat-alat control, Lampu-lampu/peralatan-peralatan indicator, Pintu luar dan pintu dalam, Alarm system, Sistem komunikasi antara lift dengan diluar lift, Buffer diatas pondasi, Accessories yang standar, Alat pengaman Standar (Standar Safety Device), Emergency call button, Emergency stop switch, Emergency exit switch, Gate switch, Interlock switch, Phase protection device, Pulse S/W & Final limit S/W, Pit S/W,Automatic Landing In Power Failure, lampu cadangan secara otomatis menyala, sementara sistem mengalihkan suplai listrik ke sistem cadangan listrik mandiri elevator berupa batere yang dilengkapi inverter, Platform kereta terbuat dari rangka baja sub-stensil dan plat baja berlapis, Platform kereta akan dipasang pada bantalan kereta yang didukung pada rangka baja dan terpasang pada rangka kereta untuk membentuk bantal isolasi putar kereta dan baja rangka kereta, Jenis alat penggantung, Hoist rope dibuat high tension steel wire rope dengan diameter 20 mm, Jenis/macam counter weight, Frame contruction dari profile baja dengan sliding guide shoe pada kedua sisi kiri dan kanan pada ujung-ujung atas dan bawah, menjamin kestabilan serta kerja yang sangat efisien tanpa gesekan (friction) yang berlebihan, Rail khusus lift(profile T) dimana salah satu sisinya menghadap kereta, Spring buffer dipasang pada pit untuk menekan gaya impact, Limit switch,Inter lock switch,Emergency light, Baterai kering, selt
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . changer, A lat ―le vell ing‖ , otomatis mengatur kerataan landing dengan kecepatan lebih kurang 6 mm, tanpa tergantung dari alat operasi, regangan tail, ―over trai l‖ d an ―under travel ‖ , ―land ing tra vel‖ , Kawat- kawat,konduit logam, tubing logam atau saluran kawat (wireduct),kunci tombol inspeksi, dari alat-alat operasi diatas kereta, Pintu masuk untuk ― hoistwa y‖ dari elevator harus horisontal dan membuka ke samping, lengkap dengan ― close r‖ yang dipasang pada tiap panel pintu, pit/sumuran harus kedap air. Penyediaan sloop beton/ring balk dengan ukuran 150 x 250 mm, setiap minimum 1500 mm sampai 2000 mm/ setiap pertengahan lantai (untuk penempatan braket rail car dan CWT, pit elevator,stop kontak, dan satu buah tangga besi yang terbuat dari pipa galvanis dengan diameter 1‖ yang dicat agar tahan terhadap korosi,gudang material lift tersendiri berukuran 3 x 6 m dekat lokasi lift, finishing interior, kereta, entrace dan pintu,Passanger Elevator,Pekerjaan Sipil, Separator beam untuk hoistway lift yang berdampingan dua/ lebih ditiap level lantai dan d i antara dua lantai,Ring balok di antara dua lantai,kolom dan balok praktis untuk pemasangan jamb dan door hanger, lubang/ cut out untuk pemasangan hall button dan hall position indicator dan untuk fireman switch, Grounting dan finishing pada area jamb, sill, h all button/ hall position ind iator dan firemans switch, PIT dan hoistway, PIT yang kedap air dan struktur PIT yang mampu menahan reaksi,bearing plate dan support beam,Panel distribusi listrik di panel lift, yang telah terhubung dengan daya listrik,Stop kontak, penerangan dan saklar di pit dan ruang mesin,. Penerangan untuk pemasangan di sekitar lokasi kerja,. Tenaga listrik dan groundingnya,Tenaga listrik 3 phase dengan toleransi mak. +/-5%,Wiring dan truking untuk intercom dan monitoring system, Eailing dan barikade dalam gedung, Alat deteksi dan pemadam kebakaran untuk keselatan kerja, Jalan masuk yang aman bagi pekerja dan material, Gudang tertutup, lift, alimac/lift pekerja atau tower crane dan lain-lain. Waktu pelaksanaan secara Umum : dimulai pada minggu XIII s/d minggu XXVIII. MEKANIKAL- elevator
Dalam Pengendalian mutu Pekerjaan dilakukan Pelaksanaan dengan pola Management : Pengendalian Mutu Quality & Quantity Menerapkan Standar Management ISO 9001 : 2008. Prosedur Mutu Pengadaan Peralatan dan bahan adalah : Dengan cara Penanggung jawab pekerjaan /Project Manager melakukan pemesanan/order bahan/peralatan ke bagian administrasi kantor pusat PT. Muara Mitra Mandiri, dari administrasi ke bagian pengadaan dan minta persetujuan Direktur Utama, setelah mendapatkan persetujuan (acc) maka bagian Pengadaan langsung memesan dengan bekerjasama dengan L ogistik dalam pengeluaran barang/peralatan yang diperlukan dengan ketentuan barang ataupun peralatan tersebut harus persetujuan Direksi Pekerjaan terlebih dahulu. Personil dan Tenaga Ahli Utama/ tenaga profesional dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah : 1 (satu) orang Project Manager, 1 (satu) o rang Site Engineer Arsitektur, 1 (satu) orang Site Engineer Struktur, 1 (satu) orang Site Engineer Mekhanikal Elektrikal, 1 (satu) orang Quantity & Quality Control, 1 (satu) orang Safety Officer K3, 1 (satu) orang Kepala Pelaksana Sipil, 2 (dua) orang Pelaksana Sipil, 1 (satu) orang Pelaksana Arsitektur, 1 (satu) orang Pelaksana Mekanikal, 1 (satu) , 3 (tiga) orang Pelaksana Elektrikal, 1 (satu) orang Pelaksana K3, 1 (satu) orang Pelaksana Logistik, 2 (dua) orang Tata Laksana Administrasi & Keuangan Proyek orang Draftmen, serta tenaga pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut, dll. Peralatan Utama Minimal Yang digunakan : beton molen 35 liter = 5 buah, Light Truck 2,5 m3 = 4 bh, Bar Cutter & barbender = 1 set, Scafolding = 1000 set, Teodolith/To = 1 set, Lift barang 1 ton = 2 b uah, Mobil Crane 5 ton = 1 buah, Excavator = 1 buah, Dump truck 4 m3 = 4 buah, S tamper = 2 buah, Baby Roller 1 ton = 1 buah, Genset 10 KVA = 2 buah, Water pass = 5 buah, Mesin Las = 3 buah, Hammer drill = 3 bh, Pompa air = 1 bh, dll.
KETENTUAN LAIN-LAIN 1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan ini sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi. 2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh Pemborong. 3. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan gambar detail maka segera dilaporkan untuk diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan bangunan itu sendiri. 4. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi i tu mutlak dibutuhkan, maka hal tersebut harus dikerjakan / dilaksanakan. 5. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam Pasal-Pasal RKS ini akan dijelaskan dalam Aanwijzing.
LAIN LAIN DAN PENUTUP –
1. Pelaksanaan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan Gambar Pelaksanaan dan mendapat persetujuan dari Pengawas / Pelaksana Kegiatan terlebih dahulu. 2. Pekerjaan lain-lain yang merupakan komponen pelengkap fasilitas fisik bangunan harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dalam pasal-pasal diatas. 3. Apabila di dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan hal-hal yang dipasang, dibuat, dilaksanakan dan disediakan, tetapi dalam pelaksanaan pekerjaan hal ini menjadi bagian yang nyata dilaksanakan dan diselesaikan, maka harus dianggap bagian tersebut telah dimuat dalam spesifikasi ini, jadi tidak terhitung sebagai pekerjaan tambah. 4. Sebelum pekerjaan diserahkan, bangunan harus dirawat dan dibersihan dari segala kotoran dan dirapikan kekurangan-kekurangan yang ada, termasuk merapikan, membersihkan dan merawat pekarangan/ halaman sehingga bangunan dapat difungsikan. 5. Pemasangan dan penggunaan yang tidak sesuai dengan syarat – syarat alat tersebut akan ditolak atau dikeluarkan atas perintah Direksi dengan segal resiko pemborong. 6. Apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium bahan-bahan material, maka pemeriksaan ditanggung pemborong / kontraktor.
BAB IV
PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PEMELIHARAAN 1. Umum
Selama masa penanganan pelaksanaan Penyedia barang/jasa harus tetap memelihara pekerjaan sedemikian rupa sehingga terbebas dari sisa bangunan, kotoran-kotoran dan sampah-sampah yang dihasilkan
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
sebagai akibat adanya kegiatan. Pada saat selesainya pekerjaan, pihak Penyedia Barang/jasa diharuskan menyingkirkan seluruh bahan sisa dan bahan kelebihan, sampah-sampah, perlengkapan-perlengkapan, peralatan-peralatan dan mesin-mesin dari lapangan, seluruh permukaan hasil pekerjaan harus bersih dan kegiatan yang akan diserahakan harus sudah dalam keadaan siap pakai dan diterima dengan memuaskan oleh Konsultan Pengawas dan Pengguna Jasa. Dalam pemeliharaan penyedia jasa koordinasi dengan pihak Direksi Teknis dan Pengawas Lapangan serta pihak terkait pekerjaan dengan mengadakan tinjauan ke lapangan dan menginventarisir kerusakan yang ada diresume dalam Berita acara Tindakan perbaikan dan ketidaksesuaian dalam masa pemeliharaan selama 180 hari kalender dan penyedia langsung mengadakan penanganan sesuai dengan kerusakan yang ada dengan waktu yang disepakati bersama dilampiri foto dokumentasi perbaikan. Setelah penyedia jasa mengadakan perbaikan tersebut/ menyatakan selesai diperbaiki kontraktor mengajukan permohonan tinjauan pemeriksaan terhadap perbaikan dan bilamana sudah sesuai dan ditandatangani /disahkan Pihak Direksi, pengawas lapangan maupun pihak terkait pekerjaan maka perbaikan dinyatakan selesai pada saat itu hingga waktu masa berlakunya pemeliharan yang merupakan tanggung jawab penyedia jasa. Perbaikan/pemeriksaan kerusakan ataupun ketidaksesuaian dilakukan setiap 3 minggu. Dalam setiap Perbaikan semua diresume dalam Berita Acara Perbaikan bersama Pihak terkait Pekerjaan. 2. Pembersihan selama Pelaksanaan Pihak Penyedia barang/jasa harus melakukan pembersihan rutin untuk menjamin daerah kerja, direksi keet dan brak tetap terbebas dari tumpukan-tumpukan bahan sisa sampah, dan terbebas dari kotoran-kotoran lainnya yang dihasilkan dari operasi pekerjaan lapangan dan harus tetap memelihara daerah kerja dalam keadaan bersih setiap waktu. Menjamin bahwa sistem drainase terbebas dari kotoran-kotoran dan terbebas dari bahan-bahan lepas dan tetap berfungsi setiap waktu. Bila dianggap perlu, semprot bahan-bahan yang kering dan kotoran-kotoran lainnya dengan air, sehingga dapat dicegah debu atau pasir yang tertiup angin. Siapkan di daerah kerja tempat sampah untuk pengumpulan bahan-bahan sisa, kotoran-kotoran dan sampah sebelum dibuang. Buang bahan sisa, kotoran-kotoran dan sampah-sampah pada tempat yang ditentukan dan sesuai dengan peraturan daerah setempat dan harus mentaati undang-undang anti pencemaran. Jangan menanam sampah-sampah atau bahan sisa di daerah kerja kegiatan tanpa persetujuan Konsultan Pengawas Jangan membuang bahan sisa yang mudah menguap seperti misalnya cairan mineral, minyak atau minyak cat ke dalam selokan jalan atau ke dalam saluran. Juga tidak diperkenankan menumpuk/membuang bahan sisa ke dalam saluran air 3. Pembersihan Akhir Pada saat selesainya pekerjaan lapangan, daerah kegiatan harus tetap dijaga kebersihannya dan siap dipakai oleh Pemilik, Pihak Penyedia barang/jasa harus memulihkan daerah kegiatan yang ti dak merupakan bagian pekerjaan untuk perbaikan seperti dijelaskan dalam dokumen kontrak sesuai keadaan aslinya. Pada saat pembersihan akhir, seluruh perkerasan dan jalan-jalan harus diperiksa kembali, kemungkinan ada kerusakan fisik yang ditemukan sebelum pembersihan akhir. Semua kerusakan bangunan dan lingkungan yang ada yang diakibatkan oleh kerusakan pelaksanaan bangunan baru, maka Penyedia Jasa Pemborongan bertanggungjawab untuk memperbaikinya. 4. Pemeliharaan. Setelah tahap pelaksanaan pekerjaan selesai seluruhnya dan pekerjaan telah diserahkan untuk pertama kalinya, maka tahap selanjutnya adalah tahap pemeliharaan. Pada tahap ini seluruh pekerjaan yang telah diserahkan untuk pertama kalinya (Proposional Hand Over) akan dipelihara dan dirawat dan bila masih ada kekurangan serta kekurangsempurnaan, maka akan diselesaikan dan disempurnakan sampai benar-benar selesai seperti yang disyaratkan dan diharapkan bersama, sehingga dapat diterima oleh Pengguna Jasa dengan baik. Setelah masa pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender berakhir dan telah sempurnanya seluruh pekerjaan seperti tertuang dalam kontrak maka selanjutnya akan diserahterimakan untuk yang kedua ) kepada Pengguna Anggaran atau pihak yang bersangkutan. kalinya (Final hand Over Semua pekerjaan yang rusak akibat dari ketidak sempurnaan pekerjaan telah di perbaiki. Konsultan Pengawas bersama Penyedia Jasa Konstruksi wajib melakukan check list menjelang Serah Terima Hasil Pekerjaan Kedua atas dasar permintaan tertulis dari Penyedia Jasa Konstruksi. Hasil check list dituangkan dalam Berita Acara. Waktu pelaksanaan : dimulai setelah Penandatanganan Berita Acara (Proposional Hand Over) PHO Serah Terima Pertama Pekerjaan s/d berakhirnya masa pemeliharan yaitu 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender diwujudkan dengan Berita Acara FHO (Serah Terima Kedua) atau (Final hand Over). Pemeriksaan Rutin dan Khusus Pemeriksaan rutin atau khusus dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi secara periodik dan tidak kurang dari tiap 3 (tiga) minggu, atau ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan. Jadwal pemeliharaan dilakukan setiap bulan dengan pemeriksaan bersama Direksi teknis, Pengawas Lapangan serta Pihak terkait pekerjaan.Jadwal Pemeliharaan terlampir pada lembar tersendiri. (terlampir)
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
5. Catat-Cacat Pekerjaan 1. Bila penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan atau keahlian dalam pengerjaan setiap bagian pekerjaan tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam persyaratan teknis, maka bagian pekerjaan tersebut harus digolongkan sebagai cacat pekerjaan. 2. Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan diganti sesuai dengan yang dikehendaki oleh Pengawas 3. Seluruh pembongkaran dan pemulihan pekerjaan yang digolongkan cacat tersebut serta semua biaya yang timbul akibat hal itu seluruhnya menjadi beban Pemborong.
BAB V PEKERJAAN SKETSA PENAMAAN LOKASI, PENERAPAN TATA TERTIB, SLOGAN-SLOGAN, PERATURAN-PERATURAN KERJA, PERALATAN KERJA DEMI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) “ Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015”
Pada Pintu Gudang ditempelkan tulisan Penandaan ” Gudang Proyek”
Pada Pintu Brak Tenaga ditempelkan tulisan Penandaan ”Brak Tenaga Kerja”
Pada Pintu Kantor Direksi ditempelkan tulisan Penandaan ”Direksi Keet”
Peralatan Helm Pr oyek (Pelindung Kepala)
Peralatan Safhty belt (Peralatan untuk pekerja dengan ketinggian diatas 2 m’)
Peralatan Jas H ujan (Pelindung Badan dari Kondisi Hujan)
Peralatan Safhty belt (Peralatan untuk pekerja dengan ketingg ian diatas 2 m’)
Peralatan Pelindung Mata/Muka (Pekerjaan Pengelasan B esi/almunium, dll)
Safety belt (Peralatan untuk pekerja
Profil Penggunaan Peralatan dengan ketinggian diatas 2 m’)
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Peralatan Kerekan Timba (untk M enaikkan Material alam ke atas/lantai atas)
Profil Penggunaan Peralatan Safhty belt (Peralatan untuk pekerja dengan ketinggian diatas 2 m’)
Profil Penggunaan Peralatan Safhty belt (Peralatan untuk pekerja dengan Ketinggian diatas 2 m’)
Perlengk apan obat-obatan dalam K otak P3K
Profil Penggunaan Peralatan Safhty belt (Peralatan untuk pekerja dengan ketinggian diatas 2 m’)
Perlengkapan obat-obatan dalam Kotak P3K
Sarung Tangan (Perlindungan Tangan)
Peralatan Kotak P3K Slogan Kotak P3K
Sepatu Boot (Perlindungan Kaki)
Peralatan Master Perlindungan Hidung.
Senter untuk pengaturan
Peralatan Pemotong Keramik (Circle)
Rambu-rambu pada Jalan. kendaraan terutama pada siang hari.
Selang Air
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Peralatan Sket mat (Pengukur dimensi Besi, dll)
Peralatan Waterpass
Peralatan Vibrator (Alat penggetar Beton) Peralatan Penggaris /Mistar dari Logam.
Transportasi Pick Up Carry Suzuki Peralatan Printer (Alat Cetak Laporan Administrasi)
Peralatan Pemadatan Tanah (Stemper) Peralatan ”water Preasurre” (Alat Penyedot air)
Peralatan Pembuatan Administrasi Proyek Peralatan Pompa Air (Jet Pump)
Jack Based Peralatan Pemotong Keramik
Kabel Untuk Peralatan Listrik Peralatan Pengaduk Beton (Mixer beton/Molen beton)
Peralatan Camera Digital untuk Dokumentasi Pekerjaan Peralatan Meteran Roll Panjang 50 Meter
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 .
Peralatan Mesin Playner ( Mesin Pasah ) kayu
Peralatan Pompa Air
Kabel Untuk Peralatan Listrik Peralatan Mesin Pemotong kayu
Strimin Untuk Pengamanan Bangunan Peralatan Mesin Foto Copy
Peralatan Mesin Fax
Peralatan Hard disk Eksternal sebagai penyimpanan data administrasi pryek, dll
Peralatan Pemotong besi max Ø 22 mm
Peralatan Mesin Spaner ( Mesin Pasah )
Peralatan pemotong besi
Peralatan Meja Kantor Lapangan
Peralatan Pemotong Keramik
Peralatan Rak Buku Perlengkapan Kantor Lapangan
Peralatan Generator
Peralatan lampu Sorot untuk
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . Penerangan Pelaksanaan Pekerjaan/ Lembur
Peralatan Gerobak Dorong
Peralatan lampu Sorot untuk Penerangan Pelaksanaan Pekerjaan/ Lembur
Peralatan Boor Kayu
Peralatan Las untuk pemotongan besi struktur
Printer Epson, untuk mencetak ukuran kertas A3
Peralatan Pemotongan Keramik
Peralatan Mesin Boor Listrik
Peralatan Scan Komputer
Peralatan Laptop Komputer Adminidtrasi Proyek
SLOGAN SLOGAN PROYEK/PERATURAN-PERATURAN KERJA TATA TERTIB GUDANG
1. 2. 3.
YANG TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK.
4. 5.
SISA BAHAN DI LAPANGAN WAJIB DI BAWAH KEMBALI KE GUDANG ( TEGURAN JIKA INI DIABAIKAN ).
KETIKA MENGAMBIL BAHAN WAJIB LAPOR PENJAGA GUDANG/ KANTOR PROYEK. AMBIL MATERIAL TIDAK BOLEH BERLEBIHAN DAN KETIKA MENGEMBALIKAN PERALATAN DAN MATERIAL DISUSUN YANG RAPI. ALAT YANG DIPAKAI KETIKA SELESAI KERJA DIBAWA KEMBALI KE GUDANG (TERGURAN JIKA INI D IABAIKAN).
MANAJEMEN PROYEK
TATA TERTIB PEKERJA PROYEK 1.
PARA PEKERJA HARUS MENJAGA KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN PROYEK DAN MENJAGA TATA TERTIB PROYEK.
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655
Pekerjaan Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Tahun 2015 . 2. 3. 4. 5.
SEMUA PEKERJA HARUS BISA MENJAGA NAMA BAIK MANAJEMEN PROYEK SELAMA PROSES PEMBANGUNAN/ PROYEK . BAGI PARA PEKERJA YANG MENGINAP, DI MOHON SELALU MENUTUP PINTU UTAMA PROYEK, TERUTAMA PADA MALAM HARI. PROYEK JANGAN SAMPAI KOSONG TIDAK DIJAGA. PARA PEKERJA WAJIB MENINGGALKAN PHOTO COPY KTP/ IDENTITAS DAN DISERAHKAN KEPADA PIHAK MANAJEMEN PARA PEKERJA DILARANG KERAS MENGUMPULKAN RISTANCE /BEKAS MATERIAL PROYEK. ( BESI, BENDRAT, KAWAT, USUK, TRIPLEK, dsb)
MANAJEMEN PROYEK
RAMBU RAMBU/SLOGAN PERINGATAN/RAMBU RAMBU PENGAMAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
PT. MUARA MITRA MANDIRI General Contractor, Real Estate, ISO 9001 : 2008, OHSAS 18001 : 2007. Alamat : Jl. Raya Tajem, Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Telp. / Fax. : (0274) 4462655