BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Patient Safety 1. Defe Defeni nisi si Patient Patient Safety
Keselamatan pasien ( patient patient safety) safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit memb membua uatt asuh asuhan an pasi pasien en lebi lebih h aman aman,, menc menceg egah ah terj terjad adin inya ya cide cidera ra yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh kesala kesalahan han akibat akibat melaks melaksana anakan kan suatu suatu tindak tindakan an atau tidak tidak meng mengam ambi bill tinda tindaka kan n yang yang seha seharu rusn snya ya diam diambi bil. l. Siste Sistem m terse tersebu butt meli melipu puti ti pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementas implementasii solusi untuk meminimalkan meminimalkan resiko (Depkes RI, !!").
#enurut #enurut $ursalam $ursalam (!%%), (!%%), pasien pasien safety adalah safety adalah penghindaran, pencegahan dan perbaikan dari kejadian yang tidak diharapkan atau mengatasi cedera&cedera dari proses pelayanan kesehatan. 'rogram keselamatan pasien adalah suatu usaha untuk menurunkan angka Kejadian idak Diharapkan (KD) yang sering terjadi pada pasien selama diraat di rumah sakit sehingga sangat merugikan baik pasien itu sendiri maupun pihak rumah sakit (*ecep, !%+). !%+).
#enur #enurut ut I#, I#, Kesel Keselam amata atan n 'asie 'asien n ( patient patient safety) safety) didefin didefinisik isikan an sebaga sebagaii freedom from accidental injury. injury. Accidental injury disebabkan karena error karena error yang meliputi meliputi kegagalan kegagalan suatu perencanaan perencanaan atau memakai memakai rencana rencana yang salah dalam mencap mencapai ai tujuan tujuan.. *ooper *ooper et al (!!!) (!!!) telah telah mendef mendefeni enisik sikan an baha baha - patient safety as the avoidance, prevention, and amelioration of adverse outcomes or injuries stemming from the processes of healthcare.” 'engertian ini maksudnya baha patient baha patient safety merupakan safety merupakan penghindaran, pencegahan, dan perbaikan dari kejadi kejadian an yang yang tidak tidak dihara diharapka pkan n atau mengat mengatasi asi cedera cedera&ced &cedera era dari dari proses proses pelayanan kesehatan (Depkes RI, !!").
"
2. Tujuan Patient Safety
ujuan patient safety rumah sakit adalah / %)
erciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
)
#eningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
+)
#enurunnya angka Kejadian idak Diharapkan di rumah sakit
0)
erlaksananya program&program pencegahan sehingga tidak terjadi penanggulangan Kejadian idak Diharapkan (Depkes RI, !!1).
Sedangkan tujuan keselamatan pasien secara internasional adalah/ %) Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar) ) Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang efektif) +) Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan dari pengobatan resiko tinggi) 0) Eliminate
wrong-site,
wrong-patient,
wrong
procedure
surgery
(mengeliminasi kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan pasien, kesalahan prosedur operasi) 2) Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi risiko infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan) 1) Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien terluka karena jatuh) (*ecep, !%+).
3. Standar Patient Safety
%)
3ak pasien Standarnya adalah pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian idak Diharapkan. Kriterianya adalah sebagai berikut/ a.
3arus ada dokter penanggung jaab pelayanan.
b.
Dokter penanggung jaab pelayanan ajib membuat rencana pelayanan
%!
c.
Dokter penanggung jaab pelayanan ajib memberikan penjelasan yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian idak Diharapkan.
)
#endidik 'asien Dan Keluarga Standarnya adalah rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang keajiban dan tanggung jaab pasien dalam asuhan pasien. Kriterianya
adalah
keselamatan
dalam
pemberian pelayanan
dapat
ditingkatkan dengan keterlibatan pasien adalah partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di Rumah sakit harus ada sistim dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang keajiban dan tanggung jaab pasien dalam asuhan pasien. Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat/ a. #emberikan info yang benar, jelas, lengkap dan jujur b. #engetahui keajiban dan tanggung jaab c. #engajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti d. #emahami dan menerima konsekuensi pelayanan e. #ematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit f. #emperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa g. #emenuhi keajiban finansial yang disepakati
+)
Keselamatan 'asien Dan Kesinambungan 'elayanan Standarnya adalah rumah sakit menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan dengan kriteri sebagai berikut/ a.
Koordinasi pelayanan secara menyeluruh
b.
Koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya
c.
Koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi
d.
Komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
%%
e.
'enggunaan
metode&metode
peningkatan
kinerja
untuk
melakukane4aluasi dan program peningkatan keselamatan pasien Standarnya adalah rumah sakit harus mendisain proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor dan menge4aluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif Kejadian idak Diharapkan dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien dengan kriteria sebagai berikut/ a.
Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang baik, sesuai dengan5Sembilan 6angkah #enuju Keselamatan 'asien Rumah Sakit5.
b.
Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
c.
Setiap rumah sakit harus melakukan e4aluasi intensif
d.
Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
0)
'eran Kepemimpinan Dalam #eningkatkan Keselamatan 'asien Standarnya adalah/ a.
'impinan dorong dan jamin implementasi program keselamatan pasien melalui penerapan - 6angkah #enuju Keselamatan 'asien Rumah Sakit5.
b.
'impinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko keselamatan pasien dan program mengurangi Kejadian idak Diharapkan.
c.
'impinan dorong dan tumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan indi4idu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
d.
'impinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta tingkatkan keselamatan pasien.
%
e.
'impinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien dengan kriteria sebagai berikut/ (%) erdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien. () ersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program meminimalkan insiden, (+) ersedia mekanisme kerja untuk menjamin baha semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi (0) ersedia prosedur -cepat&tanggap5 terhadap insiden, termasuk asuhan kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis. (2) ersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden, (1) ersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden (7) erdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar pengelola pelayanan (") ersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan () ersedia
sasaran
terukur,
dan
pengumpulan
informasi
menggunakan kriteria objektif untuk menge4aluasi efekti4itas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
2)
#endidik Staf entang Keselamatan 'asien Standarnya adalah/ a)
Rumah sakit memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas.
b)
Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf
%+
serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien, dengan kriteria sebagai berikut/ (%) #emiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien () #engintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden. (+) #enyelenggarakan (teamork)
guna
pelatihan
tentang
mendukung
kerjasama
pendekatan
kelompok
interdisiplin
dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien.
1)
Komunikasi #erupakan Kunci 8agi Staf 9ntuk #encapai Keselamatan 'asien Standarnya adalah/ a)
Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal.
b)
ransmisi data dan informasi harus tepat aktu dan akurat dengan kriteria sebagai berikut/ (%) Disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal&hal terkait dengan keselamatan pasien. () ersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk mere4isi manajemen informasi yang ada (Depkes RI, !!1).
4. Pelaksanaan Patient Safety
:3 olla!orating entre for "atient #afety pada tanggal #ei !!7 resmi menerbitkan - $ine %ife #aving "atient #afety #olutions5 (-Sembilan Solusi %ife#aving Keselamatan 'asien Rumah Sakit5). 'anduan ini mulai disusun sejak tahun !!2 oleh pakar keselamatan pasien dan lebih %!! negara, dengan mengidentifikasi dan mempelajari berbagai masalah keselamatan pasien.
%0
Sebenarnya petugas kesehatan tidak bermaksud menyebabkan cedera pasien, tetapi fakta tampak baha di bumi ini setiap hari ada pasien yang mengalami Kejadian idak Diharapkan, baik yang tidak dapat dicegah ( non error ) mau pun yang dapat dicegah (error ), berasal dari berbagai proses asuhan pasien.
Solusi keselamatan pasien adalah sistem atau inter4ensi yang dibuat mampu mencegah atau mengurangi cedera pasien yang berasal dari proses pelayanan kesehatan. Sembilan Solusi ini merupakan panduan yang sangat bermanfaat membantu Rumah sakit, memperbaiki proses asuhan pasien, guna menghindari cedera maupun kematian yang dapat dicegah (Depkes RI, !!7).
Komite Keselamatan 'asien Rumah Sakit (KK'RS) mendorong Rumah sakit di Indonesia untuk menerapkan Sembilan Solusi %ife-#aving. Keselamatan 'asien Rumah Sakit atau Solusi, langsung atau bertahap, sesuai dengan kemampuan dan kondisi Rumah sakit masing&masing. %. 'erhatikan $ama bat, Rupa dan 9capan #irip ( %ook-Alike, #ound-Alike &edication $ames) $ama bat Rupa dan 9capan #irip ($R9#), yang membingungkan staf pelaksana adalah salah satu penyebab yang paling sering dalam kesalahan obat (medication error ) dan ini merupakan suatu keprihatinan di seluruh dunia. Dengan puluhan ribu obat yang ada saat ini di pasar, maka sangat signifikan potensi terjadinya kesalahan akibat bingung terhadap nama merek atau generik serta kemasan. Solusi $R9# ditekankan pada penggunaan protokol untuk pengurangan risiko dan memastikan terbacanya resep, lebel, atau penggunaan perintah yang dicetak lebih dulu, maupun pembuatan resep secara elektrolit.
. 'astikan Identifikasi 'asien Kegagalan yang meluas dan terus menerus untuk mengidentifikasi pasien secara benar sering mengarah kepada kesalahan pengobatan, tranfusi maupun pemeriksaan, pelaksanaan prosedur yang keliru orang, penyerahan
%2
bayi kepada yang bukan keluarganya, dsb. Rekomendasi ditekankan pada metode untuk 4erifikasi terhadap identitas pasien, termasuk keterlibatan pasien dalam proses ini, standarisasi dalam metode identifikasi di semua rumah sakit dalam suatu sistem layanan kesehatan dan partisipasi pasien dalam konfirmasi ini serta penggunaan protokol untuk membedakan identifikasi pasien dengan nama yang sama.
+. Komunikasi Secara 8enar Saat Serah erima;'engoperan 'asien Kesenjangan dalam komunikasi saat serah terima;pengoperan pasien antara unit&unit pelayanan dan didalam serta antar tim pelayanan, bisa mengakibatkan terputusnya kesinambungan layanan, pengobatan yang tidak tepat, dan potensial dapat mengakibatkan cedera terhadap pasien rekomendasi ditujukan untuk memperbaiki pola serah terima pasien termasuk penggunaan protokol untuk mengkomunikasikan informasi yang bersifat kritis memberikan kesempatan bagi para praktisi untuk bertanya dan menyampaikan pertanyaan&pertanyaan pada saat serah terima.
0. 'astikan indakan
%1
2. Kendalikan *airan >lektrolit 'ekat (oncentrated ) Sementara semua obat&obatan, biologis, 4aksin dan media kontras memiliki profil risiko, cairan elektrolit pekat yang digunakan untuk injeksi khususnya adalah berbahaya.Rekomendasinya adalah membuat standardissasi dari dosis, unit ukuran dan istilah dan pencegahan atas campur aduk;bingung tentang cairan elektrolit pekat yang spesifik.
1. 'astikan ?kurasi 'emberian bat 'ada 'engalihan 'elayanan Kesalahan medikasi terjadi paling sering pada saat transisi;pengalihan. Rekonsiliasi (penuntasan perbedaan) medikasi adalah suatu proses yang didesain untuk mencegah salah obat (medications error ) pada titik&titik transisi pasien. Rekomendasinya adalah menciptakan suatu daftar yang paling lengkap dan akurat dan seluruh medikasi yang sedang diterima pasien juga disebut sebagai -home medication list 5, sebagai perbandingan dengan daftar saat administrasi, penyerahan atau perintah pemulangan bilamana menuliskan perintah medikasi dan komunikasikan daftar tersebut kepada petugas layanan yang berikut dimana pasien akan ditransfer atau dilepaskan.
7. 3indari Salah Kateter Dan Salah Sambung Selang ('u!e) Slang, kateter dan spuit ( syringe) yang digunakan harus didesain sedemikian rupa agar mencegah kemungkinan terjadinya Kejadian idak Diharapkan yang bisa menyebabkan cedera atas pasien melalui penyambungan slang dan spuit yang salah, serta memberikan medikasi atau cairan melalui jalur yang keliru. Rekomendasinya adalah menganjurkan perlunya perhatian atas medikasi secara detail;rinci bila sedang mengerjakan pemberian medikasi serta pemberian makan (misalnya slang yang benar dan bilamana menyambung alat&alat kepada pasien, misalnya menggunakan sambungan dan slang yang benar).
%7
". @unakan ?lat Injeksi Sekali 'akai Salah satu keprihatinan global terbesar adalah penyebaran 3IA, 38A, dan 3*A yang diakibatkan oleh pakai ulang (reuce) dari jarum suntik. Rekomendasinya adalah perlunya melarang pakai ulang jarum difasilitas layanan kesehatan, pelatihan periodik para petugas di lembaga&lembaga layanan kesehatan khususnya tentang prinsip&prinsip pengendalian infeksi, edukasi terhadap pasien dan keluarga mereka mengenai penularan infeksi melalui darah dan praktek jarum suntik sekali pakai yang aman.
. ingkatkan Kebersihan angan ( (and (ygiene) 9ntuk 'encegahan Infeksi $osokomial Diperkirakan baha pada setiap saat lebih dari %,0 juta orang di seluruh dunia menderita infeksi yang diperoleh di rumah&rumah sakit. Kebersihan tangan
yang efektif
menghindarkan
adalah ukuran
masalah
ini.
pre4entif
Rekomendasinya
yang
primer untuk
adalah
mendorong
implementasi penggunaan cairan, seperti alkohol, hand&rubs, dsb.
B. Pengrganisasian
%. Definisi 'engorganisasian 'engorganisasian merupakan pengelompokan yang terdiri dari beberapa aktifitas dengan sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan masing& masing kelompoknya untuk melakukan koordinasi yang tepat dengan unit lain secara horiBontal dan 4ertikal untuk mencapai tujuan organisasi sebagai organisasi
yang
komplek,
maka
pelayanan
keperaatan
harus
mengorganisasikan akti4itasnya melalui kelompok&kelompok sehingga tujuan pelayanan keperaatan akan tercapai (Rika, !!).
%"
'engorganisasian adalah proses pengelompokan kegiatan terhadap tugas, eenang, tanggung jaab dan koordinasi kegiatan, baik 4ertikel maupun horiBontal yang dilakukan oleh tenaga keperaatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 'engorganisasian meliputi proses memutuskan tingkat organisasi yang diperlukan untuk obyektif di4isi keperaatan, departemen, pelayanan atau unit. Setiap unit harus melalui tipe pekerjaan, yang langsung dilakukan terhadap klien, macam peraat sesuai dengan pekerjaan, serta jumlah pengelola atau super4isi yang diperlukan (?smuji, !%).
'roses pengorganisasian dapat dirinci sebagai berikut / %. #emahami tujuan . #enetapkan tugas pokok dan merinci kegiatan +. #engelompokkan tugas ; jabatan 0. #enyusun struktur organisasi dan departementasi 2. #enyusun otoritas organisasi 1. #engisi jabatan ; staffing 7. =asilitating (?smuji, !%).
.
=ungsi pengorganisasian =ungsi pengorganisasian merupakan proses mencapai tujuan dengan koordinasi kegiatan dan usaha, melalui penataan pola struktur, tugas otoritas, tenaga kerja dan komunikasi. 'engorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai kegiatan menetapkan tugas&tugas pokok dan eenang, dan pendelegasian eenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Rika, !!).
=ungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memandukan dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personel, financial , material dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama. 8erdasarkan penjelasan tersebut, organisasi juga dapat dipandang sebagai adah kerja sama sekelompok orang yang bersifat statis (Roymond, !%+).
%
Dengan mengembangkan fungsi pengorganisasian, manajer keperaatan dapat mengetahui / %.
'embagian tugas untuk perorangan dan kelompok. ugas pokok staf dan prosedur kerja merupakan dokumen dari fungsi pengorganisasian, digunakan sebagai panduan kinerja staf keperaatan.
.
3ubungan organisator antarmanusia yang menjadi anggota atau staf organisasi. 3ubungan ini akan terlihat pada struktur organisasi.
+.
'endelegasian eenang. #anajer atau pimpinan organisasi dapat melimpahkan eenang kepada staf sesuai dengan tugas& tugas pokok yang diberikan kepada mereka.
0.
'emanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi. ugas staf dan pemanfaatan fasilitas fisik harus diatur dan diarahkan semaksimal mungkin untuk membantu staf, baik secara indi4idu maupun kelompok, mencapai tujuan organisasi (riiboo, !!).
Dalam pembagian tugas, harus diperhatikan adanya keseimbangan antara eenang dan tanggung jaab staf. :eenang yang terlalu besar dapat mendorong terjadinya korupsi jika pengaasannya lemah. Sebaliknya, tanggung jaab yang terlalu besar dapat mengakibatkan staf sangat berhati&hati dan sering ragu& ragu dalam melaksanakan tugasnya sehingga menghambat produkti4itas mereka. Dengan pembagian tugas dan pendelegasian eenang, dapat diketahui hubungan organisator antara satu staf dan staf lainnya dalam suatu organisasi (Suyanto, !!).
+. =ungsi 'engorganisasian Kepala Ruangan 'engorganisasian adalah pengelompokan akti4itas&akti4itas untuk tujuan mencapai objektif, penugasan suatu kelompok manajer dengan autoritas pengaasan setiap kelompok dan menentukan cara dari pengorganisasian akti4itas yang tepat dengan unit lain, baik secara 4ertikal maupun horiBontal, yang bertanggung jaab untuk mencapai tujuan objektif organisasi. 'ada tahap pengorganisasian ini hubungan ditetapkan, prosedur diuraikan, perlengkapan
!
disiapkan dan tugas diberikan. =ungsi organisasi harus terlihat pembagian tugas dan tanggung jaab staf yang akan melakukan kegiatan masing&masing. =ungsi pengorganisasian yang dijalankan oleh kepala ruang berkaitan dengan keselamatan, antara lain menentukan staf yang terlibat dalam kegiatan keselamatan pasien, menentukan tugas dan tanggung jaab yang jelas kepada staf dalam kegiatan tersebut (Dei, !%%).
a.
'endelegasian ugas 'endelegasian adalah pelimpahan eenang dan tanggung jaab kepada staf untuk bertindak dalam batas&batas tertentu. Dengan pendelegasian, seorang pemimpin dapat mencapai tujuan dan sasaran kelompok melalui usaha orang lain, yang merupakan inti manajemen. Selain itu, dengan pendelegasian seorang pemimpin mempunyai aktu lebih banyak untuk melakukan hal lain yang lebih penting seperti perencanaan dan e4aluasi. 'endelegasian juga merupakan alat pengembangan dan latihan manajemen yang bermanfaat.Staf yang memiliki minat terhadap tantangan yang lebih besar dapat menjadi lebih komit dan puas bila diberi kesempatan untuk memegang tugas atau tantangan yang penting. Sebaliknya, kurangnya pendelegasian dapat menghambat insiatif staf (Roymond, !%+).
Keuntungan
bagi
staf
dengan
melakukan
pendelegasian
adalah
mengembangkan rasa tanggung jaab, meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya diri, berkualitas, lebih komit dan puas pada pekerjaan. Selain itu, manfaat pendelegasian untuk kepala bidang keperaatan sendiri adalah mempunyai aktu lebih banyak untuk melakukan hal& hal lain seperti perencanaan dan e4aluasi, meningkatkan kedeasaan dan rasa percaya diri, memberi pengaruh dan - power 5 baik internal maupun eksternal, dapat mencapai pelayanan dan sasaran keperaatan melalui usaha orang lain (Rika, !!).
%
:alaupun pendelegasian merupakan alat manajemen yang efektif, banyak pimpinan yang gagal mengerjakan pendelegasian ini. 8eberapa alasan yang
menghambat
pelaksanaan
pendelegasian
diantaranya
adalah
menyakini pendapat yang salah seperti, - Cika kamu ingin hal itu dilaksanakan dengan tepat, kerjakanlah sendiri5, kurang percaya diri, takut dianggap malas, takut terhadap persaingan, takut kehilangan kendali, merasa tidak pasti tentang apa dan kapan melakukan pendelegasian, mempunyai defenisi kerja yang tidak jelas, takut tidak disukai oleh staf dianggap melemparkan tugas, menolak untuk mengambil resiko tergantung pada orang lain, kurang kontrol yang memberikan peringatan dini adanya masalah, sehubungan dengan tugas yang didelegasikan, kurang contoh dari pimpinan lain dalam hal mendelegasikan, kurang keyakinan dan kepercayaan terhadap staf merasa staf kurang memiliki keterampilan atau pengetahuan untuk melakukan tugas tersebut (Rika, !!).
Dalam pendelegasian eenang, masalah terpenting adalah apa tugas dan seberapa besar eenang yang harus dan dapat dilimpahkan kepada staf. 3al ini bergantung pada / %.
Sifat kegiatan
/ 9ntuk kegiatan rutin, delegasi eenang dapat diberikan lebih besar kepada staf.
.
Kemampuan staf
/ ugas yang didelegasikan jangan terlalu ringan atau terlalu berat.
+.
3asil yang diharapkan / ?ppalebaumdan
Rohrs
(!!)
menyarankan kepada pimpinan untuk tidak mendelegasikan
tanggung
jaab
perencanaan strategi atau menge4aluasi dan mendisiplinkan baahan baru. Keduanya juga
menyarankan
pimpinan
untuk
mendelegasikan tugas yang utuh, bukan mendelegasikan sebagian aspek dari suatu kegiatan (Roymond, !%+).
6angkah yang harus ditempuh untuk dapat melakukan pendelegasian yang efektif antara lain / %.
etapkan tugas yang akan didelegasikan.
.
'ilihlah orang yang akan diberi delegasi.
+.
8erikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas.
0.
9raikan hasil spesifik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan hasil tersebut.
2.
Celaskan batas eenang dan tanggung jaab yang dimiliki staf tersebut.
1.
#inta staf tersebut menyimpulkan pokok tugasnya dan cek penerimaan staf tersebut atas tugas yang didelegasikan.
b.
7.
etapkan aktu untuk mengontrol perkembangan.
".
8erikan dukungan
.
>4aluasi hasilnya (Rika, !!).
Koordinasi Kegiatan Koordinasi adalah kelarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antartenaga yang ada di bangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antarperaat dengan anggota tim kesehatan lain maupun dengan tenaga dari bagian lain. Koordinasi memiliki manfaat sebagai berikut / %.
#enghindari perasaan lepas antartugas yang ada di bangsal atau bagian dan perasaan lebih penting dari yang lain.
.
#enumbuhkan rasa saling membantu
+.
#enimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antarstaf.
Kepala ruangan sebagai koordinator kegiatan perlu menciptakan kerjasama yang selaras satu sama lain dan saling menunjang, untuk itu harus memperlihatkan prinsip&prinsip organisasi yang telah dijelaskan diatas misalnya kesatuan komando, setiap staf memiliki satu alasan langsung. Rentang kendali tiga sampai tujuh staf untuk satu atasan. 'ada metode
+
penugasan tim dalam satu ruangan tidak lebh dari tiga sampai tujuh staf dalam satu tim. Selain itu kepala ruangan perlu mendelegasikan kegiatan dalam pelaksanaan keselamatan pasien kepada ketua tim, kecuali tugas pokok, harus dilakukan kepala ruang. Selain itu, kepala ruangan harus mendelegasikan kepada orang yang tepat, mendengarkan saran orang yang didelegasikan dan penerima delegasi harus bertanggung gugat ('armin, !%!).
Kepala ruangan membagi kegiatan untuk menciptakan suasana kerja yang baik. Dalam melaksanakan tugas, kepala ruangan harus memilih orang tepat dan bertanggung jaab dengan cara komunikasi terbuka, dialog, pertemuan atau rapat, pencatatan dan pelaporan, pembakuan formulir yang berlaku (Roymond, !%+).
c.
#anajemen :aktu #usuh terbesar dalam karier seorang manusia adalah aktu. :aktu yang telah terleat dengan sia& sia atau percuma, tidak dapat kembali begitu saja dan tidak dapat dibeli dengan uang. leh karena itu, manfaatkan aktu sebaik& baiknya dalam bekerja dan berkarya. Ingatlah pepatah lama, )'imes is money” sehingga dalam berkarier diperlukan manajemen aktu yang baik dengan tolak ukur produkti4its, efekti4itas dan efesiensi (Rika, !!).
erdapat tujuh prinsip manajemen aktu yang kreaktif yakni selalu aktif (bukan reaktif), tentukan sasaran, tentukan prioritas dalam bertindak, pertahankan focus, ciptakan tenggat aktu yang realitis, dan lakukan sekarang juga *+o it now, + +evide (bagi& bagilah tugas), rgani/e (atur bagaimana melaksanakannya), I Ignore (abaikan gangguan), ' 'ake (ambil kesempatan), $ $ow (sekarang harus dijalankan), pportunity (ambil kesempatan), 0 0atch out (aspada dengan aktu). :aktu
0
adalah sesuatu paling bernilai yang dapat dihabiskan manusia (Roymond, !%+).
#anajemen aktu yang dapat dilakukan peraat adalah / %.
#engatur jadal kerja (peraat yang bekerja secara freelance harus lebih kuat usahanya)
.
Disiplin dengan jadal kerja tersebut.
+.
#emompa, memoti4asi peraat, selalu bersemangat dalam menjalankan segala sesuatu.
0.
:alaupun dikejar deadline, namun -isi otak5 harus tetap relaks.
2.
Cangan panik, harus tetap tenang dan fokus untuk dapat selalu terarah apa target yang akan dicapai.
1.
8erusahalah sebaik mungkin, jangan menyerah samapi dengan saat& saat akhir.
'epatah mengatakan - +o the !est !ut not prepare for the worst 5. 3al ini berarti
peraat
harus
siap
dengan
segala
kemungkinan,
namun
keberhasilan akan lebih mudah diterima dibanding kegagalan. 8ersikap optimis, setelah berusaha sekuat tenaga peraat, serahlah atas apa pun hasil yang terjadi (Roymond, !%+).
!. Kerangka Knse"
8erdasarkan tujuan penelitian, maka dapat digambarkan kerangka konsep sebagai berikut / Ske#a 2.1 Kerangka Knse" $aria%el De"enden
=ungsi 'engorganisasian Kepala Ruangan
$aria%el Inde"enden
'elaksanaan "atient
#afety
2
D. &i"tesa Penelitian
?da 'engaruh =ungsi 'engorganisasian Kepala Ruangan erhadap 'elaksanaan "atient #afety Diruang Instalasi Rindu ? RS9'. 3. ?dam #alik #edan ahun !%0