Nomor Terbit ke SOP No.Revisi Tgl.Diberlakukan Halaman
Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas DTP Leuwidamar
:1 :: 13 Juli 2016 :1-2
UPTD Puskesmas DTP Leuwidamar
H. WAHID HAMDAN. S. Sos Nip: 19730515 19730515 1992 03 1 002
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
: B/VI/SOP/8/16/032
Suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Tersedianya Pedoman Prosedur Rujukan di Puskesmas sesuai standar di semua fasilitas pelayanan kesehatan Dapat terlaksananya prosedur operasional pra rujukan dan rujukan pasien, Dapat terlaksananya prosedur operasional memberi rujukan balik pasien Dapat terlaksananya prosedur operasional menerima rujukan balik pasien. Dapat terlaksananya prosedur operasional rujukan lintas batas Dapat terlaksananya prosedur operasional pengelolaan pasien di ambulance yang sesuai standar Dapat terlaksananya Prosedur Merujuk dan Menerima Rujukan Spesimen
Diharapkan dengan adanya sistem rujukan pasien dapat pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat terselamatkan, tersel amatkan, selain itu dengan adanya sistem s istem rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu.
Referensi Langkah-langkah
Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari: 1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi. 2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis
Akreditasi Puskesmas. 2016
Dokumen
ternyata tidak mampu diatasi dan apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu. 3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan. 4. Mencantumkan terapi sementara 5. Mencantumkan tindakan yang telah diberikan 6. Mencantumkan alasan merujuk 7. Mencantumkan tanda tangan dokter yang merujuk 8. Pasien di dampingi tenaga kesehatan saat merujuk kecuali untuk rujukan rawat jalan 9. Menggunakan ambulance transport kecuali untuk rujukan rawat jalan 10. Memberikan edukasi pada pasien tentang proses rujukan 11. Komunikasi dengan RS yang akan menjadi tujuan rujukan sebelum mengirim pasien Kecuali untuk rujukan rawat jalan dan kasus gawat darurat KIA 12. Pasien dirujuk 1x24 jam sejak diagnosa ditegakkan kecuali untuk rujukan rawat jalan Hal-hal yang perlu diperhatikan
Unit terkait
1. Sistem rujukan dimulai dari Puskemas yang melakukan tindakan pengiriman pasien yang dilaksanakan sesuai dengan indikasi medis juga rujukan dengan indikasi kesehatan untuk perawatan dan pengobatan lebih lanjut kesarana pelayanan yang lebih lengkap/kompeten yaitu Rumah sakit. 2. Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut yang menerima rujukan harus merujuk kembali pasien ke Puskesmas yang mengirim pasien melalui adanya format rujukan balik sebagai sistem informasi timbal balik antara puskesmas dan Rumah sakit, fungsi adanya surat rujukan balik ini untuk mendapatkan pengawasan pengobatan dan perawatan termasuk rehabilitasi selanjutnya. 3. Dilakukan menggunakan sistem informasi yang yang sudah disiapkan. 4. Dinas kesehatan berperan untuk melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan sistem rujukan secara kualitatif, kuantitas rujukan, epidemiologi serta hambatan yang terjadi pada saat pelaksanaan sistem rujukan. 5. Puskesmas dan RS wajib melakukan pencatatan kegiatan dan melaporkan secara berjenjang ke sudinkes. Tata Usaha