CekunganSedimentasi
CEKUNGAN
FUNDAM ENTAL OF PETROLEUM PETROLEUM GEOLOG GE OLOGY Y AND EXP EXPLORATI LORATI ONS.
PENGERTIAN PENG ERTIAN CEKUNGAN.
0 6. Cekungan sedimentasi . 1.Cekungan Fisiografi adalah muka bumi yang cekung atau depresi yang dikelilingi pegunungan disekitarnya dan pada umumnya merupakan system pengeringan suatu daerah yang memusat pada daerah yang relatif rendah 2.Cekungan Struktural adalah struktur batuan dimana bagian tengah atau menurun dari sekitarnya contoh sesar Graben atau lipatan sinklinorium. Cekungan tektonik pada permukaannya dapat berbentuk dataran atau bahkan pegunungan. 3 . C e k u n ga ga n S e d i m e n a d a l ah ah b a g i a n y a n g r e n d a h d a r i k e r a k bumi akibat proses tektonik yang dapat berperan sebagai akumulasi atau terakumulasinya lapisan sedimen yang relatif tebal dari sekit arnya.
Mustoto Moehadi. HP. 0811 863 643
[email protected]
October, 2011
Cekungan Sedimentasi
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
2
CekunganSedimentasi
Cekungan Sedimen di ndonesia.. di I ndonesia
CEKUNGA KUNGAN N DAN AKUMULASI AKUMULASI MI NYAKBUMI 1.Cekungan sedimen merupakan akumulasi sedimen dan memegang peranan penting bagi akumulasi minyak dan gas bumi. Di dunia ini terdapat lebih dari 600 cekungan sedimen, dan sekitar seperempatnya telah menghasilkan minyak. 2.Di Indonesia, berdasarkan evaluasi Ikatan Ahli Geologi (IAGI-2008), diperkirakan terdapat sekitar lebih 60 cekungan minyak bumi. Tidak semua cekungan sedimen mempunyai potensi yang sama bagi akumulasi minyak dan gas bumi. Masih banyak lagi faktor yang menentukan untuk terdapatnya HC pada suatu cekungan, Oleh karena itu, pengetahuan mengenai jenis -jenis cekungan sedimen, sejarah perkembangan dan peranannya bagi akumulasi minyak dan gas bumi sangat penting diketahui. Sampai saat ini telah banyak para ahli yang menyelidiki, mempelajari dan. membuat klasifikasi cokungan sedimen. Dengan berjalannya waktu, pengetahuan dan klasifikasi cekungan sedimen mengalami perkembangan pesat. Salah satu yang terpenting adalah studi cekungan sedimen berdasarkan konsep tektonik lempeng. By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
3
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
4
CekunganSedimentasi
FUNDAM ENTAL OF PETROLEUM PETROLEUM GEOLOGY GEOLOGY AND EXPLORATI EXPLORATI ONS. 01. Basin Descript Descript ion and Classifi Classifi cations.
FUNDAM ENTALS OF PETROLEUM PETROLEUM GEOLOGY.
4 . P ET ET R OL OL E U M E X PL PL O RA RA T I ON ON . 1. Basin Description and Classification Classifications. s. 2. Exploration of a Petroleum Basin.
Mustoto Moehadi. HP. 0811 863 643
[email protected] By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
6
Cekungan Sedimentasi
CekunganSedimentasi
Basin Descri pt ion an d Classifi cation s . Descript and
Basin Descrip nss . Descri ptt ion an d Classif Classifiicatio cation
Karena pembebanan dan persyaratan temperature yang dibutuhkan untuk mematangkan zat organic, maka kebanyakan minyak bumi akan ditemukan di dalam cekungan sedimen.
Cekungan sediment merupakan penurunan dari permukaan bumi, disebabkan oleh penurunan (subsidence) yang menerima lebih besar dari ketebalan sediment rata-rata.
Kebanyakan cekungan terisi sedimen sampai dengan kedalaman 2 km, dan beberapa mungkin berisi 10 km atau lebih batuan sediment (batuan endapan).
Ini pada umumnya cukup untuk paling tidak sedikit dari bagian yang mengandung bahan organic untuk mematangkan/ mendewasakan ke minyak bumi.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
7
Cekungan Sedimentasi
Bagaimanapun, sampai pada “oil window” tidaklah cukup.
Kekayaan minyak bumi berasal dari cekungan sediment, atau kehadiran minyak bumi tergantung pada cekungan,dan sangat bergantung pada batuan sumber, perkembangan reservoir, jalan migrasi, daerah geothermal, kejadiannya atau waktu, gaya pembentukan perangkap, dan keberadaan batuan penutup yang baik..
Selain itu, umur dari batuan sediment di dalam cekungan juga memiliki beberapa arti penting.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
CekunganSedimentasi
Basin Descript ion and Classifi cation s.
Basin Descript Descript ion and Classifi cation s.
Secara teori reservoir minyak dapat ditemukan pada semua umur batuan, namun pada umumnya reservoir di dunia banyak ditemukan pada lapisan Mesizoic Akhir dan Cenozoic .
Batuan Paleozoic mempunyai potensi untuk menghasilkan hidrokarbon sama seperti batuan yang umurnya lebih muda, namun diperlukan waktu lebih lama untuk menghancurkan seluruh atau sebagiannya melalui proses pengangkatan dan erosi. (Halbouty dkk, 1970)
Keberadaan minyak dalam suatu basin dapat direlasikan dengan struktural, sedimentologi dan geothermal setting, yang dapat digunakan untuk menggambarkan jumlah dari tipe basin minyak.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
Secara umum beberapa cekungan sedimen dapat dikelompokkan seperti dalam gambar. 9
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
Cekungan Sedimentasi
CekunganSedimentasi
Basin Descript ion and Classifi cation s.
Basin Descript Descript ion and Classifi cation s.
10
Pengelompokkan berdasarkan kandungan meterial yang terdapat dalam kerak;
8
Continental crust : relatif ringan, mengandung hampir : disemua bagian. Intermediate Crust : terdiri atas komposisi basalt dan granit : yang terdapat disepanjang batas samudera dan benua
Pengelompokkan berdasarkan stabilitas dan pergerakan kerak;
Cratonic basin : dibangun dari bagian benua yang stabil, : jauh dari batas benua Divergent – margint – – basin basin : terbentuk disepanjang batas Divergent – margint : benua, dimana spreading see – floor dan pergerakan rift – drift terjadi Convergent – margint – – basin basin : terbentuk disepanjang batas Convergent – margint : benua dimana lempeng benua dan lempeng samudera bertumbukan. Klasifikasi Huff dan Klemee.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
11
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
12
Cekungan Sedimentasi
CekunganSedimentasi
Basin Descript ion and Classifi cation s.
Basin Description and Classifications
Reservoir dapat dikorelasikan dengan lokasi sebuah basin minyak, berdasarkan tipe basin itu sendiri.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
13
Banyak petroleum di temukan sekitar sisi-sisi basin. Disekitar batas antara sisi basin tersebut dit andai oleh adanya patahan antara basin dan sedimen yang tebal.
Sejumlah petroleum sekitar 18% di t emukan di extrabasinal setting.
Contohnya, di central US, puncak regional stratigrafi terjadi pengendapan sedimen yang berlangsung lebih dari 600 jt th lamanya.
Sekarang daerah ini disebut cekungan Cincinnati, yaitu daerah utama penghasil petroleum. Dan pada daerah ini juga terdapat beberapa ladang petroleum yang besar.
Sebagian besar minyak ringan dan gas akan dijumpai cukup banyak pada sedimen basin cukup dalam.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
Cekungan Sedimentasi
CekunganSedimentasi
Basin Description and Classifications
Plate Tectonic conceptual model of basin evolution
Minyak juga akan menjadi ringan/ lebih terang dan gas pada umumnya akan berkumpul pada tengah-tengah basin.
Minyak mentah yang bersifat berat (crude oil) merupakan jenis minyak yang ditemukan disekitar batas basin. Distribusi secara lateral dan horizontal dari minyak dan gas ini sangat penting untuk eksplorasi.
Kondisi tersebut kemungkinan merupakan bentuk dari meningkatnya suhu/ temperatur sesuai dengan kedalaman. (suhu berbanding lurus denga kedalaman).
Pada penjelasan lainnya, mngatakan bahwa gas akan dengan mudah memisahkan diri dari minyak jika mereka telah terakumulasi pada trap.
Pada saat trap telah penuh dan meluap, maka oil akan bergerak dan berpindah ke sisi basin yang berada di atasnya, sesuai dengan hukum Gussow.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
15
Cekungan Sedimentasi
14
Pola tektonik pembentukan cekungan (basin): Interior basin, intra-continental basin Passive-rifted continental margins Oceanic basin & rises: deep-ocean floor, basin in mid-ocean Spreading ridges & rises Sub-duction-related setting Strike-slip/transform fault-related setting Collision-related setting
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
16
CekunganSedimentasi
Cont oh Terbentu knya Cekungan. Fault Types
Analisa cekun gan
Basin Geometries
Rift Related Basin (Extensional Stress) Normal fault
Berhubungan dengan:
Sedimentary Fill
Foreland Basin (Compressive Stress)
Dasar klasifikasi Cekungan Sedimen:
Thrust fault
Pull-apart Basin (Lateral Stress)
Tektonik yang membentuk cekungan Mekanisme kerak yang subsiden Struktur geologi cekungan Perkembangan / evolusi cekungan Pengisian cekungan
Tipe lempeng dimana cekungan berada Posisi cekungan terhadap plate margin Tipe interaksi lempeng yang berdekatan dengan cekungan Waktu pembentukan dan basin fill terhadap tektonik Bentuk cekungan
Wrench fault By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
17
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
18
Cekungan Sedimentasi
CekunganSedimentasi
Klasifik asi cekungan (Selley, 1988) 1988 )
ANALI SA CEKUNGAN ( BASI N ANALYSI S)
GENERATING
BASIN TYPE
PROCESS
1. Struktur: eg. Bentuk cekungan Basin-fill
PLATE TECTONIC SETTING
Crustal sag
Intracratonic basin
Intra-plate collapse
Tension
Epicratonic downward Rift
Passive plate margin Sea-floor spreading
Compression
Trench Fore-arc Back-arc
Subduction (active Plate margin)
Wrenching
Strike-slip
Lateral plate movement
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
2. Litofasies: eg. Lingkungan pengendapan Transgresi/regresi Clastic ratio 3. Geofisika: Bentuk/konfigurasi cekungan Ketebalan sedimen 4. Petrografi: Arah transport Drainage Lokasi source Pengangkatan 5. Stratigrafi: Korelasi stratigrafi Interpretasi fasies Model cekungan (Basin modeling) 19
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
Cekungan Sedimentasi
CekunganSedimentasi
ANALI SA CEKUNGAN ( BASI N ANALYSI S)
KEGUNAAN DALAM PENCARI AN HI DROKARBON
20
6. Korelasi stratigrafi untuk: Penampang detail litosom bentuk cekungan Korelasi secara general sistem pengendapan Penampang cekungan major stratigraphic sequence
Mengetahui letak batuan source rocks, reservoir dan trap pada suatu cekungan
7. Arus purba (Palaeocurrent) bermanfaat: Palaeoslope tectonics of subsidence pattern Sediment supply Geometry & trend of lithologic unit Depositional Environment
Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang:
Catatan: Palaeocurrent diukur dari:
Ripple mark/X-bed Channel & scour Lineation Imbrication of fragments Sole mark Orientasi organisme: eg. shell, bone, wood Slump structures
Sifat fisik, kimia dan biologi batuan sedimen Lingkungan pengendapan dan sistem pengendapan Semua aspek stratigrafi Struktur geologi Geofisika Aliran cairan (flow of fluid) Dan lain sebagainya.
8. Inderaan jauh (Remote sensing) termasuk: Foto udara, citra satelit Airbone geophysic (aeromagnetic) Ini hanya merupakan penunjang kalau data sebelumnya kurang By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
21
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
22
CekunganSedimentasi
Explor ation of a Petroleum Basin. FUNDAM ENTAL OF PETROLEUM GEOLOGY AND EXPLORATI ONS. 02. Exploration of a Petroleum Basin.
Mustoto Moehadi. HP. 0811 863 643
Phase I adalah tahap awal untuk melakukan pemetaan permukaan dan penyelidikan geophysik.
[email protected] By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
24
Cekungan Sedimentasi
CekunganSedimentasi
Explor ation of a Petroleum Basin.
Explor ation of a Petroleum Basin.
Eksplorasi petroleum dapat memisahkan hingga rentetan dari suatu informasi. Dengan setiap tahap yang menunjukkan makin meningkatnya data base, sehingga dapat lebih baik pelaksanaan proses pengevaluasian prospek minyak pada daerah tersebut.
Dimulai dari daerah basin yang belum di eksplor.
Menggunakan pengetahuan tentang geologi permukaan dan geologi struktur.
Indikasi dari permukaan dapat dijadikan sebagai acuan seperti :
rembesan pada permukaan, mata air, gas yang tedeteksi pada sumur dsb
Untuk mengusulkan agar dilakukannya eksplorasi.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
25
Cekungan Sedimentasi
Indikasi petroleum yang terlihat pada permukaan sangatlah penting dalam penemuan daerah minyak di dunia yang pada umumnya berada di darat. Walaupun pada umumnya daerah dengan adanya petunjuk/fakta limpahan pada permukaan tersebut belum dapat membuktikan bahwa daerah tersebut dapat di produksikan.
Pada tahap ini, para geologist harus memiliki pengetahuan yang lebih mendalam mengenai struktur permukaan dan mengevaluasi aspek lainnya untuk tugas eks plorasi, seperti jenis endapan, continentally dan kemungkinan adanya proses perubahan bentuk.
Para goelogi eksplorasi harus bekerjasama dengan dengan geophysicist dalam hal yang berkenaan dengan stratigrafi dan struktur pada permukaan.
Pada tahap ini, analog geologi biasanya digunakan untuk membandingkan daerah basin yang belum di eksplorasi hingga produksi basin yang muncul sebagai karakteristik geologi.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
CekunganSedimentasi
Explor ation of a Petroleum Basin.
Explor ation of a Petroleum Basin.
(Merupaka langkah awal, eksplorasi di lepas pantai.)
Pada tahap ini, banyak data diperoleh berbagai variasi kedalaman dari jebakan berpotensi dan membantu beberapa pengetahuan tentang karakter dan volume dari pengisian pengendapan yang didapatkan.
Hal ini umumnya telah teramati bahwa kemungkinan untuk menemukan minyak komersial diperkirakan di dalam proporsi terhadap total volume endapan (Levorsen, 1979), khususnya jika pada interval di kedalaman dimana minyak dan gas akan terbentuk (Klemme, 1980).
Volume shale bawah permukaan (sumber potensial) juga perlu dievaluasi.
Phase II adalah tahap untuk melakukan survey Seismik.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
Phase III, adalaha tahap pengeboran eksplorasi / pengeboran acak. Guna mendapatkan detail sample dari karakter batuan sedimen ( reservoir, potensi soure dan caprock, dan daerah geothermal ). 27
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
Cekungan Sedimentasi
CekunganSedimentasi
Explor ation of a Petroleum Basin.
Explor ation of a Petroleum Basin.
Potensi menemukan sumber hidrokarbon dapat terlihat pada tahap ini, dikarenakan prospek yang paling menjanjikan, biasanya dipermukaan atau bawah permukaan yang terdeteksi dengan seismik, dilakukan pengeboran terlebih dahulu.
Meskipun dry hole adalah kegagalan tersebut masih tetap diperlukan. (sumur wildcat).
Karena dapat memberikan data dalam jumlah yang besar sebagai bahan evaluasi petroleum sistem untuk cengkungan didaerah tersebut di masa datang. (Post drilling Ananalysis)
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
26
28
Pahse IV, dalam fase pencarian, keberhasilan total dan sumur wildcat. 29
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
30
Cekungan Sedimentasi
CekunganSedimentasi
Explor ation of a Petroleum Basin.
Explor ation of a Petroleum Basin.
Pada tahap ini, reservoir didapatkan dan jenis hidrokarbon dapat dihubungkan dengan unit stratigrafi atau jenis perangkapnya.
Pengeboran wildcat lebih lanjut di daerah basin yang kurang berkembang harus dilakukan dengan mengikuti konsep zona petroleum yang sudah ada.
Sebuah “play concept” ( daerah operasi) didefinisikan sebagai grup dengan kesamaan bentuk geologi, kemiripan prospek, biasanya pada bentuk stratigrafi umum dengan garis bagi horizon yang tetap, (seperti lithology, unconformity ).
Basin juga bisa dibagi menjadi beberapa zona petroleum.
Terdapat volume batuan sedimen yang bersifat penampangan dengan beberapa karakte umum.
Aplikasi dari play dan zona petroleum berpengaruh pada rasio keberhasilan pengeboran ( penemuan daerah prospek; penemuan bbls. Ketebalan pengeboran ) untuk peningkatan pada saat tahap pencarian.
Banyak basin-basin besar yang telah ditemukan sehingga eksplorasi dengan model jebakan yang lebih rumit diperlukan.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
31
Phase V, fase produksi, diawali untuk menyediakan eksplorasi geologist dengan estimasi kebalikan dan asal mula potensi hydrocarbon dari basin. By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
32
Cekungan Sedimentasi
CekunganSedimentasi
Explor ation of a Petroleum Basin.
Summ aries : Explor ation of a Petrol eum Basin.
Butuh cukup informasi untuk bekerja di luar area pada distribusi, agar dapat sebagai acuan untuk eksplorasi lebih lanjut pada daerah pematangan.
Baik ukuran daerah baru yang dilakukan serta kesuksesan ratio pengeboran biasanya kedua-duanya cenderung menurun pada tahap ini.
Pada umumnya, tidak semua basin sedimentary pada tahap kematangan yang sama saat pengeboran di waktu yang sama.
Sebaian basin bisa saja matang, sedangkan daerah yang lain dimungkinkan karena pengaruh geologi, sulit dijangkau. Sehingga semimatang atau belum terujikan.
Bisa jadi, kedalaman yang lebih dangkal dapat lebih mudah diuju dan dapat diproduksi, sedangkan pada waktu yang bersamaan horizon stratigrafi yang lebih detail hanya pada survey seismik atau tahap pengembangan wildcat.
Sangat mungkin untuk menemukan basin sedimen, meskipun sudah dilakukan pengeboran dan pengembangan selama 50 tahun lebih.17
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
Phase I; adalah tahap awal pemetaan permukaan dan penyelidikan geofisika.
Phase II; adalah tahap survei seismik.
33
Cekungan Sedimentasi
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
34
CekunganSedimentasi
Summ aries Petrol eum Basin. Sum mari es : Explor ation of a Petroleum Phase III, adalah tahap pengeboran eksplorasi / pengeboran acak. Guna mendapatkan detail sample dari karakter batuan sedimen ( reservoir, potensi soure dan caprock, dan daerah geothermal ). Phase IV, dalam fase pencarian, keberhasilan total dan sumur wildcat.
Phase V, fase produksi, diawali untuk menyediakan eksplorasi geologist dengan estimasi kebalikan dan asal mula potensi hydrocarbon dari basin.
By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
35
KRITIK DAN SARAN KIRIM KE E - -M ail Address : Moeham .universi
[email protected] m
[email protected] om By Ir. Mustoto Moehadi MM. MT.
36