ABD ROHMAN ADDAKHIL 14670040 TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEMISOLID SOAL LATIHAN TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN SEMISOLID TAHUN AJARAN 2016-2017
1. a. Jelaskan proses proses pengembangan pengembangan sediaan farmasi semisolid b. Sebutkan tantangan dalam pengembangan pengembangan sediaan farmasi A, Bahan aktif diisolasi, dintesis, fermentasi, rekayasa genetik kemudian dimanipulasi secara molekul kemudian dilakukan pengujian aktifitas, toksisitas, parameter fisikokimia pada bahan aktif. Kemudian bahan aktif diformulasikan dengan bahan bahan tambahan. angkah selanjutnya dilakukan dilakukan e!aluasi mutu yakni in proses kontrol dan end proses kontrol yang terdiri dari stabilitas, efektifitas, keamanan dan aseptibilitas. Kemudian di uji secara preklinik dan klinik dan dilakukan post market B. "antangan "antangan pada pengembangan sediaan adalah susahnya memodifikasi bahan aktif jika bahan sukar larut, membutuhan #aktu yang yang sangat lama kira-kira 1$ tahun dan pemasaran. %. Jelaskan secara singkat terkait anatomi dan fisologi kulit EPIDERMIS &pider &pidermis mis adalah adalah lapisan lapisan luar luar kulit kulit yang yang tipis tipis dan a!asku a!askuler ler.. "erdiri erdiri dari dari epitel epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, angerhans dan merkel. "ebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar $ ' dari seluruh ketebalan kulit. "erjadi regenerasi setiap (-) minggu. &pidermis terdiri atas lima lapisan *dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam+ 1. Stratum Korneum "erdiri dari sel keratinosit keratinosit yang yang bisa mengelupas dan berganti. %. Stratum usidum Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki kaki dan telapak tangan. "idak tampak pada kulit tipis. . Stratum ranulosum /itandai oleh -$ lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan sitoplasma teris terisii oleh oleh gran granul ulaa baso basofil filik ik kasa kasarr yang yang dina dinama maka kan n gran granula ula kerat keratoh ohial ialin in yang yang mengandung protein kaya akan histidin. "erdapat sel angerhans. (. Stratum Spinosum "erdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap filamenfilame terse tersebu butt meme memega gang ng pera perana nan n pent pentin ing g untu untuk k memp mempert ertah ahan anka kan n kohe kohesi si sel sel dan dan melindungi terhadap efek abrasi. $. Stratum Basale *Stratum erminati!um+ "erdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung ja#ab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. DERMIS 0erupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai "rue Skin2. "erdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. "ebalnya ber!ariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar mm. SUBKUTIS
0erupakan lapisan di ba#ah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi. 3ungsi Subkutis 4 hipodermis melekat ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber. . Jelaskan fungsi kulit sebagai to protect from potentially harmfull e5ternal stimuli Sebagai sistem integumen, kulit merupakan garis pertama pertahanan tubuh terhadap paparan dari luar seperyi bakteri, !irus, jamur dan lainnya.Kulit tersusun atas jaringan epitel yang mencegah masuknya mikroba. sel epitel juga mampu memproduksi peptida yang bersifat antimikroba yaitu peptida defensin dan cathelicidin. 6eptida ini diproduksi sebagai respon terhadap sitokin maupun akti!itas dari mikroba. Selain epitel, kulit juga mengandung sel yang berfungsi dalam imunitas yaitu sel langerhans dan makrofag. Sel langerhans yang ditemukan pada stratum spinosum lapisan epidermis berfungsi dalam mengaktifkan sistem imun dengan mengenali mikroba yang berpotensi menimbulkan bahaya, sedangkan makrofag pada dermis berperan dalam fagositosis bakteri dan !irus. Selain itu kulit juga melindungi tubuh dari radiasi ultra!iolet yang berbahaya. (. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi obat secara perkutan 3aktor biologi · Kondisi kulit · 7mur kuit · Aliran darah · 0etabolime kulit · 6erbedaan spesies 3aktor fisikokimia · 8idrasi kuit · "emperatur dan p8 · Koefisien difusi · Konsentrasi obat · Koefisien partisi · Bentuk dan ukuran moekul $. Sebutkan criteria apa saja yang dapat menjadi pertimbangan dalam pemilihan bahan obat sebagai sediaan semisolid - sifat bahan obat - sifat sediaan obat - kondisi penderita - kondisi penyakit - harga ). Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemberian obat secara dermal 6emberian obat pada kulit *dermal+ merupakan cara memberikan obat pada kulit dengan den gan men mengol golesk eskan an ber bertuj tujuan uan mem memper pertaha tahanka nkan n hid hidrasi rasi,, mel melind indung ungii perm permuka ukaan an kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi. 9. ambarkan dan sebutkan anatomi kulit bagian epidermis
Epidermis dapat dibagi menjadi 5 lapisan : Stratum corneum (lapisan tanduk). Stratum corneum merupakan lapisan kulit yang paling luar. Stratum korneum paling tebal pada telapak kaki dan paling tipis pada pelupuk mata, pipi dan dahi. Lapisan ini tersusun atas sel-sel mati yang mudah mengelupas. Stratum lucidum (daerah rintangan). Lapisan ini berwarna terang dan hanya nampak pada lapisan kulit yang tebal. Hanya terlihat pada telapak kaki dan telapak tangan. Stratum granulosum (lapisan seperti butir) . Lapisan ini menggandung sel-sel bergranula yang menghambar pengeluaran air berlebih. Stratum granulosum berpartisipasi akti dalam proses keratinisasi, hanya mekanismenya belum diketahui jelas. Stratum spinosum (lapisan sel duri) . Stratum spinosum !stratum malpighi" terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Lapisan ini adalah lapisan paling tebal di epidermis. Stratum germinativum (lapisan sel basal) . Lapisan ini selalu tumbuh dan membelah, lapisan ini banyak ditemukan sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang menentukan warna kulit seseorang.
:. Jelaskan mengapa statum korneum merupakan lapisan barrier dalam penetrasi obat perkutan karena stratum koreum terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak ber#arna dan sangat sedikit mengandung air. apisan tanduk sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. ;. Jelaskan mekanisme transport obat melalui secara perkutan
Sebagian besar obat-obat yang diberikan melalui kulit berpenetrasi dengan mekanisme difusi pasif. /ifusi pasif yaitu suatu proses perpindahan masa dari tempat yang konsentrasi tingi ke tempat yang berkonsentrasi rendah tanpa membutuhkan energi.. Stratum korneum sebagai jaringan keratin akan berlaku sebagai membran buatan yang semi permeabel dan molekul obat mempenetrasi dengan cara difusi pasif, jadi jumlah obat yang pindah menyebrangi lapisan kulit bergantung pada konsentrasi obat. 1<. Sebutkan interaksi obat yang terjadi pada saat pengaplikasian sediaan semisolid *topikal+ Solute !ehicle interaction interaksi bahan aktif terlarut dalam !ehikulum. =dealnya >at aktif terlarut dalam !ehikulum tetap stabil dan mudah dilepaskan. =nteraksi ini telah ada dalam sediaan. ?ehicle skin interaction merupakan interaksi !ehikulum dengan kulit. Saat a#al aplikasi fungsi reser!oir kulit terhadap !ehikulum. Solute Skin interaction interaksi bahan aktif terlarut dengan kulit *lag phase, rising phase, falling phase+. 11. Jelaskan perbedaan mendasar terkait penetrasi obat transepidermal dan tranfolikular a. 6enetrasi secara transepidermal -6enetrasi transepidermal dapat secara interseluler dan intraseluler. 6enetrasi interseluler merupakan jalur yang dominan, obat akan menembus stratum korneum melalui ruang antar sel pada lapisan lipid yang mengelilingi sel korneosit. -/ifusi dapat berlangsung pada matriks lipid protein dari stratum korneum. Setelah berhasil menembus stratum korneum obat akan menembus lapisan epidermis sehat di ba#ahnya, hingga akhirnya berdifusi ke pembuluh kapiler. -6enetrasi secara intraseluler terjadi melalui difusi obat menembus dinding stratum korneum sel korneosit yang mati dan juga melintasi matriks lipid protein startum korneum, kemudian mele#atinya menuju sel yang berada di lapisan ba#ah sampai pada kapiler di ba#ah stratum basal epidermis dan berdifusi ke kapiler. b. 6enetrasi secara transfolikular -Analisis penetrasi secara folikular muncul setelah percobaan in !i!o. 6ercobaan tersebut memperlihatkan bah#a molekul kecil seperti kafein dapat berpenetrasi tidak hanya mele#ati sel-sel korneum, tetapi juga melalui rute folikular. -@bat berdifusi melalui celah folikel rambut dan juga kelenjar sebasea untuk kemudian berdifusi ke kapiler. -7nsur !ehikulum sediaan topikal dapat mengalami e!aporasi, selanjutnya >at aktif berikatan pada lapisan yang dile#ati seperti pada epidermis, dermis. 1%. Apa yang dimaksud dengan krim, salep, gel, dan pasta ream adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan yang sesuai. Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit atau selaput lendir. el adalah sediaan semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. gel kadang kadang disebut jeli. 6asta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian luar.
1. Jelaskan keuntungan dan kerurian krim dan salep berdasarkan masing-masing basis pemba#a sediaan tersebut Sebagai bahan pemba#a substansi obat untuk pengobatan kulit. Sebagai bahan pelumas pada kulit. Sebagai pelindung untuk kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair dan rangsang kulit. Sebagai obat luar Kekurangan Salep C Berdasarkan basis 1. Kekurangan basis hidrokarbon Sifatnya yang berminyak dapat meninggalkan noda pada pakaian serta sulit tercuci ga sulit di bersihkan dari permukaan kulit. %. Kekurangan basis absorpsi Kurang tepat bila di pakai sebagai pendukung bahan bahan antibiotik dan bahan bahan kurang stabil dengan adanya air 0empunyai sifat hidrofil atau dapat mengikat air . K&&B=8AD E K&K7FADAD S&/=AAD KF=0 berdasarkan basis a. Kelebihan sediaan krim, yaitu 1. 0udah menyebar rata %. 6raktis . 0udah dibersihkan atau dicuci (. ara kerja berlangsung pada jaringan setempat $. "idak lengket terutama tipe m4a ). 0emberikan rasa dingin *cold cream+ berupa tipe a4m 9. /igunakan sebagai kosmetik :. Bahan untebih mudah dibersihkan atau dicuci dengan air terutama tipe 04A*minyak dalam air+. ara kerja langsung pada jaringan setempat. untukuk pemakaian topical jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun. -0emberikan rasa dingin, terutama pada tipe A40*air dalam minyak+. -Bisa digunakan untuk mencegah lecet pada lipatan kulit terutama pada bayi, pada fase A40*air dalam minyak+ karena kadar lemaknya cukup tinggi. b. Kekurangan sediaan krim, yaitu 1. 0udah lengket, terutama tipe A40*air dalam minyak+. 1. Susah dalam pembuatannya karena pembuatan krim harus dalam keadaan panas %. 0udah pecah disebabkan dalam pembuatan formula tidak pas . 0udah kering dan mudah rusak khususnya tipe a4m karena terganggu system campuran terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan. 1(. Jelaskan cara pertimbangan basis yang digunakan dalam sedian salep, krim, pasta "ujuan pengobatan ontoh tujuan &6=/&F0AG piro5icam, ketoprofen *menghindari side efffect pd =+ gel 0endapatkan kriteria estetika tertentu penampakan *transparan dll+, mudah dioleskan, tidak berbau, tidak meninggalkan bekas •
•
•
• •
0enghindari interaksi cationic drug E cationic preser!. anionic surf. okasi penggunaan kulit E mukosa p8 kulit ( ),:
1$. Sebutkan dan jelaskan basis apa saja yang dapat digunakan dalam sedian salep Basis salep yang digunakan sebagai pemba#a dibagi dalam ( kelompok 1. Basis hidrokarbon /asar salep ini yaitu terdiri antara lain !aselin putih, ?aselin kuning, 6ara!in encer, 6ara!in padat, Jelene, 0inyak tumbuh-tumbuhan, ampuran ?aselin dengan malam putih, malam kuning. /asar salep hidrokarbon *dasar bersifat lemak+ bebas air, preparat yang berair mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bila lebih minyak sukar bercampur. /asar hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. /asar salep tersebut bertahan pada kulit untuk #aktu yang lama dan tidak memungkinkan larinya lembab ke udara dan sukar dicuci. Kerjanya sebagai bahan penutup saja. "idak mengering atau tidak ada perubahan dengan berjalannya #aktu *Ansel, 1;:;+. %. Basis absorpsi *basis serap+ /asar salep ini dapat dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak *6araffin hidrofilik dan anolin anhidrat+ dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan *anolin+ *Ansel, 1;:;+. . Basis yang dapat dicuci dengan air /asar salep ini adalah emulsi minyak dalam air antara lain salep hidrofilik dan lebih tepatnya disebut krim. dasar salep ini mudah dicuci dari kulit atau dilap basah, sehingga lebih dapat diterima untuk bahan dasar kosmetik. Beberapa bahan obat dapat menjadi lebih efektif dengan menggunakan dasar salep ini. Keuntungan lain adalah dapat diencerkan dengan air dan mudah menyerap air pada kelainan dermatologik *Ansel, 1;:;+. (. Basis larut dalam air. Kelompok ini disebut juga dasar salep tak berlemak dan terdiri dari konstituen larut air. Sama halnya dengan dasar salep yang dapat dicuci dengan air dasar salep ini banyak memiliki keuntungan *Ansel, 1;:;+. 6emilihan dasar salep tergantung pada beberapa faktor seperti khasiat yang diinginkan, sifat bahan obat yang dicampurkan, ketersediaan hayati, serta stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. /alam beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan stabilitas yang diinginkan. 0isalnya obat-obat yang dapat terhidrolisis, lebih stabil dalam dasar salep hidrokarbondaripada dasar salep yang mengandung air meskipun obat tersebut bekerja lebih efektif dalam dasar salep yang mengandung air *Anief, %<<+. 1). Sebutkan dan jelaskan basis apa saja yang dapat digunakan dalam sedian krim @il in #ater *o4#+ tipe krim minyak o4# merupakan krim yang fase luarmya air, jadi mudah dicuci dengan air atau tidak lengket atau meninggalkan noda pada pakaian. 6embuatan krim dengan metode o4# dapat diencerkan dengan air. 7ntuk mencegah terjadinya pengendapan >at maka ditambahkan >at yang mudah bercampur dengan air tapi tidak menuap seperti propilen glikol
Hater in oil *#4o+ "ipe krim #4o merupakan krim dengan fase luarnya minyak tidak mudah dicuci, tidak mudah mongering. Krim #4o konsistensi dapat berfariasi, sangat tergantung pada komposisi fasa minyak dan fasa cair. 19. Sebutkan dan jelaskan basis apa saja yang dapat digunakan dalam sedian pasta 1. Basis 8idrokarbon Karakteristik o "idak diabsorbsi oleh kulit o =nert "idak tercampurkan dengan air o /aya absorbs air rendah o 0enghambat kehilangan air pada kulit dengan membentuk lapisan tahan air E o meningkatkan hisrasi sehingga meningkatkan abbsorbsi obat melalui kulit %. Basis Absorbsi Karakteristik bersifat hidrofil dan dapat menyerap sejumlah tertentu air dan larutan cair. o Don emulsi, contoh #ool fat, #ool alcohol, Bees #a5, kolesterol. &mulsi A40, contoh 8ydrous #ool fat *lanolin+, @ily cream. o . arut Air, contoh 6& Keuntungan arut air Absorbsi baik oleh kulit 0udah melarutkan bahan lain Bebas dari rasa lengket Dyaman digunakan Kompatibel dengan berbagai obat dermatologi (. Air-misibel, contoh salep beremulsi Keuntungan Bercampur dengan eksudat luka 0engurangi gangguan fungsi kulit Kontak baik dengan kulit karena surfaktannya 6enerimaan secara kosmetik yang baik 0udah dibersihkan untuk area berambut
1:. Jelaskan secara singkat dan jelas proses pembuatan salep menggunakan bahan aktif padat dan bahan aktif cair A. 6roses pembuatan salep >at aktif padat a. Iat padat dan larut dalam dasar salep. contoh, amphorae - /ilarutkan dasar salep yang sudah dicairkan didalam pot salep tertutup. - Jika dalam resepnya terdapat minyak lemak *@l. sesami+, camphorae dilarutkan lebih dahulu dalam minyak tersebut.
- Jika dalam resep terdapat salol, menthol, atau >at lain yang dapat mencair jika dicampur *karena penurunan titik eutektik+, camphorae dicampurkan supaya mencair, baru ditambahkan dasar salepnya - Jika camphorae itu berupa >at tunggal, camphorae ditetesi lebih dahulu dengan eter atau alkohol ;$', kemudian digerus dengan dasar salepnya. b. Iat padat larut dalam air. contoh, 6rotargol - "aburkan diatas air, diamkan ditempat gelap selama jam sampai larut - Jika dalam resep terdapat gliserin, tambahkan
gliserin tersebut, baru
ditambahkan airnya dan tidak perlu ditunggu jam lagi karena dengan adanya gliserin, protargol atau mudah larut. c. Iat padat tidak larut dalam air. 7mumnya dibuat serbuk halus dahulu, contohnya - Belerang *tidak boleh diayak+ - Ac. Boricum *diambil bentuk yang pul!eratum+ - @5ydum >incicum *diayak dengan ayakan Do. 1<<4B(<+. - 0amer album *diayak dengan ayakan Do.%$4B1<+ - ?eratrin *digerus dengan minyak, karena jika digerus tersendiri akan menimbulkan bersin+. B. 6roses pembuatan salep >at aktif cair - "erjadi reaksi ontohnya, jika aua calcis bercampur dengan minyak lemak akan terjadi penyabunan sehingga cara penggunaannya adalah dengan diteteskan sedikit demi sedikit kemudian dikocok dalam sebuah botol bersama dengan minyak lemak, baru dicampur dengan bahan lainnya. - "ak terjadi reaksi Jumlah sedikit teteskan terakhir sedikit demi sedikit Jumlah banyak diuapkan atau diambil bahan berkhasiatnya saja dan berat airnya diganti dengan dasar salepnya. 1;. Jelaskan criteria apa saja yang harus dipenuhi dalam sediaan topikal Sesuai dengan p8 kulit, tidak mengiritasi kulit, mudah digunakan, mudah dibersihkan, tidak berbau, tidak berberkas, serta homogen. %<. Buatlah 1 rancangan formula salep4krim4pasta dilengkap kegunaan dan konsentrasinya
Asam salisilat No. Baa! 1. Asam Salisilat %. &/"A . Asam Ben>oat (. &tanol $. ?aseline album
F"!#$% Bahan aktif Antioksidan 6enga#et 6elarut Basis
Ka&a' ()* 1<' <,1' <,%' Ls ad 1<<'
%1. a. Sebutkan criteria pemilihan antioksidan dalam sediaan salep b. Kapan penambahan antioksidan diperlukan dalam formulasi sediaan topikal a. pemilihan antioksidan tergantung beberapa faktor seperti toksisitas, iritansi, potensi tercampurkan, bau, perubahan #arna, kelarutan, dan kestabilan. b. penambahan antioksidan ketika dalam formulasi terdapat >at yang mudah teroksidasi dan minyak. %%. Sebutkan keuntungan dan kerugian sediaan gel dibandingkan sediaan salep Keuntungan sediaan gel 1. efek pendinginan pada kulit saat digunakan %. penampilan sediaan yang jernih dan elegan . pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan film tembus pandang, elastis, daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan pori tidak terganggu (. mudah dicuci dengan air $. pelepasan obatnya baik ). kemampuan penyebarannya pada kulit baik. Kekurangan sediaan gel 1. harus menggunakan >at aktif yang larut di dalam air sehingga diperlukan penggunaan peningkat kelarutan seperti surfaktan agar gel tetap jernih pada berbagai perubahan temperatur, tetapi gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketika berkeringat, kandungan surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga lebih mahal. %. penggunaan emolien golongan ester harus diminimalkan atau dihilangkan untuk mencapai kejernihan yang tinggi. %. Sebutkan beberapa contoh penggunakan gel yang dapat memberikan efek sistemik dan efek lokal a. &fek Sistemik "ransdermal adalah salah satu cara administrasi obat dengan bentuk sediaan farmasi gel yang digunakan pada permukaan kulit. Damun mampu masuk ke tubuh melalui kulit. /an memberikan efek sistemik *menuju ke seluruh tubuh+ ontoh scopolamine, nitoglyserin, =S/D, clonidine, estradiol, fentanyl b. &fek okal Anastesi lokal adalah salah satu obat yang berefek non spesifik *lokal+ yang mempunyai pengaruh pada tubuh bersifat lokal *daerah yang diberikan obat+. ontoh lidokain, prokain, kokain, bupi!akain %(. Jelaskan perbedaan gel berdasarkan sistem dan berdasarkan pemba#a a. Berdasarkan sistem 1. Sistem satu fase
6ada sistem ini, fase terdispersinya melarut atau mengembang sehingga terlihat hanya sebagai satu fase saja, terdiri dari senya#a makromolekul atau senya#a-senya#a polimer dan pada umumnya bersifat jernih. %. Sistem dua fase 6ada sistem ini, fase terdispersinya homogen dalam bentuk flokulat-flokulat, terdiri dari senya#a inorganik yang tidak larut, terlihat dua fase dan pada umumnya bersifat tidak jernih. b. Berdasarkan pemba#anya 1. Basis el 8idrofobik a. Bahan pembentuk gel terdiri dari Senya#a hidrokarbon *petrolatum, mineral+ @il 4 gel polietilen. 6lastibase emak he#an 4 lemak tumbuhan *lemak coklat+ Basis sabun berminyak *gel alumunium stearat dan minyak mineral+ @rganel hidrofilik *carbo#a5 4 6& B0 tinggi+ b. 0engandung sol!en selain air c. Biasanya digunakan minyak mineral sebagai sol!en %. Basis el 8idrofilik a. Biasanya mengandung air, glycerol atau propilenglykol b. 8idrogel kandungan air sekitar antara :$-;$ ' c. elling agent 6olimer *0akromolekul alam+ "ragakan, alginat, agar 6olimer *0akromolekul semisintesis+ /eri!at selulosa seperti metil selulosa, Da-0, 8&, 86, 860 6olimer *0olekul sintesis+ arbomer %$. a. Bagaimana criteria sediaan gel berdasarkan % fase b, Berikan contoh bahan gelling agent yang digunakan dalam pembuatan gel % fase a. Kriteria Sediaan gel berdasarkan sistem dua fase - "erdispersi homogen dalam bentuk flokulat-flokulat - "erlihat dua fase dan biasanya tidak jernih - Berupa tiksotropik, membentuk semipadat jika dibiarkan dan menjadi cair pada pengocokan. - Senya#a inorganik yang tidak larut b. ontoh bahan gelling agent yang biasa digunakan dalam gel sistem dua fase adalah bentonit %). a. Apa yang dimaksud dengan gelling agent b. Sebutkan bahan-bahan yang dapat digunakan dalam pembentuk gel %9. Sebutkan karakteristik sediaan gel 1. S#elling el dapat mengembang karena komponen pembentuk gel dapat mengabsorbsi larutan sehingga terjadi pertambahan !olume. 6elarut akan berpenetrasi diantara matriks gel dan terjadi interaksi antara pelarut dengan gel. 6engembangan gel kurang sempurna bila terjadi ikatan silang antar polimer di dalam matriks gel yang dapat menyebabkan kelarutan komponen gel berkurang. %. Sineresis
Suatu proses yang terjadi akibat adanya kontraksi di dalam massa gel. airan yang terjerat akan keluar dan berada di atas permukaan gel. 6ada #aktu pembentukan gel terjadi tekanan yang elastis, sehingga terbentuk massa gel yang tegar. 0ekanisme terjadinya kontraksi berhubungan dengan fase relaksasi akibat adanya tekanan elastis pada saat terbentuknya gel. Adanya perubahan pada ketegaran gel akan mengakibatkan jarak antar matriks berubah, sehingga memungkinkan cairan bergerak menuju permukaan. Sineresis dapat terjadi pada hidrogel maupun organogel. . &fek suhu &fek suhu mempengaruhi struktur gel. el dapat terbentuk melalui penurunan temperatur tapi dapat juga pembentukan gel terjadi setelah pemanasan hingga suhu tertentu. 6olimer seperti 0, 860, terlarut hanya pada air yang dingin membentuk larutan yang kental. 6ada peningkatan suhu larutan tersebut membentuk gel. 3enomena pembentukan gel atau pemisahan fase yang disebabkan oleh pemanasan disebut thermogelation. (. &fek elektrolit Konsentrasi elektrolit yang sangat tinggi akan berpengaruh pada gel hidrofilik dimana ion berkompetisi secara efektif dengan koloid terhadap pelarut yang ada dan koloid digaramkan *melarut+. el yang tidak terlalu hidrofilik dengan konsentrasi elektrolit kecil akan meningkatkan rigiditas gel dan mengurangi #aktu untuk menyusun diri sesudah pemberian tekanan geser. el Da-alginat akan segera mengeras dengan adanya sejumlah konsentrasi ion kalsium yang disebabkan karena terjadinya pengendapan parsial dari alginat sebagai kalsium alginat yang tidak larut. $. &lastisitas dan rigiditas Sifat ini merupakan karakteristik dari gel gelatin agar dan nitroselulosa, selama transformasi dari bentuk sol menjadi gel terjadi peningkatan elastisitas dengan peningkatan konsentrasi pembentuk gel. Bentuk struktur gel resisten terhadap perubahan atau deformasi dan mempunyai aliran !iskoelastik. Struktur gel dapat bermacam-macam tergantung dari komponen pembentuk gel. ). Fheologi arutan pembentuk gel *gelling agent+ dan dispersi padatan yang terflokulasi memberikan sifat aliran pseudoplastis yang khas, dan menunjukkan jalan aliran non ne#ton yang dikarakterisasi oleh penurunan !iskositas dan peningkatan laju aliran. %:. Jelaskan mekanisme pembentukan gel Senya#a polimer4 makromolekul *struktur kompleks+ bersifat hidrofil4hidrokoloid akan mengembang bila didispersikan dalam air kemudian terjadi proses hidrasi molekul air mell pembentukan ikatan hidrogen kemudian molekul air terjebak dalam struktur molekul yang kompleks akhirnya terbentuk masa gel yang kaku4kenyal *semisolid+.
%;. Sebutkan parameter kritis apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembentukan sistem gel a. "emperatur M berpengaruh terhadap kemampuan pengembangan *terkait dengan energi+ b. !ol. Sol!en M berpengaruh terhadap kesempurnaan pengembangan *proses hidrasi+ c. kecepatan dan lama pengadukan M berpengaruh terhadap proses pengembangan dan pengadukan yang terlalu cepat dan kuat d. rantai4sistem polimernya rusak e. gel banyak mengandung gelembung udara yang ter jebak
f. Setelah pembuatan, perlu pendiaman untuk memantapkan sistem yang sudah terbentuk <. Sebutkan faktor yang mempengaruhi dalam tahapan pengembangan basis gel jenis gel *organik, anorganik, hidrogel, organogel+, tingkat kemungkinan kontaminasi mikroba, tingkat penguapan, tingkat homogenitas bahan aktif dan bahan tambahan 1. Apa yang dimaksud dengan sediaan suppositoria 3i i!, 1;;$ Sediaan padat yang dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, !agina atau uretra. 7mumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. N Ded ph. ? Sediaan padat yang dipakai melalui dubur4anus4rektal, pada umumnya berbentuk kerucut4 torpedo dan jika tidak dituliskan %. Sebutkan keuntungan dan kerugian penggunaan obat suppositoria Keuntungan penggunaan suppositoria antara lain 1. /apat menghindari terjadinya iritasi pada lambun %. /apat menghindari kerusakan obat oleh en>im pencernaan . @bat dapat masuk langsung saluran darah dan ber akibat obat dapat memberi efek lebih cepat daripada penggunaan obat per oral (. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak $. Bentuknya seperti terpedo mengunt sadarungkan karena suppositoria akan tertarik masuk dengan sendirinya bila bagian yang besar masuk melalui otot penutup dubur Kerugian penggunaan bentuk sediaan suppositoria antara lain "idak menyenangkan penggunaan Absorbsi obat sering tidak teratur dan sedikit diramalkan. . Jelaskan mekanisme kerja sediaan suppositoria 0ekanisme kerja supositoria dibagi menjadi tiga kelompok yaitu 1. supositoria berefek mekanik bahan dasar supositoria berefek mekanik tidak peka pada penyerapan. Supositoria mulai berefek bila terjadi kontak yang menimbulkan refleks defikasi, namun pada keadaan konstipasi refleks tersebut lemah. 6ada efek kontak tersebut terutama pada supositoria gliserin terjadi fenomena osmose yang disebabkan oleh afinitas gliserin terhadap air. 8al tersebut menimbulkan gerakan peristaltik %. supositoria berefek setempat termasuk dalam kelompok ini adalah supositoria anti #asir. Oaitu senya#a yang efeknya disebabkan oleh adanya sifat astringen atau peringkas pori. Ke dalam basis supositoria yang sangt beragam kadang-kadang ditambahkan senya#a peringkas pori baik dengan cara penyempitan maupun hemostatik. /alam formula supositoria sering terdapat senya#a penenang. @bat tersebut bekerja secara rangkap baik terhadap perifer maupun sentral yang terakhir ini sepenuhnya berefek sistemik. . supositoria berefek sistemik adalah supositoria yang mengandung senya#a yang disera p dan berefek pada organ tubuh selain rektum. 6ada kelompok ini termasuk supositoria nutritif, supositoria obat. Supositoria Dutritif /igunakan pada penyakit tertentu dimana saluran cerna tidak dapat menyerap makanan. Jumlah senya#a yang diserap tentu saja sedikit, namun sudah cukup untuk
mempertahankan hidup. Supositoria @bat Supositoria tersebut mengandung >at aktif yang harus diserap, mempunyai efek sistemik dan bukan efek setempat. Bila supositoria obat dimasukan ke dalam rektum pertama-tama akan timbul efek refleks, selanjutnya supositoria melebur atau melarut dalam cairan rektum hingga >at aktif tersebar dipermukaan mukosa, lalu berefek setempat dan selanjutnya memasuki sistem getah bening. @bat yang masuk ke peredaran darah akan berefek spesifik pada organ tubuh tertentu sesuai dengan efek terapetiknya. 6enyerapan direktum dapat terjadi dengan tiga cara yaitu 1. le#at pembuluh darah secara langsung %. le#at pembuluh getah bening . le#at pembuluh darah secara tidak langsung melalui hati. ima puluh persen aliran darah dari rektum memintas sirkulasi portal *melalui hati biasanya pada rute oral+, sehingga biotransfortasi obat oleh hati dikurangi. Bagian obat yang diabsorpsi dalam %4 bagian ba#ah rektum langsung mencapai !ena ca!a inferior dan tidak melalui !ena porta. Keuntungan pemberian melalui rektal *juga sublingual+ dl mencegah penghancuran obat oleh en>im usus atau p8 dalam lambung. Supositoria, yang dipakai secara rektal mengandung >at aktif yang tersebarkan *terdispersi+ di dalam lemak yang berupa padatan pada suhu kamar tetapi meleleh pada suhu sekitar $P, sedikit di ba#ah suhu badan. Jadi setelah disisipkan ke dalam rektum sediaan padat ini akan meleleh dan melepaskan >at aktifnya yang selanjutnya terserap dalam aliran darah. (. Buatlah rancangan formulasi sediaan suppositoria Fancangan 3ormula Suppositoria Aspirin "iap g mengandung Aspirin %1,))' era fla!a $' "okoferol <,<$' @l. acao 9),19' Na+a Baa! F"!#$% Ka&a' Aspirin Bahan Aktif %<' Iat tambahan atau era 3la!a $' pengisi "okoferol Antioksidan <,<$' @l. acao Basis Ad 1<<
J"+,a <,) g <,1$ g
<,<<1$ g %,%(:$ g
$. Jelaskan pertimbangan basis ideal yang digunakan dalam sediaan suppositoria iri basis suppo yang ideal 1. Stabil dalam penyimpanan dan penggunaan %."idak toksik, tidak mengiritasi . 0eleleh4melebur pada suhu tubuh (. /apat melepaskan obatnya setelah digunakan $. Kompatibel dengan obatnya 6ertimbangan pemilihan basis 1."ujuan pemakaian %. Fute administrasi4tempat pemberian obat . Kenyamanan pasien
(. Kompatibility dan stabilitas ). Jelaskan proses pengujiaan disolusi sediaan suppositoria berdasarkan persyaratan yang tertera pada 7S643armakope /alam 3= =? disebutkan bah#a uji disolusi diantaranya dapat dilakukan dengan metode dayung dan keranjang. 7ji disolusi dapat dilakukan dengan menggunakan dua tipe alat, yaitu 1. Alat 1 *0etode keranjang+ Alat terdiri atas #adah tertutup yang terbuat dari kaca atau bahan transparan lain yang inert, dilengkapi dengan suatu motor atau alat penggerak. Hadah tercelup sebagian dalam penangas sehingga dapat mempertahankan suhu dalam #adah 9Q R <,$Q selama pengujian berlangsung. Bagian dari alat termasuk lingkungan tempat alat diletakkan tidak dapat memberikan gerakan, goncangan, atau getaran signifikan yang melebihi gerakan akibat perputaran alat pengaduk. Hadah disolusi dianjurkan berbentuk silinder dengan dasar setengah bola, tinggi 1)<-19$ mm, diameter dalam ;:-1<) mm, dengan !olume sampai 1<<< ml. Batang logam berada pada posisi tertentu sehingga sumbunya tidak lebih dari % mm, berputar dengan halus dan tanpa goyangan yang berarti. Suatu alat pengatur mempertahankan kecepatan alat. %. Alat % *0etode /ayung+ Sama seperti alat 1, tetapi pada alat ini digunakan dayung yang terdiri atas daun dan batang sebagai pengaduk. Batang dari dayung tersebut sumbunya tidak lebih dari % mm dan berputar dengan halus tanpa goyangan yang berarti. Jarak antara daun dan bagian dalam dasar #adah dipertahankan selama pengujian berlangsung. /aun dan batang logam yang merupakan satu kesatuan dapat disalut dengan suatu penyalut inert yang sesuai. Sediaan dibiarkan tenggelam ke dasar #adah sebelum dayung mulai berputar. */itjen 6@0, 1;;$+ Selanjutnya media disolusi ditempatkan dalam labu disolusi sedangkan sediaan uji dimasukkan dalam labu atau dalam keranjang. Suhu dari media disolusi ditentukan 9 Q, p8 media berbeda-beda tergantung dari sediaan uji. Kecepatan putaran dayung atau keranjang berbeda-beda umumnya $<, 1<<, dan 1$< rpm. Haktu sampling dari media disolusi yang telah mengandung obat terdisolusi dilakukan te rgantung dari sediaan yang diuji. 9. Jelaskan alasan dilakukannya e!aluasi sediaan Sebagai kontrol untuk mengetahui kesesuaian sediaan yang dibuat dengan yang diharapkan 7ntuk mengetahui adanya suatu masalah yang terjadi pada proses pembuatan sediaan 7ntuk mengetahui mutu dalam suatu sediaan
:. Sebutkan tahapan apa saja dalam proses produksi yang memerlukan e!aluasi "ahap 6encampuran "ahap 6encetakan "ahap 6engisian ;. Sebutkan dan jelaskan prosedur e!aluasi karakteristik fisik dan stabilitas sediaan salep dan cream 6rosedur e!aluasi a. Sediaan salep 1. /aya penyerap air /aya menyerap air diukur sebagai bilangan air , yang digunakan untuk mengkarakterisasikan basis absorpsi. %. Kandungan air Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk menentukan kandungan air dalam salap. 6enentuan kehilangan akibat pengeringan ara penyulingan ara titrasi menurut Karl 3ischer . Konsistensi Konsistensi merupakan suatu cara menentukan sifat berulang, seperti sifat lunak dari setiap sejenis salap atau mentega, melalui sebuah angka ukur. 7ntuk memperoleh konsistensi dapat digunakan metode sebagai berikut 0etode penetrometer. 6enentuan batas mengalir praktis (. 6enyebaran 6enyebaran salap diartikan sebagai kemampuan penyebarannya pada kulit. 6enentuannya dilakukan dengan menggunakan entensometer. $. "ermoresistensi /ihasilkan melalui tes berayun. /ipergunakan untuk mempertimbangkan daya simpan salep di daerah dengan perubahan iklim *tropen+ terjadi secara nyata dan terus-menerus. ). 7kuran 6artikel 7ntuk melakukan penelitian orientasi, digunakan grindometer yang banyak dipakai dalam industri bahan pe#arna. b. Sediaan cream 1. &!aluasi 3isik. 8omogenitas diantara dua lapis film, secara makroskopis alirkan di atas kaca. Konsistensi, tujuan mudah dikeluarkan dari tube dan mudah dioleskan. 6engukuran konsistensi dengan pnetrometer. Konsistensi 4 rheologi dipengaruhi suhuG sedian non ne#ton dipengaruhi oleh #aktu is tirahat oleh karena itu harus dilakukan pada keadaan yang identik. Bau dan #arna untuk melihat terjadinya perubahan fasa. p8, p8 berhubungan dengan stabilitas >at aktif, efektifitas penga#et, keadaan kulit. %. &!aluasi Kimia. Kadar dan stabilitas >at aktif dan lain-lain. . &!aluasi Biologi.
Kontaminasi mikroba. Salep mata harus steril untuk salep luka bakar, luka terbuka dan penyakit kulit yang parah juga harus steril. 6otensi >at aktif. 6engukuran potensi beberapa >at antibiotik yang dipakai secara topikal.
Stabilitas a. Sediaan cream
Sediaan krim dapat menjadi rusak bila terganggu sistem campurannya terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi karena penambahan salah satu fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe krim jika >at pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama lain. 6engenceran krim hanya dapat dilakukan jika diketahui pengencer yang cocok. Krim yang sudah diencerkan harus digunakan dalam #aktu satu bulan. b. Sediaan salep /iamati terjadinya pertumbuhan mikroorganisme dengan mengamati timbulnya mikroorganisme pada permukaan sediaan. (<. Jelaskan interpretasi hasil e!aluasi karakterikstik fisik dan kimia sediaan salep dan cream yang dinyatakan baik4sesuai dengan spesifikasi sediaan Harna /ilihat dari #arna, kestabilan fisika pada >at tidak berubah pada penyimpanan dalam jangka #aktu tertentu. Bau "idak terjadi perubahan bau semenjak dari a#al pembuatan, pada saat penyimpanan sampai >at tersebut digunakan !iskositas Kekentalan dari >at tersebut tidak boleh berubah dari saat disimpan hingga digunakan.?iskositas sediaan krim adalah <<<<-9<<<< cps *Buhse, %<<+. Bobot jenis Bobot jenis >at tersebut harus tetap stabil dalam penyimpanan, hingga saat dipakai dan digunakan. 68 - p8 sediaan harus sesuai dengan p8 kulit yaitu berkisar antara (,)-),$*6aithankar, %<1<+. uji daya sebar 8AFA S@6& A"A7 KA6AS="AS 6&DO& BAFAD S&"=A6 HAK"7 6&0&F=KSAAD /AD /=8="7D 8AFA 6F@S&D K? DOA *K&"&D"7AD ) '+ (1. Jelaskan tahapan pengujian aseptability sediaan semisolid @rganoleptik, merupakan pengujian sediaan dengan menggunakan pancaindra untuk mendiskripsikan bentuk atau konsistensi *misalnya padat, serbuk, kental, cair+, #arna *misalnya kuning, coklat+ dan bau *misalnya aromatik, tidak berbau+
p8, prinsip uji derajat keasaman *p8+ yakni berdasarkan pengukuran akti!itas ion hidrogen secara potensiometri4elektrometri dengan menggunakan p8 meter. ?iskositas, !iskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, makin tinggi !iskositas, akan makin besar tahanannya. 6enghamburan4/aya sebar, uji penghamburan diartikan sebagai kemampuan untuk disebarkan pada kulit. 6enentuannya dilakukan dengan Extensometer . aranya yakni salap dengan !olume tertentu diba#a ke pusat antara dua lempeng gelas, lempeng sebelah atas dalam inter!al #aktu tertentu dibebani oleh peletakan dari anak timbang. 6ermukaan penyebaran yang dihasilkan dengan menaiknya pembebanan menggambarkan suatu karakteristik untuk daya hambur. Fesitensi panas, uji ini untuk mempertimbangkan daya simpan suatu sediaan salap atau gel dalam daerah iklim dengan perubahan suhu *tropen+ nyata dan terus menerus. aranya yakni salap dalam #adah tertutup diulang dan ditempatkan dalam pertukaran kontinyu suhu yang berbeda-beda *misalnya %< jam pada 9< dan ( jam pada (< < + dan ditentukan #aktunya. (%. Jelaskan prosedur pengujiaan efektifitas penetrasi dengan metode in !itro ontoh metode penetrasi secara in!itro adalah dengan uji difusi sediaan melalui membrane kulit bagian abdomen he#an coba. 0etode ini dilakukan dengan menggunakan kulit bagian abdomen dari tikus, membran lepasan kulit ular, atau kulit mayat manusia. Kulit yang dipakai dicuci bersih dan dipisahkan untuk bagian kompartemen donor dan resipien dari sel difusi 3ran>, dimana bagian stratum korneum menghadap pada kompartemen donor dan bagian dermal menghadap pada kompartemen resipien. (. Sebutkan contoh metode penetrasi secara in!itro Sel difusi fran>, uji penetrasi secara in !itro dilakukan menggunakan membrane sebagai model kulit. 0embrane ini dapat berupa membrane biologis dari he#an atau membrane artifisial. ((. Jelaskan cara preparasi membrane kulit binatang yang dapat digunakan dalam pengujian penetrasi ($. Apa yang dimaksud dengan sisitem penghantaran obat transdermal Sistem penghantaran obat secara transdermal merupakan salah satu ino!asi dalam sistem penghantaran obat modern untuk mengatasi problema bioa!ailabilitas obat tersebut jika diberikan melalui jalur lain seperti oral. @bat yang diberikan secara transdermal masuk ke tubuh melalui permukaan kulit yang kontak langsung dengannya baik secara transeluler maupun secara inter seluler. (). Sebutkan keuntungan dan kerugian sediaan transdermal Keuntungan meningkatkan kepatuhan pasien karena pemakaiannya yang mudah, menjaga bioa!ailabilitas obat dalam plasma selama pemakaian dibadingkan dengan obat peroral, dapat menghindari first pass effect, pemakaian mudah dihentikan bila terjadi efek toksik.
Kerugian jenis obat yang digunakan terbatas *bobot molekul kurang dari $<< /alton+, tidak dapat digunakan dengan dosis besar, dapat menyebabkan iritas atau alergi. (9. Sebutkan beberapa yang yang dapat dilakukan dalam optimalisasi sistem penghantaran obat transdermal 0odifikasi stratum korneum yakni dengan penambahan enhancer untuk meningkatkan penguapan air pada kulit sehingga koefisien partisi dari obat juga meningkat dan bahan aktif mudah menembus membran kulit. Stratum korneum bypassed =nteraksi drug4!ehicle 6embentukan !esicle dan partikel *dengan liposom, transfersome, micelle+ 0etode fisika dan elektrik (:. Jelaskan mekanisme enhancer terutama pada membrane kulit yang menyebabkan peningkatan penetrasi kulit &nhancer adalah bahan-bahan peningkat penetrasi yang dapat meningkatkanpermeabilitas kulit dengan cara mengubah sifat fisikakimia stratum korneum sehinggamengurangi daya tahan difusi.ontohnya /0S@ , /03, /0A, urea dll. ontoh &nhancer yang banyak digunakan antara lain asam oleat, propilen glikol, senya#a-senya#a terpen,alkohol, urea, /0S@ dsb 0ekanisme peningkatan penetrasi tersebut dapat melalui beberapa jalur. Kemungkinan pertama adalah melalui interaksi antara kepala polar lipid.&nhancer yang bersifat hidrofilik akan menimbulkan gangguan pada kepala polar lipid dan menginduksi gangguan susunan lipid, kemudian pada akhirnya menyebabkan fasilitasi transpor obathidrofilik. angguan kepala polar lipid tersebut juga menimbulkan pengaruh terhadapbagian hidrofobik lipid dan menyebabkan penataan ulang pada susunan lipid bilayer. 8alinilah yang menyebabkan peningkatan penetrasi untuk obat lipofilik.Kemungkinan lain adalah interaksi antara enhancer lipofilik dengan rantai hidrokarbon lipidbilayer. angguan pada hidrokarbon lipid tersebut menyebabkan terjadinya fluidisasi rantaihidrokarbon dan memfasilitasi penetrasi obat lipofilik. 6erubahan tersebut jugamempengaruhi susunan kepala polar sehingga juga dapat meningkatkan penetrasi obat-obat hidrofilik. (;. Sebutkan beberapa contoh yang dapat digunakan sebagai enhancer Bahan kimia yang memiliki efek sebagai penetration enhancer misalnya berbagai pelarut antara lain alkohol, metanol, propylen glikol, gliserol, silikon cair, dan isopropil palmitat. Beberapa surfaktan lain misalnya asam linoleat, asam oleat, kalsium tioglikolat, dan sodium deoksikolat juga dapat digunakan sebagai penetration enhancer. Beberapa senya#a telah diketahui berperan senagai enhancer kimia antara lain a. Sulfoksida dan senya#a yang mirip b. A>one c. 6irolidon d. Asam lemak e. 0inyak atsiri, terpen, dan terpenoid f. Surfaktan g. 6ropilen glikol h. 7rea dan turunannya $<. Apa yang dimaksud dengan liposome, noisome, dan transf erosome
a. iposome adalah gelembung kecil *!esikel+, terbuat dari bahan yang sama sebagai membran sel. iposom dapat terdiri dari fosfolipid alami yang diturunkan dengan rantai campuran lipid *seperti telur phosphatidylethanolamine+ atau komponen surfaktan murni seperti murni seperti /@6& *dioleoylphosphastidyethandamine+. b. Diosom adalah sistem !esikel yang mirip dengan liposom yang dapat digunakan sebagai pemba#a obat hidrofobik. Diosom dibentuk dari campuran surfaktan non ionik sebagai pengganti fosfolipid. Diosom bersifat biodegradabel, biokompatibel, dan non imunogenik. c. "ransferosom adalah suatu !esikel fleksibel yang memiliki inti akuatik yang dikelilingi oleh kompleks lipid bilayer. "ransferosom dibuat dari fosfolipid dan suatu aktti!ator. Akti!ator biasanya merupakan surfaktaan rantai tunggal dengan radus lengkungan yang besar yang mendestabilisasi lapisan lipid bilayer dari !esikel dan meningkatkan deformabilitas dari bilayer. $1. Sebutkan keuntungan liposome dibandingkan sediaan sistem penghantaran lain *noisome, transferosome, etosome+ iposome merupakan !esicle yang terdiri dari beberapa lapisan lipid *Bilayer+ serta terdiri dari fosfolipid dan surfaktan ionik. iposome biasanya digunakan untuk obatobat antikanker karena dapat menghantarkan antibodi. $%. ambarkan bentukan liposome dengan bentuk large unilamelar !esicle *7?+ dengan bahan aktif yang terjebak didalam fase lipid
$. Jelaskan prosedur pembuatan liposome4noisome dengan metode re!erse phase e!aporation !esicle *F&?+ $(. Sebutkan criteria bahan obat yang dapat dibentuk dalam sistem liposome $$. Sebutkan kekurangan transferosome dibandingkan liposome maupun noisome a.Secara kimia tidak stabil b.6ertimbangan penting kemurnian fosfolipid c.0ahal $). Apa yang dimaksud dengan mikroemulsi 0ikroemulsi adalah suatu sistem dispersi minyak dengan air yang distabilkan oleh lapisan antarmuka dari molekul surfaktan. Surfaktan yang digunakan dapat tunggal, campuran, atau kombinasi dengan >at tambahan lain *Bakan JA, 1;;) +. 0ikroemulsi merupakan suatu sistem dispersi yang dikembangkan dari sediaan emulsi. 0ikroemulsi didefinisikan sebagai sistem yang terdiri dari air, minyak, dan ampifil yang isotropik optik tunggal *single optically isotropic+ dan
secara termodinamika merupakan larutan cair yang stabil. 0ikroemulsi terdiri dari globul-globul yang berdiameter 1<-%<< nm *6rince1;99+ globul ini tidak dapat membiaskan cahaya dan tidak dapat dilihat secara kasat mata sehingga mikroemulsi merupakan sistem yang transparan *und, 1;;(+. lobul pada mikroemulsi dilapisi oleh film pada batas antarmuka yang berasal dari surfaktan dan alkohol *kosurfaktan+. $9. Sebutkan komponen apa saja yang terdapat dalam mikroemulsi 3ase internal.fase eksternal,dan fase inerfasial $:. Sebutkan salah satu contoh optimalisasi sistem penghantaran transdermal dengan metode fisik dan elektrik Secara elektrik, patches menggunakan iontophoresis. Secara fisik metode transdermal bs memakai microneedles. $;. Sebutkan contoh aplikasi penggunaan iontophoresis memasukkan bahan nutrisi untuk kulit, seperti !itamin dengan alat khusus sehingga bahan tersebut akan lebih baik diserap oleh lapisan kulit yang lebih dalam. )<. eritakan dengan singkat dan jelas kesan-pesan dalam mengikuti mata kuliah teknologi dan formulasi sediaan semisolid Salah satu bentuk sediaan yang paling mudah dibuat dan diterapkan dalam kehidupan sehari hari