UJ I H HOMOGENIT A S D D A T A CUR A H H HUJ A N Stasiun pengamat yang telah diuji konsistensinya, selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang didapat telah homogen atau belum. Jika tidak homogen, maka terjadi penyimpangan data yang dapat disebabkan oleh gangguan atmosfer, kesalahan melakukan pencatatan data hujan, dan lain-lain. Suatu data dikatakan homogen apabila titik H (n,Tr) berada dalam dalam grafik homogenitas. homogenitas. Untuk Untuk perhitungan homogenitas homogenitas terlebih dahulu dilakukan rangking data dari data curah hujan yang ada pada masing-masing stasiun. Perhitungan dilakukan untuk mencari standar deviasi (σ). Tabe Tabell 4.1 4.1..
Data Data Cura Curah h Huj Hujan an Hari Harian an di Kota Kota Blit Blitar ar
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
T ah u n ST A. 1 1975 139 1976 162 1977 144 1978 156 1979 167 1980 147 1981 164 1982 143 1983 152 1984 164 1985 155 1986 140 1987 148 1988 156 1989 167 1990 166 1991 159 1992 172 1993 160 1994 150 1995 146 1996 148 1997 153 1998 161 1999 147 2000 144 2001 148 2002 168 2003 162 2004 161 Rata-rata 154,9666 (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2008)
4.1. 4.1.1. 1. Uji Homogenitas Homogenitas Stasiun Stasiun 1
STA. 2 125 112 131 132 115 132 142 119 116 117 128 123 126 141 118 128 138 142 139 143 117 129 120 133 141 134 126 131 122 119 127,9666
STA. 4 115 135 130 123 128 117 139 130 142 128 142 147 130 119 116 129 135 115 133 134 132 118 114 121 128 128 126 130 119 124 127,5666
ST A. 5 167 169 171 162 170 186 169 158 169 175 178 185 168 161 170 185 188 161 176 167 174 172 169 172 166 173 167 183 180 174 172,1666
Uji homogenitas pada stasiun 1 dimulai dengan meranking data terlebih dahulu dari nilai terbesar sampai terkecil (lihat Tabel 4.11). Tabel 4.2.
Uji Homogenitas Stasiun 1 di Kota Blitar
Ranking Ri Ri-R 1 172 15,55 2 168 11,55 3 167 10,55 4 166 9,55 5 164 7,55 6 162 5,55 7 161 4,55 8 161 4,55 9 160 3,55 10 159 2,55 11 156 -0,45 12 155 -1,45 13 153 -3,45 14 150 -6,45 15 148 -8,45 16 148 -8,45 17 148 -8,45 18 147 -9,45 19 144 -12,45 20 140 -16, 45 Total 3129 Rata-rata 156,45 (Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2008)
Contoh perhitungan: R
R n
3129 20
156,45
Ri = 172 mm/jam Rrangking 1 – R = 171-156,45 = 15,55 (Rrangking 1 – R )2 = 15,5522 = 241,8025 Langkah-langkah uji homogenitas selanjutnya adalah: A. Menentukan standar deviasi (σR)
σR
(Ri - R ) 2 = n 1 1510,9495 = 20 1 = 8,917
1
2
1
2
(Ri-R)2 241,8025 133,4025 111,3025 91,2025 57,0025 30,8025 20,7025 20,7025 12,6025 6,5025 0,2025 2,1025 11,9025 41,6025 71,4025 71,4025 71,4025 89,3025 155,0025 270,6025 1510,9495
B. Untuk n = 20 dari Table of Reduced Mean (Yn) and Reduced Standard Deviation (σn) terlampir didapat:
σ 20
= Sn = 1,0628
Y20 = 0,5236
C.
1
α
σ R
σ 20
8,917 1,0628
= 8,390 D. Kemudian hitung µ
R
1
µ
dengan rumus:
Yn
α
= 156,45 – (8,390 x 0,5236) = 152,056
E. Dicari persamaan regresi melalui persamaan:
1 R=
µ
+
y
α
= 152,056 + 8,390 y
Bila y1 = 0, maka nilai R1 = 152,056 Bila y2 = 5, maka nilai R2 = 194,006
Kemudian y1 dan y2 diplot pada “ Gumbel’s Probability Paper ”, yang menggunakan skala log, kemudian kedua titik dihubungkan sehingga tedapat sebuah garis. Lalu dari garis tersebut didapatkan nilai: Tr= 172 R10 = 2,4
Selanjutnya dilakukan uji homogenitas pada “ Homogeneity Test Graph”. R10 Ordinat
: R = R =
xTr
2,4 156,45
x172
= 2,64 Absis
: n = 20
Koordinat titik homogenitas (H) didapatkan (x,y) = (20;2,64) Titik H diplot pada grafik Homogenitas, ternyata titik H berada di dalam Grafik Homogenitas, sehingga data curah hujan stasiun 1 adalah homogen.