M E NTER IK £SEH A T A N
l:'P PUBllK INDONES ESIA IA Rl:'
8. Keputusan Menter i Kesehatan Standar 1457/MENKES/SK/ X/2003 tentang Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
rn or Nornor ayana an Pelayan
9. Per atur an Menter i Kesehatan 1575/Menkes/Per /Xl/2005 tentang Organisasi Ker Ker ja ja Depar temen Kesehatan;
Nomor Dan T ata
MEMUTUSKAN:
Menetapkan Kesatu
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG STANDAR PROFESI BIDAN.
Ked Kedua
Standar Prof esi Bidan dan dimaksud Diktum Kesatu sebagaimana san ini. ter cantum dalam Lampir an Keputusan
Ketiga
Standar Prof esi Bidan dan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua agar digunakan sebagai pedoman bagi Bidan dalam menjalankan tugas prof esinya.
Keempat
ropinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kepala Dinas Kesehatan Propi Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan penga ngawasan mengikutser takan pelaksanaan Keputusan dengan iru organisasi prof esi ter kait, sesuai tugas dan fungsi masing masing.
Keli ma
Keputusan ini mulai ber laku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakar ta pada tanggal 27 Maret 2007
MENTERI KESEHATAN,
ttd
Dr . dr . SITI FADILAH SUPARI, Sp.JP (K)
2
M E NTER IK £SEH A T A N
l:'P PUBllK INDONES ESIA IA Rl:'
8. Keputusan Menter i Kesehatan Standar 1457/MENKES/SK/ X/2003 tentang Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
rn or Nornor ayana an Pelayan
9. Per atur an Menter i Kesehatan 1575/Menkes/Per /Xl/2005 tentang Organisasi Ker Ker ja ja Depar temen Kesehatan;
Nomor Dan T ata
MEMUTUSKAN:
Menetapkan Kesatu
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG STANDAR PROFESI BIDAN.
Ked Kedua
Standar Prof esi Bidan dan dimaksud Diktum Kesatu sebagaimana san ini. ter cantum dalam Lampir an Keputusan
Ketiga
Standar Prof esi Bidan dan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua agar digunakan sebagai pedoman bagi Bidan dalam menjalankan tugas prof esinya.
Keempat
ropinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kepala Dinas Kesehatan Propi Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan penga ngawasan mengikutser takan pelaksanaan Keputusan dengan iru organisasi prof esi ter kait, sesuai tugas dan fungsi masing masing.
Keli ma
Keputusan ini mulai ber laku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakar ta pada tanggal 27 Maret 2007
MENTERI KESEHATAN,
ttd
Dr . dr . SITI FADILAH SUPARI, Sp.JP (K)
2
M E NTER IK £SEH A T A N
l:'P PUBllK INDONES ESIA IA Rl:'
LAMPI RAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR /MENKES /SK /111 /2007 : 369 TANGGAL: 27 Mar et 2007 A. PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang painya Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna ter capai kesadar an an, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap or ang, menyangkut f isik, mental, maupun sosial budaya dan ekonomi. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan yang menyelur uh, terarah dan ber kesinambungan. Masalah reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi. Pertama: yang laten yaitu kematian ibu dan kematian bayi yang masih tinggi akibat bebagai faktor termasuk pelayanan kesehatan yang r elatif kurang baik. Kedua ialah timbulnya penyakit degener atif yaitu menopause dan kanker .
Dalam globalisasi ekonomi kita diperhadapkan pada persaingan global yang semakin ketat yang menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia Indonesia yang ber kualitas tinggi sebagai generasi pene ener us ungkin secara ter encana, ter padu bangsa yang har us disiapkan sebaik mungk dan ber kesinambungan. Upaya tersebut har uslah secara konsisten dilakukan sejak dini yakni sejak janin dalam kandungan, masa bayi dan balita, masa remaja hingga dewasa bahkan sampai usia lan jut. dan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi Bidan penting dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian lbu A (AKI) dan angka kesakitan dan kematian Bayi A (AKB). Bidan member ikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan par ipurna, berf okus pada aspek pencegahan, promosi dengan ber landaskan kemitr aan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan siap melayani siapa saja untuk senantiasa lainnya yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia berada. Untuk men ja jamin kualitas tersebut diper lukan suatu standar profesi sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diber ikan dalam selur uh aspek pengabdian prof esinya kepada individu, keluarga dan masyar akat, baik dar i aspek inpu nput, proses dan output. 2. Tu juan a. Menjamin pelayanan yang aman dan ber kualitas. b. Sebagai landasan untuk standar isasi dan perkembangan prof esi. 3. Pengertian
a. Definisi bidan lkatan Bidan Indonesia telah menjadi anggota ICM sejak tahun 1956,
dengan
demikian
seluruh
kebijakan
dan
pengembangan
prof esi
3
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
kebidanan di Indonesia merujuk dan memper timbangkan keb ijakan ICM. M idwive s (ICM) yang Definisi bidan menurut I nt ernat ional C on f ed er at ion O f dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan dia k ui o I nt ernat ional G ynecol o g oleh WHO dan F ed er at ion ist f O b st et ri t ion (FIGO). Definisi tersebut secara berkala di review dalam pert emua n Internasional I Kongres ICM Definisi terakhir disusun melalui konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan se bagai ber ik ut: Bidan adalah seseorang yang t el ah men g ik ut i program pendidikan bidan yang d iak ui d i ne g ar an ya t el ah Z ul u s dari ) dan pendidikan t er sebut sert a memenuhi kualifikasi untuk d id a ft ar ( re g ist er atau memil ik i izin yang sah ( l ise n si) untuk mel ak u k an prak t ik bid an. .
,
,
Bidan diakui sebag ai tenaga prof essi onal yang be rt an g g ung -j aw ab d an ak unt abel yang bekerja s ebag ai mi t r a per em puan untuk membe r i k an d uk ung an, asuhan dan nasehat sel ama masa hami l masa per sal inan dan masa ni f as, memimpin per sal inan at as tanggung j aw ab send ir i dan member i k an asuhan kepada bayi bar u l ahi r dan bay i Asuhan i ni mencakup upaya pe nc eg ahan , promosi per sal inan nor mal d et ek si k om pl i k asi pada ibu dan anak dan akses bantuan medis at au bantuan l ai n yang sesuai serta mel ak san ak an tindakan k eg aw at -d ar ur at an. ,
,
,
.
,
,
,
Bidan mem puny ai tugas penting d al am k onsel ing dan pend i di k an k esehat an, tidak hanya kepada per em puan, tetapi j uga k e pad a k el uar g a dan masy ar ak at K eg i at an ini harus mencakup p end i d i k an an t enat al dan per si a pan men j ad i or an g tua serta d a pat mel uas pad a k esehat an per em puan, k esehat an sek sual at au k esehat an r e prod uk si dan asuhan anak. .
Bidan d a pat pr ak t i k di ber bag ai t at anan pel ay anan, t er masuk di rume n, masy ar ak at Rumah Sak it , kl ini k at au unit k esehat an l ai nny a. ,
b. Pengertian Bidan Indonesia Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi masyar akat Indonesia, maka lkatan Bidan Indonesia (181) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dar i pendidikan Bidan yang diakui pemer intah dan organisasi prof esi di wilayah Negar a Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk dir egister , ser tifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan. Bidan diakui sebagai tenaga prof essional yang ber tanggung- jawab dan akuntabel, yang beker ja sebagai mitr a perempuan untuk member ikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa per salinan dan masa nif as, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendir i dan member ikan asuhan kepada bayi baru lahir , dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-dar ur at an.
4
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada per empuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini har us mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan per empuan, kesehatan seksual atau kesehatan r eproduksi dan asuhan anak. Bidan dapat pr aktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di r umah, masyar akat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.
c. Kebidanan / Midwif ery Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempela jar i keilmuan dan seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong per salinan, nif as dan menyusui, masa inter val dan pengaturan kesubur an, klimakter ium dan menopause, bayi baru lahir dan balita, f ungsi-f ungsi r eproduksi manusia serta member ikan bantuan/dukungan pada per empuan, keluarga dan komunitasnya
d Pelayanan Kebidanan ( Mid w f i ery S erv i c e ) .
Pelayanan kebidanan adalah bagian integr al dar i sistem pelayanan kesehatan yang diber ikan oleh bidan yang telah terdaftar (ter egister ) yang dapat dilakukan secara mandir i, kolaborasi atau r u jukan. e. Pr aktik Kebidanan Pr aktik Kebidanan adalah implementasi dar i ilmu kebidanan oleh bidan yang ber sif at otonom, kepada per empuan, keluarga dan komunitasnya, didasar i etika dan kode etik bidan.
f .
Mana jemen Asuhan Kebidanan Mana jemen Asuhan Kebidanan adalah pendekatan dan ker angka pikir yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dar i pengumpulan data, analisa data, diagnosa kebidanan, per encanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
g. Asuhan Kebidanan (PR lihat buku) Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup pr aktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan Ada/ah pener a pan f ung si dan k eg i a t an yang men j ad i tanggung j aw a b d al am member i k an pel ay anan kepada klien yang mempuny ai k ebut uhanl masal ah d al am bi d ang k esehat an ibu masa hami l masa per sal inan, ni fa s, bayi set el a h lahir serta k el uar g a ber enc ana. ,
5
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
4. Paradigma Kebidanan ja member ikan pelayanan keprof esiannya ber pegang Bidan dalam beker pada par adigma, berupa pandangan terhadap manusia I per empuan, lingkungan, per ilaku, pelayanan kesehatan I kebidanan dan ketur unan.
a. Per empuan Per empuan sebagimana halnya manusia adalah mahluk bio-psikososio-kultur al yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang unik, dan bermacam-macam sesuai dengan tingkat per kembangan. keber adaan sebagai penerus generasi, sehingga Per empuan perempuan yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat diper lukan . Per empuan sebagai sumber daya insani merupakan pendidik per tam a dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keber adaan/kondisi perempuan/lbu dalam keluarga. Para per empuan di masyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraan keluarga.
b. Lingkungan Lingkungan merupakan semua yang ter libat dalam inter aksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial, biologis maupun budaya. Lingkungan psikososial meliputi keluar ga, kelompok, kom unitas dan masyarakat. lbu selalu ter libat dalam inter aksi keluar ga, kelompok, komunitas, dan masyar akat.
Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks yang telah dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan sosial yang ter dir i dar i individu, keluarga dan komunitas yang mempunyai tujuan dan sistem nilai. Per empuan merupakan bagian dar i anggota keluarga dar i unit komunitas. Keluarga yang dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di mana dia berada. Keluarga dapat menunjang kebutuhan sehar ihar i dan member ikan dukungan emosional kepada ibu sepanjang siklus kehidupannya. Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat tinggal keluar ga sangat menentukan derajat kesehatan reproduksi per em puan.
c. Per ilaku Per ilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta inter aksi manusia dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
d. Pelayanan Kebidanan Pelayanan kebidanan adalah bagian integr al dar i sistem pelayanan kesehatan yang diber ikan oleh bidan yang telah terdaftar (ter egister ) yang dapat dilakukan secara mandir i, kolaborasi atau r u jukan.
6
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integr al dar i pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluar ga, sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan se jahter a.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluar ga, dan meliputi upaya masyarakat yang peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pelayanan kebidanan dapat dibedakan men jadi: 1) Layanan Pr imer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi
anggung jawab bidan. 2) Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota timyang kegiatannya dilakukan secara ber samaan atau sebagai salah satu dar i sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan. 3) Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam mener ima rujukan dar i dukun yang menolong per salinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara hor izontal maupun vertical atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya. e. Ketur unan Keturunan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas manusia. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. 5. Falsaf ah Kebidanan
Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang di jadikan panduan dalam member ikan asuhan. Keyakinan tersebut meliputi : a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan. Hamil dan ber salin merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit. b.
Setiap perempuan adalah pr ibadi Keyakinan tentang Perempuan. yang unik mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masingmasing. Oleh sebab itu perempuan har us ber par tisipasi aktif dalam stiap asuhan yang d iter i manya.
c. Keyakinan fungsi Profesi dan manf aatnya. Fungsi utama prof esi bidan adalah mengupayakan kesejahteraan ibu & bayinya, proses f isiologis har us dihargai, didukung dan diper tahankan. Bila timbul penyulit, dapat menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan yang ef ektif , untuk memastikan kesejahteraan perempuan & janin/bayinya. d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat mengambil keputusan. diberdayakan Per empuan har us untuk keputusan tentang kesehatan dir i dan keluarganya melalui komunikasi, or masi, dan edukasi (KIE) dan konseling. Pengambila keputusan inf
7
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga & pember i asuhan. e.
Keyakinan tentang tujuan Asuhan. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi (mengur angi kesakitan dan kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada: pencegahan, promosi kesehatan yang ber sif at holistik, diber ikan dg cara yang kr eatif & f leksibel, supor tif , peduli; bimbingan, monitor dan pendidikan ber pusat pada per empuan; asuhan ber kesinambungan, sesuai keinginan & tidak otor iter serta menghormati pilihan per empuan
f . Keyakinan ttg Kolaborasi dan Kemitraan. Pr aktik kebidanan dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik terhadap per empuan, sebagai satu kesatuan fisik, psikis, emosional, social, budaya, spir itual serta pengalaman r eproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang ber kolabor asi dengan tim kesehatan lainnya. g. Sebagai Profesi bidan mempunyai pandangan hidup Pancasila, seorang bidan menganut filosofis yang mempunyai keyakinan didalam dir inya bahwa semua manusia adalah mahluk bio-psiko-sosio-kultur al dan spir itual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama. h. Bidan ber keyakinan bahwa setiap individu berhak memper oleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan. Setiap individu ber hak menentukan nasib sendir i dan mendapatkan inf or masi yang cukup dan untuk berperan disegala aspek pemeliharaan kesehatannya. 1.
Setiap individu berhak untuk dilahir kan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita usia subur , ibu hamil, melahirkan dan bayinya ber hak mendapat pelayanan yang ber kualitas.
J.
Pengalaman melahir kan anak merupakan tugas per kembangan keluar ga, yang membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa masa remaja.
k.
Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah/daer ah membentuk masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun didalam satu kesatuan bangsa Indonesia. Manusia terbentuk karena adanya at inter aksi antara manusia dan budaya dalam lingkungan yang ber sif dinamis mempunyai tujuan dan nilainilai yang teror ganisir .
6. Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan atau bantuan lain jika diper lukan, serta melaksanakan tindakan kegawat dar ur atan. Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada per empuan, tetapi juga kepada keluar ga
8
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
dan masyarakat. Kegiatan ini har us mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan per em puan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak. Bidan d a pat pr ak ti k d i ber bag ai t at anan pel ay anan, t er masuk di r u mah, masy ar ak at Rumah Sak it , kl ini k at a u unit k esehat an l ai nny a. ,
7. Kualifikasi Pendidikan a. Lulusan pendidikan bidan sebelum tahun 2000 dan Diploma Ill kebidanan, merupakan bidan pelaksana, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan pr aktiknya baik di institusi pelayanan maupun pr aktik peror angan.
b. Lulusan pendidikan bidan setingkat Diploma IV I S1 merupakan bidan prof essional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan pr aktiknya baik di institusi pelayanan maupun praktik peror angan. Mereka dapat berperan sebagai pember i layanan, pengelola, dan pendidik.
c. Lulusan pendidikan bidan setingkat S2 dan S3, merupakan bidan prof esional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan pr aktiknya baik di institusi pelayanan maupun praktik peror angan. Mereka dapat berperan sebagai pember i layanan, pengelola, pendidik, peneliti, pengembang dan konsultan dalam pendidikan bidan maupun system/ketata-laksanaan pelayanan kesehatan secara univer sal.
9
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
B. STANDAR KOMPETENSI BIDAN Kompetensi ke 1 :
mempuny ai Bidan per sy a r at a n pengetahuan dan k et er am pi l an d ar i i f mu-i f mu sosi al k esehat an masy ar ak at dan et i k yang membentuk d asar d ar i asuhan y a ng ber mut u tinggi sesuai dengan bud ay a, unt uk w a nit a, bay i bar u lahir dan k el uar g any a. ,
Pengetahuan dan Keterampilan Dasar 1
.
2. 3. 4. 5.
6. 7. 8.
9.
Kebudayaan dasar masyarakat di Indonesia. Keuntungan dan kerugian pr aktik kesehatan tradisional dan modern. Sarana tanda bahaya serta transportasi kegawat-daruratan bagi anggota masyarakat yang sakit yang membutuhkan asuhan tambahan. Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu dan bayi di masyar akat. Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hakhaknya yang diper lukan untuk mencapai kesehatan yang optimal (kesehatan dalam memperoleh pelayanan kebidanan). Keuntungan dan resiko dar i tatanan tempat bersalin yang ter sedia. Advokasi bagi w anita agar bersalin dengan aman. Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, termasuk penyediaan air , per umahan, resiko lingkungan, makanan, dan ancaman umum bagi kesehatan. Standar prof esi dan pr aktik kebidanan.
Pengetahuan dan Keterampilan Tambahan Epidemiologi, sanitasi, diagnosa masyarakat dan vital statistik. 2. lnf r astr uktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagaimana mengakses sumberdaya yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan. 3. Pr imar y Health Care (PHC) berbasis di masyarakat dengan menggunakan promosi kesehatan serta strategi penvegahan penyakit. 4. Progr am imunisasi nasional dan akses untuk pelayanan imunisasi. 1.
Per ilaku Pr of esional Bidan 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
Ber pegang teguh pada f ilosofi, etika prof esi dan aspek legal. Ber tanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keter ampilan mutakhir . Menggunakan cara pencegahan univer sal untuk penyakit, penularan dan strategis dan pengendalian inf eksi. Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam member ikan asuhan kebidanan. Menghargai budaya setempat sehubungan dengan pr aktik kesehatan, kehamilan, kelahir an, per iode pasca per salinan, bayi baru lahir dan anak. Menggunakan model kemitr aan dalam beker ja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinf or masikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan
10
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendir i. 8. Menggunakan keterampilan mendengar dan memf asilitasi. 9. Beker jasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan keluarga. 10. Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
PRA KONSEPSI, KB, DAN GINEKOLOGI
Kompetensi ke-2 :
n Bidan member i ka asuhan yang ber mut u t ingg i pendidikan k esehat an yang tanggap t er had a p b ud ay a dan pel ay anan meny el ur u h d i masy a r ak a t d al a m r ang ka untuk meni ng k at ka n k ehi du pan k el uar g a yang sehat per enc anaan kehamilan dan kesiapan men j ad i or ang t ua. ,
,
Pengetahuan Da sar
Per tumbuhan dan perkembangan seksualitas dan aktivitas seksual. 2. Anatomi dan f isiologi pr ia dan wanita yang berhubungan dengan konsepsi dan r eproduksi. 3. Nor ma dan pr aktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan ber eproduksi. 4. Komponen r iwayat kesehatan, r iwayat keluar ga, dan r iwayat genetik yang r elevan. 5. Pemer iksaan fisik dan labor ator ium untuk mengevaluasi potensi kehamilan yang sehat. 6. Ber bagai metode alamiah untuk menjarangkan kehamilan dan metode lain yang ber sif at tradisional yang lazim digunakan. 7. Jenis, indikasi, cara pember ian, cara pencabutan dan ef ek samping berbagai kontrasepsi yang digunakan antara lain pil, suntik, AKDR, alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK), kondom, tablet vagina dan tisu vagina. 8. Metode konseling bagi wanita dalam memilih suatu metode kontr asepsi. 9. Penyuluhan kesehatan mengenai IMS, HIV/ AIDS dan kelangsungan hidup anak. 10. Tanda dan gejala inf eksi saluran kemih dan penyakit menular seksual yang lazim ter jadi. 1.
Pengetahuan Tambahan
Faktor -f aktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan yan g berhubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak di r encanakan. 2. lndikator penyakit akut dan kronis yang dipengaruhi oleh kondisi geogr afis, dan proses rujukan pemer iksaan/pengobatan lebih lan jut. 3. lndikator dan metode konseling/rujukan terhadap gangguan hubungan inter per sonal, termasuk kekerasan dan pelecehan dalam keluarga (seks, dan f isik emosi). 1.
11
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
Keterampilan Dasar 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7. 8. 9.
Mengumpulkan data tentang r iwayat kesehatan yang lengkap. Melakukan pemer iksaan f isik yang berfokus sesuai dengan kondisi wanita. Menetapkan dan atau melaksanakan dan menyimpulkan hasil pemer iksaan labor ator ium seperti hematokr it dan analisa ur ine. Melaksanakan pendidikan kesehatan dan keterampilan konseling dasar dengan tepat. Member ikan pelayanan KB yang tersedia sesuai kewenangan dan budaya masyar akat. Melakukan pemer iksaan berkala akseptor KB dan melakukan inter vensi sesuai kebutuhan. Mendokumentasikan temuan-temuan dar i inter vensi yang ditemukan. Melakukan pemasangan AKDR. Melakukan pencabutan AKDR dengan letak nor mal.
Keterampilan Tambahan Melakukan pemasangan AKBK. 2. Melakukan pencabutan AKBK dengan letak nor mal. 1.
ASUHAN DAN KONSELING SELAMA KEHAMILAN Kompetensi ke-3 :
Bidan member i asuhan ant enat al ber mut u t i ngg i unt uk mengopt i mal k an k esehat a n sel a ma kehamilan y ang mel iput i: deteksi d in i pengo bat an at au r u j uk an d ar i k ompl i k asi t ert ent u. ,
Pengetahuan Dasar 1. Anatomi dan f isiologi tubuh manusia.
Siklus menstruasi dan proses konsepsi. Tumbuh kembang janin dan faktor-faktor yang mempengar uhinya. Tanda-tanda dan gejala kehamilan. Mendiagnosa kehamila n. Per kembangan nor mal kehamilan. Komponen r iwayat kesehatan. Komponen pemer iksaan fisik yang terfokus selama antenatal. Menentukan umur kehamilan dar i r iwayat menstruasi, pembesar an dan/atau tinggi fundus uter i. 10. Mengenal tanda dan gejala anemia r ingan dan ber at, hyper em esis gr avidar um, kehamilan ektopik abortus ter ganggu, imm inen, molahydatidosa dan kom plikasinya, dan kehamilan ganda, kelainan letak serta pre eklamsia. 11. Nilai Nor mal dar i pemer iksaan labor ator ium seper ti Haemaglobin dalam darah, test gula, protein, acetone dan bakter i dalam ur ine. nor mal 12. P er kem bangan dar i kehamilan: perubahan bentuk fisik, ketidaknyamanan yang lazim, pertumbuhan fundus uter i yang dihar apkan. 13. Per ubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan dampak kehamilan terhadap keluarga.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
12
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
dalam kehamilan, perubahan f isik, perawatan buah dada ketidaknyamanan, kebersihan, seksualitas, nutr isi, peker jaan dan aktifitas (senam hamil). 15. Kebutuhan nutr isi bagi wanita hamil dan janin. 16. Penata laksanaan immunisasi pada wanita hamil. 17. Per tumbuhan dan perkembangan janin. 18. Persiapan persalinan, kelahir an, dan menjadi orang tua. 19. Persiapan keadaan dan r umah/keluar ga untuk menyambut kelahiran bayi. 20. Tanda-tanda dimulainya per salinan. 21. Promosi dan dukungan pada ibu menyusukan. mer ingankan nyer i pada per siapan 22. Teknik relaksasi dan strategi persalinan dan kelahir an. 23. Mendokumentasikan temuan dan asuhan yang diber ik an. 24. Mengurangi ketidaknyamanan selama masa kehamilan. 25. Penggunaan obat-obat tradisional ramuan yang aman untuk mengur angi ketidaknyamanan selama kehamilan. 26. Aki bat yang ditimbulkan dar i merokok, penggunaan alkohol, dan obat ter lar ang bagi wanita hamil dan janin. 27. Aki bat yang ditimbulkan/ditular kan oleh binatang tertentu ter hadap kehamilan, misalnya toxoplasmasmosis. 28. Tanda dan gejala dar i komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa seper ti pr eeklampsia, perdarahan pervaginam, kelahiran pr ematur e, anemia be rat. 29. Kese jahter aan janin termasuk DJJ dan pola aktivitas janin. 30. Resusitasi kar diopulmonar y. 14. Penyuluhan
Pengetahuan Tambahan Tanda, gejala dan indik asi rujukan pada komplikasi tertentu dalam kehamilan, seper ti asma, inf eksi HIV, inf eksi menular seksual (IMS), diabetes, kelainan jantung, postmatur /serotinus. 2. Akibat dar i penyakit akut dan kronis yang disebut diatas bagi kehamilan dan janinnya. 1.
Keterampilan Dasar data kesehatan dan kehamilan r iwayat ser ta menganalisanya pada setiap kun jungan/pemer iksaan ibu hamil. Melaksanakan pemer iksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap. pemer iksaan abdomen secara ter masuk Melaksanakan le ngk ap pengukuran tinggi fundus uter i/posisi/pr esentasi dan penurunan janin. Melakukan penilaian pelvic, termasuk ukur an dan struktur tulang panggul. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk detak jantung janin dengan menggunakan fetoscope (Pinr ad) dan gerakan janin dengan palpasi uter us. Menghitung usia kehamilan dan menentukan per kir aan per salinan. Mengkaji status nutr isi ibu hamil dan hubungannya dengan per tumbuhan janin. Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi kehamilan.
1. Mengumpulkan
2. 3. 4. 5.
6. 7.
8.
13
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
9. Member ikan penyuluhan pada klien/keluar ga mengenai tanda-tanda berbahaya serta bagaimana menghubungi bidan. penatalaksanaan kehamilan dengan anemia r ingan, 10. Melakukan hyper emesis gr avidar um tingkat I, abortus imm inen dan pre eklamsia r ingan. 11. Menjelaskan dan mendemontrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan yang lazim ter jadi dalam kehamilan. 12. Member ikan imm unisasi pada ibu hamil. kehamilan nor mal dan melakukan 13. Mengidentif ikasi penyimpangan penanganan yang tepat termasuk merujuk ke f asilitas pelayanan tepat dar i: a. Kekurangan gizi. b. Per tumbuhan janin yang tidak adekuat: SGA & LG A. c. Pr e eklamsia berat dan hiper tensi. d. Per dar ahan per -vaginam. e. Kehamilan ganda pada janin kehamilan ater m. f . Kelainan letak pada janin kehamilan ater m. g. Kematian janin. h. Adanya adema yang signifikan, sakit kepala yang hebat, gangguan pandangan, nyer i epigastr ium yang disebabkan tekanan darah tinggi. i. Ketuban pecah sebelum waktu (KPD=Ketuban Pecah Dini). Per sangkaan polyhydr amnion. J. k. Diabetes melitus. I. Kelainan congenital pada janin. m. Hasil labor ator ium yang tidak nor mal. n. Per sangkaan polyhydr amnion, kelainan janin. o. lnf eksi pada ibu hamil seper ti : IMS, vaginitis, inf eksi salur an perkemihan dan saluran naf as. 14. Member ikan bimbingan dan persiapan untuk per salinan, kelahir an dan menjadi orang tua. 15. Member ikan bimbingan dan penyuluhan mengenai per ilak u kesehatan selama hamil seper ti nutr isi, latihan (senam), keamanan dan ber henti merokok. 16. Penggunaan secara aman jamu/obat-obatan tradisional yang ter sedia.
Keterampilan Tambahan 1. Menggunakan Doppler untuk memantau DJJ.
Member ikan pengobatan dan/atau kolaborasi terhadap penyimpangan dar i keadaan normal dengan menggunakan standar local dan sumber daya yang ter sedia. 3. Melaksanakan kemampuan Asuhan Pasca Kegugur an .
2.
14
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
ASUHAN SELAMA PERSALINAN DAN KELAHIRAN
Kompetensi ke-4 :
Bidan member i ka n asuhan yang ber m ut u t ingg i tanggap t er had a p kebudayaan setempat sel ama per sal inan, memimpin sel ama per sal inan yang ber si h dan aman, menangani situasi k eg aw at da r ur at a n t ert e nt u unt uk mengopt i mal k an k e sehat an wanita dan bayinya y a ng bar u l ahi r ,
.
Pengetahuan Da sar
Fisiologi per salinan. 2. Anatomi tengkorak janin, diameter yang penting dan penun juk. 3. Aspek psikologis dan cultur al pada persalinan dan kelahir an. 4. lndikator tanda-tanda mulai per salinan. 5. Kemajuan persalinan nor mal dan penggunaan partograf atau alat serupa. 6. Penilaian kesejahteraan janin dalam masa per salinan. 7. Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa per salinan. 8. Proses penurunan janinmelalui pelvic selama persalinan dan kelahir an. 9. Pengelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan nor mal dan ganda. 10. Pember ian kenyamanan dalam per salinan, seper ti: kehadir an keluar ga pendamping, pengaturan posisi, hidrasi, dukungan mor il, pengur angan nyer i tanpa obat. 11. Transisi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uter us. 12. Pemenuhan kebutuhan f isik bayi baru lahir meliputi pernapasan, kehangatan dan member ikan AS I/P AS I, eksklusif 6 bulan. 13. Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir , jika memungkinkan antara lain kontak kulit langsung, kontak mata antar bayi dan ibunya bila dimungkinkan. 14. Mendukung dan meningkatkan pember ian ASI eksklusif. 15. Manajemen f isiologi kala 111. 16. Member ikan suntikan intr a muskuler meliputi: uterotonika, antibiotika dan sedative. 17. lndikasi tindakan kedaruratan kebidanan seper ti: distosia bahu, asfiksia neonatal, retensio plasenta, perdarahan karena atonia uter i dan mengatasi r en jatan. 18. lndikasi tindakan oper atif pada persalinan misalnya gawat janin, CPD. 19. lndikator komplikasi persalinan : per dar ahan, partus macet, kelainan presentasi, eklamsia kelelahan ibu, gawat janin, inf eksi, ketuban pecah dini tanpa inf eksi, distosia karena iner sia uter i pr imer , post term dan pre term serta tali pusat menumbung. 20. Pr insip manajemen kala Ill secara fisiologis. 21. Pr insip manajemen aktif kala Ill. 1.
Pengetahuan Tambahan
Penatalaksanaan persalinan dengan malpr esentasi. 2. Pember ian suntikan anestesi local. 3. Akselerasi dan induksi per salinan. 1.
15
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
Keterampilan Da sa r 1. Mengumpulkan data yang terfokus pada r iwayat kebidanan dan tandatanda vital ibu pada persalinan sekar ang. 2. Melaksanakan pemer iksaan fisik yang terf okus. 3. Melakukan pemer iksaan abdomen secara lengkap untuk posisi dan penurunan janin. 4. Mencatat waktu dan mengkaji kontraksi uter us (lama, kekuatan dan f r ekuensi). 5. Melakukan pemer iksaan panggul (pemer iksaan dalam) secara lengkap dan akurat meliputi pembukaan, penur unan, bagian ter endah, pr esentasi, posisi keadaan ketuban, dan proporsi panggul dengan bayi. 6. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan par togr aph. 7. Member ikan dukungan psikologis bagi wanita dan keluar ganya. 8. Member ikan cair an, nutr isi dan kenyamanan yang kuat selama per salinan. 9. Mengidentif ikasi secara dini kemungkinan pola persalinan abnormal dan kegawat daruratan dengan inter vensi yang sesuai dan atau melakukan rujukan dengan tepat waktu. 10. Melakukan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dar i 4 cm sesuai dengan indikasi. 11. Menolong kelahir an bayi dengan lilitan tali pusat. 12. Melakukan episiotomi dan pen jahitan, jika diper lukan. 13. Melaksanakan manajemen f isiologi kala Ill. 14. Melaksanakan manajemen aktif kala Ill. 15. Member ikan suntikan intr a muskuler melip uti uterotonika, antibiotika dan sedative. 16. Memasang inf us, mengambil darah untuk pemer iksaan hemoglobin (HB) dan hematokr it (HT). jadinya inver se uter i dalam kala Ill. 17. Menahan uter us untuk mnecegah ter 18. Memer iksa kelengkapan plasenta dan selaputnya. 19. Memper kir akan jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar . 20. Memer iksa robekan vagina, serviks dan per ineum. 21. Men jahit robekan vagina dan per ineum tingkat II. 22. Member ikan pertolongan persalinan abnormal : letak sungsang, par tus macet kepada di dasar panggul, ketuban pecah dini tanpa inf eksi, post term dan pre ter m. 23. Melakukan pengeluar an, plasenta secara manual. 24. Mengelola perdarahan post par tum. 25. Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan/kegawat daruratan dengan tepat waktu sesuai indikasi. meningkatkan yang aman dengan lingkungan 26. Member ikan hubungan/ikatan tali kasih ibu dan bayi baru lahir . 27. Memf asilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung ASI eksklusif . 28. Mendokumentasikan temuan-temuan yang penting dan inter vensi yang dilakukan.
16
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
Keterampilan Tambahan 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Menolong kelahir an presentasi muka dengan penempatan dan ger akan tangan yang tepat. Member ikan suntikan anestesi local jika diper lukan. Melakukan ekstraksi forcep rendah dan vacum jika diper lukan sesuai kewenangan. Mengidentif ikasi dan mengelola malpresentasi, distosia bahu, gawat janin dan kematian janin dalam kandungan (IUFD) dengan tepat. Mengidentif ikasi dan mengelola tali pusat menumbung. Mengidentif ikasi dan men jahit robekan ser viks. Membuat resep dan atau member ikan obat-obatan untuk mengur angi nyer i jika diper lukan sesuai kewenangan. Member ikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan akseler asi persalinan dan penanganan perdarahan postpar tum.
ASUHAN PADA IBU NIFAS DAN MEN YUSUI
Kompetensi ke-5 :
Bidan member i ka n asuhan pada ibu ni f as dan mney usui yang ber mut u tinggi dan tanggap t er had a p b ud ay a set empat .
Pengetahuan Da sar
Fisiologis nif as. 2. Proses involusi dan penyembuhan sesudah per salinan/abor tus. 3. Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar ser ta penyimpangan yang lazim ter jadi termasuk pembengkakan payudar a, abses, masitis, putting susu lecet, putting susu masuk. 4. Nutr isi ibu nif as, kebutuhan istir ahat, aktifitas dan kebutuhan fisiologis lainnya seper ti pengosongan kandung kem ih. 5. Kebutuhan nutr isi bayi baru lahir . 6. Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abor tus. 7. "Bonding & Atacchment" orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan hubungan positif . 8. lndikator subinvolusi: misalnya perdarahan yang ter us-mener us, inf eksi. 9. lndikator masalah-masalah laktasi. 10. Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan misalnya per dar ahan pervaginam menetap, sisa plasenta, renjatan (syok) dan pr e-eklamsia postpar tum. 11. lndikator pada komplikasi tertentu dalam per iode post partum, seper ti anemia kronis, hematoma vulva, retensi ur ine dan incontinetia alvi. 12. Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan konseling selama dan sesudah abor tus. 13. Tanda dan gejala komplikasi abortus. 1.
17
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
Keterampilan Dasar Mengumpulkan data tentang r iwayat kesehatan yang terf okus, ter masuk keterangan r inci tentang kehamilan, persalinan dan kelahir an. 2. Melakukan pemer iksaan fisik yang terfokus pada ibu. 3. Pengka jian involusi uter us serta penyembuhan per lukaan/luka jahitan. 4. Merumuskan diagnosa masa nif as. 5. Menyusun per en canaan. 6. Memulai dan mendukung pember ian ASI eksklusif . 7. Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan dir i sendir i, istir ahat, nutr isi dan asuhan bayi baru lahir . 8. Mengidentif ikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan bilamana per lu. 9. Mengidentif ikasi inf eksi pada ibu, mengobati sesuai kewenangan atau merujuk untuk tindakan yang sesuai. 10. Penatalaksanaan ibu post partum abnormal: sisa plasenta, renjatan dan eksi r ingan. inf 11. Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pasca per salinan. 12. Melakukan konseling dan member ikan dukungan untuk wanita pasca per salinan. 13. Melakukan kolaborasi atau rujukan pada komplikasi ter tentu. 14. Member ikan antibiotika yang sesuai. 15. Mencatat dan mendokumentasikan temuan-temuan dan inter vensi yang dilakukan. 1.
Keterampilan Tambahan 1. Melakukan insisi pada hematoma vulva.
ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR Kompetensi ke-6 :
Bidan member i k an asuhan yang ber mut u t ingg i k omper hensi f pada bayi b ar u lahir sehat sam pai d eng an 1 bu / an. ,
Pengetahuan Dasar 1. Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uter us. 2. Kebutuhan dasar bayi baru lahir : kebersihan jalan napas, perawatan tali pusat, kehangatan, nutr isi, "bonding & attachment". 3. lndikator pengkajian bayi baru lahir , misalnya dar i APG AR. 4. Penampilan dan per ilaku bayi baru lahir . 5. Tumbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir selama 1 bulan.
6. Member ikan imm unisasi pada bayi. 7. Masalah yang lazim ter jadi pada bayi baru lahir nor mal seper ti: caput, molding, mongolian spot, hemangioma. 8. Komplikasi yang lazim ter jadi pada bayi baru lahir nor mal seper ti: hypoglikemia, hypoter mi, dehidrasi, diare dan inf eksi, ikter us. 9. Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi baru lahir sampai 1 bulan.
18
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
10. Keuntungan dan resiko immunisasi pada bayi. 11 . Per tumbuhan dan perkembangan bayi pr em atur e. 12. Komplikasi tertentu pada bayi baru lahir , seper ti trauma fraktur clavicula, kematian mendadak, hematoma.
intr a-cr anial,
Keterampilan Dasar Membersihkan jalan naf as dan memelihara kelancaran pernaf asan, dan merawat tali pusat. 2. Menjaga kehangatan dan menghindar i panas yang ber lebihan. 3. Menilai segera bayi baru lahir seper ti nilai APGAR. 4. Membersihkan badan bayi dan member ikan identitas. 5. Melakukan pemer iksaan fisik yang terfokus pada bayi baru lahir dan screening untuk menemukan adanya tanda kelainan-kelainan pada bayi baru lahir yang tidak memungkinkan untuk hidup. 6. Mengatur posisi bayi pada waktu menyusu. 7. Member ikan imm unisasi pada bayi. 8. Mengajarkan pada orang tua tentang tanda-tanda bahaya dan kapan har us membawa bayi untuk minta pertolongan medik. 9. Melakukan tindakan pertolongan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir , seper ti: kesulitan bernaf as/asphyksia, hypoter mia, hypoglycemi. 10. Memindahkan secara aman bayi baru lahir ke fasilitas kegawatdar ur atan apabila dimungkinkan. 11. Mendokumentasikan temuan-temuan dan inter vensi yang dilakukan. 1.
Keterampilan Tambahan 1.
2. 3.
4.
5.
6.
Melakukan penilaian masa gestasi. Mengajarkan pada orang tua tentang pertumbuhan dan per kembangan bayi yang normal dan asuhannya. Membantu orang tua dan keluarga untuk memperoleh sumber daya yang tersedia di masyar akat. Member ikan dukungan kepada orang tua selama masa berduka cita sebagai akibat bayi dengan cacat bawaan, kegugur an, atau kematian bayi. Member ikan dukungan kepada orang tua selama bayinya dalam per jalanan rujukan diakibatkan ke f asilitas perawatan kegawatdar ur atan. Member ikan dukungan kepada orang tua dengan kelahir an ganda.
19
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
ASUHAN PADA BAYI DAN BALITA
Kompetensi k e-7 :
member i ka Bidan n t ingg i k omper hensi f pada bu/an - 5 t ahun ). ,
asuhan bayi dan
yang bal i t a
ber mut u sehat (1
Pengetahuan Da sar
Keadaan kesehatan bayi dan anak di Indonesia, meliputi: angka kesakitan, angka kem atian, penyebab kesakitan dan kematian. 2. Per an dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak. 3. Per tumbuhan dan perkembangan bayi dan anak nor mal serta f aktor -f aktor yang mempengar uhinya. 4. Kebutuhan fisik dan psikososial anak. 5. Pr insip dan standar nutr isi pada bayi dan anak. Pr insip-pr insip komunikasi pada bayi dan anak. 6. Pr insip keselamatan untuk bayi dan anak. 7. Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan anak misalnya pember ian imm unisasi. 8. Masalah-masalah yang lazim ter jadi pada bayi normal seperti: gumoh/r egur gitasi, diaper rash dll serta penatalaksanaannya. 9. Penyakit-penyakit yang ser ing ter jadi pada bayi dan anak. tumbuh kembang bayi dan anak serta 10. Penyimpangan penatalaksanaannya. jadi pada bayi dan anak di dalam dan luar 11. Bahaya-bahaya yang ser ing ter rumah serta upaya pencegahannya. 12. Kegawat daruratan pada bayi dan anak serta penatalaksanaannya. 1.
Keterampilan Da sa r 1.
Melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak. 2. Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pencegahan bahayabahaya pada bayi dan anak sesuai dengan usia. 3. Melaksanakan pember ian immunisasi pada bayi dan anak. 4. Mengumpulkan data tentang r iwayat kesehatan pada bayi dan anak yang terfokus pada gejala. 5. Melakukan pemer iksaan fisik yang berf okus. 6. Mengidentif ikasi penyakit berdasarkan data dan pemer iksaan f isik. 7. Melakukan pengobatan sesuai kewenangan, kolaborasi atau mer u juk dengan cepat dan tepat sesuai dengan keadaan bayi dan anak. 8. Menjelaskan kepada orang tua tentang tindakan yang dilakukan. 9. Melakukan pemer iksaan secara berkala pda bayi dan anak sesuai dengan standar yang ber laku. 10. Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pemeliharaan bayi. 11. Tepat sesuai keadaan bayi dan anak yang mengalami cider a dar i kecelakaan. 12. Mendokumentasikan temuan-temuan dan inter vensi yang dilakukan.
20
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
KEBIDANAN KOMUNITAS Kompetensi ke-8 :
Bidan member i ka n asuhan yang ber mut u tinggi dan k omper hensi f pada k el uar g a, k el ompok dan masy ar ak at sesuai dengan budaya set em pat .
Pengetahuan Dasar 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Konsep dan sasaran kebidanan komunitas. Masalah kebidanan komunitas. Pendekatan asuhan kebidanan pada keluar ga, kelompok dar i masyar akat. Strategi pelayanan kebidanan kom unitas. Ruang lingkup pelayanan kebidanan kom unitas. Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan masyar akat. Faktor -f aktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak. Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Pengetahuan Tambahan 1. Kepemimpinan untuk semua (kesuma).
2. 3. 4. 5. 6.
Pemasar an sosial. Per an serta masyarakat (PSM). Audit maternal per inatal. Per ilaku kesehatan masyar akat. Progr am progr am pemer intah yang ter kait dengan kesehatan anak
ibu
dan
Keterampilan Dasar 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, nif as, laktasi, bayi balita dan KB di masyar akat. Mengidentif ikasi status kesehatan ibu dan anak. Melakukan pertolongan persalinan di rumah dan polindes. Mengelola pondok bersalin desa (polindes). Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu hamil, nif as dan laktasi bayi dan balita. Melakukan penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk mendukung upaya-upaya kesehatan ibu dan anak. Melaksanakan penyuluhan dan konseling kesehatan. Melaksanakan pencatatan dan pelapor an.
Keterampilan Tambahan Melakukan pemantauan K A I dengan menggunakan PWS K A I 2. Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi. 3. Mengelola dan member ikan obat-obatan sesuai dengan kewenangannya. 4. Menggunakan teknologi kebidanan tepat guna. 1
.
21
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
ASUHAN PADA IBU /W ANITA DENGAN GANGGUAN REPRODUKSI Kompetensi ke-9 :
M el a k sanak a n
asuhan k ebi d anan pada dengan gangguan sistem r e prod uk si
w ani t a l i bu
.
Pengetahuan Dasar Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS), HIV/ AIDS. 2. Tanda dan gejala inf eksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim jadi. ter 3. T anda, ge jala, dan penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid. 1.
Keterampilan Dasar 1.
2. 3.
4.
5. 6.
Mengidentif ikasi gangguan masalah dan kelainan-kelainan sistem r eproduksi. Member ikan pengobatan pada perdarahan abnormal dan abortus spontan (bila belum sempurna). Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat ada wanita/ibu dengan gangguan system r eproduksi. Member ikan pelayanan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan pada gangguan system reproduksi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid. Mikroskop dan penggunaannya. Teknik pengambilan dan pengir iman sediaan pap smear .
Keterampilan Tambahan Menggunakan mikroskop untuk pemer iksaan hapusan vagina. 2. Mengambil dan proses pengir iman sediaan pap smear . 1.
22
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
STANDAR PENDIDIKAN BIDAN STANDAR
I: LEMBAGA
PENDIDIKAN
Lembaga pendidikan kebidanan berada pada suatu institusi pendidikan tinggi. Def inisi Operasional
:
Penyelenggar a pendidikan kebidanan adalah institusi pendidikan tinggi baik pemer intah maupun swasta sesuai dengan kaidah-kaidah yang tercantum pada sistim pendidikan nasional. ST ANDARll :FALSAFAH Lembaga pendidikan kebidanan mempunyai f alsaf ah yang mencerminkan visi misi dar i institusi yang tercermin pada kur ikulum. Def inisi Operasional : I. Falsaf ah mencakup kerangka keyakinan dan nilainilai mengenai pendidikan kebidanan dan pelayanan kebidanan. 2. Penyelenggar aan pendidikan mengacu pada sistim pendidikan nasional Indonesia.
STANDAR Ill : ORGANISASI Organisasi pendidikan kebidanan konsisten dengan str uktur lembaga administrasi dar i pendidikan tinggi dan secara jelas menggambarkan jalur - jalur jasama. hubungan keor ganisasian, tanggung jawab dan gar is ker Def inisi Operasional : a. Struktur organisasi pendidikan kebidanan mengacu pada sistem pendidikan nasional. b. Ada kejelasan tentang tata hubungan ker ja. c. Ada ur aian tugas untuk masing-masing komponen pada or ganisasi.
STANDAR IV: SUMBER DAYA PENDIDIKAN Sumber daya manusia, finansial kebidanan memenuhi persyaratan memper lancar proses pendidikan.
dan mater ial dar i lembaga pendidikan dalam kualitas maupun kuantitas untuk
Def inisi Operasional : I. Dukungan administrasi tercermin pada anggaran dan sumber-sumber untuk progr am. 2. Sumber daya teknologi dan lahan pr aktik cukup dan memenuhi per syar atan untuk mencapai tujuan progr am. 3. Per siapan tenaga pendidik dan kependidikan mengacu pada undangundang sistem pendidikan nasional dan peraturan yang ber laku. 4. Per an dan tanggung jawab tenaga pendidik dan kependidikan mengacu pada undang-undang dan peraturan yang ber laku.
23
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
STANDAR V: POLA PENDIDIKAN KEBIDANAN Pola pendidikan kebidanan mengacu kepada undangundang sistem pendidikan nasional, yang ter dir i dar i : 1. Jalur pendidikan vokasi 2. Jalur pendidikan akademik 3. Jalur pendidikan prof esi Def inisi Operasional : Pendidikan kebidanan ter dir i dar i pendidikan diploma, pendidikan pendidikan prof esi dan pendidikan pasca sar jana.
STANDAR VI
sar jana,
KURIKULUM
:
Penyelenggar aan pendidikan menggunakan kur ikulum nasional yang dikeluar kan oleh lembaga yang berwenang dan organisai prof esi serta dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi dan mengacu pada f alsaf ah dan misi dar i lembaga pendidikan kebidanan. Def inisi Operasional : 1. Penyelenggar aan pendidikan berdasarkan pada kur ikulum nasional yang dikeluarkan oleh Dir ektor at Jender al Pendidikan Tinggi Depar temen pendidikan nasional dan organisasi prof esi serta 2. Dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi dan mengacu pada f alsaf ah dan misi dar i lembaga pendidikan kebidanan. Dalam pelaksanaan pendidikan kur ikulum dikembangkan sesuai dengan f alsaf ah dan visi dar i institusi pendidikan kebidanan.
STANDAR VII
:
TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan dan desain kur ikulum pendidikan kebidanan mencerminkan f alsaf ah pendidikan kebidanan dan mempersiapkan perkembangan setiap mahasiswa yang berpotensi khusus. Def inisi Operasional : kur ikulum 1. Tujuan pendidikan merupakan dasar bagi pengembangan pendidikan, pengalaman belajar dan evaluasi. 2. Tujuan pendidikan selaras dengan per ilaku akhir yang ditetapkan . 3. Kur ikulum meliputi kelompok ilmu dasar (alam, sosial, per ilaku, humanior a), ilmu biomedik, ilmu kesehat an, dan ilmu kebidanan. 4. Kur ikulum mencerminkan kebutuhan pelayanan kebidanan dan kesehatan masyarakat . 5. Kur ikulum dir encanakan sesuai dengan standar praktik kebidanan. 6. Kur ikulum kebidanan menumbuhkan prof esionalisme sikap e tis , kepemimpinan dan mana jemen. 7. lsi kur ikulum dikembangkan sesuai perkembangan teknologi mutakhir .
24
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
STANDAR VIII: EVALUASI PENDIDIKAN Organisasi profesi ikut serta dalam program evaluasi pendidikan baik internal maupun eksternal. Def inisi Operasional : 1. Organisasi prof esi merupakan bagian dar i badan akr editasi yang berwenang. 2. Dalam proses evaluasi, organisasi profesi menggunakan institusi pelayanan atau yang ter kait dengan lahan praktik kebidanan yang telah diakui oleh pihak yang berwenang. ST ANDARIX:LULUSAN Lulusan pendidikan bidan mengemban tanggung jawab prof esional sesuai dengan tingkat pendidikan. Def inisi Operasional : 1. Lulusan pendidikan bidan sebelum tahun 2000 dan Diploma Ill kebidanan, merupakan bidan pelaksana, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan pr aktiknya baik di institusi pelayanan maupun pr aktik peror angan. 2. Lulusan pendidikan bidan setingkat Diploma IV I S1 merupakan bidan prof essional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktiknya baik di institusi pelayanan maupun pr aktik peror angan. Mereka dapat ber per an sebagai pember i layanan, pengelola, dan pendidik. 3. Lulusan pendidikan bidan setingkat S2 dan S3, merupakan bidan prof esional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan pr aktiknya baik di institusi pelayanan maupun pr aktik peror angan. Mereka dapat berperan sebagai pember i layanan, pengelola, pendidik, peneliti, pengembang dan konsultan dalam pendidikan bidan maupun system/ketata-laksanaan pelayanan kesehatan secara univer sal. 4. Lulusan program kebidanan, tingkat master dan doktor melakukan pr aktik kebidanan lan jut, penelitian, pengembangan, konsultan pendidikan dan ketatalaksanaan pelayanan. 5. Lulusan wajib berperan aktif dan ikut serta dalam penentuan kebijakan dalam bidang kesehatan. 6. Lulusan berperan aktif dalam merancang dan menyelenggarakan pelayanan masyar akat. kesehatan sebagai tanggapan terhadap perkembangan
25
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
STANDAR PENDIDIKAN BERKELANJUTAN BIDAN STANDAR I: ORGANISASI Peyelenggar aan Pendidikan Ber kelan jutan Bidan berada di bawah or ganisasi lkatan Bidan Indonesia (181) pada tingkat Pengur us Pusat (PP181), Pengur us Daer ah (PDIBl)dan Pengur us Cabang (PC -181) Def inisi Operasional : 1. Pendidikan berkelanjutan untuk bidan, terdapat dalam organisasi prof esi 181. 2. Keberadaan pendidikan berkelanjutan bidan dalam organisasi prof esi 181, disahkan oleh PP181/PDIBI/PCIBI. ST ANDARll :FALSAFAH Pendidikan berkelanjutan untuk bidan mempunyai f alsaf ah yang selaras dengan falsafah organisasi prof esi 181 yang terermin visi, misi dan tu juan. Def inisi Operasional : 1. Bidan har us mengembangkan dir i dan belajar sepanjang hidupnya. 2. Pendidikan berkelanjutan merupakan kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan bidan . 3. Melalui penelitian dalam Pendidikan Ber kelan jutan akan memperkaya Body of Knowledge ilmu kebidanan.
STANDAR Ill : SUMBER DAYA PENDIDIKAN Pendidikan berkelanjutan untuk bidan mempunyai sumber daya manusia, f inansial dan mater ial untuk memper lancar proses pendidikan ber kelan jutan. Def inisi Operasional : memenuhi kualifikasi dan mampu I. Memiliki sumber daya manusia yang melaksanakan I mengelola pendidikan ber kelan jutan. 2. Ada sumber f inansial yang menjamin terselenggaranya progr am .
STANDAR IV: PROGRAM PENDIDIKAN dan PELATIHAN Pendidikan berkelanjutan bidan memiliki program pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan. Def inisi Operasional : I. Progr am Pendidikan Ber kelan jutan bidan berdasarkan hasil pengka jian kelayakan. 2. Ada program yang sesuai dengan hasil pengkajian kelayakan. 3. Progr am tersebut disahkan/ ter akr editasi organisasi 18 1 (PP/PD/ PC), yang di buktikan dengan adanya ser tifikat.
26
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
STANDAR V: FASILITAS Pendidikan berkelanjutan bidan memiliki fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan standar . Def inisi Operasional : I. Tersedia f asilitas pembelajaran yang ter akr editasi 2. Tersedia f asilitas pembelajaran sesuai perkembangan ilmu dan tehnologi.
STANDAR VI: BERKELANJUTAN
DOKUMEN
PEN YELENGGARAAN
PEN DIDI KAN
Pendidikan berkelanjutan dan pengembangan bidan per lu pendokumentasian Def inisi Operasional : 1. Ada dokumentasi pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan pengembangan. 2. Ada lapor an pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan pengembangan. 3. Ada lapor an evaluasi pendidikan, pelatihan dan pengembangan. 4. Ada rencana tindak lan jut yang jelas.
STANDAR VII
:
PENGENDALIAN MUTU
Pendidika berkelanjutan bidan melaksanakan pengendalian mutu pendidikan, pelatihan dan pengembangan. Def inisi Operasional : 1. Ada program peningkatan mutu pendidikan, pelatihan dan pengembangan. 2. Ada penilaian mutu proses pendidikan, pelatihan dan pengembangan 3. Ada penilaian mutu pendidikan, pelatihan dan pengembangan. 4. Ada umpan balik tentang penilaian mutu. 5. Ada tindak lan jut dar i penilaian mutu.
27
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN STANDAR
I: FALSAFAH
DAN TUJUAN
Pelayanan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan filosofi bidan Def inisi Operasional : 1. Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang di jadikan panduan dalam member ikan asuhan 2. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi (mengur angi kesakitan dan kem atian). Asuhan kebidanan berfokus pada promosi persalinan normal, pencegahan penyakit, pencegahan cacad pada at holistik, diber ikan dengan cara ibu dab bayi, promosi kesehatan yang ber sif yang kr eatif , f leksibel, supor tif , peduli, bimbingan, monitor dan pendidikan berpusat pada per em puan. Asuhan ber kesinambungan, sesuai keinginan klien dan tidak otor iter serta menghormati pilihan per empuan STANDAR II: ADMINISTRASI DAN P ENGELOLAAN
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki pedoman pengelolaan, standar pelayanan dan prosedur tetap. Pengelolaan pelayanan yang kon dusif , men jamin pr aktik pelayanan kebidanan yang akurat. Def inisi Operasional : 1. Ada pedoman pengelolaan pelayanan yang mencerminkan mekanisme ker ja di unit pelayanan tersebut yang disahkan oleh pimpinan. 2. Ada standar pelayanan yang dibuat mengacu pada pedoman standar alat, standar r uangan, standar ketenagaan yang telah tindakan di sahkan oleh pimpinan. 3. Ada standar prosedur tetap untuk setiap jenis kegiatan/ kebidanan yang di sahkan oleh pimpinan. 4. Ada rencana/program ker ja disetiap institusi pengelolaan yang mengacu ke institusi induk. 5. Ada bukti tertulis terselenggaranya pertemuan berkala secara ter atur , dilengkapi dengan daf tar hadir dan notulen rapat. 6. Ada naskah ker jasama, program praktik dar i institusi yang menggunakan lahan pr aktik, program pengajaran dan penilaian klinik. 7. Ada bukti administr asi. STANDAR Ill : STAF DAN PIMPINAN
Pengelola pelayanan kebidanan mempunyai program pengeloaan sumber daya manusia, agar pelayanan kebidanan ber jalan ef ektif dan efisien. Def inisi Operasional : 1. Tersedia SOM sesuai dengan kebutuhan baik kualifikasi maupun jumlah. 2. Mempunyai jadwal pengaturan ker ja har ian. 3. Ada jadwal dinas sesuai dengan tanggung jawab dan ur aian ker ja. 4. Ada jadwal bidan pengganti dengan peran fungsi yang jelas. 5. Ada data personil yang bertugas di ruangan ter sebut.
28
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
STANDAR IV: FASILITAS DAN P ERALATAN
Tersedia sarana dan peralatan untuk mendukung pencapaian tujuan pelayanan kebidanan sesuai dengan beban tugasnya dan fungsi institusi pelayanan. Def inisi Operasional : 1. Tersedia sarana dan peralatan untuk mencapai tujuan pelayanan kebidanan sesuai standar . 2. Tersedianya peralatan yang sesuai dalam jumlah dan kualitas. 3. Ada ser tifikasi untuk penggunaan alat-alat ter tentu. 4. Ada prosedur permintaan dan penghapusan alat. STANDAR V: KEBIJAKAN DAN P ROSEDUR
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki kebijakan penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personil menuju pelayanan yang ber kualitas. Def inisi Operasional : 1. Ada kebijakan tertulis tentang prosedur pelayanan dan standar pelayanan yang disahkan oleh pimpinan. 2. Ada prosedur rekrutment tenaga yang jelas. 3. Ada regulasi internal sesuai dengan peraturan yang ber laku untuk mengatur hak dan kewajiban personil. 4. Ada kebijakan dan prosedur pembinaan personal.
STANDAR VI
PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN
:
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program pengembangan perencanaan pendidikan, sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
staf dan
Def inisi Operasional : 1. Ada program pembinaan staf dan program pendidikan secar a ber kesinambungan. 2. Ada program or ientasi dan pelatihan bagi tenaga bidan/per sonil baru dan jaan. lama agar dapat beradaptasi dengan peker 3. Ada data hasil identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi hasil pelatihan.
STANDAR VII
:
STANDAR ASUHAN
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/manajemen kebidanan yang diter apkan sebagai pedoman dalam member ikan pelayanan kepada pasien. Def inisi Operasional : 1. Ada Standar Manajemen Asuhan Kebidanan (SM AK) sebagai pedoman dalam member ikan pelayanan kebidanan. 2. Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada catatan medik. 3. Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien. 4. Ada diagnosa kebidanan. 5. Ada rencana asuhan kebidanan. 6. Ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidanan. 7. Ada catatan perkembangan klien dalam asuhan kebidanan. 8. Ada evaluasi dalam member ikan asuhan kebidanan. 9. Ada dokumentasi untuk kegiatan manajemen kebidanan.
29
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
STANDAR VIII: EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program dan pelaksanaan dalam evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan yang dilaksanakan secara ber kesinambungan. Def inisi Operasional : 1. Ada program atau rencana tertulis peningkatan mutu pelayanan kebidanan. 2. Ada program atau rencana tertulis untuk melakukan penilaian ter hadap standar asuhan kebidanan. 3. Ada bukti tertulis dar i r isalah rapat sebagai hasil dar i kegiatan pengendalian mutu asuhan dan pelayanan kebidanan. 4. Ada bukti tertulis tentang pelaksanaan evaluasi pelayanan dan r encana tindak lan jut. 5. Ada lapor an hasil evaluasi yang dipublikasikan secara teratur kepada semua staf pelayanan kebidanan
30
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN STANDAR I : MET ODE A SUHAN Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan data, penegakan diagnosa langkah: Pengumpulan data dan analisis perencanaan pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi. Def inisi Operasional : 1. Ada format manajemen asuhan kebidanan dalam catatan asuhan kebidanan. 2. For mat manajemen asuhan kebidanan ter dir i dar i: format pengumpulan data, rencana asuhan, catatan implementasi, catatan per kembangan, tindakan, evaluasi, kesimpulan dan tindak lan jut kegiatan lain.
STANDAR II : PENGKAJIA N Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis dan ber kesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis. Def inisi Operasional : Ada format pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan secara sistematis, terf okus, yang meliputi data 1. Demogr af i identitas klien 2. Riwayat penyakit ter dahulu 3. Riwayat kesehatan reproduksi : - Riwayat haid - Riwayat bedah organ r eproduksi - Riwayat kehamilan dan per salinan - Pengatur an kesubur an - Faktor kongenital/ketur unan yang ter kait 4. Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan r eproduksi 5. Analisis data
:
STANDAR Ill: DIAGNOSA KEBIDANAN Diagnosa kebidanan dikumpulkan.
dir umuskan
berdasarkan
analisis
data
yang
telah
Def inisi Operasional : 1. Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan hasil analisa data. 2. Diagnosa kebidanan dirumuskan secara sistematis.
STANDAR IV: RENCANA ASUHAN Rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan. Def inisi Operasional : 1. Ada format rencana asuhan kebidanan. 2. For mat rencana asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa, ber isi r encana evaluasi dan tindakan, tindakan.
31
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
STANDAR V: TINDAKAN Tindakan kebidanan dilaksanakan perkembangan keadaan klien.
berdasarkan
diagnosa,
rencana
dan
Def inisi Operasional : I. Ada format tindakan kebidanan dan evaluasi. 2. Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan perkembangan klien. 3. Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur tetap dan wewenang bidan atau hasil kolabor asi. 4. Tindakan kebidanan dilaksanakan dengan menerapkan etika dan kode etik kebidanan. 5. Seluruh tindakan kebidanan dicatat pada format yang telah ter sedia.
STANDAR VI
PARTISIPASI KLIEN
:
Klien dan keluarga dilibatkan dalam rangka peningkatan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan. Def inisi Operasional : I. Klien/keluar ga mendapatkan inf or masi tentang : Status kesehatan saat ini Rencana tindakan yang akan dilaksanakan Per anan klien/keluar ga dalam tindakan kebidanan Per anan petugas kesehatan dalam tindakan kebidanan Sumber-sumber yang dapat dimanf aatkan 2. Klien dan keluarga dilibatkan dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan dalam asuhan. 3. Pasien dan keluarga diberdayakan dalam ter laksananya rencana asuhan klien
STANDAR VII
PENGAWASAN
:
Monitor /pengawasan klien dilaksanakan secara terus menerus dengan tu juan untuk mengetahui perkembangan klien. Def inisi Operasional : 1. Adanya format pengawasan klien. 2. Pengawasan dilaksanakan secara terus menerus dan sistimatis mengetahui perkembangan klien. 3. Pengawasan yang dilaksanakan dicatat dan dievaluasi.
STANDAR VIII
:
untuk
EVALU ASI
Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus sesuai dengan tindakan kebidanan dan rencana yang telah dir umuskan. Def inisi Operasional : 1. Evaluasi dilaksanakan pada tiap tahapan pelaksanaan standar . 2. Hasil evaluasi dicatat pada format yang telah disediakan.
asuhan
sesuai
32
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
STANDAR IX
:
DOKUMENTASI
Asuhan kebidanan asuhan kebidanan.
didokumentasikan
sesuai dengan
standar dokumentasi
Def inisi Operasional : I. Dokumentasi dilaksanakan pada setiap tahapan asuhan kebidanan. 2. Dokumentasi dilaksanakan secara sistimatis, tepat, dan jelas. 3. Dokumentasi merupakan bukti legal dar i pelaksanaan asuhan kebidanan.
33
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
C. KODE ETIK BIDAN INDONESIA 1.
Deskr ipsi Kade Etik Bidan Indonesia Kade etik merupakan suatu cir i prof esi yang bersumber dar i nilainilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan kompr ehensif suatu prof esi yang member ikan tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian prof esi.
2. Kade Etik Bidan Indonesia a. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyar akat 1) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya. 2) Setiap bidan dalam menjalankan tugas prof esinya men jun jung tinggi har kat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihar a citr a bidan. 3) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa ber pedoman pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyar akat. mendahulukan 4) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya kepentingan klien, menghormati hak klien dan nilainilai yang dianut oleh klien. 5) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluaraga dan masyar akat kebutuhan dengan yang sama sesuai dengan identitas berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. 6) Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong par tisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajart kesehatannya secar a optimal. b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya member ikan Setiap bidan senantiasa pelayanan 1) par ipurna kepada klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan prof esi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyar akat 2) Setiap bidan berkewajiaban member ikan pertolongan sesuai dengan kewenangan dalam mengambil keputusan ter masuk mengadakan konsultasi dan/atau r ujukan 3) Setiap bidan har us menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan/atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diper lukan sehubungan dengan kepentingan klien
c.
Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya Setiap bidan har us menjalin hubungan dengan teman se jawatnya 1) ja yang ser asi. untuk menciptakan suasana ker 2) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya har us saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
34
M E NTER IK £SEH A T A N
Rl:'PUBllK INDONESIA
d. Kewajiban bidan terhadap prof esinya Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi 1) citr a prof esi dengan menampilkan kepr ibadian yang ber mar tabat dan member ikan pelayanan yang bermutu kepada masyar akat 2) Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan dir i dan meningkatkan kemampuan prof esinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3) Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citr a prof esinya. e. Kewajiban bidan terhadap dir i sendir i Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat 1) melaksanakan tugas prof esinya dengan baik 2) Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keter ampilan sesuai dengan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 3) Setiap bidan wajib memelihara kepr ibadian dan penampilan dir i.
f .
Kewajiban bidan terhadap pemer intah, nusa, bangsa dan tanah air Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa 1) melaksanakan ketentuan-ketentuan pemer intah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayananan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Ber encana dan Kesehatan Keluarga. 2) Setiap bidan melalui prof esinya berpartisipasi dan untuk menyumbangkan pemikir an kepada pemer intah meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan keluar ga terutama pelayanan K A/ kesehatan I KB dan
35