LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)
NAMA
: YUSI ANDA RIZKY
NIM
: H311 08 003
KELOMPOK
: II (DUA)
HARI/TGL PERC. PERC. : SENIN/08 MARET 2010 2010 ASISTEN
: FITRI JUNIANTI
LABORATORIUM KIMIA FISIKA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2010 BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Reaksi pembentukan hanya digunakan dalam analisis kimia, baik dalam kualitatif maupun analisa kuantitatif. Endapan yang terjadi merupakan zat yang memisahkan diri dari suatu fase padat yang keluar dalam sistem larutan yang dapat berupa kristal atau koloid yang selanjutnya dapat dikeluarkan melalui proses penyaringan atau proses pemulsingan. Kelaru Kelarutan tan suatu suatu senyaw senyawaa dalam dalam pelaru pelarutt didefen didefenisi isikan kan sebaga sebagaii jumlah jumlah terbanyak (yang dinyatakan dalam gram atau dalam mol) yang akan larut dalam volume pelarutan tertentu pada suhu tersebut. Peristiwa pengendapan terjadi bila suatu larutan terlalu jenuh dengan zat yang yang bers bersan angk gkut utan an seda sedang ngka kan n laru laruta tan n suat suatu u enda endapa pan n adal adalah ah sama sama deng dengan an konsen konsentra trasi si molar molar daru daru laruta larutan n jenuh jenuhnya nya.. Kelaru Kelarutan tan memili memiliki ki hubung hubungan an yang yang penting dengan hasil kali kelarutan. Hubungan hasil kali kelarutan mempunyai nilai yang besar sekali dalam analisis kuantitatif, karena dengan bantuannya memungkinkan bukan saja untuk menerangka menerangkan, n, melainkan melainkan juga meramalkan meramalkan reaksi-reaks reaksi-reaksii pengendapa pengendapan. n. Dengan Dengan prins prinsip ip hasil hasil kali kali kelaru kelarutan tan dapat dapat digun digunaka akan n dalam dalam pengen pengendap dapan an hidrok hidroksid sida, a, pen penge gend ndap apan an sulfi ulfida da,,
kela kelaru ruta tan n
gara garam m
yang yang sedi sediki kitt
laru larutt
dala dalam m
asam asam,,
pengendapan fraksional dan sebagainya. Oleh karena itu, diadakan percobaan ini, karena sangat penting bagi seorang mahasiswa untuk mengetahui metode dan cara penentuan nilai hasil kali kelarutan suatu zat. 1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan 1.2.1 Maksud Percobaan
Maksud percobaan ini adalah untuk mempelajari metode penentuan nilai hasil kali kelarutan suatu zat.
1.2.2 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan kali ini adalah : 1. Menghitung kelarutan elektrolit yang sedikit larut. 2. Menghitung panas pelarutan PbCl 2 dengan menggunakan sifat kebergantungan Ksp pada suhu.
1.3 Prinsip Percobaan
Prinsi Prinsip p percob percobaan aan ini adalah adalah untuk untuk menent menentuka ukan n nilai nilai Ksp PbCl PbCl 2 dari Pb(NO3)2 dan KCl serta mengukur suhu pelarutan endapan PbCl 2 melalui proses pemanasan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Suatu Suatu zat dapat dapat larut larut dalam dalam pelaru pelarutt terten tertentu, tu, tetapi tetapi jumlah jumlahnya nya selalu selalu terbatas. Batas itu disebut kelarutan. Kelarutan adalah jumlah zat terlarut yang dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu sampai membentuk larutan jenuh (Yazid, 2005). Larutan jenuh adalah larutan yang telah mengandung zat terlarut dalam jumlah maksimal, sehingga tak dapat ditambahkan lagi zat terlarut. Pada keadaan ini terjadi kesetimbangan antara solut yang larut dan yang tak larut atau kecepatan pelarutan sama dengan kecepatan pengendapan (Yazid, 2005). Larutan tak jenuh adalah suatu larutan yang mengandung jumlah solut lebih sedikit (encer) dari pada larutan jenuhnya. Sedangkan larutan lewat jenuh meng mengan andu dung ng solu solutt lebi lebih h bany banyak ak (pek (pekat) at) dari dari pada pada yang yang ada ada dala dalam m larut larutan an jenuhnya pada suhu yang sama (Yazid, 2005). Larutan lewat jenuh tidak berada dalam kesetimbangan melainkan dalam sistem sistem menstabilk menstabilkan. an. Larutan Larutan ini biasanya dibuat dengan dengan membuat membuat larutan jenuh pada suhu lebih tinggi. Larutan ini sangat jenuh dan tidak stabil, karena bila sebutir saja dari kristal zat yang sama ditambahkan akan ada tambahan solut yang mengendap pada inti kristal sampai larutan menjadi jenuh (Yazid, 2005). Kelarutan molar suatu zat adalah jumlah mol zat yang melarut dalam satu liter larutan jenuh pada suhu tertentu. Hasil kali kelarutan suatu garam adalah hasil hasil kali kali konsen konsentra trasi si semua semua ion dalam laruta larutan n jenuh jenuh pada pada suhu suhu terten tertentu tu dan masing-masing ion diberikan pangkat dengan koefisien dalam rumus tersebut.
Selain daripada Ksp, kadang-kad kadang-kadang ang lebih mudah mudah jika menggunakan menggunakan pKsp yaitu negatif logaritma dari Ksp (-log Ksp). Secara algebra dapat dikatakan bahwa sema semaki kin n keci kecill Ksp Ksp sema semaki kin n besa besarr pKsp pKsp.. Harga Harga pKsp pKsp yang yang besa besarr (pos (posit itif) if) menunj menunjuka ukan n kelaru kelarutan tan yang yang kecil, kecil, pKsp, pKsp, yang yang kecil kecil (negat (negatif) if) menunj menunjukk ukkan an kelarutan besar (Achmad, 2001). Kelarutan bergantung juga pada sifat dan konsentrasi zat terutama ion-ion dalam campuran itu. Ada perbedaan mencolok antara efek yang disebut ion sekutu dan ion asing. Ion sekutu adalah suatu ion yang juga merupakan salah satu bahan endapan (Svehla, 1985). Adapun Adapun faktor faktor-fak -faktor tor yang yang mempen mempengar garuhi uhi kelaru kelarutan tan yakni yakni (Day dan Underwood, 1989): 1. Temper Temperatu atur, r, kelaru kelarutan tan bertam bertambah bah dengan dengan naikny naiknyaa temper temperatu atur. r. Kadang Kadangkal kalaa endapa endapan n yang yang baik baik terbent terbentuk uk pada pada larutan larutan panas, panas, tetapi tetapi jangan jangan dilaku dilakukan kan penyaring penyaringan an terhadap terhadap larutan larutan panas karena pengendapa pengendapan n dipengaruh dipengaruhii oleh faktor suhu. 2. Sifat Sifat pelaru pelarut, t, garamgaram-gar garam am anorga anorganik nik lebih lebih larut larut dalam dalam air. Berkur Berkurang angnya nya kelarutan kelarutan di dalam pelarut organik dapat digunakan digunakan sebagai dasar pemisahan pemisahan dua zat. 3. Efek ion sejenis, kelarutan endapan dalam air berkurang jika larutan tersebut mengandung satu ion-ion penyusun endapan. 4. Pengaruh aktivasi. 5. Pengaruh pH, kelarutan dari garam asam lemah bergantung pada pH larutan, misalkan : oksalat, ion H + bergabung bergabung dengan dengan ion C2O4-2 membentuk H2C2O4 sehing sehingga ga menamb menambah ah kelaru kelarutan tan garamn garamnya. ya. Pemisa Pemisahan han logam logam mengal mengalami ami hidrolisis sehingga menambah kelarutannya.
6. Pengaruh hidrolisis, jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air, akan menghasilkan perubahan (H +). Kation dari spesies garam mengalami hidrolisis menambah kelarutannya. 7. Efek Efek komp komple leks ks,, kela kelaru ruta tan n gara garam m yang yang sedi sediki kitt laru larutt meru merupa paka kan n fung fungsi si konsentrasi yang menghasilkan kompleks dengan kation garam tersebut. Dalam perhitungan yang dilakukan sampai sejauh ini, kita menganggap bahwa semua zat yang terlarut berada dalam larutan sebagai kation dan anion yang yang terp terpis isah ah.. Dala Dalam m bany banyak ak hal, hal, angg anggap apan an ini ini tida tidak k berl berlak aku. u. Apab Apabil ilaa pem pembe bent ntuk ukan an pasa pasang ngan an ion ion terj terjad adii
dalam dalam laru larutan tan,, kons konsen entra trasi si ion ion beba bebass
cenderung menurun. Ini berarti bahwa banyaknya zat yang harus dilarutkan untuk mempertahankan konsentrasi ion bebas yang diperlukan untuk memenuhi rumus Ksp meningkat : kelarutan kelarutan meningkat apabila terjadi pembentukan pasangan ion
dalam larutan (Petrucci, 1992). Hubungan hasil kali kelarutan menjelaskan fakta bahwa kelarutan suatu zat sangat sangat banyak banyak berkur berkurang ang jika jika ditamb ditambahk ahkan an reagen reagen yang yang mengan mengandu dung ng ion sekutu dengan zat itu. Karena konsentrasi ion sekutu ini tinggi, konsentrasi ion lainnya lainnya harus menjadi rendah dalam larutan jenuh zat itu, maka kelebihan kelebihan zat itu akan diendapkan. Jadi, jika salah satu ion harus dikeluarkan dari larutan dengan pengendapan, reagen harus dipakai dengan berlebihan. Namun reagen yang terlalu berleb berlebiha ihan n lebih lebih banyak banyak buruk buruknya nya daripa daripada da baikny baiknya, a, karena karena mungki mungkin n akan akan memperbesar kelarutan endapan karena pembentukan kompleks (Svehla, 1985).
BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini yaitu Pb(NO 3)2 0,075 M, KCl 1 M, tissue roll, aquades, sabun, dan kertas label.
3.2 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu rak tabung reaksi, tabung reaksi, labu erlenmeyer 250 ml, buret 50 ml, pembakar gas, kaki tiga, kasa, termometer 100oC.
3.3 Prosedur Kerja 3.3.1 Pembentukan Endapan PbCl2 1. Disiapkan larutan Pb(NO3)2 dan KCl dan dimasukkan ke dalam dua buret yang
berbeda. 2. Disiap Disiapkan kan 6 buah buah tabung tabung reaksi reaksi dan masing masing-mas -masing ing diisi diisi dengan dengan larutan larutan
Pb(NO3)2 0,075 M sebanyak 10 mL. 3. Kemudian ditambahkan larutan KCl 1 M pada masing-masing tabung reaksi
dengan volume 0,8 mL, 1,1 mL, 1,4 mL, 1,7 mL, dan 2,0 mL. 4. Pada Pada saat dan setelah setelah pencamp pencampura uran, n, tabung tabung reaksi dikoco dikocok k dan didiam didiamkan kan beberapa menit. 5. Diamati Diamati adanya endapan endapan atau belum, belum, kemudian kemudian dicatat dicatat perubaha perubahan n yang terjadi. terjadi.
3.3.2 Pelarutan Endapan PbCl 2 1. Disiapkan 5 tabung reaksi yang masing-masing diisi dengan larutan Pb(NO 3)2
sebanyak 10 mL.
2. Kemudian ditambahkan KCl 1 M pada masing-masing tabung reaksi dengan
volu volume me 1,3 1,3 mL; mL; 1,4 1,4 mL; mL; 1,5 1,5 mL; mL; 1,6 1,6 mL; mL; 1,7 1,7 mL; mL; dan dan 1,8 1,8 mL. mL. Pada Pada percobaan I pada volume 1,4 mL telah terbentuk endapan. 3. Kemudian Kemudian masing-masi masing-masing ng dikocok dikocok dan didiamkan didiamkan beberapa beberapa menit. menit. 4. Tabung Tabung reaksi reaksi pertama pertama dipanask dipanaskan an pada pembakar pembakar gas dan diaduk diaduk perlaha perlahannlahan dengan termometer. 5. Diamati Diamati dan dan dicatat dicatat suhu suhu saat saat endap endapan an larut. larut. 6. Demikian Demikian seterusnya seterusnya untuk untuk masing-mas masing-masing ing tabung tabung yang menunju menunjukkan kkan adanya adanya endapan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan
V Pb(NO3)2
Terbentuk
No
V KCl (mL) (mL) 10 10 10 10 10 10 10
1 2 3 4 5 6 7
0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
o
Endapan + + + + +
4.2 Reaksi
Pb(NO3)2 + 2 KCl PbCl2
PbCl2 + 2 KNO3
Pb2+ + 2Cl-
4.3 Perhitungan 4.3.1 Terbentuk Endapan
Terbentuknya endapan pada 1,5 mL KCl 1 M V total = V Pb(NO 3)2 + V KCl [Pb2+] = V Pb(NO3)2 X M Pb(NO3)2 V Total
= 10 mL X 0,075 M 11,5 mL = 0,0652 M [Cl-]
= V KCl X M KCl
Suhu C
K
81 82 84 93 95
354 355 357 366 368
V Total = 1,5 mL X 1 M 11,5 mL = 0,1304 M Pb2+ + 2Cl-
PbCl2 Ksp
= [Pb2+][Cl-]2 = (0,0652 M)(0,1304 M) 2 = 1,1 x 10 -3 M
4.3.2 Perhitungan Pelarut Endapan 1. Penambahan 2 mL KCl 1 M
mmol Pb(NO3)2
= V Pb(NO 3)2 x M Pb(NO3)2 = 10 mL x 0,075 M = 0,75 mmol
mmol KCl
= V KCl x M KCl = 2 mL x 1 M = 2 mmol
V total
= V Pb(NO3)2 + V KCl = 10 mL + 2 mL = 12 mL Pb(NO3)2
+ 2 KCl
PbCl2
+ 2 KNO3
Mula-mula
: 0,75 mmol
2 mmol
-
Bereaksi
: 0,75 mmol
1,5 mmol
0,75 mmol
1,5 mmol
Sisa
:
0,75 mmol
1,5 mmol
-
[PbCl2] = mmol PbCl2 V total
0,5 mmol
-
= 0,75 mmol 12 mL = 0,0625 M PbCl2
Pb2+ + 2 Cls 2s
Ksp
= s x (2s)2 = 4s3 = 4(0,0625) 3 = 9,764 x 10 -4
2. Pena Penamb mbah ahan an 2,5 2,5 mL KCl KCl 1 M mmol Pb(NO3)2
= V Pb(NO 3)2 x M Pb(NO3)2 = 10 mL x 0,075 M = 0,75 mmol
mmol KCl
= V KCl x M KCl = 2,5 mL x 1 M = 2,5 mmol
V total
= V Pb(NO3)2 + V KCl = 10 mL + 2,5 mL = 12,5 mL Pb(NO3)2
+ 2 KCl
Mula-mula
: 0,75 mmol
2,5 mmol
Bereaksi
: 0,75 mmol
1,5 mmol
Sisa
:
1 mmol
[PbCl2]
-
= mmol PbCl2 V total = 0,75 mmol
PbCl2
+ 2 KNO3 -
0,75 mmol 0,75 mmol
1,5 mmol 1,5 mmol
12,5 mL = 0,06 M PbCl2
Pb2+ + 2 Cls 2s
Ksp
= s x (2s)2 = 4s3 = 4(0,06 )3 = 8,64 x 10 -4
3. Pena Penamb mbah ahan an 3 mL mL KCl KCl 1 M mmol Pb(NO3)2
= V Pb(NO 3)2 x M Pb(NO3)2 = 10 mL x 0,075 M = 0,75 mmol
mmol KCl
= V KCl x M KCl = 3 mL x 1 M = 3 mmol
V total
= V Pb(NO3)2 + V KCl = 10 mL + 3 mL = 13 mL Pb(NO3)2
+ 2 KCl
PbCl2
+ 2 KNO3
Mula-mula
: 0,75 mmol
3 mmol
-
Bereaksi
: 0,75 mmol
1,5 mmol
0,75 mmol
1,5 mmol
Sisa
:
1,5 mmol
0,75 mmol
1,5 mmol
[PbCl2]
-
= mmol PbCl2 V total = 0,75 mmol 13 mL
-
= 0,0577 M PbCl2
Pb2+ + 2 Cls 2s
Ksp
= s x (2s)2 = 4s3 = 4(0,0577) 3 = 7,684 x 10 -4
4. Pena Penamb mbah ahan an 3,5 3,5 mL KCl KCl 1 M mmol Pb(NO3)2
= V Pb(NO 3)2 x M Pb(NO3)2 = 10 mL x 0,075 M = 0,75 mmol
mmol KCl
= V KCl x M KCl = 3,5 mL x 1 M = 3,5 mmol
V total
= V Pb(NO3)2 + V KCl = 10 mL + 3,5 mL = 13,5 mL Pb(NO3)2
+ 2 KCl
PbCl2
+ 2 KNO3
Mula-mula
: 0,75 mmol
3,5 mmol
Bereaksi
: 0,75 mmol
1,5 mmol
0,75 mmol
1,5 mmol
Sisa
:
2 mmol
0,75 mmol
1,5 mmol
-
[PbCl2] = mmol PbCl2 V total = 0,75 mmol 13,5 mL = 0,0556 M
-
-
PbCl2
Pb2+ + 2 Cls 2s
Ksp
= s x (2s)2 = 4s3 = 4(0,0556) 3 = 6,876 x 10 -4
4.4 Grafik 4.4.1 Grafik Suhu Terhadap Kelarutan (T vs S)
Suhu (K)
Kelarutan
355
0,0625
357
0,06
366
0,0577
368
0,0556
4.4.2 Grafik Suhu Terhadap Ksp (T vs Ksp)
Suhu (K)
Ksp
355
9,764 x 10 -4
357
8,64 x 10 -4
366
7,684 x 10 -4
368
6,876 x 10 -4
4.4.3 Grafik 1/T Terhadap log Ksp (1/T vs log Ksp)
Suhu (T)
Ksp
1/T
Log Ksp
355
9,764 x 10 -4
2,8169 x 10 -3
-3,0104
357
8,64 x 10 -4
2,8011 x 10 -3
-3,0635
366
7,684 x 10 -4
2,7322 x 10 -3
-3,1144
368
6,876 x 10 -4
2,7174 x 10 -3
-3,1627
y = ax + b Log Ksp = -∆H2,303 x R x T Tan α
= -∆H2,303 x R
-0,050
= -∆H2,303 x 8,314 J/mol
- ∆H
= -0,0 -0,050 50 x 2,30 2,303 3 x 8,31 8,314 4 J/mo J/moll = -0,9574 J/mol
Log Ksp
= a (1/T) + b = -0,050 (1/302) + (-2,960) = -0,0002 + (-2,960) = -2,9602
Ksp
= 0,0011
4.5 Pembahasan
Pada percobaan ini untuk mempelajari metode dan cara penentuan maupun perhitungan nilai hasil kali kelarutan. Dipergunakan dua jenis larutan yang bila direaksikan akan menimbulkan endapan putih, yaitu larutan Pb(NO 3)2 dan larutan KCl.
Diawal Diawal percob percobaan aan,, setiap setiap tabung tabung terlebi terlebih h dahulu dahulu diisi diisi dengan dengan larutan larutan Pb(NO3)2 masi masing ng-ma -masi sing ng seba sebany nyak ak 10 mL. mL. Kemu Kemudi dian an dilan dilanju jutk tkan an deng dengan an penam penambah bahan an larutan larutan KCl dengan dengan volume volume yang yang berbed berbeda-be a-beda da sehing sehingga ga dapat dapat dibandingkan dan dapat dibuat alur grafiknya. Setiap Setiap tabung tabung reaksi yang yang telah telah diisi diisi dengan dengan dua macam macam larutan larutan tadi, tadi, dikocok sebaik-baiknya kemudian didiamkan kurang lebih 4-5 menit, tujuannya adalah adalah untuk untuk mengam mengamati ati proses proses terben terbentuk tuknya nya endapa endapan. n. Dalam Dalam percob percobaan aan ini digunakan tujuh tabung reaksi dengan volume KCl yang berbeda-beda kemudian diamati yang kemudian diukur suhunya. Pemana Pemanasan san tabung tabung reaksi reaksi dimula dimulaii dari dari tabung tabung yang yang memper memperlih lihatk atkan an terbentuknya endapan dari yang paling sedikit berisi penambahan larutan KCl yaitu, 1,5 mL, 2,0 mL, 2,5 mL, 3,0 mL, dan 3,5 mL. Pada proses pemanasan larutan larutan harus terus diaduk agar endapan endapan yang terbentuk terbentuk dapat cepat larut. Tetapi yang yang harus harus diperh diperhati atikan kan adalah adalah suhu suhu laruta larutan n harus harus diukur diukur tepat tepat ketika ketika semua semua endapan melarut. Oleh karena itu, dalam pengadukan harus berhati-hati karena dapat merusak termometer. Termometer digunakan sebagai pengaduk agar kita dapat dapat menguk mengukur ur suhu suhu laruta larutan n tepat tepat pada pada saat saat semua semua endapa endapanny nnyaa telah telah larut larut semuanya. Fungsi dari pengadukan saat pemanasan adalah agar endapan larut, dan dapat dapat diketah diketahui ui konsen konsentras trasii yang yang mana mana endapa endapanny nnyaa paling paling cepat cepat larut larut pada pada pemanasan. Adapun hubungan suhu dengan endapan yakni semakin tinggi suhu semaki semakin n sediki sedikitt endapa endapan n karena karena kelaru kelarutan tan akan akan bertam bertambah bah pada pada suhu suhu tinggi tinggi,, sehingga endapan yang terbentuk akan cepat larut. Hal yang perlu diperhatikan adalah pembacaan skala, baik buret maupun skala termometer harus tepat karena jika salah sedikit saja, maka akan sangat mempengaruhi data. Data yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan
menunjuka menunjukan n bahwa kelarutan maupun maupun hasil kali kelarutan kelarutan berbanding berbanding terbalik dengan suhu pelarutan. Semakin kecil kelarutan berarti semakin banyak endapan yang yang terb terben entu tuk, k, maka maka suhu suhu atau atau pana panass pela pelaru ruta tan n yang yang dibu dibutu tuhk hkan an untu untuk k melarutkan kembali endapan tersebut semakin besar. Demikian pula sebaliknya. Nil Nilai ai hasi hasill kali kali kela kelaru ruta tan n yang yang dipe dipero role leh h dari dari perh perhit itun unga gan n yait yaitu u penambaha penambahan n 1,5 mL KCl diperoleh diperoleh Ksp PbCl 2 1,1000 x 10 -3, untuk penambahan 2,0 mL KCl diperoleh Ksp PbCl 2 9,7640 x 10 -4, untuk penambahan 2,5 mL KCl diperoleh Ksp PbCl 2 8,6400 x 10 -4, untuk penambahan 3,0 mL KCl diperoleh Ksp PbCl2 7.6840 x 10 -4, untuk penambahan 3,5 mL KCl diperoleh Ksp PbCl 2 6,8760 x 10-4. Jadi jika endapan yang terbentuk semakin banyak maka nilai hasil kali kelrutan semakin kecil. Dari kurva hubungan antara suhu dengan Ksp didapat bahwa semakin tinggi suhu maka nilai Ksp semakin kecil. Dari hubungan antara log Ksp dengan 1/T 1/T dida didapa patt pers persam amaa aan n gari garisn snya ya y = -0.0 -0.050 50x x - 2.96 2.960. 0. Hasi Hasill peng pengam amat atan an menunjukk menunjukkan an bahwa panas pelarutan pelarutan PbCl2 pada pada percob percobaan aan ini ialah ialah sebesa sebesar r -0,9574 J/mol dah jumlah Ksp ialah sebesar 0,0011. Adapun reaksi yang terjadi ialah reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang diiringi dengan adanya penyerapan kalor oleh sistem, sehingga suhu sistem meningkat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari Dari percob percobaan aan yang yang telah telah dilaku dilakukan kan maka maka dapat dapat ditarik ditarik kesimp kesimpula ulan n bahwa: 1. Nilai Kelarutan PbCl2 pada penambahan : 2,0 mL KCl, Ksp = 9,7640 x 10 -4 2,5 mL KCl, Ksp = 8,6400 x 10 -4 3,0 mL KCl, Ksp = 7,6840 x 10 -4 3,5 mL KCl, Ksp = 6, 8760 x 10 -4 2. Panas pelarutan PbCl2 yang diperoleh adalah -0,9574 J/mol. 5.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan untuk laboratorium yakni sebaiknya alatalat yang sudah rusak atau tak layak pakai diganti secepatnya demi kelancaran praktikum kimia fisika. Saran yang bisa saya berikan untuk asisten adalah tetap semangat dan tingkatkan lagi pengawasannya terhadap praktikan yang melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia, 2001, Penuntun Belajar Kimia Dasar untuk Kimia Larutan, Citra Bakti, Bandung. Day, R. A., dan Underwood, A. L., 1986, Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima , Erlangga, Jakarta. Petrucci, R. H., 1992, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid II , Erlangga, Jakarta. Svehla, G., 1985, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta. Yazid, Estien, 2006, Kimia Fisika untuk Paramedis, ANDI , , Yogyakarta.
LEMBAR PENGESAHAN
MAKASSAR, 12 MARET 2010 ASISTEN
(FITRI JUNIANTI)
PRAKTIKAN
(YUSI ANDA RIZKY)