FORMAT
BAGIAN UTAMA SKRIPSI
Bab Pendahuluan
Bab Tinjauan Umum
Bab Landasan Teori
Bab Hasil Penelitian
Bab Pembahasan
(analisis hasil penelitian)
6. Bab Kesimpulan dan Saran
Kuliah ke-3
Kuliah ke-4
210 mm
297 mm
3 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12
Spasi 1,5
4.2. Kondisi Batubara
Kondisi batubara di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat beragam dikarenakan adanya perbedaan kondisi geologi dan iklim yang mempengaruhi kualitas batubara tersebut. Dengan adanya perbedaan kualitas batubara akan berpengaruh besar terhadap harga jual batubara, semakin tinggi kualitas batubara maka harga jual batubara semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah kualitas batubara maka harga jual batubara tersebut semakin rendah
2
1,5 cm
Bold
4.2.1. Kualitas Batubara
Kualitas batubara merupakan data yang sangat penting
dalam pra studi kelayakan untuk mengetahui kualitas
potensi sumberdaya di daerah penelitian
4.3. Kawasan Pertambangan
Kawasan pertambangan merupakan daerah dimana potensi batubara tersebut berada. Secara umum letak daerah penyebaran Blok potensi batubara di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebar di kawasan pertanian milik warga setempat.
BAB IV
HASIL
PENELITIAN
BAB V
PEMBAHASAN
210 mm
297 mm
4 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12
Spasi 1,5
BAB V
PEMBAHASAN
5 spasi
5.1. Wilayah Keprospekan Kawasan Pertambangan
Tujuan penetapan kriteria wilayah keprospekan kawasan pertambangan adalah terdapatnya suatu kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap suatu daerah yang memiliki potensi sumberdaya batubara untuk ditentukan sebagai wilayah keprospekan kawasan pertambangan, agar pengembangan pemanfaatan potensi sumberdaya batubara secara optimal bagi peningkatan pendapatan dan perekonomian daerah dan nasional dapat dilakukan dengan baik.
Berdasarkan keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Tahun 2003, maka kawasan pertambangan untuk Blok 1-5 termasuk dalam Wilayah Keprospekan Kawasan Pertambangan Pengembangan (WKKPP)
5
1,5 cm
Font 12
Spasi 1,5
Bold
Bold
TUGAS – 2
Format Bagian Utama Skripsi
Susun format bagian persiapan skripsi
dari BAB I PENDAHULUAN – BAB VI KESIMPULAN
Dikumpul :
Saat kuliah MPPI minggu ke-4
di Kelas
TERIMA KASIH
210 mm
297 mm
3 cm
3 cm
3 cm
4 cm
5.2. Break Event Stripping Ratio (BESR)
Berdasarkan hasil perhitungan BESR (lampiran H) maka
diperoleh nilai BESR seperti yang terlihat pada Tabel 5.2 di bawah
ini. Blok 1 dapat ditambang dengan sisten tambang bawah tanah,
sedangkan pada Blok 2 , Blok 3, Blok 4, dan Blok 5 dapat
ditambang dengan sistem tambang terbuka.
Tabel 5.2
Hasil Perhitungan Break Event Stripping Ratio
6
1,5 cm
BAB V
PEMBAHASAN
Deskripsi
Blok 1
Blok 2
Blok 3
Blok 4
Blok 5
Target Produksi (Ton/Tahun)
40.000
40.000
40.000
40.000
40.000
ReV/ Ton (US$)
31.26
63.92
38.91
55.94
67.90
PC / Ton (US$)
27.99
34.45
22.91
34.45
34.79
SC/ Ton (US$)
10.61
13.06
8.69
11.90
12.02
BESR
0,31
2,26
1,84
1,81
2,76
5.3. ............
5.4. ............
BAB IV
HASIL
PENELITIAN
210 mm
297 mm
4 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12
Spasi 1,5
BAB IV
HASIL PENELITIAN
5 spasi
Potensi sumberdaya batubara merupakan endapan batubara yang terdapat di alam yang diharapkan bernilai ekonomis yang telah melalui tahap penyelidikan umum berupa survey tinjau dan prospeksi dengan menggunakan metode tertentu.
5 ketukan
1
1,5 cm
Font 12
Spasi 1,5
Bold
Bold
4.1. Potensi Sumberdaya Batubara
4.1.1. Singkapan (Outcrop)
Kegiatan pencarian outcrop dipusatkan pada daerah yang
termasuk dalam daerah yang tergolong terindikasi adanya
endapan batubara .
4.1.2. Sumberdaya Batubara
Untuk menentukan sumberdaya batubara berdasarkan hasil
penyelidikan lapangan menggunakan metode daerah
pengaruh (area of influence).
BAB VI
KESIMPULAN
210 mm
297 mm
4 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12
Spasi 1,5
BAB VI
KESIMPULAN
5 spasi
6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ambil dari pembahasan Bab sebelumnya antara lain :
Dari hasil analisis wilayah keprospekan kawasan pertambangan
dengan cara evaluasi faktor kelas sumberdaya, faktor lahan, faktor pangsa pasar dan faktor pencapaian daerah Blok 1 – 5 termasuk dalam Wilayah Keprospekan Kawasan Pertambangan Pengembangan (WKKPP)
.........................................
.........................................
6.2. Saran
Adapun saran yang dapat di ambil dari kesimpulan di atas yaitu :
Perlu dilakukan eksplorasi lanjutan untuk memperoleh kelas
potensi sumberdaya yang lebih tinggi.
5
1,5 cm
Font 12
Spasi 1,5
Bold
Bold
BAB III
LANDASAN
TEORI
210 mm
297 mm
4 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12
Spasi 1,5
BAB III
LANDASAN TEORI
5 spasi
3.1. Evaluasi Pendahuluan
Pada dasarnya aspek penelitian dalam evaluasi pendahuluan atau pra studi kelayakan tidak jauh berbeda dengan studi kelayakan.
Meskipun dalam pengerjaannya dilakukan dengan cara yang sama dengan seperti studi kelayakan tetapi memiliki tingkat akurasi kebenaran yang berbeda yakni -15% + 20% (lihat Gambar 3.1).
Gambar 3.1
Pengaruh Studi Terhadap Tingkat Akurasi Kebenaran4)
31
1,5 cm
Font 12
Spasi 1,5
Bold
Bold
BAB I
PENDAHULUAN
210 mm
297 mm
4 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12
Spasi 1,5
BAB I
PENDAHULUAN
5 spasi
1.1. Latar Belakang
Berisi tentang kondisi di lapangan berdasarkan hasil observasi sehingga dijumpai suatu permasalahan yang menarik untuk diteliti lebih jauh.
Propinsi Kalimantan Barat sudah dikenal lama kaya akan berbagai bahan galian, antara lain emas, Emas Placer , feldspar, kaolin, pasir kwarsa dan lain lain. Sebagian dari bahan galian tersebut telah diusahakan, namun sebagian besar belum diusahakan.
Semenjak diberlakukannya otonomi daerah tahun 2001, dengan dilimpahkannya kewenangan pengelolaan ke daerah maka minat pengusahaan berbagai bahan galian di berbagai daerah meningkat tajam. Peningkatan minat usaha bidang pertambangan ini dipicu juga dengan meningkatnya
5 ketukan
1
1,5 cm
Font 12
Spasi 1,5
Bold
Bold
BAB I
PENDAHULUAN
(lanjutan)
210 mm
297 mm
3 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12
Spasi 1,5
1.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Menentukan kriteria wilayah keprospekan kawasan
pertambangan
2. Menentukan dan membuat peta rekomendasi jalur
pengangkutan batubara
3. Menentukan sistem penambangan dengan melakukan
analisis Break Event Stripping Ratio (BESR)
4. Melakukan analisis kepekaan nilai BESR terhadap
perubahan (naik/turun) harga jual batubara.
1.3. Batasan Masalah
Berikut adalah batasan–batasan masalah dalam penelitian ini :
1. Perhitungan potensi sumberdaya menggunakan metode
daerah pengaruh mengacu pada SNI No. 13-4726-1998
tentang klasifikasi sumberdaya.
2. Perhitungan rencana biaya menggunakan parameter biaya
biaya yang terdahulu.
3. Daerah yang tidak memiliki data kualitas batubara tidak
akan dilakukan perhitungan dan pembahasan.
2
1,5 cm
Bold
210 mm
297 mm
3 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12
Spasi 1,5
3.2. Tahapan Dalam Perencanaan
Tahapan dalam perencanaan menurut LEE (1984) dan Taylor
(1977) dapat terbagi tiga tahap 3) :
3.2.1. Studi Konseptual
Studi pada tahap pekerjaan awal ini merepresentasikan suatu
transformasi dari suatu ide proyek kedalam usulan investasi
yang luas dengan menggunakan metoda perbandingan dari
definisi ruang lingkup dan teknik-teknik estimasi biaya .
3.2.2. Pra Studi Kelayakan
Studi ini adalah suatu pekerjaan pada tingkat menengah
(intermedia) dan secara normal tidak untuk mengambil
keputusan.
3.2.3. Studi Kelayakan
Sering pula disebut sebagai bankable feasibility study.
Hasilnya merupakan suatu bankble document yang hampir
selalu ditujukan untuk mencari modal untuk membiayai
usaha tersebut7)
...............(3.1)
41
1,5 cm
BAB III
LANDASAN
TEORI
(lanjutan)
210 mm
297 mm
3 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12
Spasi 1,5
Sumber: Dinas ESDM Kabupaten Tanjung Jabung Barat 9)
Gambar 2.1
Peta Administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Riau dan Kabupaten
Tebo
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tebo, Muaro
Jambi, dan Batanghari.
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung
Timur.
6
1,5 cm
BAB II
TINJAUAN
UMUM
(lanjutan)
BAB II
TINJAUAN
UMUM
210 mm
297 mm
4 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Font 12
Spasi 1,5
BAB II
TINJAUAN UMUM
5 spasi
2.1. Lokasi dan Kesampaian Daerah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Jambi yang mempunyai luas wilayah 5.009,82 km2 atau sekitar 9,38% dari total luas Provinsi Jambi. Secara geografis terletak anatara 237.896 - 341.902 mE dan 9.839.299 - 9.917.859 mN. Lokasi ini dapat dicapai dari kota Jambi dengan perjalanan darat. Perjalanan tersebut dapat ditempuh kurang lebih 120 menit dan menempuh jarak kurang lebih 125 km. Dalam lingkup provinsi, letak Kabupaten Tanjung Jabung Barat berada di wilayah bagian utara Provinsi Jambi dan merupakan daerah dataran rendah atau pesisir1).
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilihat secara administrasi berbatasan dengan (lihat Gambar 2.1) :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Selat Berhala dan Provinsi Riau
5
1,5 cm
Font 12
Spasi 1,5
Bold
Bold
1) Nomer urut Daftar Pustaka
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
17/09/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
17/09/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
17/09/2013
#
17/09/2013
#
Click to edit Master title style
17/09/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
17/09/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
17/09/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
17/09/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
17/09/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
17/09/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
17/09/2013
#
Click icon to add picture
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
17/09/2013
#