BAB III PENEKUKAN Perkembangan Teknologi Pembentukan
Seja Sejarah rah pemb pemben entu tuka kan n loga logam m dimu dimulai lai sejak sejak zama zaman n pra-s pra-sej ejar arah ah yang yang dipe diperk rkir irak akan an dala dalam m rent rentan ang g wakt waktu u anta antara ra tahu tahun n 4000 4000 sampa sampaii 3000 3000 S.M. S.M. Perkembangan pembentukan logam ini diawali pada pembuatan aksesoris atau hiasan-hiasan kerajaan, perisai untuk keperluan perang, peralatan rumah tangga dan sebagainya. ahan-bahan logam ini umumnya terbuat dari bahan perunggu dan kuningan. Proses pengerjaan yang dilakukan untuk pembuatan peralatan ini dilakukan se!ara manual dengan proses pengerjaan panas maupun dingin. Proses pembentukan logam untuk berbagai ma!am peralatan ini dikerjakan oleh para ahli logam yang mempunyai keterampilan khusus. Para ahli logam ini mempuny mempunyai ai keahlian keahlian pekerjaan pekerjaan tangan tangan (handy craft) yang diperoleh se!ara turun temur temurun un.. Pros Proses es pemb pemben entu tuka kan n untu untuk k bent bentuk uk-b -ben entu tuk k pro" pro"il il ini ini dila dilaku kuka kan n selur seluruh uhny nyaa deng dengan an meng menggu gunak nakan an keah keahli lian an tang tangan an.. Peral Peralat atan an bant bantu u yang yang digunakan meliputi berbagai ma!am bentuk palu, landasan-landasan pembentuk serta model-model !etakan sederhana. entuk pro"il pelat yang dihasilkan dari proses pembentukan ini memiliki nilai seni yang tinggi, khususnya pada bentuk ukir ukiran an yang ang ditam ditampi pilk lkan an dari dari prod produk uk terse tersebu but. t.
Pro" Pro"il il yang yang ditam ditampi pilk lkan an
mempunyai arti dan nilai seni dengan menampilkan bentuk-bentuk jari, bunga bunga, simbol-simbol, peradaban manusia serta pro"il-pro"il binatang. eberapa hasil hasil pening peninggal galan an sejarah sejarah ditemu ditemukan kan peralat peralatan an rumah rumah tangga tangga seperti seperti bentuk bentuk- bentuk !angkir#!awan dan berbagai ma!am piring. Produk piring dan !angkir ini memiliki memiliki desain dan ukiran ukiran khusus khusus yang mempunyai mempunyai arti dan nilai nilai seni. $asil sur%ei bidang arkeologi memberikan gambaran bahwa produk rumah tangga yang diguna digunakan kan untuk untuk keperl keperluan uan kerajaa kerajaan n berbed berbedaa dengan dengan produk produk-pr -produ oduk k yang yang dikeluarkan untuk rakyat biasa. iasanya produk-produk ini mempunyai !iri-!iri khusus, mulai dari desain dan ukiran atau hiasan pada produk tersebut. Pola-pola atau bentuk pro"il yang dikerjakan untuk untuk perhiasan atau aksesoris untuk kerajaan ini memiliki tingkat artistik yang tinggi, hal ini terlihat dari beberapa peninggalan
sejarah yang ditemukan di beberapa museum sejarah di Peran!is dan kota-kota sejarah lainnya.
&ambar '( )empa )empa tradisional Pada Pada gambar gambar ', memper memperlih lihatk atkan an proses proses pemben pembentuk tukan an yang yang dilaku dilakukan kan deng dengan an
sist sistem em
pene penem mpaan paan
se!a se!ara ra
trad tradis isio iona nal. l.
Perk Perkem emba bang ngan an
tekn teknol olog ogii
pembentukan logam ini ditandai dengan ditemukannya proses pembentukan dengan menggunakan alat-alat pembentuk dengan menggunakan penekan sistem hidrolik, hidrolik, juga menggunaka menggunakan n landasan, landasan, punch, punch, swage, swage, dies dies sebagai alat bantu untuk untuk memben membentuk tuk pro"il pro"il-pro -pro"il "il yang yang diingi diinginka nkan. n. *ika *ika pada pada awalny awalnyaa proses proses pembentukan dilakukan se!ara manual di atas landasan-landasan pembentuk dengan dengan menggunak menggunakan an palu, maka sekarang sekarang ini proses pembentukan pembentukan dilakukan dilakukan dengan berbagai ma!am metode. Metode Metode yang yang diguna digunakan kan pada pada proses proses pemben pembentuk tukan an logam logam dianta diantarany ranyaa adalah adalah proses proses
bending atau atau peneku penekukan kan,, squeezing , rolling , spinning , deep
drawing , streching , crumping , blanking , press
dan sebagainya. sebagainya. Setiap proses
memiliki memiliki kemampuan kemampuan pembentukan pembentukan tersendiri, misalnya misalnya untuk proses bending , proses ini mampu menekuk pelat se!ara lurus dan rapi yang digunakan untuk peralatan perkantoran seperti file cabinet , locker , lemari data dan sebagainya. Pros Proses es peng pengero erola lan n pelat pelat juga juga sang sangat at bany banyak ak digu diguna naka kan n untu untuk k pemb pembua uata tann pembuatan pipa, tangki-tangki, bejana bertekanan seperti ketel atau boiler dan lain-la lain-lain. in. Produk Produk penger pengerola olan n ini juga juga dapat dapat dilaku dilakukan kan se!ara se!ara manual manual maupun maupun dengan motor control . Penggerak dengan motor kontrol ini memudahkan dalam
proses pengerolan, khususnya pengerolan pelat-pelat tebal dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Perkembangan yang sangat pesat juga terjadi pada proses pembentukan dengan tekanan atau press. press. Proses press ini press ini dilakukan dengan menggunakan tenaga hidraulik dengan menggunakan swage atau swage atau !etakan dengan penekan karet (rubber) pembentuk. (rubber) pembentuk. Proses ini dapat dilakukan dalam keadaan dingin, khususnya untuk pengerjaan pembentukan pelat-pelat tipis. $asil dari produk press ini press ini dapat membentuk pro"il-pro"il yang sulit, dengan bentuk yang dihasilkan tanpa !a!at. Proses Proses tekana tekanan n (press) hidrolik (press) hidrolik ini banyak digunakan untuk pembentukan bodi bodi mobil dengan istilah sekarang full press body. body. Pelat-pelat lembaran yang mengalami pekerjaan pembentukan ini seperti tekan menghasilkan pelat menjadi lebih kaku (rigid). (rigid). Produk pelat yang dihasilkan juga mengalami perkembangan yang pesat, hal ini semenj semenjak ak ditemu ditemukan kanny nyaa proses proses penger pengerola olan n pelat pelat yang yang mengha menghasil silkan kan produk pelat yang mempunyai si"at mampu bentuk, mampu mesin dan mampu las. Produk pelat yang dihasilkan dari proses pengerolan se!ara bertingkat ini mempuyai bentuk struktur mikro yang memanjang dan pipih, sehingga pelat hasil pengerolan ini memunyai si"at
elastis atau lentur yang baik untuk dilakukan
proses pembentukan. Pelat lembaran yang berkualitas mempunyai karakteristik si"at si"at mampu mampu bentuk bentuk yang yang baik. baik. Si"at Si"at ini terliha terlihatt jika pelat mengal mengalami ami proses proses pembentukan sisi pelat yang mengalami peregangan tidak menimbulkan keretakan. +etak ini dapat menyebab-kan terjadinya kerusakan atau robek pada komp kompon onen en pela pelatt yang yang terb terben entu tuk. k. arak arakter teris isti tik k si"at si"at mamp mampu u las las juga juga dapa dapatt diperl diperlihat ihatkan kan apabil apabilaa pelat pelat tersebu tersebutt mengala mengalami mi proses proses pengel pengelasan asan maka maka tidak tidak terjadi retak atau crack pada pada daerah transisi. aerah transisi ini merupakan daerah yang yang renta rentan n terh terhad adap ap keru kerusak sakan an sebab sebab daer daerah ah ini ini meru merupa paka kan n daera daerah h yang yang mengalami perobahan panas dan dingin. stilah teknologi pengelasannya adalah Heat Affect Zone /$12, Zone /$12, dimana pada daerah ini struktur mikro yang terbentuk mengalami perubahan yang tak menentu. kibat perubahan struktur mikro ini, maka terjadi perubahan si"at mekanik dari bahan pelat tersebut. Perubahan si"at mekanik ini khususnya pada si"at kekerasan dan tegangan luluhnya. Produk bahan
pelat yang dihasilkan tidak hanya diproduk untuk keperluan pembentukannya saja tetapi produk-produk pelat yang digunakan untuk keperluan khusus juga dapat dihasilkan. Produk pelat untuk keperluan khusus ini biasanya untuk keperluan militer juga ada yang digunakan untuk keperluaan perbankan. Produk pelat untuk keperluan militer ini dapat dilihat dari pembuatan tank baja yang digunakan untuk keperluan perang. )ank aja yang dihasilkan ini mempunyai karakteristik anti peluru, sehingga bahan pelat yang digunakan harus tahan terhadap berbagai ma!am ma!am temba tembaka kan n senj senjata ata..
+omp +ompii anti anti pelu peluru ru yang ang digu diguna naka kan n oleh oleh apara aparatt
keamanan juga dilapisi dengan bahan pelat anti peluru. ahan pelat anti peluru yang digunakan untuk melapisi bagian dada atau depan ini mempunyai tebal yang sangat tipis jika dibandingkan dengan pelat yang digunakan untuk )ank aja, walaupun keduanya digunakan untuk anti peluru.
&ambar ( Mesin bending dengan program 5
ewa ewasa sa
ini ini
perk erkemba embang ngan an
tekn teknol olo ogi
pembe embent ntu ukan kan
pelat elat
menga engala lam mi
perkembangan yang sangat pesat, hal ini terlihat dari dalam kehidupan sehari-hari khus khusus usny nyaa yang berd berdam ampi ping ngan an deng dengan an kita kita adal adalah ah alat alat trans transpo port rtasi asi.. lat lat transportasi seperti kereta api, mobil, kapal laut, pesawat terbang, bodi kendaraan kendaraan ini merupakan hasil produk dari pembentukan pelat. )eknologi )eknologi pembentukan pelat tidak tidak hanya hanya dilaku dilakukan kan dengan dengan menggu menggunak nakan an peralat peralatan an sederh sederhana ana tetapi tetapi sejak sejak ditemukannya teknologi teknologi produksi produksi yang menggunakan menggunakan program komputer seperti 55 (Computer Numerical Control) sangat Control) sangat membantu dalam proses produksi.
Pada gambar , terlihat mesin penekuk (bending machine hydraulic) pelat dengan tekanan sistem hidrolik. Proses pembengkokan pelat ini menggunakan tenaga hidrolik yang ber"ungsi menekan dies pembengkok. Pelat diletakkan di atas landasan sesuai dengan posisi bagian pelat yang akan dibengkokan. Prinsip kerja alat ini dapat dikontrol dengan pemograman sesuai dengan bentuk-bentuk bending yang diinginkan. Proses produksi dengan sistem hidrolik dan pemograman komputer ini terlihat dari hasil produk yang dikerjakan memiliki ketelitian tinggi serta tingkat si"at mampu tukar (interchange ability) yang tinggi. Produksi dengan sistem komputer ini sangat menguntungkan untuk jumlah produksi yang besar. *ika dibandingan produksi se!ara manual maka tingkat ketelitian dan mampu tukarnya dari pekerjaan manual ini rendah. ondisi ini sangat tidak menguntungkan pada jumlah produksi yang besar, sebab ini akan menambah waktu dan biaya pekerjaan. $asil produksi pembentukan pelat se!ara manual ini akan menjadi lebih mahal. $arga mahal ini menjadi rendahnya daya saing harga apalagi jika dibandingkan dengan penggunaan bahan plastik. ahan plastik sudah mulai banyak menggeser penggunaan bahan yang menggunakan bahan dasar pelat atau bahan logam. )etapi untuk beberapa komponen tertentu ini masih didominasi bahan yang menggunakan bahan dasar pelat logam. ahan dasar logam ini mempuyai keuntungan yang lebih baik jika dibandingkan dengan bahan plastik khususnya untuk penggunaan pada kondisi-kondisi tertentu. Si"at bahan logam yang tidak bisa digantikan oleh bahan plastik ini diantaranya bahan logam ini memiliki si"at mekanik yang lebih baik seperti kekerasan, impact /tumbukan2, tegangan tarik, dan modulus elastisitas. *ika dibandingkan dari si"at-si"at "isis bahan logam memiliki titik lebur yang lebih tinggi, sehingga bahan ini menjadi lebih tahan panas dibandingkan dengan plastik.
&ambar 3( Mesin blanking dengan program 5
emampuan untuk menghasilkan berbagai bentuk dari lembaran pelat datar dengan laju produksi yang tinggi merupakan salah satu perkembangan teknologi pembentukan pelat. 6aju produksi yang tinggi ini ditengarai dengan penemuan sistem pembentukan logam se!ara mekanis dan hidraulik. Proses pembentukan dengan sistem ini dipi!u oleh tuntutan dunia industri pada penggunaan bahan bahan pelat untuk berbagai komponen permesinan. amun demikian metode kuno pada proses pembentukan pelat dengan tangan tidak dapat ditinggalkan begitu saja, sebab pada proses pembentukan masih ada beberapa bagian pembentukan yang belum sempurna. khirnya proses lanjutan atau finishing komponen masih dilakukan dengan tangan se!ara manual. Pada prinsipnya suatu bentuk yang dihasilkan dari bahan lembaran pelat datar dengan !ara penarikan atau perentangan dan penyusutan dimensi elemen %olume pada tiga arah utama yang tegak lurus terhadap satu dengan yang lainnya. entuk-bentuk yang diperoleh dari hasil pembentukan pelat ini merupakan penggabungan antara proses perentangan dengan penyusutan. Proses perentangan dan penyusutan ini memberikan perubahan terhadap ketebalan pelat lembaran yang dibentuk. Pada proses pembentukan ini terjadi proses pengerasan regang artinya kekerasan bahan akan meningkat setelah adanya proses peregangan, apabila proses ini diabaikan maka kemungkinan !a!at dari hasil pembentukan besar terjadi. 5a!at-!a!at pada proses pembentukan ini diantaranya adalah terjadinya pengeriputan antara proses perengangan dan penyusutan komponen yang tidak
seimbang. kibat proses peregangan yang besar dapat terjadi robek pada bagian bagian komponen yang mengalami penarikan yang berlebihan.
Proses Pembentukan
&ambar '. 6ogam hasil pembentukan
Prinsip dasar pembentukan logam merupakan proses yang dilakukan dengan !ara memberikan perubahan bentuk pada benda kerja. Perubahan bentuk ini dapat dilakukan dengan !ara memberikan gaya luar sehingga terjadi de"ormasi plastis. plikasi pembentukan logam ini dapat dilihat pada beberapa !ontohnya seperti pengerolan (rolling), pembengkokan (bending), tempa (forging), ekstrusi (etruding), penarikan kawat (wire drawing), penarikan dalam (deep drawing), dan lain-lain. alam proses pembentukan logam inipun digunakan perkakas (tooling) yang "ungsinya memberikan gaya terhadap benda kerja, serta mengarahkan perubahan bentuknya. Se!ara makroskopis, de"ormasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran. Perubahan bentuk yang terjadi dapat dibedakan atas de"ormasi elastis dan de"ormasi plastis. e"ormasi elastis adalah perubahan bentuk yang terjadi bila ada gaya yang bekerja, serta akan hilang bila bebannya ditiadakan. engan kata lain bila beban ditiadakan, maka benda akan kembali ke bentuk dan ukuran semula. Sedangkan de"ormasi plastis adalah perubahan bentuk yang permanen, meskipun bebannya
dihilangkan maka kondisi benda akan tetap berbah bentuknya sesuai dengan bentuk yang dikenakan pada benda tersebut.
.
Pembentukan Se!ara Manual Pembentukan pelat se!ara manual merupakan proses pembentukan yang
dilakukan
dengan
menggunakan
landasan-landasan
pembentuk
dengan
menggunakan berbagai ma!am bentuk palu. 6andasan pembentuk ini dikenal juga dengan istilah
!ancang "inman.
Palu yang digunakan dalam proses
pembentukan ini juga terdiri dari berbagai jenis palu pembentuk. Palu pembentuk ini dapat dibedakan mulai dari ukuran, jenis dan bentuk kepala palu. arakteristik pembentukan se!ara manual ini memiliki bentuk-bentuk yang sangat ber%ariasi, sebab pembentuk dengan manual ini sangat tergantung pada bentuk landasan dan kepala palu yang digunakan. .
)eknik Pemukulan )eknik-teknik pemukulan ini dapat dikategorikan sebagai berikut( '. Pemukulan Peregangan Pemukulan regang pada dasarnya adalah pemukulan yang dilakukan untuk meregang pelat menjadi lebih besar. Pelat hasil pemukulan regang ini menghasilkan bentuk pelat menjadi lebih panjang ke arah bagian yang mengalami pemukulan.
)eknik pemukulan regang ini menggunakan palu
kepala pipih di atas landasan rata. Pada saat proses pemukulan pelat akan mengalami menurunan ketebalan akibat dari proses pemukulan regang. . Pemukulan Pengkerutan Proses pemukulan kerut menghasilkan pelat menjadi terkompres. Pemukulan ini merupakan kebalikan dari proses pemukulan regang. imensi ketebalan pelatnyapun menjadi bertambah. )erjadinya proses pemukulan kerut ini dilakukan di atas landasan lengkung dengan palu kepala bulat. Pemukulan kerut ini digunakan untuk proses pembentukan pelat menjadi bentuk mangkuk. 3. Pemukulan Perataan Pemukulan datar merupakan proses pemukulan yang ber"ungsi untuk mendatar bagian pelat yang mengalami pelengkungan. Pemukulan datar ini juga dapat diterapkan untuk proses pemukulan pembentukan di atas landasan. Seperti untuk membengkok pelat di atas landasan persegi. )eknik pemukulan
ini juga dilakukan untuk meratakan hasil pemukulan regang. Pada saat proses pemukulan regang pelat mengalami !ekungan dan tidak merata. Pemukulan datar ini sangat banyak digunakan untuk semua proses pembentukan pelat. 4. Pemukulan eseimbangan Pemukulan keseimbangan berguna untuk menyeimbangkan kondisi pelat yang mengalami penyimpangan akibat proses pengerolan. $asil proses pengerolan pelat biasanya masih belum mengalami bentuk bulat sempurna, maka dengan teknik pemukulan keseimbangan ini akan dapat menghasilkan bulatan silinder menjadi lebih baik. Proses pemukulan ini dilakukan dengan memukul bagian pelat yang melonjong pemukulan pelat ini akan menekan pelat yang melonjong dan menjadi lebih datar sampai mendekati keseimbangan dari kebulatan silinder yang diinginkan. 7. Pemukulan Pembentukan Pemukulan membentuk merupakan penggabungan dari beberapa teknik pemukulan yang ada. Proses pemukulan membentuk ini berguna untuk melakukan pembentukan di atas landasan. Pelat diletakan di atas landasan dan dipegang oleh salah satu tangan dan tangan yang satunya melakukan pemukulan pembentukan sesuai dengan bentuk pelat yang inginkan. pabila seseorang sudah dapat mensinergikan antara apa yang ada dalam pikirannya disalurkan melalui tangan dan palu maka akan menghasilkan bentuk pelat yang seperti apa yang diinginkan dalam pikiran tersebut. euntungan proses pembentukan dengan sistem pembentukan se!ara manual ini adalah dapat mengerjakan seluruh bentuk proses pembentukan. Pembentukan dalam jumlah skala ke!il atau pembuatan satu buah komponen yang terbuat dari bahan pelat ini sangat !o!ok dengan pembentukan se!ara manual. Pengerjaan komponen bahan pelat dengan sistem ini tidak memerlukan !etakan atau alat bantuk pembentukan yang lain. Pembentukan pelat ini hanya terbatas pada pembentukan pelat yang relati" mempunyai dimensi lebih ke!il dan tipis. Pelat relati" tebal dan mempunyai dimensi yang besar akan sulit dilakukan dengan proses pembentukan se!ara manual. esalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam proses pembentukan ini dapat terjadi apabila pekerja tidak mengetahui karakteristik bahan pelat yang dibentuk. *ika pekerja tidak mempunyai keterampilan#skill pada bidang pekerjaan
pembentukan ini maka kemungkinan kesalahan besar terjadi. Pekerjaan-pekerjaan pembentukan dalam sangat sulit dikerjakan se!ara manual. iasanya pekerjaan yang dihasilkan dari proses pembentukan se!ara manual ini masih kurang teliti. palagi pekerjaan komponen dalam jumlah besar hal ini sangat kurang menguntungkan, sebab hasilnya memiliki si"at mampu tukar yang rendah. Penerapan sistem pembentukan se!ara manual ini sangat %ariati" khususnya untuk komponen pelat yang relati" ke!il dan ringan. omponen-komponen bahan pelat yang dikerjakan dengan sistem manual ini dapat diterapkan untuk pembuatan komponen mesin yang tidak memerlukan !etakan. #inishing dari beberapa proses pengerjaan pembentukan yang lain juga finishing -nya dapat dilakukan finishing se!ara manual.
5.
Proses )ekuk#6ipat Se!ara mekanika proses penekukan ini terdiri dari dua komponen gaya yakni(
tarik dan tekan. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses lipat ini menggunakan sistem jepit se!ara manual dan sistem tekan bending se!ara hidrolik( '. Mesin 6ipat 8ni%ersal Sistem penekukan se!ara manual dapat dilakukan dengan sepatu tekan disepanjang pelat yang ditekan. Proses ini dapat dikerjakan dengan membuat tanda pada daerah pelat yang akan dibengkok. Selanjutnya pelat dijepit diantara landasan dan sepatu tekan. &aris tanda yang dibentuk harus sejajar dengan sepatu penekan atas. Selanjutnya pembengkok diputar ke atas sampai membengkok pelat yang dijepit. esarnya sudut pembengkokan dapat diatur sesuai dengan sudut pembengkokan yang dikehendaki.
&ambar . Mesin 6ipat 8ni%ersal
. Mesin 6ipat ndependent Pelipatan pelat independent ini menggunakan sepatu yang terpisah-pisah. Sepatu penjepit ini dapat dengan bebas diatur sesuai dengan kondisi pelat yang akan dibentuk. Sepatu penjepit ini dapat dilepas atau diatur sesuai panjang pelat yang akan dilipat.
&ambar 3. Mesin 6ipat 8ni%ersal
3. Mesin )ekuk $idrolik Mesin tekuk hidrolik merupakan sistem penekukan yang sangat berkembang di industri. Mesin-mesin ending sistem hidrolik ini mempunyai kapasitas yang relati" besar dan umumnya dengan sistem pembentukan pelat yang panjang sampai men!apai panjang 700 mm sampai 3000 mm. Mesin tekuk hidrolik ini memiliki dies sebagai landasan dan dies pada posisi bagian bawah tetap dan pun!h penekan bergerak naik dan turun. &erakan pun!h ini dapat dikontrol lang-kahnya dengan sistem hidrolik.
&ambar 4. erbagai ma!am )ipe Pun!h dan ies a. euntungan Pengerjaan pembentukan pelat dengan sistem bending ini mempunyai beberapa keunggulan diantaranya ( '2 Menghasilkan pembengkokan yang lurus dan rapi 2 Sisi hasil pembengkokan memiliki radius yang merata 32 Sudut pembengkokan yang dihasilkan sama 42 $asil pembengkokan tanpa adanya !a!at akibat bekas pemukulan 72 Menjadikan pelat lebih kaku b. esalahan dalam pembentukan esalahan-kesalahan yang sering terjadi pada proses pembengkokan ini adalah( '2 $asil pembengkokan tidak merata atau pada sisi tengah pelat lebih !embung dibandingkan sisi tepi yang lain, hal ini disebabkan karena tebal pelat yang ditekuk melebihi kapasitas mesin lipat. 2 *ika posisi peletakan pelat tidak sejajar terhadap sepatu penjepit maka mengakibatkan hasil pembengkokan menjadi miring. 32 Penekanan pelat pada sepatu pembentuk tidak boleh melebihi atau kurang dari batas sudut pembengkokan yang diinginkan. *ika hal ini terjadi maka hasil pembengkokan !enderung mempunyai sudut pembengkokan yang tidak tepat atau tidak sesuai yang diharapkan. !. plikasi Proses )ekuk Penerapan proses bending ini banyak digunakan untuk pembuatan body atau co$er mesin-mesin. 5o%er mesin-mesin ini biasanya dikerjakan dengan proses bending yakni dengan melipat sisi-sisi tepi pelat, sehingga pelat menjadi lebih kaku dan ringan. 5o%er mesin-mesin ini dapat dengan mudah dibongkar pasang. ondisi ini diran!ang untuk mempermudah proses penggantian atau perawatan mesin tersebut. plikasi lain dari sistem bending ini dapat dilihat pada body-body mesin dan kenderaan seperti( ody kereta api, body tru!k, body alat-alat berat, body mesin-mesin pertanian dan sebagainya. d. $al-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembengkokan pelat $asil pembengkokan pelat yang baik dapat dihasilkan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut( '. Sebelum melakukan proses pembengkokan pelat mesin pembengkok harus diperiksa terlebih dahulu terutama dies, atau sepatu pembentuk, sudut pembengkokan yang diinginkan.
. 3. 4. 7.
)andailah sisi bagian tepi pelat yang akan dibengkokkan. Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dien pembengkok. Penjepitan pelat harus kuat tur sudut pembengkokan sesuai dengan sudut pem-bengkokan yang
dikehendaki 9. Sesuaikan dies landasan dengan bentuk pembengkokan yang diinginkan. :. Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisi-sisi yang akan dibengkokan, hal ini untuk menjaga agar lebih dahulu mengerjakan posisi pelat yang mudah. ;. *ika ingin melakukan pembengkokan dengan jumlah yang banyak buatlah jig atau alat bantu untuk memudahkan proses pembengkokan. *ig
ini
bertujuan
untuk
memudahkan
pekerjaan
sehingga
menghasilkan bentuk pembengkokan yang sama. e. )eknik dan prosedur pembengkokan yang benar akan menghasilkan pembengkokan yang lurus, rapi dan merata. eberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pembengkokan ini diantaranya( '2 Menghitung panjang bentangan akibat proses pembengkokan, hal ini bertujuan agar hasil radius pembengkokan tepat sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Membuat tanda pada sisi bagian pelat yang akan dibengkokan. )anda ini dapat dilakukan dengan penggores yakni dengan menentukan ukuran sisi yang akan dibengkokan. 2 Menentukan langkah yang tepat pada saat akan dilakukannya pembengkokannya. 6angkah ini ditentukan berdasarkan urutan pekerjaan pembengkokan sehingga saat proses berlangsung tidak ada pembengkokan lainnya terganggu dengan proses pembengkokan dari sisi lainnya. 32 Pada saat meletakkan pelat diatas landasan atau diantara landasan dan penjepit harus sejajar kelurusannya. elurusan bagian sisi pelat yang akan dibengkokan dengan tanda yang sudah digores terhadap dies penekan. 42 Penjepitan pelat di sepatu mesin bending harus ditahan dengan baik agar pelat tidak mengalami perobahan posisi kelurusannya. *ika
terjadi pergeseran maka hasil pembengkokan menjadi miring atau menyimpang. 72 Sudut hasil pembengkokan harus dilebihkan dari sudut yang diinginkan. elebihan ini untuk mengantisipasi pengaruh elestisitas bahan pelat yang mengalami pembengkokan.
&ambar 7. Perkembangan Mesin )ekuk yang di ndustri Hydraulic %ending &achine 5
.
Proses Pengerolan Pengerolan merupakan proses pembentukan yang dilakukan dengan menjepit
pelat diantara dua rol. +ol tekan dan rol utama berputar berlawanan arah sehingga dapat menggerakan pelat. Pelat bergerak linear melewati rol pembentuk. Posisi rol pembentuk berada di bawah garis gerakkan pelat, sehingga pelat tertekan dan mengalami pembengkokan. kibat penekanan dari rol pembentuk dengan putaran rol penjepit ini maka terjadilah proses pengerolan. Pada saat pelat bergerak melewati rol pembentuk dengan kondisi pembenkokan yang sama maka akan menhasilkan radius pengerolan yang merata.
&ambar 9. Proses pengerolan Pelat )ebal di ndustri Pengerolan dilakukan dengan menggunakan Motor 6istrik sebagai penggerak dan sistem penekannya menggunakan $idrolik Sistem a. euntungan '2 Menghasilkan radius pembentukkan yang menyeluruh 2 Proses kerja pengerolan sederhana sehingga biaya
yang
dibutuhkan relati" lebih murah. 32 apat mengerol berbagai bentuk silinder ke!il maupun yang besar. 42 )enaga pengerolan lebih ringan karena dapat dilakukan se!ara berulang-ulang 72 Mampu mengerol keru!ut se!ara bertahap 92 $asil pengerolan merata diseluruh lembaran pelat dan kondisi pelat yang terbentuk tanpa !a!at. b. plikasi plikasi penggunaan dari produksi pengerolan ini sangat banyak terutama dalam pembuatan tangki-tangki besar untuk tempat penyimpanan berbagai ma!am !airan. ahkan untuk pembuatan boiler bertekanan tinggi juga dapat dihasilkan dari proses pengerolan ini. Pada gambar berikut ini diperlihatkan hasil pengerolan di ndustri yang ada di industri. )angkitangki yang ada umumnya digunakan sebagai tempat penyimpanan !airan, baik berupa minyak maupun air, atau bahan kimia.
&ambar :. plikasi proses pengerolan yang ada di ndustri
<. Proses Stre!hing /peregangan2
Stre!hing pada dasarnya merupakan proses pembentukan +entang yakni proses pembentukan gaya tarik utama sehingga bahan tertarik pada peralatan atau blok pembentukan. Prosesnya merupakan perkembangan proses pelusuran rentang lembaran-lembaran yang digulung. Pembentukan rentang banyak digunakan pada industri pesawat terbang untuk menghasilkan lengkungan-lengkungan
dengan
jari-jari
lengkung
besar,
seringkali
lengkungan ganda. pada proses ini balikan pegas berkurang sekali, karena gradien tegangan relati" seragam. di lain pihak, karena tegangan tarik dominan, maka proses ini de"ormasi yang besar hanya terjadi pada bahan yang sangat ulet. a. arakteristik Proses Stre!hing Proses stre!hing mempunyai karakteristik sendiri dimana !iri yang paling menonjol pada proses ini bentuk komponen pelat yang di proses relati" besar. entuk kelengkungan yang di kerjakan umumnya berbentuk !embung besar.
b. Peralatan yang digunakan pada proses stre!hing lat-alat yang digunakan pada proses stre!hing ini meliputi dies sebagai landasan pembentukan yang diinginkan terbuat dari bahan plastik !ampuran. ies atau !etakan pada proses ini mempuyai bentuk yang diatur sesuai dengan bentuk kelengkungan yang diinginkan. lem penahan dan klem penarik. lem penahan ini selalu pada tempatnya /tidak bergerak2 klem penarik dihubungkan dengan !one!tor penarik lengkungan yang diinginkan.
sejajar dengan bentuk
&ambar ;. Proses peregangan
Pelat dijepit pada ujung-ujungnya, dies bergerak sejalan dengan blok pembentuk. Penekan yang digunakan adalah penekanan se!ara hidrolik sehingga proses pengontrolan gerakkan blok ini dapat dengan mudah dikontrol.
&erakkan blok ini bergerak se!ara bertahap. iasanya apabila
bentuk !ountur ini mempunyai pro"il yang tak tentu maka dapat dibantu dengan proses pembentukan dengan palu se!ara manual.
&ambar =. <"ek peregangan
apasitas pembentukan dengan stre!hing ini mempunyai keunggulan terhadap bidang pelat yang di-kerjakan relati" lebih besar dari proses pembentukan lainnya. eberapa kelemahan sering terjadii pada proses ini diantaranya adalah terjadi penyempitan akibat tarikan.
>. Proses lanking Proses penekanan
atau
blanking
ini
didasarkan
pada
proses
pengguntingan. a. arakteristik Proses blanking ini mempunyai karakteristik pembentukan terutama terhadap hasilnya. entuk yang dihasilkan dari proses ini relati" mempunyai dimensi yang sama dengan tingkat ketelitian yang baik. 8ntuk proses pembuatan komponen dalam jumlah besar sangat baik dilakukan dengan proses blanking. entuk komponen yang dihasilkan dari bahan pelat
ini berbentuk rata. )anpa adanya bagian pelat yang mengalami
proses penarikan maupun pengkerutan pada bagian pelat. Proses ini dapat diatur ke!epatan proses produksinya dengan menambah dies dan pun!h yang bergerak se!ara bersamaan. Pergerakan
pun!h ini diatur dan
ditambah tekanan sesuai dengan jumlah pun!h untuk proses produksi.
&ambar '0. Mesin lanking Pelat b. plikasi Proses lanking plikasi penggunaan hasil proses blaking untuk pembuatan berbagai ma!am komponen yang terbuat dari bahan pelat lembaran. Pada gambar disamping terlihat bentuk pro"il simetris dengan %ariasi lengkung dan lurus. Pro"il ini menyesuaikan bentuk pun!h dan dies. Pun!h mempunyai ukuran yang lebih ke!il dari dies dan hal ini diatur sesuai ketebalan pelat dan jenis bahan yang dikerjakan. Pada gambar di bawah lebih dominan berbentuk ring pelat bulat.
&ambar ''. plikasi Penggunaan $asil Proses lanking
. Proses eep rawing eep rawing merupakan proses penarikan dalam atau biasa disebut drawing adalah salah satu jenis proses pembentukan logam, dimana bentuk pada umumnya berupa silinder dan selalu mempunyai kedalaman tertentu. ahan yang digunakan untuk proses pembentukan deep drawing ini berbentuk lembaran pelat. entuk lembaran pelat yang dikerjakan ini disesuaikan dengan bentuk bentangan pro"il benda yang diinginkan. Menurut de"iisi menurut P.5? Sharma seorang pro"essor drawing adalah Proses
produ!tion te!hnology
drawing adalah proses pembentukan logam dari
lembaran logam ke dalam bentuk tabung (hallow shape)'
&ambar '. Mesin eep rawing a. euntungan Proses deep drawing yang digunakan untuk memproduksi komponenkomponen dari bahan pelat ini mempunyai keuntungan diantaranya adalah ( '2 Produksi dapat dikerjakan dalam jumlah besar. ualitas hasil produksi mempunyai ketelitian yang tinggi. 2 Si"at mampu tukar /inter!hange ability2 komponen yang diproduksi lebih baik jika dibandingkan se!ara manual. 32 Proses pengerjaannya sederhana. b. elemahan dalam pembentukan elemahan proses deep drawing ini diantaranya adalah apabila dilakukan pengerjaan komponen dalam jumlah ke!il, hal ini tidak menguntungkan sebab proses pembuatan dies dan pun!h memerlukan biaya yang relati" besar.
!.
plikasi
&ambar '3. plikasi $asil Produk eep rawing . Proses S@ueezing /)ekanan2 Mesin penekan adalah suatu penekan aksi tunggal yang mempunyai landasan yang sempit dan sangat panjang. egunaan utama penekan ini
adalah untuk membentuk benda-benda yang panjang melengkung, seperti saluran dan lembaran bergelombang
&ambar '4. Mesin Press a. arakteristik Proses S@ueezing Proses s@ueezing atau proses dengan penekanan ini merupakan proses pembentukan yang sangat berkembang, sebab proses ini mempunyai karakteristik produksi dalam jumlah besar. Peralatan yang digunakan pada sistem pembentukan dengan pressing ini pada dasarnya sama dengan komponen-komponen pada proses
eep
rawing.
yang
ies merupakan komponen dasar !etakan pro"ile
diinginkan.Pun!h pada proses
pressing digantikan oleh karet untuk
melakukan proses penekanan. Pelat diletakkan diantara dies dan karet. Selanjutnya karet ditekan dengan menggunakan tekanan silinder hidraulik sampai men-!apai bentuk dies bagian bawah.
&ambar. =.;;. Produksi dari proses pressing mangkuk. alam jumlah besar
Pelengkungan atau Proses Tekuk (Bending)
A. Definisi Proses Bending %ending merupakan suatu proses pembentukan dengan memberikan gaya
tekuk sehingga pelat mengalami pelengkungan. aerah pada pelat yang mengalami proses bending
disebut %end Allowance /2. )ujuan proses
pelengkungan pada pelat adalah untuk memberikan kekakuan pada bentangan pelat. plikasi dari proses bending dapat dijumpai pada co$er mesin, body kereta api, body truk, body alat-alat berat, body mesin-mesin pertanian, dll. )erdapat 3 pro"il pelat akibat proses bending yaitu 6, 8 dan 1. Pada proses tekuk, mesin yang digunakan untuk melipat atau menekuk plat adalah mesin bending manual dan bending
Hydraulic !ipe %ender . %ending
manual digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal ',7 meter, sedangkan hydraulic pipe bender digunakan untuk menekuk benda kerja yang berbentuk silinder. Se!ara mekanika proses penekukan terdiri dari dua komponen gaya yakni tarik dan tekan. Pada pelat yang mengalami proses pembengkokan terjadi peregangan, netral, dan pengkerutan. aerah peregangan terlihat pada sisi luar pembengkokan, dimana daerah ini terjadi de"ormasi plastis atau perubahan bentuk. Peregangan ini menyebabkan pelat mengalami pertambahan panjang. aerah netral merupakan daerah yang tidak mengalami perubahan. rtinya pada daerah netral ini pelat tidak mengalami pertambahan panjang atau perpendekkan. aerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yang mengalami penekanan, dimana daerah ini mengalami pengkerutan dan penambahan ketebalan, hal ini disebabkan karena daerah ini mengalami perubahan panjang yakni perpendekan atau menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami oleh pelat. B. Langkah Proses Bending 6angkah proses penekukan pelat dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
sisi bagian pelat yang akan dibentuk. 6angkah penekukan ini harus diperhatikan sebelumnya, sebab apabila proses penekukan ini tidak menurut prosedurnya maka
akan terjadi salah langkah. Salah langkah ini sangat ditentukan oleh sisi dari pelat yang dibengkokan dan kemampuan mesin bending#tekuk tersebut. omponen pelat yang akan dibengkokan sangat ber%ariasi.
&ambar '. Sudut tekuk $asil
pembengkokan
pelat
yang
baik
dapat
dihasilkan
dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut( '. Periksa . 3. 4. 7.
terlebih dahulu terutama dies, atau sepatu pembentuk, sudut
pembengkokan yang diinginkan. )andailah sisi bagian tepi pelat yang akan dibengkokkan. Posisi tanda pembengkokan ini harus sejajar dengan dien pembengkok. Penjepitan pelat harus kuat. tur sudut pembengkokan sesuai dengan sudut pembengkokan yang
dikehendaki 9. Sesuaikan dies landasan dengan bentuk pembengkokan yang diinginkan. :. Mulailah proses pembengkokan dengan memperhatikan sisisisi yang akan dibengkokan, hal ini untuk menjaga agar lebih dahulu mengerjakan posisi pelat yang mudah. ;. *ika ingin melakukan pembengkokan dengan jumlah yang banyak buatlah jig atau alat bantu ini
bertujuan
untuk
untuk
memudahkan
proses
pembengkokan.
*ig
memudahkan pekerjaan sehingga menghasilkan
bentuk pembengkokan yang sama.
C. Perhitungan Bentangan Bending
imana( >' A 6'-/+d B t2 A ',7: /+d B 0,47t2 A ',7: /+d B 0,7t2 > A 6-/+d B t2 )C A >' B B > eterangan( > A >lat 6 A 6eg t A )hi!kness +d A +adius alam A end llowan!e )C A )otal e%eloppe
A. PENEKUKAN
Penekukan adalah suatu proses pembentukan pelat dari bentuk rata hingga beradius. Prosesnya bisa se!ara manual maupun mekanik. alam proses pembentukan sangat diperlukan yang namanya perhitungan. Maka dari itu, gambar berikut ini adalah salah satu !ontoh !ara menghitung. Misalnya untuk menentukan panjang bentangan dari suatu proses bending, yaitu( Sudut bending =0 o
a A D /+Bt2 b A D /+Bt2
a
6 A a B b B ',7: B /+Bt#2 t
b
&ambar .4 Pelat dengan sudut bending =0 o 5ontoh perhitungan ( Suatu pelat dengan sudut beding =0 o, panjang A 40 mm, Panjang A 37 mmtebal / t 2 A mm, dan + A 9 mm. 5ara Menjawab
(
6 A a B b B ',7: /+Bt#2 A 3 B : B ',7: B /9B'2 A 90,7: B : A 9:,7: mm
Proses %ending adalah proses pembengkokan atau penekukan. Proses bending Plat adalah proses penekukan plat dengan alat bending baik manual maupun dengan menggunakan Mesin ending. Material plat bisa dibending dengan menggunakan pisau bending dan dies. *enis endingan( '. endingan 6urus endingan 6urus adalah endingan yang hasil bendingnya berbentuk garis atau lurus. . endingan +adius endingan +adius adalah endingan yang hasil bendingnya berbentuk +adius. $al-hal yang perlu diperhatikan sebelum proses bending ( a. Material yang dibending harus mampu bending b. )ebal Material yang dibending masih dalam kapasitas alat bending. !. Pemilihan E dies yang digunakan harus tepat d. Pro"il bendingan bisa diproses dengan peralatan yang ada atau tidak.
%ending adalah proses manu"aktur yang menghasilkan bentuk E , bentuk 8 , atau bentuk saluran sepanjang sumbu lurus dalam bahan ulet, paling sering lembaran logam . F ' G peralatan yang umum digunakan termasuk kotak dan pan rem , menekan rem, dan khusus lainnya menekan mesin . Produk khas yang dibuat
seperti ini adalah kotak seperti lampiran listrik dan membutuhkan saluran kerja persegi panjang. alam membentuk press brake, sebuah benda kerja berada di atas blok die dan blok die menekan lembar untuk membentuk bentuk . F ' G iasanya lentur telah mengatasi kedua tegangan tarik dan tegangan tekan . etika proses bending dilakukan, tegangan sisa menyebabkan bahan memiliki ke!enderunga untuk kembali ke posisi semula /pringback), sehingga lembaran harus dibending melebihi ukuran sudut "inal untuk men!apai sudut akhir yang tepat . *umlah springback tergantung pada jenis bahan, dan jenis operasi pembentukan . etika lembaran logam dibending, membentang panjang . )ikungan pemotongan adalah jumlah lembaran logam akan meregang saat membungkuk yang diukur dari tepi luar dari tikungan . +adius tikungan menga!u pada bagian dalam radius . +adius tikungan yang terbentuk tergantung pada dies yang digunakan , si"at material , dan ketebalan material. da tiga tipe dasar lentur pada rem tekan, masing-masing dide"inisikan oleh hubungan posisi alat mengakhiri ketebalan material . etiga adalah Air %ending , bottoming dan coining . on"igurasi alat untuk ketiga jenis bending hampir identik . Sebuah dies dengan alat berupa rel panjang dengan ujung diradiuskan yang menempatkan pro"il dalam tikungan disebut pukulan. !unches biasanya melekat pada ram mesin dengan klem dan bergerak untuk menghasilkan kekuatan lentur . Sebuah dies dengan alat berupa rel panjang yang memiliki !ekung atau berbentuk E memanjang saluran yang menemukan pro"il luar bentuk disebut die . ies biasanya stasioner dan terletak di bawah materi di atas tempat bed mesin . Perhatikan bahwa beberapa lokasi tidak membedakan antara dua ma!am dies / punch dan die . 2 *enis lain dari penggunaan lentur terda"tar alat yang diran!ang khusus atau mesin untuk melakukan pekerjaan. ni lentur metode bentuk materi dengan menekan punch / juga disebut top die 2 ke dalam bahan , memaksa menjadi bottom E - dies , yang dipasang pada pers . !unch membentuk tikungan sehingga jarak antara pun!h dan dinding sisi E lebih besar dari ketebalan material /)2.
leksibilitas dan tonase yang relati" rendah diperlukan oleh Air %ending membantu untuk membuat pilihan yang populer. Masalah kualitas yang terkait dengan metode ini dimentahkan oleh sudut - sistem pengukuran , klem dan sistem mahkota disesuaikan sepanjang sumbu I dan y dan tahan aus alat. )he perkiraan * + #actor diberikan di bawah ini lebih !enderung akurat untuk ir ending daripada jenis lain lentur karena gaya yang lebih rendah yang terlibat dalam proses pembentukan bottoming .
alam bottoming , lembaran dipaksa terhadap pembukaan E di bawah alat . ukaan berbentuk 8 tidak dapat digunakan . +uang yang tersisa antara lembaran dan bagian bawah pembukaan E . 6ebar optimum pembukaan E adalah 9 ) / ) singkatan ketebalan material 2 untuk lembaran sekitar 3 mm tebal , sampai sekitar ' ) untuk ' mm lembaran tebal. *ari-jari lentur harus minimal 0,; ) untuk ) untuk baja lembaran . )ikungan radius yang lebih besar membutuhkan sekitar kekuatan sama dengan jari-jari yang lebih besar di Air %ending , namun jari-jari yang lebih ke!il membutuhkan lebih besar kekuatan - sampai lima kali lebih banyak dari yang Air %ending . euntungan dari bottoming termasuk akurasi yang lebih besar dan kurang springback . erugiannya adalah bahwa alat yang berbeda diperlukan untuk setiap sudut tikungan , ketebalan lembar , dan material. Se!ara umum, Air %ending adalah teknik yang lebih disukai. alam coining , alat atas memaksa materi menjadi bottom die dengan 7 sampai 30 kali kekuatan Air %ending , menyebabkan de"ormasi permanen melalui lembaran. da sedikit , jika ada , musim springback . Coining dapat menghasilkan radius dalam adalah serendah 0,4 ) , dengan lebar 7 ) dari pembukaan E . Sementara !oining dapat men!apai presisi tinggi , biaya yang lebih tinggi berarti bahwa itu tidak sering digunakant.
Three Point Bending .
"hree point bending adalah proses baru yang menggunakan dies dengan alat bottom ad,ustable - tinggi , digerakkan oleh motor ser%o . etinggian dapat diatur dalam 0,0' mm . Penyesuaian antara ram dan alat atas yang dibuat menggunakan bantal hidrolik , yang mengakomodasi penyimpangan ketebalan lembar . "hree point bending dapat men!apai tikungan sudut dengan 0,7 deg . presisi . Sedangkan three point bending memungkinkan "leksibilitas yang tinggi dan presisi , juga memerlukan biaya tinggi dan ada alat lebih sedikit tersedia . $al ini digunakan terutama di bernilai tinggi !eruk pasar. alam lipat , menjepit balok memegang sisi panjang lembar . alok terbit dan lipatan lembaran sekitar pro"il tikungan . bendingan balok dapat bergerak lembar atas atau bawah , yang memungkinkan "abrikasi bagian dengan sudut
tikungan positi" dan negati" . Jang dihasilkan sudut tikungan dipengaruhi oleh sudut lipat balok , alat geometri , dan si"at material . 6embaran besar dapat ditangani dalam proses ini , membuat operasi mudah otodiess . da sedikit risiko kerusakan permukaan lembaran. alam menyeka , akhir terpanjang lembaran dijepit , maka alat bergerak naik dan turun , membungkuk lembaran sekitar pro"il tikungan . Meskipun lebih !epat daripada lipat , menyeka memiliki risiko yang lebih tinggi menghasilkan goresan atau merusak lembar , karena alat ini bergerak di atas permukaan lembar . +isiko meningkat jika sudut tajam sedang diproduksi . Menyeka pada rem tekan melibatkan alat-alat khusus. Metode ini biasanya akan bawah atau koin materi untuk mengatur tepi untuk membantu mengatasi springba!k . alam metode ini membungkuk , jari jari bagian bawah die menentukan radius tikungan terakhir rotary bending. -otary bending mirip dengan menyeka tetapi atas die terbuat dari sebuah silinder yang berputar bebas dengan bentuk membentuk "inal memotong ke dalamnya dan pen!o!okan bawah dies . Pada kontak dengan lembar , kontak roll pada dua poin dan berputar sebagai proses pembentukan tikungan lembar . Metode bending ini biasanya dianggap sebagai K tanpa tanda K proses pembentukan !o!ok untuk pra - di!at atau mudah dirusak permukaan . Proses bending ini dapat menghasilkan sudut lebih besar dari =0 L di hit tunggal pada rem pers standar atau menekan datar. alam metode ini , bagian bawah E - die digantikan oleh pad datar uretan atau karet . Sebagai pukulan membentuk bagian , uretan mengalihkan dan memungkinkan bahan untuk membentuk sekitar pun!h . Metode bending ini memiliki sejumlah keunggulan . .rethane akan membungkus materi sekitar punch dan ujung tikungan radius akan sangat dekat dengan radius yang sebenarnya pada pun!h . ni memberikan sebuah tikungan non - marring dan !o!ok untuk bahan pra - di!at atau sensiti" . Menggunakan pukulan khusus yang disebut penguasa radius dengan daerah lega pada urethane 8 - tikungan lebih besar dari ';0 L dapat di!apai dalam satu pukulan , sesuatu yang tidak mungkin dengan pers perkakas kon%ensional . .rethane perkakas harus dianggap sebagai
barang konsumsi dan sementara mereka tidak murah , mereka adalah sebagian ke!il dari biaya diperuntukan perkakas baja . a juga memiliki beberapa kelemahan , metode ini memerlukan tonase mirip dengan posisi terbawahnya dan !oining dan tidak melakukannya dengan baik pada "lensa yang tidak teratur bentuknya , itu adalah di mana tepi flens bengkok tidak sejajar dengan tikungan dan !ukup pendek untuk melibatkan urethane pad. /oggling juga dikenal sebagai menggon!ang membungkuk , adalah proses bending diimbangi di mana dua tikungan berlawanan masing-masing kurang dari =0 L / lihat bagian berikut untuk bagaimana bend angle diukur 2 , dan dipisahkan oleh sebuah web yang netral sehingga offset / dalam kasus biasa di mana belokan yang berlawanan adalah sama di sudut 2 kurang dari 7 ketebalan benda kerja . F 7 G Sering offset akan menjadi salah satu ketebalan benda kerja , untuk memungkinkan sendi lap yang halus pada perhitungan. anyak %ariasi dari "ormula ini ada dan sudah tersedia online. Eariasi ini mungkin sering tampaknya bertentangan dengan satu sama lain , tetapi mereka selalu rumus yang sama disederhanakan atau gabungan . pa yang disajikan di sini adalah rumus yang belum disederhanakan. &aris netral / juga disebut sumbu netral 2 adalah garis khayal yang dapat ditarik melalui penampang benda kerja yang mewakili tidak adanya kekuatan internal . 6okasinya di material adalah "ungsi dari kekuatan yang digunakan untuk membentuk bagian dan hasil material dan kekuatan tarik . i wilayah tikungan , bahan antara garis netral dan dalam radius akan berada di bawah kompresi selama tikungan . Materi antara garis netral dan luar radius akan berada di bawah ketegangan saat tikungan. edua pemotongan tikungan dan tikungan tunjangan merupakan selisih antara garis netral atau unbent pola datar / panjang diperlukan bahan sebelum lentur 2 dan tikungan terbentuk. Mengurangi mereka dari panjang gabungan dari kedua flens memberikan panjang pola datar . Pertanyaan yang rumus untuk menggunakan ditentukan dengan metode dimensi yang digunakan untuk menentukan flens seperti yang ditunjukkan dalam dua gambar di bawah tunjangan end.
%ending Area / # 1! 2 adalah panjang busur dari garis netral antara titiktitik singgung dari sebuah tikungan di bahan . Menambahkan panjang setiap flange yang diambil antara pusat jari-jari ke memberikan panjang Pola datar . +umus penyisihan bend ini digunakan untuk menentukan panjang pola datar ketika sebuah %ending dimensioned dari ' 2 pusat jari-jari , 2 titik singgung dari jari-jari atau 3 2 titik singgung luar radius tikungan pada sudut akut.
&ambar 3. . %ending Area
Pada daerah bengkokan terjadi dua de"ormasi yang saling berlawanan, yaitu( a. Pertambahan panjang terjadi pada daerah disebelah luar lapisan netral b. Perpendekan panjang terjadi pada daerah disebelah dalam lapisan netral engan demikian panjang daerah bengkokan dihitung pada panjang lapisan netral yang terbengkok, yaitu dengan ketentuan sebagai berikut ( a. *ika r 3 e, maka + A r B e#3 b. *ika r N 3 e , maka + A r B e# *adi panjang daerah bengkokan (
8ntuk sudut bengkokan =0L, maka (
A =0L#';0L O + A Q I + A ',7: +
Panjang aerah engkokan/ 1! 2 Panjang &aris )angen / ! 2
&ambar 3. 3. Panjang aerah engkokan
&aris tangen adalah garis singgung yang dapat dihitung sebagai berikut ( 8ntuk Sudut engkokan =0L, maka (
i""erent
Perhatikan pada daerah bengkokan.
6igne )heoriti@ue / 6) 2
&ambar 3. 4. ifferent 0igne "heoritic Pada daerah ini ada jenis garis penting karena garis ini biasa dipakai dalam perhitungan. edua garis tersebut adalah( -
Sebuah garis busur netral /1!2
-
ua buah garis tangen / ! 2 Perbedaan panjang kedua jenis garis tersebut disebut R ifferent 0igne
"heoritique /6)2
DLT = 2 ! "#
6uar mengatur kembali / ?SS 2 adalah panjang dari titik singgung dari jari-jari ke pun!ak bagian luar tikungan . %ending eminsioned / 2 adalah dua kali di luar tunjangan tikungan kemunduran dikurangi . dihitung dengan menggunakan rumus berikut (
F;G
A T le"t / + B ) T right 2 T tan U T "ra! U V U V V D +umus di atas bekerja hanya untuk sudut kanan . 8ntuk tikungan sudut =0
derajat atau lebih gunakan rumus berikut , dimana adalah sudut dalam radian / A derajat W X#';02
A + T le"t / - T right 2 B ) T le"t / k - T right 2
K-factor
* + factor adalah rasio lokasi garis netral dengan ketebalan material sebagaimana dide"inisikan oleh t # ) dimana t A lokasi garis netral dan ) A ketebalan material .
>ormulasi - >a!tor tidak mengambil tekanan membentuk memperhitungkan tetapi hanya perhitungan geometris dari lokasi garis netral setelah pasukan diterapkan dan dengan demikian roll -up dari semua yang tidak diketahui / error 2 "aktor untuk pengaturan yang diberikan . )he - "aktor tergantung pada banyak "aktor termasuk bahan , jenis operasi bending / coining 1 bottoming 1 Air bending , dll 2 alat-alat , dll dan biasanya antara 0,3 hingga 0,7. Persamaan berikut menghubungkan - "aktor untuk penyisihan tikungan.
A T "ra! U - + B T "ra! U V U T pi # ';0 V V U ) V
)abel berikut adalah K -ule of "humb K . $asil yang sebenarnya mungkin sangat berbeda .
)abel 3. ' ilai - >aktor untuk 6ogam luminium +adius Air %ending 0 kali ketebalan 3 kali ketebalan Y3 kali ketebalan %ottoming 0 kali ketebalan 3 kali ketebalan Y3 kali ketebalan Coining 0 kali ketebalan 3 kali ketebalan Y3 kali ketebalan
ahan lunak
ahan sedang
ahan keras
0, 33 0, 40 0, 70
0, 3; 0, 43 0, 70
0, 40 0, 47 0, 70
0, 4 0, 49 0, 70
0, 44 0, 4: 0, 70
0, 49 0, 4; 0, 70
0, 3; 0, 44 0, 70
0, 4' 0, 49 0, 70
0, 44 0, 4: 0, 70
+umus berikut dapat digunakan di tempat meja sebagai pendekatan yang baik dari D >a!tor untuk Air %ending ( 6?& / M / '00 , MO / 0 Z + , ) 2 # ) 2 2 # 6?& / '00 2 #
P) S$<<)
eterangan gambar(
a [b
A panjang sisi lurus luar
5
A panjang sisi tangen
m [ n A panjang sisi jatuh e
A tebal pelat
S
A lebar pelat
+
A jari-jari garis netral
r
A jari-jari mal pembengkok
\
A sudut bengkokan
1!
A panjang daerah bengkokan /Aending rea2
Panjang aerah engkokan/ 1! 2
Pada daerah bengkokan terjadi dua de"ormasi yang saling berlawanan, yaitu(
a. Pertambahan panjang terjadi pada daerah disebelah luar lapisan netral b. Perpendekan panjang terjadi pada daerah disebelah dalam lapisan netral
engan demikian panjang daerah bengkokan dihitung pada panjang lapisan netral yang terbengkok, yaitu dengan ketentuan sebagai berikut (
a.*ika r 3 e, maka + A r B e#3 b.*ika r N 3 e , maka + A r B e#
*adi panjang daerah bengkokan (
8ntuk sudut bengkokan =0L, maka (
A =0L#';0L O + A Q I + A ',7: +
Panjang &aris )angen / ! 2
&aris tangen adalah garis singgung yang dapat dihitung sebagai berikut (
8ntuk Sudut engkokan =0L, maka (
i""erent 6igne )heoriti@ue / 6) 2
Perhatikan pada daerah bengkokan.
Pada daerah ini ada jenis garis penting karena garis ini biasa dipakai dalam perhitungan.
edua garis tersebut adalah(
-
Sebuah garis busur netral /1!2
-
ua buah garis tangen / ! 2
Perbedaan panjang kedua jenis garis tersebut disebut Ri""erent 6igne )heoriti@ue /6)2
8ntuk bengkokan dengan sudut lan!ip atau tumpul (
8ntuk bengkokan dengan sudut =0L (
Panjang ukaan/62
Panjang bukaan adalah ukuran benda sebelum dibengkok.
Panjang bukaan dihitung sebagai berikut (
6 A a B b B 1!
a A m D ! dan b A n D !
6 A m-!Bn-!B1! A mBn-!B1! A mBn-/!-1!2 A mBn-6)
esimpulan (
Panjang bukaan sama dengan jumlah sisi-sisi jatuhnya dikurangi dengan jumlah 6) daerah bengkokannya.
5ontoh Soal (
$itunglah ukuran bukaan benda seperti pada gambar di samping.
engan !ara yang pro"esional kita tidak perlu menghitung harga sisi-sisi lurus luar atau dalam, !ukup menghitung harga 6) saja
Seperti terlihat pada gambar, sisi-sisi jatuhnya adalah 7,90 dan'9, maka ukuran bukaan yaitu(
imana harga 6' dan 6 adalah sebagai berikut (
-6' A panjang sisi jatuhnya dikurangi 6) A 7 D 6) -6 A panjang sisi jatuhnya dikurangi 6) A '9 D 6)
1! A ',7: + ] dimana + A r B e#3 A 3 B ',7#3 A 3,7 mm 1! A ',7: I 3,7mm A 7,4=7mm A 7,7 mm ! A r B e A 3 B ',7 A 4,7 mm
6) A 5 D 1! A = D 7,7 A 3,7 mm
6' A 7 D 3,7 A ',7 mm
6 A '9 D 3,7 A ',7 mm
Panjang bukaan( 6 A ',7 B 90 B ',7 A =4 mm
&aris atas Pembengkokan / I 28ntuk Sudut engkokan =0L
8ntuk membengkok pelat dapat dilakukan se!ara manual ataupun menggunakan mesin pembengkok.
Pelat disetel seperti pada gambar di samping.
I A 1!Bb-rA1!Bn-!-r
I A 1!-!B!Bn-r
An-/!-1!2-rB! An-6)-rB/rBe2 An-6)Be AnBe-6)
esimpulan (
O A Panjang sisi jatuhnya B )ebal pelat - 6)
&aris batas pembengkokan pada benda kerja !ontoh soal di atas adalah sebagai berikut (
Pada sisi jatuh 7 mm ( O A 7 B ',7 D 3,7 A 3 mm
Pada sisi jatuh '9 mm ( O A '9 B ',7 D 3,7 A '4 mm
&aris atas Pembengkokan / I 28ntuk Sudut engkokan Sebesar \
8ntuk membengkok pelat dapat dilakukan menggunakan mesin pembengkok. Pelat disetel seperti pada gambar di samping. I A 1!Bb-rA1!Bn-!-r I A 1!-!B!Bn-r A n-/!-1!2-rB! A n-6)-rB! A /n B ! 2 D / 6)B r 2