Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
DIKTAT PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN TMS (405)
Oleh: Ir. Nusyirw! MT
"A#ORATORIUM PERAN$AN%AN E"EMEN MESIN &URUSAN TEKNIK MESIN FAKU"TAS TEKNIK UNI'ERSITAS ANDA"AS PADAN%0* Laboratorium Kosntruksi Mesin
1
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
%ETARAN
*.Tu+u!
1. Memaham Memahamii fenom fenomena ena getaran getaran bebas. bebas. 2. Menghitung Menghitung koefisien koefisien damping damping sistem getaran getaran bebas. bebas. 3. Mengamati Mengamati dan menghit menghitung ung prilaku prilaku getaran getaran paksa dua derajat derajat kebebasa kebebasan. n. 4. Menghitung Menghitung pengurang pengurangan an logaritm logaritmek ek sistem sistem getaran getaran bebas *.* Te,ri Te,ri Ds Dsrr
Ada dua kelompok kelompok getaran yang umum umum dikenal, dikenal, yaitu yaitu getaran bebas dan getaran getaran paksa. Kelompok ini didasarkan atas gaya yang menyebabkan suatu benda bergetar serta daya yang mempertahankannya. *.* *.*.*
%e--r %e r! #es s
Getaran Getaran bebas bebas terjad terjadii bila bila sistem sistem beriso berisolas lasii karena karena bekerja bekerjany nyaa gaya gaya yang yang ada dalam sistem itu sendiri inherit inherit ! tanpa adanya gaya luar. "ada #bjek ini, pembahasan difokuskan terhadap getaran bebas yang teredam oleh oleh akibat akibat redama redaman n viskos. viskos. "osisi atau simpangan benda terhadap $aktu dapat dilihat pada gambar 1.1.
%
%1
%
t
λ
&ari data per'oban, dengan mengetahui perbandingan amplitudo, % 1, %2, ....,%n dapat ditentukan pengurangan logaritmik dengan menggunakan "ers. 1.1! δ =ln
x1 x 2
.......................................................................1.1!
Atau bentuk persamaan yang lebih umum, dengan n buah amplitudo yang bisa diukur dengan pengurangan logaritmik, yaitu (
Laboratorium Kosntruksi Mesin
2
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin δ =
1 n
ln
x) x n
....................................................................1.2!
*elanjutnya dari δ yang diketahui dapat ditentukan faktor redaman ζ dari pers. 1.3! berikut ( δ
2πζ
=
1 ζ 2 −
..................................................................1.3!
&ari persamaan gerak sistem yang diuji, di'ari harga redaman kritis ' ' dan frkunsi pribadi ωn. Akhirnya didapatkan koefisien redaman ' dengan pers. 1.4! c
cc
=
ζ .........................................................................1.4!
+ubungan antara frekuensi redaman ωd dengan frekuensi pribadi ωn adalah memenuhi pers 1.! diba$ah ini ( ω
*.*.
=ω n
1 −ζ 2
.............................................................1.!
%e-r! P/s
&ilihat dari derajat kebebasannya, getaran dapat dibagi menjadi getaran satu derajat, dua derajat dan banyak derajat kebebasan. &erajat kebebasan adalah banyak koordinat yang diperlukan untuk menyatakan gerak sistem getaran. &ilihat dari gangguan yang bekerja, getaran dapat berupa getaran bebas dan getaran paksa. Getaran bebas adalah gerak sistem getaran tanpa adanya gangguan dari luar, gerakan ini terjadi karena kondisi a$al saja. &an getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena adanya gangguan dari luar, gangguan ini dapat berupa gaya yang bekerja pada massa.gaya yang timbul akibat massa unbalance maupun simpangan yang bekerja pada tumpuan. "ada objek ini, pembahasan difokuskan terhadap getaran paksa dua derajat kebebasan, dimana gaya paksa diberikan oleh suatu massa unbalance rotasi. Alat bertujuan untuk mengamati perilaku getaran paksa dua derajat kebebasan, diantaranya hubungan gaya gangguan yang diberikan terhadap respon struktur, bentuk simpangan dan modus getar yang terjadi serta hubungan fungsi simpangan terhadap putaran motor pemberi gaya unbalance. "emodelan alat getaran paksa dua derajat kebebasan diperlihatkan pada gambar 1.2 berikut.
Laboratorium Kosntruksi Mesin
3
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin -o sin ωt
k e.1
k 2
k e.2
M1
M2
%1
%2
%r *. "emodelan alat getaran paksa dua derajat
&ari pemodelan diatas didapat persamaan amplitudo % 1 dan %2
%1 =
me / 2 sin / t ( k e.2 + k 2 ) − M 2 / 2
[( k
e.1
%1 =
[( k
e.1
)
+ k 2 − M1/
)
2
] ([ k
e.2
)
+ k 2 − M 2 /
2
] − k
2
] − k
k 2 me / 2 sin / t
+ k 2 − M1/
2
] ([ k
e.2
)
+ k 2 − M 2 /
2 2
2 2
Gaya yang bekerja akibat massa unbalance m! dihitung berdasarkan gambar 1.3 berikut -o 0 meω m ωt m
1
%r *.1 "enentuan gaya yang bekerja akibat massa unbalanc
SISTEM MASSA PE%AS
Laboratorium Kosntruksi Mesin
4
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
+ukum e$ton 2 - 0 m.a k. 0 m ! tanda minus! pada per'epatan karena arah per'epatan berla$anan dengan arah gaya k!. m 5 k 0 )
PRINSIP D3A"EM#ERT
*uatu sistem dinamik dapat diseimbangkan se'ara statik dengan menambahkan gaya khayal yang dikenal dengan gaya inersia, dimana besarnya sama dengan massa dikali per'epatan dengan arah per'epatan. M, gaya inersia
2-0)
*istem *tatik
Laboratorium Kosntruksi Mesin
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
*. Per!/- Per,! *..*
Per!/- Per,! %e-r! #es
*ebuah batang baja diklem salah satu ujungnya pada frame dengan sambungan engsel. 6jung yang lain digantung bebas pada sebuah pegas. 7eberapa pelat massa dapat dipasangkan pada suatu kedudukan sepanjang batang dan dapat berfungsi sebagai beban. 7atang digetarkan, dan getarannya dapat diamati dengan merekam perpindahan ujung bebas pada kertas pen'atat. "ada batang dipasang sebuah dumper yang berfungsi untuk meredam getaran.
&er
"egas
m a
b l
%r *.4 *kema alat uji getaran bebas
*..
Per!/- Per,! %e-r! P/s
6ntuk mengetahui prilaku sistem getaran dua derajat kebebasan dengan 'ara eksperimental adalah dengan melakukan pengujian pada alat getaran paksa dua derajat kebebasan, alatalat yang dipakai (
Laboratorium Kosntruksi Mesin
8
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
1. 9a'hometer 2. &: Power supply 3. Kertas pen'atat 9abel data pengujian M1 0 2.2 kg
&:
M2 0 1 kg m 0 ).1 kg ke1 0 ke2 0 1);<1 =m k2 0 82 =m *.1 Pr,se6ur Per,! *.1.*
Pr,se6ur Per,! %e-r! #es
1. *usun perangkat per'obaan seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.4!. 2. "ena pen'atat dikontakkan pada kertas pen'atat. 3. >alankan drum pemba$a kertas. 4. *etelah diperoleh panjang se'ukupnya, hentikan drum pemba$a kertas. . Ganti pegas dengan kekakuan yang lain. 8. 6langi langkah 1 s=d 4 di atas. ;. *etelah diperoleh panjang se'ukupnya, hentikan drum pemba$a kertas.
*.1.
Pr,se6ur Per,! %e-r! P/s
1. *usun perangkat seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.!. 2. "asangkan massa tak imbang. 3. 6ntuk mengatur putaran motor, lakukan pengaturan frekuensi pada &: power supply. 4. *etiap selang kenaikan putaran motor, rekam bentuk simpangan % 1 dan %2 dengan menjalankan drum pemba$a kertas kertas pen'atat!. . 6langi langkah 4 hingga diperoleh modus 1 dan modus 2.
*.4 Tus7-us *.4.*
Tus seelu 8r/-i/u
1. 6ntuk getaran paksa, tentukan persamaan gerak sistem yang saudara uji? 2. 9entukan juga frekuensi pribadi, serta harga redaman kritisnya?
Laboratorium Kosntruksi Mesin
;
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
DEF"EKSI .*. Tu+u!
1. Mengetahui fenomena defleksi lendutan! pada batang. 2. Membuktikan kebenaran rumus defleksi teoritis dengan hasil per'obaan. 3. &apat menggunakan beberapa persamaan defleksi batang seperti dari persamaan integral, superposisi dan dapat menggunakan tabel defleksi. .. Te,ri Dsr ..*. Te,ri Dsr De9le/si
>enis jenis tumpuan (
9umpuan rol
tunpuan engsel
tumpuan jepit
*uatu batang kontinu yang ditumpu akan melendut jika mengalami beban lentur. &efleksi berdasarkan pembebanan yang terjadi pada batang terdiri atas( 1. &efleksi Aksial &efleksi yang terjadi jika pembebanan pada luas penampang.
@
l
A
0
Pl AE
" 9urunan rumus(
Laboratorium Kosntruksi Mesin
<
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
B0
P
dari hukum hooke ( B 0 @ C
A
DE 0 0 E F E ) @ DE = E ) ! 0 @ = E) ! 0
C 0 DE = E )
@C0
P A
P A
P
0
A
Pl ) AE
2. &efleksi lateral &efleksi yang terjadi jika pembebanan tegak lurus pada luas penampang 3. &efleksi yang disebabkan oleh gaya geser pada batang. &efleksi lateral &efleksi berhubungan dengan regangan
∆ L L
, jika regangan yang terjadi pada
struktur semakin besar, maka tegangan struktur pun akan bertambah besar. &efleksi sangat penting untuk diketahui karena berhubungan dengan disain struktur dan membantu dalam analisis strktur. -aktorfaktor yang mempengaruhi defleksi ( 1. 7esar pembebanan "! 2. "anjang batang l ! 3. &imensi penampang batang ! 4. >enis material batang @! Eendutan yang terjadi di setiap titik pada batang dapat dihitung dengan berbagai metode. Me-,6e I!-ersi
q
x
dx
Laboratorium Kosntruksi Mesin
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
"enampang negatif
Q q M+dM y
x
z
dx
"enampang positif
Q+dQ
"enampang negatif ( "enampang yang terletak pada sumbu F yang lebih spesifik dari penampang lainnya, demikian sebaliknya. KonHersi tanda ( Arah gaya geser dan momen lentur pada penampang positif mempunyai nilai positif dan arah sumbu positif.
"ada penampang positif ( searah sumbu positif
"ada penampang negatif ( searah sumbu negatif
Σ f y 0 )
d 5 I5 dI! F I 0 ) dI d
dI 0 d
=−
Σ MA 0 ) M 5 dM! F I 5 d! d F d! d M 0 ) 2 dM 0 I 5 dI! d dM 0 Id 5 dId 5
1
2 1
d!2 2
d! 2
diabaikan dM d
=I
y
x
z
w
+w '
Ψ
$J 5 Ψ 0 )
$J 0 Ψ
dari persamaan sebelumnya ( dM d1
=I
M′ = I
Laboratorium Kosntruksi Mesin 1)
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
dI =− . d1
I′ = − .
M =@K ′3y
K ′=
M @3y
$L = −K − $L L = KL =
M @3y
( $L L @3y)L = ML = −I −( $L L @3y )L L = IL = −. 6ntuk @3y =konstan ( bukan fungsi ) , berlaku hubungan ( −
$ 3 @3y = . $L L L @3y = −I $L L @3y = −M
"ersamaan kurHa lendutan yang mengandung unsur momen lentur dapat diintegrasi untuk memperoleh lendutan $ sebagai fungsi . langkah perhitungan adalah menulis persamaan untuk momen lentur dengan mempergunakan diagram benda bebas dan keseimbangan statis bila balok=pembebanan pada balok tibatiba berubah pada $aktu bergerak. *epanjang sumbu balok, maka akan ada pemisahan momen masingmasing untuk tiap bagian, persamaan untuk M diganti dengan persamaan diferensial. "ersamaan tersebut diintegrasikan untuk mendapatkan kemiringan $J dan konstanta integrasi. Konstanta dapat ditentukan dari kondisi untuk batas sehubungan dengan $J dan $ pada perletakan balok dan kondisi kontinuitas $ dan $J pada titik untuk di mana bagianbagian balok tertentu. Konstanta untuk hasil eHaluasi dapat disubsitusi kembali ke persamaan untuk $, sehingga menghasilkan persamaan akhir untuk kurHa lendutan. Me-,6 lus ,e!
Metode luas momen memanfaatkan sifatsifat diagram luas momen lentur. :ara ini khususnya 'o'ok bila yang diinginkan lendutan dan putaran sudut pada suatu titik saja, karena dapat diperoleh besaran tersebut tanpa men'ari persamaan selengkapnya dari garis lentur terlebih dulu.
Laboratorium Kosntruksi Mesin 11
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
Garis singgung θA
KurHa lendutan
7J
θ7A 0 θ7 4 θA ∆7A
M @
dθ
dA
θ7
$LL = −
M @
d M ( $ L) = − dt @ d M M ( θL) = − → dθ = − d d @ @ 7
M
∫ dθ = ∫ − @ d
A
M
θA − θ7 = θ7A = −∫
@
d
Te,re lus ,e! y! 8er-
*udut 7A merupakan sudut yang dibentuk oleh garis singgung kurHa lendutan pada titik A dan titik 7 yang berharga sama dengan negatif dari luas momen
M @3
diantara kedua titik tersebut. M
θ7A = −∫
@
d
M = −luas diantara titik A dan 7 @
konHersi tanda ( 1. sudut relatif 7A berharga positif, jika #7 lebih besar dari #A titik 7 berada disebelah kanan titik A. >ika bergerak kearah sumbu A positif. 2. Momen lentur berharga positif seperti pada gambar diba$ah (
Laboratorium Kosntruksi Mesin 12
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
&ari gambar diperoleh ( dA = dθ = − 7
7
A
A
M dt @
M
∫ dA = −∫ @ d 7
∆7A = −∫ A
M dt @
M = −momen pertama dari luas kurHa antara titik A dan 7 dengan a'uan titik 7 @
Te,re lus ,e! y! /e6u
Eendutan ∆7A merupakan perpindahan relatif titik 7 terhadap garis linier, yaitu semua faktor yang mengandung lendutan $ dan turunannyan dikembangkan ke M tingkat pertama dari luas kurHa @ yang terletak antara titik A dan 7 dengan
a'uan titik 7. Pri!si8 su8er8,sisi
"ersamaan diferensial kurHa lendutan balok adalah persamaan diferensial linier, yaitu semua faktor yang mengandung lendutan $ dan turunannya dikembangkan ke tingkat pertama saja. Karena itu, penyelesaian persamaan untuk berma'am ma'am kondisi pembebanan boleh disuperposisi. >adi lendutan balok akibat beberapa beban yang bekerja bersamasama dapat dihitung dengan superposisi dari lendutan akibat masingmasing beban yang bekerja sendirisendiri. NL L = − NL L L = −
M @y I @y
N = −
@y
N ( ) = N1 ( ) + N2 ( ) berlaku analog NL ( ) = N1 L ( ) + N2 L ( ) M( ) = M1 ( ) + M 2 ( ) I( ) = I1 ( ) + I 2 ( )
... Te,ri Dsr Al- U/ur
"ada alat ukur yang digunakan dalam per'obaan defleksi ini adalah dial gauge dial indikator! atau jam ukur. >am ukur merupakan alat ukur pembanding yang banyak digunakan dalam industri pemesinan pada bagian produksi maupun pada bagian pengukuran. "rinsip kerjanya adalah se'ara mekanis, dimana bergerak Laboratorium Kosntruksi Mesin 13
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
linier dari sensor diubah menjadi gerak putaran pada jarum penunjuk pada piringan berskala dengan perantara batang bergigi dan susunan roda gigi. Ke'ermatan pemba'aan skala adalah ).)1, ).) atau ).))2 dengan kapasitas ukuran yang berbeda misalnya 2), 1), , 2 atau 1 mm. 6ntuk kapasitas ukuran yang besar biasanya dilengkapi dengan jarum jam penunjuk ke'il pada piringan jam yang besar, dimana satu putaran penuh dari jarum jam yang besar sesuai dengan satu angka dari yang ke'il. 6jung sensor dapat diganti dengan berbagai bentuk bulat, lonjong, pipih! dan dibuat dari berbagai baja karbida atau sapphire. "ermukaan jenis sensor disesuaikan dengan kondisi benda ukur dan frekuensi penggunaannya. 9oleransi kesalahan putarnya run-out tolerance! dapat diperiksa dengan 'ara menempatkan jam ukur pada posisi yang tetap dan benda ukur diputar pada sumbu yang tertentu.
.1. Per!/- Per,! &ial gauge
atang uji 7eban
a
b l
.4. Pr,se6ur Per,!
1. *usun batang seperti pada gambar diatas, hanger penggantung beban dipasang tetapi belum diberi beban. Hanger dapat dipasang satu atau dua, tergantung kondisi pembebanan yang diinginkan. "asang dial gauge pada posisi yang
Laboratorium Kosntruksi Mesin 14
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
akan diukur lendutannya dan posisi a$al batang uji yang ditunjukan oleh dial gauge di'atat. 2. "asang beban pada hanger dan lendutan yang ditunjukkan dial gauge di'atat. Eendutan yang terjadi adalah selisih kedua pen'atatan tersebut. 3. 6langi 'ara diatas untuk massa yang berbeda. 4. 6bah posisi dial gauge untuk menemukan lendutan dititik lain.
A! "engujian 1 "
E=2
'
4 x 2 − 3 L2
E=2
"%
4< EI
7! "engujian 2 "
a ' "b%
L2 − b 2 − x 2 ! 8 EI
b kondisi batas ) O O a!
.5. Tus7Tus
9ugas a$al diberikan oleh asisten sesuai dengan objek dan kelompok yang telah ditentukan.
Laboratorium Kosntruksi Mesin 1
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
%O'ERNOR 1.*.Tu+u!
1. 6ntuk mengetahui karakteristik dari pengatur dengan membuat grafik yang menyatakan hubungan antara ke'epatan poros ω! dengan posisi sleeve untuk berbagai berat lyball . 2. 6ntuk menentukan daerah dimana goHernor stabil dan tidak stabil. 1..Te,ri Dsr
"enggerak mula seringkali harus beroperasi pada ke'epatan yang relatif konstan. Nalaupun daya yang dihasilkan berHariasi. 6ntuk men'apai kondisi operasi seperti itu dibutuhkan suatu alat yang disebut pengatur goHernor!. *e'ara umum goHernor untuk pompa injeksi diklasifikasikan kedalam dua golongan, yaitu ( 1. Minimum dan maksimum speed governor , umumnya untuk automobil. 2. All speed governor , untuk mesinmesin konstruksi dan engine generator . 6ntuk pompa injeksi, goHernor se'ara strukturnya dapat digolongkan sebagai berikut (
Laboratorium Kosntruksi Mesin 18
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
!" #echanical $overnor GoHernor ini adalah jenis sentrifugal, keseimbangan dijaga oleh gaya sentrifugal dari lyball dan tegangan spring. %" Pneumatic $overnor GoHernor jenis ini bekerja menurut perbedaan tekanan antara tekanan Hakum pada intake maniold dan atmosfer yang dideteksi oleh sebuah diafragma. GoHernor bekerja dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran lyball . "utaran lyball sebanding dengan putaran poros utama yang memiliki putaran sudut ω!. Ke'epatan sudut akan berHariasi menurut putaran poros n!. 7esarnya per'epatan sudut dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan ( ω=
2 πn 8)
dimana ( ω 0 ke'epatan sudut rad=se'! n 0 putaran poros rpm!
"ada goHernor, elemen yang sangat berpengaruh yang dijadikan input dalam sistem pengaturan ke'epatan adalah putaran n! dari poros yang akan menggerakkan lenganlengan goHernor beserta lyball , dan Hariasi massa lyball yang akan menentukan berapa besarnya ke'epatan yang akan diberikan untuk menggerakkan poros. Massa lyball juga menentukan kestabilan kenaikan lengan lengan pada goHernor yang sesuai dengan putaran poros yang diberikan. "utaran yang diberikan goHernor dengan memakai motor penggerak yang mana ke'epatan diatur dengan menggunakan slide regulator . &engan menggunakan slide regulator akan memudahkan ter'apainya kondisi stabil kenaikan lengan lengan goHernor. *etelah putaran yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan, lenganlengan goHernor akan mengangkat posisi sleeve dari posisi a$al sampai kenaikan maksimum. >adi output yang diharapkan dari sistem kerja goHernor ini adalah berapa ketinggian sleeve h! agar men'apai kondisi stabil. Kondisi stabil pada goHernor adalah pada saat posisi sleeve berada dalam keadaan seimbang karena terjadinya keseimbangan gayagaya yang bekerja pada goHernor, hal ini juga akan berhubungan dengan kestabilan gaya angkat pada katup aliran. "emakaian goHernor di lapangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengatur aliran masuk bahan bakar pada motor dies el, yang mana berfungsi untuk
Laboratorium Kosntruksi Mesin 1;
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
bergerak membuka aliran, begitu juga sebaliknya jika flyball berputar turun maka katup akan bergerak menutup aliran bahan bakar.
lyball sleeHe
Arah aliran
1.1.Per!/- Per,!
Motor
1.4.Pr,se6ur Per,!
1. +ubungkan rangkaian motor dengan slide regulator .
Laboratorium Kosntruksi Mesin 1<
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
2. Atur tegangan slide regulator sampai motor bergerak. 3. Amati ke'epatan putaran motor dengan tachometer . 4. &leeve ditempatkan pada slaka 1 sampai dengan skala 1;, pada tiaptiap skala ke'epatan putar di'atat.
1.5.Tus7Tus
9ugas a$al diberikan oleh asisten sesuai dengan objek dan kelompok yang telah ditentukan.
PUTARAN KRITIS
4.*. Tu+u!
1. 6ntuk mengetahui karakteristik "oros dengan membuat grafik yang menyatakan hubungan defleksi yang terjadi dengan posisi rotor untuk berbagai tengangan 2
6ntuk men'ari fenomena yang terjadi dengan berputarnya poros pada tegangan yang telah ditentukan.
3. Men'ari "utaran kritis yang terjadi dengan berputarnya poros pada Hariasi tegangan. Te,ri Dsr
*ifat elasitis poros adalah kemampuan poros untuk berlaku sebagai pegas. >auhnya poros yag bersifat elastis dari sumbu simetri dan dikenal dengan defleksi. *uatu fenomena yang terjadi dengan berputarnya poros pada ke'epatan F ke'epatan tertentu adalah getaran yang sangat besar, meskipun poros dapat berputar dengan sangat mulus pada ke'epatan lainnya. "ada ke'epatan F ke'epatan Laboratorium Kosntruksi Mesin 1
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
sema'am ini dimana getaran yang terjadi sangat besar, akan dapat menyebabkan kegagalan karena tidak bekerjanya komponen F komponen sesuai dengan fungsinya, seperti yang terjadi pada turbin dimana ruang bebas antar rotor dan rumah sangat ke'il Me!e!-u/! hr 6e9le/si 8,r,s /i- ss r,-,r
9urunan rumus persamaan dasar untuk defleksi ( 2
d y 1
=
p
1
≈
p 2
d y dx
2
dx
2
dy 2 1 + dx
3
= 2
y
[1 + y ] 2
2
3
................................................................4.1!
2
d y dx
=
2
# EI 2
# = E . I .
d y dx
2
.................................4.2!
Keterangan ( y ( Eendutan disuatu titik sepanjang sumbu balok @ ( @lastisitas M ( Momen lentur ( Momen nersia
&efleksi yang terjadi pada poros akibat massa rotor ( ' =
P . a .b
8 . E . I . L
( L2
− a 2 −b 2 )
...........................
4.3!
Laboratorium Kosntruksi Mesin 2)
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
Ke'eepatan berbahaya dari operasi suatu poros tertentu dinyatakan dengan ke'epatan kritis atau ke'epatan olakan atau ke'epatan dimana perbandingan r=e adalah tak terhingga Kekakuan dari sistem adalah berbanding terbalik dengan defleksi ( K 0 "=P
.................................4.4!
-rekuensi pribadi dari sistem ( ω
=
(
..................4.!
#
&imana ( M 0 massa sistem adalah tergantung dari ekuiHalen berat motor dan berat poros *ehingga frekuensi pribadi sistem adalah ω
=
8. E . I . L # .a.b.l 2 − a 2 − b 2 !
...................4.8!
"utaran kritis sistem adalah n=
8) 2π
8. E . I . L # .a.b.l 2 − a 2 − b 2 !
4.1. Per!/- Per,!
4.4. Pr,se6ur Per,!
1. "eriksa semua peralatan seperti pengatur putaran rotor, motor, bantalan dan peralatan lain dalan keadaan baik
Laboratorium Kosntruksi Mesin 21
Diktat Praktikum Fenomena Dasar Mesin
2. "osisikan letak rotor 3. +idupkan motor dan atur tegangan dengan slide regulator 4. +itung putaran Q"M! rotor . 6langi kembali per'obaan diatas untuk posisi rotor yang berbeda
Tus7Tus
9ugas a$al diberikan oleh asisten sesuai dengan objek dan kelompok yang telah ditentukan.
Laboratorium Kosntruksi Mesin 22