PENGETAHUAN DASAR M E S I N Untuk Lingkungan Sendiri
MECHANIC DEVELOPMENT
PT PAMAPERSADA NUSANTARA 2004
K A T A P E N G A N T A R
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat tersusun buku “ PENGETAHUAN DASAR MESIN “ Buku ini disus un untuk melengkapi bahan pelatihan di lingkungan PT Pamapersada Nusantara khususnya Plant Departement. Buku ini disajikan dalam bentuk yang sederhana, dengan harapan dalam pemahamannya akan a kan lebih mudah, khususnya bagi Calon Ca lon Mekanik Meka nik atau Junior Mekanik dibidang Alat-alat Berat. Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, maka dengan keterbatasan yang ada penyusun sangat mengharap kritik dan saran dari para pembaca untuk meningkatkan kesempurnaan buku ini sehingga tidak terjadi salah persepsi untuk pemahaman dari isi dan makna terhadap buku ini. Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya buku ini.
Jakarta, Jakarta, Januari Januari 2004
Penyusun Mechanic Development
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PENDAHULUAN BAB I.
TECH TECHNI NICA CAL L TER TERM M OF BASIC BASIC MAC MACHI HINE NE
A. LIQUID………………………………………………….. I B. TORQUE………………………………………………… I C. ELECTRICAL……………………………………………I BAB II. II.
- 1 - 2 - 2
- 5 - 5 - 5
-
-
MECH MECHAN ANIC ICAL AL ELEM ELEMEN ENT T
A. FASTENER………………………………………… ……………II B. BEARING……………………………………………….. II C. SEALS………………………………………………… ………… II D. BELTS…………………………………………………… II
1 8 15 19
21 21 21 21
BAB III. III. M A T E R I A L
A. DIES IESEL FUEL…………………………………………... ... III III - 1 B. LUBRICANT………………………………………… …………. III - 3
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
- 9 - 9
TECHNICAL TERM OF BASIC MACHINE
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
BAB I
TECHNICAL TERM OF BASIC MACHINE
I - 1 - 5
A. LIQUID UID 1. Press Pressur ure. e. Gaya pada satuan luas, salah satu sifat fluida adalah adalah zat cair ( fluida ) menentukan pascal pascal menyatakan zat cair cair dalam ruangan tertutup dan dan diam ( tidak mengalir ) mendapat tekanan maka tekanan tersebut akan ditemukan ke segala arah dengan dengan sama rata dan tegak lurus bidang permukaannya. permukaannya. Pengukurannya Pengukurannya tekana fluida dibagi 2 macam yaitu : a. Teka Tekana nan n gaug gauge e: Tekanan yang yang biasanya biasanya tidak dipengaruhi dipengaruhi oleh tekanan udara ( Tek. Atmosphere ). Atau nilai yang ditunjukkan ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada alat pengukur tekanan. b. Teka Tekana nan n abso absolu lute te : Tekanan yang dipengaruhi dipengaruhi oleh besarnya tekanan udara lain. Tekanan Absolute = Tekana Gauge + Tekanan T ekanan Atmosphere 2. Spec Specifi ifis s Gr Grav avity ity.. Perba Perband ndin inga gan n ( ratio ratio ) dan dan bera beratt jeni jenis s ( dens density ity ) sua suatu tu zat zat cair cair diperband diperbandingka ingkan n dengan dengan berat berat jenis air murni. murni. Air murni mempunyai specific gravity gravity , sedan sedangka gkan n battery battery electroly electrolyte te mempunya mempunyaii specificity specificity graffiti graffiti 1,26 - 1,28 pads pads temperature temperature 80°F (26,7°C ). 3. Viscosity. Viscosity atau viskositas adalah ukuran kemampuan suatu cairan untuk mengalir, semakin semakin tinggi viskositasnya kemampuan kemampuan mengalirnya mengalirnya semakin berkurang Contoh Contoh : Oli memiliki memiliki viskositas viskositasnya nya lebih baik baik dari dari fuel. fuel. Fuel mengalir mengalir dengan dengan sangat mudah mudah dibanding dibanding oli oli yang lebih kental kental mengalir mengalir dengan dengan lebih lambat OIi mesin dengan viskositas viskositas rendah bersifat encer dan mengalir mengalir dengan mudah. Oli dengan viskositas viskositas tinggi bersifat bersifat lebih kental dan mengalir mengalir lebih lambat Viskositas Viskositas dipengaruhi dipengaruhi oleh temperatur bila bila oli panas, oli lebih lebih encer dan mengalir mengalir lebih cepat daripada daripada bila tempeatur tempeatur oli dingin. B. TORQUE. 1. Torqu Torque e Gaya Gaya puntir puntir atau atau gaya gaya putar putar yang yang di desak desakan an poros poros engko engkoll mesin. mesin. Engine Engine torq torque ue adal adalah ah hasi hasill kali kali dari dari gaya gaya total total yang yang dikera dikerahka hkan n pada pada kepa kepala la piston piston ( diseb disebabk abkan an oleh oleh tekanan tekanan pem pembak bakara aran n ) dan radius radius engko engkol, l, yakn yakni: i:
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
TECHNICAL TERM OF BASIC MACHINE
T
I - 2 - 5
= F x r
Dim Dimana ana : F = P X A P = Tekanan Tekanan pemb pembakar akaran an A = Area puncak puncak ( Crown Crown ) pist piston. on. r = r = radius radius engk engkol ol Engine torque meningkat bersama tekanan – tekanan yang lebih kompresi kompresi yang lebih tinggi tekanan pembakaran sebaliknya tergantung pada perbandingan kompresi kompresi dari mesin, temperature awal, dan jumlah fuel. Engine, torque mungkin dinyatakan dalam dyne-cm, kgf-m. Sebuah mesin menghasilkan jumlah torque yang berbeda berdasarkan kecepatan putar dari poros engkol engkol dan faktor faktor – faktor faktor lain. 2. Lever Leverag age e Mechanical lever adalah sebuah batang atau tongkat yang lurus ditunjuk ditengah – tengah batang tersebut tersebut digunakan digunakan untuk atau memodifikasi ( merubah merubah ) gerakan, gerakan, dan dan besar besar gaya ( meneru meneruskan skan ). Mechanical lever adalah suatu alat yang digunakan digunakan untuk meneruskan dan menambah gerakan dan gaya.
Gbr. 1. Mechanical lever. C. ELEC ELECTR TRIC ICA AL 1. Current Current ( Arus Arus ). Ketika 2 konduktor ( A ) dan ( B ) yang bermuatan positif dan negatif dihubungkan dihubungkan dengan kawat kawat penghantar ( C ), elektron - elektron bebas yang yang berada pada konduktor ( B ) akan ditarik oleh konduktor ( A ) melalui penghantar ( C ). Hal ini akan menyebabkan menyebabkan arus elektron dari dari konduktor ( B ) yang bermuatan negatif negatif ke konduktor konduktor ( A ) yang bermuatan bermuatan positif. Pergerakan elektron inilah yang kemudian kemudian menyebabkan menyebabkan terjadinya Arus Listrik dari konduktor ( A ) yang bermuatan bermuatan positif ke konduktor konduktor ( B ) yang bermuatan negatif. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
TECHNICAL TERM OF BASIC MACHINE
I - 3 - 5
Gbr. 2. Hubungan antara arus listrik dan arus elektron 1. Current Current ( Arus Arus ). Ketika 2 konduktor ( A ) dan ( B ) yang bermuatan positif dan negatif dihubungkan dihubungkan dengan kawat kawat penghantar ( C ), elektron - elektron bebas yang yang berada pada konduktor ( B ) akan ditarik oleh konduktor ( A ) melalui penghantar ( C ). Hal ini akan menyebabkan menyebabkan arus elektron dari dari konduktor ( B ) yang bermuatan negatif negatif ke konduktor konduktor ( A ) yang bermuatan bermuatan positif. Pergerakan elektron inilah yang kemudian kemudian menyebabkan menyebabkan terjadinya Arus Listrik dari konduktor ( A ) yang bermuatan bermuatan positif ke konduktor ( B ) yang bermuatan negatif. Coloumb ( Q ) adalah banyaknya banyaknya muatan listrik ( elektron ) yang mengalir mengalir melalui suatu titik pada sebuah sebuah penghantar penghantar yang besarnya besarnya adalah : 1 Q = 6.25 x 1018 elektron Arus listrik adalah jumlah muatan muatan listrik yang mengalir mengalir melalui muatan listrik yang mengalir mengalir melalui suatu suatu titik tertentu selama selama satu detik. I=Q/t Dimana : I = Arus Arus ( Ampere Ampere ) Q = Mua Muata tan n listr listrik ik ( Col Colou oum mb ) t = Waktu Waktu ( Det Detik ik ) Satuan Arus Listrik adalah Coloumb perdetik atau ampere : 1 A = 1000 MA 1 MA = 1000 MA 1 A = 106 MA
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
TECHNICAL TERM OF BASIC MACHINE
I - 4 - 5
2. Voltage ( Tegangan Tegangan ). Gaya yang melibatkan terjadinya arus listrik listri k pada konduktor, Terjadinya gaya akibat beda / selisih potensial antara antara dua ujung konduktor. konduktor. Beda potensial potensial terjadi karena perbedaan jumlah elektron pada ujung konduktor. Arus listrik akan mengalir dari dari tegangan yang tinggi tinggi ( + ) ke tegangan yang rendah rendah ( - ) satuan tegnagan listrik disebut VOLTS dan ditimbulkan dengan ( V ). 1 MV = 1000 KV 1 KV = 1000 V 1 V = 1000 MV Voltage dihasilkan antara 2 ( dua ) titik yaitu satu yang muatan positif dan satu titik yang muatan muatan negatif. negatif.
Gbr. 3. Voltage. Voltage akan timbul walaupun tidak terjadi aliran arus tetapi ti dak akan mengalir bila tidak ada tegangan atau beda potensial. 3. Hambat Hambatan an ( Resis Resistan tance ce ). ). Kawat tembaga pada umumnya digunakan untuk menghantarkan arus listrik karena kawat tembaga memiliki hambatan terhadap aliran listriknya kecil.
Gbr. 4. 4. Hamba Hambatan tan listrik dan kondukto konduktor. r. Ketika elektron bebas berjalan berjalan melalui melalui sebuah logam, logam, elektron – elektron itu melambung molekul, yang akan memperlambat kecepatan jalannya. Perlambatan kecepatan itu merupakan hambatan hambatan uamh umumnya disebut dengan elektrik. Resistance atau Hambatan listrik.
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
TECHNICAL TERM OF BASIC MACHINE
I - 5 - 5
Satuan hambatan listrik adalah ohm dan simbol . Hambatan suatu penghanta penghantarr dikatakan dikatakan 1 bila besarnya hambatan tersebut menyebabkan mengalirnya arus sebesar sebesar 1 A, bila pada kedua kedua ujung penghantar penghantar dihubungkan dihubungkan dengan sumber tegangan sebesar 1 volts ( pada temperatur kons konsta tan n ). Adapun harga hambatan hambatan pada sebuah sebuah penghantar dipengaruhi dipengaruhi oleh bahan bahan penghantar, luas penampang penghantar, serta temperatur. Biasanya harga hambatan dapat dihitung dengan rumus :
R=L A Tahanan Tahanan jenis jenis setiap setiap material material berbeda berbeda – beda seperti seperti dibawah dibawah ini : Material
( at 20º C
Material
( at 20º C
Coopper, ( pure sof soft )
1.72 .724 x 10-6
Gold
2.2 x 10-6
Coopper, ( hard draw )
1.77 .777 x 10 10-6
Lead
20.0 x 10-6
Steel ( low c arbon )
9.96 x 10-6
Mercury
85.1 x 10-6
Cas t iron
19.1 x 10-6
Silver
1. 59 x 10-6
Aluminium, ( soft )
2.73 x 10 -6
Zine
6. 21 x 10-6
Aluminium, ( hard )
2.83 x 10-6
Nic hrome
100.0 x 10-6
10.4 x 10 10-6
Manganin
47.8 x 10-6
Nicke ckel , ( 100 % pure )
Table 1. Tahanan jenis beberapa material
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
BAB II
MECHANICAL ELEMENT
II - 1 - 21
A. FAST FASTEN ENER ERS. S. Fastener atau pengencang pengencang digunakan digunakan untuk menggabungkan menggabungkan beberapa beberapa parts atau komponen komponen menjadi suatu komponen assembling..Fastener assembling..Fastener dipergunakan dipergunakan karena karena kompo komponen nen assembling assembling tidak tidak mungkin mungkin dibuat dibuat utuh utuh dad salu bagian. bagian. Sehing Sehingga. ga. dibua dibuatt dad bebe beberap rapa a parts parts atau atau kompon komponen en untuk memp memperm ermuda udah h manufacturing pemasangan, pemasangan, perawatan dan perbaikan Bab ini membabas membabas beberapa beberapa jenis jenis fasteners fasteners yang sering sering dipergunak dipergunakan an pada slat berat 1. Bolt Bolt adalah fastener yang yang digunakan digunakan sebagai sebagai pengikat pengikat berpasangan berpasangan dengan nut. Bentuk Bentuk lain bolt bolt adalah adalah cap cap screw. screw. Disebut Disebut cap screw screw apabila apabila dalam dalam pemakaian sebagai sebagai fasteners berpasangan berpasangan terhadap terhadap lubang ulir. Dengan demikian demikian bolt dan cap cap screw dibedaka dibedakan n berdasarka berdasarkan n aplikasi aplikasi pemakaian pemakaiannya nya sebaga sebagaii faste fastener ner.. Berba Berbaga gaii macam macam bolt dan dan cap screw screw ditunj ditunjuka ukan n pada gbr gbr berik berikut ut :
Gbr. Gbr. 5. 5. Maca Macam m - macam acam Ben Bentu tuk k bolt bolt a. Spes Spesifi ifika kasi si bolt bolt . Bentu Bentuk k bolt bolt terdi terdiri ri atas atas Head Head body body dan dan threa threatt Ukur Ukuran an head head berd berdas asar arka kan n jarak bidang rata pada bagian bagian Head. Ukuran head bolt menentukan menentukan beberapa beberapa ukuran ukuran kunci kunci atau atau socket socket yang diperg dipergunak unakan. an. Ukuran Ukuran bolt bolt ditentukan ditentukan oleh diameter diameter puncak puncak threat, threat, seda sedangka ngkan n panjan panjang g bolt diukur diukur dan bagian bagian bawah bawah head ke ke bagian bagian ujung ujung thread thread ( bolt ). Beberapa Beberapa bentuk bentuk bolt memiliki ketentuan ketentuan penentuan ukuran panjang yang berbeda menunjukkan menunjukkan penunjuk penunjukkan kan ukuran ukuran bolt.
Gbr. Gbr. 6. Dimen imensi si Bolt Bolt Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 2 - 21
Ukuran Ukuran bolt ditentuka ditentukan n juga juga oleh ukuran ukuran thread. thread. Berdasaka Berdasakan n standa standarisas risasii Unifled Screw Thread Standard, Standard, thread diukur diukur dengan menghitung menghitung jumlah puncak ulir setiap setiap inchi. inchi. Berdasarkan Berdasarkan Unifield Unifield screw Thread standard standard tersebut tersebut dinyatakan dinyatakan ukuran ukuran bolt dengan dengan notasi notasi seperti seperti berikut : ½ - 20 -
UNC -
24 x 3 Panjang Panjang dalam dalam satuan satuan inch Simbol suaian C = Coarse Coarse ( ulir kasar kasar ) F = Fine Fine ( ulir halus halus ) Jumlah Jumlah puncak puncak ukir per inch inch Diameter luar puncak ulir
Thread dibeda dibedakan kan atas atas coarse coarse thread thread ( kasar ) dan fine thread thread ( halus ) yang yang ditan ditanda daii deng dengan an notas notasii UNC UNC untu untuk k coar coarse se threa thread d dan dan UNF UNF untuk untuk fine fine threa thread. d. Coarse Coarse thread thread memiliki memiliki alur alur yang lebih dalam dalam dan aplikas aplikasinya inya banya banyak k digunakan digunakan.. Fine thread thread memiliki memiliki alur thread thread kecil kecil aplikasinya aplikasinya pada pada permukaan permukaan tertent tertentu, u, misal untuk untuk pengik pengikat at parts parts yang yang tipis. tipis. Pada Standarisasi Standarisasi Metric, ukuran ulir ditemukan ditemukan dengan dengan ukuran jarak antara puncak ulir terdekat. terdekat. Notasi Notasi yang digunakan digunakan untuk menyatakan ukuran ulir ulir metric adalah adalah sebagai sebagai berikut berikut : M 12
x
1.75
– 69 x 80 –
8,8 Class kekuatan baut Panjang baut Simbol suaian Kisar dalam satuan mm Ukur Ukura an Q punc puncak ak thre threa ad dala dalam m mm Ukuran Ukuran ISO Metric Metric threads threads
b. Tingka Tingkatt ( Gra Grade de ) keku kekuata atan n bolt Society of Automotive Engineers ( SAE ) menerbitkan standarisasi mrtuk mengklasifikasikan united ( inch-series ) bolt can capscrew pada beberapa beberapa grade grade berdasa berdasarr material, aterial, treatm treatment ent dan tens tensiIe iIe streng strength th ( keku kekuata atan n tarikny tariknya a ). Klasifikas Klasifikasii grade ditunjuka ditunjukan n dengan dengan tanda tanda pada permuk permukaan aan atas head head bolt Tabel berikut berikut menunjukan menunjukan spesifikasi dan tanda tanda bolt berdasarkan standarisasi standarisasi SAE.
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 3 - 21
Tabel 2. Tabel spesifikasi spesifikasi dan tanda bolt sesuai sesuai SAE. Standarisasi Klasifikasi Grade bolt metric ditetapkan oleh International Standardization of Organization ( ISO ). ) . Klasifgikasi berdasarkan atas kekuatan tensile dan yield. yield. Tanda angka pada pada permukaan atas atas bolt menandakan klasifikasi kekuatannnya. Semua bolt dan capscrew berdiameter berdiameter diatas 4-mm memiliki tanda angka angka pada permukaan permukaan atas head bolt. bolt. Tabel berikut menunjukkan menunjukkan klasifikasi dan tanda tanda yang digunakan digunakan pada pada bolt metric.
Tabel Tabel 3. Tabe Tabell spesif spesifikas ikasii dan dan tanda tanda bolt bolt sesua sesuaii ISO. ISO. 2. Nuts Nuts Nuts merupakan fastener aplikasi pemakaian sebgaai pengikat berpasangan dengan bolt. Nut berbentuk segi enam ( Hexagon ) at aua segi empat dengan lubang berulir kasar atau halus pada bagian bagian tengahnya tengahnya sesuai dengan bolt pasangannya. pasangannya. American Society For Testing Material ( ASTM ) dan SAE memberikan standarisasi untuk kelas kekuatan nuts. Metric nuts yang biasa digunakan di USA klasifikasikan menjadi 5,9 dan 10. Angka ini ditujukan kekuatan tarik ( tensile stregth ) tertinggi dari screw atau bolt yang harus digunakan untuk mencegah kerusakan. Nut memiliki tiga dimensi penting yaitu ketebalan lebar ( ukuran kunci ) dan diameter dalam. Gambar berikut menunjukkan menunjukkan berbagai jenis bentuk nuts. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 4 - 21
Gbr.7 Gbr.7.. Bent Bentuk uk - bent bentuk uk nuts nuts 3. Wash Washer er.. Washer merupakan cincin penutup yang dipergunakan antara bolt ataupun terhadap parts atau component component yang diikat. Berdasarkan Berdasarkan fungsinya washer washer terdapat dalam beberapa bentuk. a. Plain washer, washer, mendis mendistribus tribusikan ikan beban beban pengik pengikat at dengan dengan permuk permukaan aan yang lebih luas dibanding bolt atau nut, juga mencegah permukaan part yang diikat. b. Helical Helical spring washer washer diguna digunakan kan untuk untuk menjam menjamin in agar bolt atau atau nut kencang kencang ( tidak mudah mudah kendor kendor ) pada parts parts atau component component yang yang menerima getaran atau vibrasi. c. Toothed Toothed lock lock washer washer digunaka digunakan n untuk untuk menjam menjamin in agar bolt bolt atau nut nut tidak mudah kendor akibat getaran atau vibrasi. Aplikasi penggunaannya penggunaannya mirip dengan washer spring. spring. Toothed lock washer washer ini banyak digunakan digunakan pada pemasangan nut pada pada terminal terminal kabel. kabel. Gambar berikut ini menunjukkan menunjukkan berbagai macam jenis washer :
Gbr.8. Berbagai macam jenis washer. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 5 - 21
4. Scre Screw. w. Screw merupakan salah satu jenis fastener bentuknya hampir sama dengan bolt atau capscrew, tetap memiliki memiliki ukuran kecil sebagai sebagai pengencang pengencang screw berpasangan dengan nut atau lubang l ubang tread. Driver yang digunakan sebagai sebagai pengencang pengencang berupa screw driver, Kunci L atau socket screwdriver. Fig 116 menunjukkan menunjukkan berbagai jenis screw. Tapping screw digunakan untuk pengikat pada panel cover yang yang terbuat dari sheet metal, metal, aluminium, perunggu perunggu atau kuningan.
Gbr. 9. Macam Macam – macam macam screw. screw. 5. Stud Studs. s. Studs merupakan salah satu jenis jenis fastener berupa berupa steel rod yang memiliki memiliki ulir atau thread pada kedua bagian ujungnya. ujungnya. Salah satu thread dikencangkan dikencangkan pada parts atau komponen, komponen, sedangkan sedangkan salah satu ujungnya ujungnya mengikat part dengan menggunakan menggunakan nut. Gambar berikut menunjukkan bentuk stud dan pemasangannya pemasangannya sebagai sebagai pengikat.
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 6 - 21
6. Pins. Secara umum pin digunakan sebagai fastener pada bagian part atau komponen yang saling bergerak selain itu pin juga digunakan sebagai sebagai lock, sebagai pelurus posisi parts yang saling disambungkan. Berbagai bentuk pin ditunjukkan pada gambar berikut :
Fungsi Fungsi masing masing – masing masing pin pin : a. Cotter pin berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii lock pada pada elevis elevis pin, stopped stopped nut dan dan caste caste nut. b. Dowel Dowel pin pin berf berfun ungs gsii seba sebaga gaii peluru pelurus s ( align alignme ment nt ) terha terhada dap p kom komponen ponen yang diikat. c. Clevis Clevis pin pin diguna digunaka kan n sebag sebagai ai pin pin engse engsell untuk untuk u yoke pad pada a linkag linkage e dalam dalam pemasangan dilengkapi dilengkapi cotter pin sebagai sebagai lock. lock. d. Spring pin berfung berfungsi si sebaga sebagaii pengikat pengikat yang yang bersifat bersifat self self locke locked d pin, sp[ring sp[ring pin berbentuk cylinder spring yang berukuran oversize terhadap lubang pin sehingga pada saat dipasang terhadap gaya tekan dari spring pin terhadap lubang. e. Quick lock lock pin pin digunak digunakan an sebaga sebagaii lock terha terhadap dap pin pin dengan dengan kemu kemudaha dahan n untuk membuka atau melepas pin. f. Tapper Tapper pin digu digunak nakan an sebag sebagai ai lock terha terhada dap p dua dua kom kompon ponen en yan yang g dipasang tetap. g. Grooved Grooved pin pin digun digunakan akan sebagai sebagai fastener fastener seperti seperti spring spring pin. h. Spring Spring lock lock pin pin merup merupaka akan n fasten fastener er digu digunak nakan an berpa berpasa sang ngan an denga dengan n elevis elevis pin memperm mempermuda udah h melep melepas as dan dan mema memasan sang g bagian bagian yang yang saling saling berhubungan..
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 7 - 21
7. Snap Snap ring. ring. Snap ring merupakan pendukung pendukung yang berfungsi sebagai sebagai lock penempatan posisi atau penahan ( retainer ), contoh menempatkan menempatkan dan menahan posisi shaft pada hole. Macam – macam bentuk snap snap ring ditunjukkan ditunjukkan pada gambar gambar beri berik kut :
Gbr. 12. Snap ring. 8. Clam Clamps. ps. Clamp yang digunakan digunakan untuk pengikat pada penyambungan penyambungan hose ke pipa logam, clamo digunakan sebagai pengikat agar tidak terjadi kebocoran kebocoran cairan atau udara, clamp ini disebut hose clamp. Bentuk clamp lain yang digunakan digunakan adalah wire rope clamp yang digunakan digunakan sebagai clamp clamp untuk penyambungan wire rope. Gambar berikut menunjukkkan berbagai berbagai jenis clamp.
Gbr. 13. Clamps. Clamps.
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 8 - 21
9. Key Key. Key atau pasak digunakan digunakan sebgai lock antara roda sisi atau pulley terhadap shaft. Trehadap dua jenis key yaitu rectangular atau square key dan woodruff key seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Gbr. 14. Keys. B. BEARING RING.. Bearing berfungsi untuk mengurangi mengurangi gesekan dan keausan serta hilangnya tenaga akibat bagian bagian yang saling berputar. berputar. Macam – macam type beaing beaing dibedakan menjadi dua type : 1. Plain Plain Bearing Bearing.. Plain bearing mengurangi mengurangi gesekan dengan dengan adanya sliding sliding contact antara permukaan yang saling bergesekan bergesekan plain plain bearing disebut juga dengan dengan bushing atau bearing. Antara bearing dan bushing memiliki memiliki pengertian sinonim sehingga untuk segala jenis bisa disebut bearing. Secara umum bi sa dibedakan berdasar kriteria berikut ini : Plain bearing disebut bushing bila : a. Berbentuk Berbentuk sleeve sleeve satu lingkara lingkaran n penuh penuh dengan dengan pemasanga pemasangan n di press terhadap lubang. b. Memungkinkan proses finishing pada bagian dalam dari bushing untuk mendapatkan suaian yang tepat. c. Digunakan Digunakan untuk untuk putaran putaran lambat lambat dengan dengan tingkat tingkat beban beban ringan ringan sampai sampai berat atau putaran sedang dengan beban ringan Plain Plain bearin bearing g disebu disebutt slit slit bearin bearing g bila bila : a. Berbentuk Berbentuk sleeve sleeve seten setengah gah lingkaran lingkaran sehingg sehingga a untuk untuk menduk mendukung ung dibutuhkan satu pasang terdiri dari 2 ( dua ) buah sleeve setengah lingkaran. b. Digun Digunaka akan n untuk untuk putara putaran n tingg tinggi. i.
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 9 - 21
Gbr. 15. Bushing. 2. Material Material Plain Bearing. Bearing. Plain bearing terbuat terbuat dari berbagai berbagai macam material material tergantung pada kecepatan putaran shaft, shaft, beban yang didukung didukung dan type pelumasan pelumasan yang digunakan plain bearing terbuat terbuat dari material kayu, karet, plastik, besi besi tuang, temabaga, kuningan, perunggu dan babied. Berdasarkan lubrikasinya plain bearing digolongkan pada type pelumasan pelumasan kering ( dryfriction ), pelumas pelumas terbatas dan pelumas pelumas penuh. a. Pelum Pelumas as kering kering : Tidak Tidak terda terdapat pat lubrik lubrikas asii antar antara a perm permuka ukaan an yang yang saling bersinggungan. bersinggungan. b. Pelum Pelumas as terbatas terbatas : Pelum Pelumas as dernga derngan n kond kondisi isi lapisa lapisan n film tipis antara antara bagian bagian yang yang saling saling bergesekan. bergesekan. c. Pelumas pe penuh : Keselur luruhan pe permukaan yang be bersing inggung dipisahkan oleh lapisan.
Gbr. 16. Type pelumasan. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 10 - 21
3. Anti Friction Friction Bearing. Bearing. Anti friction bearing memiliki memiliki tiga jenis bentuk dasar dasar bearing yaitu : a. Ball Ball Be Bearin aring. g. b. Roll Roller er Bear Bearin ing. g. c. Need Needle le Bear Bearin ing. g.
Gbr. 17. Tiga bentuk dasar anti friction bearing. Anti friction bearing terbuat dari baja baja yang dikeraskan dikeraskan ( hardened steel steel ). Bagian – bagian utama utama anti friction bearing adalah : a. Race adalah adalah cincin cincin bagian bagian dalam dalam ( inner inner races ) dan cincin cincin bagia bagian n luar ( outer races ) sebagai tempat dudukan elemen gelinding. gelinding. b. Ball, rollers rollers atau needle needle adalah adalah element element gelinding gelinding untuk untuk menguran mengurangi gi gesekan. c. Separator Separator atau cages cages adalah adalah pengart pengartur ur jarak antar antar element element gelindin gelinding. g.
Gbr. 18. Basic parts of anti friction bearings. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 11 - 21
Roller dan needle bearing hanya memiliki dua macam macam race yaitu split race dan continuos continuos race bearin bearing. g. Ball bearing memiliki 4 macam race yaitu : a. Cont Contro roll be bearin aring g b. Full Full typ type e be bearin aring g c. Spli Splitt rac race e bea beari ring ng d. Angular contact bearing
Gbr. Gbr. 19 Bentu Bentuk k – bent bentuk uk bal balll bear bearin ing g race. race. Berdas Berdasark arkan an beba beban n yang yang diterim diterima a ball ball bearing bearing dibed dibedaka akan n atas 4 macam macam:: a. Radi Radial al Load Load bear bearin ing g b. Radial Radial and and thrus thrustt Load Load bear bearing ing c. Self Self Alig Aligni ning ng radia radiall Load Load d. Thrust Load bearing
Gbr. Gbr. 20 Type Type -Ty -Type pe Bal Balll Bear Bearin ing. g. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 12 - 21
Roller Roller bearing bearing untuk untuk menump menumpu u beban beban yang lebih besar besar diband dibanding ing ball ball bearing bearing jenis dasar roller bearing digolongkan menjadi: menjadi: a. Radial Radial Load Load,, straigh straightt roller roller beari bearing. ng. b. Radial Radial and and Thrust Thrust Load, Load, tape tapered red roller roller.. c. Self align aligning ing,, radia radiall and thru thrust st Load Load d Self aligni aligning, ng, radia radiall and thrust thrust Load Load concav concave e roller roller bearing. bearing. e. Thru Thrus st Lo Load
Gbr. 21. Type -Type roller bearing.
Gbr. 22. Thrust load ball bearing.
Gbr. 23. Thrust load roller bearing.
Needle bearing Needle bearing memiliki elemen gelinding berdiameter kecil atau berbentuk jarum, karena bentuknya bentuknya tersebut maka needle needle bearing banyak digunakan untuk tempat dengan ruang terbatas. Jenis needle needle bearing bearing meliputi meliputi : ~ Rad Radial ial loa load d be bearin ring ~ Thru Thrus st loa load d be bearin aring g Pemasanga Pemasangan n Anti – Friction Friction Bearing Bearing Cara pemasang pemasangan an bearing bearing harus harus diperhat diperhatikan ikan agar tidak tidak terjadi terjadi kerusak kerusakan an ~ Peru Peruba baha han n bent bentuk uk bea bearing ring ~ Elem Element ent gel gelin indi ding ng lepas lepas atau atau ~ Terjad Terjadii ketida ketidaklu klurus rusan an antar antara a inner inner race race dan dan oute outerra rrace. ce. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
~ ~
II - 13 - 21
Bear Bearin ing g clea cleara ranc nce e dan prelo reload ad yan yang g tida tidak k tep tepat. at. Kerusakan seals pada bearing ing.
Beberapa Beberapa bearing bearing memiliki memiliki seals seals untuk untuk menah menahan an pelumas pelumas dan mencegah mencegah debu. Long life bearing memiliki sedal sedal pada kedua kedua sisi sisi sebagai sebagai penahan Long Life lubricant. Anti friction bearing dipasang dengan dengan cara press fit dan push fit. Push fit berarti pemasangan pemasangan race dengan kekuatan tangan atau memukul memukul ringan. Press Press fit berart berartii pemasa pemasanga ngan n race race mengg menggun unak akan an alat alat press press atau atau peneka penekan. n. Press fit digunaka digunakan n pada pada pemasang pemasangan an bearing bearing race terhadap terhadap bagian bagian yang berputar berputar sedangkan sedangkan push fit digunaka digunakan n untuk memasang memasang bearing bearing race terhad terhadap ap bagia bagian n yang yang diam diam.. Kedua Kedua beari bearing ng race race diaasn diaasng g denga dengan n metojd metojde e press fit fit apabila apabila bearing bearing tersebut tersebut menerim menerima a beban beban berat atau atau kecepata kecepatan n tinggi.
Gbr. 24. 24. Basic types types of needle needle bearin bearing g
Gbr. 25. Proper installation for anti friction bearings. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 14 - 21
Gbr. 26. Improper Improper installatio installation n techniques techniques for anti anti friction bearing bearings. s. Width / Thickness Ratio. Penurunan kekuatan tekanan terhadap sealing gasket sering dengan perbandin perbandingan gan lebar lebar sealing sealing gaske gaskett terhadap terhadap kenaik kenaikan an keteba ketebalan lan gasket gasket pada saat ditekan. Dengan kata kata lain semakin kecil kecil perbandingan perbandingan antara lebar kontak permukaan sealin sealing g terhad terhadap ap tebal tebal gaske gaskett membut membutuhk uhkan an kekuat kekuatan an tekan tekan yang yang lebih lebih tingg tinggi. i. Oleh Oleh karen karena a itu gask gasket et memilik emilikii luba lubang ng bolt. bolt. Luba Lubang ng bolt bolt tidak tidak bole boleh h terlalu dekat terhadap sisi sisi dalam gasket.
Gbr. 27. Berbagai Berbagai macam cara pemasangan gasket. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 15 - 21
C. SEALS. LS. Seal digunakan sebagai penyekat atau perapat pada bagian yang saling disambungkan terhadap kebocoran cairan udara, debu dan menjaga tekanan terhadap dua dua jenis jenis dasar bentuk bentuk seals yaitu yaitu : 1. Dynamic Dynamic Seals. Seals. Digunakan sebagai perapat pada parts yang bergerak, contoh : ~ Redial ial lip seal ~ Clearance seal ~ Ring seal ~ Face seal ~ Com Compres pressi sion on pack packin ing g ~ Molde lded packing ing ~ Diaphrag ragm seal 2. Static Static Seal Seals. s. Digunakan Digunakan sebag sebagai ai perapat perapat pada pada parts statis statis ( fixed parts ), contoh contoh : ~ Static o - ring ~ Metall tallic ic gasket ~ Non Non Met Meta allic llic gaske askett ~ Sealant a. Radia Radiall lip lip sea seall ( Oil Oil sea seall ). Radial lip seal digunakan sebagai penyekatr untuk menahan pelumas pada sistem yang memiliki memiliki shaft berputar. Radial Radial lip seal ini bisa disebut juga oil seal. Penyeakatan Penyeakatan atau perapatan ( sealing sealing ) berdasarkan berdasarkan perbedaan ukuran antara elemen seal yang flexible terhadap ukuran shaft. Interferens Interferensii diameter diameter dalam seal dan diameter diameter luar shaft shaft merupakan merupakan dasar prinsip sealing, juga ditambahkan ditambahkan tekanan spring spring dibelakang dibelakang lip seal. Antara lip seal dengan shaft harus terdapat lapisan film film sebagai perapat perapat dan pelumas. Bila lapisan film terlalu tebal, cairan akan bocor tetapi bila terlalu tipis akan timbulnya gesekan dan keausan pada lip seal. Tebal tipisnya lapisan film dipengaruhi oleh tekanan lip seal. Gambar berikut menunjukkan menunjukkan bentuk dasar lip seal atau oil seal.
Gbr. 28. Struktur dasar oil seal. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 16 - 21
Oil Seal dibedakan berdasarkan berdasarkan bentuk lip seal gambar berikut menunjukkan menunjukkan bentuk oil seal.
Gbr. 29. Oil seal. Single lip Lip tidak menggunakan spring loaded. Untuk sealing cairan kental seperti grease pada shaft kecepatan lambat. lambat. Single lip spring loaded Spring loaded membantu kerapatan seal, digunakan untuk sealing cairan dengan viskositas viskositas yang rendah pada shaft shaft kecepatan kecepatan putar tinggi, pada pada daerah daerah yang yang tidak berdebu berdebu.. Double lip Lip seal menghadap berlawanan arah dan memiliki spring l oaded pada kedua sisi atau salah satu sisi saja. Seal ini digunakan sebagai sealing terhadap cairan cairan lip yang dilengkapi dilengkapi spring loaded, sedangkan sedangkan sisi lip yang lain melakukan sealing terhadap debu atau partikel. Dual lip Lip seal seal menghadap menghadap berlawanan berlawanan arah dan memiliki spring loaded pada kedua kedua sisinya. sisinya. Digunak Digunakan an sebaga sebagaii sealing sealing terhadap terhadap peluma pelumas s kental pada pada salah satu sisi dan sebagai sealing terhadap cairan pada sisi yang lain. Pemasanga Pemasangan n oil seal Penanganan dan pemasangan oil seal perlu diperhatikan utuk mencegah kerusakan dini atau kebocoran oli akibatnya rusaknya lip seal. Lip mudah – mudahan sobek dan rusak. Sebelum dipasang seal harap disimpan secara aman, jauh dari panas dan debu. debu. b. Packing ing. Packing dibedakan dibedakan atau digolongkan digolongkan menjadi dua tipe yaitu compression compression packing dan molded packing. Compression packing packing membentuk seal ketika packing packing tersebut dipasang dipasang dan tertekan antara alur poros dan housing. Gaya tekan akan mengakibatkan packing mengembang mengembang sealing sealing terhadap alur dan dan poros maupun housing, terdapat tiga jenis jenis compressioon packing yaitu : fabric ( serat ) meatalic meatalic dan plastic. Gambar Gambar berikut menunjukkan menunjukkan bentuk compression packing.
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 17 - 21
Gbr. 30. Compression packing. packing. Molded Molded pack packing ing merupaka merupakan n dynamic dynamic seals terdiri terdiri dari dari dua dua tipe tipe yaitu yaitu lip type type dan dan sque squeez eze e type type.. Jeni Jenis s – jeni jenis s lip lip type type yaitu yaitu flan flange ge,, cup cup,, u-c u-cup up,, uuring dan v-ring v-ring.. Jenis Jenis sque squeeze eze type type adal adalah ah o-ring o-ring dalam dalam berbag berbagai ai bentu bentuk. k. Lip type packin packing g melakuk melakukan an sealing sealing karena karena adanya adanya gaya gaya tekan fluida fluida atau atau udara udara yang yang menye menyeba babka bkan n lip menge mengemb mbang ang.. Gambar Gambar berikut berikut menunj menunjukk ukkan an contoh pemasangan pemasangan u-cup packing.
Gbr. 31. Pemasangan Pemasangan u-cup packing.
c. O-ring. O-ring berfungsi sebagai sebagai seal akibat tertekan ( squeezed ) akibat proses pemasangan dan proses sealing terjadi akibat tekanan cairan menekan menekan oring. Static o-ring memberikan sealing sealing terhadap terhadap komponen static ( tidak ) bergerak untuk mencegah kebocoran fluida atau udara. Dynamic o-ring digunakan digunakan sebagai sealing terhadap fluida pada bagian komponen yang saling bergerak. bergerak. Terdapat tiga penggunaan penggunaan dynamic oring yaitu : ~ Reciprocating, bila digunakan digunakan sebagai sebagai seal seal piston ring ring atau sealing sealing pada pada sekitar sekitar piston piston rod. ~ Oscilating, Oscilating, bila seal seal berputar berputar bolak bolak – balik balik pada pada derajat derajat yang terbat terbatas as atau seal berputar beberapa beberapa kali putaran putaran pada saat proses proses sealing. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 18 - 21
~ Rota Rotatin ting, g, apab apabil ila a o-rin o-ring g membe emberik rikan an sealin ealing g terh terhad adap ap shaft shaft yang yang berput berputar ar pada pada dynam dynamic ic dalam dalam o-ring. o-ring. Gambar berikut menunjukkan menunjukkan berbagai berbagai macam pemasangan pemasangan o-ring.
Gbr.32. O-ring squeeze
Gbr.33. O-ring rolling action
d. Gasket. Gasket merupakan static, mencegah kebocoran cairan melalui permukaan bidang bidang kontaknya terhadap terhadap komponen komponen yang dirakit. Faktor utama dalam penggunaan gasket adalah seal material dapat menyesuaikan bentuk ( conform ) terhadapa ketidak sempurnaan kontak antara bidang permukaan bentuk gasket terhadap perrmukaan kontak.
Gbr.34. Conformation of gasket to flange. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 19 - 21
Pada pemasangan pemasangan gasket sebagai sebagai penyekat penyekat perlku perlku diperhatikan diperhatikan besarnya tekanan pada saat pemsaanga pemsaangan. n. Semakin kuat tekanan tekanan diberikan pada pada gasket gasket tidak berarti berarti akan akan menghas menghasilkan ilkan kema kemampu mpuan an sealing sealing yang yang semakin baik. Tekan Tekanan an minim minimum um yang yang diper diperluk lukan an gaske gaskett tergan tergantu tung ng pada pada : ~ Jeni Jenis s materi aterial al gask gasket et.. ~ Tekan Tekanan an dalam dalam ( intern internal al pres pressu sure re ) ~ Fluida Fluida yang yang sealing sealing ~ Width Width / Thic Thickn kness ess ratio. ratio. ~ Jeni Jenis s mater material ial gask gasket. et. Kemampua Kemampuan n sealing sealing minim minimum um tergantung tergantung pda tingkatan tingkatan jenis jenis material material gasket yang yang umum digunakan sebagai sebagai gasket asbestos cork, cork, rubber, plastic plastic sand sand paper paper atau camp campuran uran dari dari bebera beberapa pa material material tersebut. tersebut. ~ Inter Interna nall press pressur ure e Internal Internal pressure pressure cenderung cenderung menekan menekan fluida fluida keluar melalui melalui seal seal assembly. Hal penting untuk menentukan menentukan beberapa beberapa besar tekanan flange flange diperlukan diperlukan untuk meneka menekan n seal. ~ Sealed flu fluida. da. Viskositas Viskositas fluida fluida yang terdapat terdapat pada tempat tempat dimana dimana gasket gasket berfungs berfungsii sebagai penyekat menentukan menentukan tekanan tekanan yang diperlukan untuk mengenc mengencangk angkan an gasket. gasket. D. BELTS. TS. Belt memindahkan power melalui melalui kontak antara belt belt dengan pulley penggerak penggerak dan pulley yang digerakkan. digerakkan. Belt digerakkan oleh gaya gesek gesek penggerak, kemampuan kemampuan bolt untuk memindahkan memindahkan tenaga tergantung tergantung pada : ~ ~ ~ ~
Tegang Tegangan an belt belt terha terhadap dap pulle pulley. y. Gesekan Gesekan antara antara belt belt dan dan pulley. pulley. Sudut kontak kontak antara antara belt dan pulley pulley.. Kece Kecepa pata tan n bel belt. t.
Terdapat tujuh macam bentuk belt yang umum dipergunakan : ~ Roun Round d be belts lts ~ Flat Flat belt belts s ~ V-belts ~ Band Banded ed V -be -belts ~ Link Linke ed V -be -belts lts ~ Timin Timing g belt belts s ~ V-ri V-ribb bbed ed be belts
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 20 - 21
Gambar berikut menununjukk menununjukkan an berbagai berbagai macam type belt :
Gbr. 35. Belts 1. Round Round Belts Belts Round belts terbuat dari solid rubber dengan cord. Belt ini hanya digunakan digunakan untuk beban ringan seperti untuk sewing machine projector films. 2. Flat Flat Belts Belts Penggunaan flat belts semakin berkurang dengan dipergunakan v-belts pada sistem pemindahan tangan. Flat belts terbuat dari leather ruberized fabric dan cord. Flat belts semakin tidak dipergunakan karena membutuhkan pulley yang lebih besar, tempat yang lebih luas dan kurang flexible. Flat belts juga dipergunakana dipergunakana sebagai pemindahan tenaga high power untuk mesin penggerak yang terpisah terpisah dengan mesin mesin yang dipergerakkan. dipergerakkan. Contoh : sawmils. 3. V – Belts. ts. V-belts banyak dipergunakan dipergunakan sebagai sebagai pemindahan beban beban antara pulley yang yang berjarak pendek. Gaya jepit jepit ditimbulkan oleh bentuk alur V. V. Gaya tarik atau load yang lebih besar besar mengh menghasilk asilkan an gaya jepit jepit belt yang yang kuat kuat keun keuntu tung ngan an v-be v-belts lts adal adalah ah : ~ Gaya Gaya jep jepit it belt belt memun emungk gkin inka kan n sudut sudut kont kontak akjj yang yang lebi lebih h keci kecill dan perbandin perbandingan gan kecepata kecepatan n yang yang tinggi. tinggi. ~ Mereda Meredam m kejut kejutan an terhad terhadap ap moto motorr dan bea bearing ring akib akibat at peruba perubaha han n beban. beban. ~ Memil emilik ikii leve levell vibra ibras si dan dan nois noise e yan yang mudah udah.. ~ Mudah dan cepat cepat dalam dalam melakukan melakukan penggan penggantian tian dan perawatan perawatan.. ~ Efficie Efficiency ncy transm transmiss issiny inya a tingg tinggii sampai sampai 45 45 %.
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MECHANICAL ELEMENT
II - 21 - 21
4. Band Banded ed V – Belt Belts. s. Banded Banded v – belts belts adala adalah h multip multiple le v – belts belts yan yang g dibent dibentuk uk ceta cetak k perm permane anen n dalam tie band. Banded v-belts mengurangi mengurangi timbul timbul masalahnya masalahnya pada pada penggerak penggerak dimana dimana belts bergeser, bergeser, melintir melintir atau atau terlepas terlepas dari dari alurnya. alurnya. 5. Link Links s V - Belt Belts s Link v – belts belts dibentuk dibentuk dari dari multiple multiple belts belts yang disusun disusun saling saling menyam menyambung. bung. Digunakan untuk penggerak penggerak – penggerak penggerak besar besar dengan dengan memiliki memiliki jarak centre centre yang tetap, tetap, dimana dimana terdapat terdapat kesu kesulitan litan untuk untuk memastikan memastikan ukuran ukuran belts yang yang tetap. Link dapat ditambah atau atau dikurangi dikurangi untuk mendapatkan mendapatkan panjang panjang belt yang yang tetap tetap.. 6. Timing Timing Belts Belts Timing Timing belts belts merupa merupaka kan n aksi aksi gabunga gabungan n anatar anatar chain chain dan sprock sprocket et pada pada bentuk bentuk flat flat belt. belt. Bentuk Bentuk dasarn dasarnya ya merup merupaka akan n flat flat yan yang g memilik memilikii gigi gigi – gigi gigi berukuran berukuran sama sama pada permukaan permukaan kontak kontak den denhgan hgan gigi pulley. pulley. Sebagaim Sebagaimana ana penggerak penggerak gear gear rantai, rantai, membutuhk membutuhkan an kelurus kelurusan an pada perpasang perpasangan an pulley. pulley. Keuntungan Keuntungan timing timing belts : ~ Tidak Tidak terj terjad adii slip slip atau atau varia variasi si kece kecepa pata tan. n. ~ Mem Membutu butuhk hkan an pera peraw watan atan yang yang ring ringan an.. ~ Mam Mampu dipe diperg rgu unaka nakan n pa pada ran range beban eban yang yang leba lebar. r. ~ Memiliki Memiliki effisiens effisiensii mekanis mekanis tinggi tinggi karena karena tidak tidak terjadi terjadi gesekan gesekan / slip, slip, initial initial tension tension berkuran berkurang g dan memiliki memiliki konstruks konstruksii yang yang tipis. 7. V – Ribbe Ribbed d Bel Belts. ts. V – ribbed belts belts merupakan merupakan gabungan gabungan alur alur luar luar berbentuk v – belt. Terbuat dari molded rubber. rubber. Lapisan inti penguat penguat terdapat pada bagian bagian datar belt. Sebagiamana Sebagiamana v-belt kemampuan memindahkan memindahkan power power tergantung pada aksi jepit antara alur dan belt. belt.
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MATERIAL
III - 1 - 9
A. DIES DIESEL EL FUEL FUEL Diesel fuel merupakan hasil proses distilasi terhadap crude crude oil, dengan cara memanaskan crude oil. Gambar Gambar berikut menunjukkan menunjukkan proses distilasi distilasi sehingga diperoleh diesel fuel. Crude oil oil dituangkan dari bagian atas tower pemisah pemisah dan dipanaskan pada bagian bawah. Akibat proses pemanasan diperoleh berbagai tingkatan hasil distilasi berdasar boiling point yang berbeda. Petroleum gas (Propane, Butane, dll) s a t n a i g a b a d a p h a d n e r e t r u t a r e p m e T
Boiling point ºC Light gasoline Heavy gasoline
30 s.d 180
Kerosene 170 s.d 250 Light diesel oil Heavy diesel oil
240 s.d 350
Residual oil Min 350
Heat
h a d n e R t n i o p g n i l i o B i g g n i T
Fuel yang digunakan pada diesel adalah light diesel Oil yang memiliki boiling Point 240º 240º C – 350º C dan dihasil dihasil dari dari proses proses distilas distilasii setelah koros korosene ene.. Field dari jenis light diesel oil ini sesuai dipergunakan dipergunakan untuk diesel engine kecil maupun besar kecepatan tinggi. Komatsu merekomendasikan merekomendasikan light diesel oil sebagai untuk engine Komatsu. Hal – hal hal penting penting yang perlu perlu diperhatikan diperhatikan pada pada spesifikasi spesifikasi fuel adalah adalah : 1. Specific Gravity. Fuel dengan viskositas dan boiling point tinggi memiliki specific gravity yang lebih tinggi dari pada fuel dengan viskositas dan boiling point rendah. Pada temperatur konstan dan panjang langkah injeksi yang sama diperoleh jumlah bahan yang diijinkan lebih banyak dibanding dibanding dengan specific specific yang tinggi. 2. Flash Point. Fuel dengan flash point point rendah lebih mudah mudah penyalaannya penyalaannya ( ignition ), perlu penanganan yang hati hati – hati terhadap fuel dengan dengan point rendah. Falash Falash point point merupakan nilai yang lebih l ebih menunjukkan temperatur penyalaan bahan bakar. 3. Kandungan sulfur. Kandungan sulfur pada pada fuel akan akan bereaksi bereaksi dengan dengan oksigen oksigen pakda pakda saat saat pembakaran sehingga sehingga menghasilkan Asam Sulfat ( Sulfuric Acid ). ). Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MATERIAL
III - 2 - 9
Asam sulfat ini aka.n bersifat bersifat korosif terhadap engine. engine. Maksimum kandungan kandungan sulfur pada fuel 0.5 % dengan jadwal penggantian penggantian oli setiap 250 Hm. Bila kandungan sulfur pada fuel lebikh lebikh tinggi dari 0.5 % jadwal jadwal penggantian oli harus dipercepat. 4. Pour Point. Pour point menunjukkan menunjukkan temperatur terendah fuel dapat mengalir pour point tinggi mengakibatkan fuel susah mengalir sehingga mengakibatkan mengakibatkan kemampuan starting pada daerah daerah menjadi menjadi buruk 5. Cetane Number. Cetane number merupakan nilai menunjukkkan menunjukkkan kemudahan pembakaran fuel. Cetane number sangat menentukan menentukan kemudahan kemudahan start dan pembakaran. pembakaran. Cetane number rendah mengakibatkan mengakibatkan kebakaran kebakaran buruk, terjadinya terjadinya pembakaran tunda ( detonasi ), sulit start, star t, pada temperatur rendah tercampurnya oli oleh fuel yang tidak terbakar. Cetane number tinggi mengakibatkan pembakaran pembakaran mudah sehingga terjadi knocking pada ruang bakar. 6. Ash Content. Ash pada fuel sebenarnya sebenarnya terdiri dari tiga tipe yaitu particle particle pada ( solid particle ), campuran garam inorganic inorganic ( in i n organic salt solution ) dan oli soluble organic. Rata – rata kandungan kandungan ash ( ash content content ) pada fuel yang digunakan digunakan pada Diesel oil oil adalah 0.02 – 0.03 %. Kenaikan Kenaikan kanduingan kanduingan ash ash disebabkan disebabkan oleh debu dan kotoran dari luar. Masing – masing produk engine memiliki memiliki spoesifikasi fuel yang dipersyaratkan dalam penggunaan. Gunakan spesifikasi fuel sesuai rekomendasi rekomendasi dalam mengoperas mengoperasikan ikan engine. engine. Penanganan Fuel Fuel harus ditangani secara secara hati – hati agar agar tidak terjadi kontaminasi kontaminasi terhadap air, debu, kotoran atau minyak tanah. ~ Jangan menggunakan menggunakan pompa pompa dan hose bergantian untuk diesel diesel fuel kerosene dan oli. ~ Bila fuel fuel disimpan disimpan dalam drum : • Tempatkan Tempatkan drum terlindung terlindung dari sinar sinar mataha matahari ri atau panas. panas. • Tumpuk Tumpuk drum pada posisi posisi mendata mendatarr dan posis posisikan ikan tutup tutup drum tertutup oleh oleh fuel ( tutup fuel pada posisi jam 3 atau jam 9 ). ~ Gunakan fiuel resevoir resevoir ( fuel tank ) untuk penyimpanan penyimpanan fuel dalam skala besar dan pastikan adanya drain cek untuk membuang endapan atau air.
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MATERIAL
III - 3 - 9
B. LUBR LUBRIICANT CANT.. Terdapat dua jenis lubricant yang biasa digunakan pada pemakaian pemakaian sehari – hari yaitu Solid Lubricant dan Liquid Lubricant . Oli merupakan jenis jenis liquid lubricant sedangkan grease merupakan salah satu bentuk solid lubricant. 1. Oil Oli ( Oil Oil ) dibuat dibuat dari dari “ base oil “ dan “ aditive aditive “ ( bahan bahan tamb tambahan ahan ). Terdap Terdapat at tiga jenis jenis base oil yang yang digunak digunakan an : ~ Crude Crude oil oil ( minyak inyak bum bumi ) : • Parra Parrafi fini nis s base base oil oil • Naptan Naptanic ic base base oil oil • Aroma Aromatic tic base base oil oil ~ Natura Naturall oil ( Minya Minyak k nabat nabatii ) ~ Synt Syntet etic ic oil oil ( Bah Bahan an Kimia imia ) 2. Addi Additiv tive e Additive adalah bahan bahan tambahan yang yang berfungsi untuk untuk memperbaiki sifat – sifat sifat mut mutu u oil oil sepe sepert rtii : ~ Extrem Extreme e pressu pressure re – memp memperba erbaiki iki keta ketahan hanan an oil oil terha terhada dap p tekan tekanan an.. ~ Viskos Viskosita itas s Index Index ( VI ) improves improves memperb memperbaik aikii nilai nilai viskosit viskositas as oli. oli. ~ Anti Anti wear wear memp memperba erbaiki iki sifat sifat oli oli utnuk utnuk me ncega ncegah h kea keausa usan. n. ~ Anti Rust Rust / cojrrosio cojrrosion n mmeperba mmeperbaiki iki sifat oli oli memisahka memisahkan n debu dan mencegah korosin. ~ Oxidation Oxidation inhibitor inhibitor memperba memperbaiki iki sifat sifat oli terhadap terhadap peristiwa peristiwa oksidas oksidasii ~ Dipe Dipers rsan antt ~ Anti Anti foam foam memper emperba baik ikii sifat sifat oli oli agar agar oli oli tidak tidak mud mudah ah berb berbus usa, a, dll. dll. Oli terb terbua uatt dari dari 80 – 85 % base bases s oil oil dan 15 – 20 % add additiv itive. e. Mutu Mutu oli oli tida tidak k dapat dengan melihat bentuk fisik maupun merasakannya merasakannya dengan panca indra Oli diklasifik diklasifikasik asikan an ke dalam dalam 5 macam macam jenis jenis oli : ~ Engine oil. ~ Hydraulic oil. ~ Gear oil. ~ Brake oil. ~ Autom Automota otatic tic Transm Transmissio ission n Fluida Fluida ( ATF ). Semua jenis oli tersebut memiliki memiliki sifat kekentalan, yang yang diukur berdasar berdasar atas angka kekentalan kekentalan kinematisnya. Kekentalan kinematis kinematis pelumas pelumas diuji menggunakan menggunakan beberapa metode uji. Salah satunya menggunakan menggunakan metode metode uji dengan dengan stnadard stnadard viskositas viskositas kinem kinematis atis yang dinyatak dinyatakan an dalam dalam centi centi stoke stoke ( cS cST ). Berdasarkan pada nilai viskositas kinemating tersebut oli dikelompokkan dikelompokkan pada grade – grade tertentu tertentu dalam dalam viskos viskositas itas grade. grade. Viskositas Viskositas grade adalah adalah angka angka yang menunju menunjukkan kkan tingkat tingkat kekental kekentalan an pelumas. pelumas. Terhadap Terhadap beberapa beberapa standard standard kekental kekentalan an oil yang yang dikeluarka dikeluarkan n beberapa beberapa badan badan sebagai sebagai pedoma pedoman n standard standard kekenta kekentalan lan peluma pelumas. s. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MATERIAL
III - 4 - 9
~ SAE ( Society Society Of Automatic Automatic Engineers Engineers ) denga dengan n skala SAE10 SAE10,, SAE20, SAE20, SAE30, SAE40, SAE20W-50, SAE90 dst, ~ AGMA ( American Gear Manufaturer Association ) dengan dengan skala skala AGMA1, AGMA1, AGMA2, AGMA3, AGMA4,5,6,7,8,8A. ~ ISO ( Internation International al Standard Standardizatio ization n Organizat Organization ion ) dengan dengan skala skala 32 – 1500. 1500. ~ API ( American American Petroleum Petroleum Institute ) • Oli untuk untuk Gasoline Gasoline Engin Engine e : SA, SA, SB, SB, SC, SC, SD, and and SESF SESF • Oli untu untuk k Diese Diesell Engi Engine ne : CA, CA, CB, CB, CC, CC, CD, CD, and and CF. CF. 3. Viskositas Viskositas Index. Index. Viskositas Index adalah bilangan bilangan atau angaka yang menunjukkan menunjukkan kestabilan kestabilan kekentalan oil terhadap perubahahn perubahahn temperatur. temperatur. Oli berubah kekentalannya kekentalannya akibat pengaruh panas atau temperatur oli akan menjadi encer akibat panas. Oli berdasar viskositas viskositas indexnya indexnya dikelompokkan dikelompokkan menjadi empat empat golongan : ~ Renda Rendah h bila bila nilai nilai viskos viskosita itas s index indexnya nya 1 – 29. ~ Sedan Sedang g bila bila nilai nilai visk viskos ositas itas index indexnya nya 30 – 79. ~ Tinggi Tinggi bila bila nilai nilai visk viskos ositas itas index indexnya nya 80 – 100. 100. Contoh berikut menunjukkan menunjukkan oli dengan dengan viskositas grade yang sama sama tetapi viskositas indexnya berbeda. Perbedaannya Perbedaannya ada dibawah tabel ini : Nam Nama Oli Oli No SAE Visko iskost stas as Index dex Mesran B-30 30 103 Mesran 30 30 107
Visc Visc Cin Cinemat ematic ic 40ºC 0ºC Visc isc kin kin 1000 1000 ºC 91 cST 10.79 cST 98 cST 11.63 cST
• No SAE SAE menunj menunjukka ukkan n viskos viskositas itas grade yang dikeluark dikeluarkan an SAE. SAE. Mesran 30 memiliki viskosiats index yang lebih tinggi dibanding mesran B-30 karena memiliki ketahanan temperatur yang lebih baik. Pelumas yang digunakan pada mesin harus sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan direkomendasikan oleh pembuat mesin. Contoh berikut menjelaskan menjelaskan jenis produk dan spesifikasi pemakaian yang berbeda. Jenis Produk Pelumas 1. Me Mesran
2. Me M esran B
3. Me M editran
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
Spesefikasi pe p emakaian Dianjurkan untuk melumasi kendaraan dengan bahan bakar bensin dengan menghendaki menghendaki pelumasan pelumasan yang sempurna. sempurna. Dianjurkan untuk melumasi mesin di diesel putaran tinggi beban ringan dengan turbocharge dan mesin bensin yang memerlukan pelumas jenis ini. Dianjurkan untuk pelumas mesin diesel non turbocharge yang memakai bahan bakar solar dan dan mesin mesin bensin yang memerlukan pelumas jenis ini.
MATERIAL
Jenis Produk Pelumas 4. Meditran S D
III - 5 - 9
Spesefikasi pe p emakaian Dianjurkan untuk pelumas mesin di d iesel yang dilengkapi dengan supercharge dan menggunakan menggunakan bahan bakar solar.
4. Gr Grea ease se.. Grease merupakan pelumas berbentuk padat. Terbuat dari minyak pelumas yang didapatkan dengan campuran sabun metalic atau non sabun metalic dan additive. Berikut schematic schematic beban yang digunakan pada pembuatan grease.
Base Oil
+
Additive + Thickening Agent • Extreme Pressure • Calcium Soap (Ca) • Anti wear • Lithium Soap (Li) • Anti Corrosion • Sodium Soap (Sa) • • • •
Oxidation inhibit Pour point VI improver’s Anti fo foam
+ Filter Graphite MSO2 Copper Hake,dll
• Aluminum Soap (Al) • Silica Gel • Bentane
Liquid Lubricant (Oil)
Semi Solid Lubricant ( Grease )
Klasifikasi Klasifikasi Grease. Grease. Pelumas diklasifikasikan berdasar tingkat kekentalan, kekentalan, sedangkan grease diklasifikasikan berdasarkan tingkat kekerasaan ( consistency ). Klasifikasi tingkat kekerasan grease ditentukan ditentukan oleh National National Lubricating Institute (NLGI), yang membagi tingkat tingkat kekerasan grease menjadi menjadi 9 tingkat kekerasaan kekerasaan ( 000 ~ 6 ). Penetuan kekerasan kekerasan ini diuji berdasar persyaratan persyaratan uji ASTM D217 ( American Standard Too Testing and Material ) dengan mengukur jarak penetrasi grease ( 1/10 mm ). Pada temperatur temperatur 25ºC dengan alat alat one quarter scale cone equipment. Table berikut menunjukkan klasifikasi tingkat kekentalan grease yang ditetapkan oleh oleh NLGI.
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MATERIAL
NLGI No
000 00 0 1 2 3 4 5 6
III - 6 - 9
Penetration at 25ºC ( ASTM D (1/10 mm))
445/475 400/430 355/385 310/340 265/295 220/250 175/205 130/160 85/115
Spesifiaksi Grease. Spesifiaksi grease dipengaruhi dipengaruhi oleh ciri fisik grease grease yang menetukan menetukan kemampuan grease sebagai sebagai pelumas. pelumas. ~ Penetration Penetration atau penetars penetarsii adalah adalah kemampuan kemampuan grease grease melakukan melakukan penetrasi dipengaruh dipengaruhii oleh kekentalan grease. Semakin kental / keras grease angka penetrasinya semakin kecil. Grease dengan kemampuan kemampuan penetrasi tinggi akan mamapu memberikan pelumasan pada celah yang kecil dengan baik. ~ Drop point point atau titik titik leleh leleh adalah adalah titik suhu suhu pada pada saat saat grease grease mulai mulai mencair mencair akibat panas. Drop point menentukan menentukan suhu kerja maksimum maksimum grease yang biasanya ditentukan dibawah drop point. point. Pokok – pokok pelumasan pelumasan yang yang benar. benar. ~ Pastikan bahwa bahwa jenis pelumas yang digunakan digunakan sesuai sesuai untuk setiap titik / bagian pelumasan sesuai rekomendasi pembuat mesin. ~ Berikan Berikan pelumasan pelumasan atau pengga penggantia ntian n pada selang selang waktu waktu yang yang tetap sesua sesuaii rekomendasi pembuat mesin. ~ Berikan pelumasan pelumasan atau penggantian penggantian pelumas pelumas dengan cara cara yang tepat dan dan sesuai petunjuk OMM. ~ Berikan pelumasan pelumasan dalam dalam jumlah jumlah yang tepat sesuai sesuai petunjuk petunjuk perawatan perawatan dan pengoperasian. pengoperasian. ~ Jaga agar agar pelumas pelumas tetap bersih bersih dengan cara cara menutup menutup tempatnya tempatnya dan menjaga kebersihan ruang penyimpanannya. ~ Berikan Berikan pelumasan pelumasan dengan dengan peralatan peralatan yang yang bersih bersih dan cegah cegah terjadiny terjadinya a kontaminasi pelumas. pelumas. Penyimpanan dan penanganan pelumas. Pelumas sedapat mungkin mungkin di bawah atap sehingga tidak terpengaruh terpengaruh cuaca. Apapun bentuk kemasan kemasan / tempat pelumaa bila bila sudah pernah dibuka dibuka dan isinya sudah dipakai haruslah ditutup kembali. Bila penyimpanan penyimpanan drum yang belum dibuka diluar tidak dapat dihindarkan maka beberapa tindakan pencegahan harus dilakukan. Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MATERIAL
III - 7 - 9
~ Drum sebaikny sebaiknya a disimpan disimpan dengan dengan posisi posisi tidur, dengan dengan posisi posisi tutup membentuk garis horizontal ( jam tiga atau sembilan sembilan ). ~ Bila oleh suatu suatu sebab sebab drum harus disimpan disimpan berdiri, drum harus terlepas dari tanah dan dilepaskan dengan posisi posisi terbalik ( tutup dibawah ). Bila tidak mungkin posisikan posisikan drum miring miring agar air hujan tidak mengenai tutup. ~ Gunakan Gunakan lap untuk membersihk membersihkan an hose, pipa atau atau peralatan peralatan lain, lain, tetapi jangan gunakan gunakan lap dari bahan katun katun wool lepas yang cenderung cenderung meninggalkan meninggalkan serat pada pada saat digunakan digunakan lap. 5. Coola Coolant nt.. Coolant adalah zat cair yang digunakana digunakana pada circuit pendingin pendingin engine. Fungsi utama utama coolant adalah adalah sebagai sebagai penyerap penyerap panas, pada pada bagian bagian – bagian engine seperti cylinder block & cylinder head. ~ Memiliki Memiliki sifat penyerap penyerap panas panas / sebaga sebagaii media pemindah pemindah panas. panas. ~ Mencegah terjadinya / timbulnya endapan endapan pada pada sirkuit sistem sistem pendingin. pendingin. ~ Tidak berakiba berakibatt korosif logam logam besi tembaga tembaga ataupun ataupun aluminum. aluminum. Air merupakan media praktis praktis sebagai sebagai penyerap panas walaupun walaupun demikian demikian lambat laun air dapat menyebabkan korosi dan karena kandungan mineral mineral dalam air dapat mengakibatkan timbulnya timbulnya endapan endapan pada permukaan permukaan saluran pendingin. Clorida, sulfat, magnesium magnesium dan calsium pada air dapat menyebabkan menyebabkan scale deposit dan sludge deposit atau korosi. Air yang telah mengalami mengalami distilasi atau detonisasi direkomendasika direkomendasikan n penggunaannya penggunaannya untuk mengurangi mengurangi efek ef ek yang dibutuhkan oleh kandungan mineral pada air. Kandungan Kandungan maksimum mineral dalam air pendingin ditunjukkan dalam tabel berikut : Nilai maksimum yang diijinkan Minerals Chloride Sulfates Total Dissolved Magnesium & Calsium
Parts per million 40 100 340 170
Grains per galon 2.5 5.8 20 10
Selain batas maksimum kandungan mineral air tidak boleh bersifat asam atau bersifat basa atau memiliki memiliki pH 7, selain air air itu harus bersih, bersih, tidak berwarna dan tidak berasa.
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MATERIAL
III - 8 - 9
6. Battery Battery electro electrolite. lite. Battery mengahsilkan arus berdasarkan reaksi kimia anbtara material aktif seperti plate dan aasam aasam sulfat ( sulfuric acid ) dari lariat electrolyte. electrolyte. Larutan electrolyte tersebut dari campuran campuran antara air suling ( H2O ) dan asam sulfat ( H2SO4 ) dengan konsentarsi larutan H2O 64 % dan H 2SO4 36 %. Skema berikut menggambarkan komposisi larutan electrolyte.
+ 64 % W ATER SP.GR = 1.00
= 36 % ACID SP.GR = 1.835
ELECTROLYTE SP.GR = 1.270
Electrolyte pada saat kondisi kondisi battery fuel charge merupakan campuran dari concentrate asam sulfat pada air seperti pada skema diatas yang memiliki specific gravity 1.270 pada 27ºC. Tegangan pada cell battery terganting pada perbedaan kimia antara plate ( aktif material ) dan konsentrasi konsentrasi atau kandun kandungan gan electrolyte. Battery Battery terdiri dari plate positif yang terbuat terbuat dari peroksida peroksida timbal ( PbO2 ), plate negatif yang terbuat dari timbal ( Pb ) dan larutan electrolyte ( H2SO4 ). Pada saat discharge arus battery dihasilkan dan peristiwa reaksi kimia sbb : Plate positif ( PbO2 ) terbuat dari campuran antara timbal ( Pb ) dan Oksigen ( O2 ). Sedangkan asam asam sulfat ( S ) dan oksigen. oksigen. Oksigen Oksigen pada plat positif positif dan Hydrogen Hydrogen pada pada asam sulfat bereaks bereaksii memben membentuk tuk air ( H2 ). Pada saat yang sama timbal ( Pb ). Pada plate positif maupun negatif beraksi dengan SO4 sehingga sehingga menja menjadi di PbSO4.
PbSO4 + 2H2SO4 + Pb
PbSO4 + 2H2O + PbSO4 Discharge
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara
MATERIAL
III - 9 - 9
Pada Pada saat saat pros proses es charg chargin ing g terjad terjadii reve revers rse e prose proses s kimia kimia pada pada larut larutan an electrolyte electrolyte battery. battery. Timba Timball sulfat sulfat ( PbSO PbSO4 ) terura teruraii menj menjadi adi Pb dan dan SO SO4. Sedan Sedangka gkan n air ( H2O ) teruari menjadi hydrogen dan bereaksi bereaksi dengan SO4 menjadi menjadi asam asam sulfat ( H2SO4 ).Pada saat yang sama oksigen ( O2 ) dari terura terurainy inya a H2O , diikat oleh timbal ( Pb ). Plate positif membentuk timbal ( PbO2 ).
PbSO4 + 2H2O + PbSO4
PbO2 + 2H2SO4 + Pb charge
Pada saat proses dischariging dischariging specific gravity electrolyte battery mengalami mengalami penurunan karena karena padfa saat tersebut sulfuric acid ( asam sulfat ) diikat oleh timbal sehingga menjadi timbalk sulfat ( PbSO4 ) sehingga yang tersisa dari electrolyte adalah air. Pada peristiwa charging specific gravity larutan electrolyte akan naiknya karena pada saat tersebut t ersebut terbentuk larutan asam sulf sulfat at ( H2SO4 ). Specific gravity dan tegangan battery. Kondisi Charge ( % )
100
95
0,75
0,5
0,25
Specific Gravity
1,265
1,230
1,230
1,2
1,175
Voltage ( V )
12,6
12,5
12,5
12,4
12,2
Pada proses charging H2O terurai H2 dan O2 untuk bereaksi dengan Pb dan SO4. Gas H2 bersifat mudah terbakar t erbakar dan explosive sehingga perlu terdapat ventilasi yang cukup cukup dan dari api., Bila melakukan melakukan charging dengan dengan charger, tutup battery harus dibuka dibuka dan pastikan lubang ventilasi ventilasi tutup battery selalu bersih, battery yang mengalami mengalami over charging ditandai dengan penambahan penambahan air battery yang yang berlebihan, berlebihan, karena karena H2O menguap pada saat reaksi charging yang berlebihan sehingga sehingga temperatur temperatur mengalami mengalami kenaikan yang berlebih berlebih pula. Untuk Untuk menambah menambah level level electrolyt electrolyte e battery gunakan gunakan air suling ( H2O ).
Mechanic Development. PT Pamapersada Nusantara