2 Spo Penanganan Ketidaktersediaan Obat Bpjs Di Rshb

PENANGANAN KETIDAKTERSEDIAAN OBAT DI RS HARAPAN BUNDA No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1 Dari 2

RS. HARAPAN BUNDA /RSHB/ /201 Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ( SPO )

Ditetapkan Oleh Direktur RSHB

dr. Ari Hidayat

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

Kegiatan yang menangani ketidaktersediaan obat BPJS di RS Harapan Bunda Memastikan dan menjamin resep tetap terlayani meskipun terjadi ketidaktersediaan obat Per. Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Nomor:

tentang

Resep Pasien BPJS 1. Obat yang tidak tersedia di IFRS RSHB dicari di dalam formularium nasional. 2. Jika obat tersebut tercantum dalam formularium nasional: a. Staf farmasi menghubungi dokter penulis resep untuk menanyakan apabila ada subtitusi obat terkait.  b. Jika Obat yang dibutuhkan menggunakan nama paten namun kandungannya terdapat dalam formularium nasional dan obat generiknya tersedia di IFRS RSHB, staf farmasi dapat langsung memberikan obat generik tersebut. c. Menjelaskan kepada pasien bahwa obat tersebut tidak tersedia di IFRS RSHB. d. Menghubungi sarana kefarmasian di luar IFRS RSHB untuk menanyakan ketersediaan obat yang diperlukan. Jika tersedia, staf farmasi membelikan obat yang dibutuhkan. e. Menginformasikan kepada pasien untuk menunggu dan menjanjikan akan menghubungi pasien setelah stok obat yang dibutuhkan tersedia. f. Jika pasien tidak ingin menunggu, staf farmasi dapat meminta tanda tangan persetujuan pasien untuk  pembelian obat di luar paket BPJS. g. Jika Obat yang dibutuhkan tercantum dalam fornas, namun yang tersedia di IFRS RSHB hanya obat  patennya, staf farmasi memposting resep dari obat tersebut ke grup Whatsapp “Farmasi Resep BPJS” untuk didiskusikan.

PENANGANAN KETIDAKTERSEDIAAN OBAT BPJS DI RS HARAPAN BUNDA No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

RS. HARAPAN BUNDA /RSHB/ /201

2

Dari 2

h. Staf farmasi membuatkan copy resep obat yang dibutuhkan i. Staf farmasi mencatat pada buku catatan permintaan obat kosong  j. Staf farmasi menyerahkan obat kepada pasien atau  bagian terkait k. Melaporkan kepada staff gudang logistik farmasi. 3. Jika obat tersebut tidak tercantum dalam formularium nasional: a. Staf farmasi menghubungi dokter penulis resep untuk menanyakan apabila ada subtitusi obat terkait yang masuk dalam formularium nasional.  b. Menjelaskan kepada pasien bahwa obat tersebut tidak tersedia di IFRS RSHB dan tidak masuk dalam paket BPJS. c. Menghubungi sarana kefarmasian di luar IFRS RSHB untuk menanyakan ketersediaan obat yang diperlukan. d. Staf farmasi membuatkan copy resep obat yang dibutuhkan. e. Jika obat tersebut tersedia di IFRS RSHB dan pasien ingin membeli obat tersebut dikarenakan rumahnya  jauh, staf farmasi dapat meminta tanda tangan  persetujuan pasien untuk pembelian obat di luar paket BPJS f. Staf farmasi mencatat pada buku catatan permintaan obat kosong g. Staf farmasi menyerahkan obat kepada pasien atau  bagian terkait h. Melaporkan kepada staff gudang logistik farmasi

UNIT TERKAIT

Resep Pasien Umum 1. Staf farmasi menghubungi dokter penulis resep untuk menanyakan apabila ada subtitusi obat terkait. 2. Menjelaskan kepada pasien bahwa obat tersebut tidak tersedia di IFRS RSHB 3. Menghubungi sarana kefarmasian di luar IFRS RSHB untuk menanyakan ketersediaan obat yang diperlukan. 4. Staf farmasi membuatkan copy resep untuk obat yang dibutuhkan. 5. Staf farmasi mencatat pada buku catatan permintaan obat kosong 6. Staf farmasi menyerahkan obat kepada pasien atau bagian terkait 7. Melaporkan kepada staff gudang logistik farmasi Farmasi, Logistik Farmasi, Keperawatan