PENEMUAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIW A(ODGJ) DAN PEMASUNGAN BARU
SOP
No.Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: 002 / UKM-JIWA / 2017 :0 : 7 Februari Februari 2017 : 1/2
PUSKESMAS PONOROGO UTARA
1. Pengertian
dr MIETHA FERDIANA PUTRII NIP. 19870429 201411 2 001
A. Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) baru adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat
menimbulkan
menjalankan
fungsi
penderitaan orang
dan
sebagai
hambatan
manusia,
dalam
dan
baru
ditemukan oleh masyarakat. B. Pemasungan
adalah bentuk be ntuk pengekangan pe ngekangan
secara fisik, f isik,
pengurungan untuk pelaku kriminal, orang dengan gangguanj iwa, orang berbahaya atau agresif, yang menggunakan cara pengikatan atau pengisolasian. Pengikatan merupakan suatu metode manual yang menggunakan materi atau alat mekanik yang dipasang atau ditempelkan pada tubuh dan membuat tidak
bergerak
dengan
mudah
atau
yang
membatasi
kebebasan dalam menggerakan tangan, kaki atau kepala
2. Tujuan
Sebagai bahan acuan petugas dalam menerapkan langkahlangkah menemukan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) baru di masyarakat
3. Kebijakan
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Ponorogo Utara No. 188.4 / 005 / 405.10.01 / 2017 tentang Jenis Pelayanan Dan Upaya
Yang Diselenggarakan Di UPT Puskesmas Ponorogo Utara
4. Dasar
1. UU Kesehatan Jiwa No. 18 Tahun 2014
hukum/
2. UU HAM No. 39 Tahun 1999
Referensi
3. UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
5. Prosedur/La
1. Laporkan penemuan baru ODGJ dan yang dipasung oleh
ngkah-
masyarakat dilaporkan kepada petugas puskesmas untuk
langkah
mendapatkan perawatan, pengobatan dan konseling dengan gratis. 2. Petugas Puskesmas meregistrasi sebagai kasus baru pada data dasar, dan melaporkan secara rutin setiap bulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten. 3. Libatkan
peran
serta
keluarga
masyarakat
sekitar
dan
perangkat untuk kasus ODGJ yang bisa ditangani dengan rawat
jalan
untuk
membantu
perawatan
dan
penatalaksanaannya. 4. Lakukan konseling jika perlu perawatan dan pengobatan intensif di rumah, selanjutnya pasien akan dilakukan home visit (kunjungan rumah). 5. Pada kasus gangguan jiwa yang memerlukan rujukan : a. ODGJ umum, sesuai jenis jaminan yang dimiliki penderita (umum, BPJS mandiri, PBI) dirujuk ke RSUD b. Bila tidak membaik di rujuk ke RSJ (Menur) sebagai Rujukan regional Jawa Timur bagian barat c. ODGJ yang dipasung, biaya rujukan ditanggung oleh Kabupaten sesuai ketersediaan anggaran, biaya rawat inap (MRS) ditanggung oleh Pemprov Jatim