Merupakan kegiatan untuk menegakkan diagnosis TB pada suspek dewasa oleh dokter dan pelaksana program TB di Puskesmas Bobotsari.
2. Tujuan
Sebagai acuan penegakan diagnosis TB Paru pada pasien dewasa.
3. Kebijakan
4. Referensi
Penemuan kuman BTA melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopik merupakan cara penegakan diagnosis utama TB Paru.
Tidak dibenarkan menegakkan diagnosis TB hanya berdasarkan pemeriksaan foto thoraks, karena tidak selalu memberikan gambaran yang spesifik TB paru, sehingga tidak terjadi overdiagnosis atau underdiagnosis.
Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis –Kemenkes RI Dirjen P2PL P2 PL 2011 2011 Materi pelatihan tatalaksana TB bagi pengelola program TB di Fasyankes Kemenkes RI Dirjen P2PL 2012.
5. Alat Dan Bahan
6. Prosedur Langkah langkah
TB 05 TB 06 Pot sputum Label Alat tulis
/
Penegakan diagnose TB Paru pada pasien dewasa dilakukan setelah mendapatkan hasil pemeriksaan dahak S-P-S dari laboratorium. Petugas laboratorium memberitahukan hasil pemeriksaan dahak terhadap pelaksana program TB paru. Untuk penegakkan diagnosis mengikuti bagan alur diagnosis TB Paru
Suspek TB Paru Pemeriksaan dahak mikroskopis – Sewaktu Sewaktu – Pagi Pagi – Sewaktu Sewaktu (SPS)
Hasil BTA +++ ++-
Hasil BTA +--+--
Hasil BTA ---
Antibiotik Non OAT
Tidak ada perbaikan Foto thorax dan pertimbangan dokter
Ada perbaikan
Pemeriksaan dahak mikroskopis
Hasil BTA +++ +++ --
TB
Hasil BTA --Foto thorax dan pertimbangan dokter
Bukan TB
Tentukan klasifikasi penyakit dan tipe pasien TB berdasarkan : a. Lokasi atu organ tubuh yang sakit : paru atau ekstra paru. b. Bakteriologi : BTA positif atau BTA negative. c. Riwayat pengobatan TB sebelumnya : baru, kambuh (rel atau setelah lalai pengobatan (default). 7. Unit Terkait 8. Dokumen Terkait