Contoh KAK Kunjungan Ibu Hamil Resiko Tinggi. Maaf jika belum lengkap yaa
KAK KUNJUNGAN NEO RESTIDeskripsi lengkap
kak kunjungan bumil restiDeskripsi lengkap
Kerangka Acuan Kerja Kunjungan Neonatal RestiFull description
Kerangka Acuan Kerja Kunjungan Neonatal RestiDeskripsi lengkap
hgfdaFull description
Sop Kunjungan Lansia Resti (2)Deskripsi lengkap
Sop Kunjungan Lansia Resti (2)
dokumen puskesmasDeskripsi lengkap
sop
sopDeskripsi lengkap
dokumen puskesmas
Kunjungan Rumah Nifas RestiFull description
makalah kunjungan neonatalFull description
jhfufuitgiyhpouopuo
SOP
SOP
ull9Full description
ull9Deskripsi lengkap
sosialisasi kesehatan olah raga di masyarakatFull description
2
nbvghjjjjjDeskripsi lengkap
SopDeskripsi lengkap
PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MUARAGEMBONG Jl. Raya Muaragembong Kp. Singkil RT 001/007 Pantai Mekar Muaragembong Kode Pos : 17730
KERANGKA ACUAN KERJA KUNJUNGAN NEONATAL RESIKO TINGGI PUSKESMAS MUARAGEMBONG TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 – 28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka kematian neonatus. Diperkirakan 2/3 kematian bayi di bawah umur satu tahun terjadi pada masa neonatus. neon atus. Peralihan dari kehidupan kehidupa n intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik.
B. LATAR BELAKANG
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan anatomik, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun sesudah lahir. Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan. Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai, manajemen persalinan yang tidak tepat dan tidak
bersih, kurangnya perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan mempunyai kesempatan hidup yang kecil. Yang termasuk neonatus resiko tinggi yaitu diantaranya sebagai berikut: 1. BBLR 2. asfiksia neonatorum 3. sindrom, gangguan pernafasan 4. ikterus 5. perdarahan tali pusat 6. kejang 7. hypotermi 8. hypertermi 9. hypoglikemi 10 tetanus neonatorum.
C. TUJUAN
Tujuan Umum
Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan pemantauan bayi dengan resiko tinggi , menilai dan meningkatkan kemampuan ibu dan keluarga dalam merawat bayi dengan resiko tinggi sehingga ba yi mendapatkan perawatan dengan Optimal.
Tujuan Khusus
1.
Menurunkan angka kematian bayi dan balita
2.
Ibu dan keluarga menjadi trampil merawat bayi
D. KELUARAN YANG DIHARAPKAN
Indikator Keluaran
Menurunnya Angka kematian bayi di kecamatan jangkar dan seluruh bayi dengan komplikasi mendapatkan pelayanan Tenaga Kesehatan sesuai target MDGs
Keluaran Laporan hasil kegiatan pentauan bayi dengan resiko tinggi
E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN a. Metode Pelaksanaan
-
Penemuan Kasus
-
Pemantauan
-
KIE keluarga tentang tata cara perawatan bayi
b. Tahapan kegiatan
-
Persiapan sasaran
-
Pelaksanaan Kegiatan
-
Pelaporan
F. SASARAN
Bayi dengan resiko tinggi.
G. JADWAL PELAKSANAAN
Tahun 2016
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi dilakukan oleh ketua tim terhadap pelaksanaan kegiatan. I.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan pada kunjungan neonatal resiko tinggi
Demikian kerangka acuan kerja kunjungan neonatal resiko tinggi Puskesmas MUARAGEMBONG.
Bekasi, Juli 2018 Kepala UPTD Puskesmas Muaragembong Kabupaten Bekasi