MATI MATI LA GI ! MATI MATI LAGI !!! ???
KUAL ITAS DAYA LISTRIK LISTRIK (POWE (POWER R QUALITY)
PEMADAMAN
FAKTOR DAYA TEGANGAN TURUN/NAIK
HARMONISA
Mengapa masalah PQ harus diatasi ? -Kesalahan operasi peralatan -Peralatan cepat rusak -Peningkatan biaya akibat pemadaman -Peningkatan biaya dan waktu pemeliharaan dan perbaikan -Biaya konsultasi
Mengapa proteksi peralatan penting saat ini? -Peralatan elektronik lebih sensitif terhadap fluktuasi walaupun kecil -Beban elektronik baru mempunyai implikasi thd sistem yang sebelumnya tidak ada -Ketergantungan dan ekspektasi pada peralatan meningkat
Beban elektronik lebih dipengaruhi masalah catu daya. Peralatan elektronik baru lebih sensitif dari peralatan yang digunakan sebelumnya -Lampu penerangan menggunakan electronic ballast -Motor-motor mempunyai ASD dan PLC saat ini -Kantor-kantor menggunakan komputer, foto copy, fax, dan printer laser
Peralatan elektronik menghasilkan masalah PQ -Sistem kelistrikan sebelumnya dirancang dengan asumsi beban elektromekanik … gelombang tegangan dan arus berbentuk sinus murni -Peralatan elektronik menghasilkan distorsi harmonisa sehingga sistem catu daya mempunyai gelombang non-sinus -Banyak peralatan elektronik yang dipengaruhi masalah PQ dan juga menghasilkan masalah PQ
Masalah PQ harus mendapat perhatian lebih Masalah PQ sudah ada sejak adanya listrik, tetapi dalam 2 dekade terakhir mendapat perhatian yang lebih. -1980’s : komputer dan mikroprosesor dalam jumlah besar digunakan untuk bisnis dan di perumahan -1990’s : revolusi jaringan dan kemampunan & kecepatan peralatan yang meningkat terus
Power Quality pada Sistem Distribusi ?
DENGAN PENGENDALIAN DAN MONITORING POWER QUALITY AKAN MENURUNKAN BIAYA ENERGI LISTRIK
To Be Concerned About Power Quality Is Equal To
Save Money !!
KEGAGALAN PERALATAN UTAMA SISTEM KELISTRIKAN
SALAH SATU PENYEBABNYA ADALAH MASALAH POWER QUALITY
TERBAKARNYA TRAFO TEGANGAN TINGGI
MELEDAKNY MELEDAK NYA A TRAFO TEGANGAN TINGGI TINGGI
KEGAGALAN PEMUTUSAN – TEGANGAN 345 KV
EXPLOSION IN UTILITY TRANSFORMER TRANSFORMER
GANGGUAN PADA GI 500 KV
500 KV SF6 BREAKER GAGAL MEMBUKA
SAMBARAN PETIR MENGAKIBATKAN MASALAH PQ
What Is Power Quality ? Kualitas Daya Listrik (Power Quality) adalah Tingkat Kualitas dari jaringan listrik dan Tingkat Efisiensi dari penggunaan energi.
• Kontinyuitas • Level Tegangan • Efisiensi
What Is a Power Quality Problem? ” Setiap perubahan/penyimpangan yang terjadi pada TEGANGAN, ARUS atau FREKUENSI yang mengakibatkan kegagalan atau kesalahan operasi dari peralatan pelanggan ”
GANGGUAN POWER QUALITY 1. PEMADAMAN - Outages & Blinks 2. FLUKTUASI TEGANGAN - Voltage Sags & Swells 3. TRANSIENTS 4. DISTORSI GELOMBANG TEGANGAN/ARUS - Harmonisa
Gangguan Pow er Quality
Interruption
Gangguan Pow er Quality
Interruption (Pemadaman)
Penyebab Utama : gangguan HS, kegagalan peralatan, dan kesalahan operasi kendali (control malfunction) Akibat Utama : terputusnya proses produksi
Gangguan Power Quality
VOLTAGE SAG
Gangguan Power Quality
VOLTAGE SAG
Gangguan Power Quality
Voltage sags (Penurunan Tegangan) Penyebab Utama : gangguan HS, starting motor-motor besar, dan switching on beban-beban besar Akibat Utama : memperpendek umur peralatan, kehilangan data, terputusnya proses produksi, etc.
Gangg uan Power Quality
VOLTAGE SWELL
Gangguan Pow er Quality
Voltage Swell (Kenaikan Tegangan) Penyebab Utama : gangguan HS, switching off beban-beban besar, dan energizing capacitor bank kapasitas besar Akibat Utama : memperpendek umur, kehilangan data, terputusnya proses produksi, etc.
Gangguan Pow er Quality
Capacitor Switching
Gangguan Pow er Quality
Capacitor switching transients Penyebab Utama : metode koreksi power factor
Akibat Utama : kegagalan isolasi atau sparkover, kerusakan peralatan semikonduktor, memperpendek umur peralatan, kehilangan data
Ganguan Power Quality
Harmonics
Ganguan Pow er Quality
Harmonisa
Penyebab Utama : peralatan elektronika daya, arcing (dapur busur listrik), transformer saturation Akibat Utama : pemanasan lebih pada peralatan, kenaikan tegangan/arus, kesalahan operasi dari peralatan pengaman
SUMBER HARMONISA
TRANSFORMATOR
MOTOR
DAPUR BUSUR LISTRIK
PENGATUR KECEPATAN
PENYEARAH (HAMPIR SEMUA BEBAN)
Permasalahan Utama akibat Harmonisa
• Pemanasan (lebih) kawat netral • Pemanasan (lebih) transformator • Kerusakan Capacitor banks • Pembebanan lebih peralatan listrik dan kabel • Kesalahan operasi peralatan listrik
Gangguan Pow er Quality
Lightning Strike
Gangguan Pow er Quality
Lightning Strike
Gangguan Pow er Quality
Tegangan Lebih & transients Penyebab Utama : sambaran petir
Akibat Utama : kegagalan isolasi atau sparkover, kerusakan peralatan semikonduktor, memperpendek umur peralatan, kehilangan data atau stabilitas
Gangguan Pow er Quality
High Impedance Fault (RMS)
Gangguan Pow er Quality
High impedance faults (Gangguan Impedansi Tinggi) Penyebab Utama : konduktor putus, pohon (fail to establish a permanent return path) Akibat Utama : kebakaran, membahayakan manusia
GANGGUAN POWER QUALITY
GANGGUAN internal GANGGUAN external
GANGGUAN internal 1. Pentanahan tidak memenuhi standard 2. Noise 3. Interaksi Harmonisa 4. Interaksi beban
Arus beban industri yang mempunyai masalah resonansi harmonisa
GANGGUAN external 1. Switching Transient 2. Voltage Sags
3. Voltage Swells 4. Momentary Interruptions
5. Long Interruptions
GANGGUAN external 1. Petir 2. Angin 3. Kegagalan Peralatan 4. Binatang : burung 5. Kecelakaan : mobil, pesawat udara, kereta api
Power Quality bisa diketahui dengan melakukan PENGUKURAN, sebelum terjadi kerusakan!
THD
Fluktuasi Tegangan
MENGAPA POWER QUALITY MENJADI SEMAKIN PENTING UNTUK DIPERHATIKAN !! 1. High Tech Factories and Processes 2. Kualitas & Keandalan 3. Power Quality is a Financial Problem 4. Keandalan meningkat Masalah PQ juga meningkat 5. Lamanya akibat Gangguan PQ >> lamanya Gangguan PQ itu sendiri 6. Konsumen mengharapkan listrik yang ‘BERSIH’
Why PQ becomes important? • Impact to Silicon Valley – One cycle int erruptio n makes a silicon d evice wort hless – Five minu tes shut dow n of a chip f abrication pl ant causes delay fro m a day to a week – One second of pow er outage makes e-commerce sites los e million s of dollars worth of business
• US PQ losses: $20 billion/year (Frost & Sullivan) Industry
Loss per voltage sag event
Paper Manufacturing
$30,000
Chemical industry
$50,000
Automobile industry
$75,000
Equipment manufacturing
$100,000
Credit card processing
$250,000
Semiconductor industry
$2.5 million
Managemen Rugi-Rugi Jaringan
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Listrik Idaman
• Handal
Control, Maintenance
• Kualitas Bagus
Compensator, Power Conditioning
• Murah
Operasi Optimal, Management Losses
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Contoh Persoalan Power Quality
Voltage Disturbance Transient : Fluktuasi Tegangan Akibat Gangguan Besar Seperti Masuknya Beban Besar Atau Hubung Singkat.
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Contoh Persoalan Power Quality
Voltage Distu rbance
Sag/Dips: Kejutan Sesaat Yang Terjadi Akibat Perubahan Mendadak Yang Tidak Berlangsung Lama Swell:bertambahnya Nilai Rms Tegangan (1,1-1,8 P.U) Dalam Durasi Sampai Satu Menit
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Contoh Persoalan Power Quality
Voltage Disturbance Flicker: Nilai Efektif Tegangan Yang Tidak Rata Akibat Beban-beban Non Linier Seperti Furnace Dsb. Voltage Imbalance: Ketidakseimbangan Tegangan Baik Fasa Maupun Magnitude
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Pengertian Faktor Daya
Faktor daya (Cos φ) merupakan perbandingan antara daya riil (P:MW) terhadap daya kompleks (S:MVA) pada satu lokasi tertentu.
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Pengertian Faktor Daya
S P jQ
cos P / S sin Q / S
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Pengertian Displacement Factor
Displacement factor adalah power factor untuk sistem yang tidak sinusoidal murni. Sebagai contoh, untuk inverter nilai power factor atau displacement factornya dihitung dengan :
cos
V dc I dc 3.VI
Managemen Rugi-Rugi Jaringan
Persoalan
rugi-rugi di jaringan distribusi tidak hanya terkait dengan daya riil namun juga daya reaktif. Aliran
daya reaktif tidak hanya menimbulkan rugi-rugi di saluran dan trafo, namun juga mengurangi kapasitas jaringan distribusi. Aliran Faktor
Daya reaktif sangat terkait dengan faktor daya. daya sangat terkait dengan tipe beban.
Managemen Rugi-rugi Jaringan P.f. of Residential Customer Feeder
Managemen Rugi-rugi Jaringan P.f. of Residential Customer Feeder
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Faktor Daya untuk Industri No
Industry
Power Factor
Process
Power Factor
1
Auto arts
0.75 - 0.8
Air Compressing
0.75 - 0.8
2
Brewery
0.76 - 0.8
Welding
0.35 - 0.6
3
Clothing
0.35 - 0.6
Machining
0.4 - 0.65
4
Hospital
0.75 - 0.8
Stamp in
0.6 - 0.7
5
Commercial buildings
0.8 - 0.9
Spraying
0.6 - 0.65
• Motor-motor mengkonsumsi lebih dari 50% energi listrik di industri
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Beban Reaktif:Motor Induksi
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Beban Reaktif : Variable Speed Drives
• Displacement
Factor:
cos
V dc I dc
3.VI
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Beban Reaktif: Variable Speed Drives
Displacement Factor Sebagai Fungsi Sudut
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Beban Reaktif: Discharge Lamp
Power Factor Correction: (A) Corrected Choke Ballast Circuit (B) Phasor Diagram Of The Circuit
Managemen Rugi-rugi Jaringan Sumber Losses : Motor Induksi
Typical Loss Distribution Of Standard Design B Drip-proof Motors
Power
M1
M2
M3
M4
MS
M7
HP
1
5
25
50
100
200
kW
0.746
3.7
18.65
37.3
74.6
149.2
Output [W]
746
3,730
18,560
37,300
74,600
149,200
Input [W]
1,020
4,491
20,946
41,217
81,530
160,432
Efficiency [%]
73
83
89
90.5
91.5
93
Managemen Rugi-rugi Jaringan Magnetic Losses In Induction Motors
Power
Ml
M2
M3
M4
MS
M7
HP
1
5
25
50
100
200
kW
0.746
3.7
18.6
37.3
74.6
149.2
Magnetic Core Loss [W]
76
225
351
765
906
1,650
Total Loss [W]
274
761
2,296
3,917
6,930
11,232
Magnetic Loss [%]
27
29
15
19
13
15
Magnetic Loss current [A]
0.1
0.31
0.5
1.06
1.2
2.3
Managemen Rugi-rugi Jaringan Composition of Losses In An Induction Motor
Motor Component Loss
Loss [%]
Standard power loss
37
Rotor power loss
18
Magnetic core loss
20
Friction and windings
9
Stray load loss
10
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Sumber Losses: Transformator
P 3 I 2 Rtr Pn 3 I n 2 Rtr I P Pn I n
2
S P Pn S n
2
I Pt P0 Pn I n
2
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Contoh Perhitungan Losses Transformator (1)
Sebuah trafo: Sn=500kVA, V=11/0,4kV, P0=2.100 W Pn=9.450 W. Tentukan dan gambar losses sebagai fungsi beban.
.No
Load [%]
10
25
50
75
100
Load [kVA]
50
125
250
375
500
No-load Losses [W]
2100
2100
2100
2100
2100
Load Losses [W]
94.5
590
2362
5315
9450
Total Losses [W]
2194.5
2690
4462
7415
11550
95.6
78
47
28
18
Load Losses [%thd total losses]
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Contoh Perhitungan Losses Transformator (1)
Rugi-rugi beban Nol Sebagai Fungsi pembebanan Transformers
Rugi-rugi Transformers Sebagai Fungsi Beban
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Contoh Perhitungan Losses Transformator (1)
Transformers Losses Per KVA Sebagai Fungsi Beban
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Contoh Perhitungan Losses Transformator (1)
Losses Per KVA Dapat Dihitung:
Pt S
P0 S
Pn
S 2 n
S
Pembebanan Ekonomis Dapat Dihitung:
P0 Pn Pt / 2 0 dS 2 S S n S
d
Diperoleh:
S econ S n S econ 500
P0 Pn 2100
235kVA
9450 235 100% 47% S econ (%) 500
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Daya Reaktif Transformator
Daya Reaktif Tanpa Beban: i Qtro o S n [ kVAr ]
Rugi Daya Riil akibat Daya Reaktif:
Daya Reaktif Berbeban:
dengan kq menyatakan losses watt/kVAR
S Pq k q Qtotal k q Qtro k q Qn S n
100
Qtr 3 I tr X tr 2
2
I tr S Qtr Qn Qn I trn S n
2
Rugi Daya Riil Total:
P Ptr Pq 2
Daya Reaktif Total:
S S n
Qtot Qtro Qtr Qtro Qn
2
2
S S Po k q Qtro Pn k q Qn S n S n
2
Managemen Rugi-Rugi Jaringan Daya Reaktif Transformator
Beban Optimal (ekonomis):
S econ S n
Po k q Qtro Pn k q Qn
Managemen Rugi-rugi Jaringan Menghitung Rugi-rugi Jaringan Dari Aliran Daya Reaktif
Rugi-rugi Daya Riil Akibat Daya Reaktif :
P
Q
2
V
2
R
Dengan: P : Losses riil (watt) Q : Daya reaktif di Saluran R : Resistansi Saluran
Managemen Rugi-rugi Jaringan Kompensasi Daya Reaktif
•Pengertian : Pemasangan Kapasitor Atau Sumber Daya Kapasitif Lain Dalam Rangka Menaikkan Faktor Daya, Menurunkan Losses Dan Menaikkan Tegangan.
Managemen Rugi-rugi Jaringan Kompensasi Daya Reaktif
Aliran Daya Aktif dan Reaktif Tanpa Kompensasi
Aliran Daya Aktif dan Reaktif Dengan Kompensasi Kapasitor
Managemen Rugi-rugi Jaringan Kompensasi Daya Reaktif
Filosofi Kompensasi Daya reaktif
Susunan Kapasitor Untuk Kompensasi Daya Reaktif
Managemen Rugi-rugi Jaringan Kompensasi Daya Reaktif
Filosofi Kompensasi Daya reaktif
Managemen Rugi-rugi Jaringan Kompensasi Daya Reaktif
Managemen Rugi-rugi Jaringan Kompensasi Daya Reaktif
Faktor Daya Awal: Cos1
P S 1
Faktor Daya yang Diinginkan:
P
1 2 2
Cos 2
( P 2 Q1 )
Q1
P S 2
P
1
( P 2 Q2 ) 2 2
Q2 QC=Q1-Q2 X C
V
2
QC
C
1 X C
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Perhitungan Kapasitor
•
Motor induksi 3Φ, 500 HP, 60 Hz, 4160 V, Y, menyerap 423.69 kW dengan pf = 0.75 laggging. Diinginkan pf menjadi 0.9 lagging dengan memasang tiga kapasitor.
Hitunglah : • Rating kapasitor bank yang dibutuhkan ( dalam kVAR ) • Hitung kapasitansi setiap kapasitor, jika kapasitor dihubungkan • Hitung kapasitansi setiap kapasitor, jika kapasitor dihubungkan Y
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Perhitungan Kapasitor •
Q1=P.tan Φ1 =423.69.tan ( cos-10.75 ) =423.69*0.8819=373.7 kVAR
•
Q2=P.tan Φ2 =423.69.tan ( cos-10.9 ) =423.69*0.4843=205.2 kVAR
•
QC=Q1-Q2=373.7-205.2=168.5 kVAR
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Perhitungan Kapasitor
QC
I L
I C
168.5
3.V LL I L
3 * 4.16 23.41
3
3
X C
V L L
C
1
I C
X C
23.41 A
R
S
T
13.53 A
4160 13.53 1
2 fX C
IL
307.38 1 2 * 60 * 307.8
IL
IC
517.78 F
IC
IC
IL
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Perhitungan Kapasitor R
I C I L 23.41 A
S
X C
V L N I C
4160
3 * 23.41
102.72
T IL
C
1 X C
1 2 fX C
1 2 * 60 *102.72
25.82 F
IL
IL
Managemen Rugi-rugi Jaringan Lokasi Kompensasi
Kompensasi Sentral : Kapasitor Diletakkan Di Penyulang Utama Kompensasi Grup : Kapasitor Diletakkan Di Suatu Kelompok Beban Kompensasi Individu : Kompensator Diletakkan Langsung Di Beban Yang Dikehendaki
Managemen Rugi-rugi Jaringan Lokasi Kompensasi •
KeuntunganKompensasi Sentral
-Tidak semua motor beroperasi pada saat yang sama, sehingga dapat
digunakan kapasitor bank.
- Biaya maintenance rendah. •
Kerugian Kompensasi Sentral - Ukuran kapasitor yang besar menyebabkan transient saat energized - Memakan ruang - Hanya mengkompensasi bagian atas penyulang utama
Managemen Rugi-rugi Jaringan Lokasi Kompensasi
•
Keuntungan Kompensasi Grup
- Biaya Instalasi Murah - Biaya maintenance rendah.
•
Kerugian Kompensasi Grup - Memakan ruang - Hanya mengkompensasi bagian atas LV Bus
Managemen Rugi-rugi Jaringan Lokasi Kompensasi •
Keuntungan Kompensasi Individu
- Menambah Kapasitas Saluran - Tidak Membutuhkan Peralatan Switching yang Mahal - Pemilihan dan Pemasangan Mudah
•
Kerugian Kompensasi Individu - Harga Instalasi Mahal - Tidak digunakan Secara Full - Menyebabkan Overeksitasi pada Motor
Managemen Rugi-rugi Jaringan Fungsi Kompensasi : Mengefisienkan Kapasitas Saluran
Kompensasi Tidak Hanya Mengurangi Losses, Namun Juga Mengefisienkan Kapasitas Saluran, Seperti Terlihat Pada Tabel Berikut. cos
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0.98
Sin
0.866
0.8
0.71
0.6
0.43
0.2
Reactive current [A]
86
66.4
50.7
37.5
23.8
10.2
Total current [A]
100
83
71.4
62.5
55.5
51
Active current [A]
50
50
50
50
50
50
Line Capacity Increase [%]
0
17
28.6
37.5
44.5
49
Managemen Rugi-rugi Jaringan Fungsi Kompensasi : Mengefisienkan Kapasitas Saluran
Bertambahnya Kapasitas Saluran Karena Pertambahan Faktor Daya
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Kompensasi di Industri
Data Sistem
Line
P [kW]
Q [kVA]
R[ ]
1
150
60
4.0
2
110
60
2.0
3
100
130
0.5
4
150
250
0.2
Total
510
500
.
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Kompensasi di Industri
Dua Alternatif Kompensasi Untuk Mencapai p.f yang Sama Optimal Calculation (Lagrangre Multiplier, Dynamic Programming)
Classical Approach (Trial Error)
Substation
QC [kVAr]
Losses [KW]
QC [kVAr]
Losses [kW]
1
50
0.77
20
12.3
2
50
0.43
30
3.5
3
100
0.87
100
0.87
4
150
3.87
200
0.967
Total
350
5.94
350
17.64
Optimal
Managemen Rugi-rugi Jaringan Kompensasi Kapasitor di Feeder
Tujuan: •Minimisasi losses •Mempertahankan tegangan •Minimisasi biaya instalasi
Managemen Rugi-rugi Jaringan Kompensasi Kapasitor di Feeder
Rule of Thumb Tipe dan Kapasitas: -Fixed Capacitor (1/3 bagian) -Variabel Capacitor (2/3 bagian) Lokasi: Pada Pusat Beban:
L P Pemasangan Optimal: Pi Li
centre
i
Menyebar di Sepanjang Saluran (mahal)
Contoh Perhitungan Pusat Beban:
Lcentre
2,2.500 1,5.1000 0,5.2000 4,2
........
Managemen Rugi-rugi Jaringan Pengaruh Perbaikan Faktor Daya Terhadap Tegangan Beban
R
jXL
+
+ VS
IS VR
-
R
XL
I
+ VS -
I’
+
IC XC
VR -
Managemen Rugi-rugi Jaringan Pengaruh Perbaikan Faktor Daya Terhadap Tegangan Beban
Managemen Rugi-rugi Jaringan Efek Samping : Overkompensasi
Efek Overkompensasi : Tegangan Diatas Level Nominal , Mengurangi Umur Hidup Insulasi , Dan Merusak Peralatan Sensitif.
Managemen Rugi-rugi Jaringan Mengatasi Overkompensasi : Kapasitor Variabel
Untuk mengatasi overkompensasi akibat fluktuasi beban, digunakan kapasitor yang dapat diatur nilainya menggunakan pengatur otomatis. Pengatur otomatis bekerja untuk mempertahankan faktor daya
Managemen Rugi-rugi Jaringan Overkompensasi Pada Motor Induksi
Overkompensasi Pada Motor Induksi Sangat Berbahaya Terutama Saat Motor Induksi Terlepas Dari Sumber. Untuk Mengatasi Ini, Maka Nilai Kapasitor Yang Dipasang Disarankan Tidak Melampaui Kapasitas Beban Nol Mesin Induksi.
Managemen Rugi-rugi Jaringan Kompilasi Rumus Daya Riil : P 3VI cos Reaktif Power Q 3VI sin Reaktif Power Q P tan Daya Nyata (total) S Arus Total I Arus Riil I active
P
cos
S
3V P 3V
Arus Reaktif I reactive I active * tan Losses P 3 RI 2
Drop Tegangan
R * P 2
V cos 2 V 3 I R cos X sin
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Di Industri
Beban Baru
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Di Industri
Data Saluran Load No
Cable size (mm2)
Maximum Capacity
Resistance
Distance
A
/km
m
Resistance
1
70
175
0.345
100
0.069
2
95
210
0.249
200
0.0498
3
120
250
0.192
200
0.0384
4
185
385
0.126
200
0.0252
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Di Industri Data Beban No 1
Load
kW
Metal Halide Lamp
Q(kVAR)
Cos
54.5
Ireactive (A)
S(kVA)
I(A)
Iactive (A)
103.5
144
122
76.4
88
0.95
88
0.7
90
125
174
122
124
99
0.6
132
165
230
138
184
154
0.7
157
220
306
214
218
429
-
433.5
610
847
596
602.4
220*400W 2
Induction Motors 5.5 kW*16
3
Induction Motors 11 kW*9
4
Induction Motors 22 kW*7
Total
Melampaui Kapasitas Trafo
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Di Industri Solusi Kompensasi P No 1
Q New
Qc
S
I
Iactive
Ireactive
Load
kW
Cos
kVAR.
kVAR
kVA
A
A
A
Metal Halide Lamp
88
0.96
25.6
28.9
91.6
127
122
35.6
88
0.96
25.6
64.4
91.6
127
122
35.6
99
0.96
28.8
103.2
103.1
143
138
40.25
154
0.96
44.9
112.1
160.4
223
214
62.4
429
-
125
308.6
446.8
620
596
173.8
220*400W 2
Induction Motors 5.5 kW*16
3
Induction Motors 11 kW*9
4
Induction Motors 22 kW*7
Total
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Di Industri Kon disi Pembebanan Trafo OPTION 1 Uncompensated
OPTION 2 Compensated
610
447
Transformer load [%] maximum
122
89
Total current [A]
847
620
Total active current [A]
596
596
Total reactive current [A]
602
174
Average cos
0.7
0.96
Active power [kW]
429
429
Reactive power [kVAr]
433
125
Compensation devices [kVAr]
-
308.6
Parameters
S [kVA1
Overload
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Di Industri Tegangan dan Arus Salur an Line No
1
2
3
4
Parameters
OPTION 1 Uncompensated
OPTION 2 Compensated
Current
A
144
127
Load
%
82
72
Losses
kW
1.43
1.11
Voltage drop
V
14.6
14.5(***)
Current
A
174
127(*)
Load
%
82
60
Losses
kW
1.5
0.8
Voltage drop
V
10.5
10.5(***)
Current
A
230
144
Load
%
92
57
Losses
kW
2.03
0.796
Voltage drop
V
9.17
9.19(***)
Current
A
306
223
Load
%
79
58(**)
Losses
kW
2.36
1.25
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Di Industri Analisis Ek onomi Untuk Kompensasi Sentral 1. Reactive power to be compensated as calculated
308.6 kVAr
2. Capacitor banks installed
300 kVAr
3. Reactive power not compensated
133.6 kVAr
4. Power factor obtained
0.956
5. Cost of installation $50 per kVAr
$15,000
6.
Avoided cost of transformer upgrading from SOOkVA to 750 kVA
$20,000
• Cost of a new transformer with installation
$25,000
• Re-sale of the old transformer
$5,000
7. Total cost
$5,000
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Di Industri Analisis Ekonomi Untuk Kompensasi Sentral
1.
Reactive energy before compensation
124,704 kVArh/month
2.
Reactive energy after compensation
38,304 kVArh/month
3.
Reactive energy reduction
86,400 kVAr/month
4.
Cost per 1 kVAr
1.5 cent
5.
Savings per month
$1,296 per month
6.
Savings per year
$15,552 per year
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Di Industri
Catatan : Adanya Lampu Metal Halide Akan Menyebabkan Munculnya Harmonisa. Untuk Itu Perlu Diteliti Efek Harmonisa Tersebut Terhadap Kapasitas Kapasitor Yang Dipasang.
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Pers Persoalan oalan : Rendahnya Tegangan Konsumen
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Load
S [MVA]
Co s φ
1
0.3
0.70
2
0.4
0.80
3
0.4
0.60
4
0.5
0.75
5
0.7
0.70
6
0.4
0.65
7
0.5
0.75
8
3.3
0.70
9
0.9
0.80
10
0.3
0.80
11
0.5
0.75
12
5.0
0.75
Data Data Beban B eban
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder Line section
R ( /km]
X [ /km]
1 [km]
Sl
0 .1 9 3 3
0 .2 9
1 .0
S2
0 .1 9 3 3
0 .2 9
0 .9
S3
0 .1 9 3 3
0 .2 9
1 .0
S4
0 .1 9 3 3
0 .2 9
5 .0
S5
0 .1 9 3 3
0 .2 9
0.75
S5
0 .1 9 3 3
0 .2 9
1 .5
S7
0 .1 9 3 3
0 .2 9
2 .0
S8
0 .1 9 3 3
0 .2 9
0 .8
S9
0 .2 9 6 7
0 .2 9
1 .0
S 10
0 .2 9 6 7
0 .2 9
2. 0
S 11
0 .2 9 6 7
0 .2 9
0. 9
S12
0 .2 9 6 7
0 .2 9
0 .8
From B8 to Load8
0 ,2 9 6 7
0.2 9
4 .0
Data Saluran
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Pilihan ili han Kompensa Ko mpensasi si Option
Reactive Power Compensation
Option 1
No- compensation
Option 2
Qc = 1.6MWAr at B8a, cosy = 0.96
Option 3
Qc = 1.6MWAr at at B8 B8
Option 4
Qc= 3.2 MWAr at B8 to compensate all loads
Option 5
Qc = 1.6MWAr at B8 Qc = 1.6 MWAr at B 12
Option 6
QC = 1.6 MWAr at B8 wit with Load 8 = {S = 1.3MVA, Cos φ = 0.7 0.7 } = { six six-pul -pulse se brid bridge ge 2.5 MW) MW)
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Hasi Hasill Tegangan egang an Bus
MAIN kV
B1 kV
B2 kV
B3 kV
B4 kV
BS kV
B6 kV
OP1
22.39
22.21
22.06
21.94
21.4
21.32
21.18
OP2
22.6
22.47
22.35
22.26
21.81
21.74
21.63
OP3
22.61
22.47
22.36
22.26
21.81
21.75
21.63
OP4
22.83
22.74
22.66
22.58
22.23
22.18
22.1
OP5
22.83
22.74
22.66
22.58
22.23
22.18
22.09
OP6
22.64
22.52
22.41
22.32
21.41
21.85
21.75
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Hasil Tegangan Bus
B7 kV
B8 kV
B8a kV
B9 kV
B10 kV
B11 kV
B12 kV
OP1
21.1
20.93
20.75
20.86
20.74
20.69
20.65
OP2
21.48
21.43
21.33
21.36
21.24
21.19
21.15
OP3
21.49
21.44
21.26
21.36
21.24
21.19
21.16
OP4
21.99
21.95
21.77
21.88
21.76
21.71
21.67
OP5
21.99
21.95
21.77
21.9
21.82
21.79
21.09
I OP6
21.61
21.57
21.42
21.49
21.37
21.3
21.28
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Profil Tegangan
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Profil Tegangan
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Profil Tegangan
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Hasil Arus Saluran (A) Bus
Main
B1
B2
B3
B4
BS
B6
B7
B8
B8a
B9
B10
B11
B12
OP1
505
491
437
4SS
433
402
385
363
222
141
183
170
149
130
OP2
428
415
397
380
359
329
314
293
227
112
188
174
152
13S
OP3
427
414
396
379
358
328
313
292
227
145
188
175
153
136
OP4
391
380
364
351
334
312
302
287
233
148
192
179
256
138
OP5
391
380
364
352
334
312
302
287
178
148
148
139
128
113
OP6
400
387
369
3S2
331
302
287
266
229
115
189
176
154
135
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Profil Arus
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Profil Arus
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Harmo nis a Tegangan Bus B8, Opti on 6 V[kV]
V1
V5
V7
V11
V13
V17
V19
Harmonic [kV]
21.57
0.44
0.44
0.10
0.07
0.04
0.03
Harmonic [%]
100
2
2
0.50
0.30
0.15
0.12
Total Distortion
2.80
Harmon isa Arus Pada Kapasitor, Option 6, THD=18,8 % Total I
I1
I5
I7
I11
I13
I17
I19
Current [A]
153.8
15.7
22.2
8.4
6.4
4.4
3.8
Current [%]
100
10
14
5.4
4.1
2.8
2.4
Distortion
18.8
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Harmo nis a Arus Pada Kapasito r, Option 6, THD=18,8 %
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Rugi-rugi Saluran Line
Line Resistance
Option l
Option 5
R[ ]
I [A]
P [kW]
I [A]
P [kW]
S1
0.19330
505
148.00
391
88.65
S2
0.17000
491
123.00
380
73.64
S3
0.19330
423
130.00
364
76.80
S4
0.96600
455
599.00
352
359.00
S4
0.14000
433
79.00
334
47.00
S6
0.28900
402
140.00
312
84.40
S7
0.38660
386
172.00
302
105.00
S8
0.15460
363
61.00
287
38.20
S9
0.29670
222
43.80
178
28.20
S10
0.59340
183
60.00
148
39.00
S11
0.26703
170
23.20
139
15.50
S12
0.23736
149
15.70
128
11.60
SB8-L8
1.18000
141
70.30
115
46.80
Total
1665 00
1013 79
Managemen Rugi-rugi Jaringan Contoh Studi Kasus Kompensasi Feeder
Rugi-rugi Saluran
PERANGKAT LUNAK
Skema Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
Losses JTM
Eout1
JTT
Ein(TM)
JTM
Losses Trafo
Eout(TM)
Ein(TRF)
TRAFO
Losses JTR
Eout(TRF) Ein(TR)
JTR
Eout(TR) =Epel(TR)
Eout2 Pelanggan (TT)
Pelanggan (TM)in
Pelanggan (TM)out
Pelanggan (TR)in
Pelanggan (TR)
Konsep Dasar Energy Losses (E losses)
Persamaan Energy Losses Jaringan Distribusi ELosses(Dist) = ELosses(JTM) + ELosses(TRF) + ELosses(JTR)
Dalam Bentuk Energi
E losses (%)
Ein
Eout Ein
100%
Metoda Perhitungan Estimasi Energy Losses 2 jenis kurva beban : week day & week end
Untuk menentukan Energy Losses (KWh) diperlukan Data dan Pengukuran Lapangan yang banyak, yang pada kenyataannya sulit diperoleh
PENGOLAHAN DATA INPU INPUT T 1. Pemod Pemod elan elan Jaringan Jarin gan Distri busi bus i
a. Jaringan Tegangan Menengah (JTM) Distribusi c. Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 2. Pemodelan Beban
b. Trafo
Pem Pem o d elan JTM J TM,, J TR
Digunakan Digu nakan Impedans i ( R + j X ) Data Data Jaringan (panjang, jenis d an penampang) diperoleh dari Data Data Base PLN Distribus Distri busii Jatim J TM J TR Dihitu ng R (taha (tahanan) nan) dan X (rea (reaktansi) ktansi) salur an antara antara titik tit ik-titik beban beban
JTM/JTR data
Pemodela mo delan n Trafo rafo Distri is tribus busii
Digunakan Digu nakan Impedansi Impedans i (R + j X) Data Data Trafo Trafo Dis trib tr ibus usii (KVA, (KVA, No-Lo No-Load ad Loss Lo sses, es, Rated Rated Lo ad Losses Los ses dan Impedansi) dip eroleh dari Data Data Base PLN PLN Distri busi Jatim Trafo Estimasi Data Data Trafo Trafo Distr ibusi ibu si bil a tidak tersedia
Trafo Data
Pemodelan mo delan Be B eban Digunakan Kurv a Beban yang yang menunj ukkan ukk an pembebanan pembebanan j aringan s elama perio periode de waktu yang ditinjau Kurva Beban Kur va Beban Beban setiap penyulang tersedia, tetapi tetapi Kurva Kur va Beban pada setiap Titik Beban (JTM) (JTM) biasanya bi asanya tidak tid ak tersedia atau atau sul it di peroleh.
Estimasi B eban eban p ada setiap Titik Beban Beban
1. Beban Puncak penyulang (JTM) ditentukan dari Kurva Beban penyulang (tersedia) 2. Beban Puncak tsb digunakan untuk Estimasi beban setiap titik beban pada penyulang (JTM) 3. Beban penyulang terdiri dari kelompok Perumahan, Komersial, Industri dan Mixed dimana beban puncaknya terjadi pada waktu yang tidak bersamaan 3. Digunakan 2 Kurva Beban penyulang (JTM) : a. Kurva Beban Week Day (senin s/d jum’at)
b. Kurva Beban Week End (sabtu dan minggu) Diperoleh beban puncak penyulang week day dan week end
Estimasi Beban pada setiap Titik Beban
4. Estimasi perbandingan beban kelompok-kelompok beban pada saat beban puncak penyulang (pengukuran/data sekunder) 5. Estimasi beban kelompok-kelompok beban pada saat beban puncak penyulang, dan beban puncak kelompok beban diperoleh dengan faktor kontribusi 6. Estimasi Beban pada setiap titik beban (JTM) berdasarkan kapasitas trafo pada setiap titik beban 7. Estimasi Beban pada setiap titik beban (JTR) berdasarkan data pelanggan pada setiap tiang
Week Day
Week End
Single Line Diagram
START
LOAD FLOW CALC.
Data Saluran/ Trafo
YES NO
Data Bus
YES
NO END
Losses (KW) pada JTM, Trafo dan JTR ditentukan dengan Load Flow Calculation untuk beban puncak penyulang week day dan week end
Load Flow Calculation
(Metode Fast Decoupled) • Given : • Tegangan Sumber (Gardu Induk) • Parameter Jaringan (R dan X) • Daya pada setiap Titik Beban JTM dan tiang JTR (P dan Q)
• Calculate : • Tegangan dan cos setiap Titik Beban • Aliran Daya (Arus) setiap saluran dan trafo • Losses (KW) setiap saluran dan trafo
KW losses JTM
KW losses pada JTM diperoleh langsung dari load flow calculation
KWloss-TM
KW losses Trafo Distribusi R (tahanan) Trafo Distribusi biasanya tidak tersedia atau sulit diperoleh 2
KW loss trf L
KVAload KW loss R KVArated
KVAload = beban trafo yang besarnya berubah sesuai besar beban (hasil load flow calculation) KWloss-R = rugi-rugi berbeban trafo pada rated load (data)
KVArated = rated capacity trafo (data)
Total KW losses Trafo Distribusi KW loss trf T KW loss trf N KW loss trf L KWloss-trf-L = total rugi-rugi berbeban trafo KWloss-trf-N = rugi-rugi trafo tanpa beban (data )
KW losses JTR
KW losses pada JTR perlu dikoreksi sebagai akibat ketakseimbangan beban
KWloss-TR
Koreksi Ketidakseimbangan Beban pada JTR [ Ir ] = a [ I ] [ Is ] = b [ I ] [ It ] = c [ I ]
r
r
9 - 2 (ab + ac + bc)
[ I ]2 r
Losses pada penghantar fasa & netral r + [ In ]2 r n
Pe’ =
[ Ir ]2 + [ Is ]2 + [ It ]2
Pe’ =
9 - 2 (ab + ac + bc)
[ I ]2 r +
9 - 3 (ab + ac + bc)
[ I ]2 r n
& bila tidak ada kawat netral
Pe” =
r n
r
ESTIMASI Energy Losses (KWh) pada JTM, Trafo distribusi dan JTR
Jaringan TM
ElossTM = H x 24 x KWloss-TM x LFTM LFTM = 0.2 x LTM + 0.8 x LTM2 24 H
= jumlah jam per hari = jumlah hari week day (269) / week end (96) per tahun kwloss-TM = KW losses JTM week day/week end LFTM LTM
= loss factor week day / week end = load factor kurva beban week day / week end
Energy Losses jaringan TM :
ElossTM = ElossTM-w.day + ElossTM-w.end (KWh)
Trafo Distribusi ElossTRF = H x 24 x KWloss-trf -T x LFTRF LFTRF = 0.2 x LTRF + 0.8 x LTRF2 24 H
= jumlah jam per hari = jumlah hari week day (269) / week end (96) per tahun
Kwloss-trf-T = KW losses trafo week day / week end LFTRF = loss factor week day / week end LTRF = load factor kurva beban week day / week end
Energy Losses Trafo Distribusi :
ElossTRF = ElossTRF-w.day + ElossTRF-w.end (KWh)
Jaringan TR
ElossTR = H x 24 x KWloss-TR x LFTR LFTR = 0.2 x LTR + 0.8 x LTR2 24 H
= jumlah jam per hari = jumlah hari week day (269) / week end (96) per tahun
kwloss-TR = KW losses JTR week day/week end
LFTR LTR
= loss factor week day / week end = load factor kurva beban week day / week end
Energy Losses jaringan TR :
ElossTR = ElossTR-w.day+ElossTR-w.end+ElossSR (KWh)
START
LOAD FLOW CALC. & ENERGY LOSSES ESTIMATION
YES NO YES
NO END
Total Energy Losses : ElossTotal = ElossTM+ElossTRF+ElossTR (KWh) ElossTotal
Pegolahan Data
Load Flow Calculation
Energy L osses Estimation
Terima Kasih Atas Perhatiannya
KUALITAS TEGANGAN
(Voltage Quality)
Kualitas Supply Listrik (Power Quality) Diskontinuitas
supply daya seminimal mungkin Regulasi Tegangan yang baik Tingkat penurunan tegangan rendah Level harmonisa tegangan serendah mungkin Rasio ketakseimbangan tegangan rendah Fluktuasi frekwensi minimal
Faktor Penentu Kualitas Supply Listrik Kondisi
supply – demand Kondisi cuaca Kondisi dan kinerja peralatan dari sistem supply listrik Kondisi dan kinerja instalasi konsumen
Kinerja Sistem & Kualitas Supply Listrik 1. Kinerja Sistem:
SAIDI: Indeks tersebut menyatakan durasi (jangka waktu) dari pemutusan supply daya listrik yang dirasakan oleh konsumen dalam suatu periode tertentu
SAIFI: Indeks yang merupakan indikator frekuensi konsumen mengalami pemutusan supply daya listrik dalam suatu periode tertentu.
2. Standard Kualitas Supply Listrik
SPLN (?) (CONTOH : Philippines Grid Code)
Frekwensi sistem (60 Hz) Besar tegangan yang tidak boleh melampaui range yang diijinkan Adanya frekwensi harmonisa di sistem Adanya ketakseimbangan tegangan Beda fasa antar tegangan yang tidak sama dengan 120 derajat Fluktuasi tegangan yang menimbulkan flicker melampaui batasan yang diijinkan Adanya high-frekquency overvoltages pada grid
Standar Kualitas Supply Listrik (Philippines) (Philippines) Parameter
Limits
Variasi Frekwensi
60 Hz +/- 0,3 Hz
Variasi Tegangan Swells [pu] Sags [pu] Long duration UV [pu] Long duration OV [pu]
1,1 sp 1.8 V n 0,9 sp 0,1 V n 0,9 Vn 1,1 Vn
Harmonisa Vn = 500 kV Vn = 115 – 115 – 230 230 kV Vn = 69 kV
THD*
TDD*
1,5 %
1,5 %
2,5 %
2,5 %
3,0 %
5,0 %
Ketakseimbangan Tegangan: Negative Sequence Zero Sequence
<1 % V n < 1 % Vn
Flicker (fluktuasi tegangan)
< 1 % Vn
Flicker Severity 115 kV dan V>115 kV < 115 kV Variasi tegangan transien
Long term
Short term
0,6 unit 0,8 unit 0,8 unit 1 unit TOV defined as high-freq OV Infrequent short-duration peaks permitted to exceed exceed the harmonic levels Infrequent short-duration peaks, max. 2 % is permitted for Voltage Unbalance
European Standard : Voltage characteristics in in Public distribution systems
•Variasi Tegangan (Voltage Variations) •Kelip (Flicker Pst/Plt) •Harmonisa (Harmonics): ke-2 s/d ke-40 •Frekuensi •Tegangan tak seimbang (Unbalance) •Kedip Tegangan (Voltage Dips (Sags) dan
Lonjakan Tegangan Tegangan (Swells) (Swells ) •Suplai listrik terputus (interuptions) Periode pengukuran: 1 minggu
Parameter
Averaging time
Limits for 95 % of 1 week
Limits for 1 week
Voltage variation
10 min
+/- 10%
-15% +10%
Flicker Pst Plt
10 min 120 min
Plt<1
Harmonics
10 min
Table up to 40th harmonic
THD U
10 min
<8%
Signalling voltages
3s
<5% of Un 99% of 1 day
Frequency
10s
+/- 1% 99,5% of year
Unbalance
10 min
<2%
Voltage dips/swells
10 ms
Not defined
Interuptions (<1% of Un)
10 ms
Not defined
Periode pengukuran: 1 minggu
-6% + 4% 100% of the time
Kualitas Tegangan (Voltage Quality) Parameter: Kedip tegangan (Voltage Sags (Dips)) Lonjakan tegangan (Voltage Swell) Tegangan dibawah 10% tegangan nominal untuk waktu lama (orde menit) (Long Duration Variations). Sering diartikan sebagai suplai listrik terputus (Interuption) Distorsi harmonisa tegangan (Voltage Distortions) Kelip tegangan (Flicker) Variasi frekuensi (Frequency Variations) Tegangan tak seimbang (Unbalance/ Negative Sequence Voltage)
Kedip Tegangan (Voltage Dips/Sags)
KEDIP TEGANGAN Definisi : Gangguan kedip tegangan didefinisikan sebagai fenomena penurunan magnitude tegangan efektif terhadap harga nominalnya selama interval waktu t
0,1 s/d 0,9 pu
5 siklus s/d 1 menit
(penurunan tegangan rms sebesar 0.1-0.9 pu, dari selang waktu 10 milidetik-1000 milidetik)
Edaran Direksi No 12E/012/DIR/2000 tentang lama kedip di sisi supply : Sub sistem 500 kV 110 milidetik Sub sistem 150 kV 140 milidetik Sub sistem 70 kV 170 milidetik Sub sistem 20 kV 1000 milidetik (cat : penetapan durasi kedip dikaitkan dengan durasi kerja proteksi utama jaringan)
Surat
PARAMETER KEDIP TEGANGAN (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Amplitudo Durasi Pergeseran sudut phasa Ketidak seimbangan tegangan Jumlah rata-rata persatuan waktu perubahan bentuk gelombang
PARAMETER KEDIP TEGANGAN (2) 100.00
50.00
Nilai
) % ( e g a t l o V
0.00 0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
“tegangan kedip”
maksimum Lama
tegangan kedip yang melewati batas tegangan standard
-50.00
-100.00
100.00
80.00
) % ( e g a t l o V S M R
60.00
Batas
tegangan operasi minimum yang ditetapkan oleh pemakai
40.00
20.00
0.00 0.05
0.10
0.15 Time (s)
0.20
0.25
Penyebab Gangguan Kedip Tegangan Gangguan
hubungsingkat (di penyulang sendiri ataupun yang terjadi di saluran/penyulang lain) Surja alih hubung akibat pengoperasian pemutus tenaga di saluran TT atau sistem distribusi Perubahan beban tiba tiba yang cukup besar Karakteristik pembebanan konsumen, seperti: Arc furnaces (open arc, submerged arc) Starting motor berkapasitas besar Mesin las berkapasitas besar, dll. Mesin pemotong logam
GANGGUAN KEDIP TEGANGAN
Kedip Tegangan akibat Hubung Singkat
Contoh Pengukuran
Tegangan VS Waktu
Starting Motor Induksi
Tegangan VS Waktu
Energizing Transformator
Contoh Pengukuran
Lonjakan Tegangan (Voltage Swells) Teg. Lebih sesaat akibat faults atau switching off beban besar 150
100
Nilai
50
) % ( e g a t l o V
0 0.05
0.15
0.25
0.35
0.45
-50
-150
100 ) % ( e g a t l o V S M R
50
0.65
0.75
0.85
Lama
-100
150
0.55
kenaikkan tegangan maksimum
Time (s)
kenaikan tegangan diatas batas operasi menurut standard Batas
tegangan operasi maksimum yang ditetapkan oleh pemakai
Long Duration Voltage variations 100.00
50.00
Lama
) % ( e g a t l o V
0.00 0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
-50.00
tegangan dibawah 10% tegangan nominal
-100.00
120.00
100.00
Batas
yang ditetapkan oleh pemakai
90%
80.00 ) % ( e g a t l o V S M R
Note: Diklasifikasikan sebagai voltage interruption bila durasi > 1 menit atau tegangan turun sp 0 volt
60.00
40.00
20.00
0.00 0.05
0.10
0.15
0.20 Time (s)
0.25
0.30
0.35
Klasifikasi hasil rekaman tegangan (contoh) Depth % of Vnominal 140 < d <= 180
Duration 0.5 - 30 cycles Instantaneous swells
120 < d <= 140 110 < d <= 120 90 <= d <= 110 10 <= d < 90 d < 10
Instantaneous
30 - 180 cycles 3s - 1min
Over Momentary swells Voltage Temporary Long duration Tegangan normal Momentary Temporary
Momentary interruptions Temporary
According to IEEE 1159
> 1min
Sustained
Under Voltage
UNIPEDE : International Union of Producer and Distributor of Electrical Energy
Akibat Voltage dips pada kerja motor
Torque
motor : T A =[(E/ER)2T m]-T L
T L = rated voltage motor torque ER = rated motor voltage T m = rated voltage motor torque E = Voltage available at motor bus T A = average accelerating torque Akibat voltage dips TA < 0 Masalah : berapa lama kondisi itu bisa dipertahankan ? Proteksi ? :* AC contactor (50-70%) rated voltage atau * Time delayed under voltage protection (U, time delay)
Kelip Tegangan (Flickers)
Tegangan
yang bervariasi dengan frekuensi antara 0.5 - 25 Hz
1.5
1.0
0.5
) u p ( e g a t l o V
0.0 0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
0.40
0.45
Batas
yang ditetapkan pemakai
-0.5
-1.0
-1.5 Time (s)
BATAS DAN STANDARD KELIP TEGANGAN Pst : short term flicker severity index Plt : long term flicker severity index Misal untuk Eropa, batas Pst yang diijinkan antara 0,6 0,8.
–
Di Inggris, telah diusulkan batas P st = 1,2 untuk sistem dengan tegangan 132 kV dan dibawahnya, sedangkan Pst = 1 untuk tegangan diatas 132 kV
Ketakseimbangan Tegangan
(Voltage Unbalance)
Ketidakseimbangan Tegangan :
V2(urutan neg.) V1(urutan pos.)
Penyebab : - Distribusi beban tidak seimbang pada setiap fasa. - Impedansi sistem (trafo + penghantar) tidak sama pada setiap fasa. - Power supply yang tidak seimbang dan tidak stabil - Adanya short circuit fasa-tanah yang tak terdeteksi - Kegagalan operasi dari peralatan pengoreksi faktor daya (capasitor bank)
Apakah Ketakseimbangan Tegangan berdampak merugikan ?
Akibat Ketakseimbangan Tegangan pada Motor : Menyebabkan
ketakseimbangan arus (current
unbalance) yang sangat tinggi Besar
arus tak seimbang yang dihasilkan adalah
6 sampai 10 kali tegangan tak seimbang Motor 100 hp yang beroperasi pada kondisi nominal dan dengan 2,5% tegangan tak seimbang menghasilkan arus tak seimbang sebesar 27,7%
Akibat Ketakseimbangan Tegangan pada Motor : Pada
motor induksi arus urutan negatif menghasilkan arah
putaran fluksi yang melawan putaran fluksi dari arus urutan positif torsi motor berkurang diperlukan tambahan arus/daya agar torsi normal pemanasan berlebih pada motor Tambahan
kenaikan temperator (dalam percent) minimal sebesar
2 x (% voltage unbalance) Motor yang beroperasi normal pada temperatur kerja 100°C akan mengalami kenaikan temperatur sebesar 8°C jika dioperasikan pada kondisi 2% voltage unbalance
Teknik Pencegahan: Re-distribusi
beban agar beban menjadi
seimbang Mereduksi
ketakseimbangan tegangan pada
trafo dan penghantar Pemasangan
single-phase regulator dan static
var compensator
Referensi (definisi, pengukuran, nilai batas) PQ Event Definition / Description Standards - IEEE 1159-1995 - EN-50160 Measurement Standards - P1159.1 & .2 Task Forces on PQ Events Characterization - IEEE 519 & IEC 61000-4-7 on Harmonics - IEC 61000-4-15 on flicker - IEC 61000-4-30 PQ Parameters Measurements Disturbance Limits - IEEE 519a - EN 50160 - IEC 61000-3-x
Pengaruh PQ pada peralatan dan industri
Peralatan yang rawan terhadap PQ antara lain : –
–
–
Variable Speed Drives Electronics Controls Computer and Communication Systems
Sistem kontrol pada industri dan pemroses data umumnya rawan terhadap PQ
Pengaruh PQ terhadap hasil produksi : –
–
–
Produk cacat dan ditolak Jadwal produksi terganggu --- jangka pendek Hilangnya peluang pasar --- jangka panjang
Power Quality (masalah yang dihadapi ) Isu yang dihadapi para manajer dan pembuat keputusan Disisi perusahaan listrik •
•
Batas PQ yang diperlukan industri dan yang dapat disediakan oleh perusahaan Biaya penyediaan listrik
•
Efisiensi/ rugi-rugi energi
•
Faktor lingkungan
Disisi pengguna listrik (industri) •
Kualitas produk
•
Biaya produksi
•
Kompetisi pasar global
•
Otomatisasi proses produksi
PENYELESAIAN MASALAH PQ
Manfaat indeks kinerja/kualitas Pada
pelanggan : * Untuk menilai kompatibilitas antara spesifikasi yang diinginkan dengan lingkungan dan kualitas supply listrik (Power Quality)
Pada
perusahaan listrik : * Sebagai tolok ukur dalam menilai kinerja operasi, pemeliharaan sistem dan penetapan kebijakan perencanaan
System Benchmarking Membandingkan
kualitas besaran listrik di titik pasokan pelanggan dengan di penyulang gardu Membandingkan kualitas besaran listrik di satu gardu dengan yang lain Membandingkan kualitas besaran listrik antar cabang distribusi
Penutup 1. Kedip tegangan disebabkan gangguan dan fault clearing time: Besarnya kedip tegangan tergantung dari lokasi dan jarak dari titik gangguan. Semakin jauh dari titik gangguan, maka kedip tegangan semakin kecil
2. Kedip tegangan, (harmonics), flickers disebabkan kondisi pembebanan: arc furnaces dll 3. Penanggulangan: di sisi sistem pasokan di sisi beban/konsumen
Harmonisa (Harmonics)
Harmonisa? dan Bagaimana HARMONISA bisa timbul/dibangkitkan pada suatu Jaringan/Sistem Tenaga Listrik
•
•
•
Setiap sinyal periodik yang tidak berbentuk sinus (NONSINUSOIDAL) mengandung harmonisa Harmonisa berbentuk gelombang sinus : Ansin(wnt+jn) Semakin tinggi frekuensi harmonisa, semakin kecil amplitudonya
Sinusoidal No harmonics
Non-Sinusoidal Harmonics
Harmonisa adalah gelombang-gelombang sinus dengan frekuensi kelipatan (integer) dari frekuensi sumber, yang bila digabungkan dengan gelombang sinus dengan frekuensi sumber akan menghasilkan gelombang yang terdistorsi (non-sinus) Sumber dari harmonisa dalam sistem tenaga listrik adalah beban-beban non-linear
U1(t) = A1sin(wt)
U(t) = U1sin(wt) + U3sin(3wt) +U5sin(5wt) + U3(t) = A3sin(3wt)
=
+ U5(t) = A5sin(5wt)
URMS = U1e2 + U2e2 + … + Une2
BEBAN LINIER DAN NON-LINIER Beban Linier :
Bila arus yang diserap mempunyai bentuk gelombang (sinus) yang sama dengan tegangan supply (tidak mengandung harmonisa) Contoh : tahanan (pemanas listrik), beban induktif dlm keadaan steady-state (transformator, motor)
Beban Non-linier : Bila arus yang diserap tidak mempunyai bentuk gelombang yang sama (non-sinus) dengan tegangan supply (mengandung harmonisa)
Contoh : motor saat start, transformator saat switch on.
ORDE DAN SPEKTRUM HARMONISA Orde Harmonisa dinyatakan dalam frekuensi (kelipatan frekuensi dasar. Untuk frekuensi dasar 50 Hz, harmonisa orde ke 5 mempunyai frekuensi 5 x 50 = 250 Hz
Spektum Harmonisa adalah grafik yang menggambarkan amplitudo dari harmonisa sebagai fungsi masing-masing frekuensinya
Simetris Hanya harmonisa ganjil Umumnya harmonisa ganjil dominan
Non-simetris Juga terdapat harmonisa genap
Tegangan harmonisa timbul karena adanya arus harmonisa yang berasal dari beban non-linear I Zi Ug
+ _
+ U -
U=Ug - Zi * I
ZL
Sistem elektronika daya terdiri dari peralatan semi-konduktor (SCRs, IGBTs, MOSFETs' etc) yang menghubungkan/memutus (switching) arus sesuai dengan algorithma kontrol tertentu Proses switching tsb jarang berimpit dengan zero crossing dari gelombang sumber/supply; sehingga mengakibatkan timbulnya pulsa-pulsa arus. Sifat non-linear rangkaian tsb mengakibatkan : walaupun tegangan yang digunakan murni sinus, arus yang dihasilkan akan berbentuk non-sinus dan akan mengandung harmonisa Uraian diatas menunjukkan bahwa beban menjadi sumber arus harmonisa, yang kemudian diinputkan kembali ke sistem dan berinteraksi dengan impedansi sistem yang akhirnya menghasilkan distorsi tegangan harmonisa.
Harmonisa tersebar ke seluruh jaringan
Ug
+U-
+U-
Zi1
Zi2
+ _
ZL1
Skugga
+UZi3 ZL2
ZL3
Diestimasikan sekitar 40% energi listrik yang dibangkitkan menggunakan peralatan elektronika daya sebelum digunakan Alasan utama makin banyaknya penggunaan peralatan elektronika daya tsb adalah peningkatan efisiensi sistem akan diperoleh Alasan kedua adalah yang berakibat pada peningkatan harmonisa pada sistem tenaga adalah perubahan dalam filosofi desain dari para perancang peralatan listrik. Sebelumnya, perancangan peralatan cenderung under rated atau over designed . Saat ini, supaya bisa bersaing, peralatan listrik dirancang lebih kritis (sesuai kebutuhan)
Tegangan dan Arus Harmonisa pada sistem supply/sumber
BEBAN 3 FASA 4 KAWAT 380 VOLT
Harmonisa yg dibangkitkan lampu neon (TL). Karacteristik harmonisa dari lampu neon adalah kelipatan orde 3 yaitu 3, 9, 15, atau frekuensi 150Hz, 450Hz dan 750Hz . Bentuk gelombang Tegangan Supply dan harmonisa yang dikandungnya (THD=9.4)
Arus Fasa dan Arus Netral beban 3 fasa lampu fluorescent
Efek harmonisa yang lain adalah mengalirnya arus netral yang tinggi. Hasil Analisis Harmonisa dari arus netral menunjukkan adanya ketakseimbangan pada sistem 3-fasa dan sebagian besar adalah arus harmonisa ke 3 dan ke 9 ) akibat beban lampu neon. Bentuk gelombang arus Netral dan harmonisa yang dikandungnya
Harmonisa yang dibangkitkan oleh Penyearah 6 Pulsa (six- pulse bridge rectifiers) adalah orde 5, 7, 11, dan 13, atau 250Hz, 350Hz, 550Hz and 650Hz .
Bentuk gelombang Arus Supply dan harmonisa yang dikandungnya (THD=14%)
Hasil pengukuran diatas memberikan informasi mengenai distorsi harmonisa pada sistem distribusi. Bila hanya digunakan kapasitor untuk kompensasi daya reaktif akan mengakibatkan beban lebih (overload) pada kapasitor, dan kemungkinan meledak dan terbakar .
Besaran Harmonisa untuk menentukan Kualitas Supply Listrik (Power Quality)
Faktor Distorsi Arus dan Tegangan Faktor Distorsi didefinisikan sebagai ratio (perbandingan) dari harga efektif harmonisa terhadap harga efektif gelombang dasarnya (50 Hz) yang dinyatakan dalam % dari gelombang dasarnya.
FD
jumlah kuadrat dari amplitudo semua harmonisa kuadrat dari amplitudo gelombang dasar
100%
TOTAL HARMONIC DISTORTION FACTOR (THD) Faktor Distorsi disebut Total Harmonic Distortion (THD) N
2
I i
Faktor Distorsi Arus
THD arus
i 2
2
I 1
N
Faktor Distorsi Tegangan
THDtegangan
V i
i 2
2
V 1
2
INDIVIDUAL HARMONIC DISTORTION FACTOR (IHD) Faktor Distorsi disebut Individual Harmonic Distortion (IHD)
Faktor Distorsi Arus
Faktor Distorsi Tegangan
IHDarus
I i I 1
IHDtegangan
V i V 1
TEGANGAN EFEKTIF (RMS VOLTAGE)
V rms
h
(V ) h
h 1
2
V 1 1 THD
2
Faktor Daya sesungguhnya (True Power Factor)
pf
P S
S 3VI P 3VI cos 1
S = daya nyata (VA) P = daya aktif (W) Cos φ1 = displacement factor Index “1” = gelombang dasar (50 Hz)
N
I
2 I i
pf
i 1
3V 1 I 1 cos 1 N
3V 1
2
I i
i 1
I 1
pf
cos 1
N
2 I i
i 1
True Power Factor
pf k 1 cos 1
k 1
I 1
N
2
I i
i 1
1 1 (THD ) 2
Standard Harmonisa
IEEE Standards IEEE STD. 519-1992 IEEE-519 Voltage Distortion Limits Bus Voltage at PCC
IHDv (%)
THDv(%)
69 kV and below
3.0
5.0
69.001 kV through 161 kV
1.5
2.5
161 kV and above
1.0
1.5
IHDv = Individual Harmonic voltage Distortion THDV = Total Harmonic Distortion
IEEE Standards IEEE STD. 519-1992 IEEE-519 Maximum Odd-Harmonic Current Distortion (%) Limits for General Distribution Systems (120 Volts – 69,000 Volts) Isc /IL
n<11
11 n<17
17 n<23
23 n<35
35 n
TDD
<20
4.0
2.0
1.5
0.6
0.3
5.0
20<50
7.0
3.5
2.5
1.0
0.5
8.0
50<100
10.0
4.5
4.0
1.5
0.7
12.0
100<1000
12.0
5.5
5.0
2.0
1.0
15.0
>1000
15.0
7.0
6.0
2.5
1.4
20.0
Even harmonics are limited to 25% of the odd harmonic limits above ISC = Maximum short circuit current at the bus IL = Maximum demand load current of the fundamental frequency at the bus
Sumber Harmonisa
Peralatan yang menghasilkan Harmonisa • • • • • • •
Peralatan kantor (komputer dll)) Pengatur cahaya (lampu) Lampu hemat (rendah) energi Pengatur kecepatan Motor (Elektronika Daya) UPS Electric Arc Furnace Dll
Penyearah Enam Pulsa (Six-pulse Bridge Rectifiers) Orde Harmonisa : (pengaruh komutasi diabaikan)
n = kp ± 1
p = jumlah pulsa output dalam satu siklus adalah 6 k = 0, 1, 2,... Bilangan bulat n = orde harmonisa Rumus diatas juga dapat digunakan untuk penyearah 12 pulsa, yaitu p = 12.
Dapur Busur Listrik (Electric Arc Furnace) Harmonisa yang dibangkitkan oleh dapur busur listrik tidak bisa diprediksi dan untuk mengetahuinya diperlukan pengukuran Harmonisa yang timbul selalu berubah-ubah , tergantung pada kondisi dapur busur listrik, yaitu posisi elektrode, scrap baja, busur api antara elektrode, dan elektrode serta groundingnya Keunikan karakteristik dari sistem ini adalah munculnya sub- harmonik , yaitu harmonisa dengan frekuensi dibawah frekuensi gelombang dasar (50 Hz). Harmonisa yang dibangkitkan bisa digunakan sebagai indikator kondisi operasi dari dapur busur listrik.
Kompensator VAR Statis Thyristor-Controlled Reactor (TCR) digunakan sebagai kompensator statis pada sistem distribusi untuk mengurangi kedip tegangan, memperbaiki faktor daya, memperbaiki ketakseimbangan dan memperbaiki stabilitas sistem
(a) Bila tingkat harmonisa rendah dan hanya hanya dibutuhkan kompensasi daya reaktif (b) Bila filter harmonik harus digunakan
Lampu Dischar ge Lampu discharge membangkitkan arus harmonisa dengan orde ganjil. Dalam sistem 3 fasa, harmonisa yang terbesar/ dominan adalah orde ke 3, 9 dan 15. Harmonisa tsb merupakan komponen urutan nol, sehingga jumlah arus harmonisa tsb akan mengalir melalui kawat netral yang mengakibatkan pemanasan berlebihan pada kawat netral tsb, khususnya bila ukuran kawat netral tsb lebih kecil dari konduktor fasa. Lampu neon/TL hemat energi (new, compact, energy efficient) dengan electronic starter dan ballast, membangkitkan spektrum harmonisa orde ganjil yang lengkap dengan Total Harmonic Distortion Index lebih besar 100%.
Peralatan Electronik rumah tangga Peralatan elektronik seperti TV, VCR, radio, personal computer, mesin cuci yang dikontrol secara elektroniss, and compact fluorescent lamps require direct current to supply electronic components. Single-phase rectifiers are commonly used as power supplies for such electronic equipment.
Walaupun daya nominal dari masing-masing peralatan tsb kecil, peralatan elektronik dalam jumlah besar akan memberikan masalah yang serius di daerah perumahan, terutama daerah yang berpenduduk padat. Pola penggunaan energi pada daerah perumahan menunjukkan bahwa sekitar 30 ÷ 50% beban perumahan mempunyai karakteristik arus-tegangan yang non-linier , yang merupakan sumber arus harmonisa.
Kapasitor dan Harmonisa
(RESONANSI)
Pemasalahan yang timbul akibat Harmonisa: – Excessive h eating & failure of c apacitors, capacito r fuses, transformers, motors , etc. – Uncontroll ed tripping of breakers or fuses – Voltage distortio n – Erroneous operation of cont rol sys tems – Damage to electroni c equipment (inclu ding drives) – Communication interference
– Capacitor resonance => Very serious!
Impedansi Kapasitor sebagai fungsi Frekuensi
z
z
0
1
C
1
C
2
f
f (Hz)
Fenomena Resonansi : – Beban capacitive dan inductive membatasi arus yang mengalir
(mempunyai impedansi), tetapi tergantung pada frekuensi impedansi dan arus yang mengalir berubah dengan berubahnya frequensi – Impedansi kapasitif dan induktif mempunyai sifat yang berlawanan (saling meniadakan) – Pada frequensi tertentu, reaktansi kapacitif = inductif Impedansinya saling meniadakan (terhubung seri) Frekuensi tersebut adalah frekuensi resonansi/ tuning frequency – Bila terdapat frequensi yang sama dengan tuning frequency, maka maka akan terjadi fenomena resonansi arus pada frekuensi resonansi tersebut akan menjadi besar
Karacteristik Impedansi X
INDUCTANCE XL =
L = (2
XL
f) L
bila f naik
XL
X
CAPACITOR XC = -
C
=-
(2 f)C
XC
Bila f naik
XC
Fenomena Resonansi:
fr f 1
X L 2 fl
Z
X L
Resonansi
X C
XL ( XL+Xc )
X C
1 2 fc
XC
Resonansi Seri LC
HUBUNGAN SERI DARI INDUKTOR DAN KAPASITOR
X
f r XL Z
XC
XL + Xc = 0 XL = -Xc
f r
2
r
=1
Resonansi Seri 20 KV
20 KV, 150 MVA, 50 Hz Harmonics
Inductance of the Transformator
Harmonic Source
400 V
400 V
Capacitor Bank
Capacitance of the Capacitor Bank
Resonansi Paralel LC
HUBUNGAN PARALEL DARI INDUKTOR DAN KAPASITOR
X
f r XC
XL
Z
f r
2
r
=1
Resonansi Paralel 20 KV, 150 MVA, 50 Hz Network Inductance Harmonic Source
400 V Harmonics Variable Speed Drive
Capacitor Bank
Capacitance of the Capacitor Bank
Efek Harmonisa
Peralatan Listrik Distorsi harmonisa bisa menyebabkan terjadinya pergeseran voltage zero crossing , yang akan berakibat pada kesalahan operasi bila digunakan untuk sinkronisasi kontrol.
Komputer dan peralatan yang sejenisnya membutuhkan sumber ac yang bila mengandung harmonisa THD tegangan- nya tidak boleh lebih dari 5%, dan untuk masing-masing harmonisa tidak boleh lebih dari 3% gelombang dasar (50 Hz).
Pengukuran Harmonisa mengakibatkan kesalahan pengukuran dari alat- alat ukur tergantung pada konstruksi dari alat ukur tsb. Alat ukur yang bekerja berdasarkan induksi (induction disk), seperti watt-hour meters, dirancang dan dikalibrasi untuk gelombang sinus. Harmonisa membangkitkan tambahan kopel/torque electromagnetic pada disk, sehingga hasil pengukurannya lebih tinggi. Suatu study di Canada melaporkan bahwa harmonisa ke 5 sebesar 20% akan mengahsilkan 10 ÷ 15% error pada two element three-phase wattmeter. Digital wattmeter biasanya teliti, kecuali jika distorsinya sangat besar (≥20%).
Interferensi Telephone Harmonisa dapat mempengaruhi rangkaian telephone yang menghasilkan medan magnit dan medan listrik, dan akan mempengaruhi kualitas sistem komunikasi.