155 Diagnosis Non Spesialistik

155 DIAGNOSIS NON SPESIALISTIK BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO. 5 TAHUN 2014 SISTEM SARAF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Kejang Demam Tetanus HIV AIDS Tanpa Komplikasi Tension Headache Migren Bell’s Palsy Vertigo Epilepsi Status Epileptikus Rabies Delirium PSIKIATRI

12 13 14 15

Demensia Gangguan Campuran Anxietas & Depresi Gangguan Psikotik Insomnia MATA

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Benda Asing di Konjungtiva Konjungtivitis Pendarahan Subkonjungtiva Mata Kering Blefaritis Hordeolum Glaukoma Akut Episkleritis Hipermetropia Ringan Miopia Ringan Astigmatisme Ringan Presbiopia Buta senja Katarak TELINGA

30 31 32

Otitis Eksterna Otitis Media Akut Serumen Prop HIDUNG

33 34 35 36

Rhinitis Akut Rhinitis Vasomotor Rhinitis Alergika Benda Asing di Hidung

37 38

Epistaksis Frunkel pada Hidung SISTEM RESPIRASI

39 40 41 42 43

Influenza Faringis Pertusis Tonsilitis Laringitis PARU

44 45 46 47 48

Asma Bronkhial Bronkhitis Akut Pneumonia, Bronkhopneumonia Pneumonia, Aspirasi Tuberkulosis Paru tanpa Komplikasi SISTEM KARDIOVASKULER

49 50 51 52 53 54 55 56

Hipertensi Esensial Angina Pektoris Cardiorespiratory Arrest Gagal Jantung Akut Gagal Jantung Kronik Infark Miokard Infark Serebral / Stroke Takikardi

57 58 59 60 61

SISTEM ENDOKRIN, METABOLIK DAN NUTRISI Diabetes Melitus Tipe 1 Diabetes Melitus Tipe 2 Hipoglikemia Ringan Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik Tirotoksikosis

62 63 64 65

SISTEM GINJAL DAN SALURAN KEMIH Infeksi Saluran Kemih Gonore Sifilis Stadium 1 & 2 Fluor Albus

66 67 68 69 70 71 72

SISTEM GASTROINTESTINAL, HEPATOBILIER, DAN PANKREAS Kandidiasis Mulut Malabsorbsi Makanan Parotitis Gastritis Gastroenteritis Refluks Gastroesofagus Infeksi pada Umbilikus

73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88

Demam Tifoid Intoleransi Makanan Alergi Makanan Keracunan Makanan Penyakit Cacing Tambang Strongiloidasis Askariasis Skistosomiasis Taeniasis Disentri Bailer, Disentri Amuba Hemorrhoid Grade 1 / 2 Kolesistisis Pendarahan Saluran Cerna Bagian Atas Apendisitis Akut Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah Peritonitis SISTEM REPRODUKSI

89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103

Kehamilan Normal Abortus Spontan Komplit Vaginitis Abortus Mengancam Abortus Spontan Inkomplit Anemia Defisiensi Besi pada Kehamilan Eklampsia Hiperemesis Gravidarum Ketuban Pecah Dini Ruptur Perineum Tingkat 1 –  2 Perdarahan Post Partum Mastitis Persalinan Lama Pre Eklampsia Vulvitis HEPAR

104 105

Hepatitis A Hepatitis B

106 107 108 109 110 111

SISTEM HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI Abenua Defisiensi Besi Limfadenitis Demam Dengue Malaria Leptospirosis Filariasis SISTEM AUTOIMUN

112

Reaksi Anafilaktik

113 114 115 116 117

Syok Atrhitis, Osteoarthritis Arthritis, Reumatoid Fraktur Hiperuriceumia PENYAKIT KULIT

118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152

Cutaneus Larva Migra Dermatitis Atopik Dermatitis Kontak Iritan Dermatitis Numularis Dermatitis Perioral Dermatitis Seboroik Exanthemathous Drug Eruption Fixed Drug Eruption TInea Rapitits TInea Barbae Tinea Fascialis Tinea Korporis Tinea Manum Tinea Unguium Tinea Kruris Tinea Pedis Filariasis Herpes Simpleks Tanpa Komplikasi Herpes Zoster Tanpa Komplikasi Lepra Liken Simpleks Kronik / Neurodermatitis Luka Bakar Derajat 1 & 2 Milaria Moluskum Kontangiosum Morbili Tanpa Komplikasi Napkin Eczema Pedikulosis Kapitis Pitiriasis Rosea Pioderma Pitiriasis Versikolor Reaksi Gigitan Serangga Skabies Urtikaria Varisela Tanpa KOmplikasi Veruka Vulgaris

153 154 155

GIZI DAN METABOLISME Malnutrisi Energi Protein Dislipidemia Obesitas

SUMBER https://www.panduanbpjs.com/155-jenis-penyakit-yang-ditanggung-bpjs-di-faskes-1/