Keperawatan Komunitas III Small Group Discussion (SGD) Keperawatan Komunitas pada Kelompok Laki-Laki
Oleh: Kelompok I
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat April 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Mata Kuliah
: Keperawatan Komunitas III
Dosen Pengampu
: Anggi Setyowati, Ns., MSc
Kelompok
:I
Nama Anggota
: 1. AswadiSyukur
(I1B114217)
2. Muhammad Ramadhan
(I1B114025)
3. AuliaRachmah
(I1B114051)
4. Laila Agustina
(I1B114019)
5. Miftahul Jannah
(I1B114023)
6. RidhaFitria
(I1B114033)
7. ElyanaFadiah
(I1B114202)
8. Dahlia
(I1B114055)
9. Muhammad Setiawan
(I1B114024)
10. Fazrinnor
(I1B114223)
11. CorensaWredaAnggarda
(I1B114211)
12. Chairunnisa Mei Yuni
(I1B114053)
13. IseuMapagresuka
(I1B114017)
14. RiniAprianti
(I1B114242)
15. PuspitaWidyaAstuti
(I1B114031)
16. AyuDwi Lestari
(I1B114052)
17. Pravella Melinda
(I1B114073) Banjarbaru, 13 April 2017 Dosen
Ema Desy Naediwati, Ns
ii | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah “Small Group Discussion (SGD) dengan topik Keperawatan Komunitas pada Kelompok Laki-Laki” pada “Blok Keperawatan Komunitas III” dalam waktu yang telah ditentukan. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan demi perbaikan dimasa mendatang.
Banjarbaru, 13 April 2017
Kelompok I
iii | P a g e
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI
................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1 B. Tujuan
.....................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Definisi Dewasa Awal ..................................................................................3 B. Gambaran Status Kesehatan Laki-Laki di Indonesia ...................................3 C. Tahap Tumbuh Kembang pada Laki-Laki Dewasa Muda dan Menengah ....4 D. Masalah Kesehatan Utama pada Laki-Laki...................................................6 E. Peran Perawat Komunitas pada Kesehatan Laki-Laki ................................10 BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................12 B. Saran
...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iv | P a g e
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anakanak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Dari bahasa inggris “teenager” yakni manusia usia 13-19 tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa untuk itu peran orang tua disini betul betul berperan, karena kalau tidak diarahkan sesuai dengan kaidah agama dan nilai etika yang baik pasti cenderung terjerumus ke hal-hal yang negatif. Remaja sering dianggap sebagai sebuah kelompok yang sehat. Namun demikian, banyak remaja mati sebelum waktunya karena kecelakaan, bunuh diri, kekerasan, dan penyakit lainnya yang baik dicegah atau diobati. Banyak remaja yang menderita sakit kronis kesehatan dan cacat. Selain itu, banyak penyakit serius pada laki-laki di masa dewasa memiliki akar pada masa remaja. Sebagai contoh, penggunaan tembakau, infeksi menular seksual termasuk HIV, makan yang buruk dan kebiasaan olahraga, mengakibatkan kematian dini penyakit atau di kemudian hari. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, kelompok remaja lakilaki lebih banyak mempunyai masalah kesehatan utama terutama dalam perilaku berisiko, dan tahap tumbuh kembang pada laki-laki dewasa muda dan menengah sangat mempengaruhi perilaku mereka, maka peran perawat komunitas sangat membantu dalam mengatasi masalah kesehatan kelompok laki-laki.
Peran
perawat
komunitas
dapat
berupa
pemberi
asuhan
keperawatan, advokat pasien, edukator , coordinator, kolaborator, konsultan, dan sebagai pembaharu.
B. Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui keperawatan komunitas pada kelompok laki-laki yang khususnya meliputi : a. Gambaran status kesehatan laki-laki di Indonesia b. Tahap tumbuh kembang pada laki-laki dewasa muda dan menengah c. Masalah kesehatan utama pada laki-laki d. Peran perawat komunitas pada kesehatan laki-laki
2|Page
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Dewasa Awal
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock (1999) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Santrock (2002) mengatakan masa dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan menjalin hubungan dengan lawan jenis, terkadang menyisakan sedikit waktu untuk hal lainnya. Kenniston (dalam Santrock, 2002) mengemukakan masa muda (youth) adalah periode kesementaraan ekonomi dan pribadi, dan perjuangan antara ketertarikan pada kemandirian dan menjadi terlibat secara sosial. Periode masa muda rata-rata terjadi 2 sampai 8 tahun, tetapi dapat juga lebih lama. Dua kriteria yang diajukan untuk menunjukkan akhir masa muda dan permulaan dari masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan. Mungkin yang paling luas diakui sebagai tanda memasuki masa dewasa adalah ketika seseorang mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang kurang lebih tetap (Santrock, 2002). Sementara itu, Dariyo (2003) mengatakan bahwa secara umum mereka yang tergolong dewasa muda (young adulthood) ialah mereka yang berusia 2040 tahun. Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung jawabnya tentu semakin bertambah besar. Ia tak lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis maupun psikologis pada orangtuanya (Dariyo, 2003).
B. Gambaran status kesehatan laki-laki di Indonesia
1. Kebiasaan merokok lebih banyak dilakukan oleh pria usia muda dari pada pria usia tua, dan persentase terbanyak dijumpai pada pria 15-19 tahun (89,7
3|Page
persen). Kondisi ini memprihatinkan karena terjadi pergeseran perokok yang semula di kelompok usia 20-29 tahun menjadi usia yang paling muda (15-19 tahun). Persentase pria perokok cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya tingkat pendidikan pria. Di antara pria perokok yang mengkonsumsi 10 batang rokok atau lebih terbanyak dilakukan oleh pria yang tidak sekolah dan tidak tamat SD, yaitu persentasenya hampir sama yaitu 71,9 persen dan 71,5 persen (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012). 2. Indonesia tahun 2012 menunjukkan fakta yang mengkawatirkan bahwa orang muda (15 – 24 tahun) menempati proporsi sebesar 30 persen dari populasi beresiko dengan prevalensi HIV lebih tinggi. Dalam kajian tersebut juga dikemukakan bahwa sepertiga populasi orang muda sudah akan melakukan hubungan seksual minimal satu kali. Remaja dan dewasa muda adalah kelompok yang rentan karena secara psikologis mereka berada pada periode ingin mencoba dan lebih mudah terpajan dengan berbagai perilaku berisiko.
Indikator
ini
merupakan
salah
satu
indikator
Millenium
Development Goals yang harus dipantau secara berkala pencapaiannya oleh setiap negara berkembang (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012). 3. Gender mempunyai pengaruh besar terhadap kesehatan laki-laki dan perempuan. Keadaan ini juga dapat berpengaruh terhadap konsekuensi kesehatan yang dihadapi laki-laki dan perempuan. Misalnya kanker paru paru banyak diderita oleh laki-laki diwaspadai ada kaitannya dengan kebiasaan merokok. Penderita depresi pada perempuan dua kali sampai 3 kali lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki (Diskes.Baliprov).
C. Tahap tumbuh kembang pada laki-laki dewasa muda dan menengah
1. Early Adulthood (dewasa muda) 20-40 tahun Orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik secara fisik, transisi secara intelektual serta transisi peran sosial. Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa
4|Page
dewasa awal adalah masa beralihnya pandangan egosentris menjadi sikap yang empati. Pada masa ini, penentuan relasi sangat memegang peranan penting. Dewasa awal merupakan masa permulaan dimana seseorang mulai menjalin hubungansecara intim dengan lawan jenisya (Santrock, J. W. 1999). Tahap tumbuh kembang pada dewasa muda diantaranya (Havighurst, Robert J .1961): a) Memilih pasangan b) Belajar hidup bersama orang lain sebagai pasangan c) Mulai berkeluarga d) Membesarkan anak e) Mengatur rumah tangga f) Mulai bekerja g) Mendapat tanggungjawab sebagai warga Negara h) Menemukan kelompok sosial yang cocok 2. Middle-age (dewasa lanjut) Dimulai pada usia kurang lebih 40 tahun hingga 60 atau 65 tahun. Pada usia ini seseorang membuat pilihan apa yang akan dilakukan, bagaimana menginvestasikan waktu dan sumber daya, mengevaluasi aspekaspek dalam kehidupan yang hendak dirubah. Terjadi penurunan fungsi biologis, dukungan sosial budaya seperti pendidikan, karir, dan relasi mencapai puncaknya (Willis & Schaie, 2001). Tugas perkembangan masa dewasa awal menurut Hurlock (1980) membagi tugas perkembangan pada individu dewasa awal, antara lain: a. mulai bekerja b. memilih pasangan c. mulai membina keluarga d. mengasuh anak e. mengelola rumah tangga f. mengambil tanggung jawab sebagai warga negara g. mencari kelompok sosial yang menyenangkan
5|Page
Perubahan
fisik
yang
terjadi
pada
dewasa
menengah/lanjut
diantaranya: a) Kulit berkerut dan mengendur b) Rambut lebih tipis dan berwarna keabu-abuan c) Kuku jari tangan bergerigi, menjadi lebih tebal, dan lebih rapuh d) Berkurangnya
tinggi
tubuh
karena
menyusutnya
tulang
dan
bertambahnya berat badan tubuh e) Kepadatan tulang menurun sehingga sendi menjadi kaku dan sulit digerakkan f) Kemampuan penglihatan dan pendengaran menurun g) Meningkatnya resiko terkena penyakit seperti kardiovaskular, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas. Tahap tumbuh kembang pada dewasa menengah diantaranya (Havighurst, Robert J .1961): a) Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga Negara b) Membangun dan mempertahankan standard ekonomi keluarga c) Membimbing
anak
dan
remaja
untuk
menjadi
dewasa
yang
bertanggungjawab dan Menyenangkan d) Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang e) Membina hubungan dengan pasangannya sebagai individu f) Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa perubahan fisik g) Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua
D. Masalah kesehatan utama pada laki-laki
Laki-laki menderita lebih banyak Sirosis Hepatis yang berhubungan dengan perilaku minuman beralkohol. Demikian pula kanker paru-paru yang berhubungan dengan perilaku merokok. Silicosis yang berhubungan dengan pekerja tambang (100 % laki-laki). Demikian pula untuk kasus hernia pada laki-laki yang berhubungan dengan jenis pekerjaan. Penyakit dengan gangguan
6|Page
pada Arteri Coronaria merupakan salah satu penyebab terbesar kematian pria pada saat kerja (Dr. Asti Widihastuti MHC. Gender). Status kesehatan remaja berdasarkan sumber dari Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional. Survei Demografi Dan Kesehaan Di Indonesia 2012 tentang Kesehatan Reproduksi. a. Perokok Remaja terkhusus pria sebanyak 6.835 responden yang berusia 15-19 tahun didapatkan data bahwa : 1. Bukan perokok : 25,6 % 2. Mantan perokok : 30,9 % 3. Saat ini perokok : 43,3 % Remaja terkhusus pria sebanyak 4.145 responden yang berusia 20-24 tahun didapatkan data bahwa : 1. Bukan perokok : 10,8 % 2. Mantan perokok : 21,0 % 3. Saat ini perokok : 68,1 % b. Peminum Remaja terkhusus pria sebanyak 6.835 responden yang berusia 15-19 tahun didapatkan data bahwa : 1. Bukan peminum : 69,8 % 2. Mantan peminum : 16,2 % 3. Kadang-kadang peminum : 13,8 % Remaja terkhusus pria sebanyak 4.145 responden yang berusia 20-24 tahun didapatkan data bahwa : 1. Bukan peminum : 47,0 % 2. Mantan peminum : 34,0 % 3. Kadang-kadang peminum : 18,6 % c. Obat-obatan Remaja terkhusus pria sebanyak 6.835 responden yang berusia 15-19 tahun didapatkan data bahwa : 1. Di hirup : 47,0 %
7|Page
2. Hirup : 34,0 % 3. Suntik : 18,6 % 4. Diminum / telan : 1,4 % Remaja terkhusus pria sebanyak 4.145 responden yang berusia 20-24 tahun didapatkan data bahwa : 1. Di hirup : 5,1 % 2. Hirup : 1,1 % 3. Suntik : 0,2 % 4. Diminum / telan : 2,2 % d. HIV/AIDS Lima belas sampai 24 usia tahun menyumbang 40% perkiraan dari semua infeksi HIV baru di kalangan orang dewasa di seluruh dunia pada tahun 2008. Setiap hari, 2 500 lebih orang-orang muda terinfeksi dan global ada lebih dari 5,7 juta orang muda yang hidup dengan HIV / AIDS. Orang-orang muda perlu tahu bagaimana melindungi diri mereka sendiri dan memiliki sarana untuk melakukannya. Ini termasuk kondom untuk mencegah penularan seksual dan membersihkan virus dan jarum suntik bagi mereka yang menyuntikkan narkoba. Saat ini, hanya 30% laki-laki muda dan 19% wanita muda memiliki pengetahuan yang komprehensif dan benar mereka butuhkan untuk melindungi diri dari tertular virus. Akses
yang
lebih
baik
untuk
konseling
dan
tes
HIV
akan
menginformasikan kaum muda tentang status mereka, membantu mereka untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, dan menghindari penyebaran lebih lanjut virus. Budaya dan kondisi sosial ekonomi meningkatkan kerentanan orang-orang muda untuk infeksi HIV, strategi pencegahan HIV yang efektif harus bertujuan untuk mengatasi faktor ini juga. e. Malnutrisi Banyak anak laki-laki di negara berkembang masuk remaja kekurangan gizi, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit dan kematian dini. Sebaliknya, kelebihan berat badan dan obesitas (bentuk lain
8|Page
dari gizi buruk dengan konsekuensi kesehatan yang serius dan implikasi finansial jangka panjang penting bagi sistem kesehatan) semakin meningkat di kalangan anak muda di kedua negara-negara berpenghasilan rendah dan tinggi. Gizi yang cukup dan makan sehat dan kebiasaan latihan fisik pada usia ini adalah dasar bagi kesehatan yang baik di usia dewasa.. Selain itu, penting untuk mencegah masalah gizi dengan memberikan saran, makanan dan suplemen mikronutrien (misalnya untuk remaja hamil), serta mendeteksi dan menangani masalah-masalah (seperti anemia) segera dan efektif ketika mereka terjadi. f. Kesehatan Mental Dalam setiap tahun tertentu, sekitar 20% dari remaja akan mengalami masalah kesehatan mental, yang paling sering depresi atau kecemasan. Risiko meningkat oleh pengalaman kekerasan,, devaluasi penghinaan dan kemiskinan, dan bunuh diri merupakan salah satu penyebab utama kematian pada orang muda. Bangunan keterampilan hidup pada anak-anak dan remaja, dan menyediakan mereka dengan dukungan psikososial di sekolah-sekolah dan pengaturan masyarakat lainnya dapat membantu meningkatkan kesehatan mental. Jika masalah muncul, mereka harus terdeteksi dan dikelola oleh peduli kesehatan pekerja dan kompeten. g. Kekerasan Kekerasan adalah salah satu penyebab utama kematian di kalangan anak muda, terutama laki-laki: 565 diperkirakan merupakan orang-orang muda berusia 10 hingga 29 tahun meninggal setiap hari melalui kekerasan interpersonal. Untuk setiap kematian, sebuah 40 diperkirakan 20 untuk pemuda membutuhkan perawatan rumah sakit untuk cedera yang berhubungan dengan kekerasan. Mempromosikan membina hubungan antara orang tua dan anak-anak sejak awal kehidupan, memberikan pelatihan keterampilan hidup, dan mengurangi akses ke alkohol dan berarti mematikan seperti senjata api membantu mencegah kekerasan. Perawatan dan empati Efektif bagi
9|Page
remaja korban kekerasan dan dukungan yang berkelanjutan dapat membantu menangani dengan baik fisik dan psikologis akibat kekerasan. h. Trauma Trauma tidak disengaja adalah penyebab utama kematian dan cacat di antara orang-orang muda. Trauma luka lalu lintas di Jalan mengambil nyawa muda sekitar 1 orang 000 setiap hari. Naehat bagi orang-orang muda pada mengemudi dengan aman, keras dalam menegakkan hukum yang melarang mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan dan meningkatkan akses transportasi umum yang aman dan andal dapat mengurangi
kecelakaan
lalu
lintas
jalan
pada
orang
muda.Jika
jalankecelakaan lalu lintas terjadi, akses cepat untuk perawatan trauma secara efektif dapat menyelamatkan kehidupan.
E. Peran perawat komunitas pada kesehatan laki-laki
Peran perawat komunitas pada kesehatan laki-laki yaitu (Hidayat, A. A. 2008): 1. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan
dengan
menggunakan
proses
keperawatan.
Contohnya
melakukan asuhan keperawatan pada masalah kesehatan yang terjadi pada laki-laki. 2. Peran sebagai advokat pasien Peran ini dilakukan perawat dalam membantu pasien dan keluarganya dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan
yang
diberikan
kepada
pasien.
Juga
dapat
berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya dan hak atas privasi. contohnya: Seorang pasien laki-laki yang menderita HIV/AIDS belum mendapatkan perawatan yang memadai, maka perawat harus
10 | P a g e
membela pasien dengan memberikan perawatan yang sesuai dengan hak pasien 3. Peran edukator Peran ini dilakukan dengan membantu pasien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari pasien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Contohnya: memberikan pendidikan kesehatan tentang masalah kesehatan yang dapat terjadi pada laki -laki 4. Peran koordinator Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan pasien. 5. Peran kolaborator Peran perawat di sini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lainlain dengan berupaya
mengidentifikasi
pelayanan
keperawatan
yang
diperlukan
termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya. 6. Peran konsultan Di sini perawat berperan sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan pasien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. 7. Peran pembaharu Peran ini dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan
11 | P a g e
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Gambaran status kesehatan laki-laki di Indonesia meliputi : Kebiasaan merokok lebih banyak dilakukan oleh pria usia muda dari pada pria usia tua, mempunyai prevalensi HIV lebih tinggi, dan gender mempunyai pengaruh besar terhadap kesehatan laki-laki dan perempuan. Tahap tumbuh kembang pada laki-laki dewasa muda dan menengah berbeda-beda antara Early Adulthood (dewasa muda) 20-40 tahun dan Middle-age (dewasa lanjut). Masalah kesehatan utama pada laki-laki terdiri dari perokok, HIV/AIDS, kekerasan, peminum dan lainnya yang telah di jelaskan diatas. Peran perawat komunitas pada kesehatan laki-laki juga memberikan asuhan keperawatan dan juga peran yang lainnya yang telah dijelaskan.
B. Saran Penulis menyarankan kepada pembaca atau khususnya para calon perawat untuk lebih memahami terhadap permasalahan kesehatan pada kelompok laki-laki serta peran perawat komunitas pada kesehatan laki-laki.
12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Dariyo. ( 2003 ). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT Gramedia Dr. Asti Widihastuti MHC. Gender Havighurst, Robert J . 1961. Human Development and Education. Longmans. Green and Co. New York Hidayat, A. A. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. http://www.diskes.baliprov.go.id/id/ISU-GENDER-DALAM-BIDANGKESEHATAN Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Ruang Kehidupan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga. Santrock, J. W. 1999. Life span development. 7th edition. Boston. Mc Graw. Santrock, J. W.. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Modul Pria (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Jakarta, Indonesia). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 Modul Pria . October, 2014 Willis & Schaie, 2001 Schaie, K. W. and Whillis, S. L. 2001. Adult Development and
Aging
(3re.Ed). New
York
:
Harpercollins
Publisher,
Inc.