TIM PELATIHAN AIPNI 2016
DISTRIBUTION OF AINEC’S MEMBER THROUGHOUT INDONESIA UNSYAH SI/NERS=326
13
USU
STIKES MUH BANJARMASIN
MASTER/SP = 15 UNHAS
13
DIPLOMA 3 = 489
7 3 2
18
6 2
3
5 1
UNAND
2
1 4
1
8 4
UI
1
6
5
3
UNDIP
27
2
19
UMJ
7
28
4
UA
31
St.Carolus
60
13
UNPAD
STIKES BALI
7
STIKES A YANI
5 UGM
UB UMY
3
300 Latar Belakang
Perbandingan RS dan Inst. Pendidikan 250
51
200
150 19 31
PDDK
28
RS
218
100 13 50
72
27 112107118
18
8
72 39
0
15
5 3 5 12 10 12 4 8 1 7
D T R U I R A U A A P E N M B I R K U M S U S
I U B L M U A J K G N E B
L E B A B
38
5 7 22 25
13 31
3
6 2 1
19 14
7
33 24 26
I R L G N K R G L G Y I I M A E N E A N D N E S S D T T B B E E L L T A M U A T A P N J J A A L K A U J K A S M B K A L
3 5
11
25
56
4
5
2
11 19
4 2 0 2
22 14
I L B T L A G R O M I A T T E R N A L S T T B A E L L B N N L L T T U U L U A R S S K U S G S
T U L U S
2
2
21 0 1
U T A K U U L P U A L A A M P M
1 -2
T R B A U P A
MASYARAKAT
INST. DIK 389 (D3), 309 (S1/ners),15 (S2/Sp), & 1 (S3) pertumbuhan tidk diimbangi kualitas maupun kuantitas dosen Tidak diimbangi sarana prasarana memadai Tidak diimbangi ketersediaan lahan praktik memadai Belum diimbangi manajemen pengelolaan yg baik 22,2% visi,misi,ujuan tdk relistik 14,8% tdk melakkan SPMI 25,6% rasio dsn-mhs 1: 30 70% kurikulum belum sesuai
VS MAHASISWA
Kompetensi lulusan
VS
Kemiskinan 2% GNP-Kes Masalah kesehatan tuntutan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan biaya bi aya terjangkau sumber daya manusia yang kompeten • •
VS
• •
•
VS
VS
RS
MANAJEMEN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Jmlh RS mencapai 1.320 (2008) bertambah 86 rRS dari posisi th 2003. Dari 1.320 rRS tersebut, 657 merupakan rumah sakit swasta dengan pertumbuhan rata-rata pertahun sekitar 1,14%, sisanya milik pemerintah, TNI, Polri, Pemda, dan BUMN (depkes -RS belum mampu menjamin proses belajar yg yg baik -Rasio pembimbing & mhs = 1:30-40 -Biaya praktik tinggi (100 ribu s.d 500 rb/bln/mhs) -Sarana pembelajaran tdk memadai
Kondisi Saat ini Yang Seharusnya Seharusnya
Existing Condition
Akibatnya
Kecukupan dan kualitas rendah Tidak seimbang Belum mampu laksana Terbatas Terbatas kapasitas dan SDM Terbatas Terbatas
Minimal Terbatas
Masalah penyelenggaraan pendidikan keperawatan di Indonesia 1) Tujuan
a) Pembimbing Pembimbing klinik yang yang kurang yaitu yaitu rasio pembimbing mahasiswa ratarata 1:30-40 sebanyak 87% (standar 1:10). b) Biaya praktik praktik mahasiswa mahasiswa ke rumah sakit sangat mahal berkisar 100.000 s.d. 500.000/mhs/bln. c) Perbanding Perbandingan an antara antara jumlah rumah rumah sakit dengan institusi pendidikan 1:8. d) Penggunaa Penggunaan n fasilitas RS terbatas, terbatas, seperti; sarung tangan, jarum infus, alat suntik, kapas steril, dll. e) Sebanyak Sebanyak 80% mahasiswa mahasiswa tidak tidak mendapatkan bimbingan klinik yang memadai, baik oleh pembimbing rumah sakit maupun oleh institusi pendidikan. f) 95% meny menyata atakan kan fungsifungsi-fun fungsi gsi manajemen ( planning, planning, organizing, organizing, directing, controlling dan actuiting ) belum dilaksanakan optimal dalam pelaksanaan pendidikan klinik.
Pendidik Klinik Fak tingkat kepakaran 11,7% kurang, penguasaan metode belajar klinik 15,8% kurang, komitmen 19,2% kurang, penguasaan tehnologi 27,5% kurang sedangkan motivasi 63,3% sangat baik, percaya diri 70% baik dan sikap caring 66,7% sangat baik.
RS perencanaan bimbingan praktik 75,8% kurang, standar praktik klinik mahasiswa 76,7% kurang,
Proses dan Output ???
critical thinking 58,3% kurang, sikap caring 20% kurang, tanggung jawab 19,2% kurang, kemampuan leadership 61,7% kurang dan integrasi dengan klinik sebanyak 65% kurang
Mahasiswa
kompetensi bimbingan 68,3% kurang, pemahaman tujuan belajar 66,7% kurang, standar operating procedure 56,7% kurang.
Pendidik Klinik RS
penyelenggaran pendididikan keperawatan tidak tercapai; 2) lulusan tidak 2) bisa diserap oleh pemangku kepentingan atau pengguna karena ketrampilan dan kompetensi yang tidak memadai serta jika melakukan kegiatan praktik dapat membahayakan nyawa pasien; kesehatan 3) Dinas kesehatan tidak dapat mengeluarkan ijin sebagai tenaga kesehatan yang disebut Surat Ijin Perawat
UU NO.38/2014 TTG KEPERAWATAN
Standar Kompetensi Perawat
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Penyelenggaraan Pendidikan Visi, misi,tujuan misi,tujuan Tatapamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu Mahasiswa dan lulusan Kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik Wahana bljr klinik dan komunitas Sarana & prasarana Sistem informasi, pembiayaan, penelitian, pengmas dan kerjasama • •
• •
•
• •
Rumah Sakit Sebagai Wahana Belajar: Kesempatan kontak dg klien, tujuan praktik, bimbingan yg kompeten, mempelajari keterampilan, berfikir kritis, transfer pengetahuan, integrasi pengetahuan, standar rumah sakit pendidikan
Terakreditasi baik oleh BAN-PT/LAMPTKES
UU NO 38 /2014 ttg Keperawatan Jenis Perawat erawat terdiri atas: a. Perawat Perawat profesi; dan b. Perawat vokasi.
Perawat profesi sebagaimana dimaksud •
•
pada ayat ayat (1) huruf huruf a terdiri atas: ners; dan ners spesialis.
PENDIDI PEND IDIKAN KAN TIN TINGGI GGI KEPE KEPERAW RAWA ATAN
Pendidikan tinggi Keperawatan terdiri atas: •
•
•
pendidikan vokasi; pendidikan akademik; dan pendidikan profesi.
Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud: merupakan program diploma Keperawatan. Pendidikan vokasi paling rendah adalah program Diploma Tiga Keperawatan.
UU NO 38/2014 Pendidikan endidikan akademik sebagaimana •
•
•
dimaksud dalam Pasal 5 huruf b terdiri atas: program sarjana Keperawatan; program magister Keperawatan; dan program doktor Keperawatan
Pendidikan endidikan profesi sebagaimana •
•
dimaksud dalam Pasal 5 huruf c terdiri atas: program profesi Keperawatan; dan program spesialis Keperawatan.
UU NO 38/2014 Pendidikan Tinggi Keperawatan Keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki izin penyelenggaraan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan. Perguruan tinggi sebagaimana seb agaimana dimaksud pada ayat ayat (1) dapat berbentuk universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, atau akademi.
SISTEM PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA 1. Jenis pendidikan keperawatan meliputi: Pendidikan Vokasi yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat vokasi. Pendidikan Akademik yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan. Pendidikan Profesi yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mampu memecahkan masalah sains dan teknologi dalam bidang ilmu keperawatan untuk mampu mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas tindakan keperawatan dibawah tanggung jawabnya
Kunci sukses Program Pendidikan Profesi Ners Pembelajaran tahap akademik yang berkualitas Pembelajaran tahap profesi yang berkualitas yang dilaksanakan dengan keterlibatan para perawat praktisi yang berpengalaman sebagai preceptor yang memiliki kompetensi kompetensi dan kemampuan kemampuan menjadi preceptor preceptor yang kompeten kompeten dan handal. Memiliki fasilitas pembelajaran yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan termasuk fasilitas lahan praktik
Pentingnya Pelatihan Untuk itu diperlukan program pelatihan yang dirancang untuk mempersiapkan mempersiapkan para preceptor preceptor yang kompeten sehingga pengalaman klinik mahasiswa selama tahap profesi efektif mencapai kompetensi yang diharapkan dari calon Ners. Disamping itu para peserta akan menjadi role model preceptor bagi para perawat praktisi lainnya di lingkungan institusi kerjanya. Program pelatihan ini merupakan salah satu upaya strategis untuk meningkatkan kualitas ku alitas lulusan lulusan program program pendidikan Ners
TUJUAN UMUM Setelah
mengikuti program pelatihan, peserta diharapkan mampu berperan sebagai sebagai preceptor dan mampu mampu mengelola proses belajar klinik bagi peserta didik tahap profesi Ners
Jadwal
-
Hari Pertama Sesi 1 Pengantar Struktur Program (60 menit) Sesi 2 Learning Outcome (60 menit) Sesi 3 Konsep Dasar Pembelajaran Klinik (60 menit) Sesi 4 Model Bimbingan Profesi Ners: Preceptorship Preceptorship (90 mnt) Sesi 5 Implementasi Program Preceptorship (60 menit) Sesi 6 Diskusi Kelompok (60 menit) Hari Kedua Sesi 7 Evaluasi Pembelajaran Klinik (60 menit) Sesi 8 Presentasi Kelompok (60 menit) Sesi 9 Role play (120 menit) Sesi 10 Feedback Feedback (60 menit)