PENETAPAN AREA PRIORITAS DAN PELAYANAN PRIORITAS No. Dokumen : RSRN/SPO/07/001 RS PANTI RINI
Jl. Solo Km.13,2 Kalasan Sleman – Yogyakarta
Tanggal diterbitkan
SPO
9 Januari 2015
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Revisi :
Hal 1 dari 2
Ditetapkan, Direktur
dr. Y. Agus Wijarnaka, M.Kes
Penetapan prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan prioritas dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Penetapan prioritas dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Penetapan prioritas dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bersama dengan pimpinan rumah sakit dan unit kerja di Rumah Sakit Panti Rini. 1. Sebagai acuan dalam menetapkan area prioritas dan pelayanan prioritas rumah sakit 2. Supaya rumah sakit memiliki fokus area dan pelayanan yang akan dilakukan evaluasi dan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien 1. SK Direktur Rumah Sakit Panti Rini Nomor 050/RSRN/SK/A/01/2015 tentang Kebijakan Pelaksanaan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit 2. SK Direktur Rumah Sakit Panti Rini Nomor 053/RSRN/SK/D/02/2015 tentang Pemberlakuan Pedoman Peningkatan Mutu Rumah Sakit 1. Identifikasi unit kerja di rumah sakit yang kritikal, risiko tinggi (high risk), diberikan dalam volume besar (high volume), cenderung bermasalah (problem prone) yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan, dengan melihat dari data insiden keselamatan pasien, komplain pasien, data 10 besar penyakit, atau data lain yang mendukung. 2. Tetapkan nilai dari unit kerja yang paling bermasalah dengan menggunakan 3 kriteria, diberi nilai 1-5 dari yang paling sedikit hingga yang paling banyak : (a) high risk, dilihat dari laporan insiden dari unit ; (b) high volume, dilihat dari jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan di unit tersebut, dan (c) problem prone, dilihat dari data register resiko masing-masing unit. 3. Hitung skor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dan bobot. Nilai diperoleh dari data high risk, high volume dan problem prone yang tadi sudah diberi angka, sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 50, high volume adalah 30, dan problem prone adalah 20. 4. Tetapkan area prioritasnya yaitu unit yang memiliki skor tertinggi setelah dijumlahkan skor high risk, high volume, dan problem
PENETAPAN AREA PRIORITAS DAN PELAYANAN PRIORITAS No. Dokumen : RSRN/SPO/07/001 RS PANTI RINI
Jl. Solo Km.13,2 Kalasan Sleman – Yogyakarta
Tanggal diterbitkan
SPO
9 Januari 2015
UNIT TERKAIT
No. Revisi :
Hal 2 dari 2
Ditetapkan, Direktur
dr. Y. Agus Wijarnaka, M.Kes prone nya. 5. Identifikasi pelayanan yang bermasalah dari area prioritas (unit yang skornya paling tinggi) yang sudah ditetapkan pada pelayanan yang kritikal, risiko tinggi (high risk), diberikan dalam volume besar (high volume), cenderung bermasalah (problem prone) yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan, dengan melihat dari data insiden keselamatan pasien, komplain pasien, data 10 besar penyakit, atau data lain yang mendukung. 6. Tetapkan nilai pelayanan antara 1-5 dari pelayanan yang sudah dipilih dari point sebelumnya melalui pertimbangan ,masingmasing pada segi high risk, high volume, dan problem prone. 7. Hitung skor masing-masing pelayanan dengan mengalikan nilai dan bobot. Nilai diperoleh dari pertimbangan yang sudah ditetapkan, sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 50, high volume adalah 30, dan problem prone adalah 20. 8. Tetapkan pelayanan prioritasnya, yaitu pelayanan yang memiliki skor tertinggi setelah dijumlahkan skor high risk, high volume, dan problem prone nya. 9. Masukkan area prioritas dan pelayanan prioritas yang sudah ditetapkan pada program komite mutu dan keselamatan pasien. 1. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien 2. Unit Kerja RS Panti Rini