ABORTUS SPONTAN KOMPLIT No. Dokumen Dokumen : SOP/ SOP/UK UKP/ P/01 01/2 /201 016 6 SOP
UPTD PUSKESMAS TAPEN 1.
Pengertian
2. 3.
Tujuan Kebijakan
4.
Referensi
5. 6.
Prosedur Langkahlangkah
No. Revisi Revisi
: 00
Tanggal Terbit
: 06 – 01 01 – 2016 2016
Halaman
: 1/2 PENI DWI SULISYANI,SKM 196811102002121005
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak anak kurang dari 500 gram. gram. Abortus komplit adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu. Sebagai pedoman penatalaksanaan abortus komplit
SK Kepala Puskesmas Tapen no. 188/159F/415.25.18/2015 tentang jenis – jenis jenis pelayanan Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 1. Anamnesa Keluhan: a. Perdarahan sedikit b. Nyeri perut hebat seperti seperti kontraksi kontraksi saat saat persalinan persalinan c. Pengeluaran sebagian hasil konsepsi d. Mulut rahim tertutup e. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi Faktor resiko: a. Faktor maternal : penyakit infeksi, kelainan hormonal (hipotiroidisme), gangguan nutrisi berat, penyakit kronis, alkohol, merokok, penggunaan obat-obatan, anomali uterus dan serviks, gangguan imunologis, trauma fisik dan psikologis. b. Faktor janin : adanya kelainan genetik pada janin c. Faktor ayah : kelainan sperma 2. Pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana Penilaian tanda vital Penilaian tanda syok Periksa konjungtiva untuk tanda anemia Mencari ada tidaknya massa abdomen Tanda-tanda akut abdomen dan defans muskuler Pemeriksaan ginekologi ditemukan : Osteum uteri tertutup Perdarahan sedikit Ukuran uterus lebih kecil dari usia kehamilan Pemeriksaan penunjag : pemeriksaan USG, pemeriksaan tes kehamilan (BHCG) biasanya masih positif sampai 7-10 hari setelah abortus, pemeriksaan pemeriksaan darah perifer perifer lengkap lengkap 3. Penegakan diagnosa: Diagnosa klinis ditegakkan berdasar anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan penunjang penunjang 4. Penatalaksanaan Pada keadaan abortus kondisi ibu bisa memburuk dan menyebabkan komplikasi. Hal pertama yang harus dilakukan adalah penilaian cepat terhadap tanda vital. Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderta anemia perlu diberikan sulfas ferrous dan dianjurkan supaya makanannya makanannya mengandung banyak protein, vitamin dan mineral Pencegahan a. Pemeriksaan rutin antenatal b. Makan makanan yang bergizi (sayuran, susu, ikan, daging, telur) c. Menjaga kebersihan diri terutama daerah kewanitaan dengan tujuan mencegah infeksi yang bisa mengganggu proses implantasi janin
7.
d. Hindari rokok karena nikotin mempunyai efek vasoaktif sehingga menghambat sirkulasi uteroplasenta e. Apabila terdapat anemia sedang berikan tabllet sufas ferrous 600mg/hari selama 2 minggu, bila anemia berat maka berikan transfusi darah. Rencana tindak lanjut a. Melakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional. b. Menganjurkan penggunaan kontrasepsi pasca keguguran karena kesuburan dapat kembali setelah 14 hari setelah keguguran. c. Follow up dilakukan setelah 2 minggu Kriteria rujukan apabila abortus insipien, abortus inkomplit, perdarahan yang banyak, nyeri perut, ada pembukaan serviks, demam, darah cairan berbau dan kotor.
Bagan Alur
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana
Penegakan Diagnosis
Penatalaksanaan Komprehensif
8.
Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit terkait 10. Dokumen terkait 11. Rekaman historis perubahan
Poned
No
Yang diubah
Isi perubahan
Tanggal mulai diberlakukan