AHMAD SUBARI (A1C415011) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok
: : :
Alokasi Waktu
:
MAN Model Jambi Biologi X / Ganjil Tumbuhan, ciri-ciri morfologis, metagenesis, peranannya dalam keberlangsungan hidup hidup di bumi 1 x 90 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong-royong, kerjasama, cintadamai , responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara s ecara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan ingin-tahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang Tumbuhan, ciri-ciri morfologis, metagenesis, peranannya dalam keberlangsungan hidup di bumi 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalamkelas/laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium. 2.2Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratoriumdan di lingkungan sekitar. 3.7Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi. 4.1Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.
C. Indikator 3.7.1 Mengetahui ciri-ciri tumbuhan lumut 3.7.2 Menggambarkan struktur tumbuhan lumut berdasarkan pengamatan 3.7.3 Mengetahui daur hidup tumbuhan lumut 3.7.4 Memahami penggolongan lumut 4.1.1 Mengetahui peranan tumbuhan lumut D. Tujuan 1.1.1.1 Setelah diberi penguatan siswa dapat menyadari adanya berbagai macam jenis tumbuhan lumut sebagai wujud kebesaran tuhan YME 1.1.1.2 Setelah selesai diskusi siswa dapat menyadari pengetahuan tentang tumbuhan lumut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif 2.1.1.1 Setelah berdiskusi siswa dapat menujukkan sikap positif (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok 2.1.1.2 Setelah berdiskusi siswa dapat menunjukkan prilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab 3.7.1.1 Setelah berdiskusi kelompok asal siswa dapat mengetahui ciri-ciri tumbuhan lumut 3.7.1.2 Setelah berdiskusi kelompok asal siswa dapat menggambarkan struktur tumbuhan lumut berdasarkan pengamatan 3.7.1.3 Setelah berdiskusi kelompok asal siswa dapat mengetahui daur hidup tumbuhan lumut
3.1.1.4 4.1.1.1
Setelah berdiskusi kelompok asal siswa dapat memahami penggolongan lumut Setelah berdiskusi kelompok asal siswa dapat mengetahui peranan tumbuhan lumut
E. Materi Lumut/Bryophyta 1. Ciri-ciri dan sifat lumut Pada umumnya kita menyebut "lumut" untuk semua tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, batu, tembok atau pohon yang basah, bahkan yang hidup di air. Padahal tidak semuanya benar. Kalau kita cermati, mereka semua masih berupa talus jadi belum memiliki kormus yang jelas. Semua lumut merupakan tumbuhan autotrop fotosintetik, tak berpembuluh, tetapi sudah memiliki batang dan daun yang jelas dapat diamati meskipun akarnya masih berupa rizoid. Maka lumut dianggap sebagai peralihan antara tumbuhan thallus ke tumbuhan berkormus, karena memiliki ciri thallus berupa rizoid dan kormus yang telah menampakkan adanya bagian batang dan daun. Bryophyta tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin, oleh karenanya memiliki profil yang rendah, tingginya hanya 1 – 2 cm dan yang paling besar tingginya tidak lebih dari 20 cm.
Gb. Alat perkembangbiakan lumut hati
Lumut merupakan organisme multi seluler eukariotik yang menunjukkan peralihan ciri thalus ke kormus yang telah beradaptasi dengan kehidupan darat, sehingga dimasukkan ke dalam Kingdom Plantae. Lumut dapat dengan mudah dijumpai di tempat yang lembap atau basah, seperti menempel pada pohon dan di permukaan batu bata. Di kutub, lumut merupakan penyusun ekosistem tundra (padang lumut). Lumut yang hidup di permukaan batu bata berbentuk seperti beludru yang berwarna hijau. Ada juga yang berupa lembaran menempel pada tebing atau dinding sumur. Lumut yang hidup di pohon,
tubuhnya menjulur panjang, menggantung. Lumut kering yang dijual sebagai media tanaman disebut moss. Lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Dalam daur hidupnya, lumut mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid). Alat perkembangbiakan jantan berupa antheridium dan alat perkembangbiakan betina berupa arkegonium.
2. Susunan tumbuhan lumut
(menghasil kan s ora)
sporangi seta
gametofit Stolon Rizoid
Gb. Lumut daun dan bagian-bagiannya
3. Daur hidup lumut
Dalam daur hidup lumut, misalnya lumut daun, generasi gametofit (haploid) merupakan generasi yang dominan. Generasi sporofitnya lebih kecil dan hidup lebih pendek. Generasi sporofit (diploid) menghasilkan spora haploid melalui pembelahan meiosis dalam suatu struktur yang disebut sporangium. Spora yang kecil, apabila menyebar dan menemukan tempat yang sesuai akan berkembang menjadi tumbuhan gametofit yang baru. Umumnya lumut daun berumah dua (dioesious) yang berarti satu individu hanya memiliki satu jenis kelamin. Jika arkegonium telah masak, sel telur siap untuk dibuahi, dan seluruh sel di dalam arkegonium melebur menjadi semacam lendir. Sel dinding yang terdapat di ujung akan terlepas dan bagian atas arkegonium akan menjadi corong. Begitu juga dinding anteridium akan pecah sehingga spermatozoid dapat keluar. Spermatozoid dapat menuju ke sel telur jika ada air dan baru terjadi pembuahan pada musim hujan. Arkegonium menghasilkan suatu zat (gula atau protein) untuk menarik spermatozoid agar bergerak menuju ke sel telur. Gerak spermatozoid ini disebut kemotaksis. Pembuahan menghasilkan
zigot yang diselubungi oleh arkegonium yang akan tumbuh dan berkembang menjadi sporogo-nium yang merupakan sporofit. Di dalam kotak spora terjadi pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sehingga dihasilkan spora yang haploid. Kotak spora berbentuk periuk dengan suatu cincin yang melingkar sepanjang tepi atasnya, disebut operkulum. Di bawah operkulum terdapat dua baris gigi peristom yang jika keadaan lembap akan menutup sehingga spora tidak dapat keluar. Jika kadar air rendah kaliptra (tudung kotak spora) dan operkulum terlepas, gigi peristom membuka (menghadap ke luar) dan spora keluar. Jika spora jatuh di tempat yang sesuai, akan tumbuh menjadi protonema. Dari protonema tumbuh tunas-tunas yang menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut merupakan gametofit yang berumur panjang, sedangkan sporogonium merupakan sporofit yang berumur pendek. SPORA
PROTONEMA
TUMBUHAN LUMUT
GAMETOFIT
ARKEGONIUM
ANTEREDIUM
OVUM
SPERMA
ZYGOT
SPOROGONIUM
SPORANGIUM
SPORA
SPOROFIT
Gb. Bagan daur hidup lumut
4. Penggolongan dan peranan lumut
Lumut yang hidup di berbagai tempat di bumi dapat digolongkan atas: a. Lumut daun Lumut ini dapat dengan mudah ditemukan di tempat yang basah atau lembap, menempel pada permukaan batu bata, tembok dan tempat-tempat terbuka. Tubuhnya berukuran kecil, berbatang semu tegak dan lembaran daunnya tersusun spiral. Pada pangkal batang terdapat rizoid yang bercabang dan bersepta berfungsi sebagai akar. Letak antheridium dan archegonium terpisah. Sekalipun lumut daun berukuran kecil, tetapi dampak kolektifnya pada bumi sangat besar. Misalnya, lumut gambut (Sphagnum sp.) menutup paling tidak 30% permukaan daratan di bumi, dengan kerapatan tertinggi terdapat di kutub utara. Timbunan gambut pada lapisan tanah gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon organik. Mekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi, sehingga mengurangi dampak efek rumah kaca. Contoh golongan lumut daun adalah Polytrichum sp. yang berbentuk seperti beludru dan sering ditemukan menempel pada permukaan batu bata basah.
Gb. Contoh lumut daun
b. Lumut hati Lumut hati berbentuk lembaran (talus), rizoidnya tidak bercabang terdapat di bawah tangkai atau lembarannya. Letak antheridium dan archegonium terpisah. Pada umumnya lumut hati mudah ditemukan pada tebing-tebing yang basah. Contoh lumut ini antara lain Ricciocarpus sp. dan Marchantia sp.
1) Ricciocarpus sp. Hidup terapung di atas air, tubuh berupa lembaran. Daur hidupnya terdapat dalam generasi sporofit yang menghasilkan spora dan generasi gametofit yang menghasilkan gamet. 2) Marchantia polymorpha Tubuh berbentuk lembaran (thalus), tumbuh menempel di atas permukaan tanah, batu, pohon atau tebing yang basah. Di bagian bawah terdapat rizoid yang digunakan untuk menempel dan mengisap air dan mineral, tidak berbatang dan berdaun. Reproduksi vegetatif dengan membentuk gemma atau kuncup. Sementara itu, reproduksi generatif dengan membentuk gamet. Organ pembentuk gamet jantan (antheridium) dan organ pembentuk gamet betina (archegonium) terpisah pada lembaran berbeda. Lumut ini dapat digunakan sebagai obat hepatitis (radang hati).
c. Lumut tanduk Lumut tanduk sering dijumpai hidup di tepi danau, sungai atau di sepanjang selokan. Lumut ini juga mengalami pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk. Contohnya Anthoceros sp.
Gb. Lumut tanduk
5. Peranan Lumut bagi kehidupan
Jika dibandingkan dengan alga, lumut lebih sedikit manfaatnya bagi manusia. Lumut disebut sebagai tumbuhan pioner karena rizoidnya dapat menembus permukaan batuan. Proses ini secara bertahap membentuk tanah baru. Selain itu, adanya lumut pada permukaan tanah dapat mencegah erosi. Lumut yang mati akan hancur dan menjadi penambah zat organik dalam tanah. Kelak tanah tersebut akan subur dan cocok untuk pertumbuhan tanaman lain yang lebih besar. Lumut yang tumbuh di daerah tundra, yaitu Sphagnum sp. merupakan makanan rusa kutub. F. Karakter yang diharapkan 1. Jujur 2. Kreatif 3. Mandiri 4. Rasa ingin tahu 5. Tanggung jawab
G. 1. 2. 3.
Model/Metode Pembelajaran Model pembelajaran : Jigsaw Metode pembelajaran : Diskusi Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
H. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Sampel Lumut, Bahan Tayang, Lembar Kerja Siswa, 2. Sumber Pembelajaran : Buku Biologi Campbel, Makalah, Artikel atau Laporan hasil Penelitian, Buku Biologi SMA, dan internet
I. Kegiatan Pembelajaran 1 x 90 menit Kegiatan
Langkah-
Deskripsi Kegiatan
Langkah
Pengkondisian
Ketua
kelas
Waktu
mengkondisikan
teman – temannya dan memimpin
peserta didik Absensi
Alokasi
2 menit
do’a
Apersepsi
Guru mengecek kehadiran siswa
2 menit
Guru menjelaskan materi minggu lalu
dan
mengaitkan
dengan
2 menit
materi yang akan diajarkan
Pendahuluan
Guru
memberikan
“sebutkan
Motivasi
pertanyaan
tumbuhan
apa
saja
yang tumbuh disekitar kolam untuk
memotivasi
siswa
?”
2 menit
agar
ingin belajar tentang lumut
Guru
memberikan
gambaran
umum tentang materi yang akan Acuan
dipelajari dengan menggunakan sampel
lumut
sebagai
2 menit
media
pembelajaran Pembentukan
lima kelompok. Masing – masing
Kelompok Kegiatan inti
kelompok
Asal Pembagian materi setiap
Guru membagi kelas menjadi
berjumlah
5
orang
2 menit
(kelompok asal)
Guru
memberikan
penugasan
kepada setiap peserta didik di
2 menit
anggota
dalam kelompok asal diantara
dikelompok
berikut :
asal
1. Siswa 1 : Ciri-ciri tumbuhan lumut 2. Siswa 2 : Struktur tumbuhan lumut 3. Siswa 3: Daur hidup tumbuhan lumut 4. Siswa 4 : Penggolongan lumut 5. Siswa 5 : Peranan tumbuhan lumut
Masing-
Guru memberikan waktu kepada masing-masing
masing siswa
kelompok
asal
untuk membaca dan menggali
mempelajari
informasi sesuai dengan materi
sub topik yang
20 menit
yang diperoleh dari buku literatur
ditugaskan
atau internet
Guru mengarahkan siswa untuk
Pembentukan
berkumpul
kelompok ahli
temannya yang memilki materi
dengan
teman
–
1 menit
yang sama (kelompok ahli). Kelompok
ahli berdiskusi Pengembalian
Guru memberikan waktu kepada kelompok ahli untuk berdiskusi
kelompok ahli
Guru menginformasikan waktu diskusi telah habis dan kelompok
kekelompok
20 menit
1 menit
ahli kembali ke kelompok asal
asal
Guru memberikan waktu kepada
Kelompok
Kelompok
asal
berdiskusi
berdiskusi
asal
untuk
tentang topik
saling yang 20 menit
telah didiskusikan di kelompok ahli dan membuat laporan diskusi
kelompok
Persentasi
Guru
meminta setiap kelompok
menyampaikan hasil diskusi dan
4 menit
laporannya.
Guru memberikan Quiz kepada Peserta didik
Guru menutup
pembelajaran
memberikan
tentang
proses
Penutup
Guru
materi
5 menit
penugasan yang
telah
2 menit
dipelajari
Guru
memberikan
Penguatan
kepada peserta didik
Guru
menutup
3 menit proses
pembelajaran Total
J. Penilaian 1. Penilaian Kognitif a. Membuat Laporan Hasil Diskusi Penilaian
Skor Nilai
Data Pengamatan
1-20
Pembahasan
1-50
Kesimpulan
1-35
Jumlah Skor
100
b. Menyelesaikan Soal LEMBAR KUIS
1.
Apa ciri-ciri tumbuhan lumut ? Jawaban :
90 menit
2. Sebutkan dan jelaskan penggolongan Lumut dari 3 kelas ! Jawaban :
3. Jelaskan mengapa tumbuhan lumut banyak kita jumpai di tempat teduh dan lingkungan lembap ? Jawaban :
4. Jelaskan metagenesis lumut! Jawaban :
2. Penilaian Afektif No
Nama
Aspek yang dinilai
Siswa
Jujur
Kreatif
Mandiri
Rasa
Tanggung Rata-
ingin
Jawab
tahu 1. 2. 3.
Keterangaan Nilai : 5
: Sangat Baik
4
: Baik
2
: Cukup
2
: Kurang
1
: Sangat Kurang
Penilaian =
ℎ ℎ ℎ
100% =
Skor
%
rata
Ket.
3. Penilaian Prikomotor No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai Mengamati Sampel
Jumlah
Mempersentasikan
1. 2. 3.
Keterangaan Nilai : 5 : Sangat Baik 4 : Baik 3 : Cukup 2 : Kurang 1 : Sangat Kurang Penilaian =
ℎ ℎ ℎ
100% =
%
Skor
Nilai