KEPUTUSAN DIREKTUR PT CEMPAKA Az-ZAHRA NOMOR:
TENTANG TATA KELOLA RUMAH SAKIT PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CEMPAKA Az-ZAHRA
DIREKTUR PT CEMPAKA Az-ZAHRA Menimbang
:
a.
Bahwa perlu adanya aturan dasar yang mengatur tata cara penyelenggaraan rumah sakit;
b. Bahwa perlu adanya pedoman dan pernyataan tentang tugas, kewenangan, hubungan fungsional dan tanggung jawab Direktur dan Manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra; c.
Bahwa untuk meningkatkan efektifitas kerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra, perlu ditetapkan pemberlakukan tata kelola rumah sakit.
Menimbang
:
a. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; b. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran; c. Akta PT Cempaka Az-Zahra Nomor 06 Tahun 2009 tentang pendirian Perseroan Terbatas Cempaka Az-Zahra.
MEMUTUSKAN Menetapkan
:
PERATURAN PT CEMPAKA Az-ZAHRA TENTANG TATA TATA KELOLA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CEMPAKA Az-ZAHRA.
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Pedoman Tata Kelola Rumah Sakit, yang dimaksud dengan: 1.
Peraturan Tata Kelola Rumah Sakit adalah peraturan yang mengatur tentang hubungan antara pemilik dengan pengelola dan staf medis rumah sakit.
2.
Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra, yang organisasinya diatur dalam Akta Pendirian PT Cempaka Az-Zahra nomor 06 tanggal 10 November 2009.
3.
Pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra adalah Kamal Riza, SE.
4.
Dewan Pengawas adalah Dewan yang mewakili Pemilik, yang terdiri dari Ketua dan Anggota, yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Rumah Sakit yang dilakukan oleh Direktur dan
memberikan memberikan nasihat
kepada
Direktur
dalam
menjalankan
kegiatan
pengelolaan Rumah Sakit. 5.
Direktur adalah pimpinan tertinggi yaitu seseorang yang diangkat menjadi D irektur Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
6.
Komite Medik adalah organisasi non struktural yang dibentuk di rumah sakit oleh Direktur untuk tujuan untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
7.
Komite Etik dan Hukum adalah organisasi non struktural yang bertugas memberikan pertimbangan kepada Direktur dalam hal menyusun dan merumuskan medicoetikolegal dan etika pelayanan rumah sakit, penyelesaian masalah etika rumah sakit dan pelanggaran terhadap kode etik pelayanan rumah sakit, pemeliharaan etika penyelenggaraan fungsi rumah sakit.
8.
Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) adalah organisasi non struktural yang bertugas melaksanakan pemeriksaan intern di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
9.
Staf Medis Fungsional (SMF) adalah kelompok dokter dan/atau dokter spesialis serta dokter gigi dan/atau dokter gigi spesialis yang melakukan pelayanan dan telah disetujui serta diterima sesuai dengan aturan yang berlaku untuk menjalankan profesi masing-masing di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
10.
Rapat Rutin Dewan Pengawas adalah setiap rapat terjadual yang diselenggarakan oleh Dewan Pengawas, yang bukan termasuk rapat tahunan dan rapat khusus.
11.
Rapar Tahunan Dewan Pengawas adalah rapat yang diselenggarakan oleh Pemilik atau Dewan Pengawas setiap tahun sekali.
12.
Rapat Khusus Dewan Pengawas adalah rapat yang diselenggarakan oleh Pemilik atau Dewan Pengawas di luar jadual rapat rutin untuk mengambil keputusan hal-hal yang dianggap khusus.
13.
Dokter dan dokter gigi adalah dokter umum dan atau dokter spesialis serta dokter gigi dan atau dokter gigi spesialis yang mendapatkan penugasan klinis dari Direktur untuk melakukan pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
14.
Dokter tetap atau dokter purna waktu adalah dokter umum dan atau dokter spesialis serta dokter gigi dan atau dokter gigi spesialis yang mendapatkan penugasan klinis dari D irektur untuk melakukan pelayanan baik PNS maupun non PNS yang sepenuhnya bekerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra dan memperoleh gaji tetap.
15.
Dokter tidak tetap atau paruh waktu adalah dokter umum dan atau dokter spesialis serta dokter gigi dan atau dokter gigi spesialis yang mendapatkan penugasan klinis dari D irektur untuk melakukan pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra pada waktu tertentu, yang disepakati bersama antara Komite Medik dan Direktur.
16.
Dokter Tamu adalah dokter yang bukan berstatus sebagai pegawai Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra, yaitu dokter umum dan atau dokter spesialis serta dokter gigi dan atau dokter gigi spesialis karena keahliannya dibutuhkan untuk memberikan pelayanan dan tindakan medis ataupun mendidik dan melatih SDM dalam waktu tertentu di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
17.
Dokter Konsulen adalah Dokter yang diakui keahliannya sebagai konsulen di bidangnya karena keilmuannya dan telah direkomendasikan oleh Perhimpunan Profesi.
18.
Dokter yang Merawat adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang bertanggung jawab atas pelayanan medis pasien rawat inap yang pengaturannya sesuai dengan jadual konsultasi untuk pasien rumah sakit.
19.
Dokter Ruangan adalah dokter umum yang bertugas di ruang perawatan, dengan tugas dan kewajiban yang telah ditentukan.
20.
Tim Klinis adalah tim yang dibentuk oleh Komite Medik, yang bertugas menangani kasus-kasus pelayanan medis secara terpadu yang memerlukan koordinasi lintas profesi, yang ditetapkan dengan keputusan Direktur atas usul Komite Medik, misalnya Tim Flu Burung, Tim HIV/AIDS dan lain-lain yang diatur oleh pimpinan rumah sakit.
21.
Kewenangan Klinis ( Clinical Privilege ) adalah kewenangan yang diberikan kepada Dokter dan Dokter Spesialis serta Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis oleh Direktur atas rekomendasi dari Komite Medik untuk melakukan pelayanan medis di rumah sakit dalam waktu tertentu, yang dituangkan dalam penugasan klinis yang diberikan oleh Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
Bagian Kedua Prinsip Tata Kelola, Nama, Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Pasal 2 (1)
Rumah sakit beroperasi berdasarkan pola tata kelola atau peraturan internal yang memuat antara lain: a)
Struktur organisasi yang harus menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi, tanggung jawab dan sesenang dalam organisasi.
b)
Prosedur kerja harus menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi dalam organisasi.
c)
Pengelompokan fungsi yang logis menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pensukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektivitas pencapaian organisasi.
d)
Pengelolaan sumber daya manusia menggambarkan peraturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif dan kompeten dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif dan produktif.
Tata kelola sebagaimana dimaksud, harus memperhatikan prinsip antara lain
(2)
a)
Transparansi
b)
Akuntabilitas
c)
Responsibilitas
d)
Independensi
Nama rumah sakit ini adalah RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CEMPAKA AZ-ZAHRA selanjutnya disingkat RSIACA, milik swasta, beralamat di Jalan Syiah Kuala kelurahan Kp. Mulia kota Banda Aceh.
(3)
Visi “Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra sebagai Rumah Sakit Ibu & Anak terbaik di Aceh”.
(4)
Misi Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra adalah: a)
Menjadikan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra sebagai Rumah Sakit pilihan utama masyarakat Aceh dengan tenaga professional yang ramah dan berkualitas.
b)
Menjadikan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra sebagai Rumah Sakit yang terdepan dengan memberikan fasilitas terbaik.
c)
Menjadikan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra sebagai Rumah Sakit yang unggul dalam bidang teknologi informasi.
d)
Menjadikan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra sebagai Rumah Sakit yang memberikan pelayanan prima.
e)
Menjadikan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra sebagai Rumah Sakit yang memberikan pelayanan dengan mengedepankan nilai sosial.
Pasal 3 (1)
Tujuan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra adalah: a)
Tercapainya pengelolaan Rumah Sakit secara profesional, ramah dan berkualitas.
b)
Terwujudnya Rumah Sakit dengan fasilitas terbaik.
c)
Terwujudnya Rumah Sakit yang unggul dalam bidang teknologi informasi.
d)
Tercapainya Rumah Sakit dengan pelayanan prima.
e)
Terwujudnya Rumah Sakit melayani dengan mengedepankan nilai-nilai sosial.
Bagian Ketiga Sejarah Pendirian, Kelas dan Alamat Pasal 4 (1)
Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra didirikan dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2008.
(2)
Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra adalah Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Type C.
(3)
Alamat Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra adalah di Jalan Syiah Kuala kelurahan Kp. Mulia kota Banda Aceh.
Bagian Keempat Keyakinan Dasar, Budaya Kerja, Logo dan Motto Pasal 5 (1)
(2)
Keyakinan Dasar Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra adalah: a)
Hak pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
b)
Sebagai tempat tenaga kesehatan mengabdi dan mengembangkan profesionalisme.
c)
Secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam berkarya .
d)
Bekerja secara tim berlandaskan kebersamaan dan saling menghargai antar profesi.
e)
Memiliki komitmen untuk mencapai tujuan rumah sakit.
f)
Keselarasan dalam melaksanakan tugas.
Budaya Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra adalah: a)
Belajar dan berkembang.
b)
Profesionalisme.
c)
Bekerja seimbang.
d)
Kebersamaan.
e)
Saling menghargai.
f)
Melayani dengan baik dan tulus mengutamakan keselamatan pasien.
g)
Motivasi dan komitmen.
(3)
Logo Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra adalah sebagai berikut:
(4)
Makna logo sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah: a).
Tiga Kubus: Melambangkan tiga pilar yaitu:
b).
(5)
1)
Kebersamaan.
2)
Kedamaian.
3)
Hubungan dan kesatuan
Warna: 1)
Orange melambangkan kehangatan, keramahan dan optimisme.
2)
Merah melambangkan keseriusan, kestabilan, kemandirian dan tanggung jawab.
Motto Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra adalah:
“T
E R B A I K”
T = Terdepan E = Empati R = Ramah B = Bersih A = Aman I = Inovatif K = Komunikatif
BAB II DEWAN PENGAWAS Bagian Pertama Tugas, Kewajiban dan Wewenang Pasal 6 (1)
Dewan Pengawas, bertugas untuk: a)
Melakukan pengawasan terhadap Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra, yang meliputi pelaksanaan Rencana Bisnis dan Anggaran, Rencana Strategis Bisnis Jangka Panjang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b)
Memberikan pendapat dan saran kepada Direktur mengenai Rencana Bisnis dan Anggaran yang diusulkan oleh Direktur RS.
c)
Mengikuti perkembangan kegiatan RS dan memberikan pendapat dan saran setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan rumah sakit.
d)
Memberikan laporan kepada direktur apabila terjadi gejala menurunnya kinerja RS.
e)
Memberikan nasehat kepada Pejabat Pengelola Managemen Rumah Sakit dalam melaksanakan pengurusan administratif.
(2)
Dewan Pengawas melaporkan pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kepada direktur secara berkala dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
Pasal 7 Dewan Pengawas dalam melakukan tugasnya berkewajiban: (1)
Memberikan pendapat dan saran kepada direktur mengenai Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra yang diusulkan oleh Direktur.
(2)
Mengikuti perkembangan kegiatan Rumah Sakit, memberikan pendapat dan saran kepada Managemen mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
(3)
Memberikan nasihat kepada Direktur dalam melaksanakan pengurusan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
(4)
Meminta keterangan kepada Direktur terhadap hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
(5)
Melaporkan dengan segera kepada direktur/penanggung jawab rumah sakit apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
(6)
Melakukan tugas pengawasan lain yang
ditetapkan dalam Peraturan Pendirian Rumah
Sakit. (7)
Melakukan hal-hal lain yang dianggap perlu sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundangundangan dan Peraturan Pendirian Rumah Sakit.
Pasal 8 Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Dewan Pengawas mempunyai wewenang sebagai berikut: (1)
Melihat buku-buku, surat-surat serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan memeriksa kekayaan rumah sakit.
(2)
Meminta penjelasan dari Direktur dan/atau pejabat lainnya dengan sepengetahuan Direktur mengenai segala persoalan yang menyangkut pengurusan Rumah Sakit.
(3)
Meminta Direktur dan/atau pejabat lainnya dengan sepengetahuan Direktur untuk menghadiri rapat Dewan Pengawas.
(4)
Menghadiri rapat Direktur dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.
(5)
Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Direktur dalam melakukan perbuatan hukum tertentu.
Bagian Kedua Pengangkatan dan Pemberhentian Pasal 9 (1)
Anggota Dewan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Direktur PT Cempaka Az-Zahra.
(2)
Pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak bersamaan waktunya dengan pengangkatan Direktur.
(3)
Anggota Dewan Pengawas dapat diangkat kembali dalam jabata n yang sama untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.
(4)
Anggota Dewan Pengawas diangkat untuk masa jabatan 3 (Tiga) tahun dan dapat kembali dalam jabatan yang sama untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.
(5)
Dewan Pengawas dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya, apabila berdasarkan kenyataan anggota tersebut:
a)
Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
b)
Tidak melaksanakan ketentuan perundang-undangan dan/atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Kebijakan tentang Pendirian Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
c)
Terlibat dalam tindakan yang merugikan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
d)
Dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan pidana, kejahatan dan/atau kesalahan yang berkaitan dengan tugasnya melaksanakan pengawasan Rumah Sakit.
Bagian Ketiga Keanggotaan Pasal 10 (1)
Dewan Pengawas adalah mereka yang bertindak untuk mewakili Pemilik Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
(2)
Dewan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Direktur PT Cempaka Az-Zahra.
(3)
Anggota Dewan Pengawas terdiri dari unsur-unsur pemilik rumah sakit, dan unsur lainnya yang kegiatannya berhubungan dengan perumahsakitan, serta tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan rumah sakit.
Pasal 11 Persyaratan menjadi Anggota Dewan Pengawas adalah orang-perorangan yang: (1)
Memiliki
dedikasi,
memahami
masalah-masalah
manajemen
Rumah Sakit dan dapat
menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya. (2)
Mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direktur, Komisaris atau Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu rumah sakit dinyatakan pailit.
(3)
Warga Negara Indonesia.
Pasal 12 (1)
Ketua Dewan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Direktur PT Cempaka Az-Zahra setelah mendapat persetujuan dari Penanggung Jawab PT Cempaka Az-Zahra.
(2)
Dalam hal terjadi kekosongan jabatan K etua dalam suatu masa kepengurusan Dewan Pengawas, maka Pemilik rumah sakit mengangkat seorang Ketua untuk sisa masa jabatan hingga selesainya masa jabatan.
(3)
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Pengawas, penanggung jawab selaku Pemilik dapat mengangkat seorang Sekretaris Dewan Pengawas atas beban Rumah Sakit.
(4)
Sekretaris Dewan
Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
bertugas
menyelenggarakan kegiatan administrasi dalam rangka membantu kegiatan Dewan Pengawas, sedangkan Sekretaris Dewan Pengawas tidak dapat bertindak sebagai Dewan Pengawas. (5)
Tugas Ketua Dewan Pengawas adalah: a)
Memimpin semua pertemuan Dewan Pengawas.
b)
Memutuskan berbagai hal yang berkaitan dengan prosedur dan tatacara yang tidak diatur dalam Peraturan Internal (Hospital Bylaws) Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra melalui Rapat Dewan Pengawas.
c)
Bekerja sama dengan Pengelola (Direktur) untuk menangani berbagai hal mendesak yang seharusnya diputuskan dalam rapat Dewan Pengawas. Bilamana rapat Dewan Pengawas belum dapat diselenggarakan, maka Ketua dapat memberikan wewenang pada Direktur untuk mengambil segala tindakan yang perlu sesuai dengan situasi saat itu.
d)
Melaporkan pada rapat rutin berikutnya perihal tindakan yang diambil sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c di atas, disertai dengan penjelasan yang terkait dengan situasi saat tindakan tersebut diambil.
Bagian Keempat Rapat-Rapat Pasal 13 (1)
Rapat rutin adalah setiap rapat terjadwal yang diselenggarakan Dewan Pengawas yang bukan termasuk rapat tahunan dan rapat khusus.
(2)
Rapat rutin merupakan rapat koordinasi antara Dewan Pengawas dengan Direktur Rumah Sakit dan Komite Medik serta Pejabat lain yang dianggap perlu untuk mendiskusikan, mencari klarifikasi atau alternatif solusi berbagai masalah di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka AzZahra.
(3)
Rapat rutin dilaksanakan paling sedikit sepuluh kali dalam setahun dengan interval tetap pada waktu dan tempat yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas.
(4)
Sekretaris Dewan Pengawas menyampaikan undangan kepada setiap anggota Dewan Pengawas, Direktur, Komite Medik dan pihak lain yang telah ditentukan untuk menghadiri rapat rutin paling lambat tiga hari sebelum rapat tersebut dilaksanakan.
(5)
Setiap undangan rapat yang disampaikan oleh Sekretaris Dewan Pengawas sebagaimana diatur dalam ayat (4) harus melampirkan: a)
1 (satu) salinan agenda.
b)
1 (satu) salinan risalah rapat rutin yang lalu.
c)
1 (satu) salinan risalah rapat khusus yang lalu (bila ada).
Pasal 14 (1)
Rapat khusus adalah rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Pengawas untuk menetapkan kebijakan atau hal-hal khusus yang tidak termasuk dalam rapat rutin maupun rapat tahunan.
(2)
Dewan Pengawas mengundang untuk rapat khusus dalam hal: a)
Ada permasalahan penting yang harus segera diputuskan.
b)
Ada permintaan yang ditandatangani oleh paling sedikit tiga orang anggota Dewan Pengawas.
(3)
Undangan rapat khusus disampaikan oleh Sekretaris Dewan Pengawas kepada peserta rapat paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sebelum rapat khusus tersebut diselenggarakan.
(4)
Undangan rapat khusu harus mencantumkan tujuan pertemuan secara spesifik.
(5)
Rapat khusus yang diminta oleh anggota Dewan Pengawas sebagaimana diatur dalam ayat (2) butir b di atas, harus diselenggarakan paling lambat tujuh hari setelah diterimanya surat permintaan tersebut.
Pasal 15 (1)
Rapat Tahunan adalah rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Pengawas setiap tahun, dengan tujuan untuk menetapkan kebijakan tahunan operasional rumah sakit.
(2)
Rapat Tahunan diselenggarakan sekali dalam satu tahun.
(3)
Dewan Pengawas menyiapkan dan menyajikan laporan umum keadaan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra, termasuk laporan keuangan yang telah diaudit.
Pasal 16 Setiap rapat dinyatakan sah hanya bila undangan telah disampaikan sesuai aturan, kecuali seluruh anggota Dewan Pengawas yang berhak memberikan suara menolak undangan tersebut.
Pasal 17 Setiap rapat rutin, selain dihadiri oleh anggota Dewan Pengawas, Sekretaris Dewan Pengawas dan Direktur, juga dihadiri oleh Para Kepala Bidang dan Kepala Bagian, Komite Medik dan pihak lain yang ada di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra atau dari luar lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra apabila diperlukan.
Pasal 18 (1)
Dalam hal Ketua Dewan Pengawas berhalangan hadir dalam suatu rapat, maka bila kourum telah tercapai, anggota Dewan Pengawas dapat memilih Pejabat Ketua untuk memimpin rapat.
(2)
Pejabat Ketua sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berkewajiban melaporkan hasil keputusan rapat kepada Ketua Dewan Pengawas pada rapat berikutnya.
Pasal 19 (1)
Rapat Dewan Pengawas hanya dapat dilaksanakan bila kuorum tercapai.
(2)
Kuorum memenuhi syarat apabila dihadiri oleh 2/3 dari seluruh anggota Dewan Pengawas.
(3)
Bila kuorum tidak tercapai dalam waktu setengah jam dari waktu rapat yang telah ditentukan, maka rapat ditangguhkan untuk dilanjutkan pada suatu tempat hari dan jam yang sama minggu berikutnya.
(4)
Bila kuorum tidak juga tercapai dalam waktu setengah jam dari waktu rapat yang telah ditentukan pada minggu berikutnya, maka rapat segera dilanjutnya dan segala keputusan yang terdapat dalam risalah rapat disahkan dalam rapat Dewan Pengawas berikutnya.
Pasal 20 (1)
Penyelenggaraan setiap risalah rapat Dewan Pengawas menjadi tanggung jawab Sekretaris Dewan Pengawas.
(2)
Risalah rapat Dewan Pengawas harus disahkan dalam waktu maksimal tujuh hari setelah rapat diselenggarakan, dan segala putusan dalam risalah rapat tersebut tidak boleh dilaksanakan sebelum disahkan oleh seluruh anggota Dewan Pengawas yang hadir.
Pasal 21 (1)
Setiap masalah yang diputuskan melalui pemungutan suara dalam rapat Dewan Pengawas ditentukan dengan mengangkat tangan atau bila dikehendaki oleh para anggota Dewan Pengawas, pemungutan suara dapat dilakukan dengan amplop tertutup.
(2)
Putusan rapat Dewan Pengawas didasarkan pada suara terbanyak setelah dilakukan pemungutan suara.
Pasal 22 (1)
Dewan Pengawas dapat merubah atau membatalkan setiap putusan yang diambil pada rapat rutin atau rapat khusus sebelumnya, dengan syarat bahwa usul perubahan atau pembatalan tersebut dicantumkan dalam pemberitahuan atau undangan rapat sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Internal (Hospital By Laws) ini.
(2)
Dalam hal usul perubahan atau pembatalan putusan Dewan Pengawas tidak diterima dalam rapat tersebut, maka usulan ini tidak dapat diajukan lagi dalam kurun waktu tiga bulan terhitung sejak saat ditolaknya usulan.
Bagian Kelima Peran Terhadap Staf Medis Fungsional Pasal 23 (1)
Dewan Pengawas berperan mendorong dan mendukung dalam bentuk kebijakan dalam upaya memberdayakan Staf Medis Fungsional (SMF) untuk mencapai tujuan Rumah Sakit sesuai dengan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
(2)
Peran terhadap Staf Medis Fungsional (SMF) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui integrasi dan koordinasi secara terus-menerus dan berkesinambungan.
(3)
Integrasi dan koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), diselenggarakan melalui
pemberdayaan fungsi-fungsi dalam Organisasi Komite Medik Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
BAB III DIREKTUR RUMAH SAKIT Bagian Kesatu Umum Pasal 24 (1)
Pengelolaan atau pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra dilakukan oleh 1 (satu) orang Direktur.
(2)
Dalam melaksanakan tugas Direktur dibantu oleh 1 (satu) orang Kepala Bidang Pelayanan dan 1 (satu) orang Kepala Bagian Umum dan Keuangan.
(3)
Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Pemilik.
(4)
Direktur bertanggung jawab kepada Pemilik melalui Dewan Pengawas dalam hal pengelolaan dan pengawasan rumah sakit beserta fasilitasnya, personil dan sumber daya terkait.
(5)
Direktur bertugas untuk melaksanakan kebijakan pengelolaan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra setelah ditetapkan oleh Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundangan-undangan dan peraturan kebijakan serta segala ketentuan umum yang berlaku, dan berbagai aturan dalam Peraturan Internal ( Hospital By Laws) ini, serta
memperhatikan hasil pelaksanaan tindakan/audit yang dilaksanakan oleh Komite Medik dan SPI (Satuan Pemeriksa Internal) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra. (1)
Tugas pokok, fungsi, wewenang dan tanggung jawab Direktur ditentukan oleh pemilik dan diperinci dalam suatu uraian tugas secara tertulis dalam Struktur Organisasi dan Tata Laksana Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra atas rekomendasi Dewan Pengawas.
(2)
Direktur mempunyai tugas dan wewenang untuk: a)
Memimpin dan mengelola Rumah Sakit sesuai dengan tujuan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra dengan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna.
b)
Menguasai, memelihara dan mengelola kekayaan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka AzZahra.
c)
Mewakili Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra, baik di dalam dan di luar Pengadilan.
d)
Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengelola Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra sebagaimana yang telah digariskan oleh Pemilik.
e)
Menetapkan kebijakan operasional Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
f)
Menyiapkan Rencana Jangka Panjang dan Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
g)
Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi RS sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
h)
Menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra lengkap dengan susunan jabatan dan rincian tugasnya setelah disetujui oleh Pemilik atau Dewan Pengawas.
i)
Mengangkat dan memberhentikan karyawan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
j)
Menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban karyawan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
k)
Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala.
Bagian Kedua Pengangkatan, Masa Kerja dan Pemberhentian Direktur Pasal 25 (1)
Direktur diangkat dan diberhentikan oleh pemilik.
(2)
Direktur diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.
(3)
Direktur dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya apabila berdasarkan kenyataan Direktur:
a)
Tidak melaksanakan tugas dengan baik.
b)
Tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c)
Terlibat dalam tindakan yang merugikan Rumah Sakit.
d)
Dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan pidana, kejahatan dan atau kesalahan yang bersangkutan dengan pengurusan Rumah Sakit.
(4)
Pemberhentian dengan alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diberitahukan secara tertulis oleh pemilik kepada Direktur yang bersangkutan.
(5)
Keputusan pemberhentian dengan alasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf a, huruf b, dan huruf c, ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.
(6)
Pembelaan diri sebagaimana dimaksud dalam ayat (5), dilakukan secara tertulis kepada pemilik dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak Direktur yang bersangkutan diberitahu secara tertulis, sebagaimana dimaksud dalam ayat (4);
(7)
Selama rencana pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) masih dalam proses, maka Direktur yang bersangkutan dapat melanjutkan tugasnya.
(8)
Jika dalam waktu 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal penyampaian pembelaan diri sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), pemilik tidak memberikan keputusan pemberhentian Direktur tersebut, maka rencana pemberhentian tersebut batal.
(9)
Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf d, merupakan pemberhentian tidak dengan hormat.
(10) Kedudukan sebagai Direktur berakhir dengan dikeluarkannya keputusan pemberhentian oleh pemilik.
Bagian Ketiga Persyaratan Menjadi Direktur Pasal 26 Yang dapat diangkat menjadi Direktur adalah orang-perorangan yang: (1)
Memenuhi kriteria/kualifikasi dokter atau dokter gigi dengan
keahlian,
integritas,
kepemimpinan, pengalaman di bidang perumahsakitan. (2)
Berkelakuan baik serta memiliki dedikasi untuk mengembangkan kinerja guna kemajuan rumah sakit.
(3)
Mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direktur atau Komisaris atau Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu rumah sakit dinyatakan pailit.
(4)
Berkewarganegaraan Indonesia.
Bagian Keempat Rapat-Rapat Pasal 27 (1)
Rapat Direktur diselenggarakan sekurang – kurangnya 1 (satu) bulan sekali.
(2)
Dalam rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dibicarakan hal – hal yang berhubungan dengan kegiatan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra sesuai dengan tugas, kewenangan dan kewajibannya.
(3)
Keputusan Rapat Direktur diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat.
(4)
Dalam hal tidak tercapai kata sepakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
(5)
Dalam rapat-rapat tertentu yang bersifat khusus, Direktur dapat mengundang Dewan Pengawas, yang disampaikan secara tertulis dalam waktu 48 jam sebelumnya.
(6)
Untuk setiap rapat dibuat daftar hadir dan risalah rapat oleh Bagi an Umum selaku Notulis.
Bagian Kelima Direktur Pasal 28 (1)
Direktur mempunyai tugas pokok untuk memimpin pelaksanaan tugas pengelolaan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2)
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Direktur mempunyai fungsi merumuskan
kebijakan
operasional,
perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakan
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang pelayanan Medis dan Keperawatan, serta Umum dan Keuangan. (3)
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Direktur dibantu oleh 1 (satu) Kepala Bidang Pelayanan dan 1 (satu) Kepala Bagian Umum dan Keuangan.
Bagian Keenam Kepala Bidang Pelayanan Pasal 29 (1)
Kepala Bidang Pelayanan bertanggung jawab kepada Direktur.
(2)
Kepala Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pelayanan medis, pelayanan keperawatan dan pelayanan penunjang.
(3)
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kepala Bidang Pelayanan menyelenggarakan fungsi: a)
Penyusunan rencana sistem pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan.
b)
Koordinasi pelaksanaan pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan serta utilisasi peralatan medis dan penunjang medis.
c)
Pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan.
Bagian Ketujuh Kepala Bagian Umum dan Keuangan Pasal 30 (1)
Kepala Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan informasi, pengelolaan administrasi umum, sumber daya manusia pendidikan dan penelitian serta pengelolaan keuangan Rumah Sakit.
(2)
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kepala Bagian Umum dan Keuangan menyelenggarakan fungsi: a)
Koordinasi dan pelaksanaan kegiatan program dan infor masi, evaluasi dan laporan rumah sakit.
b)
Koordinasi dan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan, urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat, serta rumah tangga dan perlengkapan rumah sakit.
c)
Koordinasi rencana dan pengembangan sumber daya manusia, pelayanan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan rumah sakit.
d)
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan perencanaan dan informasi, pengelolaan administrasi umum, pengelolaan sumber daya manusia, serta pendidikan dan penelitian.
e)
Penyusunan rencana kegiatan perbendaharaan dan mobilisasi dana, serta akuntansi.
Bagian Kedelapan Koordinasi Direktur Pasal 31 (1)
Dalam menjalankan tugas-tugas Direktur sebagimana dimaksud dalam Pasal 24, maka: Kabag dan Kabid berhak dan berwenang bertindak atas nama Direktur, untuk masing-masing bidang yang menjadi tugas dan wewenangnya.
(2)
Apabila Direktur berhalangan tetap menjalankan pekerjaannya atau apabila jabatan itu terluang
dan penggantinya belum memangku jabatan, maka kekosongan jabatan tersebut
dipangku oleh Kabag/Kabid yang ditunjuk sementara oleh Dewan Pengawas. (3)
Dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua)
bulan terhitung sejak terjadinya keadaan
bagaimana dimaksud dalam ayat (2), pemilik dapat menunjuk anggota Direktur yang baru untuk memangku jabatan yang terluang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2). (4)
Apabila Direktur/Kabag/Kabid berhalangan tetap melakukan pekerjaannya
atau jabatan
Direktur terluang seluruhnya dan belum diangkat, maka sementara pengelolaan Rumah Sakit dijalankan oleh Dewan Pengawas. (5)
Dalam menjalankan tugas dan kewenangan sebagaimana dimaksud,
Direktur
dapat
melaksanakan sendiri atau menyerahkan kekuasaan kepada: a)
Seorang Kabag/Kabid.
b)
Seorang atau beberapa orang Pejabat Rumah Sakit, baik secara sendiri maupun bersamasama.
c)
Orang atau badan lain, yang khusus ditunjuk untuk hal tersebut.
Bagian Kesembilan Hubungan Direktur dengan Dewan Pengawas Pasal 32 (1)
Pengelolaan Rumah Sakit dilakukan oleh Direktur.
(2)
Direktur bertanggung jawab kepada Pemilik melalui Dewan Pengawas.
(3)
Dewan Pengawas melakukan pembinaan dan pengawasan dalam pengelolaan Rumah Sakit, dengan menetapkan kebijakan pelaksanaan, baik di bidang pelayanan medis, pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan kesehatan untuk tercapainya visi, misi, falsafah dan tujuan rumah sakit.
(4)
Keberhasilan rumah sakit tergantung dari pengurusan Direktur dan pembinaan serta pengawasan dari Pemilik melalui Dewan Pengawas sehingga dalam pertanggungjawaban tugas dan kewajiban antara Pengelola dan Pemilik adalah bersifat tanggungjawab.
Bagian Kesepuluh Hubungan Direktur dengan Komite Medik Pasal 33 (1)
Komite Medik berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
(2)
Pelaksanaan tugas-tugas Komite Medik dilaporkan secara tertulis kepada Direktur dalam bentuk rekomendasi.
(3)
Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), adalah berdasarkan penugasan dari Direktur.
Bagian Kesebelas Hubungan Direktur dengan Komite Etik dan Hukum Pasal 34 (1)
Komite Etik dan Hukum berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
(2)
Tugas secara terperinci dari Komite Etik dan Hukum adalah: a)
Memberikan pertimbangan kepada Direktur dalam hal menyusun dan merumuskan medicoetikolegal dan etika rumah sakit serta penyelesaian masalah etika rumah sakit dan
pelanggaran terhadap etika pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra. b)
Membantu Direktur dalam menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait medico-legal dan etiko-legal .
c)
Pemeliharaan etika penyelenggaraan fungsi rumah sakit, yang meliputi kebijakan yang terkait dengan hospital by laws dan medical staf by laws ;
d)
Merupakan gugus bantuan hukum dalam penanganan masalah hukum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
(3)
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Komite Etik dan Hukum berfungsi: a)
Menyelenggarakan dan meningkatkan komunikasi medikoetikolegal, baik internal maupun eksternal Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
b)
Menyelenggarakan dan meningkatkan pengetahuan etika dan hukum bagi petugas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
c)
Menyelenggarakan dan meningkatkan kemampuan risk management terhadap masalahmasalah etika dan hukum di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
(4)
Tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) disampaikan secara tertulis kepada Direktur dalam bentuk rekomendasi.
(5)
Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4), adalah berdasarkan penugasan dari Direktur.
Bagian Keduabelas Hubungan Direktur dengan Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) Pasal 35 (1)
Satuan Pemeriksaan Intern berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
(2)
Tugas pokok Satuan Pemeriksan Intern adalah melaksanakan pemeriksaan dan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan semua unsur di rumah sakit agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku.
(3)
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Satuan Pemeriksaan Intern berfungsi:
(4)
a)
Melaksanakan pemeriksaan/audit keuangan dan operasional.
b)
Merancang dan melaksanakan pemeriksaan pelaksanaan pengendalian intern.
c)
Melakukan identifikasi risiko.
d)
Mencegah terjadinya penyimpangan.
e)
Memberikan konsultasi pengendalian intern.
f)
Melakukan hubungan dengan Eksternal Auditor.
Tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) disampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada Direktur.
(5)
Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4), adalah berdasarkan penugasan dari Direktur.
Bagian Ketigabelas Hubungan Direktur dengan Staf Medis Fungsional Pasal 36 (1)
Direktur dengan persetujuan Dewan Pengawas berhak mengangkat dan memberhentikan Staf Medis Fungsional (SMF) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan dan peraturan kebijakan yang berlaku serta Peraturan Internal Rumah Sakit (H ospital By Laws ) Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra.
(2)
Sebagai
pengelola,
Direktur
mempunyai
tugas
dan
wewenang
untuk
menetapkan strategi organisasi dan tata kerja lengkap dengan rincian tugasnya, menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban Staf Medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3)
Dalam pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur berkewajiban menjamin Staf Medis melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional.
(4)
Kewajiban Staf Medis untuk menjamin bahwa tugas dan kewajiban dilaksanakan sesuai standar yang berlaku, maka Ketua Staf Medis bertanggung jawab kepada Direktur melalui Komite Medik.
(5)
Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat bersifat pertanggungjawaban proporsional administratif manajerial dan pertanggungjawaban secara profesional.
Bagian Keempatbelas AMANDEMEN/PERUBAHAN Pasal 37 (1)
Perubahan terhadap Peraturan Internal Rumah Sakit dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
(2)
Perubahan dapat dilakukan, apabila ada permohonan secara tertulis dari salah satu Pihak yang terkait dengan Peraturan Internal Rumah Sakit, yaitu Dewan Pengawas, Direktur dan Komite Medik.
(3)
Usulan untuk merubah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), hanya dapat dilaksanakan apabila ada pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak kepada pihak lainnya, yang disampaikan paling lambat 3 (tiga) minggu sebelumnya.
(4)
Perubahan dilakukan dengan melakukan addendum Peraturan Internal Rumah Sakit ini.
(5)
Addendum sebagaimana dimaksud pada ayat (4), merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Internal Rumah Sakit.
Bagian Kelimabelas KETENTUAN PENUTUP Pasal 38 (1)
Peraturan Internal Rumah Sakit ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
(2)
Semua peraturan rumah sakit yang dilaksanakan sebelum berlakunya Peraturan Internal Rumah Sakit dan Peraturan Internal staf medis ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan Internal rumah sakit/Peraturan Internal Staf medis. Ditetapkan di
: Banda Aceh
Pada Tanggal
:
DIREKTUR PT CEMPAKA Az-ZAHRA
KAMAL RIZA, SE