Pemban Pembangun gunan an TK Pembina Pembina - Samari Samarind ndaa
M ETODE PELAKSAN PE LAKSAN AAN AA N
[Type text]
PT. TANJUNG TANJUNG NUSA NUSA PERSADA PERSADA
BAB BAB I - PEND PENDAH AHUL ULUA UAN N
1.1. .1.
Mobilisa ilisasi & Demobilisa ilisasi
Dala alam m Paket aket Pekerja ekerjaan an “Pem “Pembangun bangunan an TK TK Pem Pembina bina - Samarinda”, Kontraktor pelaksana akan mengirim engirim T Team eam Lapa Lapangan ngan d dan an mobil mobilisasi isasi peralatan sesuai kebutuhan dan dan jadw jadwal al pekerjaan, pekerjaan, setelah 7 (tujuh) hari terbitnya SPMK dari Direksi untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan semaksimal mungkin, sesuai dengan jadwal Pelaksanan pekerjaan yang dicantumkan dalam kontrak. Dalam Mobilisasi diantaranya : a)
Meny enyediak ediakan an perlengkap perlengkapan an P3 P3K K dan kelengka kelengkapa pan n pen pengam gaman anan an da dalam lam kerja (Safety (Safety Work) untuk keselamatan para pekerja.
b)
Men enyia yiap pkan kan Ram Rambu Pen Peng gaman La Lalu lu lintas lintas..
c)
Pem Pe masan asanga gan n Pap Papan an Nama Proy Proyek ek di Dep Depan an Direksi ireksi yang yang bisa dilihat seca secara ra lang langsu sung ng ole oleh h masyarakat.
d)
Mobilisas obilisasii Alat sesu sesuai ai yang yang disya disyaratk ratkan an dian diantara tarany nya a adala adalah h seba sebaga gaii berikut berikut :
e)
Ala Alatt Pancang hydroli rolic c
1 unit
Dump Truck 3-4 m3 Pick-Up Concrete Mixer Ca Cap. 50 500 lt Concrete Vibrator Scouffolding Genset Pompa Air Waterpas&Theodolite Peralatan Tukang Kayu Peralatan Tukang Besi Peralatan Tukang Batu Peralatan Tukang Listrik
2 Unit 2 unit 3 Unit 1 Unit 1000 set 1 Unit 1 Unit 1 Un Unit 1 Set 1 Se Set 1 Set 1 Set
Rapat Pra-P ra-Pe elak laksanaan. Dalam persiapan pekerjaan ini, 7 (tujuh) hari setelah penandatanganan kontrak Kontraktor
akan melaksanakan Rapat Pra Pelaksanaan yang dihadiri Pemilik, Direksi Pekerjaan, Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana untuk membahas hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam proyek ini. Sehingga dapat sebuah komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan dengan spesifiks spesifiksai ai mutu yang yang telah telah ditentukan ditentukan tanpa mensam mensampingkan pingkan anggaran biaya yang ada.
Page 1 of 33
Kegiatan Demobilisasi yaitu pembongkaran Direksi Keet, Barak Kerja, Gudang, Base Camp oleh Kontraktor pada saat akhir periode pelaksanaan termasuk diantaranya pemindahan/pengembalian semua Alat yang dibutuhkan selama pekerjaan ini berlangsung. 1.2.
Pengukuran dan Uitzet
Pekerjaan Pengukuran merupakan salah satu tahap yang paling penting dalam pelaksanaan proyek. Sebab hanya dengan pengukuran awal terhadap kondisi lahan dapat dibuat data-data sebagai berikut :
Peta countur daratan yang menunjukkan elevasi permukaan tanah eksisting
Potongan melintang dan memanjang dengan interval jarak sesuai dengan petunjuk Owner
Dasar penentuan posisi & elevasi bangunan & alat yang dituangkan dalam shop drawing.
1.3. .3.
Dire ireksi Ke Keet da dan Base Camp.
Sebagaimana yang telah ada dalam suatu proyek diperlukan Kantor Proyek, Kantor Kontraktor Pelaksana, Kantor Konsultan dan Direksi yang fungsi kegunaanya untuk menunjang aktifitas kegiatan lapangan dan monitoring kegiatan yang ada. Direksi keet ini juga digunakan meeting secara berkala. Didalam P Proyek royek juga terdapat base Cam Camp, p, sebaga sebaga Standart : Dicari posisi dekat dengan dengan Lokasi Bebas dari Banjir dan Longsoran tanah dan tidak menggangu lalu lintas kerja serta lingkungan aman dan nyaman. 1.4. .4.
Pekerjaa rjaan Pe Pembersih rsiha an Lo Lokasi Ke Kerja. rja.
Sebelum dilaksanakan pekerjaan, ditentukan terlebih dahulu lokasi pekerjaan berupa panjang dan lebar lokasi lokasi pekerj pekerjaan. aan. Dilaksanakan pem pembersihan bersihan lokasi pekerjaan dengan dengan peralat peralatan an berat berat dengan uraian pekerjaan sebagai berikut ;
-
Pekerjaan Pekerjaan Pembersi Pembersihan han (land (land cleari clearing) & Pembongkaran Pembongkaran (grubbing) (grubbing)
Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang tidak diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis ( semak, rerumputan, rerumputan, sem semak ak belukar, belukar, pe pepoh pohon onan, an, tonggak-tongg tonggak-tonggak, ak, dll) dll) yan yang g aka akan n dibersihkan dibersihkan dengan deng an mengg enggunak unakan an Bull Bulldozer dozer sesuai sesuai dengan spesifikasi spesifikasi teknis. teknis. Hasil Hasil pem pembersihan bersihan dikumpulkan dikumpulkan untuk kemudian dibakar. Pengumpulan dan pembakaran dilakukan pada lokasi yang dianggap aman, am an, dijaga dijaga da dan n tidak tidak mem membaha bahayakan yakan/merugikan /merugikan lingkun lingkungan gan sekit sekitar. ar. Sisa Pem Pembakaran yang sudah padam sama sekali ditanam dan diurug kembali secara rapi.
-
Pengupa Pengupasan san lapisan lapisan top soil (stripping) (stripping)
Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi pekerjaan baru (bagian saluran yang akan ditimbun atau lokasi lain yang telah ditentukan). Stripping dilakukan dengan kedalam kurang lebih 20 cm. Pohonpohon dibongkar sampai keakar-akarnya, kemudian bekas akar diisi dengan tanah kemudian dipadatkan.
Page 2 of 33
FLOW C ART TAHAPAN PELAKSANAAN LAPANGAN
Page 3 of 33
BAB II – PEKERJAAN STRUKTUR
2.1
Pekerjaan Pondasi
Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tiang pancang dan Pondasi Plat Setempat, yang mana metode pelaksanaan kedua pondasi tersebut berbeda. Pondasi Plat Setempat dipakai pada bangunan Pos Jaga, Pagar dan Bangunan Utama, sedangkan Pondasi Tiang Pancang Digunakan pada Gudang, bangunan Utama dan Pagar Luar. Adapun Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang yaitu :
Pondasi Tiang Pancang Tiang Pancang yang digunakan yaitu Tiiang Pancang Beton dengan ukuran sesuai spesifikasi yang ada (25 x 25). Tiang Pancang ini merupakan barang pabrikan. Sekitar 1 minggu sebelum kegiatan pemancangan dilakukan, tiang pancang telah dipesan. Pelaksanaan pemancangan yaitu sebagai berikut :
Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk mendapatkan titik-titik yang akan dipancang dan sesuai dengan gambar kerja.
Setelah didapatkan titik-titik yang akan dipancang, selanjutnya diatur posisi atau kedudukan dari crane.
Setelah itu dilakukan penyetelan tiang pancang agar tepat pada posisinya (Centre Line).
Jika tiang pancang telah pas (Centre) maka selanjutnya tiang pancang dipukul dengan menggunakan hammer. Jika tiang pancang tersebut telah hampir tertancap seluruhnya namun setelah dilakukan tes calendering (PDA Test) masih belum mencapai tanah keras, maka tiang pancang disambung dengan menggunakan las.
Kegiatan pemancangan dapat dihentikan jika hasil tes calendering (PDA Test) telah menunjukkan nilai yang diinginkan atau telah mencapai tanah keras. Untuk mengetahui tiang pancang telah mencapai tanah keras yaitu jika dipukul hammer (alat pemukul) akan membalik.
Sisa tiang pancang yang muncul di permukaan tanah dipotong dan dibobok dengan menggunakan alat potong, kemudian besi dari tiang pancang yang muncul disambungkan ke balok Sloof danKolom.
Page 4 of 33
Skema pemancangan Tiang pancang beton
Page 5 of 33
Pondasi Plat Setempat Pondasi Plat Setempat ter uat dengan mutu beton K-250. Hal pertama dilakuka yaitu merakit tulangan dan bekisting pondasi sesuai dengan gambar kerja. Perakitan dan pembuatan m l ini dapat dilakukan bersamaan dengan pengalian tanah pondasi. Setelah itu bekisting diletakkan diata s lantai kerjadan besi tulangan dimasukkan ke dalam bekisting. Sebelum besi tulangan diletakkan di dalam bekisting, diatas lantai kerja di berikan beton tahu kira-kira berukuran 2x2x2 cm dengan mutu beton yang sama. Beton tahu ini berfungsi agar kedudukan tulanga pas berada di tengah dan memberikan ruang unt uk selimut beton yang cukup. Jika tulangan dan bekisting telah dipasang maka campuran beton dapat ditua g. Ketinggian curahan akan diperhatikan agar seluruh rongga dapat tertutupi oleh material. Material yang digu akan dalam campuran beton sesuai dengan jobmix design yang ada.
2.2
Pekerjaan Balok Sloof Pengecoran balok sloof dil akukan setelah pondasi plat setempat dan pile cap selesai dilakukan. Pada
dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan Pondasi Plat Setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu barullah campuran beton dituangkan, campuran betonyang igunakan sama dengancampuranbeton Pondasi y itu mutu beton K-250. Campuran beton tersebut terlebih ahulu telah dilakukan job mix design dan nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis.
Page 6 of 33
2.3
Pekerjaan Kolom
Proses pelaksanaan pekerjaan i i sebagai berikut :
Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. esi yang digunakan yaitu besi Ø19 sebagai tul ngan utama dan besi Ø10 sebagai sengkang ( egel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai denga shop drawing.
Pembuatan Bekisting. Beki ting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.
Melakukan Kontrol Kualitas.. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan. Kontrol ualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran baja tulangan y ng digunakan, posisi penempatan water stop. Kontrol Kualitas kedua yaituKontrol kualitas saat p ngecoran. Pada saat berlangsungnya pengecor n, campuran dari Concrete mixer Truck diambill sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi. Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutn a dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.
Kegiatan pengecoran. Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyelur h
Kegiatan Curing (perawata ) Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam eadaan basah.
Skema P kerjan Kolom
Page 7 of 33
2.4
Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan Scalffoding. Scalffoding ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan). Pelaksanaan pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai. Dalam proyek ini tulangan yang digunakan untuk konstruksi balok yaitu Tulangan Pokok (Tulangan Atas dan bawah memakai D16, tulagan tenggah Ø10 sedangkan besi Ø8 sebagai sengkang (begel).
Bahan terdiri dari:
Beton ready mix sesuai mutu yang telah disetujui Calbond (Super Bonding Agent ) /cairan perekat antara beton lama dengan baru disebut juga lem
beton
Curing compound /bahan perawatan dan perlindungan beton yang menghambat proses
penguapan air pada beton basah
Kawat ayam
Tenaga kerja:
Tukang cor terampil yang mengerti lingkup pekerjaan pengecoran.
Mandor dan pelaksana yang dapat membaca shop drawing/for constrution dengan baik.
Alat berupa:
Concrete pump truck
Concrete mixer truck
Concretevibrator
Waterpass/autolevel
Alat bantu
Batching Plant
Kerucut abrams
Alat cetak silinder benda uji beton
Metode kerja pengecoran balok dan pelat lantai
Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan hal hal seperti berikut. 1) Pemeriksaan bekisting meliputi: a) Ukuran bekisting ( lebar dan tinggi ). b) Pemeriksaan elevasi dan kelurusan bekisting. c) Pemeriksaan sambungan pada bekisting. Page 8 of 33
Pengecekan elevasi bekisting
Setelah pemasangan bekisting pelat lantai selesai dilaksanakan, kemudian dilakukan pengecekan elevasi dengan menggunakan alat waterpass dan posisi as balok dengan alat theodolite. Pengecekan elevasi bekisting balok dan pelat lantai adalah sebagai berikut. 1. Pengecekan elevasi balok dilakukan dengan menempatkan alat waterpass dimana tinggi alat adalah setinggi marking pada kolom (1,00 m dari permukaan pelat lantai di bawahnya). 2. Bak ukur ditempatkan pada bagian bawah bekisting balok (bottom). 3. Oleh pelaksana pengukuran ketepatan elevasi bottom dicek dengan alat waterpass. Apabila pembacaan alat waterpass belum menunjukkan elevasi yang sesuai dengan gambar rencana, maka screwjack diputar untuk menaikkan atau menurunkan posisi bottom balok.
Pengecekan elevasi bekisting
Setelah pemasangan bekisting pelat lantai selesai dilaksanakan, kemudian dilakukan pengecekan elevasi dengan menggunakan alat waterpass dan posisi as balok dengan alat theodolite. Pengecekan elevasi bekisting balok dan pelat lantai adalah sebagai berikut.
Pengecekan elevasi balok dilakukan dengan menempatkan alat waterpass dimana tinggi alat adalah setinggi marking pada kolom (1,00 m dari permukaan pelat lantai di bawahnya).
Bak ukur ditempatkan pada bagian bawah bekisting balok ( bottom).
Oleh pelaksana pengukuran ketepatan elevasi bottom dicek dengan alat waterpass.
Apabila pembacaan alat waterpass belum menunjukkan elevasi yang sesuai dengan gambar rencana, maka screw jack diputar untuk menaikkan atau menurunkan posisi bottom balok.
Pemeriksaan penulangan meliputi:
Pemeriksaan jumlah dan ukuran tulangan utama.
Pemeriksaan jumlah, jarak, dan posisi sengkang.
Pemeriksaan panjang overlapping dan penjangkaran pada tulangan.
Pemeriksaan kekuatan bendrat.
Pemeriksaan decking (tebal selimut beton)
Setelah semua pemeriksaan dilakukan dan hasilnya baik, maka bekisting dibersihkan dengan menggunakan air compressor . Kemudian pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut.
Page 9 of 33
Pasang batas pengecoran engan menggunakan kawat ayam. Pengecoran ihentikan pada jarak ¼ bentang dari tumpuan, k rena pada lokasi tersebut momen yang dipikul alok dan pelat lantai adalah nol.
Beton ready mix dengan
utu yang disyaratkan dituang dari concrete
ixer truck ke dalam
gerobak untuk dilakukan pe gujian slump. Slump yang digunakan adalah12± 2.
Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, maka beton ready mix dituang dari concrete mixer truck ke dalam bucket pada Concrete pump truck dan disalurkan dengan pip baja.
Sebelumnya, sambungan beton lama dengan beton baru disiram dengancalbond (super bonding agent ).
Setelah beton ready mix keluar dari pipa baja, langkah selanjutnya adalah meratakan beton ready mix dengan penggaruk dan dipadatkan dengan menggunakan concrete vibra or .
Pengecoran
dilakukan
selapis
demi
selapis
dimana
setiap
lapis
dipadatkan
dengan concrete vibrator dengan maksud agar terbentuk beton yang benar-benar padat.
Pengecoran dihentikan pad batas zona pengecoran.
Setelah itu adukan diratakan dengan kayu perata sesuai dengan tinggi peil yang sudah ditentukan.
Setelah beton setengah kaku angkat relat dan ratakan bekas relat dengan m nggunakan ruskam.
Standar hasil :
Menghasilkan produk beton pada balok dan pelat lantai sesuai dengan renc na, mutu dan bentuk yang presisi, tidak bocor, tidak lendut, dan tidak retak.
Jika ada yang menyimpang maka diperlukan pekerjaan perbaikan.
Skema Pekerjan Balok & Plat Page 10 of 33
Page 11 of 33
2.5
Pekerjaan Rangka Atap
Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah struktur baja (untuk bangunan utama) baja dengan ukuran untuk kuda-kuda IWF 250.125.6.9 mm, Gording C 150.65.20.3,2mm, Kaso C.75.75 mm (setara Taso) dan Reng Alumunium 20.30 mm (setara Taso), sedangkan untuk bangunan lainnya (Pos Jaga, Ruang Pompa, ruang ganti dan ruang pompa) menggunakan Rangka Baja Ringan dengan penutup atap Zinkcalume. sebelum ranga baja dipotong terlebih dahulu diukur dan dipotong. Gunakan ukuran rangka baja yang pertama sebagai contoh untuk memotong yang berikutnya sehingga potongan untuk rangka atap tersebut memiliki ukuran yang sama. Ukur dan potong rangka baja ringan untuk batang miring yang akan dipasang pada kerangka atap. Pasang bagian kerangkakuda-kuda atap tersebut di bawah sebelum ditaruh pada bagian atas kolom untuk memastikan bagian kerangka kuda-kuda tersebut telah mempunyai ukuran yang tepat dan dapat dipasang dengan baik, setelah itu bongkar kembali dan simpan. Simpan bagian-bagian kerangka atap tersebut dan disimpan dalam keadaan terlindung dan tertutup. disiapkan pula tiang penahan sementara (scaffolding ) untuk pembuatan atap. Sebelum memasang rangka atap kuda-kuda, bersihkan bagian atas dari kolom beton dan pastikan ketinggiannya telah sejajar antara satu kolom dengan yang lain. Pastikan bagian atas antara kolom dipinggir dan tengah bangunan telah sesuai dengan ukuran rangka atap yang akan dipasang. Dirikan rangka atap dengan bantuan penahan sementara ( scaffolding ) yang bertumpu pada tanah. Pasang terlebih dahulu kedua batang miring kayu pada bagian kiri-kanan bangunan dan bentangkan benang (tali kecil) antara batang miring sebelah kanan dengan batang miring sebelah kiri, benang ini akan menjadi acuan bagi pemasangan batang miring lainnya yang berada di bagian tengah atap. Pada beberapa kasus pada bagian batang miring di kiri-kanan bangunan ini dapat dibuat dari beton bertulang dengan lebih dulu memasang susunan bata pada bagian dinding kiri - kanan bangunan tersebut. Kemudian pasang rangka baja ringan balok atap di bagian tengah bangunan yang bertumpu pada kolom, pastikan balok tersebut telah horizontal (dengan bantuan waterpass). Setelah balok ditaruh pada kolom, pasang bagian-bagian kuda- kuda atap berikutnya, pastikan letak bagianbagian tersebut telah dapat dipasang dengan baik (batang vertikal, dsb). Sesuaikan letak dan ketinggian (dinaikkan, diturunkan, dsb) dari rangka atap bagian tengah (batang miring, dsb) dengan meng gunakan benang yang telah dibentangkan sebelumnya sebagai acuan. Sambung bagianbagianrangka baja tersebut.
Page 12 of 33
2.6
Penutup Atap Metal Sheet.
Pada saat pemasangan penutup atap perlu diperhatikan jarak tumpang tindih ( overlap) antar lembaran atap.Jarak ini akan cukup untuk menghindari kebocoran. Pada bagian ata sbawah lembaran atap yang saling tumpang tindih (overlap), jaraknya minimal 20cm. Sedangkan untuk bagian sisi kirikanannya yang saling tumpang tindih (overlap) mempunyai jarak antara 1½ sampai 2 gelombang lembaran atap, tergantung jenis dan ukuran lembar penutup atap yang digunakan. Lubang-lubanguntuk paku pemasangan akan dibor terlebih dahulu, dan ujung-ujunglembaran atap yang bertumpang-tindih (overlap) dipotong 450 dapat diletakkan dan dipasang dengan baik. pada saat memotong dan membor akan sangat hati-hati, untuk menghindari keretakan serta gunakan selalu penutup hidung untuk menghindari debu-debu bijih seng masuk ke dalamparu-paru. Pasang gording bagian paling atas dan paling bawah terlebih dahulu dengan menggunakan klos (spacers) kayu. Kemudian bentangkan benang pembantu secara diagonal dari ujung kiri atas ke ujung kanan bawah, dan dari ujung kiri bawah ke ujung kanan atas untuk memeriksa atap telah rata, lurus, dan sejajar. Benang ini akan bersentuhan pada bagian tengahnya yang berarti pemasangan telah sejajar, jika belum bersentuhan maka perlu diatur lagiletak gording paling atas dan bawah tersebut dengan menggunakan kloskayu hingga letaknya benar. Gording berikutnya kemudian dapat dipasang dengan mengikuti benang acuan tadi. Setelah itu tentukan garis batas pinggir atap bagian miring dengan menggunakan bantuan benang. Pertama tentukan jarak keluar atap pada bagian miring rangka atap, setelah didapat jarak tersebut (minimum 5cm) bentangkan benang dari bagian gording paling bawah ke bagian gording paling atas pada kedua sisi kiri kanan bagian miring tersebut, benang ini akan menjadi acuan batas lembaran penutup atap pada bagian miring atap tersebut. Setelah pekerjaan atap dilakukan, maka pekerjaan bubungan genteng metal dipasang. Pemasangan bubugan seng genteng metal dimulai dari permukaan yang paling ujung/bawah dengan melakukan gerakan mundur. Pemasangan bubungan seng genteng metal akan lurus, supaya bubungan yang dipasang lurus akan diberi batuan benang yang diikatkan kedua sisi yang hendak dipasang
Page 13 of 33
BAB III – PEKERJAAN ARSITEKTUR 3.1
Pekerjaan Dinding BatuBata
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat segera dimulai. Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu di rendam di dalam air sebentar. Proses Pengerjaan dinding bata yaitu :
Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang terdapat pada gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata.
Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang
Bata yang akan dipasang , akan siku dan ditegak luruskan oleh surveyor.
Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian baru dipasang.
Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan.
Terakhir dilakukan pengukuran dengan menggunakan waterpass. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang telah lurus. Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang,sipatan, pacul, dan cetok.
3.2
Pekerjaan Plesteran.
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu :
Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk menghilangkan sampahsampah yang ada pada pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga halus. Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang digunakan pada pekerjaan dinding.
Page 14 of 33
3.3
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor lantai, pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, pekerjaan pemasangan keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius 60 x 60. Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
Bahan-bahanyang dipergunkan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contohcontoh kepada direksi. Sebelum pekerjaan dimulai, Kami membuat shop drawing dari pola keramik yang disetujui oleh Direksi.
Keramik yang dipasang dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, Pahami gambar kerja, pola pemasangan, dll.
Sortir keramik agar memperoleh keseragaman ( ukuran dan warna )
Rendam keramik yang akan dipasang ke dalam bak air selama ± 1 jam.
Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah proses perendaman selesai.
Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh kesatuan peil didalam ruangan.
Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada gambar kerja.
Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai dengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan, seperti pada contoh dibawah ini.
Pemotongan unit-unit keramik akan menggunakan alt pemotong keramik khusus sesuai dengan persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
Keramik yang sudah dipasang akan di bersiihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih
Sebelum keramik dipasang , terlebih dahulu unit-unit keramik direndamdalam air sampai jenuh.
Tempat diatas detalasi sub lantai, pasangan ubin akan diberi nad selebar 1 cm, kemudian kedalaman mad selebar 1 cmtersebut dimasukkan grouting dari silikon rubber sealant.
3.4
Langkah terakhir adalah membersihkan permukaan keramik dari kotoran sisa adukan/ sisa cor nad.
PekerjaanKayu Kusen Pintu Dan Jendela
Pemasangan rangka (kusen) pintu dan jendela dapat dilakukan pada saat penyusunan dinding bata. Pemasangan rangka (kusen) pintu/jendela tersebut bersamaan dengan penyusunan dinding bata maka akan dilakukan pemasangan besi angkur 100 mm yang dimasukkan ke dalam rangka kayu dari sisi luar rangka (jangan sampai menembus kayu agar tidak terlihat dari luar) yang diletakkan diantara susunan bata yang berfungsi memperkuat pemasangan rangka pintu/jendela tersebut pada dinding. Hal ini akan dipastikan bahwa rangka tersebut telah lurus dan sejajar (dengan bantuan waterpass). Page 15 of 33
Jika rangka (kusen) pintu dipasang setelah dinding selesai, dapat menggunakan potongan kayu yang telah dipasang pada kolom/ring balok. Maka rangka (kusen) pintu/jendela tersebut disekrup pada potongan kayu ini setelah itu bagian depan sekrup tersebut diberi dempul sehingga tidak tampak dari luar, pastikan dahulu bahwa rangka tersebut telah lurus dan sejajar (dengan bantuan waterpass). Jika potongan kayu tersebut belum dipasang pada kolom/ring balk, maka kolom/ring balk tersebut dapat dibor dan dipasang rumah sekrup dari plastik atau dapat pula rangka (kusen) jendela/pintu tersebut dipasang dengan menggunakan paku beton yang langsung menembus rangka (kusen) kayu dan dinding bata setelah itu diberi dempul pada bagian permukaannya untuk menutupi paku beton tersebut. Baik pintu maupun jendela dirancang memiliki bukaan ventilasi berupa jalusi yang terbuat dari kayu pada bagian atasnya. Jendela ruang kelas yang menghadap bagian muka bangunan (pada area teras) memiliki ukuran yang berbeda dari jendela pada bagian belakang bangunan. Baik rangka (kusen) pintu maupun jendela akan dibuat di lokasi pembangunan (bengkel Kerja) mengikuti gambar kerja yang telah dibuat. Sesuaikan ukuran rangka tersebut dengan keadaan di lapangan. Buatlah rangka (kusen) pintu/jendela ini pada daerah yang terlindung (memiliki atap). Kerangka (kusen) pintu/jendela ini pada Saat pemasangan akan menggunakan penguat (penahan) sementara pada bagian bawahnya untuk memastikan bahwa letaknya sudah benar dan tidak bergeser lagi pada saat dipasang. Untuk menghindari kerusakan pada pintu, hindari memasang daun pintu sebelum bangunan selesai, hanya rangka (kusen) pintu/jendela saja yang dipasang. Pintu dirancang dengan daun pintu kayu yang mengayun ke arah luar ruangan (bukan pintu geser karena cepat rusak) dan jenis jendela ayun keluar dengan panel kaca dan rangka kayu. Semua pintu dan jendela dibuat dari bahan yang berkualitas baik, haluskan dahulu permukaan kayu untuk rangka pintu/jendela dan daun pintu dengan amplas sebelum dipasang. Kaca yang digunakan untuk jendela adalah kaca dengan ketebalan sesuai spesifikasi. Pada saat memesan kaca tersebut diukur dahulu ukuran kusen (rangka) jendela dan ditambahkan 5 mm pada sekeliling ukuran dimensinya agar panel kaca tersebut dapat dipasang dengan mudah dan kokoh pada rangka (kusen).
3.5
Pekerjaan Pengunci dan Penggantung
Setelah daun pintu dan jendela siap maka dilaksanakan pemasangan asesories anatara lain: Sloot Pintu Double, Penganggan Pintu Double, Kunci Tanam 2 Slaag, Engsel Pintu, Engsel Jendela, Grendel Jendela, Hak Angin Jendela dan Tarikan Jendela. Pada tahap pekerjaan ini dilakukan paling terakhir agar tidak menggangu proses pekerjaan lain, dan pekerjaan ini dilakukan oleh tenaga kerja yang ahli dibidangnya, pemasangan ini juga memerlukan baut dan paku sekrup. Page 16 of 33
3.6
Pekerjaan Plafond.
Dalam proyek ini plafond yang digunakan ada dua jenis yaitu plafond gypsum dan plafond beton ekspose. Plafond gypsum digunakan pada bangunan Pos jaga, Gedung utama. Dimana rangka plafond menggunakan rangka besi hollow. Sedangkan untuk plafond beton ekspose digunakan pada bangunan Mekanikal & Elektrikal. Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsumyaitu :
Penentuan Level Plafond :
-
Penentuanlevel+1.000mmolehkontraktor
-
Penentuan level plafond oleh kontraktor
Pemasangan Bracket Dan Hanger
-
Besi bracket / Angle clip dipasang pada dak beton menggunakan paku ramset dengan jarak1.200x 1.200mm.
-
Ujungatasroddigantungkanpadaangleclip.
-
SedangkanUclampdipasangpadaujungbawahrodhanger.
Pemasangan Rangka Plafond
-
Pembuatan sketsa (marking) pada slab beton yang nantinya digunakan sebagai patokan dalam penentuan letak kawat penggantung (suspension rod).
-
Tentukan ketinggian akhir plafond / celling dari data yang telah direncanakan sesuai ukuran gambar, Ukur ketinggian akhir plafond /celling dari data yang telah direncanakan sesuai ukuran digambar. Pindahkan pada ketinggian dari siku metal (wall angle) untuk ditambahkandiatas tanda garis dari ketinggian plafond.
-
Tempatkan bagian atas siku metal (wall angle) pada tanda garis dengan jarak perkuatan (skrup atau paku rivet) pada jarak maksimum 600 mm untuk posisi jarak penggantung dan gelagar rangka. Tempatkan siku penggantung (bracket) akan berjarak 300 mm dari permukaan dinding kawat penggantung.
-
Kawat penggantung (suspension rod ) yang pertama pada rangka utama akan berjarak 300 mm dar tepi dinding, kemudian jarak selanjutnya maksimum pada setiap 1200 mm. Ketika melakukan penyambungan diatur secara menyilang.
-
Rangka untuk panel (metal furing, terletak dibawah rangkaian utama) dipasang berlawanan arah rangka utama, penyambungan diatur secara menyilang. Penempatan jarak penunjang maksimum berjarak 600 mm.
-
Setelah semua rangka plafond / ceiling terpasang, lakukan perataan (leveling) plafond sebelum pemasangan papan gypsum.
Page 17 of 33
Peletakan PanelGypsum
-
Material yang dikirim ke proyek telebih dahulu diperiksa secara khusus, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi, baik jumlah dan kondisinya akansesuai danbaik.
-
Tempatkan gypsum board di tempat yang kering dan jauh dari percikan air hujan atau instalasi plumbing(pipaair)
Pemasangan Papan Gypsum
-
Panel gypsum dipasang berukuran 1.200 x 2.400 mm, dengan ketebalan sesuai spesifikasi yang ada.
-
Setelah rangka plafond rata/level, maka gypsum dipasang pada metal furring menggunakan skrup ukuran 1” -6” dengan jarak ± 300mm.
-
Pemasangangypsumberselang-seling(susunbata).
-
Lubang opening untuk mechanical dan electrical (marking lubang lampu dan AC dilakukan oleh tenaga ME).
-
Pembuatan lubang dilakukan oleh tenaga tukang plafond.
-
Kemudian
segera
aplikasikan
lapisan
tipis bahan penyambunganUB888.
ini untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bagian tepi dari
pita tape
Hal
berkerut,
bergelombang dan untuk meratakan UB 888 agar tidak ada yang menonjol.
-
Tutup semua kepala sekrup dan biarkan lapisan tahap pertama mengering.
-
Pergunakan kertas gosok dengan tingkat kekerasan 120/150 untuk menggosok penyelesaian akhir padapenyambunganUB 888 agar mendapatkanhasil yanghalus.
Finishing Compound
Setelah panel gypsum board terpasang, sambungan pertemuan gypsumdengan gypsum dicompound dengancarasebagaiberikut:
Pada tengah- tengah sambungan di isi sedi ki t compound kemudian dipasang textile tape dan ditambah compound basah supayatextile tapetidaklepas.
Setelah compound dasar agak mengering ditambah compoundkeduadilakukansampai sambunagnrata.
Setel ah compound mengering mini mal 40 menitcompound diamplas sampai betul - betul rata
dan permukaan halus
siap di
cat.
Apabila
permukaan
compound
masih
bergelombang maka langkah-langkah tersebut diatasakandiulangsampai betul-betulrata.
Page 18 of 33
3.7
Pekerjaan Pengecatan
Cat yang digunakan adalah cat berbahan dasar air ( emulsion), menggunakan air bersih untuk membersihkan kuas, jika menggunakan cat minyak ( oil paint ) menggunakan larutan terpentine (thinner ) untuk membersihkan kuas. Pengecatan dapat dilakukan dengan menggunakan rangka tumpuan maupun tangga. Pekerja pengecatan akan hati-hati dalam menggunakan tangga titian dalam proses pengecatan. Pastikan sudutnya membentuk perbandingan 1 : 4, contohnya jika tangga berukuran 4 m, maka jarak ujung bawah tangga dari dinding adalah 1m. Pada saat plesteran dinding telah selesai dikerjakan dan telah mencapai keadaan terbaiknya, proses pengecatan dinding dapat dilakukan. Dinding akan dicat menggunakan cat emulsion yangbaik kualitasnya. Lapisan cat dasar terbuat dari cat emulsion yang dicampur dengan air bersih sebanyak 20%. Catemulsion sebanyak 5 liter akan menutupi luas area dinding sekitar 30m2 (dengan satu lapisan cat). Untuk mengurangi biaya perawatan, bagian bawah dinding (kira-kira hingga ke bagian bawah ambang jendela sekitar 120cm pada bagian muka bangunan/teras) dapat dilakukan pengecatan dengan menggunakan cat mengkilat (gloss paint ) untuk memberi lapisan cat yang kuat dan dapat dicuci (tahan air). pintu dan jendela terbuat dari kayu yang baik kualitasnya maka untuk hasil akhir dapat ditampakkan (expose) dengan menggunakan lapisan cat minyak. Pertama-tama bagian kayu tersebut akan diamplas untuk menghaluskan permukaannya, kemudian beri lapisan dasar berupa campuran vernish dan 10% terpentine. Setelah itu beri cat minyak sebagai hasil akhir (finishing ), jangan lupa untuk mengamplas permukaan setiap satu lapisan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengecatan adalah :
-
Hindari melakukan pengecatan pada permukaan yang kotor atau berminyak, karena akan memakan waktu lama pada saat pengeringan cat dan hasil akhir permukaan cat akan terlihat tidak bagus.
-
Persiapkan keadaan permukaan yang akan dicat dengan dibersihkan, dicuci, dsd
-
Hindari menyapu lantai sebelum atau pada saat melakukan proses pengecatan, debu dan kotoran yang timbul akan merusak hasil pengecatan.
-
Jangan menggunakan kuas cat (jenis roll maupun konvensional) yang sudah lama atau yang kurang baik karena akan mempengaruhi hasil akhir pengecatan menjadi tidak bagus.
-
Lakukan selalu pengamplasan permukaan setiap kali satu lapisan cat selesai dikerjakan sebelum mengerjakan lapisan berikutnya.
-
Hindari penggunaan bahan pengencer yang terlalu banyak pada campuran cat.
Page 19 of 33
BABIII – PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL 3.1 Instalasi Umum
1. Instalasi umum menggunakan kabel NYM, NYY, NYFGBY, kecuali disebutkan lain pada spesifikasi yang ada. 2. Semua kabel yang masuk/ keluar panel mulai dari lantai sampai pada ketinggian fixtures akan dimasukkan kedalam conduit yang sesuai. 3. Konduit/kabel akan diklem dengan rapih pada plafond setiap jarak 1 (satu) meter kecuali disebutkan lain pada spesifikasi/gambar yang ada. 4. Setiap pipa/konduit dan jalan masuk kabel ke panel/terminal box/doos/fixture dan lain-lain akan dilengkapi dengan ‘pengakhiran’ berupa: ‘cable gland’ atau semacamnya untuk mencegah luka pada isolasi kabel sewaktu-waktu tertarik/ ditarik. 5. Setiap pencabangan atau sambungan instalasi akan dipergunakan lasdop atau cara tutup lainnya, seperti ‘connection cap’ sedemikian rupa sehingga aman cara instalasinya. 6. Untuk suatu instalasi tiga phasa maka didalam cara instalasinya warna-warna fasa dari kabel akan konsisten dari awal. 7. Instalasi penerangan, stop kontak dan sakelar :
-
Didalam bangunan pada umumnya adalah general lighting berupa lampu-lampu atau armature dipasang recessed mounted pada plafond /ceiling.
-
Stop kontak dan saklar yang akan dipasang adalah type pemasangan masuk (inbow) kecuali disebut lain.
-
Saklar/on-off pada lampu-lampu penerangan dilakukan pada tempat tersendiri dan dipasang pada ketinggian 150 cm dair permukaan lantai, khusus untuk daerah lembab, dari jenis Water Dicht (WD).
-
Stop kontak dinding akan dipasang pada ketinggian 30 cm dari permukaan lantai.
-
Supply listrik untuk penerangan dan stop kontak dilayani secara terpisah dari sistem daya melalui panel listrik yang segi pelayanannya terbagi dua panel.
-
Untuk pencabangan kabel-kabel akan menggunakan Duodoos atau Teedoos dari bahan metal.
8. Sistem Pengetanahan (Grounding)
-
Instalasi sistem pengetanahan dalam paket ini adalah untuk system pengetanahan pengaman yang dihubungkan ke panel
-
Elektroda konduktor pengetanahan
-
Pipa galvanized diameter 1 inchi dengan copper BSC seperti tertera pada gambar.
Page 20 of 33
-
Sambungan dengan sekrup/baut, klem
-
Kecuali disebutkan lain, semua sambungan dengan cara jepitan dengan baut. Bahan-bahan jepitan / klem / mur-baut dari bahan yang mempunyai konduktivitas arus yang baik dan telah diproses untuk tahan korosi/oksidasi, tidak akan melar (is not lekely to stretch) setelah diberi ‘cast bronce’, brase,’plain’ atau melable iron.
3.2 Panel board.
1. Konstruksi
-
Semua panel dibuat dalam ukuran modul dari bahan plat besi. Bagian dalam panel disesuaikan kebutuhan masing-masing seperti tertera pada gambar.
-
Semua peralatan diikat/dipasang pada rail di dalam modul panel, yang disesuaikan dengan kebutuhan jumlah peralatan yang akan dipasang.
2. Tutup/ Cover
-
Seluruh panel dalam bentuk modul dilengkapi dengan dinding penutup dari bahan plat besi. Dinding penutup dikerjakan dengan baik dan setiap sudut/siku akan benar-benar 90 derajat. Pada dinding bagian depan/samping kiri kanan dilengkapi lubang-lubang untuk ventilasi Pada bagian dalam dinding yang diberi lubang ventilasi ini diberi lagi tambahan dinding yang diberi lubang punch pada daerah lubang ventilasi. Hal ini untuk menjaga barang-barang asing masuk atau ditusukkan ke lubang ventilasi dan langsung menyentuh bagian-bagian yang bertegangan dari peralatan panel.
-
Pada bagian depan dari panel disesuaikan dengan gambar, ditutup dengan pintu yang rapi. Pintu tersebut dari pelat besi dengan diberi rangka penguat sedemikian rupa, sehingga dalam keadaan tertutup ataupun terbuka tetap dapat dipertahankan bentuk yang kokoh dari pintu tersebut. Kalau panel menggunakan pintu maka semua komponen/aparatus terletak didalam dan ditutup dengan cover plat yang diberi lubang untuk segel, kecuali lampu indikator pilot lamp yang dapat dibaca sekalipun pintu dalam keadaan tertutup.
3.3 Rel / Busbar.
1. Rel menggunakan dari bahan tembaga dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150 % dari arus bahan terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan dengan aturan PUIL. Semua rel dicat dan dipegang oleh bahan isolator/busbar support di dalam distribution box.
Page 21 of 33
2. Semua panjang busbar panel minimal sesuai dengan lebar panel Semua terminal yang diberi lapis tembaga (vertin) dan disekrup dengan menggunakan mur-baut ring dari bahan tembaga atau mur-baut yang vernikel (atau stainless) dengan ring tembaga. 3. Panel akan dilengkapi dengan
-
busbar atau terminal pengetanahan (grounding) dari bahan tembaga dan diberi cat ‘kuninghijau’ kecuali untuk tempat-tempat terminal seperti tersebut pada butir diatas. Bagian panel dari metal dihubung secara elektris dengan rel pentanahan dan ditanahkan melalui elektroda pengetanahan atau cara pengetanahan lainnya.
-
Panel dilengkapi dengan dudukan baik itu berupa rangka besi atau dudukan lainnya yang sesuai dan disetujui.
-
Semua peralatan listrik di panel dari kelas tegangan (rated voltage) minimal 600 volt, 50 Hz kecuali disebutkan khusus tertentu.
-
Moulded Case Circuit Breaker Rated Voltage 500 volt/AC, dilengkapi dengan magnetic dan terminal tripping device, adjustable ampere tripping, rated breaking capacity minimal 10 KA, 50 KA.
-
Penggunaan Miniature Circuit Breaker (MCB), Eart Leakage Circuit.
-
Breaker (ELCB) with rated fault current 30 mA, dari type yang mempunyai ‘instantaneous tripping value’ sebesar 12 (dua belas) kali arus In (model G breakers), Rated voltage 380 volt AC, 50 Hz dan rated coil 220 volt AC.
-
Peralatan meter dipasang pada panel cabang seperti yang tertera pada gambar. Meter-meter adalah dari type “Moving Iron Vane Type” khusus untuk panel dengan scale sircular, flush/semi flush, dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 96 x 96 mm, dengan skala linier dan ketelitian 1,5 %. Posisi selector switch ditandai dengan jelas.
-
Setiap panel dipasang lampu indikator (untuk setiap phasa R, S, T).
-
Untuk setiap panel akan disediakan MCB/MCCB/ELCB cadangan sebanyak yang tertera pada gambar dan diberi tanda pengenal.
-
Untuk panel-panel arah kabel incoming dari bawah dan outgoing arahnya dari atas. Untuk keluarnya kabel-kabel ini dimana kabel-kabel ini akan langsung masuk disiapkan lubang serta ‘compressinable gland’ untuk setiap kabel/konduitnya. Kabel dari panel langsung naik ke arah plafond/ceiling.
-
Jalan incoming feeder/kabel seluruhnya melalui dinding/dibawah lantai dan dimasukkan kedalam pipa.
Page 22 of 33
-
Untuk setiap CB/switch maka didekatnya secara jelas yang dipasang tanda/label dimana tertera arah, tujuan keluar atau masuk kabel yang dilayani oleh CB/switch tersebut. Tanda label ini terbuat dari bahan ebonit hitam ukuran 60 x 30 x 40 mm atau ukuran lain yang memadai dengan tulisan berwarna putih yang tertulis secara Punch.
3.4
Fixture.
1. Flourescent Lamp.
- Armature, pekerjaan fixtures meliputi penyediaan dan pengadaan lampu beserta acesorisenya. -
Lampu/fluorescent Tube, “TL” standard type fluorescent lamp, untuk lampu-lampu seluruh bangunan.
2. Ballast, Leak proof, temperature kerja rendah, noiseless, ballast dengan rumahan dari bahan polyster. Rated voltage 220 volt rugi-rugi/losses ballast tidak lebih besar dari 1x36 watt, losses max. 11 watt, 1x18 watt loses max. 6 watt dan TL 1x10 watt loses max. 3 watt. Ballast dilengkapi dengan Connection Terminal. 3. Kapasitor Semua lampu-lampu fluorescent disyaratkan memiliki ‘power factor’ mencapai paling kurang 0,85. Cara-cara Power Factor Improvement ataupun dengan penggunaan kapasitor, rated voltage 220 volt, Untuk pegangan dapat disebutkan disini secara kasar sebagai berikut : 1 x 36 watt, kapasitor 5 mikro farad dan 1x18 watt, kapasitor 3,5 mikro farad. 4. Lamp Holder dan Sockets Rating lock lamp holder type, dengan atau tanpa starter socket yang disesuaikan dengan rumahan yang digunakan 5. Type Stop Kontak & Saklar Type Stop kontak dan saklar ditentukan dalam Spesifikasi yang ada. 6. Pendukung fixture Semua fixture disini telah diartikan lengkap dengan penggantung/ pengikat lubang lampu pada plafond yang disupply oleh Kontraktor.
3.5
Security system dan closed circuit television (CCTV)
Security system dan closed circuit television (CCTV) dipergunakan untuk membantu pengawasan dengan cara mengamati kegiatan operasi bangunan siang hari maupun malam hari melalui signal-signal dari magnetic door contact, sound detector, hold up switch, kamera kemudian akan mengaktifkan bell atau strobe light. Dimana peralatan security system memberikan input signal
Page 23 of 33
kepada peralatan CCTV untuk memonitor dan merekam kejadian-kejadian secara otomatis. CCTV akan di supply dari power supply unit dengan input voltage 230 V AC, output voltage 12 V DC dan di back up dengan battery charger (Nicad type) untuk maksimum30 - 60 menit. Pemasangan hold up switch ini merupakan jenis tombol tekan yang dioperasikan dengan tangan dan dilengkapi dengan kunci reset dipasang pada tempat tertentu, sesuai dengan standar yang berlaku. Pengoperasian peralatan ini pada waktu siang dan malam hari (24 Jam).
3.6
Pekerjaan Instalasi Telpon.
Pengadaan, pemasangan, penyambungan direct line telepon PABX dan akan dapat dikembangkan lengkap dengan asesorisnya sehingga sistem dapat beroperasi dengan baik. Pengadaan dan pemasangan instalasi luar bangunan (outdoor) dan instalasi dalam bangunan (indoor) dari MDF hingga ke outlet telepon. Menyelenggarakan pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi telepon dan sistem PABX oleh perusahaan telekomunikasi setempat. Pengadaan sertifikat/surat izin persetujuan pemakaian peralatan sistem PABX yang akan dipasang dari perusahaan telekomunikasi setempat. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang pekerjaan tersebut di atas seperti bak kontrol, kabel rak, marking cable (outdoor dan indoor) dan lain-lain pekerjaan penunjang agar sistem telepon dapat bekerja dengan baik yang disetujui MK/PENGAWAS. Mengadakan training bagi Personel yang akan menggunakan atau mengoperasikan sistem telepon. Kabel instalasi telepon dari terminal box ke seluruh extension seperti tertera dalam gambar menggunakan kabel jenis ITC 2 x 2 Pairs x 0,6 mm (indoor telephone cable), dan Jelly Armored (Outdoor telepon cable) dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana, atau yang sesuai dengan ketentuan pemerintah setempat. Instalasi kabel primer dari MDF ke setiap terminal box akan memakai pelindung pipa PVC kelas D dengan ukuran yang sesuai, sedangkan dari terminal box kesetiap extension ditarik melalui rak kabel atau pelindung pipa PVC sesuai dalam gambar rencana, atau yang sesuai dengan ketentuan pemerintah setempat. Untuk kabel instalasi telepon yang berada diluar gedung akan memakai kabel tanah dari jenis yang sesuai tercantum dalam gambar, yaitu Outdoor Jelly Armoured telephone cable dengan cross section diameter 0,8 mm2. Pipa instalasi pelindung kabel tanah tersebut akan memakai pipa PVC kelas AW dengan ukuran yang sesuai. Pada perlintasan/ crossing dengan jalan atau melewati tempat perkerasan, maka kabel tersebut akan dilidungi memakai pipa baja galvanis dengan ukuran yang sesuai atau seperti yang tercantum dalam gambar. Dari MDF di ruang PABX ditarik kabel ke setiap terminal box (CTB) yang jumlahnya sama dengan kapasitas terminal box tersebut. Semua sambungan baik yang berada di MDF maupun di terminal box, akan memakai terminal strips tanpa solder. Kontraktor akan memberikan pelindung kabel berupa pipa-pipa PVC, pipa baja galvanis pada tempatPage 24 of 33
tempat tercanturn pada gambar. Pada setiap jarak tarikan maksimum 12 meter atau pada setiap belokan atau pada ujung dan pangkal suatu persimpangan/crossing dengan jalan akan disediakan bak kontrol dari pasangan batu bata, penutup dari beton bertulang yang mudah dibuka dengan bentuk serta ukuran yang sesuai seperti tercanturn dalam gambar. Kontraktor akan melaksanakan perbaikanperbaikan terhadap bidang-bidang dinding atau bagian-bagian lain yang cacat/ rusak akibat pelaksaan instalasi pekerjaan ini, dengan biaya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3.7
Pekerjaan Instalasi TataSuara.
Sistem tata suara (sound system) dengan fungsi umum (pagging address) terdiri dari public address dan back ground music serta car call system. Peralatan sistem tata suara berupa master didalam ruang kontrol, dimana terletak Pre-Amplifier Mixer, Power Amplifier, Alarm (chime module) atau Emergency Panel, Tape Dect, Tunner Radio, dan Program selector serta volume Control. Untuk menjamin bahwa program-program yang diperdengarkan (diumumkan) sesuai dengan yang dikehendaki, maka diperlukan master monitoring berupa Pagging Microphone yang terletak di ruang operator, sedangkan dalam keadaan darurat (emergency) semua program dapat di putuskan dan selanjutnya dapat disiarkan pengumuman atau signal dari fire alarm melalui emergency microphone (Auxilary Monitoring) dengan satu prioritas channel di ruang kantor pengelola. Untuk keperluan pemanggilan kepada pengemudi mobil dapat disiarkan melalui Car Call microphone yang terletak di areal teras depan atau pada ruang reception. Setiap interupsi didahului dengan suatu nada tertentu (Chime Signal) yang dibangkitkan dengan chime generator yang terpasang pada monitor dist (Sistem tata suara), selanjutnya program input sampai lound speaker sesuai dengan zoningnya. Peralatan utama tata suara akan di supply dari satu power supply unit dengan input voltage 230 V AC, output voltage 12 - 24 V DC dan di back up dengan battery charger (Nicad type) untuk maksimum 30 - 60 menit. Terminal box tata suara adalah jenis Inbow water proof (PVC High Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah memenuhi standard IEC, LMK.
3.8
Pekerjaan Instalasi Smoke Detector/Fire Alarm.
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan, izin-izin tenaga teknis dan tenaga ahli. Dalam lingkup termasuk seluruh pekerjaan yang tertera didalam gambar dan spesifikasi teknis ini maupun tambahantambahan lainnya, sehingga sistem siap dioperasikan dan dapat beroperasi secara baik. Pekerjaan tersebut terdiri dari pengadaan dan pemasangan:
Page 25 of 33
-
Pengadaan dan pemasangan 1 (satu) sistem master control fire alarm 15 zone lengkap dengan Battery and Charger, Rectifier, Grounding dan Accessories.
-
Pengadaan dan pemasangan termination box fire alarm.
-
Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai jenis detector, manual break glass, LED indicating lamp, auxiliaria contact and relay.
-
Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai jenis kabel utama dan kabel distribusi.
-
Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat beroperasi dengan baik.
MetodePelaksanaan :
Melaksanakan instalasi perkabelan untuk seluruh bangunan secara rapi dan sempurna serta menyediakan dan memasang perlengkapan deteksi kebakaran berupa:
-
Master control fire alarm panel.
-
Smoke Detector
-
Glass push button, auxiliary contact dan relay
-
Alarmbell, indicating lamp (LED)
-
Announciator aktif.
-
Fire man intercom dengan kabel tahan api.
Instalasi yang terpasang pada daerah langit-langit tanpa plafon dicor dalam plat, pada daerah langitlangit dengan plafon instalasi terpasang j diklem setiap 60 cm, menggunakan pelindung pipa conduit PVC type haigh Impact. Instalasi dibawah plafon terpasang wall mounted ke dinding batu bata memakai pelindung pipa conduit diameter 5/8". Dalam shaff diklem ke dinding shaff memakai pelindung pipa 5/8". Control panel terpasang floor mounted ke dinding batu bata lantai dasar menurut rencana setinggi 150 em diatas ubin beton. Detector terpasang outbow menghadap ke arah bawah plafon atau digantung pada pelat beton. Glass push button terpasang inbow di kolom atau dinding batu bata setinggi 150 em diatas ubin lantai. Bell alarm terpasang opbouw pada dinding batu bata atau kolom setinggi 200 cm diatas lantai. Battery dan charger terpasang dalam kotak kabinet control station. Instalasi kabel akan mengikuti persyaratan dalam PUlL 2000 atau standar yang berlaku di Negara Indonesia.
3.9
Tabung Pemadam Kebakaran Kimia Ringan (Fire Extenguisher).
Fire Extenguisher yang dipakai jenis BCF (Brome Chloride Fluoromenthani) kapasitas 3,5 kG, dipasang melekat pada dinding dengan bracket secara kokoh dan mudah pelepasannya saat terjadi kebakaran terjadi.
Page 26 of 33
3.10
Pekerjaan Instalasi Penagkal Petir.
Cara- cara pemasangan penangkal petir system ini akan mengikuti sesuai dengan petunjuk petunjuk dan spesifikasi pabrik. Batang Penangkal dipasang pada atap bangunan dengan memakai baut angker atau klem. Pemasangan akan cukup kuat untuk menahan gaya - gaya mekanis pada saat timbulnya sambaran petir. Pemegang konduktor I klem akan terbuat dari bahan yang sama dengan konduktor untuk mencegah terjadinya elektrolisa jika terkena air. Sambungan yang diperlukan akanlah menjamin kontak yang baik dan tidak mudah terlepas. Sambungan sedapat mungkin mengurangi kerugian-kerugian tipis akaibat adanya sambungan. Down Conductor akan dilindungi terhadap kerusakan mekanis dengan pipa PVC type High Impact.
3.11
Pekerjaan Air Conditioner (AC).
Lingkup pekerjaan untuk instalasi tata udara adalah seluruh pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar dan buku spesifikasi. Pengadaan dan pemasangan lengkap dengan instalasinya sesuai gambar rencana dan buku spesifikasi yang terdiri dari : AC Split Unit, Testing dan Balancing juga Pemeliharaan.
3.12
-
Pekerjaan Instalasi Air Bersih
Kontraktor akan menyerahkan contoh material, gambar shop drawing, ijin dan jadual pelaksanaan pekerjaan sebelum memulai pekerjaan.
-
Pipa dirangkai sesuai gambar kerja , untuk penyambungan pipa menggunakan sambungan drat yang dilem untuk pengikatnya terutama untuk pipa-pipa cabang atau pipa yang berdiameter kecil. Untuk penyambungan pipa induk, bisa digunakan sistem pengelasan apabila diperlukan pada kondisi-kondisi tertentu.
-
Penggantung/ Penumpu Pipa, Semua pipa akan diikat/ditetapkan dengan kuat dengan pengantung atau angker yang kokoh (rigid), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran. Pipa horizontal digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak antara lebih dari 2,5 m.
-
Pipa-pipa Dalam Tanah, galian pipa dalam tanah akan dibuat dengan kedalaman 60 cm untuk pipa diameter 4” kebawah. Dasar lubang galian cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak bertumpu dengan baik, serta dibuat tanda-tanda dari balok beton diatas tanah untuk memudahkan identifikasi didalam tanah.
Page 27 of 33
-
Untuk pipa-pipa terlihat (exposed) akan diberi tanda dengan warna dan arah aliran air, untuk jaringan pipa air bersih dipakai warna biru, Pipa-pipa non exposed diberi tanda di tempat-tempat control/ pemeriksaan.
-
Testing dan Commisioning, sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh system distribusi air akan diuji dengan tes tekan hingga tekanan minimal 10bar, tanpa mengalami kebocoran dalam waktu minimum 2x24 jam. Sampai berfungsi dan tidak mengalami dan kebocoran.
3.13
-
Pekerjaan instalasi air kotor / air bekas.
Kontraktor akan menyerahkan contoh material, gambar shop drawing, ijin dan jadual pelaksanaan pekerjaan sebelum memulai pekerjaan.
-
Pipa dirangkai sesuai gambar gambar dan kemiringan (slope) , untuk penyambungan pipa menggunakan sambungan sistem lem/solvent cement untuk pengikatnya terutama untuk pipa-pipa cabang atau pipa yang berdiameter kecil. Untuk penyambungan pipa induk, bisa digunakan system pengelasan apabila diperlukan pada kondisi-kondisi tertentu.
-
Penggantung/ Penumpu Pipa, Semua pipa akan diikat/ditetapkan dengan kuat dengan pengantung atau angker yang kokoh (rigid), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran. Pipa horizontal digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak antara lebih dari 2,5 m. Pipa-pipa yang menembus dinding haus diberi sleeve dengan rongga 1 mm.
-
Pemasangan pipa rata dan rapi, untuk mencegah getaran pada penggantung akan dipakai dudukan dari karet. Penggantung a/penumpu pipa adalah produk pabrik dan disekrup/terikat pada konstruksi bangunan dengan insert/anker yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau dengan ramset. Pipa vertikal ditumpu dengan clem dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari 1.5 m.
-
Pemasangan Fixture, dan Fitting Semua fixtures akan dipasang dengan baik dan didalamnya bebas dari kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan terpasang dengan kokoh ditempatnya dengan tumpuan yang mantap. Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air bersih dilaksanakan rapi tidak mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/ dinding porselen atau pekerjaan sipil serta mekanikal dan elektrikal lainnya. Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi serta kuat dalam kedudukannya untuk komponen, misalnya fixtures, fitting dan sebagainya.
-
Pipa-pipa Dalam Tanah, galian pipa dalam tanah akan dibuat dengan kedalaman 60 cm untuk pipa diameter 4” kebawah. Dasar lubang galian cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak bertumpu dengan baik, serta dibuat tanda-tanda dari balok beton diatas tanah untuk memudahkan identifikasi didalam tanah.
Page 28 of 33
-
Testing dan Commisioning, sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh system distribusi air akan diuji dengan tes rendam tanpa mengalami kebocoran dalam waktu minimum 24 jam. Sampai berfungsi dan tidak mengalami dan kebocoran.
3.14
Pekerjaan Sanitary.
Sebelum mulai pemasangan pekerjaan sanitair, Kontraktor terlebih dahulu akan memeriksa semua pekerjaan yang nantinya akan ditutup oleh pasangan pekerjaan ini. Pekerjaan yang akan diperiksa diantaranya adalah : pekerjaan pemasangan instalasi-instalasi, pekerjaan waterproofing , dan lain-lain yang dianggap perlu. Sebelum pemasangan pekerjaan sanitair, alas permukaannya akan dibuat rata dan halus terlebih dahulu. Sesudah pekerjaan-pekerjaan tersebut selesai diperiksa, Kontraktor akan meminta persetujuan Konsultan Pengawas untuk melanjutkan pekerjaannya. Kontraktor wajib membuat gambar-gambar kerja (shop drawing ) untuk pelaksanaan yang dibuat berdasarkan gambar rencana. Ukuran-ukuran berdasarkan dengan kondisi lapangan Gambar kerja ini terlebih dahulu akan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas . Setiap pemasangan pekerjaan sanitair pada dinding akan diperkuat dengan angkur-angkur dan perlengkapan/ aksesoris lainnya yang disyaratkan oleh pabrik pembuatnya. Setiap pemasangan pekerjaan sanitair akan dilaksanakan dengan teliti, tepat pada posisi pipa sanitasinya. 3.15
Pembuatan Septictank dan Resapan
Pada tahap pekerjaan Septic tank dan rembesannya akan memiliki jarak minimal 3 meter dari bangunan sehingga jika terjadi kebocoran septic tank, keadaan tanah pada bagian pondasi bangunan tidak mengalami kelembapan yang dapat menyebabkan penurunan pondasi. Akan sangat berguna bila septic tank memiliki akses bukaan pada tanah diatas pipa saluran air kotor dari toilet sebelum masuk ke septic tank, untuk memudahkan pekerjaan perbaikan bila terjadi penyumbatan. Akses bukaan ini juga akan ada setiap jarak 6m (jika septic tank jauh letaknya) atau pada pipa yang membelok (jika ada). Semua bukaan ini akan memiliki tutup yang dapat dibuka terbuat dari semen. Pelaksanan pembuatannya sama dengan pelaksanaan membuat dinding bata kedap air serta lantai batu kedap air. Jadi pasangan bata adukan 1 semen 2 pasir. Adapun tutup septick tank dari plat beton bertulang yang pembuatannya dilakukan dapat diluar ( pra cetak ) atau langsung diatas septictank dengan papan acuan yang tidak diperlukan dibongkar, satu dan lain hal agar ditentukan oleh pengawas. Batu bata akan diplester dengan adukan 1 : 2 baik dari sisi dalam maupun luar. Untuk membuat resapan air kotor dari septictank dan kamar mandi, bahan pokoknya adalah batu belah, pasir dan ijuk.
Page 29 of 33
B BIV – PEKERJAAN INFRASTRUKTUR
PekerjaanInfrastruktur ini meliputi :
4.1
-
Pekerjaan pagar depan
-
Pekerjaan pagar benten
-
Pekerjaan penerangan l ar bangunan
-
Pekerjaan jalan dan tempat parkir
-
Pekerjaan landscape
Pekerjaan Pagar depan
Pagar depan menggunakan pondasi tapak. Proses pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan bangunan strukt r lainnya. Dimulai dari pembuatan pondasi, dilanjutkan dengan pembuatan balok sloof dan kolom. Setelah struktur selesai, maka pekerjaan dinding pagar dapat dilakukan (pasangan bata, pleteran/acian, pengecatan, pemasangan pagar holl w 40 x 50 mm serta pekerjaan pemasangan papan n ma stainles).
Gambar pagar depan
4.2
Pekerjaan Pagar benten
Pagar depan menggunak n pondasi tapak (60 x 60 x 20 cm). Proses pela sanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan bangunan struktur lainnya. Dimulai dari pembuatan pondasi, dilanjutkan dengan pembuatan balok sloof dan kolom. Setelah struktur selesai, maka pekerjaan dinding pagar dapat dilakukan (pasanganbata, pleteran/acian serta pengecatan).
Page 30 of 33
Gambar pagar beteng
4.3
Pekerjaan Penerangan Luar Bangunan
Lampu penerangan jalan umum terdiri atas rumah lampu, gawai pengendali (ballast, kapasitor, danignitor) serta bola lampu.
eseluruhan rumah lampu, gawai pengendali dan bola lampu yang
ditawarkan akan berasal dari satu kesatuan suatu merek yangsama. Dayalamp dansistimkendali pada lampupeneranganjalanumuminiadalahmenggunakanjenisyangtelah ditentukandalam spesifikasi teknis.
4.4
Pekerjaan jalan dan tem at parkir
Ada dua jenis perkerasan yang digunakan untuk pembuatan jalan disekit r lingkungan sekolah TK pembina yaitu Perkerasan jalan lentur dan perkerasan dengan menggunakan paving block. Dalam pelaksanaannya pada mulanya tanah diratakan dan dipadatkan. Jika belum didapatkan kepadatan tanah yang diinginkan maka tanah urug didatangkan dari luar dan kembali dirat kan, dipadatkan dan mulai dibentukpermukaan bada jalan. Untuk perkerasan lentur setelah tanah dipadatkan, material base lalu dihamparkan dan dipadatkan sampai didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai sp sifikasi. Pasir urug didatangkan dan dipadatkan di tas lapisan permukaan base (Aggregat). Setel h padat permukaan lapisan tersebut disiram denga campuran aspal dan kerosin (Tack Coat). Campuran hot mix pun dapat langsung dihamparkan diatas permukaan badan jalan yang sudah dib ri lapisan tack Coat kemudian dipadatkan. Dalam p kerjaan ini Penghamparan material menggunak n alat Motor Grader, penghamparan aspal menggun kan asphalt finisher, pemadatan material meng unakan alat tandem roller, dan alat-alat bantu lainnya. Untuk Perkerasan denga paving, setelah tanah dipadatkan, dilakukan pekerjaan Urugan pasir bawah Paving Block t=10 c , kemudian paving block disusun dengan rapi. Penyusunan akan memperhatikan sudut-sudut dari pertemuan paving blok, agar saling bertemu. Ur ugan pasir diletakkan diatas paving blok, kemudian diratakan sehingga mengisi setiap bagian yang kosong dari pertemuan sisi-sisi paving blok. Pemasangan secara berurutan yang dimulai dari satu sisi; hi darkan pemasangan Page 31 of 33
secara acak. Agar pemasangan bisa dilaksankan secara baik dan cermat, maka perlu ada alat pembantuyaitubenangpembantu.Benangpembantudapatdipasangsetiapjarak 4 msampai 5 m. Bilamana pada lokasi pemasangan terdapat lubang saluran, bak bunga atau konstruksi lain, maka akan ada benang pembantu tambahan agar pola block terkunci tetap dapat dipertahankan. Beton pembatas atau biasa disebut beton kanstin adalah salah satu bagian perkerasan block beton terkunci yang fungsinya menjepit dan menahan lapisan pavingblock agar tidak tergeser padawaktu menerima beban, sehinggabloktetap saling mengunci. Pemasangan baris pertama akan dijaga dengan hati-hati. Untuk membentuk pola yang baik, unit paving blok akan mengikuti benang pembantu dengan sudut yang tepat terhadap beton pembatas. Pola pemasangan paving block disesuaikan denganspesifikasiyangtelahditentukan. Saluran drainase terbuat dari beton berbentuk U. Pada awalnya tanah digali dengan kedalam yang sesuai spesifikasi. Kemudian diberikan urugan pasir dandipadatkan setiap lapisnya. Lantai kerja diletakkan diatas urugan pasir denganmutu beton K-175. Saluran beton U ditch diletakkan diatas lantai kerja, dan ditempatkan secara rapi dan stabil.
4.5
Pekerjaan PembuatanTaman (Land Scape)
Landscape dalam proyek ini meliputi pembuatan landscape pada median jalan dan taman di sekitar lingkungan sekolah TK pembina. Penanaman pohon dilakukan pada titik yang telah ditentukan dengan jenis yang sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Pada bagian tengah jalan dipasang kansten dan dibuat penghijauan untuk mengisinya. Dihiasi dengan tanaman-tanaman kecil dan beberapa pohon. Dalampekerjaan ini berupa:
-
Pek. Penanamanrumput gajah sistemtandur
-
Pek. Penanaman Pohon Dadap Merah
-
Pek. Lapisan tanah Humus, t = 10 cm
Page 32 of 33