LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI
NOMOR PERCOBAAN PERCOBAAN :
05
JUDUL PERRCOBAAN :
PEREDAMAN SALURAN 3,4 KM DENGAN PUPIN, DENGAN DAN TANPA SUB-DIVISI
KELAS/KELOMPOK
: TT-5D/01
NAMA PRAKTIKAN
: Adlin Dwi Jaya
NAMA REKAN KERJA KERJA
: 1. Aurora Gusti Nugrah 2. Fitri Anisa Rahmi 3. Jurmaniza 4. Rahmah Fadillah S.
TANGGAL PELAKSANAAN
: 09 Oktober 2017 & 16 Oktober 2017
TANGGAL PENYERAHAN LAP. : 23 23 Oktober Oktober 2017 NILAI
:
DOSEN
: YENNIWARTI RAFSYAM, S.ST., M.T.
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2017
1. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini adalah : 1.1. Mengukur distribusi peredaman, sepanjang saluran dua kawat simetris. 1.2. Mengukur tegangan masukan dan keluaran dari suatu saluran bila ujungnya terbuka dan bila terterminasi. 1.3. Menentukan peredaman sebagai suatu fungsi frekuensi, dari nilai-nilai tegangan masukan dan keluaran yang terukur dan menggambarkannya dalam sebuah grafik. 1.4. Mengevaluasi respon transfer dari saluran yang panjang dan merealisasi suatu simulasi saluran pembicaran telepon antara dua lokasi, termasuk hubungan ke masing-masing subscriber (dalam hal ini langganan). 1.5. Mengenal dan mengevaluasi pengaruh dari saluran salura n transmisi tanpa pupin, dengan sub-divisi yang menggunakan kawat dengan diameter kecil, pada respon transfer sepanjang saluran dengan pupin. 2. PENDAHULUAN
Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian di antara keduanya. Jika jarak antara sumber informasi dengan penerima informasi dekat, maka sistem transmisi yang dipakai cukup melalui udara. Namun bila jarak keduanya jauh dan sangat jauh, maka dibutuhkan suatu sistem transmisi yang lebih kompleks. Sistem transmisi itu dapat terdiri atas satu atau lebih media transmisi. Media yang digunakan dalam sistem ini dapat berupa media fisik (kabel) maupun non fisik (nirkabel). Saluran transmisi didefinisikan sebagai alat untuk menyalurkan energi elektromagnet dari suatu titik ke titik lain. Saluran transmisi dapat berupa kabel koaxial, kabel sejajar/twinlead, bumbung gelombang, optik, dan sebagainya. Bila informasi dikirimkan sepanjang saluran transmisi melalui jarak yang telah ditentukan, peredaman (yakni rugi-rugi energi listrik) harus tidak melebihi nilainilai yang telah didefinisikan. Sebagaimana digambarkan pada rangkaian ekuivalen pada gambar 1, saluran dapat direpresentasikan dan induktansi, yang dihubungkan
seri serta sejumlah kapasitansi yang sangat kecil dan konduktansi yang dihubungkan secara parallel.
Gambar 1. Rangkaian Ekuivalen Resistansi R’ dari saluran salura n tergabung pada diameter saluran dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kawat. Nilai R’ dituliskan dalam ohm/km. Induktansi L’, kapasitansi C’ dan konduktansi G’ semua tergantung pada jarak antar saluran, diameter kawat, dan bahan isolasi yang digunakan. Induktansi dituliskan dalam mH/km kapasitansi dalam nF/km dan konduktansi dalam uS/km. Sebagai contoh, nilai tipikal saluran dengan isolasi plastik, dan diameter 0,9 serta 0,4 mm diberikan sebagai berikut : 0.9mm
0.4mm
R’=57.8 ohm/km
R’=262 ohm/km
L’=0.7 mH/km
L’=0.7 mH/km
C’=34 nF/km
C’=40 nF/km
Konstanta peredaman α, dihitung dari :
Karena konduktansi G’ sangat kecil resultan peredaman αa dapat diabaikan. diabaikan. Dengan penyederhanaan tersebut, konstanta peredaman hampir sama dengan peredaman resistansi, αR :
Bila induktansi L’ dapat dinaikkan maka konstanta peredaman α saluran akan menjadi lebih kecil. Dalam praktek, kenaikkan induktansi dapat dilakukan dila kukan dengan memasang koil pupin pada interval panjang saluran yang telah ditentukan.
Gambar 2. 3. DIAGRAM RANGKAIAN
Gambar 3. Diagram Rangkaian Tanpa Sub-divisi
Gambar 4. Diagram Rangkaian dengan Sub-divisi
4. INSTRUMEN – INSTRUMEN INSTRUMEN / KOMPONEN No. 1
Alat dan Komponen Model saluran transmisi sepanjang 0.2km
Jumlah 1 buah
2 3
Model saluran transmisi sepanjang 0.85km Model saluran transmisi sepanjang 1.7km
2 buah 1 buah
4 5
Koil pupin 80mH Panel lintasan universal
1 buah 1 buah
6 7 8
Resistor 600 Ω Resistor 300 Ω Generator fungsi
1 buah 2 buah 1 buah
9 10
Set kabel penghubung dan plug Tee Connector BNC
11 12
Multimeter Kabel BNC / 4mm Banana
Secukupnya 1 buah 1 buah 2 buah
5. PERCOBAAN
5.1. Membuat rangkaian seperti yang ditunjukkan Gambar 3. Ukur tegangan Ug dengan mV meter atau dB meter dan usahakan agar tetap konstan selama percobaan pada Ug = 4 Vpp = 1.42 Vrms = 5.25 dBm. Ukur tegangan keluaran dari saluran pada osiloskop, mengatur pada masukan differensial. Yakinkan, bahawa kedua kanal Y berada pada defleksi yang sama. Pasangkan probe test 10:1 dengan hati-hati. Lengkapi tabel pengukuran-pengukuran pengukuran-pengukuran pada tabel 1 dengan menggunakan frekuensi yang ada. Dari nilai-nilai tegangan keluaran saluran yang terukur pada osiloskop dan tegangan masukan konstan, hitung peredaman : a = 20 log Ug/Ua (dB), dan masukkan nilai-nilai tersebut pada grafik. 5.2. Membuat rangkaian seperti yang ditunjukkan pada gambar 4. Tentukan peredaman seperti dalam point 1. Gunakan tabel 2 dan masukkan nilai-nilai hasil perhitungan peredaman pada grafik yang sama. 5.3. Apa yang dapat saudara simpulkan dari saluran dengan sub-divisi? 5.4. Dalam tentang frekuensi berapakah saluran transmisi ter-terminasi mempunyai respon peredaman yang masih dapat diterima?
5.5. Cara apa yang dapat diambil untuk mengurangi peredaman dalam pita transmisi? 6. HASIL PERCOBAAN