BUKU IV
JURNAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL
www.bpkp.go,id
TUJUAN Meningkatkan pemahaman implementasi sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah sesuai PP nomor 71 tahun 2010 dengan cara menyajikan jurnal standar akuntansi berbasis akrual.
RUANG LINGKUP Jurnal pada SKPD dan PPKD sesuai siklus akuntansi DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
2
2
JENIS JURNAL STANDAR 1. Jurnal Pembuka : Jurnal persediaan awal tahun dengan metode periodik 2. Jurnal Transaksi : Jurnal Pendapatan-LRA/Belanja/ Pembiayaan/ Pendapatan-LO/ Beban/Lainnya 3. Jurnal Penyesuaian 4. Jurnal Penutup 5. Jurnal Koreksi DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
3
3
JURNAL PEMBUKA 1 Pengakuan persediaan di awal tahun dengan metode periodik
Beban Persediaan (Debet) Persediaan (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
4
PERUBAHAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BELANJA Berdasarkan paragraf 21 PSAP 02 Lampiran I PP No.71 Tahun 2010, Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah. Namun terdapat IPSAP 02 Tahun 2012 tentang Pengakuan Pendapatan LRA yang menginterpretasi lebih lanjut. Ditentukan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) sebagai pemegang otoritas dan bukan sematamata saat diterimanya/dikeluarkannya Kas dari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Interpretasi ini dapat diterapkan secara analogis pada belanja daerah.
IPSAP 02 Tahun 2012 Pendapatan LRA :
Belanja (interpretasi analogis) :
1. Pendapatan kas yang telah diterima pada RKUN/RKUD.
1. Kas untuk belanja yang bersangkutan telah dikeluarkan dari RKUD
2. Pendapatan kas yang diterima 2. Pengelauaran melalui Bend oleh bendahara penerimaan Pengeluaran, pengakuan atas yang sebagai pendapatan belanjanya terjadi saat negara/daerah dan hingga pertanggungjawaban atas tanggal pelaporan belum pengeluaran tersebut disahkan unit disetorkan ke RKUN/RKUD, yang mempunyai fungsi dengan ketentuan bendahara perbendaharaan (dengan SP2Dpenerimaan tersebut merupakan LS/GU/NIHIL) (ses. Lampiran I.03 bagian dari BUN/BUD. PSAP 02 Paragaraf 32) 3. Pendapatan kas yang diterima satker/SKPD dan digunakan langsung tanpa disetor ke RKUN/RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada gai pendapatan negara/daerah.
3. Belanja kas yang dikeluarkan satker/SKPD langsung dari pendapatan yang belum disetor ke RKUN/RKUD, dengan syarat entitas penerima pendapatan wajib melaporkannya kepada BUN/BUD untuk diakui sebagai belanja negara/daerah.
IPSAP 02 Tahun 2012 Pendapatan LRA :
Belanja :
4. Pendapatan kas yang berasal dari hibah langsung dalam/luar negeri yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUN/BUD untuk diakui sebagai pendapatan negara/daerah.
4. Kas yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas yang berasal dari hibah langsung dalam/luar negeri, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD.
5. Pendapatan kas yang diterima entitas lain di luar entitas pemerintah berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUN/BUD, dan BUN/BUD mengakuinya sebagai pendapatan.
5. -
JURNAL STANDAR PENDAPATAN-LO DAN PENDAPATAN-LRA
Pendapatan-LO diakui sebelum
penerimaan kas Pendapatan-LO diakui
bersamaan dengan penerimaan kas Pendapatan-LO diakui setelah
penerimaan kas DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
8
PENDAPATAN-LO DIAKUI SEBELUM PENERIMAAN KAS
Penetapan hak pendapatan dilakukan lebih dulu sebelum kas diterima, maka Pendapatan-LO diakui pada saat terbit dokumen penetapan, seperti Surat Ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
9
PENDAPATAN-LO DIAKUI SEBELUM PENERIMAAN KAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PENERIMAAN KAS DI SKPD Proses SKPD
1
Penetapan
Piutang (Debet) Pendapatan - LO (Kredit)
2
Pembayaran/Kas diterima Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Penerimaan (Debet) Piutang (Kredit) Perubahan SAL (Debet) Pendapatan-LRA (Kredit)
3a
Penyetoran oleh Bend. R/K PPKD (Debet) Penerimaan ke Kas Daerah Kas di Bendahara (Kredit)
Penerimaan
Proses PKPD 3b
Penyetoran oleh Bend. Kas di Kas Daerah (Debet) Penerimaan ke Kas Daerah R/K SKPD (Kredit)
Contoh: Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
10
PENDAPATAN-LO DIAKUI SEBELUM PENERIMAAN KAS PENGAKUAN PENDAPATAN DI SKPD DAN PENERIMAAN KAS DI PPKD
Proses SKPD Piutang (Debet) Pendapatan - LO (Kredit)
1
Penetapan
2a
Pembayaran/Kas langsung ke Kas Daerah
R/K PPKD (Debet) Piutang (Kredit) Perubahan SAL (Debet) Pendapatan-LRA (Kredit)
Proses PKPD 2b
Pembayaran/Kas langsung ke Kas di Kas Daerah (Debet) Kas Daerah R/K SKPD (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
11
PENDAPATAN-LO DIAKUI SEBELUM PENERIMAAN KAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PENERIMAAN KAS DI PPKD
Proses PPKD 1
Penetapan
Piutang (Debet) Pendapatan - LO (Kredit)
2a
Pembayaran Kas ke Kas Daerah
Kas di Kas Daerah (Debet) Piutang (Kredit) Perubahan SAL (Debet) Pendapatan-LRA (Kredit)
Contoh: Pendapatan DAU
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
12
PENDAPATAN-LO DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENERIMAAN KAS
Penetapan hak pendapatan dilakukan bersamaan dengan diterimanya kas maka Pendapatan-LO diakui pada saat kas diterima dan terbitnya dokumen penetapan
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
13
PENDAPATAN-LO DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENERIMAAN KAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PEMBAYARAN KAS DI SKPD
Proses SKPD 1
Penetapan serta Pembayaran / Kas diterima Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Penerimaan (Debet) Pendapatan-LO (Kredit) Perubahan SAL (Debet) Pendapatan-LRA (Kredit)
2a
Penyetoran kas oleh Bend R/K PPKD (Debet) Penerimaan ke Kas Daerah Kas di Bendahara Penerimaan (Kredit) Proses PKPD
2b
Penyetoran kas oleh Bend Kas di Kas Daerah (Debet) Penerimaan ke Kas Daerah R/K SKPD (Kredit)
Contoh: Pendapatan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Hotel, Restoran, Hiburan, BPHTB, Pendapatan Retribusi DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
14
PENDAPATAN-LO DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENERIMAAN KAS PENGAKUAN PENDAPATAN DI SKPD DAN PEMBAYARAN KAS DI PPKD
Proses SKPD 1a
Penetapan serta Pembayaran R/K PPKD (Debet) / Kas langsung ke Kas Pendapatan-LO (Kredit) Daerah Perubahan SAL (Debet) Pendapatan-LRA (Kredit) Proses PKPD
1b
Penetapan serta Pembayaran Kas di Kas Daerah (Debet) / Kas langsung ke Kas R/K SKPD (Kredit) Daerah
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
15
PENDAPATAN-LO DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENERIMAAN KAS PENGAKUAN PENDAPATAN DI PPKD
Proses PPKD 1
Penetapan serta Kas di Kas Daerah (Debet) Pembayaran / Kas diterima Pendapatan-LO (Kredit) Kas Daerah Perubahan SAL (Debet) Pendapatan-LRA (Kredit)
Contoh: Pendapatan DBH Pajak/ DBH SDA, Pendapatan Dana Darurat, Pendapatan Bunga Jasa Giro/Deposito/Pinjaman
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
16
PENDAPATAN-LO DIAKUI SETELAH PENERIMAAN KAS
Kas telah diterima mendahului penetapan hak pendapatan, maka Pendapatan-LO diakui pada saat terbit dokumen penetapan
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
17
PENDAPATAN-LO DIAKUI SETELAH PENERIMAAN KAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PENERIMAAN KAS DI SKPD
Proses SKPD 1
Pembayaran Kas diterima Bendahara Penerimaan
2a
Penyetoran Kas oleh Bendahara R/K PPKD Penerimaan ke Kas Daerah Kas di Bendahara Penerima-an (Kredit) Pengakuan pendapatan karena Pendapatan Diterima Dimuka (Debet) telah terjadi penyerahan Pendapatan-LO (Kredit) barang/jasa
3
Kas di Bendahara Penerimaan (Debet) Pendapatan Diterima Dimuka (Kredit) Perubahan SAL (Debet) Pendapatan-LRA (Kredit)
Proses PKPD
2b
Penyetoran Kas oleh Bendahara Kas di Kas Daerah (Debet) Penerimaan ke Kas Daerah R/K SKPD (Kredit)
Contoh: Pajak Reklame DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
18
PENDAPATAN-LO DIAKUI SETELAH PENERIMAAN KAS PENGAKUAN PENDAPATAN DI SKPD DAN PENERIMAAN KAS DI PPKD
Proses SKPD 1a
Pembayaran Kas langsung ke Kas Daerah
R/K PPKD (Debet) Pendapatan Diterima Dimuka (Kredit) Perubahan SAL (Debet) Pendapatan-LRA (Kredit)
2
Pengakuan pendapatan karena telah terjadi penyerahan barang/jasa
Pendapatan Diterima Dimuka (Debet) Pendapatan-LO (Kredit)
Proses PKPD 1b
Pembayaran Kas langsung ke Kas di Kas Daerah (Debet) Kas Daerah R/K SKPD (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
19
PENDAPATAN-LO DIAKUI SETELAH PENERIMAAN KAS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN PENERIMAAN KAS DI PPKD
1
Proses PPKD Pembayaran Kas langsung ke Kas di Kas Daerah (Debet) Kas Daerah Pendapatan Diterima (Kredit)
Dimuka
Perubahan SAL (Debet) Pendapatan-LRA (Kredit) 2
Pengakuan pendapatan karena telah terjadi penyerahan barang/jasa
Pendapatan Diterima Dimuka (Debet) Pendapatan-LO (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
20
JURNAL STANDAR BEBAN DAN BELANJA Beban diakui sebelum
pengeluaran kas Beban diakui bersamaan
dengan pengeluaran kas Beban diakui setelah
pengeluaran kas
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
21
BEBAN DIAKUI SEBELUM PENGELUARAN KAS Penetapan kewajiban daerah dilakukan lebih dulu, maka beban diakui pada saat terbit dokumen penetapan/pengakuan kewajiban, seperti Surat Tagihan, walaupun kas belum dikeluarkan
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
22
BEBAN DIAKUI SEBELUM PENGELUARAN KAS PENGAKUAN BEBAN DI SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - GU Proses SKPD Kas dikeluarkan oleh Bendahara Pengeluaran (UP/TU/GU) 1
2
3a
Penetapan dan pengakuan Beban ….. (Debet) beban Utang Beban (Kredit) Pembayaran utang oleh Utang Beban (Debet) Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran (Kredit) Uang Muka (Debet) Perubahan SAL (Kredit) Penerbitan SP2D GU oleh BUD Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet) R/K PPKD (Kredit) Belanja ……….. (Debet) Uang Muka (Kredit) Proses PKPD
3b
Penerbitan SP2D GU oleh BUD R/K SKPD (Debet) Kas di Kas Daerah (Kredit)
Contoh: Beban Jasa Kantor (Listrik, Air, Telepon) DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
23
BEBAN DIAKUI SEBELUM PENGELUARAN KAS
PENGAKUAN BEBAN DI SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - LS
Proses SKPD
1
Penetapan dan pengakuan beban Beban ….. (Debet) Utang Beban (Kredit)
2
Pembayaran utang oleh BUD dengan SP2D-LS
Utang Beban (Debet) R/K PPKD (Kredit) Belanja (Debet) Perubahan SAL (Kredit) Proses PKPD
2c
Pembayaran utang dengan SP2D-LS
oleh
BUD R/K SKPD (Debet) Kas di Kas Daerah (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
24
BEBAN DIAKUI SEBELUM PENGELUARAN KAS
PENGAKUAN BEBAN DI PPKD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - LS
Proses PPKD 1
Penetapan dan pengakuan Beban ….. (Debet) beban Utang Beban (Kredit)
2
Pembayaran utang oleh BUD dengan SP2D-LS
Utang Beban (Debet) Kas di Kas Daerah (Kredit) Belanja (Debet) Perubahan SAL (Kredit)
Contoh: Beban Bantuan Sosial, Bantuan Hibah, Subsidi, Beban Bagi Hasil Pajak Provinsi, Beban Dana Otonomi Khusus Provinsi, Beban Bunga Utang
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
25
BEBAN DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENGELUARAN KAS Apabila dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah tidak terjadi perbedaan waktu antara penetapan kewajiban daerah dan pengeluaran kas daerah, maka beban diakui bersamaan dengan saat pengeluaran kas
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
26
BEBAN DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENGELUARAN KAS PENGAKUAN BEBAN DI SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - GU Proses SKPD 1
Penetapan dan pengakuan Uang Muka (Debet) serta pengeluaran kas oleh Kas di Bendahara Pengeluaran (Kredit) Bendahara Pengeluaran
2
Pengesahan Beban ... (Debet) pertanggungjawaban oleh PPKUang Muka (Kredit) SKPD Penerbitan SP2D GU oleh BUD Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet) R/K PPKD (Kredit)
3a
Belanja ……….. (Debet) Perubahan SAL (Kredit) Proses di PPKD 3b
Pengeluaran kas oleh BUD
R/K SKPD (Debet) Kas di Kas Daerah (Kredit)
Contoh: Beban Persediaan, Beban Perjalanan Dinas, Beban Gaji dan Tunjangan DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
27
BEBAN DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENGELUARAN KAS PENGAKUAN BEBAN DI SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - LS
Proses SKPD 1a
Penetapan dan Pengakuan saat Beban …… (Debet) Penerbitan SP2D-LS oleh BUD R/K PPKD (Kredit) Belanja ……….. (Debet) Perubahan SAL (Kredit) Proses PKPD
1b
Penerbitan SP2D-LS oleh BUD
R/K SKPD (Debet) Kas di Kas Daerah (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
28
BEBAN DIAKUI BERSAMAAN DENGAN PENGELUARAN KAS DIKELUARKAN MELALUI PPTK
1
Proses SKPD Kas dikeluarkan Bendaha- Panjar Kegiatan (Debet) ra Pengeluaran ke PPTK Kas di Bendahara Pengeluaran (Kredit)
2
Pertanggungjawaban Uang Muka (Debet) PPTK ke Bendahara Panjar Kegiatan (Kredit) Pengeluaran, Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet) pengembalian sisa panjar Panjar Kegiatan (Kredit)
3
Pengesahan Beban ..... (Debet) pertanggungjawaban oleh Uang muka (Kredit) PPK-SKPD
4a
Penerbitan SP2D GU oleh Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet) BUD R/K PPKD (Kredit) Belanja ……….. (Debet) Perubahan SAL (Kredit)
4c
Penerbitan BUD
SP2D
Proses PKPD oleh R/K SKPD (Debet) Kas di Kas Daerah (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
29
BEBAN DIAKUI SETELAH PENGELUARAN KAS Apabila dalam hal proses transaksi pengeluaran daerah terjadi perbedaan waktu dimana pengeluaran kas daerah mendahului penetapan kewajiban daerah maka beban diakui saat barang atau jasa dimanfaatkan.
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
30
BEBAN DIAKUI SETELAH PENGELUARAN KAS PENGAKUAN BEBAN DI SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - GU
1
2 3a
Proses SKPD Pengeluaran kas oleh Beban Dibayar Dimuka (Debet) Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran (Kredit) Uang Muka (Debet) Perubahan SAL (Kredit) Penetapan dan pengakuan Beban ….. (Debet) Beban Dibayar Dimuka (Kredit) Penerbitan SP2D GU oleh Kas di Bendahara Pengeluaran (Debet) BUD R/K PPKD (Kredit) Belanja ……….. (Debet) Uang Muka (Kredit) Proses PPKD
3b
Penerbitan SP2D GU oleh R/K SKPD (Debet) BUD Kas di Kas Daerah (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
31
BEBAN DIAKUI SETELAH PENGELUARAN KAS PENGAKUAN BEBAN DI SKPD - PEMBAYARAN DENGAN SP2D - LS
Proses SKPD 1
Penerbitan SP2D-LS oleh BUD
Beban Dibayar Dimuka (Debet) R/K PPKD (Kredit)
2
Penetapan dan pengakuan
Beban …….(Debet) Beban Dibayar Dimuka (Kredit) Belanja ……….. (Debet) Perubahan SAL (Kredit)
3a Penerbitan SP2D-LS oleh BUD
Proses PKPD 3b Penerbitan SP2D-LS oleh BUD
R/K SKPD (Debet) Kas di Kas Daerah (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
32
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
1
Penggunaan Perubahan SAL SILPA Tahun Sebelumnya Penggunaan SILPA Tahun Sebelumnya
2
Penerimaan Pinjaman
Kas di Kas Daerah (Debet) Utang ........ (Kredit) Perubahan SAL (Debet) Pinjaman Dalam Negeri dari............ (Kredit)
3
Penjualan Obligasi Kas di Kas Daerah (Debet) Pemerintah Utang Dalam Negeri- Obligasi (Kredit)
Perubahan SAL (Debet) Penerimaan Hasil Penerbitan Obligasi Daerah (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
33
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
4
Hasil privatisasi perusahaan daerah
Jika privatisasi perusahaan daerah menghasilkan keuntungan Kas di Kas Daerah(Debet) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Kredit) Surplus Penjualan Aset Non Lancar-LO (Kredit) Perubahan SAL (Debet) Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg dipisahkan (Kredit)
Jika privatisasi perusahaan daerah menimbulkan kerugian Kas di Kas Daerah(Debet) Defisit Penjualan Aset Non Lancar-LO (Debet) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Kredit) Perubahan SAL (Debet) Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg dipisahkan (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
34
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
5
Penerimaan pinjaman diberikan pihak ketiga
kembali Kas di Kas Daerah (Debet) yang Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya kepada (Kredit) Perubahan SAL (Debet) Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman kepada .... (Kredit)
6
Pengumuman laba Pengumuman laba perusahaan daerah (metode ekuitas) BUMD dan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Debet) penerimaan deviden Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada BUMD-LO berupa kas (Kredit) Pembayaran Deviden
Kas di Kas Daerah (Debet) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Kredit) Perubahan SAL (Debet) Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada BUMD-LRA (Kredit)
7
Pencairan Cadangan
Dana Kas di Kas Daerah (Debet) Dana Cadangan (Kredit) Perubahan SAL (Debet) Pencairan Dana Cadangan (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
35
PENGELUARAN PEMBIAYAAN 1
Pemberian pinjaman Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya (Debet) kepada pihak ketiga Kas di Kas Daerah (Kredit) Pemberian Pinjaman Daerah kepada.......... (Debet) Perubahan SAL (Kredit)
2
3
Penyertaan modal pemerintah pada Perusahaan Daerah
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Debet) Kas Di Kas Daerah (Kredit)
Pembayaran kembali pokok pinjaman
Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya (Debet) Kas di Kas Daerah (Kredit)
Penyertaan Modal pada BUMD (Debet) Perubahan SAL (Kredit)
Pembayaran Pokok Pinjaman kepada........... - LRA (Debet) Perubahan SAL (Kredit) 4
Pembentukan Dana Cadangan
Dana Cadangan (Debet) Kas di Kas Daerah (Kredit) Pembentukan Dana Cadangan (Debet) Perubahan SAL(Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
36
PEMBELIAN ASET TETAP Pembelian aset melalui Bendahara Pengeluaran dengan Uang Persediaan 1 Saat pengeluaran Aset Tetap (Debet) kas melalui Kas di Bendahara Pengeluaran (Kredit) Bendahara Uang Muka (Debet) Pengeluaran Perubahan SAL (Kredit) 2 Saat pencairan SP2D GU di SKPD
Belanja Modal Pengadaan .......(Debet) Uang Muka (Kredit)
Perolehan aset melalui mekanisme SPM - LS 3 Jurnal di SKPD
Aset Tetap (Debet) R/K PPKD (Kredit) Belanja Modal Pengadaan ....... (Debet) Perubahan SAL (Kredit)
4 Jurnal di PPKD
R/K SKPD (Debet) Kas Di Kas Daerah (Kredit) Utang PFK (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
37
PEMBANGUNAN ASET TETAP
Saat belum selesai 100% 1
Jurnal di SKPD Konstruksi Dalam Pengerjaan (Debet) R/K PPKD (Kredit) Belanja Modal Pengadaan ....... (Debet) Perubahan SAL (Kredit)
2
Jurnal di PPKD R/K SKPD (Debet) Kas Di Kas Daerah (Kredit) Utang PFK (Kredit) Saat selesai 100% dan dibuat BAST
3
Jurnal di SKPD Aset Tetap (Debet) Konstruksi Dalam Pengerjaan (Kredit)
Pemberian uang muka kerja kepada rekanan dimasukan dalam KDP
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
38
PENERIMAAN HIBAH ASET TETAP 1
Aset Tetap (Debet) Pendapatan Hibah dari ........-LO (Kredit)
PENERIMAAN BUNGA DEPOSITO DANA CADANGAN 1
Dana Cadangan (Debet) Pendapatan Bunga - LO (Kredit)
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
39
JURNAL STANDAR PENYESUAIAN AKHIR TAHUN
1
Pengakuan persediaan Persediaan (Debet) berdasarkan hasil stock Beban Persediaan (Kredit) opname (dengan metode periodik)
2
Penyusutan Aset Tetap Beban Penyusutan Aset Tetap (Debet) Akumulasi Penyusutan (Kredit) Penyisihan Piutang Beban Penyisihan Piutang (Debet) Penyisihan Piutang (Kredit)
3
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
40
JURNAL STANDAR PENUTUP JURNAL STANDAR PENUTUP Jurnal untuk menutup akun-akun LO
JURNAL STANDAR PENUTUP Jurnal untuk menutup akun-akun LRA
Pendapatan ............. LO (1) Pendapatan ............. LO (2) Pendapatan ............. LO (3) Beban ............. (1) Beban ............. (2) Beban ............. (3) Surplus/Defisit-LO
XXX XXX XXX
Surplus/Defisit-LO Ekuitas
XXX
Pendapatan ............. LRA Belanja Transfer Surplus/Defisit-LRA
XXX
Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan Pembiayaan Netto
XXX
Surplus/Defisit-LRA Pembiayaan Netto SiLPA/SiKPA
XXX XXX
SiLPA Perubahan SAL
XXX
XXX XXX XXX XXX
XXX
XXX XXX XXX XXX XXX
XXX
XXX
41
KOREKSI KESALAHAN YANG MUNGKIN TIMBUL
Keterlambatan penyampaian bukti transaksi anggaran oleh pengguna anggaran Kesalahan perhitungan matematis Kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi Kesalahan interpretasi fakta Kecurangan Kelalaian
42
KESALAHAN DARI SIFAT KEJADIAN KESALAHAN YANG BERULANG DAN
SISTEMIK (Contoh : Kelebihan/ Kekurangan Pembayaran Pajak) --- mengoreksi pendapatan pajak saat kas masuk/keluar
KESALAHAN YANG TIDAK BERULANG
Pada periode Berjalan ---- mengoreksi akun ybs Pada periode Sebelumnya Sebelum LK diterbitkan --- mengoreksi akun ybs Sesudah LK diterbitkan
43
www.bpkp.go,id
DEPUTI PENGAWASAN BIDANG PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH