0
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR AUDITOR TERHADAP PENERIMAAN AUDITOR ATAS DISFUNCTIONAL DISFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR BEHAVIOR (Studi Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pr!insi Lam"ung# (Pr"sa$ Skri"si#
O$e% Tari&ati ')*+**,)P
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE# PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN -*',
1
.A. I PENDAHULUAN '/' Latar .e$akang Masa$a%
Auditor independen
adalah akuntan publik bersertifikat atau kantor akuntan
publik yang melakukan audit atas entitas keuangan komersial dan non komersial (Arens et al., 2008). Audit tersebut diajukan oleh klien dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder, seperti kreditur, investor, alon kreditur, alon investor, dan instansi pemerintah (terutama instansi pajak) (!ulyadi, 2011). "lien membutuhkan pihak ketiga agar pertanggungja#aban keuangan yang disajikan kepada stakeholder dapat diperaya. $takeholder membutuhkan jasa auditor untuk memperoleh keyakinan bah#a laporan klien berisi informasi reliable yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. %ari profesi akuntan publik inilah masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh klien. Akuntan publik sebagai profesi yang memberikan jasa
audit dan assurane kepada masyarakat
harus memiliki
kualifikasi tertentu, yaitu keahlian dalam akuntansi (ada sertifikasinya) dan keahlian lain (perpajakan, penilaian aset, analisis sistem, konsultan manajemen, dan sebagainya) serta kualitas pribadi yang tinggi. "ualitas pribadi
akuntan
publik akan terermin dari perilaku profesionalnya. Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria atau standar akuntansi yang berlaku (Arens et al., 2008). $tandar akuntansi internasional yang sekarang
digunakan oleh &ndonesia dan banyak negara lain adalah &'$
(&nternational 'inanial eporting $tandard). %alam menentukan apakah laporan keuangan telah dinyatakan seara #ajar sesuai &'$, auditor mengumpulkan bukti untuk menetapkan apakah laporan keuangan itu mengandung kesalahan material atau salah saji lainnya (Arens et al., 2008), melalui prosedur audit yang telah direnanakan sebelumnya. erilaku audit disfungsional oleh auditor dilakukan melalui manipulasi data atau bukti, keurangan, dan penyimpangan terhadap standar audit yang berlaku. *al ini dapat mempengaruhi hasil audit, baik seara langsung maupun tidak langsung.
2
erilaku audit disfungsional ada beberapa jenis, yaitu premature sign off dan altering or replaing audit proedures yang menyebabkan kurangnya bukti yang diperoleh (gathering unsuffiient evidene), pelaksanaan audit yang kurang akurat, serta kesalahan tahapan audit. $elain itu, underreporting of time (+) juga dapat menjadi penyebab time pressure dalam proses audit berikutnya. remature sign off
atau penghentian prosedut audit seara dini, altering or
replaing audit proedures dapat mempengaruhi kualitas audit seara langsung. $edangkan
underreporting of time mempengaruhi kualitas audit seara tidak
langsung. "ualitas audit sangat mempengaruhikeperayaan masyarakat kepada profesi akuntan publik yang akhirnya akan berimbas pada fee audit. -leh karena itu, "A senantiasa berusaha untuk menunjukkan kinerja terbaiknya melalui hasil audit yang dapat memberikan jaminan bah#a laporan keuangan relevan dan dapat diandalkan. '/- Rumusan Masa$a%
erdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan sejumlah masalah, sebagai berikut / 1. Apakah lous of ontrol berpengaruh negatif terhadap komitmen organisasi 2. Apakah lous of ontrol berpengaruh negatif terhadap kinerja (performane) . Apakah lous of ontrol berpengaruh positif terhadap turnover intention . Apakah lous of ontrol berpengaruh positif terhadap disfunctional audit behavior 3. Apakah komitmen organisasi berpengaruh berpengaruh positif terhadap kinerja 4. Apakah komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap disfunctional audit behavior 5. Apakah kinerja berpengaruh negatif terhadap turnover intention 8. Apakah kinerja (performane) berpengaruh negatif terhadap disfunctional audit behavior 6. Apakah turnover intention berpengaruh positif terhadap disfunctional audit behavior
'/0 Tujuan dan Kegunaan Pene$itian
%alam subbab ini, akan dijelaskan tujuan dilakukannya penelitian ini dan kegunaan hasil penelitian yang didapatkan. '/0/'
Tujuan "ene$itian
$esuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali pengaruh karakteristik personal auditor terhadap penerimaan auditor terhadap disfunctional audit behavior berdasarkan bukti empiris yang diperoleh, dengan rinian sebagai berikut/ 1. !enganalisis pengaruh lous of ontrol terhadap organi7ational ommitment. 2. !enganalisis pengaruh lous of ontrol terhadap performane. . !enganalisis pengaruh lous of ontrol terhadap turnover intention. . !enganalisis pengaruh lous of ontrol terhadap
disfunctional audit
behavior . 3. !enganalisis pengaruh organi7ational ommitment terhadap performane. 4. !enganalisis pengaruh organi7ational ommitment terhadap disfunctional audit behavior . 5. !enganalisis pengaruh performane terhadap turnover intention. 8. !enganalisis pengaruh performane terhadap disfunctional audit behavior . 6. !enganalisis pengaruh turnover intention terhadap disfunctional audit behavior . '/0/-
Kegunaan Pene$itian
enelitian ini memiliki beberapa kegunaan, yaitu/ 1. engembangan teoritis
*asil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu, terutama dalam bidang akuntansi keperilakuan dan auditing mengenai variabelvariabel yang signifikan menjelaskan penerimaan auditor atas disfunctional audit behavior . 2. engembangan praktek
enelitian ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi praktis, yaitu bagi "antor Akuntan ublik ("A) dan para auditor, memberikan gambaran nyata tentang
disfunctional audit behavior sehingga para auditor merenanakan
prosedur dan penugasan audit
.A. II TIN1AUAN PUSTAKA
-/' Audit -/'/'
Pengertian Audit
Audit didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan penilain buktibukti oleh orang atau badan yang tidak memihak, mengenai informasi kuantitatif unit ekonomi dengan tujuan untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuain antara informasi kuantitatif dengan kriteria yang sudah ditetapkan ( American Accounting Associatiaon (AAA) Commite on Basic Auditing Concept dalam !una#ir,1663). -/'/0
Standar Audit
$tandar auditing merupakan ukuran pelaksanaan tindakan yang menjadi pedoman umum bagi auditor dalam melaksanakan audit (!ulyadi,2002). $tandar auditing sebagai berikut (&A&, 2001) / 1. $tandar +mum, a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis ukup sebagai auditor. b. %alam semua hal yang berhubungan dengan perikatan independensi dalam sikap mental harus diperhatikan oleh auditor. . %alam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor #ajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan ermat dan seksama. 2. $tandar ekerjaan 9apangan a. ekerjaan harus direnanakan sebaikbaiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisidengan semestinya. b. emahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merenanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. . ukti audit kompeten yang ukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
3
. $tandar elaporan a. 9aporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan primsip akuntansi yang berlaku umum di &ndonesia. b. 9aporan auditor harus menunjukan atau menyatakan, jika ada, ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan priode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. . engungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, keuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. d. 9aporan auditor harus memuat suatu pernytaan pendapat mengenai laporan keuangan seara keseluruhan atau suatu asersi bah#a pernyataan demikian tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. -/- Auditr
Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi. Auditor dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu/ 1. Auditor emerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan pada instansiinstansi pemerintah. %i &ndonesia, auditor pemerintah dapat dibagi menjadi dua yaitu/ a. Auditor :ksternal emerintah yang dilaksanakan oleh adan emeriksa "euangan (") sebagai per#ujudan dari asal 2 ayat 3 +ndangundang %asar 163 yang berbunyi untuk memeriksa tanggung ja#ab tentang keuangan negara diadakan suatu adan emeriksa "euangan yang pengaturannya ditetapkan dengan undangundang. b. Auditor &nternal emerintah atau yang lebih dikenal sebagai Aparat enga#asan 'ungsional emerintah (A') yang dilaksanakan oleh adan enga#asan "euangan dan embangunan ("), &nspektorat ;enderal %epartemen<9=%, dan adan enga#asan %aerah. 2. Auditor &ntern merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pega#ai pada perusahaan tersebut. ugas utamanya ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.
4
. Auditor &ndependen atau Akuntan ublik
adalah melakukan fungsi
pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. engauditan ini dilakukan pada perusahaan terbuka, yaitu perusahaan yang go public, perusahaanperusahaan besar dan juga perusahaan keil serta organisasiorganisasi yang tidak bertujuan menari laba. raktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu "antor Akuntan ublik ("A). -/0 Hi"tesis 2.4.1
Pengaru% L2us 3 4ntr$ ter%ada" Organi5atina$ 4mmitment
9ous of ontrol telah banyak digunakan sebagai variabel dalam berbagai penelitian untuk menganalisis perilaku dan persepsi individu dalam bekerja. 9ous of ontrol internal menjadi anteseden terhadap komitmen organisasi dalam penelitian %onelly et al. (200). *1/ 9ous of ontrol berpengaruh negatif terhadap organi7ational ommitment 2.4.2
Pengaru% L2us 3 4ntr$ ter%ada" Per3rman2e
%alam penelitian *yatt dan ra#itt (2001) dan *arini dkk., (2010), lous of ontrol eksternal berpengaruh negatif terhadap performane. $ehingga hipotesis yang akan diuji selanjutnya dengan sampel dan tahun berbeda adalah/ *2/ 9ous of ontrol berpengaruh negatif terhadap performane 2.4.3
Pengaru% L2us 3 4ntr$ ter%ada" Turn!er Intentin
ila seseorang memiliki lous of ontrol eksternal, maka turnover intention semakin tinggi. *al ini tidak sejalan dengan penelitian *arini dkk. (2010). *ipotesis yang akan diuji adalah/ */ 9ous of ontrol berpengaruh positif terhadap turnover intention 2.4.4
Pengaru% L2us 3 4ntr$ ter%ada" Penerimaan Disfunction! u"it #$%&io' &ndividu dengan lous of ontrol eksternal menganggap hasil atau outome yang
didapat bukan berasal dari usaha mereka, tetapi berasal dari faktor situasional seperti lingkungan dan kemujuran atau keajaiban. &ndividu dengan karakter
5
seperti ini perlu didorong lebih keras agar mau bekerja dengan baik untuk memenuhi target yang telah ditentukan dan biasanya bersifat reaktif. */ 9ous of ontrol berpengaruh positif terhadap disfunctional audit behavior 2.4.(
Pengaru% Organi5atina$ 4mmitment ter%ada" Per3rman2e
ada umumnya, orang yang memiliki rasa komitmen tinggi terhadap organisasi diharapkan dan dianggap akan melakukan yang terbaik untuk kemajuan organisasinya melalui kinerjanya yang lebih baik daripada orang lain, sehingga dapat dirumuskan hipotesis berikut/ *3/ -rgani7ational ommitment berpengaruh positif terhadap performane 2.4.) Pengaru%
Organi5atina$
4mmitment
ter%ada"
Penerimaan
Disfunction! u"it #$%&io'
"omitmen organisasi didefinisikan sebagai penerimaan atas tujuan dan nilainilai organisasi dan kesediaan untuk berusaha menapai tujuan organisasi yang telah ditargetkan. *4/ -rgani7ational ommitment berpengaruh negatif terhadap penerimaan disfunctional audit behavior 2.4.* Pengaru% Per3rman2e ter%ada" Turn!er Intentin
enelitian *arini dkk. (2010) berbeda dengan hasil penelitian !aryanti (2003), yang membuktikan bah#a kinerja tidak berhubungan dengan turnover intention. *asil yang berbeda ini mendorong peneliti untuk menguji kembali hipotesis ini, yaitu/ *5/ erformane berpengaruh negatif terhadap turnover intention 2.4.+
Pengaru%
Per3rman2e ter%ada" Penerimaan Disfunction! u"it
#$%&io'
%onelly et al. (200) menyatakan bah#a individu yang memiliki kinerja di ba#ah standar memiliki kemungkinan tinggi untuk terlibat dalam perilaku disfungsional karena menganggap dirinya tidak memiliki kemampuan untuk bertahan dalam organisasi melalui usahanya sendiri. *8/ erformane berpengaruh negatif terhadap penerimaan disfunctional audit behavior
8
2.4.,
Pengaru% Turn!er Intentin ter%ada" Penerimaan Disfunction! u"it #$%&io'
enelitian !aryanti (2003) dan $itanggang (2005) membuktikan bah#a turnover intention memiliki pengaruh positif terhadap
disfunctional audit behavior ,
sedangkan *arini dkk. (2010) menolak pernyataan tersebut karena auditor muda enderung masih memiliki tingkat idealisme tinggi. *asil yang tidak konsisten pada penelitianpenelitian sebelumnya mendorong peneliti untuk menguji kembali hipotesis tersebut, jadi hipotesis kesembilan adalah/ *6/ urrnover intention berpengaruh positif terhadap penerimaan disfunctional audit behavior
6
.A. III METODE PENELITIAN 0/' De3inisi O"erasina$ dan Pengukuran
erikut adalah tabel dari definisi operasional dan pengukuran dalam penelitian ini. 3.1.1
Disfunction! u"it #$%&io'
>ariabel
disfunctional audit behavior dalam kuesioner terdiri dari tiga tipe
perilaku, yaitu
premature sign off, altering or replaing audit proedure, dan
underreporting of time. 0/-/-
L2us 3 4ntr$
$petor (1688) dalam !aryanti (2003). iap responden diminta untuk mengidentifikasi pendapatnya tentang indikatorindikator yang menerminkan lous of ontrol internal atau eksternal dengan menggunakan 3 poin skala 9ikert. 9ous of ontrol eksternal ditunjukkan dengan skor yang lebih tinggi. 0/-/0
Organi5atina$ 4mmitment
-rgani7ational ommitment diukur dengan 6 indikator
pertanyaan yang
dikembangkan oleh !o#day (1656) dalam !aryanti (2003). &nstrumen ini digunakan dalam penelitian sebelumnya karena reliabilitas dan validitas yang tinggi (%onelly et al., 200? !aryanti, 2003). 0/-/6
Per3rman2e
>ariabel performane diukur dengan menggunakan 5 indikator pertanyaan yang dikembangkan oleh !ahoney et al. (164, 1643) dalam !aryanti (2003). $kala 3 (sangat setuju) menunjukkan kontribusi auditor yang besar dalam setiap tahapan audit. 0/-/)
Turn!er Intentin
ertanyaan tambahan kedua disusun berdasarkan pada hasil penelitian 'itriany dkk. (2010) yang menyatakan bah#a
job satisfation berpengaruh negatif
terhadap turnover intention di semua tingkatan "A. 0/- Penentuan Sam"e$
opulasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di "antor Akuntan ublik ("A) di andar 9ampung yang terdaftar dalam direktori "A tahun 2010. eneliti memilih auditor sebagai populasi karena auditor langsung terjun ke
10
lapangan dalam melakukan profesi auditnya sehingga lebih rentan terhadap penerimaan disfunctional audit behavior dalam melakukan proses audit yang dapat mempengaruhi hasil audit yang akan dipublikasikan oleh %inas ekerjaan +mum dan enataan uang rovinsi 9ampung 0/0 1enis Dan Sum7er Data
;enis data yang digunakan dalam peneliti adalah data primer ross setion karena berhubungan dengan penerimaan seorang auditor terhadap suatu perilaku sehingga harus dilakukan suatu pengumpulan pendapat dari para auditor dengan data yang valid. eneliti menggunakan kuisioner dalam mengumpulkan data. "uisioner ini disebarkan ke 21 "A. 0/6 Metde Ana$isis
%alam subbab !etode Analisis, akan dibahas mengenai analisisanalisis yang dilakukan peneliti untuk mengolah data penelitian, yaitu analisis deskriptif, uji non response bias, uji @'A (@onfirmatory 'ator Analysis), dan uji hipotesis dengan menggunakan program $trutural :uation !odelling ($:!) 9&$:9 8.80. 0/6/'
Uji Hi"tesis
"etepatan erkiraan !odel (Boodness of 'it) atau aapkali disebut "oefisien %eterminasi ( 2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. =ilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
11
DA8TAR PUSTAKA
Anissa, =ur. 200. C"etepatan Daktu enyampaian 9aporan "euangan/ "ajian Atas "inerja !anajemen, "ualitas Auditor, dan -pini AuditE, alane 2/ 23 Arifin. 2003. idato engukuhan Buru esar +=%&. $emarang/ adan enerbit +niversitas %iponegoro. Aryati, itik dan !aria heresia. 2003. C'aktor'aktor yang !empengaruhi Audit %elay dan imelinessE, !edia iset Akuntansi, Auditing dan &nformasi 3()/ 251285 Ashton, obert *., ;ohn ;. Dillingham, dan obert ". :lliot. 1685. EAn :mpirial Analysis of Audit %elayE, ;ournal of Aounting esearh23(2)Autumn/253262. @arsla#, @.A..=. dan $.:. "aplan. 1661 EAn :Famination of Audit %elay/ 'urther :videne from =e# GealandE, Aounting and usiness es earh 22(83)/212. @hariri, Anis dan &mam Bho7ali. 200. eori Akuntansi. $emarang/ adan enerbit +niversitas %iponegoro. Bho7ali, &mam. 2004. Aplikasi Analisis !ultivariate dengan rogram $$$. $emarang/ adan enerbit +niversitas %iponegoro. *akston, %avid dan !arkus ;. !ilne. 1664. C$ome %etermination of $oial and :nvironmental %islosure in =e# Gealand @ompaniesE, Aounting, Auditing, and Aountability ;ournal. >ol 6, =o. 1, p. 55108. *alim, >arianada. 2000. E'aktor'aktor Hang !empengaruhi Audit %elay/ $tudi :mpiris erusahaanperusahaan di ursa :fek ;akartaE, ;urnal isnis dan Akuntansi 2(1)/453. *aron, *, . *artadi, dan :. $ubroto. 2004. EAnalysis of 'ators &nfluening Audit %elay (:mpirial $tudy at ubli @ompanies in &ndonesia)E, ;urnal iset Akuntansi &ndonesia 4(1)/63121. *asan, &bal. 2002. eori engambilan "eputusan. ;akarta/ Bhalia &ndonesia. *ossain, !.A. dan .;. aylor. 1668. EAn :Famination of Audit %elay/ :videne from akistanE, Dorking aper, unpublished.