Keterangan Slide 8 : A. Penebalan cincin B. Penebalan Spiral C. Penebalan Spiral Rapat D. Penebalan sklariform E. Penebalan jala F. sayatan memanjang daridinding spiral G. Penebalan dinding spiral beralur dalam Keterangan Slide 9 :
Keterangan Slide 15 : Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 : 1. Ekstravaskuler Ekstravaskuler : pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel melalui plasmodesmata dan biasanya dengan arah horisontal. Pengangkutan ekstravaskuler dibedakan menjadi: Transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel dan ruang antar sel) Transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian hidup dari sel tumbuhan (sitoplasma dan vakoula). Keterangan slide 20 : Unsur tapis terdiri terdiri dari: •
•
Tabung Tapis, berupa berkas selsel memanjang yang masingmasing merupakan bagian dari buluh itu dan dihubungkan dihubungkan oleh satu atau lebih bidang tapisan biasanya terletak di ujung sel.
Lempeng tapis, merupakan sekelompok lubang-lubang yang membatasi dua sel yang
berdampingan. Lubang-lubang Lubang-lubang tapisan itu biasanya dilapisi oleh kalose yaitu semacam polimer glucose yang berwarna biru dengan zat pewarna aniline biru s·
teori aliran sitoplasma Translokasi dapat terjadi karena adanya aliran sitoplasma di dalam selsel sel melal melalui ui plasm plasmode odesm smat ata. a. Adany Adanyaa plasmodesmata memungkinkan pengangkutan hasil fotosintesis secara difusi dari satu sel ke sel lain. · Teori aliran massa (tek (tekan anan an ) oleh oleh Erns Erns Munc Munch, h, 1930 1930 Tran Transl slok okas asii terj terjad adii kare karena na adan adanya ya perbedaan tekanan osmosis yang terjadi didalam didalam pembulu pembuluh h floem floem antar antar organ organ yaitu daun, batang dan akar. Peningkatan kadar gula didalam floem daun aun akan akan meni mening ngk katka atkan n teka tekana nan n osmosis daun, sehingga larutan (hasil fotosin fotosintes tesis) is) akan akan mengal mengalir ir dari dari daun daun menuju ke akar.
d. Jaringan Pengangkut (Jaringan Xilem dan Floem) Jaringan pengangkut terbentuk dari sel- sel yang kedudukan dan letaknya membentang menurut arah pengangkutan. Pembagian jaringan pengangkut menjadi xylem dan floem didasarkan pada bentuk dan sifat- sifat jaringan- jaringan itu sendiri. 1. Jaringan xylem Xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri atas beberapa tipe sel. Sel- sel yang terpenting adalah unsure trakea yang merupakan selsel mati, berperan dalam pengangkutan air dan sedikit banyak berfungsi sebagai penunjang. Penyusun xylem: a. Unsur pembuluh Unsur pembuluh ada dua yaitu: trakea dan trakeid. Sel- sel tersebut bersambungan sehingga membentuk pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai pengangkutan air dan mineral. Trakea terdiri atas tabungtabung yang berdinding tebal karena diperkuat oleh selulosa dan lignin. Diameternya lebih besar dibanding trakeid. Sedangkan trakeid dapat dibedakan dari trakea karena ukurannya lebih kecil dan pada ujungnya terdapat lubang seperti saringan. b. Serat xylem Serat xylem tersusun dari sel- sel yang mempunyai dinding lebih tebal dan berfungsi sebagai penyokong pembuluh kayu. Serat xylem dibagi menjadi dua yaitu serat trakeid dan serat libriform. c. Parenkim xylem Sel- sel parenkim pada jaringan xylem merupakan sel- sel yang masih hidup dengan baik dan merupakan tempat menyimpan cadangan makanan (zat tepung atau
lemak) dan juga sering terdapat zat tanin, kristal, dsb. 2. Jaringan floem Floem merupakan jaringan majemuk yang susunan jaringannya sangat kompleks, terdiri dari beberapa macam sel yang masih hidup maupun yang telah mati. Fungsi utamanya adalah sebagai penyalur hasil fotosintesis ke semua bagian tubuh tumbuhan. Penyusun floem: a. Unsur tapis (sieve elements) Unsur tapis dibagi menjadi dua macam yaitu sel- sel tapis (sieve cells) dan komponen buluh tapis (sieve tube elements). Komponen buluh tapis berbentuk elemen pipa yang mempunyai tapisan/ ayakan pada ujungnya. Pembuluh ini bersambungan dan meluas dari pangkal sampai ujung tumbuhan. b. Sel pengiring (companion cell) Adalah sel- sel yang merupakan penghantar/ pengiring dari unsurunsur tapis. Biasanya merupakan deretan yang menyerupai sel- sel parenkim. Sel pengiring adalah selsel hidup yang berasal dari sel- sel meristematis yang sama pada komponen buluh tapis. Sel- sel meristem ini akan membelah secara longitudinal, selanjutnya sel- sel terkecillah yang akan membentuk sel pengiring, sedang sel yang besar akan membentuk buluh tapis. Fungsi sel pengiring: • membawa hormon- hormon bagi penyembuhan luka/ kerusakan. • sebagai pemberi dan penyalur zat makanan bagi sel buluh tapis. Sel pengantar merupakan sel muda yang bersifat meristematis. Sel-sel pengantar di duga mempunyai peran dalam keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis.
c. Parenkim floem Jaringan ini terdiri dari sel- sel hidup dan melakukan kegiatan- kegiatan tertentu seperti menyimpan cadangan makanan dalam bentuk pati, lemak, dan zat organik lainnya dan juga merupakan tempat akumulasi beberapa zat seperti tanin dan resin. d. Serat floem Serat floem oleh paar ahli botani dianggap sebagai sel- sel parenkim floem yang mengayu dan berfungsi sebagai penguat jaringan floem. Sistem dan Tipe Berkas Pengangkutϖ Floem dan xylem berada dalam jaringan primer dan merupakan pasangan yang tidak pernah berpisah, selalu berkumpul bersama, merupakan suatu berkas karena fungsinya adalah sebagai pengangkut. Berkas pengangkut memiliki tipe- tipe tertentu yang ditentukan oleh letak xylem dfan floem. Berkas Pengangkut pada dasarnya mempunyai 4 tipe: 1. Tipe konsentris: xylem dikelilingi oleh floem atau sebaliknya. Tipe ini dibagi menjadi dua, yaitu: a. Konsentris amfikribal: xylem dikelilingi oleh floem. Contoh: Polypodium. b. Konsentris amfivasal: floem dikelilingi ole4. Tipe Radial:h xylem. Contoh: ordo LIliales, Agave, Testudinaria. 2. Tipe kolateral: xylem berdampingan dengan floem dimana xylem terletak di bagian dalam dan floem di bagian luar. Tipe ini dibagi dua, yaitu: a. Kolateral tertutup: xylem berdampingan dengan floem dan diantaranya tidak terdapat kambium.
Contoh: batang tanaman Monokotil dan Pterydophyta. b. Kolateral terbuka: xylem berdampingan dengan floem dan diantaranya terdapat kambium. Contoh: batang Dikotil dan Gymnospermae. 3. Tipe Bikolateral: xylem diapit oleh dua bagian floem, jadi terdapat floem luar dan floem dalam. Antara floem luar dan xylem terdapat kambium sedangkan antara floem dalam dan xilem terdapat parenkim penghubung. letak xylem dan floem berselangseling menurut arah jari- jari. Terdapat pada hampir semua struktur akar.
1. brakisklereid atau sel batu, yang bentuknya lebih kurang isodiametrik; sklereid semacam itu biasanya dijumpai dalam floem, korteks, dan kulit batang serta dalam daging buah pada buah tertentu seperti pir (Pyrus communis) dan Cydonia oblonga.
Di dalam dinding dari masing-masing sel endodermal terdapat pita kasparian (casparianstrip), yaitu suatu pita yang terbuat dari subering, yaitu suatu bahan berlilin yang kedap terhadap air dan minerla terlarut. Di dalam dinding dari masing-masing sel endodermal terdapat pita kasparian (casparianstrip), yaitu suatu pita yang terbuat dari subering, yaitu suatu bahan berlilin yang kedap terhadap air dan minerla terlarut. Dengan demikian, air dan mineral tidak dapat menembus
endodermis dan memasuki jaringan pembuluh melalui apoplas.