WATER LEVEL SENSOR
Deskripsi
Sensor ketinggian air biasanya digunakan untuk menghitung ketinggian air di sungai, danau, atau tangki air. Sensor ini sangat mudah untuk dibuat karena bahan - bahanya sederhana. Water level sensor yang dibuat sekarang terbuat dari sensor magnet, magnet, bandul dan pipa.
Lihat gambar berikut :
Cara Kerja Sensor
Pada saat ketinggian air naik, maka secara otomatis bandul bermagnet akan ikut terangkat juga, dan ketika magnet berada pada level sensor berikutnya maka sensor tersebut akan aktif dan menyalakan lampu atau peralatan lainya. Jika anda ingin membuat rangkaianya berikut schematics water level sensor.
Keterangan schematics :
Baterai untuk menyalakan lampu.
sensor magnet untuk mendeteksi magnet ( sensor magnet berfungsi sebagai relay atau switch on / off ketika ada medan magnet terdeteksi disekitarnya).
Bandul untuk mengangkat magnet di air.
Lampu untuk menandakan sensor aktif atau tidak (dalam rangkaian ini, jika lampu menyala, maka sensor magnet dalam keadaan aktif )
Water level sensor biasanya di aplikasikan di bendungan air, danau, waduk, tangki air atau tangki yang berisi bahan - bahan berbahaya, seperti limbah. Berikut contoh aplikasi penggunaan water level sensor dalam kehidupa sehari - hari :
Cara Kerja Level Switch Relay & Kontak Relay
Sebagai pendahuluan, kita ulas lagi mengenai cara kerja level switch dan kontak relay-nya, yang telah dibahas pada artikel sebelumnya.
Tangki Air dengan Level Control Switch
Saat air mencapai level low maka dua pemberat (sinker) akan menggantung. Saat level air mencapai setengah dari pemberat yang bawah, total berat keduanya akan mampu menarik switch yang ada pada switch body di bagian atas. Switch yang tertarik pemberat secara mekanis akan membuat kontak relay menjadi "close" dan arus listrik akan mengalir melalui kabel dari sumber listrik (biasanya berasal dari colokan listrik rumah) ke mesin pompa air untuk mulai start dan mengisi air ke dalam toren hingga mencapai level high.
Saat air mencapai level high, maka pemberat bagian bawah akan mengambang dan saat level air mencapai setengah dari pemberat bagian atas maka level switch akan kembali ke posisi awal (dengan bantuan pegas yang ada dalam switch body) sehingga kontak relay akan menjadi "open" dan arus listrik terputus sehingga mesin pompa air mati secara otomatis.
Pihak pembuat level switch ini menyediakan 2 macam kontak relay yang bisa digunakan sesuai kebutuhan. Bisa dilihat pada bagian dalam level switch ada 2 pasang terminal yaitu A1-A2 dan B1-B2. Dua pasang terminal ini mempunyai fungsi berkebalikan.
Untuk keperluan yang umum seperti di perumahan, gunakan terminal A1-A2. Agar lebih mudah dikenali, pihak pabrik pembuat biasanya memasang 2 buah baut pada terminal A1-A2.
Fungsi dari masing-masing terminal ini adalah sebagai berikut :
Dua Macam Kontak Relay Level Control Switch
Pada saat air mencapai level low, maka dua pemberat tadi akan menarik level switch kearah bawah dan kontakrelay A1-A2 akan terhubung, sedangkan kontak relay B1-B2 akan terputus. Karena rangkaian listriknya disambungkan dengan terminal A1-A2, maka listrik akan mengalir dan mesin pompa air akan start.
Saat air mencapai level high, maka dua pemberat tadi akan mulai mengambang dan level switch akan kembali ke posisi semula dengan bantuan pegas. Akibatnya kontak relay A1-A2 akan terputus dan sebaliknya kontak relayB1-B2 akan terhubung. Sehingga aliran listrik yang tersambung di terminal A1-A2 akan terputus dan mesin pompa air akan mati.
Model koneksi rangkaian Level Switch Relay
Koneksi Kabel Rangkaian Level Switch Relay
Rangkaian koneksi yang paling umum digunakan dalam perumahan adalah seperti gambar diatas. Agar dapat berfungsi sebagai switch yang menyalakan dan mematikan mesin pompa air, maka level switch relaydihubungkan dengan memotong jalur phase dari sumber listrik (biasanya menggunakan stop kontak) yang menuju ke mesin pompa air. Detailnya bisa lihat gambar diatas. Kecuali colokan listrik dilepas alias tidak ada suplai listrik, maka mesin pompa air akan "ON" dan "OFF" secara otomatis dengan kontrol dari level switch relay.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan rangkaian listriknya :
1. Gunakan ukuran kabel yang sama pada seluruh rangkaian, mulai dari sumber listrik (stop kontak), level switchdi toren sampai ke mesin pompa air. Minimal gunakan kabel berukuran 1.5mm2 yang mempunyai Kuat Hantar Arus (KHA) diatas 16A (dikurangi faktor derating kabel yang kira-kira 0.7 maka KHA menjadi 11.2A). Sebagai contoh, mesin pompa air 250W akan mempunyai arus listrik sebesar 250W/220V = 1.14A.
2. Usahakan titik sumber listriknya (atau stop kontak) berada sedekat mungkin dengan posisi level switch pada toren dan juga mesin pompa air. Ini akan berhubungan dengan panjang kabel yang digunakan, seperti yang telah dijelaskan diatas.
3. Pastikan koneksi kabel pada titik-titik sambungan tidak kendur atau gampang lepas. Bila tidak yakin dengan sambungan yang dipuntir sendiri, bisa menggunakan terminal block atau bisa juga menggunakan lasdop.Terminal Block yang materialnya dari plastik banyak dijual di toko listrik, biasanya 1 batang terdiri dari 10 titik sambungan. Terminal block bisa dipotong sesuai keperluan. Sedangkan untuk lasdop tersedia sesuai dengan ukuran kabel. Cara pemakaian lasdop cukup mudah, tinggal masukkan kabel yang akan disambung dan puntir didalam lasdop. Dan apapun cara penyambungannya, sebaiknya ditambahkan isolasi listrik pada sambungan tersebut untuk mencegah kesetrum atau kemasukkan air.
Contoh Terminal Block (kiri) dan Lasdop (kanan)
4. Pastikan juga koneksi kabel pada baut di titik terminal relay level switch cukup baik pemasangannya. Koneksi yang kendor akan mengakibatkan panas yang berlebihan dan akhirnya meleleh.
5. Pemasangan cover water proof harus cukup rapat untuk mencegah air masuk ke dalam terminal relay. Bila perlu tambahkan dengan cover plastic yang menutupi seluruh level switch.
Kontak relay pada level switch biasanya punya kapasitas maksimum arus listrik sebesar 7.5A pada tegangan listrik 220V. Sedangkan pada umumnya, mesin pompa air jenis jet pump menyerap daya listrik antara 250W – 400W, atau antara 1.14A – 1.82A. Jadi masih tergolong aman untuk mengalir melewati relay level switch.