VISI, MISI MI SI DAN RENCANA STRATEGIS STRATEGIS Disampaikan Pada Seleksi Peserta pelatihan Calon Kepala Kepala Sekolah dilingkungan DINAS PENDIDIKAN KAB. SINJAI Tahun 2006
Oleh Drs . Bahtiar b NIP : 132121799 GURU/WAKIL KEPALA KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 2 SINJAI BARAT KAB. SINJAI
PENDAHULUAN
Pendidikan di Indonesia Indonesia kini memasuki memasuki era reformasi dengan pembaharuan radikal, yang diangkat Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 serta Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, yakni pendelegasian otoritas pendidikan pada daerah dan memdorong otonomisasi di tingkat sekolah, serta pelibatan masyarakat dalam pengembangan program-program kurikuler serta pengembangan sekolah lainnya. Kewenangan pemerintah kini adalah fasilitatif terhadap berbagai usulan pengembangan yang digagas sekolah. Paradigma baru pengelolaan sekolah ini diharapkan dapat menjadi solusi awal dalam mengatasi rendahnya kualitas proses dan hasil pendidikan di Indonesia yang berakibat pada rendahnya rata-rata kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam konteks persaingan regional dan global. Akan tetapi perubahan paradigma ini secara praktis perlu waktu, khususnya dalam konteks restrukturisasi sistim yang mengatur batas-batas tugas dan kewenangan antar instansi pengelolah pendidikan, kemudian adaptasi sistim baru tersebut dalam praktik penge pengelol lolaan aan sekola sekolah h secara secara operas operasion ional, al, dan terakhi terakhirr peruba perubahan han kultur kultur yang yang sudah sudah bertahun-tahun masyarakat kita terbiasa dan bahkan menikmati pola kekuasaan birokrasi, dan kini kekuasaan kekuasaan tersebut dibagi-bag dibagi-bagii (sharing (sharing of power) antara daerah dan sekolah sekolah yang bermitra dengan masyarakat, baik sebagai client maupun user. Kepala sekolah tidak semata bertanya bertanya pada kepala dinas di tingkat tingkat daerah, daerah, tetapi juga bertanya kepada komite sekolah, sekolah, membahas membahas program program dengan dengan mereka, dan mempertangg mempertanggungja ungjawabka wabkan n berbagai berbagai pelaksanaan programnya pada stakeholder tersebut. Paradigma baru manajemen pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas secara efektif dan efisien, perlu didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam hal ini, ini, pengem pengemban bangan gan SDM merupa merupakan kan proses proses pening peningkat katan an kemamp kemampuan uan manusi manusiaa agar agar mampu melalukan pilihan-pilihan. Rumusan tersebut menunjukkan bahwa pengembangan
Bahtiar B/SMPN 2 Sinjai barat
2
SDM SDM tida tidak k hany hanyaa seke sekeda darr meni mening ngka katk tkan an kema kemamp mpua uan, n, teta tetapi pi juga juga meny menyan angk gkut ut pemamfaatan kemampuan tersebut. Paradigma pendidikan yang memberikan kewenangan luas kepada sekolah dalam mengem mengemban bangka gkan n berbag berbagai ai potens potensiny inyaa memerlu memerlukan kan pening peningkat katan an kemamp kemampuan uan kepala kepala sekolah dalam berbagai aspek manajerialnya, agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi yang diembang sekolahnya. Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan misalnya, kepala sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan melakukan pengelolaan keuangan dengan sebaikbaiknya di sekolah. Kemampuan ini diperlukan karena kalau dulu kepala sekolah diberi bantuan oleh pemerintah dalam bentuk sarana dan prasarana pendidikan yang sering kurang bermamfaat bagi sekolah, maka dalam konteks otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan, bantuan langsung diberikan dalam bentuk uang, mau diapakan uang uang tersebu tersebutt tergan tergantun tung g sepenu sepenuhny hnyaa kepada kepada kepala kepala sekola sekolah; h; yang yang pentin penting g dia dapat dapat mempertanggungjawabkannya secara propesional. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperang dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Seperti diungkapkan Supardi (1998:346) bahwa “Erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal peserta didik”. Dalam pada itu, kepala sekolah bertanggung jawab atas manajemen pendidikan secara mikro, yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah. Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa : “Kepala Sekola Sekolah h bertan bertanggu ggung ng jawab jawab atas penyelen penyelengga ggaraan raan kegiat kegiatan an pendid pendidika ikan, n, sdmini sdministr strasi asi sekolah, pembinaan tenaga pendidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. Apa Apa yang yang diungk diungkapk apkan an diatas diatas menjad menjadii lebih lebih pentin penting g sejalan sejalan dengan dengan semaki semakin n kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang
Bahtiar B/SMPN 2 Sinjai barat
3
semakin semakin efektif efektif dan efisien. efisien. Disamping Disamping itu, perkembang perkembangan an ilmu pengetahuan, pengetahuan, teknologi, teknologi, seni, seni, dan budaya budaya yang yang diterap diterapkan kan dalam dalam pendid pendidika ikan n di sekola sekolah h juga juga berger bergerak ak maju maju semaki semakin n pesat, pesat, sehing sehingga ga menunt menuntut ut pengua penguasaa saan n secara secara profes professio sional nal.. Menyad Menyadari ari hal terse tersebu but, t, seti setiap ap kepa kepala la seko sekola lah h diha dihada dapk pkan an pada pada tant tantan anga gan n untu untuk k melak melaksa sana naka kan n penge pengemba mbanga ngan n pendid pendidika ikan n secara secara terarah, terarah, berenc berencana ana,, dan berkes berkesinam inambun bungan gan untuk untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam kerangka inilah dirasakan per lunya peningkatan manajemen manajemen kepala kepala sekolah sekolah secara profession professional al untuk untuk mensukses mensukseskan kan program-pro program-program gram pemerintah pemerintah yang sedang sedang digulirkan, digulirkan, yakni otonomi otonomi daerah, daerah, desentralisas desentralisasii pendidikan, pendidikan, manajemen berbasis sekolah, kurikulum berbasis kompetensi, broad basic education, life skill, kontekstual learning, dan Undang-Undang Sisdiknas; yang kesemuanya itu menuntut peran aktif dan kinerja professional kepala sekolah. Kepala sekolah harus memiliki visi dan misi, serta strategi manajemen pendidikan secara utuh dan berorientasi kepada mutu. Strategi ini dikenal dengan Manajemen Mutu Terpadu (MMT), yang telah lebih popular dalam dunia bisnis dan industri dengan istilah Total otal Qual Quality ity Mana Managem gemen entt (TQM (TQM). ).St Strat rategi egi ini ini meru merupa paka kan n usah usahaa sist sistema emati tiss dan dan terkoor terkoordin dinasi asi untuk untuk secara secara terus terus meneru meneruss memper memperbai baiki ki kualita kualitass layana layanan, n, sehing sehingga ga fokusnya diarahkan kepelanggang dalam hal ini peserta didik, orang tua peserta didik, pemakai lulusan, guru, karyawan, pemerintah dan masyarakat. Saat ini pemerintah daerah kabupaten Sinjai melalui dinas pendidikan kab. Sinjai sedang melaksanakan seleksi peserta pelatihan calon kepala sekolah, adalah langkah yang tepat untuk mencari calon-calon kepala sekolah masa depan yang memiliki kompetensi yang memadai untuk memimpin sekolah didalam suasana manajemen berbasis sekolah yang lebih rumit dibandingkan era sebelumnya. Oleh karena itu sangat penting untuk mendeteksi mendeteksi kompetensi kompetensi/kemam /kemampuan puan dasar setiap calon/kandi calon/kandidat dat kepala sekolah. sekolah. Maka dari itu kami menawarka visi dan misi serta rencana strategis sebagai berikut.
Bahtiar B/SMPN 2 Sinjai barat
4
VISI DAN MISI
Sebagai Sebagai salah satu peserta peserta pelatihan calon calon kepala sekolah sekolah maka maka jika saya kelak menjadi kepala sekolah akan mengelolah sekolah dengan visi dan misi sebagai berikut: A.
VISI VISI
: MENUJU MENUJU SEK SEKOLA OLAH H BERMUT BERMUTU U
BERLAN BERLANDAS DASKAN KAN
IMAN DAN TAQWA B.
MISI : 1. Mela Melaks ksan anak akan an pemb pembel elaja ajaran ran secar secaraa efekt efektif if dan dan efis efisie ien n dalam dalam era Kurikulum Berbasis Kompetensi. 2. Memb Member erday dayaka akan n guru guru dan dan tenag tenagaa kepe kepend ndid idik ikan an lainn lainnya ya,, sehi sehing ngga ga menjad menjadii guru/ guru/peg pegawa awaii
profes professio sional nal dalam melaksan melaksanakan akan tugastugas-
tugasnya. 3. Menumb Menumbuhk uhkan an penghay penghayatan atan terhada terhadap p ajaran agama agama yang dianut dianut dan jug jugaa buda budaya ya bang bangsa sa sehi sehing ngga ga menj menjad adii sumb sumber er keari kearifa fan n dalam dalam bertindak. 4. Meny Menyed edia iaka kan n dan dan mema memamf mfaa aatk tkan an sara sarana na dan dan pras prasar aran anaa seca secara ra maksimal 5. Melaks Melaksana anakan kan pelatihan pelatihan-pe -pelati latihan han sehingga sehingga dapat melahirka melahirkan n SDM berbakat, kreatif serta inovatif. 6. Mendo endoro ron ng memf memfas asil ilit itas asii
dan
men meningk ingkat atk kan
terj terjad adin iny ya
kerj kerjaa
part partis isip ipas asii sama sama dan dan
masy masyar arak akat at
dalam alam
komu komuni nika kasi si deng dengan an
stakeholder pendidikan. 7. Menumbuhk Menumbuhkan an sikap sikap demokrati demokratiss serta serta menjiwai menjiwai era otonom otonomisasi isasi bagi segenap komunitas sekolah
Bahtiar B/SMPN 2 Sinjai barat
5
C. RENCANA STRATEGIS Melaksanakan akan pembelaja pembelajaran ran secara secara efe efektif ktif dan efisien dalam era 1. Melaksan
Kurikulum Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
Pelaksanaan pembelajaran secara efektif dan efisien dalam era Kurikulum Berbasis Kompetensi maka akan ditekankan hal-hal sebagai berikut : a.
Pembel Pembelajar ajaran an harus lebih lebih menekank menekankan an pada praktek praktek,, baik dilaborato dilaboratoriu rium m maupun maupun dimasy dimasyarak arakat at dan dunia dunia kerja kerja (dunia (dunia usaha usaha). ). Dalam Dalam hal ini setiap setiap guru guru harus harus mampu mampu memilih memilih serta serta menggu menggunak nakan an strateg strategii dan metode metode pembel pembelajar ajaran an yang yang memungkinkan peserta didik mempraktekkan apa-apa yang dipelajar inya.
b. Pembel Pembelajar ajaran an harus dapat dapat menjal menjalin in hubung hubungan an sekolah sekolah dengan dengan masyarak masyarakat; at; dalam hal ini setiap guru harus mampu dan jeli melihat berbagai potensi masyarakat yang bisa bisa didaya didayagu gunak nakan an sebagai sebagai sumber sumber belajar belajar,, dan menjad menjadii penghu penghubu bung ng antara antara sekolah dan lingkunganny l ingkungannya. a. c.
Perlu Perlu dikemban dikembangka gkan n iklim pembelaj pembelajara aran n yang demokrati demokratis, s, dan terbuka, terbuka, melalui melalui pembelajaran terpadu.
d. Pemb Pembel elaja ajara ran n perl perlu u lebih lebih ditek ditekan anka kan n pada pada masa masalah lah-m -mas asala alah h aktu aktual al yang yang seca secara ra langsung berkaitan dengan kehidupan nyata yang ada dimasyarakat. e.
Perlu dikembangka dikembangkan n suatu suatu model pembelajaran pembelajaran “moving “moving class”. class”.
2. Membe Memberda rdayak yakan an guru guru dan ten tenaga aga kepend kependidi idikan kan lainny lainnya, a, sehing sehingga ga menja menjadi di guru/pegawai professional professional dalam melaksanakan tugas-tugasn tugas-tugasnya ya
Memberdayakan guru dan tenaga kependidikan lainnya dilakukan strategi antara lain : a. Pengak Pengakuan uan terha terhadap dap poten potensi si seoran seorang g guru guru atau pegawai pegawai untu untuk k diaktua diaktualis lisasi asikan kan melalui pembinaan dan penyediaan iklim yang kondusif, serta melakukan pekerjaan secara kreatif.
Bahtiar B/SMPN 2 Sinjai barat
6
b. b. Beran Beranii meng mengamb ambil il resi resiko ko besa besarr deng dengan an meny menyedi ediak akan an iklim iklim orga organi nisa sasi si kepa kepada da guru/pegawai dalam pelaksanaan PBM PBM dengan penuh kreatif. c. Para Para guru haru haruss diberi diberi pelua peluang ng untuk untuk mempe memperba rbaiki iki pemb pembelaj elajaran aran murid murid deng dengan an cara member memberday dayaka akanny nnyaa dengan dengan otonom otonomi, i, pengem pengemban bangan gan kemamp kemampuan uan,, serta serta meningkatkan penghargaan terhadap prestasi guru. 3. Menumb Menumbuhk uhkan an pengh penghaya ayatan tan terha terhadap dap ajara ajaran n agama agama yang yang dianut dianut dan juga juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak
Memperingati Memperingati hari-hari hari-hari besar keagamaan keagamaan
dan pembiasaan-p pembiasaan-pembias embiasaan aan keagamaan keagamaan
serta meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an terhadap guru, pegawai dan siswa serta shalat berjamaah di Sekolah 4. Menyediakan dan memamfaatkan sarana dan prasarana secara maksimal
Penyediaan sarana dan prasarana berdasarkan kebutuhan yang telah disesuaikan yang meru merupak pakan an hasi hasill masu masuka kan n dari dari para para guru guru,, pega pegawa waii dan dan komi komite te seko sekolah lah.. Sepe Seperti rti pengadaan buku pelajaran yang sesuai kurikulum yang berlaku, serta pengadaan sarana dan prasarana lain yang tepat tampa adanya kepentingan lain. 5. Melaksan Melaksanakan akan pelatihan pelatihan-pela -pelatihan tihan sehingga sehingga dapat dapat melahirka melahirkan n SDM berb berbakat akat,, kreatif serta inovatif.
Mengus Mengusaha ahakan kan pelatih pelatihanan-pel pelati atihan han seperti seperti pelatih pelatihan an keseni kesenian, an, olah raga, raga, bahasa bahasa Inggris, computer, pramuka, MIPA, PMR, UKS, LDK, majalah dinding, KIR bagi siswa dan para Pembina serta mengadakan pelatihan PBM dan penulisan karya ilmiah bagi guru. 6. Mendo Mendoro rong ng dan dan mening meningkat katkan kan partis partisipa ipasi si masyar masyaraka akatt dalam dalam memfa memfasili silitas tasii terjadinya terjadinya kerja sama dan komunikasi dengan stakeholder pendidikan
Untuk menggalang partisipasi orang tua dan masyarakat agar terjadi keharmonisan maka diprogramkan beberapa hal
Bahtiar B/SMPN 2 Sinjai barat
7
a. Melibatkan orang tua secara proporsional, dan profesional dalam mengembangkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program sekolah. b . Menjalin komunikasi secara intensif seperti orientasi terhadap sekolah, mengadakan rapat rapat seca secara ra ruti rutin, n, memb memberi eritak takan an perk perkemb emban anga gan n seko sekolah lah secar secaraa peri period odik ik mengadakan mengadakan kunjungan kunjungan rumah serta pembagian pembagian tugas dan tanggung jawab antara sekolah dan orang tua 7. Menumbuhkan sikap demokratis serta menjiwai era otonomisasi bagi segenap komunitas sekolah
Menanamkan Menanamkan pemahaman pemahaman
otonomi otonomi sekolah sekolah dan iklim
demokratis demokratis terhadap terhadap guru, guru,
pegawai, dan orang tua siswa agar mereka terlepas dari belenggu pemikiran-pemikiran yang sifatnya status Quo. D. PELUANG DAN TANTANGAN 1. Peluang
- Undang-undang Dasar 1945 hasil amandemen - Undan Undang-u g-unda ndang ng nomor nomor 22 tahun tahun 1999 1999 tentan tentang g otonom otonomii daerah daerah dan Undang Undang-undang nomor 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah yang direvisi direvisi menjadi menjadi undang-unda undang-undang ng nomor 32 tahun tahun 2004 tentang tentang otonomi daerah dan undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah - Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Pendidikan Nasional yang yang intinya adalah otonomisasi dan demokratisasi. - Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang dituangkan dalam GBHN menyatakan bahwa manajemen berbasis sekolah merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi.
Bahtiar B/SMPN 2 Sinjai barat
8
- Manajemen Berbasis Sekolah Sekolah menurut BPPN dan Bank Dunia Dunia adalah merupakan bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi di bidang pendidikan, yang ditandai oleh otonomi luas di tingkat sekolah, partisipasi masyarakat dan dalam kerangka pendidikan nasional. Bahkan Bank Dunia merekomendasikan perlu perluny nyaa diberik diberikan an otonom otonomii yang yang lebih lebih besar besar kepada kepada sekola sekolah h yang yang diserta disertaii manajem manajemen en sekola sekolah h yang yang bertan bertanggu ggung ng jawab. jawab. Sehing Sehingga ga harus harus diikut diikutii oleh oleh pem pemil ilih ihan an kepa kepala la seko sekola lah h yang ang baik baik,, yang ang memi memili liki ki kete ketera ramp mpil ilan an dan dan karakteristik yang diperlukan untuk mengelolah sekolah yang bernuansa otonom. 2. Tantangan
- Belum Belum maksim maksimaln alnya ya kemamp kemampuan uan/us /usaha aha guru guru dalam dalam melaks melaksana anakan kan tugasn tugasnya ya sebagai guru
profesional.
- Pemahaman guru dan pegawai terhadap otonomi sekolah yang belum maksimal termasuk rendahnya kemampuan rancang bangun dalam administrasi dan proses pembelajaran sehingga terkadang masih menunggu petunjuk dari atas. - Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan utamanya di daerah pedesaan/daerah terpencil. - Pemahaman dan kesadaran masyarakat atas hak, peranan dan kewajibannya yang belum belum maksim maksimal al sehing sehingga ga sekola sekolah h seakan seakan-ak -akan an berjalan berjalan tampa tampa kontro kontroll dari masyarakat sebagai user pendidikan. - Masih adanya adanya situasi/ situasi/iklim iklim
yang kurang kurang kondusif kondusif sehingga sehingga tidak berpihak berpihak
terhadap pelaksanaan otonomi sekolah.
Bahtiar B/SMPN 2 Sinjai barat
9
PENUTUP
Berdasarkan dasar pemikiran yang melahirkan visi dan misi serta rencana strategis termasuk prediksi mengenai peluang dan tantangan maka disimpulkan disimpulkan sebagai berikut : 1. Bahw Bahwaa parad paradig igma ma baru baru mana manajem jemen en pend pendid idik ikan an dalam dalam rangk rangkaa meni mening ngka katk tkan an kualitas kualitas secara efektif dan efisien, efisien, perlu didukun didukung g oleh sumber daya daya manusia yang berkualitas. Sehubungan dengan hal tersebut paradigma pendidikan yang memberikan kewenangan luas kepada sekolah dalam mengembangkan berbagai potensinya memerlukan peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam berbagai aspek aspek manajer manajerialn ialnya ya,, agar agar dapat dapat mencapa mencapaii tujuan tujuan sesuai sesuai visi visi dan misi misi yang yang diembang sekolahnya. 2. Bahwa untuk mencapai mencapai tujuan tujuan sekolah sekolah yang yang terdapa terdapatt dalam dalam visi dan misi perlu mend mendap apat at duku dukung ngan an posi positif tif dari dari berb berbag agai ai elem elemen en terka terkait it deng dengan an pros proses es pendidikan. Tampa dukungan yang benar maka sekolah tidak akan berkembang sesuai yang diharapkan bahkan dapat menggagalkan program pemerintah seperti oton otonom omii daer daerah ah,, dese desent ntral ralis isas asii pend pendid idik ikan an,, mana manajem jemen en berb berbas asis is seko sekola lah, h, kurikulum berbasis kompetensi, broad basic education, life skill, kontekstual learning, learning, dan Undang-Und Undang-Undang ang Sisdiknas; Sisdiknas; yang kesemuanya kesemuanya itu menuntut menuntut peran aktif dan kinerja profesional kepala sekolah dan dukungan dari berbagai pihak. 3. Bahw Bahwaa
dalam dalam mene menetap tapka kan/ n/me memi milih lih
calo calon n atau atau kep kepala ala seko sekola lah h hend hendak akny nyaa
berdasarkan kompetensi yang dimiliki dengan melihat indikator indikator seperti prestasi yang telah diakui oleh mulai dari komunitas sekolah, sekolah, tingkat kabupaten, propinsi propinsi samp sampai ai ke ting tingka katt nasi nasion onal, al, terma termasu suk k peng pengak akua uan n atau atau reko rekome mend ndas asii dari dari masyarakat/orang tua siswa.
Bahtiar B/SMPN 2 Sinjai barat
10
Bahtiar B/SMPN 2 Sinjai barat
11