NEW EMERGING DAN RE-EMERGING DISEASE
DISUSUN OLEH:
Kelompok 3
KEPANITERAAN ILMU I LMU KESEHATAN KESEHATAN MASYARAKAT MASYARAKAT KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI PERIODE 2015 - 2015
BAB I PENDAHULUAN
Emerging diseases adalah wabah penyakit menular yang tidak diketahui sebelumnyaatau penyakit menular baru yang insidennya meningkat signifikan dalam dua dekade terakhir. Contohnya MERS , hepatitis C, hepatitis B, avian influenza virus, nipah virus, marburgvirus, lyme, lassa fever, hantavirus pulmonary syndrome, SARS, swine flu. Reemerging diseases adalah wabah penyakit menular yang muncul kembali setelah penurunan yang signifikan dalam insiden di masa lampau. Contohnya
diphtheria,
!holera, ebola virus, human plague, B. Anthra!is, C. Botulinum to"in, #. $ularensis, %. &estis, variola virus, viral haemorrhagi! fever viruses. Faktor yang bertanggung jawab pada ReEmerging dan Emerging disease adalah : 1. !. 3. $. %. ).
erencanaan embangunan Kota yang tidak semestinya, "edakan penduduk, kondisi kehidupan yang miskin yang terlalu padat, #ndustrialisasi dan urbanisasi, Kurangnya pelayanan kesehatan, &eningkatnya perjalanan internasional, globlisasi 'gaya hidup(, erubahan prilaku manusia seperti penggunaan pestisida, penggunaan
obat
antimikroba yang bisa menyebabkan resistensi dan penurunan penggunaan *aksin, +. &eningkatnya kontak dengan binatang, . erubahan lingkungan karena adanya perubahan pola cuaca, -. *olusi dari microbial agent seperti *ariasi genetik, rekombinasi, mutasi dan adaptasi, 1/. 0ubungan microbial agent dengan hewan perantara 'oonotic encounter( 11. erpindahan secara massal yang membawa serta wabah penyakit tertentu 'tra*el disease( ada tugas kali ini, kami akan membahas mengenai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Vir! Ni"#$
1% DEFINISI
2irus ipah ditemukan pertama kali ketika terjadi wabah penyakit di Kampung 4ungai ipah, &alaysia pada tahun 1--. 2irus ini bersama *irus 0endra merupakan bentuk *irus baru yaitu 0enipa*irus dalam family &aramy"oviridae '5nno 1---(. #nfeksi *irus ipah ini di &alaysia dikenal juga dengan sebutan &or!ine Respiratory and Ensefalitis Syndrome '&RES ( dan nama umumnya adalah 6 Bar(ing Sindrom Babi6 '747(. ipah 'neepa( merupakan penyakit *irus yang dapat menular pada hewan dan manusia. 8abah *irus ipah telah dilaporkan di 5sia 9enggara '&alaysia, 4ingapura, #ndia, dan 7angladesh(. )*E and Australian +ealth Authorities merekomendasikan bahwa *irus ipah merupakan oonosis yang sangat serius dengan kasus kematian $/ +/;. EPIDEMIOLOGI
0ingga saat ini, infeksi *irus ipah baru ditemukan di negara &alaysia dan 4ingapura amun, kasus tersebut sudah mulai mereda, bahkan &alaysia dan 4ingapura sudah dapat dinyatakan bebas kembali . 7eberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap terjadinya suatu kasus penyakit diantaranya adalah terjadinya perubahan ekologi, di mana habitat hewan dan kelelawar semakin sempit sehingga bermigrasi ke tempat yang banyak menyediakan makanan. kskresi yang dikeluarkan oleh kelelawar mungkin mengandung agen infeksius seperti ipah yang bila terkena hewan lain yang sensitif, seperti babi, akan menimbulkan wabah seperti yang terjadi di &alaysia . &<=4 '1--%( mengemukakan beberapa faktor lain yang ikut berperan dalam kejadian dan penyebaran penyakit diantaranya adalah adanya perubahan dalam kepadatan penduduk 'human demography( dan kebiasaan manusia, kemajuan dalam teknologi dan industri, mutasi dan adaptasi mikroba, dan pelanggaran ramburambu standar kesehatan masyarakat.
"okasi wabah *irus nipah 'merah>*irus 0endra? biru>*irus ipah(
2% ETIOLOGI 1%
A&'(
5gen *irus ipah adalah dari family &aramy"oviridae. Klasifikasi *irus tersebut menurut 7ossart et al '!//!( ialah: @rup : @rup 2 ''( ss=5(
K#r#)*'ri!*i) Vir! 2%2%1 M+r,++&i Vir! Ni"#$ • 4piral yang simetris • &emiliki selubung yang jelas 'amplop( • Akuran diameter 1%/!// nm • anjang 1/.///1/./$/ nm • 7erbentuk bulat dan berfilamen • 7entuknya ber*ariasi • Akuran diameter inti kapsid 131 nm 2%2%2 K+."+!i!i G'('*i) • 2irus =5 • Amumya bersifat negatif • anjang nukleotida 1%.!//1%.-// • 7eruntai tunggal
2%2%/
S*r)*r Vir! Ni"#$
@ambar 1 4truktur *irus ipah '&arahimi !/11(
@ambar ! 2irus nipah dibawah mikroskop elektron '8ikipedia.com(
2%2%/
Si)! Hi"
=eplikasi *irus ipah sering terjadi pada epitel pernapasan induk semang. =eplikasi *irus ini mirip dengan *irus lain yang terdapat dalam kelompok Paramyxoviridae #( !'#r# )'!'r$#( !#(* .iri" '(( ir! i(,'(3# . =eplikasi kelompok *irus ini terjadi di sitoplasma. 2irus melekat pada permukaan sel inang, amplop ke membran plasma, dan inti kapsid dilepaskan ke dalam sel. =5 negatif ditranskripsikan menjadi =5 pembawa dan =5 positif yang digunakan untuk membuat =5 negatif. 4etelah terjadi pertemuan antara kedua *irus =5 tersebut kemudian *irus mulai bertunas dari membran sel. 2irus ini memiliki kemampuan seperti selsel yang dapat berfusi dan menciptakan selsel berinti besar yang disebut syn!ytia. 2irus dapat shedding dan berpindah ke tubuh inang lainnya melalui feses, urin, air liur dan batuk
@ambar 3 4iklus replikasi *irus ipah famili &aramy"oviridae
'&oss dan @riffin !//)(
•
PATOFISIOLOGI
1% I() S'.#(& D',i(i*i, #nang alami *irus ipah adalah sejenis kelelawar buah dari genus &teropus. 0ewan ini mendistribusikan *irus ke wilayah timur, barat, dan tenggara wilayah 5ustralia, #ndonesia, &alaysia, Filipina dan sebagian wilayah ulau asifik. Kelelawar diketahui rentan terinfeksi penyakit ini namun tidak menunjukan gejala klinis. 2irus ipah ditemukan pada banyak spesies kelelawar buah, diantaranya adalah &teropus hyomelanus, &teropus vampyrus, &teropus giganti!us, &teropus lylei, Cynopterus br!hyotis, Eony!teris spelaea, +ipposideros larvatus dan S!otophilus inse!tivorous (uhlii. Kelelawar buah dari genus &teropus seperti &teropus vampyrus dan &teropus hypomelanus di &alaysia dan &teropus lylei yang ditemukan di bagian #ndochina merupakan induk semang alami *irus ipah 'Chua !/1/(. I() S'.#(& "'r#(*#r# #nduk semang antara *irus ipah adalah babi. 7abi adalah hewan yang diketahui secara umum memiliki kemiripan genetik dengan manusia, maka dari itu sering sekali *irus yang menyerang manusia dengan beradaptasi terlebih dahulu di tubuh babi, termasuk *irus ipah. 7abi yang terinfeksi *irus ipah dapat menunjukkan gejala asimptomatis dan juga simptomatis. @ejala yang simptomatis sering membuat kekhawatiran para peternak. enularan *irus ipah dari kelelawar buah ke babi dapat terjadi karena adanya tumpang tindih antara habitat kelelawar dan peternakan babi di semenanjung &alaysia. sering bermigrasi. 2irus dapat ditemukan didalam urin, feses, dan sisa buah yang telah dimakan oleh kelelawar tersebut. 'CF40 !//(.Bata surveillan!e menunjukkan bahwa *irus ipah menyebar dengan cepat diantara babi dalam satu peternakan dan penularannya melalui kontak dengan sekreta seperti urin, air liur, semen ekskreta dari hewan yang terinfeksi dan hewan yang menjadi pembawa *rus ' !arrier-. 0ewan lain yang dapat terinfeksi adalah kuda dengan gejala penyakit ensefalitis, anjing dengan gejala mirip distemper, demam, gangguan pernafasan, dan keluarnya cairan dari hidung dan mata. Kucing juga bisa terkena infeksi *irus ipah dengan gejala demam, depresi, dan gangguan pernafasan. Bari hasil penelitian diketahui bahwa penyakit ini dapat ditransmisikan kepada hamster. 2.
/% S.4'r A&'( P'('4#4 /%/%1 I(,')!i 2irus ipah dapat menyebar akibat ulah manusia, yaitu pada saat terjadinya kebakaran hutan akibat penebangan liar. eristiwa ini menyebabkan habitat alami kelelawar buah atau satwa liar lainnya tergaggu dan sumber makanan menjadi berkurang sehingga mereka bermigrasi ke tempat lain untuk dapat bertahan hidup 'Chua !//3(. 7abi dapat terinfeksi akibat kontak atau makanan dari objek atau material yang terkontaminasi *irus ipah. 2irus dapat menyebar diantara babi melalui kontak langsung ataupun udara pada saat babi yang terinfeksi tersebut batuk. 4pesies lainpun dapat terinfeksi apabila adanya kontak langsung dengan babi yang terinfeksi atau objek yang terkontaminasi 'CF40 !//(.
@ambar $ #nang *irus nipah 'Chua !//3( /%/%2 P'(#r#( #ri H'6#( )' M#(!i# 2irus ipah tidak hanya menyerang babi tetapi juga dapat menyerang manusia. Kontak langsung dengan babi yang terinfeksi merupakan cara penularan utama. Kasus pertama ditemukan dalam wabah besar di &alaysia pada tahun 1--- '@oh et al . !///(. &anusia yang diidentifikasi terinfeksi sebanyak -/; adalah peternak babi atau pernah kontak dengan babi. #nfeksi pada manusia dapat ber*ariasi dari tidak ada gejala hingga meninggal. 4elama periode epidemik tahun 1--1--- di &alaysia, $/%/; dari kasus di manusia mengakibatkan kematian 'CF40 !//(. 7eberapa wabah yang lebih kecil pada manusia terjadi setiap tahun di 7angladesh dan #ndia 4elatan sejak tahun !//1. 9ingkat fatalitas lebih dari !// kasus adalah sekitar +/;. &enurut "uby et al. '!//)(, kurma mentah yang terkontaminasi oleh air liur, air seni atau feses kelelawar dianggap sebagai cara penting dalam penularan *irus ipah ke manusia. Kemunculan kelelawar yang berhubungan dengan infeksi *irus ke manusia diakibatkan hilangnya habitat alami kelelawar. 0abitat kelelawar hancur akibat akti*itas manusia sehingga hewan tersebut stres, lapar, sistem kekebalan tubuh semakin lemah, dan jumlah *irus dalam urin dan air liur kelelawar bertambah. ada saat terjadi wabah *irus ipah di 7angladesh *irus dapat ditularkan secara langsung dan tidak langsung dari kelelawar yang terinfeksi ke manusia '@urley et al. !//+(.
P'(#r#( #ri M#(!i# )' M#(!i# ada awal wabah di &alaysia dan 4ingapura, sebagian besar infeksi pada manusia berasal dari kontak langsung dengan babi yang sakit atau bagian jaringan yang terkontaminasi. enularan dari manusia ke manusia ditemukan di 7angladesh pada tahun !//$ '@urley et al. !//+(. 4umber infeksi yang paling mungkin terjadi pada saat wabah di 7angladesh dan #ndia adalah melalui konsumsi buahbuahan atau produk buah 'misalnya jus kurma mentah( yang terkontaminasi dengan urin atau air liur dari kelelawar buah yang terinfeksi 'CF40 !//(. 4etelah kejadian wabah di 7angladesh dan #ndia, *irus ipah menyebar secara langsung dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan orang terinfeksi melalui sekresi dan ekskresi. Kasus manusia ke manusia juga telah dilaporkan terjadi pada penjaga dan pekerja rumah sakit di #ndia pada tahun !//1. etugas kesehatan dan pengunjung rumah sakit menjadi terinfeksi setelah kontak langsung dengan pasien rawat inap yang terinfeksi *irus ipah 'Cadha et al . !//)( /% TANDA DAN GEJALA 1. &enurut A&+*S *ssues '1---(, gejala klinis dari infeksi *irus ipah pada manusia adalah demam, sakit kepala, cepat lelah, batuk, sakit pada tulang punggung, muntahmuntah, lemah, radang tenggorokan 'susah menelan(, dan penglihatan berkurang. @ejala infeksi *irus ipah pada manusia ini mirip dengan flu seperti demam dan nyeri otot. 2irus ipah dalam beberapa kasus juga dapat menyebabkan radang otak yang ditandai dengan demam, gangguan syaraf, dan sulit bernafas. !. &anusia yang terinfeksi penyakit ini mempunyai sifat infeksi yang asimptomatik 'gejala tidak terlihat( sampai yang berat yaitu ensefalitis. #nfeksi *irus ipah menyebabkan demam tinggi selama 31$ hari, sakit kepala yang sulit diobati dengan obatobatan golongan analgesik, diare, gangguan pernafasan, batuk, dan flu. @ejala ensefalitis yang paling utama yaitu depresi, pusing, inkoordinasi, kon*ulsi, epilepsi dan koma. #nfeksi *irus ipah umumnya menyerang orang dewasa yang pernah kontak dengan babi yang terinfeksi. 0al ini berkaitan erat dengan jenis pekerjaan yaitu sebagai pekerja di peternakan babi atau rumah potong hewan '=0(.
3. &asa inkubasi 'inter*al dari infeksi sampai timbulnya gejala( terjadi antara $$% hari. enyakit yang disebabkan oleh *irus ipah dapat diketahui setelah penderita mengalami demam dan sakit kepala terus menerus. @ejala ini akan berkembang menjadi koma dalam !$$ jam. Kebanyakan orang yang bertahan hidup dari ensefalitis akut dapat pulih kembali, namun sekitar !/; masih mengalami konsekuensi tanda neurologis seperti kejang persisten dan perubahan kepribadian. 4ejumlah kecil orang yang sembuh akan kambuh kembali dan dapat mengalami ensefalitis kronis. eurologis yang tidak berfungsi persisten dapat terjadi lebih dari 1%; dalam jangka waktu yang lama. 9ingkat fatalitas kasus pada manusia diperkirakan mencapai -+%;, tergantung pada kemampuan *irus menginfeksi.
7% PEMERIKSAAN PENUNJANG
1
!
2irus ipah merupakan *irus yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, maka diagnosa infeksi *irus ipah memerlukan penanganan khusus. Biagnosa penyakit dapat dilakukan berdasarkan epidemiologi penyakit, pengamatan gejala klinis yang ditimbulkan, pemeriksaan laboratorium yang mencakup deteksi antibodi yang spesifik, isolasi *irus penyebab, deteksi *irus antigen dari sampel yang dicurigai, dan pemeriksaan patologi anatomi. 7erbagai tes untuk *irus atau antibodi *irus ipah antara lain serum neutralization '4(, polymerase !hain rea!tion 'C=(, enzymelin(ed immunosorbent assay '"#45( dan teknik antibody fluorescence. 2irus mudah tumbuh didalam kultur jaringan. 2irus ipah merupakan oonosis patogen biose!urity level $ '74" $( dan harus sangat hatihati dalam penanganan hewan yang terinfeksi, dalam mengumpulkan dan menguji sampel 'Baniel et al. !//1(.
3
Aji 4 merupakan uji yang paling sensitif dan spesifik untuk *irus ipah, sehingga uji tersebut dijadikan gold standard pengujian *irus ipah. Aji 4 tersebut tidak tepat digunakan untuk melakukan surveillan!e karena pada uji 4 digunakan *irus hidup yang penangannnya mutlak dilakukan di laboratorium yang memiliki tingkat keamanan sangat tinggi dengan fasilitas Biose!urity evel '74"( $ sehingga biayanya menjadi sangat mahal. 4ebagian besar negara di 8ilayah 5sia 9enggara tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk mendiagnosa *irus atau cara mengendalikannya. 7angladesh, #ndia dan 9hailand telah mengembangkan kapasitas laboratorium untuk tujuan diagnostik dan penelitian.
$
Aji "#45 dapat digunakan dan diterapkan di laboratorium yang sederhana karena menggunakan *irus yang telah dimatikan sebagai antigen. Aji "#45 ini merupakan uji pilihan yang paling tepat dalam melakukan pengujian terhadap infeksi *irus ipah. 7alai 7esar enelitian 2eteriner '7 7ali*et( telah menerapkan uji "#45 terhadap serum babi dari beberapa daerah di #ndonesia. Konfirmasi terhadap infeksi *irus ipah harus dilakukan dengan uji 4 yang saat ini hanya dapat dilakukan di laboratorium Australian Animal +ealth aboratory '550"(, 5ustralia. Beteksi antigen dengan menggunakan uji immunohistokimia dari sampel organ yang terinfeksi merupakan uji yang sangat memungkinkan dapat diterapkan di #ndonesia. Beteksi antigen dapat pula dilakukan dengan menggunakan polymerase !hain rea!tion 'C=( atau teknik antibodi fluores!en!e '#F59(, namun pemeriksaan ini membutuhkan pengamanan yang khusus dan dilakukan di laboratorium dengan fasilitas 74" 3 '4endow dan 5djid !//%(. emeriksaan *irus ipah dapat dilakukan juga dengan kultur sel. 4pesimen darah 1/ ml, darah utuh dalam tabung B95 1/ ml, fiksasi spesimen paruparu segar, otak, organorgan dan jaringan utama.
%
)
5% PENATALAKSANAAN
7
1
9idak ada *aksin yang spesifik untuk mencegah infeksi *irus ipah namun *aksin aktif *irus ipah dan transfer pasif dari antibodi *irus ini telah menunjukkan hasil yang baik pada penelitian dengan menggunakan hamster. 8alpita et al . '!/11( dalam penelitiannya, mendeskripsikan *aksin potensial dari *irus ipah 'i2( yang menyerupai partikel *irus 'i2 2"s( dan tersusun oleh tiga protein *irus ipah yaitu protein @, F dan &. kspresi yang dihasilkan dari protein ini mengoptimalkan kondisi dalam jumlah yang dapat dihitung dari 2"s dengan banyak *aksin yang diinginkan termasuk beberapa 2"s dari paramy"ovirus yang tidak terdeskripsikan. 2aksin yang dibuat dengan formulasi subunit *aksin rekombinan yang dapat melindungi agen letal *irus ipah berubah pada kucing '&cachern et al . !//(. 2aksin *irus ipah F dan @ dari *ektor 5"25C Canarypo" dapat menjadi *aksin untuk babi dan berpotensi untuk manusia. 4trategi utama adalah untuk mencegah *irus ipah pada manusia '8eingartl et al. !//)(.
!
2irus ipah mudah diinaktifasikan oleh berbagai disinfektan, deterjen, sabun dan natrium hipoklorit 'pemutih(. embersihan fisik secara rutin dengan penggunaan disinfektan komersial atau pemutih akan mengendalikan *irus di dalam lingkungan namun belum ada obat yang terbukti efektif dalam mengobati infeksi
3
engobatan awal dapat dilakukan dengan menggunakan obat anti*iral yaitu riba*arin yang dapat mengurangi demam dan gejala lainnya 'Chong et al. !//1(. Keefektifan pengobatan ini belum dipastikan dalam meningkatkan kelangsungan hidup penderita. engobatan ini difokuskan pada demam dan gejala syaraf pada penderita. 7agi pasien yang terinfeksi *irus cukup parah disarankan untuk dirawat di rumah sakit dan bila perlu menggunakan *entilator. =iba*arin diberikan secara oral atau intravena untuk 1$/ orang yang terinfeksi oleh *irus ini dan asiklo*ir diberikan kepada semua pasien selama wabah di 4ingapura '7ellini et al . !//!.(.
PEN8EGAHAN 1. encegahan merupakan sebagian dari komponen pengendalian. 4ejak ditemukannya *irus ipah di &alaysia dan 4ingapura kebijakankebijakan mulai dikembangkan untuk membantu membasmi penyakit tersebut. 4alah satunya adalah membasmi penyebaran *irus ipah dengan memilih babi yang berkualitas, memberikan *aksin pada ternak, mencari informasi lebih lanjut tentang pembawa utama *irus, epidemiologi, dan patogenesis *irus. encegahan lainnya adalah dengan tidak melakukan kontak langsung terhadap cairan tubuh dan jaringan hewan yang terinfeksi. encegahan terbaik pada hewan adalah berusaha menghindari babi yang diduga telah kontak dengan kelelawar buah dan mencegah hewan lain mendekati babi yang terinfeksi *irus tersebut.
!. encegahan pada manusia yang terbaik adalah berusaha menghindari kontak langsung dengan hewan yang dapat ditularkan oleh *irus ipah seperti memakan daging hewan yang tertular dan tidak memakan buah yang mungkin terkontaminasi oleh air liur atau urin kelelawar buah penyebab *irus ipah tersebut 'CF40 !//(. ekerja kesehatan yang menangani pasien terinfeksi *irus ipah juga
diharapkan lebih waspada dengan selalu menggunakan standar keamanan ketika menangani pasien dan diberi *aksin sebagai antisipasinya . 3. engawasan berulang 'surveillan!e- adalah cara penting deteksi dini untuk penyakit yang disebabkan oleh *irus ipah. Cara ini telah diimplementasikan di &alaysia, 9hailand, dan 7angladesh. &enurut #ehl et al . '!//+(, antibodi untuk henipa*irus dapat ditemukan pada kelelawar buah di &adagaskar ' &teropus rufus, Eidolon dupreanum( dan menurut 0ayman et al. '!//(, antibodi untuk henipa*irus dapat ditemukan pada kelelawar buah di @hana ' Eidolon helvum(. 0al ini menandakan suatu distribusi geografi yang luas tetapi tidak ditemukan adanya infeksi pada manusia atau spesies lain di Kamboja, 9hailand atau 5frika. Kesadaran pada infeksi *irus ini harus ditingkatkan pada lokasi endemik yang disebabkan oleh kelelawar buah. engawasan pada hewan seperti kuda dan babi juga penting untuk deteksi dini infeksi *irus ipah.
BAB III KESIMPULAN
Emerging diseases adalah wabah penyakit menular yang tidak diketahui sebelumnya atau penyakit menular baru yang insidennya meningkat signifikan dalam dua dekade terakhir, contohnya 2irus ipah. 2irus ipah adalah penyakit *irus yang dapat menular pada hewan dan manusia ditemukan pertama kali ketika terjadi wabah penyakit di Kampung 4ungai ipah, &alaysia pada tahun 1--. 2irus ini bersama *irus 0endra merupakan bentuk *irus baru yaitu 0enipa*irus dalam family &aramy"oviridae '5nno 1---(. #nfeksi *irus ipah ini di &alaysia dikenal juga dengan sebutan &or!ine Respiratory
and Ensefalitis Syndrome '&RES ( dan nama umumnya adalah 6 Bar(ing
Sindrom Babi6 '747(.
DAFTAR PUSTAKA Anno. 1999. Outbreak of Hendra-like virus Malaysia and Singapore, 1998-99. Morb. Mort. Weekly Rep., 48 1!", #$%-#$9. 2 &A'H(S). Ani*al and 'lant Healt+ (nspetion Servie.1999. ipa+ virus, Malaysia. Emerging Disease Notice 3 Australian Wildlife Health Network. 2010 . EXOTIC - Nipah Virus FACT SHEET . 1
Australia
4
ellini /0, ota 'A, and 'aras+ar 23. ## . Zoonotic paramyxoviruses. i+*an, 33, /+itley, 0, and Hayden, 56 eds.". Clinical virology #nd ed. /as+ington, 37, 2SA ASM 'ress
5
6 7
8
9 1& 11 12
13
14
15
16
17 18
19 2& 21
22 23 24
ossart , /ang :5, 5lora M, 7+ua , :a* S, ;aton <, roder 77. ##. Me*brane fusion tropis* and +eterotypi funtional ativities of t+e ipa+ virus and Hendra virus envelope glyoproteins. J Virol =$##"1118$-9 &75S'H). 7enter for 5ood Seurity and 'ubli Healt+. #8 ipa+. &ter+ubung berkala) +ttp>>???.fsp+.iastate.edu>isease(nfo> default.+t*. &11 Maret #1#) 7+ad+a MS, 7o*er 0A, :o?e :, ota 'A, ollin ';, ellini /0, sia@ek <6, Mis+ra A7. #$. ipa+ virus-assoiated enep+alitis outbreak, Siliguri, (ndia. Emerg n!ect Dis1##!%-4 7+ong H<, a*arul@a*an A,
>???.dr.*ara+i*i.o*>#11>11>%>nipa+-virus> &19 Maret #1#) M;a+ern 0A, ing+a* 0, 7ra*eri 6, 6reen 30, Hanok <0, Middleton 3. A reo*binant subunit vaine for*ulation protets against let+al ipa+ virus +allenge in ats. Eaine. Eolu*e #$, (ssue !1, #! 0uly #8!84#-!8%#. Moss /0, 6riffin 3;. #$. 6lobal *easles eli*ination. Nat Rev Microbiol. 41#"98. or MM. 1999. ;*ergeny report on ipa+ to t+e O(;. Disease n!ormation #8 1##" eynes 0M, 7ounor 3, Ong S, 5aure 7, Seng E, Molia S, /alston 0, 6eorges-7ourbot M7, 3eubel E, Sart+ou 0:. #%. ipa+ virus in :yleFs flying foGes. Cambo4ia.Emerg n!ect Dis 1114# Sendo? (, Adid MA. #%. 'enyakit ipa+ 3an Situasinya 3i (ndonesia. Warta5oa Eol. 1% o. #. /alpita ', arr 0, S+er*an Ml, asler 75, /ang :. #11. Eirus-:ike 'artile-ased ipa+ Eirus Eaine. 'los One /eingartl et al. #$. eo*binant ipa+ virus vaines protet pigs against +allenge. 0ournal of Eirology 8, =9#9-!8.