TUGAS TERSTRUKTUR VIROLOGI
VIRUS DAN KANKER
Oleh :
Immarah Tiarasani
B1J007064
Annistia Ramhadian U.
B1J008083
Nur Istikomah
B1J008047
Hani K. H
B1J008026
Adzani Ghani Ilmananfian
B1J009077
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2011 BAB I
PENDAHULUAN
Virus adalah suatu patogen obligat yang hanya bisa berkembangbiak di dalam sel hidup. Tidak seperti organisme hidup yang memiliki kromosom (DNA) dan enzim-enzim untuk proses replikasi, transkripsi, translasi, dan lain-lain, virus hanya terdiri dari asam nukleat (baik itu DNA ataupun RNA) dan coat protein untuk melindungi genomnya. Virus merupakan parasit berukuran berukuran mikroskop mikroskopik ik yang menginfeksi sel organisme organisme biologis. biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam dalam materia materiall hidup hidup dengan dengan mengin menginvas vasii dan memanf memanfaat aatkan kan sel makhlu makhluk k hidup hidup karena karena virus virus tidak tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, atas protein, lipid, glikoprotein, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota sel prokariota ( bakteri bakteri dan organisme lain yang tidak ber inti inti sel). sel). Bebe Beberap rapaa viru viruss memi memili liki ki stru strukt ktur ur tamb tambah ahan an sepe sepert rtii enve envelo lop p dan dan memb membawa awa bebe beberap rapaa enzim enzim sepe sepert rtii RNARNA-de depe pend nden entt DNA DNA poly polyme mera rase se yang yang diperlukan untuk siklus replikasinya dan yang tidak disediakan oleh inang. Pada umumnya, umumnya, replikasi virus terdiri terdiri dari tahap penempelan penempelan,, penetrasi, penetrasi, uncoating, uncoating, biosintesa biosintesa,, maturasi, maturasi, dan pelepasan. pelepasan. Perbedaan Perbedaan proses proses perkembangb perkembangbiakan iakan antara berbagai jenis virus terutama adalah pada tahap biosintesa. Apabila dalam proses replik replikasi asi ini genom genom virus virus terinte terintegra grasi si ke dalam dalam kromos kromosom om inang inang maka maka bisa bisa menyebabkan kanker.
BAB II
ISI
A. VIRUS
Kata Kata virus virus berasa berasall dari dari bahasa bahasa Latin Latin yang yang berart berartii racun. racun. Diartik Diartikan an demikian karena hampir semua jenis virus adalah penyebab penaykit, baik pada tumbuhan, hewan, maupun manusia. Virus merupakan suatu patogen obligat yang hanya bisa berkembangbiak di dalam sel hidup (Setiawan, 2006). Hingga Hingga saat saat ini, ini, penggo penggolon longan gan virus virus masih masih diperd diperdeba ebatka tkan n karena karena memiliki memiliki sifat antara benda mati dan benda hidup. hidup. Hidup dapat didefinisikan didefinisikan sebaga sebagaii sekelo sekelompo mpok k proses proses rumit rumit yang yang berasa berasall dari dari aktifi aktifitas tas protei protein n yang yang dikode dikode oleh asam nukleat. Asam nukleat nukleat sel hidup hidup selalu aktif. Virus tidak dianggap sebagai organisme hidup karena di luar sel inang, virus itu tidak aktif. Namun, begitu virus masuk ke dalam sel inang, asam nukleat virus menjadi aktif dan terjadi multiplikasi (Lucianus, 2003).
B. STRUKTUR DAN ANATOMI VIRUS
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop electron. Virus tersusun atas asam nukleat dan kapsid (selubung dari protein) yang berfungsi sebaga sebagaii pember pemberii bentuk bentuk dan pelind pelindung ung bagian bagian dalam dalam tubuh. tubuh. Tubuh Tubuh virus virus mempunyai bermacam-macam bentuk bergantung pada jenisnya. Ada yang berbentuk bola, batang, oval, silindris, ada pula yang seperti huruf T. Partikel lengkap virus, yaitu asam nukleat dan kapsid disebut virion (Setiawan, 2006). Tidak seperti organisme hidup yang memiliki kromosom (DNA) dan enzim-enzim untuk proses replikasi, transkripsi, dan translasi, virus hanya terdiri dari salah satu asam nukleat (DNA atau RNA) serta coat protein untuk melindungi genomnya, dan beberapa virus memiliki struktur tambahan seperti envelop. Beberapa virus yang berenvelop memiliki banyak spike yang berupa tonjolan keluar yang berguna untuk penempelan pada sel inang (Lucianus, 2003).
C. PERKEM PERKEMBAN BANGBI GBIAKA AKAN N VIRUS VIRUS
Proses reproduksi virus disebut replikasi. Replikasi virus berlangsung semenjak virus menempel pada sel inang hingga terbentuknya virus baru. Secara umum, replikasi terdiri dari 5 tahapan, yaitu (Setiawan, 2006) : 1.
Penempelan/attachment Penempelan/attachment atau atau adsorb adsorbsi si dari dari virion virion pada sel inang yang yang cocok.
2. Penetrasi atau injeksi virion atau asam nukleatnya ke dalam sel inang. 3. Sintesis asam nukleat dan protein virus virus oleh sel inang. inang. 4. Pema emasangan/assembly kapsom kapsomer er (dan (dan kompon komponen en membra membran n pada pada virus virus beramplop) dan pembungkusan asam nukleat menjadi virion baru. 5. Pelepasan Pelepasan virion virion yang telah “matang” “matang” dari dalam sel inang inang dengan cara melisis sel inang. Perbed Perbedaan aan proses proses perkem perkemban bangbi gbiaka akan n antara antara berbag berbagai ai jenis jenis virus virus terutama adalah pada tahap biosintesa. Apabila dalam proses replikasi genom virus terintegrasi ke dalam kromosom inang maka bisa menyebabkan kanker. Beberapa virus DNA bisa menyebabkan kanker karena berintegrasi ke dalam kromosom inang. Virus RNA yang bisa menyebabkan kanker hanya famili Retroviridae (membuat cDNA yang kemudian masuk ke dalam nukleus dan berintegrasi ke dalam kromosom), sedangkan virus RNA yang lainnya hanya berada di sitoplasma sel inang (Lucianus, 2003).
D. VIRUS KANKER
Kanker Kanker adalah adalah penyak penyakit it komple kompleks ks pada pada sejuml sejumlah ah besar besar gen selule seluler r yang yang telah telah mengal mengalami ami perkem perkemban bangan gan malign malignans ansi, i, dimana dimana sel-se sel-sell dalam dalam jaringan atau organ tubuh tertentu berkembang biak dan tumbuh terlalu cepat, lebih cepat dari normal, yang tidak diiringi dengan kematian sel yang cepat juga. Banyak faktor faktor yang dapat menyebabkannya, menyebabkannya, diantaranya faktor - faktor genetik dan akibat adanya infeksi virus. Kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi , yang terdiri dari tahap inisiasi inisiasi dan promosi promosi.. Ada Ada dua dua jenis jenis kanker kanker yaitu yaitu kanker kanker ganas ganas (malig (maligna) na) dengan proliferasi sel-sel kanker yang tidak terkontrol yang merugikan fungsi orga organ n tert terten entu tu dan dan dapa dapatt inva invasi si ke jarin jaringa gan n seki sekitar tarny nyaa serta serta dapa dapatt ber ber metastase ke tempat yang jauh. Jenis yang kedua yaitu kanker jinak (benigna) terdiri dari sel-sel yang normal normal yang tidak mengadakan mengadakan invasi invasi atau metastase ke tempat lain (Pasaribu, 2006). Dikenal dua jenis virus yang dapat menyebabkan kanker ganas yaitu: RNA virus dan DNA virus (Pasaribu, 2006) : a. RNA virus virus menyebabkan menyebabkan leukemia, leukemia, sarkoma sarkoma dan urinari urinari papiloma papiloma serta kanker payudara. Eipstein in Barr virus virus, b. DNA virus virus diangg dianggap ap sebaga sebagaii penyeb penyebab ab kanker kanker:: Eipste papilloma virus, Hepatitis B virus. Eipstein Barr virus (EBV) dianggap sebagai penyebab dari kanker nasofaring. Hepatitis B virus berhubungan dengan hepatocelluler carcinoma primer.
E. ONCOGENE
Meru Merupa paka kan n gen gen yang yang bert bertan angg ggun ung g jawab jawab terh terhad adap ap pemb pemben entu tuka kan n kank kanker er.. Terd Terdap apat at 2 tipe tipe,, yait yaitu u prot protoo oonc ncog ogen enee yang yang berf berfun ungs gsii dala dalam m pertumbuhan normal sel dan viral oncogene yang menyebabkan sel tumbuh abno abnorm rmal al
(men (menye yeba babk bkan an
kank kanker) er)..
Prot Protoo oonk nkog ogen en
berfu berfung ngsi si
proliferasi proliferasi dan diferensi diferensiasi asi sel normal . Rangsanga Rangsangan n faktor ekstra ekstrasel selula ularr diteri diterima ma oleh resept reseptor or faktor faktor pertum pertumbuh buhan an
meng mengat atur ur
pertumbuhan pertumbuhan di permukaa permukaan n
membran dan diteruskan diteruskan melalui transmembran transmembran sel ke dalam sitoplasma sitoplasma dan ke dalam inti sel. Bila kemudian kemudian ada bahan karsino karsinogen, gen, maka akan akan terjadi
proli prolifer ferasi asi sel sel abnor abnormal mal yang yang
berleb berlebiha ihan n dan dan tak tak terken terkendali dali,,
dimana dimana
protoonkogen berubah menjadi onkogen (Chrestella, 2009).
Virus oncogene menginfeksi sel hospes, terjadi replikasi virus, aktivasi protooncog protooncogene ene menjadi oncogene oncogene menyebabk menyebabkan an gangguan siklus siklus sel terjadi terjadi proses onkogenesis onkogenesis dan transformasi (Nuryastuti, 2009). Transformasi Transformasi virus dise diseki kita tarr sel sel onko onkoge gen n meny menyeb ebab abka kan n peru peruba baha han n molek molekul ul hing hingga ga terj terjad adii perub perubaha ahan n pertum pertumbuh buhan. an. Misaln Misalnya, ya, P21 protei protein, n, protei protein n ini terlib terlibat at pada pada pengaturan proliferasi sel. Beberapa karsinogen dapat merubah P21 protein hingga terjadi perubahan terhadap proliferasi sel tersebut (Pasaribu, 2006). Sifat sel yang mengalami transformasi (Nuryastuti, 2009) : 1.
Asam Asam nukl nuklea eatt vir virus us beri berint nteg egra rasi si pada pada krom kromos osom om sel sel ina inang ng
2.
Bentuk leb lebiih bu bulat da darip ripada se sel no normal
3.
Kehilangan kontak inhibisi
4.
Meny Menyeb ebab abka kan n tum tumor or bila bila disu disunt ntik ikka kan n ke ke bin binat atan ang g yan yang g pek pekaa
5.
Terd Terdap apat at viru viruss spes spesif ifik ik anti antige gen n pada pada perm permuk ukaa aan n sel sel
6.
Ada abnormalitas kromosom
7.
Terda erdapa patt peru peruba baha han n per perme meab abil ilit itas as mem membr bran an pla plasm smaa Transformasi meliputi inisiasi dan promosi. Terjadi suatu perubahan
dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas saat inisiasi. Peruba Perubahan han dalam dalam bahan bahan geneti genetik k sel ini diseba disebabka bkan n oleh oleh suatu suatu agen agen yang yang
disebut karsinogen , yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang yang dise disebu butt prom promot otor or , meny menyeb ebab abka kan n sel sel lebih lebih rent rentan an terh terhad adap ap suat suatu u karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahun pun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami mengalami suatu keganasan. Pada tahap promosi , suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas (Pasaribu, 2006). Ketika Ketika sebuah sebuah sel menjad menjadii ganas, ganas, sistem sistem kekeba kekebalan lan tubuh tubuh dapat dapat merusa merusakny knyaa sebelu sebelum m sel ganas ganas terseb tersebut ut berlip berlipatg atgand andaa dan menjad menjadii suatu suatu kanker. Namun, apabila sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi secara normal, tubuh tubuh cender cenderung ung rentan rentan terhada terhadap p resiko resiko kanker kanker,, seperti seperti yang yang terjad terjadii pada pada penderita AIDS, orang-orang yang menggunakan obat penekan kekebalan dan pada penyakit autoimun tertentu. Tetapi sistem kekebalan tubuh pun tidak sela selalu lu
efek efekti tif, f,
sehi sehin ngga gga
kan kanker ker
terk terkad adan ang g
masih asih
dapat apat
mene menem mbus bus
per perli lind ndun unga gan n ini ini mesk meskip ipun un sist sistem em keke kekeba bala lan n berf berfun ungs gsii seca secara ra norm normal al (Pasaribu, 2006).
F. PENY PENYEB EBAR ARAN AN KANK KANKER ER
Metastasis Metastasis (bahasa (bahasa Yunani: Yunani: "perubahan "perubahan status") status") adalah penyebaran penyebaran kanker dari lokasi awal ke tempat lain di dalam tubuh. Sel kanker dapat melepaskan diri dari tumor utama dan mengalami proses penyebaran. Langkah perta pertama ma metast metastasi asiss adalah adalah sel kanker kanker dapat dapat menemb menembus us pembul pembuluh uh darah darah dengan bantuan enzim dan masuk ke dalam aliran darah. Pembuluh darah ini kemudian dapat membawa sel kanker ikut bersirkulasi dalam aliran darah, dan sampai sampai ke organ organ lain lain dalam dalam tubuh. tubuh. Langkah Langkah kedua kedua metast metastasi asiss adalah adalah sel meninggalkan aliran darah dan sampai pada organ baru. Di organ baru ini, sel kank kanker er
mula mulaii
berd berdub ubpl plik ikas asii
dan dan
berk berkem emba bang ng
menj menjad adii
tumo tumorr
baru baru..
Pertumbuhan dari sel kanker menjadi tumor baru dipengaruhi oleh banyaknya produksi enzim collagen digesting. Semakin banyak enzim yang diproduski semakin cepat tumor terbentuk (Rath, 2008).
BAB III. KESIMPULAN
Virus adalah suatu patogen obligat yang hanya bisa berkembangbiak di dalam sel hidup. Tidak seperti organisme hidup yang memiliki kromosom (DNA) dan enzim-enzim untuk proses replikasi, transkripsi, translasi, dan lain-lain, virus hanya terdiri dari asam nukleat (baik itu DNA ataupun RNA) dan coat protein untuk melindungi genomnya. Beberapa virus memiliki struktur tambahan seperti envelop dan membawa beberapa enzim seperti RNA-dependent DNA polymerase yang diperlukan untuk siklus replikasinya dan yang tidak disediakan oleh inang. Pada Pada umum umumny nya, a, repli replika kasi si viru viruss terdi terdiri ri dari dari taha tahap p pene penemp mpel elan an,, pene penetr tras asi, i, uncoati ating,
biosintesa,
matu aturasi asi,
dan
pelepa epasan.
Perbedaan
proses
perk perkem emba bang ngbi biaka akan n anta antara ra berb berbag agai ai jeni jeniss viru viruss terut terutama ama adala adalah h pada pada taha tahap p biosintesa biosintesa.. Apabila Apabila dalam proses replikasi ini genom virus terintegrasi terintegrasi ke dalam kromosom inang maka bisa menyebabkan kanker.
DAFTAR PUSTAKA
Chrestella, Jessy. 2009. Neoplasma. Departemen patologi Anatomi USU, Medan. Luci Lucian anus us,, Joha Johan. n. 2003 2003.. Intr Introd oduk uksi si Gene Geneti tika ka Mole Moleku kula larr Viru Virus. s. Bagi Bagian an Mikrobiologi Fakultas Kedokteran. UK Maranatha. JKM, Vol. 3 (1). Nur Nurya yast stut uti, i, Titi Titik. k. 2009 2009.. Bakt Bakter erii Dan Dan Viru Viruss Peny Penyeb ebab ab Kank Kanker er.. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.
Bagi Bagian an
Pasaribu, Emir Taris. 2006. Epidemiologi dan Etiologi Kanke. Suplemen Majalah Kedokteran Nusantara, Vol. 39 (3). Rath, Mathias. 2008. Celullar Health Series: Cancer. http://saturned.com Setiawan, Wawan A. 2006. Virus. http://blog.unila.ac.id Diakses tanggal 25 April 2011.