Vesicolithiasis adalah adanya batu yang terjadi di bagian bawah traktus urinarius biasanya disebabkan oleh diet protein non hewani. Sedangkan yang bagian atas disebabkan oleh diet protein hewani. Batu dapat berasal dari vesica urinaria batu primer; atau berasal dari ginjal
batu sekunder.
Etiologi
Obstruksi kelenjar prostat yang membesar Striktur uretra (penyempitan lumen dari uretra) Neurogenik bladder (lumpuh kandung kemih karena lesi pada neuron yang menginervasi bladder) Benda asing misalnya kateter Divertikula urin dapat tertampung pada suatu kantung didinding vesika urinaria Shistomiasis, Shistomiasis, terutama oleh o leh Shistoma haemotobium lesi mengarah keganasan Hal-hal yang disebutkan di atas dapat menimbulkan retensi urin, infeksi, maupun radang. Statis, lithiasis, dan sistitis adalah peristiwa yang saling mempengaruhi. Statis menyebabkan bakteri berkembang sistitis; urin semakin basa
memberi suasana yang
tepat untuk terbentuknya batu MgNH4PO4 (batu infeksi/struvit). Batu yang terbentuk bisa tunggal ataupun banyak. Tanda
dan gejala
Dapat tanpa keluhan Sakit berhubungan dengan kencing (terutama diakhir kencing) Lokasi sakit terdapat di pangkal penis atau suprapubis kemudian dijalarkan ke ujung penis (pada laki-laki) dan klitoris (pada wanita). Terdapat hematuri pada akhir kencing Disuria (sakit ketika kencing) dan frequensi (sering kebelet kencing walaupun VU belum penuh). Aliran urin berhenti mendadak bila batu menutup orificium uretra interna. Bila batu mneyumbat muara ureter hidrouereter hidronefrosis gagal ginjal
Pemeriksaan
Diagnostik
Laboratorium Darah : ureum/kreatinin, elektrolit, Ca, Phospat anorganik. Alkali Phospate, Asam urat, Protein, Hb Urin : rutin (Midstream urin) Radiologis Foto polos : BNO
tampak opak (90%), lebih baik dilanjutkan dengan IVP untuk
mengetahui ada atau tidak kerusakan pada ginjal IVP : Dapat untuk melihat batu di lain tempat, anatomi saluran kencing bagian atas PV (Pem Postvoid) : mengetahui pengosongan kandung kemih USG : Gambaran acustic shadow Sistokopi : Untuk menegakkan diagnosis batu kandung kencing. Fisik : Kurang berarti, kecuali jika batu cukup besar Penatalaksanaan
Tujuan Therapi : membuang batu Secara tertutup Litotripsi (menghancurkan batu). Tenaga litotripsi bisa berasal dari manusia-mekanik, LASER, atau elektrohidrolik. Secara terbuka Dengan membuka v.u secara SECTIO ALTA Komplik asi
Komplikasi akibat tindakan litotripsi, adalah: Ruptur v.u Ruptur uretra Prostatitis Pyelonefritis Septikemia Hematuria Diagnosa Keperawatan yang sering muncul
PK : Perdarahan Nyeri akut berhubungan dengan agen injury
Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive, kerusakan jaringan Perubahan eliminasi urin berhubungan denga n obstruksi anatomik