Bab 2
Uraian Pendekatan Teknis, Metodologi dan Program Kerja
2.1.
Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan bahwa seluruh kegiatan pembangunan harus direncanakan berdasarkan data baik spasial dan nonspasial serta informasi lainnya yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Pemerint ahan Daerah mengamanatkan mengamanatk an
bahwa perencanaan perencana an pembangunan di daerah
harus berdasarkan pada data dan informasi, termasuk data dan informasi spasial, serta Pemerintah daerah harus membangun sistem informasi daerah yang terintegrasi secara
2.2. a.
Maksud dan Tujuan Maksud Maksud kegiatan studi ini adalah : 1.
Penyusunan peta Kabupaten Tulungagung yang berbasis pada peta citra resolusi tinggi (1:5.000);
2.
Penyusunan Peta Raster Raster dan Vector seKabupaten seKabupaten Tulungagung; Tulungagung;
3.
Pembuatan peta
persil pada
kawasan perkotaan (RDTR
Tulungagung, Tulungagung,
RDTR Bandung, RDTR Karangrejo, RDTR Ngunut dan RDTR Campurdarat). b.
Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah : a.
Untuk
mendukung
dalam
pembuatan
peta
zonasi RDTR perkotaan di
Kabupaten Tulungagung. Tulungagung. b.
Sebagai data spasial untuk penyusunan database pemetaan di Kabupaten Tulungagung.
Preferensi produk yang diharapkan adalah : Data peta citra dengan rentang waktu akusisi data minimal pada tahun 2012 dengan spesifikasi: 1.
Pan Sharpened; Untuk memaksimalkan hasil peta citra resolusi tinggi, penggabungan antara antara beberapa resolusi sangatlah bermanfaat. Terutama untuk mempertajam obyek dalam melakukan analisis visual. Ini yang sering disebut proses PanSharpening. Pada umumnya proses ini sering dilakukan di software Remote Sensing seperti ERDAS, ENVI, ErMapper dan Arc GIS.
2.
Citra satelit bergeoreferensi dan memiliki koordinat lintang bujur pada datum WGS 1984 UTM Zone 49S;
3.
Ortho ready (orthorektifikasi); Orthorektifikasi merupakan suatu teknik dalam pengolahan citra digital bertujuan untuk mengurangi distorsi geometris, teknik ini diperlukan karena Citra satelit memiliki distorsi geometrik (planimetrik) berkisar dari puluhan hingga ratusan meter. Hal ini disebabkan oleh proses perekaman citra satelit dilakukan di ratusan ruang kilometer dari Bumi, satelit bergerak pada posisi yang tidak selalu
menggunakan sistem sensor optis. 6.
Kualitas citra satelit yang diadakan harus memenuhi ketentuan : a.
Proporsi awan maksimal 10% di luar permukiman dan tersebar merata.
b.
Untuk
meminimalisasikan
cakupan
awan
pelaksana
pekerjaan
diperbolehkan melakukan kombinasi beberapa hasil citra satelit resolusi tinggi (1 : 5.000) dengan tetap memperhatikan butir 1,2,3,4 c.
Kenampakan unsur-unsur di permukaan bumi pada citra terlihat dengan jelas termasuk untuk unsur/objek yang berdiameter 2x resolusi spasial.
d.
Memiliki incidence angle tegak, dimana sudut yang dibentuk oleh spectrum elektromagnetik dengan garis normal yang tegak lurus (90°) terhadap permukaan bumi.
e.
Antar
image
atau
hasil citra satelit yang
berbatasan
memiliki area
pertampalan. f.
Untuk
AOI
yang
mencakup
wilayah
darat
dan
laut
citra harus
memperlihatkan batas yang jelas. AOI (Area of Interest) merupakan area yang harus kita tentukan sesuai dengan kebutuhan luasan citra yang akan kita pesan. AOI ditentukan berdasarkan titik-titik koordinat citra, yang pada
3)
Penyerahan
hasil
pekerjaan
Pembuatan
Peta
ke Pemerintah Kabupaten
Tulunggagung.
2.4.
Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan Pembuatan Peta Vektor Kabupaten Tulungagung ini adalah wilayah administrasi Kabupaten Tulungagung sesuai dengan RTRW Kabupaten Tulungagung. Sedangkan penyusunan peta persil untuk 5 (lima) RDTR di Kabupaten Tulungagung yakni : 1.
RDTR Perkotaan Tulunggagung : a.
Kec. Tulungagung (seluruh kelurahan)
b.
Kec. Kedungwaru : • Desa Kedungwaru • Desa Ketanon • Desa Plandaan • Desa Mangunsari
• Desa Mergayu • Desa Suwaru • Desa Suruhan Lor • Desa Suruhan Kidul 3. RDTR Perkotaan Campurdarat : • Desa Campurdarat • Desa Pelem • Desa Wates • Desa Gamping 4. RDTR Perkotaan Ngunut : • Desa Ngunut • Desa Gilang • Desa Kaliwungu • Desa Pulosari • Desa Sumberejowetan
2.5.
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Masa pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Peta Vektor Kabupaten Tulungagung adalah 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh Pihak Pengguna Jasa. Rencana Jadwal Pekerjaan dan Jadwal Penugasan Personil disampaikan dalam sub bab selanjutnya.
2.6 2.6.1.
Metodologi dan Rencana Kerja Istilah Umum Pekerjaan Pembuatan Peta Vektor 1.
Data Atribut Data atribut atau data non spasial adalah data yang berbentuk grafik dan teks atau numerik; data yang berwujud nomor (angka), bersifat angka/ sistem angka.
2.
Data Geospasial Data geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di
6.
Digitasi Digitasi adalah proses konversi data analog ke dalam format digital. Objekobjek pada sebuah data citra resolusi tinggi seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster, dapat diubah kedalam format digital dengan proses digitasi.
7.
Garis Kontur Garis kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian yang sama.
8.
Georeferensi menyelaraskan data geografis sehingga ia dapat tepat berada pada koordinat yang tepat dengan demikian data tadi dapat dilihat, di-query dan dianalisa serta diperbandingkan dengan data geografis lain yang memiliki cakupan wilayah yang sama.
9.
Informasi Geospasial
menonjolkan satu aspek, sedang pada peta tematik penyajiannya dengan menonjolkan tema/topik sesuai dengan judul peta itu sendiri. Penggunaan warna pada peta (dapat juga pola seperti titik-titik atau jaring kotak-kotak dan sebagainya) ditujukan untuk membedakan, untuk menunjukan tingkatan kualitas maupun kuantitas (gradasi), dan untuk keindahan. Untuk menyatakan sesuatu hal ke dalam peta tentunya tidak bisa digambarkan seperti bentuk benda itu yang sebenarnya, melainkan dipergunakan sebuah gambar pengganti atau simbol. Bentuk simbol dapat bermacam-macam seperti titik, garis, batang, lingkaran, bola dan pola. 12.
Peta Digital peta
dalam
format
digital
tertentu
yang
dapat
diakses
dengan
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tertentu. 13.
Peta Rupabumi peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah darat.
2.6.3.
Diagram Alur Pekerjaan
Mulai
Orientasi Awal
Studi terdahulu
Identifikasi Metoda Kerja Pengadaan peta citra satelit Transformasi koordinat Peta citra satelit Pembuatan Peta Vektor
2.6.4.
Tahap Persiapan Pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini terdiri dari pembentukan dan konsolidasi Team Pelaksana. Team Pelaksana dipimpin oleh seorang Ketua Team
yang
Tenaga
membawahi
Teknis
dan
beberapa
Tenaga
Tenaga
Pendukung.
Ahli,
Asisten
Tenaga Ahli,
tahap
ini dilakukan
Pada
pembagian tugas kepada Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung sesuai dengan
keahlian
optimal
dan
ditentukan.
masing masing untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang
sesuai Selain
dengan itu,
jadwal
Ketua
Team
pelaksanaan pekerjaan
yang telah
melakukan koordinasi dengan pihak
pemberi pekerjaan dalam hal ini Bappeda Kabupaten Tulungagung. 1.
Pendahuluan Kegiatan ini dimaksudkan untuk menentukan data dan informasi yang diperlukan,
dalam
rangka
penyusunan
rencana
kerja
Pekerjaan
Pembuatan Peta Vektor Kabupaten Tulungagung. Data dan informasi yang dikumpulkan dalam pendahuluan antara lain adalah :
f)
Perkiraan peningkatan pokok ketetapan pajak
g) Hasil akhir Dalam penyusunan rencana kerja perlu diperhatikan dua hal berikut : 1) Fleksibilitas, artinya rencana kerja tersebut mampu menampung perubahan-perubahan
pelaksanaan
di
lapangan
tanpa
harus
mengubah rencana kerja. 2) Konsisten, artinya hal-hal yang telah ditentukan dalam rencana kerja tersebut harus dapat dipenuhi secara konsisten, seperti halnya standar prestasi kerja, jumlah personil, waktu yang diperlukan, biaya, dan lainlain. 2.6.5.
Tahap Pembuatan Peta Pada tahap ini, pekerjaan yang dilakukan terdiri dari pengumpulan dan pengolahan data, melakukan koordinasi dan kosultasi dengan Bappeda Kabupaten Tulungagung serta instansi lain yang terkait.
Setelah data dan
1.
Peta Citra Satelit Peta citra satelit merupakan peta rupabumi digital berbasis pada teknologi sistem informasi geografi yang disajikan menggunakan data citra satelit pengindraan jauh sebagai latar belakang gambaran permukaan bumi. Peta citra satelit harus bergeoreferensi, maksudnya posisi geometris citra satelit tersebut telah diorientasikan pada sistem koordinat pemetaan nasional dan direktifikasi secara orthogonal terhadap kondisi relief permukaan bumi. Dengan perkataan lain, peta citra satelit merupakan kombinasi data peta rupabumi jenis vektor dengan data satelit orthogonal jenis raster yang dioverlay secara terregistrasi pada sistem referensi koordinat. Pemetaan citra satelit pada dasarnya lebih mempertimbangkan segi kualitas dan sajian citra, selebihnya untuk melaksanakan analisis citra diserahkan kepada para pengguna. Dasar pertimbangan produksi peta citra satelit adalah : 1.
Hasil pengolahan data citra penginderaan jauh dapat dimanfaatkan
Konsep produksi peta citra satelit adalah sebagai berikut : 1.
2.
Pengumpulan data terdiri dari : -
Data citra satelit
-
Data GPS / kontrol tanah
-
Peta kontur
-
Data georeferensi lainnya
Proses dan analisa data citra satelit meliputi : -
Konversi data digital
-
Koreksi radiometrik
-
Koreksi geometrik
-
Edge detektion
-
Klasifikasi obyek
-
Space triangulation
-
DEM generation
-
Ortho image
- Mosaicing 3.
Pembuatan produk geoinformatika meliputi :
2.
Transformasi Koordinat Transformasi koordinat dilakukan untuk memberikan sistem koordinat tertentu dan juga untuk membetulkan geometri dari peta hasil scnning agar sesuai dengan keadaan sesungguhnya dilapangan. Proses transformasi koordinat ini mutlak dilakukan agar didapatkan peta digital dengan akurasi yang tinggi dan agar tidak terjadi pergeseran antara peta yang satu dengan peta yang lain pada waktu proses overlay.
3.
Digitasi Lahan Terbangun dan Obyek Planimetris Tahap selanjutnya adalah memilih informasi yang diperlukan dari peta citra satelit dan melakukan digitasi terhadap obyek tersebut . Peta citra satelit memuat semua informasi unsur alami yang ada dipermukaan bumi. Tidak semua informasi yang terdapat pada peta citra satelit kita perlukan dalam pekerjaan ini tetapi pada pekerjaan kali ini yang diperkukan hanya informasi mengenai lahan terbangun dan obyek planimetris seperti : jalan dan sungai. Berdasarkan hal tersebut maka digitasi hanya dilakukan pada obyek lahan terbangun dan obyek planimetris.
5.
Koreksi Citra Citra satelit sebelum digunakan harus dikoreksi. Koreksi yang dilakukan meliputi koreksi radiometri dan koreksi geometri. - Koreksi Radiometri Koreksi radiometri digunakan untuk mengkoreksi nilai spectral yang terdapat pada citra satelit. Tenaga pantulan dari obyek dipermukaan bumi yang sampai ke sensor satelit banyak mengalami hambatan atmosfer yang menyebabkan adanya bias. Bias ini akan menyebabkan tidak samanya tenaga yang dipantulkan oleh obyek dengan tenaga yang diterima oleh sensor.
Titik control merupakan titik ikat dimana yang digunakan sebagai pengikat adalah obyek yang sama antara obyek didalam citra dengan obyek dilapangan. Titik control dapat diperoleh dari survey GPS maupun dari peta-peta yang sudah ada (misal : peta RBI).
7.
Pemutakhiran Lahan Terbangun dan Obyek Planimetris Pemutakhiran merupakan proses untuk melakukan updating data. Pada proses sebelumnya telah dilakukan pembuatan peta digital dari peta RBI dan peta pendukung yang lain. Peta-peta tersebut kemudian didigitasi untuk mengambil informasi yang diperlukan dimana yang didigitasi adalah lahan terbangun dan obyek planimetris (jalan dan sungai).
titik ikat (ground control point) yang diperoleh dari GPS survey atau menggunakan data lain yang telah terkoreksi. 9.
Pembuatan Peta Vektor Vektor merupakan bentuk data yang merepresentasikan bumi kita sebagai suatu mosaik dalam bentuk garis (arc/line), polygon (daerah yang sebagai suatu mosaik dalam bentuk garis (arc/line), polygon dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), serta nodes (merupakan titik titik/point (node yang mempunyai label), serta nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).
Pekerjaan kepada Kabupaten
pihak
Tulungagung
Pemberi sesuai
Pekerjaan dengan
dalam
jadwal
yang
hal
ini Bappeda
telah ditentukan
sebelumnya.
2.6.8.
Pelaporan -
Laporan Draft Akhir : Berisikan laporan proses kegiatan sementara (bulan pertama) sebanyak 4 buku ukuran A4, 80 gr.
-
Laporan Akhir : Penyempurnaan dari Laporan keseluruhan Proses Kegiatan sebanyak 4 buku ukuran A4, 80 gr.
-
Compact Disc (CD) : Berisikan seluruh file peta dan laporan kegiatan sebanyak 2 (dua) keping.
-
Album Peta A1 : Berisikan hasil dai pembuatan Peta Vektor dalam Ukuran A1, sebanyak 2 buku
Jadwal Pekerjaan Pekerjaan Pembuatan Peta Vektor Skala 1:5000 Kabupaten Tulungagung
Jadwal Penugasan Personil Pekerjaan Pembuatan Peta Vektor Skala 1:5000 Kabupaten Tulungagung